Praktikum IV Biologi Laut
|
|
- Hartanti Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Praktikum IV Biologi Laut
2 Rumput laut (seaweed), alga, ganggang dan lamun (seagrass) adalah tumbuhan yang memiliki perbedaan. Makroalga, rumput laut, dikenal sebagai tumbuhan thallus (Thallophyta), karena organ-organ berupa akar, batang dan daunnya belum terdiferensiasi dengan jelas (belum sejati). Thallus makroalga umumnya terdiri atas: Blade (memiliki bentuk seperti daun) Stipe (bagian thallus yang menyerupai batang) Holdfast ( bagian thallus yang menyerupai akar) Ilmu yang mempelajari alga : Algologi atau Fikologi
3 Holdfast merupakan bagian dasar dari rumput laut yang berfungsi untuk menempel pada substrat. Penyerapan unsur hara dan mineral dilakukan secara difusi, langsung dari air laut oleh seluruh bagian thallus makroalga.
4 PENGELOMPOKKAN TUMBUHAN Empat divisi utama tumbuh tumbuhan Dunia tumbuh tumbuhan dibagi menjadi 4 (empat) divisi utama : 1) Thallophyta 2) Spermatophyta 3) Bryophyta 4) Pteridophyta } Khusus } Thallophyta & spermatophyta merupakan tumbuhan yang juga ditemukan di laut tumbuh tumbuhan darat Thallophyta berarti tumbuhan yang bertalus, berasal dari kata phyta (tumbuhan) dan thallus (batang). Thallophyta dikenali dari warna warna pigmen kromatofor yang menyerap cahaya matahari untuk fotosintesis.
5 Di dalam tubuh alga terdapat zat warna (pigmen), yaitu : - fikosianin : warna biru - klorofil : warna hijau - fikosantin : warna pirang/ coklat - fikoeritrin : warna merah - karoten : warna keemasan - xantofil : warna kuning
6 PEMBAGIAN THALLOPHYTA Lima kelas utama thallophyta Warna warna pigmen kromatofor ini ditemukan khas dan spesifik pada spesies spesies thallophyta, sehingga pembagian kelas dari divisi thallophyta mengikuti pigmen warna yang dimiliki. Kelas dari thallophyta berdasarkan warna pigmen adalah : 1) Myxophyceae (Alga hijau biru) 2) Chrysophyceae (Alga hijau kuning, termasuk diatom) 3) Chlorophyceae (Alga hijau) 4) Phaeophyceae (Alga coklat) 5) Rhodophyceae (Alga merah) Chlorophyceae, phaeophyceae, rhodophyceae dan sebagian kecil myxophyceae adalah tumbuhan melekat. Sedangkan chrysophyceae bersifat mengapung (planktonik) } } Sebagian besar uniseluler, mikroskopik Eukariotik, sebagian besar multiseluler, makroskopik Macrophyta, dikenal dengan sebutan rumput laut atau ganggang laut (seaweed)
7 Reproduksi makroalga umumnya dilakukan dengan dua cara, yaitu secara generatif dan vegetatif. Reproduksi secara seksual : cara isogami (melibatkan dua gamet yang sama), pembentukan reseptakel (badan yang mengandung alat pembiakan), oogami, anisogami Reproduksi secara aseksual : dengan zoospora yang memiliki 4 bulu cambuk, spora yang tidak memiliki bulu cambuk, monospora dengan gerakan ameboid.
8
9 Ganggang yang bersifat bentik digolongkan lagi menjadi; a. Epilitik ( hidup diatas batu) b. Epipalik (melekat pada lumpur atau pasir) c. Epipitik ( melekat pada tanaman ) d. Epizoik ( melekat pada hewan).
10 Faktor ekologi merupakan hal penting yang berpengaruh terhadap pertumbuhan makroalga. Suhu optimal di daerah tropis pada 15 o C 30 o C Suhu tinggi: rusaknya enzim dan hancurnya mekanisme biokimiawi dalam talus makroalgae Suhu rendah: aktivitas biokimia berhenti Intensitas cahaya cahaya sangat penting untuk fotosintesis, dan makroalga akan menyerap cahaya dengan panjang gelombang tertentu sesuai dengan pigmen fotosintesis yang dimilikinya. Salinitas 30o/oo 32o/oo (Makroalgae yang bersifat Eurihalin dan stenohalin).
