BAB I PENDAHULUAN. lainnya seperti, Amerika Serikat dan Jepang. Perubahan negara Cina yang cepat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. lainnya seperti, Amerika Serikat dan Jepang. Perubahan negara Cina yang cepat"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Cina kini telah menjadi negara yang bisa bersaing dengan negara maju lainnya seperti, Amerika Serikat dan Jepang. Perubahan negara Cina yang cepat membantunya untuk maju dan berkembang luas di dunia sebagai negara yang harus dipertimbangkan. Dunia telah mengakui kemajuan Cina yang semakin meningkat. Peningkatan ekonomi yang cepat sudah menjadikan Cina sebagai calon negara maju selanjutnya. Bahkan Cina pun diramalkan akan menjadi negara nomer satu yang akan menggantikan posisi Amerika Serikat. Seperti dalam wacana Andrew Kohut selaku Direktur Pendiri Pew Research Center 1, menyatakan bahwa sebagian besar masyarakat Eropa berpandangan bahwa Cina akhirnya akan mengalahkan Amerika Serikat sebagai negara adidaya terkemuka, hasil ini merupakan pandangan mayoritas lima dari tujuh negara Amerika Latin 2. Seperti yang di ketahui bahwa negara Cina dahulu merupakan negara yang memiliki sistem pemerintahan tertutup. Berawal dari kebijakan politik Mao Zedong tahun 1949 yang mengubah Cina menjadi negara Republik Rakyat Cina (RRC) dengan sistem pemerintahan komunis. Sistem ekonomi Cina pada saat kepemimpinan Mao Zedong merupakan sistem yang selalu identik dengan 1 Pew Research Center, merupakan sebuah organisasi media info yang terbentuk sebagai sebuah wadah berupa fakta fakta informasi publik tentang isu-isu, sikap, tren yang membentuk Amerika dan dunia. Metode yang dilakukan dengan poling opini publik, penelitian demografi (perubahan penduduk), serta menganalisis isi media juga meneliti ilmu sosial empiris lainnya, dalam diakses pada tanggal 04 September 2013, pukul WIB. 2 Dina Mirayanti Hutauruk, 2013, Susul Amerika, China Diyakini Jadi Negera Ekonomi Terbesar, OkeZone, dalamhttp://economy.okezone.com/read/2013/07/18/213/839089/susul-amerika-chinadiyakini-jadi-negara-ekonomi-terbesa diakses pada tanggal 04 September 2013, pukul WIB. 1

2 komunis yakni sistem ekonomi komando 3. Sehingga negara Cina menjadi negara yang tertutup dengan negara lain yang menganut sistem liberal. Namun, kondisi Cina sekarang berbeda. Cina yang dulunya tertutup kepada negara liberal kini terbuka kepada kaum liberal bahkan mengajak negara liberal untuk bekerjasama seakan - akan tidak ada perbedaan diantara negara komunis dan negara liberalis. Cina pun berkembang pesat yang dikategorikan sebagai negara dengan tingkat perekonomiannya tinggi. Keberhasilan Cina ini berawal dari perubahan kebijakan atau sistem ekonomi pasar melalui gagasan Gaige Kaifang (reformasi dan membuka diri) pada tahun Kebijakan ekonomi ini menerapkan sistem ekonomi pintu terbuka kepada dunia internasional. Pemikiran Gaige Kaifang ini dihadirkan oleh Deng Xiaoping sebagai kepala pemerintahan Cina pada masa itu. Lebih jelasnya Deng Xiaoping memproklamasikan kebijakannya pada sidang Komite Sentral ke- 11 bulan Desember Setelah jabatannya naik, Deng Xiaoping memberi perubahan kepada rakyat dan negara Cina. Sehingga negara Cina yang dahulu xenophobia 5 berubah menjadi terbuka kepada semua negara. Semenjak menjadi pemimpin, Deng Xiaoping mulai menerapkan aspek aspek yang menggambarkan nilai Gaige Kaifang. Dimulai dari membuka pasar bebas Cina hingga memberi peluang kepada investor asing. Situasi tertekan yang diciptakan ketika sistem ekonomi komando mulai berubah dengan sistem 3 Sistem ekonomi di mana semua kebijakan ekonomi adalah atas kebijakan pemerintah, segala obyek ekonomi seperti tanah, pabrik industri dan segala macam yang berkaitan dengan hal ekonomi merupakan milik pemerintah, diatur oleh pemerintah sepenuhnya bahkan kontrol harga merupakan kebijakan pemerintah pusat dan tidak dapat diganggu gugat. 4 Bob Widyahartono, 2004, Bangkitnya Naga Besar Asia (Peta Politik, Ekonomi, dan Sosial China menuju China Baru), Yogyakarta, Penerbit Andi, hal Anti terhadap orang asing atau benda asing dalam kamus, John M. Echols dan Hassan Shadily, 1976, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, hal

3 ekonomi pasar ini. Namun, Deng Xiaoping ingat bahwa Cina adalah negara komunis maka dari itu sistem pemerintahan Cina merupakan komunis. Dengan kepercayaan komunis, Deng Xiaoping memperagakan gaya koboy ala Texas, Deng Xiaoping merupakan pemimpin komunis pertama dan revolusioner yang menginjakkan kakinya di tanah liberal, Amerika Serikat. Hal ini ditunjukkan Cina sebagai sikap positif untuk melakukan kerjasama Cina Amerika Serikat 6. Hal yang pertama dilakukan oleh Deng Xiaoping sebagai tujuan perubahan atau modernisasi Cina ialah menerapkan program Empat Moderenisasi, yaitu program kebijakan baru yang terdiri dari aspek pertanian, industri, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pertahanan nasional di mana telah di setujui oleh Komite Sentral Partai Komunis pada bulan Desember tahun1978. Namun sebelum tujuan tersebut dilaksanakan, program Empat Modernisasi ini sudah dibentuk oleh Deng Xiaoping dan Zhou Enlai pada Kongres Rakyat Nasional Keempat tahun Selain itu, Deng Xiaoping memberikan kebebasan pada sektor pendukung perekonomian seperti yang tercantum pada empat moderenisasi. Misalnya salah satu sektor penting di Cina ialah sektor petani, para petani yang diberi upah rata oleh pemerintah sebelumnya, pada zaman pemerintahan Deng Xiaoping rakyat diberikan peluang untuk mengelolah tanah tersebut. Setiap penghasilan para petani sesuai dengan hasil kinerja tersebut yang sesuai dengan banyaknya 6 Whitney Stewart, 2001, A Lerner Biography Deng Xiaoping (Leader in a Changing China, U.S.A., Lerner Publications Company, hal Leman Yap, 2009, The Best of Chinese Heroic Leaders (Belajar dari Mereka yang Berhasil Mengubah Krisis dan Ketidakpastian Menjadi Peluang Kesuksesan), Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, hal

4 produksi yang di hasilkan. Adapun hal lain seperti menghapus monopoli perdagangan negara dan melakukan mekanisme pasar seperti harga barang diserahkan kepada permintaan dan penawaran yang terjadi dalam lingkungan masyarakat (lingkungan pasar misalnya) walaupun sebenarnya peran pemerintah masih tetap ada sebagai peran pengambil tugas dalam stabilitas harga. Para pengusaha industri diberi otonomi mengatur kegiatan ekonomi tersebut. Serta memberi peluang pada investor asing untuk menanamkan modal di Cina. Pemerintah serius dalam mengajak investor asing masuk dan berinvestasi di Cina dengan pembentukan ZEK (Zona Ekonomi Khusus) pada tahun 1980 yang berlokasi di provinsi Guandong (Zhuhai, Shantou, Shenzhen), Xiamen di provinsi Fujian dan Hainan. Tujuannya memberikan fasilitas dan kemudahan bagi investor asing. Seperti memberikan kemudahan pajak, memberikan peraturan yang sederhana, mengurangi birokrasi yang tidak penting, pelayanan, keamanan, kepastian hukum dan sebagainya 8. Walaupun sistem ekonomi di Cina terbuka bukan berarti sistem pemerintah di Cina ikut terbuka. Hal itu dikarenakan Deng Xiaoping merupakan seorang komunis sejati. Deng Xiaoping tidak mempermasalahkan sistem perekonomian Cina yang berubah asalkan ditopang dengan sistem pemerintahan komunis untuk menciptakan politik yang kuat. Dalam buku David Goodman menyatakan 9 Deng Xiaoping menjalankan moderenisasi dan nasionalisi demi membaiknya ekonomi Cina dan kekuatan penuh secara politik. 8 Nanda Akbar A., 2011, Transformasi Besar China (Dinamika Negara Dalam Kebangkitan Ekonomi), Jogja Mediautama, Yogyakarta, hal David S. G. Goodman, 2002, Deng Xiaoping and The Chinese Revolution (A Political Biography), Routledge, London New York, Hal. 3 4

