Perencanaan Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perencanaan Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur"

Transkripsi

1 INTERIOR DESIGN CONCEPT Perencanaan Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur

2 POSITIONING MUSEUM GUNUNG API BATUR Perencanaan Konsultasi Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur sebagai Museum Gunung Api di Indonesia Timur Apa itu Gunung Api? Sejarah Gunung Api Pembentukan Gunung Api Bentuk Gunung Api Sebaran Gunung Api Tipe Letusan Siaga Bencana Gunung Api Material Hasil Letusan Gunung Api Manfaat Gunung Api Museum Gunung Api BATUR sebagai Museum Global Geopark Apa itu Geopark? Unsur-Unsur Geopark Kelas Geopark (Local/Global) Geopark di Indonesia Gn. Api Batur sebagai Global Geopark

3 SITE ANALYSIS MUSEUM GUNUNG API BATUR Perencanaan Konsultasi Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur

4 SITE ANALYSIS MUSEUM GUNUNG API BATUR Denah LT.1 C Denah LT.2 C A ME A B ME B A A LOBBY, MAIN HALL, MINIATUR GN. API BATUR B Denah LT.Basement B C BANGUNAN MUSEUM BARU BANGUNAN MUSEUM LAMA, THEATER Perencanaan Konsultasi Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur

5 KONSEP LOKA / TRI ANGGA MUSEUM GUNUNG API BATUR Lt. 2 Lt. 1 Lt. Basement Perencanaan Konsultasi Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur

6 KONDISI EKSISTING MUSEUM GN. API BATUR

7 Definisi Museum Museum, menurut International Council of Museums (ICOM), adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat, menghubungkan, dan memamerkan artefakartefak perihal jati diri manusia dan lingkungannya untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan rekreasi. *) ICOM (International Council of Museum) Museum merupakan lembaga tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan pemanfaatan benda-benda bukti materiil hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan budaya bangsa. *) Pedoman Museum Indonesia, 2012

8 GEOPARK A Global Geopark is a unified area with geological heritage of international significance. Geoparks use that heritage to promote awareness of key issues facing society in the context of the dynamic planet we all live on. Many Geoparks promote awareness of geological hazards, including volcanoes, earthquakes and tsunamis and many help prepare disaster mitigation strategies among local communities. Geoparks hold records of past climate change and are educators on current climate change as well as adopting a best practise approach to utilising renewable energy and employing the best standards of green tourism. ( Geopark (Taman Bumi) adalah inisiasi terhadap inovasi pendekatan yang terintegrasi antara konservasi tinggalan geologi dengan pembangunan berkelanjutan, di bawah kerangka regulasi pemerintah. Inisiasi tersebut diperkenalkan oleh UNESCO dan dapat dikembangkan sebagai bagian integral dari suatu konsep tentang konservasi, edukasi, dan pengembangan sosial ekonomi masyarakat. Dengan bahasa lain adalah merupakan pengintegrasian pengelolaan warisan geologi (geological heritages) dengan warisan budaya (cultural heritages) dari suatu wilayah untuk tiga tujuan utama, yakni konservasi, edukasi dan pembangunan berkelanjutan. (

9 GLOBAL GEOPARK (international)

10 BLOCK of GEOPARK MUSEUM

11 INTERNATIONAL GEOPARK MUSEUM references

12 INTERNATIONAL GEOPARK MUSEUM references

13 INTERNATIONAL GEOPARK MUSEUM references

14 INTERNATIONAL GEOPARK MUSEUM references

15 VOLCANO MUSEUM references

16 Tahap Perancangan Museum Kedudukan tim kurator dan tim desain di Museum (Sumber : Direktorat Museum, Direktorat Jenderal Sejarah dan Purbakala, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, 2011)

17 Tahap Perancangan Museum Tahap Penyusunan dan Pembuatan Tata Pameran di Museum (Sumber : Quan, 2005 & Tim Museum Geologi Bandung, 2014)

18 Tahap Perancangan Museum Detail Tahap Exhibit Design - Tata Pameran di Museum (Sumber : Quan, 2005 & Tim Museum Geologi Bandung, 2014)

19 FLOWCHART MUSEUM GEOPARK BATUR JALUR TREKKING (OUTDOOR EXHIBITION) 3 4 INTERAKSI MASYARAKAT DGN. LINGKUNGAN BIOTIK & ABIOTIK BERDASARKAN USED & SYMBOLIC KERAGAMAN FLORA & FAUNA SEKITAR GEOPARK BATUR HABITASI KONSEPSI GUNUNG DLM. KEBUDAYAAN DIVERSITAS EKSPRESI BUDAYA HUB. TIMBAL BALIK ANTARA MANUSIA DENGAN ALAM 5 EXIT AJAKAN MELESTARIKAN KAWASAN GEOPARK UNTUK GENERASI MASA DATANG POTENSI DAN KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM & SUMBER DAYA BUDAYA BANGSA R. AUDIO VISUAL (R. THEATER) LT.2 CAFETARIA & SOUVENIR SHOP 2 PASCA KALDERA KALDERA II KALDERA I PRA KALDERA PROSES TERJADINYA GUNUNG API (PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA & BUMI) EVOLUSI PULAU BALI 1 INTRODUKSI & DIORAMA GEOPARK BATUR GEOPARK NASIONAL (INDONESIA) JARINGAN GEOPARK GLOBAL PENGENALAN GEOPARK KANTOR PENGELOLA LT.1 INFORMASI GD. III GD. II GD. I MAIN ENTRANCE Perencanaan Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Geopark Batur Badan Geologi,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2014

20 GEDUNG II & III, LT.1 AREA INTRODUKSI & GEODIVERSITY GEOPARK BATUR Pasca Kaldera Lift & Ramp Menuju LT.2 BIO DIVERSITY & CULTURE DIVERSITY GEOPARK BATUR Evolusi Pulau Bali B Proses Terjadinya Gunung Api A Geopark Nasional (Indonesia) C Geopark Gn. Batur D Diorama Geopark Batur E F G D Kaldera I C Pra Kaldera B Jaringan Geopark Global (GGN) INTRODUKSI A Pengenalan Geopark Entrance Information & Deposit Counter E Pasca Kaldera F GEO DIVERSITY GEOPARK BATUR Kaldera II Denah LT.1 Perencanaan Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Geopark Batur Badan Geologi,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2014