11 Arus dan tipe substrat Substrat pasir: Memiliki rhizoid dan hodlfast dalam Substrat keras: Holdfast berbentuk bercabang cabang atau cakram. Kedalaman makroalga hidup di daerah litoral dan sublitoral dimana penetrasi cahaya matahari dapat mencapai kedalaman hingga 200m, namun sebagian besar dijumpai pada kedalaman 0 30 meter. [alga hijau (0-5 m), alga merah dan coklat (0-15 m)] ph yang baik untuk pertumbuhan berkisar antara 6,3 10 Faktor biotik dan nutrisi (C, H, O)
12 JENIS GANGGANG LAUT Ganggang hijau, coklat dan merah Ganggang Laut Pigmen Warna Bentuk Umum Genus di Indonesia Ganggang hijau Klorofil-a, klorofil- Filamen seperti Caulerpa, Ulva, b dan sedikit benang (tanpa Valonia, Dictyosphaera, karotenoid maupun dengan Halimeda, sekat), lembaran Caetomorpha, Codium, Udotea, Tydemania, Bernetella, Burgesenia, Neomeris Ganggang coklat Klorofil, santofil, Bercabang Cystoseira, karoten dan berbentuk benang Dictyopteris, Dictyota, fukosantin halus, bentuk rantai, Hormophysa, tangkai pendek, Hydroclathrus, Padina, thallus lebar, Sargassum, Turbinaria bercabang banyak, ukuran raksasa
13 JENIS GANGGANG LAUT Ganggang hijau, coklat dan merah Ganggang Laut Pigmen Warna Bentuk Umum Genus di Indonesia Ganggang merah Klorofil, santofil, karoten dan fikoeritrin. Terkadang terdapat pula fikosianin Ukuran lebih kecil namun jumlah lebih banyak daripada alga coklat, benang bercabang, daun lebar atau menyempit. Sebagian ganggang ini tidak berwarna merah, melainkan hijau kecoklatan, misalnya E. Acanthpora, Actinotricia, Amansia, Amphiroa, Chondrococcus, Corallina, Euchema, Galaxaura, Gelidiella, Gigartina, Gracillaria, Halymenia, Hypnea, Laurencia, Rhodymenia, Titanophora, Porphyra alvarezii (= Kappaphycus alvarezii)
14 Brown Algae Red Algae Green Algae Sargassum cristaefolium Eucheuma spinosum Gelidium purpurascens Codium decorticatum Turbinaria conoides Eucheuma edule Gracillaria verrucosa Caulerpa lentilifera Sargassum Polycystum Eucheuma cottonii
15 Sargassum sp.
16 Eucheuma sp. Ulva lactula Boergesenia forbessii
17 Halimeda sp. Padina sp. Acanthophora muscoides
18 Turbinaria sp. Gracillaria sp. Codium sp.
19 Caulerpa numularia Caulerpa recemosa Caulerpa taxifolia
20 Suhu dan kondisi fisik lingkungan menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap distribusi dan penyebaran makroalga diseluruh dunia. Alga yang mempunyai kisaran toleransi yang besar terhadap perubahan temperatur (eurithermal) akan tersebar lebih luas jika dibandingkan dengan alga yang memiliki kisaran toleransi sempit (stenothermal). Luning (1990) membagi daerah penyebaran makroalga menjadi 7 kelompok utama, sedangkan Ekman (1953) dan Briggs (1974) membagi daerah tropis menjadi 4 wilayah bersdasarkan letak geografisnya.
21 Alga dapat dimanfaatkan sebagai produk komersil yang memiliki nilai yang sangat tinggi. beberapa alga dapat dimanfaatkan untuk bahan baku agar-agar misalnya Euchema, Rhodymenic, dan Gracilaria Untuk bahan industri misalnya Laminaria mengandung asam alginat sebagai bahan pengelmusi zat, pembuatan cat, obat-obatan, dan kosmetik. Perangkap karbon Bahan makanan, lalapan
22 Atmadja, W. S, Kadi, A., Sulistijo dan Rachmaniar, Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. PusLitBang Oseanologi LIPI,Jakarta Afrianto, E dan Liviawati, E., Budidaya Rumput Laut dan Cara Pengolahannya. Penerbit Bhratara, Jakarta. Aslan, L. M Budidaya Rumput Laut. Kanisius. Yogyakarta. Bold, Introduction To The Algae, Structure and Reproduction. New Delhi : Prentice Hall Of India. Nontji, A Laut Nusantara. Penerbit Djambatan, Jakarta. Nybakken, J. W Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta : PT Gramedia.
23 Silahkan kembali ke meja masing-masing
Alga (ganggang) Alga sering disebut ganggang.
