KUMPULAN MATERI PRAMUKA PENGGALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KUMPULAN MATERI PRAMUKA PENGGALANG"

Transkripsi

1 KUMPULAN MATERI PRAMUKA PENGGALANG 1. TRI SATYA dan DASA DHARMA PRAMUKA Adapun Janji (sumpah) Pramuka yaitu Tri Satya yang artinya adalah kata-kata janji atau sumpah yang diucapkn oleh seorang Pramuka golongan Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota dewasa. A. TRI SATYA Pengertian dari Tri Satya adalah Tri : tiga, Satya : Kesetiaan, Artinya adalah tiga kesetiaan yang harus di penuhi oleh atau dipatuhi oleh setiap anggota Pramuka. Isi dan Arti Tri Satya adalah sebagai berikut : Tri Satya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh : 1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuaan Republik Indonesia. 2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat. 3. menepati Dasa Dharma. Adapun Tri Satya tersebut diatas mengandung arti bahwa seorang Pramuka berkewajiban sebagai berikut : Menjalankan kewajiban/perintah Tuhan, serta menjauhi segala apa yang menjadi larangan-nya. Kewajiban terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kewajiban terhadap Pancasila, yaitu dengan cara menghayati dan mengamalkan isinya. Kewajiban terhadap sesama masyarakat. Kewajiban menhayati dan mengamalkan Dasa Dharma. B. DASA DHARMA Pengertian Dasa Dharma adalah Dasa : sepuluh, Dharma : Perbuatan baik (kebajikan). Dasa Dharma adalah sepuluh Kebajikan yang menjadi pedoman bagi Pramuka dalam bertingkah laku sehri-hari. Isi dan Arti Dasa Dharma adalah sebagai berikut :

2 Dasa Dharma Pramuka Pramuka itu : 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. 3. Patriot yang sopan dan kesatria. 4. Patuh dan suka bermusyawarah. 5. Rela menolong dan tabah. 6. Rajin, trampil dan gembira. 7. Hemat, cermat dan bersahaja. 8. Disiplin, berani dan setia. 9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. 10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan. Arti dari masing-masing bait Dasa Dharma tersebut diatas adala sebagai berikut : 1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menjalankan semua perintah Tuhan serta meninggalkan segala laranganlarangan-nya. Menbaca do a atau niat karena Allah dalam setiap mengawali dan mengakhiri kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Patuh dan berbakti kepada kedua orang tua, serta sayang kepada saudara. dsb 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. Selalu menjaga kebersihan lingkungan baik disekolah maupun dirumah. Ikut menjaga kelestarian alam, baik flora maupun fauna. Membantu fakir miskin, yatim piatu, orang tua jompo dan mengunjungi yang sakit. dsb. 3. Patriot yang sopan dan ksatria Belajar disekolah dengan baik. Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Membiasakan diri untuk berani mengakui kesalahan dan membenarkan yang benar. Ikut serta dalam pertahan bela Negara. 4. Patuh dan suka bermusyawarah. Patuh kepada kedua orang tua, guru dan pembina dengan cara mengerjakan tugas sebaik-baiknya. Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah. Tidak mengambil keputusan secara tergesa-gesa yang didapatkan tanpa melalui musyawarah. 5. Rala menolong dan tabah.

3 Selalu berusaha menolong sesama yang sedang mengalami musibah atau kesusahan serta tidak pernah meminta atau mengharapikan imbalam (pamrih). Tabah dalam mengalami berbagai kesulitan dengan tidak banyak mengeluh, dan tak mudah putus asa. Bersedia menolong tanpa diminta. dsb. 6. Rajin, trampil dan gembira. Membiasakan menyusun jadwal dalam kegiatan sehari-hari. Tidak pernah bolos dari sekolah, selalu hadir diwaktu latihan atau pertemuan pramuka. Dapat membuat berbagai macam kerajinan atau hasta karya yang berguna. Selalu riang gembira diwaktu melakukan kegiatan atau pekerjaan. 7. Hemat, cermat dan bersahajat. Tidak boros dan bersikap hidup hemat. Rajin menabung. Bersikap hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan. Tepat waktu (kesekolah, belajar, latihan, dll). Bisa membuat perencanaan sebelum tindakan. 8. Disiplin, berani dan setia. Selalu tepat waktu sesuai jadwal yang ditentukan. Mendahulukan kewajiban dibanding sebelum meminta haknya. Berani mengambil keputusan. Tidak mengecewakan orang lain. dsb. 9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya. Tidak mengelakkan amanat dengan sesuatu alasan yang dicari-cari. Jujur tidak mengada-ada. 10. Suci dalam pikiran perkataan dan perbuatan. Selalu berfikir positif dan menghargai sikap atau pendapat orang lain dan bisa menyumbangkan saran yang baik dengan cara yang baik. Berhati-hati mengendalikan diri dari ucapan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percayaan orang lain pada dirinya. Berusaha menjaga diri dalam segala tindak tanduk perbuatan yang jelek melanggar menurut kehidupan masyarakat dan aturan agama.

4 2. LAMBANG GERAKAN PRAMUKA Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan norma yang dimiliki setiap anggota Pramuka yang dicita-citakan oleh gerakan pramuka. Lambang Gerakan Pramuka diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro, seorang pembina pramuka yang aktif bekerja sebagai pegawai tinggi Departemen Pertanian. Lambang gerakan pramuka digunakan sejak tanggal 14 Agustus 1961 pada Panji Gerakan Pendidikan Panduan Nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada gerakan pramuka. A. Bentuk dan Arti Kiasan Bentuk lambang Gerakan Pramuka adalah gambar bayangan (Silhouette) tunas kelapa, sesuai dengan keputusan Kwartir Nasional nomor 06/KN/72, yang ditetapkan pada tanggal 31 Januari Arti kiasan lambang pramuka adalah sebagai berikut : 1. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal (tunas), yang istilahnya cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur tumbuh itu mengkiaskan bahwa seorang Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. 2. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagai-manapun juga ini mengkiaskan bahwa seorang Pramuka adalah orang yang sehat jasmani dan rohaninya, kuat dan ulet, besar tekatnya dalam menghadapi segala tantangan hidup dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia. 3. Buah nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa seorang Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dalam keadaan bagaimana pun juga. 4. Buah nyiur tumbuh menjulang tinggi keatas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa seorang Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, mulia, jujur dan tegak tidak mudah di ombang-ambingkan oleh sesuatu. 5. Akar nyiur tumbuh kuat erat didalam tanah. Lambang ini mengkiaskan tekad dan keyakinan seorang Pramuka yang berpegang pada dasar-dasar atau landasan yang baik, benar, kuat dan nyata yaitu tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya. 6. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Lambang ini mengkiaskan bahwa seorang Pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri kegunaannya kepada Tanah air, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia.

5 Dari enam kiasan itulah diharapkan kepada setiap anggota Pramuka harus berguna bagi diri, orang tua, sekolah, masyarakat dan Negara, bukan sebaliknya malah menjadi beban atau tanggungan orang lain. B. Makna Lambang Pramuka secara keseluruhan. Lambang Gerakan Pramuka merupakan tanda kebesaran jiwa setiap Pramuka. Lambang ini mengandung makna bahwa setiap Pramuka itu tangkas, sigap, sehat jasmani dan rohani, kuat dan ulet, berpengharpan penuh, besar tekad dan percaya diri dalam menghadpi segala tantangan hidup, berbudi luhur, bercita-cita tinggi, jujur dan tanggung jawab, hidup sederhana, berwatak kesatria, mampu menyesuaikan diri dimaapun berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga, kuat dan teguh batinnya sehingga dapat menjadi pewaris dan penerus Bangsa yang lebih sanggup, lebih mampu dan bertanggung jawab dalam menabdikan dirinya pada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. C. Penggunaan Lambang Pramuka. Lambang Gerakan Pramuka dapat di gunakan pada Panji, Bendera, papan nama satuan dan Kwartir, tanda Pengenal, dan alat administrasi Gerakan Pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan pada setiap anggota Pramuka agar memiliki sifat dan keadaan seperti arti kiasan lambang tunas kelapa tersebut. 3. SALAM PRAMUKA A. Pengertian Salam Pramuka. Salam Pramuka adalah suatu perwujudan dari penghargaan terhdap orang lain atas dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa indonesia. Salam Pramuka merupakan tanda penghormatan untuk orang yang berbudi, siapa yang melihat dulu ia yang memberikan salam dahulu kepada orang akan di beri salam dan tidak memandang kepangkatannya dalam masyarakat. Salam Pramuka selain berarti sebagai penghormatan, juga berarti mengingatkan akan Tri Satya dan Pancasila kepada yang diberi salam, sehingga setiap anggota pramuka berkenan menyampaikan salam kepada semua Pembimbing dan Pembina serta kepada sesama Pramuka, juga kepada semua yang berhak menerimanya. Salam Pramuka juga merupakan Suara Perwujudan ikatan jiwa yang erat, maka didalam memberi atau menjawab Salam Pramuka harus dilaksanakan dengan tertib dan sempurna, sehingga tercermin semangat Pramuka yang Rajin, gembira dan penuh keikhlasan.

6 B. Macam-macam Salam Pramuka. Salam Pramuka ada dua macam yaitu : 1. Salam Biasa. Salam biasa di sampaikan kepada Semua Pramuka. Orang Tua. Guru Kakak Pembina/Pembimbing Sahabat/kawan Orang lain yang dianggap perlu menerima salam. 2. Salam Penghormatan dan Salam janji. Salam Penghormatan. Salam penghormatan merupakan suatu penhargaan yang mendalam yang disampaikan kepada : Pramuka Utama ( Presiden RI). Bendera Sang Saka Merah Putih (dalam Upacara). Lagu Kebangsaan (dalam upacara resmi). Pani-panji Pramuka (dalam Upacara resmi). Menteri-menteri atau tamu agung Negara. Jenazah (dalam Upacara pemakaman atau bertemu dijalan). Salam Janji. Salam Janji adalah tanda penghormatan yang dilakukan setiap anggota Pramuka sewaktu mendengar Tri Satya sedang dibacakan. C. Cara menggunakan dan mengucapkan Salam dengan benar. 1. Dalam Keadaan berhenti. a. Tanpa Peci/songkok/baret. Sikap sempurna, dengan gerakan cepat tangan di angkat kearah pelipis kanan, sikusiku 15 derajat seorang kedepan, kelima jari tangan rapat satu sama lain, telapak tangan seorang kebawah dan kekiri ujung jari tengah dan telunjuk mengenai pelipis. Pergelangan tangan lurus, bahu tetap seperti dalam sikap sempurna, pandangan mata tertuju kepada yang diberi salam. Jika selesai Salam, maka tangan di kembalikan secara cepat ke sikap sempurna kembali. b. Memakai Peci/songkok/baret. Pelaksanaan sama dengan no.1.a. perlu ditambah sedikit, yakni jari tengah dan

7 telunjuk mengenai tepi bawah dan peci setinggi pelipis. c. Memakai Peci yang ada kelep. Pelaksanaan sama dengan no.1.a. hanya jari tengah mengenai ujung kelep. d. Membawa/menggunakan tongkat Pramuka Sikap sempurna, tongkat ditangan kanan disamping badan, diangkat sedikit, tangan kiri ditekukkan kekanan depan dada (antara dad dan perut), tangan kiri lurus rata-rata air kekanan, jari rapat dan ujung jari tengah menyentuh tongkat, pandangan lurus kepada yang diberi salam atau kepala dipalingkan kepada arah orang yang diberi salam. 2. Dalam keadaan berjalan. a. Jalan biasa. Dalam keadaan jalan biasa kemudian melaksanakan salam pelaksanaannya sama seperti no.1.a. dengan memalingkan muka atau kepala dan pandangan lurus tertuju kepada orang diberi salam. Pelaksanaan salam + 3 langkah sesudahnya. b. Membawa/memakai tongkat Pramuka. Sikap membawa Tongkat di muka badan. Tongkat dibawa/dipegang dua tangan dalam sikap membawa di muka badan, tangan tetap dimuka badan dalam keadaan berjalan, dengan memalingkan kepala ke arah orang yang diberi salam. Tongkat disandang dikanan. Tetap dlam keadan jalan biasa, tangan kanan memegang tali sandang dengan bentuk siku-siku kedepan, tangan kiri ditekuk kekanan depan dada (seperti no.1.d.) kepala dipalingkan kepada orang yang diberi salam. Tongkat disandang dikiri. Tetap dalam keadaan jalan biasa, tangan kiri memegang tali sandang, tangan kanan memberi salam seperti salam biasa dan pandangan lurus kepada orang yang diberi salam. c. Dalam keadaan membawa barang. Barang Ringan. Apabila mebawa barang ringan di tangan kanan, maka barang tersebut dipindahkan ke tangan kiri, dan melakukan salam seperti biasa no.1.a.b.c. Barang berat. Apabila membawa barang yang berat atau membawa barang ditangan kiri dan kanan, maka salam cukup memalingkan muka/kepala dan mengucapkan salam atau cukup mengucapkan salam saja. D. Cara melaksanaan Salam penghormatan dan Salam Janji.

