VIII. KAJIAN PEMANFAATAN DAN EVALUASI TEKNOLOGI INFORMASI PERUSAHAAN
|
|
- Inge Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 76 VIII. KAJIAN PEMANFAATAN DAN EVALUASI TEKNOLOGI INFORMASI PERUSAHAAN Bab ini memberikan pembahasan tentang hasil yang dicapai dari pemanfaatan dan evaluasi teknologi informasi yang diterapkan PT Petrokimia Gresik.. Hal ini tercermin dari pembagian subbab yang memfokuskan pembahasan kepada efektifitas, efisiensi dan kinerja perusahaan serta implikasinya kepada kebijakan strategis secara umum. Pada bagian akhir pembahasan diberikan analisis kompleksitas aplikasi untuk evaluasi sistem PSP yang dibangun. Hasil akhir yang ingin dicapai dari pembahasan bab ini adalah terbentuknya mata rantai terakhir pemaparan informasi untuk memperjelas output penelitian yang telah dicapai. 8.1 EFEKTIFITAS PROSES BISNIS PERUSAHAAN Hasil analisis AHP pada Gambar 19 memperlihatkan bahwa efektifitas pelaksanaan implementasi sistem PSP (29%) sangat disukai dalam menyumbang pemilihan alternatif strategi kustomisasi modul. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ya ng saat ini sedang berlangsung di perusahaan dipandang telah cukup efektif oleh para panelis namun untuk meningkatkannya masih dibutuhkan adanya kustomisasi modul lebih lanjut. Gambar 19. Hasil analisis sensitifitas dinamis level 3 terhadap alternatif Dengan melakukan strategi kustomisasi modul (61,1%) diharapkan dapat menunjang efektifitas proses bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan. Hal ini dapat dipahami karena sistem PSP yang diimplementasikan pada prinsipnya dimaksudkan untuk membantu proses bisnis perusahaan untuk berjalan optimal. Kustomisasi modul yang dilakukan dapat mencakup identifikasi fungsional sistem yang dibutuhkan oleh proses bisnis perusahaan seperti pelaporan data produk mentah yang masih tersedia di gudang secara realtime kepada jalur
2 produksi sehingga keputusan untuk melaksanakan produksi dapat berjalan lebih cepat tanpa harus menunggu proses koordinasi birokrasi yang memakan waktu EFISIENSI PROSES BISNIS PERUSAHAAN Efisiensi proses bisnis perusahaan juga dapat ditelusuri dari hasil analisis AHP pada Gambar 19. Seperti pada pembahasan efektifitas proses bisnis sebelumnya, efisiensi proses bisnis perusahaan juga dihubungkan dengan efisiensi pelaksanaan implementasi sistem PSP (28,0%). Alasan efisiensi kurang disukai dari pada efektifitas pelaksanaan (29,0%) karena prinsip dari tim pengadaan teknologi informasi di PT Petrokimia Gresik yang mengutamakan keberhasilan implementasi tanpa mempertimbangkan terlalu ketat penggunaan anggaran. Namun bukan berarti prinsip efisiensi ditinggalkan sama sekali, hal ini terlihat dari urutan peringkat efisiensi adalah kedua setelah efektifitas yang menunjukkan bahwa sebagai sebuah perusahaan milik negara, PT Petrokimia Gresik dituntut untuk menjalankan prinsip efisiensi seiring pelaksanaan operasionalnya. Lebih lanjut, strategi optimalisasi proses implementasi sistem PSP dengan cara melaksanakan kustomisasi modul lebih lanjut (61,1%) seperti pada modul keuangan (finance), dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis karena modul ini memiliki master data yang menyimpan data transaksi finansial perusahaan. Ketika master data tersebut terkoneksi dengan data pada modul lainnya maka dicapai transparansi informasi finansial yang sangat kritis untuk menciptakan efisiensi dalam proses bisnis perusahaan. 8.3 KINERJA PERUSAHAAN Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh kesesuaian proses implementasi sistem PSP dengan perencanaan yang telah dilakukan yang pada Gambar 19 ditunjukkan pada urutan keempat (21,2%). Apabila sistem yang diimplementasikan dapat selesai tepat waktu sesuai rencana maka akan mempercepat adaptasi pengguna terhadap sistem. Proses adaptasi inilah yang menentukan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Semakin cepat pengguna mengadaptasi sistem, maka kinerja perusahaan akan semakin baik. Hal ini dapat dipahami karena sistem PSP
