USULAN PERENCANAAN STRATEGIS DIVISI PENJUALAN DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN AHP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "USULAN PERENCANAAN STRATEGIS DIVISI PENJUALAN DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN AHP"

Transkripsi

1 USULAN PERENCANAAN STRATEGIS DIVISI PENJUALAN DENGAN METODE ANALISA DAN AHP (Studi Kasus: PT.Telekomunikasi Indonesia Divisi Telkom Timur WITEL SURAMADU) Gita Cahyaningrum, dan Alvida Mustika Rukmi Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Abstrak Produk-produk yang dipasarkan oleh PT. Telkom Divisi Telkom Timur WITEL SURAMADU adalah TELKOMSpeedy, USeeTv, dan TELKOMFlexy. Pada tahun 2013, penjualan produk TELKOMSpeedy dan TELKOMFlexi mengalami penurunan sedangkan penjualan pada produk USeeTv naik setiap bulannya. Untuk mengatasi ketidakstabilan volume penjualan tersebut, maka sudah sewajarnya divisi penjualan PT. Telkom mempersiapkan sebegitu rupa dengan menggunakan usulan perencanaan strategis agar dapat mengalami peningkatan volume penjualan dan produk dapat bertahan di pasaran. Tugas Akhir ini membahas mengenai penyusunan usulan perencanaan strategis divisi penjualan pada PT. Telkom Divisi Telkom Timur WITEL SURAMADU. Metode Analisa dan AHP diterapkan untuk memilih prioritas utama pada setiap Grup. Diperoleh prioritas pertama pada produk Telkom Speedy yaitu Memiliki Brand Awareness yang tinggi di masyarakat Indonesia dari kriteria grup Strengths dengan bobot akhir sebesar 0,116, pada produk USeeTv prioritas utama yaitu Dapat bekerjasama dengan para production house untuk memperkaya konten dari kriteria grup Opportunities dengan bobot akhirnya sebesar 0,140, dan pada produk Telkom Flexi prioritas utama yaitu Lebih murah dari kriteria grup Strenghts dengan bobot akhirnya sebesar 0,089. Usulan perencanaan strategis divisi penjualan dikaji berdasarkan prioritas utama faktor pada bobot akhir metode analisa dan AHP di setiap produk PT. Telkom. Secara garis besar untuk faktor kekuatan yang harus dilakukan adalah dengan menjaga dan mempertahankan faktor tersebut, sedangkan pada faktor kelemahan perlu diperbaiki apa yang menjadi kelemahan produk tersebut. Faktor peluang harus diraih untuk mempertahankan produk. Dan untuk faktor ancaman pada produk harus diatasi. Kata Kunci analisa, analytical hierarchy process, analytic network process. P I. PENDAHULUAN T. Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki tanggungjawab guna melaksanakan pembangunan bidang telekomunikasi dan juga melayani pemakai jasa telekomunikasi di Indonesia. Produk-produk yang dipasarkan oleh PT.Telkom Divisi Telkom Timur WITEL SURAMADU adalah TELKOMSpeedy, UseeTV / indie home, dan TELKOMFlexy. Pada tahun 2013, penjualan produk TELKOMSpeedy dan TELKOMFlexi mengalami penurunan sedangkan penjualan pada produk USeeTv naik setiap bulannya. Untuk mengatasi ketidakstabilan volume penjualan tersebut, maka sudah sewajarnya divisi penjualan PT. Telkom mempersiapkan sebegitu rupa dengan menggunakan usulan perencanaan strategis sehingga produk-produk PT.Telkom tersebut dapat mengalami peningkatan volume penjualan dan produk dapat bertahan di pasaran. Dalam Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai penyusunan usulan perencanaan strategis divisi penjualan pada PT. Telkom Divisi Telkom Timur WITEL SURAMADU dengan metode analisa dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Perencanaan strategis yang akan digunakan dalam pembahasan kali ini digunakan sebagai panduan untuk mengembangkan strategi penjualan. II. METODE PENELITIAN A. Studi Pendahuluan. Studi pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan dan menentukan tujuan dan permasalahan dalam tugas akhir. Dari permasalahan dan tujuan yang telah dirumuskan selanjutnya dilakukan studi literatur dan studi lapangan. B. Pengumpulan data Data yang digunakan yaitu data yang dapat menunjang penyusunan usulan perencanaan strategis, dan data alternatif yaitu faktor-faktor yang merupakan data sekunder serta data primer yaitu hasil form penilaian antar kriteria dengan alternatif yang diisi oleh 3 orang expert / responden. C. Pengolahan data dengan metode Analisa dan Analytical Hierarchy Process (AHP) Pada tahap ini hasil rekap dari form penilaian yang berupa matriks perbandingan diolah menggunakan metode Analisa dan AHP untuk menentukan prioritas yang terbaik dari faktor pada setiap produk PT. Telkom.