8 Salam Penghormatan. Cara melakukan Salam Penghormatan sama dengan keadaan berhenti lebih dahulu + 6 (enam) langkah menghadap penuh kepada yang diberi salam Penghormatan, dan selesai apabila yang di beri hormat telah membalas dan atau telah melewatinya. Apabila dalam keadan membawa tongkat, tongkat dipindahkan ke tangan kiri dan pangkal tongkat tetap ditanah di tempat semula, kemudian melakukan salam dengan tangan kanan seperti salam tanpa tongkat. Salam Janji. Salam janji ini biasanya dilakukan ketika seorang anggota Pramuka dilantik dan mengucapkan Tri Satya sebagai Sumpah atau janji. Apabila seorang Pramuka dilantik Kenaikan Tingkat dalam Pramuka, sebelum Sumpah atau janji itu diucapkan ia memegang ujung Bendera Merah Putih dengan tangan kiri dan menempelkan Bendera pada dada, kemudian tangan kanan memberi Salam dan memulai mengucapkan Tri Satya. 4. BENDERA MERAH PUTIH SEBAGAI BENDERA KEBANGSAAN RI dan PANCASILA SEBAGAI LAMBANG NEGARA RI BENDERA KEBANGSAAN. Setiap Negara mempunyai Bendera kebangsaan yang merupakan cita-cita tertinggi yang terkandung dalam jiwa Bangsa dari Negara itu. Sedangkan Bendera Kebangsaan Republik Indonesia ialah sang Merah Putih yang telah ditetapkan pada tanggal 17 Agustus a. Sejarah Bendera Merah Putih. Pada tahun 1216 bendera merah putih telah dikibarkan oleh tentara Jayakatwang saat peperangan melawan kekuasaan Kartanegara dari Singosari ( ) dan cerita tersebut diceritakan dalam tulisan jawa kuno tahun 1216 caka (1294 Masehi). Pada tahun 1350 bendera merah putih digunakan dalam upacara hari kebesaran Raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta dikerajaan Majapahit M. Pada tahun 1840 dalam suatu kitab yang lebih tua terdapat gambar bendara alam Minangkabau berwarna merah putih hitam, bendera ini merupakan pusaka peninggalan kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke-14 ketika Maharaja Aditiyawarman memerintah. Merah = Hulu Balang (yang menjalankan pemerintahan) Putih = Agama (Alim Ulama ) Hitam = Adat Minangkabau (penghulu adat)

9 Pada tahun 1613 Sultan Agung berperang dengan Negeri Pati, tentaranya bernaungan dibawah bendera merah putih. Merah putih pada abad ke-xx tepatnya pada tahun 1922 perhimpunan Indonesia yang berada dibelanda mulai mengibarkan bendera Merah Putih, dengan tujuan Indonesia merdeka hingga pada tahun 1924 perhimpunan Indonesia mengeluarkan sebuah buku dengan kulit bergambar Merah Putih. Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera Merah Putih, sebagai bendera kebangsaan Indonesia yaitu dalam Kongres Pemuda di Jakarka, sejak itulah Merah Putih berkibar diseluruh pelosok Nusantara dan pada UUD 1945 pasal 35 dinyatakan bendara kebangsaan Indonesia adalah Merah Putih. b. Arti Kiasan warna Bendera Merah Putih. Merah berarti berani Putih berarti suci Merah Putih mempunyai arti kiasan yaitu berani karena suci/benar atau berani atas dasar kesucian/kebenaran. Seorang anggota Pramuka wajib menghormati bendera Merah Putih, baik sebagai warga negara maupun sebagai anggota gerakan Pramuka untuk itu harus bisa mengibarkan bendera merah putih dan menurunkannya dengan baik dan tertib. PAN C AS I LA. Seorang anggota Pramuka sebagai generasi penerus Bangsa perlu memahami Pancasila sebagai Lambang kesatuan Negara Republik Indonesia yang menjadikan simbol kedaulatan, kepribadian dan kemegahan Negara Indonesia. Begitu juga setiap Negara didunia juga mempunyai Lambang Negara sendiri-sendiri. Pada tahun 1950 Bangsa Indonesia membentuk suatu panitia khusus untuk menciptakan lambang Negara Indonesia dan berhasil menciptakan Lambang Negara berbentuk Garuda Pancasila penciptanya adalah Dr. Muh. Yamin yang di syahkan pada Tahun 1951 dan Pengumumannya ditetapkan pada PP No. 43 Tahun A. Isi Pancasila. PAN C AS I LA 1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan Perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. B. Arti Isi Pancasila. Pancasila adalah dasar Negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4. kemudian untuk memudahkan pengamalannya di dalam kegiatan sehari-hari

10 ditetapkan Tap MPR No. II/MPR/1978 sebagai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P-4) atau di sebut juga Eka Prasetya Pancakarsa. Pancasila yang sering disebut Burung Garuda atau Burung Sakti Elang Rajawali tersebut dilukis dengan ciri-ciri sebagai berikut : 17 bulu sayap terbang, yang melambangkan tanggal 17 8 helai bulu ekor, yang melambangkan bulan 8 (Agustus) 45 helai bulu sisik pada batang leher, yang melambangkan tahun Kombinasi dari ketiganya melambangkan hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. 5. SANDI DAN TALI TEMALI Sandi adalah kalimat yang digunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya rahasia. Berbagai macam bentuk sandi dengan kunci pemecahan perlu kita ketahui bahwa semuanya berasal dari sandi murse. A. Macam-Macam Sandi 1. Sandi Murse 2. Sandi Rumput.

11 3. Sandi Angka 4. Sandi Kotak 5. sandi kotak 2

12 6. Sandi ordinat B. Tali Temali. Macam macam simpul tali 1. Simpul ujung tali Gunanya : Agar pintalan tali tidak lepas 2. Simpul pangkal Gunanya : Sebagai permulaan ikatan untuk mengikat tali pada tiang/kayu. 3. Simpul mati

13 Gunanya : Untuk menyambung dua utas tali yang sama besar. 4. Simpul erat/tambat Gunanya : Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret balok. 5. Simpul anyam Gunanya : Untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besar dalam kondisi kering. 6. Simpul anyam berganda Gunanya : Untuk menyambung dua utas tali Dalam keadaan basah (kering) dan tidak sama besar. 7. Simpul tiyang Gunanya : Untuk mengikat benda hidup/ leher binatang agar yang diikat tidak terjerat, dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat bergerak bebas. 8. Simpul tarik Gunanya : Untuk turun kejurang atau dari atas pohon. 9. Simpul tiang berganda Gunanya : Untuk mengangkat atau menurunkan benda/manusia 10. Simpul kursi Gunanya : Untuk mengangkat dan menurunkan benda/manusia 11. Simpul penarik Gunanya : sebagai pegangan dalam menarik benda yang besar dan berat. 12. Simpul kembar Gunanya : Untuk menyambung dua utas tali yang sama besar dan dalam kondisi basah (licin). 13. Simpul erat Gunanya : Untuk memendekkan tali yang panjang tanpa harus dipotong. 14. Simpul lasso Gunanya : Untuk menjerat binatang.

14 15. Simpul gulung Gunanya : Untuk diikatkan pada tali penarik agar orang lain dapat membantu menarik. 16. Simpul nelayan/pemukat Gunanya : Untuk menarik balok kayu yang besar. 17. Simpul tangga tali Gunanya : Untuk membuat tangga tali. 18. Simpul jangkar Gunanya : Untuk membuat tanduk darurat atau mengikat ember/timba. 19. Simpul hidup Gunanya : Untuk mengikat tiang. 20. Simpul tetap Gunanya : Untuk mengikat tali pada tiang lebih lama. 21. Simpul hidup berganda Gunanya : Untuk mengikat tiang atau mengangkat balok. 22. Simpul guling Gunanya : Untuk mengikat tiang. 23. Ikatan palang 24. Ikatan silang 25. Ikatan sambungan sejajar 26. Ikatan sambungan silang BAB VI SEMAPHORE

15 Semaphore adalah cara mengirimkan berita dengan mempergunakan sepasang bendera. Bendera yang dipergunakan biasanya berukuran 45 x 45 cm dan warnanya kontras atau mencolok agar mudah dilihat dengan warna merah dan kuning. Adapun tongkat bendera yang digunakan panjangnya berkisar antara cm. Huruf-huruf semaphore adalah sebagai berikut : BAB VII TUNTUNAN MENYELESAIKAN SKU PRAMUKA PENGGALANG A. PENGGALANG RAMU Tuntunan cara menyelesaikannya adalah sebagai berikut : 1. Rajin dan giat mengikuti latihan pasukan penggalang ramu, sekurang-kurangnya 10 kali latihan. Artinya : Seorang pramuka harus hadir dan mengikuti latihan pramuka penggalang minimal 6 kali berturut-turut (Absensi). 2. Hafal dan mengerti isi Dasa Dharma dan Tri Satya. Artinya : Hafal dan dapat menjelaskan Dasa Dharma dan Tri Satya. 3. Dapat memberi salam pramuka, dan tahu maksud dan pengguna-annya. Artinya : Seorang pramuka tahu macam-macam salam pramuka, cara, juga sikap pada waktu memberikan salam kepada siapa dan kapan/dimana salam itu diucapkan. 4. Tahu arti lambang gerakan pramuka. Artinya : Seorang pramuka mengerti arti kiasan dari lambang pramuka (Tunas Kelapa) mulai dari ujung atas hingga akarnya. 5. Tahu cara menggunakan bendera kebangsaan Indonesia tahu sejarahnya dan tahu arti kiasan warna-warnanya. Artinya : Seorang pramuka mengerti cara mengibarkan bendera merah putih, menurunkan bendera, memelihara bendera dan tahu sejarah bendera kebangsaan serta arti kiasan warnanya. 6. a. Dapat dengan hafal menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya bait pertama di muka pasukan penggalang atau di muka pendengarpendengar lain dan tahu sikap yang harus dilakukan jika lagu kebangsaan diperdengarkan atau dinyanyikan pada suatu upacara. Artinya : Bisa dan hafal menyanyikan lagu kebangsaan di muka pasukan pramuka, dan tahu sikap yang harus dilakukan pada saat menyanyikan atau mendengarkan lagu

16 kebangsaan dinyanyikan. b. Tahu sejarah lagu kebangsaan Indonesia Raya. Artinya : Tahu pencipta, waktu dan tempat dinya-nyikan. 7. Hafal pancasila dan tahu artinya Artinya : Hafal dan mengerti arti lima lukisan perisai yang ada pada pancasila mulai dari 1 sampai Biasa berbahasa Indonesia diwaktu mengikuti pertemuan-pertemuan penggalang. Artinya : Seorang pramuka bisa berbahasa bahasa Indonesia dengan baik dan benar. 9. Tahu struktur organisasi dan tanda-tanda pengenal dalam Gugus Depan. Artinya : Seorang pramuka mengerti struktur pimpinan tertinggi pramuka di Gugus Depannya mulai dari KAMABIGUS sampai dengan pasukan pramuka, dan mempunyai atribut (topi, hasduk, tongkat dll) serta mengetahui cara penggunaannya. 10. Dapat berbaris. Artinya : Seorang pramuka mengerti PBB serta bisa memimpin PBB. 11. Dapat menunjuk sedikitnya 6 arah mata angin, dapat menggunakan kompas dan dapat membaca jam. Artinya : Mengerti dan hafal serta bisa menunjukkan 6 arah mata angin, dapat menggunakan kompas, membaca jam (24 jam). 12. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul tiang, simpul ayam, simpul pangkal dan dapat menyusuk tali. Artinya : Seorang pramuka harus terampil dalam menggunakan tali setidak-tidaknya 6 macam simpul. 13. Dapat menyampaikan berita secara lisan. Contoh : Kami pramuka penggalang melaporkan bahwa pada hari Minggu tanggal 3 Juli 2001 pukul WIB telah terjadi kecelakaan di jalan raya Dr. Wahidin, SH tepatnya di depan toko micdonall antara pengendara sepeda motor dengan cold, pengendara sepeda motor terluka berat dan dibawa kerumah sakit terdekat. 14. Dapat mengumpulkan keterangan untuk memperoleh pertolongan pertama pada kecelakaan, dan dapat melaporkannya kepada dokter, rumah sakit, pamong praja, polisi, atau keluarga korban. Artinya : Seorang pramuka dapat mencari keterangan antara lain identitas korban, keadaan luka (cidera) jika terjadi kecelakaan yang memakan korban baik luka ringan ataupun berat dan selanjutnya dapat memberikan pertolongan (PPPK, PPGD).