21 GEDUNG II & III, LT.2 BIO & CULTUREDIVERSITY GEOPARK BATUR & GEOPARK INDONESIA Koridor Menuju R. AUDIOVISUAL ME Lift & Ramp dari LT.1 GEO DIVERSITY GEOPARK BATUR Keragaman Flora & Fauna Geopark Batur A Diversitas Ekspresi Budaya C CULTURE DIVERSITY GEOPARK BATUR A Hubungan Timbal Balik antara Manusia dgn. Alam D Habitasi B Konsep Gunung dalam Kebudayaan VOID BIO DIVERSITY GEOPARK BATUR B Interaksi masyarakat dengan lingkungan biotik & abiotik di kawasan Geopark Batur berdasarkan Kegunaan (Used) dan Perlambangan (Symbolic) Denah LT.2 Perencanaan Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Geopark Batur Badan Geologi,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2014

22 GEDUNG II, LT.1 INTRODUKSI GEOPARK, PULAU BALI & INTRODUKSI GEOPARK BATUR PENGENALA N GEOPARK A1 A2 A3 Pengertian Geopark Tujuan Geopark Manfaat Geopark secara Umum JARINGAN GEOPARK GLOBAL (GGN) B1 B2 Jaringan Geopark Global (Global Geopark Network) Karakteristik Anggota Jaringan Geopark Global C5 C4 C3 D1 D2 D3 GEOPARK NASIONAL (INDONESIA) C1 C2 C3 C4 C5 Geopark Toba, Sumatera Utara dengan karakteristiknya Geopark Merangin, Jambi dengan karakteristiknya Geopark Gunung Sewu dengan karakteristiknya Geopark Geopark Rinjani, NTB dengan Karakteristiknya Geopark Gunung Baturr, Bali dengan karakteristiknya C2 C1 B2 B1 E1 AREA INTRODUKSI A3 A2 A1 Information & Deposit Counter GEOPARK BATUR D1 D2 D3 E1 Keragaman dan Fenomena Geologi di kawasan Geopark Gunung Batur (Geo Diversity) Keragaman dan Fenomena Flora & Fauna di kawasan Geopark Gunung Batur (Bio Diversity) Keragaman dan Fenomena Kebudayaan di kawasan Geopark Gunung Batur (Culture Diversity) Diorama Geopark Batur Entrance Denah LT.1 Perencanaan Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Geopark Batur Badan Geologi,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2014

23 GEDUNG III, LT.1 GEODIVERSITY GEOPARK BATUR Lift & Ramp Menuju LT.2 BIODIVERSITY & CULTURALDIVERSITY GEOPARK BATUR PROSES TERJADINYA GUNUNG API A1 A2 A3 A4 Proses Pembentukan Alam Semesta Proses Pembentukan Bumi Proses Terjadinya Tenaga Tektonik Proses Terjadinya Gunung Api B1 B2 A4 A3 A2 A1 EVOLUSI PULAIU BALI B1 B2 B3 Proses Terbentuknya Pulau Bali Tektonik Regional Pulau Bali Morfologi Pulau Bali F7 F6 F5 F4 F12 F11 F8 F9 F10 F3 F F F2 F13 F14 F15 F F F1 E4 D6 E1 E2 E3 B3 D5 D4 C6 C5 C4 D1 D2 D3 C1 C2 C3 GEODIVERSITY GEOPARK BATUR Denah LT.1 PRA KALDERA KALDERA I KALDERA II C1-C2 C3-C4 C5-C6 D1 D2 D3 D4 D5 D6 E1-E2 E3-E4 Pra Kaldera Koleksi Batuan dari Gunung Penulisan Koleksi Breksi dari Sungai Petanu Welded Ignimbrit Ubud Nonwelded Ignimbrit Ubud Batuan dari Gunung Payang Batuan dari Gunung Bunbulan Batuan dari Gunung Penulisan Breksi (Piroklastik Andesit Basaltik) Urutan Stratigrafi Kaldera II Koleksi Ignimbrit Gunung Kawi Perencanaan Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Geopark Batur Badan Geologi,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2014

24 GEDUNG III, LT.1 GEODIVERSITY GEOPARK BATUR Lift & Ramp Menuju LT.2 BIODIVERSITY & CULTURALDIVERSITY GEOPARK BATUR F0 F1 F2 Foto Kawah 1, 2 dan 3 Gunung Batur Bukit Puraknya hasil longsoran Puncak Gunung Batur Bukit Puraknya dilihat dari Bukit Niknik F3 Ropy Lavas dari Aliran tahun 1849 F7 F6 F5 F4 F8 F9 F10 F3 F2 F13 F14 F15 F12 F11 F0 F1 E4 D6 E1 E2 E3 B1 B2 B3 D5 D4 A4 C6 D1 D2 D3 A3 A2 C5 C4 C1 C2 C3 A1 GEODIVERSITY GEOPARK BATUR Denah LT.1 PASCA KALDERA F4 Peta Sebaran Lava tahun F5 F6 F7 F8 F9 F10 F11 F12 F13-F14 F15 Koleksi Lava AA Channel Koleksi Batuan dengan Struktur Vesicular & Scoreaceous Lavas Koleksi Batuan dengan Struktur Lava Balls dan Slab dari Lava Flow 1849 Koleksi Batuan Lava dengan Struktur Lava Pipa Koleksi Batuan Lava dengan Struktur Lava Toes atau Pahoehoe Toes dan Lava Talus Batuan Lava dengan Struktur Lava Talus Hornitos atau Driblet Spires Koleksi Batuan dengan Struktur Pillow Lavas dan Bolster Lava Koleksi Lava Tubes atau Lava Thunnerls (Gua Dadem, Gua Kesaksak, Gua Kowang, Gua Lawa, Gua Sarawati Batur, Gua Waginten Batur, Gua Batur, Gua Pinus, Gua Petung, Gua di deoan Gua Petung, Gua Saksak) Lava Stalaktit Gua Lawa Perencanaan Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Geopark Batur Badan Geologi,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2014

25 GEDUNG III, LT.2 BIO & CULTUREDIVERSITY GEOPARK BATUR BIO DIVERSITY A1-A5 Keragaman Flora dan Fauna di Kawasan Geopark Batur ME Lift & Ramp dari LT.1 GEODIVERSITY GEOPARK BATUR A5 B1 A4 A3 A2 B7 B6 B2 B3 B4 B5 A1 A0 CULTURE DIVERSITY GEOPARK BATUR C4 D1 D2 D3 D4 D5 C3 C2 A5 A4 A3 A1 A2 C1 B5 B4 B3 A6 B1 B2 BIO DIVERSITY GEOPARK BATUR Denah LT.2 (Keragaman Flora dan Fauna yg. Beradaptasi dgn. Kawasan Ghunung Batur) CULTURE DIVERSITY (Keragaman Budaya Hasil Adaptasi Manusia thd. Alam dan Lingkungan Biologi & Geologi Gunung Batur (Pengetahuan & Teknologi)) B1-B7 A1-A6 B1-B5 C1-C4 D1-D5 Interaksi Masyarakat dengan lingkungan biotik dan abiotik di Kawasan Geopark Batur, berdasarkan Kegunaan (Used) dan Perlambangan (Symbolic) Habitasi Pemukiman awal Pulau Bali, Distribusi Pemukiman, Pemukiman-Pemukiman Kuno, Hubungan Pantai dengan Pegunungan, Gunung Batur sebagai Pilihan untuk Membangun Peradaban, Pemanfaatan, Pengembangan dan Penataan Sumber Daya Alam oleh Masyarakat Konsep Gunung dalam Kebudayaan Gunung sebagai Tempat Suci, Kosmologis (Gunung sebagai tempat tinggal Dewa dan Roh Nenek Moyang, Gunung sebagai sumber kehidupan, Gunung sebagai tempat tinggai, Hubungan Gunung Batur dengan Gunung Agung Diversitas Ekspresi Budaya Wujud-wujud kebudayaan, Ruang Alam sebagai Ruang Budaya, Adaptasi Manusia terhadap Lingkungan Biota dan Abiota, Peran Teknologi, Pengetahuan, Masyarakat dan Religi Hubungan Timbal Balik manusia dengan Alam Pengaruh alam terhadap kebudayaan, Pengaruh Kebudayaan terhadap Alam, Manusia sebagai Agen Perubahan Lingkungan, Dampak pemanfaatan Lingkungan yang Arief dan berlebihan, Peran penting Pengetahuan tentang Gunung, Biota, dan Kebudayaan dalam Menata Kehidupan Masa Depan. Perencanaan Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Geopark Batur Badan Geologi,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2014

26 GEDUNG II, LT.2 KONKLUSI PESAN POTENSI DAN KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM DAN SUMBER DAYA BUDAYA BANGSA A1-A3 A4-A6 Contoh Poster, Ilustrasi Peta Pulau Bali dengan Keragaman Sumber Daya Alamnya Contoh Poster, Ilustrasi Peta Pulau Bali dengan Keragaman Sumber Daya Budayanya A3 A2 A1 B1 Geopark Toba B2 VOID B3 B6 B5 B4 PESAN AJAKAN KEPADA PUBLIK UNTUK MEINDUNGI, MEMELIHARA DAN MELESTARIKA N KAWASAN GEOPARK UNTUK GENERASI MASA DATANG B1-B2 B3-B4 B5-B6 Contoh Poster, Ilustrasi Pesan Ajakan untuk Melindungi Kawasan Geopark Batur Contoh Poster, Ilustrasi Pesan Ajakan untuk Memelihara Kawasan Geopark Batur Contoh Poster, Ilustrasi Pesan Ajakan untuk Melestarikan Kawasan Geopark Batur A1 A2 A3 A4 A5 B1 A6 B3 B2 Denah LT.2 Perencanaan Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Geopark Batur Badan Geologi,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2014

27 ANTHROPOMETRI Ukuran Panel dan Vitrin yang ideal (Sumber : Pedoman Museum Indonesia, 2012 : 55)

28 ANTHROPOMETRI Rekomendasi sudut pandangan mata ideal terhadap benda koleksi 2D (Sumber : ICOM, Running a Museum A Practical Handbook, 2004 : 101)

29 ANTHROPOMETRI Lebar sirkulasi minimal untuk 2 s.d. 4 orang pengunjung (Sumber : ICOM, Running a Museum A Practical Handbook, 2004 : 101)

30 ANTHROPOMETRI Standar ergonomi untuk pengguna kursi roda (Sumber : ICOM, Running a Museum A Practical Handbook, 2004 : 102)

31 ANTHROPOMETRI

32 SHOWCASE & VITRINE

33 STANDAR ANATOMI MUSEUM CASE (DISPLAY) Pedestal Case, Backwall Case dan Wall Case (Sumber : Exhibit Conservation Guidelines, National Park Service, April 1999)

34 STANDAR ANATOMI MUSEUM CASE (DISPLAY) Detail anatomi Pedestal Case (Sumber : Exhibit Conservation Guidelines, National Park Service, April 1999)

35 REKOMENDASI PEMILIHAN MATERIAL DISPLAY Kestabilam material yang umum digunakan pada konstruksi museum (Sumber : Pamela Hatchfiled, AIC Workshop on Construction and Design of Exhibit Cases, 2001)

36 Konsep Display Anti-Static Anti-Reflective UV Protection Abration Resistant Crystal Clear Perencanaan Konsultasi Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur

37 KRITERIA/SPESIFIKASI MATERIAL DISPLAY Standar Kaca Case Museum : Anti-Static Anti-Reflective UV Protection Abration Resistant Crystal Clear Perencanaan Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Geopark Batur Badan Geologi,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2014

38 LIGHTING

39 LIGHTING

40 LIGHTING

41 LIGHTING Perencanaan Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Geopark Batur Badan Geologi,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2014

42 SUHU DAN KELEMBABAN UDARA

43 MUSEUM GRAPHIC Perencanaan Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Geopark Batur Badan Geologi,Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2014

44 Konsep Multimedia LT.1 & LT.2 Museum Gunung Api Batur *) PHILLIPS DesignLine TV Perencanaan Konsultasi Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur

45 Konsep Multimedia LT.1 & LT.2 Museum Gunung Api Batur *) Touchscreen Plasma *) Touchscreen Kiosk Perencanaan Konsultasi Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur

46 Multimedia Concept Museum Gunung Api Batur The Kinect 3D camera and the digital projector Augmented Reality Sandbox (interactive games for children) Perencanaan Konsultasi Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur

47 Multimedia Concept Museum Gunung Api Batur Augmented Reality Sandbox (interactive games for children) Perencanaan Konsultasi Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur

48 Multimedia Concept Museum Gunung Api Batur *) Augmented Reality Sandbox (interactive games for children) *) QR BArcode Perencanaan Konsultasi Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur

49 Konsep Sound/Akustik LT.1 & LT.2 Museum Gunung Api Batur Sound & Audio Dome es.com/file/flgtjc7g GC2TTLU Perencanaan Konsultasi Desain Interior dan Sistem Pameran Museum Gunung Api Batur

50 Information Counter Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

51 I. PENGENALAN GEOPARK

52 A. Pengenalan Geopark Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

53 B. Jaringan Geopark Global

54 C. Geopark Nasional (Indonesia) Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

55 D. Geopark Batur Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

56 E. Diorama Geopark Batur Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

57 II. GEODIVERSITY

58 Blocking Layout R. Kebumian (Geo Diversity) Gd. III, Lt.1 Pasca - Kaldera Pasca - Kaldera Kaldera - II Kaldera - I Pra-Kaldera Dari Ruang Kebumian (Geo Diversity) menuju Ruang Hayati (Bio Diversity) Introduksi (Terbentuknya Alam Semesta dan Bumi) Dari Ruang Pengenalan Geopark (Introduksi) Menuju Ruang Kebumian

59 A. Terbentuknya Alam Semesta & Bumi (Introduksi GeoDiversity) Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

60 A. Proses Terjadinya Gunung Api (Proses Terbentuknya Alam Semesta dan Bumi) Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

61 A. Terjadinya Tenaga Tektonik (Proses Terbentuknya Alam Semesta dan Bumi) Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

62 A. Proses Terjadinya Gunung Api (Proses Terbentuknya Alam Semesta dan Bumi) Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

63 B. Evolusi Pulau Bali Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

64 C. Pra Kaldera Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

65 C. Pra Kaldera Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

66 D. Kaldera I Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

67 E. Kaldera II Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

68 F-G Pasca Kaldera Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

69 III. BIODIVERSITY

70 Blocking Layout R. Hayati (Bio Diversity) Flora / Fauna (Used & Symbolic) Gd. III, Lt.2 Flora / Fauna (Used & Symbolic) Flora / Fauna (Used & Symbolic) Flora / Fauna Endemic & Endangere d Interaksi Manusia dgn. Lingkungan Diorama Keragaman Flora & fauna Diorama Keragaman Flora & fauna Dari Ruang Kebumian (Geo Diversity) menuju Ruang Hayati (Bio Diversity) Introduksi Biodiversity Dari Ruang Hayati (Bio Diversity) Menuju Ruang Kebudayaan (Cultural Diversity)

71 Introduksi Biodiversity Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

72 A. Keragaman Flora & Fauna *) Di Kawasan Geopark Batur Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

73 B. Interaksi Masyarakat dgn. Lingkungan *) Lingkungan Biotik dan Abiotik di Kawasan Geopark Batur Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

74 B. Interaksi Masyarakat dgn. Lingkungan *) Lingkungan Berdasarkan USED & SYMBOLIC Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

75 A. Keragaman Flora & Fauna *) Geopark Batur ENDEMIC & ENDANGERED Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

76 IV. CULTURALDIVERSITY

77 Blocking Layout Ruang Kebudayaan Dari Ruang Kebudayan (Cultural Diversity) Menuju Ruang Pesan (Konklusi) Hubungan Timbal Balik Manusia dgn. Alam Diversita s Ekspresi Budaya Gd. III, Lt.2 Konsepsi Gunung dalam Kebudayaan Habitasi Proses Kebudayaan Tri Hita Karana Introduksi Cultural Diversity Dari Ruang Hayati (Bio Diversity) menuju Ruang Kebudayaan

78 Introduksi Cultural Diversity Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

79 Tri Hita Karana & Proses Kebudayaan Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

80 Proses Kebudayaan & Habitasi Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

81 A. Habitasi Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

82 B. Konsepsi Gunung dalam Kebudayaan Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

83 C. Diversitas Ekspresi Budaya Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

84 D. Hub. Timbal Balik Manusia & Alam Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

85 V. KONKLUSI

86 V. KONKLUSI Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

87 V. KONKLUSI Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

88 V. KONKLUSI Development Design Museum Geopark Gn. Batur Badan Geologi, Kementerian Energi & Sumber Daya Mineral Republik Indonesia PT. Sangkuriang, 2014

89 FOTO LAPANGAN

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116 PT. Sangkuriang associated with PT. Ruang Jelajah, 2014

PERENCANAAN INTERIOR AREA PAMER GEODIVERSITY, BIODIVERSITY & CULTUREDIVERSITY ETALASE GEOPARK GUNUNG SEWU - PACITAN

PERENCANAAN INTERIOR AREA PAMER GEODIVERSITY, BIODIVERSITY & CULTUREDIVERSITY ETALASE GEOPARK GUNUNG SEWU - PACITAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL BADAN GEOLOGI MUSEUM GEOLOGI LAPORAN PENGEMBANGAN DESAIN (AKHIR) PERENCANAAN INTERIOR AREA PAMER GEODIVERSITY, BIODIVERSITY & CULTUREDIVERSITY ETALASE GEOPARK

Lebih terperinci

PERENCANAAN INTERIOR ETALASE GEOPARK MERANGIN DI DISBUDPAR MERANGIN

PERENCANAAN INTERIOR ETALASE GEOPARK MERANGIN DI DISBUDPAR MERANGIN PERENCANAAN INTERIOR ETALASE GEOPARK MERANGIN DI DISBUDPAR MERANGIN Ke m e n t e r ian E n e rgi & S u m b e r D a ya Mineral Ba d a n Ge o l o gi, M u s e u m Ge o l o gi 2014 INDONESIA ASPIRING GEOPARK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi para wisatawan yang merupakan petualang-petualang yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi para wisatawan yang merupakan petualang-petualang yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara megabiodiversity nomor dua di dunia setelah Brasil memiliki banyak kekayaan alam berupa flora, fauna maupun keindahan alam. Kondisi demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk saat ini, pariwisata merupakan pembangkit ekonomi (terutama untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia), kesejahteraan atau kualitas hidup bagi masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. - Arkeologika, benda koleksi merupakan benda objek penelitian ilmu arkeologi.

BAB I PENDAHULUAN. - Arkeologika, benda koleksi merupakan benda objek penelitian ilmu arkeologi. PENDAHULUAN BAB 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Museum Negeri Provinsi Papua telah dirintis sejak tahun 1981/ 1982 oleh Kepala Bidang Permuseuman, Sejarah dan Kepurbakalaan Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

MUSEUM BATIK YOGYAKARTA Oleh : Pinasthi Anindita, Bharoto, Sri Hartuti Wahyuningrum

MUSEUM BATIK YOGYAKARTA Oleh : Pinasthi Anindita, Bharoto, Sri Hartuti Wahyuningrum MUSEUM BATIK YOGYAKARTA Oleh : Pinasthi Anindita, Bharoto, Sri Hartuti Wahyuningrum Kerajinan batik merupakan kerajinan khas Indonesia yang merupakan warisan budaya lokal dan menjadi warisan budaya yang

Lebih terperinci

PERAN GEOPARK NASIONAL RINJANI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKOWISATA, GEOKONSERVASI DAN GEOWISATA

PERAN GEOPARK NASIONAL RINJANI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKOWISATA, GEOKONSERVASI DAN GEOWISATA PERAN GEOPARK NASIONAL RINJANI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN EKOWISATA, GEOKONSERVASI DAN GEOWISATA Roni Permadi 1 Sahala manullang 2 Heryadi Rachmat 3 1 Politeknik Geologi dan Pertambangan AGP Bandung

Lebih terperinci

SOSIALISASI KAWASAN DAN POTENSI GEOPARK MERANGIN JAMBI KE SMA DI KABUPATEN MERANGIN. Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi 2

SOSIALISASI KAWASAN DAN POTENSI GEOPARK MERANGIN JAMBI KE SMA DI KABUPATEN MERANGIN. Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi 2 SOSIALISASI KAWASAN DAN POTENSI GEOPARK MERANGIN JAMBI KE SMA DI KABUPATEN MERANGIN 1 Nasri MZ dan 2 Dedy Antony 1 Staf Pengajar Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi 2 Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandung merupakan kota yang identik dengan pariwisata, mulai dari wisata alam, wisata kuliner, wisata belanja, wisata tempat bersejarah, dan masih banyak lagi.

Lebih terperinci

MUSEUM GUNUNG KRAKATAU DI ANYER, BANTEN

MUSEUM GUNUNG KRAKATAU DI ANYER, BANTEN MUSEUM GUNUNG KRAKATAU DI ANYER, BANTEN MUSEUM GUNUNG KRAKATAU DI ANYER, BANTEN Oleh : Bayu Aditya Perdana, Resza Riskiyanto, Djoko Indrosaptono Gunung Krakatau terletak ditengah laut. Tepatnya di Selat

Lebih terperinci

BAB I CERITA TENTANG GUNUNG DAN AIR. (profesi). Pada perancangan kali ini, diberikan tema umum Symbiosis and

BAB I CERITA TENTANG GUNUNG DAN AIR. (profesi). Pada perancangan kali ini, diberikan tema umum Symbiosis and BAB I CERITA TENTANG GUNUNG DAN AIR 1. 1. Latar Belakang Perancangan Arsitektur 6 (PA6) merupakan Studio perancangan terakhir dalam masa pendidikan sarjana strata satu (S1) bagi mahasiswa arsitektur USU

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Utama 4.1.1. Museum Alam Gunung Sewu sebagai Pusat Wisata Edukasi Geopark dengan Pendekatan Tektonika Arsitektur Diagram 4.1 Sustainability Museum Gunung Sewu Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak dengan beribu-ribu pulau, keanekaragaman pesona alam, suku,

BAB I PENDAHULUAN. cukup banyak dengan beribu-ribu pulau, keanekaragaman pesona alam, suku, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pariwisata mengalami perkembangan yang sangat pesat. Faktor pendorongnya antara lain perubahan ekonomi dunia yang sangat cepat, transportasi yang semakin

Lebih terperinci

1.5 Ruang lingkup dan Batasan Masalah

1.5 Ruang lingkup dan Batasan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gua Pawon dengan segala bentuk temuan prasejarah yang terkandung di dalamnya, begitu juga dengan lingkungannya bila di kaitkan dengan Undang- Undang Nomor 11 Tahun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK 2.1. Alasan Pemilihan Lokasi Lokasi yang tepat untuk merancang Museum Ciliwung berada di Jalan Condet Raya, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. LOKASI TAPAK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN COVER HALAMAN PENGESAHAN...

DAFTAR ISI HALAMAN COVER HALAMAN PENGESAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN COVER HALAMAN PENGESAHAN... ii CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xviii ABSTRAK... xix BAB

Lebih terperinci

AGENDA AKSI DEKADE KETIGA GERAKAN PUSAKA INDONESIA DASA WARSA Tema "Pusaka untuk Kesejahteraan Rakyat"

AGENDA AKSI DEKADE KETIGA GERAKAN PUSAKA INDONESIA DASA WARSA Tema Pusaka untuk Kesejahteraan Rakyat AGENDA AKSI DEKADE KETIGA GERAKAN PUSAKA INDONESIA DASA WARSA 2014-2023 Tema "Pusaka untuk Kesejahteraan Rakyat" 1 AGENDA AKSI DEKADE KETIGA GERAKAN PUSAKA INDONESIA DASA WARSA 2014-2023 Tema "Pusaka untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Museum, Moluccas, History, Era

ABSTRAK. Kata kunci: Museum, Moluccas, History, Era ABSTRAK Historical Museum of Moluccas Movement merupakan suatu rancangan untuk tujuan studi, pendidikan, dan rekreasi. Perancangan Museum ini bertujuan agar pengunjung berkesan dan mampu mengingat segala

Lebih terperinci

MUSEUM KONTEMPORER JAKARTA

MUSEUM KONTEMPORER JAKARTA MUSEUM KONTEMPORER JAKARTA Oleh : Padmo Prabowo Aji Baskoro, Resza Riskiyanto, Djoko Indrosaptono Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang pesat pada Kota Jakarta menjadikan kota ini semakin dikenal oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia termasuk Negara Kepulauan yang memiliki rangkaian pegunungan dengan jumlah gunung berapi yang cukup tinggi, yaitu sekitar 240 gunung. Diantaranya, sekitar 70

Lebih terperinci

BAB 6. Figure 6. 1 Denah Opened-Gallery. sumber: Analisis Penulis, 2016 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB 6. Figure 6. 1 Denah Opened-Gallery. sumber: Analisis Penulis, 2016 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM BAB 6 EVALUASI RANCANGAN Berdasarkan evaluasi akhir terdapat beberapa hal yang perlu ditambahkan untuk meningkatkan kualitas pada rancangan Sriwijaya Archaeology Museum. Selain itu penambahan pada desain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keragaman budaya, alam dan sejarah peninggalan dari nenek moyang sejak zaman dahulu, terbukti dengan banyaknya ditemukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Museum, Sepeda, Onthel, Sepeda Ontel, Rantai, Desain Interior

ABSTRAK. Kata kunci: Museum, Sepeda, Onthel, Sepeda Ontel, Rantai, Desain Interior ABSTRAK Museum dapat menjadi suatu fasilitas penunjang sebagai media edukasi dan rekreasi. Museum memperkenalkan proses perkembangan sosial dan budaya yang ada di masyarakat. Sepeda klasik (onthel) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Council of Museum (ICOM), lembaga internasional

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Council of Museum (ICOM), lembaga internasional BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut International Council of Museum (ICOM), lembaga internasional museum yang diakses melalui icom.museum pada tanggal 24 September 2014, museum merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia termasuk oleh rakyat yang ada di Sumatera Utara. Secara umum mereka sudah mengetahui bahwa

Lebih terperinci

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM BAB 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PERANCANGAN Pada bab kali ini akan membahas penyelesaian persoalan perancangan dari hasil kajian yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Kajian yang telah dielaborasikan menjadi

Lebih terperinci

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai

Penjelasan Skema : Konsep Citra yang diangkat merupakan representasi dari filosofi kehidupan suku Asmat yang berpusat pada 3 hal yaitu : Asmat sebagai BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Konsep Citra Konsep merupakan solusi dari permasalahan desain yang ada. Oleh karena itu, dalam pembuatan konsep harus mempertimbangkan mengenai simbolisasi, kebutuhan pengguna,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum adalah suatu tempat yang menyimpan benda-benda bersejarah yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran dan pariwisata. Menurut KBBI edisi IV, Museum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memberikan andil besar pada perekonomian Indonesia. Sektor Pariwisata berperan penting dalam meningkatkan pendapatan negara. Menurut UU no.10 Tahun 2019

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fajra Adha Barita, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fajra Adha Barita, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang kebudayaan dan pariwisata bersifat multi-sektoral dan multi disiplin, dalam suatu sistem yang sinergi dan diharapkan mampu mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. manusia itu bisa menjadi bosan dan hasil kerjanya tidak akan maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap manusia membutuhkan hiburan untuk melepaskan diri dari padatnya aktivitas sehari-hari. Pekerjaan dan rutinitas yang dilakukan setiap hari membutuhkan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Museum zoologi di Indonesia sangat dibutuhkan, mengingat Indonesia sendiri merupakan Negara kepulauan dengan berbagai ekosistem sehingga memunculkan banyak jenis flora

Lebih terperinci

BAGIAN PENDAHULUAN Latar Belakang Persoalan Perancangan

BAGIAN PENDAHULUAN Latar Belakang Persoalan Perancangan Latar Belakang Persoalan Perancangan Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang membentang dari Sabang hingga Merauke yang memiliki berbagai keanekaragaman di dalamnya, mulai dari suku, budaya, bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Project Pada zaman sekarang ini, manusia selalu memperoleh tekanan untuk bertahan hidup. Tekanan untuk bertahan hidup ini mendorong manusia

Lebih terperinci

BAB I MENJEJAKKAN LANGKAH

BAB I MENJEJAKKAN LANGKAH BAB I MENJEJAKKAN LANGKAH Negara Indonesia memiliki berbagai kekayaan wisata yang berkelas dunia. Salah satunya adalah Danau Toba yang berada di provinsi Sumatera Utara. Kawasan danau Toba memiliki pemandangan

Lebih terperinci

Keywords: modern, line, curve, artificial lighting

Keywords: modern, line, curve, artificial lighting ABSTRAK Olahraga basket meupakan olahraga yang sudah berkembang jauh sejak pertama kali diciptakan hingga sekarang. Di Kota Bandung sendiri perkembangan olahraga basket cukup baik terutama untuk kalangan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta

BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG. Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta BAB III TINJAUAN TATA PAMER MUSEUM KONPERENSI ASIA AFRIKA BANDUNG Museum Konperensi Asia Afrika merupakan sarana edukasi serta hiburan bagi masyarakat untuk memperoleh segala informasi mengenai sejarah

Lebih terperinci

Gambar 4.20 Gallery National of Indonesia s Coffee Shop

Gambar 4.20 Gallery National of Indonesia s Coffee Shop DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Peta Jakarta... 13 Gambar 2.2 Peta Jakarta Pusat... 13 Gambar 2.3 Denah Eksisting GNI... 15 Gambar 2.4 Resepsionis Eksisting GNI... 16 Gambar 2.5 Gedung B Pameran Showroom Temporer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman suku bangsa, budaya, dan keindahan alam yang mempesona. Keindahan alam yang dimiliki oleh Indonesia menyimpan banyak

Lebih terperinci

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Peta situasi Gambar 6.1 Site Plan Pada gambar 6.1 merupakan desain siteplan dari Kawasan Wisata Bunga. Kawasan tersebut terbagi ke dalam empat zona, yaitu zona pendidikan dan

Lebih terperinci

MUSEUM TELEKOMUNIKASI DI SURAKARTA

MUSEUM TELEKOMUNIKASI DI SURAKARTA TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) MUSEUM TELEKOMUNIKASI DI SURAKARTA Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Galeri merupakan sebuah bangunan yang memiliki fungsi mirip dengan museum dan memiliki kegiatan utama yang sama yaitu kegiatan pameran. Galeri memiliki fungsi

Lebih terperinci

BAGAIMANA MENDIRIKAN SEBUAH MUSEUM

BAGAIMANA MENDIRIKAN SEBUAH MUSEUM BAGAIMANA MENDIRIKAN SEBUAH MUSEUM Wawan Yogaswara A. Apakah itu museum? Museum menurut International Council of Museums (ICOM) adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani

Lebih terperinci

MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII

MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN MUSEUM BATIK INDONESIA DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR KONTEMPORER DI TMII Oleh : Luthfan Alfarizi, Titien Woro Murtini, R. Siti Rukayah Museum merupakan

Lebih terperinci

SEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI

SEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI EXHIBIT PLANNING Asistensi VI - 5 Desember 2014 SEJARAH KEHIDUPAN MUSEUM GEOLOGI MUSEUM GEOLOGI BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL INDONESIA 2014 LAYOUT & STORY LINE SEBELUMNYA (EKSISTING)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bogor merupakan salah satu Kota yang memiliki sejarah panjang dalam pemerintahannya dari masa kerajaan sampai dengan masa sekarang, khususnya masa penjajahan Belanda yang membawa dampak positif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bentuk kesenian keramik sampai saat ini. 1. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia (1995) kata keramik berasal

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bentuk kesenian keramik sampai saat ini. 1. Menurut The Concise Colombia Encyclopedia (1995) kata keramik berasal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah sebuah negara yang dikenal dengan keanekaragaman tradisi dan kebudayaan, salah satu keragaman yang dimiliki oleh Indonesia adalah tradisi pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan karst di Indonesia mencapai km 2 dari ujung barat sampai

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan karst di Indonesia mencapai km 2 dari ujung barat sampai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah baik sumber daya alam hayati maupun non-hayati. Salah satu dari sekian banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk yang tidak lepas dari masa lampau dalam menjalani masa kini dan masa yang akan datang dan tidak mungkin lepas dari budayanya sendiri. Sebagai

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia salah satu negara yang sangat unik di dunia. Suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia salah satu negara yang sangat unik di dunia. Suatu Negara BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia salah satu negara yang sangat unik di dunia. Suatu Negara kepulauan dengan beraneka ragam kekayaan alam dan budaya, berbagai produk agrikultur iklim

Lebih terperinci

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA PROBLEMATIKA Aktualita: Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng Pembangunan wisata budaya betawi yang mengharuskan Perencanaan

Lebih terperinci

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75

3.6. Analisa Program Kegiatan Sifat Kegiatan Konsep Rancangan Konsep Perancangan Tapak Konsep Tata Ruang 75 2.1.4. Persyaratan Museum 12 2.1.5. Standar Fasilitas Museum Internasional 13 2.1.6. Kajian Teoritis 15 2.1.7. Literatur Museum 26 2.2. Potensi Museum Sonobudoyo Terkait Pariwisata di Yogyakarta 27 2.3.