2 2 D. Penyusunan usulan perencanaan strategis. Pada tahap ini bobot atau prioritas faktor pada kriteria, bobot atau prioritas faktor pada alternatif, dan bobot keseluruhan digunakan untuk menunjang penyusunan usulan perencanaan strategis. Selain itu juga terdapat datadata lain yang dapat menunjang penyusunan usulan perencanaan strategis. E. Penarikan Kesimpulan. Analisis hasil dan kesimpulan dilakukan untuk membahas hasil keluaran (output) berdasarkan hasil perhitungan dari metode analisa dan AHP. Setelah itu diperoleh hasil prioritas yang terbaik dari faktor setiap produk PT. Telkom yang digunakan sebagai penunjang usulan perencanaan strategis. III. DATA PENELITIAN Data yang digunakan pada penelitian ini berasal dari PT. Telkom Divisi Telkom Timur WITEL SURAMADU. Data yang diperoleh merupakan hasil wawancara dan pembagian kuesioner kepada pihak divisi penjualan PT. Telkom Divisi Telkom Timur WITEL SURAMADU. Data kriteria yang digunakan berupa strategi di setiap produk-produk PT. Telkom Divisi Telkom Timur WITEL SURAMADU yaitu TELKOMSpeedy, UseeTv, dan TELKOMFlexi. Data alternatif yang digunakan yaitu faktor-faktor yang terdapat pada matrik. IV. ANALISA dan AHP A. Analisa Faktor internal dan eksternal yang paling besar bagi masa depan perusahaan disebut sebagai faktor strategis. Dalam analisa, faktor-faktor ini dikelompokkan menjadi empat bagian yang disebut kelompok : Strength (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Dengan menerapkan dalam keputusan strategis, tujuannya adalah untuk memilih dan menerapkan strategi sehingga cocok antara faktor internal dan eksternal[4]. Penerapan Analisa yang dibuat matrik pada setiap produk akan ditunjukkan pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3 sebagai berikut : Tabel 1. Matrik TELKOMSpeedy Strengths (S) (S1) Memiliki Brand Awareness yang tinggi di masyarakat Indonesia (S2) Memiliki pelayanan operasional yang baik Weaknesses (W) (W1) Infrastruktur yang kurang baik pada telepon rumah (W2) Belum bisa mobile (W3) Akses lambat di beberapa waktu tertentu (S3) Akses cepat dan memiliki variasai paket sesuai kebutuhan Opportunities (O) (O1) Semakin luasnya penetrasi pasar pengguna internet pada masyarakat awam (O2) Peningkatan daya tarik masyarakat terhadap internet (O3) Perkembangan dunia komunikasi di Indonesia semakin meningkat (W4) Mudah terputusnya koneksi pada saat cuaca buruk Threats (T) (TI) Persaingan dengan perusahaan sejenis semakin tinggi (T2) Adanya produk layanan broadband internet mobile (T3) Standarisasi konsumen yang semakin tinggi terhadap kualitas produk (T4) Harga pesaing yang sangat kompetitif Tabel 2. Matrik USeeTv Strengths (S) (S1) Satu-satunya teknologi yang memiliki TST (Time Save TV) (S2) Dapat dinikmati melalui triple screen yaitu gadget, laptop, dan tv (S3) Layanan service bisa diakses dimanapun. (S4) Tidak memerlukan investasi yang besar (S5) Banyaknya fitur yang diberikan USeeTV Opportunities (O) (O1) Image Telkom yang sudah memasyarakat (O2) Dapat bekerjasama dengan para production house untuk memperkaya content (O3) Peluang bisnis industry hiburan dan media masa depan di Indonesia Weaknesses (W) (W1) Gambar yang ditampilkan masih belum bagus dan channel masih sedikit (W2) Kecepatan rendah seperti terkadang masih terdapat buffering (W3) Pelayanan informasi dari infocentre sering berbeda Threats (T) (TI) Dapat dimanfaatkan pesaing untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat (T2) Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah (T3) Harga pesaing yang kompetitif Tabel 3. Matrik TELKOMFlexi Strengths (S) (S1) CDMA (S2) Berada di bawah naungan PT. Telkom (S3) Sponsorship (S4) Lebih murah Opportunities (O) (O1) Menambah jumlah BTS (O2) Menyediakan outlet Flexi lebih banyak (O3) Flexi bisa menjadi market leader (O4) Menarik pelanggan baru dari pengguna jasa lain Weaknesses (W) (W1) Tidak dapat diterapkan pada semua HP (W2) Sedikitnya outlet Flexi (W3) Segmentasi yang terlalu luas Threats (T) (TI) Pelanggan akan memilih outlet terdekat (T2) Kejelian dalam menyampaikan pesan (T3) Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah B. Analytical Hierarchy Process Metode Analytical Hierarchy Process yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Metode Analytical Hierarchy Process merupakan model pengambilan keputusan yang menguraikan masalah multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hierarki sehingga permasalahan akan lebih terstruktur dan sistematis. Tahapan penyelesaian pada AHP adalah : 1. Menyusun Hierarki Dalam struktur hierarki terdapat 3 level yaitu level satu adalah tujuan yang ingin dicapai yaitu mendapatkan prioritas dari faktor. Level dua