3 78 ditujukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan dengan menerapkan teknologi informasi ke dalamnya. Walaupun demikian, para panelis memberikan posisi keempat untuk kesesuaian dengan jadwal implementasi karena memandang bahwa sistem PSP tidak dapat diimplementasikan dengan berpatokan kepada jadwal. Sistem yang diimplementasikan hanya akan menjadi sia -sia apabila tidak berfungsi dengan baik, sedangkan memastikan seluruh fungsi pada setiap modul berjalan sesuai kebutuhan membutuhkan waktu. 8.4 IMPLIKASI KEBIJAKAN SECARA UMUM Implikasi kebijakan secara umum dapat disimpulkan dari indikator penilaian yang terdapat pada hasil analisis AHP di Gambar 19 yakni implikasi terhadap proses bisnis (21,9%) yang menempati urutan ketiga. Indikator tersebut memperlihatkan bahwa proses implementasi sistem PSP dilaksanakan tanpa harus menerapkan modul yang terkait dengan inti proses bisnis perusahaan sebagai prioritas. Sebagai ilustrasi, pada tahapan implementasi, modul yang diterapkan terlebih dahulu adalah yang mendukung proses bisnis bukan kepada inti proses bisnis. Inti proses bisnis perusahaan adalah manufaktur namun sebelum modul tersebut diimplementasikan, terlebih dahulu diimplementasikan modul keuangan, pemeliharaan, sumberdaya manusia dan distribusi. Sehingga implikasi kebijakan secara umum bila dilihat dari indikator tersebut tidak banyak berubah dengan diterapkannya sistem PSP di perusahaan. Hal ini dapat disebabkan adanya standar baku pengambilan kebijakan di perusahaan yang sistem PSP tidak dapat me mpengaruhinya. Bila dikaitkan dengan pembahasan sebelumnya, sistem PSP dapat menjadikan proses kebijakan yang diambil oleh manajemen lebih efektif dan efisien namun tidak dapat mengubah cara pengambilannya. Terkait dengan hasil yang diperoleh dari alat analisis AHP, bahwa yang paling diinginkan untuk dilaksanakan dalam memperbaiki proses implementasi sistem ERP adalah kustomisasi modul, maka hal ini dilakukan dengan melanjutkan proses kustomisasi yang telah ada, namun mempertimbangkan tingkat adaptasi yang telah dimiliki pengguna terhadap sistem. Tingkat adaptasi
4 79 pengguna dapat diperbaiki dengan memberikan pelatihan rutin serta materi yang berkelanjutan sesuai tingkat kustomisasi yang dilakukan. Hal ini membutuhkan kebijakan yang bersifat jangka panjang, karena proses implementasi sistem ERP memakan waktu yang tidak sebentar. Kebijakan yang dapat diambil untuk memberikan pelatihan rutin dan materi yang berkelanjutan kepada pengguna adalah dengan memberdayakan tim yang telah terbentuk pada awal proses implementasi. Tim tersebut dimodifikasi agar tetap bekerja setelah proses implementasi selesai, dengan fungsi utama memberikan pendampingan selama dibutuhkan untuk mempercepat tingkat adaptasi pengguna sistem. Tim tersebut diberikan wewenang jangka panjang mendesain sistem pelatihan dan evaluasi yang berkelanjutan hingga dicapai kondisi ideal pengguna sistem dimana human error mereka terjadi sangat rendah dalam berinteraksi dengan sistem. Alternatif lain dalam memperbaiki proses implementasi sesuai dengan hasil pada analisis AHP adalah evaluasi manajerial implementasi. Evaluasi manajerial dilakukan apabila diindikasikan telah terjadi ketidakefektifan maupun inefisiensi dalam kinerja manajemen implementasi. Indikator terjadinya hal