PEDOMAN PENULISAN TESIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PENULISAN TESIS"

Transkripsi

1 PEDOMAN PENULISAN TESIS Di susun oleh: Dr. Susanto, MS. Elsye Maria Rosa, SKM., M.Kep. PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN KONSENTRASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT PANDUAN PENULISAN TESIS 1

2 PRAKATA Buku Panduan Penulisan Tesis ini disusun untuk membantu mahasiswa menulis Tesis, yang menjadi tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan pada program Magister Manajemen Rumah Sakit. Buku pedoman ini memuat ketentuan-ketentuan tentang penulisan usulan penelitian Tesis sampai penulisan Tesis itu sendiri. Panduan penulisan Tesis ini, diharapkan dapat membantu proses belajar-mengajar terutama dalam Penulisan Tesis mencapai hasil yang optimal baik dari segi waktu penyelesaian penulisan usulan penellitian, serta penyelesaian Tesis itu sendiri. Diharapkan kualitas Tesis yang dibuatpun lebih meningkat dan dapat memberikan petunjuk yang tepat bagi mahasiswa. Pada prinsipnya pembuatan panduan penulisan Tesis ini adalah kewajiban kita bersama agar penyelenggaraan pendidikan pada Program Magister Manajemen ini lebih berkualitas dan lulusannyapun memiliki kemampuan yang lebih berkualitas. Panduan penulisan ini dibuat dengan satu keyakinan bahwa mahasiswa telah memahami konsep Metodologi Penelitian yang mumpuni, sehingga diharapkan dalam membuat Tesis tidak mendapatkan hambatan dan kendala yang berarti. PANDUAN PENULISAN TESIS 2

3 DAFTAR ISI BAB I. BAB II. PENDAHULUAN SISTEMATIKA PENELITIAN KUANTITATIF BAB III SISTEMATIKA PENULISAN USULAN PENELITIAN KUANTITATIF BAB IV BAB V BAB VI BAB VII SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN TESIS SISTEMATIKA PENELITIAN KUALITATIF SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN KUALITATIF SISTEMATIKA PENELITIAN TINDAKAN (ACTION RESEARCH) BAB VIII SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN (ACTION RESEARCH) BAB IX TEKNIK PENULISAN TESIS DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN PANDUAN PENULISAN TESIS 3

4 BAB I PENDAHULUAN P anduan ini dibuat untuk membantu mahasiswa program Magister Manajemen Rumah Sakit Universitas Muhamadiyah Yogya dalam menyajikan hasil penelitiannya dalam bentuk dokumen akademis. Panduan ini tidak menjelaskan metode atau tehnik penelitian, tetapi membuat standarisasi format dan pengaturan isi dari tesis yang akan dibuat oleh mahasiswa. Oleh sebab itu tesis yang dibuat oleh mahasiswa harus mengikuti format yang telah diatur dalam panduan ini. Tesis merupakan suatu karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa Program Magister di akhir masa studinya pada suatu perguruan tinggi. Manfaat penulisan Tesis antara lain membiasakan mahasiswa untuk menyusun hasil penelitiannya dan menuangkannya ke dalam suatu tulisan/karangan ilmiah yang disebut Tesis menurut cara-cara yang lazim digunakan di lingkungan akademik. Selain itu, melalui Tesis mahasiswa dapat memperluas dan memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti atau diamati, serta menambah pengetahuan orang lain melalui penemuan atau pemikiran yang dibahas dalam tulisan itu. Tesis lebih mendalam daripada skripsi, baik dalam hal jumlah variabel yang diamati maupun referensi yang digunakan. Dalam suatu Tesis diharapkan terkandung suatu pengetahuan/aksioma baru yang diperkenalkan oleh penulis. Bahan penulisan Tesis diharapkan diperoleh dari pengamatan/penelitian yang dilakukan atau merupakan usaha untuk menguji satu atau lebih hipotesis. Tesis merupakan pelengkap persyaratan untuk memperoleh gelar Magister atau Sarjana Strata Dua (S2). Dalam penulisan Tesis mahasiswa dibimbing oleh satu orang dosen atau lebih. Dosen pembimbing bertugas membimbing mahasiswa antara lain dalam pemilihan topik, ruang lingkup pembahasan, pemilihan variabel yang dianalisis, penggunaan teori, dan sistematika penulisan. Meskipun mendapat bimbingan dari dosen, tanggung jawab isi Tesis tetap berada pada mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan jujur dalam penggunaan data dan bertanggungjawab terhadap penulisannya. Panduan penulisan Tesis ini, untuk seterusnya disingkat buku Panduan, bertujuan memberikan panduan bagi mahasiswa dalam menulis Tesis, sehingga tercapai keseragaman format Tesis serta memudahkan mahasiswa dalam menyusun rencana penelitiannya. PANDUAN PENULISAN TESIS 4

5 BAB II SISTEMATIKA PENELITIAN KUANTITATIF Bagi mahasiswa yang akan memilih metode penelitian Kuantitatif sebagai rancangan penelitiannya, maka diperlukan kesepakatan atau persamaan persepsi tentang cirri penelitian kuantitatif yaitu sebagai berikut : 1. Paradigma penelitian Kuantitatif adalah positivism, bahwa dunia kehidupan social dapat diteliti berdasarkan prinsip-prinsip hukum sebab akibat seperti layaknya hukum-hukum alam yang berlaku pada kehidupan sehari-hari. 2. Pendekatan positivism memandang bahwa realitas dapat dipecah-pecah, dapat dipelajari independen, dieliminasi dari objek yang lain dan dapat dikontrol. Ditinjau tujuan penelitiannya yaitu untuk menyusun bangunan ilmu nomothetik yaitu ilmu yang berupaya membuat hukum berdasarkan hasil generalisasi. Tinjauan dari unsure aksiologi, positivism menuntut agar peneliti bebas dari nilai, yang mengusahakan objektivitas, agar dapat ditampilkan prediksi atau hukum yang berlakunya bebas waktu dan tempat. 3. Asumsi dari penelitian kuantitatif bahwa fakta-fakta dari objek penelitian memiliki realitas objektif dan variabel-variabel dapat diidentifikasi dan hubungan-hubungannya dapat diukur. 4. Alasan dan tujuan untuk melakukan penelitian adalah untuk mendapatkan deskripsi penjelasan-penjelasan kausal, mendapatkan generalisasi hasil dan memprediksi suatu peristiwa berdasarkan sejumlah variabel predictor. 5. Proses pendekatan risetnya secara ringkas mencakup : 1) permasalahan penelitian, 2) deduksi teori, 3) hipotesis, 4) desain riset, 5) rancangan pengukuran konsep-konsep dengan instrument-instrumen pengumpul data, 6) penentuan populasi dan sampel, 7) uji coba instrument, 8) pengumpulan data, 9) mengolah dan menganalisis data, 10) Menarik kesimpulan atau menentukan temuantemuan hasil penelitian, 11)penulisan hasil penelitian. Rancangan penelitian lebih menekankan pada aspek baik atau tidak baik dan sangat tergantung pada derajat akurasi yang diinginkan oleh peneliti, derajat pembuktian hipotesis, dan tingkat perkembangan dan ilmu pengetahuan yang menjadi perhatian. Oleh karena itu tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa rancangan penelitian tidak ada yang tepat sekali, satu sama lain memiliki titik lebih dan titik kurang. Penentuan rancangan penelitian seringkali didasarkan pada pertimbangan praktis dan kompromi peneliti terhadap cakupan area penelitiannya. Oleh karena itu, rancangan penelitian banyak sekali ragamnya. Para ahli belum ada kesepakatan dalam penggolongan rancangan penelitian. PANDUAN PENULISAN TESIS 5

6 Namun demikian, secara umum rancangan penelitian Kuantitatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Rancangan penelitian tanpa perlakuan (kelompok deskriptif) dan Rancangan penelitian dengan perlakuan (kelompok eksperimen). a. Rancangan Penelitian Tanpa Perlakuan (Kelompok Deskriptif) Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka-angka) yang diolah dengan metoda statistik. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada jenis penelitian inferensial dan menyandarkan kesimpulan hasil penelitian pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Pada umumnya, penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan jumlah sampel besar. Bila disederhanakan penelitian berdasarkan pendekatan kuantitatif secara mendalam dibagi menjadi: penelitian deskriptif dan penelitian inferensial. 1. Penelitian Deskriptif (descriptive research) Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan data secara sistematik, sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristrik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu. Analisis yang sering digunakan adalah: analisis persentase dan analisis kecenderungan. Kesimpulan yang dihasilkan tidak bersifat umum. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pencitraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Beberapa contoh penelitian macam ini adalah: a. Survei mengenai pendapat umum untuk menilai sikap para pemilih terhadap rencana perubahan tahun pelajaran. b. Survei dalam suatu daerah mengenai kebutuhan akan pendidikan keterampilan. c. Studi mengenai kebutuhan tenaga kerja akademik pada suatu kurun waktu tertentu. d. Penelitian mengenai taraf serap pelajar-pelajar SMA. Ciri yang menonjol dan penelitian deskriptif adalah sebagai berikut : Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasi atau kejadian. Dalam anti ini penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan makna dan implikasi, walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode deskriptif. Tetapi para ahli dalam bidang penelitian tidak ada kesepakatan PANDUAN PENULISAN TESIS 6

7 mengenai apa sebenarnya penelitian deskriptif itu. Sementara ahli memberikan arti penelitian deskriptif itu lebih luas dan mencakup segala macam bentuk penelitian kecuali penelitian historis dan penelitian eksperimental, dalam anti luas, biasanya digunakan istilah penelitian survei. a. Penelitian survey, tujuannya adalah : 1. Untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang mencandra gejala yang ada. 2. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah atau bentuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung. 3. Untuk membuat komparasi dan evaluasi. 4. Untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain dalam menangani masalah atau situasi yang sama, agan dapat belajar dari meneka untuk kepentingan pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa depan. b. Penelitian Kasus Tujuan penelitian kasus adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat. Ciri utama yang menonjol adalah: 1. Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut. 2. Tergantung kepada tujuannya, ruang lingkup penelitian itu mungkin mencakup keseluruhan siklus kehidupan atau hanya segmen-segmen tertentu saja; studi demikian itu mungkin mengkonsentrasikan diri pada faktor-faktor khusus tertentu atau dapat pula mencakup keseluruhan faktor-faktor dan kejadian-kejadian. 3. Dibanding dengan studi survei yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil variabel pada unit sampel yang besar, studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah unit yang kecil tetapi mengenai variabel-variabel dan kondisi-kondisi yang besar jumlahnya. Keunggulan yang utama dan penelitian kasus sebagai berikut: 1. Penelitian kasus terutama sangat berguna untuk informasi latar belakang guna perencanaan penelitian yang lebih besar dalam ilmuilmu sosial. Karena studi yang demikian itu intensif sifatnya, menerangi variabel yang penting, proses, dan interaksi, yang memerlukan perhatian yang lebih luas. Penelitian kasus itu merintis dasar baru dan sering kali merupakan sumber hipotesis-hipotesis untuk penelitian lebih jauh. PANDUAN PENULISAN TESIS 7

8 2. Data yang diperoleh dan penelitian kasus memberikan contoh yang berguna untuk memberi ilustrasi mengenai penemuan yang digeneralisasikan dengan statistik. Kelemahan penelitian kasus meliputi: 1. Karena fokusnya yang terbatas pada unit-unit yang sedikit jumlahnya, penelitian kasus itu terbatas sifat representatifnya. Studi yang demikian itu tidak memungkinkan generalisasi kepada populasinya, sebelum penelitian lanjutan yang berfokus pada hipotesis tertentu dan menggunakan sampel yang layak selesai dikerjakan. 2. Penelitian kasus terutama sangat peka terhadap keberatsebelahan subyektif. Kasusnya sendiri mungkin dipilih atas dasar sifat dramatiknya dan bukan atas dasar sifat khasnya. Sejauh pendapat selektif menentukan apakah data tertentu diikutsertakan atau tidak, atau memberikan makna tinggi atau rendah, atau menempatkan data tersebut dalam konteks tertentu dan bukan pada konteks yang lain, maka interpretasi subyektif akan mempengaruhi hasilnya. Langkah pokok yang harus dilakukan untuk melaksanakan penelitian kasus meliputi: 1. Rumuskan tujuan yang akan dicapai. Apakah yang dijadikan unit studi itu dan sifat-sifat, saling hubungan serta proses yang mana yang akan menuntun penelitian? 2. Rancangan cara pendekatannya. Bagaimana unit-unit itu akan dipilih? Sumber data mana yang tersedia? Metode pengumpulan data mana yang akan digunakan? 3. Kumpulkan data. 4. Organisasikan data dan informasi yang diperoleh itu menjadi rekonstruksi unit studi yang koheren dan terpadu secara baik. 5. Susunlah laporannya dengan sekaligus mendiskusikan makna hasil tersebut. 2. Penelitian inferensial Penelitian inferensial melakukan analisis hubungan antar variabel dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian, kesimpulan penelitian jauh melebihi sajian data kuantitatif saja, dan diupayakan bersifat umum. a. Penelitian Longitudinal Penelitian longitudinal adalah penelitian yang dilakukan dengan ciri: waktu penelitian lama, memerlukan biaya yang relatif besar, dan melibatkan populasi yang mendiami wilayah tertentu, dan dipusatkan PANDUAN PENULISAN TESIS 8

9 pada perubahan variabel amatan dari waktu ke waktu. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari pola dan urutan perkembangan dan/atau perubahan sesuatu hal, sejalan dengan berlangsungnya perubahan waktu. 1. Kohort Penelitian kohort sering juga disebut penelitian follow up atau penelitian insidensi, yang dimuali dengan sekelompok orang (kohort) yang bebas dari penyakit, yang diklasifikasikan ke dalam sub kelompok tertentu sesuai dengan paparan terhadap sebuah penyebab potensial terjadinya penyakit atau outcome. Penelitian kohort memberikan informasi terbaik tentang penyebab penyakit dan pengukurannya yang paling langsung tentang resiko timbulnya penyakit. Jadi ciri umum penelitian kohort adalah: 1) dimulai dari pemilihan subyek berdasarkan status paparan 2) melakukan pencatatan terhadap perkembangan subyek dalam kelompok studi amatan. 3) dimungkinkan penghitungan laju insidensi (ID) dan masingmasing kelompok studi. 4) peneliti hanya mengamati dan mencatat paparan dan penyakit dan tidak dengan sengaja mengalokasikan paparan. Oleh karena penelitian kohort diikuti dalam suatu periode tertentu, maka rancangannya dapat bersifat restropektif dan prospektif, tergantung pada kapan terjadinya paparan pada saat peneliti mau mengadakan penelitian. Rancangan penelitian kohort prospektif, jika paparan sedang atau akan berlangsung, pada saat penelitian memulai penelitiannya. Rancangan kohort retrospektif, jika paparan telah terjadi sebelum peneliti memulai penelitiannya. Jenis penelitian ini sering disebut sebagai penelitian prospektif historik. Kelebihan penelitian jenis kohort adalah sebagai berikut: 1) adanya kesesuaian dengan logika studi eksperimental dalam membuat inferensi kausal, yaitu penelitian dimulai dengan menentukan faktor penyebab yang diikuti dengan akibat. 2) peneliti dapat menghitung laju insidensi, sesuatu hal yang hampir tidak mungkin dilakukan pada studi kasus control. PANDUAN PENULISAN TESIS 9

10 3) sesuai untuk meneliti paparan yang langka. 4) memungkinkan peneliti mempelajari sejumlah efek secara serentak dan sebuah paparan. 5) bias yang terjadi kecil 6) tidak ada subyek yang sengaja dirugikan. Kelemahan penelitian kohort pun ada, yang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang mahal. 2) membutuhkan ketersediaan data sekunder yang cukup mendukung. 3) Tidak efisien dan tidak praktis untuk mempelajari penyakit yang langka. : hilangnya subyek amatan selama masa penelitian. 4) tidak cocok menentukan merumuskan hipotesis tentang faktor etiologi lainnya untuk penyakit amatan. 2. Penelitian cross-sectional (Lintas-Bagian) Penelitian lintas-bagian adalah penelitian yang mengukur prevalensi penyakit~ Oleh karena itu seringkali disebut sebagai penelitian prevalensi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan penyakit dengan paparan dengan cara mengamati status paparan dan penyakit secara serentak pada individu dan populasi tunggal pada satu saat atau periode tertentu. Penelitian lintas-bagian relatif lebih mudah dan murah untuk dikerjakan oleh peneliti dan amat berguna bagi penemuan pemapar yang terikat erat pada karakteristik masing-masing individu. Data yang berasal dari penelitian ini bermanfaat untuk: menaksir besarnya kebutuhan di bidang pelayanan kesehatan dan populasi tersebut. instrumen yang sering digunakan untuk memperoleh data dilakukan melalui: survei, wawancara, dan isian kuesioner. Kelebihan penelitian lintas-bagian adalah: mudah untuk dilakukan, murah, dan tidak memaksa subyek untuk mengalami faktor yang diperkirakan bersifat merugikan kesehatan (faktor resiko) dan tidak PANDUAN PENULISAN TESIS 10

11 ada subyek yang kehilangan kesempatan untuk memperoleh terapi yang diperkirakan bermanfaat. Kelemahan penelitian lintas-bagian adalah memiliki validitas inferensi yang lemah dan kurang mewakili sejumlah populasi yang akurat, oleh karena itu penelitian ini tidak tepat bila digunakan untuk menganalisis hubungan kausal paparan dan penyakit. c. Penelitian Kasus Kontrol (case control) Penelitian kasus kontrol adalah rancangan epidemiologis yang mempelajari hubungan antara paparan (amatan penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Ciri penelitian ini adalah: pemilihan subyek berdasarkan status penyakitnya, untuk kemudian dilakukan amatan apakah subyek mempunyai riwayat terpapar atau tidak. Subyek yang didiagnosis menderita penyakit disebut: Kasus berupa insidensi yang muncul dan populasi, sedangkan subyek yang tidak menderita disebut Kontrol. Jenis penelitian ini dapat saja berupa penelitian restrospektif bila peneliti melihat ke belakang dengan menggunakan data yang berasal dari masa lalu atau bersifat prospektif bila pengumpulan data berlangsung secara berkesinambungan sering dengan berjalannya waktu. Idealnya penelitian kasus kontrol itu menggunakan kasus (insiden) baru untuk mencegah adanya kesulitan dalam menguraikan faktor yang berhubungan dengan penyebab dan kelangsungan hidup. d. Penelitian Korelasional (correlational research) Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasivariasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Contoh penelitian korelasional yang umum dilakukan: a. Studi yang mempelajari saling berhubungan antara skor pada test masuk perguruan tinggi indeks prestasi. b. Studi secara analisis faktor mengenai beberapa test kepribadian. c. Studi untuk meramalkan keberhasilan belajar berdasarkan atas skor pada test bakat. Ciri penelitian korelasional meliputi: a. Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel yang diteliti PANDUAN PENULISAN TESIS 11

12 b. rumit dan/atau tak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tak dapat dimanipulasikan. c. Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling berhubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya. d. Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut. e. Hal ini berbeda misalnya dengan penelitian eksperimental, yang dapat memperoleh hasil mengenai ada atau tidak adanya efek tertentu. Penelitian korelasional mengandung kelemahan-kelemahan, antara lain adalah sebagai berikut: a. Hasilnya cuma mengidentifikasikan apa sejalan dengan apa, tidak mesti menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal. b. Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian korelasional itu kurang tertib-ketat, karena kurang melakukan kontrol terhadap variabel-variabel bebas. c. Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur. d. Sering merangsang penggunaannya sebagai macam short-gun approach, yaitu memasukkan berbagal data tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang berguna dan bermakna. Langkah pokok dalam melaksanakan penelitian korelasional adalah; a. Definisikan masalah b. Lakukan penelaahan kepustakaan. c. Rancangkan cara pendekatannya: 1) Indentifikasikan variabel-variabel yang relevan; 2) Tentukan subyek yang sebaik-baiknya; 3) Pilih atau susun alat pengukur yang cocok; 4) Pilih metode korelasional yang cocok untuk masalah yang sedang digarap. d. Kumpulkan data. e. Analisis data yang telah terkumpul dan buat interpretasinya. f. Tuliskan laporan. PANDUAN PENULISAN TESIS 12