5 Setelah pasca pemerintahan Mao Zedong, Cina menjadi negara dunia ketiga yang berhasil menggabungkan dua sistem yang berbeda, melalui Gaige Kaifang di Cina yang disebut sebagai sistem ekonomi terbuka berbasis sosialis Cina atau bisa juga disebut sebagai ekonomi pasar dengan sistem politik komunis. Dua hal yang sebelumnya sangat bertentangan bahkan tidak mungkin disatukan karena pemikiran yang berbeda namun sudah dibuktikan oleh Cina bahwa Cina mampu melangkah maju dengan dua sistem tersebut. Di dalam reformasi, Deng Xiaoping berperan penting sebagai pemimpin RRC dan orang yang pertama mampu mengubah metode komunis di Cina. Secara bertahap Deng Xiaoping membawa Cina ke dunia internasional dengan cara berhubungan dengan negara negara liberal yang notabennya merupakan lawan dari kelompok komunis. Melalui Gaige Kaifang Deng Xiaoping bekerja sama dengan negara liberal. Hal ini yang menjadikan DengXiaoping sebagai contoh di dunia dan terkenal sebagai Bapak Revolusi. Perubahan kebijakan ekonomi Cina dibawah pemerintahan Deng Xiaoping tersebut menarik untuk diteliti. Dimulai dari apa yang memotivasi Deng Xiaoping untuk merubah kebijakan ekonomi dan tujuan utama pengambilan kebijakan ekonomi yang dapat ditelusuri dengan mempelajari latar belakang dari kehidupan Deng Xiaoping itu sendiri dan keluarga, pendidikan sampai pada aktifitasnya di dalam dunia politik dan lainnya yang berhubungan dengan faktor faktor pendorong Deng Xiaoping untuk mereformasi Cina. Karena hal tersebut mempengaruhi perilaku Deng Xiaoping serta menjadi landasan awal pengambilan kebijakan. 5

6 Deng Xiaoping pernah mendapatkan penolakan dari pemikirannya yang kapitalis bahkan sebelum Deng Xiaoping menjadi pemimpin di Cina. Deng Xiaoping sendiri pernah dijatuhkan dan dianggap sebagai penentang komunis oleh Mao Zedong karena merasa telah menentang sistem yang sudah ditetapkan oleh Mao Zedong 10. Namun Deng Xiaoping bersama rekan pendukung seperti Liu Siauqi dan Zhou Enlai berpendirian teguh dan terus memperjuangkan kesejahteraan rakyat Cina yang sering disebut moderenisasi Cina contoh salah satunya ialah pembentukan Empat Moderenisasi. Deng Xiaoping mengetahui bahwa negara komunis tidak selamanya harus identik dengan kemiskinan, negara komunis berhak menjadi negara kaya yang sama halnya dengan negara liberal. Menurut Deng Xiaoping nilai sosialis dalam komunis merupakan cara untuk meningkatkan standar kehidupan, bertujuan mengurangi kemiskinan, dimana tugas pokok itu seperti pengembangan kekuatan produksi (pertanian dan industri), menciptakan kesejahteraan sosial yang lebih baik memenuhi kebutuhan material serta kultural rakyat yang menjadi baik 11. Sesuai dengan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengetahui dan meneliti lebih jauh tentang Deng Xiaoping. Penulis ingin mengetahui apa yang menyebabkan Deng Xiaoping untuk mengambil kebijakan berbeda dari pemimpin 10 Pada saat itu, Revolusi Kebudayaan yang menyebabkan kemerosotan pada perekonomian masyarakat Cina, dan Deng Xiaoping beserta rekan rekannya terutama Liu Shaoqi yang pada saat itu juga menjabat sebagai presiden sementara RRC berusaha untuk meredakan beban rakyat dengan mencanangkan Program Tiga Milik Pribadi dan Satu Garansi (Sanzi yibao), yang mana Liu mengizinkan rakyat untuk mengerjakan tanah miliknya sendiri, dalam, Ivan Taniputera, 2011, History Of China, Yogyakarta, Ar-Ruzzmedia, hal Nainggolan, Poltak Pattogi, 1995, Reformasi Ekonomi RRC Era Deng Xiaoping: Pasar Bebas dan Kaitalis Dihidupkan Lagi, Pustaka Sinar Harapan, dalam artikel Erlita Tantri, Perkembangan dan Kekuatan Ekonomi China, Jakarta, Pusat Penelitian Sumber Daya Regional (PSDR-LIPI), dalam diakses pada Tanggal 20 Februari 2013, pukul WIB. 6

7 komunis lainnya yang anti liberal dengan mereformasi Cina melalui metode Gaige Kaifang (reformasi dan terbuka) Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang di dalam penelitian ini timbul pertanyaan dalam rumusan masalah ini yaitu mengapa Deng Xiaoping mengambil perubahan kebijakan ekonomi Gaige Kaifang di Cina? 1.3. Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejarah latar belakang Deng Xiaoping dan menjelaskan tentang Pengaruh Deng Xiaoping Terhadap Pengambilan Kebijakan Ekonomi Gaige Kaifang di Cina Manfaat Penelitian. Adapun manfaat penelitian terbagi atas dua manfaat yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis, sebagai berikut: Manfaat Akademis. Sebagai bahan kajian untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang Hubungan Internasional, khususnya tentang Pengaruh Deng Xiaoping Terhadap Pengambilan Kebijakan Ekonomi Gaige Kaifang di Cina Manfaat Praktis. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan referensi untuk menambah informasi dan masukan dalam memecahkan masalah penelitian berikutnya, terutama yang berhubungan dengan Kebijakan Gaige Kaifang di Cina 7

8 era Deng Xiaoping. Serta berguna untuk menjawab pertanyaan yang muncul dalam masyarakat terutama mengenai latar belakang Deng Xiaoping dalam mengambil keputusan Gaige Kaifang di Cina Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pembeda antara penelitian sebelumnya dengan penelitian lain. Tujuan daripada itu ialah untuk melihat pembaharuan dan perbedaan dari penelitian lain. Penelitian terdahulu yang sekiranya dapat menjadi acuan pembaharu dan pembeda dalam penelitian ini adalah pada penelitian terdahulu, pertama milik Erlita Tantri dengan judul Perkembangan dan Kekuatan Perekonomian Cina 12. Dalam latar belakang artikel Erlita Tantri tersebut menjelaskan bagaimana awal mula dari reformasi atau perubahan yang terjadi di Cina dari era Mao Zedong ke era Deng Xiaoping berikut dengan aspek aspek yang terjadi seperti perubahan kebijakan ekonomi pada era Mao Zedong yang berupa sistem komando sedangkan pada era Deng Xiaoping yang mengubahnya menjadi sistem ekonomi pasar. Tujuan dari artikel ini ialah untuk mengetahui bagaimana proses perkembangan Cina dalam meningkatkan perekonomiannya sehingga menjadi sebuah negara perekonomi yang besar di Asia. Serta bagaimana pengaruh dari perubahan kebijakan ekonomi era Deng Xiaoping terhadap perkembangan Cina yang signifikan tersebut. Dalam rumusan masalah Erlita bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan aspek kekuatan perekonomian di Cina, khususnya dalam bidang pertanian dan industri, serta bagaimana peranannya dalam perubahan sosial, khususnya dalam 12 Erlita Tantri Perkembangan dan Kekuatan Perekonomian China, Ibid., dalam diakses pada tanggal 20 Februari 2013, pukul WIB. 8

9 pertumbuhan kelas menengah di RRC. Erlita juga menggunakan penulisan dengan metodologi deskriptif serta menggunakan konsep ekonomi pasar untuk penelitian dalam artikelnya. Penelitian kedua ialah penelitian bentuk jurnal milik Yongjiu Shu, Qingfei Zhai, & Rui Wang dengan judul The Great Open-minded Thinking by Deng Xiaoping and Its Contemporary Significance 13. Pada abstraksi jurnal ini ingin mengetahui pemikiran pemikiran dari Deng Xiaoping dalam mengambil keputusan untuk sistem ekonomi terbuka dan memberikan dampak yang baik bagi perkembangan perekonomian di Cina. Dalam penulisan terbagi beberapa aspek pemikiran Deng Xiaoping. Adapun beberapa aspek yang terbagi di dalamnya ialah sebagai berikut: i. The Historical Background of the Great Open-minded Thinking by Deng Xiaoping, dalam rangkumannya di aspek ini penulis menjelaskan latar belakang negara Cina itu sendiri mengadopsi sistem sosialis yang memberikan dampak kurang baik pada perkembangan masyarakat, khususnya dalam kesejahteraan ekonomi perindividu. Seperti permasalahan makanan dan tempat tinggal belum terselesaikan dengan baik. Sistem sosialis mengisolasi Cina terhadap dunia internasional. Terciptanya dua sistem dunia yang bertentangan akibat dari pasca perang dunia, memberikan dampak yang signifikan dalam hubungan internasional 13 Jurnal milik Yongjiu Shu, Qingfei Zhai, & Rui Wang, The Great Open-minded Thinking by Deng Xiaoping and Its Contemporary Significance, Kanada, Canadian Center of Science and Education, dalam ce&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0cdmqfjab&url=http%3a%2f%2fwww.ccsenet.org% 2Fjournal%2Findex.php%2Fass%2Farticle%2Fdownload%2F25292%2F15732&ei=4ojwUfu5N8 WsrAer0IHYDw&usg=AFQjCNEBrRilA9X4zevwnAjyHnfEhjXtZQ&bvm=bv ,d.bmk, diakses pada tanggal 20 Juli 2013, pukul WIB. 9