Alga (ganggang) Alga sering disebut ganggang. Alga termasuk golongan tumbuhan berklorofil tubuh disebut talus yaitu tidak punya akar, batang dan daun. Alga dianggap sebagai bentuk tumbuhan rendah karena
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Makroalga Alga merupakan salah satu sumber daya alam hayati laut yang bernilai ekonomis dan memiliki peranan ekologis sebagai produsen yang tinggi dalam rantai
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. berkembang pada substrat dasar yang kuat (Andi dan Sulaeman, 2007). Rumput laut
1 1. PENDAHULUAN Rumput laut atau yang biasa disebut seaweed tidak memiliki akar, batang dan daun sejati. Sargassum talusnya berwarna coklat, berukuran besar, tumbuh dan berkembang pada substrat dasar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ekosistem Pesisir Pantai Ekosistem pantai merupakan daerah yang letaknya berbatasan dengan ekosistem daratan, laut, dan daerah pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumberdaya hayati laut Indonesia yang cukup potensial adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sumberdaya hayati laut Indonesia yang cukup potensial adalah rumput laut atau yang dikenal dengan sebutan ganggang laut atau alga laut. Beberapa diantaranya
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Makroalga Alga (tumbuhan ganggang) merupakan tumbuhan thallus yang hidup di air, baik air tawar maupun air laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang lembab
Lebih terperinciRUMPUT LAUT, JENIS DAN MORFOLOGISNYA
RUMPUT LAUT, JENIS DAN MORFOLOGISNYA PK. BRL. A. 01. M AKH. WAHID JUNEIDI, SPI BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN : PERIKANAN DAN KELAUTAN : BUDIDAYA RUMPUT LAUT DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seaweed dalam dunia perdagangan dikenal sebagai rumput laut, namun
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut Seaweed dalam dunia perdagangan dikenal sebagai rumput laut, namun sebenarnya dalam dunia ilmu pengetahuan diartikan sebagai alga (ganggang) yang berasal dari bahasa
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perairan Pantai Lebih kurang tiga perempat bagian dari permukaan bumi tertutup air. Dari segi ekosistem, dapat dibedakan menjadi air tawar, air laut dan air payau seperti yang
Lebih terperinciProdi S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang 5
KEANEKARAGAMAN MAKROALGA SEKITAR PANTAI PANCUR ALAS PURWO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN REALIA MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Firda Ama Zulfia *1, Indah Syafinatu Zafi 2,
Lebih terperinciPetrus Lapu Jurusan Biologi FMIPA Universitas Pattimura Ambon Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka Ambon.
EKSPLORASI MAKROALGAE DI PERAIRAN RUTONG DAN LEIHARI, KECAMATAN LEITIMUR KOTA AMBON Exploration of Macroalgae at Seas of Rutong and Leihari, Distric of Leitimur, City of Ambon Petrus Lapu Jurusan Biologi
Lebih terperinciANALISIS KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN PULAU MENJANGAN KAWASAN TAMAN NASIONAL BALI BARAT Oleh Gede Ari Yudasmara 1
ANALISIS KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN PULAU MENJANGAN KAWASAN TAMAN NASIONAL BALI BARAT Oleh Gede Ari Yudasmara 1 Abstrak: Penelitian tentang komunitas makroalga di perairan Pulau Menjangan kawasan
Lebih terperinciPemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik. Komoditas unggulan. total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar
Komoditas unggulan Pemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik diperkirakan terdapat 555 species rumput laut total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar luas area budidaya rumput laut 1.110.900
Lebih terperinciSTRUKTUR KOMUNITAS MAKRO ALGA DI PESISIR PULAU KECAMATAN BULANG. Notowinarto, Ramses Firdaus dan Mulhairi
STRUKTUR KOMUNITAS MAKRO ALGA DI PESISIR PULAU KECAMATAN BULANG Notowinarto, Ramses Firdaus dan Mulhairi Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau Kepulauan Koresponden : notowinarto@unrika.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. panjang pantai sekitar km dan luas laut mencapai 5,8 juta km 2. Wilayah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari 17.508 pulau dengan panjang pantai sekitar 81.000 km dan luas laut mencapai 5,8 juta km 2. Wilayah pantai ini merupakan
Lebih terperinciJurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015
PERTUMBUHAN ALGA COKELAT Padina australis Hauch DI PERAIRAN PESISIR, DESA KAMPUNG AMBON, KECAMATAN LIKUPANG TIMUR, KABUPATEN MINAHASA UTARA DESY M.H. MANTIRI Rene Charles Kepel 1, Desy M.H. Mantiri 1,
Lebih terperinciJENIS RUMPUT LAUT DAN MANFAATNYA
JENIS RUMPUT LAUT DAN MANFAATNYA 1. Jenis-jenis rumput laut dan manfaatnya! Salah satu potensi biota laut perairan Indonesia adalah makroalgae atau dikenal dalam perdagangan sebagai rumput laut (seaweed).
