BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Analisis isu-isu strategis Kabupaten Wonogiri untuk perencanaan jangka menengah daerah kurun waktu diidentifikasi melalui serangkaian proses. Dimulai dari identifikasi permasalahan menurut urusan pemerintahan, analisis lingkungan strategis, kemudian diperoleh daftar calon isu strategis.permasalahan daerah tidak terlepas dari permasalahan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. Selanjutnya dilakukan pembobotan melalui konsultasi dengan perangkat daerah dan dihasilkandaftarisustrategis per urusanpemerintahan. Dari kompilasiinidiperoleh kesimpulan tantangan yang dihadapi pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam penyusunan program pembangunan daerah , yaitu (1) Peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan; (2) Untuk meningkatkan daya saing daerah dan menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan pasar tradisional (pasar rakyat); (3) Mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program pendidikan gratis yang berkualitas; (4) Meningkatkan derajat kesehatan terutama di wilayah perbatasan; (5) peningkatan pendapatan masyarakat melalui sektor pertanian. Masalah dan tantangan pokok yang akan dihadapi pemerintah pada periode sebagaimana dalam RPJM Nasional adalah sebagai berikut: 1. Ketersediaan infrastruktur untuk mendukung peningkatan kemajuan ekonomi sangat terbatas dan harus dapat ditingkatkan. Keterbatasan ketersediaan infrastruktur selama ini merupakan hambatan utama untuk memanfaatkan peluang dalam peningkatan investasi serta menyebabkan mahalnya biaya logistik. 2. Penguatan struktur ekonomi, berupa penguatan sektor primer, sekunder dan tersier secara terpadu, dengan sektor sekunder menjadi penggerak utama perubahan tersebut. Kemajuan sektor industri pengolahan masih berjalan lambat. Padahal agar perekonomian bergerak lebih maju sektor industri pengolahan harus menjadi motor penggerak. 3. Beberapa peraturan perundang-undangan yang ada, pusat dan daerah, telah menjadi kendala untuk mendorong perekonomian ke arah yang lebih maju karena saling tumpang tindih dan terjadi kontradiksi antara yang satu dengan yang lain. Peraturan perundangan tersebut perlu direformasi. 4. Penerapan dan penguasaan teknologi juga masih sangat terbatas. Hal ini mengakibatkan ongkos untuk menghasilkan suatu produk menjadi mahal dan kualitas barang serta produkinovatif yang dihasilkan sangat terbatas, sehingga daya saing usaha tidak seperti yang diharapkan. RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 1

2 5. Kemampuan untuk membiayai pembangunan terbatas. Hal ini terkait dengan upaya untuk menggali sumber-sumber penerimaan masih belum optimal. Disamping itu anggaran yang digunakan untuk hal-hal yang tidak produktif seperti subsidi BBM masih sangat besar. Menggali sumber-sumber penerimaan dan mengefektifkan pengeluaran pembangunan menjadi tantangan yang harus dihadapi. Kondisi geoekonomi global tetap akan menjadi tantangan sekaligus peluang bagi perekonomian Indonesia dalam lima tahun ke depan. Tantangan dan peluang tersebut antara lain adalah: Pertama, proses pemulihan ekonomi global saat ini diperkirakan akan berlangsung secara moderat. Hal ini karena proses pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang berlangsung secara bertahap dan pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang cukup tinggi akan diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa yang diperkirakan akan tetap lemah dan rentan akibat masih tingginya tingkat utang dan fragmentasi keuangan yang menahan laju permintaan domestik. Kedua, pusat ekonomi dunia ke depan diperkirakan akan bergeser terutama dari kawasan Eropa-Amerika ke kawasan Asia Pasifik. Hal ini karena pertumbuhan ekonomi negara berkembang yang cukup tinggi akan mengakibatkan negara berkembang menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia. Ketiga, tren perdagangan global ke depan tidak saja dipengaruhi oleh peranan perdagangan barang, tetapi juga oleh perdagangan jasa yang diperkirakan akan terus meningkat dan menjadi bagian penting dari mesin pertumbuhan global. Keempat, harga komoditas secara umum diperkirakan menurun, namun harga produk manufaktur dalam tren meningkat.kelima, semakin meningkatnya hambatan non tarif di negara tujuan ekspor. Hal ini merupakan salah satu akibat dari krisis global yang terjadi beberapa tahun lalu yang memicu kecenderungan masing-masing negara untuk mengamankan pasar domestiknya melalui upaya penerapan hambatan perdagangan yang berupa non tariff measures (NTMs) dan non tariff barriers (NTBs). Keenam, implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 yang telah dimulai tanggal 31 Desember Dengan MEA 2015, ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan satu kesatuan basis produksi, sehingga akan terjadi aliran bebas barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja terampil antarnegara ASEAN. Ketujuh, pergeseran fenomena kerjasama ekonomi ke arah plurilateral dan mega blok. Hal ini bermula dari kesadaran bahwa kerjasama plurilateral dapat mengurangi kerumitan yang terjadi (noodle bowl syndrome) akibat banyaknya kesepakatan bilateral. Pergeseran paradigma arsitektur kerjasama ekonomi globaltidak berhenti pada tingkat plurilateral, karena saat ini telah berkembang keinginan negaranegara untuk membangun konstelasi kerjasama ekonomi yang lebih luas. RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 2

3 Konstelasi geo-politik global dan regional akan menjadi tantangan bagi negara Indonesia. Amerika Serikat mejadi kekuatan utama dunia. Dalam membentuk aliansi kekuatan ekonomi, Amerika Serikat juga berperan dalam menggalang keikutsertaan negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk bergabung dalam Trans Pacific Partnership (TPP). Bagi Indonesia, stabilitas dan kemanan kawasan perlu dipelihara agar dapat melaksanakan pembangunan dengan baik tanpa gangguan. Sekalipun tidak terlibat secara langsung, Indonesia perlu terus mengantisipasi perkembangan konflik di Laut Tiongkok Selatan (LTS). Selain kawasan LTS, yang perlu mendapatkan perhatian dan respon yang serius adalah kawasan Samudera Hindia. Kawasan ini merupakan penghubung antara Asia dan Afrika serta sebagai jembatan menuju Eropa. Kawasan Samudera Hindia mengandung potensi besar dan peluang bisnis yang menguntungkan bagi Indonesia untuk melakukan investasi dan kerja sama perdagangan di bidang perta-nian, produk makanan, sektor konstruksi, energi, pertambangan, perikanan dan sebagainya. Secara geografis Indonesia masih menghadapi masalah perbatasan di laut dengan negara tetangga, yakni India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, TimorLeste dan Australia. Sedangkan batas darat dengan tiga negara yakni Malaysia, Timor-Leste dan Papua Nugini. Sekalipun upaya perundingan perbatasan telah dilakukan dan menghasilkan kemajuan yang signifikan, persoalan perbatasan ini masih menyisakan potensi konflik yang cukup besar. Permasalahan di Jawa Tengah berdasarkan kondisi lima tahun terakhir adalah 1) kemiskinan 2) pengangguran 3) kesejahteraan pekerja 4) pendidikan 5) kesehatan 6) penanganan PKMS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) 7) keadilan gender dan perlindungan anak 8) seni budaya jawa 9) ketimpangan pendapatan masyarakat dan antar wilayah 10) energi 11) pangan 12) iklim investasi 13) koperasi dan UMKM 14) pariwisata 15) aset daerah 16) reformasi birokrasi 17) politik 18) keamanan dan ketertiban masyarakat 19) infrastruktur dan perhubungan 20) sumber alam dan lingkungan hidup 21) penanggulangan bencana. Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan dalam kerangka keterpaduan perencanaan pembangunan nasional maupun regional. Oleh karena itu tahap awal dari perencanaan pembangunan daerah dimulai dengan melakukan analisis terhadap hasil pembangunan dan permasalahannya. Tujuannya adalah agar perencanaan pembangunan daerah dapat bersinergi dan memberikan kontribusi dalam pemecahan permasalahan pembangunan baik di daerah, regional maupun tingkat nasional. Identifikasi permasalahan pembangunan digunakan untuk menentukan program pembangunan daerah yang tepat sebagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi, oleh karenanya dibutuhkan ketepatan dalam melakukan identifikasi dengan RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 3

4 menggunakan kriteria tertentu sehingga menghasilkan daftar permasalahan yang secara faktual dihadapi dalam pembangunan. Permasalahan pembangunan di Kabupaten Wonogiri pada dasarnya merupakan akumulasi dari berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah, baik Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar maupun Urusan Pilihan (berbasis keunggulan daerah/corecompetence). Dari kedua urusan tersebut kemudian di analisis berbagai permasalahan yang akan menjadi dasar dalam perumusuan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan program dalam RPJMD di Kabupaten Wonogiri selama 5 (lima) tahun ke depan. Permasalahan tersebut antara lain : 1. Masih banyaknya infrastruktur jalan dan jembatan sebagai penggerak roda ekonomi dan pembangunan yang rusak. 2. Keterbatasan pelayanan kesehatan terutama di daerah perdesaan dan wilayah perbatasan. 3. Kurangnya pemerataan dan perluasan pendidikan tanpa membedakan jenis kelamin, status sosial, agama, maupun letak lokasi geografis. 4. Kurang memadainya sarana dan prasarana pasar tradisional sebagai penampung aktivitas ekonomi masyarakat dan penghasil pendapatan asli daerah. 5. Masih banyaknya sarana dan prasarana irigasi pertanian yang rusak. 6. Kurang bantuan alat-alat mesin pertanian untuk mendukung produktivitas pertanian. 7. Kurang pengembangan kawasan sentra tanaman lokal daerah. 8. Masih adanya penduduk miskin khususnya di daerah perbatasan. 9. Masih rendahnya kualitas pelayanan publik dan kinerja birokrasi. Sedangkan isu-isu strategis menurut fungsi dan urusan pemerintahan daerah sebagai perumusan kebijakan umum dan program-program pembangunan daerah adalah sebagai beikut : 1. Tingkat kerusakan jalan, jembatan, dan irigasi tidak sebanding dengan pembangunannya serta masih rendahnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam pemeliharaan sarana prasarana dan tata ruang. 2. Terbatasnya sumberdaya kesehatan, belum optimal pelayanan kesehatan, masih adanya ancaman penyakit menular maupun penyakit yang tidak menular, dan masih banyaknya penduduk yang belum menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan. 3. Belum optimalnya aksesibilitas, sarana dan prasarana dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan. RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 4

5 4. Masih rendahnya daya saing produk Kabupaten Wonogiri di pasar nasional maupun global, belum lancarnya distribusibahan pokok/barang strategis, dan kurang memadainya kondisi saranaprasarana pasar tradisional. 5. Masih terdapat alih fungsi lahan tidak sesuai peruntukan, biaya produksi tidak sebanding dengan harga jual, belum optimalnya manajemen agribisnis, dan akses permodalan yang belum merata. 6. Masih banyaknya penduduk miskin di wilayah perbatasan. 7. Belum optimalnya pelayanan publik dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Lingkungan Strategis. Untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang berkualitas, sinergis, dan berkelanjutan, serta memperhatikan dinamika yang berkembang maka kondisi lingkungan strategis perlu mendapat perhatian sebagai pertimbangan untuk mempertajam arah kebijakan pembangunan ke depan. 1. Internal Kekuatan (Strength) 1) Secara geografisletak Kabupaten Wonogiri yang berada di perbatasan dengan Provinsi Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu kekuatan strategis dalam mendukung pembangunan daerah di Jawa Tengah. Kondisi topografi yang terdiri dari pegunungan, hutan, laut, waduk dan dataran yang terbentang luas, menjadikan Kabupaten Wonogiri memiliki potensisumberdaya alam yang banyak. Karakter topografi inilah yang membentuk pola hidrologi dan iklim yang sangat baik, dan mendukung pengembangan industri, pertanian dan pariwisata sebagai sektor utama pembangunan di Kabupaten Wonogiri. Potensi sumberdaya alam yang beragam, menjadikan wilayah Wonogiri cukup strategis sebagai wilayah penyangga kehidupan di Subosukawonosraten khususnya sumber air dari Waduk gajah Mungkur. Sebagai daerah penyangga air dengan karakteristik wilayah yang mudah terjangkau, potensi wisata banyak, menjadikan Kabupaten Wonogiri sebagai daerah menarik sebagai lokasi investasi ataupun tempat tinggal. 2) Sumber Daya Manusia merupakan salah satu kekuatan besar yang dimiliki kabupaten Wonogiri dalam membangun adalah jumlah penduduk yang cukup banyak, yang tersebar merata di seluruh wilayah, meskipun ada beberapa daerah yang padat seperti Wonogiri, Purwantoro, Pracimantoro dan Jatisrono. Bukan hanya jumlah penduduk yang besar, namun didukung dengan kualitas dan kapasitas penduduk yang baik, yang ditunjukkan dengan besaran Indeks RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 5

6 Pembangunan Manusia (IPM) yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, dapat menjadi kekuatan strategis untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan di Kabupaten Wonogiri. Kekuatan lain yang dimiliki masyarakat Wonogiri adalah karakter masyarakat yang kuat dan ulet dalam bekerja dan berbudaya, mengedepankan tenggang rasa, tepo saliro, gotong royong, dan pekerja keras, serta tetap melestarikan kearifan lokal yang beragam warisan nenek moyang. Kekuatan ini dapat menjadi modal dasar pada pembentukan masyarakat Wonogiri yang berbudaya. Kelemahan (Weakness) 1) Kependudukan Jumlah penduduk secara merata, selain menjadi kekuatan dapat pula menjadi kelemahan jika besarnya penduduk tidak diiringi dengan peningkatan kapasitas dalam menghasilkan barang/jasa. Besarnya penduduk akan menjadi beban berat dalam pembangunan jika pola konsumsi tumbuh lebih cepat dibanding dengan kemampuan berprodukasi masyarakatnya pada masa-masa mendatang. Penyebaran penduduk yang lebih terfokus di daerah perkotaan, juga menjadi kendala dalam proses pembangunan di KabupatenWonogiri. Situasitersebut dapat menggambarkan tumbuhnya kantong-kantong ekonomi yang tidak seimbang antara perkotaan dan pedesaan. Hal inilah yang menjadi kelemahan Kabupaten Wonogirti, yang harus segera dilakukan penyelesaian strategis agar percepatan pembangunan menuju masyarakat sejahtera dapat terwujud. 2) Kesenjangan Wilayah Kesenjangan wilayah di Kabupaten wonogiri, ditunjukkan dengan ketidakmerataan penyebaran penduduk, sumber-sumber ekonomi, infrastruktur jalan dan jembatan, serta sarana dan prasarana yang mendukung kehidupan masyarakat seperti sarana pendidikan dan kesehatan. 3) Birokrasi Keterbukaan birokrasi, keakuan (ego) sektoral Perangkat Daerah dan tidak mudahnya koordinasi dan perhatian sumberdaya aparatur pemerintah tidak seperti yang diharapkan, juga menjadi sebab penentuan kebijakan pemerintah yang tidak tepat. Selain itu juga, didukung dengan penetapan kebijakan anggaran yang tidak proporsional untuk masyarakat juga menjadi kendala besar dalam birokrasi saat ini, dimana anggaran untuk publik nilainya lebih kecil dibandingkan dengan anggaran untuk pegawai. RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 6

