Hubungan Kecakapan Sosial dan Peran Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Matematika

Transkripsi

1 Hubungan Kecakapan Sosial dan Peran Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Matematika Oleh: Ardiana Purnamasari, Budiyono Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan kecakapan sosial terhadap prestasi belajar matematika; peran orang tua terhadap prestasi belajar matematika; dan kecakapan sosial dan peran orang tua terhadap prestasi belajar matematika. Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif. Populasi penelitian sebanyak 1829 siswa. Sampel penelitian sebanyak 302 siswa, diambil menggunakan Proportionate Random Sampling. Instrumen Pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Pengolahan data menghasilkan: t hitung = 7,183; t hitung =11,234; t 0,025;300 = 1,970; F hitung = 7,183; dan F 0,025;2;299 = 3,740. Pengujian hipotesis menunjukan Ho ditolak. Kesimpulan menunjukan ada hubungan yang positif dan signifikan: kecakapan sosial terhadap prestasi belajar matematika; peran orang tua terhadap prestasi belajar matematika; dan kecakapan sosial dan peran orang tua terhadap prestasi belajar matematika. Kata kunci: Hubungan, kecakapan sosial, peran orang tua. PENDAHULUAN Manusia merupakan mahluk sosial yang harus mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Untuk dapat berinteraksi dengan baik seseorang harus memiliki kecakapan dalam melakukan hubungan sosial. Kecakapan sosial ini yang menjadi salah satu tujuan khusus pembelajaran di sekolah. Hal ini dinyatakan oleh Depdik-nas (2009: 23) bahwa tujuan khusus pendidikan adalah mengaktualisasi potensi peserta didik dalam menghadapi berbagai situasi sosial. Dari sekian banyak mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib. Pada setiap jenjang pendidikan siswa akan menemui pelajaran matematika. Dari observasi di Kecamatan Buluspesantren diketahui hasil ujian Matematika SMP dan MTs di Kecamatan Buluspesantren menunjukan rerata 6,33, nilai tertingginya 9,67, dan nilai terendahnya 3,33. Kenyataan tersebut menunjukan besarnya selisih nilai matematika tertinggi dan 176

2 nilai matematika terendah. Hasil yang dicapai oleh setiap siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor intern maupu faktor ekstern (Slameto, 2010: 54). Kecakapan sosial yang dimiliki siswa dapat menjadi faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa khususnya pada pelajaran matematika. Pada saat ada materi yang belum dipahami, siswa yang memiliki kecakapan sosial akan berupaya untuk menanyakan kepada guru atau teman yang lebih mengerti. Pada kenyataannya tidak semua siswa memiliki kecakapan sosial yang baik. Ketika guru memberi kesempatan bertanya, siswa yang kurang kecakapan sosialnya akan membiarkan kesempatan tersebut. Hal itu dapat terjadi karena mereka malu untuk bertanya, pada-hal mereka belum paham akan materi yang telah dijelaskan. Tidak hanya malu bertanya kepada guru, bagi beberapa siswa mereka juga malu bertanya kepada teman-nya sendiri. Hal tersebut menyebabkan siswa yang tidak paham akan tetap tidak paham, sehingga prestasi belajar matematika mereka rendah. Kurangnya kecakapan sosial ini tentunya menjadi masalah bagi siswa untuk dapat berprestasi dengan baik. Tanggung jawab terhadap prestasi belajar bukan hanya menjadi tanggungan sekolah. Orang tua juga turut berperan dalam mendukung siswa (anak-anaknya) untuk memperoleh prestasi yang baik. Tanpa bantuan dari orang tuanya akan sulit bagi siswa untuk memiliki prestasi yang baik. Perhatian dan dukungan yang penuh dari orang tua sangat dibutuhkan siswa untuk memperoleh prestasinya. Pada kenyataannya saat ini orang tua lebih sibuk bekerja sehingga anak kurang mendapat perhatian dalam belajar akibatnya kegiatan belajar anak tidak terkontrol. Hal tersebut berakibat pada rendahnya prestasi belajar matematika siswa. Teori tentang kecakapan sosial dan peran orang tua banyak diungkapkan oleh beberapa ahli. Ahmadi (2004: 100) menyebutkan bahwa kecakapan sosial adalah kemampuan untuk memperoleh timbal balik antara individu ke individu atau golongan di dalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang dihadapinya. Kecakapan sosial secara umum meliputi kemampuan bekerja sama dengan orang lain, dalam proses pembelajaran yang ditekankan adalah bekerja sama dalam Ekuivalen: Hubungan Kecakapan Sosial dan Peran Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Matematika 177

3 kelompok belajar. Kecakapan sosial juga meliputi kemampuan untuk bertanya, kemampuan menyampaikan pendapat, dan kemampuan menjadi pendengar yang baik. Selain itu mengenai pengertian peran orang tua juga diungkapkan oleh Ahmadi (2004: 163) yaitu fungsi atau tingkah laku yang diharapkan oleh anak dari orang tua. Peran orang tua dalam proses belajar siswa adalah memperhatikan kemajuan pendidikan anak dan memberikan bimbingan belajar. Bimbingan belajar yang diberikan bukan hanya dengan menyerahkan pada lembaga bimbingan belajar atau guru les, tetapi juga terlibat dalam kegiatan belajar. Orang tua juga perlu menciptakan kondisi belajar yang baik, memberikan fasilitas belajar, serta memberikan dorongan untuk belajar. Kaitanya dengan kecakapan sosial, penelitian lain yang relevan dilakukan oleh Mumpuniarti (2012) yang menunjukan peta ide budaya sebagai wahana untuk mengembangkan kecakapan sosial dan komunikasi tunagrahita kategori sedang. Kaitannya dengan peran orang tua, penelitian lain yang relevan dilakukan oleh Sudibyo Pramono (2012) menunjukan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel perhatian orang tua dan minat belajar matematika siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP dan MTs di Kecamatan Buluspesantren. Populasi penelitian ini siswa kelas VIII dan IX SMP dan MTs se-kecamatan Buluspesantren. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionate random sampling. Sampel dalam penelitian ini 302 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik pengolahan data menggunakan Uji Prasyarat dan Uji Hipotesis. Uji hipotesis menggunakan uji t dan uji F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrat diketahui data dari ketiga variabel berdistribusi normal. Pengujian Hipotesis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kecakapan sosial siswa dengan prestasi belajar 178

4 matematika diperoleh korelasi sebesar 0,414. Pengujian signifikansi menghasilkan nilai t hitung sebesar 7,183. Pengujian berikutnya dilakukan untuk mengetahui hubungan antara peran orang tua dengan prestasi belajar matematika diperoleh korelasi sebesar 0,544. Pengujian signifikansi menghasilkan nilai t hitung sebesar 11,234. Harga t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga t 0,025;300 sebesar 1,970. Hasil perbandingan menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t 0,025;300 maka Ho ditolak. Dari pengujian hipotesis tersebut dapat menunjukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara: kecakapan sosial dan prestasi belajar matematika; dan peran orang tua dengan prestasi belajar matematika. Pengujian hipotesis selanjutnya dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kecakapan sosial siswa dan peran orang tua dengan prestasi belajar matematika diperoleh korelasi sebesar 0,557. Harga korelasi yang telah diperoleh tersebut menunjukan adanya hubungan yang positif dengan tingkat hubungan yang sedang. Setelah dihitung korelasi antara kedua variabel kemudian dilakukan pengujian signifikansi dengan menggunakan uji-f. Pengujian signifikansi menghasilkan nilai F hitung sebesar 7,183. Harga F hitung tersebut dibandingkan dengan F 0,025;2;299 sebesar 3,740. Hasil perbandingan menunjukan bahwa F hitung lebih besar dari F 0,025;2;299 maka Ho ditolak. Dari pengujian hipotesis tersebut dapat menunjukan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara kecakapan sosial siswa dan peran orang tua dengan prestasi belajar matematika. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat memberikan gambaran bahwa kecakapan sosial siswa, peran orang tua, dan prestasi belajar saling berhubungan. Orang tua memegang peranan penting dalam mengembangkan kecakapan sosial siswa, dan mendukung kondisi belajar yang nyaman bagi siswa. Dengan suasana belajar yang nyaman siswa bisa lebih fokus belajar sehingga prestasi yang didapat siswa menjadi lebih baik. Kecakapan sosial siswa yang juga dibutuhkan dalam mendukung proses pembelajaran matematika di sekolah yang menuntut keaktifan siswa. SIMPULAN DAN SARAN Ekuivalen: Hubungan Kecakapan Sosial dan Peran Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Matematika 179

5 Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara: kecakapan sosial terhadap prestasi belajar matematika; peran orang tua terhadap prestasi belajar matematika; dan faktor kecakapan sosial dan peran orang tua terhadap prestasi belajar matematika. Peneliti menyampaikan saran bagi guru supaya melaksanakan pembelajaran yang mendorong siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Bagi orang tua siswa, hendaknya memantau belajar siswa agar belajar siswa dapat terkontrol. DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu Sosiologi Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas Buku Saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Pertama.Jakarta: Depdiknas Mumpurniarti Kecakapan Sosial dan Komunikasi Tunagrahita Kategori Sedang. Skrip-si, tidak diterbitkan. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta. Pramono, Sudibyo Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar Matematika sis-wa Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD Negeri Karangrejo Keca matan Kutoarjo Tahun Pelajaran 2011/ Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Purworejo, Purworejo. Slameto Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta 180