BAB I PENDAHULUAN. karena meningkatkan nilai perusahaan (Abor, 2007). Pentingnya hal tersebut

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendanaan dari hutang dan ekuitas perusahaan yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan disebut sebagai struktur permodalan (atau struktur keuangan) dan hal ini sangat penting untuk setiap organisasi bisnis karena meningkatkan nilai perusahaan (Abor, 2007). Pentingnya hal tersebut dapat ditentukan dari keputusan pendanaan yang tepat di pasar modal yang mengacu pada penelitian (Baker and Wurgler, 2002). Hubungan antara market timing terhadap struktur modal tidak memiliki pengaruh yang persisten dilihat dari pengaruh waktu jangka pendek atau jangka panjangnya sehingga signifikansi market timing dan struktur modal dapat diuji secara empiris (Baker and Wurgler, 2002). Pengaruh market timing dan struktur modal dapat dikembangkan lebih lanjut karena masih topik terbaru yang dikembangkan dengan didasarkan teori-teori struktur modal sebelumnya. Teori struktur modal tidak ada yang universal dan beberapa teori yang berguna secara kondisional yakni Pecking Order Theory menunjukkan bahwa perusahaan lebih memilih pendanaan dari internal perusahaan lalu pendanaan dari hutang daripada menerbitkan ekuitas, tapi Trade Off Theory lebih menggunakan tingkat hutang yang juga menyeimbangkan keuntungan pajaknya (Myers, 2001). Menurut Dittmar and Thakor (2007) hasil pengujiannya membuktikan adanya ketidakkonsistenan dengan teori struktur modal (trade off theory dan pecking order theory) yakni perusahaan

2 cenderung menerbitkan ekuitas ketika harga saham tinggi sehingga penelitian tersebut lebih mendukung konsep market timing. Penelitian Baker and Wurgler (2002) menyebutkan bahwa market to book ratio berpengaruh negatif terhadap perubahan leverage yakni keputusan pendanaan perusahaan dari hutangnya akan lebih rendah saat perusahaan menerbitkan ekuitas sebagai implikasi market timing. Hal ini berarti, perusahaan yang meningkatkan pendanaan modalnya ketika nilai pasar tinggi maka perusahaan cenderung memiliki leverage rendah. Berdasarkan hal tersebut keputusan pendanaan perusahaan dari liabilitasnya yang tinggi atau rendah dapat ditentukan dari waktu atau kondisi pasar modal. Penelitian yang mendukung adanya pengaruh market timing theory terhadap struktur modal telah diuji oleh beberapa peneliti. Kayhan and Titman (2007) menguji secara langsung perubahan harga saham terhadap debt ratio. Hasilnya adalah adanya pengaruh cukup kuat secara negatif dan signifikan terhadap perubahan struktur modal. Menurut Kayhan and Titman (2007) adanya perubahan target rasio hutang dari perusahaan dipengaruhi oleh kejadian ekonomi dan rendahnya asimetri informasi antara investor dan manajemen. Setyawan (2011) juga menguji secara empiris pengaruh market timing theory terhadap struktur modal dan hasilnya adalah ada pengaruh negatif dan signifikan antara market to book ratio terhadap market leverage karena kondisi overvalue adalah waktu yang tepat menerbitkan saham. Beberapa pengujian memang mendukung market timing theory (MTT), tapi ada beberapa pengujian yang tidak mendukung. Hovakimian

