MENILAI DAN MEMPREDIKSI ADANYA KELAINAN (JANTUNG BAWAAN) PADA JANIN DALAM KANDUNGAN DENGAN ANALYSIS TEKNOLOGY. Muaningsih NPM: Abstrak
|
|
- Ida Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENILAI DAN MEMPREDIKSI ADANYA KELAINAN (JANTUNG BAWAAN) PADA JANIN DALAM KANDUNGAN DENGAN ANALYSIS TEKNOLOGY Muaningsih NPM: Abstrak Masalah kesejahteraan janin dalam kandungan banyak ditemukan, salah satunya angka kejadian penyakit jantung bawaan.fenomena ini sangat memprihatinkan dan menjadi masalah kesehatan didunia.pemeriksaan untuk menilai keadan jantung janin ada berbagai cara yang sering dilakukan. Saat ini sedang dikembangkan pemanfaatan teknologi dalam memprediksi kelainan jantung pada janin. Gerakan jantung janin menimbulkan getaran dan bunyi yang dapat diperoleh melalui permukaan dinding abdomen ibu. sinyal-sinyal ini menunjukan irama bawaan dan periodisitas yang lebih mudah dilihat dari frekuensi unit waktu. Frekuensi distribusi waktu menunjukan komposisi spektral sinyal pada waktu tertentu yang singkat, yang dikenal dengan spektogram. Metode ini menganalisis bunyi jantung janin menggunakan frekuensi distribusi waktu yang dihasilkan oleh Short Time Fourier Transform (STFT). Metode inovatif ini disajikan untuk jantung janin meliputi suara akuisisi, pengolahan, dan representasi warna spektral yang dapat digunakan dalam sistem pemantauan janin. Hasil yang didapatkan adalah banyak penampilan spektral yang dihasilkan oleh sistem jantung janin yang bervariasi dan simulasi sinyal suara. Suara jantung normal dan abnormal digambarkan dalam spektogram yang menunjukan perbedaan morfologis nyata dalam hal durasi dan komposisi spektral suara. Warna berdasarkan STFT spektogram dapat menjadi alat diagnostik yang penting, tulisan ini memaparkan tentang prediksi dan penilaian adanya kelainan (jantung bawaan) pada janin dalam kandungan dengan dukungan komputer. Kata kunci: phonocardiography janin, spektogram, anomali prenatal, short time fourier transformasi. Latar belakang Penyakit jantung bawaan menempati peringkat pertama diantara penyakit-penyakit lain yang menyerang bayi. Menurut dr.indriwanto S,SpJP, kepala UFP Anak Jantung nasional (PJN) Harapan Kita, sebelum era operasi jantung, hanya 20% dari PJB yang dapat hidup sampai dewasa. Menurut dr. Sukman tulus putra, SpA, ketua divisi kardiologi anak RSCM, kebanyakan meninggaal karena gagal jantung dalam usia kuarang dari satu tahun. Hal ini turut memberi kontribusi terhadap estimasi 15 juta kematian anak tiap tahun didunia ( 2009, penyakit jantung bawaan angka tinggi dengan tenaga terbatas, diperoleh tanggal 9 Nopember 2011). Angka kejadian PJB diindonesia cukup tinggi, namun penanganannya amat kurang. Dalam The 2nd International Pediatric Cardiology Meeting di cairo, Egypt, 2008 dr. Sukman tulus
2 putra lebih lanjut mengungkapkan bahwa bayi Indonesia terlahir dengan PJB tiap tahun. Dari 220 juta penduduk Indonesia diperhitungkan bayi yang lahir mencapai dan diantaranya adalah penyandang PJB. Masih banyak bayi-bayi yang menghembuskan nafas, dan bahkan mereka belum pernah mendapat pemeriksaan ( 2009, penyakit jantung bawaan angka tinggi dengan tenaga terbatas, diperoleh tanggal 9 Nopember 2011). Salah satu metode konvensional pemantauan janin meliputi mendengarkan bunyi jantung janin dari perut ibu. Stetoskop yang dirancang khusus untuk pemantauan suara jantung janin biasanya hanya digunakan oleh ginekolog. Meskipun hal ini memungkinkan untuk penilaian fungsi jantung secara kualitatif, metode ini memilii beberapa kelemahan. Pertama, sangat sulit untuk mendengarkan suara jantung pada saat melakukan tugas yang lain. Kedua, tidak praktis untuk mendeteksi perubahan kecil baik dalam hal amplitudo atau dalam hal properti lainnya. Auskultasi sangat subjektif. USG Doppler yang sering digunakan untuk memantau variabilitas denyut jantung janin tidak dapat digunakan untuk mendeteksi suara jantung alami janin. Selain itu USG Doppler juga memerlukan monitoring dalam jangka panjang, dan memungkinkan menimbulkan masalah dari efek energi USG pada janin. Phonocardiography janin (fpcg) adalah teknik perekam bunyi jantung janin yang akan ditampilkan dalam bentuk grafis. Tehnik ini penting untuk mendeteksi kondisi kesehatan janin. Dalam bebrapa dekade terakhir, sistem komputer telah sangat berkembang dan memungkinkan pemrosesan sinyal digital dengan biaya yang rendah. Penyakit jantung bawaan Embriogenesis jantung merupakan serangkaian proses yang kompleks. proses ini meliputi Tubing merupakan tahapan ketika bakal jantung masih merupakan tabung sederhana. Looping merupakan peristiwa yang kompleks berupa perputaran bagian-bagian jantung dan arteri besar (aurta dan arteri pulmonalis). Septasi yaitu proses pemisahan bagian-bagian jantung serta arteri besar dengan pembentukan berbagai ruang jantung. Migrasi merupakan pergeseran bagian-bagian jantung sebelum mencapai bentuk akhirnya. Keempat proses ini merupakan proses yang terpisah tetapi saling tumpang tindih/ saling melengkapi (Febrianfn, 2009, defek septum ventrikel dan kelainan jantung bawaan, diperoleh tanggal 9 Nopember 2011).