Lebih terperinci

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini

Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok. Ni Made Dristianti Megarini Galeri Fotografi Pelukis Cahaya yang Berlanggam Modern Kontemporer dengan Sentuhan Budaya Lombok Ni Made Dristianti Megarini 3407100128 Potensi perkembangan kreatifitas dan seni Lombok sangat pesat dan

Lebih terperinci

Fasilitas Wisata Edukasi Anjing Kintamani di Kintamani, Bali

Fasilitas Wisata Edukasi Anjing Kintamani di Kintamani, Bali Fasilitas Wisata Edukasi Anjing Kintamani di Kintamani, Bali Penulis : Mellisa Feliciana Darmadji dan Luciana Kristanto 1 Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisa yang dilakukan, terdapat beberapa variabel aksesibilitas dan penataan ruang berdasarkan sistem terapi yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

2 Indonesia, baik pada masa lalu, masa kini, maupun yang akan datang, perlu dimanfaatkan sebagai modal pembangunan. Sebagai karya warisan budaya masa

2 Indonesia, baik pada masa lalu, masa kini, maupun yang akan datang, perlu dimanfaatkan sebagai modal pembangunan. Sebagai karya warisan budaya masa TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEHUTANAN. Museum. Cagar Budaya. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 195) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terluas ( hektare) di dunia setelah kawasan karst di Cina dan Vietnam

BAB I PENDAHULUAN. terluas ( hektare) di dunia setelah kawasan karst di Cina dan Vietnam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sulawesi Selatan menyimpan sejumlah ragam potensi wisata. Potensi itu tak hanya wisata pantai, air terjun maupun kulinernya. Salah satu kabupaten yang memiliki

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN MUSEUM ETNOBOTANI INDONESIA

BAB IV PERANCANGAN MUSEUM ETNOBOTANI INDONESIA BAB IV PERANCANGAN MUSEUM ETNOBOTANI INDONESIA DI BANDUNG 3.1. Konsep Perancangan Museum Etnobotani Indonesia merupakan tempat untuk memamerkan benda koleksi berupa hasil pemanfaatan tumbuhan yang ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN 2.1. Pengertian Judul Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan pengertian sebagai berikut. Gorontalo adalah nama dari daerah Provinsi

Lebih terperinci

Museum Spiritualitas Kejawen

Museum Spiritualitas Kejawen BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUSEUM SPIRITUALITAS KEJAWEN 2.1 Tinjauan Umum Permuseuman 2.1.1 Pengertian Museum Berdasarkan sejarahnya, istilah museum sebenarnya merujuk pada nama sebuah kuil yang diperuntukkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri atas 17.504 pulau besar dan kecil. Hal inilah yang membuat Indonesa kaya akan bentang alam yang indah,

Lebih terperinci

Bab IV Analisa Perancangan

Bab IV Analisa Perancangan Bab IV Analisa Perancangan 4.1 Analisa Pemilihan Tapak Kriteria Pemilihan Tapak Pasar Baru Pasar baru adalah salah satu ruang publik diantara banyak ruang publik yang ada di jakarta yang persis bersebelahan

Lebih terperinci

BAGIAN 1 PENDAHULUAN. Museum Pendidikan dan Mainan Anak Kolong Tangga Kotabaru, Yogyakarta Dewi Retno Prameswari

BAGIAN 1 PENDAHULUAN. Museum Pendidikan dan Mainan Anak Kolong Tangga Kotabaru, Yogyakarta Dewi Retno Prameswari BAGIAN 1 PENDAHULUAN 1.1 JUDUL Perancangan Museum Pendidikan dan Mainan Anak Kolong Tangga di Kotabaru Yogyakarta : Perwujudan Aktifitas Edukasi Interaktif dan Konservasi Kawasan Cagar Budaya 1.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

Lokasi yang direkomendasikan Peruntukan lahan Zoning plan Rencana tapak Zona skematik Arsitektur bangunan Tata pamer Program ruang MUSEUM BATIK

Lokasi yang direkomendasikan Peruntukan lahan Zoning plan Rencana tapak Zona skematik Arsitektur bangunan Tata pamer Program ruang MUSEUM BATIK Mei 2012 Sudut pandang tentang batik Konsep pemikiran Museum Batik Indonesia Lokasi pilihan Orientasi bangunan sebagai titik tolak harmonisasi kawasan Situasi tapak Zoning plan Block plan dan konsep bangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan melalui pengembangan taman bumi atau geopark kini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan melalui pengembangan taman bumi atau geopark kini menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam upaya melestarikan warisan geologi dan sekaligus memperoleh manfaat yang berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat lokal, konsep pembangunan melalui pengembangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Bandung, Desain, Museum, Anak, Sejarah, Wisata

ABSTRAK. Kata Kunci : Bandung, Desain, Museum, Anak, Sejarah, Wisata ABSTRAK Sejarah merupakan kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang menarik karena dapat mengetahui kejadian-kejadian masa lampau serta mengajarkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis.

BAB IV ANALISA DESAIN. dikawasan pusat keramaian dengan lokasi yang strategis. BAB IV ANALISA DESAIN A. ANALISA EKSISTING 1. Asumsi Lokasi Dasar pertimbangan penentuan siteplan Museum Film Horor mengambil lokasi di daerah Jakarta Pusat lebih tepatnya di JL. Cikini Raya (kawasan TIM).

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.. Penerapan Konsep Pada Rancangan 6... Konsep Rancangan Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu penyedia fasilitas yang mampu menampung kegiatan MICE

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia tergolong dalam 10 negara megadiversitas dunia yang memiliki keanekaragaman paling tinggi di dunia (Mackinnon dkk dalam Primack dkk, 2007:454). Keanekaragaman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penyusun

KATA PENGANTAR. Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peradaban manusia merupakan proses berkelanjutan yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Peradaban manusia merupakan proses berkelanjutan yang menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peradaban manusia merupakan proses berkelanjutan yang menghasilkan sebuah kebudayaan. Karakteristik kebudayaan suatu bangsa berbeda bergantung pada tempat

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN.

