PENGARUH LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG PADA SUPERMARKET MADINAH SYARIAH PLAZA MILLENNIUM MEDAN DRAFT SKRIPSI OLEH :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG PADA SUPERMARKET MADINAH SYARIAH PLAZA MILLENNIUM MEDAN DRAFT SKRIPSI OLEH :"

Transkripsi

1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA 1 MEDAN PENGARUH LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP MINAT PEMBELIAN ULANG PADA SUPERMARKET MADINAH SYARIAH PLAZA MILLENNIUM MEDAN DRAFT SKRIPSI OLEH : DEDY YUZWAR DEPARTEMEN MANAJEMEN Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan 2009

2 ABSTRAK Dedy Yuzwar (2009) Pengaruh Lokasi dan Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan,dibawah bimbingan Drs. Ami Dilham, Msi, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi (Ketua Departemen Manajemen), Drs. Chairuddin Nst. (Penguji I), Drs. Raja Bongsu Hutagalung, Msi (Penguji II). Minat beli adalah merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Perusahaan harus mempelajari keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku belanja konsumen sasaran mereka guna menerapkan strategi yang tepat guna menumbuhkan minat pembelian ulang terhadap perusahaan ritel mereka. Lokasi pemasaran adalah suatu wilayah atau tempat dimana perusahaan dapat menjalankan atau melaksanakan kegiatan pemasarannya kepada masyarakat. Faktor lain yang mendukung adalah promosi. Pada umumnya perusahaan ritel melakukan promosi agar para konsumen tertarik untuk mengunjungi dan berbelanja kembali di perusahaan ritel tersebut Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui sejauh mana faktor lokasi dan promosi mempengaruhi minat pembelian ulang pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat pembelian ulang pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan dan pengujian signifikan parsial dan pengujian koefisien determinasi. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa faktor lokasi dan promosi berpengaruh positif signifikan terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan. Faktor lokasi merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi minat pembelian ulang pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan. Kata Kunci : Faktor Lokasi, Faktor Promosi, Minat Pembelian Ulang.

3 KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kasih sayang dan rahmat Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dengan memilih judul Pengaruh Lokasi dan Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan.. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, Mec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs. Ami Dilham, MSi selaku Dosen Wali, Pembimbing Akademik dan juga Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing, mengarahkan, dan memberikan saran kepada penulis. 5. Bapak Drs. Chairuddin Nst. selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.

4 7. Seluruh Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan dan skripsi ini dengan baik. 8. Pegawai Jurusan Manajemen Kak Dani, bang Jumadi, Kak Vina, dan pegawai FE USU. 9. Bapak M. Fendy Leong selaku Pimpinan PT. Macan Berkah International yang menaungi Supermarket Madinah Syariah. 10. Bapak Zaenuri Ahmad selaku General Manager Supermarket Madinah Syariah yang telah memberikan penulis kesempatan melaksanakan riset. 11. Seluruh Staff dan Pegawai Supermarket Madinah Syariah yang telah banyak membantu penulis selama mengadakan riset. 12. Kedua orangtua penulis yang tercinta, Yuzar dan Amriani, terima kasih atas segala dukungannya secara moril dan materil di dalam kehidupan penulis selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai saat ini. 13. Kepada teman temanku Umar, Anka, Martin, Hardha, Saguh, Teguh, Budi, Chandra, Wira, Ahyar, seluruh eks Pengurus HMM , teman teman Manajemen 2005, senior, junior di Manajemen maupun FE USU, terima kasih atas dukungan dan kebersamaan yang kita lalui selama ini baik di perkuliahan maupun di luar perkuliahan semoga kita meraih kesuksesan di masa mendatang dan persahabatan kita tetap terjaga selamanya.

5 Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Medan, Agustus 2009 Penulis Dedy Yuzwar

6 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI. v DAFTAR TABEL. vii DAFTAR GAMBAR ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang. 1 B. Perumusan Masalah.. 4 C. Kerangka Konseptual 5 D. Hipotesis... 5 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian. 6 F. Metode Penelitian Batasan Operasional Definisi Operasional Variabel Pengukuran Variabel/ Parameter Variabel Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 9 6. Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Uji Validitas dan Reliabilitas Teknik Analisis Data 12 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu.. 17 B. Pemasaran.. 17 C Bauran Pemasaran D. Bisnis Ritel E. Lokasi. 22 F. Promosi Bauran Promosi G. Perilaku Konsumen 28 H. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian I.Minat Pembelian Ulang... 30

7 BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN A. Sejarah berdirinya perusahaan B. Visi dan Misi Perusahaan C. Struktur Organisasi Perusahaan BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI A. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji Reliabilitas B. Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif Responden a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan d. Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Kunjungan Analisis Deskriptif Variabel a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi 48 c. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Pembelian Ulang C. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinieritas D. Analisis Regresi Linier Berganda Uji Serentak (Uji F) Uji Parsial (Uji T) Uji Koefisien Determinan (R 2 ) BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...62 B. Saran DAFTAR PUSTAKA. v LAMPIRAN

8 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Pra Survei Minat Pembelian Ulang Konsumen Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan... 1 Tabel 1.2 Definisi operasional variabel... 8 Tabel 1.3 Instrumen skala Likert... 9 Tabel 2.1 Karakteristik ritel Tabel 4.1 Item Total Statistics Tabel 4.2 Validitas instrumen kuesioner Tabel 4.3 Reliability Statistics Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Kunjungan Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Lokasi Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Promosi 48 Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Pembelian Ulang Tabel 4.11 Uji Kolmogorov Smirnov Tabel 4.12 Uji Glejser Tabel 4.13 Uji Multikolinieritas Tabel 4.14 Uji F Tabel 4.15 Uji t Tabel 4.16 Uji Koefisien Determinasi... 58

9 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 Kerangka Konseptual... 5 Gambar 2.1 Jalur Distribusi Barang Dagangan Gambar 2.2 Model Komunikasi Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Gambar 3.1 Struktur Organisasi Supermarket Madinah Syariah Gambar 4.1 Pengujian Normalitas P Plot Gambar 4.2 Pengujian Heteroskedastisitas Scatterplot... 54

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Petunjuk Pengisian Kuesioner Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 3 Item Total Statistics Lampiran 4 Daftar Jawaban Responden Lampiran 5 Uji Asumsi Klasik

11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Minat pembelian ulang adalah perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek. Minat pembelian ulang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang untuk waktu yang akan datang. Perilaku pembelian ulang seringkali dihubungkan dengan loyalitas merek. Akan tetapi, pembelian ulang dapat dihubungkan juga dengan pembelian ulang yang dilakukan oleh konsumen di tempat tertentu yang disebabkan oleh faktor tertentu. Minat beli adalah merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Perusahaan harus mempelajari keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku belanja konsumen sasaran mereka guna menerapkan strategi yang tepat guna menumbuhkan minat pembelian ulang terhadap perusahaan ritel mereka. Dinamika persaingan bisnis ritel pada saat ini mengharuskan setiap perusahaan yang bergerak di bidang ini untuk senantiasa melakukan berbagai strategi agar dapat merebut hati konsumen. Perusahaan harus dapat menerapkan strategi yang tepat dalam menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang. Industri retail memiliki bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, pengelola ritel, proses, bukti fisik. Lokasi pemasaran yang nyaman, aman, bersih, ramai, dan mudah dijangkau, merupakan beberapa kriteria lokasi yang diminati oleh banyak konsumen. Lokasi pemasaran

12 adalah suatu wilayah atau tempat dimana perusahaan dapat menjalankan atau melaksanakan kegiatan pemasarannya kepada masyarakat. Faktor lokasi merupakan faktor penting yang harus diperhatikan khususnya pada perusahaan ritel, yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor lokasi ini mencakup potensi pasar, kondisi lingkungan di sekitar wilayah pemasaran, kelancaran arus transportasi, fasilitas parkir yang tersedia dan sebagainya. Faktor lain yang mendukung adalah promosi. Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kontinuitas serta meningkatkaan kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan. Pada umumnya perusahaan ritel melakukan promosi agar para konsumen tertarik untuk mengunjungi dan berbelanja kembali di perusahaan ritel tersebut. Perusahaan ritel pada umumnya telah mendisain promosi ini secara sistematis dan berkala dengan target utama adalah para konsumen yang telah pernah berbelanja di perusahaan ritel tersebut. Faktor lokasi dan promosi adalah merupakan salah satu faktor terpenting di dalam bauran pemasaran. Demikian halnya di dalam penerapan strategi yang di lakukan oleh perusahaan ritel di dalam juga senantiasa menerapkan pengembangan daripada strategi lokasi dan promosi yang tepat agar dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang di perusahaan ritel tersebut. Supermarket Madinah Syariah adalah salah satu perusahaan ritel yang bergerak dalam bidang penjualan produk produk seperti : perlengkapan rumah tangga, perlengkapan sekolah dan kantor, kebutuhan bayi dan anak, makanan dan

13 minuman, pakaian, produk kecantikan, dan sebagainya. Sebagai perusahaan ritel, tentunya Supermarket Madinah Syariah memiliki preferensi tersendiri di dalam persaingan di antara pebisnis ritel yang ada. Sebagai sebuah perusahaan ritel tentunya Supermarket Madinah Syariah juga telah berupaya menerapkan strategi lokasi dan promosi yang tepat guna menarik minta konsumen untuk melakukan pembelian ulang kembali di supermarket tersebut. Berdasarkan pra survei yang dilakukan terhadap beberapa konsumen, secara umum mereka berpendapat bahwa mereka melakukan pembelian ulang di Supermarket Madinah Syariah karena pengaruh daripada faktor lokasi dan promosi yang dilakukan oleh Supermarket Madinah Syariah. Tabel 1.1 Pra Survei Minat Pembelian Ulang Konsumen Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan Keterangan Jumlah Persentase Faktor Lokasi 11 orang 55 % Faktor Promosi 5 orang 25 % Faktor Lainnya 4 orang 20 % Total 20 orang 100 % Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa 11 orang konsumen atau 55 % konsumen yang dilibatkan dalam pra survei berpendapat bahwa faktor lokasi memiliki pengaruh bagi mereka di dalam melakukan pembelian ulang di Supermarket Madinah Syariah, 5 orang atau 25 % orang konsumen berpendapat bahwa faktor promosi memiliki pengaruh bagi mereka di dalam melakukan pembelian ulang Supermarket Madinah Syariah, dan 4 orang atau 20 % konsumen

14 berpendapat bahwa faktor lainnya seperti pelayanan, harga, dan sebagainya memiliki pengaruh bagi mereka di dalam melakukan pembelian ulang Supermarket Madinah Syariah. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millenium Meedan dengan judul Pengaruh Lokasi dan Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah faktor lokasi dan promosi mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket Madinah Syariah Medan? 2. Apakah faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi minat pembelian ulang pada Supermarket Madinah Syariah Medan? C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan kolaborasi dari perumusan masalah yangtelah diidentifikasi melalui proses wawancara,observasi, dan survei literatur (Kuncoro,2003:44)

15 Minat pembelian ulang dari konsumen sangat dipengaruhi oleh marketing mix yang dikenal dengan 4 P, product, price, place, promotion yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Dalam penelitian ini ada dua faktor yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan pembelian ulang yaitu lokasi dan promosi. Berdasarkan hal tersebut maka secara sederhana kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : Lokasi (X1) Minat Pembelian Ulang (Y) Promosi (X2) Sumber : Ma ruf,2006 (diolah) Gambar 1.2 Kerangka Konseptual Pengaruh Faktor Lokasi Dan Faktor Promosi Terhadap Minat Pembelian Ulang. D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiyono, 2004:306). Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : Faktor lokasi dan promosi berpengaruh positif signifikan terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan..

16 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui pengaruh faktor lokasi dan promosi terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan. b. Mengetahui faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap minat pembelian ulang pada Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini berguna sebagai informasi yang dapat dijadikan referensi di dalam strategi untuk mempengaruhi minat pembelian ulang konsumen dan juga meningkatkan daya saing perusahaan. b. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan peneliti disamping memberikan kontribusi pemikiran dalam bidang pemasaran berdasarkan teori yang didapat selama masa perkuliahan, khususnya berkaitan dengan lokasi, promosi, dan minat pembelian ulang. c. Bagi pihak lain, sebagai referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian berkaitan dengan lokasi, promosi, dan minat pembelian ulang di masa mendatang.

17 F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : a. Variabel independen (variabel bebas), yaitu lokasi dan promosi. b. Variabel dependen (variabel terikat), yaitu minat pembelian ulang. 2. Defenisi Operasional Variabel Untuk menjelaskan variabel yang diidentifikasi, maka perlu definisi operasional dari masing masing variabel. Definisi variabel yang diteliti adalah sebagai berikut : a. Variabel Lokasi (X1) Lokasi merupakan suatu tempat berlangsungnya kegiatan usaha. Lokasi menjadi faktor penting dalam menjalankan usaha. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert b. Variabel Promosi (X2) Semakin banyaknya pesaing membuat pelaku bisnis harus memikirkan cara untuk menarik minat pasar, dimana variabel ini diukur dengan informasi yang disampaikan terhadap pelanggan mengenai produk yang ditawarkan serta penciptaan citra perusahaan melalui aktifitas promosi tersebut. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert c. Variabel Minat Pembelian Ulang (Y) Minat pembelian ulang adalah perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek. Dalam penelitian ini minat pembelian ulang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang di

18 Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert. Tabel 1.3 Definisi Operasional Variabel Variabel Indikator Skala Pengukuran Lokasi (X 1 ) 1. Kondisi Lingkungan 2. Akses masuk Skala Likert 3. Transportasi 4. Fasilitas Promosi (X 2 ) 1. Penyampaian informasi melalui iklan Skala Likert 2. Penawaran yang menarik minat pelanggan 3. Penciptaan citra perusahaan 4. Informasi dari mulut kemulut 5. Promosi diskon penjualan Minat 1. Lokasi mudah dijangkau Pembelian 2. Rasa nyaman dalam berbelanja Skala Likert Ulang (Y) 3. Informasi produk 4. Fasilitas yang memadai. 5. Citra perusahaan yang baik dimata konsumen Sumber : Setiadi (2003), diolah 3. Skala Pengukuran Variabel Pengukuran variabel dilakukan dengan mengukur variabel lokasi, promosi, dengan menggunakan Skala Likert yaitu suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,2005:86). Pengukuran variabel dengan skala likert dapat dilihat pada tabel berikut :

19 Tabel 1.4 Instrumen Skala Likert No Alternatif Jawaban Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Ragu ragu (R) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2004:87) 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Supermarket Madinah Syariah Medan yang berlokasi di Plaza Millennium Jalan Kapten Muslim Medan. Penelitian dimulai dari bulan April 2009 sampai dengan Juli Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan (Sugiyono, 2004:72). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Supermarket Madinah Syariah Medan pada bulan April 2009, yang rata rata berjumlah 984 orang per hari.

20 b. Sampel Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro,2003:103). Penentuan ukuran sampel dari populasi, menggunakan rumus Slovin (Umar,2004:78), yaitu : n = N 1 + Ne 2 Dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Standar error = 10% Maka jumlah sampel : n = (0.1) 2 = dibulatkan menjadi 91 sampel Jumlah sampel penelitian ini dibulatkan menjadi 91 orang dengan taraf kesalahan sebesar 10%. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,2004:78). Kriteria yang diambil bahwa responden minimal pernah melakukan transaksi pembelian minimal dua kali terhadap produk produk yang ditawarkan oleh Supermarket Madinah Syariah Plaza Millennium Medan dan responden berusia tahun. Tujuan dari penetapan kriteria ini adalah dengan mempertimbangkan pengalaman responden yang cukup dan usia responden yang dianggap mampu memberikan penilaian objektif.

21 6. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni: a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian, dan digunakan untuk kepentingan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan / kuesioner dan wawancara. b.data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, jurnal, majalah, dan internet yang dapat menjadi referensi pendukung penelitian ini. 7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara Yaitu pengumpulan data dengan mengadakan wawancara langsung dengan responden dan pihak pihak terkait. b. Daftar Pertanyaan (Kuesioner) Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan tertulis untuk diisi responden. d. Studi Dokumentasi Yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi dari literatur, buku, akses internet, yang berhubungan dengan penelitian.

22 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dan alat ukur yang digunakan (Sugiyono,2004:109). Bila koefisien korelasi (r) masing-masing pertanyaan sama dengan 0,361 atau lebih, maka butir instrumen dinyatakan valid (Sugiyono, 2004:116). Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama (Sugiyono, 2004:110). Bila koefisien korelasi (r) posistif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for Windows. 9.Teknik Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian sehingga mendapat gambaran umum. b. Analisis Kuantitatif 1. Uji asumsi klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar perkiraan menjadi tida bias, maka dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi :

23 a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikut i atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5% maka jika nilai asymp.sig. (2-tailed) di atas nilai signifikansi 5% artinya variabel residual berdistribusi normal. b. Uji Heteroskedastisitas Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi hereroskedastisitas. Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (Homoskedastisitas). Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan Uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan varians residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan lainnya. c.uji Multikolinearitas Multikolinearitas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat

24 toleransi variabel dan Variance Inflation Factor (VIF) dengan membandingkannya sebagai berikut : a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas b. Tolerance > 0.1 maka tidak terdapat multikolinearitas 2. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya dua atau lebih (X 1, X 2 ) terhadap variabel dependen (Y). Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan: Y a b 1 X 1 b 2 X 2 e = Minat Pembelian Ulang = konstanta = Koefisien regresi X1 = Lokasi = Koefisien regresi X2 = Promosi = Error 3. Uji F hitung (Uji Serentak) Uji F hitung dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas mempunyai daya dukung yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Model hipotesis dalam uji F hitung ini adalah: Ho : b 1 = b 2 = 0

25 (variabel bebas secara bersama-sama tidak memiliki daya dukung signifikan terhadap variabel terikat) Ha : b 1 b 2 0 (variabel bebas secara bersama-sama memiliki daya dukung signifikan terhadap variabel terikat) Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu: Ho diterima, bila F hitung < F tabel pada α = 5% Ho ditolak, bila F hitung > F tabel pada α = 5% 4. Uji t (Uji Parsial) Yaitu untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesis sebagai berikut : Ho : b1, b2 = 0, artinya variabel bebas (X1,X2) secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Ha : b1, b2 0, artinya variabel bebas (X1,X2) secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Y). Kriteria Pengambilan Keputusan : Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 5. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar koefisien determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel bebas

26 terhadap variabel terikat. Jika determinasi (R 2 ) semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika determinasi (R 2 ) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. Hal ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

27 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Benny Van V.S (2007). Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Minat Pembelian Ulang Pada Hypermart Sun Plaza Medan. Hasil uji koefiisien determinasi (R 2 ) yaitu variabel persepsi kualitas pelayanan sebesar 57,6 % sedangkan sisanya sebesar 42.4% dijelaskan oleh variabel kepuasan pelanggan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan variabel kualitas pelayanan dan kualitas pelanggan secara bersama sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat pembelian ulang. Lusiana Siahaan (2008). Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pembelian Ulang Konsumen Pada Ramayana Departement Store Cabang Buana Plaza Medan. Hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) yaitu didapat nilai variabel tempat, produk, harga, penampilan toko, pertunjukan toko, dan pelayanan toko sebesar 52,1 % sedangkan sisanya sebesar 47.9%dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat pada variabel bebas yang diteliti. B. Pemasaran Pemasaran menurut Kotler (2001:7) adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

28 Pemasaran menurut Sunarto (2006:4) adalah proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran menurut Miller dan Layton (dalam Tjiptono 2005:2) adalah sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasional. C. Bauran Pemasaran Menurut Lamb dkk (2001:55) bauran pemasaran adalah paduan strategi produk, distribusi, promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Unsurunsur bauran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Produk (product), merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.. Aspek pengembangan produk baru juga memiliki keunikan khusus.selain itu, aspek kualitas dari produk juga merupakan faktor yang berperan penting dalam menghasilkan suatu produk. Penciptaan suatu produk yang berbeda dari produk pesaing juga merupakan faktor penting dalam konsep pemasaran. Salah satu konsep

29 pemasaran adalah fokus pada kemauan dan keinginan konsumen sehingga organisasi dapat membedakan produknya dari produk yang ditawarkan oleh para pesaing (Lamb, dkk, 2001:8). 2. Harga (price), merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran dalam mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb, dkk. 2001:268). Harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan. Menurut Tjiptono (2005:181), penetapan harga maksimum akan dibatasi oleh permintaan pelanggan, khususnya daya beli. Penentuan harga juga sangat berpengaruh dalam menarik minat beli yang juga memberikan dampak dalam pemakaian secara terus menerus. 3. Lokasi (place), keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial. Suryana (2001:105), menyatakan bahwa tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan efisien. Memilih lokasi dekat dengan pelanggan perlu untuk mempertahankan daya saing. Selain faktor kedekatan dengan pelanggan, faktor kenyamanan juga hendaknya diperhatikan. 4. Promosi (promotion), meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi, penjualan, direct marketing, personal selling, dan public relations. Meskipun secara garis besar bauran promosi untuk barang sama dengan jasa, promosi jasa seringkali membutuhkan

30 penekanan tertentu pada upaya meningkatkan kenampakan produk. Selain itu, dalam kasus pemasaran, personel produksi juga menjadi bagian penting. 5. Orang (people), unsur ini adalah unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam industri, setiap organisasi harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. 6. Bukti fisik (physical evidence), unsur ini digunakan untuk mengurangi tingkat resiko terhadap persepsi konsumen terhadap suatu produk yang akan digunakan. Bukti fisik ini bisa dalam berbagai bentuk, misalnya produk yang dijual dan kantor pelayanan; penampilan staf yang rapi dan sopan; dan lain sebagainya. 7. Proses (process), merupakan faktor penting bagi konsumen. Dimana dalam bisnis ritel proses dimulai dari perencanaan presediaan produk digudang hingga produk tersebut dipasarkan ke konsumen D. Bisnis Ritel Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Usaha ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis (Utami, 2006:4). Usaha eceran adalah kegiatan yang menyangkut penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen untuk penggunaan pribadi dan non bisnis (Kotler dan Amstrong,2003:51)

31 Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah menjual berbagai produk, jasa, atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Para peritel berupaya memuaskan kebutuhan konsumen dengan mencari kesesuaian antara barang barang yang dimilikinya dengan harga, tempat, dan waktu yang diinginkan pelanggan. Ritel juga menyediakan pasar bagi para produsen untuk menjual produk produk mereka. Dengan demikian ritel adalah kegiatan terakhir dalam jalur distribusi yang menghubungkan produsen dengan konsumen. Jalur distribusi adalah sekumpulan atau beberapa perusahaan yang memudahkan penjualan kepada konsumen sebagai tujuan akhir. Menurut Simamora (2003:388) secara garis besar pengecer dapat dibedakan menjadi pengecer toko (store retailing) dan pengecer bukan toko retailing (non store retailing). 1. Pengecer toko (store retailing) Pengecer toko adalah usaha eceran yang menggunakan toko sebagai sarana memasarkan produk yang dijual. Pada umumnya usaha eceran menggunakan toko yang disebut dengan toko eceran. 2.. Pengecer bukan toko (non store retailing) Pengecer bukan toko (non-store retailing) poduknya tidak dipajangkan secara langsung, dengan kata lain, pemajangan produk secara tetap tidak menjadi bagian eceran. Pengecer bukan toko termasuk diantaranya adalah internet marketing, direct selling. Produsen menjual produk produknya kepada peritel maupun peritel besar (wholesaler). Peritel besar ini juga kerap disebut sebagai grosir atau

32 pedagang partai besar. Hal ini akan membentuk suatu jalur distribusi, antara produsen ke konsumen akhir. Produsen Pedagang Besar Ritel Konsumen Akhir Sumber : (Utami,2006:5) Gambar 2.1 Jalur Distribusi Barang Dagangan E. Lokasi Beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh peritel dalam mengambil keputusan terkait dengan lokasi ritel yaitu : 1. Merupakan pertimbangan yang dipilih konsumen 2. Merupakan strategi yang penting untuk dikembangkan menjadi persaingan yang sehat. Lokasi merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi fleksibilitas masa depan peritel itu sendiri. Lokasi juga mempengaruhi pertumbuhan ritel tersebut di masa mendatang. Keputusan untuk memilih lokasi menjadi penting, karena sudah banyak tempat baru yang digunakan untuk membuka ritel. Lokasi dimulai dengan memilih suatu komunitas. Keputusan ini sangatlah bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomis dan stabilitas, persaingan, iklim politik dan sebagainya. Setelah mendapatkan kawasan atau komunitas, para peritel harus memilih sebuah lokasi yang spesifik. Para peritel harus mempertimbangkan di mana pesaing pesaingnya berada. Hal hal seperti kemungkinan terlihat, tempat parkir, jalan masuk dan keluar, kemudahan

33 akses, serta keselamatan dan keamanan dari lokasi merupakan faktor lain yang memberikan kontribusi pada keberhasilan pemilihan lokasi. Beberapa jenis lokasi yang tersedia bagi ritel memiliki kekuatan serta kelemahannya sendiri. Memilih jenis lokasi yang khusus melibatkan evaluasi serangkaian penjualan. Pada umumnya penjualan ini melihat biaya lokasi versus nilainya bagi pelanggan. Ritel mempunyai tiga jenis dasar lokasi yang bisa dipilih : 1. Pusat perbelanjaan. 2. Lokasi di kota besar ataupun bertempat ditengah kota, maupun kota kecil. 3. Lokasi bebas (freestanding) Keterangan Area Penjualan Jumlah Barang Penekanan Utama Tabel 2.1 Karakteristik Ritel Convenience Supermarket Supercentre Warehouse Store Store < 350 m Kebutuhan Sehari - hari Hypermarket > > m > One stop 40 % Makanan shopping, 60 % non penjualan hanya 5 % barang makanan dari item dari barang dagangan & 40 % non - dagangan % makanan makanan penjualan Margin Kotor % % % % % Sumber : Levy dan Weitz, Retail Management, 2004 (diolah) F. Promosi Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting bagi perusahaan dalam upaya mempertahankan kontinuitas serta meningkatkaan