7 2. Eksternal Peluang (Opportunity) 1) Perkembangan kota-kota se Subosukawonosraten yang begitu pesat dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat dapat memberi peluang/kesempatan meningkatkan pendapatan bagi daerah untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Adanyakerjasama daerah di wilayah Soloraya / se-eks Karesidenan Surakarta, menjadikan Kabupaten Wonogiti mempunyai peran yang penting terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan transportasi, air waduk, hasil pertanian, pariwisata dan lahan. Hal ini juga didukung oleh kondisi geografis dan aksesibilitas yang mudah. Peluang inilah yang harus bisa ditangkap dan dimanfaatkan oleh Kabupaten Wongiti guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi pada masa yang akan datang. 2) Perkembangan Teknologi Teknologi yang semakin maju dan tak terbatas, terutama bidang teknologi informasi, menjadikan akses informasi ke seluruh belahan dunia dapat dengan mudah didapatkan. Sehingga hal ini menjadi peluang yang besar Kabupaten Wonogiri untuk mempromosikan produk barang dan jasa lokal ke seluruh mancanegara. Selain itu, dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat, maka peluang untuk meningkatkan nilai tambah serta varian produk-produk Indonesia juga semakin terbuka. Tuntutan akan kreativitas, inovasi dan kualitas sumberdaya manusia juga menjadi hal penting dalam menghadapi perkembangan teknologi di dunia yang semakin pesat. Terkait dengan permasalahan tersebut di atas, maka Kabupaten Wonogiri harus mengambil peran dengan cara menyediakan akses informasi yang mudah, murah dan cepat, khususnya sebagai media dalam memasarkan produk unggulan daerah yang dapat dipromosikan melalui media internet. Ancaman (Threat) 1) Globalisasi Pengaruh arus globalisasi berdampak pula pada kondisi di daerahbaik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Globalisasi sebagai sebuah bentuk proses interaksi antar individu dan negara tanpa dibatasi wilayah teritorial administratif, tidak hanya membuka peluang positif bagi relasi Indonesia dengan negaranegara lainnya di dunia, tetapi juga memberikan dampak negatif bagi perkembangan karakter dan budaya bangsa. Selain itu, globalisasi kerap menjadi sumber pemiskinan ekonomi suatu negara, yang berdampak bagi daerah-daerah, apabila tidak dibarengi dengan proteksi yang kuat dari negara tersebut. Terbukanya Pasar Bebas Asean, juga akan memberikan dampak negatif berupa kemudahan produk-produk negara ASEAN yang masuk RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 7

8 keindonesia, karena Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar merupakan pasar terbesar di ASEAN. Jika hal ini tidak disikapi dengan cara proteksi yang cukup, serta upaya peningkatan nilai tambah produk lokal Indonesia, maka Pasar Bebas Asean dapat mengancam perekonomian Indonesia terutama di daerah. 2) Perubahan Iklim Posisi geografis Kabupaten Wonogiri yang memiliki banyak kawasan hutan, laut dan pegunungan berkaitan dengan fenomena perubahan iklim mempunyai peran sangat penting. Hal ini terasa adanya pergantian musim yang mengakibatkan tanah longsor, kekeringan dan banjir. Perubahan ini memberi dampak serius terhadap berbagai sektor, misalnya kesehatan, pertanian, perekonomian, dan lain-lain. Ancaman paling serius akibat perubahan iklim terjadi di sektor pertanian. Dengan anomali cuaca yang tidak menentu, maka produksi dan produktivitas pertanian dapat terpengaruh, yang berdampak pada ketersediaan pangan yang tidak pasti. Selanjutnya secara rinci identifikasi permasalahan dan isu-isu strategis menurut fungsi dan urusan pemerintahan daerah sebagai perumusan kebijakan umum dan program-program pembangunan untuk lima tahun ke depan yaitu adalah sebagai berikut: 4.1. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar Urusan Pendidikan. Urusan Pendidikan merupakan kebutuhan dasar masyarakat wonogiri dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuanttas sumberdaya manusia. Tanggung jawab penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersamaantara pemerintah, masyarakat dan orang tua. Dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas, merata dan relevan berdasarkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka diperlukan berbagai program yang mengacu pada standar nasional pendidikan. Urusan Pendidikan. 1) Anak usia 3-6 tahun yang belum terlayani lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dan Taman Kanak-kanak; 2) Masih ada anak putus sekolah SD/MI dan SMP/MTs, rata-rata sekolah sekitar 6,39 tahun. 3) Belum semua Tenaga Pendidik yang baru memenuhi standar kualifikasi; RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 8

9 4) Sarana prasarana minimal pada jenjang SD/MI dan SMP/MTs belum 100 persen tercukupi baru sekitar 79 persen sampai dengan 98 persen. 5) Rasio guru dengan murid masih tinggi sekitar SD/MI sebesar 1:9 dan SMP/MTs sebesar 1:9. 6) Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan masih kurang; 7) Masih sekitar 1,62 persen penduduk berusia kurang dari 15 tahun yang masih belum melek huruh.. b. Isu Strategis pada urusan pendidikan adalah belum optimalnya aksesibilitas, sarana dan prasarana dan kurangnya ketersediaan tenaga pendidik Urusan Kesehatan. Dalam rangka memenuhi salah satu hak pelayanan dasar rakyat, yaitu akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan telah dicapai kemajuan penting berupa peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang ditandai beberapa indikator yaitu meningkatnya angka harapan hidup waktu lahir, menurunnya angka kematian bayi, dan angka kematian ibu dan berkurangnya persentase balita dengan gizi buruk. 1) Ketersediaan sumberdaya kesehatan yang belum memadai jumah puskesmas tidak mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai dengan 2015 hanya sekitar 34 puskesmas; 2) Pelayanan kesehatan belum optimal rasio puskesmas dengan jumlah penduduk sekitar 0,03 pada tahun 2015; 3) Jumlah tenaga medis masih dibawah standar yang ditetapkan yaitu 40 per , di Kabupaten Wonogiri baru 11 per orang 4) Kesadaran masyarakat untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih kurang masih adanya kasus DBD sebesar 60 kejadian pada tahun 2015; 5) Kasus balita gisi buruk masih ada sekitar 281 kasus pada tahun ) Kualitas lingkungan rendah, cakupan sanitasi dasar seperti cakupan air bersih, cakupan jamban keluarga, cakupan sarana pembuangan air limbah rendah, serta proporsi rumah tangga sehat rendah. RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 9

