BAB II TINJAUAN UMUM. Dalam penulisan skripsi ini dipilih judul : Sarana belanja mebel kuno di

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN UMUM. Dalam penulisan skripsi ini dipilih judul : Sarana belanja mebel kuno di"

Hartanti Wibowo
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BB II TINJUN UMUM II.1. Tinjauan Judul. Dalam penulisan skripsi ini dipilih judul : Sarana belanja mebel kuno di kawasan Lebak Bulus Jakarta. Dengan tema : rekreatif. Pada saat ini mebel-mebel kuno masih banyak diminati oleh masyarakat, baik untuk hiasan di dalam rumah sebagai assesoris maupun digunakan untuk kegiatan sehari-hari. kan tetapi karena harga dari mebel-mebel kuno tersebut diatas rata-rata maka peminatnya pun masyarakat dari kalangan menengah ke atas. Untuk kelengkapan jenis dan macamnya, mebel-mebel kuno yang diperdagangkan di tempat ini tidak hanya dari satu tempat atau tidak hanya berasal dari satu daerah saja, akan tetapi dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Misalnya mebel kuno dari Kalimantan, Padang, Bali, bahkan bisa dari Irian Jaya. Hal ini untuk memudahkan bagi masyarakat yang berasal dari daerahdaerah tersebut dalam mendapatkan mebel-mebel kuno dari asalnya. Karena sebagian masyarakat Indonesia juga penggemar mebel-mebel kuno dari luar negeri maka di tempat ini juga menyediakan mebel-mebel kuno dari luar negeri. II.2. Tinjauan Proyek II.2.1. Pemilihan Lokasi Dasar dari pemilihan lokasi di kawasan Lebak Bulus saat ini adalah di kawasan tersebut dan sekitarnya terdapat banyak pengrajin-pengrajin mebel, baik pengrajin mebel kuno maupun pengrajin mebel bukan kuno. Lokasi mereka tersebar di berbagai tempat sehingga masyarakat yang akan - 5 -

2 berbelanja mebel-mebel tersebut harus berpindah-pindah tempat. Selain itu juga kurangnya fasilitas di setiap tempat pengrajin tersebut. Contohnya yaitu fasilitas parkir. Konsumen harus memarkir kendaraannya di tepi jalan yang keamanan serta kenyamanannya kurang terjamin. Dari dasar itulah maka dipilih lokasi di kawasan tersebut. Selain itu juga untuk memudahkan masyarakat penggemar mebel-mebel dalam mendapatkan / membelinya. Jalan Tol TB Simatupang POINT SQUERE Pusat Belanja CREFOUR STDION LEBK BULUS Gereja Pemukiman Pemukiman TERMINL BUS LEBK BULUS LOKSI PET LOKSI - 6 -

3 II.2.2. Kondisi Pengrajin Dalam perencanaan sarana belanja mebel ini dikhususkan untuk para pengrajin mebel kuno, karena sesuai dengan tujuan utama dibangunnya sarana belanja mebel ini yaitu Sarana Belanja Mebel Kuno. Dengan dibangunnya sarana belanja mebel ini, maka para pengrajin yang tadinya tidak cukup tempat maupun fasilitasnya akan menjadi terpenuhi. Selain itu juga lokasi yang kurang strategis dan sarana-sarana yang lain juga akan tercukupi. Misalnya : ruangan penjualan yang kurang luas karena menyatu (menjadi satu) dengan bengkel sehingga untuk menampilkan atau menyusun mebel-mebel yang dijual kurang rapi atau cenderung berantakan. Dengan kondisi seperti ini membuat masyarakat / konsumen kurang leluasa dalam melihat-lihat atau dalam memilih-milih barang. Karena sudah mengetahui keadaannya seperti itu maka masyarakat juga kurang bersemangat untuk datang ke tempat pengrajin tersebut. II.2.3. Organisasi pengelolaan dan operasional Sarana belanja yang direncanakan ini nantinya akan dibangun dan dikelola oleh swasta. gar pengelolaannya lebih efektif dan mengutamakan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat maka dibuat organisasi pengelola yang masing-masing bertanggung jawab kepada atasannya. Berikut skema organisasi pengelola : - 7 -

4 Direktur Utama Dir. Keuangan Dir. Oprasional Staff Staff Keamanan Maintenance Pelaksana Lap. Staff & Teknisi Staff a. Direktur Utama Direktur Utama adalah pimpinan tertinggi dalam suatu perusahaan dan membawahi beberapa Direktur diantaranya : Direktur Keuangan dan Direktur Oprasional. Direktur utama ini mempunyai kewenangan penuh terhadap gedung belanja ini baik dalam hal pengelolaan maupun dalam oprasionalnya. b. Direktur Keuangan Direktur Keuangan adalah salah satu pimpinan dalam sebuah perusahaan yang memimpin dalam bidang keuangan. Direktur ini dalam bekerja dibantu oleh 3 staff dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. c. Director Operasional Director Operasional adalah orang yang memimpin jalannya atau oprasionalnya gedung ini secara keseluruhan dan direktur ini membawahi beberapa bagian pekerjaan, dan dalam pelaksanaanya dibantu oleh beberapa staff, yaitu : - Staff bagian pemeliharaan (maintenance) yang terdiri dari bagian teknik dan kebersihan. Pada bagian ini dipimpin oleh Kepala Bagian (Ka.Bag Maintenance). Untuk staff teknik berjumlah 4 orang. Karena gedung ini - 8 -