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Alga adalah organisme berklorofil, tubuhnya merupakan thalus (uniselular
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Makroalga Alga adalah organisme berklorofil, tubuhnya merupakan thalus (uniselular dan multiselular), alat reproduksi pada umumnya berupa sel tunggal, meskipun ada juga
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Fisika Kimia Perairan Lokasi budidaya rumput laut diketahui memiliki dasar perairan berupa substrat pasir dengan serpihan karang mati. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Dawson (1946) dalam Soegiarto, dkk,(1978), secara umum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Gracilaria salicornia Menurut Dawson (1946) dalam Soegiarto, dkk,(1978), secara umum Gracilaria salicornia dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
Lebih terperinciNama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015
Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : 1503646 Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015 1. Jelaskan perbedaan antara bakteri, fungi, algae dan virus! Ciri-ciri -Memiliki sifat antara benda mati dan benda
Lebih terperinciKerangka Pemikiran 2 TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kappaphycus alvarezii
3 Kerangka Pemikiran Penempatan posisi tanam pada kedalaman yang tepat dapat meningkatkan produksi rumput laut dan kualitas kandungan karaginan rumput laut. Untuk lebih jelas, kerangka pemikiran penelitian
Lebih terperinciStruktur Komunitas dan Anatomi Rumput Laut di Perairan Teluk Awur, Jepara dan Pantai Krakal, Yogyakarta
ISSN 0853-7291 Struktur Komunitas dan Anatomi Rumput Laut di Perairan Teluk Awur, Jepara dan Pantai Krakal, Yogyakarta Rini Pramesti*, AB. Susanto, Wilis A S, Ali Ridlo, Subagiyo, Yohanes Oktaviaris Departemen
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Platax Vol. 2:(2), Mei-Agustus 2014 ISSN:
KEANEKARAGAMAN DAN BIOMASSA MAKRO ALGAE DI PERAIRAN TELUK KOTANIA, SERAM BARAT 1 Biodiversity and Biomass of Macroalgae in Kotania Bay Waters, West Seram Hairati Arfah 2, Simon I. Patty 3 ABSTRACT Research
Lebih terperinciPAKAN DAN PEMBERIAN PAKAN
PAKAN DAN PEMBERIAN PAKAN 1. Pendahuluan Pakan alami adalah sejenis pakan ikan yang berupa organisme air. Organism ini secara ekosistem merupakan produsen primer atau level makanan dibawah ikan dalam rantai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air tawar yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air tawar yang mendapat perhatian cukup besar dari pemerintah serta pemerhati masalah perikanan
Lebih terperinciBAB II KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN ALGA
BAB II KELIMPAHAN DAN KEANEKARAGAMAN ALGA A. Kelimpahan Kelimpahan merupakan banyaknya individu yang menempati wilayah tertentu atau jumlah individu per satuan luas atau per satuan volume (Michael, 1984
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:
Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA EKOSISTEM TERUMBU KARANG PERAIRAN PANTAI AIR BERUDANGN KABUPATEN ACEH SELATAN Soraya Ulfah 1), Elita Agustina
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Pengertian belajar menurut (W. Gulo, 2002, hal.23) adalah suatu proses yang
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian belajar Pengertian belajar menurut (W. Gulo, 2002, hal.23) adalah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya,
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. akar sejati. Tubuhnya menyerupai batang yang disebut dengan thallus dan
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Makroalga Makroalga merupakan ganggang yang tidak mempunyai batang, daun, dan akar sejati. Tubuhnya menyerupai batang yang disebut dengan thallus dan hidupnya menempel pada substrat,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR BAB I. PENDAHULUAN
1 KATA PENGANTAR Ucapan rasa syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menulis makalah ini dengan judul Alga Hijau (Chlorophyta). Dalam
Lebih terperinciDISTRIBUSI MAKROALGAE DI WILAYAH INTERTIDAL PANTAI KRAKAL, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA
DISTRIBUSI MAKROALGAE DI WILAYAH INTERTIDAL PANTAI KRAKAL, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA Wandha Stephani *), Gunawan Widi Santosa, Sunaryo Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Biologi, Morfologi, dan Habitat Rumput Laut. Rumput laut (seaweed) merupakan alga (ganggang) multiseluler
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biologi, Morfologi, dan Habitat Rumput Laut Rumput laut (seaweed) merupakan alga (ganggang) multiseluler fotosintentik yang seluruh anggota tubuhya hidup terendam di dalam air (Campbell
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih besar dari luas daratan, oleh karena itu dikenal sebagai negara maritim. Total
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki luas wilayah lautan lebih besar dari luas daratan, oleh karena itu dikenal sebagai negara maritim. Total panjang
Lebih terperinciSTRUKTUR KOMUNITAS RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PULAU MATAK KECAMATAN PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS
STRUKTUR KOMUNITAS RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PULAU MATAK KECAMATAN PALMATAK KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS Amaluddin Mahasiswa Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP UMRAH, amal.prebeck@gmail.com Lily
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. Rumput laut adalah tumbuhan tingkat rendah yang tidak memiliki akar,
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan taksonomi rumput laut Rumput laut adalah tumbuhan tingkat rendah yang tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tanaman ini biasanya melekat pada substrat dan
Lebih terperinciPertumbuhan Rumput Laut
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Laju pertumbuhan Laju pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii yang diperoleh selama penelitian terdapat pada Tabel 1 berikut : Tabel 1.PertumbuhanRumputLautSetelah
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. batu, dan benda keras lainnya (Anggadierdja et al., 2006). Bentuk thallus pada
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut Rumput laut merupakan tanaman tingkat rendah yang tidak mempunyai batang, daun dan akar sejati. Tubuhnya menyerupai batang yang disebut dengan thallus dan hidupnya menempel
Lebih terperinciTUGAS LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA RUMPUT LAUT
TUGAS LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA RUMPUT LAUT DISUSUN OLEH : NAMA : ANANG SETYA WIBOWO NIM : 11.01.2938 KELAS : D3 TI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012/2013 TEKNOLOGI BUDIDAYA
Lebih terperinciSTUDI POPULASI ALGA LAUT MAKROBENTIK DI PANTAI PASIR PUTIH SITUBONDO
STUDI POPULASI ALGA LAUT MAKROBENTIK DI PANTAI PASIR PUTIH SITUBONDO SKRIPSI OLEH : DONI ADI SISWANTO NIM : 00330015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. internasional. Menurut Aslan (1991), ciri-ciri umum genus Eucheuma yaitu : bentuk
I. PENDAHULUAN Eucheuma cottonii merupakan salah satunya jenis rumput laut merah (Rhodophyceae) yang mempunyai nilai ekonomi tinggi karena mengandung karaginan yang berupa fraksi Kappa-karaginan. Rumput
Lebih terperinciECOTROPHIC 4 (2) : ISSN:
ECOTROPHIC 4 (2) : 73 79 ISSN: 1907 5626 STUDI KOMUNITAS RUMPUT LAUT DI PANTAI SANUR DAN PANTAI SAWANGAN NUSA DUA BALI GALIH INDRAWATI 1), I WAYAN ARTHANA 2), I NYOMAN MERIT 3) 1) Perumahan Jadi Pesona
Lebih terperinciEFEK TEMPERATUR TERHADAP PERTUMBUHAN Gracilaria verrucosa
EFEK TEMPERATUR TERHADAP PERTUMBUHAN Gracilaria verrucosa SKRIPSI Oleh Dian Rizqi Nur Amalia NIM 071810201078 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2013 EFEK TEMPERATUR
Lebih terperinciJurnalIlmiahPlatax Vol. 3:(1),Januari 2015 ISSN:
STRUKTUR KOMUNITAS MAKRO ALGA DI PANTAI DESA MOKUPA KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA SULAWESI UTARA Community Structure of Macro Algae in Mokupa Village, Tombariri Sub-district, Minahasa District,
Lebih terperinciPANDUAN PRAKTIKUM CHRYSOPHYTA MATA KULIAH BOTANY CRYPTOGAMAE
PANDUAN PRAKTIKUM CHRYSOPHYTA MATA KULIAH BOTANY CRYPTOGAMAE (ENI NURAENI, M. Pd) Chrysophyta merupakan ganggang keemasan karena mengandung pigmen kuning keemasan (chrysos). Alga ini tidak memiliki pirenoid
Lebih terperinciIDENTIFIKASI BEBERAPA SPESIES RUMPUT LAUT YANG POTENSIAL DIBUDIDAYAKAN DI PERAIRAN SULAWESI SELATAN
IDENTIFIKASI BEBERAPA SPESIES RUMPUT LAUT YANG POTENSIAL DIBUDIDAYAKAN DI PERAIRAN SULAWESI SELATAN Identification Seaweed Species from South Sulawesi Waters that has a Potential to be Cultured Nita Rukminasari,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dua pertiga dari luas negara Indonesia terdiri dari laut dan dilalui garis
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dua pertiga dari luas negara Indonesia terdiri dari laut dan dilalui garis khatulistiwa serta kaya akan sumberdaya laut. Di samping fauna laut yang beraneka ragam dijumpai
Lebih terperinciBab II Tinjauan Pustaka A. Definisi dan Biologi Rumput Laut
Bab II Tinjauan Pustaka A. Definisi dan Biologi Rumput Laut Rumput laut (seaweed) merupakan organisme fotosintetik tingkat rendah yang tidak memiliki akar, batang dan daun serta hidup di perairan, baik
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SPESIES ALGA KOMPETITOR Eucheuma cottonii PADA LOKASI YANG BERBEDA DI KABUPATEN SUMENEP
IDENTIFIKASI SPESIES ALGA KOMPETITOR Eucheuma cottonii PADA LOKASI YANG BERBEDA DI KABUPATEN SUMENEP Moh Hadi Hosnan 1, Apri Arisandi 2, Hafiludin 2 Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciSTUDI KEANEKARAGAMAN JENIS MAKROALGA DI PERAIRAN PANTAI PULAU DOFAMUEL SIDANGOLI KECAMATAN JAILOLO SELATAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT
STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS MAKROALGA DI PERAIRAN PANTAI PULAU DOFAMUEL SIDANGOLI KECAMATAN JAILOLO SELATAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT 1) Yumima Sinyo 1) dan Nurita Somadayo 2) Dosen Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan yang dialami ekosistem perairan saat ini adalah penurunan kualitas air akibat pembuangan limbah ke perairan yang menyebabkan pencemaran. Limbah tersebut
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii PADA KEDALAMAN PENANAMAN YANG BERBEDA
Media Litbang Sulteng III (1) : 21 26, Mei 2010 ISSN : 1979-5971 PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT LAUT Eucheuma cottonii PADA KEDALAMAN PENANAMAN YANG BERBEDA Oleh : Novalina Serdiati, Irawati Mei Widiastuti
Lebih terperinciSf. Eko Yulianto, S. Si. Edisi : Protista. Kelas X. Disusun oleh : Protista. PanduanBelajar Siswa
P B S PanduanBelajar Siswa Edisi : Protista Kelas X Disusun oleh : Sf. Eko Yulianto, S. Si 2013 http://konsepbiologi.wordpress.com Sf. Eko Yulianto, S. Si 1 Apa itu Protista? Lengkapi tugas ini untuk memahami
Lebih terperinci107
106 107 108 109 110 Tabel 11 Hasil Perhitungan Indeks Keanekaragaman Kumulatif Makroalga di Pantai Jumiang Kabupaten Pamekasan. No Spesies pi ln pi pi ln pi 1 Chaetomorpha sp 1 0.01-5 -0,03 2 Enteromorpha
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.4 1. ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... Klorofil Kloroplas Hormon Enzim Salah satu faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. kali di terjemahkan seaweed bukan sea grass yang sering di sebut dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Rumput laut Rumput laut atau seaweed merupakan nama dalam perdagangan nasional untuk jenis alga yang banyak di panen di laut. Rumput laut atau alga yang sering kali di terjemahkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikannya diperkirakan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kertas merupakan salah satu kebutuhan yang penting di dunia. Kebutuhan kertas terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikannya diperkirakan mencapai
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. bahan-bahan utama yang terdiri atas lemak, susu, gula atau bahan pemanis, bahan
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Es krim Es krim merupakan sebuah produk olahan susu sapi yang dibuat dengan bahan-bahan utama yang terdiri atas lemak, susu, gula atau bahan pemanis, bahan padatan bukan lemak,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mikroalga Tetraselmis sp. merupakan salah satu mikroalga hijau.
1 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tetraselmis sp. Mikroalga Tetraselmis sp. merupakan salah satu mikroalga hijau. Klasifikasi Tetraselmis sp. menurut Bold & Wynne (1985) adalah sebagai berikut: Filum Kelas Ordo
Lebih terperinciProduksi rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 2: Metode long-line
Standar Nasional Indonesia Produksi rumput laut kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 2: Metode long-line ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan berklorofil. Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rumput Laut Rumput laut atau sea weeds secara ilmiah dikenal dengan istilah alga atau ganggang. Rumput laut termasuk salah satu anggota alga yang merupakan tumbuhan berklorofil.
Lebih terperinciKANDUNGAN KLOROFIL, FIKOERITRIN DAN KARAGINAN PADA RUMPUT LAUT Eucheuma spinosum YANG DITANAM PADA KEDALAMAN YANG BERBEDA
KANDUNGAN KLOROFIL, FIKOERITRIN DAN KARAGINAN PADA RUMPUT LAUT Eucheuma spinosum YANG DITANAM PADA KEDALAMAN YANG BERBEDA Veronika dan Munifatul Izzati Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang perbedaan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biologi Rumput Laut Klasifikasi Rumput Laut
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biologi Rumput Laut Rumput laut atau algae merupakan tumbuhan laut yang secara morfologis tidak dapat dibedakan antara akar, batang dan daun secara jelas. Seluruh tubuh rumput
Lebih terperinciKERAGAMAN MORFOLOGI POPULASI RUMPUT LAUT Gracilaria damaecornis DI PANTAI PARIMPI KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA SULAWESI TENGAH
KERAGAMAN MORFOLOGI POPULASI RUMPUT LAUT Gracilaria damaecornis DI PANTAI PARIMPI KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA SULAWESI TENGAH Abdul Hakim Laenggeng The Department of Biology, The Faculty of Teacher
Lebih terperinciFotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman
Fotografi Cahaya Terhadap Pigmen Warna Tanaman Kasma Rusdi (G11113006) Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2014 Abstrak Warna hijau pada daun merupakan salah
Lebih terperinciSTRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGAE DI KAWASAN PESISIR PANTAI CIGEBANG KECAMATAN CIDAUN, CIANJUR, JAWA BARAT. Disusun oleh : VENNY ULYA BUNGA
STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGAE DI KAWASAN PESISIR PANTAI CIGEBANG KECAMATAN CIDAUN, CIANJUR, JAWA BARAT Laporan Penelitian Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Di Cagar Alam Bojonglarang Jayanti dan Desa Karangwangi
Lebih terperinciDESKRIPSI ALGA MAKRO DI TAMAN WISATA ALAM BATUPUTIH, KOTA BITUNG BIODIVERSITY OF ALGAE AT BATUPUTIH TOURISM PARK, BITUNG DISTRICT
DESKRIPSI ALGA MAKRO DI TAMAN WISATA ALAM BATUPUTIH, KOTA BITUNG Marnix L.D. Langoy 1), Saroyo 1), Farha N.J. Dapas 1), Deidy Y. Katili 1), dan Syamsul Bachry Hamsir 2) 1) Program Studi Biologi, FMIPA,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Perairan Wilayah Pulau Pramuka Perairan wilayah Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, terdiri dari rataan terumbu yang mengelilingi pulau dengan ukuran yang bervariasi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ganggang Mikro
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ganggang Mikro Ganggang termasuk golongan organisme berklorofil dan memiliki ukuran beraneka ragam, mulai dari ukuran yang sangat kecil dalam skala µm hingga beberapa meter panjangnya.