3 Penyakit jantung bawaan adalah kelainan jantung yang terjadi atau terdapat sejak janin dalam kandungan, dan kelainan ini berlangsung setelah janin dilahirkan. Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan susunan jantung, dan mungkin sudah terdapat sejak lahir. Penyakit jantung bawaan dapat disebabkan oleh faktor resiko diantaranya: faktor genetik, faktor lingkungan/ faktor eksternal seperti obat,virus, radiasi yang terdapat sebelum kehamilan 3 bulan. Hipoksia pada waktu persalinan dapat mengakibatkan tetap terbukanya ductus arteriosus pada bayi. Faktor yang ketiga yaitu interaksi dari faktor genetik dan faktor lingkungan. riset menunjukan bahwa orang tua yang memiliki kelainan jntung lebih berisiko memiliki anak yang berkelainan jantung (Febrianfn, 2009, defek septum ventrikel dan kelainan jantung bawaan, diperoleh tanggal 9 Nopember 2011). Defek septum ventrikel (ventricular sepal defect, VSD) merupakan kelainan jantung bawaan (kongenital) dimana terdapatnya lubang pada septum interventrikuler yang menyebabkan adanya bubungan aliran darah antara ventrikel kanan dan kiri. Secara normal lubang tersebut akan menutup selama akhir minggu ke empat massa embrio. Tidak menutupnya lubang tersebut diakibatkan oleh kegagalan fusi septum interventrikuler selama janin masih dalam kandungan (Febrianfn, 2009, defek septum ventrikel dan kelainan jantung bawaan, diperoleh tanggal 9 Nopember 2011) Gejala VSD ketika janin masih dalam kandungan belum dapat diidentifikasi secara nyata. Tetapi gejala umum yang dapat ditimbulkan setelah lahir yaitu; sesak napas, cepat capek, sering mengalami batuk dan infeksi saluran nafas berulang, hipertensi pulmonal, hipertrofi infundibuler, prolaps katup aurta yang dapat disertai regurgitasi (Febrianfn, 2009, defek septum ventrikel dan kelainan jantung bawaan, diperoleh tanggal 9 Nopember 2011). Identifikasi kelainan jantung bawan Pemantauan janin tidak dapat dilakukan secara kasat mata, karena janin masih dalam kandungan. Umumnya, pemantauan dilakukan dengan cara mendengar denyut jantung janin. Bukan hanya keras dan lemahnya denyut jantung, tetapi juga perubahan iramanya, terutama saat terjadi kontraksi rahim. Ketika janin stres denyut jantung yang tadinya berirama dan kuat, bisa saja jadi tidak berirama dan melemah. Denyut jantung janin normal per menit, dengan variabilitas sekitar 5-25 denyut per menit. Cara pemantauan janin juga bisa
4 dilakukan dengan fotoscope, doppler (Supriyadi, 2010, cara jitu pantau janin, diperoleh tanggal 9 Nopember 2011) Identifikasi kelainan jantung bawaan dapat dilakukan dengan rontgen jantung, EKG dan pemeriksaan penunjang lainnya. VSD merupakan penyakit kelainan bawaan yang paling sering ditemukan sekitar 30,5 %, Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan bising holosistolik (pansistolik) yang terdengar selama fase sistolik, keras, kasar di atas tricuspid di sela iga 3-4 parasternal kiri menyebar sepanjang parasternal dan apex cordis. Bising ini sudah dapat terdengar selama defek VSD kecil. Bising mid-diastolik dapat didengar di apex cordis akibat aliran berlebihan. Pada VSD sering bersifat non-sianotik kecuali apabila terjadi. eisenmengerisasi (terjadi aliran shunt kanan ke kiri). pada penderita VSD dengan aliran shunt yang besar biasany terlihat takipneu, aktivitas ventrikel kiri meningkat dan dapat teraba thrill sistolik. Apabila terjadi aliran shunt dari kanan ke kiri dengan defek besar akan tampak stenosis dengan jari-jari tabuh (clubbing of finger). Pada defek cukup besar dapat terjadi komplikasi berupa stenosis infundibuler, prolaps katup aorta, insufiensi aorta, hipertensi pulmonal dan gagal jantung (Febrianfn, 2009, defek septum ventrikel dan kelainan jantung bawaan, diperoleh tanggal 9 Nopember 2011). Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan kardiomegali dengan pembesaran ventrikel kiri., vaskularisasi paru meningkat (plethora) dan bila terjadi penyakit vaskuler paru tampak pruned tree (seperti pohon tanpa ada cabang-cabangnya), disertai penonjolan a. pulmonal. Pada elektrokardiogram dapat ditemukan hipertrofi ventrikel kiri dan mungkin hipertrofi atrium kiri. bila terdapat hipertrofi kedua ventrikel dan deviasi sumbu QRS ke kanan maka perlu dipikirkan adanya hipertensi pulmonal atau hipertrofi infundibulum ventrikel kanan. (Febrianfn, 2009, defek septum ventrikel dan kelainan jantung bawaan, diperoleh tanggal 9 Nopember 2011). Sistem informasi komputer Sistem komputer yang digunakan pada metode ini yaitu dengan menggunakan komputer yang diprogram sedemikian rupa yang dihubungkan dengan alat perekam pada dinding abdomen ibu sehingga tenaga kesehatan termasuk perawat dapat memanfaatkan komputer tersebut untuk melihat adanya kelainan jantung janin.
5 Phonocardiography janin (fpcg) merupakan teknik perekam bunyi jantung janin yang ditampilkan dalam bentuk grafis. Akusisi data: rekaman fpcg biasanya dilakukan dalam ruangan yang tenang, dengan pasien dalam posisi terlentang, dengan kepala diatas bantal. Deteksi, pencatatan dan pengukuran (DRM) ditempatkan tegas pada posisi yang diinginkan dari perut pasien. DRM terhubung ke line-in port komputer disamping tempat tidur untuk proses penyimpanan data dan pengolahan data. DRM berupa stetoskop elektronik. DRM mendeteksi sinyal bunyi jantung dari janin yang dihasilkan oleh getaran dari perut ibu. Sebuah transduser piezoelektrik ditempatkan dan dirancang untuk menyelesaikan konversi sinyal dari mekanik ke sinyal listrik. Sinyal yang dimasukan untuk preamplifier akan difilter. Sebuah mikrofon terpisah digunakan untuk merekam kebisingan, yang kemudian akan digunakan dalam tahap pemrosesan sinyal adaptif untukmenyaring kebisingan eksternal. Sehingga sinyal dari perut dan kebisingan tersebut akan disalurkan ke line-in port komputer dan direkam pada dua saluran dan format suara. Data yang direkam akan disimpan sebagai file. Spektogram warna berbasis visualisasi spektrum dari sinyal suara. Perintah spektogram digunakan untuk menghasilkan spektrogram sinyal suara jantung janin. Perintah ini menghitung jendela diskrit waktu transformasi fourier menggunakan jendela geser. Sinyal suara jantung janin dideteksi dan diproses yang akhirnya ditampilkan dalam spektogram. Dengan jendela analisis jelas menunjukan frekuensi tinggi sifat bunyi jantung primer. Suara yang sama tidak digambarkan dengan jelas oleh spektogram dimana analisis jendela cukup panjang. Suara jantung normal memiliki komponen frekuensi lebih tinggi dari bunyi jantung yang abnormal. Sistem phonocardiographic menempatkan penekanan utama bukan pada sensor akuistik, tetapi pada masalah pemrosesan sinyal. Frekuensi waktu analisis bunyi jantung janin dilakukan untuk memeriksa kesesuaian analisis untuk diagnosa keadaan patologis janin. Sinyal suara jantung janin diperoleh, diproses, dan akhirnya ditampilkan dalam spektogram berwarna.
6 Figure 1. Block diagram of the data acquisition module Catatan: data metodologi akuisi, stetoskop elektrik (DRM) diletakan pada dinding perut ibu dan terhubung ke line-in port komputer.izin telah diberikan oleh Taylor & Francis Ltd untuk mempublikasikan dalam analisis teknology sinyal bunyi jantung janin untuk memprediksi kelainan jantung bawaan dalam edisi Mei 2009 Journal untuk medical engineering & technology. Figure 2. Block diagram of foetal heart sound signal pre-processing Catatan: diagram pelaksanaan pengelolaan metode komputerisasi. izin telah diberikan oleh Taylor & Francis Ltd untuk mempublikasikan dalam analisis teknology sinyal bunyi jantung janin untuk memprediksi kelainan jantung bawaan dalam edisi Mei 2009 Journal untuk medical engineering & technology.
7 Figure 3. (a) Time-domain fpcg signal; spectrograms of the signal computed with a moving short time analysis window of duration (b) 128 samples, (c) 256 samples, (d) 512 samples, and (e) 1024 samples. (f) Legend showing signal strength Catatan: phonocardiogram sinyal bunyi jantung janin (gambar 3a), angka (gambar 3b) jendela analisis durasi 128 sample menunjukan frekuensi bunyi jantung tinggi. Suara yang sama tidak digambarkan dengan jelas oleh spektogram (gambar 3e) dimana jendela analisis cukup panjang. izin telah diberikan oleh Taylor & Francis Ltd untuk mempublikasikan dalam
8 analisis teknology sinyal bunyi jantung janin untuk memprediksi kelainan jantung bawaan dalam edisi Mei 2009 Journal untuk medical engineering & technology. Figure 4. (a), (b) Normal fpcg and corresponding spectrogram; (c), (d) pathological fpcg and corresponding spectrogram.(e) Legend showing signal strength. Catatan: analisis frekuensi waktu sinyal bunyi jantung janin. catatan Phonocardiographic dari spektogram bunyi jantung janin normal dan patologis. Dalam angka, suara jantung primer ditunjukkan oleh S1,S2 dan interval sistolik adalah pemisahan antara S2 dan S1. Pemeriksaan spektogram menunjukan suara normal terkonsentrasi dalam waktu dan frekuensi,sedangkan bunyi abnormal tersebar.. izin telah diberikan oleh Taylor & Francis Ltd untuk mempublikasikan dalam analisis teknology sinyal bunyi jantung janin untuk memprediksi kelainan jantung bawaan dalam edisi Mei 2009 Journal untuk medical engineering & technology Kesimpulan Menilai dan memprediksi kelainan jantung janin dalam kandungan dapat dilakukan dengan mendengarkan bunyi jantung janin dengan fetoscope, doppler. Nilai normal bunyi jantung janin berkisar antara kali per menit, dengan variabilitas sekitar 5-25 denyut per menit. Artikel ini membahas tentang metode penilaian dan prediksi kelainan jantung janin dalam kandungan dengan menggunakan teknologi komputer. Dengan adanya metode ini akan memberikan manfaat pada pasien dalam memberikan informasi tentang kondisi jantung janin dalam kandungannya. Selain itu dengan tehnik komputerisasi maka pendokumentasian akan
9 lebih baik. Penerapan phonocardiographic janin dilakukan di rumah sakit yang menyediakan pelayanan ginekologi. Rekomendasi Sistem informasi teknologi komputer pada prediksi dan penilaian kelaianan jantung janin dalam kandungan dapat diterapkan di indonesia. Penerapan dapat dilakukan di klinik-klinik kesehatan yang ada, atau ditingkat pelayanan kesehatan lainnya seperti rumah sakit. Kekuatan yang dimiliki dari metode ini yaitu: memberikan kemudahan bagi tenaga kesehatan (perawat, dokter) dalam proses pelayanan kesehatan. Perawat dan dokter dapat memantau kondisi janin yang tergambar dalam layar komputer, mudah penggunaannya jika disosialisasikan dengan baik, system pendokumentasian menjadi lebih efektif dan merupakan sarana informasi dan komunikasi kesehatan. Metode ini juga memilki kelemahan yaitu: jika sinyal yang dideteksi hilang maka evaluasi komprehensif validisi klinis masih diperlukan.selain itu bagi negara berkembang seperti indonesia biaya mungkin menjadi kendala tersendiri.
10 Daftar pustaka...( 2009), Penyakit jantung bawaan angka tinggi dengan tenaga terbatas, diperoleh tanggal 9 Nopember Febrianfn. (2009). Defek septum ventrikel dan kelainan jantung bawaan. diperoleh tanggal 9 Nopember Format referensi elektronik direkomendasikan oleh BioMed Central Ltd, (2011, diperoleh 8 Nopember 2011) Format referensi elektronik direkomendasikan oleh BioMed Central Ltd, (2010, diperoleh 8 Nopember 2011) Mittra, K.H., & Choudhari, N.K.(2009). Time frequency analysis of feotal heart sound signal for the prediction of prenatal anomalies. Journal of Medical Engineering & Technology, 33(4), Pardey James. (2003). Sonicaid fetal care: fetal heart rate analysis. Journal of Midwifery. 11(10). Supriyadi. (2010). Cara jitu pantau janin, diperoleh tanggal 9 Nopember 2011
BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep
BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala
Lebih terperinciDr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A
Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A PENYAKIT JANTUNG BAWAAN Penyakit jantung yang dibawa dari lahir kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir akibat gangguan atau
Lebih terperinciBunyi Jantung I (BJ I)
Murmur dan gallop Murmur Murmur adalah kelainan bunyi jantung akibat tubulensi aliran darah. Tubulensi dapat terjadi karena penyempitan kritis katub, katub yang tidak berfugsi dengan baik yang menyebabkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan
BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala
Lebih terperinciGambar 1. Atresia Pulmonal Sumber : (http://www.mayoclinic.org/images/pulmonary-valve-atresia-lg-enlg.jpg)
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FKUP RSHS BANDUNG TUGAS PENGAYAAN Oleh : Asri Rachmawati Pembimbing : dr. H. Armijn Firman, Sp.A Hari/Tanggal : September 2013 ATRESIA PULMONAL PENDAHULUAN Atresia pulmonal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari. setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung bawaan terjadi pada 8 bayi dari setiap 1000 kelahiran. (Sommer, 2008) Penyakit jantung bawaan yang paling sering terjadi ialah defek septum ventrikel
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB 2 LANDASAN TEORI Di dalam landasan teori ini, akan dibahas tentang teori teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari aplikasi yang akan dibuat. 2.1 Auskultasi Jantung Suara jantung adalah