5 terdiri dari 4 lantai maka 1 orang staff teknik bertanggung jawab terhadap 1 lantai. Untuk staff kebersihan berjumlah 6 orang. Jumlah ini terbagi atas : 2 orang untuk area halaman gedung dan 2 orang dalam setiap lantainya. - Staff bagian pelaksanaan yaitu menangani manajemen dan membantu operasionalnya gedung ini dalam setiap harinya yang dipimpin oleh Kepala Bagian (Ka.Bag Pelaksanaan), dalam pelaksanaannya dibantu oleh 4 staff. - Keamanan / Satpam. Untuk keamanan dipimpin oleh 1 orang komandan dan dibantu oleh 12 orang satpam, yang terbagi atas : setiap lantai terdiri 2 orang satpam, jadi satpam yang berada di dalam gedung berjumlah 8 orang. Untuk area halaman 2 orang satpam, dan di area basement juga 2 orang satpam. Untuk staff-staff ( termasuk satpam ) ini yang memerlukan ruangan tersendiri hanya Kepala Bagiannya saja, sedangkan untuk staff yang lain hanya ruangan bersama dan locker-locker penyimpanan. II.2.4. Studi Banding a. Sarana belanja JDC (Jakarta Design Center) JDC adalah sebuah tempat belanja khusus barang-barang untuk kebutuhan rumah / bangunan. Dari mebel sampai kebutuhan utilitas juga ada. Selain itu di JDC ada juga ruang-ruang yang disewakan, dan biasanya ruanganruangan tersebut dipergunakan untuk seminar-seminar atau pertemuanpertemuan yang lain. Dengan adanya ruang-ruang tersebut JDC menjadi tempat bertemu dan bersosialisasi para professional di bidang jasa bangunan dan dijadikan pusat bisnis industri bangunan. Untuk ritail atau showroomshowroomnya dengan model yang tertutup, sehingga masyarakat yang akan melihat-lihat barang-barang yang ada harus masuk lebih dulu. Bisa disebut - 9 -

6 juga ruang di dalam ruang. Untuk sirkulasi vertikalnya menggunakan lift, tangga biasa,dan tangga jalan. Di JDC juga terdapat fasilitas-fasilitas penunjang yang lain, yaitu : ruang audiovisual, café, lounge, lapangan tenis dan fasilitas lain yang dapat mempermudah aktivitas dan interaksi sosial komunitas yang ada. Sketsa organisasi ruang Gedung Jakarta Design Center. E B D B E C D E E Keterangan : : Showroom / retail B : rea service D : Lift E : Tangga biasa C : Void Catt. : Untuk ruang seminar dan perkantoran dilantai atas. b. Plasa Mebel di Jl. Fatmawati. Plasa Mebel di sini difungsikan hanya untuk menjual mebel saja dan jenis mebel yang dijual sangat bermacam-macam, dari yang modern sampai klasik dan dari mebel untuk rumah tinggal sampai mebel untuk perkantoran. Untuk ritail-ritailnya dengan model yang tertutup sama seperti di JDC

7 Untuk sistim sirkulasi yang digunakan di gedung ini ada dua macam yaitu dengan menggunakan eskalataor dan lift. kan tetapi lift disini hanya digunakan untuk mengangkut barang. Sketsa organisasi ruang Plasa Mebel Fatmawati. D D C B C Keterangan : : Showroom / retail D : Lift B : Void & Tangga berjalan C : rea service Catt. : Untuk escalator (tangga jalan) berada di area void. II nalisa studi kasus Jenis nalisa Jakarta Design Center Plaza Furniture 1. Sistim sirkulasi - Lift (barang & manusia) - Tangga biasa - Tangga jalan - Lift khusus barang - Tangga jalan (Escalator) 2. Sistim ruang/ritail - Setiap ruang dibatasi dengan partisi & pintu (ruang di dalam ruang) - Setiap ruang dibatasi dengan partisi & pintu (ruang di dalam ruang)

8 3. rea parkir - Basement - Halaman gedung - Halaman gedung 4. Fungsi basement - Untuk area parkir - Untuk area retail 5. Fungsi bangunan - Ritail / toko mebel - ssesoris rumah - ssesoris Sanitair - Ruang seminar - Ruang udiovisual - Café - Perkantoran - Ritail / toko mebel

dokumen-dokumen yang mirip

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN IV.1. Analisa Tapak dan Lingkungan IV.1.1 Data Fisik Tapak PETA LOKASI / SITE Utara - 19 - Data fisik tapak / kondisi tapak saat ini tidak banyak berbeda dengan apa yang akan