34 kualitas penjualan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran dalam hal memasarkan barang atau jasa dari suatu perusahaan Promosi adalah komunikasi oleh pemasaran yang menginformasikan dan mengingatkan calon pembeli tentang sebuah produk untuk mempengaruhi suatu pendapat atau memperoleh suatu respons (Lamb, Hair, dan Mc Daniel,2001:146). Promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu, ataupun rumah tangga (Simamora, 2003:285). Pada proses komunikasi, ada dua elemen utama yang terlibat, yaitu pengirim pesan (sender) dan penerima pesan (receiver). Ada dua alat (perangkat) yang digunakan, yaitu pesan (message) dan media. Selain itu, dilakukan empat fungsi yang meliputi pengkodean (encoding), penerjemahan kode (decoding), respons (response) dan umpan balik (feedback). Elemen terakhir dari sistem adalah gangguan (nosies). Elemen elemen tersebut berada dalam sebuah sistem yang digambarkan sebagai model komunikasi. Sender Encoding Message Decoding Receiver Noise Feedback Response

35 Sumber : Simamora (2003), diolah Gambar 2.2 Model Komunikasi Tujuan daripada promosi itu sendiri adalah untuk membantu memposisikan suatu produk dalam hal ini perusahaan ritel dibenak para konsumen. Sebagai contoh Grand Opening pada masa sekarang adalah suatu campuran yang diorganisasi secara cermat. Semua elemen pembukaan, peliputan pers, acara khusus, pengiklanan media, dan pemajangan toko direncanakan secara teliti. 1. Bauran Promosi (Promotion Mix) a. Periklanan (Advertising) Periklanan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan barang atau jasa. Peranan periklanan dalam pemasaran jasa adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang jasa yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli atau menggunakan jasa tersebut, dan membedakan diri perusahaan satu dengan perusahaan lain. Periklanan peritel juga dilakukan di tingkat lokal dan nasional. Pada umumnya periklanan di tingkat lokal lebih banyak meyampaikan informasi khusus mengenai toko mereka, seperti lokasi, produk, harga, dan penjualan khusus. Dilain pihak, periklanan ritel secara nasional oleh para peritel lebih difokuskan kepada pembentukan citra ataupun image.

36 Dewasa ini, banyak pengecer mengesampingkan pengiklanan melalui media dan menggantikannya dengan surat langsung ataupun program katalog. Surat langsung ataupun katalog tersebut dapat menarik banyak minat para peritel untuk menggunakan strategi tersebut karena dengan cara tersebut dipandang lebih efektif bila ditinjau dari sisi biaya. b. Penjualan perseorangan (Personal Selling) Penjualan perseorangan mempunyai peranan penting dalam pemasaran jasa, karena : 1. Interaksi secara personal antara penyedia jasa dan konsumen sangat penting. 2.Jasa tersebut disediakan oleh orang bukan oleh mesin. 3.Orang merupakan bagian dari produk jasa. Bila dibandingkan dengan media periklanan, maka pesan yang disampaikan melalui media ini ditujukan kepada orang orang yang sebenarnya bukan prospek (calon pembeli) sebaliknya, melalui penjualan perorangan perusahaan sudah berhadapan dengan calon pembeli potensial. c. Promosi Penjualan Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau jasa dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Promosi penjualan dapat diberikan kepada :

37 1. Konsumen, berupa penawaran cuma cuma, sampel, demo produk, kupon, pengembalian tunai, hadiah, kontes, dan garansi. 2. Perantara, berupa barang cuma cuma, diskon, iklan kerja sama, distribution contests, penghargaan. 3. Tenaga penjualan, berupa bonus, penghargaan, dan hadiah untuk tenaga penjualan terbaik. d. Hubungan Masyarakat (Public Relational) Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya, di mana perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar. Hubungan masyarakat sangat peduli terhadap beberapa tugas pemasaran, antara lain : 1.Membangun citra. 2.Mendukung aktivitas komunikasi lainnya. 3.Mengatasi permasalahan dan isu yang ada. 4.Memperkuat positioning perusahaan. 5.Memengaruhi publik yang spesifik. 6.Mengadakan peluncuran untuk produk / jasa baru. Program hubungan masyarakat, antara lain : 1.Publikasi. 2.Acara acara penting. 3.Hubungan dengan investor.

38 4.Pameran. 5.Mensponsori beberapa acara. e. Informasi dari Mulut ke Mulut (Word of Mouth) Dalam hal ini peranan orang sangat penting dalam mempromosikan jasa. Pelanggan sangat dekat dengan penyampaian jasa. Dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannnya. Sehingga informasi dari mulut - kemulut ini sangat besar pengaruhnya dan dampaknya terhadap pemasaran dibandingkan dengan aktivitas komunikasi lainnya. f. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Pemasaran langsung merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi dan promosi. G. Perilaku Konsumen Menurut Hawkins, Best dan Coney (dalam Tjiptono, 2005:40), Perilaku konsumen merupakan studi mengenai individu, kelompok, atau organisasi dan proses proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan, serta dampak proses proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat.

39 Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi unit pembelian dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan penyaluran barang, jasa, pengalaman, serta ide. (Sunarto, 2006:3) Dari definisi diatas, kita mengetahui bahwa ada dua komponen kunci yang harus dilakukan perusahaan dalam memahami perilaku konsumen : 1. Perusahaan berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. 2.Perusahaan mempelajari proses pertukaran, yaitu dua pihak saling mentransfer sesuatu yang bernilai bagi yang lain. Hal ini berarti bahwa titik pusat kegiatan perusahaan didasarkan pada suatu aplikasi disiplin keunggulan konsumen. Oleh karena itu, konsumen merupakan titik pusat usaha pemasaran. H. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Dalam proses pembelian maka ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh konsumen. Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian Sumber : Tjiptono (2005) Gambar 2.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian a. Pengenalan masalah kebutuhan, proses ini dimulai pada saat konsumen menyadari adanya masalah kebutuhan. Konsumen harus menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang diinginkan dengan kondisi yang

40 sebenarnya terjadi. Kebutuhan ini disebabkan rangsangan internal yan berasal dari dalam diri konsumen. b. Pencarian informasi, pada tahap ini seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong mencari informasi yang lebih banyak. Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. c. Evaluasi alternatif, yaitu mengevaluasi pilihan terhadap produk dan merek dan memilihnya sesuai dengan keinginan konsumen dengan membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi. d. Keputusan pembelian, setelah melakukan evaluasi terhadap berbagai alternatif, konsumen akan mengurangi jumlah alternatif yang akan dipertimbangkan selanjutnya akan memilih salah satu dan melakukan pembelian e. Perilaku sesudah pembelian, kepuasan dan ketidakpuasan terhadap akan mempengaruhi pembelian selanjutnya bagi konsumen. I. Minat Pembelian Ulang Minat pembelian ulang adalah perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek. Minat pembelian ulang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang untuk waktu yang akan datang. Perilaku pembelian ulang seringkali dihubungkan dengan loyalitas merek. Akan tetapi, ada perbedaan di antara keduanya. Bila loyalitas untuk mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, maka perilaku

41 pembelian ulang semata mata menyangkut pembelian merek tertentu yang sama secara berulang kali. Menurut Kapferer dan Laurent (dalam Tjiptono, 2005:231), perilaku pembelian ulang (repeat purchasing behaviour) bisa dijabarkan menjadi dua kemungkinan, yakni loyalitas dan inersia. Faktor pembedanya adalah sensitivitas merek (brand sensitivity) yang didefinisikan sebagai sejauh mana nama merek memainkan peranan kunci dalam pemilihan alternatif dalam kategori produk tertentu. Sensitivitas merek dipengaruhi persepsi terhadap perbedaan antarmerek dan tingkat keterlibatan konsumen dalam kategori produk. Perilaku pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek yang kuat dikategorikan sebagai loyalitas, dimana konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama dan menganggap pilihan merek sangat penting baginya. Sebaliknya pembelian ulang dalam situasi sensitivitas merek yang lemah dikategorikan sebagai inersia, yakni konsumen cenderung membeli ulang merek yang sama, namun ia tak menganggap nama merek itu penting, karena ia tidak bisa membedakan berbagai merek yang ada dan tidak terlibat secara intensif dalam pemilihan kategori produk. Seorang pemasar akan berusaha keras untuk mengukur minat melakukan pembelian dari konsumen, serta mengetahui faktor faktor apa saja yang harus mempengaruhi minat tersebut. Pemasar akan selalu menguji elemen elemen dari bauran pemasaran yang mungkin mempengaruhi minat pembelian ulang. Misalnya dengan menguji konsep produk, strategi iklan, packing (pengepakan), atau merek.

42 BAB III GAMBARAN PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

43 Awal berdirinya perusahaan bermula pada tanggal 9 Februari 2006 bertempat di Plaza Millenium Jl. Kapten Muslim No. 111 Medan diadakan Grand Opening untuk supermarket syariah yang pertama di Indonesia, dengan nama Macan Syariah Supermarket dengan nama perusahaan PT. Macan Berkah Internasional (MBI). Dengan luas total banguan adalah 2500 m 2. Supermarket ini didirikan oleh Bapak Muhammad Fendi Leong sebagai penggagas berdirinya Macan Syariah. Berdirinya Macan Syariah Supermarket tidak lepas dari kegigihan Muhammad Fendi Leong yang menjadi muallaf sejak tahun Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya keinginan untuk melakukan transaksi bisnis yang sesuai dengan nilai nilai Islam dalam rangka mendukung ekonomi umat, khususnya muslim dan masyarakat luas pada umumnya. Beliau menjadikan Macan Syariah Supermarket sebagai salah satu bentuk sumbangan bagi kemajuan dan kemakmuran umat Islam. Ide Muhammad Fendi Leong mendirikan Macan Syariah Supermarket membawanya meraih penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai supermarket syariah pertama di Indonesia. Awalnya supermarket Macan Syariah masuk ke dalam Macan Group. Macan Grup adalah bisnis retail lokal Medan yang berdiri sejak tahun Banyaknya pemain asing yang masuk ke Medan membuat grup ini melakukan berbagai inovasi. Salah satunya adalah sistem syariah. Produk yang dijual di supermarket ini mengalami seleksi ketat, sehingga yang dijual hanya produk yang halal baik dari zat maupun prosesnya.

44 Pada saat di bawah naungan Macan Group dalam pengelolaan manajemen, keuangan, dan akuntansinya. Macan Syariah Supermarket mengalami beberapa perbedaan yang mendasar dan kerap kali terjadi diantara para pemegang saham. Hal inilah yang mendorong kuat, yang akhirnya pada tanggal 22 Juni 2007 Macan Syariah Supermarket berpisah dari Macan Group dan melakukan re-branding yaitu mengganti nama menjadi Madinah Syariah Supermarket dengan harapan untuk lebih berusaha mengembangkan usaha sesuai dengan cita cita penggagas yaitu membawa ekonomi secara syariah. Dalam semua proses ini menuju re-branding, PT. Macan Berkah Internasional sangat didukung oleh pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia (BMI) yaitu dengan melakukan re-finance atau membeli Macan Syariah dari Macan Group dalam rangka mewujudkan cita cita PT. Macan Berkah Internasional untuk menjadi supermarket yang benar benar bisa dijalankan dengan prinsip prinsip syariah Islam. Disamping hal tersebut, beberapa perubahan dilakukan. Diantaranya ketetapan bahwa para pemegang saham wajib beragama Islam, pembentukan manajemen baru, pemantapan konsep syariah dengan membuat kebijalkan kebijakan yang mendukung pelaksanaan jual beli secara Islam seperti hanya menjual produk yang halal, menyiarkan hadis hadis melalui saluran komunikasi sepanjang waktu, menutup toko saat pelaksanaan shalat Jum at dan lainnya. Supermarket Madinah Syariah adalah supermarket yang dalam operasinya mengikuti prinsip syariah : sistem, produk, pelayanan, cara memperoleh produk, distribusi keuntungan, dan berbagai aspek lainnya. Selain hanya

45 menjual produk halal, pihaknya juga memberikan kontribusi sosial dengan pemberian 2,5 % zakat dari net profit, sistem yang digunakan transparan dan halal, pelayanan yang terbaik dari hati dan kemudian juga menyediakan tempat ibadah. Di supermarket ini, pengunjung dihibur dengan pembacaan nasihat Islami yang disampaikan lewat Video Jockey (VJ Counter). Supermarket Madinah Syariah menganggap pembeli adalah sahabat, dimana salah satu fungsinya adalah saling mengingatkan untuk kebaikan. Disini, pengunjung selalu dinasihati agar membeli barang sesuai kebutuhan. Ini merupakan hal yang bertolak belakang dengan sikap bisnis kapitalis. Supermarket Madinah Syariah juga sangat serius untuk mengangkat perekonomian masyarakat terutama sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yaitu dengan memberikan tempat khusus untuk para pelaku UKM dan ini pula yang membedakan Supermarket Madinah Syariah dengan Supermarket ataupun Hypermarket lainnya. Meskipun berlabel Syariah, Supermarket Madinah Syariah ditujukan untuk semua kalangan tanpa membedakan agama dan suku. Supermarket Madinah Syariah juga mengajak konsumen untuk menikmati suasana nyaman karena keunggulan produk yang hala yang mengutamakan kebersihan dan kualitas produk. B. Visi dan Misi Perusahaan Visi :

46 Menjadi supermarket syariah terbaik dan terdepan di Indonesia menuju terbentuknya tatanan ekonomi yang diridhoi Allah SWT. Misi : 1. Menjadi role model supermarket syariah di Indonesia dengan penekanan pada semangat ekonomi yang berkeadilan, jujur, dan profesional. 2. Memperkuat dan memperbanyak jaringan sumber daya ekonomi Syariah untuk kesejahteraan umat. 3. Menciptakan spiritual-based community dimana Al-Qur an dan As- Sunnah sebagai landasannya. C. Struktur Organisasi Perusahaan Organisasi adalah suatu bentuk kerja sama dari sejumlah orang dalam suatu wadah untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka pembagian tugas dan tanggung jawab fungsional yang berperan dalam menjalankan aktivitas perusahaan. Melalui struktur organisasi yang jelas maka akan diketahui wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepada setiap pegawai serta hubungan kerja antar pegawai, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dari fungsi masing masing bagian. Dengan adanya struktur organisasi ini diharapkan setiap pegawai mengetahui dengan jelas tugasn dan kewajiban yang harus dilaksanakan serta dapat mempertanggung jawabkannya pada atasan dan atasan akan mengetahui bagaimana mendelegasikan wewenang kepada bawahannya, sehingga setiap aktivitas perusahaan dapat terselenggara dengan baik dan terkoordinasi.

