1.Pengertian Asesmen pendidikan
|
|
- Erlin Kusuma
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1.Pengertian Asesmen pendidikan Asesmen merupakan sebuah proses pengumpulan informasi yang terus menerus berlangsung untuk mengukur performansi murid dan proses pembelajaran. Asesmen perkembangan dan belajar anak memiliki nilai penting. Tidak hanya mengukur kemajuan anak-anak sebagai bentuk evaluasi program, asesmen juga berguna untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pengembangan staf dan perencanaan pembelajaran di masa yang akan datang. Asesmen yang tepat berguna untuk membantu anak-anak berkembang secara optimal, baik fisik, sosial, emosional, intelektual maupun spiritual. Asesmen yang tepat juga dapat digunakan untuk mendeteksi keterlambatan-keterlambatan perkembangan atau kebutuhan-kebutuhan khusus yang mungkin dimiliki anak-anak. Selain itu informasi yang akurat dari sebuah asesmen bermanfaat untuk peningkatan pembelajaran sehingga proses belajar anak-anak membaik dan sebagai informasi bagi para orangtua tentang kemajuan dan hal-hal terkait dengan belajar anak-anak mereka..ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli : Menurut Robert M Smith (2002) Suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hsil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran. Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis Proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif Menurut Bomstein dan Kazdin (1985) Mengidentifikasi masalah dan menyeleksi target intervensi Memilih dan mendesain program treatmen Mengukur dampak treatmen yang diberikan secara terus menerus.
2 Mengevaluasi hasil-hasil umum dan ketepatan dari terapi. Menurut Lidz 2003 Proses pengumpulan informasi untuk mendapatkan profil psikologis anak yang meliputi gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang dialami kelebihan dan kelemahannya, serta peran penting yang dibutuhkan anak. Hasil Kajian dari Pengertian diatas adalah sebagai berikut : Tujuan asesmen adalah untuk melihat kondisi anak saat itu. Dalam rangka menyusun suatu program pembelajaran yang tepat sehingga dapat melakukan layanan pembelajaran secara tepat. Tujuan Asesmen menurut Robb Untuk menyaring dan mengidentifikasi anak Untuk membuat keputusan tentang penempatan anak Untuk merancang individualisasi pendidikan Untuk memonitor kemajuan anak secara individu Untuk mengevaluasi kefektifan program. Menurut Sumardi & Sunaryo (2006) Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi anak saat ini Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar yang dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya, serta daya dukung lingkungan yang dibutuhkan anak Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan khususnya dan memonitor kemampuannya. Menurut Salvia dan Yesseldyke seperti dikutif Lerner (1988: 54) Asesmen dilakukan untuk lima keperluan yaitu : Penyaringan (screening) Pengalihtanganan (referal)
3 Klasifikasi (classification) Perencanaan Pembelajaran (instructional planning) Pemantauan kemjuan belajar anak (monitoring pupil progress) Berdasarkan hasil kajian dari teori-teori diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa : Asesmen dilakukan untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan asesmen) baik potensi-potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan untuk menyusun suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan / intervensi secara tepat. Ruang Lingkup Motorik Kognitif Emosi Perilaku adaptif Bahasa 2. Konsep Dasar Asesmen A.Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Tes 1.Pengertian Asesmen Pembelajaran Secara umum, asesmen dapat diartikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakankebijakan sekolah. Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebgai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. Dalam pelaksanaan asesmenpembelajaran guru dihadapkan pada 3 (tiga) istilah yang sering dikacaukan pengertiannya, atau bahkan sering pula digunakan secara bersama yaitu istilah pengukuran, penilaian, dan test.
4 2.Pengukuran Secara sederhana pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan angka-angka pada suatu gejala atau peristiwa, atau benda, sehingga hasil pengukuran akan selalu berupa angka. Dalam proses pembelajaran guru juga melakukan pengkuran terhadap proses dan hasil belajar yang hasilnya berupa angka-angka yang mencerminkan capaian dan proses dan hasil belajar tersebut. Proses pembelajaran tersebut bersifat kuantatif dan belum dapat memberikan makna apa-apa, Karena belum menyatakan tingkat kualitas dari apa yang diukur. Angka hasil pengukuran ini biasa disebut skor mentah. Angka hasil pengukuran baru mempunyai makna bila dibandingkan dengan kriteria atau patokan tertentu. 3.Evaluasi Evaluasi adalah proses pemberian makna atau ketetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu kriteria sebagai pembanding dari proses pengukuran atau dapat pula ditetapkan sesudah pelaksanaan pengukuran. Kriteria ini dapat berupa proses/lkemampuan rata-rata unjuk kerja kelompok dan berbagai patokan yang lain. Kriteria yang berupa batas kriteria minimal yang telah ditetapkan sebelum pengukuran dan bersiat mutlak disebut dengan penilaian acuan patokan atau penilaian acuan kriteria ( PAP/PAK), sedangkan criteria ditentuakn setelah kegiatan pengukuran dilakukan dan didasarkan pada keadaan kelompokdan bersifat relatif disebut dengan Penilain Acuan Norma/Penilaian Acuan Relatif (PAN/PAR). 4.Tes Tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tes merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam asesmen pembelajaran disamping alat ukur lain. Dalam melaksanakan proses asesmen pembelajaran, guru selalu berhadapan dengan konsep-konsep evaluasi, pengukuran, dan tes yang dalam penerapannya sering dilakukan secara stimultan.
