BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
|
|
- Iwan Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan masalah pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi Sistem Informasi ATISISBADA ATISISBADA adalah kependekan dari Aplikasi Teknologi Informasi Siklus Barang Daerah, merupakan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang berfungsi dalam pengelolaan data dan informasi barang daerah secara on line. Modul yang baru berjalan pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah modul penatausahaan barang daerah. Implementasi sistem informasi ATISISBADA pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat dalam skor jawaban responden hasil pengolahan kuesioner secara keseluruhan yaitu sebesar 3849 dari skor maksimum yaitu 4725 atau sebesar 81,46%. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi sistem informasi ATISISBADA diukur dari indikator kinerja hardware, kualitas software aplikasi, computer based standar operating procedur (CBSOP), prosedur manual sistem, jaringan komputer dan kompetensi end-user telah dilaksanakan dengan baik. 2. Penatausahaan Barang Daerah
2 Penatausahaan barang daerah menurut Permendagri No. 17 tahun 2007 merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan. Kegiatan yang pertama dilakuan adalah pembukuan, yakni proses pencatatan barang milik daerah ke dalam daftar barang pengguna dan ke dalam kartu inventaris barang serta dalam daftar barang milik daerah. Selanjutnya dilakukan inventarisasi,yakni kegiatan atau tindakan untuk melakukan perhitungan, pengurusan, penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan data dan pelaporan barang daerah dalam unit pemakaian. Dari kegiatan inventarisasi disusun buku inventaris yang menunjukkan semua kekayaan daerah yang bersifat kebendaan, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Dalam pelaksanaan inventarisasi dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu pelaksanaan pencatatan dan pelaksanaan pelaporan.kegiatan terakhir yakni pelaporan. Format laporan pengurus barang yang harus dibuat diantaranya antara lain : buku inventarisasi, rekap buku inventarisasi, laporan mutsi barang, daftar mutasi barang, rekapitulasi daftar mutasi barang, daftar usulan barang yang akan dihapuskan dan daftar barang milik daerah yang digunausahakan. Pengukuran kualitas penatausahaan barang daerah telah berjalan dengan sangat baik. Hal ini terlihat dalam skor jawaban responden hasil pengolahan kuesioner secara keseluruhan yaitu sebesar 3622 dari skor maksimum 4275 atau sebesar 84,73%. Hal ini menunjukkan bahwa
3 kualitas penatausahaan barang daerah saat ini diukur dari indikator pembukuan, inventarisasi dan pelaporan telah berjalan sangat baik. 3. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi menggunakan software SPSS 20.0 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif sebesar 0,717. Tanda positif disini artinya semakin baik implementasi dari sistem informasi ATISISBADA maka akan semakin baik pula kualitas penatausahaan barang daerah pada Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 4. Secara simultan implementasi sistem informasi ATISISBADA berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas penatausahaan barang daerah pada Pemerintah Provinsi jawa Barat. hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan yang menghasilkan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 serta pengaruh sebesar 50,6 %. Sementara untuk sisanya yaitu 49,4% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 5.2 Implikasi Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis memberikan saran berdasarkan hasil penelitian, yaitu sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil pengujian, diketahui bahwa implementasi sistem informasi aplikasi teknologi informasi siklus barang daerah (ATISISBADA) secara simultan berpengaruh positif terhadap kualitas penatausahaan barang daerah sebesar 50,6 % dan sisanya sebesar 49,4 % dipngaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4 Dengan demikian, sistem informasi ATISISBADA masih perlu ditingkatkan, diantaranya dengan cara: a. Meningkatkan kualitas dan kinerja hardware, dengan cara seperti melakukan pemeliharaan hardware pendukung pengoperasian software ATISISBADA secara berkala dan melakukan update spesifikasi hardware agar dapat semakin menunjang pengoperasian software ATISISBADA. b. Meningkatkan pula kualitas software ATISISBADA dengan fitur yang lebih mudah dijalankan dan dimengerti oleh pengguna serta lebih menunjang kegiatan pelaksanaan penatausahaan barang daerah. c. Memperbaiki sarana dan prasarana jaringan komputer agar pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan software ATISISBADA tidak terhambat. 2. Sebaiknya Pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan-pelatihan secara berkala agar kompetensi yang dimiliki oleh setiap pegawai dapat meningkat. Dengan demikian, pegawai menjadi lebih kompeten dan lebih bertanggung jawab dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya. 3. Sebaiknya dilakukan pemisahan fungsi penatausahaan barang milik daerah di OPD/ SKPD, yaitu pemisahan fungsi pembukuan, fungsi iventarisasi, dan fungsi pelaporan. 4. Sebaiknya inventarisasi untuk persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan dilakukan secara tepat waktu yaitu setahun sekali.