13 5. Penelitian Kausal-Komparatif (Causal-comparative research) a. Tujuan Tujuan penelitian kausal-komparatif adalah untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara: berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol. Contoh : 1) Penelitian mengenai faktor yang menjadi ciri pribadi yang gampang dan tidak gampang mendapat kecelakaan dengan menggunakan data yang berwujud catatan yang ada pada perusahaan asuransi. 2) Mencari pola tingkah laku dan prestasi belajar yang berkaitan dengan perbedaan umur pada waktu masuk sekolah, dengan cara menggunakan data deskriptif mengenai tingkah laku dan skor test prestasi belajar yang terkumpul sampai anak-anak yang bersangkutan kelas VI SD. b.definisi Penelitian kausal-komperatif bersifat ex post facto, artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai dependent variabel) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya. c. Keunggulan Keunggulan Metode kausal-komparatif adalah baik untuk berbagai keadaan kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode eksperimental, tak dapat digunakan: 1) Apabila tidak selalu mungkin untuk memilih, mengontrol, dan memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat secara langsung. 2) Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel bebas sangat tidak realistik dan dibuat-buat, yang mencegah interaksi normal dengan lain-lain variabel yang berpengaruh. 3) Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian adalah tidak praktis, terlalu mahal, atau dipandang dan segi etika diragukan/dipertanyakan. d. Kelemahan PANDUAN PENULISAN TESIS 13

14 Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas pemilihan yang dapat dilakukan, penelitian harus mengambil fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk mengatur kondisi atau memanipulasikan variabel-variabel yang mempengaruhi faktafakta yang dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai kesimpulan yang sehat, peneliti harus mempertimbangkan segala alasan yang mungkin diajukan yang mungkin mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Sejauh peneliti dapat dengan sukses membuat justifikasi kesimpulannya terhadap alternatif lain itu, dia ada dalam posisi yang secara relatif kuat. b. Rancangan Penelitian Dengan Perlakuan (Kelompok Eksperimen). 1. Penelitian Eksperimental-Sungguhan (true-experimental research). a. Tujuan Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. b. Contoh 1) Penelitian untuk menyelidiki pengaruh dua metode mengajar sejarah pada murid-murid kelas Ill SMA sebagai fungsi ukuran kelas (besar dan kecil) dan taraf inteligensi murid (tinggi, sedang, rendah), dengan cara menempatkan guru secara random berdasarkan inteligensi, ukuran kelas, dan metode mengajar. 2) Penelitian untuk menyelidiki efek program pencegahan penyalahgunaan obat terhadap sikap murid-murid SMP, dengan menggunakan kelompok eksperimen (yang diperkenalkan dengan program itu), dan dengan menggunakan rancangan pre test-post test dimana hanya separo dari murid-murid itu secara random menenma pretest untuk menentukan seberapa besarnya perubahan sikap itu dapat dikatakan disebabkan oleh pre-testing atau oleh program pendidikan. 3) Penelitian untuk menyelidiki efek pemberian tambahan makanan di sekolah kepada murid-murid SD di suatu daerah dengan memperhatikan keadaan sosial ekonomi orang tua dan taraf inteligens PANDUAN PENULISAN TESIS 14

15 c. Ciri-ciri Penelitian Eksperimental-Sungguhan 1) Pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi (pengaturan secara rambang). 2) Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai garis dasar untuk dibandingkan dengan kelompok (kelompok-kelompok) yang dikenal perlakuan eksperimental. 3) Memusatkan usaha pada pengontrolan variabel 4) Internal validity merupakan tujuan pertama metode eksperimental. Pernyataan yang perlu dijawab adalah: Apakah manipulasi eksperimental pada studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan? 5) Tujuan ke dua metode eksperimental adalah external validity yang menanyakan persoalan: seberapa repsentatifkah penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasilnya dapat digeneralisasikan kepada subyek atau kondisi yang semacam? 6) Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel penting diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. Misalnya rancangan faktoral dan analisis variabel, dapat sekaligus menggunakan lebih dan satu kelompok eksperimental. Hal-hal yang demikian itu memungkinkan untuk secara serempak menentukan (1) efek variabel bebas utama (perlakuan), (2) variasi yang berkaitan dengan variabel yang digunakan untuk membuat klasifikasi, dan (3) interaksi antara kombinasi variabel bebas dan atau variabel yang digunakan untuk membuat klasifikasi tertentu. 7) Walaupun cara pendekatan eksperimental itu adalah yang paling kuat karena cara ini memungkinkan untuk mengontrol variabelvariabel yang relevan, namun cara ini juga paling nestnktif dan dibuat-buat (artificial). Ciri inilah yang merupakan kelemahan utama kalau metode ini dikenakan kepada manusia dalam dunianya, karena manusia sering berbuat lain apabila tingkah lakunya dibatasi secara artifisial, dimanipulasikan atau diobservasi secara sistematis dan dievaluasi. 2. Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research) a. Tujuan Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Si peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi apa yang ada pada internal PANDUAN PENULISAN TESIS 15

16 validity dan external validity rancangannya dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut. b. Contoh 1) Penelitian untuk menyelidiki efek dua macam cara menghafal (spaced vs. Massed practice) dalam menghafal suatu daftar katakata asing pada empat buah SMA tanpa dapat menentukan penempatan murid pada perlakuan secara random atau mengawasi waktu-waktu latihannya secara cermat. 2) Penelitian untuk menilai keefektifan tiga cara mengajar konsep dasar dan prinsip ekonomi di SD apabila guru tertentu dapat secara sukarela menjalankan pengajaran itu karena tertarik akan bahannya. 3) Penelitian pendidikan yang menggunakan pre test-post test, yang di dalamnya variabel seperti kematangan, efek testing, regresi statistik, atrisi selektif, dan adaptasi tidak dapat dihindari atau justru terlewat dan penelitian. 4) Berbagai penelitian mengenai berbagai problem sosial seperti kenakalan, keresahan, merokok, jumlah penderita penyakit jantung, dan sebagainya, yang di dalamnya kontrol dan manipulasi tidak selalu dapat dilakukan. c. Ciri 1) Penelitian eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang di dalamnya adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali beberapa dan variabel tersebut. Si peneliti mengusahakan untuk sampai sedekat mungkin dengan ketertiban penelitian eksperimental yang sebenarnya, dengan hati-hati menunjukkan perkecualian dan keterbatasannya. Karena itu, atas identifikasi secara hati-hati mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi internal validity dan external validity. 2) Perbedaan antara penelitian eksperimental-sungguhan dan penelitian eksperimental-semu adalah kecil, terutama kalau yang dipergunakan sebagai subyek adalah manusia misalnya dalam psikologi. 3) Walaupun penelitian tindakan dapat mempunyai status eksperimental-semu, namun seringkali penelitian tersebut sangat tidak formal, sehingga perlu diberi kategori tersendiri. Sekali rencana penelitian telah dengan sistematis menguji masalah validitas, bergerak menjauhi alam intuitif dan penjelajahan (exploratory), maka permulaan metode eksperimental telah mulai terwujud. PANDUAN PENULISAN TESIS 16

17 BAB III SISTEMATIKA PENULISAN USULAN PENELITIAN KUANTITATIF Usulan Penelitian (UP) Tesis memiliki Sistematika yang disajikan dengan format sebagai berikut: JUDUL, mencerminkan isi penelitian yang mengandung konsep atau hubungan antarkonsep yang menggambarkan gejala/fenomena yang diteliti, sasaran penelitian (populasi dan lokasi), serta metode penelitian. Tidak lebih dari 20 kata. Dimuat pada Iembar jiiid. BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi usulan penelitian yang meliputi: A. Latar Belakang Penelitian Mengemukakan dan meletakkan penelitian yang akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Karena itu, dalam latar belakang ini diuraikan: Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti, boleh diangkat dari masalah teoretis atau diangkat dari masalah praktis. Argumentasi tentang pemilihan topik penelitian (menunjukkan permasalahan sebagai perbedaan antara konsep atau teori yang ada). Situasi yang melatarbelakangi masalah (yang dipermasaiah-kan). Penelitian terdahulu yang bersangkut paut dengan masalah. Intisari dan kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk didalamnya mengemukakan identifikasi masalah, pemilihan masaiah, isu/tema sentral atau fokus penelitian. B. Rumusan MasaIah Atas dasar latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, pada bagian ini mahasiswa/peneliti mulai merumuskan masalah penelitian dengan memperhatikan: Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkret masalah yang akan diteliti. Relevan dengan waktu. Berhubungan dengan suatu persoalan teoretis atau praktis. Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge). PANDUAN PENULISAN TESIS 17

18 Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung masalah penelitian. C. Tujuan Penelitian Menegaskan tujuan penelitian yang terkait dengan pengembangan keilmuan atau manfaat praktis dari masalah yang akan diteliti. Tujuan, merujuk pada hasil yang akan dicapai atau diperoleh dari maksud penelitian. Oleh sebab itu dapat dirumuskan Tujuan Umum Penelitian, menjelaskan tujuan yang akan dicapai oleh peneliti secara umum dari penelitian yang dilakukan. Tujuan Khusus Penelitian, menjelaskan secara terperinci tujuan akan akan dicapai dari masing-masing variabel yang diteliti. Dalam penelitian deduktif-hipotetikal, tujuan penelitian lazimnya adalah menjelaskan/mengukur hubungan antar variabel yang menjadi perhatian dalam studi. D. Manfaat Penelitian Mengungkapkan secara spesifik manfaat yang hendak dicapai dari: Aspek teoretis (keilmuan) dengan menyebutkan manfaat teoretis apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti. Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan manfaat apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat secara kritis tentang hasil tinjauan kepustakaan terkait dengan masalah yang akan diteiiti untuk kemudian menggunakan kerangka pemikiran dan menyatakan hipotesis. Karena itu, bab ini akan meliputi uraian tentang: A. Tinjauan Pustaka Sebelum menyusun usulan penelitian, penulis tentunya telah mencari, kemudian membahas terbitan-terbitan (publikasi) yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian. Untuk itu, literature review dari setiap terbitan/buku/publikasi yang dianggap relevan dibahas secara kritis, yang meliputi: Siapa yang pernah meneliti topik atau masalah itu. PANDUAN PENULISAN TESIS 18

19 Di mana penelitian itu dilakukan. Apa unit dan bidang studinya. Bagaimana pendekatan dan analisisnya. Bagaimana kesimpulannya. Apa kritikan terhadap studi itu. B. Kerangka Pemikiran Rangkaian penalaran dalam suatu kerangka berdasarkan pada teori/konsep untuk sampai pada simpulan-simpulan yang berakhir pada hipotesis-hipotesis yang akan diuji secara empiris (kalau perlu ditampilkan dalam bentuk bagan alur pemikiran). C. Hipotesis Hipotesis adalah pernyataan tentatif tentang hubungan antara beberapa variabel. Dalam penelitian kuantitatif, hipotesis lazim dituliskan dalam subbab tersendiri (lihat penjelasan tentang Kerangka Pemikiran). Dalam penelitian kualitatif, sub-bab ini (sub-bab hipotesis) tidak diperlukan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, meliputi uraian tentang: A. Sumber Data/Subjek/Objek Penelitian (termasuk tempat dan waktu) Mengemukakan dengan tepat dan jelas tentang bahan penelitian, subjek penelitian (karakteristik responden/ perusahaan yang diteliti) dan objek penelitian (variabel yang diteliti) atau masing-masing bagian penelitian serta menunjukkan tempat dan waktu penelitian secara argumentatif. Tesis dapat menggunakan data primer atau data sekunder. B. Desain Penelitian Argumentasi tentang pemilihan pendekatan atau metode dengan memperhatikan sifat-sifat variabel yang diteliti dan jenis informasi yang diperlukan, dengan menguraikan struktur penelitian atau masing-masing bagian penelitian yang meliputi operasionalisasi variabel. C. Populasi, Sampel dan Sampling Menguraikan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian serta menjelaskan besar sampel yang digunakan dan metode penarikan sampelnya (Sampling). PANDUAN PENULISAN TESIS 19

20 D. Teknik pengumpulan data Menguraikan bagaimana peneliti memperoleh data. E. Analisis Data Menjelaskan bagaimana peneliti mengolah data yang telah dikumpulkan menjadi hasil yang akan diinterpretasikan dalam hasil penelitian. F. Keterbatasan Metode (Desain) Uraian tentang keterbatasan metode yang digunakan (apa yang tidak dapat dijangkau dalam analisis). DAFTAR PUSTAKA Daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam teks. Cara penulisan lihat pedoman penulisan menggunakan system penulisan Harvard. LAMPIRAN Pelengkap informasi mengenai instrumen penelitian, seperti angket, kuesioner, pedoman wawancara serta peta lokasi dan lain-lain jika diperlukan. PENDANAAN (jika diperlukan) Penjelasan pendanaan termasuk sumber dana dan alokasi penggunaan dana dapat dicantumkan jika dianggap perlu. JADWAL PELAKSANAAN Penggambaran dalam bentuk tabel jadwal tentatif pelaksanaan dan penyelesaian setiap tahapan penelitian dan penulisan Tesis sesuai dengan waktu maksimal yang disediakan. PANDUAN PENULISAN TESIS 20

21 BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN TESIS S istematika untuk penelitian Tesis disajikan dengan format sebagai berikut: JUDUL Mencerminkan isi penelitian yang mengandung konsep atau hubungan antarkonsep yang menggambarkan gejala/fenomena yang diteliti, sasaran penelitian (populasi dan lokasi), serta metode penelitian yang dimuat pada lembar jilid. LEMBAR PENGESAHAN Tanda persetujuan Komisi Pembimbing yang menyatakan bahwa Tesis layak diujikan atau untuk disyahkan. LEMBAR PERNYATAAN Lembaran ini berisi penyataan tentang: Tesis yang diajukan asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (Magister baik di Universitas Muhamadiyah Yogya maupun perguruan tinggi lainnya). Tesis berisi rumusan dan gagasan dari penelitian penulis sendiri tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing. Dalam Tesis tidak terdapat karya-karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain atau penulis sendiri kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang atau dicantumkan dalam daftar pustaka. ABSTRACT/ABSTRAK Mencerminkan seluruh isi Tesis dengan mengungkapkan intisari uraian tentang masalah penelitian, pendekatan yang digunakan atau kerangka pemikiran, metode penelitian, temuan penelitian, dan simpulan yang dibuat dalam dua versi bahasa, yaitu Bahasa lnggris dan Bahasa Indonesia masing-masing antara 200 s.d. 500 kata diketik satu spasi. KATA PENGANTAR Mengemukakan intisari permasalahan penelitian, temuan penelitian, kesulitan sewaktu melakukan penelitian dan hal-hal yang memperlancar pelaksanaan penelitian serta penulisan Tesis, termasuk didalamnya juga menyatakan ungkapan rasa terima kasih kepada pelbagai pihak atas terlaksananya penelitian dan penulisan Tesis. PANDUAN PENULISAN TESIS 21

22 DAFTAR ISI Susunan isi Tesis sesuai dengan tata urut atau sistematika penulisan Tesis. Di dalam daftar isi tertera urutan bab dan sub bab disertai dengan nomor halamannya DAFTAR TABEL, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR LAMBANG, DAFTAR SINGKATAN, DAFTAR LAMPIRAN Susunan tabel, gambar, lambang, singkatan dan lainnya secara sistematis yang terdapat dalam Tesis. BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi usulan penelitian yang meliputi: A. Latar Belakang Penelitian Mengemukakan dan meletakkan penelitian yang akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Karena itu, dalam latar belakang ini diuraikan: Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti, boleh diangkat dari masalah teoretis atau diangkat dari masalah praktis. Argumentasi tentang pemilihan topik penelitian (menunjukkan permasalahan sebagai perbedaan antara konsep atau teori yang ada). Situasi yang melatarbelakangi masalah (yang dipermasaiah-kan). Penelitian terdahulu yang bersangkut paut dengan masalah. Intisari dan kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk didalamnya mengemukakan identifikasi masalah, pemilihan masaiah, isu/tema sentral atau fokus penelitian. B. Rumusan MasaIah Merumuskan masalah penelitian dengan memperhatikan: Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkret masalah yang akan diteliti. Relevan dengan waktu. Berhubungan dengan suatu persoalan teoretis atau praktis. Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge). Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung masalah penelitian. C. Tujuan Penelitian PANDUAN PENULISAN TESIS 22

23 Menegaskan tujuan penelitian yang terkait dengan pengembangan keilmuan atau manfaat praktis dari masalah yang akan diteliti. Tujuan, merujuk pada hasil yang akan dicapai atau diperoleh dari maksud penelitian. Oleh sebab itu dapat dirumuskan Tujuan Umum Penelitian, menjelaskan tujuan yang akan dicapai oleh peneliti secara umum dari penelitian yang dilakukan. Tujuan Khusus Penelitian, menjelaskan secara terperinci tujuan akan akan dicapai dari masing-masing variabel yang diteliti. D. Manfaat Penelitian Mengungkapkan secara spesifik manfaat yang hendak dicapai dari: Aspek teoretis (keilmuan) dengan menyebutkan manfaat teoretis apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti. Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan manfaat apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Dalam bab ini dikemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat secara kritis tentang hasil tinjauan kepustakaan terkait dengan masalah yang akan diteiiti untuk kemudian menggunakan kerangka pemikiran dan menyatakan hipotesis. Karena itu, bab ini akan meliputi uraian tentang: A. Tinjauan Pustaka Sebelum menyusun usulan penelitian, penulis tentunya telah mencari, kemudian membahas terbitan-terbitan (publikasi) yang berhubungan dengan topik atau masalah penelitian. Untuk itu, literature review dari setiap terbitan/buku/publikasi yang dianggap relevan dibahas secara kritis, yang meliputi: Siapa yang pernah meneliti topik atau masalah itu. Di mana penelitian itu dilakukan. Apa unit dan bidang studinya. Bagaimana pendekatan dan analisisnya. Bagaimana kesimpulannya. Apa kritikan terhadap studi itu. B. Kerangka Pemikiran PANDUAN PENULISAN TESIS 23

24 Rangkaian penalaran dalam suatu kerangka berdasarkan pada teori/konsep untuk sampai pada simpulan-simpulan yang berakhir pada hipotesis-hipotesis yang akan diuji secara empiris (kalau perlu ditampilkan dalam bentuk bagan alur pemikiran). C. Hipotesis Simpulan probabilistik sebagai jawaban atas masalah. Apabila penelitian bersifat kualitatif, maka hipotesis tidak diperlukan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, meliputi uraian tentang: A. Sumber Data/Subjek/Objek Penelitian (termasuk tempat dan waktu) Mengemukakan dengan tepat dan jelas tentang bahan penelitian, subjek penelitian (karakteristik responden/ perusahaan yang diteliti) dan objek penelitian (variabel yang diteliti) atau masing-masing bagian penelitian serta menunjukkan tempat dan waktu penelitian secara argumentatif. Tesis dapat menggunakan data primer atau data sekunder. B. Desain Penelitian Argumentasi tentang pemilihan pendekatan atau metode dengan memperhatikan sifat-sifat variabel yang diteliti dan jenis informasi yang diperlukan, dengan menguraikan struktur penelitian atau masing-masing bagian penelitian yang meliputi operasionalisasi variabel. C. Populasi, Sampel dan Sampling Menguraikan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian serta menjelaskan besar sampel yang digunakan dan metode penarikan sampelnya (Sampling). D. Teknik pengumpulan data Menguraikan bagaimana peneliti memperoleh data. E. Analisis Data Menjelaskan bagaimana peneliti mengolah data yang telah dikumpulkan menjadi hasil yang akan diinterpretasikan dalam hasil penelitian. F. Keterbatasan Metode (Desain) PANDUAN PENULISAN TESIS 24

25 Uraian tentang keterbatasan metode yang digunakan (apa yang tidak dapat dijangkau dalam analisis). BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Subjek Penelitian Merupakan uraian tentang subjek yang diteliti, dapat berbentuk karakteristik responden atau gambaran umum perusahaan yang diteliti. B. Uji Keabsahan dan Kehandalan Instrumen Menguraikan hasil uji validitas dan reabilitas dari instrument yang digunakan. Hal ini dilakukan bila data yang digunakan adalah data primer. Bila peneliti menggunakan data sekunder, maka validitasnya dapat diuraikan berdasarkan asumsi klasik. C. Hasil Penelitian Menyajikan hasil analisis data mulai dari Univariat, Bivariat sampai multivariat. Hasil penelitian tersebut dapat ditampilkan berupa table, grafik, foto, dsb. Masing-masing hasil tersebut dijelaskan deskripsinya sehingga pembaca dapat memahami hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut. D. Pembahasan Umumnya berisi uraian dan analisis berkaitan dengan temuan-temuan dari observasi yang telah dilakukan, terutama dalam konteks yang berhubungan dengan apa yang pernah dilakukan oleh orang lain. Interpretasi dan ketajaman analisis dari penulis terhadap hasil yang diperoleh dikemukakan di sini, termasuk pembahasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari hasil observasi serta dugaan ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan bagi penelitian mendatang. Pemecahan masalah yang berhasil dilakukan, perbedaan dan persamaan dari hasil pengamatan terhadap informasi yang ditemukan dalam berbagai pustaka (penelitian terdahulu) perlu mendapatkan catatan disini. Bab V SIMPULAN DAN SARAN Menyatakan pemahaman peneliti tentang masalah yang diteliti berkaitan dengan Tesis berupa simpulan dan saran. A. Simpulan Simpulan menyatakan temuan-temuan penelitian berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. Pada dasarnya simpulan merupakan bagian PANDUAN PENULISAN TESIS 25

26 akhir tulisan yang membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan. B. Saran Pernyataan saran teoretis tentang apa yang perlu diteliti lebih lanjut untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang ilmu yang dikaji, serta saran praktis yang terkait dengan pernyataan penerapan ilmu pengetahuan terkait. Pada dasarnya saran merupakan penjelasan tindak lanjut operasional dari kesimpulan. PANDUAN PENULISAN TESIS 26

27 BAB V SISTEMATIKA PENELITIAN KUALITATIF P endekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan. A. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu: 1. Biografi Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri 2. Fenomenologi Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche adalah membedakan wilayah data PANDUAN PENULISAN TESIS 27

28 (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden. 3. Grounded theory Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi di mana individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari. 4. Etnografi Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok. 5. Studi kasus Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu. C. Metode Pengumpulan Data Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1. Wawancara Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, PANDUAN PENULISAN TESIS 28

29 dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan kesan positif, dan kontrol emosi negatif. 2. Observasi Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut. Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur. Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek. Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas perilaku. 3. Dokumen Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat PANDUAN PENULISAN TESIS 29

30 utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain. 4. Focus Group Discussion (FGD) Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti. D. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu: 1. Biografi Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu: Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak, remaja, dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan. Adapun langkahnya sebagai berikut : a. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode. b. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis. c. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan, serta mencari epipani dari kisah tersebut. d. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian memberi interpretasi pada pengalaman hidup individu. e. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut. 2. Fenomenologi Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu PANDUAN PENULISAN TESIS 30

31 a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan. b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data. c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami penyimpangan) d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi. e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu terjadi). f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai fenomena tersebut. g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari gambaran tersebut ditulis. 3. Grounded theory Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu: a. Mengorganisir data b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari. d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan menggambarkan peristiwa tersebut. e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan kategori di dalam model axial coding. Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi peristiwa. 4. Etnografi Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu: a. Mengorganisir file. b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti. PANDUAN PENULISAN TESIS 31

32 d. Menginterpretasi penemuan. e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian. 5. Studi kasus Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu: a. Mengorganisir informasi. b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. c. Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya. d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori. e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang lain. f. Menyajikan secara naratif E. Keabsahan Data Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu : 1. Kredibilitas Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan member check. Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu: a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri. b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan rekan-rekan sejawat. PANDUAN PENULISAN TESIS 32

33 e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda dan mengembangkan pengujianpengujian untuk mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang data. 2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain. 3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. 4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. F. Reliabilitas Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden. PANDUAN PENULISAN TESIS 33

34 BAB VI SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN KUALITATIF Judul Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian. Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam dan tidak bias makna. Abstrak Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang lain untuk membacanya. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Bab I Pendahuluan a. Konteks Penelitian b. Fokus Kajian Penelitian c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian Bab II Kajian Pustaka Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian penelitian maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian. Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks fenomena dan masalah yang sama atau serupa. Temuan temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian. Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri. Analisis temuan temuan penelitian. Hasil temuan memerlukan pembahasan lebih lanjut dan penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, PANDUAN PENULISAN TESIS 34

35 peneliti harus kembali mencermati secara kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan. Bab III Metode Penelitian Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses penelitian. A. Pendekatan B. Batasan Istilah C. Unit Analisis D. Deskripsi Setting Penelitian E. Pengumpulan Data F. Analisis Data G. Keabsahan data Bab IV Hasil dan pembahasan Bab V Kesimpulan dan saran Daftar pustaka Lampiran PANDUAN PENULISAN TESIS 35

36 BAB VII SISTEMATIKA PENELITIAN TINDAKAN (ACTION RESEARCH) Penelitian Tindakan (action research) a. Tujuan Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilanketerampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain b. Contoh Suatu program inservice training untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah; untuk menyusun program penjajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi; dan untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan teknologi modem atau metode menanam padi yang inovatif. c. Ciri 1) Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja. 2) Menyediakan rangka-kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan perkembangan barn, yang lebih baik dari pada cara pendekatan impresionistik dan fragmentaris. Cara penelitian ini juga empiris dalam arti bahwa penelitian tersebut mendasarkan diri kepada observasi aktual dan data mengenai tingkah laku, dan tidak berdasar pada pendapat subyektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau. 3) Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan selama masa penelitiannya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on the spot experimentation dan inovasi. 4) Walaupun berupaya supaya sistematis, namun penelitian tidak akan terlepas dan ketidaktertiban ilmiah, karenanya validitas internal dan eksternalnya adalah lemah. Tujuannya situasional, sampelnya terbatas dan tidak representatif, dan kontrolnya terhadap variabel bebas sangat kecil. Karena itu, hasilnya walaupun berguna untuk dimensi praktis, namun tidak secara langsung memberi sumbangan kepada ilmunya. PANDUAN PENULISAN TESIS 36

37 BAB VIII SISTEMATIKA PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN (ACTION RESEARCH) BAGIAN AWAL 1. Halaman judul 2. Halaman Pengesahan Abstrak Pada bagian ini dituliskan dengan ringkas dan jelas hal-hal pokok tentang (a) permasalahan khususnya rumusan masalah, (b) tujuan penelitian, (c) prosedur pelaksanaan penelitian dan (d) hasil penelitian. Kata Pengantar Daftar Isi dan lampiran-lampiran BAGIAN ISI BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang (diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya masalah dan akar timbulnya masalah dengan menunjukkan pada lokasi penelitian dan waktu serta penjelasan pentingnya masalah itu dipecahkan; B. Rumusan Masalah (diharapkan kalimat Tanya); C. Tujuan Penelitian; (sesuaikan dengan rumusan masalah) D. Manfaat Penelitian; (sesuaikan dengan apa yang direncanakan pada proposal, namun peneliti dapat mengembangkan). BAB II : LANDASAN TEORI Kemukakan teori dan pustaka yang relevan, dan memberi arah serta petunjuk pada pelaksanaan PTK. Diperlukan adanya usaha untuk membangun argumentasi teoritis yang menunjukkan bahwa tindakan yang diberikan dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran di klas. Pada akhir bab ini dapat ikemukakan hipotesis tindakan. Uraian pada bab ini harus lebih lengkap dan rinci dibanding dengan uraian yang ada pada bab yang sama di usulan penelitian. PANDUAN PENULISAN TESIS 37

38 BAB III : METODE PENELITIAN Deskripsikan tiap siklus penelitian yang memuat: rencana, pelaksanaan/tindakan, pemantauan dan evaluasi beserta jenis instrument yang digunakan, dan cara refleksi. (perlu dibedakan pada usulan, isi apa yang akan dilaksanakan, sedang pada laporan berisi apa yang sudah dilaksanakan). Pada tiap siklus harus dikemukakan tindakan secara jelas, serta semua jenis instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data. Tindakan yang dilakukan bersifat rasional, feasible serta collaborative. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, menyangkut berbagai aspek yang terjadi akibat tindakan yang dilakukan. Tunjukkan adanya perbedaan tindakan dengan kegiatan pelajaran yang biasa atau sering dilakukan. Pada refleksi diakhir setiap siklus berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan grafik, dan kelemahan yang terjadi. Kemukakan ada perubahan/ kemajuan/ perbaikan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan kelas, guru sendiri, motivasi/minat belajar, dan hasil belajar. Kemukakan hasil dari keseluruhan siklus ke dalam ringkasan untuk bahan dasar analisis dan pembahasan. Bahan/data tersebut ditulis dalam bentuk tabel atau bagan sehingga akan memperjelas adanya perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara sistematik dan jelas. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Sajikan simpulan hasil penelitian (potret kemajuan) sesuai dengan tujuan/masalah penelitian yang telah disampaikan sebelumnya. Berikan saran tindak lanjut berdasarkan simpulan yang diperoleh baik yang menyengkut segi positif maupun negatifnya. DAFTAR PUSTAKA Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan system yang telah dibakukan secara konsisten. Lampiran-lampiran: Berisi rancangan materi/bahan ajar, semua instrument penelitian, dokumen/foto kegiatan, ijin penelitian, serta bukti lain yang dipandang perlu. PANDUAN PENULISAN TESIS 38

39 BAB IX TEKNIK PENULISAN TESIS TAJUK (1) Tiap tajuk diketik pada halaman baru dengan huruf kapital dan tebal (bold) serta ditempatkan di tengah. (2) Yang dimaksud tajuk, adalah: PENGESAHAN PERNYATAAN ABSTRACT ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMBANG DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu karya ilmiah, Halaman. Sampul harus dapat memberikan informasi singkat, jelas dan tidak bermakna ganda (ambigu) kepada pembaca tentang karya ilmiah tersebut yang berupa judul, jenis karya ilmiah (tesis), identitas penulis, institusi, dan tahun pengesahan. A. Halaman Judul Secara umum informasi yang diberikan pada Halaman Judul sama dengan Halaman Sampul, tetapi pada Halaman Judul, dicantumkan informasi tambahan, yaitu untuk tujuan dan dalam rangka apa karya ilmiah itu dibuat. PANDUAN PENULISAN TESIS 39

40 B. Halaman Pernyataan Orisinalitas Halaman ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa tugas akhir yang disusun adalah hasil karyanya sendiri dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah. C. Halaman Pengesahan Halaman Pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan karya ilmiah atau pernyataan tentang penerimaannya, tesis, oleh institusi penulis. Catatan : penggunaan istilah dewan penguji (pembimbing dan penguji) dan susunan atau jumlah anggota dewan penguji bergantung pada kebijakan Program Pascasarjana. D. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas karya ilmiah. Halaman Ucapan Terima Kasih memuat ucapan terima kasih atau penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir. Sebaiknya, ucapan terima kasih atau penghargaan tersebut juga mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuan dalam menyelesaikan tesis. E. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis Halaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa penyusun tugas akhir yang memberikan kewenangan kepada Universitas Muhamadiyah Yogyakarta untuk menyimpan, mengalihmedia/ format-kan, merawat, dan memublikasikan tugas akhirnya untuk kepentingan akademis. Artinya, Unversitas Muhamadiyah Yogyakarta berwenang untuk memublikasikan tesis hanya untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan hak cipta tetap pada penulis. F. Abstrak/Abstract Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir yang memuat permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca mengerti secara cepat isi tugas akhir untuk memutuskan apakah perlu membaca lebih lanjut atau tidak. PANDUAN PENULISAN TESIS 40

41 Daftar Isi Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halaman masingmasing, yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan. Biasanya, agar daftar isi ringkas dan jelas, subbab derajat ke dua dan ke tiga boleh tidak ditulis. Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain Daftar tabel, gambar, dan daftar lain digunakan untuk memuat nama tabel, gambar, dan sebagainya yang ada dalam tugas akhir. Penulisan nama tabel, gambar, dan sebagainya menggunakan huruf kapital di awal kata (title case). BAGIAN ISI Isi tugas akhir disampaikan dalam sejumlah bab. Pembagian bab dari pendahuluan sampai kesimpulan ditentukan oleh fakultas sesuai kebutuhan. BAGIAN AKHIR Bagian ini terdiri dari: a. Daftar Referensi b. Lampiran (jika ada) Daftar Referensi Daftar Referensi merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber, atau referensi atau acuan dan dasar penulisan tugas akhir. Daftar referensi ini dapat berisi buku, artikel jurnal, majalah, atau surat kabar, wawancara, dan sebagainya. Dianjurkan agar 70% daftar referensi yang digunakan merupakan terbitan terbaru (minimal terbitan 2 tahun terakhir) dari jurnal ilmiah internasional. Lampiran Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang menunjang penulisan tugas akhir, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi tugas akhir, karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan. Lampiran yang perlu disertakan dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain jadwal, tabel, daftar pertanyaan, gambar, grafik, desain. Pengelompokan lampiran disesuaikan dengan kebijakan fakultas. PENULISAN Penampilan merupakan faktor penting untuk mewujudkan tugas akhir yang rapi dan seragam. Kertas Spesifikasi kertas yang digunakan: PANDUAN PENULISAN TESIS 41

42 - Jenis : HVS - Warna : Putih polos - Berat : 80 gram - Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm) Pengetikan Ketentuan pengetikan adalah sebagai berikut: a) Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas (single side) b) Posisi penempatan teks pada tepi kertas: - Batas kiri : 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan) dari tepi kertas - Batas kanan : 3 cm dari tepi kertas - Batas atas : 4 cm dari tepi kertas - Batas bawah : 3 cm dari tepi kertas c) Huruf menggunakan jenis huruf Times New Roman 12 poin (ukuran sebenarnya) dan diketik rapi (rata kiri kanan justify). d) Pengetikan dilakukan dengan spasi 2 (Line spacing = 2 lines). f) Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat dan seragam. Penomoran Halaman Penomoran halaman tidak diberi imbuhan apa pun. Jenis nomor halaman ada dua macam, yaitu angka romawi kecil dan angka latin. Angka Romawi Kecil a. Digunakan untuk bagian awal Tesis kecuali Halaman Sampul b. Letak: tengah 2,5 cm dari tepi bawah kertas. c. Khusus untuk Halaman Judul, penomorannya tidak ditulis tetapi tetap diperhitungkan. Angka Latin a. Digunakan untuk bagian isi Tugas Akhir dan bagian akhir Tugas Akhir. b. Letak: sudut kanan atas; 1,5 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm dari tepi kanan kertas. c. Khusus untuk halaman pertama setiap bab, penomorannya diletakkan di tengah, 2,5 cm dari tepi bawah kertas. Halaman Sampul Halaman Sampul Tugas Akhir, secara umum, mempunyai karakteristik sebagai berikut: a. Halaman Sampul Tugas Akhir (skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain) terbuat dari karton tebal dilapisi kertas linen b. Semua huruf dicetak dengan tinta kuning emas dengan spasi tunggal (line spacing= single). PANDUAN PENULISAN TESIS 42

43 Ketentuan Halaman Sampul a. Diketik simetris di tengah (center). Judul tidak diperkenankanmenggunakan singkatan, kecuali nama atau istilah (contoh: PT, UD, CV) dan tidak disusun dalam kalimat tanya serta tidak perlu ditutup dengan tanda baca apa pun. Logo Universitas Muhamadiyah Yogyakarta: Logo Universitas Muhamadiyah Yogyakarta dengan diameter 2,5 cm dan dicetak dengan warna emas Universitas Muhamadiyah Yogyakarta Judul Jenis atau jenjang Tugas Akhir (skripsi, tesis, disertasi) Nama NPM Fakultas Program Studi Tempat Bulan & Tahun disahkannya Tugas Akhir dan dituliskan dalam angka dengan format 4 digit (contoh: Januari 2006) b. Informasi yang dicantumkan pada punggung halaman sampul adalah: jenis tugas akhir, dan judul tugas akhir. Informasi yang dicantumkan seluruhnya menggunakan huruf besar, dengan jenis huruf Times New Roman 12 poin, dan ditulis di tengah punggung halaman sampul (center alignment). c. Halaman sampul muka tidak boleh diberi siku besi pada ujung-ujungnya. Halaman Judul Halaman Judul Tugas Akhir, secara umum, adalah sebagai berikut : a. Format Halaman Judul sama dengan Halaman Sampul, hanya ada penambahan keterangan tujuan disusunnya Tugas Akhir. b. Semua huruf ditulis dengan spasi tunggal (line spacing = single) dan ukuran sesuai dengan contoh pada Lampiran 2. Halaman Pernyataan Orisinalitas Halaman Pernyataan Orisinalitas ditulis dengan spasi ganda (line spacing = double), tipe Times New Roman 12 poin dengan posisi di tengah-tengah halaman (center alignment). Halaman Pengesahan Halaman Pengesahan Tugas Akhir ditulis dengan dengan spasi tunggal (line spacing = single), tipe Times New Roman 12 poin. Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih PANDUAN PENULISAN TESIS 43

44 Halaman Kata Pengantar atau Ucapan Terima Kasih Tugas Akhir, secara umum, adalah sebagai berikut: a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin, spasi 1,5 (line spacing = 1.5 lines) b. Judul Kata Pengantar atau Ucapan Terima Kasih ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar. c. Urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih dimulai dari pihak luar, lalu keluarga atau teman. d. Jarak antara judul dan isi Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih adalah 2 x 2 spasi. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis Halaman Pernyataan, secara umum, adalah sebagai berikut: a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan spasi 2 (line spacing = 2 lines) b. Khusus untuk judul Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital) dengan spasi tunggal (line spacing = single) Abstrak/Abstract Ketentuan penulisan Abstrak adalah sebagai berikut: a. Abstrak adalah ringkasan atau inti atau ikhtisar dari Tugas Akhir. b. Minimum 75 kata dan maksimum 100 kata dalam satu paragraf, diketik dengan tipe Times New Roman 12 poin, spasi tunggal (line spacing = single). c. Abstrak disusun dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap versi bahasa mengikuti ketentuan butir b. d. Jika memungkinkan, pengetikan untuk abstrak bahasa Indonesia dan Inggris diletakkan dalam satu halaman. e. Nama Mahasiswa (tanpa NPM) dan Program Studi ditulis di atas abstrak dengan tambahan informasi berupa Judul Tugas Akhir f. Di bagian bawah Abstrak dituliskan Kata Kunci. Untuk Abstrak dalam Bahasa Indonesia, Kata Kunci diberikan dalam Bahasa Indonesia. Untuk Abstrak dalam Bahasa Inggris, Kata Kunci diberikan dalam Bahasa Inggris (dicari padanan katanya). g. Semua istilah asing, kecuali nama, dicetak miring (italic). h. Isi abstrak ditentukan oleh keilmuan masing-masing. PANDUAN PENULISAN TESIS 44

45 Daftar Isi Halaman Daftar Isi Tugas Akhir secara umum adalah sebagai berikut: a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan spasi tunggal (line spacing = single). b. Khusus untuk judul tiap bab ditulis dengan Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital). Contoh Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran c. Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi adalah 3 spasi. Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain Ketentuan penulisan Daftar Gambar Tugas Akhir secara umum adalah sebagai berikut: a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dalam spasi tunggal (line spacing = single) b. Khusus untuk judul Daftar Gambar ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital). Isi Tugas Akhir Bagian tubuh/pokok memuat uraian/penjabaran/analisis yang dilakukan oleh penulis. Penjabaran mencakup tinjauan pustaka, metode penelitian, dan hasil serta pembahasannya. Penggunaan istilah atau judul tiap bab dan subbab, serta penambahan subbab disesuaikan dengan kebijakan fakultas masing-masing. Misalnya, Tinjauan Pustaka atau Tinjauan Literatur, Pembahasan atau Analisis. Demikian juga dengan Sistematika yang umumnya dipakai dalam penulisan Tugas Akhir adalah sebagai berikut: 1. PENDAHULUAN 1.1 Subbab Derajat Kesatu Subbab Derajat kedua Butir yang Pertama Subbab Derajat kedua Butir yang Kedua Subbab Derajat ketiga Butir yang Pertama Tingkatan subbab maksimal 3 Ketentuan penulisan untuk setiap bab a. Setiap bab dimulai pada halaman baru. b. Judul bab seluruhnya diketik dengan huruf kapital, simetris di tengah (center), cetak tebal (bold), tanpa garis bawah, tidak diakhiri tanda titik, dan satu spasi simetris tengah (center), jika lebih dari satu baris. c. Judul bab selalu diawali penulisan kata BAB lalu langka Arab yang menunjukkan angka dari bab yang bersangkutan dan ditulis dengan huruf kapital, tipe Times New Roman, 12 poin, dan cetak tebal (bold). PANDUAN PENULISAN TESIS 45

46 Contoh penulisan bab : BAB 2 TEORI PENUNJANG Perpindahan antarbab tidak perlu diberi sisipan halaman khusus. Suatu yang bukan merupakan subordinat dari judul tulisan harus ditulis dengan sandi berikut. Bullet atau huruf: jika tidak akan dirujuk di bagian lain dari tugas akhir, bentuknya bebas, asalkan berupa bentuk dasar (bulat, kotak, tanda minus), dan konsisten dalam keseluruhan tugas akhir. Huruf: jika akan dirujuk di bagian lain dari tugas akhir, harus digunakan huruf untuk menghindari kerancuan dengan penggunaan angka untuk bab dan subbab. Bentuknya bebas, asalkan konsisten dalam keseluruhan tugas akhir. Contoh: a. atau a) atau (a). Ini merupakan derajat terakhir, dalam arti tidak boleh memiliki subperincian di dalamnya. Contoh penggunaan subperincian yang dilarang, sebagai berikut. Jenis sistem operasi komputer antara lain: DOS Windows Windows 3.xx Windows 95/98 Windows NT UNIX Linux Tabel dan Gambar Yang tergolong gambar adalah gambar, grafik, dan diagram. Ketentuan pembuatan tabel dan gambar adalah sebagai berikut. a. Gambar, grafik, dan diagram diberi nama. b. Penulisan nama tabel, gambar, dan lainnya menggunakan huruf besar di awal kata (title case). c. Tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang paling banyak membahasnya. Tabel dan gambar harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat berdiri sendiri, agar dapat dimengerti oleh pembaca tanpa membaca keterangan dalam teks. d. Jika tabel ditulis dalam posisi landskap, sisi atas tabel adalah sisi yang dijilid. e. Tabel dan gambar selalu simetris di tengah (center) terhadap halaman. f. Nomor tabel dan gambar harus menyertakan nomor bab tabel dan gambar tersebut berada. Misalnya tabel 1.1. berarti tabel pertama yang ada di bab PANDUAN PENULISAN TESIS 46

47 1. Jika dalam suatu tugas akhir hanya terdapat 1 (satu) buah tabel atau gambar, maka tidak perlu diberi nomor. g. Daftar notasi dan daftar singkatan ditulis dengan huruf aslinya (tidak dibuat kapital ataupun lowercase) dan disusun berdasarkan abjad. Penulisannya diurutkan dari huruf kecil, huruf besar, dan simbol (contoh : a, B,?) h. Penulisan judul tabel dan gambar. Tabel: judul ditulis di atas tabel, rata kiri atau simetris di tengah (center) berjarak 1,5 spasi terhadap tabel yang bersangkutan. Judul tabel ditulis langsung mengikuti nomor tabelnya. Gambar: judul ditulis di bawah gambar berjarak 1,5 spasi, simetris (center) terhadap gambar yang bersangkutan. Judul gambar ditulis langsung mengikuti nomor gambarnya. i. Penulisan sumber gambar dan tabel. Tabel: sumber tabel (jika bukan olahan sendiri) ditulis di bagian bawah table berjarak 1,5 spasi dari tabel, huruf tegak tipe Times New Roman 10 poin. Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan telah diolah kembali. Gambar: sumber gambar (jika bukan olahan sendiri) harus ditulis di bagian bawah judul gambar berjarak 1,5 spasi dari judul gambar, huruf tegak tipe Times New Roman 10 poin.. Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan telah diolah kembali. j. Peletakan tabel atau gambar, berjarak tiga spasi setelah teks. Penulisan teks setelah tabel atau gambar dilanjutkan dengan jarak 1,5 spasi dari baris terakhir judul gambar. k.apabila judul gambar atau tabel melebihi satu baris, penulisannya simetris di tengah (center) dan diketik dengan satu spasi. l. Jika tabel dan gambar terlalu panjang, dapat diputus dan dilanjutkan dengan mengetikkan nomornya dan keterangan sambungan dalam tanda kurung. m. Jika tabel dan gambar terlalu lebar, terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut: ditempatkan secara memanjang di halaman tersendiri; ditempatkan pada kertas lebar kemudian dilipat agar tidak melebih format kertas; diperkecil ukurannya sesuai format tugas akhir, tetapi ukuran huruf yang tercantum di dalamnya tidak boleh lebih kecil dari 10 poin (ukuran sebenarnya). Persamaan Matematika Persamaan matematika lebih baik ditulis dalam bentuk yang lazim dalam matematika walaupun dalam satu baris. Semua persamaan matematika ditulis dengan tabulasi 1,5 cm dari kiri dan harus mempunyai nomor yang diletakkan di sebelahnya dan rata kanan terhadap batas kanan pengetikan. PANDUAN PENULISAN TESIS 47

48 Contoh: M Q , = (5.1) Keterangan: 5 artinya persamaan itu ditulis pada bab 5, sedangkan 1 artinya persamaan itu adalah persamaan matematika pertama yang ditulis pada bab tersebut. Angka Penulisan angka mengikuti peraturan yang berlaku pada Pedoman Ejaan yang Disempurnakan edisi terbaru. Daftar Referensi Jenis media yang makin berkembang memungkinkan penulis untuk mencari sumber informasi dari berbagai jenis media. Perkembangan itu diikuti oleh perkembangan berbagai format penulisan kutipan dan daftar referensi. Sistem Referensi yang digunakan pada Prodi Magister Manajemen adalah Sistem Harvard. Lampiran Ketentuan pembuatan lampiran adalah sebagai berikut. a. Nomor dan judul lampiran ditulis di sudut kanan atas halaman (rightaligned) dengan huruf tegak tipe Times New Roman 12 poin. b. Judul lampiran ditik dalam satu baris menggunakan huruf kapital di awal kata (title case). c. Lampiran yang lebih dari satu halaman, pada halaman berikutnya diberi keterangan lanjutan dalam tanda kurung pada sudut kanan atas halaman (rightaligned). d. Isi dan urutan pengelompokan lampiran disesuaikan dengan kebijakan fakultas. PANDUAN PENULISAN TESIS 48

49 DAFTAR PUSTAKA. Alimul AA Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta. Medika Salemba. Azwar S Metode Penelitian. Edisi 1. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Offset. Bungin, B Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta. Bungin, B Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta. Brink PJ dan Wood MJ Langkah Dasar dalam Perencanaan Riset Keperawatan, dan Pertanyaan sampai Proposal. Edisi ke 4. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC Bisri CH Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Creswell, J. W Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc: California. Praktiknya AW Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Tjokronegoro A dan Baraas F Teknik Penulisan Makalah Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan. Cetakan ke 2. Jakarta. FKUI. Tjokroprawiro A, Pudjirahardjo WJ, dan Putra SH Pedoman Penelitian Kedokteran. Cetakan I. Surabaya. Airlangga University Press PANDUAN PENULISAN TESIS 49

50 Lampiran 1 Contoh Halaman Judul Usulan Penelitian : HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN INTERNAL, KEPUASAN PELANGGAN INTERNA DAN NIAT KEPERILAKUAN PASIEN DI RS PKU MUHAMADIYAH USULAN PENELITIAN Diajukan Oleh : HENNY SULAIMAN FAKULTAS PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMADIYAH YOGYAKARTA DESEMBER 2009 PANDUAN PENULISAN TESIS 50

A. Pengantar. Metode Penelitian Kualitatif. Written by Iyan Afriani H.S Saturday, 17 January :00 - Last Updated Monday, 19 January :51

A. Pengantar. Metode Penelitian Kualitatif. Written by Iyan Afriani H.S Saturday, 17 January :00 - Last Updated Monday, 19 January :51 A. Pengantar Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu berbeda berdasarkan

Lebih terperinci

mengungkap kebenaran empirik, yaitu dipakai? Selanjutnya, untuk menentukan yang efektif? Hal ini sangat tergantung diteliti, dan berbagai alternatif

mengungkap kebenaran empirik, yaitu dipakai? Selanjutnya, untuk menentukan yang efektif? Hal ini sangat tergantung diteliti, dan berbagai alternatif PENGANTAR Pertanyaan yang perlu dikemukakan dalam mengungkap kebenaran empirik, yaitu pendekatan dan metode penelitian apa yang dipakai? Selanjutnya, untuk menentukan pendekatan dan metode penelitian mana

Lebih terperinci

JENIS-JENIS PENELITIAN

JENIS-JENIS PENELITIAN Andriani Kusumawati JENIS-JENIS PENELITIAN Berdasarkan: 1. Tujuan 2. Kedalaman analisisnya 3. Pendekatan analisis atau Proses 4. Logika Penelitian 5. Kategori fungsionalnya 6. Hasil yang diharapkan dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (1998:15) pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN TESIS. Penyusun: Dr. Elsye Maria Rosa, SKM., M.Kep. dr. Merita Arini, MMR.

BUKU PANDUAN TESIS. Penyusun: Dr. Elsye Maria Rosa, SKM., M.Kep. dr. Merita Arini, MMR. BUKU PANDUAN TESIS Penyusun: Dr. Elsye Maria Rosa, SKM., M.Kep. dr. Merita Arini, MMR. Program Studi Manajemen Rumah Sakit Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2018 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian",

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian, Metode Penelitian metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian", Metode Penelitian didukung oleh : Teknik Sampling, Teknik Pengumpulan Data, Tenkin Analisis

Lebih terperinci

METODOLOGI O OG PENELITIAN KUANTITATIF. Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

METODOLOGI O OG PENELITIAN KUANTITATIF. Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN METODOLOGI O OG PENELITIAN KUANTITATIF A Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 PENGANTAR Pertanyaan yang perlu dikemukakan dalam mengungkap kebenaran empirik, yaitu

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN RASIONAL Dilakukan dg dg cara yg yg masuk akal shg Terjangkau terjangkau penalaran manusia CARA ILMIAH KEGIATAN PENELITIAN DIDASARKAN CIRI-CIRI

Lebih terperinci

A. Penelitian Dasar atau Murni

A. Penelitian Dasar atau Murni Drajat Armono A. Penelitian Dasar atau Murni Jenis penelitian ini bertujuan sebagai pengujian atau membentuk teori baru yang bukan ditujukan untuk menerapkan hasil-hasil temuannya. Penelitian ini diharapkan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN. Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd

KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN. Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd A. Pendahuluan KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd Makalah ini disampaikan dalam kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan pembinaan penyusunan

Lebih terperinci

Nama kelompok : Perbedaan secara umum Penelitian Eksperiman dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Nama kelompok : Perbedaan secara umum Penelitian Eksperiman dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Nama kelompok : Aan Yudianto 11504241004 Adi Iswoyo 11504241015 Ariza Eka D. S 11504241007 Fuad Hardhiyansyah 11504244002 Putu Desna A P 11504241008 Fajar Dwi H 11504244005 Zidni Nurol Fahmi 11504241010

Lebih terperinci

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa. JENIS DESAIN PENELITIAN 1. Cross-Sectional Survey cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika kolerasi antara faktorfaktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan

Lebih terperinci

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men Metodologi Penelitian Psikologi Rahayu Ginintasasi Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk meneliti

Lebih terperinci

TKS Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

TKS Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya TKS 4209 Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya PENDAHULUAN Pengertian masalah penelitian yang dapat diangkat untuk diteliti secara ilmiah memiliki unsur-unsur sebagai berikut

Lebih terperinci

LECTURE 3 METODOLOGI PENELITIAN

LECTURE 3 METODOLOGI PENELITIAN LECTURE 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian : Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian Merupakan dasar penyusunan rancangan penelitian Merupakan penjabaran dari metode ilmiah secara

Lebih terperinci

FILSAFAT METODE PENELITIAN

FILSAFAT METODE PENELITIAN PAT S2 2017 Minat : Rekayasa Struktur Website: www.zacoeb.lecture.ub.ac.id e-mail : zacoebc93@gmail.com FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME

Lebih terperinci

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI A l a m a t Kantor : NANDI WARNANDI Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI Jalan Dr. Setiabudi No.229 Bandung 40154 Telp. (022) 2013163 ext. 4313 Rumah : Komplek Perumahan Bumi Panyileukan Blok C 13 No.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

PENELITIAN EX POST FACTO

PENELITIAN EX POST FACTO PENELITIAN EX POST FACTO Oleh: Dr. Widarto, M.Pd. DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TANGGAL 27 S.D. 28 JUNI 2013. 1 PENELITIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi METODE PENELITIAN Penelitian dan Ilmu Pengetahuan MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi 2 Metode Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Cara yang teratur dan terpikir baik untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan unit yang diteliti, yaitu berusaha menggambarkan, menganalisis masalahmasalah

BAB III METODE PENELITIAN. dan unit yang diteliti, yaitu berusaha menggambarkan, menganalisis masalahmasalah BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian dan Pendekatan Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriftif kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN TESIS. Penyusun: Dr. Elsye Maria Rosa, SKM., M.Kep. dr. Merita Arini, MMR.

BUKU PANDUAN TESIS. Penyusun: Dr. Elsye Maria Rosa, SKM., M.Kep. dr. Merita Arini, MMR. BUKU PANDUAN TESIS Penyusun: Dr. Elsye Maria Rosa, SKM., M.Kep. dr. Merita Arini, MMR. Program Studi Manajemen Rumah Sakit Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2015 KATA PENGANTAR Buku

Lebih terperinci

METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah

METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah METODE & DESAIN PENELITIAN Rijal Fadilah Definisi Penelitian (Research) Penelitian (Research) : usaha utk menemukan, mengembangkan, & menguji kebenaran suatu pengetahuan yg dilakukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF

PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF PENDEKATAN PENELITIAN (Strategi Penelitian) KUALITATIF Adalah jenis-jenis rancangan penelitian yang menetapkan prosedur-prosedur khusus dalam penelitian Tugas individual Carilah penelitian kualitatif (bisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu masalah yang diselidiki. Berdasarkan metode pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu masalah yang diselidiki. Berdasarkan metode pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode pendekatan dalam suatu penelitian diperlukan guna memecahkan suatu masalah yang diselidiki. Berdasarkan metode pendekatan ini diharapkan dapat memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut. 86 BAB III METODE PENELITIAN Agar memperoleh hasil penelitian yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, maka seorang peneliti harus dapat memahami dan menggunakan cara atau metode yang benar

Lebih terperinci

IG Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah)

IG Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah) IG090307 Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah) Metodologi Penelitian Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Penulisan Ilmiah -

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah secara kualitatif, Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi

Lebih terperinci

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis METODE PENELITIAN BISNIS Andri Helmi M, SE., MM Penelitian Merupakan suatu penyelidikan yang sistematik dalam memperoleh informasi untuk pemecahan masalah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengantar Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan dan mencapai suatu tujuan. Metode penelitian ini merupakan cara pemecahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

jenis-jenis pendekatan adalah :

jenis-jenis pendekatan adalah : Memilih Pendekatan jenis-jenis pendekatan adalah : 1. Jenis Pendekatan menurut Teknik Samplingnya Jenis pendekatan ini menggunakan objek yang diteliti dalam menggambil pendekatan suatu penelitian. Yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu. Dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam melaksanakan penelitiannya. Metode yang dipilih tentu saja yang berhubungan erat dengan prosedur, alat, dan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Suwatu Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian. 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.

Lebih terperinci

Studi epidemiologi deskriptif

Studi epidemiologi deskriptif Studi epidemiologi deskriptif Penelitian Crosectional Adalah rancangan studi epidemiologi yg memepelajari hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan dan penyakit

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.netbab III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field

Lebih terperinci

DEFINISI PENELITIAN Soerjono Soekanto Sanapiah Faisal Soetrisno Hadi Donald Ary John Woody

DEFINISI PENELITIAN Soerjono Soekanto Sanapiah Faisal Soetrisno Hadi Donald Ary John Woody DEFINISI PENELITIAN Pengertian mengenai penelitian secara teoritis menurut para ahli, ialah sebagai berikut: Soerjono Soekanto Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menceritakan kembali isi teks biografi dengan menggunakan model skemata-kritis di kelas

Lebih terperinci

PENELITIAN KUANTITATIF Langkah demi langkah

PENELITIAN KUANTITATIF Langkah demi langkah 1 PENELITIAN KUANTITATIF Langkah demi langkah Oleh : Dr. Husein Umar Pelatihan Metodologi Penelitian Kopertis III, Bogor, 29-31 Mei 2012 Tujuan Pelatihan Memahami langkah-langkah teknikal proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif. Desain Penelitian - 2

Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif. Desain Penelitian - 2 Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif Desain Penelitian - 2 Suatu rencana, dan strategi penelitian untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian mengenai kebahagiaan pada orang dengan epilepsi (ODE) ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang cenderung mengarah kepada metode penelitian

Lebih terperinci

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Afid Burhanuddin Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami sumber dan teknik pengumpulan data Indikator Mahasiswa mampu memahami sumber data dalam penelitian pendidikan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini yakni, Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membentuk Perilaku Keagamaan Siswa di SMA Negeri 1 Tulungagung,

Lebih terperinci

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI)

PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI) PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF (SKRIPSI) Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian kualitatif' adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih

Lebih terperinci

Safitri Juanita. Metodologi Riset. Pertemuan 8

Safitri Juanita. Metodologi Riset. Pertemuan 8 Safitri Juanita Metodologi Riset Pertemuan 8 DESAIN PENELITIAN Desain penelitian merupakan pedoman dalam melakukan proses penelitian diantaranya dalam menentukan instrumen pengambilan data, penentuan sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian akan dilakukan yaitu di Kelompok Bermain Bunga Nusantara

Lebih terperinci

PANDUAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI. KONSENTRASI Public Relations Broadcast Journalism Visual Communications Advertising

PANDUAN TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI. KONSENTRASI Public Relations Broadcast Journalism Visual Communications Advertising PANDUAN TUGAS AKHIR Panduan TA SKRIPSI Kuantitatif Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI Public Relations Broadcast Journalism Visual Communications Advertising

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Menurut Bogdan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. 1 Metode dapat diartikan juga sebagai suatu cara atau teknis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif. Secara harfiah, penelitian kualitatif adalah jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan,

BAB III METODE PENELITIAN. SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167, Potrobangsan, 54 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2017 di SMP Negeri 13 Kota Magelang yang beralamat di Jln. Pahlawan 167,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian berjudul Strategi sosialisasi CIPI Core Values sebagai Budaya Organisasi kepada Karyawan PT Monica

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan gambaran permasalahan yang diuraikan pada bab sebelumnya, penelitian analisis tugas production assistant dalam program Sarah Sechan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 41 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini variabel independent yang diteliti adalah struktur modal yang diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER), kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran resiliensi pada istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dengan menggunakan kajian fenomenologi

Lebih terperinci

Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data Metode pengumpulan data Observasi Wawancara Dokumen Diskusi kelompok terarah Observasi Untuk sajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, Untuk jawab pertanyaan, Untuk mengerti perilaku manusia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau teknik-teknik tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau teknik-teknik tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metodologi adalah ilmu yang mempelajari prosedur atau teknik-teknik tertentu. Metodologi riset merupakan suatu pengkajian dari peraturan-peraturan yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK). Menurut Gunawan (2007), action research adalah kegiatan dan atau tindakan perbaikan

Lebih terperinci

VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Langkah penelitian adalah serangkaian proses penelitian dimana seorang peneliti dari awal yaitu merasa menghadapi masalah, berupaya untuk memecahkan masalah, memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun

BAB III METODE PENELITIAN. aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Perspektif Pendekatan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 10 Paguyaman dan dilaksanakan pada semester genap, tahun pelajaran 2013, dalam waktu 6 bulan, yakni bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian sosial, baik dalam masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materiil, kedua

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN SINOPSIS RENCANA PENELITIAN TESIS

PANDUAN PENYUSUNAN SINOPSIS RENCANA PENELITIAN TESIS PANDUAN PENYUSUNAN SINOPSIS RENCANA PENELITIAN TESIS Untuk mempersiapkan proposal dan merencanakan penelitian (riset), peneliti perlu mengacu kepada kerangka umum (framework) perancangan riset yang memberikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rumusan Masalah dan Hipotesis 3.1.1 Rumusan Masalah Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini akan mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka,

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengantar Bab ini menjelaskan tentang pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1 METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN 1 Pengertian Metodologi Penelitan Tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. 2 JENIS-JENIS PENELITIAN TUJUAN METODE TINGKAT EKSPLANASI ANALISIS & JENIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat penelitian mengenai fenomena perempuan pengangkut garam di Desa Kedungmutih, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak khususnya di pangkalan KUB

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud dengan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini merupakan suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilakukan secara terencana dan cermat untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN ) BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI, TESIS, DAN DISERTASI Skripsi, tesis, dan disertasi hasil penelitian lapangan adalah jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris di lapangan. Ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian sosial, baik dalam masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materiil kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Tahap-tahap Penelitian. Metode penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI

STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI STRATEGI PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN PENDIDIKAN BIOLOGI M a k a l a h Disajikan dalam Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Di Jurusan Pendidikan Biologi UNIKU, Kuningan 26 Maret 2011 O l e h: L i

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah cara mengadakan penelitian dengan menunjukkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah cara mengadakan penelitian dengan menunjukkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah cara mengadakan penelitian dengan menunjukkan jenis dan tipe penelitian yang diambil. (Arikunto. S, 2006: 79). Setiap penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan paradigma konstruktivis yang memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi terbentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif. 76 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Penelitian ini masuk dalam kategori penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuanya tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel Penelitian Pada bagian ini, peneliti akan menguraikan mengenai lokasi, waktu, populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian. 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini meliputi : lokasi penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, subyek penelitian, data dan jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, keabsahan penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas

III. METODE PENELITIAN. ini bermaksud untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam atas III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Merupakan jenis penelitian deskriptif, karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2010 hlm.6) : Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualiatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnmya melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci