Pengembangan Teknologi Akuakultur Biofilter-Akuaponik (Integrating Fish and Plant Culture) Sebagai Upaya Mewujudkan Rumah Tangga Tahan Pangan

Transkripsi

1 Pengembangan Teknologi Akuakultur Biofilter-Akuaponik (Integrating Fish and Plant Culture) Sebagai Upaya Mewujudkan Rumah Tangga Tahan Pangan Andi Sagita Satria Nawa Wicaksana Nonny Rachma Primasaputri Kukuh Prakoso Farida Nur Afifah Adi Nugraha Pembimbing : Dr. Ir. Sri Hastuti, M.Si FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014

2 Permasalahan Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang Rentannya Pangan bagi Rumah Tangga Keterbatasan pengetahuan teknis dan manajemen budidaya ikan Sistem Budidaya Sistem Konversional 1. Produktivitas rendah 2. Pemeliharaan ikan mejadi lama (4 5 bulan) 3. FCR tinggi dan SR rendah Secara ekonomis kurang menguntungkan PERLU PENERAPAN DAN PENGEMBANGAN IPTEKS Pangan berbasis protein Ikan

3 PEMECAHAN MASALAH : Pengelolaan kualitas air Rumah Tangga Rentan Pangan Teknologi akuaponik : Mampu memproduksi ikan dan sayuran secara optimal pada lahan sempit dan lahan terbatas BIOFILTRASI: meningkatkan produksi, pemanfaatan lahan serta menghemat pemakaian air RUMAH TANGGA TAHAN PANGAN

4 Tujuan 1. Mengaplikasikan dan mengembangkan budidaya ikan dengan teknologi biofilter-akuaponik pada budidaya ikan lele dumbo di Kelurahan Jabungan. 2. Menciptakan Rumah Tangga Tahan Pangan melalui teknologi budidaya biofilter-akuaponik. 3. Membudayakan Rumah Tangga Mandiri Pangan kepada masyarakat Kelurahan Jabungan melalui peran agent of change.

5 Paket teknologi yang ditawarkan berupa prototipe yang dapat diterapkan dan ditiru sekaligus dikembangkan secara mandiri oleh mitra di masa datang, paket teknologi didasarkan survei mandiri yang telah dilakukan tim pengusul yang mampu meningkatkan produktivitas budidaya ikan lele dan berpotensi mengatasi masalah pangan bagi rumah tangga Program yang dirancang

6 Metode Pelaksanaan 1. Metode penyuluhan cara dan hasil (Pembuatan percontohan kolam biofilter-akuaponik 2. Pelatihan 3. Pendampingan dan konseling dengan menggunakan metode Participatory Rural Appraisal, 4. Metode Focus Grup Discussion (FGD)

7 Pengumpulan data 1. Data kualitas air : suhu, ph, DO, Nitrit, Amoniak 2. Data Biologi Kultivan : panjang total ikan, berat biomassa dan sintasan ikan serta panjang dan jumlah helai daun tanaman kangkung 3. Analisis Potensi pengembangan : Potensi sosial dan ekonomi, nilai tambah IPTEKS 4. Analisa SWOT 5. Analisis kelayakan usaha budidaya

8 PELAKSANAAN 1. Seleksi agent of change (kader) (Lampiran 4. surat pernyataan sebagai agent of change ) 2. Pelatihan dan penyuluhan (Foto-foto pada Lampiran 6) 3. Focus Grup Discusion (FGD) (Foto-foto pada Lampiran 7) 4. Penghibahan alat/bahan untuk pembuatan kolam (Lampiran 10 dan 11) 5. Pendampingan dan konserling (Lampiran 12)

9 Seleksi agent of change (kader)

10 Pelatihan dan penyuluhan

11 Focus Grup Discusion (FGD)

12 Penghibahan alat/bahan untuk pembuatan kolam

13

14 Kolam Biofilter-Akuaponik yang Telah Diterapkan oleh Agent of Change (Kader)

15 Kolam biofilter-akuaponik di rumah Bapak Putra Syafiin (RT 002/ RW 005)

16 Kolam biofilter-akuaponik di rumah Bapak Ahmad (RT 002/ RW 005)

17 Kolam biofilter-akuaponik di rumah Bapak Lufti Badrun (RT 003/ RW 004)

18 Kolam biofilter-akuaponik di rumah Bapak Ahmad Sobirin (RT 003/ RW 004)

19 Kolam biofilter-akuaponik di rumah Bapak Sulis Pranoto (RT 006/ RW 002)

20 Kolam biofilter-akuaponik di rumah Bapak Rusman (RT 004/ RW 002)

21 Kolam biofilter-akuaponik di rumah Bapak Ahmad Royin (RT 003/ RW 004)

22 Kolam biofilter-akuaponik di rumah Bapak Boewono (RT 001/ RW 003)

23 HASIL Pengumpulan data DATA KUALITAS AIR Variabel Kisaran Nilai Kolam Biofilter Sistem konvensional akuaponik Suhu ( o C) 26,5 27,0 26,0 28,0 ph (unit) 8,38 8,40 7,00 7, 49 Oksigen Terlarut (mg/l) 3,91 4,00 3,50 3,77 Ammoniak (mg/l) 1,00 1,15 1,10 1,50 Nitrit (mg/l) 0,031-0,036 0,222 0,32

