PRINSIP-PRINSIP NASIONALISME DALAM FILM (ANALISIS FILM HABIBIE DAN AINUN)

Transkripsi

1 PRINSIP-PRINSIP NASIONALISME DALAM FILM (ANALISIS FILM HABIBIE DAN AINUN) Marisa Puspita Sary 1, Vera Wijayanti Sutjipto 2, Maulina Larasati 3 Alamat instansi: FIS UNJ, Prodi Humas UNJ, Lt 3, JL Rawamangun Muka, Jakarta Timur Corresponding author: vera.kistijantoro@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis isi pesan film dengan menggunakan menggunakan framing dalam bentuk analisis tekstual terhadap Prinsip-prinsip Nasionalisme dalam Film Habibie dan Ainun yang mengangkat kisah hidup dan perjuangan Habibie yang sarat dengan nilai-nilai nasionalisme. Kategorisasi dipilih berkaitan dengan Prinsip-prinsip Nasionalisme yang muncul pada dialog dalam scene film tersebut. Dari 133 scene film yang ada, hanya akan dipilih scene yang berkaitan dengan Prinsip Prinsip Nasionalisme, yaitu ; keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas, keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya, keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian, atau kekhasan, keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara garis besar nasionalisme yang dibingkai dalam film ini adalah melalui janji dan kerja keras Habibie membuat pesawat terbang untuk kemandirian bangsa, keunggulan diantara bangsa-bangsa lain serta sebagai pemersatu bangsa. Dalam hal ini film menjalankan fungsinya salah satu bentuk komunikasi massa sebagai penyampai pesan-pesan, yaitu pesan nasionalisme yang bertujuan menginspirasi penontonnya untuk dapat mencontoh nasionalisme yang dimiliki Habibie dan Ainun. Kata Kunci : Analisis, Film, Prinsip prinsip Nasionalisme PENDAHULUAN Sebuah film, paling tidak memiliki sebuah pesan tertentu dalam pembuatanya, baik pesan tersebut bersifat verbal maupun non verbal sesuai dengan jenis film yang di ciptakan oleh para pembuatnya (sineas). Film juga mempunyai segmen dalam pengambilan dan penyampaian pesan terhadap khalayak yang melihatnya, yakni para pembuat sebuah film sudah memperkirakan pesan apa yang harus di dapat bagi para penonton setelah melihat film tersebut, sesuai dengan keinginan dan kepentingan para sineas dalam memproduksi filmnya, seperti: unsur tentang budaya, sosial, politik, psikologi dan lain sebagainya, yang menarik atau dapat merangsang imajinasi penonton, meskipun terkadang pesan yang diharapkan tidak sesuai atau hanya mendekati sesuai keinginan para sineas film dalam penyampaianya terhadap penonton. Salah satu dari sekian banyak film yang telah diproduksi di Indonesia, yang mendapatkan perhatian lebih, baik dari para menikmat film, maupun dari media massa di tahun 2013, yakni sebuah film yang berjudul Habibie dan Ainun. Film yang diangkat dari novel laris karya Mantan Presiden BJ. Habibie ini merupakan film yang mengisahkan perjalanan hidup, dan cinta beliau terhadap Ibu Ainun hingga akhir hayatnya. Kisah di dalam film ini menyajikan nilai - nilai nasionalisme. Bapak Habibie bercerita mengenai kepeduliannya pada bangsa, termasuk beberapa hal yang berkaitan dengan politik. Berkat niatnya yang tulus, ia kemudian berhasil menjadi orang Nomor 1 di Indonesia. Disinilah sisi menarik dari film Habibie dan Ainun untuk diteliti tentang isi pesan yang berkaitan dengan nasionalisme yang ada didalamnya, dimana hal tersebut sangat penting dimiliki bangsa ini terutama menjadi contoh bagi generasi muda untuk menumbuhkan nasionalisme dalam rangka mencintai bangsanya. Film ini menceritakan kisah hidup Habibie yang memiliki impian besar dan perjuangannya untuk bisa membuat pesawat yang akan dipersembahkan untuk Indonesia. Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Pembingkaian Prinsip-Prinsip Nasionalisme dalam Film Habibie dan Ainun? Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk menganalisis Pembingkaian Prinsip-Prinsip Nasionalisme dalam film Habibie dan Ainun dengan menggunakan Framing. Manfaat dari penelitian ini secara teoritis ialah dapat memperluas pengetahuan peneliti dalam berkaitan dengan Prinsip Prinsip Nasionalisme dalam Film Habibie dan Ainun serta memberi sumbangan dan penelitian dalam bidang film, khususnya pada Prinsip-Prinsip Nasionalisme di dalam sebuah film. Manfaat penelitian secara praktis ialah dapat di gunakan para insan perfilman untuk mengukur bukti secara ilmiah berkaitan dengan isi pesan Prinsip - Prinsip Nasionalisme dalam sebuah film. Bagi kalangan akademis, dapat menambah bidang penelitian terutama dalam bidang perfilman, dalam hal ini tentang Prinsip-Prinsip Nasionalisme dalam sebuah film. 563

