PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL CLASSROOM MEETING DIKOMBINASIKAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL CLASSROOM MEETING DIKOMBINASIKAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA"

Inge Ida Jayadi
6 tahun lalu
Tontonan:

1 PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL CLASSROOM MEETING DIKOMBINASIKAN MAKE A MATCH TERHADAP KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA Fanny Nuladani; Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Fannynuladani.yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran classroom meeting dikombinasikan make a match lebih baik daripada model pembelajaran ceramah. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 24 Purworejo. Sampel penelitian ini terdiri dari kelas D sebagai kelas eksperimen dan kelas C sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, observasi, dan tes. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi kemandirian dan prestasi belajar matematika. Analisis data yang digunakan adalah uji normalitas dan homogenitas sebagai uji prasyarat kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan uji-t multivariat. Diperoleh bahwa kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran classroom meeting dikombinasikan make a match lebih baik daripada ceramah. Kata kunci: Classroom meeting, make a match, kemandirian, prestasi belajar PENDAHULUAN Pembelajaran matematika saat ini mengutamakan siswa untuk mandiri dan berprestasi. Namun saat ini banyak siswa yang belum dapat mandiri dan berprestasi dengan lebih baik. Tirtarahardja (2005: 50) mengatakan bahwa kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran. Sedangkan Sutratinah Tirtonegoro (dalam Muhammad Fathurroh- mah dan Sulistyorini, 2013: 119) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari. Ekuivalen: Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Model Classroom meeeting dikombinasikan Make a Match Terhadap Kemandirian dan Prestasi Belajar 195

2 Menurut hasil observasi pada pembelajaran matematika di kelas VII SMP Negeri 24 Purworejo, menunjukan bahwa nilai rerata UTS siswa masih jauh dibawah KKM. Salah satu solusi yang dapat dilakukan yaitu memilih model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika. Sebagaimana yang dikutip oleh William Glasser (dalam Dr. Rusman, M.Pd.) merekomendasikan pelaksanaan classroom meeting sebagai salah satu bagian dari programnya yang bertajuk reality therapy. Program ini dirancang untuk membantu siswa yang punya masalah dalam perilakunya sehari-hari untuk belajar bertindak dengan cara yang lebih bertanggungjawab. Glesser juga percaya bahwa jika siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan berusaha mengembangkan relasinya dengan sekolah, mereka akan mampu bertanggungjawab dalam proses belajar-mengajar. Dan model pembelajaran make a match merupakan model pembelajaran yang menerapkan siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik, dalam suasana yang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian dan prestasi belajar matematika siswa yang dikenai model pembelajaran classroom meeting dikombinasikan make a match lebih baik daripada ceramah. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah eksprimen semu. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Desember 2015 di SMP Negeri 24 Purworejo. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 24 Purworejo tahun ajaran 2015/2016. Kelas VIID sebagai kelas eksprimen dan kelas VIIC sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, metode tes dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi kemandirian dan butir soal tes prestasi belajar untuk mengukur prestasi belajar matematika. Dari hasil observasi dan tes yang diperoleh, dianalisis menggunakan perhitungan korelasi product moment, uji-t multivariat dilanjutkan uji-t univariat. 196 Ekuivalen: Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Model Classroom Meeting dikombinasikan Make A Match Terhadap Kemandirian dan Prestasi

3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, pemberian perlakuan dilakukan pada kelas yang seimbang dengan tujuan agar perbedaan hasil penelitian pada kelas eksperimen dan kontrol benar-benar terjadi karena perlakuan yang diberikan oleh peneliti. Data awal sebelum perlakuan diperoleh dari data dokumentasi nilai UTS semester gasal kelas VII SMP Negeri 24 Purworejo tahun ajaran 2015/2016. Kemudian untuk mengetahui apakah kedua kelas dalam keadaan seimbang atau tidak dilakukan uji sebelum perlakuan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas sebagai uji prasyarat keseimbangan kemudian dilanjutkan dengan uji keseimbangan. Uji normalitas menggunakan uji Liliefors dengan taraf signifikasi 5% diperoleh L obs = 0,11 untuk kelas eksperimen dan L obs = 0,12 untuk kelas kontrol dengan L tabel = 0,17. Dengan demikian kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Bartlett dalam bentuk statistik uji Chi-Kuadrat dengan taraf signifikansi 5% diperoleh X 2 obs = 0,13 dan X 2 tabel = 3,84 jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas eksperimen tersebut memiliki variansi populasi yang sama. Uji keseimbangan dalam penelitian ini menggunakan statistik uji-t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh t obs = 0,15 dan t tabel = 1,96 sehingga dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam keadaan yang seimbang artinya memiliki kemampuan awal yang sama. Selanjutnya peneliti memberikan perlakuan yaitu menerapkan model pembelajaran classroom meeting dikombinasikan make a match pada kelas eksperimen dan model pembelajaran ceramah pada kelas kontrol dengan pokok bahasan persamaan linear satu variabel. Penelitian ini dilaksanakan 4 kali pertemuan pada setiap kelas, 3 kali pertemuan untuk memberikan materi pelajaran. Pertemuan ketiga masih membahas materi pelajaran serta dilaksanakan observasi kemandirian siswa untuk mengukur kemandirian belajar siswa. Pertemuan keempat dilaksanakan dengan pemberian tes untuk mengukur prestasi belajar matematika siswa yang digunakan untuk data akhir. Analisis data akhir terdiri dari uji normalitas dan homogenitas sebagai uji prasyarat dan dilanjutkan uji hipotesis. Hasil perhitungan analisis data akhir dapat dilihat pada tebel dibawah ini : Ekuivalen: Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Model Classroom meeeting dikombinasikan Make a Match Terhadap Kemandirian dan Prestasi Belajar 197

4 Tabel 1. Rangkuman Uji Normalitas Data Akhir Kelompok N., 0,46;0,49;0,57;0,68; Eksperimen 25 0,77;0,80;0,84;1,03; 1,23;1,27;1,83;2,40; 5,99 2,56;3,20;4,16; 0,12;0,46;0,65;0,98; Kontrol 25 1,35;1,41;1,15;1,58; 1,83;2,61;2,84;4,48; 5,99 4,69;5,18; Keputusan H diterima Kesimpulan Kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa uji normalitas mengunakan uji normalitas Bivariat dengan taraf signifikansi 5% diperoleh lebih dari 50% nilai <.,.Dengan demikian kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tabel 2. Rangkuman Uji Homogenitas Variansi Data Akhir Kelompok!"# $%&' Eksperimen dan kontrol 3,77 7,81 Keputusan Kesimpulan Kedua kelompok H mempunyai variansi diterima yang sama Uji homogenitas menggunakan uji Box s M diperoleh χ )*+,-. = 3,77 dan χ +/012 = 7,81, dimana χ )*+,-. 3 χ +/012. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua kelas memiliki variansi yang sama. Tabel 3. Rangkuman Uji Hipotesis dengan Statistik Uji-t Multivariat Uji-t Multivariat x N :7;< 2377, ,11 Kelas Eksperimen ,44 4,09 3, , ,56 Kelas Kontrol ,72 Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik uji-t multivariat dengan taraf signifikansi 5% diperoleh = >?@ A = BC?DE. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran classroom meeting dikombinasikan make a match berbeda dengan model ceramah terhadap kemandirian dan prestasi belajar matematika. 198 Ekuivalen: Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Model Classroom Meeting dikombinasikan Make A Match Terhadap Kemandirian dan Prestasi

5 Untuk mengetahui perbedaan tersebut, maka dilanjutkan uji univariat secara terpisah untuk masing-masing variabel terikat. Tabel 4. Uji Univariat Kemandirian Siswa Uji-t x N F G H I%J $%&' Eksperimen 2377, ,11 10,48 11,98 2,01 Kontrol 2288, ,56 Tabel 5. Uji Univariat Prestasi Belajar Matematika Uji-t x N F G H I%J $%&' Eksperimen ,44 0,92 18,05 2,11 Kontrol ,72 Dari hasil analisis uji univariat, dimana diperoleh K >?@ A K BC?DE mengakibatkan H 0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemandirian siswa dan prestasi belajar matematika yang dikenai model pembelajaran classroom meeting dikombinasikan make a match lebih baik daripada model ceramah. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa kemandirian dan prestasi belajar matematika yang dikenai model pembelajaran classroom meeting dikombinasikan make a match lebih baik daripada siswa yang dikenai model ceramah pada materi persamaan linear satu variabel di kelas VII SMP Negeri 24 Purworejo tahun ajaran 2015/2016. Dari simpulan di atas peneliti memberikan saran kepada guru yaitu dalam penerapan model classroom meeting dikombinasikan make a match sebaiknya guru jangan terlalu lama menjelaskan karena menimbulkan rasa bosan pada siswa dan lebih baik diisi dengan latihan soal-soal yang lebih bervariasi. Dalam pemilihan model pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan lingkungan siswa DAFTAR PUSTAKA Danuari Hubungan antara Kemandirian, Motivasi Berprestasi, dan Intelegensi dengan Prestasi Belajar Siswa SMP di Bantul. Laporan Penelitian: LPM IKIP Yogyakarta. Ekuivalen: Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Model Classroom meeeting dikombinasikan Make a Match Terhadap Kemandirian dan Prestasi Belajar 199

6 Djamarah, Syaiful Bahri Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Huda, Miftahul Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rusman Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Tirtarahardja, U. & Sulo, L Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 200 Ekuivalen: Pengaruh Pembelajaran Matematika dengan Model Classroom Meeting dikombinasikan Make A Match Terhadap Kemandirian dan Prestasi

dokumen-dokumen yang mirip

EKSPERIMENTASI STRATEGI MAKE A MATCH DAN TAKE AND GIVE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 ADIMULYO

EKSPERIMENTASI STRATEGI MAKE A MATCH DAN TAKE AND GIVE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 ADIMULYO Adityas Yuliana Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo