JENIS RUMPUT LAUT DAN MANFAATNYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JENIS RUMPUT LAUT DAN MANFAATNYA"

Transkripsi

1 JENIS RUMPUT LAUT DAN MANFAATNYA 1. Jenis-jenis rumput laut dan manfaatnya! Salah satu potensi biota laut perairan Indonesia adalah makroalgae atau dikenal dalam perdagangan sebagai rumput laut (seaweed). Makroalgae laut ini tidak mempunyai akar, batang, dan daun sejati yang kemudian disebut dengan thallus, karenanya secara taksonomi dikelompokkan ke dalam Divisi Thallophyta. Tiga kelas dalam Divisi ini adalah Chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga coklat), Rhodophyta (alga merah). Rumput laut potensial adalah jenis-jenis rumput laut yang telah diketahui dapat digunakan di berbagai industri sebagai sumber karagin, agar-agar dan alginat. Karaginofit adalah rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida karagin, agarofit adalah rumput laut yang mengandung bahan utama polisakarida agar-agar keduanya merupakan rumput laut merah (Rhodophyceae). Alginofit adalah rumput laut coklat (Phaeophyceae) yang mengandung bahan utama polisakarida alginat. A. Chlorophyta (alga hijau) Anadyomene brownii Anadyomene plicata Anadyomene stellata Anadyomene wrightii Avrainvillea amadelpha Avrainvillea erecta

2 Caulerpa cupressoides Caulerpa serrulata Cladophoropsis vaucheriiformis Codium intricatum Okamura Dictyosphaeria cavernosa Boodlea vanbosseae Boodlea composita Boergesenia forbesii Halimeda distorta Bornetella nitida Bornetella oligospora Caulerpa cactoides Halimeda macroloba Halimeda opuntia Neomeris annulata

3 Tydemania expeditionis Weber-van Bosse Valonia macrophysa Kützing Chaetomorpha crassa B. Phaeophyta (alga coklat) Turbinaria spp. telah banyak dipergunakan sebagai pupuk, pestisida, dan pembasmi serangga. Dalam industri kosmetik, digunakan untuk pembuatan sabun dan deterjen, salep, krim, jeli, emulsi, cairan, lotion, pasta gigi, bedak padat, sabun dan kosmetik rambut. Sifat alginat yang tidak beracun, digunakan pada industri makanan seperti pada pembuatan es krim sebagai stabilisator dan mencegah terjadinya kristal es, salad dan saus sebagai emulsifer. Sifat gel dari alginat untuk menyiapkan campuran puding, pengisi kue, dan makanan yang dihasilkan pabrik. Alginat digunakan sebagai lapisan kertas, industri katun tekstil dan cat, keramik, bahan pembuat tablet, alat pengkilap, juga digunakan dalam plastik, vulkanite fiber, industri kulit imitasi, produk gelas dan industri gambar Kalsium alginat sudah diketahui sebagai media koagulasi darah yang paling efektif. Kalsium alginat juga diketahui membentuk wool atau kain kasa hemostatik yang apabila kontak dengan darah dan eksudat, alginat akan membentuk serabut gel, yang menyebabkan penghentian pendarahan. Pada teknologi farmasi, alginat digunakan juga sebagai zat pengental, pengikat (penstabil, emulasi, sespensi). Disintegrator (formulasi tablet) juga digunakan dalam formulasi yang tahan terhadap keasaman lambung (kapsul dengan salut enterik). Kandungan koloid alginat dari algae Sargassum dalam industri kosmetik digunakan sebagai bahan pembuat sabun, pomade, cream body lotion, sampo dan cat rambut. Di industri farmasi sebagai bahan pembuat kapsul obat, tablet, salep, emulsifier, suspensi dan stabilizer, obat gondok, anti bakteri dan tumor. Di bidang pertanian sebagai bahan campuran insektisida dan pelindung kayu. Di industri makanan sebagai bahan pembuat saus dan campuran mentega. Manfaat lainnya dalam industri fotografi, kertas, tekstil dan keramik.

4 Dictyota ciliolata Dictyota bartayresiana Dictyota cervicornis Dictyota dichotoma Lobophora variegata Rosenvingea orientalis Turbinaria conoides Turbinaria ornata Turbinaria tricostata Turbinaria triquetra Turbinaria turbinata Turbinaria decurrens Padina australis Padina tetrastromatica Padina boryana

5 Padina boergesenii Padina fraseri Padina minor Yamada Padina pavonica Padina sanctae-crucis Hormophysa cuneiformis (J.F.Gmelin) P.C.Silva Hydroclathrus clathratus Sargassum aquifolium Sargassum cristaefolium Sargassum echinocarpum Sargassum hemiphyllum Sargassum polycystum Sargassum ilicifolium Sargassum oligocystum Sargassum pallidum

6 C. Rhodophyta (alga merah) Karaginan merupakan getah rumput laut yang diekstraksi dengan air atau larutan alkali dari spesies tertentu dari kelas Rhodophyceae (alga merah). Karaginan berfungsi untuk pengental, pengemulsi, pensuspensi, dan faktor penstabil. Karaginan juga dipakai dalam industri pangan untuk memperbaiki penampilan produk kopi, bir, sosis, salad, es krim, susu kental, coklat, jeli. Industri farmasi memakai karaginan untuk pembuatan obat, sirup, tablet, pasta gigi, sampo dan sebagainya. Industri kosmetika menggunakannya sebagai gelling agent (pembentuk gel) atau binding agent (pengikat). Sedangkan industri non pangan seperti tekstil, kertas, cat air, transportasi minyak mentah, penyegar udara, pelapisan keramik, kertas printer atau mesin pencetak serta karpet dan sebagainya. Eucheuma spinosum merupakan rumput laut dari kelompok Rhodopyceae (alga merah) yamg mampu menghasilkan karaginan. Eucheuma dikelompokkan menjadi beberapa spesies yaitu Eucheuma edule, Eucheuma spinosum, Eucheuma cottoni, Eucheuma cupressoideum dan masih banyak lagi yang lain. Kelompok Eucheuma yang dibudidayakan di Indonesia masih sebatas pada Eucheuma cottoni dan Eucheuma spinosum. Eucheuma cottoni dapat menghasilkan kappa karaginan dan telah banyak diteliti baik proses pengolahan maupun elastisitasnya. Sedangkan Eucheuma spinosum mampu menghasilkan iota karaginan. Acrosorium polyneurum Amphiroa beauvoisii Amphiroa cryptarthrodia Amphiroa beauvoisii Acrocystis nana Zanardini Zellera tawallina G.Martens