2 Film Sebagai Media Komunikasi Massa Komunikasi adalah suatu kegiatan yang baik sadar ataupun tidak disadari, setiap orang mengetahui dan melakukan kegiatan tersebut. Komunikasi massa merupakan salah satu bentuk dalam komunikasi. Komunikasi yang proses penyebaran pesan melalui media massa, salah satunya melalui film. Media film bisa menjadi pesan yang akan disampaikan pada khalayak luas sebagai suatu bentuk komunikasi massa. Film sangat berbeda dengan seni sastra, seni rupa, seni suara, seni musik, dan arsitektur yang muncul sebelumnya. Seni film menganndalkan teknologi, baik sebagai bahan baku produksi maupun dalam hal penyampaian terhadap penontonya. Film merupakan penjelmaan terpadu antara berbagai unsur yakni sastra, teater, seni rupa, dengan teknologi canggih dan modern serta sarana publikasi (Baksin 2003:3). Menurut Baksin, pesan-pesan komunikasi film juga dikelompokkan dalam proses pembuatan dan penyampainnya, yang biasa disebut dengan genre. Definisi Konseptual Nasionalisme Nasionalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata "Nasional" dan "isme", yaitu paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air. Rasa nasionalisme juga identik dengan memiliki rasa solidaritas. Nasionalisme juga mengandung makna persatuan dan kesatuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997:648), Nasionalisme didefinisikan kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa itu, yakni semangat kebangsaan. Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation ) dengan mewujudkan satu identitas yang dimiliki sebagai ikatan barsama dalam satu kelompok. Prinsip prinsip nasionalisme, menurut Fredrich Hertz dalam bukunya Nationality in History and Policy, antara lain ; 1) Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas, 2) Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya, 3)Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian, atau kekhasan, 4) Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise Secara metodologis penelitian ini bersifat kualitatif karena analisis wacana dilakukan untuk merumuskan kategorikategori teks (ucapan dan bentuk-bentuk non verbal sebagaimana yang terdengar atau terlihat) secara langsung dan mengkaji bentuk-bentuk tersebut di dalam konteksnya (Litllejohn, 1996) Studi ini berusaha menganalisis bagaimana Prinsip-Prinsip Nasionalisme yang ada pada Film Habibie & Ainun. Dalam penelitian ini penulis menerapkan analisis framing guna mengamati pembingkaian Prinsip Prinsip Nasionalisme dalam film Habibie & Ainun berdasarkan Prinsip prinsip nasionalisme, menurut Fredrich Hertz dalam bukunya Nationality in History and Policy, antara lain : 1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas. 2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya. 3. Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian, atau kekhasan. 4. Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise. Pada level teks, subyek penelitian ialah dialog dalam scene (adegan) yang terdapat pada film Habibie & Ainun yang berkaitan dengan Prinsip Prinsip Nasionalisme. Scene tersebut akan dikaitkan dengan konsep Nasionalisme tersebut. Dalam penelitian ini, analisa framing yang digunakan ialah model Gamson dan Modigliani yang memaknai framing sebagai proses konstruksi sosial dalam memaknai realitas. Proses ini bukan saja terjadi dalam wacana komunikasi, juga dalam struktur kognisi individu dengan adanya frame dalam level individu atau skema interpretatif. Frame dalam level wacana dan individu ini merupakan dua sistem yang saling berkaitan dalam proses konstruksi sosial untuk memaknai realitas (Gamson dan Modigliani, 1989 : 3-4) 564