BAB VI HASIL RANCANGAN. BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep yang digunakan dalam perancangan museum olah raga ini adalah Metafora dari Gerakan Shalat, dimana konsep ini merupakan hasil penggabungan antara: Nilai gerakan shalat, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB III: DATA DAN ANALISA BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia

Lebih terperinci

PENERAPAN PERDA TATA RUANG KABUPATEN BANGLI TERKAIT KETENTUAN SEMPADAN JURANG DI SEPANJANG JALAN RAYA PENELOKAN KINTAMANI

PENERAPAN PERDA TATA RUANG KABUPATEN BANGLI TERKAIT KETENTUAN SEMPADAN JURANG DI SEPANJANG JALAN RAYA PENELOKAN KINTAMANI PENERAPAN PERDA TATA RUANG KABUPATEN BANGLI TERKAIT KETENTUAN SEMPADAN JURANG DI SEPANJANG JALAN RAYA PENELOKAN KINTAMANI Oleh : Ni Putu Trisniari Muliarsi I Made Arya Utama I Nengah Suharta Bagian Hukum

Lebih terperinci

MUSEUM GEOLOGI BLORA

MUSEUM GEOLOGI BLORA TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MUSEUM GEOLOGI BLORA Diajukan sebagai Pelengkap dan Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh :

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI JUDUL... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRAK Budaya Sunda pada masyarakat kota Bandung dirasakan sudah tidak kental lagi. Karena pola pikir masyarakat yang kurang akan budaya dan kurangnya aturan yang kuat dari pemerintah, maka dibuat fungsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PERANCANGAN PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL

DAFTAR ISI PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PERANCANGAN PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL ABSTRAK Penyu merupakan salah satu hewan liar yang terancam punah. Jumlah populasinya pada saat ini sangat memprihatinkan. Salah satu penyebabnya adalah banyak orang yang memburunya karena menganggap penyu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Key Words : Gundam, Inspiratif, Imajinatif, futuristic. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Key Words : Gundam, Inspiratif, Imajinatif, futuristic. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sejak dahulu Gundam sudah banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia khusus nya di kota Bandung mulai dari kalangan anak kecil sampai orang dewasa. Bukan hanya sebatas kesenangan biasa tetapi

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia

Lebih terperinci

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI JALAN DIPONEGORO NOMOR 57 BANDUNG 40122 JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO KAV. 49 JAKARTA 12950 TELEPON: 022-7215297/021-5228371 FAKSIMILE:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pencahayan merupakan sebuah elemen penting dalam desain interior. Hal ini dikarenakan peran cahaya sebagai penampil wujud warna, bentuk, tekstur, dan material

Lebih terperinci

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III

KONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III BAB III KONSEP DESAIN Sebagaimana fungsinya sebagai Museum Budaya Propinsi Jawa Barat, museum ini mewakili kebudayaan Jawa Barat, sehingga tema yang diangkat adalah Kesederhanaan Jawa Barat dengan mengadaptasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri Pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang menjadi unggulan di tiap-tiap wilayah di dunia. Industri Pariwisata, dewasa ini merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pariwisata merupakan sektor paling strategis untuk menaikan atau menambah devisa bagi negara dan dapat membuka lapangan pekerjaan. Pariwisata merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Kerangka Pikir Studi...

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Kerangka Pikir Studi... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1.1. Latar Belakang... 1.2. Tujuan... 1.3. Kerangka Pikir Studi... BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 2.1. Perencanaan Lanskap... 2.2. Gempa Bumi...

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu reaksi dari krisis lingkungan adalah munculnya konsep Desain Hijau atau green design yang mengarah pada desain berkelanjutan dan konsep energi. Dalam penelitian ini mengkajiupaya terapan

Lebih terperinci

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG

MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG MUSEUM ZOOLOGI DI KOTA SEMARANG Oleh : Anisa Yuanita Damayanti, Djoko Indrosaptono, Dhanoe Iswanto Kota Semarang yang merupakan sebuah ibukota Provinsi di Jawa Tengah adalah sebuah kota yang tengah tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Spesies dan Endemik Per Pulau

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Spesies dan Endemik Per Pulau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Indonesia Membutuhkan Lebih Banyak Kawasan Penunjang Konservasi Indonesia merupakan negara yang menyimpan kekayaan keanekaragaman ekosistem yang terbentang dari

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB III TINJAUAN KHUSUS BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema 3.1.1. Pengertian Ruang Ruang mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia. Ruang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia baik secara psikologis emosional

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 I.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian... 2 1.4. Kegunaaan... 2 1.5. Waktu dan Lokasi Penelitian... 3 1.6. Hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang menganggap bahwa perkembangan sektor pariwisata selama ini

BAB I PENDAHULUAN. pendapat yang menganggap bahwa perkembangan sektor pariwisata selama ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi suatu industri yang berdiri semenjak beberapa tahun terakhir ini. Namun rupanya ada pendapat yang menganggap

Lebih terperinci

Term of Reference Project Pengembangan Media Informasi dan Wahana Pembelajaran Berdimensi Lingkungan di BPP-UTK.

Term of Reference Project Pengembangan Media Informasi dan Wahana Pembelajaran Berdimensi Lingkungan di BPP-UTK. Term of Reference Project Pengembangan Media Informasi dan Wahana Pembelajaran Berdimensi Lingkungan di BPP-UTK. Latar Belakang Bumi Pelatihan Dan Percontohan Usaha Tani Konservasi (BPP-UTK) adalah sebuah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Abstrak ABSTRAKSI Feng Shui merupakan ilmu dan seni yang berasal dari kebudayaan Cina kuno yang bertujuan menata lokasi, menata bangunan dan menempatkan manusia dalam dimensi ruang melalui pendekatan metafisik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pantai Siung dan Gambar 1.2 Gunung Api Purba Nglanggeran Sumber: beritadaerah.co.id dan gunungapipurba.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Pantai Siung dan Gambar 1.2 Gunung Api Purba Nglanggeran Sumber: beritadaerah.co.id dan gunungapipurba. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Potensi Wisata Alam Gunungkidul Gunungkidul adalah salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta dan telah menjadi primadona baru wisata alam di DIY. Kabupaten

Lebih terperinci

tentang Geotour Indonesia about Geotour Indonesia

tentang Geotour Indonesia about Geotour Indonesia profile: tentang Geotour Indonesia about Geotour Indonesia Geotour Indonesia adalah startup business penyedia jasa perjalanan/ tour organizer dan konsultan geologi pariwisata yang berbasis pada geowisata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam buku Penghargaan Konservasi Bangunan Cagar Budaya karya Dr.Dibyo Hartono tahun 2104, sejarah sebuah kota adalah sejarah kehidupan manusia yang tercermin

Lebih terperinci