Penerapan Algoritme Fuzzy K-Nearest Neighbor (FK-NN) Pada Pengklasifikasian Penyakit Kejiwaan Skizofrenia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Algoritme Fuzzy K-Nearest Neighbor (FK-NN) Pada Pengklasifikasian Penyakit Kejiwaan Skizofrenia"

Transkripsi

1 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm Penerapan Algoritme Fuzzy K-Nearest Neighbor (FK-NN) Pada Pengklasifikasian Penyakit Kejiwaan Skizofrenia Tania Oka Sianturi 1, Muhammad Tanzil Furqon 2, Indriati 3 Program Studi Teknik Informatika, 1 taniaokasianturi@gmail.com, 2 m.tanzil.furqon@ub.ac.id, 3 indriati.tif@ub.ac.id Abstrak Salah satu penyakit kejiwaan yang banyak menyerang penduduk Indonesia adalah penyakit kejiwaan Skizofrenia. Skizofrenia menyebabkan seseorang mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan terhadap perilaku. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, prevalensi Skizofrenia sebesar 1,7% per 1000 penduduk atau sekitar orang. Untuk wilayah Indonesia yang sangat luas dengan jumlah penduduk sekitar 237 juta, jumlah ahli jiwa atau psikiater yang dimiliki sekitar 616 orang tergolong masih sangat sedikit. Dengan keterbatasan tersebut diperlukan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk membantu paramedis dalam mendiagnosis dan mengklasifikasi penyakit kejiwaan Skizofrenia. Pada penelitian ini diterapkan algoritme fuzzy K-nearest neighbor untuk mendiagnosis dan mengklasifikasi penyakit kejiwaan Skizofrenia. Jenis-jenis penyakit kejiwaan Skizofrenia yang digunakan pada penelitian ini yaitu Skizofrenia paranoid, Skizofrenia hebefrenik, Skizofrenia katatonik, Skizofrenia tak terinci, dan Skizofrenia simpleks. Proses klasifikasi terdiri atas tiga proses yaitu proses inisialisasi fuzzy, proses algoritme K-nearest neighbor, dan proses algoritme fuzzy K-nearest neighbor. Untuk menguji sistem, maka dilakukan pengujian terhadap nilai K dan pengujian terhadap K-Fold. Berdasarkan hasil pengujian terhadap nilai K, didapatkan nilai akurasi tertinggi sebesar 38,33% pada nilai K=5. Hasil pengujian pengaruh K-Fold didapatkan rata-rata nilai akurasi tertinggi sebesar 34,17% pada K-Fold=10. Kata kunci: assymetric binary, k-fold, skizofrenia Abstract One of the psychiatric diseases that affects many Indonesians is schizophrenia. Schizophrenia causes a person to sustain delusions, hallucinations, chaotic thoughts, and behavioral changes. According to Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) in 2013, prevalence of schizophrenia is 1.7% per 1000 people or about 400,000 people. For very wide territory of Indonesia with total population around 237 million, the number of psychologists or psychiatrists about 616 people is still very small. With this limitation, a system that can be used to assist paramedics in diagnosing and classifying psychiatric illnesses of schizophrenia. In this study applied fuzzy K-nearest neighbor algorithm to diagnose and classify psychiatric illness of schizophrenia. Types of schizophrenia used in this study are paranoid schizophrenia, hebephrenic schizophrenia, catatonic schizophrenia, undifferentiated schizophrenia, and simple schizophrenia. The classification process consists of three processes are the fuzzy initialization process, the K-nearest neighbor algorithm process, and the fuzzy K-nearest neighbor algorithm process. The testing consists of the effect of K value and the effect of K-Fold. Based on the test results on the K value, obtained the highest accuracy of 38.33% at K=5. The effect of K-Fold test results obtained the highest average accuracy of 34.17% at K-Fold= 10. Keywords: assymetric binary, k-fold, schizophrenia 1. PENDAHULUAN Skizofrenia merupakan salah satu jenis gangguan jiwa (mental disorder) yang menyebabkan seseorang mengalami delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan terhadap perilaku. Penyakit kejiwaan ini tergolong ke dalam jenis gangguan jiwa berat dan kronis. Penderita gangguan jiwa berat akan mengalami gangguan fungsi sosial dengan orang lain dan fungsi kerja yang mengakibatkan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya 3492