5 5. Untuk peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti masalah yang serupa di lingkup pemerintahan, sebaiknya dapat memperluas lingkup penelitian dan meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi kualitas penatausahaan barang daerah serta menambah sampel penelitian. 5.3 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai beberapa kendala dan kelemahan. Kendala dan kelemahan yang ada pada penelitian ini adalah : 1. Penyebaran dan pengembalian kuesioner membutuhkan waktu yang lama, sedangkan waktu penelitian yang disediakan sangat singkat. 2. Hasil penelitian ini sangat tergantung pada kejujuran responden dalam menjawab kuesioner, namun untuk meminimalisirnya dapat dilakukan dengan disertai wawancara.
BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI
BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh positif sistem
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Prosedur pengelolaan keuangan pemerintah
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii INTISARI... v ABSTARCT... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB 1 PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA. Kota Padang belum efektif dilaksanakan sesuai Permendagri No 17 Tahun 2007.
BAB II TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Hilmah (2013) menganalisis pelaksanaan penatausahaan dan akuntansi aset tetap. Hasil penelitian ini menunjukan penatausahaan aset tetap
Lebih terperinci-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 136 TAHUN 2015 TENTANG
-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 136 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG
Lebih terperinciBUPATI KULON PROGO KEPUTUSAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI KULON PROGO KEPUTUSAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENUNJUKAN/PENGANGKATAN ATASAN LANGSUNG, PENYIMPAN UMUM BARANG, PEMBANTU PENYIMPAN UMUM BARANG, PENYIMPAN BARANG, PENGURUS BARANG,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. Pengelolaan barang milik daerah merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi
RINGKASAN EKSEKUTIF Pengelolaan barang milik daerah merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian,
Lebih terperinciBUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT, Menimbang : a Bahwa Barang
Lebih terperinciPermasalahan Kapitalisasi Aset Tetap Pada Instansi Pemerintah
Permasalahan Kapitalisasi Aset Tetap Pada Instansi Pemerintah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah SPKN Dosen : Dr. Nunuy Nur Afiah, SE., M.Si., Ak. Disusun Oleh: Harri Mustari NPM 120620110021 Angkatan
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENATAUSAHAAN DAN PENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam rangka mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik terutama di bidang keuangan, maka diperlukanlah suatu reformasi keuangan negara. Reformasi
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. kesimpulan tersebut yang secara ringkas dapat disajikan sebagai berikut:
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian-uraian yang dikemukakan oleh peneliti pada bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan penelitian yang telah dilakukan terhadap Implementasi Peraturan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN BANGLI TAHUN 2018
- 1 - PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN BANGLI TAHUN 2018 I. PENDAHULUAN A. Maksud dan Tujuan Sebagai pedoman Pelaksanaan Inventarisasi Barang Daerah perlu disusun petunjuk teknis
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN
Salinan BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Aplikasi Teknologi Informasi Siklus Barang Daerah 2.1.1.1 Pengertian Sistem, Informasi dan Sistem Informasi a. Definisi Sistem
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Payakumbuh. Data pada penelitian ini diolah menggunakan IBM SPSS Statistics
BAB V PENUTUP 1.1 KESIMPULAN Penelitian ini menggunakan kuesioner, yang disebarkan kepada 100 orang responden, yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Kampus II Payakumbuh. Data pada penelitian
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH YANG DIPISAHKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 23 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 23 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya merupakan salah satu instansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya merupakan salah satu instansi yang memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Secara garis besar penelitian ini dapat menjawab seluruh masalah yang telah dirumuskan dari hipotesis yang telah diajukan. Sehubungan dengan hal tersebut,
Lebih terperinciGrand Design Muatan Teknis Materi Rancangan Permendagri Penatausahaan Barang Milik Daerah
Grand Design Muatan Teknis Materi Rancangan Permendagri Penatausahaan Barang Milik Daerah Oleh Muliani Sulya Fajarianti, SE, M.Ec.Dev Kasubdit BMD I DIREKTORAT BUMD, BLUD DAN BARANG MILIK DAERAH DIREKTORAT
Lebih terperinciPenatausahaan BMN. Oleh : Widyo Agung Nugroho, S.Kom
Penatausahaan BMN Oleh : Widyo Agung Nugroho, S.Kom (Operator & pengurus BMN kantor pusat) FB/Email : Widyoagung@gmail.com Blog : http://masagung.staff.uns.ac.id/ HP : 081.5678.11581 2. Pengadaan 1. Perencanaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai perusahaan untuk merombak sistem manual yang sudah sejak lama diterapkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat saat ini mengundang perhatian berbagai perusahaan untuk merombak sistem manual yang sudah sejak lama diterapkan menuju
Lebih terperinciPENYUSUNAN NERACA AWAL
PENYUSUNAN NERACA AWAL 121 121 Modul Akuntansi Pemerintah Daerah 122 122 BAB VI PENYUSUNAN NERACA AWAL A. P SKPD A.1. Definisi Neraca awal SKPD menyajikan informasi tentang posisi keuangan SKPD mengenai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 2016, serta pengamatan langsung kondisi tahun 2017 diperoleh simpulan hasil sebagai
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari observasi dengan instrumen pemantauan pengelolaan barang milik daerah yang dilakukan terhadap dokumen tahun anggaran 2015 dan 2016,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vii
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN...... vii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...1 1.2. Rumusan Masalah...5 1.3. Tujuan Penelitian...5 1.4. Manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Paradigma baru pengelolaan barang milik negara/aset negara telah memunculkan optimisme baru dalam penataan dan pengelolaan aset negara. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR. iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR. iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi Masalah...
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Tingkat persaingan bisnis akan makin meningkat dengan adanya globalisasi,
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tingkat persaingan bisnis akan makin meningkat dengan adanya globalisasi, agar suatu perusahaan mampu memasarkan produknya dan mengeruk keuntungan yang besar maka perusahaan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT TAHUN 2013 LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI SERAM BAGIAN BARAT TENTANG PETUNJUK TEKNIS SENSUS BMD KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA
BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Pengertian Aset dan Sistem Pengelolaan Barang Milik Daerah Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat memiliki sejumlah tugas, diantaranya melakukan pengelolaan aset atau barang milik daerah meliputi 6 ketegori
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan berupa penyelenggaraan, pengaturan, pencatatan barang barang, menyusun daftar barang yang bersangkutan ke dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Menurut Mulyadi (2016: 4), Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 20 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA DENGAN
Lebih terperinci4.4 Identifikasi Resiko Proyek. 1 Kemungkinan orang-orang terbaik. dapat dimasukkan dalam proyek. 2 Kemungkinan orang-orang memiliki
4.4 Identifikasi Resiko Proyek Persentase nilai 1 100-76 2 75-51 3 50-26 4 25-0 No Resiko 1 2 3 4 1 Kemungkinan orang-orang terbaik dapat dimasukkan dalam proyek 2 Kemungkinan orang-orang memiliki gabungan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Simpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, faktor techno-overload dan technouncertainty secara signifikan berdampak negatif terhadap kinerja kedua faktor
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN SIMEULUE
1 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG MILIK DAERAH KABUPATEN SIMEULUE 2 Lampiran : Peraturan Bupati Simeulue Nomor : 06 Tahun 2016 Tanggal Tentang : 04 April 2016 M 26 J. Akhir 1437 H : Pedoman Teknis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium database merupakan sarana penunjang kegiatan praktikum suatu mata kuliah khususnya mata kuliah yang berhubungan langsung dengan basis data, seperti : DBMS,
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN
SALINAN BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU UTARA,
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian terhadap manajemen aset Dinas Pertanian dan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian terhadap manajemen aset Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua. 1. Evaluasi terhadap pengelolaan aset tanah dan bangunan
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan sangat pesat terutama dibidang teknologi komputer. Disadari maupun. komputerisasi akan mempermudah aktivitas sehari-hari.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia informasi dan teknologi dewasa ini mengalami kemajuan sangat pesat terutama dibidang teknologi komputer. Disadari maupun tidak disadari
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Perpustakaan merupakan sistem informasi yang di dalamnya terdapat aktivitas pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian dan penyajian serta penyebaran
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya.
71 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dan evaluasi sistem terhadap aplikasi analisis kepuasan pelanggan pada Speedrocky Gym Surabaya. 4.1 Kebutuhan Sistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Aset dan Sistem Pengelolaan Barang Daerah Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) aset adalah sumber daya
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Aset dan Sistem Pengelolaan Barang Daerah Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kegiatan penggajian merupakan kegiatan kompensasi perusahaan kepada karyawan dan merupakan aktivitas yang penting dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan aktivitas penggajian yang berkaitan dengan
Lebih terperinciSALINAN BUPATI BULELENG, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 511 ayat (1),
SALINAN BUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULELENG, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventaris adalah daftar yang memuat semua barang milik kantor yang dipakai untuk melaksanakan tugas. Salah satu atau beberapa perlengkapan mengalami gangguan pasti
Lebih terperinciBUPATI PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atau di simpan di dalam gudang. Jika jumlah inventori terlalu sedikit dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventori merupakan permasalahan operasional yang sering dihadapi oleh Kementerian Perindustrian. Inventori bisa berupa jumlah barang yang dimasukkan atau di simpan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipisahkan pada perusahaan Negara/perusahaan daerah. Pemerintah Daerah memerlukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Pasal 2 Undang Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara. salah satu unsur keuangan Negara antara lain kekayaan Negara/kekayaan daerah berupa uang,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,
31 Oktober 2007 PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT)
LAMPIRAN 119 120 DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT KE-2 (ACQUIRE AND IMPLEMENT) Studi Kasus Pada PT. SURYA RENGO CONTAINERS - DEMAK NAMA RESPONDEN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 5 2008 SERI. E NO. 5 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG PERSEDIAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciINDIKATOR DAN TOLAK UKUR KINERJA BELANJA LANGSUNG
I. PROGRAM DAN KEGIATAN Program : Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Aset Daerah. Kegiatan : 1. Penyusunan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah 2. Peningkatan Manajemen Aset / Barang Daerah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sekarang ini, teknologi informasi dirasakan sangat penting bagi dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini, teknologi informasi dirasakan sangat penting bagi dunia usaha dan seiring dengan persaingan dunia usaha yang semakin ketat membuat perusahaan-perusahaan,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Kota Balikpapan merupakan salah satu kota besar yang berada di Provinsi Kalimantan Timur, luas wilayah kota ini mencapai 843,48 KM2, yang terdiri atas
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 21
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 21 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uji kompetensi adalah proses penilaian baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum pada
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO, Menimbang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciDesain Sistem SIAK Versi Dokumen 1.1
Desain Sistem SIAK Versi Dokumen 1.1 Hal. 1/29 Daftar Isi 1. DESAIN SISTEM SIAK... 4 1.1 User yang Terlibat dalam SIAK... 4 1.1.1 Level Pengguna... 4 1.1.2 Hak Akses SIAK... 4 1.2 Desain Arsitektur SIAK...