Lebih terperinciMakro Algae di Perairan Kepulauan Bangka, Belitung dan Karimata
ISSN 0853-7291 Makro Algae di Perairan Kepulauan Bangka, Belitung dan Karimata Achmad Kadi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta Jl. Pasir Putih I No. 1 Ancol Timur, Jakarta 14430 Abstrak Penelitian
Lebih terperinciKETEKNIKAN SISTEM RUMPUT LAUT DAN PROSES PENGOLAHANNYA
KETEKNIKAN SISTEM RUMPUT LAUT DAN PROSES PENGOLAHANNYA DISUSUN OLEH : Yosua 125100601111007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 Rumput Laut Rumput laut adalah makroalga yang
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI SPESIES MAKROALGA DI WILAYAH SEKOTONG LOMBOK BARAT
KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI SPESIES MAKROALGA DI WILAYAH SEKOTONG LOMBOK BARAT DIVERSITY AND DISTRIBUTION OF MACROALGAE AT SEKOTONG, WEST LOMBOK Sukiman, Aida Muspiah, Sri Puji Astuti, Hilman Ahyadi,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI JENIS RUMPUT LAUT DARI PERAIRAN PULO MERAK CILEGON BANTEN (Identification of Seaweeds from Pulo Merak Waters Cilegon Banten)
Jurnal Ilmu Pertanian dan Perikanan Juni 2014 Vol. 3 No.1 Hal : 31-35 ISSN 2302-6308 Available online at: http://umbidharma.org/jipp IDENTIFIKASI JENIS RUMPUT LAUT DARI PERAIRAN PULO MERAK CILEGON BANTEN
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN RHODOPHYCEAE DI PANTAI SUNDAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI ALGAE
BIOEDUKASI Volume 1, Nomor 1 Halaman 13-19 ISSN: 1693-265X Februari 2004 KEANEKARAGAMAN RHODOPHYCEAE DI PANTAI SUNDAK SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI ALGAE PRAPTINAH, MUZAYYINAH, HARLITA Pendidikan Biologi
Lebih terperinciFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi. Jl. Kampus Unsrat Bahu, Manado 95115, Sulawesi Utara, Indonesia.
Aquatic Science & Management, Edisi Khusus 2, 31-35 (Oktober 2014) Pascasarjana, Universitas Sam Ratulangi http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jasm/index ISSN 2337-4403 e-issn 2337-5000 jasm-pn00066
Lebih terperinciTHE STUDIES OF SEAWEED DISTRIBUTION AND DIVERSITY IN KAYELI BUY AND JIKUMERASA WATER, BURU ISLAND, MOLLUCAS PROVINCE
THE STUDIES OF SEAWEED DISTRIBUTION AND DIVERSITY IN KAYELI BUY AND JIKUMERASA WATER, BURU ISLAND, MOLLUCAS PROVINCE Saleh Papalia UPT Balai Konservasi Biota Laut Ambon, Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI
Lebih terperinciSEBARAN DAN KERAGAMAN KOMUNITAS MAKRO ALGAE DI PERAIRAN TELUK AMBON DISTRIBUTIONAND DIVERSITY OF MACRO ALGAE COMMUNITIES IN THE AMBON BAY
Jurnal Ilmu dan Tekonologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 1, Hlm. 131-142, Juni 2014 SEBARAN DAN KERAGAMAN KOMUNITAS MAKRO ALGAE DI PERAIRAN TELUK AMBON DISTRIBUTIONAND DIVERSITY OF MACRO ALGAE COMMUNITIES
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 2.1 Asal Usul Pantai Sindangkerta Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya
8 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Asal Usul Pantai Sindangkerta Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya Pantai Sindangkerta merupakan salah satu bagian dari wilayah perairan laut Indonesia yang memiliki keanekaragaman
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Ganggang Merah (Rhodophyta)
4 TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Ganggang Merah (Rhodophyta) Ganggang merah memiliki struktur tubuh berupa talus. Struktur talus bervariasi pada ukuran dan kompleksitas. Anggota Bangiophycidae memiliki
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. merupakan genera terbesar dari Famili Sargassaceae. Klasifikasi Sargassum sp.
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sargassum sp. 2.1.1 Klasifikasi Sargassum adalah salah satu genus dari kelompok rumput laut coklat yang merupakan genera terbesar dari Famili Sargassaceae. Klasifikasi Sargassum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cerminan dari potensi rumput laut Indonesia. Dari 782 jenis rumput laut
Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Luas perairan laut Indonesia serta keragaman jenis rumput laut merupakan cerminan dari potensi rumput laut Indonesia. Dari 782 jenis rumput laut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif seperti hewan. Inti
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Biologi Tetraselmis sp. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki empat buah flagella. Flagella ini bergerak secara aktif
Lebih terperinciInventarisasi dan Identifikasi makroalga di Perairan Pulau Untung Jawa
Inventarisasi dan Identifikasi makroalga di Perairan Pulau Pipit Marianingsih 1, Evi Amelia 1, Teguh Suroto 1 Program studi Pendidikan Biologi, FKIP - UNTIRTA Email: p_marianingsih@yahoo.com Abstrak. Makroalga
Lebih terperinciDAFTAR GAMBAR. Gambar 1. Berbagai bentuk thallus rumput Gambar 2. Morfologi rumput laut Gambar 3. Bagian-bagian rumput laut 1...