Lebih terperinciADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat, terutama bidang elektronika dan komputer yang diterapkan pada bidang medis. Kemajuan teknologi
Lebih terperinciPEMERIKSAAN JANTUNG. PERSIAPAN: 1. Stetoskop
PERSIAPAN: 1. Stetoskop PEMERIKSAAN JANTUNG No. Persiapan 1. Cuci tangan 2. Jelaskan prosedur kepada pasien/ keluarga 3. Atur posisi pasien dengan berbaring senyaman mungkin dan jaga privacy pasien Pemeriksaan
Lebih terperinciSOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN
SOP ECHOCARDIOGRAPHY N O A B C FASE PRA INTERAKSI TINDAKAN 1. Membaca dokumentasi keperawatan. 2. Menyiapkan alat-alat : alat echocardiography, gel, tissu. 3. Mencuci tangan. FASE ORIENTASI 1. Memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut American Heart Association (2015), Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih dini pada usia bayi, atau bahkan saat masa neonatus, sedangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan struktur dan fungsi pada jantung yang muncul pada saat kelahiran. (1) Di berbagai negara maju sebagian besar pasien PJB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular adalah sistem organ pertama yang berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada pola penyakit. Beberapa penyakit non-infeksi, termasuk penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini angka kejadian beberapa penyakit non infeksi semakin meningkat, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Perubahan gaya hidup dan perubahan tingkat
Lebih terperinciVENTRIKEL SEPTAL DEFECT
VENTRIKEL SEPTAL DEFECT 1. Defenisi Suatu keadaan abnormal yaitu adanya pembukaan antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan 2. Patofisiologi Adanya defek ventrikel, menyebabkan tekanan ventrikel kiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensial permukaan tubuh (Sumber: Clark Jr, 2010).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya seluruh fungsi dan aktivitas tubuh melibatkan listrik. Tubuh manusia menghasilkan sinyal listrik dari hasil aksi elektrokimia sel-sel tertentu dan listrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyebab stenosis mitral paling sering adalah demam rematik, kemudian dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stenosis mitral adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat penyempitan katup mitral. 1 Penyebab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit jantung merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di Indonesia (Depkes, 2011). Penyakit jantung ini merupakan salah satu penyakit yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. disebabkan adanya penyempitan pada katup mitral (Rilantono, 2012). Kelainan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stenosis mitral adalah penyakit kelainan katup jantung yang menyebabkan terlambatnya aliran darah dari atrium kiri menuju ventrikel kiri pada fase diastolik disebabkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang Ilmu Kardiologi dan
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah di bidang Ilmu Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi
Lebih terperinciAnalisa Suara Jantung Berbasis Complex Continuous Wavelet Transform
Analisa Suara Jantung Berbasis Complex Continuous Wavelet Transform Putri Madona 1) Achmad Arifin 2) Tri Arief Sardjono 3) Rimuljo Hendradi 4) 1) Jurusan Teknik Elektro Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru
Lebih terperinciPERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO
PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO PADA FOTO THORAX STANDAR USIA DI BAWAH 60 TAHUN DAN DI ATAS 60 TAHUN PADA PENYAKIT HIPERTENSI DI RS. PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN DI INDONESIA
TEKNOLOGI PEMANTAUAN KESEJAHTERAAN JANIN DI INDONESIA Irmalia Suryani Faradisa 1), Tri Arief Sardjono 2), Mauridhi Hery Purnomo 3) 1),2),3 ) Department of Electrical Engineering, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Jantung merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, karena jantung merupakan organ utama yang mensirkulasikan darah ke seluruh tubuh. Jantung memompakan darah ke
Lebih terperinciNurcholid Umam Kurniawan
Nurcholid Umam Kurniawan CHANGES IN CIRCULATIONAFTER BIRTH Shift of blood flow for gasexchange from placenta to the lungs 1.Interruption of the umbilical cord Increase of SVR Closure of ductusvenosus
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Cara Kerja Jantung Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.pembuluh darah berfungsi
Lebih terperinciultrasonik. Selain itu, diberikan juga saran-saran untuk pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pemeriksaan kesehatan janin bayi, dokter atau ahli medis melakukan beberapa hal pemeriksaan pada ibu hamil atau pasien seperti: tekanan darah, berat badan, tinggi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dapat diihat di tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat Keras Spesifikasi
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan perbandingan sinyal suara jantung dibutuhkan perangkat lunak yang dapat menunjang penelitian. Perangkat keras dan lunak yang digunakan
Lebih terperinciTutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG. Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK
Tutorial BUNYI DAN BISING JANTUNG Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP(K) Dept. Kardiologi dan Kedokteran Vaskular FKUI / PJNHK LISTRIK JANTUNG impuls listrik dari SA node melalui atrium AV node berkas His serabut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagal ginjal, epilepsy dan lain sebagainya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit jantung (koroner) merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia dan di Indonesia. Penyakit jantung ini merupakan salah satu penyakit yang tidak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sirkulasi Janin dan Perubahan Setelah Lahir Tali pusat berisi satu vena dan dua arteri. Vena ini menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta ke janin. Sebaliknya, kedua arteri
Lebih terperinciAnalisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT)
Analisa Suara Jantung Normal Menggunakan Discrete Wavelet Transform (DWT) dan Fast Fourier Transform (FFT) Putri Madona Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Elektronika Politeknik Caltex Riau Pekanbaru,
Lebih terperinciDIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA PENYAKIT JANTUNG BAWAAN Dr. Poppy S. Roebiono, SpJP. Bagian Kardiologi dan Kedokteran Vaskuler FKUI Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta Penyakit jantung bawaan (PJB)
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Penyakit Jantung Bawaan (PJB) Menurut Prof. Dr. Ganesja M Harimurti, Sp.JP (K), FASCC, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, mengatakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Embriologi Jantung Indikasi pertama adanya perkembangan kardiovaskular terjadi kurang lebih hari ke- 18 atau 19. Pembuluh darah intraembrionik pertama ditemukan pada hari ke-22,
Lebih terperinciCARDIOMYOPATHY. dr. Riska Yulinta Viandini, MMR
CARDIOMYOPATHY dr. Riska Yulinta Viandini, MMR CARDIOMYOPATHY DEFINISI Kardiomiopati (cardiomyopathy) adalah istilah umum untuk gangguan otot jantung yang menyebabkan jantung tidak bisa lagi berkontraksi
Lebih terperinci11/18/2008. Beberapa Tipe Penyakit Jantung Bawaan pada Anak. Katup-katup Jantung Terbuka
Beberapa Tipe Penyakit Jantung Bawaan pada Anak Katup-katup Jantung Terbuka 1 Klasifikasi Umum I. Tidak Sianosis: tanpa pirau (pengalihan) 1. Stenosis Katup Pulmonal (PS) 2. Koarktasio (Penyempitan) Aorta
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan patogenesisnya, Effendi (2006) dalam Neonatologi IDAI (2008) membedakan kelainan kongenital sebagai berikut:
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelainan Bawaan 2.1.1. Definisi Kelainan kongenital atau bawaan adalah kelainan yang sudah ada sejak lahir yang dapat disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetik. Ilmu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ke seluruh tubuh. Jantung bekerja non-stop selama kita hidup. Karena itu,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jantung Jantung adalah organ vital dalam tubuh kita yang bekerja memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung bekerja non-stop selama kita hidup. Karena itu, pastikanlah jantung kita
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Jantung Jantung terletak pada bagian mediastinum medialis dan sebagian jantung tertutup oleh jaringan paru. Bagian depan jantung dibatasi oleh sternum dan juga iga
Lebih terperinciNurcholid Umam Kurniawan
Nurcholid Umam Kurniawan CHANGES IN CIRCULATIONAFTER BIRTH Shift of blood flow for gasexchange from placenta to the lungs 1.Interruption of the umbilical cord Increase of SVR Closure of ductusvenosus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung adalah salah satu organ penting dalam tubuh manusia yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Darah yang dipompa ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran
Lebih terperinciANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA
ANALISA DAN PENGENALAN SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN WAVELET DAN JST DALAM MENGKLASIFIKASIKAN JENIS KELAINAN KATUP JANTUNG PADA MANUSIA Sidang Tesis S2 Teknik Sistem Pengaturan FTI-ITS Surabaya EDY SETIAWAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernapasan selama proses pernapasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari
Lebih terperinciWhat should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery
What should be evaluated by echocardiography in patients after Tetralogy Fallotsurgery Sri EndahRahayuningsih MD, PhD Pediatric Department HasanSadikin General Hospital Faculty of Medicine Padjadjaran
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan,
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Diabetes Melitus gestasional pada Kehamilan Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan karena terjadinya perubahan pada metabolisme
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA 2.1 Definisi Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya gangguan
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah suatu bentuk kelainan kardiovaskular
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Penyakit Jantung Bawaan Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah suatu bentuk kelainan kardiovaskular yang dibawa sejak lahir dan terjadi karena kelainan perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada bidang komunikasi saat ini berkembang dengan cepat. Kemajuan teknologi bertujuan untuk mempermudah kegiatan
Lebih terperinciAnalisis Non-Stasioner pada Deteksi Non-Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner
Analisis Non-Stasioner pada Deteksi Non-Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner Ira Puspasari Abstract Feature extraction has become a very important factor in electronic heart sound diagnosis system development.
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit jantung menduduki peringkat teratas penyebab kematian di dunia. Proporsi penyebab kematian penyakit tidak menular (PTM) pada orangorang berusia kurang
Lebih terperinciPENYAKIT KATUP JANTUNG
PENYAKIT KATUP JANTUNG DEFINISI Kelainan katup jantung adalah kelainan pada jantung yang menyebabkan kelainan kelainan pada aliran darah yang melintasi katup jantung. Katup yang terserang penyakit dapat
Lebih terperinciPATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
PATENT DUCTUS ARTERIOSUS (PDA) DEFENISI PDA kegagalan menutupnya duktus arteriosus ( arteri yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal ) pd minggu pertama kehidupan, yang menyebabkan mengalirnya darah
Lebih terperinciINTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI STRIP NORMAL HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA SULAWESI UTARA
INTERPRETASI ELEKTROKARDIOGRAFI STRIP NORMAL HIMPUNAN PERAWAT GAWAT DARURAT DAN BENCANA INDONESIA SULAWESI UTARA PENDAHULUAN Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari rekaman aktivitas listrik jantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu. Pemberian antibiotik seperti penisilin pada streptococcal faringitis turut
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Stenosis mitral adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat penyempitan katup mitral. Stenosis
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di klinik Animal Clinic My Vets Kemang Jakarta Selatan. Penelitian ini berlangsung dari bulan Juni 2010 sampai dengan Juni 2011. Alat Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan manusia lainnya berbeda-beda intonasi dan nadanya, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Suara adalah suatu alat komunikasi paling utama yang dimiliki oleh manusia. Dengan suara, manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lainnya. Melalui suara,
Lebih terperinciEKSTRAKSI CIRI PADA ISYARAT SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN POWER SPECTRAL DENSITY BERBASIS METODE WELCH
Media Informatika, Vol. 6, No. 1, Juni 2008, 71-84 ISSN: 0854-4743 EKSTRAKSI CIRI PADA ISYARAT SUARA JANTUNG MENGGUNAKAN POWER SPECTRAL DENSITY BERBASIS METODE WELCH Yul Antonisfia 1, Romi Wiryadinata
Lebih terperinciAnalisis Non Stasioner pada Deteksi Non Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner
Analisis Non Stasioner pada Deteksi Non Invasive Sinyal Suara Jantung Koroner Ira Puspasari 1 1 Abstract Feature extraction part has become a very important thing which can be use to develop a system of
Lebih terperinciA. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung
Materi 3 Kardiovaskular III A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung Tujuan a. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara palpasi b. Mengukur tekanan darah arteri dengan cara auskultasi Dasar Teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ukuran yang digunakan untuk menilai baik buruknya keadaan pelayanan kebidanan dalam suatu negara atau daerah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Denyut jantung dan suhu tubuh merupakan dua parameter penting yang digunakan oleh paramedis untuk mengetahui kondisi kesehatan fisik maupun kondisi mental seseorang.
Lebih terperinciBAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya
BAB I PENDAULUAN A. LATAR BELAKANG Menurut WHO (world health organization) kematian maternal ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung adalah organ yang sangat vital bagi manusia, jantung merupakan pompa muskular yang menggerakan darah untuk membawa nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan mengembalikannya kembali ke jantung (Taylor, 2010). Jantung terdiri dari
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Jantung Jantung yang berfungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah sehingga darah dapat mengalir ke seluruh tubuh. Pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN PROFIL PASIEN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK DI RSUP HAJI ADAM MALIK TAHUN Oleh: ANGGIA ANGGRAENI
HASIL PENELITIAN PROFIL PASIEN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN PADA ANAK DI RSUP HAJI ADAM MALIK TAHUN 2012-2013 Oleh: ANGGIA ANGGRAENI 110100290 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 HASIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kicauan salah satunya adalah burung Anis Merah (zootheracitrina), CucakHijau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Burung adalah rantai penghuni ekosistem biologi yang dapat dijadikan sebagai objek seni kontes suara. Tetapi tidak semua burung dapat diikutsertakan dalam lomba,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit jantung bawaan (PJB) merupakan penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya
Lebih terperinciPerancangan Stetoskop Elektronik Berbasis Komputer dengan Akuisisi Data Menggunakan NI-DAQ Card
Perancangan Stetoskop Elektronik Berbasis Komputer dengan Akuisisi Data Menggunakan NI-DAQ Card Prihatin Oktivasari Abstrak: Telah dilakukan perancangan stetoskop elektronik berbasis komputer dengan akuisisi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jantung merupakan salah satu rongga organ berotot yang memompa darah ke pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri bagian dada diantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Varney (2006) dijelaskan bahwa Asuhan Kebidanan Komprehensif merupakan suatu tindakan pemeriksaan pada pasien yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan
Lebih terperinciKarna posisi ini mengurangi aliran balik vena dan tekanan kapiler paru (isselbacher,2012)
1e. patofisiologi sesak Penyebab: kardiovaskular : gagal jantung Peningkatan vena pulomonalis dan tekana kapiler pembendungan pembuluh darah paru dan edema paru intentisial peningkatan kerja otot untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam melakukan diagnosa terhadap sistem pernapasan seseorang, praktisi kesehatan atau dokter menggunakan suatu alat yang dinamakan stetoskop. Dengan stetoskop, praktisi
Lebih terperinciSistem Instrumentasi Sinyal Electrocardiography untuk Analisa Dinamika Jantung
Sistem Instrumentasi Sinyal Electrocardiography untuk Analisa Dinamika Jantung Eko Agus Suprayitno Bidang Keahlian Teknik Elektronika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember 60111 Surabaya, Indonesia Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan nutrisi alamiah bagi bayi karena mengandung
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MONITORING HEMODINAMIK RUMAH SAKIT Tanggal terbit: Disahkan oleh: Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Ns. Hikayati, S.Kep., M.Kep. NIP. 19760220 200212 2 001 Pengertian
Lebih terperinciSinyal ECG. ECG Signal 1
Sinyal ECG ECG Signal 1 Gambar 1. Struktur Jantung. RA = right atrium, RV = right ventricle; LA = left atrium, dan LV = left ventricle. ECG Signal 2 Deoxygenated blood Upper body Oxygenated blood Right
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Defek Sekat Ventrikel (Ventricular Septal Defect/VSD) merupakan kelainan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Defek Sekat Ventrikel (Ventricular Septal Defect/VSD) merupakan kelainan jantung kongenital terbanyak. Kejadiannya sekitar 20-30 % dari kelainan jantung kongenital.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stenosis mitral merupakan salah satu penyakit katup jantung. Pada kondisi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stenosis mitral merupakan salah satu penyakit katup jantung. Pada kondisi ini terjadi perubahan struktur katup mitral yang menyebabkan gangguan pembukaan, sehingga aliran
Lebih terperinciPERANCANG PENGOLAH SINYAL EKG DENGAN MENGGUNAKAN FILTER WIENER PADA SOFTWARE LABVIEW SECARA REAL TIME
PERANCANG PENGOLAH SINYAL EKG DENGAN MENGGUNAKAN FILTER WIENER PADA SOFTWARE LABVIEW SECARA REAL TIME ECG SIGNAL PROCESSING BY USING WIENER FILTER ON LABVIEW SOFTWARE IN A REAL TIME Syifa Gistiani Bacheramsyah¹,
Lebih terperinciEditor : Yayan Akhyar Israr. Faculty of Medicine University of Riau. Pekanbaru, Riau. Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.
Editor : Yayan Akhyar Israr Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2010 Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.tk 0 DEFINISI Tetralogi Fallot (TOF) adalah penyakit jantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Indonesia, diantara negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian ibu atau kematian maternal adalah kematian seorang ibu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak bergantung pada tempat atau usia kehamilan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia saat ini menghadapi masalah kesehatan yang kompleks dan beragam. Mulai dari demam berdarah sampai penyakit pernapasan akut akibat virus flu burung yang terjadi
Lebih terperinciMAKALAH SISTEM INSTRUMENTASI MEDIS MEDICAL ULTRASOUND ECHOCARDIOGRAPHY KELOMPOK V:
MAKALAH SISTEM INSTRUMENTASI MEDIS MEDICAL ULTRASOUND ECHOCARDIOGRAPHY KELOMPOK V: 1. Erlinda Metta Dewi 080917004 2. Ova Oktavia 080917011 3. Osmalina N. R. 080917018 4. Widia Aulia Astrini 0809170 5.
Lebih terperinciMONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I
MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I Hemodinamik Aliran darah dalam sistem peredaran tubuh kita baik sirkulasi magna/ besar maupun sirkulasi parva/ sirkulasi dalam paru paru. Monitoring
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit kardiovaskular yang terjadi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyakit Jantung Bawaan Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyakit kardiovaskular yang terjadi sejak lahir, dimana terjadi anomali perkembangan struktur kardiovaskular seperti
Lebih terperinciSISTEM CARDIOVASCULAR
SISTEM CARDIOVASCULAR Forewords Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti
Lebih terperinciBAB I. 1.1 Latar Belakang. Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang
BAB I 1.1 Latar Belakang Atrial fibrilasi (AF) didefinisikan sebagai irama jantung yang abnormal dengan aktivitas listrik jantung yang cepat dan tidak beraturan. Hal ini mengakibatkan atrium bekerja terus
Lebih terperinciPEMERIKSAAN FISIK JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH LEHER
PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH LEHER 1. Tujuan pembelajaran Mahasiswa dapat melakukan teknik pemeriksaan fisik jantung dan pembuluh darah melalui teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan perinatal dalam 100.000 persalinan hidup.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya peningkatan tekanan pengisian (backward failure), atau kombinasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan metabolik tubuh (forward failure), atau
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
5 2.2. Cara Kerja Jantung Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol).
Lebih terperinci1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh
1. Pengertian Plasenta previa merupakan plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (ostium uteri internum). Klasifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari sekian banyak kasus penyakit jantung, Congestive Heart Failure (CHF) menjadi yang terbesar. Bahkan dimasa yang akan datang penyakit ini diprediksi akan terus bertambah
Lebih terperinciSISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO
SISTEM TELECARDIAC MONITORING EKSTRAKSI DAN TRANSMISI PARAMETER TEMPORAL SINYAL JANTUNG MELALUI KANAL RADIO Norma Hermawan 1), Muh. Farid Retistianto 2), Achmad Arifin 3) 1),3 ) Teknik Biomedik, Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung bawaan ( PJB ) adalah penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir. 1 PJB merupakan kelainan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri atau
Lebih terperinci