10 7) Fasilitas pelayanan kesehatan lanjutan bagi penyandang cacat dan lansia belum memadai, rasio rumah sakit sekitar 0,0084 pada tahun 2015; c. Isu Strategis pada urusan kesehatan adalah terbatasnya sumberdaya kesehatan, belum optimal pelayanan kesehatan, masih adanya ancaman penyakit menular maupun penyakit yang tidak menular Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Pelaksanaan urusan pekerjaan umum meliputi pengelolaan jalan, jembatan, dan irigasi. Peningkatan kualitas dan kapasitas jalan dan jembatan terus diupayakan untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas dan perkembangan perekonomian daerah. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana irigasi terus diupayakan untuk mendukung peningkatan produksi pertanian. Sebagai daerah penyangga air bagi daerah di bawahnya Pemerintah Kabupaten Wonogiri berupaya untuk menjadikan wilayahnya menjadi daerah konservasi dengan memperbanyak tampungan air melalui pembangunan embung khususnya di wilayah selatan. Penataan ruang mengatur kepastian hukum tentang pemanfaatan ruang. Pekerjaan Umum. 1) Jumlah kerusakan jalan dan jembatan kabupaten lebih banyak dibanding laju pembangunan jalan, kondisi jalan baik baru sekitar 55,11 persen pada tahun 2015; 2) Kelebihan tonase angkutan barang mempercepat kerusakan jalan dan jembatan, angkutan bus AKAP, AKDP dan truk sekitar pada tahun 2015; 3) Tingkat kerusakan sarana dan prasarana irigasi masih cukup tinggi, dalam kondisi baik sekitar dari pada tahun 2015; 4) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana pekerjaan umum masih kurang; 5) Peralatan penunjang pelaksanaan urusan pekerjaan umum masih kurang; 6) Belum optimalnya kinerja prasarana dan sarana air bersih, sanitasi, dan persampahan terutama di lingkungan masyarakat berpenghasilan rendah; 7) Masih lemahnya kepastian hukum (insentif dan desinsentif) terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang. RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 10

11 8) Kurangnya pengembangan sarana informasi kepada masyarakat di bidang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). 9) Koordinasi dan kerjasama antar daerah belum optimal terutama daerah perbatasan. 10) Rendahnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya. b. Isu strategis pada urusan pekerjaan umum dan penataan ruang adalah tingkat kerusakan jalan, jembatan, dan irigasi tidak sebanding dengan pembangunannya serta masih rendahnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam pemeliharaan sarana prasarana dan tata ruang Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman. Permukiman akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Pelaksanaan urusan perumahan meliputi penataan perumahan dan prasarana dan sarana lingkungan perumahan seperti air bersih, drainase, jalan lingkungan, sanitasi, persampahan, permakaman. 1) Fasilitas umum dan fasilitas sosial perumahan masih banyak yang belumdiserahkan pada Pemerintah Daerah; 2) Kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana permukiman masih kurang; 3) Pelayanan air bersih belum menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Wonogiri; 4) Pelayanan sanitasi belum menjangkau seluruh masyarakat; 5) Rumah tidak layak huni masih cukup banyak sekitar 57,79 persen; 6) Pengelolaan sistem drainase belum memadai; 7) Rumah yang belum ber IMB masih cukup banyak. b. Isu Strategis pada urusan perumahan rakyat dan kawasan permukiman adalah belum memadainya penyediaan sarana dan prasarana dasar permukiman dan masih banyaknya rumah yang tidak layak huni Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat. Kondisi daerah yang aman dan kondusif menjadi prasyarat utamapelaksanaan pembangunan daerah. Oleh karena itu penciptaan RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 11

12 kondisi daerahyang aman, tertib, dan tenteram menjadi isu utama pelaksanaan urusan kesatuanbangsa dan politik dalam negeri. : 1) Gangguan keamanan dan ketertiban cenderung meningkat; 2) Penegakan Perda belum optimal; 3) Kesadaran masyarakat dan dunia usaha untuk mematuhi peraturan masih belum optimal; 4) Sarana dan prasarana keamanan dan ketertiban belum memadai baru sekitar 23 disetiap desa; 5) Kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi masih kurang; 6) Jiwa nasionalisme dan patriotisme cenderung menurun; 7) Kualitas dan kuantitas sumberdaya linmas masih kurang, baru sekitar 0,47 persen per penduduk. b. Isu strategis pada urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri adalahmeningkatnya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat dankurangnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi peraturan perundang-undangan Urusan Sosial. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang,keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan ataugangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dan karenanya tidak dapatmenjalin hubungan yang serasi dan kreatif dengan lingkungannya sehingga tidakdapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secaramemadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupakemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunasosialan, keterbelakangan/keterasingan dan kondisi atau perubahan lingkungan yang kurang mendukung. 1) Prosentase KK miskin masih cukup tinggi; 2) Gelandangan, pengemis, anak jalanan, wanita rawan sosial ekonomi masih ada; 3) Kemandirian dan produktivitas penyandang cacat masih rendah; 4) Aksesibilitas fasilitas umum bagi difabel belum memadai; 5) Peran kelembagaan kesejahteraan sosial belum optimal; RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 12

13 6) Kualitas manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan sosialbelum optimal; 7) Jumlah dan kualitas tenaga pelayanan sosial masih terbatas. b. Isu Strategis pada urusan sosial adalah masih cukup tingginya angka kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar Urusan Tenaga Kerja; Ketenagakerjaan merupakan aspek yang mendasar dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan karena meliputi dimensi ekonomi dan sosial yang luas. Urusan ketenagakerjaan berkaitan dengan kondisi penduduk usia kerja, angkatan kerja, dan ketersediaan lapangan kerja. 1) Perluasan lapangan kerja belum sebanding dengan pertumbuhan angkatan kerja, partisipasi angkatan kerja sekitar 71,95 persen; 2) Kualitas dan daya saing calon tenaga kerja belum sesuai kebutuhan pasar, ditandai dengan pencari kerja yang ditempatkan sebesar orang; 3) Sarana prasarana penyelenggaraan pelatihan kerja belum sesuai dengan perkembangan kebutuhan pasar kerja, Balai Latihan Kerja yang dimilki hanya 1; 4) Sistem informasi ketenagakerjaan belum memadai, perlu ditingkatkan untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja yang pada tahun 2015 baru sekitar 13,69 di setiap perusahaan; b. Isu Strategis pada urusan ketenagakerjaan adalah terbatasnya lapangan kerja dan kualitas calon tenaga kerja tidak sesuai kebutuhan pasar Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Pembangunan manusia ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia tanpa membedakan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Sebagai sumberdaya insani, sebenarnya potensi yang dimiliki perempuan dan laki-laki seimbang. Namun demikian masih terdapat kesenjangan gender meskipun gap nya tidak terlalu besar. Perlindungan anak ditujukan untuk menjaga keberlanjutan generasi yang berkualitas. RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 13