7 Amphiroa ephedraea Amphiroa foliacea Amphiroa fragilissima Amphiroa rigida Amphiroa anceps Amansia glomerata C.Agardh 1 Halymenia floresii Halymenia dilatata Halymenia mirabilis D.L.Ballantine & H.Ruiz 1 Halymenia abyssicola Halymenia formosa Halymenia porphyroides Eucheuma denticulatum Galaxaura rugosa Gracilaria arcuata Gracilaria canaliculata Gelidium pusillum Gelidium pacificum

8 Gelidium amansii Gelidium corneum Gelidium crinale 2. Jenis yang paling dibudidayakan! 1. Eucheuma cottonii Rumput Laut Eucheuma cottonii merupakan jenis rumput laut yang paling banyak dibudidayakan di wilayah perairan Indonesia. Perkembangan budidayanya cukup menggembirakan. Hal ini tidak terlepas dari mudahnya membudidayakan rumput laut jenis ini dan permintaan pasar yang sangat tinggi. Sentra wilayah budidaya rumput laut jenis ini terdapat di Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Bali, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara dan Nusa Tenggara Barat.Eucheuma cottonii merupakan rumput laut penghasil karaginan yang sebagian besar hasilnya digunakan untuk bahan baku industri. Rumput laut Eucheuma cottonii dibudidayakan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor yang digunakan untuk industry kosmetik atau farmasi. 2. Eucheuma spinosum Eucheuma spinosum masih satu jenis dengan Eucheuma cottonii dan sama-sama sebagai penghasil karaginan. Perbedaannya, Eucheuma spinosum menghasilkan karaginan jenis iota karaginan yang berupa jelly yang bersifat lembut, fleksibel dan lunak, sedangkan Eucheuma cottonii menghasilkan karaginan jenis kappa karaginan berupa jelly yang bersifat kaku, getas

9 dan keras. Bali adalah salah satu provinsi yang mengembangkan budidaya rumput laut jenis ini. 3. Gracilaria sp. Jenis yang dikembangkan secara luas adalah Gracilaria spp. Di Indonesia, Gracilaria verrucosa umumnya dibudidayakan di tambak. Jenis ini mempunyai Thallus berwarna merah ungu dan kadangkadang berwarna kelabu kehyauan dengan percabangan alternate atau dichotomy, perulangan lateral berbentuk silindris, meruncing di ujung dan mencapai tinggi 1-3 cm serta berdiameter antara 0,5-2,0 mm. Rumput laut Gracilaria spp dapat tumbuh baik di perairan payau. Gracilaria spp adalah jenis rumput laut yang bersifat agarofit yaitu jenis rumput laut penghasil agaragar. Perkembangan budidaya rumput laut jenis ini tidak sepesat jenis Eucheuma cottonii. Sentra produksi Gracilaria spp terletak di Sulawesi Selatan, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. 4. Sargassum sp. Sargassum spp merupakan jenis rumput laut yang sangat potensial untuk dikembangkan. Sargassum spp adalah jenis rumput laut penghasil alginat. Di Indonesia Sargassum spp satu-satunya rumput laut penghasil alginat selain Turbinaria spp. Perkembangan budidaya rumput laut jenis ini masih sangat terbatas. Oleh karena permintaannya yang masih rendah perkembangan budidaya rumput laut jenis ini tidak sepesat rumput laut Euchema cottonii dan Gracilaria spp.

Pemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik. Komoditas unggulan. total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar

Pemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik. Komoditas unggulan. total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar Komoditas unggulan Pemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik diperkirakan terdapat 555 species rumput laut total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar luas area budidaya rumput laut 1.110.900

Lebih terperinci

KETEKNIKAN SISTEM RUMPUT LAUT DAN PROSES PENGOLAHANNYA

KETEKNIKAN SISTEM RUMPUT LAUT DAN PROSES PENGOLAHANNYA KETEKNIKAN SISTEM RUMPUT LAUT DAN PROSES PENGOLAHANNYA DISUSUN OLEH : Yosua 125100601111007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 Rumput Laut Rumput laut adalah makroalga yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah rumput laut. Menurut Istini (1985) dan Anggraini (2004),

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah rumput laut. Menurut Istini (1985) dan Anggraini (2004), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia adalah negara kepulauan dengan kawasan pesisir dan lautan yang memiliki berbagai sumber daya hayati sangat besar dan beragam, salah satunya adalah rumput

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. panjang pantai sekitar km dan luas laut mencapai 5,8 juta km 2. Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. panjang pantai sekitar km dan luas laut mencapai 5,8 juta km 2. Wilayah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang pantai sekitar 81.000 km dan luas laut mencapai 5,8 juta km 2. Wilayah pantai ini merupakan

Lebih terperinci

Praktikum IV Biologi Laut

Praktikum IV Biologi Laut Praktikum IV Biologi Laut Rumput laut (seaweed), alga, ganggang dan lamun (seagrass) adalah tumbuhan yang memiliki perbedaan. Makroalga, rumput laut, dikenal sebagai tumbuhan thallus (Thallophyta), karena

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sangat kaya hasil alam terlebih hasil perairan. Salah satunya rumput laut yang merupakan komoditas potensial dengan nilai ekonomis tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya industri-industri makanan dan minuman di

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya industri-industri makanan dan minuman di BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya industri-industri makanan dan minuman di Indonesia, maka jenis makanan dan minuman yang dipasarkan pun bermacam-macam. Akan tetapi kebanyakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan utama yang terdiri atas lemak, susu, gula atau bahan pemanis, bahan

TINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan utama yang terdiri atas lemak, susu, gula atau bahan pemanis, bahan 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Es krim Es krim merupakan sebuah produk olahan susu sapi yang dibuat dengan bahan-bahan utama yang terdiri atas lemak, susu, gula atau bahan pemanis, bahan padatan bukan lemak,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tepung Jagung Swasembada jagung memerlukan teknologi pemanfaatan jagung sehingga dapat meningkatkan nilai tambahnya secara optimal. Salah satu cara meningkatkan nilai tambah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seaweed dalam dunia perdagangan dikenal sebagai rumput laut, namun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seaweed dalam dunia perdagangan dikenal sebagai rumput laut, namun BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut Seaweed dalam dunia perdagangan dikenal sebagai rumput laut, namun sebenarnya dalam dunia ilmu pengetahuan diartikan sebagai alga (ganggang) yang berasal dari bahasa

Lebih terperinci

Makro Algae di Perairan Kepulauan Bangka, Belitung dan Karimata

Makro Algae di Perairan Kepulauan Bangka, Belitung dan Karimata ISSN 0853-7291 Makro Algae di Perairan Kepulauan Bangka, Belitung dan Karimata Achmad Kadi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta Jl. Pasir Putih I No. 1 Ancol Timur, Jakarta 14430 Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cerminan dari potensi rumput laut Indonesia. Dari 782 jenis rumput laut

BAB I PENDAHULUAN. cerminan dari potensi rumput laut Indonesia. Dari 782 jenis rumput laut Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Luas perairan laut Indonesia serta keragaman jenis rumput laut merupakan cerminan dari potensi rumput laut Indonesia. Dari 782 jenis rumput laut

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. berkembang pada substrat dasar yang kuat (Andi dan Sulaeman, 2007). Rumput laut

1. PENDAHULUAN. berkembang pada substrat dasar yang kuat (Andi dan Sulaeman, 2007). Rumput laut 1 1. PENDAHULUAN Rumput laut atau yang biasa disebut seaweed tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Sargassum talusnya berwarna coklat, berukuran besar, tumbuh dan berkembang pada substrat dasar

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM RUMPUT LAUT INDONESIA

V GAMBARAN UMUM RUMPUT LAUT INDONESIA V GAMBARAN UMUM RUMPUT LAUT INDONESIA 5.1. Sejarah Rumput Laut Indonesia Rumput laut di Indonesia mulai diidentifikasi sejak tahun 1899 oleh Max Weber, identifikasi ini dikenal dengan nama Siboga expedition,

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. 1 I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,

Lebih terperinci

Prarencana Pabrik Karagenan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii I-1

Prarencana Pabrik Karagenan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan, termasuk salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia yaitu 95.181 km dan memiliki keanekaragaman hayati laut berupa

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan dengan panjang garis pantai 81.000 km merupakan kawasan pesisir dan lautan yang memiliki berbagai sumberdaya hayati yang sangat besar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekosistem Pesisir Pantai Ekosistem pantai merupakan daerah yang letaknya berbatasan dengan ekosistem daratan, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

Struktur Komunitas dan Anatomi Rumput Laut di Perairan Teluk Awur, Jepara dan Pantai Krakal, Yogyakarta

Struktur Komunitas dan Anatomi Rumput Laut di Perairan Teluk Awur, Jepara dan Pantai Krakal, Yogyakarta ISSN 0853-7291 Struktur Komunitas dan Anatomi Rumput Laut di Perairan Teluk Awur, Jepara dan Pantai Krakal, Yogyakarta Rini Pramesti*, AB. Susanto, Wilis A S, Ali Ridlo, Subagiyo, Yohanes Oktaviaris Departemen

Lebih terperinci

II TINJAUN PUSTAKA. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Rumput Laut, (2) Rumput Laut

II TINJAUN PUSTAKA. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Rumput Laut, (2) Rumput Laut 11 II TINJAUN PUSTAKA Bab ini menguraikan mengenai: (1) Rumput Laut, (2) Rumput Laut Eucheuma spinosum, (3) Karaginan, (4) Ekstraksi Karaginan, (5) Pelarut, dan (6) Kegunaan Karaginan. 2.1. Rumput Laut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikannya diperkirakan

I. PENDAHULUAN. terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikannya diperkirakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kertas merupakan salah satu kebutuhan yang penting di dunia. Kebutuhan kertas terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikannya diperkirakan mencapai

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang memiliki keanekaragaman

BABI PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang memiliki keanekaragaman BAB. Pendahuluan BAB PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang ndonesia dikenal sebagai negara maritim yang memiliki keanekaragaman sumber daya hayati laut yang sangat potensial untuk dimanfaatkan b'llna memenuhi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kappaphycus alvarezii sering juga disebut cottonii, merupakan jenis rumput laut

TINJAUAN PUSTAKA. Kappaphycus alvarezii sering juga disebut cottonii, merupakan jenis rumput laut II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kappaphycus alvarezii Kappaphycus alvarezii sering juga disebut cottonii, merupakan jenis rumput laut penghasil kappa kraginan yang dibudidayakan secara komersial di daerah tropis

Lebih terperinci

Alginate Content of the Seaweeds Grown in Coastal Zone of Lombok Extracted by Two Extraction Methods

Alginate Content of the Seaweeds Grown in Coastal Zone of Lombok Extracted by Two Extraction Methods KADAR ALGINAT RUMPUT LAUT YANG TUMBUH DI PERAIRAN LAUT LOMBOK YANG DIEKSTRAK DENGAN DUA METODE EKSTRAKSI Alginate Content of the Seaweeds Grown in Coastal Zone of Lombok Extracted by Two Extraction Methods

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BEBERAPA SPESIES RUMPUT LAUT YANG POTENSIAL DIBUDIDAYAKAN DI PERAIRAN SULAWESI SELATAN