KATA PENGANTAR Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. : Volvocales. : Tetraselmis. Tetraselmis sp. merupakan alga bersel tunggal, berbentuk oval elips dan memiliki
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tetraselmis sp. Menurut B u t c h e r ( 1 9 5 9 ) klasifikasi Tetraselmis sp. adalah sebagai berikut: Filum : Chlorophyta Kelas : Chlorophyceae Ordo : Volvocales Sub ordo Genus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. adalah alga cokelat yang kaya akan komponen bioaktif. Selama beberapa dekade
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kawasan pesisir dan lautan luas dengan berbagai sumber daya hayati. Salah satu potensi sumber daya laut Indonesia adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alga adalah organisme berkloroplas yang dapat menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Ukuran alga beragam dan beberapa mikrometer sampai beberapa meter panjangnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki jumlah pulau yang sangat banyak dan dilintasi garis khatulistiwa. Wilayah Indonesia yang
Lebih terperinciAlginate Content of the Seaweeds Grown in Coastal Zone of Lombok Extracted by Two Extraction Methods
KADAR ALGINAT RUMPUT LAUT YANG TUMBUH DI PERAIRAN LAUT LOMBOK YANG DIEKSTRAK DENGAN DUA METODE EKSTRAKSI Alginate Content of the Seaweeds Grown in Coastal Zone of Lombok Extracted by Two Extraction Methods
Lebih terperinciStruktur Komunitas Makro Algae di Pulau Pengelap, Dedap, Abang Besar dan Abang Kecil & Kepulauan Riau
ISSN 0853-7291 Struktur Komunitas Makro Algae di Pulau Pengelap, Dedap, Abang Besar dan Abang Kecil & Kepulauan Riau Achmad Kadi Bidang Sumberdaya Laut Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Jakarta Jl. Pasir
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN JENIS MAKROALGA DI PERAIRAN LAUT DESA TELUK BAKAU KABUPATEN BINTAN KEPULAUAN RIAU RIDHO KURNIAWAN
KEANEKARAGAMAN JENIS MAKROALGA DI PERAIRAN LAUT DESA TELUK BAKAU KABUPATEN BINTAN KEPULAUAN RIAU RIDHO KURNIAWAN JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI
Lebih terperinciSTUDI KOMUNITAS RUMPUT LAUT PADA BERBAGAI SUBSTRAT DI PERAIRAN PANTAI PERMISAN KABUPATEN CILACAP
SCRIPTA BIOLOGICA VOLUME 1 NOMER 1 MARET 2014 55-60 STUDI KOMUNITAS RUMPUT LAUT PADA BERBAGAI SUBSTRAT DI PERAIRAN PANTAI PERMISAN KABUPATEN CILACAP ETI FERAWATI, DWI SUNU WIDYARTINI, ILALQISNY INSAN Fakultas
Lebih terperinciSTRUKTUR KOMUNITAS MAKRO ALGA DI PESISIR PULAU HARUKU, KABUPATEN MALUKU TENGAH
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 7, No. 1, Hlm. 129-142, Juni 2015 STRUKTUR KOMUNITAS MAKRO ALGA DI PESISIR PULAU HARUKU, KABUPATEN MALUKU TENGAH COMMUNITY STRUCTURE OF SEAWEED AT COASTAL
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kappaphycus alvarezii sering juga disebut cottonii, merupakan jenis rumput laut
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kappaphycus alvarezii Kappaphycus alvarezii sering juga disebut cottonii, merupakan jenis rumput laut penghasil kappa kraginan yang dibudidayakan secara komersial di daerah tropis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat genetika (Saptasari, 2007). Indonesia merupakan negara dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman hayati merupakan kehadiran berbagai macam variasi bentuk penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan jenis, dan tingkat genetika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. alam. Sebagai salah satu negara yang memiliki wilayah pantai terpanjang dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang subur dan kaya akan sumberdaya alam. Sebagai salah satu negara yang memiliki wilayah pantai terpanjang dan terluas di dunia, Indonesia
Lebih terperinciKapasitas Penyerapan dan Penyimpanan Air pada Berbagai Ukuran Potongan Rumput Laut Sargassum sp sebagai Bahan Pupuk Organik
Kapasitas Penyerapan dan Penyimpanan Air pada Berbagai Ukuran Potongan Rumput Laut Sargassum sp sebagai Bahan Pupuk Organik Yuvita Christovora Haryza*, Rini Budi Hastuti* * Laboratorium Biologi Struktur
Lebih terperinciPrarencana Pabrik Karagenan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan, termasuk salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia yaitu 95.181 km dan memiliki keanekaragaman hayati laut berupa
Lebih terperinciOseana, Volume XXXII, Nomor 4, Tahun 2007 : ISSN
Oseana, Volume XXXII, Nomor 4, Tahun 2007 : 13-20 ISSN 0216-1877 MENINGKATKAN PRODUKSI RUMPUT LAUT GRACILARIA GIGAS MELALUI MODIFIKASI SISTEM JARING (STUDI KASUS : DI PERAIRAN NUSAKAMBANGAN, CILACAP) Oleh:
Lebih terperinci