10 suatu negara, konflik, ketidakstabilan di negara negara tertentu, namun yang paling terpenting dalam hal ini ialah perekonomian masyarakat demi tujuan kesejahteraan rakyat. Pada era reformasi tahun 1970an Deng Xiaoping mengambil kebijakan ekonomi pasar. ii. Major Content of the Great Open-minded Thinking by Deng Xiaoping, dalam penulisan ini terdapat dua pemikiran Deng Xiaoping di mana telah diterapkan pada era pemerintahannya. Antara lain, (a) external thinking, sosialisme harus menyerap dan memanfaatkan semua prestasi peradaban maju yang diciptakan oleh kapitalisme untuk mengembangkan dan memperluas sendiri. Dalam komite 11 Deng Xiaoping mengungkapkan bahwa negara Cina merupakan negara sosialis. Namun dalam penerapannya bukan berarti tidak menerapkan sistem kapitalis khususnya dalam kebijakan ekonomi, di mana kapitalis memiliki modal untuk perkembangan di Cina dan kapitalis hanya digunakan sebagai perkembangan perekonomian di Cina saja tidak dalam segala aspek. Cina butuh kapitalis, juga perlu untuk memanfaatkan sepenuhnya dari kedua pasar baik internasional maupun domestik serta efektifitas sumber daya dalam lingkup yang lebih luas. Sadar akan kebutuhan sumber daya alam yang tidak dimiliki, maka Cina perlu suatu hubungan kerjasama antar negara. Sebagai landasannya maka negara diharuskan untuk membuka pintu nasional untuk kepentingan nasional negara Cina. Selanjutnya, (b) internal thinking, kebijakan reformasi dapat memperkuat kekuatan ekonomi dalam negeri, karena sistem ekonomi dalam gagasan Deng Xiaoping tidak mengikat masyarakat, dan justru masyarakat dibebaskan 10

11 untuk berkreasi dan kreatif dalam menciptakan pasar modal guna meningkatkan perekonomian negara Cina, yaitu sistem pasar bebas. iii. The Contemporary Significance of the Great Open-minded Thinking by Deng Xiaoping, dasar pemikiran Deng Xiaoping tidak mengubah ideologi dari Marxist, melainkan mengembangkan ideologi tersebut tanpa mengubah unsur dasar dari sistem politik, karena ideologi Marxist menjadi pedoman untuk mempertahankan Partai Komunis Cina dan pembangunan nasional Cina. Berdasarkan uraian jurnal Yongjiu Shu, Qingfei Zhai, & Rui Wang, mereka ingin menjelaskan dan mengkategorikan bagaimana pemikiran dari Deng Xiaoping dalam menerapkan pemikirannya pada periode masanya, serta pentingnya konsep Marxisme dalam mempertahankan politik nasional Cina. Penelitian ketiga, ialah penelitian dalam bentuk artikel milik Jungwon Yong dengan judul The Technocratic Trand and Its Implication in China 14. Dalam pendahuluan penelitian ini Yong menjelaskan tentang keberhasilan dari kebijakan reformasi pada era Deng Xiaoping. Transformasi ini memberi perubahan besar pada teknokrat Cina pada saat itu. Perbedaan yang ditimbulkan yaitu nggota PKC yang dulu direkrut oleh Mao Zedong di ganti oleh Deng Xiaoping ketika masa pemerintahannya. Deng Xiaoping mengubah anggota PKC dan pemerintahan lain. Hal ini dilihat dari profesi serta latar belakang masing masing anggota 14 Jungwon Yong, 2007, The Technocratic and Its Implication in China, presented at International Multidiciplinary Graduate Student Conference, Washington, DC, dalam diakses pada tanggal 21 Juli 2013, pukul WIB. 11

12 pemerintahan. Dari masa Mao Zedong yang telah merekrut petani, tentara dan tenaga kerja diganti oleh para ilmu pengetahuan dan kaum intelek (insinyur). Pada artikel ini, Yong berfokus pada teknokrat dalam reformasi di Cina. Dalam pembahasannya Deng Xiaoping memaparkan tentang sejarah teknokrat. Adapun empat rumusan masalah yang ingin di cari Yong yaitu, 1) apa latar belakang dan keaslian dari elit teknokrat Cina, 2) bagaimana kekuatan mereka, 3) dengan cara apa mereka berbeda dari para pendahulu mereka serta rekan mereka dari Barat, 4) apakah kepemimpinan teknokrasi ini diaplikasikan kepada masyarakat Cina. Untuk menjawab rumusan masalah diatas Yong menggunakan konsep Teknokrasi. Hasil dari penelitian Yong yaitu corak kepemimpinan Cina telah mengimplikasikan teknokrat Cina setelah reformasi. Beberapa hal yang terlihat dari implikasi teknokrasi Cina yaitu kepemimpinan PKC yang muda dan berpendidikan tinggi ketimbang pendahulunya. Teknokrasi ini sering disebut sebagai moderenisasi reformasi Cina. Perkembangan lain banyak mahasiswa Cina yang berasal dari warga asing, diantaranya berasal daru US dan Eropa Barat. Teknorasi Cina dirasa telah memberikan keuntungan terhadap perkembangan politik dan ekonomi kepemimpinan Cina. Namun dari semua itu masih ada beberapa kaum intelek lain yang berbeda pendapat berbeda dan menyangkal adanya teknokrasi Cina kaena mereka merasa bahwa teknokrasi bukan berasal dari ahli teknik melainkan berasal dari politisi yang hanya bernamakan insinyur. 12

13 Pada penelitian keempat merupakan penelitian dari David Sambaugh dengan judul penelitian Deng Xiaoping: The Politician 15. Dalam artikel ini membahas tentang perilaku politik Deng Xiaoping dari waktu ke waktu, dan artikel ini juga dengan sengaja tidak mengadopsi pendekatan analisis tentang keputusan kebijakan Deng Xiaoping dalam berbagai isu sebagai sebuah indikasi (pedoman) gaya politiknya. Adapun perilaku politik yang ingin dipelajari dalam penulisan David Sambaugh ini seperti gaya kerja administrasi (tatausaha), agenda kebijakan, strategi strategi, teknik peraturan, sumber dan penggunaan kekuasaan, interaksi dengan rekan kerja, bawahan dan calon penggantinya, dan metode pengambilan keputusan, dan implementasi (pelaksanaan/ penerapan) kebijakan. Secara keseluruhan artikel ini meneliti tentang perilaku Deng Xiaoping sebagai individu politik serta tipe gaya kepemimpinannya. Adapun alat yang digunakan oleh David Sambaugh dalam penelitian ini dengan menggunakan tiga paradigma analisis. Pertama, "power base" approach (pendekatan kekuatan dasar ). Metode ini berguna untuk menganalisis bagaimana politisi bergerak naik melalui hirarki (tingkat) organisasi (partai, prajurit, negara) dan mengembangkan wewenang kepemimpinan. Pada pendekatan ini di Cina terdapat empat variasi prinsip yaitu credentialist (surat kepercayaan/ mandat) yang melihat kekuatan dari kenaikan politisi melalui pangkat dengan melihat kemampuan dan pengalaman, personal (pribadi) menjelaskan dasar kekuatan dalam sistem politik Cina ada dua prinsip yaitu 15 David Sambaugh, 1993, Deng Xiaoping: The Politician, The China Quarterly, No. 135, hal published Cambrige University Press on behalf of the School of Oriental and African Studies dalam pada tanggal 23 November 2009, pukul 03.15, dalam diakses pada tanggal 16 Juni 2013, pukul WIB. 13

14 pelindung nasabah dan isu dasar jaringan faksi, institutional (kelembagaan) yang menjelaskan kekuatan dasar Cina adalah akar dari partai, negara dan birokrasi militer, territorial (wilayah hukum) kekuatan dibawa dari daerah tertentu dari negara. Kedua, paramounts leader approuch (pendekatan pemimpin tertinggi ). Ini adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan Deng Xiaoping, khususnya sejauh Deng Xiaoping tidak pernah memegang portofolio resmi Presiden, Ketua atau Sekretaris Jenderal Partai Komunis, atau perdana menteri dalam Dewan Negara, meskipun Deng Xiaoping dijadikan sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral, Ketua Komisi Militer Pusat, dan Wakil Perdana Menteri Dewan Negara. Pendekatan ini berusaha untuk memahami gaya Deng Xiaoping sebagai pemimpin tertinggi bangsa, meskipun ia tidak memegang posisi resmi yang penting. Ketiga, agenda-setting (agenda seting). Pada paradigma ini merupakan pendekatan yang mengkaji agenda politik nasional, untuk melihat para pemimpin mampu mengatur suatu agenda nasional. Serta bagaimana seorang pemimpin bernegosiasi dan membangun koalisi (kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama) untuk mengadopsi dan menerapkan kebijakan yang diberikan. Selanjutnya pada penelitian kelima, penelitian artikel milik Rusdi Amor, Cina dan Hegemoni Baru Ekonomi 16. Pada abstraksi artikel ini secara garis besar membahas perubahan kebijakan di Cina khususnya pada aspek ekonominya dari 16 Rusdi Amor, 2006, Cina dankuasa Hegemoni Baru Ekonomi, Fakulti Pengajian Antarabangsa Universiti Utara Malaysia, dalam d=rja&ved=0cfuqfjaf&url=http%3a%2f%2fwww.ijms.uum.edu.my%2findex.php%2fjooml a-forums%2fcategory%2f9-ijms-vol.-13-no.-1-june %3fdownload%3d90%253achinadan-kuasa-hegemoni-baruekonomi&ei=qbgkucilg4jjrqf0oodqbq&usg=afqjcnhukr9gtr3sncszvk7oqrzsfuufxg &bvm=bv ,d.bmk, diakses pada tanggal 20 Februari 2013, pukul WIB. 14

