PENERAPAN SISTEM KLASIFIKASI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENELUSURAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 17 KENDARI
|
|
- Ridwan Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN SISTEM KLASIFIKASI DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENELUSURAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 17 KENDARI *Ita Tri Wahyuningsih**Muh. Najib Husain***Jumrana Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Sistem Klasifikasi Dalam Meningkatkan Efektivitas Penelusuran Bahan Pustaka Di Perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari dengan menggunakan teori klasifikasi yang di kemukakan oleh hamakonda dan tairas tentang pengelompokkan yang sistematis pada sejumlah objek,gagasan,buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari. Teknik analisis data yang di gunakan mix metodologi yaitu metode dengan menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Responden dari penelitian ini yaitu siswa berjumlah 87 responden yang telah di hitung dengan menggunakan rumus slovin dan jumlah Informan dalam penelitian ini adalah 9 orang yang terdiri dari 2 orang Pegawai Perpustakaan dan 7 orang guru dengan menggunakan metode pengumpulan data dari kuantitatif yaitu kuesioner dan metode pengumpulan data dari kualitatif yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan sistem klasifikasi membuat penataan bahan pustaka menjadi lebih baik dan dapat membuat penelusuran bahan pustaka menjadi lebih efektif atau meningkat. Hal ini dapat di lihat pada penyimpanan buku,pengelompokan buku,penataan bahan pustaka dan Pemberian nomor buku di perpustakaan SMP Negeri 17 kendari adalah meningkat dan menunjukan keefektivan dengan menggunakan dan menerapkan sistem klasifikasi DDC dan sistem klasifikasi DDC juga memberikan kemudahan dalam penelusuran bahan pustaka, Memberikan kecepatan dalam penemuan kembali bahan pustaka, Memberikan ketepatan dalam penemuan kembali bahan pustaka, Memberikan Kemudahan dalam pencarian bahan pustaka di rak, Memberikan keakuratan dalam mendapatkan informasi, dan Membuat Keefesienan waktu untuk menelusur bahan pustaka, hingga dapat menggunaan kartu katalog sebagai alat penelusuran bahan pustaka di perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari. Kata Kunci: Penerapan Sistem Klasifikasi, Efektivitas Penelusuran Bahan Pustaka. 1
2 ABSTRACT The purpose of this study was to determine Application of Classification System in order to Improve Effectiveness of Search Library Material at the library of SMP Negeri 17 Kendari by apply the classification theory according to Hamakonda and Tairas about grouping systematically in a number of objects, ideas, books or other objects to certain classes or groups based which has same characteristics. This research was conducted at the library of SMP Negeri 17 Kendari. Analysis techniques data that used mixed methodology is a method by combine quantitative and qualitative methods. A number of students as respondents of this research that are 87 respondents who had been calculated by using the formula slovin and a number of informants of this study were 9 people consist of 2 Employees Library and 7 teachers using data collection methods of quantitative questionnaires and data collection methods of qualitative observation, interviews, documentation. These results indicate that the application of the classification system makes the arrangement of library materials be get better and can make you to searches library materials be more effective or improve. This matter can be seen in the storage of books, grouping books, arrangement of library materials and determine books number at the library of SMP Negeri 17 kendari being increased and showed the effectiveness of using and applying the classification system DDC and classification system DDC also provides convenience in search of library materials, Giving speed in the rediscovery of library materials, Providing appropriate in the rediscovery of library materials, Provide Convenience and finding library materials on the shelves, Gives accuracy in getting information, and Make time be more efficience to search library materials, to be able to use any card catalog as a search tool library materials in library SMP Negeri 17 Kendari. Keywords: Application of Classification System, Search Effectiveness Library Material. 2
3 PENDAHULUAN Perpustakaan merupakan sumber informasi yang sangat di perlukan di berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun informal sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar serta pemenuhan kebutuhan informasi yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah No.19 pasal 1 ayat 8 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menerangkan bahwa: Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi Undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Kendari merupakan salah satu Sekolah formal yang ada di Kota Kendari Sulawesi Tenggara yang memiliki perpustakaan sebagai sarana pendidikan penujang kegiatan belajar siswa yang memegang peranan penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di Sekolah tersebut. Perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari adalah perpustakaan yang dikelola sepenuhnya oleh sekolah tersebut. Menurut Noerhayati (1987:2) tujuan khusus dari perpustakaan adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan sekolah melalui pelayanan informasi, pengelolaan informasi, dan pemanfaatan informasi. Fungsi dari perpustakaan sekolah menurut Sulistyo- Basuki 1994 meliputi: fungsi edukatif, fungsi informasi, sebagai penunjang dalam kegiatan penelitian dan sebagai tempat rekreasi atau hiburan. Kegiatan klasifikasi merupakan salah satu aspek yang perlu diperhatikan. Bila pustakawan kurang tepat dalam menggolongkan bahan pustaka, maka akan menyulitkan pemustaka untuk memperoleh informasi atau bahan pustaka yang diinginkan. 3
4 Klasifikasi adalah sistem pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah objek, gagasan, buku atau benda-benda lain kedalam kelas tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama (Hamakonda dan Tairas, 2008:1). Sistem klasifikasi bahan pustaka yang terdapat di Indonesia berbagai macam jenisnya, seperti Dewey Decimal Classification selanjutnya disingkat DDC yang umumnya digunakan oleh perpustakaan umum dan Universal Decimal Classification selanjutnya disingkat UDC yang digunakan oleh perpustakaan khusus yang mengfokuskan diri pada bidang tertentu. Dewey Decimal Classification(DDC) adalah sistem klasifikasi atau pengelompokan buku dengan menggunakan angka-angka desimal oleh karena itu di sebut sebagai Decimal Classification yang diciptakan oleh Melvil Dewey ( ) maka sistem klasifikasi ini di sebutlah menjadi Dewey Decimal Classification atau di singkat menjadi (DDC). Sistem Klasifikasi Persepuluhan Dewey (Dewey Decimal Classification/DDC) merupakan suatu aturan pengklasifikasian buku yang lazim dipergunakan secara umum di perpustakaan, baik di perpustakaan lokal maupun internasional. Penerapan sistem klasifikasi ini bertujuan untuk memudahkan pencarian buku dan pengorganisasian buku-buku tersebut dalam kelompoknya. Seperti sistem klasifikasi bahan pustaka yang di gunakan di SMP Negeri 17 Kendari yaitu sistem klasifikasi Dewey Decimal Classification(DDC) sistem klasifikasi ini di gunakan karena sistem klasifikasi DDC ini di anggap yang lebih cocok di gunakan di perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis terdapat permasalahan yang ada di lapangan yaitu penggunaan sistem klasifikasi DDC masih jarang di gunakan di perpustakaan sekolah karena penggunaan sistem klasifikasi DDC masih membingungkan pemustaka dan pemahaman pemustaka mengenai sistem klasifikasi DDC masih kurang sehingga Pemustaka sulit ketika akan melakukan penelusuran informasi. 4