17 15. Selalu berpakaian rapih dan memelihara kesehatan. Artinya : Selalu memelihara kesehatan (hidup teratur, istirahat yang cukup, olah raga) dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah dan lingkungan rumah. 16. a. Untuk puteri, dapat mengatur meja makan, atau menghidangkan dan makanan kecil pada tamu. Artinya : Bisa mengatur meja makanan dan cara menghidang-kan makanan b. Untuk putera, dapat membuat 2 macam hasta karya dengan macam bahan yang berbeda. Artinya : Bisa membuat alat rumah tangga yang dianggap mudah/gampang dengan menggunakan bahan bekas atau tidak bisa dipakai lagi. Contoh : Kertas, kayu, kawat, tanah liat dll. 17. Memiliki buku Tabanas, buku tabungan pramuka, atau buku tabungan pelajar. Artinya : Mempunyai buku tabungan yang masih berlaku. 18. Setia membayar uang iuran kepada Gugus Depannya sedapat-dapat dengan uang yang diperolehnya dan usahanya sendiri. Artinya : Bisa membayar iuran tanpa membebani atau meminta pada orang lain (orang tua). 19. Untuk penggalang yang beragama islam a. Dapat mengucap kalimat syahadat dan tahu artinya b. Mengerti rukun iman dan rukun islam c. Melakukan sholat berjamaah Artinya : Hafal dan mengerti syahadat, rukun iman, rukun islam, dan cara melakukan sholat berjamaah. B. PENGGALANG RAKIT Tuntunan cara menyelesaikannya adalah sebagai berikut : 1. Rajin dan giat mengikuti latihan pasukan sebagai Penggalang Rakit, sekurangkurangnya 10 kali latihan. Artinya : Seorang Pramuka Penggalang Ramu wajib hadir setidak-tidaknya 10 kali berturut-turut (Absensi). 2. Bersungguh-sungguh mengamalkan Dasa Dharma dan Tri Satya. Artinya : berupaya membuktikan pengamalan Dasa Dharma dan Tri Satya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Tahu struktur organisasi dan tanda-tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka. Artinya : Struktur Organisasi Pramuka mulai dari pusat sampai Anggota Pramuka, adalah sebagai berikut Pramuka Utama = Presiden RI

18 Nasional = Kwarnas Daerah/Propinsi = Kwarda Daerah/Kabupaten = Kwarcab Kecamatan = Kwarran Sekolah = GUDEP (Gugus Depan) Adapun tanda-tanda pengenal dalam Pramuka yang harus di ketahui misalnya tanda pangkat Penggalang Ramu, Rakit, Terap, Penegak, Pandega dst. 4. Tahu arti Lambang Negara Republik Indonesia. Artinya : Mengetahui dan dapat menjelaskan butir-butir Pancasila. 5. Tahu hari-hari raya Nasional dan sejarah sedikitnya 3 orang Pahlawan Nasional. Artinya : Bisa menyebutkan tanggal dan hari Nasional, dan nama Pahlawan Nasional misalnya H. Agus Salim, RA. Kartini, Sultan Hasanuddin dll. serta tahu sejarahnya. 6. Tahu susunan pemerintah daerah tingkat II sampai ke Desa, dan tahu nama dan alamat Kepala Desa dan beberapa tokoh masyarakat lain di sekitar tempat tinggalnya. Artinya : Bisa menyebutkan atau menulis susunan perangkat pemerintah dari tingkat Kabupaten sampai Desa, dan tahu nama Kepala Desa, tokoh masyarakat di daerah tempat tinggalnya. 7. Pernah ikut serta kerja bakti gotong royong yang ditugaskan oleh pembinanya di sekolahnya di kampungnya, di tempat ibadah atau tempat lain. Artinya : Bersedia melaksanakan kerja bakti dengan baik sebagai tugas dari kakak pembina atau guru. 8. Dapat dengan hafal menyanyikan di muka Pasukan Penggalang atau di muka pendengar lain lagu-lagu sang Merah Putih (Ibu Sud). Bagimu Negeri, Maju Tak Gentar, Satu Nusa Satu Bangsa dan barat sampai ketimur,dan sedikitnya satu lagu Daerah tempat tinggalnya. Artinya : Bisa menyanyikan lagu wajib dengan judul tersebut di muka Pasukan Pramuka Penggalang serta ditambah satu lagu daerah. 9. Dapat menyajikan satu macam kegiatan seni budaya. Artinya : Anggota Pramuka Ramu berani menampilkan satu macam kegiatan yang berhubungan dengan seni budaya, misalnya kabaret, menyanyi, melawak, drama/sandiwara, sulap, membaca puisi dan lain sebagainya. 10. Tahu adat sopan santun pergaulan Indonesia. Artinya : Anggota Pramuka mengerti tatak rama dan sopan santun. Misalnya cara berbicara menggunakan bahasa kromo inggil (dalam bahasa daerah), mengucapkan

19 salam ketika masuk rumah atau tempat penting. Dll 11. Dapat memimpin barisan Pramuka. Artinya : Sebagai Penggalang Ramu bisa memimpin barisan pasukan Penggalang dan dapat membentuk barisan dengan menggunakan aba-aba isyarat contoh membuat lingkaran besar, lingkaran kecil, setengah lingkaran, angkare. Dll 12. Dapat menerima dan mengirim berita dengan isyarat Morse atau isyarat Semaphore. Artinya : Anggota Pramuka Penggalang Ramu bisa memberi berita dengan isyarat Morse atau Semaphore serta mengerti saat menerima berita isyarat tersebut. 13. Dapat memperbaiki kerusakan kecil pada alat-alat rumah tangga. Artinya : Anggota Penggalang Ramu trampil atau dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi pada alat-alat rumah tangga atau pakaian seperti panci bocor, mengganti sumbu kompor, mengecat tembok, menjahit pakaian yang robek, dll. 14. Dapat memberi pertolongan pertama pada kecelakaan ringan. Artinya : Bisa memberikan bantuan pertolongan pertama kepada orang lain yang sedang kecelakaan ringan misalnya menolong teman yang sedang sakit perut, muntah, pingsan, dll. 15. Jika di sekitar tempat tinggalnya ada pesawat telepon, tahu cara menggunakannya. Artinya : Tahu cara menggunakan telepon dengan baik dan benar. 16. Tahun bahan-bahan makanan yang bernilai gizi. Artinya : Mengerti jenis-jenis makanan yang mengandung gizi misalnya karbohidrat (beras, jagung, ketela pohon, ubi jalar, sagu) kegunaannya adalah untuk menambah tenaga (sumber energi) mineral (garam, ikan teri, ikan asin) kegunaannya untuk menjaga atau memelihara kesehatan. 17. Tahu beberapa macam penyakit menular. Artinya : Mengerti macam-macam penyakit menular misalnya influenza, malaria, kadas, panu, dll. 18. Memelihara kebersihan salah satu ruangan dan halaman di rumahnya, di sekolahnya, di tempat ibadah atau tempat lain. Artinya : Selalu menjaga kebersihan dimanapun berada dengan membuang sampah pada tempat. 19. Dapat memasak makanan diperkemahan untuk sedikitnya 5 orang.

20 Artinya : Bisa memasak. 20. Melakukan salah satu cabang olah raga atletik atau salah satu cabang olah raga renang. Misalnya : Lari jarak pendek (100 m dan 200 m), lari jarak menengah (1000 m 1500 m) atau renang seperti renang gaya dada, gaya punggung, gaya bebas atau gaya kupu-kupu. 21. Hemat dan cermat dengan segala miliknya. Artinya : Sebagai Penggalang Ramu harus bisa menggunakan barang yang dimilikinya dengan hemat dan cermat tanpa boros. 22. Memiliki buku tabanas, buku tabungan pramuka, atau buku tabungan pelajar, dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurangkurangnya 8 minggu sejak menjadi Penggalang Ramu. Artinya : Rajin menabung. 23. Setia membayar uang iuran kepada Gugus Depannya, sedapat-dapat dengan uang yang diperolehnya dari usahanya sendiri. Artinya : Penjelasan sama pada nomor 17 tingkat Penggalang Ramu. 24. Pernah memelihara sedikitnya satu macam tanaman berguna, atau sedikitnya satu jenis binatang ternak, selama kira-kira 2 bulan. Artinya : Sebagai Penggalang Ramu bisa memelihara tanaman misalnya tanaman dalam pot atau bisa memelihara (ternak) binatang seperti ayam, itik, ikan lele. 25. Dapat membuat peta lapangan dan skala pemandangan. Artinya : Bisa membuat peta yang menggambarkan luas dan bentuk lapangan suatu tempat (area perkemahan, lokasi dan sebagainya). 26. Sudah pernah berkemah sekurang-kurangnya 4 hari berturut-turut. Artinya : Sebagai Penggalang Ramu, harus pernah terlibat dalam mengikuti perkemahan, baik perkemahan kecil (Gugus Depan), sampai dengan perkemahan besar yang diikuti oleh ratusan orang. 27. Untuk penggalang yang beragama islam. a. Hafal dan dapat membaca do a harian. b. Tahu riwayat singkat Nabi Muhammad S.A.W. Artinya : Hafal bacaan-bacaan do a harian dan bisa menceritakan riwayat singkat Nabi Muhammad. Contoh Nabi Muhammd adalah seorang Rosul Allah, berasal dari kabilah Quraisy putera Abdullah dan Siti Aminah, dilahirkan di Makkah tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah, dikarenakan pada hari kelahiran itu Raja Abraham dengan bala tentaranya yang mengendarai gajah hendak menggempur dan menghancurkan

21 Ka abah. Namun Allah tidak meridhainya dan mengazab Raja Abraham beserta bala tentaranya dengan mendatangkan burung Ababil yang telah siap dengan batu Neraka yang membara dan sangat panas dikakinya lalu dilemparkan batu tersebut ke Raja Abraham berserta bala tentaranya dan hancurlah raja congkak tersebut seperti hancunya daun yang dimakan ulat. Ayahnya telah meninggal sejak beliau masih dalam kandungan Ibunya benama Siti Aminah, ibunyapun meninggal sejak beliau masih berumur 6 tahun disaat berziarah kemakam ayahnya kemudian beliau diasuh oleh Ummu Aiman pembantu ayahnya. C. PENGGALANG TERAP Tuntunan cara menyelesaikannya adalah sebagai berikut : 1. Rajin dan giat mengikuti latihan pasukan sebagai Penggalang Rakit, sekurangkurangnya 10 kali latihan. Artinya : Mengikuti latihan Pramuka sekurang-kurangnya 10 kali berturut turut (tanpa absen) 2. Tahu arti dan sejarah Sumpah Pemuda. Artinya : Mengerti dan bisa menyampaikan sejarah sumpah pemuda. 3. Bersungguh-sungguh mengamalkan Pancasila. Artinya : Menghayati, mengamalkan Pancasila dengan sungguh-sungguh. 4. Mengetahui tentang perserikatan bangsa-bangsa. Artinya : Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) bertujuan tentang perdamaian dunia dan mempererat persahabatan antar bangsa. 5. Tahu tempat-tempat penting di Kecamatan tempat tinggalnya. Artinya : Mengetahui tempat/alamat penting di Kecamatannya misalnya kantor Kecamatan, Puskesmas, pasar, dll. 6. Membuktikan perhatiannya terhadap industri yang ada di daerahnya, atau melatih dir dalam suatu kerajinan tangan yang berguna. Artinya : Terampil dalam membuat kerajinan tangan misalnya membuat figura foto, topi dari kertas, hiasan janur, sandal dari kayu, dll. 7. Sekurang-kurangnya 2 kali pernah ikut serta kerja bakti gotong royong yang ditugaskan oleh pembinanya di sekolahnya, di kampungnya, di tempat ibadah, atau di tempat lain atau pernah membantu lembaga seperti PMI, LSD, BIMAS, PKK, Karang Taruna, atau lain sebagainya. Artinya : Melaksanakan tugas, atau membantu lembaga sosial yang sedang mempunyai kegiatan.

22 8. Dapat menaksir jarak, tinggi, luas, isi, berat, kecepatan, suhu,dn sebagainya. Artinya : Mengukur dengan mengira-ngira. 9. Dapat membuat peta pita. Artinya : membuat laporan rute perjalanan menggunakan alat kertas dan pita, dengan tujuan membandingkan jarak antara peta pita dengan jarak yang sebenarnya misalnya rute sebuah penjelajahan. 10. Dapat menentukan arah mata angin tanpa menggunakan kompas. Artinya : hafal atau mengerti dimana barat, timur, selatan, utara tampa mengunakan bantuan kompas. 11. Dapat merencanakan dan mempersiapkan rapat kecil. Artinya : dapat merencanakan dan mempersiapkan rapat seperti materi rapat, daftar hadir, tempat, buku catatan hasil rapat, dll. 12. Dapat membuat alat rumah tangga yang sederhana. Artinya : pada Pramuka golongan Penggalang Terap ini lebih terampil lagi dari pada Penggalang Rakit membuat alat-alat rumah tangga. Misalnya membuat gayung air dari batok kelapa atau kaleng bekas, membuat keset, tiang jemuran, dll. 13. Dapat memberi pertolongan pada kecelakaan. Artinya : dapat memberikan pertolongan pada orang lain yang mengalami kecelakaan. 14. Dapat menerapkan pengetahuan tentang kesehatan dan tentang kebersihan kamar mandi, cuci kakus di perkemahan di rumah, atau di tempat lain. Artinya : selalu menjaga kebersihan dan kesehatan, serta bisa menjelaskan pada orang lain perihal pentingnya kebersihan dan kesehatan. 15. Melakukan salah satu cabang Olah Raga atletik atau slah satu cabang Olah Raga renang dan melakukan salah satu cabang Olah Raga lain serta tahu peratuarn permainannya. Artinya : melakukan Olah Raga atletik atau renang dan yang paling penting mengerti peraturan dalam permainannya. 16. Memiliki buku tabanas, buku tabungan Pramuka, atau buku tabungan Pelajar dan sudah menabung uang secara teratur dalam buku tabungan itu selama sekurangkurangnya 8 minggu sejak menjadi penggalang Rakit dan sebagian dari pada uang itu di perolehnya dengan usahanya sendiri. Artinya : mempunyai buku tabungan dan sudah menabung secara teratur selama 8

23 minggu berturut-turut, dan sebagian dari uang tabungan adalah hasil dari usahanya sendiri. 17. Setia membayar Uang Iuran kepada Gugus Depannya, dengan uang yang seluruhnya atau sebagian diperolehnya dari usahanya sendiri. Artinya : dapat membayar iuran tanpa harus membebani orang lain atau Orang Tua. 18. Pernah membantu dalam menjalankan Administrasi keuangan Gugus Depannya. Artinya : membantu mengelola Keuangan Gugus Depan seperti turut serta bertanggung jawab dalam pembuatan perlengkapan anggota Gugus Depannya. Misalnya membuat Gapura Tenda, mebeli tenda, dll. 19. a. Untuk Penggalang Putera sudah pernah berjalan kaki selama 2 hari berturut-turut, dengan melaksanakan tugas yang di berikan oleh Pembinanya. Misalnya : pernah mengikuti acara Gerak Jalan hari ini dan besok paginya. b. Untuk Penggalang Puteri pernah mengurus suatu rumah tangga selam 2 hari berturut-turut. Artinya : Untuk Penggalang Puteri dapat mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, membersihkan perabot rumah tangga, menyapu halaman dan lain sebagainya selama 2 hari berturut-turut. 20. Dapat menampilkan suatu macam kegiatan seni budaya di hadapan pramukapramuka atau di hadapan penonton-penonton lain. Artinya : sama seperti dalam syarat nomor 9 pada tingkat Penggalang Rakit. 21. Memiliki sedikitnya satu Tanda Kecakapan Khusus. Artinya : cara menempuh ujian Tanda Kecakapan Khusus (TKK) di sesuaikan dengan Petunjuk Pelaksanaan (PP) yang mengatur tentang Tanda Kecakapan Khusus. 22. Untuk Penggalang yang beragama islam. a. Hari Raya Islam. b. Dapat bertindak sebagai Imam dalam sholat Tahu berjamaah di perkemahaan. Artinya : mengerti hari Raya Islam seperti Tanggal 1 Syawal = Hari Raya Idul Fitri, tanggal 10 Dzulhijjah = Hari Raya Idul Adha, dll. Dan juga bisa bertindak sebagi imam sholat. Golongan Pramuka Penggalang merupakan Tingkatan di dalam Kepramukaan setelah Pramuka Siaga, Pada Jenjang sesuai akademisnya pramuka penggalang disamakan dengan usia pendidikan setara SMP.

24 Seperti kita ketahui ada Empat Golongan Peserta didik di dalam Pramuka yaitu, Siaga Penggalang, Penegak dan Pandega. Pada kesempatan kali ini kita akan lebih jauh berkenalan dengan Pramuka Penggalang mulai dari Apa Itu Pramuka Penggalang, Kode Kehormatan Pramuka Penggalang yang terdiri dari Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka, Petunjuk Seragam Pramuka yang digunakan oleh Pramuka Penggalang Serta tingkatan dan Tanda Jabatan yang digunakan oleh pramuka penggalang. Apa Itu Pramuka Penggalang? Penggalang adalah sebuah tingkatan dalam pramuka setelah siaga. Biasanya anggota pramuka tingkat penggalang berusia dari tahun. Tingkatan di Dalam Pramuka Penggalang Ada Empat Tingkatan didalam Pramuka Penggalang, dimana untuk mendapatkan tingkatan tersebut setiap pramuka penggalang harus memenuhi Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan resmi di lantik sebelum menggunakan tanda jabatan. Penggalang Ramu Penggalang Rakit Penggalang Terap Penggalang Garuda Tanda Kecakapan Umum Pramuka Penggalang Gambar Tanda Jabatan Tingkatan Pramuka Penggalang Seragam Pramuka Penggalang

25 Pengorganisasian Pramuka Penggalang Pramuka Penggalang Sedang Berbaris Rapi

26 Didalam menjalankan Fungsi Pramuka, penggalang sebagai salah satu golongan pramuka juga diatur dengan pengorganisasian yang rapi. Satuan terkecil pramuka penggalang disebut dengan "regu". Untuk memberi nana regu, regu putra dinamai dengan nama Hewan seperti Regu Harimau, Regu Elang, Regu Rajawali, dan lain sebagainya, sedangkan untuk Regu putri diberikan nama bunga bunga seperti Regu melati, regu mawar, regu tratai dan lain sebagainya. 1 Regu Pramuka yang terdiri dari 5 s.d 10 orang di pimpin oleh Pimpinan Regu disingkat Pinru dan Seorang Wakil Pimpinan Regu disebut disingkat Wapinru untuk menjalankan regunya. Pinru mempunyai hak dan kewajiban antara lain: membantu pembina dalam melatih anggota regunya, merencanakan kegiatan bagi regunya, memilih wakil pemimpin regu, menjadi anggota Dewan Penggalang, serta memilih Pemimpin Regu Utama (Pratama). Empat regu dihimpun dalam satuan yang lebih besar yang dinamakan pasukan. Pasukan dipimpin oleh seorang Pemimpin Regu Utama atau disebut Pratama. Pratama sendiri dipilih dari dan oleh para pimpinan regu anggota pasukan tersebut. Dalam kegiatannya, pasukan dibimbing oleh seorang pembina penggalang dengan dibantu oleh dua pembantu pembina. Berbeda dengan siaga, pembina dan pembantu pembina penggalang dipanggil dengan sebutan kakak baik untuk putra maupun putri. Dalam pasukan juga dibentuk Dewan Pasukan Penggalang atau Dewan Penggalang. Dewan ini bertugas mengurus dan mengatur kegiatan-kegiatan Pasukan Penggalang serta mengurusi tata tertib dan tata usaha Pasukan. Dewan Penggalang beranggotakan semua Pemimpin Regu dan Wakil Pemimpin Regu dalam sebuah pasukan yang diketuai oleh Pratama. Sedangkan pembina dan pembantu pembina bertindak sebagai penasehat dan pembimbing namun mempunyai hak untuk mengambil keputusan akhir. Selain itu juga terdapat Dewan Kehormatan bertugas membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab para pramuka seperti menentukan pelantikan, pemberian TKK dan Tanda Penghargaan, Pelantikan Pinru, Wapinru dan Pratama, menentukan tindakan atas pelanggaran kode Kehormatan dan merehabilitasi anggota Pasukan. Ketua Dewan Kehormatan adalah Pembina Penggalang, wakilnya Pembantu Pembina dan sekretarisnya Pinru.

27 Kegiatan Pramuka Penggalang Apa saja kegiatan kegiatan yang diikuti oleh Pramuka Penggalang? Ada Jambore mulai dari ranting sampai tingkat nasional (baca Struktur Organisasi Gerakan Pramuka), Lomba Tingkat, Gladian Pimpinan Regu (Dianpinru), Forum Penggalang, Penjelajahan, JOTA (Jamboree on the Air), JOTI (Jamboree on the Internet), dan perkemahan lain. Tingkatan Pramuka Berdasarkan Usia, atau penggolongan pramuka berdasarkan umur tertentu dimulai dari pramuka siaga, pramuka penggalang, pengegak dan pandega hingga menjadi pembina pramuka kali ini, admin pramuka Indonesia akan mengutip artikel dari Pramukanet.Org sebagai berikut :

28 Kedudukan dan keanggotaan di Gerakan Pramuka berdasarkan Usia : Peserta didik, Anggota Muda dan Dewasa Muda. 1. Pramuka Siaga : 7 10 Tahun 2. Pramuka Pengalang : Tahun 3. Pramuka Penegak : Tahun 4. Pramuka Pandega : Tahun Anggota Dewasa, Pembina dan Pembantu Pembina : Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka diatur sebagai berikut: Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, Pembantu Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 17 tahun. Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21 tahun, Pembantu Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 20 tahun. Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 25 tahun, Pembantu Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun. Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun, Pembantu Pembina Pandega sekurang-kurangnya 26 tahun. Andalan dan Anggota Majelis Pembimbing sekurang-kurangnya berusia 26 tahun, kecuali Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kerja Pramuka yang ex-officio menjadi anggota kwartir/andalan.

29 Macam Jenis Pertemuan / Kegiatan Pramuka 1. Kegiatan yang Diikuti Oleh Semua Golongan Pramuka Jenis pertemuan atau kegiatan yang dapat diikuti oleh semua anggota pramuka dari semua golongan baik siaga, penggalang, penegak dan pandega, maupun anggota dewasa antara lain : JOTA (Jamboree on the Air); JOTA adalah pertemuan Pramuka melalui udara, bekerjasama dengan Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). Para pramuka dari berbagai golongan dapat berkomunikasi, berdiskusi, dan berbagai pengalaman dengan memanfaatkan teknologi radio amatir. Pertemuan ini merupakan acara tahunan yang dilangsungkan di tingkat Nasional, Regional, dan Internasional. JOTI (Jamboree on the Internet); JOTI dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan JOTA. Jika JOTA menggunakan fasilitas radio amatir, maka JOTI adalah pertemuan anggota pramuka dengan memanfaatkan media chating internet. Seperti JOTA, JOTI pun merupakan acara tahunan yang dilangsungkan di tingkat Nasional, Regional, dan Internasional. 2. Kegiatan Pramuka Siaga Kegiatan atau pertemuan yang dikhususkan bagi anggota pramuka siaga adalah : Pesta Siaga; Pesta Siaga dalah pertemuan pramuka Siaga dalam bentuk perkemahan besar selama satu hari (tanpa menginap) dengan berbagai kegiatan seperti: Permainan Bersama (kegiatan keterampilan kepramukaan yang dikemas dengan permainan), Pameran Siaga, Pasar Siaga (simulasi situasi di pasar yang diperankan oleh Pramuka Siaga), Darmawisata, Pentas Seni Budaya, Karnaval, dll. Pesta Siaga dapat dilaksanakan di tingkat kordinator desa, kwartir ranting, kwartir cabang, korwil (beberapa kwartir cabang yang berdekatan), dan kwartir daerah. 3. Kegiatan Pramuka Penggalang Jenis pertemuan atau kegiatan yang dikhususkan untuk anggota pramuka penggalang, antara lain : Jambore; Jambore adalah pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Kegiatan dalam jambore bersifat rekreatif, riang gembira, dan penuh persaudaraan. Jambore dilaksanakan secara berjenjang berdasar penyelenggara dan lingkup wilayah pesertanya, yaitu:

30 Jambore Ranting (Jamran), Jambore Cabang (Jamcab), Jambore Daerah (Jamda), Jambore Nasional (Jamnas), Jambore Regional dan Jambore se-dunia. Baca : Daftar Jambore Nasional Pramuka dan Logo Lomba Tingkat (LT); Lomba Tingkat (LT) dalah pertemuan pramuka penggalang dalam bentuk perlombaan beregu atau perorangan atas nama regu yang mempertandingkan sejumlah ketrampilan. Lomba tingkat dilaksanakan dalam bentuk perkemahan. Berbeda dengan jambore yang menekankan sifat rekreatif, lomba tingkat lebih berupa perlombaan. Lomba Tingkat terdiri atas : o LT I (tingkat Gugusdepan) o LT II (tingkat kwartir ranting) o LT III (tingkat kwartir cabang) o LT IV (tingkat kwartir daerah) o LT V (tingkat kwartir nasional) Perkemahan Bakti (PB); Perkemahan Bakti (PB) adalah kegiatan Pramuka Penggalang dalam rangka bhakti pada masyarakat yang biasanya berwujud peran serta dalam kegiatan pembangunan. Dian Pinru (Gladian Pemimpin Regu); Gladian Pemimpin Regu (Dianpinru) adalah kegiatan Pramuka Penggalang bagi Pemimpin Regu Utama (Pratama), Pemimpin Regu (Pinru), dan Wakil Pemimpin Regu (Wapinru), yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinru diselenggarakan di tingkat gugus depan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Forum Penggalang; Forum Penggalang adalah pertemuan Pramuka Penggalang untuk mengkaji suatu permasalahan dan merumuskan hasil kajian serta memecahkan masalah secara bersama. Inti dari kegiatan ini adalah untuk pengenalan demokratisasi dan pembelajaran metode pemecahan masalah sebagai modal bagi para Pramuka Penggalang di masa yang akan datang. Perkemahan; Berbagai macam perkemahan yang dilakukan sesuai dengan waktu, peserta, dan tujuannya masing-masing. Tentang perkemahan ini, baca : Jenis Perkemahan Pramuka. Penjelajahan; Penjelajahan adalah pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk penjelajahan, dalam rangka mengaplikasikan pengetahuan tentang ilmu medan, peta, kompas dan survival. 4. Kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega

31 Jenis pertemuan atau kegiatan yang dikhususkan bagi pramuka penegak dan pramuka pandega, antara lain : Raimuna; Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka, seperti Raimuna Ranting, Raimuna Cabang, Raimuna Daerah, Raimuna Nasional. Perkemahan Wirakarya (PW); Perkemahan Wirakarya adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berbentuk perkemahan besar, dalam rangka mengadakan integrasi dengan masyarakat dan ikut serta dalam kegiatan pembangunan masyarakat. Gladian Pemimpin Satuan (Dianpinsat); Dianpinsat (Penggladian Pimpinan Satuan) adalah kegiatan Pramuka Penegak dan Pandega bagi Pemimpin Sangga Utama (Pradana), Pemimpin Sangga (Pinsa), dan Wakil Pemimpin Sangga (Wapinsa), yang bertujuan memberikan pengetahuan di bidang manajerial dan kepemimpinan. Dianpinsa diselenggarakan di tingkat gugus depan, kwartir ranting atau kwartir cabang. Peran Saka (Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka); Perkemahan Antar Satuan Karya Pramuka (Peran Saka), adalah Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang menjadi anggota Satuan Karya Pramuka (Saka), berbentuk perkemahan besar, yang diselenggarakan oleh kwartir Gerakan Pramuka. Peran Saka diikuti oleh sedikitnya dua Satuan Karya Pramuka. Musppanitera; Musyawarah Pramuka Penegak dan Pandega Puteri dan Putera (Musppanitera) adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk menyusun perencanaan pembinaan bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega di wilayah kwartir dalam satu masa bakti kwartir/dewan kerja dan akan dijadikan bahan pada musyawarah kwartirnya. Ulang Janji; Ulang Janji adalah upacara pengucapan ulang janji (Trisatya) bagi Pramuka Penegak, Pandega dan Anggota Dewasa yang dilaksanakan pada malam tanggal 14 Agustus dalam rangka Hari Ulang Tahun Pramuka. Pertemuan lain; Pertemuan lain seperti Sidang Paripurna (Siparcab) Dewan Kerja, Pengembaraan, Latihan Dasar Kepemimpinan, Pelatihan Pengelola Dewan Kerja (PPDK), Pelantara, Kemah Bakti Saka (Pertika) dll. 5. Kegiatan Pramuka Dewasa Bagi anggota pramuka dewasa, terdapat beberapa kegiatan atau pertemuan, seperti :