3 SKEMA FRAME ANALYSIS MODEL GAMSON & MODIGLIANI Media Package Core Frame Metaphors Exemplars Cathphrases Depictions Visual Images Reasoning Devices CONDESING SYMBOLS Roots Appeals to Principle Keterangan Skema Frame Control organizing idea for making sense of relevant events suggesting what is at issues Framing Devices : Perangkat Framing 1. Metaphors (Metafora) Perumpamaan 2. Exemplar Mengaitkan bingkai dengan contoh, uraian (bisa teori, perbandingan) yang memperjelas bingkai 3. Catchpharess Frase yang menarik, kontras, menonjol dalam wacana. Umumnya berupa jargon atau slogan 4. Depictions Penggambaran atau pelukisan suatu isu yang bersifat konotatif. Depictions ini umumnya berupa kosakata, leksikon untuk melabeli sesuatu 5. Visual Images Gambar, grafik, citra yang mendukung bingkai secara keseluruhan. Bisa berupa foto, kartun, ataupun grafik untuk menekankan dan mendukung pesan yang ingin disampaikan. Bisa juga penggambaran sesuatu dalam teks tentang situasi dengan kata-kata. Fungsinya memanipulasi fakta agar bermakna legitimatif, karena visual lebih berdata memindahkan realitas dalam wacana dibandingkan teks Reasoning Devices : Perangkat Penalaran 1. Roots Analisis Kausal atau sebab akibat 2. Appeals to Principle Premis dasar, klaim-klaim moral Penelitian ini menggunakan analisis tekstual terhadap Prinsip-prinsip Nasionalisme dalam Film Habibie dan Ainun yang mengangkat kisah hidup dan perjuangan Habibie yang sarat dengan nilai-nilai nasionalisme. Kategorisasi dipilih berkaitan dengan Prinsip-prinsip Nasionalisme yang muncul pada dialog dalam scene film tersebut. Dari 133 scene film yang ada, hanya akan dipilih scene yang berkaitan dengan Prinsip Prinsip Nasionalisme. Framing merupakan alat untuk melihat pembingkaian Prinsip Prinsip Nasionalisme pada Film Habibie & Ainun khususnya pada dialog-dialog yang terdapat pada scene film tersebut. Perangkat framing model Gamson dan Modigliani akan digunakan untuk menganalisis dialog-dialog yang ditampilkan dan dikaitkan dengan berdasarkan Prinsip-prinsip Nasionalisme yang terdiri dari : keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas, keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya, keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian, atau kekhasan, dan keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise. PEMBAHASAN Dari hasil pembingkaian Film Habibie & Ainun berdasarkan kategori Prinsip-Prinsip Nasionalisme, terlihat bahwa Film Habibie & Ainun menekankan bahwa Nasionalisme berkaitan dengan ; Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas, Keinginan dalam 565

4 kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian, atau kekhasan serta Keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise. Dari empat hal yang berkaitan dengan Prinsip-Prinsip Nasionalisme, ketiga hal tersebutlah yang ditampilkan dalam Film Habibie & Ainun melalui dialog-dialognya. Salah satu katergori yang berkaitan dengan Prinsip-Prinsip Nasionalisme yaitu ; Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur tangan bangsa asing terhadap urusan dalam negerinya tidak terdapat dalam dialog di Film Habibie & Ainun. Berkaitan dengan Prinsip Nasionalisme Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas, tercermin dalam dialog yang diucapkan oleh Habibie, yaitu : Dengan pesawat ini, buatan mereka sendiri, seluruh pulau di Indonesia bisa terhubung. Dialog tersebut termasuk dalam perangkat framing visual images. Dialog berikut ini juga merupakan visual images dari kategori Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas : Kita harus mengembangkan industri strategis pesawat terbang untuk menghubungkan pulau-pulau di Indonesia untuk meningkatkan kualitas hidup Rakyat Indonesia.. Prinsip Nasionalisme berikutnya tampil dalam dialog-dialog yang berkaitan dengan Keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian, atau kekhasan. Dialog-dialog