2 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3493 seseorang menjadi tidak produktif. Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2008, sebanyak 450 juta orang menderita penyakit kejiwaan Skizofrenia dan terus meningkat setiap tahunnya. Walaupun tidak menyebabkan kematian secara langsung, sekitar 1 juta orang penderita Skizofrenia meninggal akibat bunuh diri setiap tahunnya. Paramedis belum mengetahui secara pasti penyebab penyakit kejiwaan Skizofrenia, tetapi ada beberapa dugaan yang dapat menjadi penyebab, antara lain faktor genetik, susunan saraf pusat, zat neurotransmiter yang tidak seimbang, lahir prematur, dan hubungan kurang harmonis dengan orang lain (Hudaya, 2015). Penyakit kejiwaan Skizofrenia dapat terjadi pada usia sekitar tahun. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, prevalensi gangguan jiwa ringan seperti depresi dan kecemasan sebesar 6% untuk usia di atas 15 tahun atau sekitar 14 juta orang. Sementara itu prevalensi Skizofrenia sebesar 1,7% per 1000 penduduk atau sekitar orang (Depkes, 2014). Berdasarkan data tersebut, tingkat beban penyakit untuk penyakit jiwa khususnya Skizofrenia di Indonesia cukup besar. Untuk wilayah Indonesia yang sangat luas dengan jumlah penduduk sekitar 237 juta, jumlah ahli jiwa atau psikiater yang dimiliki sekitar 616 orang tergolong masih sangat sedikit (Safitri, 2011). Dengan keterbatasan tersebut diperlukan sebuah sistem yang dapat digunakan untuk membantu paramedis dalam mendiagnosis dan mengklasifikasi penyakit kejiwaan Skizofrenia. Penelitian terkait penyakit kejiwaan Skizofrenia masih sangat sedikit. Untuk itu diperlukan lebih banyak penelitian terkait penyakit kejiwaan ini. Masyarakat sering kali memandang remeh penyakit kejiwaan dan lebih sering menjauhi bahkan membuang keluarganya yang menderita gangguan jiwa. Padahal penyakit gangguan jiwa dapat ditangani dan penderitanya dapat disembuhkan bukan hanya dengan bantuan medis tetapi juga dengan keluarga terdekat. Berdasarkan data-data tersebut, penulis membuat penelitian dengan objek penyakit kejiwaan Skizofrenia dengan studi kasus Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat. Penelitian ini menggunakan algoritme fuzzy K-nearest neighbor (FK-NN) untuk klasifikasi penyakit kejiwaan Skizofrenia. Penelitian sebelumnya terkait dengan algoritme fuzzy K-nearest neighbor dengan judul Klasifikasi Kondisi Detak Jantung berdasarkan Hasil Elektrokardiogram (EKG) Menggunakan Metode Fuzzy K-Nearest Neighbor (FK-NN) oleh Lintang Resita Mayangsari memperoleh nilai akurasi yang cukup stabil. Penelitian tersebut menggunakan data dari database MIT BIH Arrhytmia yaitu data gambar sinyal EKG, data pengambilan atribut/parameter input, dan data nilai-nilai masing-masing pengambilan atribut/parameter input. Berdasarkan penelitian, irama detak jantung dapat diklasifikasikan dalam empat kelas yaitu normal, ventricular tachycardia, PVC bigeminy, dan atrial fibrilation. Banyaknya tetangga terdekat yang akan ditentukan oleh nilai K sangat berpengaruh terhadap nilai akurasi. Akurasi paling tinggi dihasilkan saat nilai K=8 yaitu sebesar 81,25% dengan menggunakan 124 data latih dan 16 data uji yang dihitung dengan jarak Manhattan (Mayangsari, 2016). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis membuat penelitian dengan judul Penerapan Algoritme Fuzzy K-Nearest Neighbor (FK-NN) pada Pengklasifikasian Penyakit Kejiwaan Skizofrenia untuk mendiagnosis dan mengklasifikasikan penyakit kejiwaan Skizofrenia. 2. SKIZOFRENIA Skizofrenia merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani, schizophrenie. Schizophrenie terbagi atas dua kata, yaitu schizein yang artinya pecah atau pisah dan phren yang artinya pikiran. Berdasarkan pengertian tersebut, penderita Skizofrenia merupakan orang yang mengalami pemisahan antara pikiran, emosi, dan perilaku. Skizofrenia diartikan sebagai gangguan jiwa berat yang ditandai oleh delusi, halusinasi, pikiran kacau, dan perubahan perilaku pada penderitanya. Penderita Skizofrenia tidak dapat menghadapi kenyataan hidup karena pikiran dan perasaan dipenuhi oleh halusinasi. Sehingga menurut data statistik, 50% penderita Skizofrenia pernah berusaha bunuh diri dan 10% di antaranya meninggal (Hawari, 2001). 3. FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR Fuzzy K-nearest neighbor (FK-NN) adalah gabungan algoritme klasifikasi antara Logika fuzzy dan K-nearest neighbor. Fuzzy K-nearest neighbor memiliki dua kelebihan jika dibandingkan dengan algoritme K-nearest neighbor, yaitu dapat memberikan pertimbangan

3 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3494 jika ada sifat ambigu dari tetangga dan sebuah objek akan memiliki nilai derajat keanggotaan pada masing-masing kelas sehingga akan lebih memberikan kekuatan/kepercayaan suatu objek berada pada suatu kelas (Jowik, 2013). Langkah-langkah yang perlu dilakukan pada algoritme fuzzy K-nearest neighbor (FK-NN) adalah sebagai berikut (Asri, 2016): 1. Menghitung jarak kedekatan antara data latih dengan menggunakan Persamaan 1 berikut N d (xi,x j ) = (Σ l=1 (x i x j ) ) Keterangan: (1) d (xi,x j ) : jarak kedekatan antara data latih dan data uji N x i x j : jumlah fitur data : data latih ke-i : data uji ke-j 2. Mengurutkan jarak kedekatan antara data latih dari yang terkecil sampai terbesar 3. Mengubah id data latih sesuai dengan data latih 4. Mengubah kelas data latih sesuai dengan data latih 5. Menentukan jumlah tetangga terdekat sebanyak K 6. Mengambil data jarak kedekatan antara data latih yang telah diubah menjadi kelas data sebanyak K 7. Menghitung jarak kedekatan antara data uji dengan data latih dengan menggunakan Persamaan 1 8. Mengurutkan jarak kedekatan antara data uji dengan data latih dari yang terkecil sampai terbesar 9. Inisialisasi fuzzy pada data latih dengan menggunakan Persamaan 2 berikut u (xj,c i ) = { 0,51 + ((nj) 0,49), jika j = i K ( n j Keterangan: K ) 0,49, jika j i (2) u (xj,c i ) : nilai keanggotaan data latih n j : jumlah anggota kelas j pada himpunan K-tetangga terdekat data latih k i j : jumlah tetangga terdekat : kelas data latih : kelas target 10. Menghitung nilai keanggotaan menggunakan Persamaan 3 berikut u (x,ci ) = Keterangan: K Σ j=1u(xj,c i ) Σ K j=1 ( ( 1 2 d (m 1) (x,xj) ) 1 2 d (m 1) (x,xj) ) (3) u (x,ci ) : nilai keanggotaan data x ke kelas c i k : jumlah tetangga terdekat u (xj,c i ) : nilai keanggotaan data tetangga dalam K tetangga pada kelas c i d (x,xj ) : jarak dari data x ke data x j dalam K tetangga terdekat m: bobot pangkat, m > Menentukan nilai terbesar dari nilai keanggotaan sebagai hasil dari klasifikasi. 4. ASSYMETRIC BINARY Assymetric binary merupakan pengukuran jarak yang biasanya digunakan pada data berupa biner. Variabel biner termasuk assymetric jika statusnya tidak sama penting. Misalnya untuk hasil positif dan negatif dari tes medis diberi nilai 1 untuk positif dan 0 untuk negatif. Perhitungan assymetric binary ditunjukkan pada Persamaan 4 (Han, 2006). d ij = Keterangan: r+s q+r+s d ij : Assymetric binary q : jika i = 1 dan j = 1 r : jika i = 1 dan j = 0 s : jika i = 0 dan j = 1 5. K-FOLD CROSS VALIDATION (4) K-Fold Cross Validation merupakan suatu pengujian dengan membagi data sejumlah K-