tersebut adalah waktu pengambilan keputusan yang lama, ketidakpatuhan organisasi perusahaan terhadap kebijakan manajemen implementasi dan keputusan yang diambil oleh manajemen implementasi terhambat oleh struktur birokrasi perusahaan ketika dijalankan. Ketiga indikator tersebut dapat diatasi dengan melakukan revitalisasi terhadap fungsi manajemen implementasi. Langkah revitalisasi yang dilakukan adalah dengan pengocokan ulang pemimpin manajemen dan mengikutsertakan sosok yang setara dengan level manajemen atas seperti wakil direksi bahkan akan lebih baik bila pemimpin perusahaan langsung yang ikut serta dalam manajemen implementasi. Manajemen level atas harus ikut serta dalam tim implementasi karena skala sistem ERP yang mempengaruhi organisasi perusahaan secara keseluruhan tidak dapat diimplementasikan tanpa merubah proses bisnis. Dengan ikut sertanya manajemen level atas maka hambatan birokrasi organisasi, ketidakpatuhan yang dapat terjadi dilapangan dan waktu pengambilan keputusan yang bersifat kritis terhadap proses
5 80 bisnis perusahaan dapat ditanggulangi dan berdampak kepada perbaikan proses implementasi sistem ERP. Langkah ketiga yang diperoleh dari analisis AHP adalah evaluasi anggaran. Hal ini merupakan langkah yang sangat sensitif sehingga dipilih sebagai yang paling kecil kemungkinan untuk dilakukannya. Pada perusahaan swasta, walaupun memiliki kebijakan anggaran ketat, namun untuk sebuah proyek yang tingkat kekritisan tinggi terhadap proses bisnis seperti sistem ERP, masih memberikan keleluasaan dalam mengeluarkan dana selama pelaksanaannya. Anggaran yang fleksibel dibutuhkan dalam proses implementasi sistem ERP karena waktu pelaksanaan yang lama dan dilaksanakannya modifikasi sumberdaya perusahaan. Dana dinilai kritis karena proses yang dilakukan harus tuntas agar tidak terjadi permasalahan dikemudian hari, dan ketika berinteraksi dilapangan dalam menuntaskan proses dibutuhkan biaya yang tidak fix untuk setiap kasus. Pada PT Petrokimia Gresik, evaluasi anggaran berat dilaksanakan karena birokrasi yang harus dilalui cukup berbelit dan lama. Efek langsung dari sistem anggaran yang kaku dalam pelaksanaan proyek adalah tertundanya jadwal kerja dan tidak optimalnya pencapaian sasaran setiap kegiatan. Evaluasi anggaran dibutuhkan agar proses implementasi sistem ERP dapat berjalan sesuai jadwal dan tuntas. 8.5 KOMPLEKSITAS SISTEM APLIKASI EVALUASI YANG DIBANGUN Kompleksitas dianalisis dari dua sudut pandang, pertama dari coding perangkat lunak (internal), namun karena akan membutuhkan banyak analisis yang tidak perlu apabila dilakukan terhadap semua list coding yang ada, maka analisis kompleksitas terhadap coding difokuskan kepada fungsi-fungsi utama dari aplikasi, salah satunya adalah perhitungan hasil survey online. Notasi Big O untuk setiap model yang ada pada aplikasi diperlihatkan pada Tabel 14 sedangkan contoh penelusuran kompleksitas yang dilakukan untuk perhitungan hasil survey online adalah sebagai berikut: - Penentuan coding dari fungsi perhitungan hasil survey online. Coding hasil penentuan tersebut dapat dilihat pada list berikut ini: do while not rs.eof if tmpuser <> rs("id_user") then tmpuser = rs("id_user") no_user = no_user + 1 end if