15 kebijakan tertutup berubah menjadi kebijakan ekonomi terbuka yang diterapkan oleh pemimpin negara Cina Deng Xiaoping dalam upaya untuk menghasilkan aktivitas perekonomian kompetitif serta kepentingan keanggotaan Cina dalam organisasi perdagangan dunia WTO. Adapun perubahan tersebut memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan perekonomian di Cina dan juga membawa Cina ke ranah internasional sebagai negara yang mampu bersaing dengan negara adidaya lainnya seperti Amerika Serika dan Jepang. Tidak lepas dari peranan penting dibalik kesuksesan Cina ini ialah ketika perubahan kebijakan pintu terbuka itu di terapkan oleh Deng Xiaoping pada era Berbanding terbalik dengan kondisi Cina sebelum reformasi, Cina masa Mao Zedong merupakan negara dengan masyarakat yang miskin dan tertutup. Namun, kini Cina sudah menjadi negara yang berbeda, yang tebuka untuk dunia global, dan menjadi negara yang siap bersaing dengan negara berpotensi lainnya, serta menjadi calon penguasa hegemoni baru di dunia. Selain daripada itu, dalam penelitian Rusdi Amor juga membahas tentang bergabungnya Cina kedalam WTO dan juga peranan Hong Kong dan Makao yang turut membantu pembangunan politik di Cina. Penelitian terdahulu keenam adalah penelitian bentuk artikel milik Frederick C. Teiwes, dengan judul Politics At The Core : The Political Circumstances Of Mao Zedong, Deng Xiaoping And Jiang Zemin (Politik Pada Inti : Kondisi Politik Mao Zedong, Deng Xiaoping Dan Jiang Zemin) 17. Pada penelitian ini Teiwes menggunakan konsep inti. Tujuan dari konsep ini ialah 17 Frederick C.Teiwes, Politics At The Core : The Political Circumstances Of Mao Zedong, Deng Xiaoping And Jiang Zemin, dalam, diakses pada tanggal 16 Juni 2013, pukul WIB. 15

16 untuk mengkelas - kelaskan sebagai konsep yang akan menjelaskan perbedaan terhadap cara pemimpin Mao Zedong, Deng Xiaoping, dan Jiang Zemin dimana ketiga pemimpin ini hadir sebagai pemimpin pusat Cina dan membawa Cina kepada generasi revolusi. Ketiga pemimpin ini hadir pada generasi yang berbeda, gaya kepemimpinan yang berbeda, dan gagasan yang berbeda pula. Terfokus pada era Mao Zedong dan Deng Xiaoping yang memiliki perbedaan generasi kepemimpinan dan gaya kepemimpinan yang berbeda menjadikan konsep inti menjadi alat jitu untuk mengetahui hasil dari tujuan penelitian Teiwes ini. Adapun peran Jiang Zemin namun dalam sejarah melihat Jiang Zemin adalah penerus dalam kepemimpinan Deng Xiaoping, namun tetap ditambahkan dengan gaya kepemimpinannya juga. Batasan batasan yang dilakukan dalam penelitian ini ialah dengan melihat dan menelusuri sejarah era kepemimpinan tiga pemimpin inti ini. Seperti misal ketika Cina dibawah era Mao Zedong, merupakan revolusi yang membawa Cina kepada keterbatasan yang diyakini Mao Zedong sebagai sebuah awal kesuksesan Cina, namun berbeda halnya pada gaya kepemimpinan Deng Xiaoping yang pragmatis melihat bahwa kepemimpinan yang kolektif (bersama sama) merupakan kebijakan revolusi yang baik buat Cina dengan membuka pasar global Cina. Sedangkan Jiang Zemin pun memiliki sejarah yang berbeda walaupun tidak terlalu signifikan perbedaannya dengan Deng Xiaoping tapi Jiang Zemin merupakan pengikut atau penerus dari gaya kepemimpinan Deng Xiaoping yang berbeda pula dengan gaya kepemimpinan Mao Zedong. 16

17 Tabel 1. Penelitian Terdahulu. No. Penelitian Terdahulu Metodologi Penelitian atau Alat Analisa 1. Erlita Tantri, Perkembangan dan Kekuatan perekonomian China. 2. Yongjiu Shu, Qingfei Zhai, & Rui Wang, The Great Openminded Thinking by Deng Xiaoping and ItsContemporary Significance 3. Jungwon Yong, The Technocratic and Its Implication in China Hasil - Deskriptif Perubahan kebijakan - Konsep Ekonomi ekonomi terbuka Pasar Bebas. memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi Cina. Didukung dengan konsistensi Cina dalam mengembangkan pasar menjadi pondasi dasar keberhasilaan perekonomian Cina, khususnya dalam keberhasilan industri dan pertanian, yang juga dipondasi oleh IPTEK dan pendidikan. - Marksisme. Tiga pilar pemikiran terbuka Deng Xiaoping yang terbagi dalam penelitian ini menjadi poin poin penting sebagai gambaran dari alasan pemikiran Deng Xiaoping melakukan reformasi di Cina. - Teori Teknoratik Teknokrat yang diterapkan pada masa reformasi Deng Xiaoping memiliki ciri khas tersendiri, dimana hal itu berbeda dengan masa pemerintahan Mao Zedong sebelumnya. Tekokrasi konsep yang diterapkan di Cina memberikan keuntungan tersendiri bagi keberlangsungan perkembangan ekonomi dan politik Cina pada saat itu. Namun masih tetap menuai kontroversi bagi beberapa kelompok lain yang merasa teknokrat bukan teknisi tetapi hanya berasal dari kaum politisi dengan nama insinyur. 17

18 4. David Sambaugh, Deng Xiaoping: The Politician, 5. Rusdi Amor, Cina dan Hegemoni Baru Ekonomi 6. Frederick C. Teiwes, Politics AttThe Core the Political Cirumstances of Mao Zedong, Deng Xiaoping and Jiang Zemin. - power base - paramounts leader - agenda-setting Deng Xiaoping masuk kategori gaya pemimpin politik yang transformalis dikarenakan Deng Xiaoping revolusioner. Deng merangsang kebangkitan rakyat sipil untuk sejahtera melalui reformasi ekonomi, sehingga dengan adanya reformasi publik mampu melakukan pendekatan untuk mempelajari politik Cina. - Saat diresmikannya pintu terbuka di Cina oleh Deng Xiaoping membawa dampak positif bagi perkembangan ekonomi Cina. Untuk membantu perkembangan tersebut Cina butuh kerjasam yang baik kepada negara lain atau pun organisasi. Salah satu - Konsep core (inti) organisasi internasional yang diikuti oleh Cina adalah WTO. Cina bergabung dengan WTO tahun 1990an. Komitmen Cina terhadap WTO membuktikan keseriusan pemerintahan Cina mengambil kebijakan pintu terbuka. Adapun hal lain seperti bekerja sama dengan negara asing seperti Hong Kong, Makau, Jepang, AS, Taiwan dan Korea Selatan. Hasilnya peningkatan ekonomi Cina setiap tahap mengalami peningkatan. Adanya perbedaan revolusi masing masing inti pemerintahan antara Mao Zedong, Deng Xiaoping, dan Juang Zemin. Mao Zedong yang membawa paradigma dasar darmakis (pembatasan) yang lebih 18

19 sosialis terhadap segala aspek negara Cina namun memberikan dampak kurang baik bagi kesejahteraan ekonomi masyarakat Cina. Kemudian gaya kepemimpinan Deng Xiaoping lebih konsisten dengan visi pragmatisnya. Namun Deng Xiaoping tetap menjalankan komunis sebagai pondasi politik Cina. Sedangkan Jiang Zemin mungkin tidak banyak terliat ke inti -an kepemimpinannya hal ini dikarena Jiang Zemin lebih sebagai penerus dari kreasi Deng Xiaoping. Dari keenam penelitian terdahulu diatas, ada yang memiliki perbedaan dan persamaan yang akan diteliti oleh penulis. Perbedaannya pada penelitian ini menegaskan bahwa penelitian ini menggunakan teori persepsi untuk membantu analisis penelitian tentang Pengaruh Deng Xiaoping terhadap Perubahan Kebijakan Ekonomi Gaige Kaifang di Cina, sehingga penelitian ini lebih detail dalam menganalisis individu sebagai unit utama yang berperan sebagai pengambil dan faktor perubahan kebijakan suatu negara. Adapun persamaan yang ada juga bukan menjadi suatu kendala bagi penelitian ini, melainkan dapat menjadi sumber sumber untuk mendukung dan melengkapi penelitian ini Landasan Teoritis Teori Persepsi. Dalam penelitian ini penulis melihat individu sebagai subjek dasar yang berperan penting dalam segala fenomena fenomena di seluruh dunia tanpa 19

20 terkecuali, karena manusia memiliki nilai, perasaan, pikiran, dan akal yang menjadikan individu individu ini mampu memandang, menilai sesuatu yang berada disekitar lingkungan kehidupannya. Hal ini juga termasuk kedalam ilmu politik yang menjadi aktifitas sehari hari para individu, misalkan bagaimana individu itu memilih dan memutuskan pengambilan kebijakan dalam suatu negara yang dipimpin dan ditentukan oleh satu individu atau sekelompok sebagai pemerintah, beserta unit unit individu lainnya dalam struktur pemerintahan yang membantu proses kebijakan serta memiliki peranannya masing masing. Individu masuk kedalam kategori unit analisa mikro dan unit analisa empirik yang paling dasar, karena tingkat analisa dalam ilmu hubungan internasional menekankan pentingnya peranan individu sebagai variabel yang menjelaskan fenomena internasional. Dalam pendekatan mikro berasumsi bahwa pengetahuan politik merupakan pengetahuan tentang manusia, yaitu pengetahuan tentang bagaimana manusia berpikir tentang dirinya sendiri, bagaimana mereka memandang dunia dan tempat hidup mereka di dalamnya, dan apa yang menurut mereka penting dalam hidup ini. Jadi, bahan studi politik adalah kebutuhan, kehendak, citra, nilai dan kepercayaan (akidah) manusia 18, yang berfungsi untuk memahami bagaimana dunia politik tersebut, serta mengetahui mengapa manusia melakukan tindakan politik dan apa hubungan tindakan politik itu terhadap bahan studi politik. Dalam proses pengambilan kebijakan suatu negara tiap tiap negara memiliki keriterianya masing masing hal ini ditopang oleh karakteristik pribadi masing masing pemerintahnya yang berbeda beda. Menurut Kenneth Boulding 18 Mohtar Mas oed, 1989, Studi Hubungan Internasional (Tingkat analisis dan Teorisasi),Yogyakarta, PAU Studi Sosial UGM, hal