47 Dalam struktur organisasi PT. Macan Berkah Internasional terlihat jelas tugas dan wewenang serta tanggung jawab untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan pembagian unit kerja didasarkan pada spesialisasi tugas. Pada dasarnya struktur organisasinya dapat kita lihat pada gambar berikut ini : Gambar III.1. Struktur organisasi PT. Macan Berkah Internasional Medan

(X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y).

(X1,X2,X3) terhadap variabel terikat (Y). Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 5. Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari perhitungan r (korelasi) dapat dilihat hubungan variabel bebas (X1,X2,X3) dan variabel terikat (Y) positif atau negatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri konveksi saat ini dianggap sebagai suatu lahan yang sangat menjanjikan bagi para pengusaha. Kini pakaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesulitan pihak manajemen perusahaan untuk meramalkan, memperkirakan dan memastikan keadaan di masa mendatang ialah terjadinya perubahan. Kehidupan perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN ECERAN (RETAILING MIX) TERHADAP CITRA MEREK HYPERMART SUN PLAZA MEDAN SKRIPSI OLEH

PENGARUH BAURAN PEMASARAN ECERAN (RETAILING MIX) TERHADAP CITRA MEREK HYPERMART SUN PLAZA MEDAN SKRIPSI OLEH UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA 1 MEDAN PENGARUH BAURAN PEMASARAN ECERAN (RETAILING MIX) TERHADAP CITRA MEREK HYPERMART SUN PLAZA MEDAN SKRIPSI OLEH RENITA ARIANI HUTAGALUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independen) Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keputusan menunjukkan arti kesimpulan terbaik individu nasabah untuk melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulan terbaik

Lebih terperinci

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH MENGGUNAKAN TABUNGAN MARHAMAH PADA BANK SUMUT SYARIAH CABANG MEDAN

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH MENGGUNAKAN TABUNGAN MARHAMAH PADA BANK SUMUT SYARIAH CABANG MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-1 MEDAN PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH MENGGUNAKAN TABUNGAN MARHAMAH PADA BANK SUMUT SYARIAH CABANG MEDAN SKRIPSI OLEH

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Lokasi dalam penelitian ini adalah Arena Futsal Score Purwokerto BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 1. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sifat manusia cenderung konsumtif, yang berarti bahwa konsumen selalu mengkonsumsi produk atau jasa sepanjang waktu. Perilaku konsumtif ini muncul selain dikarenakan

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH AMIR HAMZAH NASUTION MANAJEMEN

SKRIPSI OLEH AMIR HAMZAH NASUTION MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-1 MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA TRANSPORTASI BUS PT. ANTAR LINTAS SUMATERA (ALS) RUTE

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODE PENELITIAN. bulan Maret 2014 hingga bulan Agustus Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini berupa : 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada salah satu outlet Rabbani yang beralamat di jalan Tuanku Tambusai No. 52 Pekanbaru. Penelitian ini dimulai sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi. tersebut adalah kebutuhan pangan dalam jumlah besar untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk yang besar akan membawa implikasi penting bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia. Salah satu implikasi penting tersebut adalah kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pemasaran Pemasaran menurut Kotler (2000:7) adalah proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan. Hal ini dilakukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995,

BAB I PENDAHULUAN. kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha kecil adalah sebuah usaha atau kegiatan perekonomian berskala kecil yang memiliki batasan tertentu. Menurut Undang-undang No 9 Tahun 1995, batasan usaha kecil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Sesuai dengan kerangka pemikiran maka penentuan variabel dalam penelitian ini adalah : 1) Variabel

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG PAKAIAN WANITA DI PASAR KOTA TANJUNG MORAWA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG PAKAIAN WANITA DI PASAR KOTA TANJUNG MORAWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S1 EKSTENSI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG PAKAIAN WANITA DI PASAR KOTA TANJUNG MORAWA DRAFT SKRIPSI OLEH : RIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.Dilakukan di FE UIN Malang, untuk memudahkan peneliti mengambil sampel dan

Lebih terperinci

DRAFT SKRIPSI OLEH PUTRA SAGUH PRAYOGA MANAJEMEN

DRAFT SKRIPSI OLEH PUTRA SAGUH PRAYOGA MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA I MEDAN PENGARUH FAKTOR BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI, DAN PSIKOLOGIS TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK SEDAAP (STUDI KASUS

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi

BAB II KERANGKA TEORI. atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi BAB II KERANGKA TEORI 2.6 Definisi Ritel Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong, memecah, atau membagi sesuatu menjadi bagian yang lebih kecil. Bisnis ritel dapat dipahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis penelitian dalam bentuk survey. Penelitian yang dapat menghasilkan sebuah deskripsi tentang apa yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian, lokasi dan waktu penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggabungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif menurut Ginting & Situmorang (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saja dalam jangka panjang dapat menaikkan tingkat kepuasan, oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. saja dalam jangka panjang dapat menaikkan tingkat kepuasan, oleh karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelanggan-pelanggan yang mengeluh memberi perusahaan suatu peluang untuk memperbaiki masalah yang mungkin tidak diketahui oleh perusahaan. Hal ini dapat memulihkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola atau gaya hidup masyarakat yang sudah semakin

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan Pangeran Emir M. Noor No.4A Bandar Lampung mulai bulan Juli 2011. B. Jenis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009 : 206) menyatakan bahwa statistik deskriptif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah merupakan salah satu perusahaan jasa. Dimana seluruh kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan produk dan layanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek dari penelitian yang dilakukan penulis pada skripsi ini adalah wisatawan domestik dan mancanegara pada objek wisata halal di Aceh. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH HUBUNGAN EKSTERNAL GAPKINDO CABANG SUMUT DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN EKSPOR KOMODITI KARET PERUSAHAAN ANGGOTA ASOSIASI

PENGARUH HUBUNGAN EKSTERNAL GAPKINDO CABANG SUMUT DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN EKSPOR KOMODITI KARET PERUSAHAAN ANGGOTA ASOSIASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-I EKSTENSI M E D A N PENGARUH HUBUNGAN EKSTERNAL GAPKINDO CABANG SUMUT DALAM MENINGKATKAN KELANCARAN EKSPOR KOMODITI KARET PERUSAHAAN ANGGOTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen

BAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli organisasi melalui proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di Toserba Samudra yang beralamat di Jl. H.Z Mustofa No. 59 Tasikmalaya, Jawa Barat. 3.1. Gambaran Umum Toserba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan konsumen semakin penting dalam hubungannya dengan organisasi atau perusahaan, konsumen menuntut tidak terbatas terpenuhinya kebutuhan tetapi juga yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODA PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2007:11) jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERKUNJUNG PADA RUMAH MAKAN ISTANA MINANG JL. SISINGAMANGARAJA PARAPAT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERKUNJUNG PADA RUMAH MAKAN ISTANA MINANG JL. SISINGAMANGARAJA PARAPAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-1 MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN BERKUNJUNG PADA RUMAH MAKAN ISTANA MINANG JL. SISINGAMANGARAJA PARAPAT SKRIPSI OLEH

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI OLEH TOGI APRIANSYAH DEPARTEMEN MANAJEMEN

PROPOSAL SKRIPSI OLEH TOGI APRIANSYAH DEPARTEMEN MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA 1 MEDAN PENGARUH BRAND CHARACTERISTIC DAN COMPANY CHARACTERISTIC TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN HANDPHONE NOKIA DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada

BAB III METODE PENELITIAN. statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 73 Pada 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO)

PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) PENGARUH BAURAN RITEL TERHADAP CITRA TOKO (STUDI PADA KONSUMEN TOSERBA LARIS PURWOREJO) Oleh: Agus Prio Budiman Manajemen satriobungsu@rocketmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini tergolong dalam tipe penelitian survei. Menurut Kerlinger (000), penelitian ini digunakan untuk mengkaji populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah

METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah membeli atau menggunakan jasa PT JNE di kota Bandar Lampung. 3.2 Jenis Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran semakin berkembang dengan ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SELULER GSM AXIS DAN THREE PADA KONSUMEN DI PAJAK USU

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SELULER GSM AXIS DAN THREE PADA KONSUMEN DI PAJAK USU UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STRATA-1 FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SELULER GSM AXIS DAN THREE PADA KONSUMEN DI PAJAK USU DRAFT SKRIPSI OLEH: UMAR MUNANDAR G NST 050502205

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan bagian dari isi laporan yang menjelaskan pendekatan dan metode penelitian yang sedang dilaporkan, beberapa hal yang biasanya pada bagian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian menurut Sugiyono (2012) adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya tempat-tempat makan dengan berbagai macam konsep. Sejalan dengan perkembangan ini, para pelaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODE PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan memahami terlebih dahulu definisi Marketing Public Relations sebagai salah satu bentuk bauran promosi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menganalisis bagaimana pengaruh Pengetahuan, Objek Fisik Bank, pelayanan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Penelitian menggunakan data yang diperoleh dengan cara survey lapangan kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis di lingkungan Kampus Terpadu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), Jalan Sei Batanghari, Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN. (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angkaangka BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan metode kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini tumbuh dengan pesat, baik itu bisnis besar maupun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis saat ini tumbuh dengan pesat, baik itu bisnis besar maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini tumbuh dengan pesat, baik itu bisnis besar maupun bisnis usaha kecil dan menengah. Bisnis yang bergerak dibidang perdagangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBJEK DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah rumah makan Bakso Idola di Klaten. Bakso Idola adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitiannya adalah survei, sedangkan metodenya adalah deskriptif analitis, adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variable-variabel yang akan dianalisis adalah harga (X1), promosi (X2),

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUK, LAYANAN PELANGGAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENABUNG DI PT. PERMATA BANK CABANG MEDAN

PENGARUH PRODUK, LAYANAN PELANGGAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENABUNG DI PT. PERMATA BANK CABANG MEDAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN PENGARUH PRODUK, LAYANAN PELANGGAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH UNTUK MENABUNG DI PT. PERMATA BANK CABANG MEDAN DRAFT SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan adanya pemasaran yang tepat akan mempermudah perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270

BAB III METODE PENELITIAN. Center lantai 4 No. 1006, Jl. Asia Afrika Pintu IX-Gelora Senayan Jakarta 10270 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian 1. Waktu Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di perusahaan tempat penulis bekerja yaitu PT XC Cleanindo yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah data primer dan sekunder. Data Primer yaitu data yang diperoleh peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah data primer dan sekunder. Data Primer yaitu data yang diperoleh peneliti 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Jenis Dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena data diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero)

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero) III. METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah pelanggan listrik prabayar di PT PLN (Persero) UPJ Way Halim. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Bulan Nopember

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat di Jalan Raya Natar, Desa Serbajadi Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan yang biasanya dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan yang biasanya dinyatakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Market share (pangsa pasar) merupakan besarnya bagian atau luasnya total pasar yang dapat dikuasai oleh suatu perusahaan yang biasanya dinyatakan dengan persentase

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel penelitian Variabel penelitan adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggabungkan dua variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan dalam dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaan untuk merespon setiap perubahan yang terjadi di dalam segala bidang, baik produksi maupun jasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam

Lebih terperinci

DRAFT SKRIPSI OLEH: ADDINA DAMANIK MANAJEMEN

DRAFT SKRIPSI OLEH: ADDINA DAMANIK MANAJEMEN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PROGRAM STRATA-1 FAKULTAS EKONOMI MEDAN PENGARUH PERCEIVED QUALITY DAN BRAND ASSOCIATION TERHADAP BRAND LOYALTY MIE INSTAN MEREK INDOMIE (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Jl. Inspeksi Kalimalang Km. 2, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. di Jl. Inspeksi Kalimalang Km. 2, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat pada tahun 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Unipack Indosystems yang beralamat di Jl. Inspeksi Kalimalang Km. 2, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun

BAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan sarana dan prasarana berfasilitas teknologi tinggi maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha pada persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni 2016 sampai dengan bulan November 2016. Penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian akan dilakukan mulai bulan Oktober 2015 sampai November 2015. Penelitian dilakukan pada SPBU 34-17145 Bekasi Timur. Objek penelitian

Lebih terperinci

: Komunikasi Pemasaran Terintegrasi, Citra Merek

: Komunikasi Pemasaran Terintegrasi, Citra Merek PENGARUH KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI TERHADAP CITRA MEREK (BRAND IMAGE) RAMAYANA MAL SIDOARJO Oleh : Evan Dwi Saputra NIM : 11510114 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.

Lebih terperinci