24 Hasil pengukuran parameter biologi ikan lele dumbo Variabel Sistem biofilterakuaponik Sistem Konvensional Bobot ikan awal (gr) Bobot ikan akhir (gr) Kelangsungan Hidup (%) Lama pemeliharaan 2 2,5 4 6 Hasil pengukuran parameter biologi tanaman kangkung pada kolam biofilter-akuaponik Data Rerata awal Rerata akhir Panjang tanaman (cm) 9,2 23,67 Jumlah helai daun 4,00 15,00

25 Potensi sosial dan ekonomi 1. Budidaya ikan dengan teknologi biofilter-akuaponik juga berpotensi meningkatkan produki ikan terlebih lagi apabila dilakukan dengan pengelolaan yang intensif 2. Dapat dilakukan oleh semua petani ikan karena mudah dan murah 3. Akan menuju kepada tercukupinya kebutuhan akan ikan dan sayuran sehingga terwujudnya Rumah Tangga Tahan Pangan 4. Sebagai bentuk diversifikasi usaha yang dapat meningkatkan pendapatan dan juga sebagai sumber mata pencaharian baru

26 Nilai Tambah IPTEKS 1. Produk ikan yang dihasilkan dari penerapan teknologi ini akan menambahkan data tentang produk teknik budidaya ikan sekaligus tanaman pada lahan sempit dan air terbatas 2. Teknologi biofilter-akuaponik merupakan pilihan teknologi masa depan dan berkelanjutan 3. Turut meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat 4. Sebagai alternatif permasalahan keamanan dan ketahanan pangan, 5. Menarik peluang penambahan pendapat masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung 6. Teknologi akuaponik sangat memungkinkan untuk dicobakan pada jenis ikan dan berbagai sayuran yang lain dan dikembangkan dalam skala yang lebih besar juga dapat dikembangkan didaerah mempunyai kelangkaan air dan lahan.

27 Perbandingan kelayakan usaha budidaya dengan sistem biofilter-akuaponik dan sistem konversional yang diterap masyarakat Jabungan (skala pembelajaran) Analisis ekonomi Sistem biofilterakuaponik Sistem konvensional Biaya investasi Rp Rp Biaya produksi Rp Rp Pendapatan Rp Rp Keuntungan Rp Rp Analisis kelayakan usaha : a. Break Event Point (BEP) b. Revenue Cost (R/C) Ratio c. B/C Ratio d. Payback Period (PP) Rp Rp. 1,647 1,027 2,476 bulan Rp ,57 Rp. 1,005 0, , 67 bulan

28 Hasil/capaian Paket teknologi kolam prototipe Jurnal Ilmiah mengenai budidaya sistem biofilter akuaponik Penerapan kolam biofilter-akuaponik oleh agent of change (kader) Pengenalan teknologi kepada masyarakat oleh kader Poster ilmiah Modul aplikasi

29 KESIMPULAN Penerapan kolam biofilter-akuaponik pada budidaya ikan lele (Clarias gariepinus) mampu menghasilkan bahan pangan serta memperbaikan kualitas air media budidaya, sehingga dihasilkan produk ikan lele yang lebih cepat pertumbuhannya serta angka kelulushidupannya lebih tinggi. Masyarakat pembudidaya lele dumbo di Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik menyadari akan pentingnya pengetahuan dan kemampuan dalam pengelolaan kualiatas air media budidaya untuk mendorong keberhasilan produksi budidaya ikan lele. Melalui kegiatan ini, maka terjadi hubungan kerjasama yang harmonis dan sinergis antara akademisi di perguruan tinggi, birokrat dipemerintahan dan masyarakat pengguna IPTEKS.

30 SARAN Untuk meningkatkan efisiensi ikan lele dumbo dan memecahkan permasalahan kerentanan pangan bagi rumah tangga di Kelurahan Jabungan Kecamatan Banyumanik Kota Semarang maka disarankan untuk menerapkan kolam biofilter-akuaponik Mencari sumber-sumber pakan lokal yang murah untuk ransum ikan lele dumbo sehingga diperoleh profit yang lebih baik. Pentingnya membangun rantai tataniaga ikan lele dumbo dan tanaman kangkung sehingga petani pembudidaya memilki pasar ikan yang terjamin dengan harga produk di tingkat petani yang lebih baik

31 Thank You