32 Karang Pamitran; Karang Pamitran adalah pertemuan bagi pembina pramuka untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan serta meningkatkan pengetahuan pengalaman dan kepemimpinannya. Karang pamitran menjadi wadah silaturahmi bagi pembina pramuka untuk saling bertukar pengalaman, menambah pengetahuan dan ketrampilan dalam membina pramuka. Kursus Pembina Pramuka; Kursus Pembina Pramuka terdiri atas dua tingkatan, yaitu : Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD) dan Kursus Pembina Pramuka Mahir Lanjutan (KML). Kursus Pelatih Pembina Pramuka; Kursus Pelatih Pembina Pramuka terdiri atas dua tingkat, yaitu : Kursus Pelatih Pembina Pramuka Dasar (KPD) dan Kursus Pelatih Pembina Pramuka Lanjutan (KPL) Ulang Janji; Musyawarah Gugusdepan (Mugus), Musyawarah Ranting (Musran), Musyawarah Cabang (Muscab), Musyawarah daerah (Musda) dan Musyawarah Nasional (Munas). Materi Pramuka : PBB dengan tongkat penggalang. Tujuan : siswa dapat melakukan praktik baris berbaris dengan baik dan menggunakan tongkat secara benar. Materi : Dengan menggunakan tongkat, penggalang diajarkan untuk melakukan perintah: - Posisi siap - Istirahat di tempat - Hadap kanan, hadap kiri, balik kanan. - Langkah tegak maju. - Hormat bendera dan hormat kepada sesama anggota pramuka. Kegiatan praktik : setiap ketua regu dilatih PBB dengan tongkat, setelah ketua regu menguasai, lalu ketua regu mengajarkannya kepada anggotanya. Jika dirasa waktunya sudah cukup maka semua regu dikumpulkan dan melakukan PBB dengan tongkat secara bersama-sama. **Penilaian dilakukan pada sikap disiplin tiap regu, sikap saling menghargai antar anggota, kerja sama regu dan keaktifan regu.

33 Materi Pramuka : Mengenal arah mata angin dan menggunakan kompas Tujuan: siswa dapat mengenal arah mata angin dan untuk mencari jalan agar tidak tersesat. Kompas adalah alat untuk menentukan arah mata angin. Membuat kompas sederhana. Siswa membuat Kompas sederhana dengan menggunakan jarum, benang, dan kain sutera. Caranya: jarum di gosokan pada Kain Sutera searah, lalu diikatkan pada benang. ** bagian ujung jarum akan menunjukan arah utara dan selatan menurut daerah kutub. Kegiatan Praktik: 1. Ada sebuah benda yang disembunyikan didalam sebuah tempat atau lokasi, tugas mu adalah mencari benda tersebut. 2. Kunci untuk mencari benda tersebut adalah: - Berjalanlah ke sebuah pohon dekat tiang basket, gunakan kompas mu untuk mencari arah utara atau selatan. - Dari arah utara berbalik arahlah 90 ke arah timur, lalu ke arah tenggara. carilah benda yang sangat berguna bagi manusia, benda tersebut jika dilestarikan dapat mencegah terjadinya bencana banjir. - Dari benda itu, bidiklah lurus ke arah barat laut, temukanlah tiang yang berguna sebagai singgasana dari pusaka negriku. - Petunjuk kedua berada lima langkah ke arah barat daya. - Berjalanlah ke arah utara dari petunjuk kedua sampai pada sumber oksigen dari sekolahmu, benda yang kamu cari berada 180 dari arah tempat mu berdiri.

34 Materi Pramuka: Kode Morse, dan sandi A=Z Tujuan : - siswa dapat menggunakan kode morse dan mengirim pesan menggunakan kode morse. - siswa dapat menggunakan sandi kotak dan mengirim pesan menggunakan sandi kotak. - siswa dapat menggunakan sandi A=Z dan mengunakan sandi tesebut untuk mengirim pesan. Sandi Morse. Kode morse. Isyarat morse dicipatakan pada tahun 1837 oleh seorang bangsa Amerika bernama Samuel Finky Morse, kode morse dahulu digunakan untuk mengirim pesan dengan alat telegraph. Pelaksanaan morse. Pelaksanaan morse bisa dilakukan dengan tulisan, suara, asap, sinar, pesawat telegraph dan bendera. Huruf morse: A :.- G : --. M: -- S:... B : -... H:... N: -. T: C: -.-. I:.. O: --- U:..D: -.. J:.--- P:.--. V:...E:. k: -.- Q: --.- W:.-F:..-. L:.-.. R:.-. X: -..Angka: 1: : : : : : :...- 9: :... 10: ---Titik:... Koma:.-.-.

35 Tanda tanya:..-.. Contoh penulisan: T O M A T M E R A H : -/---/--/.-/-/ --/./.-./.-/.../ Kegiatan praktik: setiap regu diberikan kalimat rahasia, kalimat tersebut harus ditulis dalam bentuk kode morse. Setelah kalimat rahasia ditulis dalam kode morse maka masing-masing kalimat rahasia tersebut ditukarkan dengan regu lain, dan regu yang mendapat kode morse dari regu lain harus menerjemahkan pesan rahasia apa yang dia dapatkan. Regu yang selesai lebih dahulu dan benar diberikan jabatan regu pemenang. Kata rahasia: 1. Jangan lewati jalan beraspal, jalan lurus. 2. Merunduklah karena ada musuh didepan. 3. Tetap bersama meskipun ada banyak rintangan 4. Lari yang kencang jangan menoleh ke belakang. 5. Istirahatlah dibawah pohon besar dekat tugu. II. Sandi A=Z Kode sandi: ABCDE FGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ ZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFE DCBA ** jika akan menulis huruf A yang yang ditulis adalah huruf Z Contoh : bakso tulisannya menjadi : yzphl Tugas praktik: Permainan mencari harta karun: 1. Mulailah dari suatu bangunan besar tempat aku dan teman-teman ku memulai hari untuk masuk menimba ilmu, carilah dalam sebuah wadah tempat pohon petunjuk kedua. 2. Carilah benda yang paling besar tempat karbondioksida di serap. 3. Mundurlah tiga langkah kebelakang dari tempatku dan berjalanlah lurus menghadap ke barat sampai pada tiang bendera, carilah aku pada pohon kecil disebelah kirimu. 4. Temukanlah aku pada bak besar tempat hewan bernafas dengan insang. ( kalimat ditulis menggunakan sandi A=Z, dipadukan dengan sandi Morse, menggunakan potongan kertas dan diletakkan pada gerbang, pot dekat gerbang, pohon mangga, dan taman disebelah kiri tiang bendera, harta karun dapat berupa permen untuk satu regu)

36 Materi Pramuka : Isyarat Semaphore Tujuan : siswa dapat mempraktikkan penggunaan sandi semaphore dan mengirim pesan menggunakan sandi semaphore. Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan mempergunakan dua bendera. Dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45x45cm, dan warna yang sering digunakan adalah merah dan kuning. Mengirim dan menerima berita dengan semaphore hanya dapat dilakukan pada jarak 200M atau sejauh yang dapat dipandang mata. Cara mengirim dan menerima berita: 1. Usahakan untuk mengirim atau menerima berita berada di tempat yang terang. 2. Untuk pengirim sebaiknya dilakukan oleh dua orang atau tiga orang, satu sebagai pengirim isyarat, satu sebagai pembaca isyarat dan satu lagi sebagai pembawa kunci kode isyarat jika belum hafal 3. Sikap pengirim tegak, dan dua orang lainnya jongkok tanpa menghalangi si pengirim. 4. Sebelum mengirim berita, kirim perhatian kepada si penerima. Jika siap penerima menjawab dengan K 5. Kirimkan hurufperhuruf dari tiap perkataan. 6. Untuk menyatakan perkataan telah selesai dipakai tanda bendera dipegang bersilang kebawah dan juga digunakan kalau ada huruf kembar. 7. Jika tiap perkataan diterima dengan baik penerima menyatakan dengan mengirim huruf C 8. Bila pengirim menghendaki membuat angka. Maka lebih dahulu harus memberi tanda A sesudah itu baru membuat angkanya. 9. Jika penerima menghendaki supaya kiriman terakhir di ulangi kirimkan kepada pengirim INI dirangkai. 10. Jika pengirim membuat kekeliruan kirimkan huruf E delapan kali. 11. Berita selesai dinyatakan dengan huruf AR tunggulah si penerima mengirim huruf R artinya ia telah menerima dengan baik. Bentuk gerakan Semaphore: Kegiatan praktik: tiap regu diberi tugas untuk menyampaikan suatu pesan kepada regunya masing-masing, sebelum menyampaikan pesan setiap regu mengutus tiga orang anggotanya menjadi pengirim berita dan sisanya menjadi penerima berita. Baik pengirim maupun penerima pesan, harus memegang bendera sandi semaphore. Pesan yang disampaikan:

37 1. Waspadalah tetap siaga. 2. Jangan menyerah dulu. 3. Kita tetap semangat 4. Kami siap membantu 5. Besok kita kemah Materi Pramuka : Tali Temali dan simpul Tujuan : siswa dapat mempraktikan simpul, cara mengikat, dan membuat benda dari tongkat dan tali. Kegiatan praktik : 1. Buatlah tiang bendera dengan menggunakan dua buah tongkat. 2. Buatlah sebuah tandu 3. Buatlah sebuah menara dengan tongkat. Materi Pramuka : Membuat gambar Panorama dan pelaporan hasil Pengamatan. Tujuan : siswa dapat membuat gambar panorama lokasi yang dia lewati atau kunjungi dan menceritakan gambar yang dia buat. Sketsa panorama: Panorama artinya pemandangan alam. sketsa panorama adalah menggambar pemandangan alam, yang kita gambar hanyalah garis besarnya saja atau sketsa. Alat dan bahan: 1. Kertas gambar. 2. Kompas 3. Penggaris dan busur 4. Pensil dan penghapus 5. Alat bidik (kotak korek api) 6. Meja dada Cara pembuatan: 1. Carilah arah yang telah ditentukan dengan kompas. 2. Bidik obyek pemandangan yang akan di skets 3. Semua yang kita lihat dari alat bidik kiat pindahkan ke dalam kertas gambar( yaitu semua bendayang tidak bergerak) 4. Ingat menggambar panorama bukan melukis, jadi gambar dulu wujud atau garis gambar yang terlihat tipis-tipis saja. 5. Setelah selesai melukis mulailah mengarsir dari yang terdekat sampai dari yang terjauh. 6. Keterangan masing-masing benda tertulis bingkai 7. Tiap benda diarsir dengan garis yang berbeda-beda. 8. Untuk benda yang dekat garisnya tebal, makin jauh makin tipis.

38 9. Tulislah keterangan umum. Seperti: - Nama daerah yang digambar. - Arah yang dilihat - Keadaan cuaca - Waktu pembuatan - Siapa pembuatnya CONTOH: Keterangan gambar : 1. Gunung 2. Sawah 3. Pohon 4. Jalan 5. Gubug 6. Semak-semak Keterangan pembuatan : Panorama Pegunungan Dibuat di desa Limpung Dibuat oleh regu rajawali Keterangan cuaca, cuaca cerah Waktu : Jumat 18 Desember 2009 pukul wib Arah mata angin : timur Tugas praktik: Buatlah gambar panorama dari : - Lapangan sekolahmu (3600) - Jalan didepan sekolahmu ( 450) - Sebelah barat (2250) - Kebun dan parkiran sekolahmu. (1800 Materi Pramuka : Membuat Peta Perjalanan. Alat-alat: - Kertas gambar - Alat tulis - Meja dada - Kompas

39 Petunjuk pembuatan peta perjalanan. 1. Jarak pada peta perjalanan diskalakan. Contoh : setiap 100m diatas tanah menjadi 10cm diatas kertas. Jadi 10cm:100cm 10cm : cm 1 : Titik sasaran harus ditetapkan sebelum bergerak. 3. Mulailah membuat peta perjalanan ditengah kertas dan tandailah tempat permulaan dengan huruf A kemudian ketempat kedua dengan huruf B, dan seterusnya. 4. Hitung (taksir) jarak yang ditempuh dan rubahlah kedalam skala. 5. Cantumkan tanda-tanda peta Topografi 6. Arah utara selalu diatas. Tugas praktik: kerjakan secara beregu. Jika kamu pernah berjalan-jalan di sekeliling lingkungan sekolahmu, maka buatlah peta perjalanan dari posisi sekolahmu, dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Buatlah ukuran skalanya ( ukuran panjang dan lebar jalan di perkirakan) 2. Gambarlah simbol benda atau tempat yang ada di dalam lokasi, misalnya pohon, gedung, rumah sakit, sekolah atau telpon umum. 3. Presentasikan peta perjalanan yang kamu buat Materi Pramuka : P3K Tujuan PPPK : 1. Meringankan penderitaan si korban. 2. Mencegah pendarahan dan infeksi 3. Mncegah bahaya cacat dan kematian I. Menghentikan pendarahan. - Menggunakan jari tangan yaitu menekan pembuluh darah yang terdekat antara luka dengan jantung. - Menggunakan pembalut tekan - Menggunakan tournikuet (bbat putar) hanya pada pendarahan tertentu yang besar yang membahayakan jiwa korban. Pembalut.

40 Penggunaan pembalut pada luka. **Cara menutup luka didada dengan menggunakan mitella. ** cara menutup luka pada lutut atau siku **Cara menutup luka pada bagian tungkai bawah atau betis **cara menggantung tangan apabila ada luka dan pembalutan dilengan. BIDAI. Adalah alat yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan kedudukan tulang yang patah atau retak. Tujuannya: untuk mencegah pergerakan tulang yang patah, agar tidak menjadi bertambah parah, juga untuk mengurangi rasa sakit. Bahan yang digunakan untuk bidai: 1. Papan, bilah bambu atau dahan kayu. 2. Karton atau majalah yang agak tebal. 3. Bantal, guling atau selimut. Contoh-contoh pembidaian: Gejala patah tulang: 1. Anggota badan yang patah tidak dapat digerakkan. 2. Timbul pembengkakan 3. Membengkak dan warna kulit kebiru-biruan 4. Berderak-derik 5. Demam dan rasa nyeri yang hebat Pertolongan pertama yang dapat dikerjakan. 1. Hentikan pendarahan dengan pembalut 2. Tutuplah luka dengan pembalut yang steril 3. Kerjakan pembidaian yang memenuhi syarat. Lalu anggota yang patah ditinggikan. Segeralah bawa kerumah sakit terdekat. Tugas praktik: - Jika seandainya ada dua orang temanmu yang mendapat suatu kecelakaan jatuh dari sebuah jurang, satu orang teman mu menderita kakinya patah dan kepalanya mendapat pendarahan hebat sedangkan yang satu lagi kakinya digigit ular dan tangannya patah. Demonstrasikanlah bagaimana caranya kamu memberi pertolongan pertama pada temanmu. Saat kejadian itu kamu hanya mempunyai tongkat, tali, dan kacu serta beberapa potongan kayu, padahal kamu harus mengevakuasi temanmu menuju rumah sakit yang terdekat. - Carilah nomor telepon penting yang dapat dihubungi bila ada bahaya.

41 Materi Pramuka: Kim lihat, Kim dengar, Kim Bau, dan Kim Raba. 1. Kim lihat. Tujuan: melatih indera penglihatan dan pengamatan tentang suatu kondisi atau keadaan suatu tempat atau lokasi. Tiap regu diberi tugas untuk mengamati suasana jalan raya didepan sekolah, di sebuah ruangan, dan di ruang kantor, tiap regu di berikan waktu 30 detik untuk mengamati. Buatlah deskripsi dari apa yang dilihat. ( semakin banyak benda yang kamu sebutkan semakin bagus nilai yang kamu dapat). Tiap regu lalu mempresentasikan tugas nya masing-masing, perhatikan apa saja yang kamu lihat namun tidak dilihat oleh regu lain. 2. Kim dengar. Tujuan : Melatih indera pendengaran dan konsentrasi. Kegiatan praktik: Salah seorang anggota regu bertugas untuk menghafal dan mengingat suara masingmasing teman regunya. Setelah selesai matanya lalu ditutup dengan sebuah selendang, lalu setiap anggota yang lain mengeluarkan suara secara bergiliran. Tebaklah suara siapa itu? 3. Kim sentuh. Tujuan: Melatih indera sentuhan. Kegiatan praktik: Setiap regu yang terdiri dari sepuluh orang dibawa pada sebuah ruangan yang terlebih dahulu sudah dipersiapkan, semua anggota regu masuk dengan mata ditutup oleh selendang. Sentuhlah tiap benda yang ada pada ruangan tersebut, lalu tebaklah

42 apa yang kamu sentuh dalam sebuah laporan beregu. Setiap regu tidak boleh kerja sama. Lihatlah seberapa besar respon sentuhmu untuk merasakan benda apa yang kamu pegang. 4. Kim Bau. Tujuan: untuk melatih indera penciuman. Kegiatan praktik: Setiap anggota regu masuk kedalam sebuah ruangan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dalam ruangan itu gantunglah beberapa buah bungkusan, misalnya: bawang putih, bawang merah, terasi, jeruk, daun limau, dll, ( semakin banyak semakn bagus). Gunakan bungkusan yang tidak terlihat oleh mata, setelah itu tiap anggota regu menuliskan benda apa yang dia cium DAFTAR 11 SAKA TINGKAT NASIONAL DILENGKAPI DENGAN PENJELASAN SINGKAT DAN LAMBANG MASING-MASING. 1. Saka Bahari Lambang Saka Bahari Saka Bahari adalah Saka yang memberikan keterampilan praktis di bidang kebaharian atau kelautan. Pembinaan Saka bahari dilaksanakan bekerja sama dengan TNI AL, Profesional di bidang Olahraga Air, dan Kementerian Kelautan. Saka Bahari memiliki 4 krida, yaitu : 1. Krida Sumberdaya Bahari

43 2. Krida Jasa Bahari 3. Krida Wisata Bahari 4. Krida Reksa Bahari Lebih lanjut mengenai Saka Bahari, baca : Satuan Karya Pramuka (Saka) Bahari Lambang Saka Bahari dan Arti Kiasannya 2. Saka Bakti Husada Lambang Saka Bakti Husada Saka Bakti Husada adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan praktis di bidang kesehatan. Pembinaannya bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Saka Bakti Husada memiliki 5 (lima) krida, yaitu : 1. Krida Bina Lingkungan Sehat 2. Krida Bina Keluarga Sehat 3. Krida Penanggulangan Penyakit 4. Krida Bina Gizi 5. Krida Bina Obat 3. Saka Bhayangkara

44 Lambang Saka Bhayangkara Saka Bhayangkara adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang ketertiban masyarakat (kamtibmas). Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Kepolisian Republik Indonesia. Saka Bhayangkara memiliki 4 krida, yaitu: 1. Krida Ketertiban Masyarakat 2. Krida Lalu Lintas 3. Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana 4. Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP) Lebih lanjut mengenai Saka Bhayangkara, baca : Satuan Karya Pramuka Bhayangkara Bentuk dan Arti Lambang Saka Bhayangkara 4. Saka Dirgantara Lambang Saka Dirgantara Saka Dirgantara adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan. Saka Dirgantara diselenggarakan bekerja sama dengan TNI AU, pihak perusahaan penerbangan dan klub

45 aeromodelling. Pelatihan biasanya diadakan di sebuah Pangkalan Udara tertentu. Saka Dirgantara terdiri atas 3 (tiga) krida, yaitu : 1. Krida Olahraga Dirgantara 2. Krida Pengetahuan Dirgantara 3. Krida Jasa Kedirgantaraan Lebih lanjut mengenai Saka Dirgantara, baca : Satuan Karya Pramuka (Saka) Dirgantara Lambang Saka Dirgantara dan Arti Kiasannya 5. Saka Kencana Lambang Saka Kencana Saka Kencana adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang Keluarga Berencana (KB), Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan. Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu: 1. Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR) 2. Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK) 3. Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE) 4. Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM) 6. Saka Taruna Bumi

46 Lambang Saka Taruna Bumi Saka Taruna Bumi adalah saka yang memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pembangunan pertanian. Pembinaannya bekerjasama dengan Kementerian Pertanian, LIPI, dan Lembaga Holtikultura. Saka Tarunabumi memiliki 5 krida, yaitu : 1. Krida Pertanian dan Tanaman Pangan 2. Krida Pertanian Tanaman Perkebunan 3. Krida Perikanan 4. Krida Peternakan 5. Krida Pertanian Tanaman Holtikultura Lebih lanjut baca : Saka Tarunabumi 7. Saka Wanabakti Lambang Saka Wanabakti Saka Wanabakti memberikan pengetahuan dan ketrampilan serta menanamkan rasa tanggung jawab di bidang pelestarian sumberdaya alam, kehutanan dan lingkungan

47 hidup. Saka Wanabakti diselenggarakan bekerja sama dengan bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan, Perhutani dan LSM Lingkungan Hidup/Lembaga Profesional terkait. Saka Wanabhakti terdiri atas 4 (empat) krida, yaitu: 1. Krida Tata Wana 2. Krida Reksa Wana 3. Krida Bina Wana 4. Krida Guna Wana 8. Saka Wira Kartika Lambang Saka Wira Kartika Saka Wira Kartika adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kewilayahan dan bela negara. Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat. Saka Wira Kartika terdiri atas 5 krida, yaitu: 1. Krida Survival 2. Krida Pioner 3. Krida Mountainering 4. Krida Navigasi Darat 5. Krida Bintal Juang. 9. Saka Kalpataru

48 Lambang Saka Kalpataru Saka Kalpataru adalah Satuan Karya Pramuka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kepedulian lingkungan hidup. Pembinaannya dilaksanakan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (sekarang Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup). Saka Kalpataru memiliki 3 krida yaitu : 1. Krida 3R (Reuse, Reduce, Recycle) 2. Krida Perubahan Iklim 3. Krida Konservasi Keanekaragaman Hayati 10. Saka Pariwisata Lambang Saka Pariwisata Saka Pariwisata adalah Saka yang memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang kepariwisataan. Saka Pariwisata memiliki 3 krida yaitu : 1. Krida Penyuluh Pariwisata 2. Krida Pemandu Pariwisata 3. Krida Kuliner

49 11. Saka Widya Budaya Bakti Lambang Saka Widya Budaya Bakti Saka Widya Budaya Bakti memberikan pengetahuan dan ketrampilan khusus di bidang pendidikan dan kebudayaan. Saka Widya Budaya Bakti meliputi 7 krida, yaitu: 1. Krida Pendidikan Masyarakat 2. Krida Anak Usia Dini 3. Krida Pendidikan Kecakapan Hidup 4. Krida Bina Sejarah 5. Krida Bina Seni dan Film 6. Krida Bina Nilai Budaya 7. Krida Bina Cagar Budaya dan Museum

50 CARA CARA MENAKSIR Menaksir itu adalah mengira-ngira. Oleh karena itu jika hasil penaksiran berbeda sedikit dengan kenyataan sebenarnya (dengan batas tertentu. Kemudian disebut toleransi) sudah dianggap baik/benar. Menaksir Lebar Sungai Dengan cara perbandingan 1. Tetapkan titik A diseberang sungai (pohon/batu) 2. Jadikan tempat kita berdiri (titk B) 3. Berjalanlah ke kiri/sisi sungai sejauh 10m, itu titik C 4. Dari titik C jalan terus sejauh 5m (setengah dari jarak BC) dan itu adalah titik D. 5. Dari titik D tersebut kita jalan menjauhi sungai kearah E,dengan pandangan melihat ke samping. Berhentilah jika sudah melihat titik C dan titik A tepat satu garis. 6. Dengan demikian jarak lebar sungai adalah 2XDE

51 Menaksir Tinggi a. Menaksir Tinggi Pohon 1. Kita berjalan dari pohon sejauh 11m, sebut saja titik B 2. Di titik B, berdiri seorang temanmu (diam) dengan sebatang Tongkat. Lalu kita maju 1m ke titik C. 3. Di titik C, kita bertiarap dan intai ujung atas pohon melalui Sisi tongkat. Perhatikan tinggi pohon terletak dimana pada Tongkat. Sebut itu titik D tinggi pohon adalah titik E 4. Maka tinggi pohon (AE) adalah 12 x BD. 5. Rumus tingginya AE = 12 BD b. Menaksir Tinggi Tiang Listrik / bendera Tinggi Tongkat (AB) missal adalah 160cm 2. Tinggi tiang listrik dimisalkan CD 3. Banyangan tongkat misalkan 20cm. jadi perbandingan 20 : 160 = 1: 8 Jika panjang bayangan tiang listrik di tanah 80cm,menaksir tinggi tiang dengan cara mengalikanya dengan skala perbandingan tongkat Tinggi Tiang = 80cm x 8 = 640cm = 6,4m Menaksir Kecepatan Arus Sungai a. Kita tentukan 2 titik di tepi sungai / selokan, sebut saja titik A dan B b. Jaraknya jangan terlalu jauh, 2m,5m, atau 10m (usahakan mencari lintasan air yang lurus, tidak banyak rintangan) c. Lalu di titik A kita hanyutkan benda yang ringan dan mengapung, benda akan terbawa arus ke B. d. Hitung waktu dari mulai titik A sampai benda itu sampai ke titik B.

52 RUMUS Kecepatan Arus adalah V = Jarak / waktu jarak 10m, waktu tempuhnya 4,5 detik. Kecepatan arus adalah = 10m : 4,5detik = 22m/dtk Tanda Pengenal Gerakan Pramuka Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka yang dapat menunjukkan identitas seorang Pramuka. Baik identitas diri, satuan, kemampuan, tanggung jawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya, hingga tanda penghargaan yang dimilikinya. Penggunaan tanda pengenal Gerakan Pramuka dimaksudkan untuk mengenal diri seorang Pramuka, satuan, tempat, wilayah, tugas, jabatan dan kecakapannya. Sedangkan fungsi penggunaanya adalah sebagai: Alat pendidikan untuk memberi dorongan, gairah dan semangat para Pramuka, agar mereka berusaha meningkatkan kemampuan, karya, pribadi dan kehormatannya.

53 Alat Pengenal seorang Pramuka, satuan, tingkat kecakapan, jabatan, tempat atau wilayah tugasnya. Tanda pengakuan dan pengesahan atas keanggotaan, tingkat kecakapan serta pemberian tanggung jawab, hak dan kewajiban kepada seorang anggota Gerakan Pramuka. Tanda penghargaan kepada seseorang atas prestasi dan tindakannya, agar yang bersangkutan selalu menjaga dan memelihara nama baik pribadi dan organisasinya. Macam, Contoh dan Penggolongan Tanda Pengenal Tanda pengenal Gerakan Pramuka digolongkan menjadi lima kelompok tanda dengan macam dan contoh tanda sebagai berikut: Tanda Umum; Tanda Umum adalah tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang telah dilantik. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Umum diantaranya adalah:

54 1. Tanda Tutup Kepala 2. Setangan Leher (Hasduk) 3. Tanda Pelantikan 4. Tanda Harian 5. Tanda Kepramukaan Sedunia Tanda Satuan Tanda Satuan adalah tanda yang menunjukkan satuan, tempat atau lokasi tempat tinggal pemakainya. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Satuan diantaranya adalah: 1. Tanda Barung, Tanda Regu, Tanda Sangga, dan Tanda Satuan terkecil lainnya. 2. Tanda Gugus depan, Kwartir dan Majelis Pembimbing. 3. Tanda Krida dan Tanda Satuan Karya. 4. Lencana Daerah dan Tanda Wilayah. 5. Tanda Satuan Pramuka Luar Biasa. Tanda Jabatan Tanda Jabatan adalah tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggung jawab yang disandang dalam lingkup Gerakan Pramuka. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Jabatan diantaranya adalah: 1. Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin : Barung, Regu, Sangga, dan lain-lain. 2. Tanda Pemimpin dan Wakil Pemimpin Krida dan Satuan Karya. 3. Tanda Keanggotaan Dewan Kerja Penegak dan Pandega. 4. Tanda Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang, Penegak dan Pandega, serta Tanda Pembina Gugusdepan. 5. Tanda Pelatih Pembina Pramuka 6. Tanda Andalan dan Pembantu Andalan Tanda Kecakapan

55 Tanda Kecakapan adalah tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap dan usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Kecakapan diantaranya adalah: 1. Tanda Kecakapan Umum, meliputi: Untuk Pramuka Siaga : Tingkat Mula, Bantu dan Tata Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Ramu, Rakit, dan Terap Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Bantara dan Laksana Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Pandega Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Mahir Dasar dan Lanjutan. 2. Tanda Kecakapan Khusus, meliputi: Untuk Pramuka Siaga : Tidak ada tingkatan Untuk Pramuka Penggalang : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama Untuk Pramuka Penegak : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama Untuk Pramuka Pandega : Tingkat Purwa, Madya, dan Utama Untuk Instruktur : Muda dan Dewasa Untuk Pembina Pramuka : Tingkat Dasar dan Lanjutan. 3. Tanda Pramuka Garuda, meliputi: Untuk Pramuka Siaga Untuk Pramuka Penggalang Untuk Pramuka Penegak Untuk Pramuka Pandega Tanda Kehormatan Tanda Kehormatan adalah tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang, atas jasa, darma bakti, dan lain-lainnya, yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia.

56 1. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk peserta didik, yaitu : Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut Serta Bakti Gotong Royong, Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya). Bintang Tahunan Lencana Wiratama Lencana Teladan 2. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk orang dewasa, yaitu : Bintang Tahunan Lencana Pancawarsa Lencana Wiratama Lencana Jasa : Dharma Bakti Melati Tunas Kencana 3. Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan atau jasa dari badan di luar Gerakan Pramuka, misalnya dari : Organisasi Kepramukaan maupun badan lainnya, di dalam atau di luar negeri sepanjang hal-hal tersebut tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan perundangundangan Negara Republik Indonesia yang berlaku. Pemerintah Negara Lain Pemerintah Republik Indonesia. Nah, itulah pengertian, pengelompokkan (penggolongan) dan macam-macam (contoh) tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka. Untuk lebih lengkapnya silakan download Keputusan Kwartir Nasional No. 055 Tahun 1982 Tentang Petunjuk Penyelelnggaraan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka.

57

58

59 BAB VIII PRAMUKA BERNYANYI Hymne Pramuka Kami Pramuka Indonesia, Manusia Pancasila, Satya ku, kudarmakan Darma ku, kubaktikan Agar jaya indonesia,

Kegiatan Pramuka. Kegiatan yang dapat diikuti semua golongan Pramuka

Kegiatan Pramuka. Kegiatan yang dapat diikuti semua golongan Pramuka Kegiatan Pramuka Oleh : Sudiharto (Waka Binawasa Kwaran Kecamatan Cilandak) Dalam Kepramukaan terdapat banyak kegiatan. Semua kegiatan kepramukaan sesuai dengan metoda pendidikan kepramukaan. Metoda Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerakan pramuka sebagai satu-satunya wadah kegiatan kepanduan di sekolah merupakan tempat pendidikan bagi anak-anak yang dilaksanakan dengan penuh kegembiraaan, penuh

Lebih terperinci

Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah Pencapaian Pengisian SKU:

Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah Pencapaian Pengisian SKU: SKU Penggalang Ramu nomor 1 Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah Pemberian penugasan pengamatan kepada Orang Tua, akan kebiasaan putera/puterinya menjalankan ibadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan untuk membentuk kepribadian peserta didik seperti yang dimaksud dalam tujuan gerakan pramuka tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat secara sekaligus,

Lebih terperinci

PANCASILA 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

PANCASILA 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 PANCASILA 1. KETUHANA YANG MAHA ESA 2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAP 3. PERSATUAN INDONESIA 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN 5. KEADILAN BAGI SELURUH RAKYAT

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN XI /076 PANGKALAN SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Disusun Oleh. Dewan Kerja Penggalang

PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN XI /076 PANGKALAN SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Disusun Oleh. Dewan Kerja Penggalang PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN XI.06.03.075/076 PANGKALAN SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Disusun Oleh Dewan Kerja Penggalang XI.06.03.075/076 GERAKAN PRAMUKA GUDEP XI.06.03.075/076 PANGKALAN

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN RI PRAMUKA TERTINGGI MABINAS PRESIDEN RI GUBERNUR KAMABIDA MUNAS 5 TAHUN SEKALI MUSDA 5 TAHUN SEKALI D K N PUSDIKA D K D DADIKA KWARNAS KWARDA MABICAB BUPATI/WALI

Lebih terperinci

TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA Tanda Pengenal Gerakan Pramuka adalah tanda yang dikenakan oleh seorang Pramuka pada Seragam Pramuka yang menunjukan jati dirinya sebagai seorang Pramuka, satuan tempatnya

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 180.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA GARUDA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 180.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA GARUDA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 180.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA GARUDA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang : a. bahwa Gerakan Pramuka senantiasa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan rakyat Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan

Lebih terperinci

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA PANCASILA 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratn/perwakilan 5. Keadilan social

Lebih terperinci

BAB III GERAKAN PRAMUKA DAN TANDA JABATAN PRAMUKA

BAB III GERAKAN PRAMUKA DAN TANDA JABATAN PRAMUKA BAB III GERAKAN PRAMUKA DAN TANDA JABATAN PRAMUKA 3. 1 Organisasi Gerakan Pramuka Organisasi Gerakan Pramuka adalah organisasi yang menangani seluruh kegiatan kepramukaan yang ada di Indonesia. Organisasi

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 34 Tahun 1999 TANGGAL : 3 Mei 1999 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Lomba Keterampilan Pramuka Penggalang dan Penegak Tahun 2015 yang disingkat LKP3 2015

Lebih terperinci

Nomor : 01/SAKOMA.SBY/IX/ September 2016 Lampiran : 4 lembar Perihal : Pemberitahuan

Nomor : 01/SAKOMA.SBY/IX/ September 2016 Lampiran : 4 lembar Perihal : Pemberitahuan GERAKAN PRAMUKA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU CABANG KOTA SURABAYA Jalan Makam Peneleh 70 76 Telp. 5317470, 5465352 Fax. 5343541 Surabaya 60274 E-mail : sakomasurabaya@gmail.com Website : http://sakomasurabaya.wordpress.com

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG PENYEMPURNAAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA KELUARGA BERENCANA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur, materiil

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA Menimbang Ketua, : a. bahwa untuk keseragaman dan keselarasan dalam

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 056 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN KARANG PAMITRAN Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Menimbang : 1. bahwa dalam rangka usaha meningkatkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 53 TAHUN 1985 PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA BAKTI HUSADA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 53 TAHUN 1985 PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA BAKTI HUSADA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 53 TAHUN 1985 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA BAKTI HUSADA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ; Menimbang : 1. bahwa untuk kesejahteraan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 055 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 055 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 055 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang Mengingat : 1. bahwa

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Lomba Keterampilan Pramuka Penggalang dan Penegak Tahun 2015 yang disingkat LKP3 2015

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN JAMBORE PENGGALANG SD-MI KWARTIR CABANG KLATEN TAHUN 2013

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN JAMBORE PENGGALANG SD-MI KWARTIR CABANG KLATEN TAHUN 2013 PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN JAMBORE PENGGALANG SD-MI KWARTIR CABANG KLATEN TAHUN 2013 A. UMUM: Pengertian : Jambore adalah merupakan pertemuan besar dalam Gerakan Pramuka yang diikuti oleh Pramuka Penggalang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 029/KN/77 TAHUN 1977 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN REGU PENGGALANG

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 029/KN/77 TAHUN 1977 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN REGU PENGGALANG KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 029/KN/77 TAHUN 1977 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN REGU PENGGALANG Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Menimbang Mengingat : 1.

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.131, 2010 PENDIDIKAN. Kepramukaan. Kelembagaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5169) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN Bahwa persatuan dan kesatuan bangsa dalam negara kesatuan yang adil dan makmur, materiil

Lebih terperinci

BAB I. RENCANA TINDAK LANJUT (Action Plan) PENDAHULUAN

BAB I. RENCANA TINDAK LANJUT (Action Plan) PENDAHULUAN RENCANA TINDAK LANJUT (Action Plan) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana, disingkat Gerakan Pramuka, sebagai salah satu wadah pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Lomba Keterampilan Pramuka Penggalang dan Penegak Tahun 2015 yang disingkat LKP3 2015

Lebih terperinci

LEMBAR PENILAIAN PRAMUKA GARUDA GOLONGAN SIAGA

LEMBAR PENILAIAN PRAMUKA GARUDA GOLONGAN SIAGA GOLONGAN SIAGA 1 Menjadi contoh yang baik dalam Perindukan Siaga, di rumah, di sekolah atau di lingkungan pergaulannya, sesuai dengan isi Dwisatya dan Dwidarma. 2 Telah menyelesaikan SKU tingkat Siaga

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 058 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA KECAKAPAN UMUM

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 058 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA KECAKAPAN UMUM KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 058 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA KECAKAPAN UMUM Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang : 1. bahwa dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan diselenggarakan dalam rangka mengembangkan pengetahuan, potensi, akal dan perkembangan diri manuisa, baik itu melalui jalur pendidikan formal,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan peranan Gerakan Pramuka

Lebih terperinci

KETENTUAN KEGIATAN SELEKSI KONTINGEN RAIMUNA NASIONAL 2017 KWARCAB KOTA SEMARANG TAHUN 2017

KETENTUAN KEGIATAN SELEKSI KONTINGEN RAIMUNA NASIONAL 2017 KWARCAB KOTA SEMARANG TAHUN 2017 KETENTUAN KEGIATAN SELEKSI KONTINGEN RAIMUNA NASIONAL 2017 KWARCAB KOTA SEMARANG TAHUN 2017 I. PENDAHULUAN Sesuai dengan kelender kegiatan dan keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 2013,

Lebih terperinci

Tata Upacara Pramuka Penegak

Tata Upacara Pramuka Penegak Tata Upacara Pramuka Penegak Tata Upacara Pramuka Penegak A. Pengertian Upacara adalah serangkaian perbuatan yang ditata dalam suatu ketentuan, peraturan yang wajib dilaksanakan dengann khidmat, sehingga

Lebih terperinci

Lembar Observasi Karakter Disiplin. KRITERIA No Nama Siswa

Lembar Observasi Karakter Disiplin. KRITERIA No Nama Siswa 68 Lampiran 1. Lembar Observasi Karakter Disiplin Hari : Sabtu Tanggal : 18 September 2016 KRITERIA No Nama Siswa 1 2 3 YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK 1 Sheva 2 Juan 3 Dimas 4 Nando 5 Alpin 6 Andika 7 Pandu

Lebih terperinci

Perlengkapan adat Racana Sunan Ampel-Nyai Karimah:

Perlengkapan adat Racana Sunan Ampel-Nyai Karimah: Perlengkapan adat Racana Sunan Ampel-Nyai Karimah: 1. lg racana Sunan Ampel-Nyai Karimah 2. Bendera Racana Sunan Ampel-Nyai Karimah Bendera racana berbentuk persegi panjang dengan panjang 120 cm dan lebar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 005 TAHUN 1989 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA SATUAN GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 005 TAHUN 1989 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA SATUAN GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 005 TAHUN 1989 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA SATUAN GERAKAN PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang : 1. bahwa Gerakan Pramuka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai pancasila

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PENJELAJAHAN JAMBORE CABANG KLATEN 2015

PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PENJELAJAHAN JAMBORE CABANG KLATEN 2015 PETUNJUK TEKNIS KEGIATAN PENJELAJAHAN JAMBORE CABANG KLATEN 2015 Dasar : 1. Keputusan Rapat Panitia dan Yuri Jambore Cabang Klaten 2015, pada Sabtu/ 7 Pebruari 2015 2. Keputusan Hasil Temu Teknik Jamcab

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan untuk

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Menimbang Mengingat : a.

Lebih terperinci

MATERI PESTA SIAGA KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KEBUMEN TAHUN 2018

MATERI PESTA SIAGA KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KEBUMEN TAHUN 2018 MATERI PESTA SIAGA KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA KEBUMEN TAHUN 2018 NO TAMAN KEGIATAN URAIAN KEGIATAN ALAT KEGIATAN PENILAIAN A KELOMPOK KEGIATAN KEAGAMAAN & KEPRIBADIAN 1. TAMAN Hafal bacaan pokok dalam

Lebih terperinci

RANCANGAN MENGAJAR ( RM )

RANCANGAN MENGAJAR ( RM ) RM - 3.3 RANCANGAN MENGAJAR ( RM ) PELATIHAN / PENATARAN : KMD ALAT BANTU POKOK BAHASAN : FORUM PRAMUKA SIAGA, PAPAN TULIS PENGGALANG, PENEGAK, OVERHEAD PROJECTOR PANDEGA. MOVIE PROJECTOR WAKTU : 6 x 45

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan kepribadian ditujukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja dalam bahasa latin adolescence berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan menjadi dewasa. Rentang waktu usia remaja dibedakan menjadi tiga, yaitu : 12-15

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR : 57 TAHUN 1988 (57/1988) TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR : 57 TAHUN 1988 (57/1988) TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR : 57 TAHUN 1988 (57/1988) TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.bahwa dalam rangka membentuk

Lebih terperinci

Halaman PEMBUKAAN

Halaman PEMBUKAAN Halaman - 1 - PEMBUKAAN 1. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia melalui perjuangan yang luhur telah mencapai Kemerdekaannya yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA GIAT DAN BAKTI SAKA WIRA KARTIKA KODIM 1418 MAMUJU A. DASAR PEMIKIRAN

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA GIAT DAN BAKTI SAKA WIRA KARTIKA KODIM 1418 MAMUJU A. DASAR PEMIKIRAN PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA GIAT DAN BAKTI SAKA WIRA KARTIKA KODIM 1418 MAMUJU penting untuk di pelajari. Oleh karena itu, sebuah kegiatan yang menguji pada kemampuan anggota Pramuka sangatlah perlu, sebagai

Lebih terperinci

AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13

AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13 AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13 2. Usul perubahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka diterima oleh Musyawarah Nasional jika disetujui oleh sekurang-kurangnya tiga perempat dari jumlah suara

Lebih terperinci

Kode Kehormatan Pramuka

Kode Kehormatan Pramuka Kode Kehormatan Pramuka (1) Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas janji yang disebut satya dan ketentuan moral yang disebut Darma adalah salah satu unsur yang terdapat dalam Metode Kepramukaan. (2)

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 137 TAHUN 1987 PENYEMPURNAAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 137 TAHUN 1987 PENYEMPURNAAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 137 TAHUN 1987 PENYEMPURNAAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA I. PENDAHULUAN 1. Umum a. Dengan keputusan Kwarnas No. 127

Lebih terperinci

POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PANDEGA

POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PANDEGA POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PANDEGA NOMOR: 176 TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi

Lebih terperinci

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN Butir butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir pancasila. Dan sekarang ini masyarakat banyak yang belum tahu

Lebih terperinci

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 05 TAHUN 1984 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA WANABAKTI Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang : 1. bahwa untuk

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU BAB I NAMA, STATUS, FAHAM, TEMPAT, DAN WAKTU SAKO MA ARIF NU Pasal 1 1. Organisasi ini bernama Satuan Komunitas Pramuka Lembaga Pendidikan Ma arif Nahdatul

Lebih terperinci

PROGRAM KEGIATAN EKSTRA PRAMUKA SD ISLAM IMAMA MIJEN SEMARANG GUGUSDEPAN KOTA SEMARANG

PROGRAM KEGIATAN EKSTRA PRAMUKA SD ISLAM IMAMA MIJEN SEMARANG GUGUSDEPAN KOTA SEMARANG PROGRAM KEGIATAN EKSTRA PRAMUKA SD ISLAM IMAMA MIJEN SEMARANG GUGUSDEPAN KOTA SEMARANG 015.083-015.084 BULAN NO MATERI JAN PEB MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOP DES MINGGU KE I SEMANGAT & PATRIOTISME

Lebih terperinci

PRAMUKA PENGGALANG. 2) Susunan Regu Penggalang

PRAMUKA PENGGALANG. 2) Susunan Regu Penggalang PRAMUKA PENGGALANG 1. REGU PENGGALANG Regu merupakan satuan kecil pada pasukan Penggalang, terdiri dari 5 sampai 10 Pramuka Penggalang. Regu memakai nama regu yang dipilih sendiri, untuk Regu Putra digunakan

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIK PENYAJIAN MODUL KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN (KML) GOLONGAN PENGGALANG

PANDUAN TEKNIK PENYAJIAN MODUL KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN (KML) GOLONGAN PENGGALANG 1 PANDUAN TEKNIK PENYAJIAN MODUL KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN (KML) GOLONGAN PENGGALANG I. Pendahuluan Panduan ini dibuat karena masih banyak penyelenggaraan kursus yang setiap topik atau

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KOTABARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

dilakukan secara suka rela dan terus menerus. Sesuai dengan keputusan mentri P dan K No 0323 / U/1978 tanggal 28 Oktober

dilakukan secara suka rela dan terus menerus. Sesuai dengan keputusan mentri P dan K No 0323 / U/1978 tanggal 28 Oktober CARA MEMBINA YANG BAIK. Membina adalah tugas pokok seorang Pembina yang dilakukan secara suka rela dan terus menerus. Sesuai dengan keputusan mentri P dan K No 0323 / U/1978 tanggal 28 Oktober tentang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.legalitas.org KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 BAB I NAMA DAN TEMPAT Pasal 1 Nama (1) Organisasi ini bernama Gerakan Pramuka yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA YANG BERPANGKALAN DI KAMPUS PEGURUAN TINGGI

PETUNJUK PELAKSANAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA YANG BERPANGKALAN DI KAMPUS PEGURUAN TINGGI PETUNJUK PELAKSANAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA YANG BERPANGKALAN DI KAMPUS PEGURUAN TINGGI KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 180 A TAHUN 2011 KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA i DAFTAR

Lebih terperinci

Nomor : 018/ / C Medan, 25 September 2016 Lampir : 1 (satu) Berkas Perihal : Edaran Kegiatan Lomba

Nomor : 018/ / C Medan, 25 September 2016 Lampir : 1 (satu) Berkas Perihal : Edaran Kegiatan Lomba Nomor : 018/02.16.15/237-238 - C Medan, 25 September 2016 Lampir : 1 (satu) Berkas Perihal : Edaran Kegiatan Lomba Kepada Yth : Di Medan Salam Pramuka, Sesuai dengan program kerja Gerakan Pramuka Gugus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mempunyai peranan pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk masa yang akan datang. Maka dari itu

Lebih terperinci

RENCANA KERJA GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN MALANG AIRLANGGA GAYATRI PANGKALAN SMP NEGERI 1 TUMPANG TAHUN ANGGARAN

RENCANA KERJA GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN MALANG AIRLANGGA GAYATRI PANGKALAN SMP NEGERI 1 TUMPANG TAHUN ANGGARAN RENCANA KERJA GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN MALANG 22099 22100 AIRLANGGA GAYATRI PANGKALAN SMP NEGERI 1 TUMPANG TAHUN ANGGARAN 2008 2009 BAB I PENDAHULUAN 1. Umum a. Dengan Keputusan Kwartir Nasional

Lebih terperinci

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU PUSAT

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU PUSAT PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU PUSAT BAB I NAMA, STATUS, FAHAM, TEMPAT, WAKTU, DAN HARI SAKO MA ARIF NU Pasal 1 1. Organisasi ini bernama

Lebih terperinci

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK oleh : Lani Widia Astuti & Eka Jayadiputra Program Studi PPKn Universitas Islam Nusantara, Bandung ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 3.1 Materi Teknik Pramuka

BAB IV PEMBAHASAN. 3.1 Materi Teknik Pramuka BAB IV PEMBAHASAN 3.1 Materi Teknik Pramuka Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka. Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang : 1. bahwa kegiatan

Lebih terperinci

GERAKAN PRAMUKA AMBALAN JENDERAL SUDIRMAN R.A. KARTINI GUGUS DEPAN 04007 04008 PANGKALAN SMA NEGERI 7 CIREBON Sekretariat: Jalan Perjuangan No. 07 Kota Cirebon 45135 Tlp. (0231) 482734 - PENDAFTARAN PESERTA

Lebih terperinci

POTRET EKSISTENSI TUNAS MUDA BHINEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI ASPIRASI PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT

POTRET EKSISTENSI TUNAS MUDA BHINEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI ASPIRASI PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Pernyataan ini akan sangat membanggakan bagi masyarakat Indonesia apabila dapat menjadi kenyataan. Akan tetapi, faktanya membuktikan bahwa generasi muda di

Lebih terperinci

Negara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

Negara. Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Tema 7 Negara Dengan belajar yang rajin dan tekun, merupakan contoh perwujudan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Kamu Harus Mampu Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu menampilkan rasa bangga

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN, PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN, Menimbang : a. bahwa dengan dimekarkannya Kabupaten Pasaman berdasarkan Undang-Undang

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN LOMBA BINA TANGKAS PENGGALANG (LBTG) V SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN LOMBA BINA TANGKAS PENGGALANG (LBTG) V SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN LOMBA BINA TANGKAS PENGGALANG (LBTG) V SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA GUGUSDEPAN 06.401-06.402 RACANA RADEN MAS SAID-NYI AGENG SERANG INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN PESTA SIAGA CABANG TAHUN 2018

PEDOMAN PELAKSANAAN PESTA SIAGA CABANG TAHUN 2018 PEDOMAN PELAKSANAAN PESTA SIAGA CABANG TAHUN 2018 GERAKAN PRAMUKA KWARTIR CABANG KEBUMEN Alamat : Jalan Pramuka Nomor 1 Telp. (0287) 382298 Kebumen 54311 Website : pramuka.kebumenkab.go.id e-mail : kwarcabkebumenkab@gmail.com

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan peranan Gerakan Pramuka

Lebih terperinci

Pramuka Garuda Penegak

Pramuka Garuda Penegak Pramuka Garuda Penegak Pramuka Garuda ialah tingkatan tertinggi dalam setiap golongan Pramuka (Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega). Seorang peserta didik yang telah mencapai tingkatan terakhir dalam golongannya,

Lebih terperinci

GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN MEDAN SMK TELKOM MEDAN Jl. Jamin Ginting Km 11,1 No 9c Medan

GERAKAN PRAMUKA GUGUS DEPAN MEDAN SMK TELKOM MEDAN Jl. Jamin Ginting Km 11,1 No 9c Medan A. PENDAHULUAN Sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang undang No 12 tahun 2010 anggaran dasar/ anggaran rumah tangga gerakan pramuka, bahwa tujuan Gerakan pramuka adalah mendidik generasi muda agar berkepribadian

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu upaya penting yang dapat menunjang pembentukan watak, karakter dan akhlak manusia adalah melalui pendidikan secara terus menerus. Pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PASKIBRA SEKOLAH

BAB III TINJAUAN UMUM PASKIBRA SEKOLAH BAB III TINJAUAN UMUM PASKIBRA SEKOLAH 3.1 Pengertian Paskibra Paskibraka (Pasukan Pengibar Bendera Pusaka) Peserta kegiatan ini adalah pria dan wanita yang telah dipilih mewakili kelasnya untuk mengibarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Membangun manusia Indonesia diawali dengan membangun kepribadian kaum muda. Sebagai generasi penerus, pemuda harus

Lebih terperinci

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR MENINGKATKAN NILAI KEINDONESIAN MELALUI UPACARA BENDERA DI SEKOLAH DASAR Bertika Kusuma Prastiwi, S.Pd.Jas, M.Or Dosen PJKR bertikakusuma@gmail.com Abstrak Tujuan dari artikel ini untuk menginformasikan

Lebih terperinci

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 13 (2) Juli Desember 2014: 16-21 PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH Saipul Ambri Damanik Abstrak: Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI MEDIA PEMBENTUKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS V SD NEGERI LENCOH SELO BOYOLALI TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Subtema 2 : Kegiatan Ekstrakurikulerku

Subtema 2 : Kegiatan Ekstrakurikulerku Ayo menerapkan sikap bersatu! Dayu menceritakan hasil pengamatan tentang perilaku ayam. Dayu melihat sikap yang pantas ditiru dari kehidupan ayam. Induk jantan melindungi induk betina dan anaknya yang

Lebih terperinci

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal, AD/ART IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA KEPUTUSAN MUNAS I IKATAN GURU PENDIDIKAN KHUSUS INDONESIA Nomor : 2/MUNAS I/ IGPKhI /I/ 2017 Tentang : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IGPKhI DENGAN

Lebih terperinci

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA PANCASILA 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratn/perwakilan 5. Keadilan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada masa sekarang ini pergaulan bebas sangatlah berbahaya apalagi yang banyak terjadi pada kalangan pemuda calon penerus generasi bangsa diantaranya yang paling meresahkan

Lebih terperinci

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DI MASYARAKAT

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DI MASYARAKAT PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DI MASYARAKAT Azrul Azwar Disampaikan pada Mukernas &Simposium Nasional IAKM, Pontianak 9 Juli 2012 1 GERAKAN PRAMUKA Gerakan Pramuka adalah

Lebih terperinci

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia, Kata "Pramuka" merupakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/1978 TENTANG PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA (EKAPRASETIA PANCAKARSA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS

Lebih terperinci

KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA LAMPUNG

KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA LAMPUNG KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA LAMPUNG SURAT KEPUTUSAN KETUA KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA LAMPUNG NOMOR : 075.A TAHUN 2012 TENTANG PANDUAN PELAKSANAAN MASA PENGEMBANGAN DAN MASA PEMANTAPAN PEMBINA PRAMUKA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 170.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 170.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 170.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Menimbang : a. bahwa Gerakan Pramuka dalam

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SEKOLAH : MIN KUMAI HILIR MATA PELAJARAN : PKn KELAS/SEMESTER : I /I ALOKASI WAKTU : STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR : : Membiasakan tertib di rumah

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012 BAB I NAMA DAN TEMPAT Pasal 1 Nama (1) Organisasi ini bernama Gerakan Pramuka yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia

Lebih terperinci