3 3 merupakan kriteria-kriteria yang digunakan. Sedangkan level tiga berisi alternatif-alternatif dari faktor. 2. Pembobotan. a. Perhitungan bobot antar kriteria. Tahap ini akan melakukan penghitungan bobot dari masing-masing kriteria, untuk mengetahui tingkat kepentingan masing-masing kriteria[4]. Matriks A dibentuk dari rata-rata nilai dari tabel perbandingan. Kemudian, Perhitungan bobot dari masing-masing kriteria dilakukan dengan membuat matriks normalisasi dari matriks A yaitu matriks W, dan ratarata tiap baris matriks W yaitu matriks R. Kemudian tahap selanjutnya yaitu dilakukan uji Konsistensi. Konsistensi dilakukan untuk setiap perbandingan berpasangan lokal. Untuk menghitung konsistensi diperoleh dengan mencari eigenvalue maksimum (λλ mmmmmm), Consistency Indeks (CI) dan Consistency Ratio (CR). λλ mmmmmm diperoleh dengan membentuk matriks B yang merupakan perkalian antara elemen dari tiap kolom matriks A dengan elemen dari tiap baris matriks R. Selanjutnya tiap baris matriks dijumlahkan menghasilkan matriks C. Salah satu contoh pengerjaan konsistensi adalah diambil dari perhitungan antar kriteria produk Telkom Speedy. Untuk mendapatkan nilai λ-maks dapat dihitung λ-maks = 16,500 = 4,125 (1) 4 Untuk mendapatkan nilai CI dan CR dengan IR sebesar 0,90 = 0,042 (2) CCCC = 0,042 = 0,05 (3) 0,90 Keterangan : B : Matriks perkalian kolom matriks A dengan baris matriks R C : Matriks jumlah baris tiap baris matriks B IR : indeks random konsistensi CI= 4, CI CR IR : eigen value maksimum : Consistency Index : Consistency Ratio : Index Random b. Penghitungan bobot alternatif terhadap kriteria. Tahap berikutnya melakukan perhitungan bobot alternatif terhadap tiap kriteria. Masing-masing alternatif faktor setiap produk dibandingkan tingkat kepentingannya berdasarkan pemenuhan terhadap masing-masing kriteria. Dan penghitungannya sama seperti pada perhitungan bobot antar kriteria. c. Penghitungan bobot akhir. Mencari bobot akhir alternatif terhadap kriteria diperoleh dari operasi perkalian bobot masing-masing alternatif terhadap tiap kriteria. Hasil perhitungan bobot akhir AHP pada setiap produk ditunjukkan pada Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6 GRUP Tabel 4. akhir AHP Telkom Speedy Grup Strengths Weaknesses Opportunities Threats Faktor (S1) Memiliki Brand Awareness yang tinggi di masyarakat Indonesia (S2) Memiliki pelayanan operasional yang baik (S3) Akses cepat dan memiliki variasai paket sesuai kebutuhan (W1) Infrastruktur yang kurang baik pada telepon rumah (W2) Belum bisa mobile (W3) Akses lambat di beberapa waktu tertentu (W4) Mudah terputusnya koneksi pada saat cuaca buruk (O1) Semakin luasnya penetrasi pasar pengguna internet pada masyarakat awam (O2) Peningkatan daya tarik masyarakat terhadap internet (O3) Perkembangan dunia komunikasi di Indonesia semakin meningkat (TI) Persaingan dengan perusahaan sejenis semakin tinggi (T2) Adanya produk layanan broadband internet mobile (T3) Standarisasi konsumen yang semakin tinggi terhadap kualitas produk (T4) Harga pesaing yang sangat kompetitif Faktor SWO T Akhir

4 4 GRUP Tabel 5. akhir AHP USeeTv Grup Strengths Weaknesses Opportunities Threats GRUP Faktor (S1) Satu-satunya teknologi yang memiliki TST (S2) Dapat dinikmati melalui triple screen (S3) Layanan service bisa diakses dimanapun (S4) Tidak memerlukan investasi yang besar (S5) Banyaknya fitur yang diberikan USeeTV (W1) Gambar yang ditampilkan masih belum bagus dan channel masih sedikit (W2) Kecepatan rendah (W3) Pelayanan informasi dari infocentre sering berbeda (O1) Image Telkom yang sudah memasyarakat (O2) Dapat bekerjasama dengan para production house untuk memperkaya konten (O3) Peluang bisnis industry hiburan dan media masa depan di Indonesia (T1) Dapat dimanfaatkan pesaing untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat (T2) Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah T3) Harga pesaing yang kompetitif Faktor Akhir Tabel 6. akhir AHP TELKOMFlexi Grup Strengths Faktor Weaknesses (W1) Tidak dapat diterapkan pada Faktor Akhir (S1) CDMA (S2) Berada di bawah naungan PT. Telkom (S3) Sponsorship (S4) Lebih murah Opportunities Threats semua HP (W2) Sedikitnya outlet Flexi (W3) Segmentasi yang terlalu luas (O1) Menambah jumlah BTS (O2) Menyediakan outlet Flexi lebih banyak (O3) Flexi bisa menjadi market leader (O4) Menarik pelanggan baru dari pengguna jasa lain (TI) Pelanggan akan memilih outlet terdekat (T2) Kejelian dalam menyampaikan pesan (T3) Kebijakan pemerintah yang berubah-ubah V. USULAN PERENCANAAN STRATEGIS DIVISI PENJUALAN Pendefinisian perencanaan strategis divisi penjualan ini didasarkan pada hasil dari bab 4 yaitu penerapan metode analisa dan AHP pada setiap produk. Berikut ini akan dilakukan identifikasi terkait dengan data dan informasi dari masing-masing produk. 1. Produk TELKOMSpeedy volume penjualan per unit Telkom Speedy bulan Gambar 1. Grafik Volume Penjualan Telkom Speedy Kebijakan terkait bobot akhir yang menggunakan metode analisa dan AHP produk Telkom Speedy maka diperoleh prioritas utama pada setiap grup sebagai berikut : 1.1 Faktor Strenghts (kekuatan) Memiliki Brand Awareness yang tinggi di masyarakat donesia menjadi faktor yang

