Bab IV Analisa Perancangan

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab IV Analisa Perancangan"

Hartanti Hadiman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 Bab IV Analisa Perancangan 4.1 Analisa Pemilihan Tapak Kriteria Pemilihan Tapak Pasar Baru Pasar baru adalah salah satu ruang publik diantara banyak ruang publik yang ada di jakarta yang persis bersebelahan dengan kaliciliwung. Pasar baru berada di tengah tengah kota dengan bangunan bangunan pemerintahan disekitarnya, tempat berjual beli pada pukul pasar baru menjadi area tak berpenghuni pada pukul , sangat kontras dengar kehidupan malam ibu kota jakarta. Akses kereta api, bis bis kota, pasar baru adalah area yang mudah dijangkau oleh masyarakat ibu kota jakarta. 40

2 Dengan tujuan rancangan Galeri seni lukis jalanan sebagai wadah masyarakat berinteraksi, berlokasi di Pasar Baru akan sangat membantu galeri mencapai tujuannya. Dan menumbuhkan kepedulian terhadap kali ciliwung. Sesuai dalam kriteria pemilihan tapak : 1. Pusat kota. Pusat kota atau keramaian, agar galeri seni dapat lebih mudah dikenal dan dipahami oleh masyarakat luas. 2. Merancang di sekitar kaliciliwung. Untuk dapat menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat terhadap kaliciliwung. Luas total kawasan Ruang luar kegiatan seni dan seni theater Luas tapak Galeri ( R. Dalam ) = 7047m2 = 6800m2 = 247m2 41

3 4.2 Analisa ruang luar Analisa sirkulasi 42

4 Tanggapan 43

5 4.2.2 Analisa lingkungan 44

6 Tanggapan 45

7 4.3 Analisa ruang dalam Analisa kebutuhan Ruang dalam ( galeri ) Luas tapak Galeri ( R. Dalam ) = 247m2 Luas total bangunan Galeri ( R. Dalam ) = 2,4 (KLB) x 247 = 592,8m2 1. Efektif area 50% = 50% x 592,8m2 = 296,4m2 2. Sirkulasi 30% = 30% x 592,8m2 = 177,8m2 3. Utilitas 10% = 10% x 592,8m2 = 59,28m2 4. Core 10% = 10% x 592,8m2 = 59,28m2 Analisa kebutuhan luas untuk satu lukisan Jarak pengamat = ½ x (tinggi lukisan/tan 30 ) = ½ x 1,9m/0,577 = ½ x 3,29 meter 46

8 Jarak pengamat = 1,65 meter Jarak antar lukisan = (jarak pengamat) x tan 45 x (tinggi lukisan) = 1,65m x 1 x 1,9m = 3,1 ~ 3 meter Penampang ruang galeri Denah kebutuhan satu ruang galeri Lebar kebutuhan ruang satu lukisan = jarak pengamat + tebal dinding + space kebutuhan utilitas lukisan + sirkulasi + persen sirkulasi galeri (30%) = 1,65 + 0,15 + 0,6 + 0,8 + 0,96 = 4,16 ~ 4 meter Kebutuhan luas ruang untuk satu lukisan = lebar x jarak antar lukisan = 3 meter x 4 meter = 12 meter Analisa ruang edukasi Kapasitas 100 orang, 1,4m2/orang = 1,4m2 x 100 = 140m2 Area pengajar 15% Sirkulasi 20 % Total luas kebutuhan ruang edukasi = 15% x 140 = 21m2 = 20% x 140 = 28m2 = = 189m2 47

9 4.3.3 Analisa hubungan ruang Hubungan antar ruang di atur agar sirkulasi melewati ruang ruang publik sebelum mencapai lobby untuk mendapatkan keamanan pasif. Hubungan ruang pada Galeri 48

10 A. Air bersih Analisa Utilitas Bangunan 1. Sumber air bersih bisa didapat dari PDAM dimasukan kedalam bak air bersih, sedangkan sumber air yang berasal dari Deep Well dimasukan kedalam raw water tank. 2. Air yang berada di raw water tank ditreatment di instalasi Water Treatment Plant dan selanjutnya dialirkan kebak air bersih / clear water tank. 3. Air yang berada didalam bak air bersih selanjutnya dialirkan ke bak air atas dengan Pompa Transfer. 4. Distribusi air bersih pada dua lantai teratas menggunakan packaged booster pump, sedangkan untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi. 49

B. Air kotor Air kotor dari toilet dari dalam bangunan di salurkan ke septictank lalu di sebarkan ke area tapak untuk di resap oleh tanah Air bekas Air bekas dari toilet dan air hujan di alirkan ke

11 B. Air kotor Air kotor dari toilet dari dalam bangunan di salurkan ke septictank lalu di sebarkan ke area tapak untuk di resap oleh tanah Air bekas Air bekas dari toilet dan air hujan di alirkan ke bak kontrol bawah untuk di sebarkan area tapak untuk di resap oleh tanah. Pada perancangan galeri ini tidak terdapat air limbah yang membahayakan lingkungan Analisa Pencahayaan Pencahayaan dalam galeri seni lukis dapat berupa cahaya alami dan buatan (dengan menggunakan spotlight). a. Pencahayaan alami (daylight) Pencahayaan alami harus diperhitungkan agar pengguna ruangan yang berada di dalamnya merasa nyaman dan lukisan terhindar dari sinar matahari. Berikut adalah cara yang digunakan untuk menyaring sinar matahari. Gambar: penyaringan sinar matahari 50

b. Pencahayaan buatan (dengan menggunakan spotlight) Pencahayaan buatan yang digunakan sebagai penerangan untuk lukisan adalah spotlight dengan pure white light karena sinar yang berwarna putih

12 Sinar dan cahaya yang diterima apabila tidak menggunakan shading dan filter hampir 97% mengakibatkan ruang tidak nyaman. Pada gambar di tengah, cahaya yang diterima apabila menggunakan shading adalah 80% mengakibatkan ruang nyaman. Pada gambar di kanan, cahaya yang diterima adalah 72% sehingga ruang lebih nyaman. b. Pencahayaan buatan (dengan menggunakan spotlight) Pencahayaan buatan yang digunakan sebagai penerangan untuk lukisan adalah spotlight dengan pure white light karena sinar yang berwarna putih tidak akan mengubah warna sebuah lukisan. Gambar sistem Pencahayaan buatan Kebutuhan cahaya pada ruang galeri sangat dipengaruhi oleh pencahayaan buatan, karna pencahayaan langsung terhadap ruang dapat merusak karya seni lukis. Beberapa Macam Pancahayaan buatan 51

4.3.6 Analisa Sirkulasi Faktor sirkulasi pada galeri hampir sama dengan sirkulasi pada museum, dengan mengantarkan pengunjung untuk memberikan kelayakan dalam memamerkan hasil karya.

13 4.3.6 Analisa Sirkulasi Faktor sirkulasi pada galeri hampir sama dengan sirkulasi pada museum, dengan mengantarkan pengunjung untuk memberikan kelayakan dalam memamerkan hasil karya. Yang perlu diperhatikan dalam sirkulasi dan interior ruang pamer yaitu pencahayaan, kelembaban relatif dan suhu. Menurut Ching (2000), faktor yang berpengaruh dalam sirkulasi eksterior dan interior adalah pancapaian, aksen pintu masuk, konfigurasi jalur, hubungan jalur dan ruang, bentuk ruang sirkulasi. 1. Pencapaian yaitu jalur yang ditempuh untuk mendekati / menuju bangunan. Pencapaian dibagi menjadi 3 : Sirkulasi pencapaian 52

14 2. Aksen pintu masuk yaitu penekanan pada jalur masuk menuju bangunan. Penekanan ini dapat diwujudkan dengan pembayangan, gradasi, proporsi, skala, warna, material, tekstur, bentuk langgam, karakter pintu masuk, sudut kecondongan. Dalam merancang aksen, yang terpenting adalah tujuan yang akan dicapai dalam perancangan pintu masuk. 3. Konfigurasi jalur yaitu tata urutan pergerakan pengunjung sampai titik pencapaian akhir. 53

15 4. Hubungan jalur dan ruang dapat difungsikan sebagai fleksibilitas ruang ruang yang kurang strategis. Hubungan jalur dan ruang antara lain dapat dilihat pada tabel berikut : 54

16 Bentuk sirkulasi lebih utama pada interior bangunan yang dapat menampung gerak pengunjung waktu berkeliling, berhenti sejenak, beristirahat atau menikmati sesuatu yang dianggap menarik. Ruang pembentuk sirkulasi antara lain : 55

Sirkulasi pada bangunan publik harus dapat diakses oleh siapa saja termasuk orang yang memakai kursi roda untuk memenuhi kebutuhan galeri sebagai ruang publik.

17 Sirkulasi pada bangunan publik harus dapat diakses oleh siapa saja termasuk orang yang memakai kursi roda untuk memenuhi kebutuhan galeri sebagai ruang publik. Dengan luasan yang terbatas penggunaan trap tangga dan ramp secara bersamaan akan banyak memakan space yang ada, sehingga sirkulasi pada galeri hanya menggunakan ramp. Galeri tidak dilengkapi sistem keamanan cctv yang karenanya akan membuat galeri ini membutuhkan biaya pengoperasian, untuk itu galeri ini menggunakan sistem pengawasan pasif dengan membuat satu titik tunggal start-end sirkulasi di tengah kegiatan publik. 56

18 Pada rancangan galeri, sirkulasi menjadi cukup besar dengan persentase 30%, dimana sirkulasi juga dimanfaatkan sebagai area pameran. Resiko yang diambil dari penggunaan ramp pada galeri adalah jarak tempuh yang lebih panjang dibandingkan dengan penggunaan trap tangga untuk mendapatkan kelandaian lantai, sehingga space sirkulasi menjadi cukup besar. Sehingga sirkulasi ramp di buat melingkar Analisa pengelolaan sampah Sampah sampah yang terdapat pada galeri ini adalah sampah sampah yang berasal dari pengunjung seperti bekas bekas sisa makanan, sampah basah dan kering. Sistem shaft sampah pada gedung : sampah sampah yang berada di dalam gedung di alirkan langsung ke bawah bangunan yang di bawahnya telah disediakan bak penampungan dan di ambil petugas secara berkala. Dengan sistem shaft ini, diperlukan space untuk bak penampungan di bagian bawah bangunan. Sistem ini juga dapat berakibat polusi udara yang di timbulkan dari timbunan timbunan sampah yang ada. Untuk menghindari tumpukan sampah pada salah satu area gedung yang menyebabkan polusi udara, sistem pengelolaan sampah pada galeri adalah dengan menempatkan banyak titik titik bak sampah di area terbukanya sekaligus untuk menumbuhkan rasa kepedulian lingkungan masyarakat. Sampah pada bak bak kecil penampungan akan di ambil tiap minggunya oleh petugas. 57

dokumen-dokumen yang mirip

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan a. Merancang bangunan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang yang mengakomodasi segala