14 1) Partisipasi perempuan dalam pembangunan masih kurang, sekitar 0,45 bekerja di lembaga pemerintahan; 2) Tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terjadi, sebesar 2 di setiap Rumah Tangga; 3) Kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak masih lemah, hal ini ditandai dengan masih adanya pekerja anak dibawah umur sekitar 0,058; 4) Anak jalanan, anak korban narkoba, anak terlantar dan anak putus sekolah masih ada; 5) Perlindungan anak terhadap pengaruh negatif media masih kurang. b. Isu Strategis pada urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak adalah kurangnya partisipasi perempuan dalam pembangunan, terdapatnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, tingginya pengaruh negatif media terhadap pembentukan kepribadian anak, dan lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak Urusan Pangan; Ketahanan pangan merupakan upaya pemberdayaan masyarakat agar mampu memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya ketahanan pangan serta mampu mengatasi kendala dalam mewujudkan ketahanan pangan. Ketahanan pangan merupakan suatu sistem pangan yang terdiri atas tiga sub sistem yaitu ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup di tingkat rumah tangga, distribusi pangan yang lancar dan konsumsi pangan yang bermutu dan aman untuk meningkatkan kualitas SDM. 1) Masih rendahnya ketahanan pangan terutama masyarakat miskin dan belum optimalnya lembaga ketahanan pangan dalam menyediakan kebutuhan pangan masyarakat, karena masih tergantung komuditas padi yang baru sekitar 5,6 ton per hektar. 2) Diversifikasi produk pangan lokal belum optimal, produktifitas padi masih mendominasi dibandingkan produktifitas jagung sebesar 6,1 ton per hektar, kacang 1,1 ton per hektar, kedelai 1,4 ton per hektar; RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 14

15 3) Pemenuhan standar mutu dan keamanan pangan belum optimal; 4) Kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi produk pangan lokalcenderung menurun; 5) Belum optimalnya sumber daya manusia yang menangani di bidang ketahanan pangan; 6) Pengelolaan lumbung pangan lokal belum optimal. b. Isu Strategis pada urusan pangan adalah belum optimalnyadiversifikasi produk pangan lokal, masih banyaknya penggunaan bahan aditifyang berpengaruh pada keamanan pangan, dan kesadaran masyarakat dalammengkonsumsi produk pangan lokal cenderung menurun Urusan Pertanahan; Penatagunaan tanah meliputi pengaturan penggunaan tanah, pemanfaatan tanah, dan penguasaan tanah. Kebijakan pemanfaatan tanah di Kabupaten Wonogiri dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten melalui proses perizinan peruntukan penggunaan tanah, sedangkan pengadministrasian penggunaan tanah dilakukan oleh Kantor Pertanahan. Dalam rangka memberikan kemudahan pelayanan pensertifikatan tanah pada masyarakat, telah dilaksanakan program LARASITA (Pelayanan Rakyat untuk Pensertifikatan Tanah). Yaitu pelayanan pensertifikatan tanah dengan menggunakan mobil keliling ke wilayah-wilayah yang jauh dari kantor pertanahan untuk mendekatkan pelayanan pada masyarakat. 1) Belum semua tanah bersertifikat dan belum semua sertifikat sesuai dengan peruntukannya dan atau pengunaannya, baru sekitar 97,9 persen bersetifikat. 2) Masih banyaknya fasilitas umum maupun fasilitas sosial yang berdiri diatas tanah milik desa atau milik perorangan. 3) Belum tersedianya data tanah pemerintah daerah yang valid berkaitan dengan status tanah, keadaan tanah, luas tanah, letak/lokasi, peruntukan, asal usul tanah, gambar tanah, foto lapangan. 4) Sulitnya pengendalian penggunaan lahan, antara lain disebabkan karena persepsi masyarakat bahwa dengan kepemilikan lahan yang dimiliki oleh masyarakat sendiri, RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 15

16 masyarakat berhak mengelola/ menggunakannya sesuai dengan keinginan sendiri. 5) Banyaknya konversi lahan pertanian menjadi non pertanian, utamanya pada sektor perumahan/properti. 6) Terbatasnya ketersediaan lahan yang akan dijadikan dan ditetapkan sebagai lahan sawah berkelanjutan. 7) Belum teridentifikasi tanah negara/tanah terlantar secara detail (data base) belum akurat b. Isu Strategis pada urusan pertanahan adalah belum optimalnya pengelolaantanah pemerintah dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam perizinandan pensertifikatan tanah Urusan Lingkungan Hidup; Kondisi lingkungan di Kabupaten Wonogiri secara umum masih cukup baik. Ini terbukti dari hasil pengujian kualitas air dan kualitas udara yang dilakukan oleh KLH hampir semua parameter masih dibawah baku mutu, walaupun ada kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. 1) Kekeringan, lahan kritis, erosi dan sedimentasi pada daerah tangkapan Waduk Gajah Mungkur; 2) Kerusakan ekosistem Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Solo Hulu; 3) Sarana prasarana pengendalian dan pengelolaan lingkungan semakin terbatas; 4) Regulasi tentang pengelolaan lingkungan hidup di daerah belum mencukupi; 5) Keanekaragaman hayati baik flora maupun fauna semakin berkurang; 6) Pelayanan persampahan belum menjangkau pada semua masyarakat perkotaan, baru sekitar 77,24 persen; 7) Penanganan air limbah rumah tangga/domestik belum dilakukan secara terpadu; 8) Kesadaran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan lingkungan hidup masih kurang; b. Isu strategis pada urusan lingkungan hidup adalah terjadinya kerusakan lingkungan, rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, dan sarana prasarana yang kurang. RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 16

17 Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil; Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri lebih dipengaruhi olehkelahiran/kematian dibandingkan dengan migrasi dari daerah lain namun demikian justru banyak penduduk wonogiri yang menjadi boro di kota lain. Hal ini mengakibatkan pengelolaanadministrasi kependudukan menjadi lebih rumit. 1) Validitas data penduduk masih rendah; 2) Sistem administrasi kependudukan sering mengalami perubahan, sehingga penerbitan KTP dari tahun ke tahun mengalami perubahan seperti tahun 2011 sebanyak buah menurun pada tahun 2015 sebanyak buah; 3) Sarana dan prasarana pendukung sistem informasi administrasikependudukan masih sangat terbatas; 4) Petugas khusus yang menangani administrasi kependudukan di tingkatdesa belum tersedia, pelayanan masih berada di kecamatan; 5) Kesadaran masyarakat terhadap tertib administrasi kependudukanmasih kurang; b. Isu Strategis pada urusan kependudukan dan catatan sipil adalah rendahnyakesadaran masyarakat dan aparat dalam tertib administrasi kependudukan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; Pemberdayaan Masyarakat dimaksudkan guna dapat mengembangkankemampuan dan kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalampembangunan, agar secara bertahap masyarakat mampu membangun diri danlingkungannya secara mandiri. 1) Teknologi Tepat Guna yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat belumdimanfaatkan secara optimal; 2) Peran dan fungsi kelembagaan masyarakat belum optimal, sekitar 33 LSM pada tahun 2015; 3) Peran serta masyarakat dalam pembangunan di kawasan perdesaan cenderung menurun; 4) Pelayanan pemerintahan desa kepada masyarakat belum optimal; 5) Peran perempuan dalam pembangunan belum optimal; 6) Pengelolaan administrasi pemerintahan desa kurang tertib. RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 17