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERSETUJUAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRACT... ABSTRAK... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... PERSETUJUAN SKRIPSI... PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRACT... ABSTRAK... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciWALIKOTA PALANGKA RAYA
WALIKOTA PALANGKA RAYA PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALANGKA RAYA, Menimbang : a. bahwa barang
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
152 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1 Hardware Sistem yang dikembangkan menggunakan spesifikasi komputer sebagai berikut: 1. Prosesor Intel Core 2 Duo E4300 1,80 GHz,
Lebih terperinciADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA
M O D U L ADMINISTRASI SARANA DAN PRASARANA Mengidentifikasi Administrasi Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Membuat Administrasi Inventarisasi Sarana Dan Prasarana Nama : Kelas : No. Absen :.. Untuk SMK
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 Menimbang : a. PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, bahwa seluruh barang milik
Lebih terperinci- 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS
- 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 4 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... PRAKATA...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... INTISARI... ABSTRACT... BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Identifikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laboratorium Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sekolah merupakan salah satu tempat atau lembaga tempat peserta didik belajar serta mengadakan percobaan dan sebagainya yang
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI
TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI DOSEN Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. ANGKATAN E-47 NONI NOER KAISAR
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1. Metode Penelitian Mengacu pada latar belakang penelitian dan rumusan masalah serta tujuan penelitian maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Lebih terperinciWALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR : 04 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR : 04 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDAR LAMPUNG, Menimbang
Lebih terperinciMenurut akun resmi Pemkot Salatiga fenomena yang terjadi di Kota. Salatiga adalah barang milik daerah yang belum terkoordinir dengan baik.
PENDAHULUAN Sejak terbitnya Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D), serta disusul terbitnya Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 153 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG DAERAH YANG DIPISAHKAN MENTERI DALAM NEGERI,
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 153 TAHUN 2004 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG DAERAH YANG DIPISAHKAN MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk lebih efektif dan efisiensinya
Lebih terperincidiungkapkan Riduansyah (2003: 49), yang menyatakan bahwa :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Otonomi daerah pada awalnya diberlakukan melalui Undang undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, hingga pada akhirnya berlaku Undang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan penting dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Secara garis besar tahapan-tahapan yang dilakukan diantaranya yaitu tahap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perundangundangan yang berlaku tanpa memandang agama, golongan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang sangat kompleks yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan yang dilaksanakan secara
Lebih terperinciBUPATI SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
BUPATI SUMBA TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 90 TAHUN 2016
- 1 - S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 90 TAHUN 2016 NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Desa merupakan wilayah gabungan dari beberapa Rukun Warga (RW).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desa merupakan wilayah gabungan dari beberapa Rukun Warga (RW). Pemerintahan di tingkat desa dan kelurahan merupakan unsur pemerintahan yang berhubungan langsung
Lebih terperinciBUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PELAPORAN RENCANA KEBUTUHAN BARANG MILIK DAERAH DAN RENCANA KEBUTUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma baru pengelolaan barang milik negara/aset negara yang ditandai dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 yang merupakan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. maka peneliti menyimpukan hasil penelitiannya sebagai berikut :
78 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti menyimpukan hasil penelitiannya sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil
Lebih terperinciPENGARUH PROSEDUR INVENTARISASI KANTOR TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi setiap lembaga untuk tetap bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama dalam setiap
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG DAN PEMELIHARAAN BARANG
LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN DAN PEMELIHARAAN BARANG UNIT DAN RENCANA KEBUTUHAN DAN PEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH SERTA PENGANGGARANNYA.
Lebih terperinciPEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. provinsi jawa barat. Pelaksanaan kerja praktek dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek penulis ditempatkan dibagian subbagian kepegawaian umum yang berada dibawah tanggung
Lebih terperinci