21 bahwa ketika manusia bereaksi akan lingkungan disekitar manusia itu hidup atau dunia, sesungguhnya mereka itu bereaksi terhadap citra atau persepsi mereka tentang dunia. Sedangkan, nilai nilai yang terdapat dalam dunia nyata dengan persepsi manusia tentang dunia nyata itu memiliki kemungkinan yang berbeda 19. Dalam penelitiannya Ole R. Holsti menyatakan bahwa persepsi individu sangat berpengaruh terhadap citra dan keyakinannya. Sistem keyakinan atau akidah adalah suatu yang lebih atau kurang menggabungkan sekumpulan citra yang mana menyusun keseluruhan yang relevan bagi individu. Hal tersebut menyangkut dahulu, sedang terjadi (sekarang), ekspektasi (perkiraan) kenyataan masa depan dan pilihan nilai dari apa yang seharusnya terjadi. 20 Karena dalam menerima nilai nilai atau rangsangan (stimulus) dari luar, individu memerlukan adanya keyakinan dan citra untuk menafsirkan ataupun menyeleksi, melihat, menilai dan sebagainya, hal ini yang merupakan proses dari persepsi, keyakinan pun membantu individu untuk bertindak sebagai penyaring untuk memilih informasi yang relevan dalam situasi apapun yang terjadi 21. Sehingga persepsi tersebut lebih bersifat dinamis. 19 Ibid., hal Ole R.Holsti, The belief System and National Image: A Case Study, Journal of Conflict Resolution 6 (September 1962), hal , dalam, Bruce Russett dan Harvey Starr, 2006, World Politics The Menu for Choise (eight edition), New York, Thomson Higher Education, hal. 186,dalam t+- +image+perceptions&source=bl&ots=mqvozwcrna&sig=4qub6l0ngqdvh_160wdl0owv5 KU&hl=id&sa=X&ei=QLF9UrCzOIT3rQeShYHQBA&ved=0CFwQ6AEwCA#v=onepage&q=B ruce%20russett%20-%20image%20perceptions&f=false diakses pada tanggal 21 Desember 2013, pukul WIB. 21 Bruce. Russet, Harvey Starr, David Kinsella, 2006,World Politics The Menu for Choise (eight edition), New York, Thomson Higher Education, hal Juga dalam, Ole R.Holsti, 1962, The Belief System and National Images: A Case Study, on Journal of Conflict Resolution 6 Volume 3,Departement of Political Science, Stanford University, hal. 245, dalam 21

22 Setelah sebelumnya disinggung bahwa tanggapan seseorang terhadap suatu situasi atau stimulus ataupun nilai yang ada disekitar mereka berdasarkan persepsi mereka masing masing tentang situasi itu. Berarti sama halnya dengan para pembuat keputusan yang memiliki persepsi seperti manusia lainnya, yang mana memang dipengaruhi oleh berbagai proses psikologik sehingga timbul keyakinan (belief system) dalam diri individu itu yang mempengaruhi persepsi. Untuk menjelaskannya Ole R. Holsti membuat diagram yang menggambarkan persepsi dan hubungannya dengan citra dan keyakinan, sebagai berikut: Gambar 1.1 Sumber : Ole R. Holsti, The Belief System and National Images: A Case Study, hal Sesuai gambar di atas, bermula dari nilai dan keyakinan seseorang membantunya menetapkan arah perhatiannya, yakni menentukan apa stimulusnya yang berasal dari input - informasi, apa yang dilihat dan apa yang diperhatikan di akses pada tanggal 21 Desember 2013, pukul WIB. 22 Ole R. Holsti, Ibid., dan, Mohtar Mas oed, Op. Cit.,, hal

23 dari suatu individu tersebut. Lalu, berdasarkan sikap dan citra yang telah dipegangnya selama ini, stimulus itu diinterpretasikan atau diperkirakan. Adapun jenis citra yang terdapat dalam individu, yaitu terbuka dan tertutup. Citra yang terbuka menerima semua informasi yang baru, walaupun mungkin bertentangan dengan citra yang dipegang selama ini, mengelola dan menggabungkannya dengan citra yang telah dipegang itu, bahkan kalau perlu merubah citra tersebut yang sudah dianut agar cocok dengan kenyataan. Sedangkan citra yang tertutup, adalah yang tidak mau menganut informasi baru, karena alasan alasan psikologik, menolak perubahan dan karenanya mengabaikan saja informasi yang bertentangan dengannya dan memilih bagian bagian tertentu dari informasi yang masuk yang bisa dipakai untuk mendukung citra yang telah ada. Setiap individu memiliki persepsi masing masing tergantung citra yang dipegangnya tersebut. Tergantung kepada pengalaman masa lalu, keperibadiannya yang ditanamkan awal, dan sebagainya. Selain menjadi bagian penting dalam menjalankan peran seseorang, sistem keyakinan atau akidah juga membantu mengorientasikan individu kepada lingkungan, serta mengatur atau mengorganisasikan persepsi sebagai penuntun tindakan, menetukan tujuan, dan bertindak sebagai penyaring informasi yang relevan dalm situasi apapun. Adapun pernyataan yang mendukung adanya perbedaan citra yang dimiliki oleh setiap individu. berikut penjelasan Rokeach yang menyatakan bahwa: sikap ekstrim tertutup, bahwa informasi baru adalah hanya bersifat merusak dengan membatasinya keluar, mengubahnya, atau mendesaknya dengan mengisolasi batasan. Dengan jalan ini, sistem percaya ketidak percaya adalah tidak lengkap. Pada ekstrim terbuka, ini memiliki jalan yang berbeda: Informasi baru diterima sebagai... dimana yang menghasilkan 23

24 keaslian (sebagai perbandingan dengan macam-bagian atau kepercayaan yang sebelumnya)perubahan dalam keseluruhan kepercayaan ketidak percayaan 23. Bahwa menurut Rokeach tersebut sama halnya dengan penjelasan diatas, sikap ekstri tertutup adalah sikap menentang terhadap informasi baru yang menganggap hal tersebut sebagai suatu nilai yang akan bertentangang dengan citra individu sebelumnya. Sedangkan sikap ekstrim terbuka adalah kebalikan dari pada sikap ekstrim tertutup, yakni menerima informasi baru, tentu saja dengan mengolahnya menggunakan sistem kepercayaan yang telah dimilikinya, dan mungkin akan menghasilkan sistem kepercayaan kombinasi dengan informasi baru. Dalam penelitian ini teori persepsi digunakan sebagai alat untuk menjelaskan perilaku dari Deng Xiaoping sebagai seorang individu yang revolusioner dan juga sebagai kepala pemimpin negara komunis Cina, yang mana dalam masa pemerintahannya Deng Xiaoping mengambil keputusan untuk mengubah kebijakan ekonomi dalam negeri yang komando menjadi ekonomi pasar yang bersifat terbuka terhadap dunia global. Dalam hal ini, persepsi yang tertanam dalam benak Deng Xiaoping diharapkan mampu menjawab dan menjelaskan alasan dari rumusan masalah penelitian ini. Didukung dengan latar belakang Deng Xiaoping yang menjadi faktor pengaruh citra dan keyakinannya untuk mempersepsikan sesuatu. Sehingga munculnya Gaige Kaifang itu Metode Penelitian Batasan Ruang Lingkup Penelitian 23 Rokeach, M., 1960, The Open and Closed Mind, Basic Books, New York, hal. 50, dalam Ole R. Holsti, The Belief System and National Images: A Case Study, Ibid., hal

25 Dalam penelitian ini harus dapat ditentukan ruang lingkup panelitian, tujuannya ialah agar pembahasan masalah berkembang kearah sasaran yang tepat. Dengan maksud membatasi masalah agar dalam pembahasan tidak keluar dari jalur, seperti apa yang ingin di analisis dalam rumusan masalahnya. Adapun dua kategori yang menjadi batasan dalam suatu ruang lingkup penelitian, sebagai berikut: A. Batasan materi Batasan materi ini menunjukkan adanya ruang sebuah peristiwa yaitu cakupan kawasan dan gejala serta daerah studi. Pada penelitian ini penulis ingin membahas tentang pengaruh Deng Xiaoping terhadap perubahan kebijakan ekonomi di Cina (Gaige Kaifang). Pembatasan dalam penelitian ini ialah dengan mengulas tentang kebijakan Deng Xiaoping di Cina, aspek aspek Gaige Kaifang, latar belakang dan pengalaman Deng Xiaoping sebagai individu sebagai pendukung penelitian. B. Batasan Waktu Pada batasan berikut ini memudahkan penulis dalam penelitian, guna penelitian tetap terfokus tanpa keluar dari durasi atau batasan waktu penelitian. Sifat dari penelitian ini ialah histori maka batasan durasinya peneliti membatasi waktu terjadinya fenomena yang diteliti atau obyek yang akan dianalisa sebelum terbentuknya keputusan Deng Xiaoping, yakni dari sejarah latar belakang kehidupan Deng Xiaoping sampai pada putusan kebijakan Gaige Kaifang di Cina. Karena melalui tinjauan histori penulis dapat mengetahui latar belakang kehidupan dari Deng Xiaoping dan juga dapat pula diketahui sebab diambilnya keputusan Gaige Kaifang. 25

26 Jenis Penelitian. Penelitian ini bersifat eksplanatif, seperti yang kita ketahui bahwa penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang meneliti suatu fenomena dengan tidak hanya mendeskripsikan saja namun mampu menjelaskan mengapa orang (individu), sekelompok orang, negara, kelompok negara dalam suatu wilayah dan sistem internasional berada dalam keadaan atau bertingkah laku seperti itu 24. Penelitian eksplanatif juga dapat digunakan untuk menjelaskan penyebab terjadinya suatu fenomena. Jadi dalam penelitian ini untuk menjelaskan mengapa Deng Xiaoping berpengaruh terhadap perubahan kebijakan ekonomi di Cina (Gaige Kaifang) Tingkat Analisa. Dalam tingkat analisa peneliti harus bisa menetapkan unit analisa dan unit eksplanasinya. Unit analisa adalah yang perilakunya hendak dideskripsikan atau dijelaskan (variabel dependen), sedangkan unit eksplanasi adalah dampaknya terhadap unit analisa yang hendak diamati (variabel independen) 25. Dalam penelitian ini teridentifikasi sebagai tingkat analisa induksionis. Dimana unit analisa atau variabel dependen ialah Deng Xiaoping sebagai pembuat keputusan (individu) lebih tinggi tingkatannya dari pada unit eksplanasi atau variabel independennya ialah pengambilan kebijakan ekonomi Gaige Kaifang di Cina (negara bangsa) yang tingkatannya lebih rendah Teknik Pengumpulan Data. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang diperoleh penulis melalui studi pustaka yang bersifat sekunder (data pendukung) yakni melalui 24 Mohtar Mas oed, 1990, Ilmu Hubungan Internasional (Disiplin dan Metodologi), Jakarta, LP3ES, hal Mohtar Mas oed, Ibid., hal

27 sumber buku, internet, serta data data lain yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini, seperti skripsi, artikel, jurnal, dan sumber berita. Data sumber yang diperoleh, dibaca dan ditelaah serta diambil point point penting yang berkaitan dengan penelitian ini dengan tujuan untuk memperkuat isi dari penelitian ini Teknik Analisa Data. Penelitian ini menggunakan teknik analisa data kualitatif. Teknik analisa yang dilakukan tidak menggunakan data statistik. Kalau pun ada data angka atau tabel digunakan hanya sebagai pendorong dari penelitian atau memperjelas kualitas penelitian Hipotesa Berdasarkan uraian yang telah di paparkan diatas penulis menarik hipotesa bahwa keputusan yang diambil Deng Xiaoping dalam perubahan kebijakan Cina Gaige Kaifang dipengaruhi oleh persepsi Deng Xiaoping berdasarkan kepercayaan yang diperoleh melalui latar belakang kehidupan, pengaruh keluarga yang membentuk akar sistem kepercayaannnya, pendidikan dan pengalaman dunia politiknya Deng Xiaoping. Begitu pula aktor aktor yang juga berperan penting dalam kehidupannya, serta memberi pengaruh kuat terhadap persepsinya. Seperti pengalaman Deng Xiaoping yang pernah mengecap pendidikan di Paris, serta keikutsertaannya dalam kegiatan perpolitikan di era Mao Mao Zedong menjadi faktor yang mendukung alasan dari Deng Xiaoping mengambil keputusan Gaige Kaifang dimana hal itu bertentangan dengan sistem pemerintahan Cina yang komunis. Namun hal itu dilakukan Deng Xiaoping bukan semata mata karena 26 Mohtar Mas oed, Ibid., hal

28 dirinya sudah bukan seorang komunis melainkan untuk kesejahteraan masyarakat Cina. Karena menurut Deng Xiaoping sendiri bahwa Cina atas nama komunis juga berhak menjadi kaya dan sejahtera Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat Akademis Manfaat Praktis Penelitian Terdahulu Landasan Teori Teori Persepsi Metode Penelitian Batasan Ruang Lingkup Penelitian. A. Batasan Materi. B. Batasan Waktu Jenis Penelitian Tingkat Analisa Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Data Hipotesa Sistematika Penulisan. Bab II. Deng Xiaoping dan Gaige Kaifang Latar Belakang Kehidupan dan Pendidikan Deng Xiaoping Latar Belakang Keluarga Latar Belakang dan Karir Pendidikan Deng Xiaoping Latar Belakang dan Karir Politik Deng Xiaoping Karir Politik Deng Xiaoping Bersama Perjuangan PKC Karir Politik Deng Xiaoping bersama Mao Zedong dan RRC. 28

29 a. Rekosntruksi dan Konsolidasi. b. Pelita I. c. Lompatan Jauh ke Depan. d. Revolusi Kebudayaan Gaige Kaifang Proses Menuju Gaige Kaifang Reformasi Kebijakan Ekonomi RRC pada A. Empat Modernisasi. 1. Pertanian. 2. Industri. 3. Pertahanan. 4. IPTEK atau Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. B. Bantuan dan Modal Asing. Bab III. Analisis Kebijakan Gaige Kaifang Dalam Sudut Pandang Individu Deng Xiaoping Dasar Pemikiran Deng Xiaoping tentang Gaige Kaifang Pengaruh Komunis. A. Karl Marx dan Pandangan Deng Xiaoping terhadap Marxisme. B. Komunis Uni Soviet dan Pandangan Deng Xiaoping terhadap Komunis Uni Soviet. C. Mao Zedong dan Pandangan Deng Xiaoping terhadap Kebijakan Mao Zedong (Local Content) Sistem Keyakinan Deng Xiaoping Persepsi Deng Xiaoping A. Kondisi Ekonomi Cina B. Pengalaman Di Perancis. Bab IV. Penutup. 4.1 Kesimpulan Saran. 29

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia BAB IV PENUTUP Berdasarkan pemaparan yang telah diberikan pada bab II dan III, maka kita dapat melihat beberapa poin penting: Dalam pandangan Jiang Zemin sebagai Sekretaris Jenderal partai pada tahun 2000,

Lebih terperinci

DAMPAK OPEN DOOR POLICY YANG DITERAPKAN DENG XIAOPING TERKAIT PENINGKATAN SEKTOR INDUSTRI CINA PASCA RERORMASI Ida Bagus Gde Restu Adhi

DAMPAK OPEN DOOR POLICY YANG DITERAPKAN DENG XIAOPING TERKAIT PENINGKATAN SEKTOR INDUSTRI CINA PASCA RERORMASI Ida Bagus Gde Restu Adhi DAMPAK OPEN DOOR POLICY YANG DITERAPKAN DENG XIAOPING TERKAIT PENINGKATAN SEKTOR INDUSTRI CINA PASCA RERORMASI 1978 Ida Bagus Gde Restu Adhi 0921105004 Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2001) hal 44. Universitas Indonesia. 1 S.Suroso, Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme sampai Komune Paris (Jakarta : Pustaka Pena,

BAB I PENDAHULUAN. 2001) hal 44. Universitas Indonesia. 1 S.Suroso, Asal Usul Teori Sosialisme, Marxisme sampai Komune Paris (Jakarta : Pustaka Pena, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak kemenangan Partai Komunis Cina (PKC) dan berdirinya Republik Rakyat Cina (Cina) pada tahun 1949, Cina secara resmi menggunakan ideologi sosialis-komunis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Pemikiran Mao Tse Tung Dalam Menanamkan Sosialisme di China Tahun 1935-1976, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi pedagogis sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Kebijakan The Great Leap Forward dan Dampaknya Terhadap Industri China Tahun 1958-1962. Kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Dampak krisis..., Adjie Aditya Purwaka, FISIP UI, Universitas Indonesia 90 BAB 5 KESIMPULAN Republik Rakyat Cina memiliki sejarah perkembangan politik, sosial dan ekonomi yang sangat dinamis semenjak ribuan tahun yang silam. Republik Rakyat Cina atau RRC adalah merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA

BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA BAB II CHINA DAN POLITIK LUAR NEGERINYA Di abad ke-20 situasi politik internasional semakin kompleks. Pasca dunia dilanda krisis pada abad ke-19, berbagai negara di belahan bumi berkompetisi untuk kembali

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dengan sangat jelas dapat dilihat bahwa terdapat banyak sekali perbedaan antara

BAB V KESIMPULAN. dengan sangat jelas dapat dilihat bahwa terdapat banyak sekali perbedaan antara BAB V KESIMPULAN Dari penjelasan yang telah penulis uraikan dari bab pertama hingga keempat, dengan sangat jelas dapat dilihat bahwa terdapat banyak sekali perbedaan antara dinamika liberalisasi pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Vietnam Utara, dan sebagainya) yang dipimpin oleh Uni Soviet. Seketika itu pula

I. PENDAHULUAN. Vietnam Utara, dan sebagainya) yang dipimpin oleh Uni Soviet. Seketika itu pula 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasca perang dunia II, dunia dibagi secara sepihak oleh dua kekuatan besar negara pemenang perang yakni Blok Barat (Inggris, Perancis, Australia, dan sebagainya) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Amerika Serikat merupakan negara adikuasa yang memiliki pengaruh sangat besar bagi ekonomi dunia. Secara politik, Amerika Serikat merupakan negara demokrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konflik internasional antar dua negara cukup terdengar akrab di telinga kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih terganggu akibat

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. BAB I PEDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. Kemajuan negara Cina tentu tidak terjadi begitu saja, ada suatu proses yang cukup panjang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Invasi dan pendudukan Vietnam ke Kamboja yang dilakukan pada akhir tahun 1978 merupakan peristiwa yang begitu mengejutkan baik bagi Kamboja sendiri maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat dikatagorikan sebagai salah satu negara yang maju dari benua Eropa. Republik Perancis saat ini adalah

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Keberadaan partai politik merupakan salah satu faktor pendukung utama berjalan lancarnya pemerintahan suatu negara. Sistem partai politik yang diadopsi oleh negara-negara

Lebih terperinci

merupakan salah satu anomali mengingat beberapa prasyarat tidak terpenuhi di Kashgar. Kashgar merupakan prefektur kecil di bagian selatan Xinjiang,

merupakan salah satu anomali mengingat beberapa prasyarat tidak terpenuhi di Kashgar. Kashgar merupakan prefektur kecil di bagian selatan Xinjiang, BAB V PENUTUP Kebijakan pintu terbuka pada akhir 1978 menjadi awal keterbukan Cina atas berbagai peraturan yang bersifat lebih liberal terhadap pasar. Kawasan ekonomi khusus (Special Economic Zones, SEZ)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul Kepemilikan senjata nuklir oleh suatu negara memang menjadikan perubahan konteks politik internasional menjadi rawan konflik mengingat senjata tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sederhana. Beberapa dekade lalu RRC dipimpin oleh Mao Zedong, Partai Komunis

BAB I PENDAHULUAN. sederhana. Beberapa dekade lalu RRC dipimpin oleh Mao Zedong, Partai Komunis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RRC dahulu sebuah negara miskin dengan pendidikan rendah dan teknologi sederhana. Beberapa dekade lalu RRC dipimpin oleh Mao Zedong, Partai Komunis Cina (PKC)

Lebih terperinci

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika BAB V KESIMPULAN Amerika Serikat merupakan negara adikuasa dengan dinamika kebijakan politik luar negeri yang dinamis. Kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Amerika Serikat disesuaikan dengan isu

Lebih terperinci

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media dan demokrasi merupakan dua entitas yang saling melengkapi. Media merupakan salah satu produk dari demokrasi. Dalam sejarah berkembangnya demokrasi, salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demi stabilitas keamanan dan ketertiban, sehingga tidak ada lagi larangan. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang mencakup:

BAB I PENDAHULUAN. demi stabilitas keamanan dan ketertiban, sehingga tidak ada lagi larangan. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang mencakup: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (untuk selanjutnya disebut dengan UUD 1945) secara tegas menyebutkan negara Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN TEORI DEPENDENSI Dr. Azwar, M.Si & Drs. Alfitri, MS JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ANDALAS Latar Belakang Sejarah Teori Modernisasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer

BAB V KESIMPULAN. baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer BAB V KESIMPULAN Perjalanan sejarah strategi kekuatan militer China telah memasuki babak baru dengan adanya terobosan Kebijakan Pembangunan Pangkalan Militer China di Djibouti, Afrika pada Tahun 2016.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange)

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Amerika Serikat memiliki salah satu pasar keuangan terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange) merupakan bursa terbesar

Lebih terperinci

RERANGKA ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN GLOBAL

RERANGKA ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN GLOBAL PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KETIGA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM POKOK BAHASAN LINGKUNGAN EKONOMI GLOBAL LINGKUNGAN POLITIK GLOBAL LINGKUNGAN HUKUM GLOBAL LINGKUNGAN SOSIO-KULTURAL

Lebih terperinci

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. RESUME Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik. Salah satu kasus yang mengemuka adalah tergulingnya presiden Honduras, Manuel Zelaya pada

Lebih terperinci

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar. Tiga Gelombang Demokrasi Demokrasi modern ditandai dengan adanya perubahan pada bidang politik (perubahan dalam hubungan kekuasaan) dan bidang ekonomi (perubahan hubungan dalam perdagangan). Ciriciri utama

Lebih terperinci

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Republik Rakyat Cina (RRC) adalah salah satu negara maju di Asia yang beribukota di Beijing (Peking) dan secara geografis terletak di 39,917 o LU dan 116,383

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci

Wawancara Oriana Fallaci dengan Deng Xiaoping pada Agustus 1980

Wawancara Oriana Fallaci dengan Deng Xiaoping pada Agustus 1980 Wawancara Oriana Fallaci dengan Deng Xiaoping pada Agustus 1980 http://yinnihuarendeshehuigeming.blogspot.ca/2011/12/wawancara-deng-xiaoping-pada-agustus.html Oriana Fallaci: Akankah potret Ketua Mao akan

Lebih terperinci

pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan

pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan Sistem Perekonomian Komunisme Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri BAB V KESIMPULAN Berdasarkan kajian yang penulis lakukan mengenai Politik Luar Negeri Indonesia Terhadap Pembentukan Negara Federasi Malaysia dan Dampaknya bagi Hubungan Indonesia-Amerika Serikat Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1952 Jepang mulai menata kembali kehidupan politiknya setelah tentara Amerika Serikat mulai menduduki Jepang pada tanggal 2 September 1945 karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh investor, yakni risiko sistematis dan risiko tak sistematis

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh investor, yakni risiko sistematis dan risiko tak sistematis BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah keputusan investasi pada umumnya didasarkan pada pertimbangan besaran return yang akan diperoleh serta risiko yang harus diambil untuk memperoleh return tersebut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika Perang Dunia Pertama terjadi, tren utama kebijakan luar negeri Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua terjadi Amerika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu pada 14 Agustus 1945 menandai berakhirnya Perang Dunia II, perang yang sangat mengerikan dalam peradaban manusia di dunia.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan 11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian. Dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia BAB 5 KESIMPULAN Dalam bab terakhir ini akan disampaikan tentang kesimpulan yang berisi ringkasan dari keseluruhan uraian pada bab-bab terdahulu. Selanjutnya, dalam kesimpulan ini juga akan dipaparkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak Orde Baru memegang kekuasaan politik di Indonesia sudah banyak terjadi perombakan-perombakan baik dalam tatanan politik dalam negeri maupun politik luar negeri.

Lebih terperinci

RUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO. Oleh : Wahyu Ishardino Satries. Abstrak

RUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO. Oleh : Wahyu Ishardino Satries. Abstrak RUANG KAJIAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PEMBANGUNAN PENGARANG : SUWARSONO DAN ALVIN Y. SO Oleh : Wahyu Ishardino Satries Abstrak This writing is an adaption from the book of Suwarsono and Alvin Y. So Social

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian skripsi peneliti yang berjudul Peran New Zealand dalam Pakta ANZUS (Australia, New Zealand, United States) Tahun 1951-.

Lebih terperinci

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG Resume Fransiskus Carles Malek 151050084 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global. BAB V PENUTUP Kebangkitan Cina di awal abad ke-21tidak dapat dipisahkan dari reformasi ekonomi dan modernisasi yang ia jalankan. Reformasi telah mengantarkan Cina menemukan momentum kebangkitan ekonominya

Lebih terperinci

Realisme dan Neorealisme I. Summary

Realisme dan Neorealisme I. Summary Realisme dan Neorealisme I. Summary Dalam tulisannya, Realist Thought and Neorealist Theory, Waltz mengemukakan 3 soal, yaitu: 1) pembentukan teori; 2) kaitan studi politik internasional dengan ekonomi;

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai BAB V PENUTUP Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai hubungan antara kebangkitan gerakan politik Islam dalam pergolakan yang terjadi di Suriah dengan persepsi Amerika Serikat, yang

Lebih terperinci

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949 http://forum.viva.co.id/showthread.php?t=1896354 Jika kita telisik lebih mendalam, sebenarnya kebijakan strategis AS untuk menguasai dan menanam pengaruh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab V, penulis memaparkan simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan. Simpulan yang dibuat oleh penulis merupakan penafsiran terhadap analisis hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi

Lebih terperinci

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1 Disampaikan pada Seminar Menghadirkan Kepentingan Perempuan: Peta Jalan Representasi Politik Perempuan Pasca 2014 Hotel Haris, 10 Maret 2016 Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diperlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang kita alami. bisa membantu semua aspek dalam kehidupan kita.

I. PENDAHULUAN. diperlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang kita alami. bisa membantu semua aspek dalam kehidupan kita. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepercayaan itu adalah kemauan seseorang atau sekelompok orang untuk mau memberi keyakinan pada seseorang yang ditujunya. Kepercayaan adalah suatu keadaan psikologis dimana

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Pada bagian ini merupakan kesimpulan terhadap semua hasil penelitian yang telah diperoleh setelah melakukan pengkajian dan sekaligus memberikan analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Iran meluncurkan program pengembangan energi nuklir pertamanya pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu Iran dan Amerika Serikat memang

Lebih terperinci

Dari Kekuatan Ekonomi hingga Teknologi: Potensi China dan India Menyalip Amerika Serikat. Oleh: Hendra Permana

Dari Kekuatan Ekonomi hingga Teknologi: Potensi China dan India Menyalip Amerika Serikat. Oleh: Hendra Permana Dari Kekuatan Ekonomi hingga Teknologi: Potensi China dan India Menyalip Amerika Serikat Oleh: Hendra Permana Pendahuluan Dua peristiwa besar beberapa Minggu terakhir ini mengguncang dunia. Pertama, China

Lebih terperinci

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL Bagian Pertama: PENDEKATAN EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL 1 2 BAB I Memahami Ekonomi Politik Internasional A. Pendahuluan Negara dan pasar dalam perkembangannya menjadi dua komponen yang tidak terpisahkan.

Lebih terperinci

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia Daya Saing Global Indonesia 2008-2009 versi World Economic Forum (WEF) 1 Tulus Tambunan Kadin Indonesia Tanggal 8 Oktober 2008 World Economic Forum (WEF), berkantor pusat di Geneva (Swis), mempublikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok kepentingan yang berupaya mendapatkan keuntungan ekonomi yang sebesarbesarnya dengan upaya yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Suseno, paradigma sosialisme sebagian besar muncul sebagai reaksi atas dampak peristiwa Revolusi Perancis (1789-1795) dan Revolusi Industri (1750-1850). Para

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULA. Pariwisata internasional merupakan sumber penting bagi pemasukan

BAB V KESIMPULA. Pariwisata internasional merupakan sumber penting bagi pemasukan BAB V KESIMPULA Pariwisata internasional merupakan sumber penting bagi pemasukan devisa sebuah negara terutama di negara berkembang. Selain itu, sektor pariwisata secara cukup signifikan juga menyerap

Lebih terperinci

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Oleh Hardy Merriman Aksi tanpa kekerasan menjadi salah satu cara bagi masyarakat pada umumnya, untuk memperjuangkan hak, kebebasan, dan keadilan. Pilihan tanpa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER 145 BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul MILITER DAN POLITIK DI INDONESIA (Studi Tentang Kebijakan Dwifungsi ABRI Terhadap Peran-peran Militer di Bidang Sosial-Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sahara Afrika untuk lebih berpartisipasi dalam pasar global. 1 Dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sahara Afrika untuk lebih berpartisipasi dalam pasar global. 1 Dalam beberapa tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi Sub-Sahara Afrika dalam kurang lebih dua dekade kebelakang berada pada angka rata-rata 5% pertahunnya, dimana secara keseluruhan telah

Lebih terperinci

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang

Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang PASAR BEBAS Efektivitas ASEAN Economic Community Terhadap Optimalisasi Kualitas Industri Kerajinan Keramik Dinoyo Malang Latar Belakang Integrasi ekonomi merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dituangkan kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang dikaji dalam skripsi ini,

Lebih terperinci

Isu-isu Kontemporer Politik Cina (III)

Isu-isu Kontemporer Politik Cina (III) Isu-isu Kontemporer Politik Cina (III) 1. LINGKUNGAN HIDUP Salah satu isu yang menjadi masalah domestik kontemporer di Cina adalah lingkungan hidup. Ini terkait dengan adanya proses industrialisasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Riset pasar dapat memberitahu kita mengenai kualitas dan pelayanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Riset pasar dapat memberitahu kita mengenai kualitas dan pelayanan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riset pasar dapat memberitahu kita mengenai kualitas dan pelayanan yang diinginkan oleh setiap konsumen. Riset pasar tersebut meneliti dan mempelajari garis besar kebutuhan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini sulit dikatakan bahwa suatu negara bisa hidup sendirian sepenuhnya tanpa berhubungan dengan negara lain. setiap negara pasti akan memiliki kepantingan

Lebih terperinci

Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia

Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia Pengaruh Globalisasi Ekonomi Terhadap Perkembangan Ekonomi Indonesia Oleh : Indah Astutik Abstrak Globalisasi ekonomi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional ke dalam sistim ekonomi global yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntan publik memiliki peran penting dalam dunia bisnis dan perkembangannya. Dalam menjalankan profesinya, auditor dituntut profesional dalam menjalankan segala pengelolaan

Lebih terperinci

DARI PABRIK KE PARLEMEN: GERAKAN BURUH INDONESIA PASCA- REFORMASI

DARI PABRIK KE PARLEMEN: GERAKAN BURUH INDONESIA PASCA- REFORMASI Published: March 2016 ISSN: 2502 8634 Volume 1, Number 6 LSC INSIGHTS The Contemporary Policy Issues in Indonesia DARI PABRIK KE PARLEMEN: GERAKAN BURUH INDONESIA PASCA- REFORMASI Nawawi Asmat Department

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis, tujuan penelitian, jangkauan penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. hipotesis, tujuan penelitian, jangkauan penelitian, dan sistematika penelitian. BAB I PENDAHULUAN Merupakan pendahuluan yang di dalamnya diuraikan mengenai alasan pemilihan judul, latar belakang masalah, perumusan masalah, kerangka dasar teori, hipotesis, tujuan penelitian, jangkauan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang menganut sistem demokrasi. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang melibatkan rakyat dalam pengambilan keputusan. Rakyat dilibatkan

Lebih terperinci

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

PERADABAN AMERIKA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERADABAN MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Revolusi Amerika 1776 Perang Sipil di Amerika 1861-1845 Perkembangan Amerika Serikat dan Amerika Latin Amerika Serikat Sebagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEMAUAN POLITIK PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH YANG DEMOKRATIS BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN SEMARANG

IMPLEMENTASI KEMAUAN POLITIK PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH YANG DEMOKRATIS BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN SEMARANG IMPLEMENTASI KEMAUAN POLITIK PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH YANG DEMOKRATIS BIDANG PENDIDIKAN DI KABUPATEN SEMARANG Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana

Lebih terperinci

Sosialisme Indonesia

Sosialisme Indonesia Sosialisme Indonesia http://sinarharapan.co/news/read/140819049/sosialisme-indonesia 19 Agustus 2014 12:50 Ivan Hadar* OPINI Sosialisme-kerakyatan bisa diterapkan di Indonesia. Terpilihnya Jokowi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perubahan di segala aspek. Mulai dari sistem pemerintahan, peraturan

BAB I PENDAHULUAN. pada perubahan di segala aspek. Mulai dari sistem pemerintahan, peraturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia sejak 1998 silam telah berpengaruh positif pada perubahan di segala aspek. Mulai dari sistem pemerintahan, peraturan perundang-undangan,

Lebih terperinci

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun 1934-1949 UNIVERSITAS SEBELAS MARET OLEH : Ana Rochayani K 4404012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cina adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar guna melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar

BAB I PENDAHULUAN. besar guna melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang besar guna melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar tersebut diperlukan guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaruh bidang konstruksi pada suatu negara cukup besar. Bidang konstruksi berperan membangun struktur dan infra struktur di suatu negara. Infrastruktur yang memadai

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan

Lebih terperinci

Meskipun investor secara historis dimasukkan unsur penilaian risiko geopolitik di pasar negara

Meskipun investor secara historis dimasukkan unsur penilaian risiko geopolitik di pasar negara Rabu 19 September 2012 09:27 - Risiko politik - mulai dari intervensi politisi kerusuhan sipil dan perang - merupakan pengaruh yang berkembang pada investasi di pasar negara maju dan salah satu yang kemungkinan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bagian ini merupakan pemaparan tentang hasil analisis yang dilakukan pada bab

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Bagian ini merupakan pemaparan tentang hasil analisis yang dilakukan pada bab BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Bagian ini merupakan pemaparan tentang hasil analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya. Untuk mengarahkan deskripsi kepada kesimpulan penelitian terhadap respon

Lebih terperinci

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high

melakukan Revolusi Kuba dan berhasil menjatuhkan rezim diktator Fulgencio merubah orientasi Politik Luar Negeri Kuba lebih terfokus pada isu-isu high BAB V KESIMPULAN Dari keseluruhan uraian skripsi maka dapat diambil kesimpulan yang merupakan gambaran menyeluruh dari hasil pembahasan yang dapat dikemukakan sebagai berikut : Hubungan luar negeri antara

Lebih terperinci

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian -

Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - Analisa Fundamental I. Fundamental Forex I.1 Faktor penggerak pasar Fundamental forex adalah metode analisa yang menitik beratkan pada rasio finansial dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka, dapat disimpulkan bahwa, Rusia merupakan negara yang memiliki latar belakang sejarah Islam. Islam masuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan sebuah negara yang memiliki tahapan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Cina merupakan sebuah negara yang memiliki tahapan perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Cina merupakan sebuah negara yang memiliki tahapan perkembangan perekonomian yang unik. Tahapan perkembangan perekonomian Cina mengalami proses yang cukup panjang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Melalui Buku Pegangan yang diterbitkan setiap tahun ini, semua pihak yang berkepentingan diharapkan dapat memperoleh gambaran umum tentang proses penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dalam menggerakkan roda operasional perusahaan. berperan aktif secara efektif dan efisien. 1

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dalam menggerakkan roda operasional perusahaan. berperan aktif secara efektif dan efisien. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Era Globalisasi saat ini, Persaingan antar perusahaan semakin tinggi. Salah satu yang terpenting adalah Peningkatan dalam prestasi kerja karyawan yang

Lebih terperinci

E-BISNIS INTERIM MANAGEMENT REPORT ( SAP ) Disusun oleh : Bil Muammar ( ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

E-BISNIS INTERIM MANAGEMENT REPORT ( SAP ) Disusun oleh : Bil Muammar ( ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA E-BISNIS INTERIM MANAGEMENT REPORT ( SAP ) Disusun oleh : Bil Muammar (09.11.3371) Dosen : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Sistem ekonomi demokrasi pancasila Kajian ilmiah tentang

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di seluruh dunia. Saking derasnya arus wacana mengenai demokrasi, hanya sedikit saja negara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat perubahan dalam segala hal, khususnya dalam hal perdagangan. Era

BAB I PENDAHULUAN. membuat perubahan dalam segala hal, khususnya dalam hal perdagangan. Era 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi hal yang wajar apabila perkembangan peradaban manusia membuat perubahan dalam segala hal, khususnya dalam hal perdagangan. Era perdagangan global yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan investasi penting bagi setiap orang. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemahaman masyakarat kian terbuka akan pentingnya melanjutkan sekolah

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008. BAB 5 KESIMPULAN Kecurigaan utama negara-negara Barat terutama Amerika Serikat adalah bahwa program nuklir sipil merupakan kedok untuk menutupi pengembangan senjata nuklir. Persepsi negara-negara Barat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi yang semakin berkembang dengan cepat,

Lebih terperinci