5 Berdasarkan observasi tersebut mendorong penulis untuk meneliti dan mengkaji lebih mendalam dengan judul: Penerapan Sistem Klasifikasi Dalam Meningkatkan Efektivitas Penelusuran Bahan Pustaka Di Perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari?. Permasalahan yang dapat di jadikan dasar pelaksanaan penelitian adalah: 1. Bagaimana Penerapan Sistem Klasifikasi Di Perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari? 2. Bagaimana Efektivitas Penelusuran Bahan Pustaka Di Perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari Dengan Di Terapkannya Sistem Klasifikasi? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Penerapan Sistem Klasifikasi Dalam Meningkatkan Efektivitas Penelusuran Bahan Pustaka Di Perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari. TEORI Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori klasifikasi oleh Hamakonda dan Tairas(1999:1) Klasifikasi yaitu pengelompokkan yang sistematis pada sejumlah objek,gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Penelitian ini di laksanakan pada Perpustakaan Sekolah SMP Negeri 17 Kendari karena di sekolah tersebut sudah menerapkan sistem klasifikasi dan ingin mengetahui ke efektivan dari sistem klasifikasi terhadap penelusuran bahan pustaka. 5
6 Populasi Populasi sebagai objek penelitian diperlukan dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono (2009, 80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 17 Kendari yang berjumlah 657 orang. Sampel Mengingat jumlah populasi penelitian yang besar sehingga jika semua populasi dijadikan objek penelitian maka akan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Oleh karena itu, penulis membatasi jumlah populasi untuk di jadikan sampel. Menurut Sugiyono (2009, 81), Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif/mewakili. Dalam pemilihan anggota sampel digunakan teknik dan prosedur yang tepat, yang disebut dengan teknik sampling. Jenis dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data kuantitatif di lakukan dengan cara melakukan observasi dan membuatkan kuesioner sedangkan data kualitatif di lakukan dengan cara membuatkan wawancara selebihnya adalah data tambahan seperti dokumensi dan lain lainnya (Moleong, 2010:157) 6
7 Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Sumber data tersebut dapat diperoleh baik secara langsung (data primer) maupun tidak langsung (sekunder) yang berhubungan dengan subyek penelitian. 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan atau responden penelitian. Data primer yang dimaksud adalah data yang bersumber dari wawancara kepada responden dan informan yaitu pegawai perpustakaan dan siswa di sekolah SMP Negeri 17 Kendari. 2. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama. Data sekunder dapat bersumber dari kegiatan studi dan sumber-sumber pendukung lainnya seperti, dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Observasi di lakukan terhadap tempat sarana prasarana, penerapan sistem klasifikasi dan efektivitas penelusuran oleh pemustaka. Observasi dilakukan peneliti dengan melakukan pengamatan terhadap suatu kegiatan penelusuran bahan pustaka dengan di terapkannya sistem klasifikasi. Dengan demikian peneliti dapat langsung melihat, mendengar dan mengamati hal-hal yang di perlukan dalam penelitian. 2. Wawancara Metode ini di lakukan untuk mengumpulkan data secara detail yang berhubungan dengan penerapan sistem klasifikasi dan penelusuran bahan pustaka di perpustakaan. Penelitian ini 7
8 menggunakan metode wawancara terstruktur yakni wawancara menetapkan sendiri masalah dalam pertanyaan-pertanyaan yang akan di ajukan. 3. Kuesioner Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara membagi daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut memberikan jawabannya. Sedangkan kuesioner yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah tersedia jawabannya sehingga responden hanya tinggal memilih. 4. Dokumentasi Dokumentasi adalah suatu cara pengambilan data yang bertujuan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian (Soehartono, dalam Astriani (2010:37). Dokumentasi merupakan teknik yang dilakukan melalui pencarian barang-barang tertulis atau data yang ada dengan tujuan untuk mengetahui keberadaan dan relevansi dengan pokok pembahasan dan dapat di manfaatkan untuk pengujian, menafsirkan. Dokumen yang di butuhkan oleh penulis antara lain mengenai data-data tentang sebelum dan setelah di lakukan pengkasifikasian bahan pustaka di SMP Negeri 17 kendari. Teknik analisis data Teknik analisis data yang di gunakan mix method yaitu metode dengan menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini kedudukan metode kualitatif dan kuantitatif adalah sama, metode kualitatif di maksudkan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama dan metode kuantitatif di maksudkan untuk menjawab rumusan masalah yang kedua. Untuk data kualitatif di analisis secara deskriptif kualitatif dan untuk data kuantitatif di analisis secara statistik iferensial, karena tidak adanya hipotesis. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan hitungan presentase. Pengolahan data hasil wawancara meliputi : 8
9 1. Hitungan gambaran umum. 2. Untuk mengetahui gambaran umum variabel yaitu penerapan sistem klasifikasi dalam meningkatkan efektifitas penelusuran sarana penelusuran informasi bagi pemustaka, dapat di cari dengan rumus : F X 100% P= N Dimana : P = nilai presentase F = jumlah frekuensi responden yang memilih pilihan N = jumlah sampel Presentase jawaban yang diperoleh selanjutnya di interpretasikan melalui interval yang dibuat menjadi lima kriteria yaitu, 5=baik sekali, 4=baik, 3=cukup baik, 2=kurang baik, dan 1=tidak baik, dihitung dari presentase maksimum yang di dapat yaitu 100%. Data yang di olah sesuai dengan apa yang di nyatakan oleh Sugiyono(2016, Hal:551). HASIL PENELITIAN Penerapan Sistem Klasifikasi di SMP Negeri 17 Kendari Untuk memperlancar kegiatan dalam perpustakaan SMP negeri 17 Kendari diperlukan penerapan sistem klasifikasi. Mengelompokan buku mengatur buku dan mempermudah penelusuran bahan pustaka. Hal ini akan terlaksana apabila perpustakaan melakukan penerapan sistem klasifikasi dengan tepat. Dalam melaksanakan kegiatan pengelompokan bahan pustaka dengan menggunakan buku panduan pengelompokan yaitu Dewey Decimal Clasivication yang 9
10 di singkat menjadi DDC.Penerapan sistem klasifikasi bertujuan untuk mengelompokan buku berdasarkan nomor klasifikasi. Penerapan sistem klasifikasi di maksudkan untuk memudahkan pegawai perpustakaan dalam melakukan pengelompokan bahan pustaka dan memudahkan pemustaka saat menelusur kembali bahan pustaka yang di inginkan dengan cepat. Perpustakaan adalah suatu institusi unit kerja yang menyimpan koleksi bahan pustaka secara sistematis dan mengelolanya dengan cara khusus sebagai sumber informasi dan dapat digunakan oleh pemakainya. Hal ini seesuai dengan hasil wawancara bersama (pegawai perpustakaan) Muhalifah Jainuddi S.I.K, di perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari tentang bagaimanakah penyimpanan buku di perpustakaan sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi yaitu: Saya selaku pegawai perpustakaan di SMP Negeri 17 Kendari saya melihat bahwa penerapkan sistem klasifikasi mengenai penyimpanan buku di perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari sudah baik, akhirnya penataan buku di perpustakaan menjadi lebih rapih dan terarah sehingga mudah untuk di telusur kembali.(wawancara dengan Muhalifah Jainuddi S.I.K, tanggal 16 mei 2016). Hal tersebut juga di katakana oleh pegawai perpustakaan Wa Oi S.Pd yang mengatakan bahwa: Penerapan sistem klasifikasi membuat penataan bahan pustaka menjadi lebih rapi dan membuat penelusuran bahan pustaka menjadi lebih mudah.(wawancara dengan Wa Oi S.Pd, tanggal 17 mei 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa penyimpanan buku di perpustakaan lebih baik jika menggunakan sistem klasifikasi karena membuat buku menjadi lebih rapi dan terarah. Pengelompokan bahan pustaka di SMP Negeri 17 Kendari menggunakan sistem klasiflkasi persepuluhan yang disusun oleh Malvil Dewey Sistem ini dikenal dengan nama "Dewey Decimal Classification" yang disingkat menjadi DDC. Cara menggunakan sistem klasiflkasi ini yaitu dengan mengelompokkan bahan pustaka ke dalam sepuluh klas utama (main classes) yang di sebut ringkasan 10