6 81 loop sql_insert = "INSERT INTO t_temp (no_user,id_bidang_kerja, jml_jwban) VALUES (" & no_user & ", " & rs1("id_bidang_kerja") & ", " & cdbl(rs("jmljwban"))/cdbl(rs("countjwban")) & ")" 'Response.Write sql_insert cn.execute sql_insert TmpRataan = TmpRataan + (cdbl(rs("jmljwban"))/cdbl(rs("countjwban"))) rs.movenext - Setelah ditentukan list coding yang akan dianalisis, maka selanjutnya adalah penentuan notasi big O. Pada proses looping (pengulangan) diatas, pengulangan dilakukan sebanyak n data dan waktu yang dibutuhkan c konstan hal ini ditunjukan oleh script no_user = no_user + 1. Sehingga total waktu yang dibutuhkan adalah c * n = cn = O(N). Tabel 14. Hasil analisis kompleksitas aplikasi No Model sistem Notasi big O 1 Input data penilaian parameter evaluasi PSP O(N) 2 Input data analisis bidang manajemen organisasi O(N) 3 Input data analisis bidang evaluasi PSP O(N) 4 Menjawab pertanyaan survey O(N) Tabel 14 memperlihatkan notasi big O yang sama pada setiap model sistem yang ada, hal ini disebabkan sifat aplikasi yang tergantung kepada jumlah data dalam mengeksekusi coding. Untuk sudut pandang kedua adalah kompleksitas sistem dilihat dari lingkungan eksekusinya (eksternal). Lingkungan kerja aplikasi yang dibangun memiliki konsep memanfaatkan database sebagai penyimpan dan pengelola data yang diinput oleh pengguna. Pemrograman yang digunakan utamanya dalam bentuk sql script dan bekerja dibelakang sistem sehingga tidak membebani komputer pengguna dalam mengolah data. Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa memanfaatkan pemrograman berbasis web. Konsep kerja yang demikian menyebabkan kompleksitas sistem (big O) yang ada menjadi setara dengan jumlah data. Hal ini artinya bahwa waktu yang digunakan oleh aplikasi dalam mengelola database untuk mengolah data menjadi hasil output tergantung jumlah data yang diinput. Semakin banyak data yang diinput, akan semakin lama waktu yang dibutuhkan mengolahnya karena data diperlakukan satu persatu untuk diolah menjadi satu output data.
7 82 Namun dengan desain aplikasi client-server maka lama waktu mengolah data tidak akan sama denga n waktu yang dibutuhkan untuk mengolah data yang sama pada aplikasi yang di desain single desktop. Waktu pengolahan data pada desain client-server akan lebih cepat karena aplikasi database ditempatkan pada sisi server sehingga sisi client tidak terbebani pengolahan data, hanya akan memerlukan query dalam menampilkan data hasil olahan yang merupakan output sisi server. Dengan demikian, kompleksitas sistem atau big O dari aplikasi evaluasi implementasi sistem perencanaan sumberdaya perusahaan adalah O(N), karena algoritma dengan efisiensi n hanya membutuhkan satu buah proses untuk seluruh input yang diberikan. Hal ini sama seperti pada algoritma pencarian linear, dimana mencari sebuah array dengan cara memeriksa setiap elemen per prosesnya. Dapat juga terjadi pada saat pengaksesan linked list, karena akses semacam itu tidak bisa dilakukan secara random (Cprogramming.com, 2005).
VII. SISTEM EVALUASI IMPLEMENTASI PERENCANAAN SUMBERDAYA PERUSAHAAN
VII. SISTEM EVALUASI IMPLEMENTASI PERENCANAAN SUMBERDAYA PERUSAHAAN 61 Bab ini merupakan muara analisis dari seluruh pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Apabila pada pembahasan bab sebelumnya masih dalam
Lebih terperinciVI. EVALUASI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI PERUSAHAAN
VI. EVALUASI IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI PERUSAHAAN 50 Setelah pada dua bab sebelumnya dilakukan pembahasan mengenai teknologi informasi dan proses implementasi yang dilaksanakan di PT Petrokimia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan ke-efisienan dalam melakukan setiap pekerjaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terkumpul diolah menjadi database yang berperan penting dalam perusahaan. Database
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Data merupakan suatu elemen penting pada suatu organisasi yang digunakan untuk memberikan informasi dan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh suatu organisasi.
