LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN BANK RAKYAT INDONESIA DANA PENSIUN BANK RAKYAT INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN BANK RAKYAT INDONESIA DANA PENSIUN BANK RAKYAT INDONESIA"

Transkripsi

1 Laporan Tahunan LAPORAN TAHUNAN DANA PENSIUN BANK RAKYAT INDONESIA DANA PENSIUN BANK RAKYAT INDONESIA Memacu Return Untuk Pertumbuhan Aset Dana Pensiun Laporan Tahunan 2014

2 T E M A I I Tema Memacu Return Untuk Pertumbuhan Aset Dana Pensiun Arti tema: Dana Pensiun BRI sebagai lembaga pengelola program pensiun manfaat pasti berkomitmen kuat dalam menjalankan ketaatan dan kepatuhan terhadap peraturan di bidang jasa keuangan sebagaimana diatur dalam Undangundang No.11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Upaya pengelolaan dana pensiun terus dilakukan secara optimal untuk mewujudkan visi dan misi Dana Pensiun, sehingga selalu dapat mengutamakan kepuasan para peserta, dan kepentingan Pendiri. Pengelolaan Dana Pensiun BRI dengan menerapkan Standar Tata Kelola Dana Pensiun Yang Baik atau Good Pension Fund Governance, memberikan imbal hasil sesuai yang ditargetkan dan disetujui oleh Dewan Pengawas dan Pendiri. Upaya tersebut dilakukan melalui peningkatan investasi dengan strategi yang tepat sesuai Arahan Investasi (AI) dan Peraturan Perundangan (PP). Penentuan jenis dan peningkatan nilai investasi selalu memperhatikan tingkat risiko yang terukur dengan tetap fokus pada imbal hasil (return) yang terbaik. Return terbaik memberikan dampak positif terhadap pendapatan investasi atas pengelolaan Dana Pensiun BRI. Peningkatan return dan pendapatan investasi akan memberikan peluang bagi Dana Pensiun BRI untuk meningkatkan kesejahteraan peserta melalui kenaikan manfaat pensiun. Namun demikian peningkatan investasi yang dilakukan Dana Pensiun BRI tetap menjaga Rasio Kecukupan Dana (RKD) sesuai dengan peraturan perundangundangan. Di samping mengupayakan kenaikan manfaat pensiun, Dana Pensiun BRI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan terbaik dan pengembangan teknologi informasi sehingga memberikan kenyamanan bagi peserta. Pada akhirnya, Dana Pensiun BRI berkomitmen mengelola dana pensiun secara optimal untuk menghasilkan return terbaik dan meningkatkan pertumbuhan aset. Laporan Tahunan

3 I DAFTAR ISI Daftar Isi I TEMA... 1 DAFTAR ISI... 2 IKHTISAR KINERJA REFERENSI KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN... 4 IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING II LAPORAN DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS Laporan Dewan Pengawas Profil Dewan Pengawas Laporan Pengurus Profil Pengurus Surat Pernyataan Kebenaran Isi Laporan Tahunan III PROFIL DANA PENSIUN Identitas Dana Pensiun Sekilas Dana Pensiun Perubahan Nama Dana Pensiun BRI Produk Dana Pensiun BRI Pelayanan Peserta Visi, Misi dan Nilai Budaya Struktur Organisasi Informasi Pendiri Struktur Anak Perusahaan dan Afiliasi Daftar Anak Perusahaan Entitas Asosiasi, Joint Venture Company dan Special Purpose Vehicle Lembaga dan Profesi Penunjang Penghargaan yang Diterima 5 (Lima) Tahun Terakhir IV PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Komposisi Sumber Daya Manusia Rekrutmen Pengembangan Sumber Daya Manusia Sistem Penilaian Kinerja V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN Tinjauan Operasional Kinerja Keuangan Kemampuan Membayar Manfaat Pensiun dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Iuran Pendanaan Dana Pensiun Perbandingan Antara Terget dan Hasil yang Dicapai dan Proyeksi Kebijakan Penting Terkait Dana Pensiun Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Aspek Pemasaran (Khusus DPLK) Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi Pihak Afiliasi Perubahan Peraturan Perundangundangan Perubahan Kebijakan Akuntansi VI TATA KELOLA DANA PENSIUN Pernyataan Komitmen Landasan Hukum dan Implementasi Tata Kelola Dana Pensiun Prinsipprinsip Tata Kelola Dana Pensiun Struktur Tata Kelola Pendiri Dewan Pengawas Badan Audit Direksi Prosedur Penetapan Remunerasi Komite Investasi Sistem Pengendalian Intern Satuan Pengawas Intern Akuntan Publik Manajemen Risiko Teknologi dan Sistem Informasi Perkara Penting yang Sedang Dihadapi oleh Lembaga, Entitas Anak, Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Pengawas yang Menjabat pada Periode Laporan Tahunan Akses Informasi dan Data Penerapan Sanksi Benturan Kepentingan Kode Etik Whistleblowing System Keberagaman Komposisi Pengurus VII LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Laporan Tahunan 2014

4 IKHTISAR KINERJA 2014 I Ikhtisar Kinerja ,26 T 19,28% Aset Netto tahun 2014 sebesar Rp 13,26 triliun meningkat 19,28% dibandingkan Aset Netto Tahun 2013 sebesar Rp 11,06 triliun 1,14 T 3,62% Pendapatan Investasi tahun 2014 sebesar Rp 1,14 triliun meningkat 3,62% dibandingkan Pendapatan Investasi tahun 2013 sebesar Rp 1,10 triliun 1,84 T 3,40% Hasil Usaha Setelah Pajak tahun 2014 Rp996,54 miliar, meningkat 4,87% dibandingkan Hasil Usaha Setelah Pajak tahun 2013 sebesar Rp950,22 miliar. 716,84 M 1,52% Manfaat Pensiun tahun 2014 Rp716,84 miliar, meningkat 1,52% dibandingkan manfaat pensiun tahun 2013 sebesar Rp706,12 miliar. Laporan Tahunan

5 I Referensi Kriteria Annual Report Award 2014 Untuk Dana Pensiun Referensi Kriteria Annual Report Award 2014 Untuk Dana Pensiun Kriteria Penjelasan Halaman I. Umum 1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris 2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca 3. Laporan tahunan mencantumkan identitas Dana Pensiun dengan jelas 4. Laporan tahunan ditampilkan di website Dana Pensiun atau Pendiri Dana Pensiun II. Ikhtisar Data Keuangan Penting 1. Informasi perubahan aset neto dan hasil usaha Dana Pensiun dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak mulai beroperasinya Dana Pensiun jika Dana Pensiun tersebut baru menjalankan kegiatannya kurang dari 3 (tiga) tahun 2. Informasi posisi keuangan Dana Pensiun dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak mulai beroperasinya Dana Pensiun jika Dana Pensiun tersebut baru menjalankan kegiatannya kurang dari 3 (tiga) tahun 3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak beroperasinya Dana Pensiun jika Dana Pensiun tersebut baru menjalankan kegiatannya kurang dari 3 (tiga) tahun 4. Portofolio investasi Dana Pensiun selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak beroperasinya Dana Pensiun jika Dana Pensiun tersebut baru menjalankan kegiatannya kurang dari 3 (tiga) tahun Laporan tahunan dapat berupa laporan kepada pihak Pendiri atau laporan pertanggungjawaban kegiatan tahunan Dana Pensiun. Nama Dana Pensiun dan tahun Annual Report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman. Mencakup laporan tahunan terkini dan tahuntahun sebelumnya. Informasi memuat antara lain: 1. Penambahan aset neto; 2. Pengurangan aset neto; 3. Total kenaikan dan penurunan aset neto; 4. Pendapatan investasi Dana Pensiun; 5. Beban investasi Dana Pensiun; 6. Beban operasional Dana Pensiun; dan 7. Hasil usaha setelah pajak. Infomasi memuat antara lain: 1. Jumlah investasi Dana Pensiun; 2. Jumlah aset non investasi Dana Pensiun; 3. Jumlah aset tersedia Dana Pensiun; 4. Jumlah aset neto Dana Pensiun; dan 5. Jumlah liabilitas nilai kini aktuaria (PPMP) atau liabilitas manfaat pensiun (PPIP). Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri Dana Pensiun. Informasi portofolio investasi Dana Pensiun dalam tabel dan grafik. V V V V Rasio pendanaan dana pensiun selama 3 (tiga) tahun terakhir atau sejak beroperasinya Dana Pensiun jika Dana Pensiun tersebut baru menjalankan kegiatannya kurang dari 3 (tiga) tahun (Khusus DPPKPPMP) Informasi rasio pendanaan berupa tabel atau grafik Laporan Tahunan 2014

6 Referensi Kriteria Annual Report Award 2014 Untuk Dana Pensiun I Kriteria Penjelasan Halaman 6. Informasi terkait iuran peserta, pemberi kerja dan tambahan (jika ada) selama 3 (tiga) tahun terakhir atau sejak beroperasinya Dana Pensiun jika Dana Pensiun tersebut baru menjalankan kegiatannya kurang dari 3 (tiga) tahun Informasi memuat antara lain: 1. Persentase dan penerimaan iuran peserta; 2. Persentase dan penerimaan iuran Pemberi Kerja; dan 3. Persentase dan penerimaan iuran tambahan (jika ada, khusus DPPKPPMP). 17 III. Laporan Dewan Pengawas dan Pengurus/Plt Pengurus 1. Laporan Dewan Pengawas Memuat hal hal sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pengawasan atas penyelenggaraan Dana Pensiun; 2. Penilaian atas kinerja Pengurus/Plt Pengurus mengenai pengelolaan dana pensiun dan dasar penilaiannya; 3. Tanda tangan laporan oleh Ketua Dewan Pengawas; dan 4. Perubahan komposisi Dewan Pengawas dan alasan perubahannnya (jika ada) Laporan Pengurus/Plt Pengurus Dana Pensiun 3. Tanda tangan anggota Dewan Pengawas dan anggota Pengurus/Plt Pengurus IV. Profil Dana Pensiun Memuat hal hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja Dana Pensiun, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendalakendala yang dihadapi Dana Pensiun serta upaya dalam mengatasi kendala tersebut; 2. Gambaran tentang strategi investasi Dana Pensiun; 3. Uraian ringkas terhadap kesesuaian aset dan liabilitas (asset liability mismatch); 4. Penerapan tata kelola di Dana Pensiun; 5. Tanda tangan laporan oleh Ketua Pengurus/Plt Pengurus; dan 6. Perubahan komposisi anggota Pengurus/Plt Pengurus dan alasan perubahannya (jika ada). Memuat halhal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; 2. Pernyataan bahwa Dewan Pengawas dan Pengurus/Plt Pengurus bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Pengawas dan anggota Pengurus/Plt Pengurus dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Pengawas atau Pengurus/Plt Pengurus yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan Nama dan alamat lengkap Dana Pensiun Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, , dan website. 2. Riwayat singkat Dana Pensiun Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama Dana Pensiun (jika ada). Catatan: apabila Dana Pensiun tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan Laporan Tahunan

7 I Referensi Kriteria Annual Report Award 2014 Untuk Dana Pensiun Kriteria Penjelasan Halaman 3. Bidang Usaha Uraian mengenai: 1. Jenis dana pensiun; 2. Jenis program pensiun yang dijalankan; 3. Pengesahan Peraturan Dana Pensiun (PDP) dari mulai berdiri sampai dengan yang terakhir; dan 4. Perubahan program pensiun (jika ada) Informasi terkait jumlah Peserta Dana Pensiun 1. Informasi memuat antara lain: a. Jumlah peserta aktif; b. Jumlah peserta yang berhak atas pensiun ditunda; c. Jumlah penerima pensiun sekaligus; dan d. Jumlah penerima pensiun melalui pembelian anuitas. 2. Khusus untuk: a. DPPKPPMP ditambahkan informasi mengenai jumlah penerima pensiunan bulanan. b. DPLK ditambahkan informasi mengenai jumlah seluruh pemberi kerja yang mengikutsertakan karyawannya pada DPLK Struktur organisasi Dana Pensiun Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Pengurus/Plt Pengurus. 6. Visi dan misi Dana Pensiun Mencakup: 1. Visi Dana Pensiun; dan 2. Misi Dana Pensiun. 7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Pengawas Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Jabatan (termasuk jabatan pada pendiri atau lembaga lain); 3. Umur; 4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 5. Pengalaman Kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); 6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Pengawas di Dana Pensiun; dan 7. Status perwakilan Dewan Pengawas sebagai wakil peserta atau pemberi kerja (khusus DPPK) Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Pengurus/Plt Pengurus 9. Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Jabatan (termasuk jabatan pada Pendiri (jika ada) atau lembaga lain); 3. Umur; 4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 5. Pengalaman Kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 6. Riwayat penunjukkan sebagai Pengurus/Plt Pengurus di Dana Pensiun. Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masingmasing tingkat pendidikan; 2. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; 3. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan; dan 4. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan Laporan Tahunan 2014

8 Referensi Kriteria Annual Report Award 2014 Untuk Dana Pensiun I Kriteria Penjelasan Halaman 10. Informasi mengenai Pendiri dan mitra Pendiri Dana Pensiun Mencakup antara lain : 1. Nama dan alamat lengkap Pendiri dan mitra pendiri Dana Pensiun; 2. Keterangan mengenai bidang usaha Pendiri dan mitra pendiri Dana Pensiun; 3. Komposisi pemegang saham Pendiri Dana Pensiun atau yang setara, yang terdiri dari: a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; dan b. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masingmasing kurang dari 5% (khusus Listed Company). 4. Informasi mengenai perubahan mitra pendiri (jika ada) Daftar anak perusahaan/direct placement Dana Pensiun (jika ada) Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat anak perusahaan /direct placement dari Dana Pensiun; 2. Persentase kepemilikan saham Dana Pensiun di anak perusahaan/direct placement Dana Pensiun; 3. Keterangan tentang bidang usaha anak perusahaan/direct placement Dana Pensiun; dan 4. Keterangan mengenai status operasi anak perusahaan/direct placement Dana Pensiun. 12. Struktur grup Dana Pensiun Struktur grup dana pensiun dalam bentuk bagan yang menggambarkan anak perusahaan Dana Pensiun. Catatan: apabila tidak mempunyai anak perusahaan, agar diungkapkan 13. Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi jasa penunjang Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; 2. Nama dan alamat penerima titipan (bank kustodian); 3. Nama dan alamat aktuaris (jika ada); 4. Nama dan alamat Manajer Investasi (jika ada); 5. Nama dan alamat pengelola administrasi kepesertaan (jika ada); dan 6. Nama dan alamat jasa penilai (jika ada). 14. Penghargaan yang diterima Dana Pensiun Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan; 2. Tahun perolehan; dan 3. Badan Pemberi penghargaan V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Dana Pensiun Tinjauan operasional Dana Pensiun Memuat uraian mengenai masingmasing kegiatan berikut ini: 1. Pengelolaan Investasi; 2. Pelayanan kepesertaan; 3. Sumber daya manusia; 4. Teknologi informasi dan pengadaan; dan 5. Akuntansi dan pelaporan. 2. Uraian atas kinerja keuangan Dana Pensiun Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Komposisi portofolio investasi Dana Pensiun; dan 2. Komposisi pendapatan investasi Dana Pensiun Laporan Tahunan

9 I Referensi Kriteria Annual Report Award 2014 Untuk Dana Pensiun Kriteria Penjelasan Halaman 3. Uraian tentang kemampuan membayar manfaat pensiun dan tingkat kolektibilitas piutang iuran dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan Bahasan dan analisis tentang: 1. Kemampuan Dana Pensiun dalam menyelesaikan pembayaran manfaat pensiun kepada seluruh peserta Dana Pensiun yang akan jatuh tempo dalam satu tahun; 2. Tingkat kolektibilitas piutang iuran; dan 3. Kesesuaian aset dan liabilitas (asset liability mismatch) Uraian tentang pendanaan Dana Pensiun Untuk DPPK PPMP, bahasan dan analisis mengenai: 1. Tren rasio kecukupan dana (RKD) dan alasan perubahan RKD; dan 2. Informasi mengenai surplus atau defisit Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, hasil usaha, atau lainnya yang dianggap penting bagi Dana Pensiun 6. Uraian tentang kebijakan penting terkait Dana Pensiun Untuk DPPK PPIP dan DPLK, bahasan dan analisis mengenai: 1. Saldo akumulasi iuran; 2. Hasil pengembangan/investasi; dan 3. Pengalihan dana dari Dana Pensiun lain (jika ada). Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam satu tahun mendatang. Uraian mengenai antara lain: 1. Investasi; 2. Kenaikan manfaat pensiun; 3. Kebijakan kelanjutan program pensiun; dan 4. Kepesertaan dan lainlain disertai data pendukung kuantitatif Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan 8. Uraian tentang aspek pemasaran (khusus DPLK) 9. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/ atau transaksi dengan pihak afiliasi Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko di masa mendatang. Catatan: apabila tidak terdapat kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan Uraian tentang aspek pemasaran atas produk, antara lain: 1. Strategi pemasaran; 2. Segmentasi pasar; dan 3. Jenisjenis paket investasi yang dipasarkan. Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan; 5. Kebijakan Dana Pensiun terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan Laporan Tahunan 2014

10 Referensi Kriteria Annual Report Award 2014 Untuk Dana Pensiun I Kriteria Penjelasan Halaman 10. Uraian mengenai perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap Dana Pensiun Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap Dana Pensiun. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan Dana Pensiun pada tahun buku terakhir Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan 100 VI. Tata Kelola Dana Pensiun 1. Uraian Dewan Pengawas Dana Pensiun Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Pengawas; 2. Frekuensi pertemuan Dewan Pengawas; 3. Tingkat kehadiran Dewan Pengawas dalam pertemuan Dewan Pengawas; dan 4. Program pelatihan terkait Dana Pensiun dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Pengawas Uraian Pengurus/Plt Pengurus Dana Pensiun Uraian memuat antara lain : 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masingmasing anggota Pengurus/Plt Pengurus; 2. Frekuensi pertemuan Pengurus/Plt Pengurus; 3. Tingkat kehadiran anggota Pengurus/Plt Pengurus dalam pertemuan Pengurus/Plt Pengurus; 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Pengurus/Plt Pengurus; dan 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Pengurus/Plt Pengurus) Uraian mengenai pengukuran kinerja bagi Pengurus/Plt Pengurus Mencakup antara lain: 1. Prosedur pelaksanaan penilaian kinerja Pengurus/Plt Pengurus; 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Pengurus/Plt Pengurus; dan 3. Pihak yang melakukan assessment Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Pengurus/Plt Pengurus Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi; 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Pengurus/Plt Pengurus; dan 3. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Pengurus/Plt Pengurus Laporan Tahunan

11 I Referensi Kriteria Annual Report Award 2014 Untuk Dana Pensiun Kriteria Penjelasan Halaman 5. Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Pengurus/Plt Pengurus, Dewan Pengawas, Pendiri Dana Pensiun Mencakup antara lain : 1. Hubungan afiliasi antara anggota Pengurus/Plt Pengurus dengan Pengurus/Plt Pengurus lainnya; 2. Hubungan afiliasi antara anggota Pengurus/Plt Pengurus dengan anggota Dewan Pengawas; 3. Hubungan afiliasi antara anggota Pengurus/Plt Pengurus dengan Pendiri; 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Pengawas dengan anggota Dewan Pengawas lainnya; dan 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Pengawas dengan Pendiri. Catatan: Apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan. Yang dimaksud dengan istilah afiliasi di atas meliputi: hubungan kekeluargaan, keuangan, bisnis, dan relasi Komite Investasi Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota komite investasi; 2. Uraian tugas dan tanggung jawab; 3. Uraian pelaksanaan kegiatan; dan 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Uraian mengenai unit audit internal Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal; 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; 3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai audit internal; 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur dana pensiun; 5. Uraian pelaksanaan tugas; dan 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal Akuntan Publik Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan; 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan; 3. Besarnya fee untuk masingmasing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik; dan 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan. Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan Uraian mengenai manajemen risiko Dana Pensiun Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko; 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko; 3. Penjelasan mengenai risikorisiko yang dihadapi Dana Pensiun; dan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut Laporan Tahunan 2014

12 Referensi Kriteria Annual Report Award 2014 Untuk Dana Pensiun I Kriteria Penjelasan Halaman 10. Uraian mengenai sistem pengendalian intern 11. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Dana Pensiun, anggota Pengurus/ Plt Pengurus dan/atau anggota Dewan Pengawas yang menjabat pada periode laporan tahunan Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional; dan 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern. Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan; 2. Status penyelesaian perkara/gugatan; 3. Pengaruhnya terhadap kondisi Dana Pensiun; dan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada Dana Pensiun, oleh otoritas terkait pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi). Catatan : dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan Akses informasi dan data Dana Pensiun Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data Dana Pensiun kepada publik, misalnya melalui website, media massa, dan sebagainya 13. Bahasan mengenai kode etik Memuat urauan antara lain : 1. Isi kode etik; 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; 3. Penyebarluasan kode etik; 4. Upaya penegakan dan sanksi pelanggaran kode etik; dan 5. Pernyataan mengenai budaya organisasi Pengungkapan mengenai whistleblowing system 15. Keberagaman Komposisi Pengurus/Plt Pengurus VII. Informasi Keuangan 1. Opini auditor independen atas laporan keuangan Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran; 2. Perlindungan bagi whistleblower; 3. Penanganan pengaduan; 4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. Uraian kebijakan Dana Pensiun mengenai keberagaman komposisi Pengurus/Plt Pengurus dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin. Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya Deskripsi auditor independen di opini Deskripsi memuat tentang : 1. Nama & Tanda Tangan; 2. Tanggal Laporan Audit; dan 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik Laporan Tahunan

13 I Referensi Kriteria Annual Report Award 2014 Untuk Dana Pensiun Kriteria Penjelasan Halaman 3. Laporan keuangan lengkap yang telah diaudit Memuat secara lengkap unsurunsur laporan keuangan: 1. Laporan aset neto; 2. Laporan perubahan aset neto; 3. Catatan atas laporan keuangan; 4. Neraca; 5. Laporan hasil usaha; dan 6. Laporan arus kas Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan kinerja/hasil usaha tahun berjalan dengan tahun sebelumnya Laporan portofolio investasi yang telah diaudit Memuat secara lengkap unsurunsur laporan portofolio investasi: 1. Pernyataan Pengurus/Plt Pengurus; 2. Laporan portofolio investasi; 3. Laporan hasil investasi; 4. Analisis investasi; dan 5. Pengungkapan Dasar penilaian setiap jenis investasi Laporan Tahunan 2014

14 IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING I Ikhtisar Data Keuangan Penting Perubahan Aset Neto & Hasil Usaha Dana Pensiun KETERANGAN (dalam jutaan rupiah) Perubahan Aset Neto PENAMBAHAN Pendapatan Investasi Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi ( ) Iuran Jatuh Tempo Pendapatan di Luar Investasi Pengalihan Dana dari Dana Pensiun Lain PENGURANGAN Beban Investasi Beban Operasional Beban di Luar Investasi dan Operasional Manfaat Pensiun Pajak Penghasilan Pengalihan Dana ke Dana Pensiun Lain KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO (53.178) ASET NETO AWAL PERIODE ASET NETO AKHIR PERIODE Perhitungan Hasil Usaha Pendapatan Investasi Beban Investasi Hasil Usaha Investasi Beban Operasional Pendapatan dan Beban LainLain Hasil Usaha Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Hasil Usaha Setelah Pajak ASET NETO AKHIR PERIODE (dalam Juta Rupiah) HASIL USAHA SETELAH PAJAK (dalam Juta Rupiah) Laporan Tahunan

15 I IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING POSISI KEUANGAN DANA PENSIUN KETERANGAN (dalam jutaan rupiah) POSISI KEUANGAN (NERACA) ASET Investasi (Nilai Historis) Selisih Penilaian Investasi Aset Lancar di Luar Investasi Aset Operasional Aset LainLain LIABILITAS Nilai Kini Aktuarial Selisih Nilai Kini Aktuarial ( ) Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial ASET (dalam Juta Rupiah) LIABILITAS (dalam Juta Rupiah) Laporan Tahunan 2014

16 IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING I RASIO KETERANGAN (dalam jutaan rupiah) RASIO KEUANGAN DANA PENSIUN Return of Investment (ROI) 21,62% 4,04% 18,07% 10,93% 18,43% Yield 9.41% 9,92% 12,39% 11,18% 14,02% Return on Asset (ROA) 21,50% 4,02% 17,74% 10,65% 18,17% Rasio Kecukupan Dana (RKD) 101,72% 91,36% 105,92% 100,67% 104,53% Rasio Beban Operasional terhadap Aset Neto 0,36% 0,77% 0,30% 0,27% 0,38% Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Investasi 4,93% 4.73% 2,62% 2,51% 2,08% Return of Investment (ROI) Yield 19.01% 18.07% 21.62% 14.02% 11.18% 12.39% 9.96% 9.41% 10.93% 4.04% Laporan Tahunan

17 I IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING PORTOFOLIO INVESTASI DANA PENSIUN INVESTASI KETERANGAN (dalam jutaan rupiah) Nilai Wajar (Nilai Pasar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito On Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksa Dana Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham Dan Reksa Dana Campuran Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan Dan Reksa Dana Indeks Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek Efek Beragun Aset Dari KIK EBA Unit Penyertaan Dana Investasi RealEstat Berbentuk KIK Kontrak Opsi Saham Penempatan Langsung Tanah Bangunan Tanah Dan Bangunan Nilai Perolehan (Total Investasi) Selisih Penilaian Investasi PORTOFOLIO INVESTASI DANA PENSIUN (Dalam Juta Rupiah) Nilai Wajar (Nilai Pasar) Nilai Perolehan Selisih Penilaian Investasi 16 Laporan Tahunan 2014

18 IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING I PENDANAAN KETERANGAN (dalam jutaan rupiah) RASIO PENDANAAN DANA PENSIUN Kekayaan Nilai Kini Aktuarial Surplus/ (Defisit) ( ) Rasio Pendanaan 101,72% 91,36% 105,92% 100,67% 104,53% PENDANAAN DANA PENSIUN (Dalam Juta Rupiah) % % RASIO PENDANAAN % % 91.36% Kekayaan Nilai Kini Aktuarial KETERANGAN (dalam jutaan rupiah) IURAN & MANFAAT PENSIUN IURAN DAN PESERTA Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Iuran Pemberi Kerja , , , , ,05 Iuran Peserta , , , , ,95 Iuran Tambahan 0 0,00 0 0,00 0 0, ,99 0 0,00 Total Iuran , , , ,00% ,00 Manfaat Pensiun PESERTA ( Orang) Peserta Aktif Pensiun Ditunda Pensiunan JUMLAH PESERTA MANFAAT PENSIUN (Dalam Juta Rupiah) PESERTA (Dalam Orang) Laporan Tahunan

19 Laporan Dewan Pengawas dan Pengurus 18 Laporan Tahunan 2014

20 LAPORAN DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS 20 Laporan Dewan Pengawas 22 Profil Dewan Pengawas 24 Laporan Pengurus 28 Profil Pengurus 31 Surat Pernyataan Kebenaran Isi Laporan Tahunan 2014 Laporan Tahunan

21 II Laporan Dewan Pengawas Dan Pengurus Laporan Dewan Pengawas Pemangku Kepentingan yang kami hormati, Dalam kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan laporan pengawasan yang telah kami lakukan sepanjang tahun buku Secara umum dapat kami sampaikan bahwa tahun 2014 merupakan tahun yang menuntut komitmen dan kerja keras mengingat kondisi perekonomiaan yang masih dalam kondisi perlambatan pertumbuhan serta ditandai dengan pelemahan beberapa indikator ekonomi seperti tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah. Tahun 2014 juga merupakan tahun transisi yang ditandai pergantian kepemimpinan pemerintahan sehingga membutuhkan berbagai penyesuaian dan adaptasi bagi pelaku ekonomi. Pelaksanaan Pengawasan Sesuai dengan tugas dan wewenang yang telah digariskan, sepanjang tahun 2014 Dewan Pengawas telah melaksanakan berbagai kegiatan yang pada dasarnya menjalankan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi sehingga pengurusan Dana Pensiun berjalan secara efektif dan sesuai dengan targettarget yang telah dicanangkan dalam rencana kerja tahunan. Selama tahun 2014, Dewan Pengawas telah melakukan aktivitas sebagai berikut : 1. Melaksanakan rapat Dewan Pengawas 2. Melaksanakan rapat gabungan Dewan Pengawas dan Direksi Dana Pensiun BRI untuk pembahasan rencana Investasi tahunan dan hasil pengawasan tahunan. 3. Menyampaikan hasil pengawasannya kepada Pendiri mengenai pelaksanaan audit oleh Badan Audit Dewan pengawas Dana Pensiun BRI baik untuk kinerja Dana pensiun BRI maupun Anak Perusahan Dana pensiun BRI dengan kepemilikan mayoritas lebih dari 50%. 4. Melakukan kunjungan lapangan terhadap investasi Dana pensiun BRI (pemeriksaan gedung milik Dana Pensiun BRI maupun kegiatan usaha Perusahaan anak Dana pensiun BRI). Selain itu Dewan Pengawas selama tahun 2014 juga telah melakukan aktivitas lain: 1. Evaluasi Pendanaan 2. Evaluasi Kinerja Investasi Tahun Evaluasi Realisasi Rencana Kerja & Anggaran Tahun Saran Peningkatan Tata Kelola Dana Pensiun Penilaian Kinerja Pengurus Dalam kapasitas kami sebagai Dewan Pengawas yang menjalankan tugas dan fungsi pengawasan kami memberikan apresiasi kepada Direksi yang menurut penilaian kami telah mampu menjalankan fungsi dan tugas pengurusan lembaga dengan baik. Penilaian tersebut didasarkan pada kinerja Direksi sepanjang tahun Beberapa indikator kinerja Direksi pada tahun 2014 antara lain: dari sisi pendapatan investasi, dari target Rp973,49 miliar mampu diperoleh realisasi sebesar Rp1.141,15 miliar atau pencapaian sebesar 117,22%. Dari sisi hasil usaha investasi, dari target Rp906,58 miliar mampu diperoleh realisasi sebesar Rp1.084,84 miliar atau pencapaian sebesar 119,66%. Kemudian dari sisi hasil usaha setelah pajak, dari target Rp836,35 miliar mampu diperoleh realisasi sebesar Rp996,54 miliar atau pencapaian sebesar 119,15%. Berdasarkan datadata tersebut, Direksi mampu memenuhi target yang telah dicanangkan di awal tahun. Badan Audit Dalam melakukan pengawasan, Dewan pengawas dibantu oleh perangkat pengawas yaitu Badan Audit Dewan Pengawas. Badan Audit bertanggung jawab kepada Dewan Pengawas dan oleh karena itu harus independen terhadap manajemen Dana Pensiun dan Perusahaan Anak Dana Pensiun. Badan Audit sebagai aparat penunjang Dewan Pengawas dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan Pengurus Anggota Badan Audit sebagai pihak terafiliasi Perusahaan Anaknya. 20 Laporan Tahunan 2014

22 Laporan Dewan Pengawas Dan Pengurus II Keanggotaan Badan Audit sekurangkurangnya 4 (empat) orang terdiri dari : a) Ketua merangkap anggota, b) Anggota. Keanggotaan Badan Audit diangkat untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan setelah masa jabatannya berakhir, keanggotaan yang bersangkutan dapat ditunjuk kembali. Apabila diperlukan, anggota Badan Audit dapat diberhentikan sebelum masa 3 (tiga) tahun berakhir. Komposisi Dewan Pengawas Ketua (mewakili pemberi kerja) Wakil Ketua (mewakili pemberi kerja) Anggota (mewakili peserta pensiunan) Anggota (mewakili peserta aktif) : Sofyan Basir : Ganefi : Purwanto : Adi Setyanto Komposisi Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI telah mengakomodasi kepentingan berbagai pihak yaitu: pemberi kerja, peserta pensiunan, dan peserta aktif. Apresiasi Dalam kesempatan ini pula, kami mengucapkan terima kasih kepada Direksi, dan seluruh karyawan baik di induk maupun anak perusahaan atas seluruh dukungan dan kerjasama yang terjalin dengan baik sehingga Dana Pensiun BRI mampu menorehkan kinerja sesuai dengan target yang telah ditetapkan serta sesuai dengan ekspektasi pemangku kepentingan. Atas nama Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI Salam Hormat, Sofyan Basir Ketua Dewan Pengawas Laporan Tahunan

23 II Laporan Dewan Pengawas Dan Pengurus PROFIL DEWAN PENGAWAS Sofyan Basir Ketua Dewan Pengawas Lahir di Bogor, pada 2 Mei 1958 (umur 56 tahun). Memperoleh gelar Diploma dari STAK Trisakti (1980), Sarjana Ekonomi dari STIE Ganesha (2010) dan gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Trisakti (2012). Selain itu, memperoleh gelar Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Republik Indonesia (2014) Training yang pernah diikuti diantaranya: CEO Networking IDX bertempat di Denpasar, Seminar Risk Management Certification Refreshment Program di Frankfurt, Market Risk Management Refresher di Swiss, Eksekutif Manajemen Risiko di Denpasar, Islamic Finance Forum di Swiss. Riwayat Pekerjaan: Direktur Utama BRI ( ). Mengawali karir perbankan pada tahun 1981 di Bank Duta. Pada tahun 1986 bergabung dengan Bank Bukopin dan menduduki beberapa jabatan manajerial di Bank Bukopin, termasuk sebagai Direktur Utama, Direktur Komersial, Group Head Line of Business dan Pemimpin Cabang di beberapa kota besar Indonesia. Riwayat Pengangkatan: Menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas sejak tahun Ganefi Wakil Ketua Dewan Pengawas Lahir di Jakarta pada tanggal 1 Agustus 1963 (umur 51 tahun). Memperoleh gelar Sarjana Administrasi Fiskal dari UI (1987 dan gelar MBA dari Monash University (1996). Training yang pernah diikuti diantaranya: Manajemen Umum Dana Pensiun (ADPI). Riwayat Pekerjaan: Berkarir di BRI dengan berbagai jabatan dan posisi. Saat ini menjabat sebagai Kepala Divisi Kebijakan dan Pengembangan SDM BRI. Riwayat Pengangkatan: Menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas sejak tahun Laporan Tahunan 2014

24 Laporan Dewan Pengawas Dan Pengurus II Purwanto Anggota Dewan Pengawas Lahir di Magetan pada tanggal 12 September Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun Training yang pernah diikuti diantaranya: Seminar Pendiri, Pengawas dan Pengurus Dana Pensiun Khusus Bank BPD Seluruh Indonesia (2008), Seminar Koordinasi Nasional ADPI (2007), Seminar Market Up To Date 2005 dan Optimalisasi Portfolio Investasi Dana Pensiun (2005). Riwayat Pekerjaan: Direktur Utama Dana Pensiun BRI ( ), Kepala Divisi Operasional BRI ( ), Pemimpin Wilayah BRI Padang ( ), Pemimpin Wilayah BRI Banda Aceh ( ), Wakil Pemimpin Wilayah BRI Surabaya ( ), Wakil Kepala Divisi Urusan Internasional ( ). Riwayat Pengangkatan: Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas sejak tahun Adi Setyanto Anggota Dewan Pengawas Lahir di Wonosobo pada tanggal 12 Desember Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Gadjah Mada (1987) dan MMA dari Universitas Gadjah Mada (2005). Training yang pernah diikuti diantaranya: Manajemen Risiko Operasional pada Perbankan (2004), Credit Risk Rating dan Scoring & Modelling for Banking (2007) dan Penetapan Parameter dan Uji Statistik Untuk Credit Risk Analysis (2007). Riwayat Pekerjaan: Wakil Kepala Divisi Manajemen Risiko BRI (2014sekarang), Kepala Bagian Divisi Manajemen Risiko BRI ( ), Manajer Tim PO Basel II BRI ( ), Senior Staf Divisi Manajemen Risiko BRI ( ). Riwayat Pengangkatan: Menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas sejak tahun Laporan Tahunan

25 II Laporan Dewan Pengawas Dan Pengurus Laporan Pengurus 24 Laporan Tahunan 2014

26 Laporan Dewan Pengawas Dan Pengurus II Pemangku Kepentingan yang kami hormati, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas kuasa dan kekuatan yang diberikannya kami mampu mengemban amanah untuk melaksanakan tugas pengurusan Dana Pensiun BRI selama tahun Melalui laporan ini, kami akan memaparkan berbagai pencapaian yang telah dilakukan baik yang tercermin dari kinerja keuangan maupun berbagai upaya dan inisiatif lain seperti peningkatan implementasi manajemen risiko dan tata kelola perusahaan agar Dana Pensiun BRI mampu mengemban amanah para peserta dalam mengelola dananya untuk jangka panjang. Analisis Kinerja 2014 Kondisi perekonomian Indonesia tahun 2014 ditandai dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan berbagai tantangan yang cukup berat ditengah pelaksanaan Pemilu dan pemilihan Presiden baru. Beberapa indikator yang mengambarkan kondisi perekonomian sepanjang tahun 2014 antara lain: pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02%, tingkat suku bunga (BI Rate) berada pada level 7,75%, inflasi secara kumulatif 8,36% sebagai dampak kenaikan harga BBM, nilai tukar rupiah mengalami pelemahan dan ditutup pada posisi Rp /USD. Kondisi demikian secara umum berdampak pada penurunan kinerja perusahaan termasuk emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan pada akhirnya juga berdampak pada kinerja saham, obligasi maupun reksa dana. Namun demikian, dengan komitmen dan kerja keras manajemen serta seluruh karyawan, Dana Pensiun BRI mampu membukukan kinerja yang baik dan memenuhi target yang dicanangkan di awal tahun. Beberapa indikator capaian antara lain: aset neto, pendapatan investasi, hasil usaha investasi, dan hasil usaha setelah pajak. Aset neto Rp 13,26 triliun per akhir tahun 2014 meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 11,12 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 19,28%. Dari sisi pendapatan investasi, dari target Rp juta mampu diperoleh realisasi sebesar Rp juta atau pencapaian sebesar 117,22%. Dari sisi hasil usaha investasi, dari target Rp juta mampu diperoleh realisasi sebesar Rp juta atau pencapaian sebesar 119,66%. Kemudian dari sisi hasil usaha setelah pajak, dari target Rp juta mampu diperoleh realisasi sebesar Rp juta atau pencapaian sebesar 119,15%. Berdasarkan datadata tersebut, Direksi mampu memenuhi target yang telah dicanangkan di awal tahun. Kunci keberhasilan pengelolaan Dana Pensiun BRI antara lain ditentukan oleh pengelolaan investasi yang profesional, ketepatan penentuan aset alokasi serta prinsip kehatihatian. Dukungan SDM yang kredibel, selalu berupaya meningkatkan pengetahuan serta memiliki sertiikasi invetasi yang relevan juga merupakan faktor penunjang keberhasilan. Faktor penentu kesuksesan lainnya adalah kemampuan Dana Pensiun BRI melakukan seleksi manajer investasi secara baik sebagai partner pengelola sebagian investasi Dana Pensiun BRI, sehingga mampu menghasilkan tingkat kembalian yang memuaskan. Kebijakan tersebut menunjukkan suatu mitigasi dan manajemen risiko dalam hal pengelolaan investasi sehingga perusahaan terhindar dari berbagai kerugian atau risiko yang berdampak material bagi pencapaian kinerja. Laporan Tahunan

27 II Laporan Dewan Pengawas Dan Pengurus Strategi Investasi Dana Pensiun BRI menyadari bahwa dalam rangka memperoleh imbal hasil yang optimal diperlukan strategi investasi dalam pengelolaan portofolio yang menggabungkan antara instrumen investasi risiko rendah, risiko moderat serta risiko tinggi dengan tetap memperhatikan liabilitas. Dalam era dimana pasar modal berkembang sedemikian pesat, maka dana pensiun harus aktif melakukan investasi atau penempatan dana pada berbagai instrumen yang memiliki potensi untuk menghasilkan imbal hasil yang tinggi. Namun demikian kami juga menyadari risikonya yang relatif tinggi sehingga investasi senantiasa dilakukan secara prudent baik terhadap instrumen investasi maupun pihak ketiga sebagai partner Dana Pensiun berinvestasi. Khusus untuk investasi saham bursa Dana Pensiun BRI melakukan pengelolaan secara swakelola dan berpartner dengan manajer investasi. Terkait dengan kegiatan kerjasama dengan manajer investasi, Dana Pensiun BRI memiliki kebijakan sebagai berikut: Memiliki ijin usaha Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan sebagai manajer investasi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan; Tidak sedang dikenakan sanksi administratif berupa pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha, atau pencabutan ijin usaha oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan; Memiliki pengalaman dalam memberikan jasa pengelolaan investasi; Mampu mengelola portofolio investasi sesuai dengan ketentuan perundangundangan dibidang investasi Dana Pensiun; dan Memperoleh ijin dan disetujui oleh Pendiri dan Dewan Pengawas. Selama tahun 2014 strategi investasi yang dikembangkan dalam mengelola aset Dana Pensiun adalah mixed antara investasi pasar modal, pasar uang, penempatan langsung dan property. Berikut adalah komposisi portofolio investasi Dana Pensiun BRI posisi per 31 Desember 2014 (Nilai Wajar): Saham (24,04%), Surat Berharga Negara (15,23%), Deposito Berjangka (13,79%), Obligasi (13,75%), Penempatan Langsung (13,09%), Tanah (7,84%), Reksa Dana (6,94%), Tanah dan Bangunan (3,64%), Deposito on Call (1,19%), dan instrumen investasi lainnya. Kesesuaian Aset dan Liabilitas Tahun 2014 Dana Pensiun BRI berhasil mengelola pembayaran manfaat pensiun kepada seluruh peserta yang akan jatuh tempo dalam satu tahun. Kondisi ini tercermin dari posisi aset Dana Pensiun BRI pada tahun 2014 yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun masih sebesar Rp2,094 triliun atau sebesar 15,65% dari total aset Dana Pensiun BRI. Sementara itu jumlah manfaat pensiun peserta yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun sebesar Rp716 miliar atau 5,49% dari total liabilitas. Rasio aset terhadap liabilitas pada tahun 2014 sebesar 102,7% atau aset sebesar Rp13,75 triliun dan total liabilitas sebesar Rp13,02 triliun. Rasio Kecukupan Dana (RKD) mengalami peningkatan menjadi 101,72% meningkat dari tahun sebelumnya yang berada pada posisi 91,36%. Rasio Kecukupan Dana yang merupakan perbandingan kekayaan bersih terhadap kewajiban aktuaria menggambarkan kemampuan kekayaaan dana pensiun untuk menutup sepenuhnya nilai sekarang seluruh kewajiban masa kerja lalu. Penerapan Tata kelola Good Pension Fund Governance adalah lembaga, pengelolaan sumber daya dan risiko secara efisien dan efektif, serta pertanggungjawaban Pengurus Dana Pensiun kepada Peserta, Pendiri/Pemberi Kerja dan pihak terkait lainnya. GPFG dapat 26 Laporan Tahunan 2014

28 Laporan Dewan Pengawas Dan Pengurus II diartikan sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan oleh Dana Pensiun untuk mendorong pengembangan Dana Pensiun BRI untuk mencapai kemampuan pendanaan secara berkelanjutan. Dengan menerapkan tata kelola itu, maka setiap keputusan Dana Pensiun BRI akan berdampak positif bagi seluruh elemen pemangku kepentingan. Kami juga telah menerapkan Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) yang kami kembangkan dalam rangka meningkatkan peran serta karyawan dan pemangku kepentingan lainnya dalam menegakkan tata kelola dana pensiun. Menyadari pentingnya Good Pension Fund Governance, manajemen Dana Pensiun BRI menyatakan komitmen kuat untuk menerapkan dan menegakkan prinsipprinsip Good Governance ke dalam seluruh proses bisnis dan berupaya untuk menjadikannya sebagai kultur perusahaan seperti Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness. Untuk mencapai penerapan Good Governance yang efektif, Dana Pensiun BRI telah menyiapkan infrastruktur pendukung penerapan Good Governance yang mencakup komitmen dan kelengkapan sebagai berikut: Pedoman/Kebijakan Induk Tata Kelola Dana Pensiun Yang Baik, Kebijakan Sistem Pengendalian Intern, Pedoman Kode Etik, Pedoman Pengelolaan risiko, Kebijakan Pendanaan, Kebijakan Investasi, Pedoman Pengambilan Keputusan dan lainlain. Sebagai wujud nyata dari komitmen mengimplementasikan tata kelola di lingkungan Dana Pensiun, maka secara berkala Dana Pensiun BRI melaksanakan sosialsiasi Governance dengan melibatkan seluruh karyawan, seluru unit kerja dan mitra kerja Dana Pensiun BRI. Direktur Utama : Mudjiharno (6 Juni 2014) Direktur Akuntansi, : Teddy Rustandi AR Umum dan SDM (1 Februari 2014) Direktur Investasi : A.M. Nova Christiana (1 Februari 2014) Direktur Kepesertaan : Hartono Sukiman (1 Oktober 2014) Apresiasi Dalam kesempatan ini perkenankanlah saya atas nama Direksi menyampaikan terima kasih atas komitmen dan dedikasi seluruh insan Dana Pensiun BRI sehingga pada tahun 2014 Dana Pensiun BRI mampu memenuhi target yang telah dicanangkan serta mampu meningkatkan kinerja Dana Pensiun BRI secara keseluruhan. Ke depan, kami berharap secara bersama kita mampu kembali menorehkan berbagai prestasi sehingga Dana Pensiun BRI mampu memperoleh keunggulan bersaing secara berkelanjutan. Atas Nama Direksi Salam Hormat, Mudjiharno Direktur Utama Komposisi Direksi Seluruh anggota Direksi diangkat pada tahun 2014 dan akan berakhir masa tugasya pada tahun Berikut komposisi anggota Direksi Dana Pensiun BRI dan tanggal pengangkatan sebagai Direksi. Laporan Tahunan

29 II Laporan Dewan Pengawas Dan Pengurus PROFIL DIREKSI Mudjiharno Direktur Utama Lahir di Kediri pada 5 Juli 1958 (umur 56 tahun). Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjajaran Bandung (1986) dan Master LLM, Corporate Law dari Tulane Law School, USA pada Training yang pernah diikuti diantaranya : Sertifikasi Pengetahuan Dasar di Bidang Dana Pensiun (2013), Sertifikasi Kompetensi Manajemen Risiko Perbankan Level 4 (2012), Sekolah Staf dan Pimpinan Bank (Sespibank) (2011), Forensic Auditing (2009), BRI Leadership Development Program (2009). Riwayat Pekerjaan: Inspektur Kantor Inspeksi Jakarta 2 Bank BRI ( ), Inspektur Kantor Inspeksi Surabaya ( ), Inspektur Kantor Inspeksi Pekanbaru ( ), Kepala Divisi Hukum Bank BRI ( ), Wakil Kepala Divisi Hukum Bank BRI ( ), Group Head Divisi Hukum Bank BRI ( ). Riwayat Pengangkatan : Menjabat sebagai Direktur Utama sejak tahun Teddy Rustandi AR Direktur Akutansi, Umum, dan SDM Lahir di Ciamis 23 Maret 1957 (umur 57 tahun). Memperoleh gelar Sarjana Kehutanan dari Institut Pertanian Bogor (1980). Riwayat Pekerjaan: Pimpinan Wilayah BRI Malang ( ), Pimpinan Wilayah BRI Yogyakarta ( ), Pimpinan Wilayah BRI Surabaya ( ) dan Pimpinan Wilayah BRI Aceh ( ). Training yang pernah diikuti diantaranya : Basic Risk Management (2006), Sekolah Staf & Pimpinan Bank (2008), Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Umum Dana Pensiun (2011), Seminar Mengantisipasi Penerapan IFRS (2011), Seminar HRD & Finance: Dampak Implementasi SJSN & UU BPJS Terhadap Perusahaan (2011). Riwayat Pengangkatan : Menjabat sebagai Direktur Akuntansi Umum dan SDM sejak tahun Laporan Tahunan 2014

30 Laporan Dewan Pengawas Dan Pengurus II A. M. Nova Christiana Direktur Investasi Lahir di Ambarawa, 30 November 1957 (umur 57 tahun). Memperoleh gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (1980), dan Magister Business Administration St. Louis University USA (1992). Riwayat Pekerjaan: Kepala Divisi Bisnis Program, Kantor Pusat BRI ( ), Pimpinan Wilayah BRI Semarang ( ), Inspektur BRI Jakarta ( ), Kepala Divisi Renstra Kantor Pusat BRI ( ), Kepala Divisi Akuntansi, Manajemen & Keuangan BRI ( ), Kepala Divisi Treasury BRI ( ), Kepala Divisi Akunting & SIM SSU II (2000). Training yang pernah diikuti diantaranya : Seminar Mengantisipasi Penerapan IFRS pada Tahun 2012 di Dana Pensiun (2011), Seminar Nasional Bancassurance (201), Seminar Strategi Investasi Reksadana (2011), Manajemen Umum Dana Pensiun (2009), Leadership Development Program (2008), Manajemen Risiko Level II (2006), Manajemen Risiko Level I (2005). Riwayat Pengangkatan : Menjabat sebagai Direktur Investasi sejak tahun Hartono Sukiman Direktur Kepesertaan Lahir Yogyakarta pada 5 November 1957 (umur 57 tahun). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta pada Riwayat Pekerjaan: Inspektur Kantor Inspeksi Jakarta 1 BRI ( ), Inspektur Kantor Inspeksi Jakarta 1 dan 2 BRI ( ), Inspektur Kantor Inspeksi Jakarta 3 BRI (2010), Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan BRI ( ), Wakil Kepala Divisi Bisnis Ritel BRI ( ), Wakil Pemimpin Wilayah Manado BRI (2005). Training yang pernah diikuti diantaranya : Congress Multidistribution 41st EFMA Paris (2013), Revisit Sound Practices In Loan Analysis (2013), Financial Crime (2013), Asian Confederation of Institute of Internal Auditor (2012), Manajemen Risiko Level 4 (2012), Seminar Mengelola BUMN yang Bersih dan Bebas Korupsi (2012), Strategi Pengelolaan Manajemen Risiko (2011), Konferensi Nasional III Auditor Intern Bank (2011), Investor Relation Forum (2009). Riwayat Pengangkatan : Menjabat sebagai Direktur Kepesertaan sejak tahun Laporan Tahunan

31 II Laporan Dewan Pengawas Dan Pengurus 30 Laporan Tahunan 2014

32 Laporan Dewan Pengawas Dan Pengurus II SURAT PERNYATAAN DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014 DANA PENSIUN BANK RAKYAT INDONESIA Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 29 Juni 2015 DEWAN PENGAWAS, Ketua Dewan Pengawas, DIREKSI, Direktur Utama, Sofyan Basir Wakil Ketua Dewan Pengawas, Mudjiharno Direktur Akutansi, Umum dan SDM Ganefi Anggota Dewan Pengawas, Teddy Rustandi AR Direktur Investasi Purwanto Anggota Dewan Pengawas, A. M. Nova Christiana Direktur Kepesertaan Adi Setyanto Hartono Sukirman Laporan Tahunan

33 Profil Dana Pensiun 32 Laporan Tahunan 2014

34 PROFIL DANA PENSIUN 34 Identitas Dana Pensiun 35 Sekilas Dana Pensiun 35 Perubahan Nama Dana Pensiun BRI 36 Produk Dana Pensiun BRI 38 Pelayanan Peserta 40 Visi, Misi dan Nilai Budaya 42 Struktur Organisasi 45 Informasi Pendiri 46 Struktur Anak Perusahaan dan Afiliasi 48 Daftar Anak Perusahaan 48 Entitas Asosiasi, Joint Venture Company dan Special Purpose Vehicle 49 Lembaga dan Profesi Penunjang 51 Penghargaan yang Diterima 5 (Lima) Tahun Terakhir Laporan Tahunan

35 III PROFIL DANA PENSIUN PROFIL DANA PENSIUN IDENTITAS DANA PENSIUN Nama : Dana Pensiun BRI Bidang Usaha : Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Status Dana Pensiun : Penyelenggara Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) Karyawan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Pendiri : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dasar Hukum Pendirian : SK Direksi BRI Nokep.: S.8DIR/SDM/04/93 tanggal 10 April 1993 tentang Peraturan Dana Pensiun BRI yang telah disahkan dengan Keputusan Menteri Keuangan RI No.315/ KM.17/1994 dan telah didaftarkan dalam Buku Daftar Umum Direktur Dana Pensiun Departemen Keuangan RI No DPK tanggal 11 Nopember 1994 serta diumumkan dalam Berita Negara RI No.3/1995 tanggal 9 Januari Perubahan terakhir Peraturan Dana Pensiun BRI dituangkan dalam SK Direksi BRI Nokep. S.51DIR/KPS/07/2014 tanggal 24 Juli 2013 yang telah mendapat pengesahan dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP478/ NB.1/2013 tanggal 29 Agustus Alamat : Jl. Veteran II No. 15 Jakarta Kode Pos :10110 Telepon : Faksimil : info_dpbri@yahoo.co.id Website : Website : 34 Laporan Tahunan 2014

36 PROFIL DANA PENSIUN III RIWAYAT SINGKAT DANA PENSIUN Dana Pensiun BRI merupakan lembaga keuangan berbadan hukum yang didirikan oleh PT. Bank Rakyat lndonesia (Persero) Tbk. dengan maksud dan tujuan untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti yang bertujuan memelihara kesinambungan penghasilan pada hari tua para pesertanya, sehingga akan menciptakan ketentraman kerja dan meningkatkan motivasi kerja para Pekerja yang merupakan iklim yang kondusif bagi peningkatan produktivitas. Guna mendukung tercapainya tujuan pendirian Dana Pensiun BRl, maka penyelenggaraan program pensiun dikelola oleh sumber daya manusia profesional dan memiliki komitmen untuk mewujudkan visi Dana Pensiun, sehingga Dana Pensiun BRI selalu dapat mengutamakan kepuasan para peserta, kepentingan pendiri dan para stakeholder lainnya. Pada hakekatnya pengelolaan Dana Pensiun BRI merupakan amanah yang sangat mulia yang sepatutnya dijalankan dan dikelola dengan menerapkan standar Tata Kelola Dana Pensiun Yang Baik (Good Pension Fund Governance). Untuk itu, Dana Pensiun BRI menginvestasikan kekayaannya secara aman dan menghasilkan keuntungan yang optimal serta berkesinambungan guna meningkatkan kesejahteraan para pesertanya. Dalam rangka mewujudkan visi dan misinya, Dana Pensiun BRI menjalankan investasi dikelola secara sehat untuk mencapai hasil yang optimal serta memperhatikan prinsip kehatihatian /prudent investment, sebagaimana yang digariskan dalam Arahan lnvestasi yang ditetapkan oleh pendiri. Dengan demikian akan selalu terjaga peningkatan kinerja yang berkesinambungan guna menjaga perimbangan antara nilai kekayaan untuk pendanaan dengan kewajibannya. Pengelolaan investasi Dana Pensiun BRI dilakukan secara langsung dan tidak langsung. lnvestasi secara langsung dilakukan di pasar uang dan pasar modal, baik yang dikelola secara sendiri (swakelola) maupun menggunakan jasa manajer investasi. Sedangkan investasi tidak langsung dalam bentuk penempatan langsung pada saham yaitu dengan mendirikan beberapa Perusahaan Anak yang bergerak di berbagai bidang usaha, dan bekerjasama dengan Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI yang juga didirikan dan berada dalam naungan PT. Bank Rakyat lndonesia (Persero) Tbk. Kini Dana Pensiun BRI telah memiliki 11 Perusahaan Anak yang bergerak di berbagai bidang usaha, antara lain asuransi, pembiayaan konsumen, pengadaan ketenaga kerjaan (outsourcing), jasa telekomunikasi via satelit dan lainnya. Selain sebagai penyedia jasa bagi induk perusahaan, PerusahaanPerusahaan Anak tersebut mandiri dalam mengembangkan usahanya. Harapan saat ini adalah membentuk suatu sinergi antara Dana Pensiun BRl, Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRl, PT. Bank Rakyat lndonesia (Persero) Tbk. dan Perusahaan Anak Dana Pensiun BRI Grup, yang diyakini akan memberikan dampak positif untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing usaha agar dianggap layak dari sisi kapasitas dan kapabilitas usaha. Diharapkan seluruh Perusahaan Anak ini mampu menghasilkan perluasan usaha serta meningkatkan daya saing, dan yang terpenting dapat memberikan kontribusi besar untuk kesejahteraan bersama, khususnya bagi para pensiunan BRl PERUBAHAN NAMA DANA PENSIUN BRI PEMBENTUKAN YAYASAN DANA PENSIUN BRI AKTA NOTARIS NO. 15 TGL 25 JULI 1969 RADEN IMAM SOESATYO PRAWIROKOESOEMO PERUBAHAN AD YAYASAN DANA PENSIUN BRI & PEMBENTUKAN YAYASAN DANA PENSIUN BRI UNIT DESA AKTA NOTARIS NO. 5 TGL 02 DESEMBER 1980 DRS. H. ERWAL GEWANG, SH AKTA NOTARIS NO. 6 TGL 02 DESEMBER 1980 DRS. H. ERWAL GEWANG, SH PENYESUAIAN YAYASAN DANA PENSIUN BRI MENJADI DANA PENSIUN BRI SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT. BRI (Persero) NO. S.8DIR/SDM/04/1993 TGL 10 APRIL PENGESAHAN YAYASAN DANA PENSIUN BRI SURAT DEPT. KEUANGAN DIRJEN MONETER NO. S10/MK.6/1978 TGL 13 JANUARI 1978 PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR YAYASAN DANA PENSIUN BRI PENGESAHAN PENYESUAIAN YAYASAN DANA PENSIUN BRI MENJADI DANA PENSIUN BRI KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN SURAT MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA REPUBLIK INDONESIA NO. Kep315/KM.17/1994 NO. S520/MK.11,/1984 TGL 10 NOPEMBER 1994 TGL 08 NOPEMBER 1984 Laporan Tahunan

37 III PROFIL DANA PENSIUN BIDANG USAHA DANA PENSIUN Jenis Dana Pensiun Jenis Program Pensiun yang dijalankan Pengesahan Peraturan Dana Pensiun : Dana Pensiun Pemberi Kerja : Program Pensiun Manfaat Pasti : Surat Keputusan Direksi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Nokep. S.51DIR/KPS/07/2014 tanggal 24 Juli 2013 yang telah mendapat pengesahan dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP478/NB.1/2013 tanggal 29 Agustus INFORMASI PESERTA DANA PENSIUN Persyaratan Peserta Jumlah Peserta Aktif (per 31 Desember 2014) Jumlah Peserta yang Berhak Atas Pensiun Ditunda (per 31 Desember 2014) Jumlah Penerima Pensiun Sekaligus (per 31 Desember 2014) Jumlah Penerima Pensiun Melalui Pembelian Anuitas (per 31 Desember 2014) Jumlah Penerima Pensiun Bulanan (per 31 Desember 2014) Peserta Dana Pensiun BRI adalah Pekerja yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan dan telah terdaftar pada Dana Pensiun BRI. Syarat kepesertaan : Berstatus sebagai Pekerja Tetap sebelum Peraturan Dana Pensiun Nomor: S.126DIR/SDM/12/2007 tangggal 10 Desember Telah berusia sekurangkurangnya 18 (delapan belas) tahun atau telah menikah. : orang : orang : 182 orang : 6 orang : orang 36 Laporan Tahunan 2014

38 PROFIL DANA PENSIUN III KEBIJAKAN KEPESERTAAN Peserta Dana Pensiun adalah pekerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang masuk bekerja sebelum tahun Bagi Pekerja yang masuk sebagai pekerja tetap PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sejak Januari 2007 dan seterusnya diikutsertakan ke dalam Program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BRI. Dengan demikian, bagi Pekerja yang masuk BRI tahun 2007 tersebut diatas wajib melepaskan haknya sebagai peserta Dana Pensiun BRI. Data Peserta Dana Pensiun BRI Tahun 2013 dan 2014 terlihat dari tabel berikut ini: Peserta Tahun Delta Aktif Pasif Pensiun Masa Tunggu Total (501) Dari tabel terlihat bahwa pekerja aktif menurun dari tahun 2013 ke tahun 2014 sebanyak orang sedangkan peserta pensiunan meningkat dari tahun 2013 ke tahun 2014 sebanyak 758 orang. Kenaikan peserta pensiunan tidak sebanding dengan penurunan jumlah peserta aktif. Hal ini disebabkan karena: Tidak semua peserta aktif yang memasuki usia pensiun mengambil manfaat pensiun bulanan Pensiunan lama yang tidak mempunyai ahli waris yang berhak atas manfaat pensiun, meninggal Pensiunan Anak telah mencapai usia 25 tahun atau menikah atau telah bekerja Peserta mengambil manfaat pensiun sekaligus Laporan Tahunan

39 III PROFIL DANA PENSIUN PELAYANAN PESERTA Sesuai visi Dana Pensiun BRI yakni mampu memelihara kesinambungan penghasilan di hari tua bagi Peserta, kami mengutamakan pelayanan kepada Peserta Dana Pensiun BRI. Untuk itu kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta baik peserta aktif maupun pensiunan. Pelayanan yang kami berikan adalah berupa kelancaran penerbitan Surat penetapan Manfaat Pensiun, surat keterangan keringanan PBB, Beasiswa anak pensiunan, penerbitan Form 7221A, SPT, dan berbagai bentuk lainnya. Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 01/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, Dana Pensiun BRI telah memberikan Edukasi kepada peserta baik aktif maupun Pensiunan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan kepada melalui sarana sosialisasi. Pelaksanaan Sosialisasi langsung kepada peserta aktif melalui sarana Forum Strategi (FORSTRA) di Wilayah Pemberi Kerja dan Sosialisasi kepada pekerja BRI menjelang masa pensiun (umumnya pekerja kurang dari 5 tahun dari Usia Pensiun). Materi sosialisasi yang disampaikan berupa Kinerja Dana Pensiun BRI, Perusahaan Anak Dana Pensiun dan penyampaian hak dan kewajiban peserta Dana Pensiun. Sedangkan untuk Sosialisasi kepada peserta pensiunan disampaikan kepada Pengurus Pensiunan BRI di masingmasing Wilayah Komisaris Daerah Selindo dengan materi berupa Peraturan Dana Pensiun beserta kebijakan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah yang terkait langsung dengan kesejahteraan pensiunan. Profil Pensiunan Berdasarkan Jenis Pensiun Jumlah Pensiunan BRI per Jenis pensiun tahun 2014 sebanyak orang terdiri dari : Pensiun Normal orang, Pensiun Ditunda orang, pensiun Dipercepat orang, Pensiun Cacat 37 orang, pensiun janda/duda orang dan Pensiun anak 209 orang. Jumlah Peserta 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 8,155 5,013 9,141 5, Normal 8,155 9,141 9,689 10,125 Dipercepat 3,649 3,657 3,621 3,617 Ditunda 1,780 1,807 1,819 1,872 Janda/Duda 5,013 5,290 5,545 5,826 Cacat Anak ,689 5,545 10,125 3,649 3,657 3,621 3,617 1,780 1,807 1,819 1,872 5, Laporan Tahunan 2014

40 PROFIL DANA PENSIUN III Jumlah Peserta Dana Pensiun Berdasarkan Struktur Usia Jumlah Seluruh peserta Dana Pensiun tahun 2014 sebanyak orang, dengan peserta termuda kelahiran 13 Desember 1985 dan Peserta Tertua kelahiran 18 Oktober Berikut data Peserta berdasarkan Struktur Usia USIA (tahun) Tahun 2014 Tahun 2013 Peserta Aktif sd. 20 th sd sd. 40 9,967 10, sd. 50 9,986 10,471 diatas 50 5,523 5,413 Total Peserta Aktif (a) 25,485 26,800 Peserta Masa Tunda sd. 20 th sd sd. 40 1, sd. 50 1,087 1,128 diatas Total Masa Tunda (b) 2,253 2,197 Peserta Pensiunan/Pasif sd. 20 th sd sd ,560 16, sd. 90 4,065 3,722 diatas Total Pensiunan (c) 21,686 20,928 Total Peserta (a+b+c) 49,424 49,925 Laporan Tahunan

41 III PROFIL DANA PENSIUN Visi & Misi Visi Menjadi Dana Pensiun terbaik yang mampu memelihara kesinambungan penghasilan di hari tua bagi para Peserta Misi a. Memberikan pelayanan terbaik kepada peserta yang didukung oleh sumber daya manusia yang professional dengan melaksanakan praktik tata kelola Dana Pensiun yang baik. b. Mengelola kekayaan Dana Pensiun BRI secara aman dan optimal untuk meningkatkan kesejahteraan peserta. Visi dan Misi Dana Pensiun BRI disahkan melalui Surat Keputusan Direksi Dana Pensiun BRI Nokep: 33PEN/DIR/12/2013 tanggal 17 Desember Laporan Tahunan 2014

42 PROFIL DANA PENSIUN III Nilai Budaya Dana Pensiun BRI Nilai Budaya Dana Pensiun BRI 1. Keterbukaan Setiap pengambilan keputusan di dasari pertimbangan yang transparan objektif dan data yang up to date. Dalam melakukan aktifitas hubungan dengan pihak atau unit lain tidak mempunyai maksud dan tujuan yangbertentangan dengan kepentingan dana pensiun. 2. Profesionalisme Menjalankan tugas sesuai dengan keahlian, ketrampilan, dan pengetahuan di bidangnya untuk mencapai kinerja terbaik. 3. Integritas Membangun kepercayaan dengan kejujuran, tanggung jawab, moral, serta satu kata dengan perbuatan. 4. Pelayanan Memberikan layanan terbaik kepada Peserta dengan sikap ramah, sopan, tulus, dan rendah hati sehingga dapat memberikan kepuasan. 5. Penghargaan SDM Menghargai SDM sebagai aset utama, karena itu Dana Pensiun BRI selalu merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan SDM yang berkualitas. Memperlakukan pegawai berdasarkan kepercayaan, keterbukaan, keadilan, dan saling menghargai sebagai bagian dari perusahaan dan mengembangkan sikap kerja sama dan kemitraan Memberikan penghargaan berdasarkan hasil kerja sama individu dan kerja sama tim, yang menciptakan sinergi untuk kepentingan perusahaankerja sama tim yang menciptakan sinergi untuk kepentingan perusahaan. 6. Kerja sama Kerja sama yang dilandasi semangat saling menghargai dan menghormati untuk mencapai hasil yang terbaik. Laporan Tahunan

43 DIREKSI DANA PENSIUN BR III PROFIL DANA PENSIUN Struktur Organisasi Dana Pensiun Bri DIREKSI PT. BANK RAKYAT INDONE SELAKU PENDIRI DANA PENSIU DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI BADAN AUDIT DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI DIREKTUR UTAMA MUDJIHARNO DIREKTUR INVESTASI DIREKTUR KEPESERTAAN A.M. NOVA CHRISTIANA HARTONO SUKIMA B A G I A N Legal Officer B A G I A N Manajemen Risiko B A G I A N S P I B A G I A N Properti B A G I A N Ps. Uang & Ps. Modal B A G I A N PPA B A G I A N Kepesertaan Manajer Manajer Dyah Kusumowardani Manajer Manajer General Manajer Hera Suprihatin Manajer Winny Oetari Manajer Agustika Supiandaini Wkl.Manajer Wkl.Manajer Wkl.Manajer Wkl.Manajer Nuryadi Listiani.. Irene Ovelya S E K S I Legal Officer S E K S I Manajemen Risiko S E K S I S P I S E K S I Properti S E K S I Pasar Uang S E K S I Pasar Modal S E K S I PPA S E K S I Administrasi Kepesertaan S E K S I Penetapan & PembayaranM P Wil. I Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff Bara M Arief Euis K Endro M Suprapti Akur S M Wahyu Wibowo Neni Suryani Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Mukti Donny S Abdul Ikhyar Rizki F Sedioko Suharmeni Obi A 42 Laporan Tahunan 2014

44 PROFIL DANA PENSIUN III SIA ( Persero ) Tbk. N BRI Lampiran : Nokep : 21PEN/DIR/02/2014 Tanggal : 26 Februari 2014 I DIREKTUR AKUNTANSI, UMUM & SDM N TEDDY RUSTANDI AR B A G I A N Keuangan, Akuntansi & TSI General Manajer Julia Kirana B A G I A N Umum & SDM Manajer.. Wkl.Manajer.. Wkl.Manajer Priyono S E K S I Penetapan & PembayaranM P Wil. II S E K S I Keuangan & Perpajakan S E K S I Akuntansi & Laporan S E K S I Teknologi Sistem Informasi S E K S I Umum & SDM SEKRETARIS Staff Staff Staff Staff Staff Zufri Hasanudin Eko Munajad Pelaksana Yuli Astuti Dani Petugas Pengelola Dokumen Teguh R Agus Budi Customer Service Sihtiati K Ani Yulianti Pelaksana Pelaksana Pelaksana Arief M Salamah Erlis K Sunarto Dodi W Pelaksana Suhendro Erna R Kusnadi Supardi Dwimanto MaminM Sobari Yuli N C Asri Erwinda Laporan Tahunan

45 44 Laporan Tahunan 2014

46 PROFIL DANA PENSIUN III INFORMASI PENDIRI Nama Pendiri: Pendiri Dana Pensiun BRI adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, berkedudukan di Jakarta sesuai Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Nomor 51 tanggal 26 Mei 2008 dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH. Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 68 tanggal 25 Agustus 2009, Tambahan Berita Negara Nomor Bidang Usaha Pendiri: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di sektor perbankan. Alamat Pendiri : Jalan Jenderal Sudirman No Tromol POS 1094 / 1000, Jakarta 10210, Telepon : , , , , , Facsimile : , , Kawat : KANPUSBRI, Telex : 65293, 65456, 65459, 65461, Website : Komposisi Pemegang Saham Pendiri: Jumlah Pemegang Saham BRI pada akhir tahun 2014 adalah sebanyak pemegang saham atau mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yaitu sebanyak Negara Republik Indonesia tetap merupakan pemegang saham mayoritas BRI dengan kepemilikan saham sebesar 56,75% dan sisanya sebesar 43,25% dimiliki oleh masyarakat. Hingga akhir tahun 2014, selain Pemerintah Republik Indonesia, tidak terdapat pemegang saham publik yang melebihi 5% dari total saham sebagaimana tercatat pada Biro Administrasi Efek. Informasi Mengenai Perubahan Pendiri: Per 31 Desember 2014 tidak terdapat perubahan Pendiri Dana Pensiun. Laporan Tahunan

47 III PROFIL DANA PENSIUN Struktur Grup Dana Pensiun PT. PUNCAK LEMBAH HIJAU PT. BRINGIN SEJAHTERA MAKMUR PT. BRINGIN KARYA SEJAHTERA PT. BRINGIN JIWA SEJAHTERA PT. BRINGIN INDOTAMA SEJAHTERA FINANCE PT. BRIN SEJAHT ARTH MAKM PLH BSM BKS BJS BISF BSA Laporan Tahunan 2014

48 PROFIL DANA PENSIUN III GIN ERA A UR PT. BRINGIN SRIKANDI FINANCE PT. BRINGIN GIGANTARA PT. SATKOMINDO MEDIYASA PT. UPAYA PURNABHAKTI SEJAHTERA M BSF BG SM UPS Laporan Tahunan

49 III PROFIL DANA PENSIUN DAFTAR ANAK PERUSAHAAN No Nama Perusahaan 1 PT Bringin Jiwa Sejahtera 2 PT Bringin Sejahtera Arta Makmur 3 PT Bringin Karya Sejahtera 4 PT Bringin Sejahtera Makmur 5 PT Bringin Srikandi Finance Bidang Usaha Alamat Asuransi Jiwa Graha Irama Time Square Lt. 3,7 dan 15 Jl. Rasuna Said Blok 10/1 Kav. 1 & 2 Jakarta Selatan Asuransi Kerugian Jl. Veteran II No. 15, Lt. 4 Jakarta Pusat Jasa Pengelolaan Gedung dan Kontraktor 6 PT Bringin Gigantara Teknologi Informasi 7 PT Satkomindo Mediyasa 8 PT Bringin Indotama Sejahtera Finance 9 PT Puncak Lembah Hijau 10 PT Upah Purnabhakti Sejahtera Jl. Veteran II No. 15, Lt. 1 Jakarta Pusat Broker Asuransi Wisma Staco Lt. 10 Jl. Casablanca Kav. 18 Jakarta Pembiayaan Synthesis Tower Building II Lt. 11 Jl. Gatot Subroto No. 177 A Kav. 64 Jakarta Teknologi Informasi Pembiayaan Graha Simatupang Tower 2A & D, Lt.45 Jl. Letjen Simatupang Kav. 38 Jakarta Selatan Graha Mandiri Lt. 27 Jl. Imam Bonjol No. 61, Jakarta Hayam Wuruk Plaza Tower Jl. Hayam Wuruk No. 108 Jakarta Perhotelan Jl. Veteran II No. 15, Lt. 3 Jakarta Pusat Jasa Kesehatan Kantor Inspeksi BRI Jakarta Jl. Otista Raya No. 72 Jakarta Timur Kepemilikan (%) Status Operasi 90,17 Beroperasi 90,00 Beroperasi 90,30 Beroperasi 90,00 Beroperasi 59,06 Beroperasi 59,74 Beroperasi 85,00 Beroperasi 58,70 Beroperasi 76,00 Beroperasi 66,67 Beroperasi ENTITAS ASOSIASI, JOINT VENTURE COMPANY DAN SPECIAL PURPOSE VEHICLE COMPANY Per 31 Desember 2014, Dana Pensiun BRI tidak memiliki Entitas Asosiasi, Joint Venture Company dan Special Purpose Vehicle Company. 48 Laporan Tahunan 2014

50 PROFIL DANA PENSIUN III LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG Kantor Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Noor Salim, Nursehan & Sinahardja Jl. Anggrek 3 No.28 Larangan Indah, Cileduk, Kebayoran Lama Jakarta Selatan Telp. (021) Fax. (021) Bank Kustodian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Gedung BRI II Lantai 3 Jl. Jendral Sudirman Kav Jakarta Pusat Telp. (021) , Aktuaris PT Bestama Aktuaria Graha Menara 165 Lantai 21 Jalan TB Simatupang Kav. 1, Cilandak Jakarta Telp. (021) Fax. (021) Manajer Investasi PT Schroder Investment Management Indonesia. Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1, 30th, Floor Jl. Jendral Sudirman Kav Jakarta PT BNP Paribas Investment Partners World Trade Center I Building, 5th Floor Jl. Jendral Sudirman Kav Jakarta PT Bahana TCW Investment Management. Graha CIMB Niaga 20st Floor Jl. Jendral Sudirman Kav. 58 Jakarta Konsultan Hukum Kantor Advokat dan Konsultan Hukum Rahmad Irwan & Partners The Belezza Shopping Arcade Jl. Letjen. Supeno (Arteri Permata Hijau) No. 34 Kebayoran Lama Jakarta Kantor Konsultan Hukum OC Kaligis & Associates Jl.Majapahit 1820, Kompleks Majapahit Permai Blok B 123 Jakarta Indonesia Telp. ( 021) , Fax. (021) Laporan Tahunan

51 III PROFIL DANA PENSIUN Peristiwa Penting April Juni 2014 Foto Rapat Pleno Pengurus Besar Persatuan Pensiunan Bank Rakyat Indonesia Juli 2014 Serah Terima Jabatan Direktur Utama Dana Pensiun 15 September 2014 Halal bi Halal Dewan Pengawas, Direksi dan Karyawan Dana Pensiun BRI 17 September 2014 Kunjungan ke pensiunan usia diatas 80 Tahun 31 Desember 2014 Pelaksanaan Workshop Manajemen Risiko Pelaksanaan Forum Peningkatan Kinerja Pekerja Dana Pensiun BRI 50 Laporan Tahunan 2014

52 PROFIL DANA PENSIUN III Penghargaan yang diterima 5 (Lima) Tahun Terakhir Penghargaan yang diberikan oleh Asosiasi Dana Pensiun Indonesia sebagai Dana Pensiun PPMP Kinerja Terbaik Ketiga Tahun 2012 Kategori Total Aktiva Bersih Lebih dari Rp 1 Triliun Penghargaan yang diberikan Asosiasi Dana Pensiun Indonesia Sebagai Dana Pensiun Terbaik Pertama Tahun 2009 Kategori Aktiva Bersih Diatas Rp 1 Triliun (PPMP) Laporan Tahunan

53 Pengelolaan Sumber Daya Manusia 52 Laporan Tahunan 2014

54 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA 54 Komposisi Sumber Daya Manusia 55 Rekrutmen 55 Pengembangan Sumber Daya Manusia 55 Sistem Penilaian Kinerja Laporan Tahunan

55 IV PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Pengelolaan Sumber Daya Manusia Seiring dengan kondisi perekonomian yang penuh tantangan maka Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting terhadap tercapainya pertumbuhan usaha yang berkualitas serta terjaminnya keberlangsungan usaha Dana Pensiun BRI dalam jangka panjang. Oleh karenanya Dana Pensiun BRI memandang SDM sebagai aset utama sekaligus mitra dalam pengembangan usaha. Dana Pensiun BRI menerapkan kebijakan pengelolaan SDM dengan sistem pengembangan karyawan yang bersifat komprehensif dan terintegrasi, untuk menjadikan pekerjanya berintegritas, berkualitas dan profesional dalam melaksanakan tugasnya.terkait dengan hal tersebut, Dana Pensiun BRI menjamin hak dan kewajiban setiap Pegawai dengan mematuhi ketentuan UndangUndang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Seiring dengan kompleksitas kegiatan Dana Pensiun BRI yang semakin beragam, bisnis akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila dikelola oleh sumber daya manusia yang handal yang memiliki integritas tinggi, berdedikasi, berkompeten dan profesional. Peningkatan kualitas sumber daya manusia diharapkan akan berdampak positif pada peningkatan aktivitas usaha dan kinerja Dana Pensiun baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kebijakan pengelolaan SDM, pengembangan pekerja di Dana Pensiun BRI disesuaikan dengan prinsip the right man in the right place KOMPOSISI SDM Pada akhir Desember 2014 jumlah SDM berjumlah 48 orang. (tidak termasuk Direksi, Dewan Pengawas dan Badan Audit Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI). Berikut Komposisi SDM Dana Pensiun BRI dalam 2 (dua) tahun terakhir : Komposisi SDM Berdasarkan Status : Status Pegawai Pekerja Tetap Pekerja Kontrak 7 6 Jumlah Komposisi SDM Berdasarkan Jenis Kelamin: Jenis Kelamin Perempuan LakiLaki Jumlah Komposisi SDM Berdasarkan Usia: Usia < Total Komposisi SDM Berdasarkan Pendidikan: Tingkat Pendidikan S2S3 1 0 S D3 8 8 SMA Jumlah Laporan Tahunan 2014

56 PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA IV REKRUTMEN Mekanisme rekruitmen dilaksanakan secara selektif dilakukan oleh lembaga profesional atau Dana Pensiun BRI dengan tahapan seleksi melalui test administrasi, wawancara, psikotest/assessment serta test kesehatan yang selanjutnya disetujui oleh pejabat berwenang memutus sesuai ketentuan. PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Peningkatan sumber daya manusia Dana Pensiun BRI melalui pendidikan dan pelatihan yang diadakan tahun 2014 untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bisnis yang semakin meningkat setiap tahunnya. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara menyeluruh baik proses seleksi, penilaian kinerja, serta pelatihan dan pendidikan. Adapun pelatihan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Total biaya yang dikeluarkan untuk Pelatihan Tahun 2014 sebesar Rp SISTEM PENILAIAN KINERJA Penilaian Kinerja masingmasing individu Pegawai yang dilaksanakan secara objektif, berjenjang, periodik, dan transparan. Penilaian kinerja (performance appraisal) pekerja dengan menggunakan system penilaian manajemen yang baik terdiri dari prosesproses untuk mengidentifikasi, mendorong, mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan memberi penghargaan terhadap kinerja para pekerja. Jenis Pelatihan Jumlah Peserta 1. Pelatihan Pelaporan PPh Pasal 21 dan EsPT 1 2. Pelatihan Customer Service 1 3. Pelatihan Manajemen Pendanaan 1 4. Pendidikan & Pelatihan ADPI 5 5. Pendidikan & Pelatihan Tema Rangkap Jabatan 1 6. Training Manajer Investasi 1 7. Pendidikan & Pelatihan MUDP 1 8. Pendidikan & Pelatihan Pajak 2 9. Pendidikan & Pelatihan Risiko 15 Laporan Tahunan

57 Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Dana Pensiun 56 Laporan Tahunan 2014

58 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN 58 Tinjauan Operasional 88 Kinerja Keuangan Kemampuan Membayar Manfaat Pensiun dan 95 Tingkat Kolektibilitas Piutang Iuran 96 Pendanaan Dana Pensiun 97 Perbandingan Antara Terget dan Hasil yang Dicapai dan Proyeksi 99 Kebijakan Penting Terkait Dana Pensiun 99 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan 99 Aspek Pemasaran (Khusus DPLK) Transaksi Material yang Mengandung Benturan 100 Kepentingan dan Transaksi Pihak Afiliasi 100 Perubahan Peraturan Perundangundangan 100 Perubahan Kebijakan Akuntansi Laporan Tahunan

59 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Dana Pensiun TINJAUAN OPERASIONAL DANA PENSIUN A. PENGELOLAAN INVESTASI Pengelolaan kekayaan Dana Pensiun BRI yang diinvestasikan dalam portofolio investasi bertujuan untuk (i) memenuhi kelangsungan pembayaran Manfaat Pensiun dan biaya operasional, serta (ii) meringankan beban Pendiri dalam memenuhi kewajiban pembayaran iuran. Dalam pelaksanaan kegiatan pengelolaan dana, Dana Pensiun BRI senantiasa berpedoman pada ketentuan peraturan perundangundangan dan ketentuan internal yang berlaku, yaitu: UndangUndang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan Peraturan Pelaksanaannya. Peraturan Pemerintah tentang Dana Pensiun Pemberi Kerja. Peraturan Menteri Keuangan No. 199/PMK.010/2008 tentang Investasi Dana Pensiun dan 19/PMK.010/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri KeuanganNo.199/PMK.010/2008. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan tentang Investasi Dana Pensiun. Keputusan Pendiri Nokep. 188DIR/SDM/04/2009 tanggal 8 April 2009 jo. Nokep. 920DIR/SDM/11/2012 tanggal 1 November 2012 tentang Arahan Investasi dan perubahannya. Rencana Investasi Tahunan (RIT) yang disetujui oleh Dewan Pengawas. PELAKSANAAN PENGELOLAAN INVESTASI Investasi merupakan komponen pokok di dalam penyelenggaraan Dana Pensiun. Pengelolaan kekayaan sebagian besar alokasi aset Dana Pensiun ditempatkan dalam bentuk investasi. Dana Pensiun BRI diinvestasikan dalam jenis investasi yang diperkenankan dalam ketentuan perundangundangan di bidang Dana Pensiun, yaitu Peraturan Menteri Keuangan No.199/PMK.010/2008 tentang Investasi Dana Pensiun. Instrumen investasi yang dapat dipilih/ditempatkan bagi Dana Pensiun sebanyak 19 (Sembilan belas) jenis investasi. Implementasi dari kegiatan di Dana Pensiun BRI tercermin dari langkahlangkah dalam proses investasi yang melipuri: a. Perencanaan, b. Alokasi Aset Strategis, c. Implementasi rencana, d. Monitoring, evaluation dan rebalancing. Pada tahap perencanaan yang tertuang dalam Rencana Investasi Tahunan 2014 ditetapkan tujuan investasi, batasanbatasan investasi, target pertumbuhan investasi yang diharapkan, investasi apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan serta batasanbatasannya. Pada tahap ini, diperhitungkan dengan kebutuhan likuiditas berupa pembayaran manfaat pensiun dan biaya operasional. Proses perencanaan ini sejalan dengan Arahan Investasi yang telah ditetapkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk. selaku Pendiri Dana Pensiun BRI. Pada tahap penentuan alokasi aset, Dana Pensiun BRI melakukan diversifikasi investasi dalam mengurangi risiko dan mengoptimalkan return. Pada tahap ini diputuskan jenisjenis investasi yang masuk dalam portofolio dan seberapa besar pembobotan untuk masingmasing jenis investasi, dan tidak menyimpang dalam Arahan Investasi. Untuk bisa melakukan pembobotan pada masingmasing investasi diperlukan analisa prediksi imbal hasil dari masingmasing investasi serta target imbal hasil keseluruhan portofolio yang diharapkan. Asumsi kondisi makro ekonomi baik domestik, regional maupun global sangat menentukan besaran bobot dan imbal hasil protofolio. Pada tahap implementasi, Dana Pensiun BRI melakukan pembentukan dan pengelolaan portofolio masingmasing investasi dengan peroman Rencana Investasi tahun 2014 yang telah itetapkan oleh ewan Pengawas Dana Pensiun BRI dengan surat No. B.14DWP/DP/BRI07/2014 tanggal 14 Juli 2014 dan rivisi Rencana Investasi tahun 2014 dengan surat No. B.19aDWP/DP/BRI/12/2014 tanggal 22 Desember Investai saham bursa di Dana Pensiun BRI berdasarkan pengelolaannya dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Dilakukan oleh Manajer Investasi secara full discretionary melalui Kerjasama Pengelolaan Dana (KPD). 58 Laporan Tahunan 2014

60 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V 2) Dilakukan sendiri oleh Dana Pensiun BRI secara swakelola yang didukung oleh sumber daya manusia yang telah memiliki sertifikasi sebagai Wakil Manajer Investasi sebagaimana disyaratkan oleh Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI di dalam Persetujuan Rencana Investasi Dana Pensiun BRI. Screening sahamsaham yang masuk portofolio Dana Pensiun BRI secara swakelola dilakukan melalui mekanisme sebagai berikut: IDEA GENERATION FUNDAMENTAL ANALYSIS PORTFOLIO CONSTRUCTION Screening based on: 1. Market Cap 2. Average Value Traded 3. Sellside coverage Research Pipeline Topdown Approach 1. Macro/Thematic/Sector 2. Company Analysis 3. Good Corporate Governance Recommendation & Rating Risk Systems to Control Risk & Maximise Rewards: 1. Beta & St. Deviasi Port. 2. Fundamental Ratio Port. 3. Rebalancing * Average Daily 3m (Sumber: DPBRI Research) Pada tahap monitoring, evaluating dan rebalancing (pemantauan, evaluasi dan penyesuaian) portofolio investasi, Dana Pensiun BRI melakukan proses tersebut secara berkala dan terus menerus melalui pertemuan rutin di lingkungan internal dalam bentuk Team Investasi dan atau Manajemen Risiko. Pertemuan dengan Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI dan atau Pendiri Dana Pensiun BRI dilakukan untuk melakukan evaluasi dan monitoring. Dana investasi yang telah dikelola selama kurun waktu 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan, sebagaimana disajikan dalam grafik berikut: Nilai Wajar Investasi (dalam Miliar Rupiah) PORTOFOLIO INVESTASI Kinerja investasi Dana Pensiun BRI pada tahun 2014 mencapai Rp13.187,42 miliar (nilai wajar) atau meningkat sebesar Rp2.130,34 miliar atau 19,27% dibandingkan dengan investasi Dana Pensiun BRI tahun 2013 sebesar Rp11.057,07 miliar. Alokasi investasi Dana Pensiun BRI telah ditempatkan pada 12 jenis investasi dari 19 investasi sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Sedangkan terkait dengan besarnya proporsi kekayaan untuk setiap jenis investasi telah mengikuti batasan maksimum yang diperbolehkan. Kebijakan investasi yang dapat dilakukan dan batas maksimum untuk setiap jenis investasi terhadap total investasi yang diperkenankan dalam Peraturan Perundangan (PP) dan Arahan Investasi (AI) pada Dana Pensiun BRI. Berikut disajikan komposisi portofolio investasi dan batasan untuk jenis investasi Dana Pensiun BRI Laporan Tahunan

61 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN Tabel Komposisi Portofolio Investasi dan Batasan Investasi No. Jenis Investasi Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Batasan (Rp Juta) (%) (Rp Juta) (%) PP AI 1 Surat Berharga Negara ,231% ,891% 100% 100% 2 Tabungan 100% 0% 3 Deposito On Call ,186% ,605% 100% 25% 4 Deposito Berjangka ,794% ,163% 100% 100% 5 Sertifikat Deposito 100% 50% 6 Sertifikat Bank Indonesia 100% 20% 7 Saham ,045% ,795% 100% 30% 8 Obligasi ,748% ,894% 100% 30% 9 Sukuk ,189% ,212% 100% 25% Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham Dan Reksa Dana Campuran Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan Dan Reksa Dana Indeks Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek ,936% ,391% 100% 15% 100% 15% 10% 15% 100% 15% 14 Efek Beragun Aset Dari KIK EBA ,294% ,227% 100% 5% 15 Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK 100% 0% 16 Kontrak Opsi Saham 100% 0% 17 Penempatan Langsung Pada Saham ,090% ,937% 10% 10% 18 Tanah ,840% ,408% 15% 15% 19 Bangunan 242 0,002% 242 0,002% 15% 15% 20 Tanah Dan Bangunan ,645% ,476% 15% 15% 21 Surat Pengakuan Utang Total Investasi ,000% ,000% 60 Laporan Tahunan 2014

62 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V Surat Berharga Negara Pada 2014 portofolio investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp2.008,63 miliar atau meningkat Rp30,38 miliar dibandingkan investasi pada SBN tahun sebelumnya sebesar Rp1.978,24 miliar. Secara proporsi, alokasi invetasi SBN tahun 2014 sebesar 15,23% dari total investasi Dana Pensiun BRI, turun dibandingkan dengan alokasi investasi SBN tahun 2013 sebesar 17,89% dari total investasi Dana Pensiun BRI. Deposito On Call Sedangkan portofolio investasi pada deposito on call tahun 2014 sebesar Rp156,40 miliar atau mencapai 88,11% terhadap portofolio investasi pada deposito on call tahun sebelumnya sebesar Rp177,50 miliar. Secara proporsi, Alokasi investasi pada deposito on call tahun 2014 sebesar 1,19% dari total investasi Dana Pensiun BRI, turun dibandingkan dengan alokasi investasi deposito on call tahun 2013 sebesar 1,61% dari total investasi Dana Pensiun BRI. Hal ini lebih disebabkan oleh bentuk strategi alokasi investasi Dana Pensiun BRI dimana di awal tahun, Dana Pensiun lebih memfokuskan investasinya pada instrument pasar modal. Deposito Berjangka Pada 2014 portofolio investasi pada deposito berjangka mencapai Rp1.819,03 miliar atau meningkat Rp1.579,81 miliar dibandingkan investasi pada deposito berjangka tahun sebelumnya sebesar Rp 239,22 miliar. Secara proporsi, alokasi invetasi deposito berjangka tahun 2014 sebesar 13,79% dari total investasi Dana Pensiun BRI, naik dibandingkan dengan alokasi investasi deposito berjangka tahun 2013 sebesar 2,16% dari total investasi Dana Pensiun BRI. Saham, Obligasi dan Sukuk Portofolio investasi pada saham tahun 2014 mencapai Rp3.170,91 miliar atau meningkat Rp539,89 miliar dibandingkan investasi saham tahun sebelumnya sebesar Rp2.631,02 miliar. Secara proporsi, alokasi invetasi saham tahun 2014 sebesar 24,05% dari total investasi Dana Pensiun BRI, naik dibandingkan dengan alokasi investasi saham tahun 2013 sebesar 23,80% dari total investasi Dana Pensiun BRI. Hal ini merupakan strategi alokasi investasi Dana Pensiun BRI yang memang lebih memfokuskan strategi investasinya pada instrumen pasar modal. Nilai investasi pada instrument saham bursa masih merupakan alokasi instrumen portofolio yang paling utama (terbesar) dari seluruh instrumen yang dialokasikan Dana Pensiun BRI. Sedangkan portofolio investasi pada obligasi tahun 2014 sebesar Rp1.813,05 miliar atau mencapai 82,42% terhadap investasi obligasi tahun sebelumnya sebesar Rp miliar. Alokasi investasi pada obligasi mengalami sedikit penurunan yaitu sebesar 13,75% dari tahun sebelumnya sebesar 19,89%. Untuk portofolio investasi pada sukuk tahun 2014 mencapai Rp24,93 miliar atau meningkat Rp1,52 miliar dibandingkan investasi sukuk tahun sebelumnya sebesar Rp23,41 miliar. Secara proporsi, alokasi invetasi sukuk tahun 2014 sebesar 0,19% dari total investasi Dana Pensiun BRI, turun dibandingkan dengan alokasi investasi sukuk tahun 2013 sebesar 0,21% dari total investasi Dana Pensiun BRI. Penyertaan Reksa Dana Portofolio investasi pada reksa dana tahun 2014 mencapai Rp914,71 miliar atau mencapai 72,63% terhadap investasi reksa dana tahun sebelumnya sebesar Rp1.259,47 miliar. Secara proporsi, alokasi invetasi reksa dana tahun 2014 sebesar 6,94% dari total investasi Dana Pensiun BRI, turun dibandingkan dengan alokasi investasi reksa dana tahun 2013 sebesar 11,39 % dari total investasi Dana Pensiun BRI. Efek Beragun Aset Dari KIK EBA Portofolio investasi pada efek beragun aset dari KIK EBA tahun 2014 mencapai Rp38,83 miliar atau meningkat Rp13,76 miliar dibandingkan investasi efek beragun aset dari KIK EBA tahun sebelumnya sebesar Rp25,08 miliar. Secara proporsi, alokasi invetasi efek beragun aset dari KIK EBA tahun 2014 sebesar 0,29% dari total investasi Dana Pensiun BRI, naik dibandingkan dengan alokasi investasi efek beragun aset dari KIK EBA tahun 2013 sebesar 0,23% dari total investasi Dana Pensiun BRI. Laporan Tahunan

63 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN Penempatan Langsung Pada Saham Portofolio investasi penempatan langsung pada saham tahun 2014 mencapai Rp1.726,23 miliar atau meningkat Rp627,54 miliar dibandingkan investasi penempatan langsung saham tahun sebelumnya sebesar Rp1.098,69 miliar. Secara proporsi, alokasi investasi penempatan langsung pada saham tahun 2014 sebesar 13,09% dari total investasi Dana Pensiun BRI, naik dibandingkan dengan alokasi investasi penempatan langsung pada saham tahun 2013 sebesar 9,94% dari total investasi Dana Pensiun BRI. Rp242, 0.00% Rp , 7.84% Rp1.726,233, 13.09% Rp38.834, 0.29% Rp , 6.94% Rp24.931, 0.19% Rp , 13.75% Grafik Komposisi Portofolio Investasi Dana Pensiun BRI 2014 (dalam Juta Rupiah) Rp , 3.64% Rp2.008,625, 15.23% Rp3,170,906, 24.04% Rp , 1.19% Surat Berharga Negara Deposito On Call Deposito Berjangka Rp , 13.79% Saham Obligasi Sukuk Reksa Dana Pasar Uang Tanah, Bangunan dan Tanah & Bangunan Portofolio investasi pada tanah tahun 2014 mencapai Rp1.033,83 miliar atau mencapai 99,39% terhadap investasi tanah tahun sebelumnya sebesar Rp1.040,20 miliar. Secara proporsi, alokasi investasi tanah tahun 2014 sebesar 7,84% dari total investasi Dana Pensiun BRI, turun dibandingkan dengan alokasi investasi tanah tahun 2013 sebesar 9,41% dari total investasi Dana Pensiun BRI. Sedangkan portofolio investasi pada bangunan tahun 2014 sama dengan tahun sebelumnya sebesar Rp242,25 juta dengan porsi alokasi sebesar 0,002% dari total investasi Dana Pensiun BRI. Portofolio investasi pada tanah dan bangunan tahun 2014 mencapai Rp480,62 miliar atau mencapai 125,05% terhadap investasi tanah dan bangunan tahun sebelumnya sebesar Rp384,35 miliar. Secara proporsi, alokasi investasi tanah tahun 2014 sebesar 3,65% dari total investasi Dana Pensiun BRI, naik dibandingkan dengan alokasi investasi tanah tahun 2013 sebesar 3,48% dari total investasi Dana Pensiun BRI. PENDAPATAN INVESTASI Kinerja pendapatan Investasi Dana Pensiun BRI selama tahun 2014 sebesar Rp juta atau naik sebesar 3,62% dibanding pendapatan investasi tahun 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan ini lebih disebabkan oleh realisasi pendapatan yang berasal dari investasi Dana Pensiun BRI di Pasar Modal mencapai Rp juta dan pedapatan investasi lain dengan kontribusi tertinggi dari investasi tanah dan bangunan mencapai Rp juta. Tabel Pendapatan Investasi (dalam Juta Rupiah) Pendapatan Investasi Bunga/Bagi Hasil Dividen Sewa Laba (Rugi) Pelepasan Investasi Pendapatan Investasi Lain Total Pendapatan Investasi Laporan Tahunan 2014

64 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V Tabel Hasil Investasi 2014 (dalam Juta Rupiah) No Jenis Investasi Bunga/Bagi Hasil Hasil Investasi Yang Terealisasi Dividen Sewa Laba/Rugi Pelepasan Lainnya Jumlah 1 Surat Berharga Negara Tabungan 3 Deposito On Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito 6 Sertifikat Bank Indonesia 7 Saham Obligasi (1.283) Sukuk Unit penyertaan Reksa Dana pada: 10 Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham Dan Reksa Dana Campuran 11 Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan Dan Reksa Dana Indeks 12 Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas 13 Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek 14 Efek Beragun Aset Dari KIK EBA Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK 16 Kontrak Opsi Saham 17 Penempatan Langsung Pada Saham Tanah Bangunan Tanah Dan Bangunan Surat Pengakuan Utang Total Laporan Tahunan

65 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN HASIL USAHA Realisasi Hasil Usaha Investasi selama tahun 2014 sebesar Rp juta (di luar pendapatan investasi yang belum direalisasikan) atau naik sebesar 3,40% dibanding Hasil Usaha Investasi tahun 2013 Rp juta. Sedangkan secara rasio, Return on Investment (ROI) Dana Pensiun BRI pada tahun 2014 mencapai sebesar 21,62%, meningkat signifikan dibandingkan ROI tahun 2013 sebesar 4,04%. Hal ini menunjukkan bahwa investasi yang telah dilakukan sesuai dengan yang diharapkan. Perolehan Hasil Usaha setelah pajak tahun 2014 sebesar Rp juta, naik sebesar 4,87% dibandingkan Hasil Usaha setelah pajak tahun 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan lain di luar investasi. Sedangkan dari sisi beban operasional pada tahun 2014 mengalami penurunan signifikan sebesar 43,86%. Rasio Biaya Operasional terhadap Aktiva Bersih pada tahun 2013 sebesar 0,36% menurun dibandingkan tahun 2013 sebesar 0,77%. Hal ini disebabkan adanya penurunan beban jasa pihak ketiga menjadi sebesar Rp16,27 miliar. Rasio biaya operasional tersebut cukup efisien dan masih di bawah Ketetapan Kebijakan Good Pension Fund Governance dari Dana Pensiun BRI mengenai ketetapan besarnya biaya operasional, yaitu sebesar 0,5%. TINGKAT PENGEMBALIAN INVESTASI (RETURN ON INVESTMENT ATAU ROI) DAN YIELD INVESTASI Kinerja pengelolaan dana pensiun tercermin dari ROI Dana Pensiun. ROI dihitung dari total hasil investasi ditambah kenaikan/penurunan nilai wajar investasi dibandingkan dengan nilai investasi. Tingkat pengembalian investasi (Return on Investment/ ROI) merupakan salah satu ukuran kinerja investasi Dana Pensiun yang tertuang dalam Arahan Investasi Dana Pensiun yang ditetapkan oleh Pendiri sebesar 10,50%/tahun. Tingkat pengembalian investasi (ROI) tahun 2014 sebesar 21,62%, meningkat signifikan dibandingkan tingkat pengembalian investasi tahun 2013 sebesar 4,04%. Hal ini menunjukkan Semakin besar ROI yang dicapai, kinerja investasi Dana Pensiun semakin baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan kekayaan dana pensiun adalah Kenaikan/Penurunan Nilai Wajar Investasi. Kenaikan nilai wajar investasi di pasar berarti kenaikan ROI dana pensiun. Fluktuasi kenaikan/ penurunan nilai wajar investasi menyebabkan fluktuasi ROI dana pensiun. Pada tahun 2014, nilia wajar investasi mengalami kenaikan sebesar 19,27% menjadi sebesar Rp juta dibandingkan nilai wajar investasi tahun 2013 sebesar Rp juta. HASIL USAHA SETELAH PAJAK (dalam Juta Rupiah) Tingkat Pengembalian Investasi 21.62% % 9.41% 4.04% Return of Investment (ROI) Yield 64 Laporan Tahunan 2014

66 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V PENYERTAAN LANGSUNG PADA SAHAM (ANAK PERUSAHAAN) 1. PT. Bringin Rancang Sejahtera Bidang Usaha : Jasa Pengelolaan Gedung dan Kontraktor Alamat : Gedung Dana Pensiun BRI Lantai 1 Jl. Veteran II No. 15 Jakarta Pusat Komposisi Kepemilikan Saham Pemegang Saham Komposisi Dana Pensiun BRI 90.30% Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 6.06% Koperasi Mitra Sejahtera 3.03% Kopkar Dana Pensiun BRI 0.61% Agar hal tersebut terlaksana, memiliki 50 kantor unit pengelola yang tersebar di kotakota besar di Indonesia. Dalam bidang usaha kontraktor, memberikan layanan konstruksi untuk pembangunan gedung dan untuk jasa penyewaan, memberikan layanan penyewaan gedung perkantoran, ruang kantor dan peralatan perkantoran serta melayani jasa pengelolaan arsip inaktif dan jasa proses pemusnahan arsip. Susunan Pengurus Komisaris Komisaris Sri Pranggono Utama Komisaris Bagas Pebru Sadtriadi Direktur Utama Direktur Direktur Direksi M. Oosman Ismail Ratih Purbasari Hidzuldin Elfani Jasa/Produk yang dikelola mencakup antara lain: 1) Manajemen Properti; Building Management; Service Management; House Keeping. 2) Jasa Kontraktor; 3) Jasa Penyewaan; dan 4) Jasa Pengelolaan Arsip. Bergerak di bidang manajemen properti, kontraktor, developer dan usaha lainnya. Didirikan pada tanggal 21 Agustus 1986 di Jakarta. Menjadikan bidang usaha jasa pengelolaan gedung dan penyewaan gedung sebagai bisnis utamanya sedangkan jasa konstruksi dan jasa pengelolaan arsip sebagai bisnis pendukung. Di bidang pengelolaan gedung, sejak tahun 1987 telah menangani pengelolaan gedung perkantoran BRI dan gedung gedung perkantoran lainnya di seluruh Indonesia. Gedung yang dikelola hingga saat ini mencapai 100 gedung. Keseluruhan gedung tersebut telah ditangani secara profesional dengan mempertahankan pengawasan mutu dan kualitas gedung sehingga kondisinya selalu terjaga. Laporan Tahunan

67 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN 2. PT. Puncak Lembah Hijau Bidang Usaha : Industri Pariwisata dan Perhotelan Alamat : Gedung Dana Pensiun BRI Lt. 3 Jl. Veteran II No. 15 Jakarta Pusat Komposisi Kepemilikan Saham Pemegang Saham Komposisi Dana Pensiun BRI 76.00% Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 22.00% PT BKS 2.00% Susunan Pengurus Komisaris Direksi Komisaris Utama Retno Surdini Direktur Utama Dede Suherman S. Komisaris Wasito Pramono Direktur Kuwat Waluyo Bergerak di bidang perhotelan, akomodasi dan hospitality yang berdiri pada tanggal 4 Mei Berada di Puncak Cipanas, terletak di ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut dengan luas area m2 dan berlatar panorama alam Parahyangan.Lembah Hijau merupakan hotelresort bintang 3 (tiga) yang ideal untuk acara bisnis maupun santai, yang terletak di ketinggian berlatar yang legendaris. Lokasi tersebut menjadi salah satu tempat terbaik dalam penyediaan fasilitas rapat dan konvensi. Sebagai sarana berlibur, belum tersaingi dalam hal fasilitas olah raga dan rekreasi, satusatunya resort di Jawa Barat yang dirancang dengan konsep penyegaran total. Selain mengelola hotelresort, juga memiliki unit usaha layanan house keeping, laundry, catering/ banquette di Jakarta. Dengan begitu semakin berkembang dan kuat di industri pariwisata Indonesia. Jasa/Produk yang dikelola berupa Fasilitas Lembah Hijau meliputi: 1) Bungalow 38 unit dengan 85 kamar(28 standard, 45 superior,12 deluxe); 2) Hotel 3 unit dengan 66 kamar (63 standard, 3 superior); 3) Restoran dengan kapasitas 400 orang; 4) Bar dan Karaoke dengan kapasitas 30 orang; 5) Ruang Rapat: 8 unit kapasitas orang; 6) Prasarana olahraga dan hiburan antara lain: Kolam renang indoor, Lapangan tenis 6 unit, Lapangan rumput untuk outdoor games, Lapangan basket, Gedung olahraga/serbaguna, Golf driving range, Camping ground, Kolam Pancing, Children playground, Ruang bilyar, sauna, gymnasium dan massage, Lintasan jogging, Sarana outbound dan instruktur, Hiking track dan pemandu, Sepeda gunung, ATV, Tricker, Permainan tradisional, Mesin pijat refleksi, Sarana dan prasarana lainnya, seperti tungku, lapangan api unggun, kuda tunggang dll. 66 Laporan Tahunan 2014

68 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V 3. PT. Bringin Jiwa Sejahtera Bidang Usaha : Asuransi Jiwa Alamat : Graha Irama Time Square Lantai 5,7 & 15 Jl. Rasuna Said Blok 10/1 Kav. 1 & 2, Jakarta Selatan Komposisi Kepemilikan Saham Pemegang Saham Komposisi Dana Pensiun BRI 90.17% Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 9.56% Kopkar PT BJS 0.27% Susunan Pengurus Komisaris Komisaris Utama Ali Mudin Direksi Direktur Utama Benny Oktariza Kailan Komisaris Agus Katon Eko.S Direktur Sugeng Sudibyo Komisaris Poltak L. Tobing Direktur Nandi H. Hamaki Independen Dikenal dengan nama BRIngin Life didirikan pada tanggal 28 Oktober Awalnya hanya melayani kebutuhan asuransi nasabah BRI, khususnya nasabah kredit mikro BRI. Dengan semakin pesatnya perkembangan bisnis dan terus meningkatnya kebutuhan asuransi masyarakat, membentuk beberapa unit kerja untuk menangani penjualan asuransi lainnya, seperti : 1) Kantor Penjualan 2) Corporate Marketing Division 3) BRIngin Life Syariah 4) DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) Kini BRIngin Life merupakan salah satu perusahaan asuransi jiwa besar di Indonesia dengan jutaan nasabah dan telah memperoleh beberapa penghargaan di industri asuransi. Jasa/Produk yang dikelola berupa: 1) ASURANSI INDIVIDU BRIngin Purnadana BRIngin Danasiswa BRIngin Eksekutif BRIngin Investama BRIngin Dana Rencana Agri (BDRA) 2) ASURANSI KORPORASI AJISAKA (Prima, Mikro dan Madya) Asuransi Kesehatan Asuransi Jiwa Berjangka Asuransi Purna Jabatana Asuransi Kecelakaan Diri Kinerjanya menunjukkan peningkatkan secara konsisten, dari sisi financial, rasio solvabilitas (risk based capital) yang pencapaiannya setiap tahun selalu melebihi batas solvabilitas minimum yang ditetapkan pemerintah. Laporan Tahunan

69 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN 4. PT. Bringin Gigantara Bidang Usaha : Jasa Software & Hardware Alamat : Graha Simatupang Tower 2A & D, Lantai 4 5 Jl.Letjend.TB Simatupang Kav.38, Jakarta Selatan Komposisi Kepemilikan Saham Pemegang Saham Komposisi Dana Pensiun BRI 59.75% Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 30.12% PT BKS 5.07% PT BJS 5.07% Susunan Pengurus Komisaris Komisaris Utama Komisaris Direksi Slamet Riyadi Direktur Utama Argabudhy Direktur Sasrawiguna Agoes Roediyanto Sri Darmawati Jasa/Produk yang dikelola antara lain: 1) Infrastruktur Power Management System dan Lokal Area Network 2) Teknologi Informasi dan Pengembangan Aplikasi 3) Human Resources Service 4) Maintenance 5) Pengadaan Barang 6) Layanan Jasa Pengisian KAS ATM ( Cash Replenishment ) dan First Level Maintenance. 7) Infrastruktur PMS LAN Bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa untuk teknologi informasi yang mulai beroperasi tahun Memulai usahanya dan masuk dalam dunia teknologi informasi (IT) Indonesia dengan dukungan infrastruktur dan jaringan yang telah terbentuk dengan 18 service point serta 177 sumber daya potensial. Kini menjadi Perusahaan IT yang menawarkan system integrated solution (solusi sistem teknologi informasi terpadu), mulai dari pengadaan barang, instalasi, pengoperasiaan, perawatan hingga menyediakan tenaga kerja dan ahli teknologi informasi. Hingga saat ini dipercaya oleh induk perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, untuk menangani pengadaan barang IT dan perangkatnya, jasa pengisian ATM, perawatannya dan jasa teknologi informasi lainnya. 68 Laporan Tahunan 2014

70 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V 5. PT. Bringin Srikandi Finance Bidang Usaha : Pembiayaan Alamat : Synthesis Tower II Lantai 11 Jl. Gatot Subroto 177 A Kav. 64 Jakarta Komposisi Kepemilikan Saham Pemegang Saham Komposisi Dana Pensiun BRI 59.06% PT BKS 14.91% PT Srikandi Diamond Indah Motors 14.66% Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 10.77% Antonius Febriyanto Bachtiar 0.60% Susunan Pengurus induk perusahaan dalam segala hal, termasuk dalam mempekerjakan karyawan BRI yang tidak lagi aktif atau pensiun. Jasa/Produk yang dikelola antara lain: 1) Leasing atau Sewa Guna Usaha 2) Consumer Finance 3) Anjak Piutang Komisaris Komisaris Hadi Susanto Direktur Utama Direktur Direktur Direksi Renaldi Ariyanto Gibson Hutapea Lisa Andani Bergerak dalam bidang usaha perusahaan pembiayaan yang didirikan pada tanggal 7 Juli Didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan return oninvestment yang memadai. Pada tahap awal usaha, perusahaan focus melakukan kegiatan di bidang leasing, baik secara finance lease maupun operating lease dan consumer finance. Seiring dengan perkembangan usaha dan meningkatnya kebutuhan usaha, maka perusahaan melakukan perluasan bidang usaha, yaitu factoring (anjak piutang). Selain itu, perusahaan juga mendukung PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai Laporan Tahunan

71 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN 6. PT. Bringin Indotama Sejahtera Finance Bidang Usaha : Pembiayaan Alamat : Jl. Hayam Wuruk No. 108, Hayam Wuruk Plaza Tower Lantai 3, Jakarta Komposisi Kepemilikan Saham Pemegang Saham Komposisi Dana Pensiun BRI 58.70% Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 21.74% PT Indomobil Sukses Internasional Tbk % Susunan Pengurus Komisaris Direksi Komisaris M. Sodo Direktur Leo Utama Harisetyanto Utama Soentpiet Komisaris Soebronto Laras Direktur Sulistianto Direktur Marshal Sejak didirikan hingga kini, selalu menunjukkan performa yang tinggi.hal ini terbukti melalui penghargaan yang diberikan oleh Majalah Investor sebagai Perusahaan Multifinance terbaik tahun 2006 dan Jasa/Produk yang dikelola antara lain: 1) Pembiayaan Konsumen (consumer Finance) 2) Sewa Guna Usaha (Leasing) Disingkat BRIngin Finance yang bekerja sama dengan PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk. (PT IMSI) yang didirikan pada tanggal 31 Oktober Dengan modal disetor sebesar Rp.18 miliar, yang kemudian mengalami perubahan modal menjadi Rp. 23 miliar dengan penambahan pemegang saham baru yaitu Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP BRI). Bergerak di bidang usaha Pembiayaan Konsumen (Consumer Finance) dan Sewa Guna Usaha (Leasing) khususnya untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Memiliki jangkauan pemasaran hingga ke berbagai daerah, dari Aceh sampai Papua. Kemampuan menjangkau pasar yang luas tersebut adalah berkat kerja sama yang terjalin baik dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, serta kerja sama yang saling menguntungkan dengan dealerdealer kendaraan bermotor terutama Indomobil Grup. 70 Laporan Tahunan 2014

72 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V 7. PT. Bringin Sejahtera Artamakmur Bidang Usaha : Asuransi Kerugian Alamat : Gedung Asuransi BSAM Jl.Mampang Prapatan Raya No. 18, Jakarta Selatan Komposisi Kepemilikan Saham Pemegang Saham Komposisi Dana Pensiun BRI 90.00% Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 10.00% Susunan Pengurus Komisaris Direksi Komisaris Utama Saptono Siwi Direktur Utama Eko Wahyu Andriastono Komisaris Priyastomo Direktur Imam Widodo Komisaris Independen Setiawan Direktur Akhrial Jamaries Direktur Arief Tjatur Widodo Bergerak dibidang asuransi umum. Didirikan pada tanggal 17 april Tujuan awal didirikan adalah untuk memberikan perlindungan atas asetaset PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk. dan nasabahnya, khususnya aset yang menjadi agunan nasabah. Seiring dengan perkembangan usaha dan kepercayaan masyarakat, PT. Asuransi BSAM dapat meningkatkan pangsa pasar sehingga tidak hanya memberikan perlindungan kepada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan nasabahnya, tapi juga kepada masyarakat, baik perorangan, perbankan nasional, BUMN/D, perusahaan swasta asing/nasional, maupun pemerintah. Memasuki usia tahun ke 20, telah menjadi salah satu perusahaan asuransi umum yang sehat dan terkemuka, yang saat ini mempunyai jaringan pemasaran terdiri dari 14 kantor cabang dan 10 kantor pemasaran. Seiring perkembangan usaha PT.Asuransi BSAM tumbuh hingga mempunyai portofolio produksi premi yang mencapai +/ 200 Miliar di tahun Jasa/Produk yang dikelola antara lain: 1) Asuransi Kebakaran dan Perluasannya. 2) Asuransi Pengangkutan melalui laut, darat dan udara. 3) Asuransi Kendaraan Bermotor. 4) Marine Hull and Aviation insurance. 5) Asuransi Uang. 6) Asuransi Kecelakaan Diri. 7) Engineering Insurance 8) Liability Insurance. 9) Travel Insurance. 10) Surety Bond. 11) Custom Bond. 12) Asuransi Minyak dan Gas. Untuk memenuhi permintaan dan kebutuhan masyarakat dalam perlindungan risiko yang dikelola secara syariah, telah mendirikan unit usaha syariah sejak tahun Perkembangan PT.Asuransi BSAM tentunya juga tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama yang baik dari semua pihak seperti para reasuradur dalam dan luar negeri, para broker asuransi serta karyawan dan karyawati yang mempunyai loyalitas tinggi dalam membesarkan perusahaan. Laporan Tahunan

73 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN 8. PT. Bringin Sejahtera Makmur Bidang Usaha : Broker Asuransi Alamat : Wisma Staco Lantai 10, Jl. Casablanca Kav. 18, Jakarta Komposisi Kepemilikan Saham Pemegang Saham Komposisi Dana Pensiun BRI 90.00% PT Ragam Venturindo 10.00% Susunan Pengurus Komisaris Komisaris I Komang Utama Sudiarsa Komisaris Donsuwan Simatupang Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Agoestjik Bustami Susilo Ircham Sjafindra Rambe e. Asuransi Rangka Kapal f. Asuransi Kendaraan Bermotor g. Asuransi Uang. h. Asuransi Kecelakaan Diri i. Asuransi All Risk untuk Pembangunan Gedung, Jalan dan Jembatan j. Asuransi All Risk untuk Pemasangan Mesin k. Asuransi Mesinmesin l. Asuransi Perlengkapan Elektronik 2) Jasa Konsultasi Manajemen Risiko untuk menghindari/mengurangi kerugian 3) Jasa Asuransi Jiwa 4) Jasa Asuransi Kesehatan 5) Jasa Asuransi Kredit Didirikan pada tanggal 16 Juli 1985, memperoleh izin usaha dari Direktur Jenderal Moneter Dalam Negeri tanggal 29 Oktober 1985 No.6529/MD/1985 dan selanjutnya mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan RI dengan surat keputusan No.311/ KMK.017/1994 tanggal 27 Juni 1994, mencakup kegiatan usaha sebagai berikut : 1) Jasa Broker Asuransi 2) Jasa Penutupan Asuransi dan Penyelesaian Klaim 3) Jasa Konsultasi Manajemen Risiko 4) Jasa Pialang Asuransi Jiwa 5) Jasa Pialang Asuransi Kredit Jasa/Produk yang dikelola antara lain: 1) Jasa Penutupan a. Asuransi Kebakaran b. Asuransi Kebongkaran dan Pencurian c. Asuransi Tanggung Gugat d. Asuransi Pengangkutan melalui udara, laut dan darat 72 Laporan Tahunan 2014

74 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V 9. PT. Satkomindo Mediyasa Bidang Usaha : Teknologi Sistem Informasi dan Komunikasi Data Alamat : Graha Mandiri Lantai 27, Jl. Imam Bonjol No. 61, Jakarta Komposisi Kepemilikan Saham Pemegang Saham Komposisi Dana Pensiun BRI 85.00% Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 15.00% Susunan Pengurus Komisaris Direksi Komisaris Utama Nurullah Akhsan Direktur Utama Noegroho Adhi Wibowo Komisaris Saharuddin Direktur M. Ridha Yulhan Direktur Rajendra Jusron Bergerak di bidang Information & Communication Technology (ICT). Pada awal pendirian, hanya sebagai penyedia jaringan telekomunikasi berbasis satelit (Very Small Aperture Terminal/VSAT). Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar, mengembangkan layanan berbasis teresterial, mobile dan internet. Selain menyediakan seluruh solusi dan insfrastruktur telekomunikasi secara endtoend. Pada beberapa tahun terakhir, makin menegaskan eksistensinya di bidang ICT, dengan mengembangkan jasa turunan berbasis aplikasi sebagai nilai tambah layanan telekomunikasi yang sudah dimiliki. Memberikan solusi telekomunikasi mulai dari indentifikasi kebutuhan, persiapan disain, instalasi, integrasi, pengawasan, pengendalian hingga pemeliharaan. Dengan teknologi terkini, terus berusaha memberikan solusi telekomunikasi yang terbaik dan menyeluruh baik jasa maupun infrastruktur di berbagai bidang usaha, mulai dari perbankan, multifinance, pemerintahan, manufaktur dan trading, transportasi dan logistik, perkebunan hingga pertambangan dan pengeboran minyak yang berlokasi di pelosok pelosok nusantara. Untuk layanan jasa nilai tambah (value added services), menyediakan solusi berbasis aplikasi untuk industri perbankan, pendidikan, multifinance dan services. Sebagai bentuk komitmen dalam memberikan layanan terbaik, didukung oleh tim profesional dan berpengalaman telah menyiapkan 15 service point yang tersebar di seluruh Indonesia. Penambahan service point akan terus dilakukan seiring dengan meningkatnya tingkat layanan yang diberikan kepada pengguna jasa. Jasa/Produk yang dikelola antara lain: 1) Jasa Telekomunikasi a. SatkomVSAT BROADBAND/LINK/BGAN b. SatkomTV BROADCAST/IPTV c. SatkomINTERNET d. SatkomMPLS e. SatkomDATA CENTER COLOCATION f. SatkomINFRASTRUCTURE 2) Nilai Tambah a. SatkomLEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) b. Satkom EPAYMENT Laporan Tahunan

75 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN 10. PT BRIMEDIKA Bidang Usaha : Poliklinik Alamat : Komplek Kanins BRI Jakarta I, Jl. Otto Iskandardinata No. 72 Komposisi Kepemilikan Saham Pemegang Saham Komposisi Dana Pensiun BRI 66.67% Yayasan Kesejahteraan Pekerja BRI 33.33% Susunan Pengurus Komisaris Direksi Komisaris Utama Mudjiharno Direktur Utama Agus Erhan Dikenal sebagai BRImedika yang bergerak di bidang layanan kesehatan nirlaba dalam bentuk klinik yang telah beroperasi sejak bulan Juni tahun Sudah beroperasi dengan mengacu standar operasional rumah sakit, yaitu dengan menghimpun tenaga kerja profesional dengan gelar MARS (Master Rumah Sakit) dan sudah didukung oleh apoteker dalam pelayanan obatobatan. Fasilitas layanan yang ada di klinik BRImedika saat ini meliputi pelayanan Poli Umum, Poli Gigi, Poli Bedah Minor, Poli Asma dan Alergi, Laboratorium, Radiologi dan Apotek. Kedepannya akan mengembangkan poliklinik lain seperti Poli mata, Poli THT, Poli Kandungan dan Poli Anak. Saat ini komposisi pelanggan yang memanfaatkan jasa layanan medis di klinik BRImedika masih terbatas pada masyarakat sekitar klinik dan sebagian lainnya adalah para pekerja, pensiunan BRI dengan komposisi sekitar 70% dari kalangan BRI dan 30% dari masyarakat umum. Harapan klinik BRImedika dimasa mendatang memiliki fasilitas yang lengkap, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk pekerja dan pensiunan BRI, peserta asuransi dan masyarakat pada umumnya. Jasa/Produk yang dikelola antara lain: 1) Fasilitas Klinik BRImedika a. Poli Umum b. Poli Gigi c. Poli Bedah Minor d. Poli Asma dan Alergi 2) Pemeriksaan Penunjang a. Laboratorium b. Radiologi c. EKG d. Apotek 74 Laporan Tahunan 2014

76 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V PENGELOLAAN TANAH DAN BANGUNAN (PROPERTI) Dana Pensiun BRI melakukan aktivitas investasi bidang properti pada tanah dan bangunan (property) yang dikelola secara komersil. Investasi property yang dikelola terdiri atas 5 bidang tanah, 1 unit bangunan dan 11 unit tanah dan bangunan, masingmasing berlokasi di Wilayah Indonesia Barat dan Tengah dengan rincian sebagai berikut : No Jenis Investasi Jumlah (Unit) Lokasi Pengelolaan I T anah 1 Tanah Kosong 2 Jakarta, Padang Rencana pengembangan properti 2 Tanah BOT 3 Jakarta, Gedung perkantoran komersil Bandung II T anah dan Bangunan 11 Bangunan Gedung 6 Jakarta Gedung perkantoran komersil Bangunan Gedung 1 Surabaya Gedung perkantoran komersil Bangunan Gedung 1 Yogyakarta Gedung perkantoran komersil Bangunan Gedung 1 Balikpapan Gedung perkantoran komersil Bangunan Gedung 1 Madiun Gedung perkantoran komersil Bangunan Gedung 1 Bengkulu Gedung perkantoran komersil III Bangunan (BOT ) Bangunan Rukan 1 Cipanas Rukan/perkantoran komersil Jenis dan lokasi investasi property disajikan secara skematik dalam maping property Dana Pensiun BRI.Pengelolaan property yang dilakukan saat ini berupa aktivitas penyewaan gedung perkantoran komersial dan kerjasama pengembangan tanah dalam bentuk BOT (Built Operate Transfer) dengan pihak pengembang. Hasil pengelolaan investasi property diperoleh dari penerimaan sewa perkantoran komersil dan kompensasi pembayaran tahunan tanah BOT. Rencana kedepan Dana Pensiun BRI akan melakukan kerjasama memanfaatkan lahan untuk mengembangkan property yang dikelola secara profesional antara lain lahan di Wilayah Cengkareng Jakarta Barat seluas m2, lahan di Kota Balikpapan seluas m2 dan lahan di Kota Padang seluas m2. Laporan Tahunan

77 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN 76 Laporan Tahunan 2014

78 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V Laporan Tahunan

79 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN B. PELAYANAN KEPESERTAAN PESERTA DANA PENSIUN BRI Kepesertaan program pensiun dari Dana Pensiun BRI diatur dalam Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun BRI. Kepesertaan dimulai sejak pekerja didaftarkan untuk menjadi peserta yaitu sejak pekerja diangkat sebagai pekerja tetap atau sejak didaftar sebagai peserta di Dana Pensiun dan berakhir pada saat peserta putus hubungan kerja dengan pemberi kerja (atau meninggal dunia). Seorang peserta tidak dapat menuntut haknya dari Dana Pensiun apabila masih memenuhi syarat kepesertaan sesuai ketentuan yang berlaku. Peserta Dana Pensiun BRI yang terdiri dari karyawan aktif, Penerima Manfaat Pensiun, dan Mantan Karyawan yang masih berhak atas manfaat pensiun tunda. Karyawan aktif adalah karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan dan telah terdaftar pada Dana Pensiun BRI. Syarat kepesertaan yaitu berstatus sebagai Pekerja/Karyawan Tetap sebelum tahun 2007, dan telah berusia sekurangkurangnya 18 (delapanbelas) tahun atau telah menikah. Sedangkan penerima manfaat pensiun terdiri dari Pensiunan Pegawai, Janda/Duda/Anak yang saat ini telah menerima manfaat pensiun dan mantan karyawan yang masih berhak atas manfaat pensiun adalah karyawan aktif yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun dipercepat (belum berusia 46 tahun) Jumlah Peserta Dana Pensiun BRI (Dalam Orang) Berdasarkan data pertumbuhan peserta, jumlah peserta Dana Pensiun BRI tahun 2014 tercatat sebanyak orang, menurun sebanyak 501 orang dibandingkan jumlah peserta Dana Pensiun BRI tahun 2013 sebanyak orang. Komposisi jumlah peserta Dana Pensiun BRI tahun 2014 terdiri dari orang peserta aktif, peserta pensiunan dan peserta masa tunggu. Secara umum, penurunan tersebut disebabkan oleh peserta mengambil Manfaat Pensiun sekaligus, meninggal dunia dll. Tabel Peserta Pensiunan per Jenis Pensiun tahun (Orang) Jenis MP Pensiun Normal (PN) ,689 Pensiun Dipercepat (PDC) ,621 Pensiun Ditunda (PDT) ,819 Pensiun Janda/Duda (PJ/PD) ,545 Pensiun Cacat (PC) Pensiun Anak (PA) Total ,928 Kepesertaan Dana Pensiun Kepesertaan Dana Pensiun terdiri dari (1) Peserta Aktif yaitu pekerja dari Pemberi Kerja, (2) Pensiunan yaitu orang yang telah berhenti bekerja dan telah menerima manfaat pensiun dan (3) Masa tunggu. Yang dimaksud dengan Masa tunggu yaitu orang yang telah berhenti bekerja namun belum berhak atas manfaat pensiun. Demografi Peserta Usia pensiun normal adalah 56 tahun sedangkan usia pensiun dipercepat ditetapkan sekurangkurangnya 46 tahun. Penentuan usia peserta sebagai dasar penetapan hak memperoleh manfaat pensiun adalah tanggal kelahiran yang disebut pada pengangkatan pertama peserta sebagai pekerja Aktif Pensiunan Masa Tunggu Tabel Peserta Program Pensiun Jenis Peserta Program Pensiun 31Des14 31Des13 Peserta Aktif Peserta Pensiunan Peserta Pensiun Tunda Jumlah peserta program pensiun Laporan Tahunan 2014

80 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V IURAN PENSIUN Iuran program pensiun terdiri dari Peserta dan Pemberi Kerja, Iuran Peserta merupakan bagian Iuran Normal yang wajib dibayar oleh Peserta yang besarnya ditetapkan 7% (tujuh persen) dari Penghasilan Dasar Pensiun. Sedangkan Iuran Pemberi Kerja yang wajib dibayarkan terdiri dari: Iuran Normal Pemberi Kerja; dan Iuran Tambahan (dalam hal terdapat defisit Pendanaan.) Iuran Normal Pemberi Kerja merupakan selisih antara jumlah iuran normal yang diperlukan berdasarkan perhitungan Aktuaris dengan Iuran Peserta yang ditetapkan dalam bentuk presentase dari Penghasilan Dasar Pensiun. Iuran Tambahan merupakan iuran yang wajib disetor oleh Pemberi Kerja dalam rangka melunasi defisit pendanaan yang besarnya sesuai dengan perhitungan Aktuaris. Tingkat Iuran Normal Bulanan (%PhDP) bagi peserta berdasarkan Valuasi terakhir per 31 Desember 2014 sebesar 7,00%, sedangkan bagi Pemberi Kerja sebesar 25,38 %, sehingga total tingkat iuran normal bulanan sebesar 32,38%. Berdasarkan surat Kantor Pusat BRI Nomor : B.1178 SDM/KHI/08/2004 tanggal 26 Agustus 2004, Kantor Pusat BRI melakukan Perubahan Prosedur Pelaporan dan Pelimpahan Iuran Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) melalui Sentralisasi Pelaporan dan Pelimpahan Iuran. Sentralisasi Pelaporan dan pelimpahan Iuran dimaksud berlaku terhitung mulai tanggal 25 Agustus 2004.Dalam pelimpahan iuran pensiun tersebut tidak lagi melalui 3 (tiga) cabang penampung (Jakarta Gunung Sahari, Jakarta Segitiga Senen dan Jakarta Hayam Wuruk) melainkan hanya 1 (satu) cabang penampung yaitu Kanca BRI Jakarta Hayam Wuruk. Dengan adanya Sentralisasi Pelaporan dan Pelimpahan Iuran tersebut, tidak akan terjadi lagi kelambatan pelimpahan iuran pensiun per Unit kerja. Namun apabila dikemudian hari terjadi kelambatan pelimpahan iuran pensiun tersebut dari Pemberi Kerja lebih dari 2,5 bulan sejak jatuh tempo, maka Dana Pensiun BRI akan mengenakan denda dengan bunga yang layak. Tabel Penerimaan Iuran Pensiun Periode 2012 s.d (dalam juta Rupiah.) Uraian Jumlah % Jumlah % Iuran Pemberi Kerja , ,59 Iuran Peserta , ,41 Iuran Tambahan Total Iuran , ,00 Iuran Tambahan ; Rp ; 0,00% Komposisi Penerimaan Iuran 2013 (dalam Juta Rupiah) Iuran Peserta; Rp ; 22,41% Iuran Pemberi Kerja; Rp ; 77,59% Komposisi Penerimaan Iuran 2014 (dalam Juta Rupiah) Iuran Tambahan Rp 0.00% Iuran Peserta Rp71, % Iuran Pemberi Kerja Rp256, % Laporan Tahunan

81 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN MANFAAT PENSIUN Manfaat pensiun ditetapkan dengan memperhatikan faktorfaktor antara lain: faktor penghargaan per tahun masa kerja (FP) sebesar 2,5%, masa kerja (MK), penghasilan dasar pensiun (PhDP). Ketentuan mengenai penghitungan besarnya manfaat pensiun dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Rumus Manfaat Pensiun (RMP). RMP = 2.5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP). 1) Masa kerja untuk perhitungan Manfaat Pensiun dihitung mulai tanggal penetapan menjadi peserta sampai dengan tanggal penetapan berhenti bekerja, yang diperhitungkan sebagai Masa Kerja untuk penentuan besarnya Manfaat Pensiun. 2) Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) adalah 50% (lima puluh per seratus) dari upah bulan terakhir yang menjadi dasar perhitungan besar Iuran dan atau Manfaat Pensiun. Dan bagi Peserta yang diangkat sebagai direksi adalah 50% (lima puluh per seratus) dari Upah pangkat (Grade) tertinggi pada saat diangkat sebagai Direksi; dan 3) Maksimum Manfaat Pensiun adalah 75% (tujuh puluh lima per seratus) dari (PhDP). b. Manfaat Pensiun Normal. Dibayarkan kepada Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai usia Pensiun Normal, sebesar: MPN = RMP c. Manfaat Pensiun Dipercepat (MPD). Dibayarkan kepada Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai usia 46 (empat puluh enam) tahun atau setelahnya, sebesar : MPD = Nilai Sekarang kali RMP. d. Manfat Pensiun Cacat (MPC). Dibayarkan kepada Peserta yang berhenti bekerja karena dinyatakan cacat berdasarkan surat keterangan dokter, sebesar: MPC = RMP. Masa kerja dalam RMP diperhitungkan sampai Usia Pensiun Normal dan tidak dikenakan faktor pengurang (FP=100%). e. Manfaat Pensiun Ditunda (PD). Dibayarkan kepada Peserta yang behenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun normal dan telah memiliki masa kepesertaan sekurang kurangnya 3 (tiga) tahun, sebesar: PD = Nilai Sekarang kali RMP. f. Manfaat Pensiun Janda/Duda a. Dalam hal Pensiunan Meninggal Dunia : Selama 6 (enam) bulan pertama, sebesar 100% x Manfaat Pensiun yang diterima Pensiunan. Bulan ke 7 (tujuh) dan seterusnya, sebesar 75% x Manfaat Pensiuna yang diterima Pensiunan. b. Dalam hal Peserta meningal dunia, maka besarnya Manfaat Pensiun janda/duda adalah : MPJ/D = Nilai Sekarang dari RMP Masa Kerja dalam RMP diperhitungkan sampai Usia Pesiun Normal dan Maksimum Manfaat Pensiun adalah 75% (tujuh puluh lima per seratus) dari PhDP. c. Dalam hal Mantan Pekerja meninggal dunia, maka besarnya Manfaat Pensiun Janda/ Duda adalah : MPJ/D = Nilai Sekarang dari RMP. Masa Kerja dalam RMP diperhitungkan sampai dengan Masa Kerja pada saat berhenti bekerja. g. Manfaat Pensiun Anak. Besarnya Manfaat Pensiun Anak adalah sama dengan besarnya Manfaat Pensiun Janda/Duda. h. Ketentuan Peralihan. a. Pekerja yang telah menjadi Peserta sebelum 3 Maret 2005, berlaku rumus manfaat pensiun sebagai berikut : (2,50% x MK1 x PhDP1) + (2,5% x MK2 x PhDP) Keterangan: MK1 = Masa Kerja sampai dengan 31 Desember 2004 MK2 = Masa Kerja sejak Januari 2005 PhDP1 = Penghasilan yang tercatat terakhir per 31 Desember 2004 pada administrasi Dana Pensiun BRI dan diberikan kenaikan berdasarkan indeks yang dihitung oleh Aktuaris berdasarkan perhitungan aktuaria per 31 Desember 2004 dan ditetapkan oleh Pendiri. Maksimum Manfaat Pensiun adalah 75% (tujuh puluh lima per seratus) dari PhDP. 80 Laporan Tahunan 2014

82 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V b. Besarnya Manfaat Pensiun Bagi Peserta sebagaimana dimaksud dalam butir a adalah sebagai berikut : Manfaat Pensiun Normal adalah Sebesar (2,50% x(2,50% x MK1 x PhDP1) + (2,5% x MK2 x PhDP), maksimum 75% dari Penghasilan Dasar Pensiun. Manfaat Pensiun Dipercepat adalah Sebesar Nilai Sekarang dari (2,50% x MK1 x PhDP1) + (2,5% x MK2 x PhDP). Manfaat Pensiun Ditunda adalah Sebesar Nilai Sekarang dari (2,50% x MK1 x PhDP1) + (2,5% x MK2 x PhDP). Manfaat Pensiun Cacat adalah Sebesar Nilai Sekarang dari (2,50% x MK1 x PhDP1) + (2,5% x MK2 x PhDP), dengan ketentuan MK2 dihitung sampai dengan Usia Pensiun Normal. Peserta Meninggal Dunia, maka Manfaat Pensiun janda/duda dan Anak adalah sebesar 100% dari Nilai sekarang dari (2,50% x MK1 x PhDP1) + (2,5% x MK2 x PhDP), dengan ketentuan MK2 dihitung sampai dengan Usia Pensiun Normal. Peserta yang berhak atas Pensiun Ditunda meninggal dunia, maka Manfaat Pensiun janda/duda dan Anak adalah sebesar 100% dari Nilai Sekarang (2,50% x MK1 x PhDP1) + (2,5% x MK2 x PhDP), dengan ketentuan MK2 dihitung sampai saat berhenti bekerja. Pensiunan Meninggal Dunia, maka Manfaat Pensiun Janda/Duda dan Anak adalah sebesar 100% dari Manfaat Pensiun yang diterima Pensiunan dan dibayarkan selama 6 bulan pertama dan 75% dari Manfaat Pensiun yang diterima Pensiunan dan dibayarkan sejak bulan ke7 dan seterusnya. Dalam hal Peserta Mennggal Dunia dan tidak ada Janda/Duda dan atau Anak, maka Manfaat Pensiun dibayarkan kepada pihak yang Ditunjuk secara sekaligus, adalah sebesar 100% dari Nilai Sekarang dari (2,50% x MK1 x PhDP1) + (2,5% x MK2 x PhDP) dengan ketentuan MK2 dihitung sampai saat meninggal dunia. c. Bagi Peserta yang diangkat sebagai Direksi terhitung sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2005 tanggal25 Oktober 2005, maka hak atas manfaat Pensiun Normal, atau Manfaat Pensiun Dipercepat, atau Pensiun ditunda berlaku rumus pada point 3,4 dan 6. d. Bagi Peserta yang berhak atas Pensiun Ditunda yang telah berhenti bekerja sebelum 10 Nopember 1994, maka berhak atas Pensiun Ditunda tidak menggunakan Nilai Sekarang dan Masa Kerja ditetapkan sekurangkurangnya 20 tahun. e. Pembayaran Pertama secara sekaligus sebesar 20% (dua puluh persen) dari Manfaat Pensiun, tidak berlaku bagi Mantan Pekerja sebelum 31 Juli f. Kenaikan Besarnya Manfaat Pensiun setiap tahun sebesar 4,00% (empat per seratus) berlaku juga bagi peserta sebagaimana yang dimaksud dalam poin 9 butir a sampai dengan butir d. g. Manfaat Pensiun bagi pensiunan Direksi sebelum 10 Nopember 1994, tetap dibayarkan. h. Besarnya Manfaat Pensiun bagi Pekerja yang berhenti bekerja sejak tanggal 24 Desember 2004 sampai dengan Maret 2005, dihitung berdasarkan Peraturan Dana Pensiun Dari Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia yang ditetapkan dengan surat Keputusan Pendiri Nokep : S.41DIR/ SSS/SDM/10/00 tanggal 5 Oktober Dalam hal terdapat selisih kurang sebagai akibat penerapan Peraturan Dana Pensiun BRI Nokep: S.54DIR/ SDM/12/04, tanggal 24 Desember 2004, maka kekurangan Manfaat Pensiun tersebut akan dibayarkan oleh. Laporan Tahunan

83 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN Tabel Rumus Perhitungan Manfaat Pensiun No. Jenis Manfaat Pensiun Rumus Keterangan 1 Manfaat Pensiun Normal (MPN) 2,5% x MK x PhDP maksimum 75% PhDP 2 Manfaat Pensiun Dipercepat (MPD) Nilai sekarang x (2,5% x MK x PhDP) maksimum 75% PhDP 3 Pensiun Ditunda (PD) Nilai sekarang x (2,5% x MK x PhDP) maksimum 75% PhDP 4 Manfaat Pensiun Cacat (MPC) 2,5% x MK x PhDP MK diakui sampai dengan tanggal peserta mencapai usia pensiun normal dan tidak dikenakan faktor pengurang (FP=1); maksimum 75% PhDP. 5 Manfaat Pensiun Janda/Duda (MPJ/D) 100% x MP selama 6 bulan pertama, dan 75% x MP sejak bulan ke7 dan seterusnya. Nilai sekarang x (2,5% x MK x PhDP) Nilai sekarang x (2,5% x MK x PhDP) Dalam hal pensiunan meninggal dunia; MP (manfaat pensiun yang diterima pensiunan). Dalam hal peserta meninggal dunia; MK diakui sampai dengan tanggal peserta mencapai usia pensiun normal; maksimum 75% PhDP. Dalam hal mantan pekerja meninggal dunia; MK diakui sampai dengan MK pada saat berhenti bekerja. 6 Manfaat Pensiun Anak (MPA) sama dengan besarnya MPJ/D 100% x MP selama 6 bulan pertama, dan 75% x MP sejak bulan ke7 dan seterusnya. Dalam hal pensiunan meninggal dunia dan tidak janda/duda yang berhak menerima manfaat pensiun; MP (manfaat pensiun yang diterima pensiunan). Pembayaran Manfaat Pensiun harus dilakukan secara Tepat Waktu, Tepat Jumlah dan Tepat Penerima MP. Pelaksanaan pembayaran Manfaat Pensiun (MP) dilakukan pada setiap tanggal 3 (tiga) pada bulan yang bersangkutan, sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku, waktu pelaksanaan apabila tanggal 3 (tiga) jatuh pada hari libur, maka pembayaran Manfaat Pensiun dilakukan pada hari kerja sesudahnya. 82 Laporan Tahunan 2014

84 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V Realisasi pembayaran Manfaat Pensiun tahun 2014 mencapai Rp716,84 miliar, meningkat sebesar Rp10,73 miliar atau 1,52% dibandingkan realisasi pembayaran Manfaat Pensiun tahun 2013 Rp706,12 miliar. Kenaikan disebabkan selain adanya kenaikan manfaat Pensiun berkala setiap tahunnya juga karena bertambahnya peserta pensiun. Pembayaran manfaat pensiun selama kurun waktu 5 tahun, terus mengalami peningkatan Grafik Pembayaran Manfaat Pensiun (dalam Miliar Rupiah) PELAYANAN KEPESERTAAN (CUSTOMER SERVICE) Customer Service atau Pelayanan kepada Peserta Dana Pensiun BRI merupakan bagian dari organisasi Kepesertaan Dana Pensiun BRI yang menitikberatkan kepada pelayanan kepesertaan. Baik kepada Peserta Aktif (Pekerja) yang akan memasuki Usia Pensiun maupun Peserta Pasif (penerima manfaat pensiun dan mantan pekerja). Customer Service telah dibentuk sejak 2013 dengan tujuan untuk memberikan layanan kebutuhan yang lebih baik kepada peserta khususnya penerima manfaat pensiun yang akan menyampaikan keperluan, keluhan, pertanyaan atau saran baik dengan cara bertatap muka langsung ataupun melalui telpon dan media elektronik lainnya sehingga dapat memuaskan peserta khususnya penerima manfaat pensiun. Dalam melayani peserta kami didukung oleh 2 orang petugas yang dapat melayani dengan cepat, tepat, ramah, sopan, santun dan bertanggung jawab tanpa menggurui kepada seluruh penerima manfaat pensiun. Adapun bentuk pelayanan yang diberikan kepada penerima manfaat pensiun adalah sebagai berikut: a. Membuat surat keterangan antara lain; keringan pembayaran PBB dan Bea Siswa anak sekolah. b. Membuat legalisir copy SK pensiunan / Surat Penetapan manfaat pensiun. c. Pelayanan data pensiunan dan perubahannya. d. Pembuatan SPT, Kartu Pensiunan. e. Konsultasi yang berkaitan dengan permasalahan kepesertaan atau pun penerima manfaat pensiun. f. Dan lain sebagainya. ADMINISTRASI DAN KEARSIPAN PESERTA Kearsipan peserta dikelola oleh Petugas Pengelola dokumen dari mulai menjadi peserta sampai dengan hapus kepesertaannya. Untuk menjaga agar arsip Kepesertaan tetap dalam kualitas baik tidak rusak maupun kotor, maka dilakukan kearsipan dalam bentuk elektronik yaitu berupa Electronic Filling System selain masih tetap melakukan penyimpan arsip dalam bentuk phisiknya. Arsiparsip kepesertaan Dana Pensiun BRI khususnya Surat Penetapan Manfaat Pensiun dan kelengkapannya setelah dilakukan penscanan akan disimpan dalam system, lalu bentuk dokumendokumen phisiknya dimasukkan kedalam berkas peserta berdasarkan masingmasing No. dana dan dikelompokan untuk disimpan pada rollopack. Jumlah berkas yang dikelola posisi 31 Desember 2014 sebanyak berkas, termasuk peserta yang tidak mempunyai nomor dana. Pengelolaan administrasi dan kearsipan peserta Dana Pensiun BRI mencakup antara lain: a. Sistem Administrasi Kepesertaan Dana Pensiun BRI Sistem administrasi kepesertaan Dana Pensiun BRI mencakup 3 (tiga) modul, antara lain: A. Modul Peserta Aktif Modul untuk Peserta Aktif yang dibangun oleh PT SiDAPEN sampai dengan saat ini sudah dapat memenuhi apa yang dibutuhkan, terutama upload iuran pensiun yang kemudian dapat menampilkan laporanlaporan iuran pensiun Laporan Tahunan

85 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN berdasarkan Unit Kerja, rekap per Kanwil/Kanca/ Pekerja dan modul tersebut sudah dapat pula menampilkan Akumulasi Iuran Peserta beserta hasil pengembangannya (Personal Account). B. Modul Peserta Pasif Modul untuk peserta pasif sudah berjalan lancar namun belum sempurna, khususnya halhal yang berkaitan dengan pembukuan pada bagian Akuntansi. Sebagian request (permintaan) dari bagian Kepesertaan masih dalam proses tindak lanjut oleh PT. SIDAPEN, seperti penambahan field tanggal mulai pembayaran manfaat pensiun, nomor agenda pembayaran manfaat pensiun dan sebagainya. Selain itu pula SiDAPEN belum melakukan Up date parameter setiap ada kenaikan manfaat pensiun yang bersifat insidentil. Sehingga tidak terdapat historical manfaat pensiun terhadap kenaikan manfaat pensiun tersebut, (proses kenaikan manfaat pensiun masih dilakukan secara manual). C. Modul Aktuaria Aplikasi SiDAPEN belum bisa menampilkan Laporan Aktuaria yang diinginkan oleh Bagian kepesertaan Dana Pensiun BRI. b. Laporan Aktuaria Sesuai dengan Undang Undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun pasal 53, Dana Pensiun BRI sebagai Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti telah memiliki laporan aktuaris yang harus disampaikan kepada Menteri sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun sekali atau apabila dilakukan perubahan terhadap peraturan Dana Pensiun. Tabel Pendanaan Dana Pensiun BRI Periode (dalam juta Rupiah) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Nilai Kini Aktuarial Kekayaan Untuk Pendanaan Defisit/(Surplus) ( ) Rasio Pendanaan (RKD) 101,72% 91,36% Kualitas Pendanaan Peringkat I Peringkat III Kualitas pendanaan Dana Pensiun BRI tanggal 31 Desember 2014 berada pada tingkat pertama yang mencerminkan nilai kekayaan untuk pendanaan lebih besar dari kewajiban solvabilitas dan Nilai Kini Aktuarial, sedangkan untuk tanggal 31 Desember 2013 berada pada tingkat ketiga yang mencerminkan nilai kekayaan untuk pendanaan lebih kecil dari kewajiban solvabilitas dan Nilai Kini Aktuarial. c. Kenaikan Manfaat Pensiun Insidentil Dana Pensiun BRI memiliki komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan manfaat pensiun. Dalam periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, Dana Pensiun BRI telah berhasil meningkatkan kesejahteraan pensiun berupa kenaikan manfaat pensiun diluar kenaikan manfaat pensiun berkala. Berdasarkan pasal 24 KMK RI No. 510/ KMK.06/202 tanggal 04 Desember 2003, lebih khusus mengatur apabila hasil perhitungan aktuaria menunjukan Dana Pensiun mempunyai kualitas pendanaan tingkat III, maka Dana Pensiun wajib melakukan valuasi aktuaria untuk tahun buku berikutnya. 84 Laporan Tahunan 2014

86 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V Kenaikan manfaat pensiun tersebut adalah sebagai berikut : Tahun Besar Kenaikan Manfaat Pensiun Terhitung mulai 2009 Rp. 100 ribu sama rata kepada pensiunan sampai dengan pensiun sebelum Agustus Rp. 100 ribu sama rata keseluruh pensiunan. Bagi pensiunan yang menerima manfaat pensiun s/d. Maret Rp. 150 ribu sama rata keseluruh pensiunan. Bagi pensiunan yang menerima manfaat pensiun s/d. Maret Bagi PN apabila setelah kenaikan MP nya masih kurang dari Rp. 1 juta maka dinaikan menjadi Rp. 1 juta 2012 Rp. 100 ribu kepada penerima manfaat pensiun yang telah mnerima mnafaat pensiun sd Agustus 2012 dan masih terdaftar penerima pensiun bulanan saat peraturan ini disahkan Kenaikan Manfaat Lain berupa pembayaran hari raya keagamaan dari Rp. 2 juta menjadi Rp. 3 juta 1 Juli 2009 (Vide PDP BRI Nokep: S.235DIR/SDM/09/2009) 1 April 2010 (vide PDP BRI Nokep: S.42DIR/ SDM/07/2010) tanggal 14 Juli April 2011 (vide PDP BRI Nokep: S.188DIR/ SDM/06/2011) tanggal 28 Juni Juni 2012 (vide PDP BRI Nokep : S.138DIR/ KPS/11/ Januari 2013 (vide PDP BRI Nokep:S.51DIR/ KPS/07/2013) PELAKSANAAN SOSIALISASI KEPADA PESERTA Sesuai dengan program kerja pada tahun 2014 telah dilakukan sosialisasi kepada Peserta dalam rangka pelaksanaan kewajiban sebagaimana ditetapkan dalam UndangUndang tentang Dana Pensiun dan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun BRI. Dana Pensiun BRI secara aktif memberikan Edukasi kepada peserta baik aktif maupun Pensiunan dalam rangka meningkatkan literasi keuangan melalui sarana sosialisasi. Pelaksanaan Sosialisasi secara langsung disampaikan kepada peserta aktif melalui sarana Forum Strategi (FORSTRA) di Wilayah Pemberi Kerja dan sosialisasi kepada pekerja BRI menjelang masa pensiun (umumnya pekerja kurang dari 5 tahun dari Usia Pensiun). Materi sosialisasi yang disampaikan berupa Kinerja Dana Pensiun BRI, Perusahaan Anak Dana Pensiun dan penyampaian hak dan kewajiban peserta Dana Pensiun. Sedangkan untuk Sosialisasi kepada peserta pensiunan disampaikan kepada Pengurus Pensiunan BRI di masingmasing Wilayah Komisaris Daerah Selindo dengan materi berupa Peraturan Dana Pensiun beserta kebijakan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah yang terkait langsung dengan kesejahteraan pensiunan. Dalam kesempatan sosialisasi disampaikan mengenai peraturan Dana Pensiun BRI dan perkembangan kinerja Dana Pensiun BRI. Selain itu, Dana Pensiun BRI juga melakukan kunjungan ke beberapa Peserta Pensiunan yang sedang sakit. Pelaksanaan sosialisasi pada tahun 2014 dilakukan dengan bekerja sama dengan Pengurus Pensiunan BRI (PPBRI). Laporan Tahunan

87 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN PELAKSANAAN EDUKASI UNTUK MENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN KEPADA PESERTA 2014 No. Sasaran PROGRAM Literasi Keuangan Tujuan Aktifitas Pelaksanaan Sosialisasi (a) (b) (c) (d) (e) 1. Pekerja aktif BRI, dengan Jabatan Pemimin Cabang, Kabag/ Group Head KW BRI, Pincapem Seluruh Kanwil BRI Penyampaian Kinerja Dana Pensiun BRI beserta Perusahaan Anak Dana Pensiun BRI. Penyampaian Hak dan Kewajiban Peserta Aktif Dana Pensiun BRI Peserta mengetahui (Knowing literate) Kinerja Dana Pensiun BRI dan Perkembanagan Perusahaan Anak Dana Pensiun BRI. Peserja mengetahui Hak dan Kewajiban Peserta Dana Pensiun BRI (No literate to Less Literate) Sebagai nara sumber dalam Forum Strategi (FORSTRA) Pekerja Se wilayah BRI Denpasar 1. Tanggal FORSTRA kanwil BRI Denpasar 2. Tanggal FORKOM Kanwil BRI Banjarmasin 3. Tanggal FORSTRA Kanwil BRI Makasar 2 ekerja BRI Menjelang 5 tahun memasuki Usia Pensiun Pengenalan hakhak pekerja terhadap Dana Pensiun BRI Pekerja yang Tidak mengerti hakhak atas Dana Pensiun BRI (Unknowing / less literarte ) Dana Pensiun BRI menjadi Known (well literate) akan haknya dan Dana Pensiun BRI. Pekerja yang tidak mengerti (un knowing) Rumus MP menjadi mengerti dan dapat menghitung besarnya manfaat pensiun diri sendiri di kemudian hari. (sejalan dengan kaidah Program pensiun Manfaat Pasti). Melalui pelatihan Kewiraan bagi pekerja, yang diselenggarakan oleh Pusat pendidikan dan Pelatihan BRI. Pelatihan ini merupakan edukasi bersama dengan Pendiri dalam hal ini divisi PKS bagian Kesejahteraan KP BRI. 1. Tanggal Pengenalan hakhak pekerja dan DPBRI kepada pekerja BRI eselon 3. Selindo 2.Tanggal Pengenalan Hakhak dan DP BRI kepada pekerja eselon 7 sd. 4 se Wilayah BRI Malang dan Banjarmasin 3. Tanggal Pengenalan Hakhak dan DP BRI kepada pekerja eselon 7 sd. 4 se Wilayah BRI Surabaya dan Denpasar 4. Tanggal Pengenalan hakhak pekerja dan DP BRI kepada pekerja eselon 7 sd 4 untuk pekerja se wilayah BRI Jakarta 1 dan Jakarta Tanggal Pengenalan hak pekerja pada DP BRI untuk pekerja eselon 3, Wilayah BRI Selindo Pengenalan Hak pekerja pada DP BRI untuk pekerja eselon 7 sd. 4 wilayah BRI Palembang dan Lampung 6.Tanggal Pengenalan hak pekerja BRI pd DPBRI kepada pekerja BRI eselon 7 sd 4. Wilayah BRI Bandung dan Jakarta 2 7.Tanggal Pengenalan hak pekerja BRI pd DPBRI kepada pekerja eselon 7 sd 4 Wilayah BRI Medan dan BANDA Aceh. 8. Tanggal Pengenalan Hak pekerja BRI pd DPBRI untuk pekerja eselon 7 sd. 4 Wilayah BRI Padang dan Pekanbaru. 9. Tanggal Pengenalan hak pekerja BRI pd DPBRI untuk pekerja eselon 74 wilayah BRI Makasar, Manado dan Papua. 10. Tanggal 11 Agustus 2014 Pengenalan hak pekerja BRI pd DPBRI untuk pekerja eselon 3 selindo 11.Tanggal Pengenalan hak pekerja BRI pd DPBRI untuk untuk pekerja eselon 3 selindo. 12. Tanggal Pengenalan hak pekerja BRI pd DPBRI untuk untuk pekerja eselon 3 selindo 86 Laporan Tahunan 2014

88 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V No. Sasaran PROGRAM Literasi Keuangan Tujuan Aktifitas Pelaksanaan Sosialisasi (a) (b) (c) (d) (e) 13. Tanggal Pengenalan hak pekerja BRI pd DPBRI untuk pekerja eselon 74 wilayah BRI Yogyakarta dan Semarang. 14. Tanggal Pengenalan hak pekerja BRI pd DPBRI untuk pekerja eselon 74 wilayah BRI Bandung, Jakarta Tanggal Pengenalan hak pekerja BRI pd DPBRI untuk pekerja eselon 3 Selindo 16. Tanggal Pengenalan hak pekerja BRI pd DPBRI untuk pekerja eselon 74 wilayah BRI Medan dan Banda Aceh. 17. Tanggal Pengenalan hak pekerja BRI pd DPBRI untuk pekerja eselon 74 Wilayah BRI Padang dan Pekanbaru. 18. Tanggal Pengenalan hak pekerja BRI pd DPBRI untuk pekerja eselon 74 wilayah BRI Surabaya. 3 Pengurusan Pensiunan BRI Di Masingmasing Komda di Seluruh Indonesia Pemahaman Peraturan Dana Pensiun dan isu terbaru mengenai kesejahteraan Pensiunan Pengurus Pensiunan menjadi lebih mengerti dan paham atas Peraturan Dana Pensiun dan Peraturan pelaksanaannya (less literate menjadi Well Literater) Pensiunan mengetahui dan mengerti Kinerja Dana Pensiun BRI Sosialisasi ini dilakukan bersama PBPPBRI (Pengurus Besar Persatuan Pensiunan BRI) Sosilisasi mengenai Kinerja Dana Pensiun dan Anak perusahaan Dana Pensiun sebagai bentuk Laporan langsung Pengurus DP BRI terhadap Peserta Pensiunan. Informasi mengetahui Peraturan Dana Pensiun dan kebijakan yang terkait dengan Kesejahteraan Pensiunan.dsb. 1. Tanggal Peserta : Seluruh Pengurus Persatuan Pensiunan Di Komda PPBRI Yogyakarta. 2. Tanggal Peserta : Seluruh Pengurus Persatuan Pensiunan Di Komda PPBRI Jatim Utara. 3. Tanggal Peserta : Seluruh Pengurus Persatuan Pensiunan Di Komda PPBRI Denpasar 4. Tanggal Peserta : Seluruh Pengurus Persatuan Pensiunan Di Komda PPBRI Semarang 5. Tanggal Peserta : Seluruh Pengurus Persatuan Pensiunan Di Komda PPBRI Malang 6. Tanggal Peserta : Pengurus Persatuan Pensiunan Di Komda PPBRI Bandung 7. Tanggal Peserta : Seluruh Pengurus Persatuan Pensiunan Di Komda PPBRI Makasar 4 Peserta Dana Pensiun BRI baik Aktif maupun Pensiunan BRI Penyampaian Laporan Keuangan dan Kinerja Dana Pensiun BRI Peserta mengetahui dan memahami Laporan keuangan dan Kinerja Dana Pensiun BRI Melalui Majalah INFO DANA Pensiun BRI 3 bulan sekali Penyampaian Paraturan Dana Pensiun BRI dan Perubahannya. Peserta mengerti Peraturan Dana Pensiun BRI dan Perubahannya Laporan Tahunan

89 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN C. SUMBER DAYA MANUSIA DANA PENSIUN BRI Pembahasan mengenai sumberdaya manusia (SDM) Dana Pensiun BRI telah diuraikan dalam Laporan Tahunan 2014 Dana Pensiun BRI pada bagian Profil Dana Pensiun BRI. D. TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGADAAN Pembahasan mengenai teknologi informasi dan pengadaan Dana Pensiun BRI telah diuraikan dalam Laporan Tahunan 2014 Dana Pensiun BRI pada bagian Tata Kelola Dana Pensiun BRI. E. AKUNTANSI DAN PELAPORAN. Pelaksanaan Akuntansi Berdasarkan hasil pemeriksaan Kantor Akuntan Publik Noor Salim, Nursehan & Sinarahardja, Laporan Keuangan Dana Pensiun BRI per 31 Desember 2013 dinyatakan bahwa laporan keuangan Dana Pensiun BRI untuk Program Pensiun Manfaat Pasti telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, aset neto Dana Pensiun BRI tanggal 31 Desember 2014, serta perubahan aset neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan Audit tahun 2014 tersebut hingga laporan tahunan ini dibuat telah mendapatkan persetujuan Pendiri. Pelaksanaan Pelaporan Dalam pelaksanaan pelaporan yang berkaitan dengan kegiatan operasional Dana Pensiun BRI, sepanjang tahun 2014 telah diselesaikan pelaksanaan tugas yang berkaitan dengan pelaporan, yaitu : Membuat dan menyampaikan Laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Laporan Kepada Pendiri dan Dewan Pengawas Dana pensiun BRI berupa (i) Laporan Bulanan, (ii) Laporan Keuangan Semesteran, (iii) Laporan Teknis, (iv) Laporan Aktuaria berkala, (v) Laporan Keuangan Audited, dan (vi) Laporan Portofolio Investasi Audited tahunan. Laporanlaporan tersebut dalam tahun 2014 telah disampaikan sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan. Dalam pelaksanaan tugas di bidang pelaporan senantiasa dilakukan kerja sama (team work) dengan satuan kerja terkait, sehingga data dan informasi yang tercantum dalam dokumen pelaporan dapat diyakini keakuratannya serta dapat dipertanggungjawabkan. Sepanjang tahun 2014, tidak terdapat denda dan atau sanksi yang timbul atas keterlambatan penyampaian pelaporan kepada pihakpihak terkait, mengingat setiap pelaporan telah disampaikan secara tepat waktu. 2. KINERJA KEUANGAN DANA PENSIUN Berdasarkan Laporan Auditor Independen oleh Kantor Akuntan Publik Noor Salim, Nursehan & Sinarahardja dinyatakan bahwa laporan keuangan Dana Pensiun BRI untuk Program Pensiun Manfaat Pasti telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, aset neto Dana Pensiun BRI tanggal 31 Desember 2014, serta perubahan aset neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. A. ASET NETO Aset Neto Dana Pensiun BRI per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau 19,28% dibandingkan aset neto Dana Pensiun BRI tahun 2012 sebesar Rp juta. 88 Laporan Tahunan 2014

90 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V Tabel Aset Neto (dalam Juta Rupiah) INVESTASI (Nilai Wajar) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Surat Berharga Negara Tabungan Deposito On Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksa Dana Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham Dan Reksa Dana Campuran Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan Dan Reksa Dana Indeks Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan Di Bursa Efek Efek Beragun Aset Dari KIK EBA Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK Kontrak Opsi Saham Penempatan Langsung Tanah Bangunan Tanah Dan Bangunan TOTAL ASET INVESTASI ASET LANCAR DI LUAR INVESTASI ASET OPERASIONAL (Nilai Buku) ASET LAINLAIN ASET TERSEDIA LIABILITAS DI LUAR NILAI KINI AKTUARIAL ASET NETO Laporan Tahunan

91 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN Aset Investasi Jumlah Aset Investasi tahun 2014 Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau 19,27% dibandingkan jumlah aset investasi tahun 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh meningkatnya nilai wajar deposito berjangka, saham, sukuk, Surat Berharga Negara, efek beragun aset dari KIK EBA, penempatan langsung, tanah dan bangunan. Investasi pada deposito berjangka memberikan kontribusi terbesar dan signifikan dengan kenaikan nilai wajar investasi sebesar Rp juta. Aset Lancar Di Luar Investasi Jumlah aset Lancar Di Luar Investasi pada tahun 2014 sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 77,48% dibandingkan dengan jumlah aset lancar di luar investasi tahun 2013 sebesar Rp juta. Aset Operasional Aset Operasional tahun 2014 sebesar Rp3.205 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp1.765 juta atau 222,48% dibandingkan dengan aset operasional tahun 2013 sebesar Rp1.441 juta. Aset Tersedia Aset tersedia tahun 2014 sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 19,76% dibandingkan dengan aset operasional tahun 2013 sebesar Rp juta. Liabilitas di luar nilai kini aktuarial. Liabilitas di luar nilai kini aktuarial pada tahun 2014 Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau 129,14% dibandingkan dengan Liabilitas di luar nilai kini aktuarial tahun 2013 sebesar Rp juta. B. LAPORAN PERUBAHAN ASET NETO Perubahan pada unsurunsur keuangan yang mempengaruhi posisi Aset Neto Dana Pensiun BRI terangkum dalam Laporan Perubahan Aset Neto seperti yang disajikan sebagai berikut : Aset Lainlain Aset lainlain merupakan aset investasi yang bermasalah sehingga tidak produktif dan dikelompokan dalam aset lain. Aset lainlain tahun 2014 sebesar Rp juta, meningkat sebesar Rp1.475 juta atau 9,65% dibandingkan dengan aset lainlain tahun 2012 sebesar Rp juta. Kenaikan ini disebabkan reklasifikasi investasi Penempatan Langsung saham yang perusahaanya telah dilikuidasi. 90 Laporan Tahunan 2014

92 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V Tabel Perubahan Aset Neto (dalam Juta Rupiah) PENAMBAHAN Pendapatan Investasi Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Bunga/Bagi Hasil Dividen Sewa Laba (Rugi) Pelepasan Investasi Pendapatan Investasi Lain Total Pendapatan Investasi Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi ( ) Iuran Jatuh Tempo Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan Pendapatan di Luar Investasi Pengalihan Dana dari Dana Pensiun Lain Jumlah Penambahan PENGURANGAN Beban Investasi Beban Operasional Beban di Luar Investasi dan Operasional Manfaat Pensiun Pajak Penghasilan Pengalihan Dana ke Dana Pensiun Lain Jumlah Pengurangan KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO (53.178) ASET NETO AWAL PERIODE ASET NETO AKHIR PERIODE Laporan Tahunan

93 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN PENAMBAHAN ASET NETO Penambahan aset neto bersumber dari pendapatan investasi, peningkatan (penurunan) nilai investasi, iuran jatuh tempo, pendapatan di luar investasi dan pengalihan dana dari dana pensiun lain. Penambahan aset neto tahun 2014 sebesar Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau 271,40% dibandingkan dengan penambahan aset neto tahun 2013 sebesar Rp juta. Pendapatan Investasi Pendapatan investasi tahun 2014 sebesar Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau 3,62% dibandingkan dengan pendapatan investasi tahun 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan tersebut disebabkan adanya kenaikan pendapatan investasi lain, pendapatan sewa, pendapatan bunga/bagi hasil dan dividen. Meskipun juga terjadi penurunan Laba pelepasan investasi. Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi merupakan perbedaan nilai investasi berdasarkan harga perolehan dan nilai wajar. Pada tahun 2014 nilai wajar investasi Dana pensiun BRI dibandingkan nilai perolehan mengalami peningkatan nilai sebesar Rp juta. Sedangkan tahun 2013 mengalami penurunan nilai investasi sebesar Rp juta. Iuran Jatuh Tempo Iuran jatuh tempo tahun 2014 mencapai Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau 8,10% dibandingkan iuran jatuh tempo tahun 2013 sebesar Rp juta. Komposisi besarnya iuran jatuh tempo antara lain: a. Iuran Normal Peserta Iuran normal beban peserta tahun 2014 mencapai Rp juta, meningkat sebesar Rp3.841 juta atau 5,65% dibandingkan iuran normal peserta tahun 2013 sebesar Rp juta. b. Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran normal beban Pemberi Kerja tahun 2014 mencapai Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau 8,81% dibandingkan iuran normal pemberi kerja tahun 2013 sebesar Rp juta. c. Iuran Tambahan Iuran Tambahan tahun 2014 adalah nihil sama dengan Iuran Tambahan tahun Pendapatan Di Luar Investasi Pendapatan Di Luar Investasi tahun 2014 sebesar Rp8.011 juta, meningkat sebesar Rp633 juta atau 8,58% dibandingkan dengan pendapatan di luar investasi tahun 2013 sebesar Rp7.377 juta. PENGURANGAN ASET NETO Pengurangan aset neto berasal dari beban investasi, beban operasional, beban di luar investasi dan operasional, manfaat pensiun, pajak penghasilan dan pengalihan dana ke dana pensiun lain. Pengurangan aset neto tahun 2014 sebesar Rp juta, meningkat sebesar Rp4.865 juta atau 0,56% dibandingkan dengan pengurangan aset neto tahun 2013 sebesar Rp juta. Beban Investasi Beban Investasi tahun 2014 sebesar Rp juta, meningkat sebesar Rp4.182 juta atau 8,02% dibandingkan dengan beban investasi tahun 2013 sebesar Rp juta. Beban Operasional Beban operasional tahun 2014 sebesar Rp juta, turun sebesar Rp juta atau 43,86% dibandingkan dengan beban operasional tahun 2013 sebesar Rp juta. Beban Di Luar Beban Investasi dan Operasional Beban Di Luar Investasi dan Operasional tahun 2014 sebesar Rp2.124 juta, meningkat sebesar Rp949 juta atau 80,80% dibandingkan dengan beban Di Luar Investasi dan Operasional tahun 2013 sebesar Rp1.175 juta. Manfaat Pensiun Manfaat pensiun tahun 2014 sebesar Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau 1,52% dibandingkan dengan manfaat pensiun tahun 2013 sebesar Rp juta. 92 Laporan Tahunan 2014

94 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V Pajak Penghasilan Pajak penghasilan tahun 2014 sebesar Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau 140,37% dibandingkan dengan pajak penghasilan tahun 2013 sebesar Rp juta. C. NERACA (POSISI KEUANGAN) ASET Pada sisi aktiva, jumlah Aset Dana Pensiun BRI per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp juta, mengalami kenaikan sebesar Rp juta atau 19,76% dibandingkan jumlah aset tahun 2013 sebesar Rp juta. Pertumbuhan tersebut sebagian besar disebabkan oleh peningkatan Nilai Investasi karena meningkatnya Nilai Perolehan investasi, kenaikan nilai Selisih Penilaian Investasi (karena appraisal PLPS & Tanah dan Bangunan) dan kenaikan aset lancar di luar investasi. Tabel Posisi Keuangan (Neraca) (dalam juta Rupiah) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 ASET Investasi (Nilai Perolehan) Selisih Penilaian Investasi Aset Lancar Di Luar Investasi Aset Operasional Aset LainLain Jumlah Aset LIABILITAS Nilai Kini Aktuarial Selisih Nilai Kini Aktuarial ( ) Liabilitas Di Luar Nilai Kini Aktuarial Jumlah Liabilitas LIABILITAS Sedangkan pada sisi Pasiva, jumlah liabilitas Dana Pensiun BRI per 31 Desember 2014 mencapai Rp juta, mengalami kenaikan sebesar Rp juta atau 19,76% dibandingkan jumlah liabilitas tahun 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan tersebut karena adanya kenaikan Nilai Kini Aktuarial akhir tahun. Nilai Kini Aktuarial Nilai Kini Aktuarial merupakan kewajiban Dana Pensiun dalam memenuhi pembayaran manfaat pensiun kepada peserta yang jumlahnya didasarkan atas perhitungan aktuaria. Nilai kini aktuarial per 31 Desember 2014 disajikan berdasarkan perhitungan nilai kini aktuarial oleh aktuaris PT.Bestama Aktuaria dalam laporannya No /DPBRI/EPIM/03/2015 tanggal 17 Maret 2015, sedangkan Nilai kini aktuarial per 31 Desember 2013 disajikan berdasarkan perhitungan proyeksi nilai kini aktuarial oleh aktuaris yang sama dalam laporannya No.12568/DPBRI/EP/07/2013 tanggal 29 Juli Nilai Kini Aktuarial akhir tahun 2014 mencapai Rp juta, naik sebesar Rp juta atau 7,14% dibandingkan nilai kini aktuarial akhir tahun 2013 sebesar Rp juta. Tabel Nilai Kini Aktuarial (dalam Juta Rupiah) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Nilai Kini Aktuarial Awal Tahun Penyesuaian Valuasi Aktuaria Nilai Kini Aktuarial Akhir Tahun Selisih Nilai Kini Aktuarial Selisih Nilai Kini Aktuarial bukan surplus (defisit) dalam rangka pendanaan. Surplus (defisit) pendanaan Dana Pensiun harus dilihat dalam laporan valuasi aktuaria Dana Pensiun. Rincian perubahan selisih nilai kini aktuarial adalah sebagai berikut: Laporan Tahunan

95 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN Tabel Selisih Nilai Kini Aktuarial (dalam Juta Rupiah) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Selisih Nilai Kini Aktuarial Awal ( ) Tahun Kenaikan (Penurunan) Aset Neto: Hasil Usaha Periode Berjalan Peningkatan/Penurunan Nilai ( ) Investasi Iuran Normal Iuran Tambahan Manfaat Pensiun ( ) ( ) Pengalihan Dana ke Dana Pensiun Lain Penyesuaian Valuasi Aktuaria ( ) ( ) Selisih Nilai Kini Aktuarial Akhir Tahun ( ) Selisih Nilai Kini Aktuarial akhir tahun 2014 sebesar Rp juta, meningkat dibandingkan dengan selisih nilai kini aktuarial akhir tahun 2013 sebesar Rp juta. Selisih Nilai Kini Aktuarial dalam Dana Pensiun PPMP dapat digunakan sebagai alat ukur nilai sisa / residu dari Aset Neto terhadap seluruh kewajiban Manfaat pensiun yang akan dibayarkan kepada seluruh Peserta Dana Pensiun. Faktor terbesar yang mempengaruhi peningkatan selisih nilai kini aktuarial yaitu adanya peningkatan (penurunan) nilai investasi yang signifikan. Liabilitas Di Luar Nilai Kini Aktuarial Liabilitas di luar Nilai Kini Aktuarial akhir tahun 2014 sebesar Rp juta, meningkat dibandingkan dengan Liabilitas di luar nilai kini aktuarial akhir tahun 2013 sebesar Rp juta. Faktor terbesar yang mempengaruhi peningkatan liabilitas di luar nilai kini aktuarial yaitu adanya peningkatan utang investasi yang signifikan. Tabel Liabilitas Di Luar Nilai Kini Aktuarial (dalam Juta Rupiah) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo Utang Investasi Pendapatan Diterima Dimuka Beban Yang Masih Harus Dibayar Liabilitas Lain Total Liabilitas di Luar Nilai Kini Aktuarial D. PERHITUNGAN HASIL USAHA Dalam kondisi pelemahan perekonomian di Indonesia pada tahun 2014, kinerja hasil usaha Dana Pensiun BRI tahun 2014 masih mampu menunjukkan peningkatan. Realisasi Hasil Usaha Investasi selama tahun 2014 sebesar Rp juta atau naik sebesar 3,40% dibanding Hasil Usaha Investasi tahun 2013 Rp juta. Sedangkan Perolehan Hasil Usaha setelah pajak tahun 2014 sebesar Rp juta, naik sebesar 4,87% dibandingkan Hasil Usaha setelah pajak tahun 2013 sebesar Rp juta. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan lain di luar investasi. Tabel Laporan Perhitungan Hasil Usaha (dalam juta Rupiah) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Pendapatan Investasi Beban Investasi Hasil Usaha Investasi Beban Operasional Pendapatan dan Beban LainLain Hasil Usaha Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Hasil Usaha Setelah Pajak Laporan Tahunan 2014

96 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V 3. KEMAMPUAN MEMBAYAR MANFAAT PENSIUN DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG IURAN KEMAMPUAN MEMBAYAR MANFAAT PENSIUN Bila terjadi defisit di dalam pendanaan maka Pemberi Kerja akan membayar iuran tambahan untuk melunasi defisit tersebut, sedangkan bila terjadi surplus maka Pemberi Kerja dapat menggunakan surplus tersebut sesuai ketentuan terkait. Besar surplus atau defisit ditentukan dari hasil valuasi aktuaria terakhir. Surplus (Defisit) dihitung berdasarkan kekayaan untuk pendanaan dikurangi kewajiban aktuaria. Kemampuan membayar manfaat Pensiun dapat dilihat dari Rasio Kecukupan Dana (RKD). Pada tahun 2014, RKD Dana Pensiun sebesar 101,72%, meningkat dibandingkan RKD Dana Pensiun BRI tahun 2013 sebesar 91,36%. Hal ini menunjukkan bahwa Dana Pensiun BRI memiliki pendanaan yang cukup untuk memenuhi kewajiban. Tabel Pendanaan Dana Pensiun BRI Periode (dalam juta Rupiah) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Rasio Pendanaan (RKD) 101,72% 91,36% Kualitas Pendanaan Peringkat I Peringkat III Kualitas pendanaan Dana Pensiun BRI tanggal 31 Desember 2014 berada pada tingkat pertama yang mencerminkan nilai kekayaan untuk pendanaan lebih besar dari kewajiban solvabilitas dan Nilai Kini Aktuarial, sedangkan untuk tanggal 31 Desember 2013 berada pada tingkat ketiga yang mencerminkan nilai kekayaan untuk pendanaan lebih kecil dari kewajiban solvabilitas dan Nilai Kini Aktuarial. TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG IURAN Dana Pensiun BRI merupakan lembaga keuangan menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti dengan jenis dana pensiun pemberi kerja. Oleh karena peserta dari dana pensiun adalah Pekerja yang memenuhi syarat kepesertaan sesuai Peraturan dan telah terdaftar pada Dana Pensiun BRI, maka tingkat kolektibilitas piutang iuran peserta sebesar 100%. Hal ini, mengingat pembayaran iuran peserta dilakukan secara langsung oleh Pemberi Kerja melalui pemotongan gaji pekerja/karyawan BRI yang terdaftar sebagai peserta dana pensiun. Iuran jatuh tempo tahun 2014 mencapai Rp juta, meningkat sebesar Rp juta atau 8,10% dibandingkan iuran jatuh tempo tahun 2013 sebesar Rp juta. Sedangkan jumlah penerimaan iuran pada akhir tahun 2014 sebesar Rp juta dan pada akhir tahun 2013 sebesar Rp juta. Dengan demikian, Dana Pensiun BRI tidak memiliki piutang iuran dana pensiun baik dari peserta maupun pemberi kerja. Tabel Komposisi Iuran Jatuh Tempo (dalam juta Rupiah) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Iuran Normal Pemberi Kerja Iuran Normal Peserta Iuran Tambahan Iuran Jatuh Tempo Tabel Penerimaan Iuran (dalam juta Rupiah) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Penerimaan Iuran Normal Pemberi Kerja Penerimaan Iuran Normal Peserta Penerimaan Iuran Tambahan Jumlah Penerimaan Iuran Penerimaan Bunga Keterlambatan Iuran Laporan Tahunan

97 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN KESESUAIAN ASET DAN LIABILITAS (ASSET LIABILITY MISMATCH) Berdasarkan laporan posisi keuangan (neraca) per 31 Desember 2014, pada sisi aktiva jumlah Aset Dana Pensiun BRI sebesar Rp juta. Sedangkan pada sisi Pasiva, jumlah liabilitas Dana Pensiun BRI per 31 Desember 2014 mencapai Rp juta. Hal ini menunjukkan kesesuaian antara jumlah aset dan liabilitas yang dimiliki oleh Dana Pensiun BRI. Tabel Posisi Keuangan (Neraca) (dalam juta Rupiah) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 ASET Investasi (Nilai Perolehan) Selisih Penilaian Investasi Aset Lancar Di Luar Investasi Aset Operasional Aset LainLain Jumlah Aset LIABILITAS Nilai Kini Aktuarial Selisih Nilai Kini Aktuarial ( ) Liabilitas Di Luar Nilai Kini Aktuarial Jumlah Liabilitas PENDANAAN DANA PENSIUN BRI DPPK untuk Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) Sesuai dengan Pasal 6 ayat 2 Keputusan Menteri Keuangan RI No.510/KMK.06/2002 tanggal 4 Desember 2002 dan perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan RI No. 113/ PMK.05/2005 tanggal 18 November 2005, bahwa kekayaan untuk pendanaan dihitung dari Aset Bersih dikurangi dengan : a. Kekayaan dalam sengketa pengadilan, atau diblokir oleh pihak yang berwenang; b. Iuran, baik sebagian atau seluruhnya, yang pada tanggal perhitungan aktuaria belum disetor ke Dana Pensiun lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal jatuh temponya; c. Kekayaan yang ditempatkan di luar negeri; d. Jenis kekayaan yang dikategorikan sebagai Piutang LainLain dan Aset LainLain; e. Selisih lebih nilai investasi dari batasan perpihak sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan tentang investasi dana pensiun; dan atau f. Selisih lebih nilai investasi dari batasan per jenis untuk Tanah, Bangunan serta Tanah dan Bangunan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 511/KMK.06/2002 tentang Investasi Dana Pensiun. Penjelasan mengenai kekayaan Dana Pensiun BRI untuk pendanaan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Tabel Kekayaan Untuk Pendanaan (dalam juta Rupiah) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Aset Neto Dikurangi: Kekayaan dalam sengketa / diblokir Iuran yang belum disetor lebih dari 3 bulan Kekayaan yang ditempatkan di luar negeri Piutang lainlain (571) (689) Aset lainlain (16.760) (15.284) Selisih lebih nilai investasi dari batasan per pihak Selisih lebih nilai investasi dari batasan per jenis investasi untuk tanah, bangunan, tanah dan bangunan Jumlah Rasio Kecukupan Dana (RKD) dan Surplus (Defisit) Pendanaan. Rasio Pendanaan Dana Pensiun sangat berkaitan dengan kemampuan Dana Pensiun dalam memenuhi liabilitas pembayaran manfaat pensiun secara jangka panjang. Terkait dengan Rasio Pendanaan, ketentuan Menteri Keuangan mengenai pendanaan Dana Pensiun mengatur bahwa pemberi kerja dapat menggunakan surplus sebagai pengurang iuran normal pemberi kerja ke Dana Pensiun. Rasio kecukupan dana merupakan alat ukur keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan dana pensiun BRI dalam memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun 96 Laporan Tahunan 2014

98 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V secara jangka panjang. Rasio pendanaan digunakan untuk menunjukkan jumlah kekayaan dana pensiun yang ada dapat menutupi kewajiban aktuaria. Pada tahun 2014, Rasio Kecukupan Dana (RKD) Dana Pensiun sebesar 101,72%, meningkat dibandingkan RKD Dana Pensiun BRI tahun 2013 sebesar 91,36% % Rasio Kecukupan Dana (RKD) % Kualitas pendanaan Dana Pensiun BRI tanggal 31 Desember 2014 berada pada tingkat pertama yang mencerminkan nilai kekayaan untuk pendanaan mengalami surplus pendanaan. Dengan demikian, kekayaan untuk pendanaan lebih besar dari kewajiban solvabilitas dan Nilai Kini Aktuarial, sedangkan untuk tanggal 31 Desember 2013 berada pada tingkat ketiga yang mencerminkan nilai kekayaan untuk pendanaan lebih kecil dari kewajiban solvabilitas dan Nilai Kini Aktuarial. 5. PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI 2014, SERTA PROYEKSI 2015 Tabel Target dan Realisasi Neraca (dalam juta Rupiah) Uraian Target RKAP 2014 Realisasi 2014 Pencapaian (%) Proyeksi 2015 ASET Investasi (Nilai Perolehan) % Selisih Penilaian Investasi ,02% Aset Lancar Di Luar Investasi ,75% Aset Operasional ,59% Aset LainLain ,47% TOTAL ASET ,18% LIABILITAS Nilai Kini Aktuarial ,58% Selisih Nilai Kini Aktuarial ,38% Liabilitas Di Luar Nilai Kini ,76% Aktuarial TOTAL LIABILITAS ,18% Tabel Surplus (Defisit) Pendanaan Dana Pensiun BRI (dalam juta Rupiah) Uraian Per 31 Desember 2014 Per 31 Desember 2013 Nilai Kini Aktuarial Kekayaan Untuk Pendanaan Defisit/(Surplus) ( ) Rasio Pendanaan (RKD) 101,72% 91,36% Kualitas Pendanaan Peringkat I Peringkat III DPPK PPIP dan DPLK Dana Pensiun BRI hanya menyelenggarakan pengelolaan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) untuk Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan tidak mengelola DPPK PPIP dan DPLK. Oleh karena itu, tidak terdapat informasi mengenai PPIP dan DPLK yang mencakup antara lain: 1) Saldo akumulasi iuran; 2) Hasil pengembangan/investasi; dan 3) Pengalihan dana dari Dana Pensiun lain. Laporan Tahunan

99 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN Tabel Target dan Realisasi Hasil Usaha (dalam juta Rupiah) Uraian Target RKAP 2014 Realisasi 2014 Pencapaian (%) Proyeksi 2015 PENDAPATAN INVESTASI Bunga/Bagi Hasil ,03% Dividen ,36% Sewa ,34% Laba (Rugi) Pelepasan Investasi ,59% Pendapatan Investasi Lain % 272 Total Pendapatan Investasi ,22% BEBAN INVESTASI Beban Transaksi ,87% Beban Pemeliharaan Tanah dan Bangunan ,31% Beban Penyusutan Bangunan ,12% Beban Manajer Investasi ,86% Beban Investasi Lain ,23% Total Beban Investasi ,16% HASIL USAHA INVESTASI ,66% BEBAN OPERASIONAL Gaji/Honor Karyawan, Pengurus & Pengawas ,54% Beban Kantor ,70% Beban Pemeliharaan ,27% Beban Penyusutan ,13% Beban Jasa Pihak Ketiga ,09% Beban Operasional Lain ,29% Total Beban Operasional ,40% PENDAPATAN DAN BEBAN LAINLAIN Bunga Keterlambatan Iuran % 3 Laba (Rugi) Penjualan Aset Operasional % 0 Laba (Rugi) Penjualan Aset Lainlain 0 0 Pendapatan Lain di Luar Investasi ,49% Beban Lain di Luar Investasi dan Operasional % Total Pendapatan dan Beban Lainlain ,14% HASIL USAHA SEBELUM PAJAK ,22% PAJAK PENGHASILAN ,00% HASIL USAHA SETELAH PAJAK ,15% Laporan Tahunan 2014

100 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN V 6. KEBIJAKAN PENTING TERKAIT DANA PENSIUN Kebijakan Investasi Dalam melaksanakan kegiatan Investasi Dana Pensiun BRI berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan No. 199/ PMK.010/2008 tanggal 5 Desember 2008 tentang Investasi Dana Pensiun dan Keputusan Direksi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Nokep. 727DIR/KPS/12/2014 tanggal 22 Desember 2014 tentang Arahan Investasi Dana Pensiun BRI. a. Jenis Investasi Yang Diperkenankan dan Batasan Maksimum Kebijakan investasi yang dapat dilakukan dan batas maksimum untuk setiap jenis investasi terhadap total investasi yang diperkenankan dalam Peraturan Perundangan (PP) dan Arahan Investasi (AI) pada Dana Pensiun BRI adalah sebagai berikut: Tabel Batasan Maksimum Investasi No. Jenis Investasi Batasan PP AI 1 Surat Berharga Negara 100% 100% 2 Tabungan 100% 0% 3 Deposito On Call 100% 25% 4 Deposito Berjangka 100% 100% 5 Sertifikat Deposito 100% 50% 6 Sertifikat Bank Indonesia 100% 20% 7 Saham 100% 30% 8 Obligasi 100% 30% 9 Sukuk 100% 25% 10 Unit Penyertaan Reksa Dana: 15% Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham Dan Reksa Dana Campuran 100% Reksa Dana Terproteksi, Reksa Dana Dengan Penjaminan Dan Reksa Dana Indeks Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya 100% 10% 100% Diperdagangkan Di Bursa Efek 11 Efek Beragun Aset Dari KIK EBA 100% 5% 12 Unit Penyertaan Dana Investasi Real Estat Berbentuk KIK 100% 0% 13 Kontrak Opsi Saham 100% 0% 14 Penempatan Langsung Pada Saham 10% 10% 15 Tanah 15% 15% 16 Bangunan 15% 15% 17 Tanah Dan Bangunan 15% 15% Total Investasi b. Sasaran Hasil Investasi Hasil investasi kekayaan Dana Pensiun BRI yang harus dicapai oleh pengurus dalam 1 tahun adalah minimal sebesar 10,5% per tahun dari ratarata nilai wajar investasi. Kenaikan manfaat pensiun; Manfaat pensiun ditetapkan dengan memperhatikan faktorfaktor antara lain: faktor penghargaan per tahun masa kerja (FP) sebesar 2,5%, masa kerja (MK), penghasilan dasar pensiun (PhDP). Dana Pensiun BRI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan mensejahterakan peserta dana pensiun dengan kenaikan manfaat pensiun. Tabel Kenaikan manfaat pensiun dalam 2 (dua) tahun terakhir. Tahun Besar Kenaikan Manfaat Pensiun Terhitung mulai 2012 Rp.100 ribu kepada penerima manfaat pensiun yang telah menerima manfaat pensiun sd Agustus 2012 dan masih terdaftar penerima pensiun bulanan saat peraturan ini disahkan Kenaikan Manfaat Lain berupa pembayaran hari raya keagamaan dari Rp. 2 juta menjadi Rp.3 juta 1 Juni 2012 (vide PDP BRI Nokep : S.138DIR/ KPS/11/ Januari 2013 (vide PDP BRI Nokep:S.51DIR/ KPS/07/2013) 7. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Pada tahun 2015, tidak terdapat Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan untuk tahun buku ASPEK PEMASARAN (KHUSUS DPLK) Dana Pensiun BRI hanya menyelenggarakan pengelolaan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) untuk Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan tidak mengelola DPPK PPIP dan DPLK. Oleh karena itu, tidak terdapat informasi mengenai DPLK yang mencakup antara lain: a. Strategi pemasaran; b. Segmentasi pasar; dan c. Jenisjenis paket investasi yang dipasarkan. Laporan Tahunan

101 V ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN 9. INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Dalam pengelolaan dana pensiun, Dana Pensiun BRI melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang Pengungkapan Pihakpihak Berelasi. Jenis transaksi dan saldo dengan pihakpihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi. Tabel Transaksi Pihak Afiliasi Tahun 2014 No Pihak Yang Bertransaksi Sifat Hubungan Afiliasi Kewajaran Transaksi Alasan Transaksi Realisasi Transaksi 1 PT. Bank Rakyat Indonesia Pendiri wajar Dana Pensiun (Persero),Tbk Investasi Nilai wajar Deposito On Call Investasi Nilai wajar Deposito Berjangka PT. Aplikanusa Lintasarta Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Bhakti Amanah Sejahtera Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Bringin Gigantara Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Bringin Indotama Sejahtera Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Bringin Jiwa Sejahtera Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Bringin Karya Sejahtera Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Bringin Rancang Sejahtera Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Bringin Sejahtera Artamakmur Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Bringin Sejahtera Makmur Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Bringin Srikandi Finance Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Capitalinc Finance Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Damai Indah Golf Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Daya Sentosa Dinamika Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung ( ) 15 PT. Exco Nusantara Indonesia Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Langen Krida Pratiangga Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Pemeringkat Efek Indonesia Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Pondok Indah Golf Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Preton Nusantara Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Prima Karya Sarana Sejahtera Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Puncak Lembah Hijau Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Satkomindo Mediyasa Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Siaga Abdi Utama Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PT. Upaya Purnabhakti Sejahtera Perusahaan Anak Nilai wajar Penempatan langsung PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan terhadap Dana Pensiun. 11. PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI Selama tahun 2014 tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan Dana Pensiun pada tahun buku. 100 Laporan Tahunan 2014

102 TATA KELOLA DANA PENSIUN VI Laporan Tahunan

103 Tata Kelola Dana Pensiun 102 Laporan Tahunan 2014

104 TATA KELOLA DANA PENSIUN 104 Pernyataan Komitmen 104 Landasan Hukum dan Implementasi Tata Kelola Dana Pensiun 104 Prinsipprinsip Tata Kelola Dana Pensiun 106 Struktur Tata Kelola 106 Pendiri 106 Dewan Pengawas 108 Badan Audit 109 Direksi 110 Prosedur Penetapan Remunerasi 111 Komite Investasi 112 Sistem Pengendalian Intern 112 Satuan Pengawas Intern 114 Akuntan Publik 115 Manajemen Risiko 116 Teknologi dan Sistem Informasi 117 Perkara Penting yang Sedang Dihadapi oleh Lembaga, Entitas Anak, Anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan Pengawas yang Menjabat pada Periode Laporan Tahunan 117 Akses Informasi dan Data 117 Penerapan Sanksi 117 Benturan Kepentingan 117 Kode Etik 119 Whistleblowing System 119 Keberagaman Komposisi Pengurus Laporan Tahunan

105 VI TATA KELOLA DANA PENSIUN Tata Kelola Dana Pensiun PERNYATAAN KOMITMEN Kami memiliki komitmen untuk selalu menerapkan tata kelola secara berkesinambungan dan patuh terhadap standar dan peraturan perundangundangan. Komitmen kami dalam membudayakan praktik good governance diaktualisasikan dengan senantiasa menindaklanjuti rekomendasi penerapan tata kelola yang dianjurkan serta dengan melakukan pengkajian secara berkala dan pengkinian yang diperlukan atas kebijakan Good Pension Fund Governance yang berlaku. LANDASAN HUKUM DAN IMPLEMENTASI TATA KELOLA DANA PENSIUN Segenap manajemen Dana Pensiun BRI memegang komitmen penuh untuk menerapkan Good Pension Fund Governance secara konsistendan maksimal dalam implementasinya Good Pension Fund Governance pada Dana Pensiun BRI disusun dan dilaksanakan dengan berpedoman pada infrastruktur Good Pension Fund Governance sebagai berikut : UndangUndang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 1992 tentang Program Pensiun Pemberi Kerja Peraturan Good Pension Fund Governance adalah lembaga, pengelolaan sumber daya dan risiko secara efisien dan efektif, serta pertanggungjawaban Pengurus Dana Pensiun kepada Peserta, Pendiri/Pemberi Kerja dan pihak terkait lainnya. GPFG dapat diartikan sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan oleh Dana Pensiun untuk mendorong pengembangan Dana Pensiun BRI untuk mencapai kemampuan pendanaan secara berkelanjutan. Dengan menerapkan tata kelola itu, maka setiap keputusan Dana Pensiun BRI akan berdampak positif bagi seluruh elemen pemangku kepentingan. Tujuan dari penerapan Good Pension Fund Governance juga diarahkan untuk meningkatkan kepercayaan semua pemangku kepentingan Dana Pensiun BRI yang berdasarkan pada prinsip GPFG yaitu Transparansi, Akuntabilitas, responsibilitas, Independensi, dan Kesetaraan Transparansi Akuntabilitas Responsibility Independensi Fairness PRINSIPPRINSIP GOOD PENSION FUND GOVERNANCE Prinsipprinsip Good GovernanceDana Pensiun BRI mengacu pada 5 (lima) prinsip sebagai berikut: Transparansi Untuk menjaga obyektifitas dalam menjalankan kegiatannya, Dana Pensiun harus menerapkan keterbukaan dan transparansi dalam semua penyampaian dan pengungkapan informasi yang materiil dan relevan mengenai Dana Pensiun secara tepat waktu, memadai, jelas dan dapat dipercaya. Akuntabilitas Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban Dana Pensiun harus ditetapkan secara tertulis. Pengelolaan Dana Pensiun dilaksanakan dengan penetapan fungsi, kegiatan dan tugas yang harus dijalankan, sesuai dengan arah dan tujuan pendirian Dana Pensiun. Penerapan prinsip akuntabilitas disertai dengan menerapkan sistem kontrol dan pengawasan serta penilaian kinerja bagi semua jajaran Dana Pensiun. Responsibilitas Dana Pensiun mempunyai tanggung jawab terhadap Peserta dan Pendiri/Pemberi Kerja serta mentaati Undang Undang Nomer.11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaan lainnya dalam rangka terjaminnya kesinambungan pembayaran manfaat pensiun. Independensi Dana Pensiun dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun, dengan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsipprinsip pengelolaan kegiatan yang sehat. 104 Laporan Tahunan 2014

106 TATA KELOLA DANA PENSIUN VI Kesetaraan dan Kewajaran Dana Pensiun senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh pihak terkait berdasarkan asas perlakuan yang setara dan asas manfaat yang wajar. Kesetaraan dan kewajaran di dalam memenuhi hakhak pihak terkait yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Sebagai wujud nyata dari komitmen mengimplementasikan tata kelola di lingkungan Dana Pensiun, maka secara berkala Dana Pensiun BRI melaksanakan sosialisasi tata kelola dengan melibatkan seluruh karyawan, seluru unit kerja dan mitra kerja Dana Pensiun BRI. Pengelolaan Program Pensiun Manfaat Pasti memerlukan pemahaman mendalam tentang pentingnya menjaga perimbangan nilai kekayaan dengan kewajiban aktuarianya. Hal ini dapat dilakukan dengan pemetaan terencana pendanaan jangka panjang guna menjamin tersedianya kekayaan yang cukup untuk membayar pensiun. Sehingga Dana pensiun perlu merencanakan dalam asset liability management (ALM). Selain itu diperlukan konsistensi terhadap komitmen Pendiri untuk memenuhi kewajibannya bilamana pendanaan Dana Pensiun dalam kondisi Unfunded sesuai hasil valuasi aktuaria Hal ini dilakukan melalui proses pengumpulan dan pengelolaan dana dan memastikan bahwa investasi yang dilakukan sudah tepat dengan biaya yang seefisien mungkin. Dalam rangka mencapai tujuan pendirian Dana Pensiun serta mewujudkan Visi Dana Pensiun menjadi Dana Pensiun yang selalu mengutamakan kepuasan para Peserta dan kepentingan Pendiri serta para stakeholder lainnya, Dana Pensiun BRI memiliki komitmen untuk menetapkan dan menerapkan serta mencapai standar Good Pension Fund Governance yang tinggi. Untuk dapat mewujudkan komitmen tersebut, dipandang perlu untuk menetapkan dan memberlakukan prinsipprinsip dalam Pedoman/ Kebijakan Penerapan Tata Kelola ini merupakan standar persyaratan dan kualitas Tata Kelola kegiatan yang harus selalu menjadi pegangan dan pedoman pelaksanaan tugas seharihari. Hasil usaha dan keberhasilan serta kelancaran dan kelangsungan pelaksanaan kegiatan Dana Pensiun sangat tergantung pada terselenggaranya Tata Kelola yang baik, yang dijalankan dan dilaksanakan, serta dibina terus menerus oleh seluruh jajaran Dana Pensiun. Untuk itu, semua jajaran pejabat serta pekerja Dana Pensiun harus selalu terikat pada keharusan untuk bersamasama melaksanakan penyelenggaraan Tata Kelola yang baik dan memenuhi standar tingkat keamanan dan keberhasilan yang terukur dan dalam batasbatas yang wajar, sebagaimana digariskan di dalam Pedoman / Kebijakan Penerapan Tata Kelola Yang Baik ini. Good Pension Fund Governance digunakan sebagai salah satu tolak ukur kinerja Pengurus dalam mengelola DPBRI dengan cara melakukan assessment (penilaian) baik secara internal maupun eksternal (pihak independen). Untuk dapat mengaplikasikan Good Pension Fund Governance (GPFG) dalam operasionalnya, Pengurus Dana Pensiun BRI telah menyusun 17 (tujuh belas) Buku Pedoman Kebijakan dalam penerapan Pedoman Tata Kelola yang tidak terpisahkan dari Pedoman Tata Kelola ini, yaitu sebagai berikut : 1. Pedoman/Kebijakan Induk Tata Kelola Dana Pensiun Yang Baik 2. Pedoman/Kebijakan Sistem PengendalianIntern 3. Pedoman/Kebijakan Kode Etik 4. Pedoman/Kebijakan Pengelolaan risiko 5. Pedoman/Kebijakan Pendanaan 6. Pedoman/Kebijakan Investasi 7. Pedoman/Kebijakan Organisasi dan TataKerja 8. Pedoman/Kebijakan Penyusunan Rencana Kerjadan Anggaran 9. Pedoman/Kebijakan Akuntansi 10. Pedoman/Kebijakan PelayananKepesertaan 11. Pedoman/Kebijakan Teknologi SistemInformasi 12. Pedoman/Kebijakan Penjualan/Pelepasan atau Penghapusan Aktiva Investasi Yang Bermasalah dan Aktiva Operasional 13. Pedoman/Kebijakan Perpajakan 14. Pedoman/Kebijakan Pengadaan Barang danjasa 15. Pedoman/Kebijakan PengambilanKeputusan 16. Pedoman/Kebijakan Sistem Kearsipan 17. Pedoman/Kebijakan Surat Menyurat Laporan Tahunan

107 VI TATA KELOLA DANA PENSIUN STRUKTUR TATA KELOLA Struktur Tata Kelola Dana Pensiun BRI terdiri dari Pendiri, Dewan Pengawas dan Direksi. Dalam pelaksanaan tugasnya, Pendiri, Dewan Pengawas dan Direksi memiliki tugas dan fungsi masingmasing. PENDIRI Pendiri Dana Pensiun BRI adalah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, berkedudukan di Jakarta sesuai Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Nomor 51 tanggal 26 Mei 2008 dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH. Notaris di Jakarta dan telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 68 tanggal 25 Agustus 2009, Tambahan Berita Negara Nomor Dalam melaksanakan fungsinya, Pendiri melaksanakan Rapat Pendiri. Rapat Pendiri yang dilaksanakan oleh Dana Pensiun BRI, terdiri dari Rapat Pendiri Tahunan untuk mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan serta mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Perusahaan (RKAP) dan Rapat Pendiri Lainnya yang selanjutnya yang diadakan sewaktu waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Dana Pensiun BRI, seperti Rapat tentang evaluasi Perusahaan Anak Dana Pensiun BRI serta Rapat dengan Pendiri dan Dewan Komisaris tentang perubahan Peraturan Dana Pensiun. Keputusan Rapat Pendiri 2014 : Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 Pengesahan RKAP Dana Penisun BRI tahunanggaran 2015 Setiap pengambilan keputusan dalam Rapat Pendiri dilaksanakan dengan hatihati dan dilaksanakan dengan itikad baik. DEWAN PENGAWAS Dewan Pengawas melakukan fungsi pengawasan, sedangkan Direksi bertanggung jawab atas penentuan dan penerapan strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan usaha Dana Pensiun. Jumlah dan Komposisi Jumlah dan komposisi Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI dipengaruhi oleh ukuran Direksi, bidang usaha dan jenis keahlian yang dibutuhkan, overall risk yang di hadapi, serta Komite yang ada. Adapun komposisi Dewan Pengawas telah memenuhi unsur keberagaman, yaitu perpaduan dari sisi independensi dan keahlian. Terkait keahlian Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI, telah dijelaskan pada bagian Profil Dewan Pengawas dalam Laporan Tahunan ini. Jumlah Dewan Pengawas Dana Pensiun berjumlah 4 (empat) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Ketua, 1 (satu) orang Wakil Ketua dan 2 (dua) orang Anggota. Komposisi Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI adalah sebagai berikut: No Nama Jabatan 1 Sofyan Basir Ketua Dewan Pengawas 2 Ganefi Wakil Ketua Dewan Pengawas 3 Adi Setyanto Anggota Dewan Pengawas 4 Purwanto Anggota Dewan Pengawas Kriteria Dewan Pengawas Mewakili Unsur Pemberi Kerja Pemberi Kerja Peserta Pensiunan Peserta Aktif Anggota Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI memiliki integritas, akhlak dan moral yang tinggi, telah lulus fit and proper test serta berdomisili di Indonesia. Hubungan Afiliasi Dewan Pengawas Dengan Dewan Pengawas Lainnya dan Direksi Selama 2014, seluruh anggota Dewan Pengawas tidak memiliki hubungan afiliasi, mencakup hubungan keluarga dan hubungan keuangan dengan sesama Dewan Pengawas maupun dengan Direksi. Nama Hubungan Keluarga Dengan Dewan Pengawas Direksi Hubungan Keuangan Dengan Dewan Pengawas Direksi Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Sofyan Basir V V V V Ganefi V V V V Adi Setyanto V V V V Purwanto V V V V 106 Laporan Tahunan 2014

108 TATA KELOLA DANA PENSIUN VI Keberagaman Komposisi Dewan Pengawas Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI memiliki komposisi yang beragam, baik dari pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Pengawas terdapat dalam Peraturan Dana Pensiun. Fungsi, Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas Fungsi, Tugas, dan Wewenang Dewan Pengawas Dewan Pengawas adalah Organ Dana Pensiun BRI yang bertanggung jawab dan berwenang : 1. Melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun yang dilakukan oleh Pengurus. 2. Mengevaluasi kinerja Dana Pensiun sekurang kurangnya sekali untuk 1 ( satu) tahun buku yang didasarkan pada: Laporan investasi dan hasil pemeriksaan, akuntan public, Saran dan pendapat 3. Evaluasi tersebut paling kurang mencakup, kewajaran alasan Pengurus dalam menjelaskan ketidaksesuaian kinerja Investasi dana Pensiundengan arahan investasi dan rencana investasi tahunan. 4. Menyampaikan laporan tahunan secara tertulisatas hasil pengawasannya kepada pendiri dan salinannya diumumkan kepada Perserta 5. Memberikan pendapat dan saran kepada Pendiri mengenai setiap persoalan sepanjang berkaitan dengan pengawasan pengelolaan Dana Pensiun. 6. Melakukan tugastugas yang diberikan kepadanya menurut Peraturan dan peraturan perundangan yang berlaku. 7. Mengawasi pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Dana Pensiun serta menyampaikan laporan tahunan atas hasil pengawasannya disertai pendapat kepada Pendiri 8. Memberikan pendapat dan saran kepada Pendiri mengenai setiap persoalan lainnya yangn menyangkut pengelolaan Dana Pensiun 9. Bersama Pengurus membicarakan secara berkala mengenai pendapat dan saran dari peserta atas perkembangan portofolio Investasi dan hasilnya. Hak Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI 1. Menunjuk Aktuaris dan Akuntan Publik 2. Anggota Dewan Pengawas masing masing atau bersamasama berhak memasuki gedunggedung, kantorkantor dan halamanhalaman yang dipergunakan oleh Dana Pensiun dan berhak untuk memeriksa bukubuku dan dokumendokumen serta kekayaan Dana Pensiun. 3. Meminta keterangan kepada Pengurus yang berkenaan dengan Dana Pensiun. 4. Menerima Honorarium, tunjangan dan kesejahteraan lainnya yang besarnya ditetapkan oleh Pendiri dan dibebankan sebagai biaya Dana Pensiun 5. Memberikan persetujuan atas Rencana Investasi tahunan yang disusun oleh Pengurus. 6. Dapat mengusulkan kepada Pendiri untuk mengenakan sanksi kepada Pengurus apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud, menunjukan alasan pengurus dalam menjelaskan ketidaksesuaian kinerja investasi Dana Pensiun dengan arahan investasi dan rencana investasi tahunan, tidak dapat diterima. Tugas dan Tanggung Jawab Masing Masing Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI Dalam melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun, Dewan Pengawas bertanggung jawab kepada Pendiri. Berikut tugas dan tanggung jawab masing masing Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI Jabatan Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Menghadiri atau memimpin rapat dengan Pendiri Memutus setiap usulan keputusan yang menjadi kewajiban/hak (wewenang) Dewan Pengawas Menandatangani surat keluar Dewan Pengawas bersama wakil ketua atau anggota Wakil Ketua Menghadiri atau memimpin rapat dengan Pengurus/Badan Audit/Internal Merekomendasi setiap usulan keputusan yang menjadi kewajiban/hak (wewenang) Dewan Pengawas Menandatangani surat keluar Dewan Pengawas bersama Ketua atau Anggota Anggota Menghadiri rapat dan atau memimpin rapat internal/dengan Badan Audit Memberikan rekomendasi, usulan atau pendapat atas setiap kewajiban/hak Dewan Pengawas Menandatangi surat keluar bersama Ketua/ wakil ketua, apabila ketua atau wakil ketua berhalangan. Laporan Tahunan

109 VI TATA KELOLA DANA PENSIUN Rapat Dewan Pengawas Rapat Dewan Pengawas berupa : Rapat internal dalam rangka membahas evaluasi kinerja investasi Dana Pensiun, hasil pengawasan atas pelaksanaan RKAP, halhal lain yang dianggap perlu. Rapat bersama Badan Audit, dalam rangka membahas hasil pemeriksaan atas Dana Pensiun. Rapat bersama Pengurus, dalam rangka membicarakan secara berkala mengenai pendapat dan saran dari peserta atas perkembangan portofolio investasi dan hasilnya serta rekomendasi temuan Badan Audit Rapat bersama Pendiri, dalam rangka membahas hasil pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun oleh Pengurus, termasuk pelaksanaan Tata Kelola DanaPensiun (GPFG) Frekuensi rapat Sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam setahun Dewan Pengawas mengadakan rapat bersama Pendiri dan atau Pengurus. Sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam setahun Dewan Pengawas mengadakan rapat internal dan atau rapat bersama Badan Audit melakukan pembahasan materi Laporan Tahunan Dewan Pengawas. Sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan bersama dengan Badan Audit melakukan pembahasan hasil audit Dana Pensiun. Pelaksanaan Pengawasan tahun 2014 Pengawasan oleh Dewan Pengawas, Pengawasan bertujuan untuk mengetahui: Pengurus telah melakukan pengelolaan investasi kekayaan Dana Pensiun sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku, Peraturan Dana Pensiun dan Arahan Investasi yang ditetapkan Pendiri Pengurus telah melakukan kewajiban dan tanggungjawabnya dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun baik kepada Pendiri, Otoritas Jasa Keuangan, Peserta maupun kewajiban lain sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Selama tahun 2014, Dewan Pengawas telah melakukan aktivitas sebagai berikut : 1. Melaksanakan rapat Dewan Pengawas 2. Melaksanakan rapat gabungan Dewan Pengawas dan Direksi Dana Pensiun BRI untuk pembahasan rencana Investasi tahunan dan hasil pengawasan tahunan. 3. Menyampaikan hasil pengawasan nya kepada Pendiri mengenai pelaksanaan audit oleh badan audit Dewan pengawas Dana Pensiun BRI baik untuk kinerja Dana pensiun BRI maupun Anak Perusahan Dana pensiun BRI dengan kepemilikan diatas 10 %. 4. Melakukan kunjungan lapangan terhadap investasi Dana pensiun BRI (pemeriksaan gedung milik Dana Pensiun BRI maupun kegiatan usaha Perusahaan anak Dana pensiun BRI). Selain itu Dewan Pengawas selama tahun 2014 juga telah melakukan berbagai evaluasi dan kajian serta memberikan saran terkait dengan: Evaluasi Pendanaan. Evaluasi Kinerja Investasi Tahun 2014 Evaluasi Realisasi Rencana Kerja & Anggaran Tahun 2014 Saran Peningkatan Tata Kelola Dana Pensiun BADAN AUDIT Dalam melakukan pengawasnnya, Dewan pengawas dibantu oleh Perangkat pengawas yaitu Badan Audit Dewan Pengawas. Tugas, Wewenang dan Tanggung jawab Badan Audit. Badan Audit bertanggung jawab kepada Dewan Pengawas dan oleh karena itu harus independen terhadap manajemen Dana Pensiun dan Perusahaan Anak Dana Pensiun. Badan Audit sebagai aparat penunjang Dewan Pengawas dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan Pengurus Anggota Badan Audit sebagai pihak terafiliasi Perusahaan Anaknya. Keanggotaan Badan Audit sekurangkurangnya 4 (empat orang terdiri dari : a. Ketua merangkap anggota, b. Anggota. Keanggotaan Badan Audit diangkat untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun dan setelah masa jabatannya berakhir, keanggotaan yang bersangkutan dapat ditunjuk kembali. Apabila diperlukan, anggota Badan Audit dapat diberhentikan sebelum masa 3 (tiga) tahun berakhir. Honorarium dan biayabiaya Badan Audit a. Anggota Badan Audit diberikan honorarium, tunjangan dan kesejahteraan lainnya yang besarnya ditetapkan oleh Pendiri dan menjadi beban Dana Pensiun, b. Biaya operasional Badan Audit (missal ATK) menjadi beban Dana Pensiun, c. Biayabiaya yang timbul atas pelaksanaan Audit terhadap Dana Pensiun dan Perusahaan Anaknya menjadi beban unit kerja yang diaudit. 108 Laporan Tahunan 2014

110 TATA KELOLA DANA PENSIUN VI Keanggotaan Badan Audit berakhir dalam hal Masa jabatannya berakhir, atau Meninggal dunia. Atau Mengundurkan diri dan berlaku sejakdi setujui oleh Dewan Pengawas, atau, Diberhentikan oleh Dewan Pengawas, Dijatuhi hukuman pidana yang telah berkekuatan hukum tetap, atau, Status Badan Hukum Dana Pensiun berakhir Berdasarkan SK Dewan Pengawas DP BRI Nokep.:01 DWP/DP/BRI/01/2014 tanggal 20Januari 2014, tentang Pemberhentian dan penunjukan Anggota Badan Audit Dewan Pengawas Dana Pensiun, susunan Anggota Badan Audit Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI sbb : Ketua merangkap Anggota : Yan Budiatmoko Anggota : Sugihartini Anggota : Didin Suhana Anggota : A. Sairin Malian Anggota : Bambang Imam Santoso Anggota : Manik Jatmika WB Sekretaris : Wasono DIREKSI Direksi adalah organ Dana Pensiun BRI yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Dana Pensiun BRI untuk kepentingan dan tujuan Dana Pensiun BRI sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Tugas utama Direksi adalah mengelola Dana Pensiun sesuai Peraturan, Undangundang Dana Pensiun dan Peraturan Pelaksanaannya, diantaranya mengelola Dana Pensiun BRI dengan mengutamakan kepentingan Peserta atau Pensiunan dan Pihak yang Berhak atas Manfaat Pensiun, menginvestasikan kekayaan Dana Pensiun sesuai dengan Arahan Investasi dari Pendiri, serta menyelenggarakan administrasi dan pembukuan termasuk menyampaikan laporanlaporan yang ditetapkan kepada Pendiri, kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan kepada Peserta sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia NOKEP : S.51DIR/KPS/07/2013 tanggal 24 Juli 2013 Pasal 11. Dalam melakukan tugasnya Pengurus bertanggungjawab kepada Pendiri. Pengangkatan Direksi Dana Pensiun BRI berdasarkansurat Keputusan Pendiri dengan susunan sebagai berikut: Nama Mudjiharno Hartono Sukiman Teddy Rustandi AR A.M Nova Christiana Jabatan Direktur Utama Direktur Kepesertaan Direktur Akutansi, Umum & SDM Direktur Investasi Hubungan Afiliasi Direksi Dengan Dewan Pengawas dan Direksi Lainnya Selama 2014, seluruh Direksi tidak memiliki hubungan afiliasi, mencakup hubungan keluarga dan hubungan keuangan dengan Dewan Pengawas dan Anggota Direksi lainnya. Nama Hubungan Keluarga Dengan Dewan Direksi Pengawas Hubungan Keuangan Dengan Dewan Direksi Pengawas Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Mudjiharno V V V V Hartono V V V V Sukiman Teddy V V V V Rustandi AR A.M Nova Christiana V V V V Rapat Direksi Rapat Direksi diadakan setiap minggu sekali atau sekurangkurangnya sekali dalam setiap bulan dan dalam rapat tersebut Direksi dapat mengundang pejabat setingkat dibawah direksi yaitu General Manajer dan Manager. Pelaksanaan Rapat direksi tersebut dapat dilakukan sekurangkurangnya dihadiri oleh 2 Direksi. Dalam setiap Rapat Direksi (Radisi) dibuat Notulen rapat direksi yang ditandatangani oleh pimpinan rapat dan seluruh anggota Direksi yang hadir, yang berisi hasil keputusan rapat dan dibuat oleh notulis atau pejabat yang ditunjuk bertugas untuk membuat serta mendistribusikan Notulen rapat. Laporan Tahunan

111 VI TATA KELOLA DANA PENSIUN Berikut Tingkat Kehadiran Rapat Direksi Dana Pensiun BRI Tahun 2014 Direksi Tingkat Kehadiran %) Mudjiharno 68,75 Hartono Sukiman 54,17 Teddy Rustandi AR 89,58 A.M. Nova Christiana 95,83 Adapun tingkat kehadiran rapat Investasi Direksi Tingkat Kehadiran %) Mudjiharno 50 Hartono Sukiman 44,74 Teddy Rustandi AR 86,84 A.M. Nova Christiana 86,84 PENGUKURAN KINERJA DIREKSI Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kinerja Direksi Penilaian Kinerja Direksi dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian pengelolaan Dana Pensiun BRI dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan di awal tahun. Hal ini dimaksudkan sebagai bagian dari pelaksanaan prinsip akuntabilitas dalam good pension fund governance. Pelaksanaan penilaian kinerja dilakukan secara berkala setiap tahun. Kriteria yang digunakan Kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja Direksi adalah berdasarkan ukuran pencapaian aspek finansial yang dibandingkan dengan Target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) Dana Pensiun BRI Tahun Pihak yang Melakukan Assessment Penilaian Kinerja Direksi Dana Pensiun BRI dilakukan oleh Pendiri setiap tahunnya Program Pengembangan Direksi Untuk mengembangkan kompetensi Direksi, DanaPensiun BRI mengikutsertakan anggota Direksi dalam berbagai kegiatan seminar, workshop, serta kegiatan pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan kebutukan Dana Pensiun. Adapun Jenis Pelatihan yang diikuti oleh masing masing Direksi adalah : PROSEDUR PENETAPAN REMUNERASI Prosedur Penetapan Remunerasi Besarnya remunerasi Direksi Dana Pensiun BRI ditetapkan oleh Pendiri. Penetapan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Pengawas untuk tahun 2014 dilakukan berdasarkan persetujuan Pendiri Atas RKAP Dana Pensiun BRI Tahun Anggaran 2014, Nomor: B.262KPS/KSJ/05/2014 Tanggal 8 Mei Direksi Mudjiharno Hartono Sukiman Teddy Rustandi AR A.M Nova Christiana Pelatihan Seminar Nasional ADPI Seminar Nasional ADPI Seminar Nasional ADPI, Workshop Memperkirakan Peluang Risiko Pasar Saham, Seminar Prospek Investasi Dana Pensiun Era Pemerintahan Baru Seminar Jaminan Kesehatan Nasional, Seminar Nasional ADPI, Seminar Meeting Commitment to employees, Seminar Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) Indikator Penetapan Remunerasi Dalam penetapan Remunerasi untuk Dewan Pengawas dan Direksi, Pendiri melakukan kajian dan menyesuaikan dengan ketentuan internal yang dimiliki oleh internal Pendiri dan melakukan perbandingan (benchmarking) remunerasi dengan industri sejenis lainnya. Struktur Remunerasi Struktur Remunerasi yang berlaku di Dana Pensiun BRI untuk Dewan Pengawas dan Direksi sebagai berikut: 1. Imbalan Jangka Pendek. Imbalan jangka pendek bagi Pengurus terdiri atas komponen gaji, Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THRK), Tunjangan Perjalanan Cuti Tahunan (TBCT) 110 Laporan Tahunan 2014

112 TATA KELOLA DANA PENSIUN VI dan Bantuan Pengobatan. Sedangkan imbalan jangka pendek bagi Dewan Pengawas terdiri atas komponen honorarium sebesar 46% dari gaji Direktur Utama dan Tunjangan Hari Raya Keagamaan (THRK). 2. Imbalan Jangka Panjang / pasca kerja. Imbalan jangka panjang / pasca kerja bagi Pengurus terdiri atas komponen Iuran BPJS Ketenagakerjaan. Sedangkan bagi Dewan Pengawas tidak diberikan imbalan jangka panjang / pasca kerja. 3. Pesangon Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Pesangon PHK bagi Direksi dan Dewan Pengawas diberikan dalam bentuk Imbalan Masa Kerja yang besarnya ditetapkan sebesar THP x Masa Kerja. Penghargaan finansial lainnya yang diberikan oleh Pendiri kepada Direksi dan Dewan Pengawas setiap tahunnya berupa Bonus dan Insentif sesuai pencapaian kinerja terhadap target yang telah ditetapkan dalam RKAP Dana Pensiun BRI. Skema besarnya bonus dan insentif ditetapkan pada pengesahan RKAP Dana Pensiun BRI di awal tahun, termasuk syarat pembayaran yang dilakukan setelah penyampaian Laporan Keuangan Audited mendapat pengesahan dari Pendiri. KOMITE INVESTASI Untuk mendukung pengembangan aset Dana Pensiun BRI secara optimal dengan memperhatikan prinsip kehatihatian, telah dibentuk Komite Investasi Dana Pensiun BRI. Komite Investasi adalah komite yang membantu Direksi Dana Pensiun BRI dalam merumuskan kebijakan Investasi dan memberikan saransaran perbaikan terkait kebijakan investasi. Struktur dan keanggotaan Struktur dan keanggotaan Komite Investasi Dana Pensiun BRI selengkapnya ditetapkan dalam surat keputusan Surat Keputusan Direksi No.26APEN/DIR/X/13 Tanggal 21 Oktober Struktur dan Keanggotaan Komite Investasi Dana Pensiun BRI adalah sebagai berikut Ketua : Direktur Utama Wakil Ketua : Direktur Investasi Anggota : Direktur Kepesertaan Direktur Keuangan, Umum & SDM Manajer Pasar Uang dan Pasar Modal Manajer Pembinaan Perusahaan Anak Manajer Properti Manajer Manajemen Risiko Tugas dan Tanggung Jawab 1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka penyusunan kebijakan investasi Dana Pensiun BRI terutama yang berkaitan dengan strategi alokasi investasi dengan memperhatikan prinsip kehatihatian. a. Penetapan strategi alokasi investasi mempertimbangkan kondisi makro ekonomi, imbal hasil yang diharapkan, serta risiko yang dapat diterima. b. Penetapan strategi alokasi investasi mempertimbangkan durasi dengan kewajiban aktuaria Dana Pensiun BRI. c. Penetapan strategi investasi mempertimbangkan jenisjenis investasi dan batasanbatasan investasi yang telah ditetapkan Pendiri Dana Pensiun BRI dalam Arahan Investasi serta ketetntuan lain yang berlaku. 2. Mengawasi agar kegiatan investasi diterapkan dan dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Selanjutnya Komite juga melakukan kajian berkala terhadap investasi Dana Pensiun BRI dan memberikan saran kepada Direksi apabila diperlukan perubahan atau perbaikan. 3. Memantau dan mengevaluasi: a. Kebenaran pelaksanaan investasi b. Ketaatan terhadap ketentuan perundangundangan dan peraturan lainnya dalam pelaksanaan investasi c. BPO/SOP Investasi setiap dua tahun sekali atau setiap terdapat perubahan yang diperlukan Pelaksanaan Kegiatan Realisasi kegiatan rapat Komite Investasi Dana Pensiun BRI dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Rapat Komite Investasi diadakan sekurangkurangnya sebulan sekali atau bila terjadi perubahan dari kondisikondisi yang dapat mempengaruhi investasi Dana Pensiun BRI yang membutuhkan penanganan segera. Agenda pertemuan 1. Melakukan rapat pembahasan strategi investasi dari instrumeninstrumen investasi yang dikelola Dana Pensiun BRI dan dituangkan dalam notulen rapat Komite Investasi. 2. Melakukan pembahasan apabila terdapat permasalahan penting yang mendesak yang memerlukan respon organisasi secara cepat dan segera. Frekuensi Rapat Selama tahun 2014, Komite Investasi telah melakukan rapat sebanyak 38 kali. Laporan Tahunan

113 VI TATA KELOLA DANA PENSIUN SISTEM PENGENDALIAN INTERN Sistem Pengendalian Intern di Dana Pensiun BRI Sistem Pengendalian Intern merupakan bagian utama dan tidak terpisahkan dari kerangka penerapan Good Pension Fund Governance. Sistem Pengendalian Intern atau Pengendalian Manajemen adalah sistem sistem yang dianut atau diberlakukan pada suatu unit kerja / organisasi dan dirancang secara terkoordinasi, yang meliputi struktur organisasi, kebijakan prosedur dan metode dengan tujuan untuk mengamankan harta kekayaan, meneliti keakuratan dan dapat dipercayanya data akuntansi, meningkatkan effisiensi operasional dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan. Pada hakekatnya Sistem Pengendalian Intern merupakan persyaratan dan keharusan yang tidak dapat dilepaskan dari penerapan lima prinsip Tata Kelola Yang Baik (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness). Secara umum, diterapkannya prinsipprinsip Sistem Pengendalian Intern di Dana Pensiun BRI tidak terlepas dari upaya pencapaian dan mempertahankan terpenuhinya maksud dan tujuan pendirian Dana Pensiun BRI, melalui penetapan Visi dan Misi Dana Pensiun.Untuk pencapaian dan terpenuhinya tujuan pendirian Dana Pensiun tersebut. Tujuannya adalah untuk : a. Mengamankan harta kekayaan Dana Pensiun. b. Menghasilkan laporan keuangan, laporan investasi dan laporan manajemen yang akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan. c. Memanfaatkan penggunaan sumber daya dan sarana secara berdaya guna dan berhasil guna (efektif/ effisien/ekonomis) d. Menjamin ketaatan pada kebijakan, rencana, prosedur, undangundang dan peraturanperaturan dalam operasional Dana Pensiun e. Mendorong peningkatan pelaksanaan tanggung jawab, budaya risiko dan sistem deteksi dini (early warning system) dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan Pengendalian Intern yang dilakukan dengan baik diharapkan akan dapat memberikan jaminan bahwa setiap fungsi dalam Dana Pensiun dalam menjalankan aktifitas dapat menghasilkan kinerja yang baik, tanpa kekhawatiran terhadap terjadinya penyimpangan, dan selalu dalam keadaan siap menghadapi dan menyesuaikan diri dengan semua perubahan dan perkembangan yang terjadi. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Evaluasi terhadap pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern dijalankan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI). Penjelasan lebih detail mengenai SPI disampaikan dalam Uraian SPI di dalam Laporan Tahunan ini. SATUAN PENGAWAS INTERN Pelaksanaan audit di Dana Pensiun BRI dilaksanakan oleh Auditor Internal dan Auditor Eksternal yang dimonitor oleh Badan Audit Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI dengan tujuan untuk memastikan akuntabilitas, kepatuhan Dana Pensiun BRI terhadap peraturan sesuai dengan prinsip tata kelola Dana Pensiun BRI. Satuan Pengawasan Internal (SPI) Dana Pensiun BRI berperan untuk melakukan penilaian atas ketaatan terhadap ketentuan perundangundangan dan memberikan saran perbaikan kepada Maajemen. Kedudukan SPI Kedudukan SPI Dana Pensiun BRI berada langsung di bawah Direktur Utama. SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direksi. 112 Laporan Tahunan 2014

114 TATA KELOLA DANA PENSIUN VI Jumlah Personil SPI Jumlah Staf SPI Dana Pensiun BRI berjumlah 1 (satu) orang, kualifikasi S1, untuk mengupdate kompetensi yang dimiliki, selalu diikuti pelatihan dan seminar atau inhouse training yang berkaitan dengan peningkatan pengetahuan dan wawasan yang menunjang kegiatan pelaksanaan audit disamping kompetensi umum lainnya. SPI mempunyai tugas membantu Direksi Dana Pensiun BRI dalam melakukan pengawasan umum terhadap pengelolaan sumbersumber daya yang dimiliki Dana Pensiun BRI agar pelaksanaannya dilakukan dengan tertib, efisien dan efektif sesuai ketentuan, peraturan, pedoman pedoman operasional yang ditetapkan sehingga tujuan penyelenggaraan Program Pensiun Manfaat Pasti yang dibebankan Pendiri kepada Dana Pensiun BRI dapat tercapai secara optimal Visi dan Misi SPI adalah menjadi mitra kerja strategis yang handal, tanggap dan terpercaya dalam rangka mendorong pencapaian sasaran strategis Dana Pensiun BRI. Guna memastikan akuntabilitas dari pelaksanaan kegiatan usaha dan operasional Dana Pensiun BRI,. SPI menerapkan strategi kerja sebagai berikut : Melaksanakan audit internal yang dengan metode Compliance Audit Meningkatkan kompetensi agar menjadi auditor internal yang profesional Membantu pelaksanaan kegiatan penilaian secara objektif dan independen serta melaporkan penilaian tersebut kepada Direktur Utama secara akurat, handal, tepat waktu,konsisten,dan efisien. Menjalankan peran sebagai katalisataor, penasehat yang profesional Memberikan nilai tambah yang berfokus pada proses bisnis dan pelanggan, proaktif, antusias dan terpercaya, serta mampu menemukan akar permasalahan. Ruang Lingkup SPI Ruang lingkup kerja audit internal mencakup seluruh kegiatan operasional Dana Pensiun BRIBagian SPI diberikan kewenangan untuk melakukan akses kepada semua unit organisasi Dana Pensiun BRI, catatancatatan, sumber daya manusia serta asset lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan untuk memperolah keyakinan bahwa pelaksanaan operasional Dana Pensiun BRI telah mematuhi segala ketentuan / peraturan dan prosedur operasional yang telah ditetapkan. Piagam Audit Internal Piagam Audit Internal SPI disetujui dan disahkan oleh Direktur Utama, yang memuat halhal sebagai berikut : Pendahuluan Maksud dan Tujuan Lingkungan Dan Unsur Pengendalian Penilaian Risiko Manajemen Kegiatan Pengendalian Dan Pemisahan Fungsi Sistem Komunikasi Dan Informasi Pemantauan Dan Tindak Lanjut Penutup Pengembangan Kompetensi Auditor Dalam rangka menunjang kompetensi, pendidikan untuk memperoleh sertifikasi QIA bagi auditor yang dilaksanakan selama tahun 2014 sesuai tabel sebagai berikut : Pelatihan Mengikuti workhsop Manajemen Risiko di Kantor Wilayah BRI Jakarta pada 21 Agustus 2014 Laporan Pelaksanaan Tugas SPI tahun 2014 Pelaksanaan kegiatan atas program kerja SPI dalam tahun 2013 sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Audit oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2. Pelaksanaan Audit oleh KAP 3. Pelaksanaan Audit oleh Badan Audit Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI 4. Pengawasan terhadap kepatuhan/tertib administrasi 5. Pelaksanaan Audit Rutin, sesuai dengan program kerja pengawasan tahunan SPI, Audit rutin akan dimulai pada bulan April Laporan Tahunan

115 VI TATA KELOLA DANA PENSIUN Realisasi Pelaksanaan Audit tahun 2014 a. Pengawasan Rutin: Berdasarkan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan 2014, Audit rutin sudah dilaksanakan diseluruh Bagian Dana Pensiun BRI yang telah dituangkan dalam Nota Dinas. Dari hasil pengawasan selama tahun 2014, beberapa hal masih perlu menjadi perhatian dan perbaikan, yaitu antara lain : 1. Perbaikan mekanisme otoritas : maker, checker, Signer. 2. Perbaikan mekanisme penetapan pembayaran & pencatatan kepesertaan melalui Bidang Kepesertaan. 3. Perlu dilakukan pemetaan karyawan setiap unit kerja dan dilakukan program rotasi/mutasi untuk perbaikan produktifitas kerja karyawan 4. Revisi GPFG & SOP b. Tindak Lanjut Temuan Audit SPI juga melakukan fungsi monitoring berkesinambungan tidak terbatas pada tindak lanjut hasil audit saja tetapi juga dari audit pihak eksternal dan Kantor Akuntan Publik. Pada akhir tahun 2014 ini tercatat bahwa seluruh temuan audit telah ditindaklanjuti. Sedangkan untuk temuan audit dari KAP hampir seluruhnya telah ditindaklanjuti AKUNTAN PUBLIK Audit atas Laporan Keuangan Dana Pensiun BRI setiap tahun dilakukan oleh Auditor Independen dan memberikan pendapat atas kewajaran Laporan Keuangan yang disajikan oleh Manajemen.Pemeriksaan Laporan Keuangan Dana Pensiun BRI selama 4 (empat) tahun terakhir yang dilaksanakan oleh Kantor Akuntan Publik dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian dan biaya sebagai berikut : Tahun Buku Akuntan Alamat Kantor Akuntan Publik Pekerjaan Biaya Audit (Rp) Opini Jasa Di Luar Audit Keuangan 2014 Noor salim, Nursehan & Sinaraharadja Jl. Anggrek 3 no 28 Larangan Indah, Cileduk, Kebayoran Lama Jakarta Selatan 15154, Jakarta Indonesia Jl. Anggrek 3 no 28 Larangan Indah, Cileduk, Kebayoran Lama Jakarta Selatan 15154, Jakarta Indonesia Jl. Anggrek 3 no 28 Larangan Indah, Cileduk, Kebayoran Lama Jakarta Selatan 15154, Jakarta Indonesia Laporan Keuangan Wajar 2013 Noor salim, Nursehan & Sinaraharadja Laporan Keuangan Wajar 2012 Noor salim, Nursehan & Sinaraharadja Laporan Keuangan Wajar Kantor Akuntan Publik Noor salim, Nursehan & Sinaraharadja tidak memberikan jasa lain selain audit laporan keuangan. 114 Laporan Tahunan 2014

116 TATA KELOLA DANA PENSIUN VI SISTEM MANAJEMEN RISIKO DANA PENSIUN BRI Manajemen Risiko pada Dana Pensiun sudah diterapkan sejak tahun 2009, dan dari waktu ke waktu berkembang mengikuti arahan regulasi yang dicanangkan Pemerintah. Sistem Manajemen Risiko yang diterapkan di Dana Pensiun BRI sejalan dengan sistem Manajemen Risiko (MR) yang diterapkan oleh Pendirinya yaitu PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan mengambil sistem MR yang dicetuskan oleh Negara G.10 yang disebut dari Basel, namun sdikit berbeda karena Dana Pensiun adalah Lembaga Keuangan Non Bank. Sistem MR yang diterapkan disebut ERM (Enterprise Risk Management) dari COSO. ERM meliputi Kerangka Kerja yang terdiri dari 3 (tiga) pilar yaitu : 1. Kebijakan (Policies) meliputi : strategi bisnis, wewenang dan tanggung jawab BOD, Toleransi risiko / risiko yang dapat diterima pada operasional Dana pensiun BRI dan diungkapkan bersifat transparan sesuai dengan prinsip GCG. 2. Mempunyai Metodologi dalam menghitung tingkat risiko yang potensial dihadapi dalam operasional perusahaan. 3. Mempunyai Infrastruktur yang baik dan tepat sesuai dengan standar yang diharapkan oleh Pendirinya yang sudah Go Public. Proses penerapan Manajemen Risiko berdasarkan ERM sangat memperhatikan standar proses Manajemen Risiko yang terdiri dari 4 krgiatan utama yang saling berkesinambungan, yaitu : 1. Identifikasi Risiko Utama ( menginventarisir jenisjenis risiko yang dimasukkan ke dalam register risiko (Risk Register). Di Lingkungan audit Intern BRI namanya RCM (Risk Control Matriks) yang merupakan acuan sebagai EWS (Early Warning Signal) untuk memberikan petunjuk kepada bagian operasional perusahaan, di mana analis akan mengetahui langkahlangkah yang akan diambil dan aman. 2. Pengukuran tingkat risiko yang akan dihadapi (potensial risk). Dana Pensiun BRI sudah melaksanakan pengukuran tingkat risiko sesuai dengan petunjuk dari OJK yaitu menilai 6 (enam) jenis risiko : a. Risiko Kepengurusan. b. Risiko Tata Kelola (gabungan risiko Kepatuhan, risiko Hukum dan risiko Reputasi). c. Risiko Strategi. d. Risiko Operasional. e. Risiko Aset dan Liabilitas. f. Risiko Dukungan Dana. 3. Proses monitoring terhadap pelaksanaan mitigasi risiko untuk mencapai risk appetite atau risk tolerance yang ditetapkan dalam RKAP dilaksanakan oleh setiap risk owner / Bagian Lini (First Line Of Defense) dan didampingi oleh Divisi atau Bagian Manajemen Risiko sebagai second line of defense. Sedang Internal Audit sebagai Third Line Of Defense dalam proses monitoring ini memastikan hasil temuan auditnya sudah ditindaklanjuti oleh risk owner. 4. Tindak lanjut dari hasil Monitoring, adalah kegiatankegiatan perbaikan setelah evaluasi rangkaian proses manajemen risiko, termasuk merevisi RKAP atau kebijakankebijakan internal disesuaikan dengan kebijakan eksternal yang berdampak. Evaluasi yang sudah dilakukan atas efektifitas system manajemen risiko adalah : Evaluasi internal oleh SPI (Satuan Pengendalian Intern), pemeriksaan oleh Badan Audit minimal setahun 1 kali, dan presentasi kinerja Dana Pensiun di depan Dewan Pengawas dan Pendiri untuk mendapatkan kritik dan saran perbaikan yang memadai agar Dana Pensiun BRI dan perusahaan anak menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi,minimal setahun 1 kali. Risikorisiko yang dihadapi Dana Pensiun adalah: 1. Risiko Operasional. 2. Risiko Strategi 3. Risiko Tata Kelola.(Risiko Kepatuhan, risiko Hukum, dan risiko Reputasi) 4. Risiko Kepengurusan. 5. Risiko Aset dan Liabilitas. 6. Risiko Dukungan Dana. 7. Risiko Asuransi. 8. Risiko Pembiayaan. 9. Risiko Politik. 10. Risiko Kredit. Namun dari ke 10 jenis risiko yang dihadapi Dana Pensiun tidak semuanya berisiko tinggi jika dikelola dengan baik dan cermat. Upayaupaya Mitigasi risiko sudah dilakukan dengan prudent / hatihati supaya tepat dan efektif. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi juga dilaksanakan di antara perusahaan anak yang tergabung dalam Konglomerasi Keuangan sesuai dengan POJK No 17 tahun Laporan Tahunan

117 VI TATA KELOLA DANA PENSIUN Selain itu Dana Pensiun juga mengadakan sosialisasi kepada perusahaan anak tentang penerapan manajemen risiko sesuai dengan petunjuk dan arahan dari regulator yang tertuang dalam POJK No 1 tahun Dalam memitigasi risiko, Dana Pensiun selalu mengingatkan kepada Perusahaan Anak untuk selalu memperhatikan prinsipprinsip Manajemen Risiko yaitu : 1. Menciptakan dan melindungi nilai 2. Bagian Integral Proses Organisasi 3. Bagian dari pengambilan keputusan. 4. Secara eksplisit menangani ketidakpastian. 5. Sistematis, Terstruktur dan tepat waktu. 6. Berdasarkan informasi terbaik yang tersedia. 7. Dibuat sesuai kebutuhan. 8. Memperhitungkan faktor manusia dan budaya. 9. Bersifat Transparant dan Inklusif. 10. Bersifat Dinamis, iteratif, dan responsif terhadap perubahan. 11. Memfasilitasi perbaikan dan pengembangan berkelanjutan organisasi. Adapun profil risiko Dana Pensiun dan Perusahaan Anak adalah di sekitar Sedang Rendah dengan nilai / tingkat risiko di antara 1 dan 1,5 (versi OJK). TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI Penerapan Disaster Recovery Planning (DRP) Seperti kita ketahui bersama bahwa keberadaan Sistem Informasi sebagai sarana penunjang kerja saat ini telah mengalami transformasi pada hampir semua sektor industri, yang mana keberadaannya tidak lagi hanya merupakan alat bantu tetapi sudah menjadi kebutuhan utama dari dunia bisnis saat ini. Apalagi bidang usaha yang sangat tergantung pada informasi data yang besar dan tersebar, sehingga memerlukan infrastruktur yang memadai untuk keperluan tersebut. Oleh karena itu segenap sistem pendukung tersebut yang terdiri dari Perangkat Komputer (Server, Client, Networking, dll), Sistem Aplikasi serta Database harus dapat terjaga dan beroperasi optimal. Untuk itu perlu perencanaan yang baik mulai dari proses Instalasi, implementasi maupun pemeliharaan, yang setidaknya gangguan yang mungkin terjadi sedapat mungkin harus diminimalkan dalam rentang toleransi waktu tertentu yang masih diperkenankan dari sisi operasional Dana Pensiun BRI. Disaster (bencana) didefinisikan sebagai kejadian yang waktu terjadinya tidak dapat diprediksi dan bersifat sangat merusak. Pengertian ini mengidentifikasikan sebuah kejadian yang tibatiba, tidak diharapkan, bersifat sangat merusak, dan kurang perencanaan. Bencana terjadi dengan frekuensi yang tidak menentu dan akibat yang ditimbulkannya meningkat bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri terhadap kemungkinankemungkinan timbulnya bencana. Berbagai bencana yang mungkin terjadi antara lain adalah : 1. Database yang rusak dan tidak mempunyai backup data. 2. Kegagalan dalam sistem operasi, menyebabkan server tidak dapat berfungsi. 3. Satu atau lebih CPU yang rusak. 4. Sistem telekomunikasi yang mati secara tibatiba 5. Backup data yang rusak. 6. Pemadaman listrik yang cukup lama. 7. Konslet atau terjadi lompatan arus listrik yang membahayakan komponen jaringan. 8. UPS yang tidak berfungsi. 9. Bencana alam, seperti banjir, gempa dan lainlain. Untuk mendukung penerapan Disaster Recovery (DR), infrastruktur utama dalam DR adalah Lokasi yang tidak sama dengan Data Center (DC), yang harus memenuhi syarat dan dengan fasilitas yang memadai, diantaranya : 1. Keamanan dari lingkungan dan manusia. 2. Ketersediaan pasokan Listrik cukup dan Stabil serta Backup yang berkelanjutan. 3. Sistem pencegahan kebakaran. 4. Sistem Hardware yang setara dengan Data Center Kantor Pusat. 5. Sistem Software (O/S, Aplikasi dan Database) yang kompatible. 6. Jaringan Lalu lintas (data) yang mencukupi. Disaster Recovery yang dimaksud adalah suatu sistem yang mirip dengan Data Centre Kantor Dana Pensiun di Jl. Veteran II No. 15, yang merupakan replika mini dari Data Centre yang lokasinya memenuhi kriteria tersebut diatas, yang didukung oleh sarana dan prasana penunjang, baik Hardware dan software, sehingga kegiatan operasinal perusahaan, khususnya Informasi Data dapat berlangsung jika terjadi kondisi dalam keadaan darurat (Force Majeure). 116 Laporan Tahunan 2014

118 TATA KELOLA DANA PENSIUN VI Atas dasar kebutuhan tersebut, maka Dana Pensiun BRI telah membangun dan mengoperasikan DRP sejak tahun 2013, yang berlokasi di Gedung Teknologi Informasi (GTI) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Jl. Harsono R.M Ragunan, Jakarta Selatan ( Lt. 3 sebagai Ruang Server dan Lt.6 sebagai Ruang Pemulihan Operasional ). Adapun Topologi DRP Dana Pensiun BRI yang saat ini sudah berjalan dapat dilihat dalam Bagan di Bawah ini : AKSES INFORMASI DAN DATA Untuk menjamin pemenuhan dan ketersediaan informasi bagi pemangku kepentingan, BPJS Ketenagakerjaan menyediakan berbagai sarana dan media melalui 1. Website : info_dpbri@yahoo.co.id 3. Telp : Faks : Majalah Internal : Majalah Info Dana Pensiun BRI PENERAPAN SANKSI Selama tahun 2014 tidak ada penyimpangan yang bersifat kecurangan yang dilakukan oleh karyawan Dana Pensiun BRI. BENTURAN KEPENTINGAN Dengan adanya Disaster Recovery Plan (DRP) Dana Pensiun BRI, diharapkan agar seluruh data dokumen maupun file dapat terjaga secara berkesinambungan. Pengamanan Data Dari Serangan Virus Untuk menjamin keamanan system informasi Dana Pensiun terhadap serangan virus, Dana Pensiun BRI saat ini telah memiliki mekanisme baku atau standar operating procedure (SOP) yang mengatur bagaimana dan kapan pegawai harus mengupdate aplikasi anti virus windows essential sehingga sistem informasi dana pensiun mampu menghalang serangan virus. PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI OLEH LEMBAGA, ENTITAS ANAK, ANGGOTA DIREKSI DAN/ATAU ANGGOTA DEWAN PENGAWAS YANG MENJABAT PADA PERIODE LAPORAN TAHUNAN Tidak terdapat perkara penting yang sedang dihadapi oleh lembaga, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Pengawas yang menjabat pada periode laporan tahunan. Benturan kepentingan adalah suatu keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomi Perusahaan dengan kepentingan ekonomi pribadi Direksi, Dewan Pengawas dan Pemegang Saham. Selama tahun 2014 tidak ada transaksi yang memiliki benturan kepentingan di DP BRI, setiap transaksi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan selalu memperhatikan prinsipprinsip GCG. KODE ETIK Dana Pensiun BRI memiliki kode etik sebagai acuan pelaksanaan etika kerja yang berlaku bagi seluruh pegawai Dana Pensiun BRI. Kode Etik pada dasarnya dimaksudkan untuk memberikan panduan dan pedoman tentang sikap dan perilaku positif yang harus diperhatikan dan diterapkan oleh semua Insan Dana Pensiun di dalam melakukan kegiatan dan pekerjaannya seharihari. Isi Kode Etik Kode Etik Dana Pensiun BRI berisikan halhal sebagai berikut: 1. Iman dan Taqwa 2. Kepatuhan Terhadap Hukum 3. Hubungan dengan Peserta 4. Hubungan dengan Pihakpihak Eksternal 5. Azas Kepatutan, Pinjaman (Hutang) dan Beban Pribadi Laporan Tahunan

119 VI TATA KELOLA DANA PENSIUN 6. Hubungan Insan Dana Pensiun dengan Dana Pensiun 7. Penggunaan Fasilitas Lembaga Untuk Kepentingan Pribadi 8. Pemanfaatan dan Penyalahgunaan Informasi 9. Pemanfaatan dan Penyalahgunaan Jabatan 10. Menjaga Rahasia 11. Kejujuran dan Akurasi Pencatatan 12. Transaksi dengan Mitra Kerja dan Pemasok 13. Benturan Kepentingan 14. Gratifikasi/Hadiah/Pemberian 15. Suap, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme 16. Kontribusi dan Aktifitas Politik 17. Pekerjaan dan Kegiatan Lain di Luar Dana Pensiun Pengungkapan Keberlakuan Kode Etik Kode Etik Dana Pensiun BRI berlaku bagi seluruh Insan Dana Pensiun BRI. Penegakan Kode Etik Dalam rangka penegakan kode etik, seluruh insan Dana Pensiun BRI telah menandatangani sebuah Pernyataan Kepatuhan yang berisi antara lain tentang kepatuhan atas kode etik Dana Pensiun BRI.Pernyataan Kepatuhan tersebut pada intinya merupakan komitmen untuk tetap memenuhi ketentuan Kode Etik selama bekerja di Dana Pensiun BRI. PERNYATAAN KEPATUHAN TERHADAP KODE ETIK Saya yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan dengan sesungguhnya: Bahwa saya setuju dan bersedia untuk selalu bersikap, berperilaku, berpikir dan bertindak sesuai dengan semua ketentuan yang ditetapkan di dalam Pedoman/Kebijakan Kodet Etik Dana Pensiun BRI. Bahwa saya mengerti, memahami, bahwa tindakan dan hukuman serta sanksi administratif serta tuntutan pidana dapat diambil dan diterapkan terhadap saya, apabila saya melakukan pelanggaran serta penyimpangan terhadap ketentuan yang ditetapkan dalam Pedoman/Kebijakan Kode Etik tersebut. Bahwa saya telah melaksanakan semua aspek dari Kode Etik ini selama satu tahun yang lalu. Selanjutnya, saya memahami bahwa kepatuhan terhadap Pedoman/Kebijakan Kode Etik merupakan hal utama dan sangat penting untuk selalu menjaga dan meningkatkan reputasi Dana Pensiun. Pernyataan Budaya Organisasi Dana Pensiun BRI memiliki nilainilai budaya sebagai berikut: 1. Keterbukaan Setiap pengambilan keputusan di dasari pertimbangan yang transparan objektif dan data yang up to date. Dalam melakukan aktifitas hubungan dengan pihak atau unit lain tidak mempunyai maksud dan tujuan yangbertentangan dengan kepentingan dana pensiun. 2. Profesionalisme Menjalankan tugas sesuai dengan keahlian, ketrampilan, dan pengetahuan di bidangnya untuk mencapai kinerja terbaik. 3. Integritas Membangun kepercayaan dengan kejujuran, tanggung jawab, moral, serta satu kata dengan perbuatan. 4. Pelayanan Memberikan layanan terbaik kepada Peserta dengan sikap ramah, sopan, tulus, dan rendah hati sehingga dapat memberikan kepuasan. 5. Penghargaan SDM Menghargai SDM sebagai aset utama, karena itu Dana Pensiun BRI selalu merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan SDM yang berkualitas. Memperlakukan pegawai berdasarkan kepercayaan, keterbukaan, keadilan, dan saling menghargai sebagai bagian dari perusahaan dan mengembangkan sikap kerja sama dan kemitraan Memberikan penghargaan berdasarkan hasil kerja sama individu dan kerja sama tim, yang menciptakan sinergi untuk kepentingan perusahaankerja sama tim yang menciptakan sinergi untuk kepentingan perusahaan. 6. Kerja sama Kerja sama yang dilandasi semangat saling menghargai dan menghormati untuk mencapai hasil yang terbaik. 118 Laporan Tahunan 2014

120 TATA KELOLA DANA PENSIUN VI WHISTLEBLOWING SYSTEM Organisasi kelas dunia yang sukses telah membuktikan bahwa kepatuhan terhadap implementasi prinsipprinsip Tata Kelola Yang Baik merupakan salah satu kunci keberhasilan organisasi tersebut. Penerapan prinsipprinsip Tata Kelola Yang Baik salah satunya adalah adanya upaya nyata dalam pemberantasan korupsi, suap dan praktek kecurangan lainnya. Dalam upaya meningkatkan komitmen manajemen terhadap implementasi Tata Kelola Badan Penyelenggara yang baik dan berkesinambungan serta budaya pelaporan atas suatu penyimpangan, maka diperlukan suatu Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) /Whistleblowing System (WBS) yang dapat dijamin integritas dan akuntabilitasnya. Melalui SPP/WBS ini diharapkan budaya keterbukaan semakin meningkat dan mendorong kinerja organisasi, melindungi para pemangku kepentingan serta menjadi salah satu budaya organisasi dalam mencapai Visi DP BBRI. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) adalah sistem yang mengelola pengaduan/penyingkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/ tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta Insan DP BRI dan pihak lainnya dalam mengungkapkan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Dana Pensiun. Pernyataan Komitmen Seluruh Insan Dana Pensiun BRI wajib berpartisipasi aktif untuk ikut melaporkan bilamenemukan adanya potensi dan/atau pelanggaran. Kewajiban tersebut secara teknistermuat dalam Pakta Integritas sehingga diharapkan akan mendorong terbentuknyabudaya keterbukaan dan kejujuran serta budaya melaporkan setiap pelanggaran. Pengelola Whistleblowing System Pelaporan pelanggaran ditujukan melalui suatu mekanisme baku dan dikelola secara profesional oleh Unit SPI sebagai Unit Pengelola Sistem Pengaduan Pelanggaran (WBS). Penanganan Pengaduan Dana Pensiun BRI berkomitmen untuk melaksanakan dengan penuh komitmen dan konsisten implementasi good pension fund governance. Untuk itu, Dana Pensiun BRI berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap pengaduan yang masuk melalui mekanisme whistleblowing system. Setiap laporan akan dievaluasi dan disaring oleh SPI dan informasi signifikan akan digali untuk didapatkan buktibukti yang lebih komprehensif. Jika bukti mencukupi, SPI akan menyampaikan secara resmi kepada Direksi, atau Badan Audit Dewan Pengawas DanaPensiun BRI. Hasil Keputusan Direksi/Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI kemudian akan ditindaklanjuti dan dilakukan secara reguler oleh SPI. Jumlah Laporan Tahun 2014 Per 31 Desember 2014 tidak terdapat laporan yang masuk ke dalam whistleblowing system. KEBERAGAMAN KOMPOSISI PENGURUS Direksi Dana Pensiun BRI memiliki komposisi yang beragam, baik dari pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Direksi terdapat dalam Peraturan Dana Pensiun. Penyampaian Laporan Pelanggaran Adapun mekanisme penyampaian pelaporan pengaduan dapt ditayangkan baik melalui Short Message Service (SMS) melalui nomor khusus yang telah disediakan dan secara tertulis dalam surat dengan alamat khusus. Laporan yang disampaikan pelapor sekurangkurangnya memuat informasi mengenai data diri pelapor (nama,alamat,nomor telepon,faksimili, ,satuan kerja). Laporan Tahunan

121 LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN PORTOFOLIO INVESTASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 120 Laporan Tahunan 2014

122 Laporan Tahunan

123 DANA PENSIUN BANK RAKYAT INDONESIA PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI / DEFINED BENEFIT PENSION PROGRAM LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENT Untuk tahun yang berakhir pada / For the year ended 31 Desember 2014 dan 2013 / 31 December 2014 and 2013 Beserta / With LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITORS REPORT 122 Laporan Tahunan 2014

124 DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS Halaman / Page 1. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS REPORT LAPORAN KEUANGAN UTAMA MAIN FINANCIAL STATEMENT 2. Laporan Aset Neto Laporan Perubahan Aset Neto Catatan atas Laporan Keuangan Statement of Net Assets Statement of Change in Net Asset Notes to Financial Statement 3. INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION 3. Neraca Perhitungan Hasil Usaha Laporan Arus Kas Balance Sheet Calculation of Operation Result Cash Flow Statement Laporan Tahunan

125 124 Laporan Tahunan 2014

126 Laporan Tahunan

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014 UNTUK DANA PENSIUN Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting:

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2015 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016 UNTUK DANA PENSIUN Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2012 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2014*) ANNUAL REPORT AWARD 2014*) Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2013*) ANNUAL REPORT AWARD 2013*) Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2011 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD )

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD ) ANNUAL REPORT AWARD 2015 + ) Penilaian ARA 2015 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi Emiten atau Perusahaan Publik di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Sehubungan dengan Peraturan

Lebih terperinci

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan

PT WAHANA PRONATURAL TBK. Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan PT WAHANA PRONATURAL TBK Check List SEOJK/30/2016 Laporan Tahunan DAFTAR ISI A. Ikhtisar Data Keuangan Penting B. Informasi Saham C. Laporan Direksi D. Laporan Dewan Komisaris E. Profil Emiten atau Perusahaan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK Yth. Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik di tempat SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /SEOJK.04/2016 TENTANG BENTUK DAN ISI LAPORAN TAHUNAN EMITEN ATAU PERUSAHAAN

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2010 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi.

1. Sampul muka, samping, dan belakang 2. Setiap halaman. 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh direksi. I. Umum KRITERIA 1. Dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, dianjurkan menyajikan juga dalam Bahasa Inggris. 2. Dicetak pada kertas yang berwarna terang agar mudah dibaca dan jelas PENJELASAN 3. Mencantumkan

Lebih terperinci

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016*)

KRITERIA ANNUAL REPORT AWARD 2016*) ANNUAL REPORT AWARD 2016*) Penilaian ARA 2016 dibagi menjadi 2 tahap, yaitu: A. Penilaian Kuantitatif (100%) terdiri dari 8 klasifikasi, yaitu: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %.

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2007 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 5 %. 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3.

DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk. Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. DAFTAR ISI PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN PT INDOFARMA (Persero) Tbk Halaman BAB I PENDAHULUAN: 1 1. Latar Belakang 2. Tujuan 3. Ruang Lingkup 1 2 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-431/BL/2012 TENTANG PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Imbal hasil investasi dan rasio kecukupan Dana Pensiun PLN pada tahun 2016 diatas target yang direncanakan.

KATA PENGANTAR. Imbal hasil investasi dan rasio kecukupan Dana Pensiun PLN pada tahun 2016 diatas target yang direncanakan. PERKEMBANGAN DANA PENSIUN PT PLN (Persero) TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Memenuhi ketentuan Pasal 22 ayat (15) PDP DP-PLN 2015, Pengurus wajib menyampaikan keterangan kepada Peserta mengenai Neraca dan Perhitungan

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, - 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan Program Pensiun, investasi

Lebih terperinci

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Yth. Direksi Manajer Investasi di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI Dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal... Peraturan

Lebih terperinci

A. LAPORAN PENGURUS. I. Kepesertaan 1. Jumlah Peserta per 31 Desember 2010.

A. LAPORAN PENGURUS. I. Kepesertaan 1. Jumlah Peserta per 31 Desember 2010. A. LAPORAN PENGURUS Dalam rangka memenuhi kewajiban DP PERTAMINA, dengan ini disampaikan perkembangan Kepesertaan, Laporan Valuasi Aktuaria dan Laporan Keuangan DP PERTAMINA Tahun 2010 Dalam menjalankan

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN - Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /SEOJK.04/2017

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang No.349, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Tata Kelola. Terintegrasi. Konglomerasi. Penerapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5627) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN PEDOMAN PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran II I. PEDOMAN UMUM A TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN 1 Pengurus Dana Pensiun bertanggung jawab atas laporan keuangan Dana

Lebih terperinci

Perkembangan Dana Pensiun PLN

Perkembangan Dana Pensiun PLN Perkembangan Dana Pensiun PLN Tepat Jumlah Tepat Waktu Tepat Sasaran Perkembangan Dana Pensiun PLN Tahun Hal : 0 Dana Pensiun PLN Jl. Wolter Monginsidi No. 5 Kebayoran Baru Jakarta Tlp. (021) 7222867 Fax.

Lebih terperinci

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN Yth. Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.04/20.. TENTANG LAPORAN PENERAPAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-134/BL/2006 TENTANG KEWAJIBAN PENYAMPAIAN

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2009 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2 % 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA Tep. (0536)

PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TENGAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA Tep. (0536) PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH JL. RTA MILONO NO.12 PALANGKA RAYA 73111 Tep. (0536) 32225602 Email : bpk@bp-kalteng.com BANK KALTENG PENINGKATAN PENYALURAN KREDIT SEKTOR PRODUKTIF Selama Tahun 2015 PT. Bank

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN -1- RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN PERATURAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : PER- 0/BL/00 TENTANG ISI DAN SUSUNAN

Lebih terperinci

LAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2013 Tahunan (Audited) 2012

LAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2013 Tahunan (Audited) 2012 1 ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito on Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana RD Pasar Uang,

Lebih terperinci

LAPORAN ASET NETO. Per 30 Juni 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Semester I 2013 Semester II 2012

LAPORAN ASET NETO. Per 30 Juni 2013 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Semester I 2013 Semester II 2012 1 ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito on Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana RD Pasar Uang,

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008

KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 KRITERIA PENILAIAN ANNUAL REPORT AWARD 2008 Kriteria penilaian ini dibagi menjadi 8 klasifikasi: 1. Umum: Bobot keseluruhan untuk klasifikasi ini sebesar 2% 2. Ikhtisar Data Keuangan Penting: Bobot keseluruhan

Lebih terperinci

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Neraca ASET INVESTASI (Harga Historis) Surat Berharga Negara 126.026.683.00 102.978.183.00 Tabungan 319.181.46 183.688.885,00 Deposito on Call 16.200.000.00 11.929.000.00 Deposito Berjangka 178.308.000.00

Lebih terperinci

LAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2012 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2012 Tahunan (Audited) 2011

LAPORAN ASET NETO. Per 31 Desember 2012 NBDU : Nama Dana Pensiun : Jenis Program : Tahunan (Audited) 2012 Tahunan (Audited) 2011 1 ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara Tabungan Deposito on Call Deposito Berjangka Sertifikat Deposito Sertifikat Bank Indonesia Saham Obligasi Sukuk Unit Penyertaan Reksadana RD Pasar Uang,

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI HASIL PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN DANA PENSIUN BRI PERIODE TAHUN 2013

LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI HASIL PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN DANA PENSIUN BRI PERIODE TAHUN 2013 LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI HASIL PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN DANA PENSIUN BRI PERIODE TAHUN 2013 I. PENDAHULUAN Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia berkedudukan di Jakarta, dan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI TAHUN 2012

LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI TAHUN 2012 LAPORAN TAHUNAN DEWAN PENGAWAS DANA PENSIUN BRI TAHUN 2012 Laporan Tahunan Dewan Pengawas Dana Pensiun BRI ini merupakan hasil pengawasan terhadap pengelolaan Dana Pensiun BRI periode tahun 2012, dan merupakan

Lebih terperinci

Pada akhir tahun 2016 kualitas pendanaan pada Kualitas Pendanaan Tingkat I (Fully Funded)

Pada akhir tahun 2016 kualitas pendanaan pada Kualitas Pendanaan Tingkat I (Fully Funded) . KATA PENGANTAR Dana Pensiun Bank DKI merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), dimana Peserta dan Pemberi Kerja bersama-sama membayar Iuran. Peserta

Lebih terperinci

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Periode 01 Januari 2016 s.d. 30 April 2016 Deskripsi 01/01/2016-30/04/2016 01/01/2016-31/03/2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 9.362.060.278,00 6.037.200.50

Lebih terperinci

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti

Dana Pensiun Pegawai PT Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Neraca ASET INVESTASI (Harga Historis) Surat Berharga Negara 102.978.183.00 84.665.683.00 Tabungan 183.688.885,00 579.633.18 Deposito on Call 11.929.000.00 Deposito Berjangka 204.066.000.00 234.266.000.00

Lebih terperinci

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA

DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA DAFTAR ITEM PENGUNGKAPAN WAJIB DAN PENGUNGKAPAN SUKARELA PENGUNGKAPAN WAJIB No Item Point Item Pengungkapan Checklist 1. Ketentuan umum Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2015 KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5692) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada laporan akuntansi DPLK AIAF, periode akuntasi (tahun buku) adalah 1 Januari sampai dengan 31 Desember. A. Jurnal Pencatatan Akuntansi Dana Pensiun Pencatatan Transaksi

Lebih terperinci

Penerapan Good Pension Fund Governance (GPFG) Berkesinambungan Untuk Pelayanan Terbaik

Penerapan Good Pension Fund Governance (GPFG) Berkesinambungan Untuk Pelayanan Terbaik Penerapan Good Pension Fund Governance (GPFG) Berkesinambungan Untuk Pelayanan Terbaik Laporan Tahunan 2016 www.bridapen.id Sanggahan dan Batasan Tanggung Jawab Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 D A F T A R I S I Halaman BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang 1 2. Tujuan 2 3. Ruang Lingkup 2 BAB II KERANGKA UMUM PENYAJIAN 3 BAB III MATERI LAPORAN TAHUNAN 4 1. Informasi Umum 4 2.Informasi Penerapan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN I. UMUM Dana Pensiun merupakan badan hukum yang didirikan dengan tujuan untuk mengupayakan kesinambungan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Mei 2017 s/d 31 Mei 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Mei 2017 s/d 31 Mei 2017 http://192.168.1.16/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmduvmjaxn... Laporan Arus Kas Per 01 Mei 2017 s/d 31 Mei 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 3.813.471.000 Penerimaan Dividen

Lebih terperinci

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 April 2017 s/d 30 April 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 April 2017 s/d 30 April 2017 http://192.168.1.16/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmdqvmjaxn... Laporan Arus Kas Per 01 April 2017 s/d 30 April 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 5.089.875.000 Penerimaan

Lebih terperinci

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017 http://192.168.1.16/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmdmvmjaxn... Laporan Arus Kas Per 01 Maret 2017 s/d 31 Maret 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 4.826.687.500 Penerimaan

Lebih terperinci

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Juni 2017 s/d 30 Juni 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Juni 2017 s/d 30 Juni 2017 http://192.168.1.16/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmdyvmjaxn... Laporan Arus Kas Per 01 Juni 2017 s/d 30 Juni 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 3.795.024.500 Penerimaan Dividen

Lebih terperinci

SOSIALISASI PROGRAM PENSIUN PADA FORUM PERWAKILAN PESERTA AKTIF, UNSUR PENSIUNAN dan SERIKAT PEKERJA

SOSIALISASI PROGRAM PENSIUN PADA FORUM PERWAKILAN PESERTA AKTIF, UNSUR PENSIUNAN dan SERIKAT PEKERJA PONTIANAK, 02 OKTOBER 2013 SOSIALISASI PROGRAM PENSIUN PADA FORUM PERWAKILAN PESERTA AKTIF, UNSUR PENSIUNAN dan SERIKAT PEKERJA OLEH : Dikdik Purwana Table of Contents Section Section Title I. Sekilas

Lebih terperinci

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Aset Neto Per 28 Februari 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Aset Neto Per 28 Februari 2017 Laporan Aset Neto Per 28 Februari 2017 ASET INVESTASI (Nilai Wajar) Surat Berharga Negara 144.460.956.000 Tabungan 345.101.805 Deposito On Calls 0 Deposito Berjangka 115.660.000.000 Sertifikat Deposito

Lebih terperinci

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Agustus 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Agustus 2017 http://192.168.1.15/popup/v_arus_kas.php?t1=mdevmdevmjaxnw=... Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Agustus 2017 Deskripsi 01/01/2017-31/08/2017 01/01/2017-31/07/2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20

2017, No Indonesia Nomor 3608); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.36, 2017 KEUANGAN OJK. Investasi Kolektif. Multi Aset. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6024) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/2016 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 9 /SEOJK.05/06 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN INVESTASI TAHUNAN DANA PENSIUN

Lebih terperinci

DANA PENSIUN PERHUTANI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember Ref

DANA PENSIUN PERHUTANI PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI LAPORAN ASET NETO Per 31 Desember Ref Jumlah % ASET 1 INVESTASI (Nilai Wajar) Tabungan pada Bank 0 0 0 0,00 Deposito on call pada Bank 0 0 0 0,00 Deposito Berjangka pada Bank 1 6,000,000,000 20,000,000,000 (14,000,000,000) 30 Sertifikat Deposito

Lebih terperinci

Tabel Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun 2015

Tabel Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun 2015 LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 32.475 34.156 34.768 35.601 Tabungan/ 117 244 274 230 219 141 124

Lebih terperinci

Tabungan/ Deposito On Call/

Tabungan/ Deposito On Call/ LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 31.302 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 32.475 34.156 Tabungan/ 146 117 244 274 230 219 141 124 156

Lebih terperinci

Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun Periode Januari-Agustus 2015

Laporan Aset Bersih, Perhitungan Hasil Usaha dan Neraca Dana Pensiun Periode Januari-Agustus 2015 LAPORAN ASET BERSIH/ ASET/ INVESTASI (Nilai Wajar)/ Surat Berharga Pemerintah/ 30.847 30.925 31.237 30.634 30.482 31.481 32.769 32.757 Tabungan/ 117 244 274 230 219 141 124 156 Deposito On Call/ 1.419

Lebih terperinci

2 baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, Dana Pensiun dapat memenuhi kewajiban pembayaran manfaat kepada Peserta. Untuk itu, Dana Pensiun me

2 baik dalam jangka pendek, menengah, dan panjang, Dana Pensiun dapat memenuhi kewajiban pembayaran manfaat kepada Peserta. Untuk itu, Dana Pensiun me TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 82). PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.05/2015

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN - 1 - PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) ATAS

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN -1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN BULANAN DANA PENSIUN I.

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN BULANAN DANA PENSIUN I. - 1 - PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN BULANAN DANA PENSIUN I. Laporan Bulanan Dana Pensiun meliputi: a. laporan keuangan bulanan; dan b. laporan analisis kesesuian aset dan liabilitas. II. Pedoman

Lebih terperinci

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Januari 2017

Dana Pensiun Pegawai Bank Sumut Program Pensiun Manfaat Pasti Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Januari 2017 Laporan Arus Kas Per 01 Januari 2017 s/d 31 Januari 2017 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan Bunga/Bagi Hasil 5.657.375.000 Penerimaan Dividen 0 Penerimaan Sewa 0 Pendapatan Investasi Lain 0 Pelepasan

Lebih terperinci

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK

PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK PERMINTAAN TANGGAPAN ATAS RANCANGAN SURAT EDARAN OJK Sehubungan dengan rencana penerbitan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) tentang: a. Komite Yang Dibentuk Dewan Komisaris Perusahaan Asuransi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk

Lebih terperinci

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2015 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 511/KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN Keputusan ini telah diketik ulang, bila ada keraguan mengenai isinya harap merujuk kepada teks aslinya.

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Elliot B. And J. Elliot Financial Accounting and Reporting, Prentice Hall, Gorsport.

DAFTAR PUSTAKA. Elliot B. And J. Elliot Financial Accounting and Reporting, Prentice Hall, Gorsport. DAFTAR PUSTAKA Elliot B. And J. Elliot. 2007. Financial Accounting and Reporting, Prentice Hall, Gorsport. Dahlan Siamat. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Keempat. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Nama Kebijakan Piagam Komite Audit Pemilik Kebijakan Fungsi Corporate Secretary Penyimpan Kebijakan - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 511 /KMK.06/2002 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan

Lebih terperinci

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Tata Kelola BPR Profil BPR Nama BPR Alamat BPR Posisi Laporan Modal Inti BPR Total Aset BPR Bobot Faktor BPR PT BPR KEPRI BINTAN JL. D.I. Panjaitan KM. IX No.

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.150, 2015 KEUANGAN. OJK. Informatika. Situs Web. Emiten. Perusahaan Publik. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5710). PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN I. NERACA Neraca adalah laporan yang menggambarkan keadaan keuangan pada saat tertentu dan terdiri dari kekayaan (aktiva) yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2015 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/2015 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /SEOJK.05/05 TENTANG DASAR PENILAIAN INVESTASI DANA PENSIUN, BENTUK DAN SUSUNAN SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORAN INVESTASI TAHUNAN DANA PENSIUN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, - 1 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.04/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

Lebih terperinci

Perkara Penting yang Sedang Dihadapi

Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Ikhtisar Data Keuangan Penting Laporan Dewan Pengawas dan Pengurus Profil Dana Pensiun BTN Analisa & Pembahasan Manajemen Penilaian Efektivitas Pengendalian Intern Evaluasi efektivitas sistem pengendalian

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA 1 DAFTAR ISI I. DEFINISI...3 II. VISI DAN MISI...4 III. TUJUAN PENYUSUNAN PIAGAM KOMITE AUDIT...4 IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB...4 V.

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi

PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi PT FIRST MEDIA Tbk Piagam Direksi BAB I: PENDAHULUAN Pasal 1 D e f i n i s i 1. Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berarti Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi maupun

Lebih terperinci

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 2/POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI DANA PENSIUN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI DANA PENSIUN OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2017 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT A. PT Duta Intidaya, Tbk (Perseroan) sebagai suatu perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mematuhi hukum dan peraturan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.980, 2012 KEMENTERIAN KEUANGAN. Tata Kelola. Perusahaan Perasuransian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA. EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5482)

LEMBARAN NEGARA. EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5482) No.239, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA EKONOMI. Jaminan Sosial. Kesehatan. Aset. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5482) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3 PIAGAM KOMITE AUDIT Rincian Administratif dari Kebijakan Pemilik Kebijakan Penyimpan Kebijakan Fungsi Corporate Secretary - Fungsi Corporate Secretary - Enterprise Policy & Portfolio Management Division

Lebih terperinci