4 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3495 Fold dan menjadikan data tersebut berupa sub set sebanyak K-Fold. Sub set dibagi atas dua yaitu sub set data latih dan sub set data uji. Data uji terdiri dari 1 sub set, sedangkan sisa K-Fold menjadi sub set data latih. Pengujian akan dilakukan berulang sebanyak K-Fold dengan melakukan iterasi pada sub set data secara bergantian menjadi sub set data latih dan sub set data uji. Contoh K-Fold Cross Validation ditunjukkan pada Gambar 1 (Hastie, 2009). 6. METODE PENELITIAN Metode penelitian dilakukan melalui beberapa proses yaitu proses inisialisasi fuzzy, proses assymetric binary, proses sorting, proses algoritma K-nearest neighbor (FK-NN), dan algoritma fuzzy K-nearest neighbor (FK-NN). Secara keseluruhan proses klasifikasi ditunjukkan pada Gambar Proses Inisialisasi Fuzzy Proses inisialisasi fuzzy dilakukan untuk menghitung nilai fuzzy data latih pada seluruh jenis penyakit. Langkah awal dalam mencari hasil inisialisasi fuzzy adalah dengan mencari jarak kedekatan antara data latih. Kemudian mengurutkan jarak kedekatan antara data latih berdasarkan kolom dimulai dari jarak kedekatan terkecil sampai terbesar. Kemudian menentukan id data dan kelas data berdasarkan data latih. Setelah semua proses tersebut dilakukan, selanjutnya dapat mencari hasil inisialisasi fuzzy. Proses inisialisasi fuzzy ditunjukkan pada Gambar Proses Assymetric Binary Proses assymetric binary dilakukan untuk menghitung jarak kedekatan antara data latih dan jarak kedekatan antara data uji dengan data latih. Proses assymetric binary ditunjukkan pada Gambar Proses Sorting Proses sorting dilakukan untuk mengurutkan jarak kedekatan antara data latih dan jarak kedekatan antara data uji dengan data latih dari jarak kedekatan terkecil sampai terbesar. Proses sorting ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar 1. Contoh K-Fold Cross Validation 6.4 Proses Algoritme K-nearest neighbor Proses algoritme K-nearest neighbor dilakukan untuk menentukan ketetanggaan data sebanyak nilai K. Algoritme K-nearest Gambar 2. Proses Klasifikasi Gambar 3. Proses Inisialisasi Fuzzy

5 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3496 Gambar 5. Proses Sorting Gambar 4. Proses Assymetric Binary neighbor dimulai dengan mencari jarak kedekatan antara data uji dengan data latih. Kemudian jarak kedekatan antara data uji dengan data latih diurutkan mulai jarak kedekatan terkecil sampai terbesar. Langkah terakhir mengambil hasil jarak kedekatan urut tersebut sebanyak nilai K. Proses algoritme K- nearest neighbor ditunjukkan pada Gambar Proses Algoritme Fuzzy K-nearest neighbor Proses algoritme fuzzy K-nearest neighbor dilakukan untuk menentukan hasil klasifikasi data uji. Algoritme fuzzy K-nearest neighbor dimulai dengan mencari nilai keanggotaan setiap kelas. Kemudian hasil dari nilai keanggotaan terbesar ditentukan sebagai kelas data uji. Proses algoritme fuzzy K-nearest neighbor ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 6. Proses Algoritme K-nearest neighbor 7. IMPLEMENTASI Implementasi antarmuka pada penelitian penerapan ini terdiri dari implementasi halaman awal, implementasi halaman data, dan halaman proses fuzzy K-nearest neighbor. Untuk menampilkan proses fuzzy K-nearest neighbor dan nilai akurasi sistem yaitu dengan

6 Persentase (%) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Analisis Pengujian terhadap Nilai K Hasil pengujian terhadap nilai K=1 sampai K=10 menunjukkan nilai akurasi yang bervariasi. Pada nilai akurasi terjadi turun dan naik yang tidak terlalu jauh. Hal ini terjadi karena sebaran data dalam satu kelas tidak teratur. Sehingga data tetangga dalam satu kelas yang sama dapat tersebar jauh dan dekat. Berdasarkan hasil pengujian, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai K memiliki pengaruh terhadap nilai akurasi. Pada pengujian dengan menggunakan K-Fold=10, nilai akurasi tertinggi terdapat pada nilai K=5 sebesar 38,33%. Grafik hasil pengujian terhadap nilai K ditunjukkan pada Gambar 9. Gambar 7. Proses Algoritme Fuzzy K-nearest neighbor data dan nilai K, kemudian memilih button proses. Proses-proses perhitungan sistem akan ditampilkan pada tabbed pane proses fuzzy K- nearest neighbor. Nilai akurasi akan ditampilkan pada text field akurasi. Implementasi antarmuka ditunjukkan pada Gambar PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian sistem yang dilakukan adalah pengujian terhadap nilai K, pengujian terhadap K-Fold, dan pengujian terhadap data seimbang. 8.1 Pengujian terhadap Nilai K Pengujian terhadap nilai K dilakukan pada sistem untuk mengamati pengaruh nilai akurasi berdasarkan nilai K yang telah ditentukan. Pengujian dilakukan dengan menentukan nilai K yang bervariasi menggunakan K-Fold=10. K- Fold=10 menggunakan 90% data latih dan 10% data uji berdasarkan 111 data gejala dan penyakit kejiwaan Skizofrenia. Setiap proses K-Fold=10 menggunakan K=1 sampai K= Pengujian terhadap K-Fold Pengujian terhadap K-Fold dilakukan pada sistem untuk mengamati pengaruh nilai akurasi berdasarkan variasi jumlah data latih dan data uji dengan menggunakan K-Fold. Pengujian dilakukan dengan menentukan K-Fold dan nilai K yang bervariasi. Setiap proses menggunakan K=1 sampai K=10 dengan perbandingan data latih dan data uji berdasarkan K-Fold sebagai berikut: K-Fold=2 terdiri dari data latih 50% dan data uji 50%, K-Fold=3 terdiri dari data latih 67% dan data uji 30%, K-Fold=4 terdiri dari data latih 75% dan data uji 25%, K-Fold=5 terdiri dari data latih 80% dan data uji 20%, K-Fold=6 terdiri dari data latih 83% dan data uji 17%, K- Fold=7 terdiri dari data latih 86% dan data uji 14%, K-Fold=8 terdiri dari data latih 87.5% dan data uji 12.5%, K-Fold=9 terdiri dari data latih 89% dan data uji 11%, dan K-Fold=10 terdiri dari data latih 90% dan data uji 10% Hasil Pengujian terhadap Nilai K 33,33 34,17 32,5 35,83 38,33 34,17 31,67 33,33 34,17 34, Nilai K Akurasi Gambar 8. Implementasi Antarmuka Gambar 9. Hasil Pengujian terhadap Nilai K

7 Persentase (%) Persentase (%) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Analisis Pengujian terhadap K-Fold Hasil pengujian terhadap nilai K-Fold=1 sampai K-Fold=10 menunjukkan nilai rata-rata akurasi yang bervariasi. Klasifikasi dengan menggunakan algoritme fuzzy K-nearest neighbor (FK-NN) mempelajari pola-pola yang terdapat pada data latih. Pada rata-rata nilai akurasi terjadi turun dan naik yang cukup jauh. Hal ini terjadi karena data yang digunakan memiliki banyak kesamaan pola pada setiap kelas. Sehingga sistem sulit untuk menentukan pola untuk kelas yang sama. Berdasarkan hasil pengujian, dapat ditarik kesimpulan bahwa variasi jumlah data latih dan data uji memiliki pengaruh terhadap nilai akurasi. Pada pengujian, nilai rata-rata akurasi tertinggi terdapat pada K- Fold=10 dengan rata-rata nilai akurasi sebesar 34,17%. Grafik hasil pengujian terhadap K-Fold ditunjukkan pada Gambar Pengujian terhadap Data Seimbang Pengujian terhadap data seimbang dilakukan pada sistem untuk mengamati pengaruh nilai akurasi terhadap keseimbangan jumlah data. Pengujian dilakukan dengan nilai K=5 dan K- Fold=10 berdasarkan nilai akurasi tertinggi pada pengujian terhadap nilai K. Pengujian dilakukan dengan menentukan jumlah data seimbang yaitu 10 data dan 14 data pada setiap kelas jenis penyakit kejiwaan Skizofrenia. Jumlah data yang digunakan pada pengujian terhadap data seimbang sebanyak 50 data dan 70 data. Hasil Rata-rata Pengujian terhadap K- Fold ,71 7,48 21,58 25,13 29,13 33,7 34,17 26,53 25, Nilai K-Fold Akurasi Gambar 10. Hasil Rata-rata Pengujian terhadap K- Fold Analisis Pengujian terhadap Data Seimbang Hasil pengujian terhadap data seimbang menunjukkan nilai akurasi yang bervariasi. Pada nilai akurasi terjadi turun dan naik yang cukup jauh. Hal ini terjadi karena data yang digunakan memiliki banyak kesamaan pola pada setiap kelas. Sehingga sistem sulit untuk menentukan pola untuk kelas yang sama. Berdasarkan hasil pengujian, dapat ditarik kesimpulan bahwa keseimbangan jumlah data memiliki pengaruh terhadap nilai akurasi. Pada pengujian, nilai akurasi tertinggi terdapat pada jumlah data sebanyak 50 data dengan nilai akurasi sebesar 32,00%. Grafik hasil pengujian terhadap data seimbang ditunjukkan pada Gambar KESIMPULAN Berdasarkan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa algoritme fuzzy K-nearest neighbor (FK-NN) dapat diterapkan pada pengklasifikasian penyakit kejiwaan Skizofrenia. Untuk menerapkan algoritme fuzzy K-nearest neighbor (FK-NN) diperlukan tiga langkah yaitu inisialisasi fuzzy untuk menentukan nilai fuzzy data latih, proses K- nearest neighbor (K-NN) untuk menentukkan tetangga terdekat, dan fuzzy K-nearest neighbor (FK-NN) untuk menentukkan nilai keanggotaan yang digunakan sebagai penentu kelas data uji. Kesimpulan selanjutnya terkait dengan pengujian nilai akurasi sistem, yaitu pengujian terhadap nilai K yang menggunakan 111 data dengan perbandingan data latih 90% dan data uji 10% mencapai nilai akurasi tertinggi yaitu 38,33% dengan nilai K=5. Pengujian terhadap K- Fold yang menggunakan jumlah data latih dan data uji yang bervariasi mencapai rata-rata Hasil Pengujian terhadap Data Seimbang Jumlah Data Akurasi Gambar 11. Hasil Pengujian terhadap Data Seimbang

8 Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 3499 nilai akurasi tertinggi yaitu 34,17% dengan K- Fold=10. Pengujian terhadap data seimbang yang menggunakan 50 data 70 data mencapai nilai akurasi tertinggi 32,00%. < khusus/2011/10/111004_mental1> [Diakses 23 Januari 2017] 10. DAFTAR PUSTAKA Asri, R., Pemodelan Sistem Pakar untuk Identifikasi Penyakit pada Tanaman Kedelai Menggunakan Metode Fuzzy K- nearest neighbor. S1. Universitas Brawijaya. Depkes., Lighting the Hope for Schizoprenia Warnai Peringatan Hari Kesehatan Jiwa tahun Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, [online]. Tersedia melalui: < /lighting-the-hope-forschizoprenia-warnai-peringatan-harikesehatan-jiwa-tahun-2014.html> [Diakses 23 Januari 2017] Hastie, T., Tibshirani, R., The Element of Statistical Learning: Data Mining, Inference, and Prediction Second Edition. California: Springer. Han, J., Kamber, M., Data Mining: Concept and Techniques Second Edition. San Francisco: Morgan Kaufmann Publishers. Hawari, H., Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hudaya, M., Pengaruh Terapi Guided Imagery terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Skizofrenia di RSJD Surakarta. Tersedia melalui: Universitas Muhammadiyah Surakarta < [Diakses 8 Februari 2017] Jowik, A., A Learning Scheme for A Fuzzy K-NN Rule. Pattern Recognition Letters (1), Mayangsari, L., Klasifikasi Kondisi Detak Jantung Berdasarkan Hasil Elektrokardiogram (EKG) Menggunakan Metode Fuzzy K-Nearest Neighbor (FK- NN). S1. Universitas Brawijaya. Safitri, D., Bukan Gila tetapi Menderita Sakit Jiwa. BBC Indonesia, [online]. Tersedia melalui:

Penerapan Algoritme Modified K-Nearest Neighbour Pada Pengklasifikasian Penyakit Kejiwaan Skizofrenia

Penerapan Algoritme Modified K-Nearest Neighbour Pada Pengklasifikasian Penyakit Kejiwaan Skizofrenia Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3957-3961 http://j-ptiik.ub.ac.id Penerapan Algoritme Modified K-Nearest Neighbour Pada Pengklasifikasian

Lebih terperinci

Implementasi Algoritme Fuzzy K-Nearest Neighbor untuk Penentuan Lulus Tepat Waktu (Studi Kasus : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya)

Implementasi Algoritme Fuzzy K-Nearest Neighbor untuk Penentuan Lulus Tepat Waktu (Studi Kasus : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 4, April 2018, hlm. 1726-1732 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritme Fuzzy K-Nearest Neighbor untuk Penentuan

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 1, Januari 2018, hlm. 184-189 http://j-ptiik.ub.ac.id Klasifikasi Standar Produk Baja PT. Krakatau Steel (Persero)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah gangguan kejiwaan/gangguan mental adalah seluruh gejala atau pola perilaku seseorang yang dapat ditemukan secara klinis yang berkaitan dengan tekanan/distress

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. L DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. L DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. L DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak mampu menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan sehari-hari, hampir 1 % penduduk dunia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan sehari-hari, hampir 1 % penduduk dunia mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang paling banyak terjadi, gejalanya ditandai dengan adanya distorsi realita, disorganisasi kepribadian yang parah, serta ketidakmampuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive),

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive), BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive), kemauan (volition), emosi (affective), dan tindakan (psychomotor). Dari berbagai penelitian dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi juga merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa merupakan perasaan sehat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penderita gangguan jiwa di dunia diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan masalah yang sangat serius.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan penarikan diri dari lingkungan (Semiun, 2006). Skizofrenia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan penarikan diri dari lingkungan (Semiun, 2006). Skizofrenia merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia termasuk penyakit psikosis dengan cirinya berupa kekacauan dalam pikiran dan kepribadian yakni adanya fantasi, regresi, halusinasi, delusi, dan penarikan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 2 NO. 1 SEPTEMBER 2010 PERBANDINGAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR (KNN) dan METODE NEAREST CLUSTER CLASSIFIER (NCC) DALAM PENGKLASIFIKASIAN KUALITAS BATIK TULIS Nesi Syafitri 1 ABSTRACT Various problem that are related to classification

Lebih terperinci

TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI MASA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORHOOD

TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI MASA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORHOOD Jurnal Teknik Komputer Unikom Komputika Volume 3, No.2-2014 TEKNIK DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI MASA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBORHOOD Selvia Lorena Br Ginting 1), Wendi Zarman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan penurunan semua fungsi kejiwaan terutama minat dan motivasi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan penurunan semua fungsi kejiwaan terutama minat dan motivasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara-negara maju, tetapi masih kurang populer di kalangan masyarakat

Lebih terperinci

Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan selatan 1 Abstract

Jl. A. Yani Km 36 Banjarbaru, Kalimantan selatan 1  Abstract Penerapan K-Optimal Pada Algoritma Knn untuk Prediksi Kelulusan Tepat Waktu Mahasiswa Program Studi Ilmu Komputer Fmipa Unlam Berdasarkan IP Sampai Dengan Semester 4 Mutiara Ayu Banjarsari 1, H. Irwan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa di masyarakat yang sangat tinggi, yakni satu dari empat

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa di masyarakat yang sangat tinggi, yakni satu dari empat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa menurut undang-undang no 3 tahun 1966 adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang

Lebih terperinci

BIAYA RIIL DAN ANALISIS KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PADA KASUS SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI RSJ SAMBANG LIHUM

BIAYA RIIL DAN ANALISIS KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PADA KASUS SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI RSJ SAMBANG LIHUM INTISARI SELISIH TARIF PAKET INA-CBGs DENGAN BIAYA RIIL DAN ANALISIS KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PADA KASUS SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI RSJ SAMBANG LIHUM Noormila Sari 1 ; Ratih Pratiwi Sari

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANGGOTA KELUARGA SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANGGOTA KELUARGA SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GANGGUAN JIWA DENGAN DUKUNGAN KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANGGOTA KELUARGA SKIZOFRENIA DI RSJD SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga menimbulkan dampak negatif terutama dalam lingkungan sosial. Gangguan jiwa menjadi masalah serius di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. juga menimbulkan dampak negatif terutama dalam lingkungan sosial. Gangguan jiwa menjadi masalah serius di seluruh dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan kondisi masyarakat sangat cepat seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perubahan yang cepat ini selain membawa manfaat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perannya dalam masyarakat dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan

BAB I PENDAHULUAN. perannya dalam masyarakat dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan. Seseorang dikatakan dalam keadaan sehat apabila orang tersebut mampu menjalani perannya dalam masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kondisi sehat baik secara fisik, mental, sosial maupun spiritual yang mengharuskan setiap orang hidup secara produktif baik secara sosial maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan kesehatan jiwa (Prasetyo, 2006). pasien mulai mengalami skizofenia pada usia tahun.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan kesehatan jiwa (Prasetyo, 2006). pasien mulai mengalami skizofenia pada usia tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan yang pesat dalam bidang kehidupan manusia yang meliputi bidang ekonomi, teknologi, politik, dan budaya serta bidang bidang lain membawa pengaruh tersendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesalahpahaman, dan penghukuman, bukan simpati atau perhatian.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesalahpahaman, dan penghukuman, bukan simpati atau perhatian. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Skizofrenia merupakan suatu sindrom penyakit klinis yang paling membingungkan dan melumpuhkan. Gangguan psikologis ini adalah salah satu jenis gangguan yang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN VARIASI DIAGNOSIS KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK JIWA RSUP SANGLAH

KARAKTERISTIK DAN VARIASI DIAGNOSIS KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK JIWA RSUP SANGLAH KARAKTERISTIK DAN VARIASI DIAGNOSIS KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK JIWA RSUP SANGLAH Oleh: Wangi Niko Yuandika Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Abstrak Di negara berkembang seperti di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab yang sering disampaikan adalah stres subjektif atau biopsikososial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa adalah gangguan secara psikologis atau perilaku yang terjadi pada seseorang, umumnya terkait dengan gangguan afektif, perilaku, kognitif dan perseptual.

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi hidup manusia menurut WHO, sehat diartikan sebagai suatu keadaan sempurna baik fisik, mental, dan sosial serta bukan

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH GAMBARAN POLA ASUH PENDERITA SKIZOFRENIA Disusun Oleh: Indriani Putri A F 100 040 233 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 GAMBARAN POLA ASUH BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Health Organization (WHO), masalah gangguan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data World Health Organization (WHO), masalah gangguan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut data World Health Organization (WHO), masalah gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah yang sangat serius. WHO (2001) menyatakan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sisiokultural. Dalam konsep stress-adaptasi penyebab perilaku maladaptif

BAB 1 PENDAHULUAN. sisiokultural. Dalam konsep stress-adaptasi penyebab perilaku maladaptif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan penyakit dengan multi kausal, suatu penyakit dengan berbagai penyebab yang bervariasi. Kausa gangguan jiwa selama ini dikenali meliputi kausa

Lebih terperinci

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree

Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan dengan Teknik Decision Tree Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Model Data Mining sebagai Prediksi Penyakit Hipertensi Kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang pesat menjadi stresor pada kehidupan manusia. Jika individu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang pesat menjadi stresor pada kehidupan manusia. Jika individu 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dari masalah yang diteliti, rumusan masalah, tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian, serta manfaat penelitian ini. A. Latar

Lebih terperinci

METODE KLASIFIKASI DENGAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK REKOMENDASI PENJURUSAN SMA TERANG BANGSA

METODE KLASIFIKASI DENGAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK REKOMENDASI PENJURUSAN SMA TERANG BANGSA Techno.COM, Vol. 15, No. 3, Agustus 216: 195-2 METODE KLASIFIKASI DENGAN ALGORITMA NAÏVE BAYES UNTUK REKOMENDASI PENJURUSAN SMA TERANG BANGSA Andrew Yova Kencana 1, Setia Astuti 2 1,2 Jurusan Teknik Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dibuktikan dengan adanya fakta yang diungkap oleh World Health

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dibuktikan dengan adanya fakta yang diungkap oleh World Health BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dapat mendeteksi rangsangan dari luar tubuh dengan adanya alat tubuh yang dinamakan indera. Indera yang digunakan untuk mendeteksi adanya rangsangan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Penyakit jantung merupakan penyakit yang berbahaya dan menjadi penyebab kematian nomer satu di dunia (Mendis et al., 2011). Menurut data World Health

Lebih terperinci

Diagnosis Penyakit THT Menggunakan Metode Fuzzy K-NN

Diagnosis Penyakit THT Menggunakan Metode Fuzzy K-NN Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 4238-4245 http://j-ptiik.ub.ac.id Diagnosis Penyakit THT Menggunakan Metode Fuzzy K-NN Afrida

Lebih terperinci

GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA

GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Videbeck, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Videbeck, 2011). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU Kesehatan Jiwa No. 3 Tahun 1996, kesehatan jiwa adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional secara optimal dari seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. (Stuart, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi, atau komunitas. (Stuart, 2007). 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan Jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya meningkatkan dan mempertahankan perilaku pasien yang berperan pada fungsi yang terintegrasi. Sistem pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. darah. Penyakit Jantung (cardiovascular disease) adalah setiap kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. darah. Penyakit Jantung (cardiovascular disease) adalah setiap kondisi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jantung merupakan organ tubuh yang paling fungsional karena peranannya sebagai pemompa darah agar dapat mengalir ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Penyakit

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN JURUSAN MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN JURUSAN MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR Cogito Smart Journal/VOL. 1/NO. 1/DESEMBER 2015IJCCS ISSN: 1 97 55 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN JURUSAN MAHASISWA BARU MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR Ratih Kumalasari Niswatin 1) Teknik

Lebih terperinci

DIAGNOSA PREDIKSI PENYAKIT JANTUNG DENGAN MODEL ALGORITMA NAÏVE BAYES DAN ALGORITMA C4.5

DIAGNOSA PREDIKSI PENYAKIT JANTUNG DENGAN MODEL ALGORITMA NAÏVE BAYES DAN ALGORITMA C4.5 Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 7~12 7 DIAGNOSA PREDIKSI PENYAKIT JANTUNG DENGAN MODEL ALGORITMA NAÏVE BAYES DAN ALGORITMA C4.5 Tri Retnasari 1, Eva Rahmawati 2 1 STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global bagi setiap negara termasuk Indonesia. Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi segala kebutuhan dirinya dan kehidupan keluarga. yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan individu manusia, karena dengan sehat jiwa seseorang mampu berkembang secara fisik, mental dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Skizofrenia merupakan sekelompok reaksi psikotik yang mempengaruhi berbagai area fungsi individu, termasuk fungsi berfikir dan berkomunikasi, menerima dan menginterpretasikan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI NAÏVE BAYES DAN K-NEAREST NEIGHBOR PADA ANALISIS DATA STATUS KERJA DI KABUPATEN DEMAK TAHUN 2012

PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI NAÏVE BAYES DAN K-NEAREST NEIGHBOR PADA ANALISIS DATA STATUS KERJA DI KABUPATEN DEMAK TAHUN 2012 ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 831-838 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN METODE KLASIFIKASI NAÏVE BAYES DAN K-NEAREST NEIGHBOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat terhadap jenis gangguan jiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hingga saat ini penanganan penderita penyakit Skizofrenia belum memuaskan terutama di negara berkembang, ini disebabkan karena ketidaktahuan keluarga maupun masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jiwa adalah salah satu komponen penting dalam menetapkan status kesehatan. menghambat pembangunan (Hawari, 2012)

BAB I PENDAHULUAN. jiwa adalah salah satu komponen penting dalam menetapkan status kesehatan. menghambat pembangunan (Hawari, 2012) A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kesehatan menurut Undang Undang Kesehatan (UU No. 36 Tahun 2009) pasal 1 adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap

Lebih terperinci

Analisis Dimensi Fraktal Sinyal Elektrokardiografi

Analisis Dimensi Fraktal Sinyal Elektrokardiografi Analisis Dimensi Fraktal Sinyal Elektrokardiografi Rizki Yara Exsa Narvinda 1, Arif Surtono 1 dan Amanto 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan sehat atau sakit mental dapat dinilai dari keefektifan fungsi perilaku, yaitu bagaimana prestasi kerja yang ditampilkan oleh individu baik proses maupun hasilnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. siklus kehidupan dengan respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan jiwa adalah pelayanan kesehatan professional yang didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan

Lebih terperinci

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) PENENTUAN JALUR TERPENDEK PADA APLIKASI OJEK ONLINE GO-JEK DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK (PNN) DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Levina Fitri Rahmawati, Isnandar Slamet, dan Diari Indriati Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1.1 Latar Belakang Sistem peredaran darah manusia merupakan suatu jaringan yang memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh organ tubuh manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut World Health Organitation (WHO), prevalensi masalah kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut World Health Organitation (WHO), prevalensi masalah kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut World Health Organitation (WHO), prevalensi masalah kesehatan jiwa saat ini cukup tinggi, 25% dari penduduk dunia pernah menderita masalah kesehatan jiwa, 1%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan jiwa (mental disorder) merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara-negara maju, modern, industri dan termasuk Indonesia. Meskipun gangguan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SKIZOFRENIA DENGAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus : RS Jiwa Surakarta)

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SKIZOFRENIA DENGAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus : RS Jiwa Surakarta) SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SKIZOFRENIA DENGAN METODE FORWARD CHAINING (Studi Kasus : RS Jiwa Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jenjang Strata I pada

Lebih terperinci

3.6 Data Mining Klasifikasi Algoritma k-nn (k-nearest Neighbor) Similaritas atribut numerik

3.6 Data Mining Klasifikasi Algoritma k-nn (k-nearest Neighbor) Similaritas atribut numerik DAFTAR ISI PERNYATAAN... iii PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR PERSAMAAN... xv DAFTAR ALGORITMA... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii INTISARI... xviii ABSTRACT...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara global, diperkirakan sebanyak 24 juta orang telah menderita skizofrenia (WHO, 2009). Di Indonesia, menurut Riskesdas (2007), sebanyak 1 juta orang atau sekitar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun oleh: DHINDA AMALIA TIMUR

SKRIPSI. Disusun oleh: DHINDA AMALIA TIMUR KETEPATAN KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA (KB) MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER DAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR IN EVERY CLASS DI KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Disusun oleh: DHINDA AMALIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dengan perubahan sosial yang cepat dan stres negatif yang

BAB I PENDAHULUAN. signifikan dengan perubahan sosial yang cepat dan stres negatif yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tren terkini dalam penyakit jiwa memiliki hubungan kausatif yang signifikan dengan perubahan sosial yang cepat dan stres negatif yang ditimbulkannya dengan pengangguran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendasar bagi manusia. World Health Organization (WHO) sejaterah seseorang secara fisik, mental maupun sosial.

BAB I PENDAHULUAN. mendasar bagi manusia. World Health Organization (WHO) sejaterah seseorang secara fisik, mental maupun sosial. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar bagi manusia. World Health Organization (WHO) mendefenisikan bahwa sehat adalah keadaan yang ideal atau sejaterah

Lebih terperinci

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia?

Skizofrenia. 1. Apa itu Skizofrenia? 2. Siapa yang lebih rentan terhadap Skizofrenia? Skizofrenia Skizofrenia merupakan salah satu penyakit otak dan tergolong ke dalam jenis gangguan mental yang serius. Sekitar 1% dari populasi dunia menderita penyakit ini. Pasien biasanya menunjukkan gejala

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL)

KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL) KLASIFIKASI PENENTUAN TIM UTAMA OLAHRAGA HOCKEY MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 (STUDI KASUS : HOCKEY KABUPATEN KENDAL) Budi Utami 1, Yuniarsi Rahayu, 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENYAKIT CACAR AIR DAN CAMPAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DIAGNOSA PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING

KLASIFIKASI PENYAKIT CACAR AIR DAN CAMPAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DIAGNOSA PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING KLASIFIKASI PENYAKIT CACAR AIR DAN CAMPAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK DIAGNOSA PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING HALAMAN JUDUL KOMPETENSI REKAYASA PERANGKAT LUNAK SKRIPSI LUH PRIMA MEGA YANTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan adalah kondisi dinamis meliputi kesehatan jasmani, rohani, sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit, cacat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di Negara-negara maju, modern dan industri. Keempat masalah kesehatan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta perbedaan yang terjadi setiap daerah, banyak menyebabkan perubahan dalam segi kehidupan manusia baik fisik, mental,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA SUPPORT SYSTEM KELUARGA DENGAN KEPATUHAN BEROBAT KLIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel kanker tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. serta perhatian dari seluruh masyarakat. Beban penyakit atau burden of disease

BAB 1 PENDAHULUAN. serta perhatian dari seluruh masyarakat. Beban penyakit atau burden of disease BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah kesehatan jiwa di Indonesia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang sangat penting dan harus mendapat perhatian sungguh-sungguh dari seluruh jajaran lintas

Lebih terperinci

ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENENTUKAN AREA PEMASARAN PRODUK BATIK DI KOTA PEKALONGAN

ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENENTUKAN AREA PEMASARAN PRODUK BATIK DI KOTA PEKALONGAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOR UNTUK MENENTUKAN AREA PEMASARAN PRODUK BATIK DI KOTA PEKALONGAN Devi Sugianti Program Studi Sistem Informasi,STMIK Widya Pratama Jl. Patriot 25 Pekalongan Telp (0285)427816 email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini berarti seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Lebih terperinci

Implementasi Algoritme Average Time Based Fuzzy Time Series Untuk Peramalan Tingkat Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran

Implementasi Algoritme Average Time Based Fuzzy Time Series Untuk Peramalan Tingkat Inflasi Berdasarkan Kelompok Pengeluaran Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 10, Oktober 2018, hlm. 3533-3537 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritme Average Time Based Fuzzy Time Series

Lebih terperinci

/BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap peningkatan kualitas

/BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat. Kondisi kritis ini membawa dampak terhadap peningkatan kualitas 1 /BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama di negara - negara maju. Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap sebagai gangguan yang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN K-NEAREST NEIGHBOR DAN NAIVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI TANAH LAYAK TANAM POHON JATI

PERBANDINGAN K-NEAREST NEIGHBOR DAN NAIVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI TANAH LAYAK TANAM POHON JATI Techno.COM, Vol. 15, No. 3, Agustus 2016: 241-245 PERBANDINGAN K-NEAREST NEIGHBOR DAN NAIVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI TANAH LAYAK TANAM POHON JATI Didik Srianto 1, Edy Mulyanto 2 1,2 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh Gelar S-1

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Demam: DBD, Malaria dan Tifoid Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor Certainty Factor

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Demam: DBD, Malaria dan Tifoid Menggunakan Metode K-Nearest Neighbor Certainty Factor Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 5, Mei 2017, hlm. 426-435 http://j-ptiik.ub.ac.id Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Demam: DBD, Malaria dan Tifoid

Lebih terperinci

PENERAPAN DATA MINING UNTUK RENCANA SUKSESI SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR DI PT POS INDONESIA

PENERAPAN DATA MINING UNTUK RENCANA SUKSESI SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR DI PT POS INDONESIA PENERAPAN DATA MINING UNTUK RENCANA SUKSESI SUMBER DAYA MANUSIA MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOUR DI PT POS INDONESIA 1 Muhammad Hafiz Ardiansyah, 2 Wahyu Nurjaya WK 1 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, penyakit gigi, konsultasi, algoritma ID3. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, penyakit gigi, konsultasi, algoritma ID3. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Aplikasi sistem pakar diagnosa penyakit gigi dengan pembelajaran mesin ini dibuat untuk membantu pasien dan juga pakar untuk melakukan diagnosa awal penyakit yang dialami pasien berdasarkan gejala-gejala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan seseorang hidup secara produktif dan harmonis.

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan seseorang hidup secara produktif dan harmonis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan bukan saja keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan, tetapi merupakan kesejahteraan yang bersifat fisik, mental, dan sosial yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini teknologi dan pengetahuan kemajuannya sangat pesat,kemajuan teknologi dan pengetahuan juga berkembang pesat di bidang kesehatan, selain itu hal ini juga

Lebih terperinci

Penentuan Pemenang Tender Menggunakan Kombinasi K- Nearest Neighbor dan Cosine Similarity (Studi Kasus PT. Unichem Candi Indonesia)

Penentuan Pemenang Tender Menggunakan Kombinasi K- Nearest Neighbor dan Cosine Similarity (Studi Kasus PT. Unichem Candi Indonesia) Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1986-1990 http://j-ptiik.ub.ac.id Penentuan Pemenang Tender Menggunakan Kombinasi K- Nearest Neighbor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami kekambuhan. WHO (2001) menyatakan, paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami kekambuhan. WHO (2001) menyatakan, paling tidak ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman era globalisasi ini banyak sekali masyarakat yang mengalami gangguan jiwa dan biasanya pasien yang telah mengalami gangguan jiwa akan mengalami kekambuhan.

Lebih terperinci

PENGARUH MENGHARDIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI DENGAR PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD DR. AMINOGONDOHUTOMO SEMARANG

PENGARUH MENGHARDIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI DENGAR PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD DR. AMINOGONDOHUTOMO SEMARANG PENGARUH MENGHARDIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT HALUSINASI DENGAR PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RSJD DR. AMINOGONDOHUTOMO SEMARANG Karina Anggraini *) Ns. Arief Nugroho, S.Kep**), Supriyadi, MN***) *) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan dalam kehidupan dapat memicu seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan dalam kehidupan dapat memicu seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai permasalahan dalam kehidupan dapat memicu seseorang mengalami kondisi stress dalam dirinya yang dapat menimbulkan gangguan jiwa. Temuan WHO menunjukkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir dan Muhith, 2011). mencerminkan kedewasaan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada kestabilan emosional (Nasir dan Muhith, 2011). mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa merupakan pengendalian diri dalam menghadapi stresor di lingkungan sekitar dengan selalu berpikir positif dalam keselarasan tanpa adanya tekanan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS TIPE II BERBASIS TEKNIK KLASIFIKASI DATA ABSTRACT

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS TIPE II BERBASIS TEKNIK KLASIFIKASI DATA ABSTRACT PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS TIPE II BERBASIS TEKNIK KLASIFIKASI DATA Rodiyatul FS 1, Bayu Adhi Tama 2, Megah Mulya 3 1,2,3 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Sriwijaya

Lebih terperinci

KETEPATAN KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KOTA TEGAL MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 DAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR IN EVERY CLASS (FK-NNC) SKRIPSI

KETEPATAN KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KOTA TEGAL MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 DAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR IN EVERY CLASS (FK-NNC) SKRIPSI KETEPATAN KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KOTA TEGAL MENGGUNAKAN ALGORITMA C4.5 DAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR IN EVERY CLASS (FK-NNC) SKRIPSI Disusun Oleh : ATIKA ELSADINING TYAS 24010211120013 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia adalah gangguan mental yang sangat berat. Gangguan ini ditandai dengan gejala-gejala positif seperti pembicaraan yang kacau, delusi, halusinasi, gangguan

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tingkat Keparahan Autis Menggunakan Metode Fuzzy K-Nearest Neighbor

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tingkat Keparahan Autis Menggunakan Metode Fuzzy K-Nearest Neighbor Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 7, Juni 2017, hlm. 602-610 http://j-ptiik.ub.ac.id Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tingkat Keparahan Autis Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat, serta mampu menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat, serta mampu menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Gangguan kejiwaan atau skizofrenia adalah suatu gangguan psikosis fungsional berupa gangguan mental berulang yang ditandai dengan gejala-gejala psikotik yang khas seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) [2], usia lanjut dibagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) [2], usia lanjut dibagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Populasi warga lanjut usia (lansia) di Indonesia semakin bertambah setiap tahun, hal tersebut karena keberhasilan pembangunan di berbagai bidang terutama bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical Manual of Mental Disorder, 4th edition) adalah perilaku atau sindrom psikologis klinis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta

Lebih terperinci

Klasifikasi Citra Menggunakan Metode Minor Component Analysis pada Sistem Temu Kembali Citra

Klasifikasi Citra Menggunakan Metode Minor Component Analysis pada Sistem Temu Kembali Citra Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, Vol 15 No. 2, Desember 2010 : 38-41 Klasifikasi Citra Menggunakan Metode Minor Component Analysis pada Sistem Temu Kembali Citra Vera Yunita, Yeni Herdiyeni Departemen Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, manfaat, metodologi penelitian serta sistematika penulisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit adalah salah satu hal yang ditakuti oleh manusia pada umumnya, karena penyakit bisa berakibat fatal dalam kehidupan manusia. Salah satu akibat terburuk yang

Lebih terperinci