11 pertama dan kemudian dapat dibagi atau dirinci lagi menjadi sepuluh bagian atau divisi (devision) yang disebut ringkasan kedua (second summary) dan dapat di dapat dibagi atau dirinci lagi menjadi sepuluh bagian terakhir yang di sebut ringkasan ke tiga(seksi). Pada sistem klasifikasi persepuluhan Dewey notasi yang ditulis terdiri dari tiga angka dan tidak boleh kurang. Nomor klas utama menempati posisi pertama, nomor divisi menempati posisi kedua dan nomor seksi menempati posisi ketiga. Hal ini sesuai dengan wawancara bersama pegawai perpustakaan tentang bagaimanakah pengelompokan buku di Perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari sebelum dan setelah menggunakan sistem klasifikasi DDC : Saya selaku pegawai perpustakaan di smp negeri 17 kendari melihat bahwa sebelum di terapkan sistem klasifikasi DDC pengelompokan bukunya berdasarkan judul bukunya masing misalkan buku matematika kelas 1 bercampur dengan buku matematika kelas 2 dan buku matematika kelas 3 namun pengelompokan buku dengan cara ini masih menyulitkan pemustaka dalam melakukan penelusuran karena pengelompokan nya masih bergabung atau bercampur dengan buku matematika kelas lainnya. Sehingga saya menerapkan sistem klasifikasi DDC di smp negeri 17 kendari yang bertujuan untuk memisahkan buku matematika kelas 1 dengan buku matematika kelas 2 dan buku matematika kelas 3 pemisahan ini di lakukan agar buku menjadi lebih rapi karena tersusun sesuai kelasnya masing masing dan pemustaka semakin mudah menemukan bahan pustaka yang di inginkan. (wawancara dengan Muhalifah Jainuddi S.I.K, tanggal 16 mei 2016). Hal tersebut juga di katakana oleh pegawai perpustakaan Wa Oi S.Pd yang mengatakan bahwa: Sebelum di terapkan sistem klasifikasi DDC pengelompokan berdasarkan judul bukunya masing namun hal ini masih menyulitkan pemustaka ketika akan menelusur bahan pustaka itu kembali karena buku bercampur antara matematika kelas 1 dengan matematika kelas 2 dan kelas 3 karena letaknya bercampur bahan pustaka menjadi sulit untuk di temukan kembali namun setelah di tenerapkan sistem klasifikasi DDC bahan pustaka menjadi lebih rapi karena buku telah tersusun dengan rapi dan sesuai kelasnya masing masing dan pemustaka semakin mudah menemukan buku itu kembali. (wawancara dengan Wa Oi, S.Pd, tanggal 17 mei 2016) Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa pengelompokan buku di perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari lebih baik jika menggunakan sistem klasifikasi. 11
12 Tatanan buku yang sistematis sama pentingnya dengan menentukan rak buku seperti apa yang sesuai untuk ruang perpustakaan selama ini, sering kali kita melihat buku-buku ditaruh secara acak atau seenaknya saja. Padahal, cara ini akan menyulitkan Anda dalam mencari buku yang diinginkan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama guru kelas tentang bagaimanakah penataan buku sebelum dan setelah menggunaan sistem Klasifikasi DDC yaitu: Saya selaku pegawai perpustakaan di smp negeri 17 kendari melihat bahwa penataan buku sebelum di terapkan sistem klasifikasi yaitu buku di tata berdasarkan judul bukunya masing-masing namun dengan menggunakan cara ini jika jenis buku terus bertambah jumlahnya maka penataannya pun akan semakin sulit di lakukan dan penelusurannya pun membutuhkan waktu yang lama dan cara ini di nilai kurang efektif. Sehingga saya menerapkan sistem klasifikasi DDC di smp negeri 17 kendari dan dengan menerapkan sistem klasifikasi DDC buku di tata di sesuaikan dengan jenis dan nomor klasifikasinya sehingga susunan buku dapat tertata dengan rapih dan penelusurannya agar menjadi lebih mudah. (wawancara dengan Muhalifah Jainuddi S.I.K, tanggal 16 mei 2016). Hal tersebut juga di katakana oleh pegawai perpustakaan Wa Oi,S.Pd, yang mengatakan bahwa: Penataan buku sebelum di terapkan sistem klasifikasi yaitu buku di tata berdasarkan judul bukunya masing-masing namun cara ini di nilai kurang efektiv karena buku akan mudah tercampur dengan buku yang judulnya sama mamun keperuntukannya untuk kelas lain sehingga buku menjadi mudah terhambur dan sulit untuk di cari kembali. Namun setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC buku ditata dan di sesuaikan dengan jenis dan nomor klasifikasinya masing-masing sehingga buku dapat tersusun dan tertata dengan rapih sehingga penelusurannya menjadi lebih mudah. (wawancara dengan Wa Oi,S.Pd, tanggal 17 mei 2016). Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa penatan buku lebih baik jika menggunakan sistem klasifikasi karena dengan sistem klasifikasi membuat buku mudah untuk di tata dan di temukan kembali. Penomoran buku di lakukan dengan cara: Judul buku hanya ditulis satu huruf di awalnya, lalu nama pengarang dibalik misalnya Andrea Hirata menjadi Hirata Andrea, lalu di ambil tiga huruf awalnya HIR dan jenis klasifikasi di tulis dengan angka sesuai urutan di buku panduan DDC. Sedangkan untuk penomoran rak buku di lakukan dengan cara rak buku di berikan nomor 12
13 klasifikasi juga di bagian samping rak buku agar buku dapat tersusun sesuai dengan nomor klasifikasinya misalnya buku karya umum dengan nomor klasifikasi di tempatkan pada rak buku dan buku tentang ilmu filsafat dengan nomor di tempatkan pada rak buku dan buku tentang ilmu Agama dengan nomor di tempatkan pada rak buku dan buku tentang ilmu-ilmu Sosial dengan nomor di tempatkan pada rak buku dan buku tentang tentang ilmu Bahasa dengan nomor di tempatkan pada rak buku dan buku tentang ilmu-ilmu Murni dengan nomor di tempatkan pada rak buku dan buku tentang ilmu-ilmu Terapan (Teknologi) dengan nomor di tempatkan pada rak buku dan buku tentang Kesenian dan Olah Raga dengan nomor di tempatkan pada rak buku dan buku tentang ilmu Kesusasteraan dengan nomor di tempatkan pada rak buku dan buku tentang Geografi dan Sejarah dengan nomor di tempatkan pada rak buku Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama pegawai perpustakaan tentang bagaimanakah pemberian nomor buku sebelum dan setelah menggunakan sistem klasifikasi DDC yaitu: Saya selaku pegawai perpustakaan di smp negeri 17 kendari melihat bahwa sebelum diterapkan sistem klasifikasi buku hanya di kelompokkan berdasarkan judul bukunya masing-masing dan belum dilakukan penomoran buku namun setelah diterapkan sistem klsifikasi DDC buku di kelompokkan berdasarkan jenis dan nomor klasifikasinya masing masing pemberian nomor buku dimaksudkan untuk membuat buku mudah untuk di kelompokkan menjadi lebih rapi penyusunannya dan akan berguna untuk penelusuran buku itu kembali. (wawancara dengan Muhalifah Jainuddi S.I.K, tanggal 16 mei 2016). Hal tersebut juga di katakana oleh pegawai perpustakaan Wa Oi,S.Pd yang mengatakan bahwa: Sebelum diterapkan sistem klasifikasi buku hanya di kelompokkan berdasarkan judul bukunya masing-masing namun setelah diterapkan sistem klsifikasi DDC buku di kelompokkan berdasarkan jenis dan nomor klasifikasinya masing masing agar buku menjadi lebih rapi dalam penyusunannya dan akan berguna untuk penelusuran buku itu kembali. (wawancara dengan Wa Oi, S.Pd, tanggal 17 mei 2016). 13
14 Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa lebih baik jika menggunakan penomoran buku sebab penomoran buku di lakukan setelah di terapkan sistem klasifikasi yang dimaksudkan untuk membuat buku mudah untuk di kelompokkan dan akan berguna untuk penelusuran buku itu kembali. Kegiatan pengatalogan secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kegiatan: 1) Pengatalogan deskriptif, yang bertumpu pada fisik bahan pustaka (judul, pengarang, jumlah halaman, dll), kegiatannya berupa membuat deskripsi bibliografi, menentukan tajuk entri utama dan tambahan, pedomannya antara lain AACR dan ISBD; dan 2) Pengindeksan subyek, yang berdasar pada isi bahan pustaka (subyek atau topik yang dibahas), mengadakan analisis subyek dan menentukan notasi klasifikasi, pedomannya antara lain bagan klasifikasi, daftar tajuk subyek dan tesaurus. Kedua kegiatan ini menghasilkan cantuman bibliografi atau sering disebut katalog yang merupakan wakil ringkas bahan pustaka. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara bersama pegawai perpustakaan tentang bagaimanakah penggunaan kartu katalog di perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari yaitu: Saya selaku pegawai perpustakaan di smp negeri 17 kendari melihat bahwa penggunaan kartu katalog memang belum bisa di gunakan di perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari sebab pengklasifikasian bahan pustaka berdasarkan sistem klasifikasi DDC belum selesai saya kerjakan oleh karna itu kartu katalog blum bisa saya buatkan juga. Selain itu banyak siswa yang tidak mengetahui fungsi kartu katalog tersebut dan banyaknya siswa yang ingin membaca buku dengan waktu yang terbatas yaitu hanya di jam istirahat jadi siswa terasa ribet jika harus mencari buku dengan kartu katalog sebab tanpa menggunakan kartu katalog pun dengan mencantumkan nomor klasifikasi pada buku dan rak buku siswa sudah bisa mencari buku yang di inginkannya.(wawancara dengan Muhalifa Jainuddi S.I.K, tanggal 16 mei 2016). Hal tersebut juga di katakana oleh pegawai perpustakaan Wa Oi S.Pd yang mengatakan bahwa: Penggunaan kartu katalog memang belum bisa di gunakan di perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari karena pengklasifikasian bahan pustaka berdasarkan sistem klasifikasi DDC belum selesai dalam pengerjaannya oleh karna itu kartu katalog blum bisa di buatkan juga. Kartu katalog akan berfungsi untuk memudahkan pemustaka ketika akan menelusur bahan pustaka yang di inginkan.(wawancara dengan Wa Oi,S.Pd, tanggal 17 mei 2016). 14
15 Berdasarkan hasil wawancara di atas menunjukan bahwa Kartu katalog tidak bisa di gunakan sebab keseluruhan buku belum di klasifikasi. Namun penggunaan kartu katalog sebaiknya digunakan untuk lebih memudahkan pegawai perpustakaan saat ingin menunjukan tempat/nomor klasifikasi buku dan memudahkan pemustaka ketika akan menelusur bahan pustaka yang di inginkan. Penerapan Sistem Klasifikasi Dalam Meningkatkan Efektivitas Penelusuran Bahan Pustaka di SMP Negeri 17 Kendari Penelusuran bahan pustaka yang di gunakan yaitu penemuan kembali informasi/bahan pustaka berdasarkan nomor klasifikasinya yang bertujuan untuk memudahkan pemustaka dalam melakukan penelusuran kembali bahan pustaka yang di inginkan dengan cepat. Hal ini dapat di lihat dari hasil tabel penelusuran bahan pustaka sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC di antaranya yaitu: Tabel I. Kemudahan penelusuran bahan pustaka sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC. Menurut Sebelum Setelah No Responden F % F % 1 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total Data primer, Tabel hasil dari kuesioner yang telah diolah tahun 2016 Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukan bahwa Penelusuran bahan pustaka sebelum di terapkan sistem klasifikasi yaitu: 37 orang atau %menyatakan sangat baik, 28 orang atau % menyatakan baik dan 13 orang atau % menyatakan cukup baik selanjutnya 9 orang atau % menyatakan kurang baik dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. sedangkan penelusuran bahan pustaka setelah di terapkan sistem klasifikasi yaitu: 45 orang atau 15
16 51.724% menyatakan sangat baik, 31 orang atau % menyatakan baik dan 11 orang atau % menyatakan cukup baik selanjutnya tidak ada yang menyatakan kurang baik dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. Selain hasil dari tabel kuesioner di peroleh pula hasil wawancara peneliti pada informan selaku guru wali kelas VII A SMP Negeri 17 Kendari terkait dengan pertanyaan tentang bagaimana kemudahan penelusuran bahan pustaka di SMP Negeri 17 kendari sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC yang mengatakan bahwa: Saya selaku guru wali kelas VII A melihat bahwa sebelum di terapkan sistem klasifikasi siswa mengalami kesulitan ketika akan menelusur kembali bahan pustaka yang di inginkan sebab letak buku tersebut yang gak jelas dan bercampur campur dengan buku lainnya sehingga susah untuk menemukannya kembali namun setelah di terapkan sistem klasifikasi membuat siswa lebih mudah saat akan menelusur bahan pustaka karena buku telah tersusun dengan rapi dan terarah tidak bercampur campur lagi. (wawancara dengan Nur Faidah S.Pd tanggal 18 mei 2016). Tabel 2. Kecepatan dalam penemuan kembali bahan pustaka sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC. Menurut Sebelum Setelah No Responden F % F % 1 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total Data primer, Tabel hasil dari kuesioner yang telah diolah tahun 2016 Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukan bahwa Kecepatan dalam penemuan kembali bahan pustaka sebelum diterapkan sistem klasifikasi DDC yaitu: 41 orang atau % menyatakan sangat baik, 22 orang atau % menyatakan baik dan 12 orang atau % menyatakan cukup baik selanjutnya 8 orang atau % menyatakan kurang baik dan 4 orang atau % menyatakan tidak baik. sedangkan kecepatan dalam penemuan kembali bahan pustaka setelah diterapkan sistem klasifikasi yaitu: 47 orang atau % menyatakan sangat 16
17 baik, 33 orang atau % menyatakan baik dan 7 orang atau 8.046% menyatakan cukup baik selanjutnya tidak ada yang menyatakan kurang baik dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. Selain hasil dari tabel kuesioner di peroleh pula hasil wawancara peneliti pada informan selaku guru wali kelas VII A SMP Negeri 17 Kendari terkait dengan pertanyaan tentang bagaimana Kecepatan dalam penemuan kembali bahan pustaka sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC di SMP Negeri 17 kendari sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC yang mengatakan bahwa: Saya selaku guru wali kelas VII A melihat bahwa sebelum di terapkan sistem klasifikasi siswa mengalami kesulitan menemukan buku di perpustakaan karena siswa kalau di suruh mengambil buku di perpustakaan perginya lama sekali baru muncul kembali di kelas setelah di tanya ternyata siswa mengalami kesulitan saat mencari buku di perpustakaan tapi setelah di terapkan sistem klasifikasi membuat siswa lebih cepat menemukan kembali buku di perpustakaan setelah di tanya ternyata siswa mendapatkan kemudahan menemukan buku di perpustakaan karena buku telah tersusun dengan rapi dan terarah, jadi sistem klasifikasi selain membuat tatanan buku tersusun dengan rapi dan terarah sistem klasifikasi juga membuat waktu siswa menjadi lebih efisien. (wawancara dengan Nur Faidah S.Pd tanggal 18 mei 2016). Tabel 3. Ketepatan dalam penemuan kembali bahan pustaka sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC. Menurut Sebelum Setelah No Responden F % F % 1 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total Data primer, Tabel hasil dari kuesioner yang telah diolah tahun 2016 Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukan bahwa Ketepatan dalam penemuan kembali bahan pustaka sebelum di terapkan sistem klasifikasi yaitu: 44 orang atau % menyatakan sangat baik, 20 orang atau % menyatakan baik dan 13 orang atau % menyatakan cukup baik selanjutnya 10 orang atau % menyatakan kurang baik dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. Sedangkan ketepatan dalam penemuan kembali bahan pustaka setelah di terapkan 17
18 sistem klasifikasi yaitu: 54 orang atau % menyatakan sangat baik, 24 orang atau % menyatakan baik dan 9 orang atau % menyatakan cukup baik selanjutnya tidak ada yang menyatakn kurang baik dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. Selain hasil dari tabel kuesioner di peroleh pula hasil wawancara peneliti pada informan selaku guru wali kelas VIII B SMP Negeri 17 Kendari terkait dengan pertanyaan tentang bagaimana ketepatan dalam penemuan kembali bahan pustaka sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC di SMP Negeri 17 kendari sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC yang mengatakan bahwa: Saya selaku guru wali kelas VIII B melihat bahwa sebelum di terapkan sistem klasifikasi siswa kalau mencari buku di perpustakaan sekolah sering keliru dan salah mengambil buku setelah di tanya ternyata siswa mengalami kesulitan saat mencari buku di perpustakaan sebab bukunya banyak yang mirip dan letaknya bercampur dengan buku lainnya sehingga sulit untuk di temukan tapi setelah di terapkan sistem klasifikasi membuat siswa lebih cepat menemukan kembali buku di perpustakaan setelah di tanya ternyata siswa mendapatkan kemudahan menemukan buku di perpustakaan karena buku telah tersusun dengan rapih terpisah pisah dan terarah sesuai dengan kelompok dan nomor klasnya masing masing jadi sistem klasifikasi membuat kita dapat menemukan buku dengan tepat dan dengan waktu yang cepat (wawancara dengan Eka Rahmawati S.Pd tanggal 20 mei 2016). Tabel 4. Pencarian bahan pustaka di rak sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC. Menurut Sebelum Setelah No Responden F % F % 1 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total Data primer, Tabel hasil dari kuesioner yang telah diolah tahun 2016 Berdasarkan tabel 4 di atas menunjukan bahwa pencarian buku di rak sebelum diterapkan sistem klasifikasi DDC yaitu: 47 orang atau % menyatakan sangat baik, 20 orang atau % menyatakan baik dan 12 orang atau % menyatakan cukup baik selanjutnya 8 18
19 orang % menyatakan kurang baik dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. Sedangkan pencarian buku di rak setelah diterapkan sistem klasifikasi DDC yaitu: 54 orang atau % menyatakan sangat baik,27 orang atau % menyatakan baik selanjutnya 6 orang atau % menyatakan cukup baik selanjutnya tidak ada yang menyatakan kurang baik dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. Selain hasil dari tabel kuesioner di peroleh pula hasil wawancara peneliti pada informan selaku guru wali kelas VIII B SMP Negeri 17 Kendari terkait dengan pertanyaan tentang bagaimana pencarian bahan pustaka di rak sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC di SMP Negeri 17 kendari sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC yang mengatakan bahwa: Saya selaku guru wali kelas VIII B melihat bahwa sebelum di terapkan sistem klasifikasi siswa kalau mencari buku di perpustakaan itu lama alasannya katanya bukunya terhambur Bu jadi susah mencarinya tapi setelah di terapkan sistem klasifikasi membuat siswa lebih cepat menemukan kembali buku di perpustakaan alasanya katanya sekarang sudah enak Bu buku di perpustakaan sudah tersusun dengan rapi dan buku yang saya cari mudah untuk saya temukan kembali Dan saya sebagai guru berharap dengan adanya sistem klasifikasi ini lebih meningkatkan minat siswa untuk datang ke perpustakaan.(wawancara dengan Eka Rahmawati S.Pd tanggal 20 mei 2016). Tabel 5. Keakuratan mendapatkan informasi di perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari No Menurut Responden Sebelum Setelah F % F % 1 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total Data primer, Tabel hasil dari kuesioner yang telah diolah tahun 2016 Berdasarkan tabel 5 di atas menunjukan bahwa Keakuratan mendapatkan informasi sebelum diterapkan sistem klasifikasi DDC yaitu: 39 orang atau % menyatakan sangat 19
20 baik, 27 orang atau % menyatakan baik dan 21 orang atau % menyatakan cukup baik selanjutnya tidak ada yang menyatakan kurang baik dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. sedangkang keakuratan mendapatkan informasi setelah diterapkan sistem klasifikasi DDC yaitu: 47 orang atau % menyatakan sangat baik,29 orang atau % menyatakan baik selanjutnya 11 orang atau % menyatakan cukup baik selanjutnya tidak ada yang menyatakan kurang baik dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. Selain hasil dari tabel kuesioner di peroleh pula hasil wawancara peneliti pada informan selaku guru wali kelas IX C SMP Negeri 17 Kendari terkait dengan pertanyaan tentang bagaimana Keakuratan mendapatkan informasi di perpustakaan smp negeri 17 kendari sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC yang mengatakan bahwa: Saya selaku guru wali kelas IX C melihat bahwa sebelum di terapkan sistem klasifikasi informasi mengenai tempat keberadaan buku yang ingin saya cari memang kurang jelas apalagi jika siswa sudah selesai membaca buku dan buku tersebut di letakkan di sembarang tempat menambah kondisi buku di perpustakaan semakin berhambur sehingga susah jika mencari buku itu kembali tapi setelah di terapkan sistem klasifikasi saya bisa mendapatkan informasi mengenai tempat keberadaan buku yang ingin saya cari dengan cepat dan jelas. Karena sistem klasifikasi membuat buku terkelompokkan sesuai dengan nomor klasifikasinya masing masing dan siswa maupun pegawai perpustakaan dapat meletakan kembali buku yang telah di baca itu di rak buku itu kembali sehingga penataaan buku menjadi lebih rapi, enak dilihat dan mudah untuk di temukan kembali.(wawancara dengan Jamila S.Pd tanggal 23 mei 2016). Tabel 6. Ke Efesienan Waktu Menelusur Bahan Pustaka. Menurut Sebelum Setelah No Responden F % F % 1 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total Data primer, Tabel hasil dari kuesioner yang telah diolah tahun
21 Berdasarkan tabel 6 di atas bahwa Ke Efesienan waktu dalam menelusur bahan pustaka Sebelum di terapkan sistem klasifikasi adalah 39 orang atau % yang menyatakan sangat baik, 21 orang atau % menyatakan baik dan 18 orang atau 20.69% menyatakan cukup baik,9 orang atau % menyatakan kurang baik dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. Sedangkan setelah di terapkan sistem klasifikasi 45 orang atau % yang menyatakan sangat baik, 23 orang atau % menyatakan baik dan 19 orang atau % menyatakan cukup baik,selanjutnya tidak ada yang menyatakan kurang baik dan tidak ada yang menyatakan tidak baik. Selain hasil dari tabel kuesioner di peroleh pula hasil wawancara peneliti pada informan selaku guru wali kelas IX C SMP Negeri 17 Kendari terkait dengan pertanyaan tentang bagaimana Ke Efesienan Waktu Menelusur bahan pustaka di perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC yang mengatakan bahwa: Saya selaku guru wali kelas IX C melihat bahwa sebelum di terapkan sistem klasifikasi siswa membutuhkan waktu lama saat akan menemukan buku yang di inginkan tapi setelah di terapkan sistem klasifikasi membuat siswa lebih cepat menemukan kembali buku tersebut dengan cepat tanpa lama lama membuang waktunya dalam pencarian. (wawancara dengan Jamila S.Pd tanggal 23 mei 2016) Tabel 7. Penggunaan kartu katalog sebagai alat penelusuran bahan pustaka. Menurut Sebelum Setelah No Responden F % F % 1 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Total Data primer, Tabel hasil dari kuesioner yang telah diolah tahun 2016 Berdasarkan tabel 7 di diatas menunjukan bahwa penggunaan kartu katalog sebagai alat penelusuran bahan pustaka di SMP Negeri 17 Kendari sebelum menggunakan sistem klasifikasi 21