IDENTIFIKASI BEBERAPA SPESIES RUMPUT LAUT YANG POTENSIAL DIBUDIDAYAKAN DI PERAIRAN SULAWESI SELATAN IDENTIFIKASI BEBERAPA SPESIES RUMPUT LAUT YANG POTENSIAL DIBUDIDAYAKAN DI PERAIRAN SULAWESI SELATAN Identification Seaweed Species from South Sulawesi Waters that has a Potential to be Cultured Nita Rukminasari,

Lebih terperinci

BAB Ι PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB Ι PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB Ι PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam obat dikonsumsi manusia untuk menjaga tubuhnya tetap sehat. Tetapi ada beberapa jenis obat yang bila dikonsumsi memiliki rasa atau aroma tidak enak sehingga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dua pertiga dari luas negara Indonesia terdiri dari laut dan dilalui garis

I. PENDAHULUAN. Dua pertiga dari luas negara Indonesia terdiri dari laut dan dilalui garis I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dua pertiga dari luas negara Indonesia terdiri dari laut dan dilalui garis khatulistiwa serta kaya akan sumberdaya laut. Di samping fauna laut yang beraneka ragam dijumpai

Lebih terperinci

PROSPEK PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOL AHAN RUMPUT L AUT DI INDONESIA

PROSPEK PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOL AHAN RUMPUT L AUT DI INDONESIA 1143 Prospek pengembangan teknologi pengolahan rumput... (Bagus Sediadi Bandol Utomo) PROSPEK PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGOL AHAN RUMPUT L AUT DI INDONESIA Bagus Sediadi Bandol Utomo Balai Besar Riset Pengolahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumberdaya hayati laut Indonesia yang cukup potensial adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumberdaya hayati laut Indonesia yang cukup potensial adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumberdaya hayati laut Indonesia yang cukup potensial adalah rumput laut atau yang dikenal dengan sebutan ganggang laut atau alga laut. Beberapa diantaranya

Lebih terperinci

Kata kunci: alga coklat, agar, rumput laut, agarofit dan kekuatan gel Keywords: brown algae, agarseaweed, agarophyte and gel strength

Kata kunci: alga coklat, agar, rumput laut, agarofit dan kekuatan gel Keywords: brown algae, agarseaweed, agarophyte and gel strength 29 PENGOLAHAN AGAR-AGAR DARI ALGA COKLAT STRAIN LOKAL LOMBOK MENGGUNAKAN DUA METODE EKSTRAKSI PROCESSING OF AGAR FROM BROWN ALGAE OF THE LOCAL STRAINS OF LOMBOK USING TWO EXTRACTION METHODS Sri Widyastuti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gel pengharum ruangan tersebut menghambat pelepasan zat volatile, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. gel pengharum ruangan tersebut menghambat pelepasan zat volatile, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengharum ruangan merupakan suatu produk yang berisi zat wewangian yang digunakan untuk membuat harum suatu ruangan atau mengurangi bau tidak menyenangkan pada suatu

Lebih terperinci

STUDI KINETIKA PEMBENTUKAN KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT

STUDI KINETIKA PEMBENTUKAN KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT Laboratoium Teknik Reaksi Kimia Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember STUDI KINETIKA PEMBENTUKAN KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT Dini Fathmawati 2311105001 M. Renardo Prathama A 2311105013

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang 70 % dari wilayahnya terdiri dari

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang 70 % dari wilayahnya terdiri dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang 70 % dari wilayahnya terdiri dari lautan. Sebagai negara yang dikelilingi oleh lautan, Indonesia memiliki sumberdaya laut yang sangat melimpah.

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI SPESIES MAKROALGA DI WILAYAH SEKOTONG LOMBOK BARAT

KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI SPESIES MAKROALGA DI WILAYAH SEKOTONG LOMBOK BARAT KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI SPESIES MAKROALGA DI WILAYAH SEKOTONG LOMBOK BARAT DIVERSITY AND DISTRIBUTION OF MACROALGAE AT SEKOTONG, WEST LOMBOK Sukiman, Aida Muspiah, Sri Puji Astuti, Hilman Ahyadi,

Lebih terperinci

PEMBUATAN TEPUNG KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT (EUCHEUMA COTTONII) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE PENGENDAPAN

PEMBUATAN TEPUNG KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT (EUCHEUMA COTTONII) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE PENGENDAPAN PEMBUATAN TEPUNG KARAGINAN DARI RUMPUT LAUT (EUCHEUMA COTTONII) BERDASARKAN PERBEDAAN METODE PENGENDAPAN Prasetyowati, Corrine Jasmine A., Devy Agustiawan Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

DESKRIPSI ALGA MAKRO DI TAMAN WISATA ALAM BATUPUTIH, KOTA BITUNG BIODIVERSITY OF ALGAE AT BATUPUTIH TOURISM PARK, BITUNG DISTRICT

DESKRIPSI ALGA MAKRO DI TAMAN WISATA ALAM BATUPUTIH, KOTA BITUNG BIODIVERSITY OF ALGAE AT BATUPUTIH TOURISM PARK, BITUNG DISTRICT DESKRIPSI ALGA MAKRO DI TAMAN WISATA ALAM BATUPUTIH, KOTA BITUNG Marnix L.D. Langoy 1), Saroyo 1), Farha N.J. Dapas 1), Deidy Y. Katili 1), dan Syamsul Bachry Hamsir 2) 1) Program Studi Biologi, FMIPA,

Lebih terperinci

Makroalgae di Paparan Terumbu Karang Kepulauan Anambas

Makroalgae di Paparan Terumbu Karang Kepulauan Anambas Jurnal Natur Indonesia 12(1), Oktober 2009: 49-53 ISSN 1410-9379, Keputusan Akreditasi No 65a/DIKTI/Kep./2008 Makroalgae Di Paparan Terumbu Karang 49 Makroalgae di Paparan Terumbu Karang Kepulauan Anambas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Makroalga Alga merupakan salah satu sumber daya alam hayati laut yang bernilai ekonomis dan memiliki peranan ekologis sebagai produsen yang tinggi dalam rantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kaya akan sumber daya alam salah satunya adalah rumput laut. Rumput

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kaya akan sumber daya alam salah satunya adalah rumput laut. Rumput BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki wilayah laut yang luas dan kaya akan sumber daya alam salah satunya adalah rumput laut. Rumput laut merupakan komoditas

Lebih terperinci

RUMPUT LAUT, JENIS DAN MORFOLOGISNYA

RUMPUT LAUT, JENIS DAN MORFOLOGISNYA RUMPUT LAUT, JENIS DAN MORFOLOGISNYA PK. BRL. A. 01. M AKH. WAHID JUNEIDI, SPI BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN : PERIKANAN DAN KELAUTAN : BUDIDAYA RUMPUT LAUT DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT

Lebih terperinci

ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA EKONOMIS PENTING DI PERAIRAN INTERTIDAL MANOKWARI, PAPUA BARAT

ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA EKONOMIS PENTING DI PERAIRAN INTERTIDAL MANOKWARI, PAPUA BARAT Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 8 No. 1 Mei 2017: 19-38 ISSN 2087-4871 ANALISIS STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA EKONOMIS PENTING DI PERAIRAN INTERTIDAL MANOKWARI, PAPUA BARAT STRUCTURE ANALYSIS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut Sebagai bahan pangan, rumput laut telah dimanfaatkan bangsa Jepang dan Cina semenjak ribuan tahun yang lalu. Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga, masyarakat

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI SPESIES ALGA KOMPETITOR Eucheuma cottonii PADA LOKASI YANG BERBEDA DI KABUPATEN SUMENEP

IDENTIFIKASI SPESIES ALGA KOMPETITOR Eucheuma cottonii PADA LOKASI YANG BERBEDA DI KABUPATEN SUMENEP IDENTIFIKASI SPESIES ALGA KOMPETITOR Eucheuma cottonii PADA LOKASI YANG BERBEDA DI KABUPATEN SUMENEP Moh Hadi Hosnan 1, Apri Arisandi 2, Hafiludin 2 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

POTENSI RUMPUT LAUT DI PANTAI BAYAH, KABUPATEN LEBAK, BANTEN SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli

POTENSI RUMPUT LAUT DI PANTAI BAYAH, KABUPATEN LEBAK, BANTEN SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli POTENSI RUMPUT LAUT DI PANTAI BAYAH, KABUPATEN LEBAK, BANTEN SEBAGAI ANTIBAKTERI Escherichia coli Triastinurmiatiningsih (trias_gg@yahoo.co.id) Tri Saptari Haryani (ka_deudeh@yahoo.co.id) Universitas Pakuan

Lebih terperinci

ECOTROPHIC 4 (2) : ISSN:

ECOTROPHIC 4 (2) : ISSN: ECOTROPHIC 4 (2) : 73 79 ISSN: 1907 5626 STUDI KOMUNITAS RUMPUT LAUT DI PANTAI SANUR DAN PANTAI SAWANGAN NUSA DUA BALI GALIH INDRAWATI 1), I WAYAN ARTHANA 2), I NYOMAN MERIT 3) 1) Perumahan Jadi Pesona

Lebih terperinci

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL B

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL B MAKALAH PENDAMPING : PARALEL B SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA IV Peran Riset dan Pembelajaran Kimia dalam Peningkatan Kompetensi Profesional Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP

Lebih terperinci

OPTIMASI PEMBUATAN KARAGENAN DARI RUMPUT LAUT APLIKASINYA UNTUK PERENYAH BISKUIT. Jl. Kentingan No. 36 A Surakarta

OPTIMASI PEMBUATAN KARAGENAN DARI RUMPUT LAUT APLIKASINYA UNTUK PERENYAH BISKUIT. Jl. Kentingan No. 36 A Surakarta Optimasi Pembuatan Karagenan (Anes Agustin, dkk) OPTIMASI PEMBUATAN KARAGENAN DARI RUMPUT LAUT APLIKASINYA UNTUK PERENYAH BISKUIT Anes Agustin 1, Aprillia Intan Saputri 1, Harianingsih 2* 1 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Struktur Komunitas Makro Algae di Pulau Pengelap, Dedap, Abang Besar dan Abang Kecil & Kepulauan Riau

Struktur Komunitas Makro Algae di Pulau Pengelap, Dedap, Abang Besar dan Abang Kecil & Kepulauan Riau ISSN 0853-7291 Struktur Komunitas Makro Algae di Pulau Pengelap, Dedap, Abang Besar dan Abang Kecil & Kepulauan Riau Achmad Kadi Bidang Sumberdaya Laut Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta Jl. Pasir

Lebih terperinci

JurnalIlmiahPlatax Vol. 4:(2),Juli 2016 ISSN:

JurnalIlmiahPlatax Vol. 4:(2),Juli 2016 ISSN: INVENTARISASI MAKROALGA DI PERAIRAN PESISIR PULAU MANTEHAGE KECAMATAN WORI, KABUPATEN MINAHASA UTARA, PROVINSI SULAWESI UTARA (The inventory of macroalgae in the Mantehage Island waters, Wori sub-district,

Lebih terperinci

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 2 Nomor 1 Tahun 2013 BIODIVERSITAS ALGA MAKRO DI LAGUN PULAU PASIGE,KECAMATAN TAGULANDANG, KABUPATEN SITARO.

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 2 Nomor 1 Tahun 2013 BIODIVERSITAS ALGA MAKRO DI LAGUN PULAU PASIGE,KECAMATAN TAGULANDANG, KABUPATEN SITARO. BIODIVERSITAS ALGA MAKRO DI LAGUN PULAU PASIGE,KECAMATAN TAGULANDANG, KABUPATEN SITARO. (Biodiversity macro algae in lagoon Pasige Island, Tagulandang District, Sitaro Regency) Agrialin Tampubolon 1*,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Rumput laut merupakan tanaman laut yang sangat populer dibudidayakan di laut. Ciri-ciri rumput laut adalah tidak mempunyai akar, batang maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis rumput laut yang sangat tinggi. Hasil produksi rumput laut masih sebatas

BAB I PENDAHULUAN. jenis rumput laut yang sangat tinggi. Hasil produksi rumput laut masih sebatas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman jenis rumput laut yang sangat tinggi. Hasil produksi rumput laut masih sebatas industri makanan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kolagen alami hewan yang terdapat pada kulit, tulang, tulang rawan, dan

BAB I PENDAHULUAN. kolagen alami hewan yang terdapat pada kulit, tulang, tulang rawan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gelatin merupakan salah satu jenis protein yang diekstraksi dari jaringan kolagen alami hewan yang terdapat pada kulit, tulang, tulang rawan, dan jaringan ikat. Sumber

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air tawar yang

I. PENDAHULUAN. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air tawar yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air tawar yang mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah serta pemerhati masalah perikanan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II

SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II ISBN : 978-602-97522-0-5 PROSEDING SEMINAR NASIONAL BASIC SCIENCE II Konstribusi Sains Untuk Pengembangan Pendidikan, Biodiversitas dan Metigasi Bencana Pada Daerah Kepulauan SCIENTIFIC COMMITTEE: Prof.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat. bebas dapat dicegah oleh antioksidan (Nova, 2012).

I. PENDAHULUAN. pertahanan tubuh terhadap infeksi dan efek radikal bebas. Radikal bebas dapat. bebas dapat dicegah oleh antioksidan (Nova, 2012). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kulit kering merupakan salah satu masalah kulit yang umum dijumpai pada masyarakat khususnya bagi yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia, namun banyak dari masyarakat

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI Na 2 CO 3 TERHADAP RENDEMEN NATRIUM ALGINAT DARI Sargassum cristaefolium ASAL PERAIRAN LEMUKUTAN

PENGARUH KONSENTRASI Na 2 CO 3 TERHADAP RENDEMEN NATRIUM ALGINAT DARI Sargassum cristaefolium ASAL PERAIRAN LEMUKUTAN PENGARUH KONSENTRASI Na 2 CO 3 TERHADAP RENDEMEN NATRIUM ALGINAT DARI Sargassum cristaefolium ASAL PERAIRAN LEMUKUTAN Ayu Putrision Malona Tambunan 1*, Rudiyansyah 1, Harlia 1 1 Program Studi Kimia, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan berklorofil. Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan berklorofil. Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut Rumput laut atau sea weeds secara ilmiah dikenal dengan istilah alga atau ganggang. Rumput laut termasuk salah satu anggota alga yang merupakan tumbuhan berklorofil.

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Dilihat dari karakter fisiknya, murbei merupakan buah yang berasa segar manis

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian. Dilihat dari karakter fisiknya, murbei merupakan buah yang berasa segar manis I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

Lebih terperinci

BEBERAPA CATATAN TENTANG KARAGINAN. Oleh. Abdullah Rasyid 1) ABSTRACT

BEBERAPA CATATAN TENTANG KARAGINAN. Oleh. Abdullah Rasyid 1) ABSTRACT Oseana, Volume XXVIII, Nomor 4, 2003: 1-6 ISSN 0216-1877 BEBERAPA CATATAN TENTANG KARAGINAN Oleh Abdullah Rasyid 1) ABSTRACT SOME NOTES ON CARRAGEENAN. Carrageenan is a name for galactan polysaccharides

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua terpanjang di dunia, Indonesia merupakan lahan subur bagi rumput laut. Di perairan

Lebih terperinci

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BEBERAPA SPESIES RUMPUT LAUT DARI PULAU SUMBA

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BEBERAPA SPESIES RUMPUT LAUT DARI PULAU SUMBA AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BEBERAPA SPESIES RUMPUT LAUT DARI PULAU SUMBA Agus Supriyono Pusat Teknologi Farmasi dan Medika, BPPT Jl. MH Thamrin no.8 Jakarta, 10340 Abstract The specimens of Caulerpa racemosa,codium

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR HK.03.1.23.12.11.10689 TAHUN 2011 TENTANG BENTUK DAN JENIS SEDIAAN KOSMETIKA TERTENTU YANG DAPAT DIPRODUKSI OLEH INDUSTRI KOSMETIKA YANG MEMILIKI IZIN PRODUKSI GOLONGAN B DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut Alga laut diklasifikasikan menjadi mikroalga dan makroalga. Makroalga terdiri dari banyak sel dan berbentuk koloni (Castro dan Huber 2003). Makroalga termasuk di dalamnya

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA UJI EFEKTIVITAS SECARA IN VITRO PENGAPLIKASIAN KARAGINAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii PADA PEMBUATAN SKIN LOTION BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN (PKM P)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. adalah alga cokelat yang kaya akan komponen bioaktif. Selama beberapa dekade

I. PENDAHULUAN. adalah alga cokelat yang kaya akan komponen bioaktif. Selama beberapa dekade 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kawasan pesisir dan lautan luas dengan berbagai sumber daya hayati. Salah satu potensi sumber daya laut Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Makroalga Alga (tumbuhan ganggang) merupakan tumbuhan thallus yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab

Lebih terperinci

Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) Rumput laut segar

Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) Rumput laut segar Gambar di bawah ini memperlihatkan bentuk rumput laut segar yang baru dipanen (a. Gracillaria, b. Kappaphycus, c. Sargassum) a. www.aquaportail.com b. Dok. Pribadi c. Mandegani et.al (2016) Rumput laut

Lebih terperinci

Jurnal KELAUTAN, Volume 6, No.1 April 2013 ISSN :

Jurnal KELAUTAN, Volume 6, No.1 April 2013 ISSN : Pengaruh Kedalaman Tanam Terhadap Pertumbuhan Eucheuma spinosum Pada Budidaya dengan Metode Rawai Yuniarlin Hilmi Farnani, Nunik Cokrowati, Nihla Farida Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHOLlJAN Latar Belakang 1-1

BAB I PENDAHOLlJAN Latar Belakang 1-1 1-1 BAB I PENDAOLlJAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki sumber daya hayati laut yang sangat potensial untuk dimanfaatkan guna memenuhi kebutuhan manusia, salah satu sumber

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. beragam jenis makroalga. Menurut Gupta & Abu-Ghannam (2011) makroalga dibagi