Lebih terperincic. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, tujuan sistem perencanaan pembangunan adalah untuk mendukung koordinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karya tulis ilmiah merupakan hasil dari sebuah penelitian, dan penelitian adalah salah satu kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan melakukan penelitian diharapkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005: 116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK Bab ini akan membahas mengenai perspektif global tentang produk perangkat lunak yang dibuat, dalam hal ini adalah perangkat Aplikasi Pemesanan Tiket Travel Menggunakan Java ME.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi industri merupakan salah satu mata rantai dari sistem perekonomian, karena ia memproduksi dan mendistribusikan produk (barang atau jasa). Produksi merupakan
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Kondisi pengolahan data yang telah dijabarkan sebelumnya pada bab 1 (satu) memiliki keterkaitan terhadap permasalahan yang teridentifikasi. Yaitu permasalahan terkait desain
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
77 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai
Lebih terperincie - Business ERP Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto 2013
e - Business ERP Sistem Informasi STMIK AMIKOM Purwokerto 2013 ERP (Enterprise Resource Planning) ERP ERP adalah aplikasinsistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah pesat, salah satunya pada bidang komputer. Komputer memegang peranan penting dalam mempermudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasaran lainnya untuk meningkatkan daya jual edisi majalah terbaru.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Gogirl! Magazine sebagai perusahaan kreatif dibidang majalah remaja dengan tingkat persaingan usaha yang begitu ketat, kadangkala mengalami tingkat penjualan yang tidak
Lebih terperinciLab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA
Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan Bahan Baku 2.1.1. Bahan Baku Bahan baku sangat penting dalam perusahaan manufaktur, pengertian bahan baku adalah unsur-unsur yang belum diolah saat digunakan dalam
Lebih terperinciMuhlis Tahir PTIK A 09 UNM
Muhlis Tahir PTIK A 09 UNM BAB 4 Manajemen proyek Pengorganisasian, perencanaan dan penjadwalan proyek perangkat lunak Tujuan Untuk memperkenalkan perangkat lunak manajemen proyek dan menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciENTERPRISE RESOURCE PLANNING
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING RUANG LINGKUP MATAKULIAH Materi Pengantar ERP Sistem dan Rekayasa ERP Pemetaan Proses Siklus ERP ERP: Sales, Marketing & CRM ERP: Akuntansi, Keuangan ERP: Produksi, Rantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan penggunaan perangkat keras komputer ( hardware), program aplikasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu unsur pendukung pelaksanaan fungsi manajemen adalah sebuah organisasi, keberadaan dan kelancaran aktifitas pegawai atau karyawan dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM. perancangan sistem kedalam bentuk coding bahasa pemrograman selain implementasi
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem
Lebih terperinciPengantar Pada bagian berikut diberikan contoh proposal kerja praktek. Kelompok anda dapat menggunakannya sebagai referensi dengan hanya merubah
Pengantar Pada bagian berikut diberikan contoh proposal kerja praktek. Kelompok anda dapat menggunakannya sebagai referensi dengan hanya merubah judul, tujuan dan lokasi kerja praktek. Untuk konten, khususnya
Lebih terperinciTEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK. Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom
TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Ign.F.Bayu Andoro.S, M.Kom Latar Belakang Pengujian Perangkat Lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas P/L dan merupakan review puncak terhadap spesifikasi, desain
Lebih terperinciNama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela
Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela Review Question BAB 1 No.1-17 1. Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan perencanaan sumber daya perusahaan yaitu sebuah sistem informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan Barang merupakan komponen utama yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. LINKIT360 adalah perusahaan yang bergerak dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Saat ini PT. LINKIT360 sudah menjalankan bisnis di 7 negara. Salah satu jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batas
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, batas penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peralatan mesin, sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mampu membantu manusia dalam beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi.
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK Bab ini menjelaskan gambaran secara global produk tentang perangkat lunak produk yang akan dibuat, dalam hal ini ialah migrasi sistem informasi absensi dari pemrograman terstruktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan pengaruh yang sangat besar pada kehidupan manusia hampir disetiap bidang kehidupan. Contohnya adalah pada bidang pendidikan, yang dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Management Fee Jasa Outsourcing Pada PT. Dara Indonesia. IV.1.1 Halaman
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM Analisa terhadap sistem yang sedang berjalan adalah suatu kegiatan untuk mempelajari interaksi sistem yang terdiri atas pelaku proses dalam sistem, prosedur, dan data serta informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan Teknologi Informasi yang semakin meluas ini sistem informasi berperan penting untuk menunjang kredibilitas perusahaan dan pengguna jaringan lainnya.
Lebih terperinciStudi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya
Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya Ronny - 13506092 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Email : if16092@students.if.itb.ac.id 1. Abstract
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Penerimaan Dan Pengeluaran Kas Pada Kantor SAR Banda Aceh. IV.1.1 Halaman Menu Login Halaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan arus komunikasi yang mendukung perkembangan zaman terjadi begitu pesat dan berdampak luas terhadap semua aspek kehidupan. Sistem
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH (STUDI KASUS SMP N 2 PATIKRAJA BANYUMAS)
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SEKOLAH (STUDI KASUS SMP N 2 PATIKRAJA BANYUMAS) Ajeng Puspitasari Rahastri 1, Tengku A. Riza, ST.,MT.2, Rohmat Tulloh 3 1,2, Prodi D3 Teknik Telekomunikasi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
76 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kusrini dan Koniyo (2007), Sistem mempunyai beberapa pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu: 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh : Bansa Tuasikal 06.11.1012 S1 Ti 10A Daftar Isi : Pendahuluan...1 Pengertian ERP...2 Tujuan dan Peran ERP Dalam Perusahaan...3 Kelebihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, persaingan bisnis yang semakin ketat membuat peranan sistem informasi tidak dapat dipungkiri lagi. Sistem informasi telah menjadi salah satu
Lebih terperinciTESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA. Mengukur Produktivitas Perangkat Lunak. helen.staff.gunadarma.ac.id
TESTING & IMPLEMENTASI SISTEM 4KA Mengukur Produktivitas Perangkat Lunak Overview Produktivitas Pengukuran Perangkat Lunak Size-oriented Metrics Function-oriented Metrics Produktivitas Produktivitas pengembangan
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 6 KSI LANJUT ERP (Bagian 1) Pemahaman Enterprise Resource Planning (ERP). Karakter Sistem. Pemahaman Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, penggunaan teknologi informasi berkembang sangat cepat dan pesat. Di berbagai bidang, kemajuan evolusi sistem berkembang menuju arah
Lebih terperinciKata Kunci :Sistem Informasi Akademik, SMA, Waterfall, PHP, MySql
Abstrak Teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan akan metode pembelajaran yang lebih efektif dan efisien serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.
13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Manajemen Proyek Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3) manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi yang demikian cepatnya telah memasuki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang demikian cepatnya telah memasuki segala bidang kehidupan. Sejalan dengan perkembangan zaman, komputer berdampak pada persaingan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep dan Definisi Konsep Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep dan Definisi Konsep 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
Lebih terperinciPersyaratan Produk. I.1 Pendahuluan
BAB I Persyaratan Produk I.1 Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan.
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) GUNAWAN adalah salah satu konsultan yang bergerak di bidang jasa penilai publik atau appraisal sebagai rekanan dari PT BANK
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1. Pendahuluan Informasi untuk suatu perusahaan peminjaman bus sangatlah penting. Dikarenakan sering adanya keterlambatan datangnya bus ataupun bentroknya jadwal peminjaman sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menjual berbagai jenis pakaian. Seiring dengan perkembangan fashion pakaian ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis penjualan pakaian sekarang ini memang semakin berkembang terutama di Indonesia, ini terbukti dengan semakin banyaknya muncul outlet dan distro yang menjual berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan keefisienan dalam melakukan setiap
Lebih terperinciERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam
Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi Sistem merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Dalam tahap implementasi sistem
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Mata Kuliah : Pemrogaman Web (3 sks) Kode : TFP 3308 Prasyarat : Sistem Manajemen Basis Data Program studi : Teknik Informatika ( S1) Semester : IV Dosen : Prita Haryani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komputer adalah teknik komando/instruksi untuk memerintahkan. komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa pemrograman atau sering diistilahkan juga dengan bahasa komputer adalah teknik komando/instruksi untuk memerintahkan komputer. Bahasa pemrograman ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Daerah Gunung Jati yang berada di Jalan Kesambi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit Daerah Gunung Jati yang berada di Jalan Kesambi merupakan salah satu rumah sakit yang terdapat di daerah Cirebon. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi sangat cepat berkembang seiring dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangat cepat berkembang seiring dengan kebutuhan akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Chapter 10 PENGERTIAN ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok
10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok dalam pendekatan mendefinisikan system, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. 1.1 Latar belakang masalah
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Basis data merupakan kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia tengah mengarah pada era teknologi informasi. Teknologi dan informasi akan menjadi kekuatan yang sangat menentukan. Sekarang pun hal-hal
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah
DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIKOM ABSTRAK
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIKOM Nama : Dewi Mustari Pembimbing 1 : Mira Kania Sabariah, S.t, M.T Pembimbing 2 : Andri Heryandi, S.T ABSTRAK Sistem penjadwalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Teknologi yang sangat besar serta canggih di dunia modern ini, menjadi salah satu faktor yang ikut mendukung pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan. Penggunaan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) daripada kumpulan kebenaran itu sendiri. (Stair, 2006)
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data Dan Informasi Data adalah sebuah kebenaran, atau kenyataan, contoh nama pegawai, order penjualan, nomor penjualan. (Stair, 2006) Informasi adalah sekumpulan kebenaran atau
Lebih terperinciLAPORAN AWAL. Pengembangan Sistem Informasi Layanan Terpadu. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Kementerian Perdagangan
LAPORAN AWAL Pengembangan Sistem Informasi Layanan Terpadu Pusat Pendidikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) Kementerian Perdagangan 12/1/2016 CV. Raina Mandiri Aditya Pratama BAB I PENDAHULUAN Laporan pendahuluan
Lebih terperinciENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP)
ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) Sumber : http://en.wikipedia.org http://yanuar.kutakutik.or.id/ngeweb/erp-masih-validkahditerapkan-di-perusahaan/ www.mikroskil.ac.id/~erwin/erp/00.ppt http://www.army.mil/armybtkc/focus/sa/erp_intro.htm
Lebih terperinciSiklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis
Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Gunung Mas Parahyangan merupakan perusahaan dengan skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin tekstil.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. subsistem agribisnis hulu peternakan (upstream agribusiness) yakni kegiatan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan peternakan yang mampu memberikan peningkatan pendapatan peternak rakyat yang relatif tinggi dan menciptakan daya saing global produk peternakan adalah paradigma
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pentingnya suatu pengelolaan data yang kompleks dalam menunjang agenda kerja suatu organisasi, kini sudah banyak bagian, dinas, dan instansi yang
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Sistem Pendukung Keputusan Pendukung Penempatan Jabatan dibutuhkan perangkat lunak Visual Studio 2010 dengan menggunakan bahasa pemrograman C# untuk
Lebih terperinciPengenalan Algoritma & Pemrograman
Pengenalan Algoritma & Pemrograman I Gusti Agung Made Wirautama, S.Kom Agenda ALGORITMA PEMROGRAMAN BAHASA PEMROGRAMAN Definisi Algoritma Algoritma adalah urutan langkahlangkah logis penyeselaian masalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari sistem informasi anggaran produksi Pupuk Bokashi Pada PT. Merek Indah Lestari yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah ini : 1. Tampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecamatan Coblong merupakan suatu organisasi pemerintahan yang terdiri dari beberapa kelurahan, dan setiap bulannya masing-masing kelurahan wajib melaporkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan... 5
DAFTAR ISI i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Landasan Hukum... 5 1.3 Maksud dan Tujuan... 5 1.4 Keluaran... 5 E-PERENCANAAN... 6 2.1 Definisi E-Perencanaan... 6
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PORTAL DAN SITUS WEB BADAN PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh kegiatan yang dilakukan baik lembaga maupun masyarakat itu sendiri.
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Di era globalisasi seperti ini, perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi yang sangat pesat membawa pengaruh terhadap seluruh kegiatan
Lebih terperinciMEMILIH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TERBAIK UNTUK ORGANISASI TUGAS E-BISNIS
MEMILIH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) TERBAIK UNTUK ORGANISASI TUGAS E-BISNIS disusun oleh Ganef Saputro 11.21.0565 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Komputer
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era informasi, dimana informasi dan teknologi tumbuh dan berkembang mempengaruhi kehidupan manusia, sesuai dengan pengertian teknologi menurut Miarso (2007
Lebih terperinciRekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa Perangkat Lunak Pertemuan 9 Teknik Pengujian Perangkat Lunak.: Erna Sri Hartatik :. Definisi Pengujian adalah proses untuk menemukan error pada perangkat lunak sebelum di-delivery kepada pengguna.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL. yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat secara
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KONSEPTUAL 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang pemecahan masalah yang akan dicari jalan keluarnya melalui pembahasan-pembahasan yang dibuat
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MONITORING PERKULIAHAN BERBASIS WEB DI STMIK SINAR NUSANTARA SURAKARTA
ISSN : 2338-4018 SISTEM INFORMASI MONITORING PERKULIAHAN BERBASIS WEB DI STMIK SINAR NUSANTARA SURAKARTA Wenda Priyanto (wendha0810@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com)
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi sistem ini merupakan tahap meletakkan perancangan sistem
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan baik. Adapun kebutuhan perangkat lunak (software) dan perangkat keras
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan Sistem Informasi Pengendalian Persediaan Barang pada UD. Mekaryo Utomo dibutuhkan perangkat keras dan perangkat
Lebih terperinciPERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK
PERANAN TEAM SOFTWARE PROCESS PADA REKAYASA PERANGKAT LUNAK Suhatati Tjandra Teknik Informatika dan Komputer Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Email: tati@stts.edu ABSTRAK Semakin berkembangnya dunia industrialisasi
Lebih terperinciMAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING
MAKALAH ENTERPRISE RESOURCE PLANNING Dosen : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun Oleh : Nama : NURUL FARIDA NIM : 09.11.3242 Kelas : S1 TI 10 Jurusan : S1 Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada era globalisasi telah berkembang pesat dan selalu mengalami perubahan disetiap masanya. Perkembangan ini dapat dilihat dari pemakaian aplikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. instansi saat ini, komputer merupakan sebuah alat atau sarana yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini telah banyak membantu manusia dalam mengerjakan pekerjaan mereka sehingga menjadi lebih mudah, cepat dan hasil yang memuaskan.
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA
STRUKTUR DAN FUNGSI PENGOLAHAN DATA FUNGSI PENGOLAHAN DATA Struktur suatu organisasi adalah pengelompokan logis fungsi-fungsi dan orangorang yang terlibat didalamnya. Sebelum suatu aktivitas dijalankan,
Lebih terperinciMenjelaskan maksud dari arsitektur PL dan kenapa sangat penting.
METODE DESAIN (2) Pokok Bahasan dalam RPL : Desain Interface Desain Interface Manusia Mesin Desain Prosedural Coding Tujuan Metode Desain Menjelaskan maksud dari arsitektur PL dan kenapa sangat penting.
Lebih terperinciBAB I PERSYARATAN PRODUK
1 BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 PENDAHULUAN Seiring berkembangnya jaman dan kemajuan teknologi, kebutuhan manusia pun semakin bertambah, sehingga perusahaan berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan tersebut.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan digunakan. Hal ini sangat penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era globalisasi dan mempersiapkan persaingan bebas. Manusia sebagai sumber daya yang paling vital sangat diharapkan kemampuan dan keahliannya
Lebih terperinci