22 yaitu: tidak ada yang menyatakan sangat baik dan tidak ada yang menyatakan baik dan 25 orang atau % menyatakan cukup baik selanjutnya 27 orang atau % menyatakan kurang baik dan 35 orang atau 40.23% menyatakan tidak baik. Sedangkan penggunaan kartu katalog sebagai alat penelusuran bahan pustaka di SMP Negeri 17 Kendari setelah menggunakan sistem klasifikasi yaitu: tidak ada yang menyatakan sangat baik, 21 orang atau % menyatakan baik dan 26 orang atau % menyatakan cukup baik selanjutnya 29 orang atau % menyatakan kurang baik dan 11 orang atau % menyatakan tidak baik. Selain hasil dari tabel kuesioner di peroleh pula hasil wawancara peneliti pada informan selaku guru wali kelas IX C SMP Negeri 17 Kendari terkait dengan pertanyaan tentang bagaimana ke evisienan Waktu Menelusur bahan pustaka di perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari sebelum dan setelah di terapkan sistem klasifikasi DDC beliau mengatakan bahwa: Saya selaku guru wali kelas IX C melihat bahwa setelah mendapat penjelasan dari pegawai perpustakaan saya dapat menilai bahwa sebelum di terapkan sistem klasifikasi kartu katalog tidak bisa di gunakan dan setelah sistem klasifikasi di terapkan kartu katalog pun bisa di gunakan jadi memang seharusnya buku di klasifikasi dulu secara menyeluruh agar kartu katalog pun bisa di gunakan sebagaimana fungsinya.(wawancara dengan Jamila S.Pd tanggal 25 mei 2016). KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan sistem klasifikasi di SMP Negeri 17 Kendari dalam meningkatkan efektivitas penelusuran bahan pustaka dengan di terapkannya sistem klasifikasi dapat berjalan baik. Hal ini dapat di lihat dari hasil wawancara bersama pegawai perpustakaan dan guru kelas yang menyatakan adanya perubahan yang signifikan yang menunjukkan bahwa dengan di terapkannya sistem klasifikasi penataan bahan pustaka menjadi lebih baik dan membuat penelusuran bahan pustaka menjadi lebih efektiv atau meningkat. 22
23 2. Penerapan sistem klasifikasi dalam meningkatkan efektivitas penelusuran bahan pustaka di perpustakaan SMP Negeri 17 Kendari di nyatakan baik hal ini dapat di lihat dari hasil kuesioner yang di berikan pada responden atau siswa yang menunjukan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan baik dan sangat baik terhadap penelusuran bahan pustaka menjadi lebih efektiv dengan di terapkannya sistem klasifkasi. Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa sistem klasifikasi membuat penataan bahan pustaka menjadi lebih baik dan penelusuran bahan pustaka menjadi lebih efektiv atau meningkat. SARAN Berasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat mengemukakan saran sebagai berikut: 1. Seharusnya buku di klasifikasi secara keseluruhan sebagai alat penelusuran informasi 2. Sebaiknya setiap bahan pustaka harus di buatkan kartu katalog sebagai alat bantu untuk lebih mempermudah penelusuran informasi perpustakaan dan untuk memenuhi kriteria perpustakaan terbaik harus lengkap menggunakan kartu katalog hal ini berdasarkan peraturan katalogisasi yang di terbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI Untuk semua jenis perpustakaan. 23
24 DAFTAR PUSTAKA B Arif, Surachman Penelusuran Informasi Sebuah Pengenalan Bagi Pustakawan. Surabaya: Pustaa Cendikia Utama. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Basuki,Sulistiyo Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud. Darmono Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah. Jakarta:Grasindo. Hamakonda, Towa P dan J.N.B. Tairas Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey, ed. 5,cet. 9, Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hasan, M. Iqbal Analisis Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Hasugian, Jonner Penelusuran Informasi Ilmiah Secara Online: Perlakuan terhadap Seorang Pencari Informasi sebagai Real User. Diakses melalui Pustaka, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. Vol.2 diakses melalui [ pada tanggal 17 April 2013 pukul 09:01 WIB. Lasa, HS Jenis-jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan,Yogyakarta: UGM Pres. Noerhayati Pengelolaan Perpustakaan Jilid 1. Bandung: Alumni. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun Diakses melalui [ ] pada tanggal 5 Agustus 2013 pukul WIB. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi Mixed Method. Bandung Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suwarno, Wiji Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan: sebuah pendekatan praktis. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Undang-undang No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Diakses melalui [ pada tanggl 5 Agustus 2013 pukul WIB. 24
TEMU KEMBALI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SUMBAR
TEMU KEMBALI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SUMBAR Fandi Ahmad 1, Ardoni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang email: fandiahmad882@yahoo.com.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.
digilib.uns.ac.id 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perpustakaan Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang
Lebih terperinciOleh Nia Hastari Doddy Rusmono Dini Suhardini
HUBUNGAN PERSEPSI PEMUSTAKA TENTANG SISTEM KLASIFIKASI DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION (DDC) DENGAN PEMANFAATAN SISTEM TELUSUR ELEKTRONIK DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG Oleh Nia Hastari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur pendukung akademik penting yang tidak dapat terlepas dari kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PEMUSTAKA. *Salsi Estiani**Sitti Harmin***Masrul
PENGGUNAAN MEDIA INFORMASI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PEMUSTAKA *Salsi Estiani**Sitti Harmin***Masrul Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan Fakultas
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PUSTAKAWAN PADA BAGIAN PELAYANAN SIRKULASI (STUDI PADA PERPUSTAKAAN MTS NEGERI 2 KONAWE) Oleh :
ANALISIS KINERJA PUSTAKAWAN PADA BAGIAN PELAYANAN SIRKULASI (STUDI PADA PERPUSTAKAAN MTS NEGERI 2 KONAWE) Oleh : *Wa Oha **M. Najib Husain*** Muh. Zein Abdullah Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu
Lebih terperinciDisusun Oleh : Mulyati
Disusun Oleh : Mulyati Kegiatan pengolahan bahan pustaka dapat dibagi menjadi tiga kelompok 1. Pra-Katalog Merupakan awal dari kegiatan pengolahan bahan pustaka. Pra-katalog ini meliputi pengadaaan bahan
Lebih terperinciMANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA
MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA Oleh: Abd Manaf Mamonto Antonius M. Golung (e-mail: abdmanafmamonto@gmail.com) Abstrak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan studi. Selanjutnya pasal 8 dari Peraturan Presiden No. 20, 1961
digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan ialah kumpulan buku-buku yang diorganisasi sedemikian rupa untuk dipergunakan bagi keperluan membaca, konsultasi, dan studi.
Lebih terperinciBIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG
BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN 1982-2012 KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG Evi Novita Sari 1, Malta Nelisa 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan
Lebih terperinciLayanan Sirkulasi dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna di Perpustakaan Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN)
Layanan Sirkulasi dalam Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi Pengguna di Perpustakaan Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) Ranny Wulandari 1, Rohanda 2, Tati Sumiati 3 Jurusan Ilmu Informasi dan
Lebih terperinciuntuk keperluan studi atau bacaan, studi ataupun rujukan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini dimana informasi sangat dibutuhkan oleh manusia mengetahui suatu hal yang belum diketahui sebelumnya. Kemajuan teknologi juga membuat manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. KONDISI LEMBAGA
BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI LEMBAGA Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab V Pasal 26 Ayat 4 yang berbunyi Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG TINGKAT KUNJUNGAN MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO. Oleh. *Selmi **Hj. St Harmin ***Jumrana
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG TINGKAT KUNJUNGAN MAHASISWA PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO Oleh *Selmi **Hj. St Harmin ***Jumrana Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu
Lebih terperinciKEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN JURUSAN GIZI POLTEKKES NEGERI KENDARI.
KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN JURUSAN GIZI POLTEKKES NEGERI KENDARI. Mariati* Hj. Siti Harmin** Muh. Zein Abdullah*** Jurusan Ilmu
Lebih terperinciPENGGUNAAN SISTEM KLASIFIKASI ANTARA SISTEM KLASIFIKASI THE NATIONAL TECHNICAL INFORMATION SERVICE DAN DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION Ricki Hendriyana *
PENGGUNAAN SISTEM KLASIFIKASI ANTARA SISTEM KLASIFIKASI THE NATIONAL TECHNICAL INFORMATION SERVICE DAN DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION Ricki Hendriyana * Abstract The NTIS classification system has simpler
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan informasi, hal ini dibutuhkan untuk. menciptakan sumber daya manusia yang profesional.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini masyarakat dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dan informasi, hal ini dibutuhkan untuk menciptakan sumber daya manusia
Lebih terperinci2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Katalog Pengatalogan ( cataloging ) berasal dari kata katalog yang berarti suatu daftar bahan pustaka yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan yang disusun secara sistematis,
Lebih terperinciTINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
TINJAUAN TENTANG PENGGUNAAN OPAC DI PERPUSTAKAAN POLTEKKES KEMENKES RI PADANG Rahmat Ramadhanu 1, Ardoni 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email: rahmat.ramadhanu@rocketmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia perpustakaan dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri
Lebih terperinciLokasi Gedung Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Perpustakaan Umum Kabupaten Gianyar Tahun 2016
Lokasi Gedung Perpustakaan Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Perpustakaan Umum Kabupaten Gianyar Tahun Yan Robeth Kamajaya 1, Richard Togaranta Ginting 2, Made Kastawa 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai
Lebih terperinciEFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA PAYAKUMBUH
EFEKTIVITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN DI KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KOTA PAYAKUMBUH Mawaddhatul Izzaty 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciPERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA
PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA Oleh: Listiani Lawe Syanne Harindah Jonny J. Senduk e-mail: listiani_lawe@yahoo.com
Lebih terperinciPERILAKU PEMUSTAKA DALAM TEMU KEMBALI KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN OPAC BERBASIS SliMS (Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Ponorogo)
PERILAKU PEMUSTAKA DALAM TEMU KEMBALI KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN OPAC BERBASIS SliMS (Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Ponorogo) Mujiati 1 Abstract: An increase of library collection and information explosion
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Andriko Firma 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciKETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA
KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN DAERAH SULAWESI TENGGARA *Jumal Anse* *Asrul Jaya *** Sutiyana Fachruddin Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Lebih terperinciEvaluasi Layanan Sirkulasi Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa
Evaluasi Layanan Sirkulasi Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Ni Putu Ayu Sri Wahyuni ) ) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana EMAIL : ayusri.as8@gmail.com ) ABSTRACT The purpose
Lebih terperinciPENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA
A. Pengertian Y PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA Juhaeri ang dimaksud dengan pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan yang berkenaan dengan bahan pustaka, sejak bahan pustaka tiba di perpustakaan, sampai tersusun
Lebih terperinciPenerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa
Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Ni Putu Ratih Adnyana Putri 1, I Putu Suhartika 2, Richard Togaranta Ginting 3 Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi negeri atau swasta. Menurut Fahmi (2009:1) Perpustakaan perguruan tinggi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang ada di perguruan tinggi negeri atau swasta. Menurut Fahmi (2009:1) Perpustakaan perguruan
Lebih terperinciPENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Miftahul Jannah 1, & Nasaruddin 2 1 Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar 2
Lebih terperinciPELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI SD NEGERI GIWANGAN, GOLO DAN UNGARAN I
PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI SD NEGERI GIWANGAN, GOLO DAN UNGARAN I SCHOOL LIBRARY SERVICES IN IMPROVING STUDENT S READING INTEREST IN SD NEGERI GIWANGAN, GOLO
Lebih terperinciKompetensi Pustakawan Pengolahan. Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan adalah tempat menyimpan informasi baik tercetak maupun non-cetak. Perpustakaan juga sebagai sarana pembelajaran menemukan sumber daya
Lebih terperinciKLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
KLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN SEKOLAH Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri
Lebih terperinciMAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar
MAKALAH Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP. Di susun Oleh : Vita Ayu Wulandari 1300005093 7B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN BAHAN PUSTAKA DI RAK PERPUSTAKAAN
Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 9 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN BAHAN PUSTAKA DI RAK PERPUSTAKAAN Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Lebih terperinciSri Mentari 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
PENYUSUNAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI UNTUK SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA TAHUN 2009-2013 KOLEKSI PERPUSTAKAAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI PADANG Sri Mentari 1,
Lebih terperinciKatalog dan Minat Baca
Katalog dan Minat Baca Oleh Ika Laksmiwati Sejarah peradaban manusia di mulai dengan kehidupan yang sangat sederhana. Pada awalnya manusia hanya membutuhkan makanan dan tempat untuk bertahan hidup. Dengan
Lebih terperinciSIKAP MAHASISWA FISIP UNSRAT TERHADAP JASA LAYANAN UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT. Oleh: Drs. Anthonius M. Golung, SIP
SIKAP MAHASISWA FISIP UNSRAT TERHADAP JASA LAYANAN UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT Oleh: Drs. Anthonius M. Golung, SIP e-mail: tonygolung@yahoo.com Abstract The aim of this research is to evaluate the attitude
Lebih terperinciTHE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL
THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL Hijir Kurniati1, Muslim1, Hendrizal1 1Program Pancasila The Educational and citizenship
Lebih terperinciMENENTUKAN SKALA PRIORITAS SISTEM INFORMASI LAYANAN OPAC STUDI KASUS DI BADAN PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG
BIBLIOTIKA Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 1 No 1 - April 2017 (81-90) MENENTUKAN SKALA PRIORITAS SISTEM INFORMASI LAYANAN OPAC STUDI KASUS DI BADAN PERPUSTAKAAN UMUM DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah (BPAD)
37 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Daerah (BPAD) Pada awalnya perpustakaan yang berlokasi di Jl. W. Monginsidi ini disebut Perpustakaan Wilayah
Lebih terperinciOleh Hada Hidayat Margana Irvan Amir Central Library Universitas Pendidikan Indonesia
P-ISSN : 2089-6549 E-ISSN : 2582-2182 Tahun 5, Volume 5 No. 2 Nopember 2015 The Relationship between The Promotion of Library Service and Increased Student Visits to School Library Oleh Hada Hidayat Margana
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMANFAATAN LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH OLEH SISWA KELAS VIII TH. AJARAN 2013/2014 SMP N 2 KERJO KAB. KARANGANYAR
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN LAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH OLEH SISWA KELAS VIII TH. AJARAN 2013/2014 SMP N 2 KERJO KAB. KARANGANYAR Yusi Fibriyanti, Tri Wahyu Hari Murtiningsih * Program Studi Ilmu Perpustakaan,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER (Improving the third grade student's ability in writing a paragraph by using puzzle as the
Lebih terperinciMANAJEMEN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 07 KENDARI. Sri Hapsari *M. Najib Husain **Jumrana ***
MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 07 KENDARI Sri Hapsari *M. Najib Husain **Jumrana *** Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Email : Hapsarisri94@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu
Lebih terperinciPENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMAN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMAN 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Mulyatri Jajulita 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciSISTEM TEMU KEMBALI KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT
SISTEM TEMU KEMBALI KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT Jumaidi Akhri 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciPEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII
PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN 2010-2012 DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII Julia Pratiwi 1, Ardoni 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan
Lebih terperinciPELATIHAN KLASIFIKASI BUKU DAN PEMBUATAN KARTU KATALOG BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA SINGARAJA.
PELATIHAN KLASIFIKASI BUKU DAN PEMBUATAN KARTU KATALOG BUKU BAGI PETUGAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) DI KOTA SINGARAJA oleh, I Ketut Artana Unit Perpustakaan Universitas Pendidikan
Lebih terperinciMENGGUNAKAN DDC. Oleh: Fiqru Mafar
MENGGUNAKAN DDC Oleh: Fiqru Mafar Skema umum Klasifikasi Schedules Notasi Index Number building Schedules Skema pengelompokan berdasarkan nomor urut tertentu, mulai dari yang paling umum ke yang paling
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN
BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas tertentu (Hasan,
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH BAGI SISWA DI SMK NEGERI 1 PARE-PARE
EFEKTIVITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH BAGI SISWA DI SMK NEGERI 1 PARE-PARE Ismail & Muhammad Darwis Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinci2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perpustakaan SMA Negeri 6 Bandung merupakan salah satu perpustakaan yang cukup lengkap akan sarana dan prasarana yang ada, terbukti dengan terdapatnya beberapa
Lebih terperinciPERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FUNGSI PELAYANAN REFERENS DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA
PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP FUNGSI PELAYANAN REFERENS DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA Oleh: Wa Jumaeda La Tiwu A. Tabaga Anton Boham e-mail: wajumaedalatiwu1508@gmail.com
Lebih terperinciPEMANFAATAN SENAYAN LIBRARY INFORMATION MANAGEMENT SYSTEM (SLIMS) DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS WARMADEWA TUGAS AKHIR
PEMANFAATAN SENAYAN LIBRARY INFORMATION MANAGEMENT SYSTEM (SLIMS) DI PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS WARMADEWA TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH PUTU LARAS ANGELIA 1221503007 PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE
ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE 2009-2010 Rochani Nani Rahayu 1 dan Tupan 2 1 Pustakawan Madya PDII-LIPI 2 Pustakawan Madya PDII-LIPI *Korespondensi: nanipdii@yahoo.com ABSTRACT This study
Lebih terperinciZulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
ANALISIS SITIRAN TERHADAP TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN 2010 2012 Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2
Lebih terperinciMAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA
MAANFAAT PENDIDIKAN PEMAKAI DALAM PENGGUNAAN KATALOG UPT PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI MANADO OLEH MAHASISWA Oleh: Siddiq Hamdjah A.M. Golung Deasy M.D. Warouw e-mail: siddiqhamdjah@yahoo.co.id Abstark
Lebih terperinciPERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KINERJA PELAYANAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI. Oleh :
PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP KINERJA PELAYANAN PENGGUNA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI Oleh : *Ratno Pratama** H. La Ode Muh. Umran** *Jumrana*** Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Ilmu Perpustakaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan modernisasi pada sekarang ini jika ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dan modernisasi pada sekarang ini jika ingin mendapatkan dan mencari tahu keberadaan sebuah informasi yang diketahui sudah semakin canggih dan cepat
Lebih terperinciPENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU
1 PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU Helmi Yanti, Drs. Zariul Antosa, M.Sn, Mahmud Alpusari, S.Pd., M.Pd myza1403@yahoo.com,
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TERHADAP PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 16 PADANG
PERSEPSI SISWA TERHADAP PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 16 PADANG Rika Oktavia 1, Desriyeni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email: rika.ajadech90@yahoo.com
Lebih terperinciSusilawati, Suarman, Rina Selva Johan . ( ),
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR KELAS VIII MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SMP ISLAM AL-MUHSININ RIMBA MELINTANG KABUPATEN ROKAN HILIR Susilawati,
Lebih terperinciKinerja Pustakawan Berlatar Belakang Guru dalam Pengolahan Koleksi Perpustakaan di Perpustakaan SMP Widya Suara Sukawati
Kinerja Pustakawan Berlatar Belakang Guru dalam Pengolahan Koleksi Perpustakaan di Perpustakaan SMP Widya Suara Sukawati I Ketut Surya Inra Rozzadi 1, I Putu Suhartika 2, Ni Putu Premierita Haryanti 3
Lebih terperinciA. Laporan Kegiatan Di Tempat Magang
BAB III PELAKSAAN MAGANG A. Laporan Kegiatan Di Tempat Magang Kegiatan yang dilakukan penulis ketika melakukan Kuliah Kerja Pusdokinfo (KKP) yang dilaksanakan mulai tanggal 9 Februari 2016 hingga 24 Maret
Lebih terperinciPENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN ISNSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
Vol. 3, No. 2, Nopember 2013 PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN ISNSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL oleh Mahayu Kusumaningtyas Dian Arya Program Studi
Lebih terperinciDinn Wahyudin. Vol. 2, No. 2, Desember 2015
HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN JURNAL DENGAN KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERUSTAKAAN UPT BIT LIPI BANDUNG (Studi Deskriptif Sistem Layanan Tertutup (Close Access) pada Layanan Jurnal di Perpustakaan UPT BIT LIPI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
Lebih terperinciPEMBUATAN BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMA N 1 PAINAN
PEMBUATAN BUKU PEDOMAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMA N 1 PAINAN Ryska Dian Permata 1, Marlini 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang email: ryskadianpermata@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan
Lebih terperinciPROFIL PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 1 KEDIRI
PROFIL PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 1 KEDIRI A. VISI Terciptanya Anak Didik, Guru, Karyawan SMP Negeri 1 Kediri yang Berkualitas dengan Budaya Membaca dan Belajar. B. MISI Menjadikan Perpustakaan SMP Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sumardi suryabrata, Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan
Lebih terperinciPENGOLAHAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI SD NEGERI PERCOBAAN 3 KECAMATAN PAKEM, YOGYAKARTA
1.190 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 12 Tahun ke-5 2016 PENGOLAHAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI SD NEGERI PERCOBAAN 3 KECAMATAN PAKEM, YOGYAKARTA THE PROCESSING OF LIBRARY COLLECTION IN ELEMENTARY
Lebih terperinciPEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN, DI PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN BANGLI
PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN, DI PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN BANGLI I Kadek Yudi Kertayas 1), Ricard Togaranta Ginting, S.Sos, M.Hum.2), Drs Made Kastawa,Ss,M.Lib 3) Fakultas Ilmu
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SMK N 1 PURWOREJO
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/elektro 53 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN KEJURUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD
PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD Oleh: Siti Mudrikah 1, Tri Saptuti Susiyani 2, Suhartono 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciSTRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1
STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1 Perpustakaan perguruan tinggi sebagai unit pelaksana teknis yang membantu perguruan tinggi dalam
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI III.1 Sistem Informasi III.1.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005). Sistem dapat diartikan sebagai
Lebih terperinciDEWEY DECIMAL CLASSIFICATION. Apabila Kita pergi ke sebuah perpustakaan, kemudian kita mencari buku yang
DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION Apabila Kita pergi ke sebuah perpustakaan, kemudian kita mencari buku yang kita perlukan pada sebuah sistem catalog computer yang tersedia, setelah memasukkan judul buku dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan pusat informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan juga mempunyai peranan penting sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan pusat informasi yang dapat dimanfaatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perpustakaan juga mempunyai peranan penting sebagai
Lebih terperinciPENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL
PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Guru Memperoleh
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO
STUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO Oleh: Anthonius M. Golung e-mail: tonygolung@yahoo.com Abstract Target of this research is to know student
Lebih terperinciKLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA Oleh: Gatot Subrata, S.Kom
KLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak: Sistem klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC) adalah sistem klasifikasi fundamental yang mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan subyek
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA DI PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 3 DENPASAR
ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA DI PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 3 DENPASAR Ida Ayu Gede Aprapti 1,Richard Togaranta Ginting 2, Ni Putu Premierita 3 Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Udayana
Lebih terperinciEVALUASI LAYANAN REFERENSI DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT
EVALUASI LAYANAN REFERENSI DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PROVINSI SUMATERA BARAT Hanisatul Husna 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciPEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG
PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG Sri Novianti Putri 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kebenaran mulai dari asas-asas yang telah diketahui sedikit demi sedikit untuk
66 BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian perlu adanya metode. Untuk mencapai hasil penelitian ilmu pengetahuan, penulis membutuhkan urutan demonstrasi pembuktian tentang kebenaran mulai dari asas-asas
Lebih terperinciJURNAL ILMU PERPUSTAKAAN Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013 Halaman 1-5 Online dari http:
PERSEPSI PEMUSTAKA PADA LAYANAN PENELUSURAN INFORMASI MELALUI ONLINE PUBLIC ACCESS CATALOGUE (OPAC) DI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI YAYASAN PHARMASI SEMARANG Oleh : Roni Kurniawan, Heriyanto, M,IM* Email
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT GURU MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SDN 09 AIR TAWAR BARAT
FAKTOR PENYEBAB KURANGNYA MINAT GURU MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SDN 09 AIR TAWAR BARAT Lisa Linalti 1, Ardoni 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email: lisalinalti@yahoo.com
Lebih terperinciPEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN SMAN 1 KINTAMANI
PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN SMAN 1 KINTAMANI I Komang Suyanjaya 1, Richard Togaranta Ginting 2, I Putu Suhartika 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana Email: komangsuyan@gmail.com
Lebih terperinciBAGAN KLASIFIKASI DAFTAR TAJUK SUBYEK TESAURUS
PENGKATALOGAN / PENGINDEKSAN PENGKATALOGAN DESKRIPTIF PENGINDEKSAN SUBYEK FISIK BAHAN PUSTAKA ISI BAHAN PUSTAKA DESKRIPSI BIBLIOGRAFI ANALISIS SUBYEK TAJUK ENTRI UTAMA PENERJEMAHAN: MENJADI TAJUK SUBYEK
Lebih terperinciPERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
PERSEPSI PEMUSTAKA TERHADAP LAYANAN SIRKULASI DI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Mifthahul Jannah 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Informasi, Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas
Lebih terperinciPENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PASCAGEMPA DI UPT PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X
PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA PASCAGEMPA DI UPT PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Tika Iman Sari 1, Desriyeni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang email: tikaimansary@yahoo.com
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH DALAM IPS
1.458 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 15 Tahun ke-5 2016 MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMECAHKAN MASALAH DALAM IPS PROBLEM BASED LEARNING TO IMPROVE PROBLEM
Lebih terperinciPEMBUATAN ABSTRAK INFORMATIF LAPORAN PENELITIAN KOLEKSI LAYANAN DEPOSIT DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT
PEMBUATAN ABSTRAK INFORMATIF LAPORAN PENELITIAN KOLEKSI LAYANAN DEPOSIT DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT Devi Nofrida Nur 1, Malta Nelisa 2 Program Studi Informasi Perpustakaan
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN WEBPAC DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI PEMUSTAKA DI UPT PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG (ITB)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, segala aspek kehidupan manusia pun kini ikut mengalami perubahan agar dapat menyesuaikan dengan
Lebih terperinci