5 B. Tujuan, dan Prinsip Asesmen 1.Penilaian Kelas Penilaian kelas pada dasarnya merupakan ragkaian kegiatan pendidik yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil beljar siswa Selama mengikuti proses pembelajaran. Dari proses asesmen ini, pendidik akan memperoleh potret atau profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah standar komptensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam KTSP masing-masing sekolah. Dalam melaksanakan penilaian kelas anda harus paham bahwa penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti untuk menunjukkan pencapaian hasil belaar peserta didik. Penilaian kelas dilaksanakan dalam berbagai teknik, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penialainj melalui kumpulan hasil kerja peserta didik (portofolio), dan penilaian diri (self asesmen). 2.Tujuan Asesmen Berbasis Kelas Secara rinci tujuan dari penilaian kelas adalah sebagai berikut : a.dengan melakukan asesmen berbasi kelas ini pendidik dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, baiik selama mengikuti pembelajaran atau setelahnya. b.saat melaksanakan asesmen, pendidik juga dapat langsung memberikan umpan balik kepada peserta didik. c.pendidik dapat terus melakukan pemantauan kemajuan belajar yang dialami peserta didik. d.hasil pantaua kemajuan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan terus menerus tersebut juga akan dapat dipakai sebagai umpan balik untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegaiatan, dan sumber belajar yang digunakan, seuai dengan kebutuhan materi dan kebutuhan siswa. e.hasil asesmen dapat pula memberikan informasi kepada orang tua dan Komite Sekolah tentang efektivitas pendidikan.
6 3.Manfaat Asesmen: 1. Untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung. 2. Untuk memberikan umpan balik pada peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses mencapai kompetensi. 3. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remidikal. 4. Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan dan sumber daya belajar yang digunakan. 5. Untuk memberikan pilihan alternative penilaian bagi guru 6. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan 4.Fungsi Asesmen Berbasis Kelas Secara rinci fungsi dari penilaian kelas dapat dijelaskan sebagai berikut ( Diknas, 2006) : a. Tujuan pembelajaran adalah pencapaian standar kompetesi maupun kompetensi dasar. b. Asesmen berbasis kelas dapat berfungsi pula sebagai landasan pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, dan membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan. c. Sejalan dengan tujuan asesmen yang telah dikemukan diatas maka salah satu fungsi asesmen berbasis kelas ini adalah menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantupendidik menentukan apakah seorang siswa perlu mengikuti remedial atau justru memerlukan program pengayaan. d.asesmen juga berfungsi sebagai upaya pendidik untuk dapat menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan atau sedang berlangsung. e.kesemuanya dapat dipakai sebagai control bagi guru sebagai pendidik dan semua stake holder
7 pendidikan dalam lingkup sekolah tentang gambaran kemajuan perkembangan proses dan hasil belajar peserta didik. 5. Penerapan Asesmen pendidikan Pengukuran terhadap ranah kompetensi siswa dalam proses pembelajaran memerlukan strategi tersendiri yang berbeda dengan strategi penilaian hasil belajar melalui tes prestasi yang telah diterapkan. Kawasan ukur ranah kompetensi adalah abilitas aktual yang berbeda dengan ranah abilitas yang bersifat potensial seperti kemampuan akademik dan inteligensi. Karena menggambarkan abilitas yang aktual maka target ukur dari ranah kompetensi adalah indikator proses maupun hasil nyata dari performansi. Metode pengukuran yang sering dipakai dalam mengidentifikasi kompotensi adalah metode asesmen otentik. Metode asesmen otentik menghadirkan situasi kehidupan berikut permasalahan-permasalahannya yang empirik dan kompleks ke dalam pengalaman siswa. Tulisan ini akan memaparkan kajian penulis untuk mengaplikasikan salah satu jenis asesmen otentik yaitu asesmen portofolio dalam mengukur kompetensi mahasiswa dalam melakukan asesmen psikologis. Pengertian dasar, prosedur penyusunan hingga evaluasi portofolio akan dipaparkan dengan dikaitkan dengan pengukuran kompetensi asesmen psikologi. Asesmen otentik yaitu suatu asesmen yang melibatkan siswa di dalam tugas-tugas otentik yang bermanfaat, penting, dan bermakna (Hart, 1994). Asesmen otentik menghendaki siswa untuk membangun sesuatu secara mandiri daripada memilih respon terhadap stimulus akademik. Asesment otentik lebih mengarah pada pengukuran kompetensi (skills) dibanding dengan kepribadian (trait). Target ukur dari asesmen otentik adalah pengukuran kompetensi secara langsung yang berbeda dengan pengukuran abilitas kognitif atau proses psikologis yang lain. Pengukuran kompetensi secara langsung tersebut terlihat dari situasi yang diberikan dalam proses asesmen adalah situasi nyata. Dalam pembelajaran berbasis kompetensi, asesmen otentik diwujudkan dalam penugasan yang didesain untuk mendukung kurikulum agar tujuan instruksional pembelajaran dapat tercapai. Penilaian otentik adalah bentuk asesmen yang dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan tugas-tugas yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari
8 (real-world task) yang menunjukkan aplikasi bermakna dari pengetahuan dan keterampilannya (authentic assesment tool homepage). Di dalam penilaian otentik, penilaian seringkali berdasarkan pada performa siswa. Siswa diminta untuk mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan mereka atau kemampuan (kompetensi) di dalam situasi apapun yang sesuai dengan yang mereka hadapi. Asesmen otentik memiliki beberapa prinsip, antara lain sebagai berikut. a) Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pengukuran hasil belajar. Integrasi proses asesmen otentik sebagai bagian asesmen hasil belajar menunjukkkan bahwa domain ukur pada asesmen otentik adalah domain tujuan pembelajaran. Penilaian harus menggunakan ukuran, metode dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar b) Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata dan bukan masalah akademik semata. Dunia akademik adalah penyederhanan dari dunia nyata sehingga terkadang stimulasi permasalahan yang distimulasi untuk diatasi dalam proses pembelajaran belum sepenuhnya mewakili dunia nyata. Dapat disimpulkan bahwa asesmen otentik adalah upaya untuk merealisasikan tujuan pembelajaran melalui penilaian secara langsung terhadap serangkaian kompetensi pada dunia nyata melalui penilaian pada bukti-bukti aktual dan otentik. Langkah-langkah Dalam Menerapkan Asesmen Dalam menerapkan asesmen kinerja anda perlu memperhatikan beberapa tahapan. Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk membuat penilaian kinerja yang baik antara lain: 1. Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir yang terbaik. 2. Tuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan siperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik. 3. Usahakan untuk membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak sehingga semua criteria tersebut dapat diobservasi selama siswa melaksanakan tugas.
9 4.Definisikan dengan jelas criteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diamati (observable) atau karakteristik produk yang dihasilkan. 5. Urutkan kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang dapat diamati.
10 Simpulan: Asesmen pendidikan merupakan sebuah proses pengumpulan informasi yang terus-menerus untuk mengukur kemampuan siswa dalam proses pembelajaran. Tidak hanya mengukur kemajuan anak-anak sebagai bentuk evaluasi programmelainkan asesmen juga berguna untuk mengidentifikasikan pengembangan staf dan perencanaan pembelajaran di masa depan. Asesmen secara sederhana dapat diartikan sebgai proses pengukuran dan non pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan tertentu. Dalam pelaksanaan asesmenpembelajaran guru dihadapkan pada 3 (tiga) istilah yang sering dikacaukan pengertiannya, atau bahkan sering pula digunakan secara bersama yaitu istilah pengukuran, penilaian, dan test. Asesmen juga bermanfaat untuk mengevaluasikan, memantau dan mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa juga mendiagnosis kesulitan siswa sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remidikal. Dalam penerapannya asesmen otentik lebih mengarah pada pengukuran kompetensi (skills) dibanding dengan kepribadian (trait). langkah-langkah yang perlu diperhatikan untuk membuat penilaian kinerja yang baik antara lain: 1. Identifikasi semua langkah-langkah penting yang diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir yang terbaik. 2. Tuliskan perilaku kemampuan-kemampuan spesifik yang penting dan siperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir yang terbaik. 3. Usahakan untuk membuat kriteria-kriteria kemampuan yang akan diukur tidak terlalu banyak sehingga semua criteria tersebut dapat diobservasi selama siswa melaksanakan tugas. 4. Definisikan dengan jelas criteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan kemampuan siswa yang harus dapat diamati (observable) atau karakteristik produk yang dihasilkan. 5. Urutkan kriteria kemampuan yang akan diukur berdasarkan urutan yang dapat diamati.
11 assessment education OLEH : YUNIAR DWI NILAM PALASARI / A-2010 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN S1 PG-PAUD
KONSEP DASAR ASESMEN (ASSESSMENT) Latar belakang perlunya asesmen Pengertian asesmen Tujuan asesmen Ruang lingkup asesmen Persyaratan metode asesmen
KONSEP DASAR ASESMEN (ASSESSMENT) Latar belakang perlunya asesmen Pengertian asesmen Tujuan asesmen Ruang lingkup asesmen Persyaratan metode asesmen PENGERTIAN ASESMEN (ASSESSMENT) Menurut WALLACE & LONGLIN
Lebih terperinciASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. Oleh: Drs. Muhdar Mahmud, M.Pd.
ASESMEN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh: Drs. Muhdar Mahmud, M.Pd. KONSEP DASAR ASESMEN (ASSESSMENT) 1. Latar belakang perlunya asesmen 2. Pengertian asesmen 3. Tujuan asesmen 4. Ruang lingkup asesmen 5.
Lebih terperinciKONSEP DASAR PENILAIAN. Tujuan, Fungsi, Prinsip, Cakupan, Jenis & Teknik Penilaian
KONSEP DASAR PENILAIAN Pengukuran-Penilaian-Tes-Evaluasi Tujuan, Fungsi, Prinsip, Cakupan, Jenis & Teknik Penilaian Indikator Membedakan pengertian pengukuran, penilaian, tes dan evaluasi Menjelaskan tujuan,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Pengertian Asesmen Asesmen merupakan proses mengumpulkan informasi yang biasanya digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang nantinya akan dikomunikasikan kepada
Lebih terperinciPenerapan Asesmen Portofolio Dalam Pengukuran Kompetensi Mahasiswa dalam Melakukan Asesmen Psikologi
Penerapan Asesmen Portofolio Dalam Pengukuran Kompetensi Mahasiswa dalam Melakukan Asesmen Psikologi Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada 2004 Pengukuran terhadap ranah kompetensi
Lebih terperinciPENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman*
PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman* Pendahuluan Sebagai perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan
Lebih terperinciPENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **)
PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **) A. Pengertian Penilaian Kelas Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizma Yuansih, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian atau asesmen memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pembelajaran karena asesmen memiliki fungsi yang strategis dalam pembelajaran. Fungsi asesmen sangat
Lebih terperinciSISTEM PENILAIAN BERBASIS KELAS BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA Oleh Drs. Dedi Koswara, M.Hum.
SISTEM PENILAIAN BERBASIS KELAS BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA Oleh Drs. Dedi Koswara, M.Hum. I. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi penilaian Berbasis Kelas 1.1 Pengertain Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan
Lebih terperinciBandung, 23 Oktober 2009
Bandung, 23 Oktober 2009 PENILAIAN KELAS Konsep dasar Teknik Penilaian Konsep Dasar Penilaian Kelas Pengertian Penilaian Kelas Manfaat Penilaian Kelas Fungsi Penilaian Kelas Prinsip-prinsip Penilaian Kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penilaian atau asesmen dalam pembelajaran memiliki kedudukan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian atau asesmen dalam pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat penting. Dikatakan demikian karena penilaian dalam pembelajaran memilki fungsi yang strategis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran. Proses Pembelajaran Evaluasi. Gambar 1.1 Hubungan ketiga komponen dalam pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan dua aspek utama demi tercapainya keberhasilan tujuan pembelajaran; dimana keduanya secara
Lebih terperinciStruktur Kurikulum..
KETENTUAN- KETENTUAN PENILAIAN PEMBELAJARAN Oleh : Amat Jaedun Program Pascasarjana UNY Struktur Kurikulum.. Struktur kurikulum KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (termasuk SMK) meliputi 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses pengembangan pendidikan pada saat ini. Kegiatan evaluasi pendidikan menempati posisi penting
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembelajaran proses sains dalam konteks kurikulum 2013 dilakukan dengan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran proses sains dalam konteks kurikulum 2013 dilakukan dengan berdasar pada pendekatan ilmiah yang menuntut siswa berpikir secara sistematis dan kritis
Lebih terperinciPENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR PERMENDIKBUD NO.815 TAHUN 2013 PENILAIAN (ASSESMENT) PENGUKURAN PENILAIAN EVALUASI PERMENDIKBUD NO.81A TAHUN 2013 PENGUKURAN Kegiatan membandingkan hasil pengamatan dengan
Lebih terperinciGuru Pendidikan khusus Psikolog
Identifikasi? ANAK BERBAKAT? UPI Bandung Pengertian Identifikasi Bradwein (1980), dlm Feldhusen dan Baska (1989) bahwa identifikasi anak berbakat adalah satu proses mengenali anak-anak yang memiliki kemampuan
Lebih terperinciKONSEP DASAR ASESMEN PEMBELAJARAN
KONSEP DASAR ASESMEN PEMBELAJARAN Pendahuluan Kompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua tenaga pengajar. Berbagai konsep dikemukakan untuk mengungkap apa dan bagaimana kemampuan
Lebih terperinciPENG ANTAR TEORI ASESMEN*) Oleh: Dra. Herlina, Psi.
PENG ANTAR TEORI ASESMEN*) Oleh: Dra. Herlina, Psi. A. Pengertian Asesmen Sebelum melakukan asesmen, perlu dipahami terlebih dahulu pengertian asesmen. Goodwin & Goodwin (Wortham, 2005) mengatakan bahwa
Lebih terperinci(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.
Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 1 Nomor 2, Mei 2005 SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS KOMPETENSI Oleh: Barkah Lestari (Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMA N I Jogonalan SMA Negeri 1 Jogonalan berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada tahun 1990, dimulai dengan Tahun Pembelajaran
Lebih terperinciInisiasi III ASESMEN PEMBELJARAN SD
Inisiasi III ASESMEN PEMBELJARAN SD (MK Asesmen Pembelajaran di SD) Saudara mahasiswa, selamat bertemu kembali dalam pembelajaran mata kuliah asesmen pembelajaran SD. Saya Yuni Pantiwati sebagai tutor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA (Sains) merupakan salah satu konsep yang ditawarkan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan IPA (Sains) merupakan salah satu konsep yang ditawarkan di Sekolah Dasar yang memiliki peran penting dalam pembentukan kepribadian intelektual anak. Umumnya
Lebih terperinciPEMAHAMAN DAN PENERAPAN ASESMEN OTENTIK PADA GURU MATA PELAJARAN PENGOPERASIAN MESIN OTOMASI DASAR SMK SWASTA SE-KOTA MALANG
42 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 20, NO. 2, OKTOBER 2012 PEMAHAMAN DAN PENERAPAN ASESMEN OTENTIK PADA GURU MATA PELAJARAN PENGOPERASIAN MESIN OTOMASI DASAR SMK SWASTA SE-KOTA MALANG Oleh: Hamzah Fansyuri*)
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DAN ASESMEN KESULITAN BELAJAR ANAK
IDENTIFIKASI DAN ASESMEN KESULITAN BELAJAR ANAK Maria Purnama Nduru Universitas Flores Abstrak Kesulitan belajar didefinisikan sebagai gangguan perseptual, konseptual, memori, maupun ekspresif di dalam
Lebih terperinciPenilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes. Oleh : Tomoliyus
Penilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes Oleh : Tomoliyus FIK UNY Abstrak Diterapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) penjasorkes di sekolah hendaknya dipahami tidak hanya sekedar penyesuaian
Lebih terperinciEVALUASI PEMBELAJARAN GEOGRAFI
EVALUASI PEMBELAJARAN GEOGRAFI PENILAIAN DOSEN: SRI HAYATI ARTI PENTING MEMPELAJARI EVALUASI PEMBELAJARAN Penilaian pembelajaran memiliki tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Berdasarkan hasil
Lebih terperinciKeberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan suatu komponen penting dalam mentransformasi pengetahuan, keahlian, dan nilai-nilai akhlak dalam pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berlakunya kurikulum 2013 dengan tujuan peningkatan pada pendidikan maupun kualitas pembelajaran yang diterapkan para pendidik di sekolah. Hal ini merupakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan kompetensi GPK dalam
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk memformulasikan kompetensi GPK dalam seting sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusif yang disusun berdasarkan temuan
Lebih terperinci2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan adalah pendidikan khusus yang dirancang untuk mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidang keahliannya dan mengembangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemerintah menetapkan tiga arah pengembangan pendidikan dalam rangka
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah menetapkan tiga arah pengembangan pendidikan dalam rangka untuk memajukan pendidikan di tingkat SMA, yaitu perluasan dan pemerataan pendidikan, peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dipaparkan latar belakang yang mendasari penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik yang dapat mengukur keterampilan proses sains terutama pada pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan kebijakan pemerintah dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, mulai dari (kurikulum tahun 1994) yang menggunakan cara belajar siswa aktif (CBSA)
Lebih terperinciImplementasi Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Matematika
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Implementasi Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Matematika Rayinda Aseti Prafianti 1, Rr. Kuntie Sulistyowaty 2 Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG MASALAH. kerja, mendorong perguruan tinggi untuk membekali lulusannya dengan kemampuan
BAB I LATAR BELAKANG MASALAH 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan yang sangat cepat di semua sektor kehidupan khususnya dunia kerja, mendorong perguruan tinggi untuk membekali lulusannya dengan kemampuan
Lebih terperinciASSESSMENT PADA SETING PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Unita Werdi Rahajeng
ASSESSMENT PADA SETING PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Unita Werdi Rahajeng www.unita.lecture.ub.ac.id Apa itu Assessment pada setting PAUD? Proses mengumpulkan informasi mengenai perkembangan anak, proses belajar,
Lebih terperinciPenilaian Portofolio Sebagai Bentuk Penghargaan Guru Terhadap Hasil Belajar Dan Karya Siswa. Oleh Wahyudi
Penilaian Portofolio Sebagai Bentuk Penghargaan Guru Terhadap Hasil Belajar Dan Karya Siswa Oleh Wahyudi PENDAHULUAN Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciPENDEKATAN PERKEMBANGAN DALAM BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK
Pendekatan Perkembangan dalam Bimbingan di Taman Kanak-kanak 47 PENDEKATAN PERKEMBANGAN DALAM BIMBINGAN DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Bimbingan perkembangan merupakan suatu bentuk layanan bantuan yang
Lebih terperinciKONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR Definisi 1. Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah
Lebih terperinciInstructional Design
TUGAS INDIVIDU Instructional Design Dosen Pembimbing: Drs. SUHANTO KASTAREDJA, M.Pd. Oleh : Dicky Putri Diharja (12-530-0009) E class/ 2012 FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION ENGLISH DEPARTMENT
Lebih terperinci1. PERSOALAN PENILAIAN BELAJAR
Substansi 1. Identifikasi persoalan penilaian pembelajaran 2. Tujuan penilaian pembelajaran 3. Ranah tujuan penilaian pembelajaran 4. Strategi penilaian pembelajaran 5. Beberapa contoh aplikasi pd aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iding Tarsidi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang mandiri... (UURI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Lebih terperinciPENERAPAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM BIDANG STUDI PAI DI SEKOLAH DASAR. Oleh : Drs.Zainal Arifin, M.Pd.
PENERAPAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM BIDANG STUDI PAI DI SEKOLAH DASAR Oleh : Drs.Zainal Arifin, M.Pd. Abstrak : Salah satu komponen pokok dalam sistem pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) adalah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
Lebih terperinci2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PENILAIAN PORTOFOLIO D ALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA RANAH PSIKOMOTOR PAD A MATA PELAJARAN PROD UKTIF
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Produktif merupakan materi pendidikan dan pelatihan yang akan dipelajari siswa SMK. Mata pelajaran Produktif berfungsi untuk membekali siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dian Amirulloh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan suatu pola seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan secara nasional. Seleksi tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dari pelaksanaan pembelajaran yang tidak dapat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bagian penting dari pelaksanaan pembelajaran yang tidak dapat diabaikan adalah pelaksanaan penilaian (assessment). Dalam kurikulum pendidikan di sekolah, baik
Lebih terperinciKUIS PERSIAPAN MENGHADAPI UPM
KUIS PERSIAPAN MENGHADAPI UPM Evaluasi Proses Hasil Belajar Biologi Perhatian : Anda hanya menjawab di lembar jawaban yang Anda buat dengan pilihan a, b, c atau d saja, tidak usah di tulis/di ketik lagi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Menurut Gagne dalam Agus Suprijono (2011: 5-6) bahwa hasil belajar itu berupa: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Asesmen 1. Definisi asesmen Menurut Phelps dkk (1997), asesmen merupakan masalah penting bagi pendidik kimia. Dalam rangka untuk membuat perubahan nyata di ruang kelas kimia, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan penilaian hasil pembelajaran siswa sejalan dengan perkembangan kurikulum yang dipergunakan. Hal itu disebabkan penilaian merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perguruan tinggi merupakan unsur pendidikan bagi siswa setelah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perguruan tinggi merupakan unsur pendidikan bagi siswa setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA). Memiliki pendidikan di perguruan tinggi merupakan hal penting
Lebih terperinciUnit 1 KONSEP DASAR ASESMEN PEMBELAJARAN. Endang Poerwanti. Pendahuluan. aldo
aldo Unit 1 KONSEP DASAR ASESMEN PEMBELAJARAN Endang Poerwanti Pendahuluan K ompetensi mengajar adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh semua tenaga pengajar. Berbagai konsep dikemukakan untuk
Lebih terperinci2015 PENERAPAN LEARNING LOG UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI ECHINODERMATA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian atau asesmen dalam pembelajaran memiliki kedudukan yang sangat penting. Dikatakan demikian karena penilaian dalam pembelajaran memilki fungsi yang strategis.
Lebih terperinciA. KONSEP DASAR DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL
A. KONSEP DASAR DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL Proses belajar mengajar merupakan ciri yang sangat umum dalam dunia pendidikan. Dalam prakteknya tidak selalu berjalan sesuai dengan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PROGRAM PEMBEKALAN KEMAMPUAN ASESMEN BAGI CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN. Abstrak
EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBEKALAN KEMAMPUAN ASESMEN BAGI CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan program yang secara efektif dapat membekali kemampuan calon
Lebih terperinciHakikat Tes, Pengukuran. Aris Fajar Pambudi FIK UNY
Hakikat Tes, Pengukuran Aris Fajar Pambudi FIK UNY Kalau anda punya kegiatan dengan tujuan yang telah ditetapkan, bagaimana cara anda mengetahui bahwa tujuan telah tercapai? Kegiatan belajar? Kegiatan
Lebih terperinciASSESSMENT PADA SETING PENDIDIKAN ANAK USIA DINI. Unita Werdi Rahajeng
ASSESSMENT PADA SETING PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Unita Werdi Rahajeng www.unita.lecture.ub.ac.id Apa itu Assessment pada setting PAUD? Proses mengumpulkan informasi mengenai perkembangan anak, proses belajar,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kata asesmen berasal dari serapan bahasa Inggris yaitu assessment. Asesmen atau
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asesmen Kinerja Kata asesmen berasal dari serapan bahasa Inggris yaitu assessment. Asesmen atau penilaian merupakan bagian dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran yang
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OTENTIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 008 BUMI AYU
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OTENTIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 008 BUMI AYU RODIAH Kepala Sekolah SD Negeri 008 Bumi Ayu Dumai email: rodiah.dumai@gmail.com
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pengaruh Kebiasaan Membaca Sejarah Islam terhadap Hasil Belajar SKI Siswa di MTs Al-Huda Bandung Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kebiasaan membaca sejarah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Belajar IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini sejalan dengan kurikulum
Lebih terperinciAUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS
AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS Oleh Supartinah, M.Hum. supartinah@uny.ac.id Pendahuluan Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 Tahun
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm. 33-40 PEMANFAATAN PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI Oleh Sukanti 1 Abstrak Hasil belajar dapat dikelompokkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran di sekolah. Usaha meningkatkan kualitas sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui proses
Lebih terperinciPENlLAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT)
PENlLAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) A. PENGERTIAN 1: Penilaian tindakan atau tes praktek untuk mengumpulkan informasi tentang bentuk perilaku yang diharapkan muncul dari peserta tes (keterampilan)
Lebih terperinciTEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk
Lebih terperinciKebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Baedhowi *) Abstrak: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) lebih menekankan pada kompetensi (competency-based curriculum) dengan
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP. diunggulkan dibandingkan dengan SMA yang lain di wilayah kabupaten
267 BAB VIII PENUTUP SMAN 1 Singaraja dan SMAN 1 Gianyar merupakan sekolah yang diunggulkan dibandingkan dengan SMA yang lain di wilayah kabupaten bersangkutan. Keunggulan sekolah tersebut dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan nasional, sebagai salah satu sektor pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai
Lebih terperinciBAGAIMANA MENILAI KEMAMPUAN BERIKUT :
BAGAIMANA MENILAI KEMAMPUAN BERIKUT : MENGGAMBAR ( Picasso ) MENYAYI ( Mariah Carrey ) BERMAIN BOLA ( Ronaldinho ) BERMAIN FILM ( Christien Hakim ) MENCIPTA LAGU ( Titiek Puspa ) PIDATO ( Soekarno ) MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan kurikulum memiliki tujuan meningkatkan rasa ingin tahu dan keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian kurikulum
Lebih terperinciTri haryatmo LPPKS. Mengembangkan strategi pembelajaran dan Penyusunan Evaluasi. Deskripsi Tugas
Deskripsi Tugas Tri haryatmo LPPKS Buatlah sebuah resume dari semua bahan bacaan yang terdapat pada sub materi ini dalam sebuah paragraf. Kriteria Resume 1. Memiliki ide utama yang didukung oleh penjelasan
Lebih terperinciMengukur kesehatan kelahiran bayi Brazelton Neonatal Behavioral Asesmen Scale. Keterampila n adaptif. an Preterm
A. PENDEKATAN DALAM ASESMEN 1. Asesmen Berbasis Tes (Formal Assessment) Tes terstandar atau standardized test yang dikalangan pendidik juga dikenal dengan isitilah tes baku formal (formal standardized
Lebih terperinciANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL
ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL Risya Pramana Situmorang 1, Andriyani Dea 2, Susanti Pudjihastuti 3, Lenni Oktarina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional yang bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang mempunyai. dapat mengikuti perkembangan zaman yang terjadi dengan cepat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sebagai salah satu lembaga pendidikan juga perlu diupayakan peningkatan kualitasnya agar mampu berkontribusi melahirkan tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran fisika merupakan aktivitas untuk mencapai tujuan-tujuan pengajaran mata pelajaran fisika yang tidak hanya menekankan pada ranah kognitif tetapi juga ranah
Lebih terperinciKUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GURU (PEPPG)
KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GURU (PEPPG) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN DAN KETENAGAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada semua jenjang pendidikan sejak tahun ajaran 2007/2008 menuntut berbagai perubahan pada praktik pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru untuk mengetahui dan memperbaiki proses maupun hasil belajar siswa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asesmen dalam pembelajaran adalah suatu proses atau upaya untuk memperoleh sejumlah informasi mengenai perkembangan siswa selama kegiatan pembelajaran sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan UNESCO telah menetapkan empat pilar pendidikan sebagai landasan pendidikan era global, yaitu: (1) learning to know, yakni peserta didik mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memperjelas istilah pada permasalahan yang ada.
BAB I PENDAHULUAN Bab satu ini membahas tentang latar belakang permasalahan mengenai assesment afektif yang merupakan penilaian pada jenjang pendidikan selain penilaian kognitif dan psikomotor. Pada sub
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses pembelajaran selama ini. Prosedur-prosedur Penilaian konvensional
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Penilaian Konvensional Penilaian konvensional adalah sistem penilaian yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran selama ini. Prosedur-prosedur
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Apabila penggunaan istilah sistem ini dikaitkan dengan evaluasi
BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Sistem 1. Pengertian Sistem Sistem merupakan satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem mempunyai tiga ciri, yaitu:
Lebih terperinci7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian: a. lisan b. praktik/kinerja c. penugasan d. portofolio e.
1. Serangkaian kegiatan untuk menetapkan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu adalah: a. pengukuran b. pensekoran c. penilaian d. pengujian e. Evaluasi 2. Serangkaian kegiatan yang sistematik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hlm Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet. 7,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian merupakan komponen yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan guru dan peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aspek yang penting dalam sebuah negara, karena
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah aspek yang penting dalam sebuah negara, karena pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan dan kemajuan sebuah negara. Di saat
Lebih terperinciEvaluasi Pembelajaran Bahasa Berbasis Lingkungan: Perspektif Pendekatan Pragmatik
M. Bayu Firmansyah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Pasuruan Firmansyahbayu970@gmail.com Evaluasi Pembelajaran Bahasa Berbasis Lingkungan: Perspektif Pendekatan Pragmatik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari pendekatan tradisional, dimana siswa hanyalah sebagai objek pendidikan, kurang aktif didalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru Kompetensi merupakan kapasitas untuk melakukan sesuatu, yang dihasilkan dari proses belajar. Selama proses belajar stimulus akan bergabung dengan isi memori dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia 2-3 tahun juga disebut dengan anak usia bermain dan merupakan periode yang penting untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan intelektual secara optimal
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh
8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asesmen dan Asesmen Kinerja Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi tentang belajar siswa (observasi,
Lebih terperinciPERTEMUAN 4 PENGUKURAN
PERTEMUAN 4 PENGUKURAN PENGUKURAN PSIKOLOGI Pengantar Pengertian Karakteristik Tingkat pengukuran Jenis pengukuran Pengantar Perkembangan ilmu pengetahuan baik dari segi keilmuan dan metode pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Belajar merupakan masalah bagi setiap orang, dan tidak mengenal usia dan waktu lebih-lebih bagi pelajar, karena masalah belajar tidak dapat lepas dari dirinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pengembangan kurikulum matematika pada dasarnya digunakan. sebagai tolok ukur dalam upaya pengembangan aspek pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika yang disusun dalam pengembangan kurikulum matematika pada dasarnya digunakan sebagai tolok ukur dalam upaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan proses kehidupan manusia, dengan kata lain, kebutuhan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ujung tombak untuk meningkatkan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak untuk meningkatkan sumber daya manusia, oleh karena itu pembangunan bidang pendidikan sangat penting. Menurut UU No.20 Tahun
Lebih terperinciINDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,
NO KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI INTI 1 Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2. Menguasai teori belajar dan
Lebih terperinci