BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Gelombang merupakan fenomena alam yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh sederhananya adalah gelombang air yang terjadi jika pada suatu permukaan air yang tenang diberikan suatu usikan atau gangguan, misalnya dengan melemparkan batu ke permukaan air tersebut. Gelombang adalah getaran yang merambat melalui medium, tanpa disertai perambatan partikel - partikel mediumnya. Gelombang dapat digolongkan berdasarkan medium perambatannya, antara lain : (1) gelombang yang merambat dengan memerlukan medium perantara disebut gelombang mekanik ; (2) gelombang yang merambat tanpa memerlukan medium perantara disebut gelombang elektromagnetik. Berdasarkan arah getarannya, gelombang dibedakan menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah rambatnya. Contoh : gelombang pada tali yang digetarkan naik turun. Pada gelombang ini yang merambat adalah bukit dan lembah. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya searah dengan arah getarannya. Contoh : gelombang bunyi. Pada gelombang ini yang merambat adalah rapatan dan renggangan. Berdasarkan perubahan amplitude, gelombang dibedakan menjadi : (1) gelombang berjalan yaitu gelombang yang amplitudonya tetap. Contohnya, jika salah satu tali kita ikatkan pada beban yang tergantung pada pegas vertical dan pegas kita getarkan naik turun, maka getaran pegas akan merambat pada tali. Jika diamati secara seksama maka amplitudo gelombang (simpangan maksimum) yang merambat pada tali selalu tetap (2) gelombang stasioner yaitu gelombang yang amplitudonya berubahubah (dalam kisaran nol sampai nilai maksimum tertentu). Contohnya, pada saat suatu getaran merambat pada tali dan membentuk gelombang berjalan sinus. 1

2 Ada beberapa kasus yang menyatakan antara getaran dan gelombang adalah sama, padahal keduanya jelas berbeda. Getaran adalah gerakan bolak-balik suatu benda secara periodik dan melalui titik kesetimbangannya hanya pada satu tempat. Besaran yang dimiliki adalah frekuensi, periode, dan simpangan. Sedangkan gelombang adalah getaran yang merambat. Selain itu, gelombang juga dapat memindahkan energy dari satu tempat ke tempat lain. Seperti halnya getaran, besaran yang dimiliki oleh gelombang adalah frekuensi dan periode. Selain kedua besaran tersebut, pada gelombang terdapat besaran panjang gelombang dan cepat rambat gelombang. Pada saat yang sama, lebih dari satu gelombang dapat muncul pada titik yang sama di dalam suatu zat antara. Sifat gelombang ini jelas-jelas membedakan dari benda bermateri. Misalnya, kedua pulsa yang mendekat di dalam tali melewati satu sama lain dan melanjutkan perjalanannya dengan tidak terganggu. Benda-benda bermateri secara ini tidak saling menembus. Dengan demikian, suatu gelombang bukan benda bermateri. Gelombang adalah pola yang merambat dari suatu simpangan titik-titik di dalam zat bermateri. Catatan : Gelombang adalah suatu besaran fisis nyata, meskipun bukan benda beermateri. Gelombang bergerak, membawa energi, dan berinteraksi dengan benda bermateri. Di dalam kenyataan, gelombang dan benda bermateri adalah dua entitas fisis dasar. Berhubungan dengan kasus di atas yang berkenaan langsung dengan superposisi gelombang. Kedua pulsa saling menjauh kembali dan amplitudonya kembali ke amplitudo semula, namun dalam hal ini arah pulsanya merupakan kebalikan dari arah pulsa semula. Penjumlahan dari masing masing pulsa adalah satu contoh dari sebuah konsep umum yang dikenal sebagai superposisi gelombang. Dalam hal ini akan dikenal juga istilah interferensi, dispersi, pemantulan, pembiasan maupun difraksi yang berkenaan dengan superposisi tersebut. 2

3 B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang dimaksud dengan superposisi gelombang? 2. Bagaimana prinsip dari superposisi gelombang? 3. Apakah yang dimaksud dengan interferensi gelombang? 4. Bagaimana terjadinya gelombang berdiri? 5. Bagaimana proses terjadinya resonansi pada tali? 6. Apa saja sifat-sifat gelombang yang berhubungan dengan superposisi gelombang? 7. Apa saja aplikasi dari superposisi gelombang? C. TUJUAN PENULISAN 1. Mengetahui tentang superposisi gelombang. 2. Mengetahui tentang prinsip superposisi gelombang. 3. Mengetahui tentang interferensi gelombang. 4. Mengetahui proses terjadinya gelombang berdiri dan macamnya 5. Mengetahui tentang resonansi dan penerapannya pada tali. 6. Mengetahui sifat-sifat gelombang yang berhubungan dengan superposisi gelombang. 7. Mengetahui aplikasi dari superposisi gelombang. 8. Memenuhi tugas untuk mata kuliah Gelombang dan Optik D. MANFAAT PENULISAN 1. Manfaat teoritis Secara umum, makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran Fisika 2. Manfaat praktis a. Membantu mahasiswa dalam mempelajari superposisi gelombang. b. Membantu mahasiswa dalam mempelajari sifat-sifat gelombang yang berhubungan dengan superposisi gelombang. c. Dapat dimanfaatkan oleh guru Fisika sebagai referensi pembelajarannya mengenai superposisi gelombang. 3

4 BAB II PEMBAHASAN A. SUPERPOSISI GELOMBANG Gelombang yang dihasilkan oleh suatu benda tidak selalu berupa gelombang tunggal, tetapi bisa saja merupakan superposisi (gabungan) dari dua atau lebih gelombang tunggal. Superposisi dari sejumlah gelombang tunggal dapat dihitung dengan menjumlahkan tiap-tiap simpangan.. Jadi, superposisi gelombang merupakan penjumlahan dua gelombang atau lebih yang dapat melintasi ruang sama tanpa ada ketergantungan satu gelombang dengan yang lain. Elastisitas medium akan mempengaruhi bentuk gelombang yang dihasilkan. Misalkan pada suatu benda yang dilakukan dua gelombang sekaligus,yaitu gelombang B dan C.bentuk gelombang B memiliki. amplitudo A B = 2A C dan periode T B = 2T C (+) P O B S 1 S 3 S 4 C S 2 t 4 Simpangan (s) t 1 t 2 S 5 Waktu(t) t 3 E T c T b Gambar 1.1 Superposisi dua gelombang harmonis 4

5 Setelah gelombang B dan C disuperposisikan,diperoleh grafik P (garis putus-putus) yang menyatakan bentuk gelombang benda. Superposisi dua gelombang tersebut adalah superposisi dua gelombang yang perbandingan periodenya T B : T A = 2 : 1. Bentuk gelombang superposisi berupa gelombang yang tidak harmonik, walaupun berasal dari dua gelombang harmonik. Bentuk gelombang superposisi dari dua gelombang yang memiliki frekuensi sama dibedakan sebagai berikut : 1. Sefase Jika dua gelombang pada saat yang sama selalu memiliki simpangan yang bertanda sama, dikatakan dua gelombang tersebut memiliki fase yang sama atau disebut sefase. Kedua gelombang ini saling menguatkan. Jika amplitudo kedua gelombang sama, setiap saat simpangan paduan selalu bernilai dua kali simpangan tiap gelombang. Nilai amplitudo gelombang yang dihasilkan dari superposisi gelombang menjadi lebih besar dari nilai amplitudo masing-masing gelombang, maka dikatakan hasil superposisi dari gelombang-gelombang tersebut saling menguatkan (constructive). + = Gambar 1.2 Bentuk gelombang superposisi sefase 5

6 2. Berlawanan fase Jika dua gelombang pada saat yang sama selalu memiliki simpangan yang bertanda berbeda dikatakan kedua gelombang tersebut memiliki fase berlawanan. Kedua gelombang ini saling melemahkan. Jika amplitudo kedua gelombang sama, setiap saat simpangan panduan bernilai nol. + = Gambar 1.3 Bentuk gelombang superposisi berlawanan fase Jika terdapat N gelombang dengan simpangan y 1 (x,t) hingga y n (x,t) yang merambat bersamaan dalam medium yang sama, maka simpangan total titik-titik dalam medium memenuhi persamaan : y (x,t) = y 1 (x,t) + y 2 (x,t) +..+ y n (x,t) Gelombang yang mengalami superposisi merambat dalam arah yang berlawanan, misalkan gelombang pertama merambat ke kanan dengan persamaan : y 1 (x,t) = A sin ( 2π ) dan gelombang kedua merambat ke kiri dengan persamaan : 6

7 y 2 (x,t) = A sin ( 2π ) dimana: y 1 (x,t) = simpangan pertama merambat ke kanan (m) y 2 (x,t) = simpangan kedua merambat ke kiri (m) A = amplitudo (m) T = periode (s) λ = panjang gelombang (m) t = waktu (s) x = jarak/posisi (m) Perbedaan arah rambat gelombang dibedakan oleh tanda di depan suku Tanda negatif digunakan untuk gelombang yang merambat ke kanan dan tanda positif untuk gelombang yang merambat ke kiri. Superposisi kedua gelombang menjadi : y (x,t) = A sin ( 2π ) + A sin ( 2π ) Dengan menggunakan identitas trigonometri pada persamaan di atas, gelombang hasil superposisi dapat ditulis sebagai : y (x,t) =2A ( sin 2π cos + cos 2π sin ) B. PRINSIP SUPERPOSISI GELOMBANG Hans C. Ohanian mengartikan prinsip superposisi sebagai : the resultant instantaneous deformation is the sum of the individual instantaneous deformations. Jika pada suatu tempat bertemu dua buah gelombang, maka resultan gelombang di tempat tersebut sama dengan jumlah dari kedua gelombang tersebut. Peristiwa ini disebut sebagai prinsip superposisi linear. Prinsip ini dapat diaplikasikan pada semua jenis gelombang, termasuk gelombang bunyi, gelombang permukaan air, dan gelombang elektromagnetik seperti cahaya. Contoh prinsip superposisi dalam 7

8 kehidupan sehari-hari adalah ketika gelombang-gelombang radio dari banyak stasiun radio frekuensi masing-masing lewat melalui antena radio Anda. Arus listrik yang ditimbulkan oleh superposisi dari semua gelombang di dalam antena tersebut adalah sangat kompleks. Walaupun demikian, Anda masih dapat mendengarkan acara kesayangan dari stasiun radio tertentu. Sinyal yang Anda terima dari stasiun radio tersebut pada prinsipnya adalah sama seperti sinyal yang akan Anda terima dari stasiun tersebut. Contoh kedua adalah kejadian dalam pertunjukan musik. Dalam pertunjukan tersebut, Anda tetap masih dapat membedakan suara (gelombang bunyi) biola dan suara piano, meskipun suara seluruh alat-alat musik yang sampai ke telinga begitu riuh. Prinsip superposisi akan mengalami kegagalan (tidak berlaku) jika persamaan gelombang tidak linear. Misalnya, ledakan suatu bom dapat menciptakan suatu gelombang kejut yang perilakunya berbeda dengan gelombang bunyi biasa. Persamaan gelombang kejut adalah persamaan kuadratis sehingga prinsip superposisi tidak berlaku. Meskipun prinsip superposisi gelombang adakalanya tidak berlaku, prinsip superposisi tetap penting. Ilmuwan yang meyakinkan bahwa prinsip superposisi penting adalah seorang matematikawan Perancis, Joseph Fourier ( ). Pentingnya prinsip superposisi dapat Anda lihat dari pengertian prinsip superposisi. Prinsip superposisi merupakan penjumlahan beberapa gelombang. Jika prinsip superposisi berlaku, Anda dapat menyelidiki, menyelisik, dan menyimpulkan bahwa suatu gerak gelombang rumit sebenarnya hanya merupakan gabungan dari gelombang-gelombang sederhana. Dengan demikian, prinsip superposisi sangat membantu Anda dapat menyederhanakan suatu gerak gelombang. 8

9 C. INTERFERENSI GELOMBANG Secara prinsip, interferensi merupakan proses superposisi gelombang. Interferensi terjadi apabila dua atau lebih gelombang bertemu dalam ruang dan waktu. Satu tempat terjadinya interferensi adalah pada satu daerah ruang di mana gelombang pantul dan gelombang datang bertemu. Syarat yang harus dipenuhi agar terjadi interferensi, yaitu : 1. Kedua gelombang harus koheren. Yaitu kedua gelombang memiliki beda fase yang selalu tetap. Sehingga kedua gelombang memiliki frekuensi yang sama. Beda fase dari kedua gelombang ini bisa nol,tetapi tidak harus nol. 2. Kedua gelombang harus memiliki amplitudo yang hampir sama, jika tidak interferensi yang dihasilkan kurang mencolok. Peristiwa interferensi ini dapat diamati dengan mudah pada tangki riak. Jika dua buah sumber koheren S 1 dan S 2 menghasilkan dua muka gelombang itu akan bertemu dan membentuk suatu pola interferensi pada permukaan air. Pola interferensi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Interferensi saling menguatkan (konstruktif) Terjadi bila kedua gelombang yang berpadu memiliki fase yang sama. Amplitudo gelombang paduan sama dengan dua kali amplitudo tiap gelombang. 2. Interferensi saling melemahkan (destruktif) Kedua gelombang saling memperlemah atau meniadakan. Terjadi bila kedua gelombang yang berpadu berlawanan fase. Amplitudo gelombang paduan sama dengan nol. Contohnya, puncak gelombag bersuperposisi dengan puncak gelombang yang lain atau lembah gelombang yang lain. Sebaliknya jika satu puncak gelombang 9

10 bersuperposisi dengan lembah gelombang yang lain paduan amplitudo gelombangnya berkurang. Gambar 3.1 (a) Interferensi konstruktif (b) Interferensi destruktif Tempat kedudukan titik-titik interferensi konstruktif dan destruktif dapat ditentukan berdasarkan selisih jarak sumber S 1 ke titik yang ditinjau dengan jarak sumber S 2 ke titik yang sama. Selisih jarak ini dinamakan beda lintasan dan dinyatakan dengan simbol δ. δ = Kesan yang dihasilkan oleh superposisi antara dua gelombang yang koheren ialah interferensi. Interferensi berlaku apabila dua puncak atau dua lembah bersuperposisi untuk menghasilkan gelombang berpuncak atau lembah yang mempunyai amplitudo maksimum. Interferensi berlaku apabila satu puncak dan satu lembah bersuperposisi untuk menghasilkan gelombang beramplitudo sifar. Antinode adalah tempat di mana interferensi berlaku, dan node pula ialah tempat di mana interferensi saling menghilangkan berlaku. Apabila puncak gelombang bertemu dengan puncak gelombang akan menghasilkan puncak yang lebih besar. Apabila dasar gelombang bertemu dengan dasar gelombang akan menghasilkan dasar gelombang yang lebih 10

11 besar. Namun, apabila puncak gelombang bertemu dengan dasar gelombang akan menghasilkan kawasan tenang (tidak ada gelombang). Contoh interferensi dapat kita amati pada dua buah sumber bunyi, misalnya dua buah speaker yang menghasilkan bunyi yang sama. Pola interferensi untuk frekuensi rendah dapat dengan mudah dideteksi oleh telinga manusia. Ketika seseorang berjalan sejajar dengan garis yang menghubungkan kedua speaker, maka suara akan terdengar muncultenggelam berulang-ulang di sepanjang garis itu. Hal yang sama juga terjadi pada sinyal gelombang radio yang diterima oleh pesawat radio. Interferensi antara gelombang radio yang bergerak ke antena penerima dengan gelombang yang telah terlebih dahulu dipantulkan oleh gedunggedung di sekitarnya bisa menyebabkan terjadinya interferensi destruktif. Inilah yang mengakibatkan terganggunya penerimaan siaran radio. Layangan Layangan adalah gejala menurun atau meningkatnya kenyaringan secara berkala yang terdengar ketika dua nada dengan frekuensi yang sedikit berbeda dibunyikan pada saat bersamaan. Dengan demikian, layangan merupakan interferensi di dalam waktu. Gejala ini dapat Anda rasakan ketika dua tuts piano yang berdekatan ditekan pada waktu bersamaan. f pelayangan = f tinggi f rendah Dua gelombang bunyi dengan frekuensi yang berbeda sedikit, jika merambat dalam waktu bersamaan akan saling berinterferensi. Pada saatsaat tertentu, interferensi ini akan saling menguat yang ditandai dengan meningkatnya tingkat kenyaringan bunyi. Hal ini terkait dengan meningkatnya amplitudo gelombang bunyi. Pada saat lain interferensi ini akan saling melemahkan sehingga bunyi yang terdengar menjadi lemah. Ini terkait dengan mengecilnya amplitudo. 11

12 D. GELOMBANG BERDIRI ATAU GELOMBANG STASIONER Gelombang berdiri terbentuk akibat gerak medium yang berlawanan arah dengan gelombang atau akibat pertemuan dua gelombang yang arahnya berlawanan. Jadi, gelombang stasioner atau gelombang berdiri adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan yang mempunyai amplitudo sama, frekuensi sama, dan arah rambatnya berlawanan. Amplitudo pada gelombang berdiri tidak konstan, artinya tidak semua titik yang dilalui gelombang memiliki amplitudo yang sama. Terdapat titik-titik yang bergetar dengan amplitudo maksimum yang disebut perut dan terdapat titik-titik yang bergetar dengan amplitudo minimum (nol) yang disebut simpul. Gelombang berdiri dapat dibentuk dari pemantulan suatu gelombang. Contohnya pada gelombang tali. Tali dapat digetarkan di salah satu ujungnya dan ujung lain diletakkan pada pemantul. Berdasarkan ujung pemantulnya dapat dibagi dua yaitu ujung terikat dan ujung bebas. a. Gelombang Stasioner pada dawai ujung terikat Dawai ujung terikat adalah dawai dengan ujung pemantul yang tidak dapat bergerak bebas mengikuti arah getar gelombang datang, sehingga terjadi pembalikan fase. Oleh karena itu, sudut fase gelombang datang dan gelombang pantul berbeda sebesar π radian. Perhatikan gambar di bawah ini 12

13 Gambar Gelombang stasioner pada dawai ujung terikat Persamaan gelombang datang ( dari kiri ) adalah y 1 = A sin ( ωt kx ) Persamaan gelombang pantul ( dari kanan ) adalah y 2 = - A sin ( ωt + kx ) Hasil pertemuan antara gelombang datang (y 1 ) dan gelombang pantul (y 2 ) menghasilkan sebuah gelombang stasioner. Pola gelombang stasioner dapat dilihat dengan adanya simpul dan perut pada titik-titik tertentu. Persamaan gelombang stasioner merupakan hasil gabungan gelombang datang dan gelombang pantul yang dapat diperoleh dengan menjumlahkan simpangan kedua gelombang itu. y = y 1 + y 2 = A sin (ωt - kx) +( - A sin (ωt + kx)) y = A sin (ωt - kx) - A sin (ωt + kx) Mengingat sin A - sin B = 2 cos (A + B).-sin ( A B), maka y = 2A cos (ωt kx + ωt + kx ) sin [ (ωt - kx) (ωt + kx )] 13

14 Persamaan gelombang stasioner pada dawai ujung terikat adalah y = 2 A sin kx cos ωt Amplitudo gelombang stasioner pada dawai ujung terikat bergantung pada jarak suatu titik terhadap ujung pemantul (x), yaitu A s = 2 A sin kx = 2A sin (1.1) Letak perut dari ujung pemantul Perut atau amplitudo maksimum, yaitu A s = 2 A terjadi jika sin = 1, maka = (2n + 1) x = (2n + 1), dengan n = 0, 1, 2, 3,.. Letak simpul dari ujung pemantul Simpul atau amplitudo minimum, yaitu A s = 0 terjadi jika sin = 0, maka = nπ, dengan n = 0, 1, 2, 3, 14

15 b. Gelombang stasioner pada dawai ujung bebas Dawai ujung bebas adalah dawai dengan ujung pemantul yang dapat bergerak bebas naik atau turun mengikuti arah getar gelombang datang. Oleh karena itu, fase gelombang datang sama dengan fase gelombang pantul. Perhatikan gambar di bawah ini Gelombang pantulan pada ujung bebas tidak mengalami perubahan fase, hanya berbalik arah. Persamaan gelombang datang (dari kiri) adalah y 1 = A sin (ωt kx), sedangkan persamaan gelombang pantul (dari kanan) tanpa perubahan fase adalah y 2 = A sin (ωt + kx). Persamaan gelombang stasionernya diperoleh dengan menjumlahkan gelombang datang dengan gelombag pentul, y = y 1 + y 2 = A sin (ωt - kx) + A sin (ωt + kx). Dengan mengingat identitas trigonometri diperoleh y = 2 A cos (kx) sin (ωt) Besar amplitudo gelombang stasioner pada ujung bebas ini adalah: A s =2 A cos (kx) = 2A cos Letak perut dari ujung pemantul Perut atau amplitudo maksimum, yaitu A s = 2 A terjadi jika cos = 1, maka = nπ 15

16 x =, dengan n = 0, 1, 2, 3,.. Letak simpul dari ujung pemantul Simpul atau amplitudo minimum, yaitu A s = 0 terjadi jika cos = 0, maka = (2n + 1) x = (2n + 1), dengan n = 0, 1, 2, 3,.. E. RESONANSI Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain. Untuk memudahkan memahami peristiwa resonansi gelombang suara, terlebih dahulu ditinjau seutas tali cukup tegang dengan salah satu ujungnya digerakkan ke atas dan kebawah terus menerus sedangkan ujung lainnya terikat. Akibatnya di sepanjang tali terbentuk gelombang berjalan. Ketika gelombang tersebut sampai di ujung yang lain, maka gelombang akan dipantulkan sehingga gelombang merambat ke arah yang berlawanan dengan arah gelombang datang. Dengan demikian di sepanjang tali terdapat dua buah gelombang, gelombang datang dan gelombang pantul dan keduanya berinterferensi. Gelombang berdiri yang terjadi akibat interferensi konstruktif dapat terjadi pada beberapa frekuensi yang dinamakan frekuensi resonansi. Frekuensi resonansi paling rendah yang dinamakan frekuensi resonansi nada dasar. Sedangkan frekuensi resonansi yang lebih tinggi berikutnya dinamakan frekuensi nada atas, nada atas tingkat satu begitu seterusnya. Syarat terjadinya peristiwa resonansi gelombang tali yang kedua ujungnya terikat adalah n n L 2 16

17 dimana n = 1, 2, 3 menunjukkan indeks frekuensi dasar, frekuensi nada atas pertama, ke dua dan seterusnya. L adalah panjang tali dan panjang gelombang. Apabila salah satu ujung tali merupakan ujung terbuka, sedangkan yang lainnya ujung tertutup, maka syarat terjadinya resonansi adalah ( 2n 1) L 4 Suatu gelombang yang merambat dengan frekuensi f memiliki laju v = f Peristiwa resonansi gelombang suara mirip dengan yang terjadi pada gelombang tali. Gelombang suara yang merambat di dalam tabung berisi udara ketika sampai di ujung tabung maka gelombang tersebut akan dipantulkan. Pada frekuensi gelombang suara tertentu, akan terjadi peristiwa resonansi yang ditandai dengan terdengarnya dengung bunyi yang lebih keras daripada ketika tidak terjadi resonansi. Jika terjadi resonansi, maka ujung tabung yang tertutup merupakan titik simpul sedangkan ujung tabung terbuka sebagai perut. Karena gelombang suara adalah gelombang mekanik yang merambat di udara, maka kecepatan merambat gelombang suara dipengaruhi oleh temperatur udara. F. BEBERAPA HAL YANG BERHUBUNGAN SUPERPOSISI GELOMBANG 1. DISPERSI Dispersi merupakan fenomena superposisi gelombang yang menghasilkan bentuk gelombang yang berbeda.pengertian lain dari dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang merambat melalui suatu medium. Suatu medium di mana laju gelombang tidak bergantung pada panjang gelombang atau frekuensinya 17

18 disebut medium nondisperdif. Udara merupakan medium nondispersif untuk gelombang bunyi. Meskipun gelombang elektromagnetik dengan berbagai frekuensi merambat melalui ruang hampa dengan kecepatan yang sama c, kecepatan gelombang dalam material bergantung pada frekuensinya. Dispersi pada cahaya menyebabkan cahaya putih terpisah menjadi warna-warna komponennya. Ketika cahaya putih tersebut dilewatkan melalui sebuah prisma. Cahaya dengan panjang gelombang lebih pendek dibelokkan lebih besar dibandingkan dengan cahaya dengan panjang gelomabang lebih panjang. Salah satu pendispersian cahaya (gelombang elektromagnetik) adalah pembentukan pelangi. 2. Pemantulan Gelombang Pemantulan gelombang adalah pembalikan arah rambat gelombang karena membentur suatu medium atau pembatas. Ketika sebuah gelombang menabrak sebuah penghalang, atau sampai di ujung suatu medium yang dirambatinya, maka sebagian gelombang tersebut dipantulkan. Kita mungkin pernah melihat gelombang air yang memantul dari batu karang atau sisi kolam dan mungkin juga pernah mendengar teriakan yang dipantulkan dari tebing yang jauh, yang kita sebut dengan gema. Perhatikan pemantulan sebuah gelombang yang merambat pada tali. Kita dapat mencobanya sendiri dangan cara mengikatkan sebuah tali pada tiang atau pohon yang ada di sekitar kita. Jika ujung tali dibuat tetap, maka pulsa gelombang dipantulkan kembali secara terbalik. Jika ujung tali 18

19 dibuat bebas (longgar),maka pulsa gelombang dipantulkan kembali dengan sisi kanan ke atas. (a) Pemantulan pulsa gelombang pada tali ketika ujung tali tetap (terikat) (b) Pemantulan pulsa gelombang pada tali ketika ujung tali bebas Untuk pantulan gelombang bidang, seperti gambar di bawah ini. Sudut yang dibuat gelombang datang terhadap permukaan pantulan sama dengan sudut yang dibuat oleh gelombang pantul, atau sudut pantul sama dengan sudut datang, yang dikenal sebagai hukum pemantulan. Sudut datang didefinisikan sebagai sudut yang dibuat sinar (berkas) datang terhadap garis yang tegak lurus pada permukaan pantulan (atau sudut yang dibuat muka gelombang dengan tangen parmukaan pantulan), dan sudut pantul adalah sudut yang dibuat oleh sinar (berkas) pantul terhadap garis yang tegak lurus pada permukaan pantulan. Hukum pemantulan berlaku untuk semua jenis gelombang. Pemantulan pada gelombang bunyi berperan penting dalam perancangan ruangan, seperti ruang perkuliahan, perpustakaan, atau gedung pertunjukan. Dalam 19

20 sebuah ruang pertunjukan (konser), suatu lapisan pemantul ditempatkan di belakang orkestra, dan panel-panel pemantul digantung di langit-langit untuk memantulkan dan mengarahkan bunyi kembali menuju pandengar. 3. Pembiasan Gelombang Pembiasan gelombang adalah pembelokan rambat gelombang karena melalui dua medium yang memiliki kerapatan yang berbeda. Bila suatu gelombang datang pada suatu permukaan batas yang memisahkan dua daerah dengan laju gelombang berbeda, maka sebagian gelombang akan dipantulkan dan sebagian lagi akan ditransmisikan (diteruskan). Misalnya, ketika suatu gelombang bunyi di udara menumbuk suatu permukaan padat atau cair. Berkas yang terpantul membentuk sudut dengan garis normal permukaan yang besarnya sama dengan sudut berkas datang dan sebaliknya berkas yang ditransmisikan akan dibelokkan atau menjauh dari garis normal, bergantung pada apakah laju galombang dalam medium kedua lebih kecil atau lebih besar daripada laju gelombang dalam medium datang (medium pertama). Pembelokan berkas gelombang yang ditransmisikan (diteruskan) melalui dua medium dan memiliki kerapatan yang berbeda disebut refraksi (pembiasan). Pembiasan gelombang juga dapat didemonstrasikan dengan menggunakan sebuah tangki riak. Pembiasan atau refraksi terjadi ketika gelombang berubah kecepatannya. Gelombang air merambat ketika memasuki air dangkal. Jika gelombang mendekati batas antara air dalam dengan air dangkal pada sebuah sudut, efeknya adalah gelombanggalombang mengubah arahnya. Perlu perhatikan juga bahwa panjang gelombangnya menjadi berkurang dan gelombang menjadi lebih dekat satu sama lain. 20

21 4. Difraksi Bila sebagian gelombang membentur atau dibatasi oleh suatu penghalang, maka penjaralan gelombang memjadi lebeh rumit. Bagian muka gelombang yang tidak terhalang tidak begitu saja menjalar dalam arah berkas lurus seperti yang kita perkirakan. Gambar di bawah menunjukkan gelombang bidang dalam tangki riak yang mengenahi suatu perintang dengan lubang (celah) kecil. Gelombang pada sebelah kanan perintang tidak terbatas hanya pada sudut sempit berkas dari sumber yang dapat melalui lubang, sebaliknya gelombang-gelombang tersebut menjadi lingkaran, seolah-olah ada sumber titik gelombang pada lubang tersebut. Demikian juga, penjalaran gelombang sungguh berbeda dengan penjalaran aliran partikel. Anak-anak panah menunjukkan aliran partikel yang mengenai perintang dengan lubang kecil atau celah. Partikel-partikel yang menembus lubang ini hanya terbatas pada sudut yang kecil. Anakanak panah menunjukan berkas-berkas yang mengatakan penjalaran gelombang lingkaran menuju perintang. Setelah melewati perintang, berkas akan membelok melengkungi pinggir-pinggir lubang kecil tersebut. Pembelokan atau penyebaran gelombang kerena melewati suatu celah kecil atau ujung sebuah penghalang disebut difraksi. 21

22 Dalam kehidupan seharí-hari, kita tidak terlepas dengan cahaya. Dalam eksperimen spektrum kisi, di mana gelombang cahaya mengalami difraksi melalui suatu celah sempit. Pada eksperimen ini, kita menggunakan spektrometer. Dengan alat tersebut kita dapat mengetahui garis spektrum yang dhasilkan oleh cahaya yang datang dari sumber cahaya merkuri dengan panjang gelombang yang berbeda. Pada eksperimen spektrum kisi, kita menggunakan sumber cahaya merkuri yang berfungsi sebagai sumber elektromagnetik dengan beberapa panjang gelombang. Seperti pada eksperimen efek fotolistrik kita mengetahui bahwa sumber cahaya merkuri menghasilkan beberapa spektrum garis. Gelombang cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya merkuri akan mengalami difraksi. Difraksi tidak lain ialah interferensi gelombang cahaya yang berasal dari bagian-bagian suatu medan gelombang. Medan gelombang itu boleh jadi suatu celah. Apabila gelombang cahaya melalui sebuah celah, maka titik yang terdapat pada celah tersebut berfungsi sebagai sumber gelombang sekunder, sehingga menghasilkan gelombang cahaya baru. Ketika gelombang cahaya melewati celah, damana celah tersebut dipersempit sampai pada usuran panjang gelombang cahaya sumber. Maka dari celah tersebut akan dihasilkan pola difraksi celah tunggal. Pada difraksi yang terjadi jika gelombang melewati sejumlah N celah yang identik dengan jarak konstan D maka akan diperoleh titik intensitas máksima yang memenuhi persamaan. Apabila N celah tersebut berupa kisi. Kisi-kisi sering kali digunakan untuk mengukur panjang gelombang dan untuk mengkaji struktur dan intensitas garis-garis spektrum. Dari kisi (deretan celah sempit) maka cahaya yang datang dari sumber cahaya akan terpisah menjadi beberapa spectrum warna yang berbeda panjang gelombang. 22

23 G. BERBAGAI APLIKASI SUPERPOSISI GELOMBANG 1. Tangki Riak Untuk mempelajari sifat gelombang air kita dapat menggunakan alat yang dapat membangkitkan dan menunjukan sifat-sifat gelombang air. Salah satu perangkat alat yang dibuat khusus untuk keperluan itu ialah alat yang disebut tangki gelombang atau tangki riak. Salah satu bentuk tangki gelombang adalah seperti gambar di bawah ini. Pada permukaan air di dalam tangki gelombang dapat dibangkitkan dua bentuk gelombang yaitu gelombang lingkaran dan gelombang datar. Gelombang-gelombang yang tersebut pada umumnya adalah gelombang berjalan. Untuk membuat gelombang berjalan itu tampak terhenti digunakan pada alat yang tersebut, stroboskop. Stroboskop yang digunakan adalah stroboskop sederhana yang berupa cakram bercelah. Dengan memutar cakram dan mengamati gelombang melalui celah stroboskop dengan kecepatan putar yang tepat, gerak gelombang dapat dibuat seakan-akan terhenti. Bila pada permukaan air yang tenang pada tangki gelombang diteteskan setetes air (atau dijatuhkan sebutir batu kecil), dari tempat jatuhnya tetes air tampak lingkaran-lingkaran yang jari-jarinya mula-mula kecil, kemudian dengan cepat berubah menjadi makin besar. Inilah gelombang lingkaran. Gelombang lingkaran ini berpusat di tempat 23

24 jatuhnya tetes air. Dari bentuk lingkaran-lingkaran yang dengan cepat menjadi besar itu kita dapat mengambil kesimpulan bahwa gelombang pada permukaan air merambat ke segala arah dengan kecepatan sama. Seandainya kecepatan gelombang berbeda-beda pada berbagai arah, tentulah bentuk gelombang itu bukan lingkaran. Bila gelombang-gelombang itu diproyeksikan ke suatu tempat (biasanya ke bawah tangki) dengan menggunakan lampu, bayang-bayang gelombang itu tampak garis-garis terang dan garis-garis gelap. Garis-garis itu dapat lurus, dapat pula berbentuk lingkaran, bergantung pada bentuk gelombang. Timbulnya garis-garis terang dan gelap ini dapat disebabkan pada permukaan air timbul bagian-bagian yang cembung, dan begianbagian yang cekung. Bagaian-bagaian yang cembung berperangai seperti lensa cembung, dan bagaian-bagaian yang cekung berperangai seperti lensa cekung. Kita mengetahui lensa cembung bersifat mengumpulkan cahaya. Bagian cembung gelombang menimbulkan lingkaran terang. Sabaliknya bagian cekung menimbulkan lingkaran yang kurang terang. Lingkaran-lingkaran yang terang misalnya digambarkan sebagai lingkaran-lingkaran terus, sedangkan lingkaran-lingkaran yang kurang terang digambarkan dengan lingkaran garis putus-putus, atau sebaliknya. Lingkaran-lingkaran itu adalah tempat kedudukan titik-titik yang dicapai oleh getaran (gelombang) pada waktu yang sama. Oleh karena itu keadaan getarannya tentulah sama. Oleh karena itu juga dapat disimpulkan bahwa lingkaran-lingkaran itu adalah kedudukan titik-titik yang 24

25 mempunyai fase sama satu sama lain. Lingkaran-lingkaran ini disebut muka gelombang atau front gelombang. Sesungguhnya setiap lingkaran pada gelombang lingkaran adalah muka gelombang. 2. Redaman Propagasi pada kanal Wireless Pada umumnya, sinyal yang diterima pada titik penerima adalah jumlah dari sinyal langsung dan sejumlah sinyal terpantul dari berbagai obyek. Pada komunikasi mobile, refleksi akan disebabkan oleh koefisien refleksi, lintasannya, dan juga tergantung pada sudut. Gelombang pantul akan berubah magnitude dan fasenya, tergantung gelombang datangnya. Jadi, antara sinyal langsung dan sinyal pantulan berbeda dalam hal : Amplitudo, tergantung dari magnitude koefisien refleksi Fasa, tergantung pada perubahan fase refleksi serta pada perbedaan jarak tempuh antara gelombang langsung dan gelombang pantul Kondisi terburuk terjadi saat gelombang langsung dan gelombang pantul memiliki magnitude yang sama serta mempunyai fasa 180 o. Pada kondisi yang demikian, terjadi saling menghilangkan antara gelombang langsung dan pantulnya (complete cancellation ). Wireless Propagation Free Space Loss Diasumsikan terdapat satu sinyal langsung (line of sight path) sangat mudah memprediksi dengan free space formula Reflection Terdapat sinyal tak langsung datang ke receiver setelah mengalami pantulan terhadap object. Mungkin terdapat banyak pantulan yang berkontribusi terhadap besarnya delay. Diffraction Propagasi melewati object yang cukup besar seolah-olah menghasilkan sumber sekunder, seperti puncak bukit dsb. 25

26 Scattering Propagasi melewati objek yang kecil atau kasar yang menyebabkan banyak pantulan untuk arah-arah yang berbeda. 3. Inferometer Salah satu peralatan instrumentasi yang banyak digunakan adalah interferometer. Interferometer merupakan perangkat ukur yang memanfaatkan gejala interferensi. Interferensi adalah suatu kejadian di mana dua gelombang atau lebih berjalan melalui bagian yang sama dari suatu ruangan pada waktu yang bersamaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya superposisi dari gelombang gelombang tersebut sehingga menghasilkan pola intensitas baru. Dengan ditemukannya sinar laser yang mempunyai sifat koheren, maka interferometer dapat menjadi perangkat yang sangat berguna dalam industri. Interferometer dapat digunakan untuk mengukur getaran permukaan, simpangan, kecepatan partikel, temperatur dan sebagainya. Pengukuran berlangsung tanpa kontak mekanik sehingga tidak membebani obyek yang diukur. Di samping itu kepekaannya sangat tinggi: simpangan dengan orde kurang dari panjang gelombang cahaya dapat dideteksi dengan mudah. Untuk mengatasi kesulitan analisa kuantitatif dari pola interferensi, maka digunakan komputer. Komputer mampu mengolah data dan 26

27 menyimpannya dalam kecepatan yang sangat tinggi. Dengan demikian, maka informasi mengenai obyek yang diukur dapat segera diperoleh. Sistem Interferometer Peralatan Interferometer terdiri atas empat bagian pokok yaitu sinar laser, detektor, sistem akuisisi data dan komputer. Dalam interferometer, sumber cahaya yang digunakan adalah sinar laser. Sinar LASER ( Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation ) merupakan cahaya yang intensitasnya digandakan dan difokuskan pada arah tertentu. Sinar laser bersifat koheren dan mempunyai intensitas yang sangat tinggi Tahun 1960 untuk pertama kalinya sinar laser He-Ne di demontrasikan oleh Javan, Bennet dan Heriot. Setelah itu berkembang sinar laser jenis gas seperti kripton dan sinar laser jenis zat cair seperti laser dyne. Supaya dapat mengadakan interferensi, maka sinar laser tersebut dipisahkan oleh pemisah berkas menjadi dua bagian yaitu berkas uji dan berkas referensi. Berkas uji adalah berkas cahaya yang dikenakan atau dipantulkan dengan obyek yang akan diukur. Berkas referensi adalah berkas cahaya yang pola fasanya dipertahankan tetap. Setelah dilakukan pengujian, maka berkas uji dan berkas referensi dipertemukan. Interferensi antara keduanya memberikan informasi mengenai obyek yang memantulkan berkas uji tersebut. 27

28 Pola interferensi ini diterima oleh detektor yang dilengkapi dengan sistem akuisisi data. Sistem akuisisi data terdiri dari dua bagian yaitu sistem pengkondisi sinyal dan interface. Detektor adalah alat untuk mengubah besaran fisik - dalam hal ini fluks intensitas cahaya - menjadi besaran listrik. Pemilihan detektor didasarkan pada akurasi, presisi, linieritas dan kestabilan temperatur. Detektor yang sering digunakan dalam interferometer adalah foto detektor. Jika detektor ini ditembus oleh sinar laser maka akan terjadi ionisasi. Hal ini menyebabkan timbulnya arus listrik. Karena arus listrik yang ditimbulkan oleh detektor sangat kecil, maka perlu diperkuat dan diubah menjadi tegangan oleh sistem pengkondisi sinyal. Selain memperkuat, sistem pengkondisi sinyal juga melakukan filtering yaitu mereduksi noise dan sinyalsinyal yang tidak dikehendaki. Sinyal tersebut lalu diubah menjadi sinyal digital oleh ADC dan dimasukkan ke komputer melalui interface input. 28

29 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Gelombang adalah getaran yang merambat melalui medium, tanpa disertai perambatan partikel - partikel mediumnya. 2. Superposisi gelombang merupakan penjumlahan dua gelombang atau lebih yang dapat melintasi ruang sama tanpa ada ketergantungan satu gelombang dengan yang lain. 3. Jika pada suatu tempat bertemu dua buah gelombang, maka resultan gelombang di tempat tersebut sama dengan jumlah dari kedua gelombang tersebut. Peristiwa ini disebut sebagai prinsip superposisi linear. 4. Interferensi ialah proses superposisi gelombang. Interferensi terjadi apabila dua atau lebih gelombang bertemu dalam ruang dan waktu. Syarat yang harus dipenuhi agar terjadi interferensi adalah kedua gelombang harus koheren (punya beda fase dan frekuensi sama) dan kedua gelombang harus memiliki amplitudo yang hampir sama. Pola interferensi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Interferensi saling menguatkan (konstruktif) b. Interferensi saling melemahkan (destruktif) 5. Gelombang stasioner atau gelombang berdiri adalah gelombang hasil superposisi dua gelombang berjalan yang mempunyai amplitudo sama, frekuensi sama, dan arah rambatnya berlawanan. 6. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain. Sebagai contohnya, pertama kita tinjau seutas tali cukup tegang dengan salah satu ujungnya digerakkan ke atas dan kebawah terus menerus sedangkan ujung lainnya terikat. Akibatnya di sepanjang tali terbentuk gelombang berjalan. Ketika gelombang tersebut sampai di ujung yang lain, maka gelombang akan dipantulkan sehingga gelombang merambat ke arah yang berlawanan dengan arah gelombang datang. Gelombang berdiri yang terjadi akibat interferensi konstruktif 29

30 dapat terjadi pada beberapa frekuensi yang dinamakan frekuensi resonansi 7. Beberapa hal yang berhubungan dengan superposisi gelombang, yaitu : a. Dispersi b. Pemantulan gelombang c. Pembiasan gelombang d. Difraksi 8. Beberapa aplikasi dari superposisi gelombang adalah tangki riak, redaman pada propagasi wireless, dan interferometer. 30

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr

Gelombang FIS 3 A. PENDAHULUAN C. GELOMBANG BERJALAN B. ISTILAH GELOMBANG. θ = 2π ( t T + x λ ) Δφ = x GELOMBANG. materi78.co.nr Gelombang A. PENDAHULUAN Gelombang adalah getaran yang merambat. Gelombang merambat getaran tanpa memindahkan partikel. Partikel hanya bergerak di sekitar titik kesetimbangan. Gelombang berdasarkan medium

Lebih terperinci

Jenis dan Sifat Gelombang

Jenis dan Sifat Gelombang Jenis dan Sifat Gelombang Gelombang Transversal, Gelombang Longitudinal, Gelombang Permukaan Gelombang Transversal Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah pergerakan partikel pada medium (arah

Lebih terperinci

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM) Disusun oleh : MIRA RESTUTI 1106306 PENDIDIKAN FISIKA (RM) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013 Kompetensi Dasar :

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UJI COBA. Menurut medium perambatannya, gelombang

KISI-KISI SOAL UJI COBA. Menurut medium perambatannya, gelombang LAMPIRAN IV KISI-KISI SOAL UJI COBA No Indikator soal Teknik Bentuk Instrumen 1 Peserta didik menjelaskan karakteristik mekanik dan elektromagnetik Contoh Soal Menurut medium perambatannya, diklasifiikasikan

Lebih terperinci

BAB GEJALA GELOMBANG I. SOAL PILIHAN GANDA. C. 7,5 m D. 15 m E. 30 m. 01. Persamaan antara getaran dan gelombang

BAB GEJALA GELOMBANG I. SOAL PILIHAN GANDA. C. 7,5 m D. 15 m E. 30 m. 01. Persamaan antara getaran dan gelombang 1 BAB GEJALA GELOMBANG I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Persamaan antara getaran dan gelombang adalah (1) keduanya memiliki frekuensi (2) keduanya memiliki amplitude (3) keduanya memiliki panjang gelombang A.

Lebih terperinci

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber:

Gejala Gelombang. gejala gelombang. Sumber: Gejala Gelombang B a b B a b 1 gejala gelombang Sumber: www.alam-leoniko.or.id Jika kalian pergi ke pantai maka akan melihat ombak air laut. Ombak itu berupa puncak dan lembah dari getaran air laut yang

Lebih terperinci

KELAS XII FISIKA SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG SMA KOLESE LOYOLA M1-1

KELAS XII FISIKA SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG SMA KOLESE LOYOLA M1-1 KELAS XII LC FISIKA SMA KOLESE LOYOLA M1-1 MODUL 1 STANDAR KOMPETENSI : 1. Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah KOMPETENSI DASAR 1.1. Mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri

Lebih terperinci

: 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG TEGAK

: 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG TEGAK LAMPIRAN XV SATUAN PENDIDIKAN MATA PELAJARAN MATERI POKOK KELAS/ SEMESTER PENELITI LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN TES : MAN 1 PADANG : FISIKA : 1. KARAKTERISTIK GELOMBANG 2. PERSAMAAN GELOMBANG BERJALAN DAN

Lebih terperinci

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu. 2. Sebuah gelombang transversal frekuensinya 400 Hz. Berapa jumlah

Lebih terperinci

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Sifat gelombang elektromagnetik Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i Pantulan (Refleksi) Pemantulan gelombang terjadi ketika gelombang

Lebih terperinci

GELOMBANG MEKANIK. Gambar anak yang sedang menggetarkan tali. Gambar 1

GELOMBANG MEKANIK. Gambar anak yang sedang menggetarkan tali. Gambar 1 GELOMBANG MEKANIK Pada pembelajaran ini kita akan mem pelajari gelombang mekanik Gelombang mekanik dapat dipelajari gejala gelombang pada tali melalui Pernahkah kalian melihat sekumpulan anak anak yang

Lebih terperinci

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Satuan besaran Fisika Gerak dalam satu dimensi Gerak dalam dua dan tiga dimensi Gelombang berdasarkan medium (gelombang mekanik dan elektromagnetik) Gelombang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Gelombang dan klasifikasinya. Gelombang adalah suatu gangguan menjalar dalam suatu medium ataupun tanpa medium. Dalam klasifikasinya gelombang terbagi menjadi yaitu :. Gelombang

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran dan Gelombang Getaran/Osilasi Gerak Harmonik Sederhana Gelombang Gelombang : Gangguan yang merambat Jika seutas tali yang diregangkan

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah

Lebih terperinci

Gelombang Stasioner Gelombang Stasioner Atau Gelombang Diam. gelombang stasioner. (

Gelombang Stasioner Gelombang Stasioner Atau Gelombang Diam. gelombang stasioner. ( Gelombang Stasioner 16:33 Segala ada No comments Apa yang terjadi jika ada dua gelombang berjalan dengan frekuensi dan amplitudo sama tetapi arah berbeda bergabung menjadi satu? Hasil gabungan itulah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari bunyi. Karen kita memiliki alat indera yaitu telinga yang berfungsi untuk mendengar bunyi. Bunyi adalah salah

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA

RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA RANGKUMAN MATERI GETARAN DAN GELOMBANG MATA PELAJARAN IPA TERPADU KELAS 8 SMP NEGERI 55 JAKARTA Getaran A. Pengertian getaran Getraran adalah : gerak bolak-balik benda secara teratur melalui titik keseimbangan.salah

Lebih terperinci

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah

1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah 1. Jika periode gelombang 2 sekon maka persamaan gelombangnya adalah A. y = 0,5 sin 2π (t - 0,5x) B. y = 0,5 sin π (t - 0,5x) C. y = 0,5 sin π (t - x) D. y = 0,5 sin 2π (t - 1/4 x) E. y = 0,5 sin 2π (t

Lebih terperinci

EKSPERIMEN RIPPLE TANK. Kusnanto Mukti W M Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK

EKSPERIMEN RIPPLE TANK. Kusnanto Mukti W M Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK EKSPERIMEN RIPPLE TANK Kusnanto Mukti W M0209031 Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Eksperimen ripple tank ini dilakukan dengan mengamati bentuk-bentuk gelombang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun KATA PENGANTAR Puji syukur tim panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya tim bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Optika Fisis ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG - GELOMBANG LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Gelombang - - GELOMBANG - GELOMBANG ------------------------------- 1 Gelombang Gelombang Berjalan

Lebih terperinci

Gelombang Transversal Dan Longitudinal

Gelombang Transversal Dan Longitudinal Gelombang Transversal Dan Longitudinal Pada gelombang yang merambat di atas permukaan air, air bergerak naik dan turun pada saat gelombang merambat, tetapi partikel air pada umumnya tidak bergerak maju

Lebih terperinci

2). Besaran Dasar Gelombang Y arah rambat ( v) A P T 0 Q S U. * Hubungan freakuensi (f) dengan pereode (T).f = n/t n = f.t dan T = t/n n = t/t

2). Besaran Dasar Gelombang Y arah rambat ( v) A P T 0 Q S U. * Hubungan freakuensi (f) dengan pereode (T).f = n/t n = f.t dan T = t/n n = t/t Modul Pembelajaran Fisika XII-IPA 1 BAB 1 GEJALA GELOMBANG A. Persamaan Dasar Gelombang 1). Pengertian Gelombang Gelombang adalah usikan yang merambat secara terus menerus. Medium yang dilalui gelombang

Lebih terperinci

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG MEKANIS

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG MEKANIS YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. Bandung 0. 7 Fa. 0. 587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id HANDOUT FISIKA KELAS XII

Lebih terperinci

5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3)

5. Satu periode adalah waktu yang diperlukan bandul untuk bergerak dari titik. a. A O B O A b. A O B O c. O A O B d. A O (C3) 1. Simpangan terjauh pada suatu benda bergetar disebut. a. Amplitudo c. Periode b. Frekuensi d. Keseimbangan 2. Berikut ini adalah sebuah contoh getaran. a. Roda yang berputar pada sumbunya b. Gerak buah

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG MEKANIK. Pada pembelajaran pertama ini kita akan mempelajari. mekanik.

BAB GELOMBANG MEKANIK. Pada pembelajaran pertama ini kita akan mempelajari. mekanik. BAB 1 GELOMBANG MEKANIK Pada pembelajaran pertama ini kita akan mempelajari gelombang mekanik. Gelombang mekanik dapat kita pelajari melalui gejala gelombang pada slinky dan tali yang digetarkan. Ya. Setelah

Lebih terperinci

ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS

ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS Getaran dan Gelombang ALAT YANG DIPERLUKAN TALI SLINKI PEGAS BANDUL Amplitudo Amplitudo (A) Amplitudo adalah posisi maksimum benda relatif terhadap posisi kesetimbangan Ketika tidak ada gaya gesekan, sebuah

Lebih terperinci

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 2.1 Umum elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik seperti yang diilustrasikan pada

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal

Xpedia Fisika. Optika Fisis - Soal Xpedia Fisika Optika Fisis - Soal Doc. Name: XPFIS0802 Version: 2016-05 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) muatan listrik yang diam (2) muatan listrik yang bergerak lurus

Lebih terperinci

Fisika Dasar I (FI-321)

Fisika Dasar I (FI-321) Fisika Dasar I (FI-31) Topik hari ini Getaran dan Gelombang Getaran 1. Getaran dan Besaran-besarannya. Gerak harmonik sederhana 3. Tipe-tipe getaran (1) Getaran dan besaran-besarannya besarannya Getaran

Lebih terperinci

Polarisasi Gelombang. Polarisasi Gelombang

Polarisasi Gelombang. Polarisasi Gelombang Polarisasi Gelombang Polarisasi Gelombang Gelombang cahaya adalah gelombang transversal, sedangkan gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal. Nah, ada satu sifat gelombang yang hanya dapat terjadi

Lebih terperinci

Mutawafaq Haerunnazillah 15B08011

Mutawafaq Haerunnazillah 15B08011 GELOMBANG STASIONER Gelombang stasioner merupakan perpaduan dua gelombang yang mempunyai frekuensi, cepat rambat, dan amplitudo yang sama besar namun merambat dalam arah yang berlawanan. Singkatnya, gelombang

Lebih terperinci

3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang stasioner dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata. Persamaan Gelombang.

3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang stasioner dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata. Persamaan Gelombang. KOMPETENSI DASAR 3.11 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang stasioner dan gelombang berjalan pada berbagai kasus nyata INDIKATOR 3.11.1. Mendeskripsikan gejala gelombang mekanik 3.11.2. Mengidentidikasi

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG Cahaya 1. EBTANAS-06-22 Berikut ini merupakan sifat-sifat gelombang cahaya, kecuali... A. Dapat mengalami pembiasan B. Dapat dipadukan C. Dapat dilenturkan D. Dapat dipolarisasikan E. Dapat menembus cermin cembung

Lebih terperinci

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma.

A. DISPERSI CAHAYA Dispersi Penguraian warna cahaya setelah melewati satu medium yang berbeda. Dispersi biasanya tejadi pada prisma. Optika fisis khusus membahasa sifat-sifat fisik cahaya sebagai gelombang. Cahaya bersifat polikromatik artinya terdiri dari berbagai warna yang disebut spektrum warna yang terdiri dai panjang gelombang

Lebih terperinci

PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK

PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK PENGAMATAN PENJALARAN GELOMBANG MEKANIK Elinda Prima F.D 1, Muhamad Naufal A 2, dan Galih Setyawan, M.Sc 3 Prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia

Lebih terperinci

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari FISIKA 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari MATERI Satuan besaran Fisika Gerak dalam satu dimensi Gerak dalam dua dan tiga dimensi Gelombang berdasarkan medium (gelombang mekanik dan elektromagnetik) Gelombang

Lebih terperinci

DEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi.

DEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi. DEFINISI Gelombang adalah suatu usikan (gangguan) pada sebuah benda, sehingga benda bergetar dan merambatkan energi. MACAM GELOMBANG Gelombang dibedakan menjadi : Gelombang Mekanis : Gelombang yang memerlukan

Lebih terperinci

GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STATIONER

GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STATIONER GELOMBANG BERJALAN DAN GELOMBANG STATIONER Bahan Ajar Fisika SMA Kelas XI Semester II Nama : Kelas : Gelombang Berjalan dan Gelombang Stationer Page 1 Satuan Pendidikan : SMA N 9 PADANG Kelas : XI MIA

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN. Gambar 2.1 Lenturan Gelombang yang Melalui Celah Sempit

BAB II PEMBAHASAN. Gambar 2.1 Lenturan Gelombang yang Melalui Celah Sempit BAB II PEMBAHASAN A. Difraksi Sesuai dengan teori Huygens, difraksi dapat dipandang sebagai interferensi gelombang cahaya yang berasal dari bagian-bagian suatu medan gelombang. Medan gelombang boleh jadi

Lebih terperinci

GELOMBANG. Lampiran I.2

GELOMBANG. Lampiran I.2 GELOMBANG 1. Pengertian Gelombang Pernahkah kamu pergi ke pantai? Tentu sangat menyenangkan, bukan? Demikian indahnya ciptaan Tuhan. Di pantai kamu bisa melihat ombak. Ombak tersebut terlihat bergelombang

Lebih terperinci

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip-Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator : 1. Arti fisis getaran diformulasikan 2. Arti fisis gelombang dideskripsikan

Lebih terperinci

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI BAB I GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Kompetensi dasar : Memahami Konsep Dan Prinsip Prinsip Gejala Gelombang Secara Umum Indikator Tujuan 1. : 1. Arti fisis getaran diformulasikan

Lebih terperinci

Gambar 1. Bentuk sebuah tali yang direnggangkan (a) pada t = 0 (b) pada x=vt.

Gambar 1. Bentuk sebuah tali yang direnggangkan (a) pada t = 0 (b) pada x=vt. 1. Pengertian Gelombang Berjalan Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap. Pada sebuah tali yang panjang diregangkan di dalam arah x di mana sebuah gelombang transversal sedang berjalan.

Lebih terperinci

KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA. Irnin Agustina D.A,M.Pd.

KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA. Irnin Agustina D.A,M.Pd. KONSEP OPTIK DAN PERAMBATAN CAHAYA Optika = llmu yang membahas tentang cahaya. Optik terbagi menjadi 2: optika geometris dan optika fisis. Optika Geometris membahas tentang pemantulan dan pembiasan. Sedangkan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GELOMBANG

KARAKTERISTIK GELOMBANG KARAKTERISTIK GELOMBANG Pemahaman tentang Gelombang 4/17/2017 SMA NEGERI 1 PANGKAJENE AHSAN WAHYUDIN Pada subbab ini Anda harus mampu: Memformulasikan masalah perambatan gelombang melalui suatu medium

Lebih terperinci

Interferensi Cahaya. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

Interferensi Cahaya. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Interferensi Cahaya Agus Suroso (agussuroso@fi.itb.ac.id) Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung Agus Suroso (FTETI-ITB) Interferensi Cahaya 1 / 39 Contoh gejala interferensi

Lebih terperinci

BAB GEJALA GELOMBANG

BAB GEJALA GELOMBANG BAB GEJALA GELOMBANG 1 BAB GEJALA GELOMBANG Contoh 1.1 Pengertian besaran-besaran pada gelombang transversal 1. Pengertian panjang gelombang Gelombang air laut mendekati mercusuar dengan cepat rambat

Lebih terperinci

BAB GEJALA GELOMBANG

BAB GEJALA GELOMBANG BAB GEJALA GELOMBANG Contoh. Pengertian besaran-besaran pada gelombang transversal. Pengertian panjang gelombang Gelombang air laut mendekati mercusuar dengan cepat rambat 7 m/s. Jarak antara dua dasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gelombang Gelombang adalah gangguan yang terjadi secara terus menerus pada suatu medium dan merambat dengan kecepatan konstan (Griffiths D.J, 1999). Pada gambar 2.1. adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gelombang Gelombang adalah gejala dari perambatan usikan (gangguan) di dalam suatu medium. Pada peristiwa rambatan tersebut tidak disertai dengan perpindahan tempat yang permanen

Lebih terperinci

Getaran dan Gelombang

Getaran dan Gelombang Fisika Umum (MA301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Hukum Hooke, Sistem Pegas-Massa Energi Potensial Pegas Perioda dan frekuensi Gerak Gelombang Bunyi Gelombang Bunyi Efek Doppler Gelombang Berdiri

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG

GETARAN DAN GELOMBANG GEARAN DAN GELOMBANG Getaran dapat diartikan sebagai gerak bolak balik sebuah benda terhadap titik kesetimbangan dalam selang waktu yang periodik. Dua besaran yang penting dalam getaran yaitu periode getaran

Lebih terperinci

COBA PERHATIKAN GAMBAR GRAFIK BERIKUT

COBA PERHATIKAN GAMBAR GRAFIK BERIKUT GELOMBANG STASIONER COBA PERHATIKAN GAMBAR GRAFIK BERIKUT POLA GELOMBANG APAKAH YANG DIHASILKAN APABILA PERTEMUAN GELOMBANG DATANG DARI TITIK A DAN YANG SATUNYA LAGI DIPANTULKAN DARI TITIK B SEPERTI YANG

Lebih terperinci

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM

CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 10 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM CAHAYA. CERMIN. A. 5 CM B. 0 CM C. 20 CM D. 30 CM E. 40 CM Cahaya Cermin 0. EBTANAS-0-2 Bayangan yang terbentuk oleh cermin cekung dari sebuah benda setinggi h yang ditempatkan pada jarak lebih kecil

Lebih terperinci

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax. 022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id HANDOUT

Lebih terperinci

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K)

Gelombang Bunyi. Keterangan: γ = konstanta Laplace R = tetapan umum gas (8,31 J/mol K) Gelombang Bunyi Bunyi termasuk gelombang mekanik, karena dalam perambatannya bunyi memerlukan medium perantara. Ada tiga syarat agar terjadi bunyi yaitu ada sumber bunyi, medium, dan pendengar. Bunyi dihasilkan

Lebih terperinci

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik

Sifat-sifat gelombang elektromagnetik GELOMBANG II 1 MATERI Gelombang elektromagnetik (Optik) Refleksi, Refraksi, Interferensi gelombang optik Pembentukan bayangan cermin dan lensa Alat-alat yang menggunakan prinsip optik 1 Sifat-sifat gelombang

Lebih terperinci

MAKALAH CEPAT RAMBAT BUNYI DI UDARA

MAKALAH CEPAT RAMBAT BUNYI DI UDARA MAKALAH CEPAT RAMBAT BUNYI DI UDARA Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika I Dosen Pengampu : Drs. Parlindungan Sinaga, M.Si Oleh : Gisela Adelita (1305667) Rahayu Dwi Harnum

Lebih terperinci

Waktu yang dibutuhkan oleh gelombang adalah 4 sekon.

Waktu yang dibutuhkan oleh gelombang adalah 4 sekon. Usikan yang terjadi ketika sebuah batu dijatuhkan dk permukaan air di sebuah kolam akan merambat menjauhi titik jatuh batu dan akhirnya mencapai tepi kolam. Gelombang atau usikan air ini memang bergerak

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Optika Fisis - Latihan Soal Doc Name: AR12FIS0399 Version : 2012-02 halaman 1 01. Gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh. (1) Mauatan listrik yang diam (2) Muatan listrik

Lebih terperinci

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k

1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Jumlah getaran yang terbentuk dari k-l-m-no-n-m-l-k adalah... k A. 1 getaran l n B. ¾ getaran C. ½ getaran D. ¼ getaran 2. Perhatikan gambar soal nomor 1.Jika bandul

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

SMA IT AL-BINAA ISLAMIC BOARDING SCHOOL UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012 PTUNJUK UMUM SMA T AL-NAA SLAMC OARDNG SCHOOL UJAN AKHR SMSTR GANJL TAHUN AJARAN 2011/2012 LMAR SOAL Mata Pelajaran : isika Pengajar : Harlan, S.Pd Kelas : X Hari/Tanggal : Senin/26 Desember 2011 AlokasiWaktu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas / Semester : XII IPA/ 1 Pertemuan ke : 1 : SMA Negeri 5 Bekasi : Fisika Materi Pembelajaran : Gejala dan Ciri-ciri Gelombang

Lebih terperinci

Prinsip superposisi Jika dua atau lebih gelombang merambat dalam satu medium yang sama, gelombang resultan-nya sama dengan jumlahan aljabar dari

Prinsip superposisi Jika dua atau lebih gelombang merambat dalam satu medium yang sama, gelombang resultan-nya sama dengan jumlahan aljabar dari Pertemuan 8 1 Jika gelombang-gelombang sinusoidal yang bergabung dalam satu medium yang sama mempunyai frekuensi dan panjang-gelombang yang sama, maka sebuah pola stasioner dapat terbentuk. Pola stasioner

Lebih terperinci

BAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK

BAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 BAB 24. CAHAYA : OPTIK GEOMETRIK...2 24.1 Prinsip Huygen dan Difraksi...2 24.2 Hukum-Hukum Pembiasan...2 24.3 Interferensi Cahaya...3 24.4 Dispersi...5 24.5 Spektrometer...5 24.6

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK I. SOAL PILIHAN GANDA Diketahui c = 0 8 m/s; µ 0 = 0-7 Wb A - m - ; ε 0 = 8,85 0 - C N - m -. 0. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut : () Di udara kecepatannya cenderung

Lebih terperinci

INTERFERENSI GELOMBANG

INTERFERENSI GELOMBANG INERFERENSI GELOMBANG Gelombang merupakan perambatan dari getaran. Perambatan gelombang tidak disertai dengan perpindahan materi-materi medium perantaranya. Gelombang dalam perambatannya memindahkan energi.

Lebih terperinci

- - GETARAN DAN GELOMBANG

- - GETARAN DAN GELOMBANG - - GETARAN DAN GELOMBANG - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp4getaran Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara downloadnya.

Lebih terperinci

Petunjuk Penggunaan Modul

Petunjuk Penggunaan Modul Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat terselesaikannya modul IPA terpadu untuk SMP. Modul ini bertujuan untuk membantu siswa SMP dalam memahami penggunaan

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG BUNYI

GETARAN DAN GELOMBANG BUNYI GETARAN DAN GELOMBANG BUNYI GETARAN Getaran adalah gerak bolak-balik melalui suatu titik keseimbangan. Kesetimbangan di sini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Nama : Kelas/No : / Elektromagnet - - GELOMBANG ELEKTROMAGNET - G ELO MB ANG ELEK TRO M AG NETIK Interferensi Pada

Lebih terperinci

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06-24 Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan

Lebih terperinci

KISI DIFRAKSI (2016) Kisi Difraksi

KISI DIFRAKSI (2016) Kisi Difraksi KISI DIFRAKSI (2016) 1-6 1 Kisi Difraksi Rizqi Ahmad Fauzan, Chi Chi Novianti, Alfian Putra S, dan Gontjang Prajitno Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

STRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA. 2 Foton adalah paket-paket cahaya atau energy yang dibangkitkan oleh gerakan muatan-muatan listrik

STRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA. 2 Foton adalah paket-paket cahaya atau energy yang dibangkitkan oleh gerakan muatan-muatan listrik STRUKTUR MATERI GELOMBANG CAHAYA NAMA : ST MANDARATU NIM : 15B08044 KD 3.1 KD 4.1 : Menerapkan konsep dan prinsip gelombang bunyi dan cahayadalam tekhnologi : merencanakan dan melaksanakan percobaan interferensi

Lebih terperinci

DASAR-DASAR OPTIKA. Dr. Ida Hamidah, M.Si. Oleh: JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI

DASAR-DASAR OPTIKA. Dr. Ida Hamidah, M.Si. Oleh: JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI DASAR-DASAR OPTIKA Oleh: Dr. Ida Hamidah, M.Si. JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI OUTLINE Pendahuluan Optika Klasik Optika Modern Pendahuluan Optika adalah ilmu yang menjelaskan kelakuan dan sifat-sifat

Lebih terperinci

I. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt

I. BUNYI. tebing menurut persamaan... (2 γrt I. BUNYI 1. Bunyi merambat pada besi dengan kelajuan 5000 m/s. Jika massa jenis besi tersebut adalah 8 g/cm 3, maka besar modulus elastik besi adalah... (2x10 11 N/m 2 ) 2. Besar kecepatan bunyi pada suatu

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 39 JAKARTA PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 9 JAKARTA Jl. RA Fadillah Cijantung Jakarta Timur Telp. 840078, Fax 87794718 REMEDIAL ULANGAN TENGAH SEMESTER

Lebih terperinci

Getaran, Gelombang dan Bunyi

Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran, Gelombang dan Bunyi Getaran 01. EBTANAS-06- Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik setimbang kecepatan dan percepatannya maksimum

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG. Gelombang. dibedakan berdasarkan. Gel. mekanik. contoh contoh contoh. Gel. air Gel. pada tali Gel. bunyi Gel.

GETARAN DAN GELOMBANG. Gelombang. dibedakan berdasarkan. Gel. mekanik. contoh contoh contoh. Gel. air Gel. pada tali Gel. bunyi Gel. n Getaran dan Gelombang Bab XXI GETARAN DAN GELOMBANG Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter-parameternya. Peta Konsep Getaran terdiri atas - Frekuensi

Lebih terperinci

(a) Gelombang Tali 2 = tali) untuk menjalar. Sehingga Laju gelombang tali

(a) Gelombang Tali 2 = tali) untuk menjalar. Sehingga Laju gelombang tali (a) Gelombang Tali Gelombang transversal yang memerlukan medium (tali( tali) untuk menjalar Dengan analisis gaya didapatkan persamaan diferensial tali Sehingga Laju gelombang tali 2 F m v = dimana µ =

Lebih terperinci

BAB 11 GETARAN DAN GELOMBANG

BAB 11 GETARAN DAN GELOMBANG BAB 11 GETARAN DAN GELOMBANG A. Getaran Benda Getaran adalah gerakan bolak balik terhadap titik keseimbangan. - Penggaris melakukan getaran dari posisi 1 2 1 3 1 - Bandul melakukan gerak bolak balik dari

Lebih terperinci

Kompetensi. 1.Mahasiswa mampu menentukan perbedaan fasa antara dua buah gelombang. 2.Mahasiswa mampu menentukan pola gelap-terang hasil interferensi.

Kompetensi. 1.Mahasiswa mampu menentukan perbedaan fasa antara dua buah gelombang. 2.Mahasiswa mampu menentukan pola gelap-terang hasil interferensi. 04:55:45 Kompetensi 1.Mahasiswa mampu menentukan perbedaan fasa antara dua buah gelombang. 2.Mahasiswa mampu menentukan pola gelap-terang hasil interferensi. 04:56:01 Merupakan superposisi gelombang harmonik.

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

ANALISIS SIFAT GELOMBANG PADA FLUIDA DENGAN TANGKI RIAK

ANALISIS SIFAT GELOMBANG PADA FLUIDA DENGAN TANGKI RIAK ANALISIS SIFAT GELOMBANG PADA FLUIDA DENGAN TANGKI RIAK Firdaus, Almira Syifa, Ani Saturrohmah Progam Studi Pendidikan Fisika Universitas Sains Al-Qur an Jawa Tengah di Wonosobo firdaus.105@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

MAKALAH FISIKA STATISTIK

MAKALAH FISIKA STATISTIK MAKALAH FISIKA STATISTIK Kelompok I Nama Kelompok : 1.Evi Dewi Sartika 2.Elvina Fauziah Siregar 3.Elvi Nora Sita Harahap Prodi : Pendidikan Fisika Semester : VI (enam) Dosen : Rahma Donni Reski Siregar

Lebih terperinci

GETARAN Getaran/osilasi: gerak bolak-balik suatu benda pada suatu lintasan yang memiliki satu posisi kesetimbangan

GETARAN Getaran/osilasi: gerak bolak-balik suatu benda pada suatu lintasan yang memiliki satu posisi kesetimbangan GETARAN Getaran/osilasi: gerak bolak-balik suatu benda pada suatu lintasan yang memiliki satu posisi kesetimbangan 0 Jika gerak ini berlangsung secara periodik(berulang secara teratur), maka dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK 1 BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK.1 Gelombang Elektromagnetik Energi gelombang elektromagnetik terbagi sama dalam bentuk medan magnetik dan medan listrik. Maxwell menyatakan bahwa gangguan pada gelombang

Lebih terperinci

Fisika I. Interferensi Interferensi Lapisan Tipis (Gelombang Pantul) 20:12:40. m2π, di mana m = 0,1,2,... (2n-1)π, di mana n =1,2,3,...

Fisika I. Interferensi Interferensi Lapisan Tipis (Gelombang Pantul) 20:12:40. m2π, di mana m = 0,1,2,... (2n-1)π, di mana n =1,2,3,... Interferensi Interferensi Lapisan Tipis (Gelombang Pantul) 0:1:40 = k AB (k 1 AC + ) n 1 C (1) () layar maksimum;0,π,4π,6π,... minimum;π,3π,5π,... mπ, di mana m = 0,1,,... (n-1)π, di mana n =1,,3,... t

Lebih terperinci

Kurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika

Kurikulum 2013 Kelas 12 SMA Fisika Kurikulum 2013 Kelas 12 SA Fisika Persiapan UTS Semester Ganjil Doc. Name: K13AR12FIS01UTS Version : 2016-04 halaman 1 01. Suatu sumber bunyi bergerak dengan kecepatan 10 m/s menjauhi seorang pendengar

Lebih terperinci

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J

D. 6,25 x 10 5 J E. 4,00 x 10 6 J 1. Besarnya usaha untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan isinya adalah 1000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72 km/jam adalah... (gesekan diabaikan) A. 1,25 x 10 4 J B. 2,50 x 10 4 J

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian terdahulu, rangkaian receiver dan transmitter dibuat dengan prinsip kerjanya menggunakan pantulan gelombang. Penggunaannya, rangkaian transmitter

Lebih terperinci

Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah. 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping.

Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah. 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping. Pembahasan soal latihan dari buku fisika 3A Bab 1 untuk SMA, karangan Mikrajuddin Abdullah Bagian A 1. perhatikan gambar gelombang pada disamping. a. Berapakah panjang gelombang? b. Berapakah amplitudo

Lebih terperinci

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi LAMPIRAN III RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN I dan 2 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Alokasi Waktu : MAN 1 Padang : Fisika : XI/Dua : Karakteristik Gelombang : 4 X 45

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS Doc. Name: K13AR12FIS01UAS Version: 2015-11 halaman 1 01. Seorang pendengar A berada di antara suatu sumber bunyi S yang menghasilkan bunyi berfrekuensi f dan tembok

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMA Negeri... Semarang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMA Negeri... Semarang RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMA Negeri... Semarang Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI MIA / II Materi : Gelombang Mekanik Sub Materi Pokok : 1. Gelombang 2. Jenis-Jenis

Lebih terperinci