tersebut diantaranya suatu exemplar atau contoh yang memperjelas bingkai Prinsip Nasionalisme Kemandirian, yaitu : Indonesia sudah mampu membuat pesawat sendiri yang dikerjakan oleh anak-anak bangsa. Selain itu ada satu dialog Habibie yang juga menampilkan Prinsip Nasionalisme Kemandirian yaitu ; Bayangkan infrastruktur yang berkembang, kemajuan ekonomi di pulau-pulau itu. Mereka bisa mandiri. Tapi ternyata bangsa ini tidak mau. Hal ini merupakan visual image atau suatu deskripsi penggambaran visualisasi Habibie terhadap kemajuan dan perkembangan negara Indonesia yang akan mampu mandiri jika industri pesawat terbang tetap berjalan. Prinsip Nasionalisme yang berkaitan dengan Keinginan untuk unggul (menonjol) diantara bangsa-bangsa lain, tergambar dalam dialog berikut ini yang diucapkan oleh Ainun: Sebentar lagi mimpimu terwujud. Membuat pesawat. Janjimu pada Negerimu. Kalimat dalam dialog tersebut termasuk dalam perangkat framing Catchpharess, yaitu merupakan frase yang menarik, menonjol dalam dialog film ini. Kalimat yang menonjol yaitu Janjimu pada Negerimu. Prinsip Nasionalisme sangat tergambar pada dialog tersebut, yaitu seorang pemuda yang bernama Habibie yang memiliki janji pada negerinya untuk berbuat sesuatu yang akan ia persembahkan, yaitu pesawat terbang. SIMPULAN Secara garis besar isi pesan Film Habibie & Ainun membingkai Prinsip-prinsip Nasionalisme dari sisi : keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama, kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas, keinginan dalam kemandirian, keunggulan, individualisme, keaslian, atau kekhasan, dan keinginan untuk menonjol (unggul) diantara bangsa-bangsa dalam mengejar kehormatan, pengaruh, dan prestise. Film Habibie & Ainun ini berupaya menggambarkan seorang tokoh bernama Habibie yang sejak usia muda sudah memiliki Nasonalisme yang besar melalui cita-cita untuk membangun Negerinya Indonesia dengan membuat pesawat terbang. Nasionalisme yang dibingkai dalam film ini adalah melalui janji dan kerja keras Habibie membuat pesawat terbang untuk Kemandirian Bangsa, Keunggulan diantara bangsa-bangsa lain serta sebagai Pemersatu bangsa. Dalam hal ini film menjalankan fungsinya salah satu bentuk komunikasi massa sebagai penyampai pesan-pesan, yaitu pesan Nasionalisme yang bertujuan menginspirasi penontonnya untuk dapat mencontoh Nasionalisme yang dimiliki Bapak BJ. Habibie dan juga Ibu Ainun. Dalam rangka menumbuhkan Nasionalisme bagi para pemuda Indonesia khususnya remaja, alangkah baiknya diadakan Road Show pemutaran Film Habibie dan Ainun di sekolah-sekolah ataupun Universitas di Indonesia. Pembingkaian Prinsip-prinsip Nasionalisme dalam Film Habibie dan Ainun ini terlihat sebagai bentuk idealisme dan kesadaran para sineas terhadap fungsi media massa dalam hal ini film yang dapat berfungsi sebagai transmisi nilai-nilai moral yang strategis karena menunjukkan kekuatan media massa dalam mempengaruhi masyarakat luas. Melalui fungsi ini media dapat menyampaikan ideologi maupun idealismenya, yang dapat mempengaruhi cara berpikir dan perilaku masyarakat untuk memiliki kesadaran terhadap pentingnya memiliki Nasionalisme untuk dapat membangun bangsa melaui karya yang bermanfaat dan membanggakan Indonesia. 566

5 REFERENSI Effendy, Onong Uchjana Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya Bakti. Kriyantono, Rahmat Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. McQuail, Dennis Teori Komunikasi Massa; Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga. Pratista, Himawan Memahami Film. Jakarta: Homerian Pustaka Rahmat, Jalaludin Metodelogi Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya. Rahmat, Jalaludin Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya. Sobur, Alex Analisis Teks Media suatu Pengantar. Bandung: Rosda Karya. Suseno, Magni Etika Dasar Masalah Pokok Filsafat Moral. Jakarta: Pustaka Filsafat. Vivian, John Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media. Widjaja, HAW Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta. 567