3 (2006) menemukan adanya perbedaan hasil pengujian atas market timing theory terhadap struktur modal. Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara kondisi pasar modal dengan struktur modal. Penelitian Alti (2006) juga menunjukkan bahwa IPO yang mengindikasikan bahwa perusahaan go public dalam hot issue market menunjukkan peningkatan pendanaan dari sisi debt. Adanya gap dari perbedaan hasil penelitian terdahulu atas pengujian equity market timing terhadap struktur modal membuat diperlukan pengujian lanjutan dan dengan dilakukan pula pengembangan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Teori market timing oleh Baker and Wurgler (2002) cenderung menunjukkan bahwa adanya peluang manajer mengambil keuntungan ketika harga saham tinggi melalui penerbitan modal (Kayhan & Titman, 2007). Menurut Chathoth and Olsen (2007) perusahaan perlu memiliki strategi korporasi yang mendorong manajer membuat keputusan untuk memenuhi kepentingan stakeholder sehingga dapat menghasilkan pemaksimalan profit jangka panjang. Chathoth and Olsen (2007) juga menyebutkan bahwa dimensi dari strategi korporasi adalah pertumbuhan dan likuiditas sehingga harus diputuskan dalam bisnis mana akan berinvestasi dan bagaimana likuiditas aset perusahaan seharusnya meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Mahmud and Qayyum (2003), aspek yang penting untuk pendanaan ekonomi dan pertumbuhan industri suatu negara ditentukan oleh pasar modal. Peluang peningkatan pertumbuhan berhubungan dengan peningkatan harga saham ketika penawaran saham perdana sehingga hutangnya akan lebih

4 rendah (Kayhan & Titman, 2007). Adanya alasan tersebut tentu menjadi suatu pertimbangan bahwa ketika penerbitan ekuitas/ipo maka strategi korporasi dari segi tingginya pertumbuhan aset perusahaan cenderung struktur modalnya rendah. Sedangkan untuk strategi korporasi yang ditinjau dari segi tingginya likuiditas, jika likuiditas kurang maka dapat mengurangi pula hilangnya kendali pemilik atau kerugian investasi modal jika dipandang dari sisi pemegang saham (Subramanyam dan Wild, 2010). Oleh karena itu, ketika penerbitan ekuitas/ipo maka semakin tinggi likuiditas aset perusahaan untuk melunasi hutangnya cenderung struktur modalnya rendah. Penelitian ini difokuskan pada perusahaan-perusahaan cross list di NYSE (New York Stock Exchange). Menurut Lang, Raedy, Wilson (2006) perusahaan cross list di U.S. exchange harus merekonsiliasi data laba dan ekuitas pemegang saham menjadi U.S. GAAP 1 karena rendahnya kualitas informasi dan lemahnya perlindungan investor yang mendorong moral hazard problem. Gottesman, Nam, Thornton, dan Wynne (2010) menyebutkan perusahaan yang terdaftar di NYSE memiliki kelebihan yakni adanya transparansi informasi dan pengawasan perusahaan sehingga mengurangi biaya keagenan. Pengamatan dilakukan pada periode setelah krisis keuangan Menurut Miglo (2013) inti dari krisis keuangan selama tahun 2008 dan 2009 adalah mortgage-backed securities yang mengakibatkan informasi asimetri antara investor dan pemilik. Adanya krisis keuangan menjadi masalah 1 Berdasarkan regulasi form 20-F perusahaan yang cross listed di U.S harus melakukan rekonsiliasi karena adanya variasi material dalam prinsip akuntansi, praktik dan metode dalam menyiapkan laporan keuangan sehingga perlu disesuaikan dengan prinsip, praktik, dan metode yang diterima secara umum di U.S dan dalam regulation S-X (Lang, et al, 2006)

5 yang dihadapi banyak perusahaan karena terkait keputusan pendanaannya sehingga mendorong pengamat ekonomi keuangan untuk mengkritisi teori struktur modal (Miglo, 2013). Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menguji adanya strategi korporasi (likuiditas dan pertumbuhan) pada hubungan antara equity market timing yakni ketika perusahaan menerbitkan ekuitas terhadap struktur modal perusahaan yakni pendanaan dari segi hutangnya. Perusahaan dengan strategi korporasi yang tinggi diduga struktur modalnya rendah ketika penerbitan saham perdana. 1.2 Pertanyaan Penelitian Keputusan pendanaan yang baik dapat dikaitkan dengan kondisi dan waktu dari pasar modal yakni market timing (Baker & Wurgler, 2002). Adanya hal tersebut maka diperlukan suatu cara untuk memperoleh struktur modal yang tepat berupa suatu strategi korporasi dari segi likuiditas dan pertumbuhan (Chathoth & Olsen, 2007). Oleh karena itu, masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: - Apakah equity market timing berpengaruh negatif terhadap struktur modal? - Apakah perusahaan yang likuiditasnya tinggi, saat menerbitkan ekuitas cenderung memiliki struktur modal yang rendah? - Apakah perusahaan yang pertumbuhan asetnya tinggi, saat menerbitkan ekuitas cenderung memiliki struktur modal yang rendah?

6 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh strategi korporasi yakni likuiditas dan pertumbuhan asetnya pada hubungan antara equity market timing terhadap struktur modal. Adanya strategi korporasi digunakan perusahaan sebagai suatu cara untuk meningkatkan nilai perusahaan berdasarkan (Chathoth & Olsen, 2007) diduga perusahaan cenderung memiliki struktur modal rendah ketika penerbitan ekuitas dan nilai pasar cenderung naik. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : - Menguji pengaruh equity market timing terhadap struktur modal - Menguji pengaruh tingginya likuiditas sebagai strategi korporasi pada hubungan antara adanya penerbitan ekuitas dengan struktur modal perusahaan. - Menguji pengaruh tingginya pertumbuhan aset sebagai strategi korporasi pada hubungan antara adanya penerbitan ekuitas dengan struktur modal perusahaan. 1.4 Kontribusi Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh equity market timing terhadap struktur modal. Menurut Baker & Wurgler (2002) keputusan pendanaan menunjukkan aspek penting bahwa perusahaan cenderung menerbitkan modal ketika nilai pasar tinggi dan cenderung melakukan pembelian kembali pada modal ketika nilai pasar rendah sehingga equity market timing menjadi aspek penting dari kebijakan pendanaan perusahaan yang sebenarnya.

7 Pendanaan yang tepat akan turut meningkatkan nilai perusahaan dan manajemen memerlukan suatu cara untuk mendukung hal itu berupa strategi korporasi yang ditinjau dari segi likuiditas dan pertumbuhan (Chathoth & Olsen, 2007). Ketika nilai pasar meningkat dan perusahaan melakukan penerbitan ekuitas maka diperlukan pula strategi korporasi yang tepat (likuiditas dan pertumbuhan aset) sehingga perusahaan memiliki struktur modal yang rendah. Oleh karena itu kontribusi penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kontribusi literatur di bidang akuntansi dan keuangan Penelitian ini dapat mengembangkan khasanah topik penelitian di bidang akuntansi keuangan yakni terkait pengembangan teori struktur modal. Pengujian juga pada dilakukan dengan pengembangan penelitian (Baker & Wurgler, 2002). Adanya strategi korporasi dari segi likuiditas dan pertumbuhan perusahaan diharap dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham ketika penerbitan ekuitas sehingga perusahaan memiliki struktur modal rendah. Penelitian difokuskan pada perusahaan-perusahaan cross list di NYSE (New York Stock Exchange). Periode penelitian juga dilakukan setelah krisis keuangan tahun 2008 sehingga diketahui perusahaan mendanai kegiatan operasionalnya dari segi hutang atau ekuitas karena mungkin terjadi penurunan kepercayaan terhadap kondisi pasar modal paska krisis.\\

8 b. Kontribusi praktik Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan manajemen dalam menentukan keputusan pendanaan modalnya baik menggunakan hutang yang tinggi atau rendah ketika penawaran saham perdana (IPO). Periode pengamatan setelah krisis keuangan tahun 2008 diharapkan pemegang saham dan pemberi kredit mengerti keputusan pendanaan perusahaan juga disebabkan adanya market timing yakni penawaran saham perdana (IPO). 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika dalam penulisan tesis ini terdiri dari lima bab yakni: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, serta sistematika penulisan tesis. BAB II : KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini berisi tentang kajian literatur yang terkait dengan teori struktur modal, equity market timing, dan strategi korporasi, serta beberapa konsep dasar pengembangan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang data dan sumber data, model penelitian, serta pengukuran variabel.

9 BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan dari hasil analisis data terkait distribusi pengambilan sampel, pengujian statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. BAB V : KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian, beberapa keterbatasan yang belum terakomodasi dalam penelitian serta sara untuk penelitian selanjutnya.