I. PENDAHULUAN. beragam jenis makroalga. Menurut Gupta & Abu-Ghannam (2011) makroalga dibagi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Garis pantai Indonesia mencapai sekitar 95.181 km yang ditumbuhi oleh beragam jenis makroalga. Menurut Gupta & Abu-Ghannam (2011) makroalga dibagi menjadi 3 kelompok

Lebih terperinci

ANALISIS KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN PULAU MENJANGAN KAWASAN TAMAN NASIONAL BALI BARAT Oleh Gede Ari Yudasmara 1

ANALISIS KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN PULAU MENJANGAN KAWASAN TAMAN NASIONAL BALI BARAT Oleh Gede Ari Yudasmara 1 ANALISIS KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN PULAU MENJANGAN KAWASAN TAMAN NASIONAL BALI BARAT Oleh Gede Ari Yudasmara 1 Abstrak: Penelitian tentang komunitas makroalga di perairan Pulau Menjangan kawasan

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Platax Vol. 2:(2), Mei-Agustus 2014 ISSN:

Jurnal Ilmiah Platax Vol. 2:(2), Mei-Agustus 2014 ISSN: KEANEKARAGAMAN DAN BIOMASSA MAKRO ALGAE DI PERAIRAN TELUK KOTANIA, SERAM BARAT 1 Biodiversity and Biomass of Macroalgae in Kotania Bay Waters, West Seram Hairati Arfah 2, Simon I. Patty 3 ABSTRACT Research

Lebih terperinci

INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT LAUT SEMI REFINEED CARRAGEENAN (SRC)

INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT LAUT SEMI REFINEED CARRAGEENAN (SRC) INOVASI HIJAU DALAM INDUSTRI PENGOLAHAN RUMPUT LAUT SEMI REFINEED CARRAGEENAN (SRC) Ekaterina Setyawati 1, Syamsul Ma arif 2, dan Yandra Arkeman 2 1) Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan Obat Antiinflamasi Non-steroid. (OAINS) yang banyak digunakan sebagai obat anti radang.

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan Obat Antiinflamasi Non-steroid. (OAINS) yang banyak digunakan sebagai obat anti radang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Natrium diklofenak merupakan Obat Antiinflamasi Non-steroid (OAINS) yang banyak digunakan sebagai obat anti radang. Obat ini dapat menyebabkan masalah gastrointestinal

Lebih terperinci

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar KLASIFIKASI INDUSTRI Industri adalah suatu usaha atau kegiatan yang melakukan proses atau aktivitas yang mengubah dari sesuatu atau bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi berupa barang

Lebih terperinci

Petrus Lapu Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura Ambon Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon.

Petrus Lapu Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura Ambon Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon. EKSPLORASI MAKROALGAE DI PERAIRAN RUTONG DAN LEIHARI, KECAMATAN LEITIMUR KOTA AMBON Exploration of Macroalgae at Seas of Rutong and Leihari, Distric of Leitimur, City of Ambon Petrus Lapu Jurusan Biologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjaga keseimbangan ekosistem perairan (Komarawidjaja, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. menjaga keseimbangan ekosistem perairan (Komarawidjaja, 2005). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumput laut merupakan salah satu potensi sumber daya alam yang banyak tersebar di seluruh wilayah perairan Indonesia. Rumput laut dapat tumbuh dengan baik terutama

Lebih terperinci

V. TINJAUAN UMUM RUMPUT LAUT DI INDONESIA

V. TINJAUAN UMUM RUMPUT LAUT DI INDONESIA 59 V. TINJAUAN UMUM RUMPUT LAUT DI INDONESIA 5.1. Perkembangan Rumput Laut Dunia Rumput laut merupakan salah satu komoditas budidaya laut yang dapat diandalkan, mudah dibudidayakan dan mempunyai prospek

Lebih terperinci

THE STUDIES OF SEAWEED DISTRIBUTION AND DIVERSITY IN KAYELI BUY AND JIKUMERASA WATER, BURU ISLAND, MOLLUCAS PROVINCE

THE STUDIES OF SEAWEED DISTRIBUTION AND DIVERSITY IN KAYELI BUY AND JIKUMERASA WATER, BURU ISLAND, MOLLUCAS PROVINCE THE STUDIES OF SEAWEED DISTRIBUTION AND DIVERSITY IN KAYELI BUY AND JIKUMERASA WATER, BURU ISLAND, MOLLUCAS PROVINCE Saleh Papalia UPT Balai Konservasi Biota Laut Ambon, Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang potensial. Menurut data, produksi rumput laut di Indonesia pada tahun 2005 adalah sebesar 910.638 ton, pada

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan antara akar, batang dan daun. Secara kesuluruhan, tanaman ini

2. TINJAUAN PUSTAKA. perbedaan antara akar, batang dan daun. Secara kesuluruhan, tanaman ini 4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Klasifikasi Rumput Laut Rumput laut memiliki morfologi yang tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang dan daun. Secara kesuluruhan, tanaman ini mempunyai

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. daerah Gunung Kidul Yogyakarta dan pesisir Nusa Tenggara (Julyasih et

BAB I. PENDAHULUAN. daerah Gunung Kidul Yogyakarta dan pesisir Nusa Tenggara (Julyasih et BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selada laut (Ulva lactuca L) adalah makroalga laut yang banyak digunakan sebagai bahan pangan oleh masyarakat Indonesia di beberapa daerah seperti daerah Gunung Kidul

Lebih terperinci

STRUKTUR KOMUNITAS RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PULAU MATAK KECAMATAN PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

STRUKTUR KOMUNITAS RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PULAU MATAK KECAMATAN PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS STRUKTUR KOMUNITAS RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PULAU MATAK KECAMATAN PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS Amaluddin Mahasiswa Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, amal.prebeck@gmail.com Lily

Lebih terperinci

KONDISI RUMPUT LAUT ALAM DI PERAIRAN PANTAI UJUNG GENTENG, SUKABUMI DAN LABUHANBUA, SUMBAWA: POTENSI KARBON BIRU DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA

KONDISI RUMPUT LAUT ALAM DI PERAIRAN PANTAI UJUNG GENTENG, SUKABUMI DAN LABUHANBUA, SUMBAWA: POTENSI KARBON BIRU DAN PENGEMBANGAN BUDIDAYA Kondisi rumput laut alam di perairan pantai Ujung Genteng, Sukabumi dan Labuhanbua, Sumbawa... (Erlania) KONDISI RUMPUT LAUT ALAM DI PERAIRAN PANTAI UJUNG GENTENG, SUKABUMI DAN LABUHANBUA, SUMBAWA: POTENSI

Lebih terperinci

BUDIDAYA RUMPUT LAUT DAN PENGELOLAHANNYA

BUDIDAYA RUMPUT LAUT DAN PENGELOLAHANNYA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DAN PENGELOLAHANNYA I PENDAHULUAN Rumput laut atau sea weeds sangat populer dalam dunia perdagangan. Dalam dunia ilmu pengetahuan rumput laut dikenal sebagai Algae. Rumput laut tumbuh

Lebih terperinci

POTENSI RUMPUT LAUT DIBEBERAPA PERAIRAN PANTAI INDONESIA. Oleh. Achmad Kadi 1)

POTENSI RUMPUT LAUT DIBEBERAPA PERAIRAN PANTAI INDONESIA. Oleh. Achmad Kadi 1) Oseana, Volume XXIX, Nomor 4, Tahun 2004 : 25-36 ISSN 0216-1877 POTENSI RUMPUT LAUT DIBEBERAPA PERAIRAN PANTAI INDONESIA Oleh Achmad Kadi 1) ABSTRACT POTENTIAL OF SEAWEED IN INDONESIA WATERS. Indonesia

Lebih terperinci

Dr. Sukamta, S.T., M.T.

Dr. Sukamta, S.T., M.T. POMPA ROTARI ROTARI Dr. Sukamta, S.T., M.T. POMPA Pompa merupakan peralatan mekanik yang digerakan oleh tenaga mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lainnya,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang 14 PENDAHULUAN Latar Belakang Es lilin merupakan suatu produk minuman atau jajanan tradisional yang masih digemari dari setiap kalangan baik orang dewasa maupun anak-anak, karena es lilin mempunyai rasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menyumbang devisa yang tinggi bagi suatu Negara. Sektor inipun dimanfaatkan dalam meningkatkan perekonomian

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

JURNAL MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN JURNAL MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN Volume 9, Nomor 2, Oktober 2013 ANALISIS EKONOMI KELEMBAGAAN PENGEMBANGAN USAHA MINA PEDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA DI KECAMATAN KEI KECIL KABUPATEN MALUKU TENGGARA KONSENTRASI

Lebih terperinci

THE STUDIES OF SEAWEED BIODIVERSITY AND DIVERSITY IN BAGUALA BUY, MOLLUCAS PROVINCE

THE STUDIES OF SEAWEED BIODIVERSITY AND DIVERSITY IN BAGUALA BUY, MOLLUCAS PROVINCE THE STUDIES OF SEAWEED BIODIVERSITY AND DIVERSITY IN BAGUALA BUY, MOLLUCAS PROVINCE Saleh Papalia UPT Balai Konservasi Biota Laut LIPI Ambon Jl. Syranamual, Poka Ambon 97233 saleh.papalia@lipi.go.id ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepala, kecuali pada bibir, telapak tangan dan telapak kaki. Batang-batang

BAB I PENDAHULUAN. kepala, kecuali pada bibir, telapak tangan dan telapak kaki. Batang-batang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rambut adalah sesuatu yang keluar dari dalam kulit, tumbuh sebagai batang-batang tanduk, dan tersebar hampir di seluruh kulit tubuh, wajah, dan kepala, kecuali pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah pada kulit yang selalu mendapat perhatian bagi kalangan remaja dan dewasa muda yaitu jerawat. Jerawat hanya terjadi pada folikel pilobasea

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gelatin memiliki sifat yang khas, yaitu berubah secara reversible dari bentuk sol

BAB I PENDAHULUAN. Gelatin memiliki sifat yang khas, yaitu berubah secara reversible dari bentuk sol BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gelatin merupakan suatu polipeptida larut hasil hidrolisis parsial kolagen yang merupakan konstituen utama dari kulit, tulang, dan jaringan ikat hewan. Gelatin memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu dampak negatif perkembangan zaman yang begitu pesat saat ini adalah adanya pergeseran pola makan, dari pola makan yang seimbang dan alami menjadi pola makan

Lebih terperinci

11/10/2017. Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur MACAM TELUR

11/10/2017. Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur MACAM TELUR Telur Titis Sari Kusuma 1 MACAM TELUR 2 1 TELUR Nilai gizi telur sangat lengkap, sumber protein yang baik, kadarnya sekitar 14%, >> tiap butir telur akan diperoleh sekitar 8 gram protein. Kandungan asam

Lebih terperinci

STRUKTUR KOMUNITAS MAKRO ALGA DI PESISIR PULAU KECAMATAN BULANG. Notowinarto, Ramses Firdaus dan Mulhairi

STRUKTUR KOMUNITAS MAKRO ALGA DI PESISIR PULAU KECAMATAN BULANG. Notowinarto, Ramses Firdaus dan Mulhairi STRUKTUR KOMUNITAS MAKRO ALGA DI PESISIR PULAU KECAMATAN BULANG Notowinarto, Ramses Firdaus dan Mulhairi Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Koresponden : notowinarto@unrika.ac.id

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sumber daya kelautan berperan penting dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah dan nasional untuk meningkatkan penerimaan devisa, lapangan kerja dan pendapatan penduduk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah lele dumbo (C. gariepinus). Ikan ini memiliki pertumbuhan yang cepat,

BAB I PENDAHULUAN. adalah lele dumbo (C. gariepinus). Ikan ini memiliki pertumbuhan yang cepat, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hewan yang memiliki potensi budidaya yang menjanjikan di Indonesia. Berbagai macam ikan dapat dibudidayakan, terutama ikan air tawar yaitu

Lebih terperinci