18 b. Isu strategis pada urusan pemberdayaan masyarakat dan desa adalah belum optimalnya peran dan fungsi kelembagaan masyarakat desa, peran perempuan dalam pembangunan, dan tata kelola pemerintahan desa Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana; Perkembangan program keluarga berencana di Kabupaten Wonogiri cukupbaik. Salah satu keberhasilan program KB ditandai dengan meningkatnyaprevalensi peserta KB (peserta aktif/pasangan usia subur). Pembangunankependudukan dan keluarga kecil berkualitas merupakan langkah penting dalammencapai pembangunan berkelanjutan. Hal ini diselenggarakan melaluipengendalian kuantitas penduduk dan peningkatan kualitas penduduk. 1) Pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi belum merata; 2) Tingkat partisipasi KB masih rendah, baru sekitar 79,94 persen; 3) Petugas Keluarga Berencana (KB) masih kurang; 4) Pengembangan advokasi dan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)belum optimal; 5) Kepesertaan pasangan usia subur tidak ber KB cukup tinggi; 6) Pemberdayaan ekonomi keluarga, khususnya melalui kelompok UsahaPeningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) belum optimal, jumlah keluarga pra KS pada tahun 2015 sebesar KK; 7) Pengembangan ketahanan dan peningkatan kualitas lingkungankeluarga (BKB, BKL, BKR dan PKLK) belum optimal. d. Isu Strategis pada urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana adalahbelum meratanya pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan reproduksi,belum optimalnya pengembangan advokasi dan komunikasi, informasi danedukasi (KIE), cukup tingginya kepesertaan pasangan usia subur tidak ber KB Urusan Perhubungan;. Sistem dan manajemen transportasi yang baik merupakan faktor pendukung utama untuk mengembangkan kegiatan ekonomi, sosial budaya, politik, keamanan dan ketertiban serta sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu memelihara dan RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 18

19 meningkatkan kualitas prasarana transportasi agar tetap dalam kondisi baik serta mengembangkan sarana transportasi perdesaan dan perkotaan secara terpadu menjadi penting. 1) Sarana dan prasarana terminal belum memenuhi syarat; 2) Fasilitas rambu jalan masih terbatas; 3) Pelayanan angkutan umum belum memadai, armada angkutan penumpang sebesar didominasi oleh truk; 4) Pengelolaan parkir belum berjalan secara optimal; 5) Pemasangan LPJU belum merata pada ruas jalan yang padat lalu lintas, masih banyak yang belum dilengkapi KwH meter, dan masih banyak LPJU tanpa ijin/illegal; 6) Angkutan barang dan rest area kendaraan barang belum tersedia; 7) Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengujian kendaraan. b. Isu strategis pada urusan perhubungan adalah kurangnya sarana dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas Komunikasi dan Informatika; Kemajuan dibidang komunikasi dan informatika telah mendorong munculnya globalisasi dengan berbagai perspektifnya. Beberapa peraturan perundangan yang terkait dengan urusan komunikasi dan informatika seperti Undang-undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan Undang-undang nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. : 1. Sarana dan prasarana teknologi informasi belum memadai; 2. Sistem informasi manajemen yang tersedia belum dimanfaatkan secara optimal; 3. e-government belum diimplementasikan secara optimal; 4. Kualitas sumberdaya manusia belum memadai. b. Isu strategis pada urusan komunikasi dan informatika adalah belumoptimalnya implementasi e-government dan pelayanan perijinantelekomunikasi Koperasi, usaha kecil, dan menengah; Pembangunan koperasi dan usaha kecil menengah memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Peranan koperasi sebagai sokoguru perekonomian dan pengembangan usaha RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 19

20 mikro, kecil, dan menengah terbukti lebih mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi. 1) Kualitas SDM pengelola koperasi/umkm masih rendah, padahal koperasi aktif setiap tahun meningkat pada tahun 2015 sebanyak unit; 2) Inovasi dan adopsi teknologi, pengembangan disain produk, yang berdampak pada diversifikasi produk masih rendah; 3) Jaringan pasar industri kecil dan kemitraan dalam usaha pemasaran masih terbatas; 4) Masih rendahnya manajemen dan daya saing produk UKM, padahal jumlah UMKM meningkat setiap tahun sekitar unit pada tahun 2015; 5) Akses modal bagi UMKM masih terbatas, subsidi bunga tidak terserap setiap tahun. b. Isu strategis pada urusan koperasi dan usaha kecil menengah adalah terbatasnya akses modal, pasar dan adopsi teknologi Penanaman Modal; Keberhasilan investasi/penanaman modal akan memberikan kontribusi pada kegiatan ekonomi riil dan pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi selama ini sebagian besar ditopang dari besarnya konsumsi dalam negeri atau regional bukan dari pertumbuhan investasi maupun ekspor. 1) Pengelolaan promosi investasi belum optimal; 2) Iklim investasi belum maksimal baru sekitar investor pada tahun 2015; 3) Lahan bagi usaha industri berskala menengah/besar terbatas, karena Pemerintah Kabupaten Wonogiri belum memiliki kawasan industri. b. Isu strategis pada urusan penanaman modal adalah belum optimalnyapengelolaan investasi Urusan Kepemudaan dan Olah Raga; Potensi, peran pemuda serta prestasi olahraga yang telah dicapai oleh pemuda dalam pembangunan sumberdaya manusia selama ini sangatlah besar bagi kemajuan pembangunan di Kabupaten Wonogiri. RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 20

21 : 1) Akses dan kesempatan bagi pemuda yang tergolong tidak mampu untuk memperoleh pendidikan dan ketrampilan masih rendah; 2) Masalah sosial di kalangan pemuda seperti kriminalitas, premanisme, narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAPZA) dan HIV masih cukup tinggi; 3) Sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah raga belum memadai, baru memiliki 1 stadion dan 1 Gelanggang Olah Raga dan sekitar 107 buah gedung olah raga se Kabupaten; 4) Jiwa kewirausahaan di kalangan pemuda masih rendah; 5) Pemuda belum sebagai agent of change ; 6) Jumlah klub olah raga perkembangannya masih stagnan dari tahun per tahun yaitu sekitar 150 klub dari tahun 2011 samapi dengan tahun 2014, baru meningat 10 klub pada tahun 2015 ; 7) Pembentukan karakter kepribadian pemuda belum optimal. b. Isu Strategis pada urusan kepemudaan dan olah raga adalah banyaknya masalah sosial di kalangan pemuda, terbatasnya sarana dan prasarana pengembangan pemuda dan olah raga, dan kurangnya pembinaan pemuda dan olah raga Statistik; Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data yang akurat dan memadai. Kewenangan daerah dalam urusan statistik meliputi pengumpulan dan pemanfaatan data dan statistik daerah. 1) Belum konsistennya data-data statistik yang dipublikasikan dan Masih adanya beberapa data statistik yang belum tersedia, data tahun yang lalu baru disusun tahun berjalan. 2) Belum tersedianya data statistik yang valid dan akurat sesuai kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, data masih berada di masing-masing perangkat daerah. 3) Penetapan data tunggal belum disepakati, perangkat daerah masih memiliki data sendiri-sendiri; 4) Data sektoral dari SKPD kurang konsisten; RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 21