5 5 menempati urutan pertama atau prioritas utama sehingga perlu lebih diperhatikan. Telkom Speedy sebagai salah satu produk layanan akses internet PT. Telkom harus dijaga dan ditingkatkan kualitas layanannya supaya produk Telkom Speedy ini dapat terus bertahan di pangsa pasar layanan internet. 1.2 Faktor Weaknesses (kelemahan) Permasalahan pada infrastruktur fixed phone yang kurang baik menempati prioritas utama dalam faktor kelemahan ini. Sinyal digital diperoleh dari jaringan layanan telepon berkabel sehingga menyebabkan lambatnya akses atau penerimaan sinyal jika infrastrukturnya kurang baik. Dari kelemahan ini pihak PT. Telkom butuh teknologi terobosan dalam memperbaiki infrastruktur fixed phone dengan menggunakan teknologi perangkat jaringan terutama yang berkaitan dengan serat optik sebagai tool komunikasi data atau dapat juga menyediakan perangkat berupa kabel SO yang tahan terhadap gangguan luar yaitu cuaca. 1.3 Faktor Opportunities (peluang) Dilihat dari Grafik volume penjualan Telkom Speedy, penurunan penjualan yang terjadi tidak setiap bulannya karena masih terjadi peningkatan volume penjualan diantara bulan Mei ke Juni dan pada bulan Agustus sampai bulan Oktober. Hal ini masih memungkinkan adanya peluang peningkatan volume penjualan di tahun berikutnya. Sehingga untuk meraih peluang ini, perlu dilakukan promosi penjualan yang simultan dengan memberikan informasi yang mampu diserap oleh banyak kalangan untuk memperluas lingkup pemasaran. 1.4 Faktor Threats (ancaman) Karena perkembangan dunia komunikasi semakin meningkat, akan banyak terciptanya perusahaan pesaing sejenis. Adapun pesaing yaitu First Media. First Media merupakan pesaing utama dari Telkom Speedy yang merupakan produk layanan akses internet dan TV Kabel. Adanya pesaing ini juga mengakibatkan volume penjualan setiap bulannya menurun seperti yang terlihat pada Gambar 5.1. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya PT. Telkom mempunyai strategi yang jitu salah satunya yaitu dengan meningkatkan performa layanan akses internet pada Speedy agar produk ini dapat terus bertahan dan bersaing. 2. Produk USeeTv Kebijakan terkait bobot akhir yang menggunakan metode analisa dan AHP produk USeeTv maka diperoleh prioritas utama pada setiap grup sebagai berikut : 2.1 Faktor Strenghts (kekuatan) Para konsumen dapat menikmati acara USeeTv melalui triple screen yaitu gadget, laptop, dan tv. Faktor kekuatan ini menempati prioritas utama, oleh karena itu kelebihan atau kekuatan produk ini harus dijaga dan dipertahankan supaya produk USeeTv ini dapat terus berkembang dipasaran. Grafik volume penjualan yang ditunjukkan pada Gambar 2 telah menunjukkan bahwa produk ini terus mengalami peningkatan penjualan setiap bulannya. Untuk mempertahankannya, pihak PT. Telkom perlu menambah fitur-fitur yang telah ada sehingga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen. volume penjualan per unit USeeTv bulan Gambar 2. Grafik Volume Penjualan USeeTv 2.2 Faktor Weaknesses (kelemahan) Karena produk ini tergolong produk baru sehingga kualitas gambar yang ditampilkan masih belum bagus dan channel yang dimiliki masih sedikit. Faktor kelemahan menjadi prioritas utama yang harus diperbaiki. Gambar yang ditampilkan kurang bagus disini yang dimaksudkan adalah tampilan yg kurang jernih. Ini diakibatkan karena sambungan internet yang tidak stabil. Untuk memperbaiki hal ini, pihak PT. Telkom terlebih dahulu harus memperbaiki sambungan internet nya. Kemudian PT. Telkom harus menambah jumlah channel yang ada sehingga para penikmat Televisi semakin tertarik dan menggunakan produk USeeTv ini. 2.3 Faktor Opportunities (peluang) Seperti terlihat pada Gambar 2, grafik volume penjualan USeeTv ini terus menunjukkan peningkatan setiap bulannya. Dengan demikian PT. Telkom masih memiliki peluang yang besar untuk bekerjasama dengan para production house. Kerjasama di maksudkan untuk memperkaya konten acara USeeTv. Faktor peluang ini menjadi prioritas utama untuk segera diraih. Karena produk ini masih terbilang baru dan mulai dipasarkan kurang lebih satu tahun terakhir ini maka konten yang dimiliki dapat dikatakan masih kurang. Dengan demikian pihak PT.Telkom perlu berusaha lebih keras menawarkan kerja sama dengan para production house untuk menambah konten yang telah ada sehingga dapat bertahan dipasaran dan dapat menjadi produk unggulan PT. Telkom. 2.4 Faktor Threats (ancaman) Faktor ancaman yang harus diprioritaskan yaitu dapat dimanfaatkan pesaing untuk memberikan pelayanan yang lebih cepat. Supaya pihak pesaing tidak memanfaatkan peluang yang ada, sebaiknya PT. Telkom harus lebih jeli dan jelas dalam

6 6 menyamapaikan pesan kepada pelanggan atau konsumen. Dan terus memperbaiki kinerjanya untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. 3. Produk TELKOMFlexy volume penjualan per unit Telkom Flexi bulan Gambar 3. Grafik Volume Penjualan Telkom Flexy Kebijakan terkait bobot akhir yang menggunakan metode analisa dan AHP produk Telkom Flexy maka diperoleh prioritas utama pada setiap grup sebagai berikut : 3.1 Faktor Strenghts (kekuatan) Telkom Flexi merupakan telepon berbasis CDMA yang tarifnya lebih murah dari produk CDMA yang lainnya sehingga menjadi prioritas utama yang harus lebih dipertahankan dan ditingkatkan. Karena telepon ini berbasis teknologi CDMA sehingga harganya pun terjangkau dan jauh lebih murah sama halnya dengan fixed phone. Tarif yang murah menjadi daya tarik para pebisnis dalam melakukan transaksi bisnis. PT. Telkom sepatutnya perlu terus mepertahankan harga yang telah ada saat ini serta menambah variasi-variasi paket yang lebih menarik dan murah untuk digunakan dalam sambungan internet agar mampu bertahan dengan produk GSM yang sedang menjamur pada saat ini. 3.2 Faktor Weaknesses (kelemahan) Prioritas utama dalam faktor kelemahan yang harus diperbaiki yaitu tidak dapat diterapkan pada semua HP. Karena teknologinya berbasis CDMA sehingga harus menggunakan HP yang menggunakan teknologi CDMA. Terkait dengan grafik volume penjualan yang ditunjukkan pada Gambar 5.3, kelemahan ini yang menjadi penyebab semakin menurunnya penjualan Flexi setiap bulannya. Usulan yang dapat diberikan yaitu dengan menyediakan HP yang memiliki sistem teknologi yang canggih seperti sistem android yang berbasis GSM dan CDMA sehingga pelanggan dapat memakai keduanya. Saat ini penggunaan HP android sangat banyak digunakan oleh masyarakat. 3.3 Faktor Opportunities (peluang) Berdasarkan data volume penjualan terdapat penurunan penjualan Telkom Flexi pelanggan baru setiap bulannya. Namun belum tertutup kemungkinan untuk meningkatkan volume penjualan yaitu dengan menambah jumlah BTS. Adanya penambahan jumlah BTS menjadi peluang utama yang harus diraih. Penambahan jumlah BTS diperlukan untuk memperkuat sinyal hingga ke pelosok Jawa Timur dan Madura. Namun langkah ini harus dipertimbangkan terlebih dahulu sesuai dengan data volume penjualan terbaru. 3.4 Faktor Threats (ancaman) Faktor ancaman yang paling utama pada produk Telkom Flexi ini yaitu pelanggan akan memilih outlet terdekat. Ancaman ini juga yang mengakibatkan volume penjualan yang terus menurun setiap bulannya. Hal ini memunculkan wacana baru dari PT. Telkom yang menyatakan bahwa produk Telkom Flexi ini akan berintegrasi dengan Telkomsel. Untuk saat ini yang bisa dilakukan hanya menunggu keputusan pemerintah untuk menyetujui wacana baru ini. Dengan adanya pengintegrasian ini, PT. Telkom masih dapat memungkinkan menambah outlet. VI. KESIMPULAN Berdasarkan keseluruhan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini, dapat diperoleh kesimpulan : 1. Hasil uji coba berupa pembobotan akhir dengan menggunakan metode analisa dan AHP telah menunjukkan prioritas utama pada grup pada setiap produk PT. Telkom sebagai berikut : a. TELKOMSpeedy : peringkat masing-masing prioritas kriteria grup yaitu Strength dengan bobot sebesar 0,376, Opportunities dengan bobot sebesar 0,258, Threats dengan bobot sebesar 0,231, dan Weaknesses yang memiliki bobot sebesar 0,135. Sedangkan alternatif atau faktor yang paling penting adalah Memiliki Brand Awareness yang tinggi di Masyarakat Indonesia yang memiliki bobot akhir sebesar 0,116. b. USeeTv : peringkat masing-masing prioritas kriteria grup yaitu Opportunities dengan bobot sebesar 0,313, Strenghts dengan bobot sebesar 0,309, Threats dengan bobot sebesar 0,230, dan Weaknesses dengan bobot sebesar 0,147. Sedangkan alternatif atau faktor yang paling penting adalah Dapat bekerjasama dengan para production house untuk memperkaya konten yang memiliki bobot akhir sebesar 0,140 c. TELKOMFlexi : peringkat masing-masing prioritas kriteria grup yaitu Strenghts dengan bobot sebesar 0,309, Opportunities dengan bobot sebesar 0,248, Threats dengan bobot sebesar 0,230, dan Weaknesses dengan bobot sebesar 0,212. Sedangkan alternatif atau faktor yang paling penting adalah Lebih murah yang memiliki bobot akhir sebesar 0,089.

7 7 2. Usulan perencanaan strategis divisi penjualan dikaji berdasarkan prioritas utama faktor pada bobot akhir metode analisa dan AHP di setiap produk PT. Telkom. Secara garis besar untuk faktor kekuatan yang harus dilakukan adalah dengan menjaga dan mempertahankan faktor tersebut, sedangkan pada faktor kelemahan perlu diperbaiki apa yang menjadi kelemahan produk tersebut. Faktor peluang harus diraih untuk mempertahankan produk. Dan untuk faktor ancaman pada produk harus diatasi. Peran pada perencanaan strategis disini untuk mengkaji kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman sehingga dapat digunakan untuk memilih dan menetapkan strategi yang tepat pada penyusunan perencanaan strategis. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonymous. (2013). Arti Penting Perencanaan Strategis. ulrencanastrategis/materi1_artipentingperencana anstrategis.pdf. Diakses tanggal 7 September [2] Gorener,Ali. (2012). Comparing AHP and ANP: An Application of Strategic Decisions Making in a Manufacturing Company. International Journal of Business and Social Science Vol.3. Hal [3] Gorener,A., Toker, K., dan Ulucay,K. (2012). Application of Combined and AHP: A Case Study for a M anufacturing Firm. Social and Behavioral Sciences Vol.58. Hal [4] Kangas, J., Pesonen, M., Kurttila, M. dan Kajanus, M. (2001). A'WOT: Integrating the AHP with Analysis. 6th ISAHP 2001 Proceedings, Berne, Switzerland. Hal [5] Puspaningtyas,C.A. (2013). Penentuan Multi Criteria Decision Making dalam Optimasi Pemilihan Pelaksana Proyek. Surabaya: Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [6] Sharma, M.N. (2004). Preparing A Master Plan For Your Community.Southern New Hampshire Planning: Manchester. [7] Qurniawati, T.N. (2012). Pembobotan dan Optimasi untuk Pemilihan Distributor PT.Maan Ghodaqo Shiddiq Lestari. Surabaya: Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

LOGO. Sidang Tugas Akhir

LOGO. Sidang Tugas Akhir LOGO Sidang Tugas Akhir USULAN PERENCANAAN STRATEGIS DIVISI PENJUALAN DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN AHP (Studi Kasus: PT.Telekomunikasi Indonesia Divisi Telkom Timur WITEL SURAMADU) Oleh : Gita Cahyaningrum

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.

METODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming. PENENTUAN MULTI CRITERIA DECISION MAKING DALAM OPTIMASI PEMILIHAN PELAKSANA PROYEK Chintya Ayu Puspaningtyas, Alvida Mustika Rukmi, dan Subchan Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP ANALISIS DATA Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan konsumen dan pakar serta tinjauan langsung ke lapangan, dianalisa menggunakan metode yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan kepentingannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi selular merupakan salah satu sarana komunikasi yang mampu menyediakan komunikasi secara cepat dan kapan saja. Seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pertumbuhan akses internet semakin pesat. Hal ini ditandai oleh jumlah pengguna internet di Indonesia yang sudah mencapai 63 juta pada tahun

Lebih terperinci

Abstrak. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan

Abstrak. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan Abstrak PENENTUAN OPERATOR KARTU SELULER TERBAIK DENGAN METODE AHP(ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS) Said Agung Prabowo, Antono Adhi, Agus Setiawan Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang Peranan teknologi

Lebih terperinci

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM Dian Gustina 1, Rendi Haposan Siahaan 2 1 Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2 STMIK Nusa Mandiri 1 Jl Salemba

Lebih terperinci

Industrial Management Analisis Faktor Utama Dalam Memilih Kartu GSM Prabayar dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process

Industrial Management Analisis Faktor Utama Dalam Memilih Kartu GSM Prabayar dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.2 (2014) 34-39 ISSN 2302 934X Industrial Management Analisis Faktor Utama Dalam Memilih Kartu GSM Prabayar dengan Menggunakan Analytical Hierarchy Process

Lebih terperinci

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM Oleh : Yuniva Eka Nugroho 4209106015 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Telekomunikasi dewasa ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang Komunikasi merupakan hal yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan semua manusia, mulai dari komunikasi secara langsung melalui lisan atau tidak langsung melalui

Lebih terperinci

MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK

MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6, No. 3 Juli 2005 MODEL ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS UNTUK MENENTUKAN TINGKAT PRIORITAS ALOKASI PRODUK Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikulsaleh

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX Daniar Dwi Pratiwi 1, Erwin Budi Setiawan 2, Fhira Nhita 3 1,2,3 Prodi Ilmu Komputasi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) PADA COUNTER NASA CELL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2017, pp. 521~526 521 ANALISA PEMILIHAN APLIKASI BERITA BERBASIS MOBILE MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Maria Hestiningsih

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS Endang Widuri Asih 1 1) Jurusan Teknik Industri Institut Sains

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA Yuli Astuti 1, M. Suyanto 2, Kusrini 3 Mahasiswa 1, Pembimbing 1 2, Pembimbing 2 3 Program Studi Magister Informatika STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Vendor Dalam arti harfiahnya, vendor adalah penjual. Namun vendor memiliki artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam industri yang menghubungkan

Lebih terperinci

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015 PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP ) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL (STUDI KASUS : INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA)

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah A Yani Ranius Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang ay_ranius@yahoo.com Abstrak Sistem

Lebih terperinci

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Email: kustiannunu@gmail.com ABSTRAK Kebutuhan

Lebih terperinci

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT Multi-Attribute Decision Making (MADM) Permasalahan untuk pencarian terhadap solusi terbaik dari sejumlah alternatif dapat dilakukan dengan beberapa teknik,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS PEMILIHAN SUPPLIER ALUMINIUM OLEH MAIN KONTRAKTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Mohamad Aulady 1) dan Yudha Pratama 2) 1,2) Program Studi Teknik Sipil FTSP ITATS Jl. Arief Rahman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1. Skema Metodologi Penelitian 119 Gambar 3.2. Skema Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data 120 Gambar 3.3. Skema Metode Analisa Sistem Informasi (lanjutan 1) 121

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E ( Telecommunication, Information, Media and Edutaiment)

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN

PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN Oleh : Manis Oktavia 1209 100 024 Dosen Pembimbing : Drs. I Gusti Ngurah Rai Usadha, M.Si Sidang Tugas Akhir - 2013

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA Agustian Noor Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut Jl. A Yani Km 6 Pelaihari Tanah Laut Kalimantan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI Rachmad Hidayat Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura Kampus Unijoyo Jl. Raya Telang, PO BOX 2 Kamal Email: rachmad_h@ymail.com

Lebih terperinci

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP iii DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 Perumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 Ruang Lingkup Penelitian 4 2 TINJAUAN PUSTAKA

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS 1 Rikky Wisnu Nugrha, 2 Romi 1 Program Studi Komputerisasi Akuntansi Politeknik LPKIA 2 Program Studi Sistem Informasi

Lebih terperinci

(SM-1) Evaluasi Prioritas Strategi SWOT dengan Analytical Hierarchy Process

(SM-1) Evaluasi Prioritas Strategi SWOT dengan Analytical Hierarchy Process (SM-1) Evaluasi Prioritas Strategi SWOT dengan Analytical Hierarchy Process Rohmatulloh 1 dan Sri Winarni 2 1Badan Diklat Energi dan Sumber Daya Mineral, Jakarta 2Jurusan Statistika FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA

PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA Dwi Prasetyanto 1, Indra Noer Hamdhan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini dunia perindustrian berkembang semakin pesat dan mengakibatkan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Kondisi ini menuntut dihasilkannya produk atau jasa yang lebih baik, lebih

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI Dwi Nurul Izzhati Fakultas Teknik, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang 50131 E-mail : dwinurul@dosen.dinus.ac.id

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perilaku dan sikap konsumen dalam menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN SMA MENGGUNAKAN METODE AHP Fitriyani Jurusan Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Pangkalpinang Email : bilalzakwan12@yahoo.com ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan dirancang

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS) M.Fajar Nurwildani Dosen Prodi Teknik Industri, Universitasa Pancasakti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang bisa dikatakan sangat pesat perkembangannya saat ini, setiap perusahaan dipicu untuk melakukan inovasi strategi pemasaran dan persaingan produk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bahan baku merupakan sumber daya utama dalam kegiatan produksi selain sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dan mesin sebagai sumber daya teknologi, dengan alasan diatas maka perlu dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran San Diego Hills Visi dan Misi Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran Bauran Pemasaran Perusahaan: 1. Produk 2. Harga 3. Lokasi 4. Promosi

Lebih terperinci

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING

PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING PEMILIHAN KONTRAKTOR PERBAIKAN ROTOR DI PEMBANGKIT LISTRIK PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN GOAL PROGRAMMING Akhmad Rusli 1, *), dan Udisubakti Ciptomulyono 2) 1, 2) Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah pendapat responden tentang alasan responden berhenti atau tetap berlangganan setelah komplain terhadap

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) ISSN : 2338-4018 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PAKET INTERNET OPERATOR TELEKOMUNIKASI DENGAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Bagus Prasetyo (bagusprasetyo21@ymail.com) Wawan Laksito Y.S.

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Supplier Terbaik dengan Metode AHP Pada AMALIUN FOODCOURT ati Putra 1) Septi Arianto 2) STMIK IBBI l. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail:

Lebih terperinci

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016 1 Kuliah 11 Metode Analytical Hierarchy Process Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi METODE AHP 2 Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Analytical Network Process (ANP) dapat digunakan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN Yosep Agus Pranoto Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat memunculkan adanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemilihan Supplier Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan kegiatan strategis terutama apabila supplier tersebut memasok item yang kritis atau akan digunakan

Lebih terperinci

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014 PENERAPAN METODE TOPSIS DAN AHP PADA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENERIMAAN ANGGOTA BARU, STUDI KASUS: IKATAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI STMIK MIKROSKIL MEDAN Gunawan 1, Fandi Halim 2, Wilson 3 Program

Lebih terperinci

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company) SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company) Zakaria 1, Addy Suyatno 2, Heliza Rahmania Hatta 3 1 Lab Software Engineering, Program Studi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian mengenai strategi bauran pemasaran pertama kali peneliti akan mempelajari mengenai visi misi dan tujuan perusahaan, dimana perusahaan yang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR TI BAHREN, MUNAR a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Jln. Almuslim Tlp.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan 7 BAB 2 2.1. Tinjauan Pustaka TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Tinjauan pustaka yang dipakai dalam penelitian ini didapat dari penelitian yang di lakukan oleh Agus Settiyono (2016) dalam penelitiannya menggunakan

Lebih terperinci

STRATEGI MEMILIH INTERNET SERVICE PROVIDER TERBAIK UNTUK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : STMIK ATMA LUHUR)

STRATEGI MEMILIH INTERNET SERVICE PROVIDER TERBAIK UNTUK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : STMIK ATMA LUHUR) STRATEGI MEMILIH INTERNET SERVICE PROVIDER TERBAIK UNTUK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS : STMIK ATMA LUHUR) Hadi Santoso Program Studi Sistem Informasi, STMIK Atma Luhur Jl. Raya Sungailiat Selindung Baru

Lebih terperinci

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Abstrak: Perubahan lingkungan industri dan peningkatan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 PT.Indosat Mega Media (Indosat M2) Gambar 1.1 Logo Indosat M2 Sumber : www.indosatm2.com PT Indosat Mega Media (Indosat M2) adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN Indriyati Program Studi Teknik Informatika Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Abstrak Dalam era globalisasi dunia pendidikan memegang peranan

Lebih terperinci

Pertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

Pertemuan 5. Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pertemuan 5 Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pengembangan Pendekatan SPK (II) Pengembangan Pendekatan SPK (II) Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia) IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia) ABSTRAK Sistem pengambilan keputusan adalah sistem yang membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang ketat saat ini membuat perusahaan-perusahaan akan berusaha membuat strategi pemasaran yang lebih baik setiap tahunnya. Perusahaan harus bisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode yang digunakan Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Telkom Flexi Telkom Flexi atau yang dikenali sebagai Flexi adalah salah satu produk telepon fixed wireless yang dikeluarkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart

BAB I PENDAHULUAN. informasi terbaru. Seiring dengan meningkatnya pengguna telepon seluler (smart 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin cepatnya laju telekomunikasi di Indonesia yang menuntut perkembangan informasi yang beredar di masyarakat memaksa para pengguna provider untuk bertindak

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tujuannya untuk menyajikan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 1, Juni 2011 ISSN 1412-6869 ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Pendahuluan Ngatawi 1 dan Ira Setyaningsih 2 Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman sekarang, internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan menemukan segala informasi di seluruh dunia dengan cepat

Lebih terperinci

RANCANGAN STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN MARKETING MIX

RANCANGAN STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN MARKETING MIX RANCANGAN STRATEGI PEMASARAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN MARKETING MIX (Studi Kasus PT. XXX Pekanbaru) Tengku Nurainun 1, Yanbro Avta Malva 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO) Nur Atikah Fitriani 1, Imam Tahyudin 2 1 Teknik Informatika, STMIK AMIKOM Purwokerto, 2 Sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan Dosen Pembimbing... ii Halaman Pengesahan Dosen Penguji... iii Halaman Pernyataan Keaslian... iv Halaman Motto Dan Persembahan... v Kata Pengantar... vii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, telekomunikasi memegang peranan penting dan strategis dalam kehidupan manusia. Melalui teknologi komunikasi manusia dapat

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LBB PADA KAMPUNG INGGRIS PARE MENGGUNAKAN METODE AHP Mayang Anglingsari Putri 1, Indra Dharma Wijaya 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik

Lebih terperinci

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK Siti Komsiyah Mathematics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

Wawancara Terhadap Bapak Moch Badafi (Direktur Utama PT. Threechords. Systemindo) 1. Menurut Anda, apa saja faktor faktor yang menjadi kekuatan PT.

Wawancara Terhadap Bapak Moch Badafi (Direktur Utama PT. Threechords. Systemindo) 1. Menurut Anda, apa saja faktor faktor yang menjadi kekuatan PT. L 1 Wawancara Terhadap Bapak Moch Badafi (Direktur Utama PT. Threechords Systemindo) 1. Menurut Anda, apa saja faktor faktor yang menjadi kekuatan PT. Threechords Systemindo dalam persaingan bisnis ini?

Lebih terperinci

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Dahriani Hakim Tanjung Sistem Informasi, Teknik dan Ilmu Kompuer, Universitas Potensi Utama JL. KL. Yos Sudarso

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan era informasi ini sangatlah pesat sehingga berpotensi memicu persaingan yang yang semakin ketat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pendukung keputusan penentuan kenaikan kelas pada SMA Ar Rahman dengan sistem yang dibangun dapat

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, maka pada tahap akhir penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan berdasarkan pokok masalah dan sesuai dengan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) AN ANALYSIS OF THE TUITION FEE PAYMENT SYSTEM IN UKRIDA USING ANALYTICAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang pesat kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi, sehingga mendorong

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM : PENGUKURAN KINERJA SUPPY CHAIN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCOR DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN

Lebih terperinci

Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi

Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi Seleksi Material Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Pugh Gabriel Sianturi Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia Jalan Dipatiukur 112-116 Bandung Email: gabeinct@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globlisasi saat ini telekomunikasi dan informasi sudah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globlisasi saat ini telekomunikasi dan informasi sudah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globlisasi saat ini telekomunikasi dan informasi sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Kebutuhan akan jasa telekomunikasi telah mengalami kemajuan

Lebih terperinci

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo

Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo JURNAL TEKNIK POMITS Vol 1, No 1, (2012) 1-5 1 Analisa Manfaat Dan Biaya Rusunawa Jemundo, Sidoarjo Novan Dwi Aryansyah, Retno Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

P11 AHP. A. Sidiq P.

P11 AHP. A. Sidiq P. P11 AHP A. Sidiq P. http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK Surmayanti, S.Kom, M.Kom Email : surmayanti94@yahoo.co.id Dosen Tetap Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Padang Sumatera

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Sistem Pendukung Keputusan Pada dasarnya sistem pendukung keputusan merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem informasi manajemen terkomputerisasi. Sistem

Lebih terperinci

Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process dalam Analisis Profil Badan Usaha Milik Negara Tempat Kerja bagi Lulusan Program Studi Matematika

Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process dalam Analisis Profil Badan Usaha Milik Negara Tempat Kerja bagi Lulusan Program Studi Matematika Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process dalam Analisis Profil Badan Usaha Milik Negara Tempat Kerja bagi Lulusan Program Studi Matematika Suci Rizka Welza Putri 1, Minora Longgom Nasution 2, Muhammad

Lebih terperinci

PENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN)

PENDEKATAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PENENTUAN URUTAN PENGERJAAN PESANAN PELANGGAN (STUDI KASUS: PT TEMBAGA MULIA SEMANAN) PEDEKT LITYCL HIERRCHY PROCESS (HP) DLM PEETU URUT PEGERJ PES PELGG (STUDI KSUS: PT TEMBG MULI SEM) urlailah Badariah, Iveline nne Marie, Linda Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP).

Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pemodelan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) Dengan Analytic Hierarchical Proces (AHP). Pengembangan Pendekatan SPK Pengembangan SPK membutuhkan pendekatan yg unik. Pengembangan SPK Terdapat 3 (tiga) pendekatan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE 34 EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE Faisal piliang 1,Sri marini 2 Faisal_piliang@yahoo.co.id,

Lebih terperinci

2.1 Dasar Teori E-Learning

2.1 Dasar Teori E-Learning 2.1 Dasar Teori 2.1.1 E-Learning Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan sarana komunikasi yang baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Telkom Indonesia, Tbk. adalah perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan market player yang dominan dalam bisnis INFOKOM di Indonesia. Saat ini PT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 11 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) ini dilaksanakan di PT. Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alur /Kerangka Desain Penelitian Dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (2009, p2) yang dibuat oleh Sugiyono, dikutip bahwa: Metodologi penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Petrus Wolo 1, Ernawati 2, Paulus Mudjihartono 3 Program Studi

Lebih terperinci