22 5) Kesadaran dan komitmen terhadap pentingnya data masih rendah; 6) Kualitas SDM di bidang kestatistikan belum memadai; 7) Sarana dan prasarana pengelolaan data dan statistik belum memadai. b. Isu strategis pada urusan statistik adalah belum optimalnya kualitas SDM dan komitmen dalam pengelolaan data dan statistik Urusan Persandian; Persandian adalah penyusunan dan pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah dibidang persandian, perumusan kebijakan teknis di bidang persandian, dan pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang persandian. 1) Belum dibentuk Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang menangani bidang persandian. b. Isu strategis pada urusan persandian adalam belum dibentuknya Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang menangani bidang persandian di Pemerintah Kabupaten Wonogiri Urusan Kebudayaan; Dalam rangka mengembangkan dan membina kebudayaan daerah yangbersumber dari warisan budaya leluhur yang mengandung nilainilai universal,diharapkan mampu menanamkan nilai-nilai moral yang mendukungpembangunan daerah.pembangunan kebudayaan di Kabupaten Wonogiri bertujuan untukmengembangkan penanganan kawasan cagar budaya dan desa budaya,meningkatkan kualitas karya seni, meningkatkan kesadaran budaya dan sejarahbangsa, melestarikan warisan budaya daerah/nasional, inovasi dan kreativitasdalam mengelola museum, serta penempatan bahasa dan sastra jawa sebagai aset daerah yang bernilai tinggi. : 1) Penerapan nilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan seharihari masihrendah; 2) Pengelolaan kekayaan budaya yang belum optimal; 3) Partisipasi generasi muda dalam seni dan budaya masih kurang; 4) Masuknya nilai dan budaya asing yang berpengaruh negatif cukupbanyak; 5) Kualitas sumberdaya manusia pelaku budaya masih terbatas; RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 22

23 6) Menurunnya kepedulian masyarakat terhadap kepedulian sosial. b. Isu strategis pada urusan kebudayaan adalah masih rendahnya penerapannilai-nilai luhur budaya dalam kehidupan sehari-hari, belum optimalnyapengelolaan kekayaan budaya, dan masih terbatasnya kualitas sumberdayamanusia pelaku budaya Urusan Perpustakaan; Perpustakaan merupakan sumber informasi dan sarana strategis peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Pelaksanaan urusan perpustakaan mengacu pada Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang antara lain mengatur kewajiban Pemerintah Daerah dalam pengelolaan perpustakaan. 1. Sarana dan prasarana pengelolan perpustakaan belum memadai, baru sekitar satu perpustakaan; 2. Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia yang menngani perpustakaan belum memadai; 3. Minat baca masyarakat masih rendah, sekitar pengunjung per tahun. b. Isu Strategis pada urusan perpustakaan adalah belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana perpustakaan Urusan Kearsipan. Penyelengaraan urusan kearsipan mempunyai fungsi strategis bagi perkembangan daerah karena menangani arsip aktif, arsip inaktif, dan dokumentasi daerah. : 1. Sarana dan prasarana kearsipan belum memadai; 2. Kualitas dan kuantitas SDM (arsipparis) belum memadai; 3. Manajemen arsip belum dilaksanakan secara menyeluruh; 4. Pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan arsip belum optimal. b. Isu-isu strategis pada urusan kearsipan adalah belum memadainya sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana kearsipan. RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 23

24 4.3. Urusan Pemerintahan Pilihan Urusan Kelautan dan Perikanan; Secara Geografis Kabupaten Wonogiri mempunyai wilayah perairan laut dan perairan waduk, tetapi perkembangan komoditas perikanan budidaya produksinya masih belum optimal. 1) Tata guna dan tata kelola perikanan belum optimal; 2) Fungsi kelembagaan petani pembudidaya perikanan belum optimal; 3) Produksi ikan konsumsi belum mampu mencukupi kebutuhankonsumen, sekitar 9,5 ton per tahun; 4) Akses permodalan petani perikanan masih kurang, subsidi bunga yang disediakan pemerintah daerah tidak terserap; 5) Kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan ekosistem perairanumum masih kurang. b. Isu strategis pada urusan kelautan dan perikanan adalah belum optimalnya tataguna dantata kelola air serta fungsi kelembagaan petani pembudidaya perikanan, danmasih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikanekosistem perairan Urusan Pariwisata; Pariwisata merupakan bagian dari gaya hidup memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap kunjungan wisatawan. Data statistik angka kunjungan wisatawan baik domestik maupun manca negara ke obyekobyek wisata di Kabupaten Wonogiri menunjukkan peningkatan. Dengan segala potensi yang ada, baik potensi alam, budaya, maupun potensi pendidikan yang menjadi Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW), sehingga berpengaruh pada angka kunjungan dan lama tinggal wisatawan. 1) Partisipasi mayarakat dalam pengembangan pariwisata masih kurang; 2) Kreativitas, inovasi dan kompetensi daya saing ODTW masih kurang, dimana kontibusinya menurun setiap tahun, pada tahun 2011 sekitar 2,4 persen menjadi 2,27 persen pada tahun 2015; 3) Kualitas SDM petugas dan pelaku usaha pariwisata belum optimal; 4) Pengembangan manajemen pariwisata yang mendukung keberlajutan pengembangan ekonomi lokal belum optimal; RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 24

25 5) Keterpaduan dan sinergi antar pelaku wisata dalam pengembangan pariwisata masih rendah, ditunjukan kunjungan wisata yang semakin menurun pada tahun 2011 menurun pada tahun b. Isu Strategis pada urusan pariwisata adalah masih kurangnya partisipasi mayarakat dalam pengembangan pariwisata, kreativitas, inovasi dan kompetensi daya saing ODTW, dan belum optimalnya kualitas SDM petugas dan pelaku usaha pariwisata Urusan Pertanian; Penduduk Kabupaten Wonogiri mayoritas masih tinggal di perdesaan denganmata pencaharian di sektor pertanian, baik pertanian irigasi maupun tadah hujan. Sektor pertanian dalam menyumbangpdrb di Kabupaten Wonogirisebesar 48 persen, dan menyeraptenaga kerja masih cukup tinggi. Pengembangan urusan pertanian yang meliputipertanian tanaman pangan, peternakan dan perkebunan perlu mendapatkanperhatian khusus dalam rangka memberdayakan potensi sumberdaya yangdimiliki.. 1) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi, sehingga produktifitas tanaman pangan utama menurun dari tahun ke tahun; 2) Sarana dan prasarana produksi pertanian sering tidak terjangkau olehpetani, mengkibatkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB menurun selama 5 tahun terakhir yaitu 36,19 persen pada tahun 2011 menjadi 33,31 persen pada tahun 2015; 3) Serangan hama dan penyakit pertanian masih cukup tinggi; 4) Harga hasil produksi pertanian tidak stabil; 5) Pengelolaan lahan tegalan belum optimal; 6) Kemampuan dalam pengolahan pasca panen dan pemasaran hasilproduk pertanian masih rendah; 7) Pengelolaan manajemen agribisnis belum optimal; 8) Jaringan informasi pasar produk pertanian belum optimal; 9) Kapasitas kelembagaan pertanian belum optimal; 10) Tata guna dan tata kelola air belum optimal; 11) Akses permodalan bagi petani belum merata, subsidi bunga yang disediakan oleh pemerintah kabupaten tidak terserap. RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun IV. 25

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS A. Permasalahan Pembangunan Dari kondisi umum daerah sebagaimana diuraikan pada Bab II, dapat diidentifikasi permasalahan daerah sebagai berikut : 1. Masih tingginya angka

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan dalam kerangka keterpaduan perencanaan pembangunan nasional maupun regional. Oleh karena itu tahap awal dari perencanaan pembangunan

Lebih terperinci

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah 4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah Mencermati isu-isu strategis diatas maka strategi dan kebijakan pembangunan Tahun 2014 per masing-masing isu strategis adalah sebagaimana tersebut pada Tabel

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 6.1. STRATEGI Untuk mewujudkan visi dan misi daerah Kabupaten Tojo Una-una lima tahun ke depan, strategi dan arah

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH -67- BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1. Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 Tujuan Rencana Jangka Panjang tahun 2005-2025 adalah mewujudkan

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi Strategi merupakan pemikiran-pemikiran konseptual analitis dan komprehensif tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar atau memperkuat pencapaian

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IIV.1 Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi lima tahun ke depan perlu mendapat

Lebih terperinci

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VIII PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Pada bab ini akan disampaikan seluruh program dalam RPJMD 2013-2017 baik yang bersifat Program Unggulan maupun program dalam rangka penyelenggaraan Standar Pelayanan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 4.1 Permasalahan Pembangunan Capaian kinerja yang diperoleh, masih menyisakan permasalahan dan tantangan. Munculnya berbagai permasalahan daerah serta diikuti masih banyaknya

Lebih terperinci

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 : Tabel 6.1 Strategi, dan Arah Kebijakan Kabupaten Klaten Tahun 016-01 Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Cerdas, Sehat, dan Berbudaya 1 Mewujudkan pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi Terwujudnya pemenuhan.1

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis Analisis Isu-Isu Strategis Permasalahan Pembangunan Permasalahan yang ada pada saat ini dan permasalahan yang diperkirakan terjadi 5 (lima) tahun ke depan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Bangkalan perlu

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS 3.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Berdasarkan Kondisi Saat Ini sebagaimana tercantum dalam BAB II maka dapat diidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Kabupaten Grobogan pada saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan Kabupaten Pati tidak terlepas dari hirarki perencanaan pembangunan nasional, dengan merujuk pada pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN NOMOR 83 TAHUN 2016 SERTA TATA KERJA PADA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA BEKASI DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN PERINDUSTRIAN METROLOGI PASAR PERDAGANGAN DALAM NEGERI INDUSTRI

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana pemerintah Kabupaten Pinrang bersama seluruh pemangku kepentingan mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Pada Tahun 2014, rencana program dan kegiatan prioritas daerah adalah: Program indikatif prioritas daerah 1 : Agama dan syariat islam. 1. Program Peningkatan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Sesuai dengan amanat Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1 Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta NO 2016 2017 2018 2019 2020 A. 1 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Pertumbuhan ekonomi/pdrb

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Kebijakan Umum adalah arahan strategis yang berfungsi sebagai penunjuk arah pembangunan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk jangka panjang. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan merupakan upaya pemerintah daerah secara keseluruhan mengenai cara untuk mencapai visi dan melaksanakan misi, melalui penetapan kebijakan dan program

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP

LAKIP Kab. Lamandau Tahun 2013 BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP Sebagai bagian penutup dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Lamandau Tahun 2013, dapat disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Lamandau telah

Lebih terperinci

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1 Kebijakan Umum Perumusan arah kebijakan dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera

Terwujudnya Pemerintahan yang Baik dan Bersih Menuju Masyarakat Maju dan Sejahtera BAB - V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan rangkaian kegiatan pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan,

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN KEBIJAKAN Dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi pembangunan daerah Kabupaten Ngawi 2010 2015, Pemerintah Kabupaten Ngawi menetapkan strategi yang merupakan upaya untuk

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Berdasarkan strategi pembangunan daerah yang telah ditetapkan, dirumuskan kebijakan umum dan program-program pembangunan yang akan dilaksanakan, disertai

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH Perencanaan dan implementasi pelaksanaan rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis yang diperkirakan akan terjadi dalam 5 (lima)

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

Lampiran Meningkatnya cakupan

Lampiran Meningkatnya cakupan Lampiran : Peraturan Walikota Pagar Alam Nomor : Tahun 2017 Tanggal : 2017 I II Pemerintah Visi Kota Pagar Alam Terwujudnya Keseimbangan Masyarakat Pagar Alam Yang Sehat, Cerdas, Berakhlaq Mulia, Dan Didukung

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius

Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Visi : Ponorogo Lebih Maju, Berbudaya dan Religius Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Dan Sasaran Kabupaten Ponorogo Taget Sasaran Sasaran Target KET. 2016 2017 2018 2019 2020 Membentuk budaya keteladanan

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

BAB VI KEBIJAKAN UMUM BAB VI KEBIJAKAN UMUM Visi sekaligus tujuan pembangunan jangka menengah Kota Semarang tahun 2005-2010 adalah SEMARANG KOTA METROPOLITAN YANG RELIGIUS BERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA sebagai landasan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan bermasyarakat, tiap individu selalu dihadapkan pada aturan, norma, standar, ukuran yang harus dipenuhi. Aturan, norma, standar, maupun ukuran tersebut

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam upaya mewujudkan Misi maka strategi dan arah kebijakan yang akan dilaksanakan tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut. 6.1. MISI 1 : MENINGKATKAN PENEGAKAN SUPREMASI

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Jatilor saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam perumusan strategi didasarkan pada kriteria : 1. Strategi yang realistis untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan 2. Menganalisis dan mengevaluasi faktor faktor

Lebih terperinci

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Disampaikan Oleh : Dr. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. GUBERNUR BANTEN Serang, 20 JUNI 2017 1 KONDISI EKSISTING 2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO CAPAIAN IPM CAPAIAN LPE 2014 2015 2016

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan dirumuskan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jambi BAB III ANALISIS ISU ISU STRATEGIS 3.1 Permasalahan Pembangunan 3.1.1 Permasalahan Kebutuhan Dasar Pemenuhan kebutuhan dasar khususnya pendidikan dan kesehatan masih diharapkan pada permasalahan. Adapun

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : "Bali Mandara Jilid 2", Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : Bali Mandara Jilid 2, Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan,, Indikator dan Target Visi : " Mandara Jilid 2", yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera No 1 Misi Mewujudkan yang Berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern Tujuan Meningkatkan

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN NO URUSAN INDIKATOR KINERJA KUNCI URUSAN WAJIB 1 Pendidikan Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SD/MI 1. Jumlah

Lebih terperinci

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015

DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 DAFTAR PRIORITAS DAERAH DAN SASARAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 No Prioritas Daerah Sasaran Program SKPD 1 Peningkatan Mutu Pendidikan - Meningkatnya pemerataan dan kualitas pendidikan anak usia sekolah

Lebih terperinci

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Menurut RPJPD Kabupaten Kampar 2005-2025, berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, maka RPJM ke-2 (2011-2016) ditujukan

Lebih terperinci

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG 1 Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017

SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 PERANGKAT DAERAH KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK PELAYANAN PENCATATAN SIPIL PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN & PEMANFAATAN

Lebih terperinci

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat

Biro Bina Sosial, Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA BIRO BINA SOSIAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Berdasarkan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010 2015, telah ditetapkan Visi Pemerintah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci