BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian, penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan Pengembangan (R&D) disebut juga sebagai pengembangan yang berbasis penelitian. R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan produk tertentu yang kemudian menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2012). Pengembangan modul pembelajaran dalam penelitian ini menghasilkan modul pembelajaran dengan teori Van Hiele pada pokok bahasan segiempat untuk meningkatkan level berpikir geometri siswa yang valid, praktis, dan efektif. Adapun tahapan pengembangan modul pembelajaran ini memodifikasi model yang dikembangkan oleh Plomp (1997) dan Borg & Gall (dalam Sukmadinata, 2005) yang meliputi tahap investigasi awal (preliminary investigation), tahap desain (design), tahap realisasi (realization), tahap tes, evaluasi, dan revisi (test, evaluation, revision), dan Focus Group Discussion (FGD), dan tahap implementasi dan diseminasi. B. Prosedur Penelitian Pengembangan modul pembelajaran dengan teori Van Hiele pada pokok bahasan segiempat untuk meningkatkan level berpikir geometri siswa dijelaskan pada tahapan berikut: 1. Tahap Investigasi Awal Tahap investigasi awal dilakukan dengan melakukan beberapa kajian baik kajian literatur maupun kajian lapangan. Berikut ini adala daftar kajian yang dilakukan pada tahap investigasi awal: 1) analisis materi segiempat berdasarkan teori Van Hiele; 2) pembelajaran berdasarkan teori Van Hiele; 3) tingkat berpikir geometri siswa di SMPN 1 Selogiri; dan 47

2 48 4) kondisi modul atau bahan yang digunakan di SMPN 1 Selogiri. 2. Tahap Desain Pada tahap desain, disusun outline atau rancangan modul pembelajaran geometri Van Hiele dengan berdasar pada hasil investigasi awal yang berupa kajian modul dan teori Van Hiele. Modul disusun berdasarkan susunan modul Daryanto (2002) dan fase pembelajaran geometri Van Hiele. Perangkat penelitian juga didesain dengan tujuan memperoleh data yang diperlukan, berikut ini adalah detail data yang diperlukan a. Jenis Data Data dan sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian pengembangan modul pembelajaran geometri Van Hiele pada pokok bahasan segiempat untuk meningkatkan level berpikir geometri siswa sampai diperoleh modul pembelajaran yang valid, praktis, dan efektif adalah sebagai berikut: 1) Data dan Sumber Data Kevalidan Modul Pembelajaran Data dan sumber data yang dibutuhkan untuk memperoleh data kevalidan modul adalah hasil penilaian dari semua validator ahli yaitu pakar dalam bidang pendidikan, ahli pendidikan matematika, serta praktisi matematika. 2) Data dan Sumber Data Kepraktisan Modul Pembelajaran Data yang dibutuhkan dalam menilai kepraktisan modul pembelajaran adalah: (1) pernyataan dapat tidaknya modul pembelajaran geometri Van Hiele pada pokok bahasan segiempat diterapkan dalam pembelajaran dikelas, (2) hasil perlaksaan pembelajaran di kelas berupa hasil observasi pembelajaran dengan modul pembelajaran geometri Van Hiele pada pokok bahasan segiempat. Sumber data yang digunakan adalah: (1) tiga ahli yang kompeten dalam pengembangan model pembelajaran, (2) dua orang observer yang mengamati kegiatan dengan menggunakan modul pembelajaran geometri Van Hiele pada pokok bahasan segiempat untuk meningkatkan level berpikir geometri siswa.

3 49 3) Data dan Sumber Data Keefektifan Modul Pembelajaran Data dan sumber data yang digunakan untuk mengukur keefektif modul pembelajaran geometri Van Hiele pada pokok bahasan segiempat untuk meningkatkan level berpikir geometri siswa adalah: (1) Data peningkatan level berpikir geometri siswa berdasarkan teoeri Van Hiele (2) Data respon siswa mengenai modul pembelajaran geometri Van Hiele pada pokok bahasan segiempat yang digunakan. Secara garis besar, data, sumber data, dan instrumen dirangkum pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Data, Sumber Data, dan Instrumen Kriteria Data Sumber Data Instrumen Valid 1) Penilaian dari ahli terhadap modul Praktis 1) Penilaian ahli 2) Hasil pelaksanaan pembelajaran menggunakan modul 1) Ahli matematika 2) Ahli modul 3) Praktisi matematika 1) Ahli 2) Pengamat pembelajaran Lembar validasi: 1) Lembar validasi modul 2) Lembar validasi angket respon 3) Lembar validasi lembar observasi 4) Lembar validasi tes siswa 1) Lembar validasi 2) Lembar observasi Efektif 1) Hasil tes level berpikir siswa 2) Hasil respon siswa Siswa 1) Lembar tes siswa 2) Angket respon siswa b. Instrumen Pengumpul Data Pada pelaksanaan validasi maupun ujicoba modul, terdapat beberapa instrumen yang digunakan untuk mendukung data dalam penelitian. Instrumen-instrumen ini disesuaikan dengan pelaksanaan modul pembelajaran

4 50 geometri Van Hiele pada pokok bahasan segiempat untuk meningkatkan level berpikir siswa. Instrumen-instrumen tersebut adalah: (1) angket respon siswa (2) lembar observasi penggunaan modul pembelajaran, dan (3) lembar tes berpikir geometri, dan (4) lembar validasi meliputi validasi modul, validasi angket respon siswa dan validasi lembar observasi penggunaan modul. Berikut penjelasan secara lebih rinci mengenai instrumen yang disusun. 1) Angket Respon Siswa Angket respon siswa ini diadaptasi dari lembar angket respon siswa Keller (2010), dengan indikator-indikator respon seperti dijelaskan pada kajian pustaka Angket respon ini digunakan untuk mendapatkan data tentang pendapat siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan modul pembelajaran geometri dengan teori Van Hiele pada pokok bahasan segiempat. Angket ini memuat beberapa respons negatif atau positif siswa terhadap aspek pelaksanaan pembelajaran, modul yang digunakan, aktivitas yang dilakukan, dan tes. Angket ini diberikan pada pertemuan terakhir setelah selesai diberikan pelajaran. Validasi angket respon dilakukan dengan meminta penilaian 3 validator terhadap kisi-kisi angket respon dan penilaian aspek petunjuk, isi, dan bahasa yang digunakan dalam angket respon seperti tertera pada Lampiran 1.2. Pada aspek isi, angket duji apakah telah sesuai dengan teori respon ARCS. Hasil validasi menunjukkan ketiga validator setuju bahwa keseluruhan aspek telah dipenuhi atau dengan kata lain angket respon telah valid setelah dilakukan revisi dengan menambahkan butir soal pada masing-masing indikator. Hasil validasi oleh validator yaitu Dhitta Puti Sarasvati M.Ed, Sutopo S.Pd., M.Pd., dan Dr. Mardiyana, M.Si. dapat dilihat pada Lampiran 3.2. Angket respon yang telah valid dapat dilihat pada Lampiran 2.1. Sebagai data penunjang, angket diujikan pada 30 siswa untuk dilihat reliabilitasnya sepert pada Lampiran 4.2. Hasil Uji Reliabilitas Angket Respon. Hasil uji

5 51 menunjukkan tingkat reliabilitas angket tinggi yaitu dengan nilai r sebesar 0,88. 2) Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk menilai kepraktisan modul ditinjau dari kepraktisan pengguna modul yang diindikasikan dengan skor keterlaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan modul. Lembar observasi berbentuk angket tertutup dengan pertanyaan apakah pelaksanaan terealisasi atau tidak. Sebagai data tambahan ditambahkan kolom keterangan untuk mencatat berbagai hal yang terjadi pada fase pembelajaran Aspek aspek yang diamati berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan modul. Validasi lembar observasi dilakukan dengan meminta penilaian validator yaitu Dhitta Puti Sarasvati M.Ed, Sutopo S.Pd., M.Pd., dan Dr. Mardiyana, M.Si. Aspek validasi yang dinilai meliputi aspek petunjuk, isi yang berkenaan dengan fase belajar, dan bahasa. Lembar validasi dapat dilihat pada Lampiran 1.5. Ketiga validator lembar observasi menyatakan lembar validasi telah valid dan sesuai dengan teori. Akan tetapi terdapat revisi kecil pada bagian penggunaan bahasa dan istilah. Hasil validasi ahli dapat dilihat pada Lampiran 3.2., sedangkan lembar observasi yang telah valid tertera pada Lampiran ) Lembar Tes Berpikir Geometri Lembar tes selain digunakan sebagai instrumen pengukur level berpikir siswa, juga digunakan sebagai media pendukung modul. Lembar tes diberikan pada awal pembelajaran dan diakhir pembelajaran guna melihat perkembangan level berpikir siswa. Lembar tes pada penelitian ini diadaptasi dari instrumen tes Okazaki dan Fujita (2007). Lembar tes divalidasi oleh 3 validator berkenaan dengan aspek petunjuk, isi dan bahasa (dapat dilihat pada Lampiran 1.3). Pada aspek isi, lembar tes diuji konsistensinya dengan teori Van Hiele yaitu indikator level berpikir geometri siswa. Ketiga validator lembar tes adalah Dhitta Puti S. M.Ed., commit Sutopo to user S.Pd., M.Pd., dan Dr. Mardiyana,

6 52 M.Si. dengan hasil validasi terlampir pada Lampiran 3.3. Saran revisi ditujukan untuk (1) penggunaan istilah yang semula lembar tes siswa menjadi lembar tes berpikir geometri, (2) lembar tes dipisahkan antara lembar tes yang digunakan sebelum dan sesudah perlakuan. Setelah lembar tes direvisi, validator menguji kembali hingga menyatakan lembar tes telah valid. Lembar tes yang telah valid dapat dilihat pada Lampiran ) Lembar Validasi Lembar validasi ini dibuat sebagai acuan penilaian validator mengenai modul pembelajaran geometri Van Hiele pada pokok bahasan segiempat yang digunakan untuk kebutuhan penelitian apakah valid atau tidak. Lembar validasi dikembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhan penelitian pengembangan modul pembelajaran geometri Van Hiele, diantaranya: lembar validasi angket respon siswa, dan lembar validasi observasi keterlaksanaan pembelajaran menggunakan modul. Secara lebih lengkap, lembar validasi dijelaskan sebagai berikut: (1) Lembar validasi modul Lembar validasi modul terdiri dari dua jenis yaitu lembar validasi ahli media dan lembar validasi ahli materi. Lembar ini digunakaan untuk menilai modul siswa yang telah dibuat dengan memperhatikan komponen penilaian modul yaitu: (a) Kelayakan isi Terdiri dari: a) kesesuaian uraian materi dengan SK dan KD, b) keakuratan materi, c) kemutakhiran materi, d) upaya peningkatan level berpikir siswa, dan e) kesesuaian materi dengan fase belajar Van Hiele. (b) Kelayakan penyajian Terdiri dari a) teknik penyajian, b) penyajian pembelajaran, dan c) kelengkapan penyajian sesuai komponen modul. (c) Kelayakan kebahasaan

7 53 Terdiri dari a) kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa, b) kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan c) kerunutan dan keterpaduan alur pikir. (d) Kelayakan kegrafikan Terdiri dari a) ukuran buku, b)desain kulit buku, c) desain isi buku, d) ilustrasi (jenis, daya tarik, anatomi), e) kesesuaian jenis kertas, dan f) kesesuaian jenis kertas sampul. (2) Lembar validasi angket respon siswa Lembar ini digunakan untuk memvalidasi angket respon siswa yang telah dibuat. Lembar validasi angket respon ini digunakan untuk melihat kesesuaian angket dengan teori respon siswa Keller (2010) dengan komponen respon siswa yang terdiri dari: 1) atensi, 2) relevansi, 3) kepercayaan diri, dan 4) kepuasan. (3) Lembar validasi observasi Lembar validasi ini digunakan sebagai acuan penilaian validator terhadap lembar observasi pembelajaran yang dikembangkan. Aspek-aspek yang dinilai adalah keterlaksanaan fase-fase belajar geometri dalam pembelajaran. (4) Lembar validasi tes siswa Lembar validasi tes siswa digunakan untuk menilai apakah lembar tes dapat digunakan untuk mengukur level berpikir geometri siswa. Oleh karena itu, aspek-aspek yang dinilai adalah kesesuaian tiap soal dengan level berpikir geometri yang diujikan. Sebelum digunakan, lembar validasi divalidasi oleh ahli yaitu Dr. Mardiyana. M.Si. dengan mempertimbangkan aspek petunjuk pengisian, kesesuaian pertanyaan dengan indikator penilaian, kesesuaian pertanyaan dengan tujuan penelitian, dan bahasa yang digunakan. Lembar validasi instrumen dapat dilihat pada Lampiran 1.1. Hasil validasi menunjukkan bahwa instrumen lembar validasi telah valid (Lampiran 3.5.). commit Terdapat to user revisi pada lembar validasi tes siswa.

8 54 Sebaiknya istilah level analisis, deduksi informal, dan visualisasi diganti dengan menuliskan langsung indikator yang ingin dicapai. Revisi silakukan sesuai dengan saran validator sehingga didapatkan instrumen-instrumen lembar validasi yang valid pada Lampiran 1.2 sampai dengan Lampiran 1.5. c. Metode Pengumpul Data Berikut adalah beberapa metode pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian pengembangan ini : 1) Metode check list Metode ini digunakan untuk meminta validator dalam menilai/memvalidasi modul pembelajaran geometri Van Hiele pada pokok bahasan segiempat untuk meningkatkan level berpikir geometri siswa. Validator diminta untuk memberikan tanda (v) pada kolom yang telah disediakan di lembar validasi modul pembelajaran. 2) Metode observasi Metode pengumpulan data penggunaan modul pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan lembar panduan pengamatan mengenai penggunaan modul pembelajaran kepada dua pengamat yang mengamati kegiatan pembelajaran di dalam kelas. 3) Metode angket Metode pengumpulan data angket respon siswa dilakukan dengan cara membagikan angket respon kepada siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan modul pembelajaran geometri Van Hiele pada pokok bahasan segiempat segiempat untuk meningkatkan level berpikir geometri siswa Angket respon ini diberikan pada akhir pembelajaran di setiap akhir uji coba modul pembelajaran. 4) Metode tes Metode tes ini dilakukan dengan cara membagikan LTS (Lembar Tes Siswa) untuk di isi oleh siswa secara individu. Tes ini digunakan untuk mengetahui peningkatan level berpikir geometri siswa.

9 55 3. Tahap Realisasi Pada tahap ini, rancangan modul pembelajaran yang telah dirancang pada tahap desain kemudian dituliskan secara rinci dan komplit yang kemudian disebut sebagai draf 1 modul. Draf 1 modul ditulis dengan mengacu pada beberapa sumber terpercaya mengenai materi segiempat dan kegiatan fase pembelajaran Van Hiele. Sumber yang digunakan dalam penulisan modul adalah buku Contextual Teaching and Learning Matematika ditulis oleh Wintarti dkk (2008), Jurnal Elementary Geometry for College Students ditulis oleh Koberlein (2011), modul Pembelajaran Matematika SMP di LPTK oleh USAID (2014), dan monograf teori Van Hiele yang berjudul The Van Hiele Model of Thinking in Geometry Among Adolescents ditulis oleh Fuys, David., & Tischler (1988). 4. Tahap Tes, Evaluasi, FGD, dan Revisi Pada tahap ini dilakukan berbagai tes menggunakan modul pembelajaran yang telah disusun, kemudian dilakukan evaluasi terhadap hasil tes siswa, dilanjutkan dengan FGD untuk memberikan masukan revisi produk, kemudian diakhiri dengan revisi produk berdasarkan hasil FGD. Lebih lanjut dijelaskan pada subbab uji coba produk. a. Tes Pada penelitian ini terdiri dari dua macam tes yaitu tes atau penilaian ke validator dan tes produk atau uji coba. Pada uji coba terdapat tes atau uji keterbacaan dengan sampel terbatas dan uji coba di kelas uji coba. 1) Validasi modul Draf 1 divalidasi oleh validator ahli. Validator ahli yang dimaksukan adalah ahli materi dan media pembelajaran. Ahli materi terdiri dari 2 dosen bidang pendidikan matematika yaitu Sutopo S.Pd., M.Pd., dan Dhitta Puti Sarasvati M.Ed., dan 1 dosen bidang matematika yang mengampu mata kuliah geometri yaitu Supriyadi Wibowo S.Si., M.Si. Ahli media terdiri dari 1 dosen bidang pendidikan matematika yang telah mengembangkan media

10 56 pendidikan yaitu Desyarti Safarini S.Pd, M.Si, dan 2 guru praktisi pembelajaran yaitu Tulus Sarnyoto dan Agus Kristanto. Pada tahap ini validator ahli menggunakan lembar validasi modul untuk melakukan analisis terhadap draft 1. Terdapat 3 kemungkinan hasil validasi yaitu: 1) Valid tanpa revisi yang berarti tidak perlu ada revisi dan dapat melanjutkan tahap uji coba, 2) Valid dengan revisi yang berarti peneliti perlu merevisi beberapa hal dan kemudian dapat melanjutkan pada tahap uji coba, dan 3) Tidak valid yang berarti peneliti perlu melakukan revisi total dan kemudian melakukan validasi ahli kembali. Tahap ini dapat berulang hingga didapatkan modul yang valid. 2) Uji Coba Draf ke-i yang telah valid dari uji validasi kemudian diujicobakan pada sekelompok siswa secara terbatas. Uji terbatas ini bertujuan untuk melihat keterbacaan modul sehingga dapat dilakukan revisi terhadap istilah atau kalimat yang kurang dipahami siswa. Draf yang telah direvisi dari uji coba terbatas, kemudian diujicobakan pada pembelajaran geometri di satu kelas subjek penelitian. Uji coba dimaksudkan untuk mengetahui apakah modul pembelajaran memenuhi kriteria praktis dan efektif. Uji coba dilakukan sendiri oleh pengembang dengan melaksanakan pembelajaran segiempat menggunakan modul pembelajaran geometri dengan teori Van Hiele. Uji coba dilakukan dalam empat kali tatap muka membahas pokok bahasan segiempat. Kegiatan pembelajaran diamati oleh 2 orang pengamat yang mengamati proses pembelajaran dan seluruh aktivitas pembelajaran yang berlangsung. Apabila hasil uji coba menunjukkan hasil kurang efektif, maka dilakukan uji coba lagi dengan uji coba dilakukan di kelas berbeda dengan kelas uji coba sebelumnya. Uji coba dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil pretest dan postest dari kelas yang diberikan perlakuan commit (Akbar, to user 2013). Hasil pretest dan postest

11 57 siswa ini berkenaan dengan perkembangan level berpikir geometri siswa, sehingga melalui perbedaan pretest dan postest dapat dilihat dampak dari penggunaan modul terhadap level berpikir geometris siswa. Subjek uji coba terbatas dipilih secara acak dari beberapa siswa di kelas berbeda. Terpilih 3 siswa dari kelas VII E dan 2 siswa dari kelas VII F. Subjek uji coba kelas uji coba juga dipilih secara acak dengan mempertimbangkan pendapat guru berkenaan dengan ketersediaan jadwal dikarenakan banyaknya waktu libur siswa untuk uji coba Ujian Nasional dan penyelenggaraan acara perayaan Hari Jadi Kota Wonogiri. b. Evaluasi Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dan diarahkan untuk menjawab apakah modul pembelajaran yang telah dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Untuk memenuhi kriteria valid mengenai kelayakan dan kesesuaian modul pembelajaran yang dikembangkan, data diperoleh dari hasil validasi modul pembelajaran oleh validator ahli. Untuk memenuhi kriteria praktis dan efektif data diperoleh dari aktivitas uji coba modul pembelajaran. Secara lebih rinci, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Analisis Data Kevalidan Instrumen penelitian berupa lembar observasi, angket respon siswa, lembar tes, dan modul divalidasi dengan penilaian ahli. Instrumen dinyatakan valid apabila (1) modul dikembangkan berdasarkan aspek kelayakan modul dan (2) terdapat konsistensi dalam komponen modul dan teori. Dalam penelitian dan pengembangan ini, modul divalidasi oleh ahli sehingga aspek-aspek yang diujikan sudah layak dan tidak terdapat revisi besar. Prosedur analisis kevalidan dijelaskan sebagai berikut.

12 58 a. Melakukan rekapitulasi terhadap semua persetujuan pernyataan yang diberikan oleh validator terhadap aspekaspek yang dinilai dalam modul. b. Merekapitulasi aspek-aspek yang belum disetujui oleh validator. Dikatakan valid jika semua aspek sudah disetujui oleh validator c. Jika masih terdapat aspek yang belum disetujui, maka peneliti melakukan revisi terhadap aspek-aspek yang belum disetujui. Kemudian mengajukan penilaian kembali. 2) Analisis Data Kepraktisan Modul dikatakan praktis jika (1) ahli dan praktisi memberikan pertimbangan bahwa modul yang dikembangkan dapat diterapkan di kelas dan (2) tingkat keterlaksanaan pembelajaran yang tinggi. Data keterlaksanaan pembelajaran diperoleh dari dua pengamat yang mengamati keterlaksanaan pembelajaran geometri menggunakan modul pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan teori Van Hiele. Perhitungan analisis data kepraktisan dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Melakukan rekapitulasi terhadap semua persetujuan pernyataan yang diberikan oleh observer terhadap keterlaksaan pembelajaran dari lembar observasi. b. Menghitung persentase nilai dari masng-masing observer dengan rumus percentage of agreement sebagai berikut. A R = x100% A D Keterangan: R : percentage of agreement A : agreement D : disagreement (Grinell & Richard, dalam Sunardi, 2000) c. Memutuskan commit nilai kepraktisan to user

13 Kriteria yang digunakan untuk memutuskan derajat keterlaksanaan pembelajaran menggunakan modul pembelajaran dengan teori Van Hiele yang memadai adalah nilai R. Kriteria yang digunakan untuk menetapkan bahwa perangkat adalah baik apabila nilai R > 80% (Borich dalam Sunardi, 2000). Selain itu, modul dikatakan praktis jika ahli telah menyatakan modul dapat digunakan dalam pembelajaran. 3) Analisis Data Keefektifan Data keefektifan modul pembelajaran diperoleh dari (1) data hasil tes tertulis siswa, (2) angket respon siswa setelah diberikan modul pembelajaran geometri Van Hiele. Perhitungan analisis data keefektifan dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) Analisis data hasil tes siswa 1) Melakukan rekapitulasi terhadap nilai siswa 2) Menentukan level siswa. Siswa dikatakan mencapai sebuah level jika menjawab 60% benar pada soal-soal di level tersebut (Regina & Mistretta, 2000) 3) Menghitung presentase peningkatan level berpikir siswa. (b) Analisis data angket respon siswa 1) Melakukan rekapitulasi terhadap smua hasil angket respon siswa 2) Menghitung persentase banyaknya siswa yang memberikan respon positif (sangat setuju dan setuju) terhadap setiap pertanyaan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: dengan: Pr = Rs S 100% Pr := persentase banyaknya siswa yang memberikan respon positif terhadap setiap pertanyaan yang dinyatakan commit dalam to user angket 59

14 60 Rs := banyaknya siswa yang memberikan respon positif terhadap setiap pertanyaan yang ditanyakan dalam angket S := banyaknya seluruh siswa yang menjadi subjek uji coba modul 3) Memutuskan nilai keefektifan modul pembelajaran dilihat dari angket siswa. Modul dikatakan efektif jika lebih dari 50% siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan modul dalam pembelajaran. Keefektifan modul dinilai dari presentase angket respon siswa dan hasil tes berpikir geometri siswa. Modul dikatakan efektif jika (1) lebih dari 50% siswa memberikan respon positif (Sunardi, 2005), (2) terdapat peningkatan 30% siswa di kelas uj coba (Sunardi, 2005). c. FGD FGD dilakukan untuk memperoleh masukan dan saran terhadap hasil uji coba. Masukan dan saran tersebut kemudian digunakan untuk perbaikan dan uji coba ulang. FGD melibatkan beberapa praktisi atau orang yang paham mengenai modul pembelajaran maupun mengenai dunia pendidikan matematika. Pada penelitian ini, melibatkan guru yang mengampu kelas VII dan pengamat. Hal ini bertujuan agar diskusi dapat terarah pada kepraktisan modul yang telah digunakan dalam pembelajaran di kelas. d. Revisi Desain Revisi desain terdiri dari dua jenis revisi yaitu revisi berdasarkan saran validator dan revisi berdasarkan hasil FGD. Revisi pertama dilakukan berdasarkan masukan dan saran validator. Revisi dilakukan terus menerus hingga validator menyatakan modul layak digunakan dalam pembelajaran. Revisi kedua dilakukan setelah uji coba produk yaitu dengan FGD. Hasil diskusi pengamat, guru, dan pengembang pada FGD digunakan sebagai saran revisi modul sebelum diuji pada tahap implementasi.

15 61 5. Tahap Implementasi dan Diseminasi a. Implementasi Modul geometri Van Hiele yang telah dinilai kevalidan dan kepraktisannya di tahap sebelumnya kemudian diujikan kembali di satu kelas eksperimen di SMPN 1 Selogiri. Sebagai data pembanding diambil juga satu kelas kontrol. Hasil tes tingkat berpikir geometri siswa kemudian dianalisis untuk mengetahui perbandingan tingkat berpikir siswa di kelas kontrol dan eksperimen. Teknik analisis data keefektifan dijelaskan sebagai berikut. a) Analisis hasil tes berpikir geometri 1) Melakukan rekapitulasi terhadap nilai siswa 2) Menentukan level siswa. Siswa dikatakan mencapai sebuah level jika menjawab 60% benar pada soal-soal di level tersebut (Regina & Mistretta, 2000) 3) Menghitung presentasi peningkatan level berpikir geometri siswa. 4) Menyajikan data level siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen 5) Memilih uji statistik non parametrik. Statistik non parametrik dipilih dalam penelitian ini dikarenakan data level berpikir siswa merupakan data ordinal. Sugiyono (2009) menyatakan bahwa uji statistik dua sampel yang independen dengan data ordinal dapat dilakukan dengan beberapa uji yaitu: (1) Median test. (2) Mann- Whitney Utest, (3) Kolmogorov-Smirnov (K-S), atau (4) Wald- Woldfowitz. Sheskin (2003) menyebutkan beberapa tes dua sampel independen untuk data ordinal yaitu: (1) Mann-Whitney U Test, (2) The Randomization test for two independent sample, (3) The Bootstrap, (4) The Jacknife, (5) The Kolmogorov-Smirnov test for two independent samples, (6) The Median test, dan (7) The van der Waerden normal-scores test for k independent variables. Praptono (1986; 4) menyatakan bahwa untuk memilih statistik uji sebaiknya memenuhi kriteria uji harus tak bias atau uji harus konsisten atau uji harus lebih efisien commit dibanding to user uji yang lain. Selain itu, dalam

16 62 kaitannya mengenai konsistensi simpulan dalam satistik non parametrik, ada baiknya peneliti menguji data penelitian menggunakan beberapa statistik uji khususnya pada statisik uji yang merupakan hasil pengembangan statisik uji yang lain (Sheskin, 2003). Oleh karena itu, dari berberapa uji non paramaterik untuk data ordinal diatas dipilih minimal dua uji yang paling efisien. Hasil kajian beberapa uji mengarahkan uji untuk menggunakan uji K-S dan Mann Whitney U Test. Uji K-S merupakan pengembangan dari Uji Mann Whitney untuk data ordinal (Sheskin, 2003). Hasil uji K-S lebih kuat dibandingkan Median Test atau uji lainnya namun tidak untuk menguji variansi (Sheskin,2003). Uji K-S lebih efisien dalam menguji data berukuran kecil dibandingkan Mann Whitney, namun dalam kasus sebaliknya maka berlaku sebaliknya pula. Oleh karena itu dipilih uji K-S dan Uji Mann Whitney untuk menguji data penelitian. 6) Melakukan Uji K-S Dua Sampel Independen dengan prosedur sebagai berikut. 1. Menentukan hipotesis. Uji hipotesis satu ekor dengan H 0 : Pengaruh perlakuan di kelas kontrol tidak lebih efektif dibanding kelas kontrol, dan H 1 : Pengaruh perlakuan di kelas eksperimen lebih efektif dibanding kelas kontrol 2. Menentukan taraf nyata yaitu 5% 3. Melakukan komputasi data.

17 63 Tabel 3.2. Komputasi Uji K-S Level Eksperimen (X 1 ) Kontrol (X 2 ) Kum % Eksperimen Kumulatif % Kontrol Selisih 2 X 1 X 4 Kum 1 Kum 4 Kum 1 Kum 4 1 X 2 X 5 Kum 2 Kum 5 Kum 2 Kum 5 0 X 3 X 6 Kum 3 Kum 6 Kum 3 Kum 6 Jumlah M hitung Max(Kum i Kum j) Keterangan: X i : Jumlah siswa pada level Kum i : Nilai kumulatif X i Max(Kum i Kum j) : Nilai maksimal pada selisih kumulatif X1 dengan X2 4. Mencari nilai M Tabel dengan derajat bebas dan taraf nyat 5% 5. Membuat keputusan uji H 0 ditolak jika M hitung ber-nilai positif dan M hitung sama atau lebih besar dari M tabel 6. Membuat simpulan. Memberikan simpulan terhadap penerimaan atau penolakan H 0. 7) Melakukan Mann Whitney U Test Dua Sampel Independen dengan prosedur sebagai berikut. 1. Menentukan hipotesis. Uji hipotesis satu ekor dengan H 0 : Pengaruh perlakuan di kelas kontrol tidak lebih efektif dibanding kelas kontrol, dan H 1 : Pengaruh perlakuan di kelas eksperimen lebih efektif dibanding kelas kontrol 2. Melakukan komputasi data.

18 64 Tabel 3.3. Komputasi Uji Mann Whitney Eksperimen Kontrol Subjek Level (X 1 ) Rank(R 1 ) Subjek Level (X 2 ) Rank(R 2 ) i i Jumlah X 1 R 1 X 2 R 2 Jumlah data n m R R 1 R 2 Kemudian hitung nilai U dengan rumus berikut. Keterangan: Xi : Nilai level siswa ke-i U 1 = n 1 n 2 + n 1(n 1 + 1) 2 U 2 = n 1 n 2 + n 2(n 2 + 1) 2 R 1 R 2 Kemudian ditentukan nilai U yaitu nilai minimum diantara U 1 dan U 2, nilai U ini disebut sebagai U hitung. 3. Mencari nilai U tabel. Jika sampel data yang berukuran besar, maka digunakan pendekatan Z dengan U hitung dicari dengan rumus berikut z = 4. Membuat keputusan commit uji to user U n 1n 2 2 n 1n 2 (n 1 + n 2 + 1) 12 Kemudian dicari nilai Z tabel pada taraf nyata tertentu.

19 H 0 ditolak jika U hitung sama atau lebih besar dari U tabel 5. Membuat simpulan berdasarkan keputusan uji. 8) Merumuskan simpulan Modul dianggap efektif jika analisis statisika yang dilakukan di kelas kontrol dan eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan level berpikir siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan level berpikir siswa di kelas kontrol. b) Analisis data angket respon siswa 1) Melakukan rekapitulasi terhadap semua hasil angket respon siswa 2) Menghitung persentase banyaknya siswa yang memberikan respon positif (sangat setuju dan setuju) terhadap setiap pertanyaan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut: dengan: Pr = Rs S 100% Pr := persentase banyaknya siswa yang memberikan respon positif terhadap setiap pertanyaan yang dinyatakan dalam angket Rs := banyaknya siswa yang memberikan respon positif terhadap S setiap pertanyaan yang ditanyakan dalam angket := banyaknya seluruh siswa yang menjadi subjek uji coba modul 3) Memutuskan nilai keefektifan modul pembelajaran dilihat dari angket siswa. Modul dikatakan efektif jika lebih dari 50% siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan modul dalam pembelajaran. Keefektifan modul dinilai dari presentase angket respon siswa dan hasil tes berpikir geometri siswa. Modul dikatakan efektif jika (1) lebih dari 50% siswa memberikan respon positif (Sunardi, 2000), dan (2) terdapat peningkatan 30% siswa di kelas uj coba (Sunardi, 2000). (3) analisis data statistik memberikan simpulan bahwa terdapat perbedaan pengaruh dari pemberian modul dengan membandingkan data di kelas kontrol dan kelas eksperimen. 65

20 66 b. Diseminasi Kegiatan diseminasi dilakukan dengan mempresentasikan hasil uji coba produk pada konferensi ilmiah yaitu 3rd International Conference on Research, Implementation and Education Of Mathematics and Science (3rd ICRIEMS) di Universita Negeri Yogyakarta pada tanggal May Artikel hasil penelitian telah dipublikasikan pada prosiding konferensi dengan nomor abstrak ME-13 ISBN Secara garis besar prosedur penelitian dilaksanakan dengan tahap berikut: 1) tahap investigasi awal, 2) tahap desain, 3) tahap realisasi, 4) tahap tes, evaluasi, FGD, dan revisi, dan 5) tahap implementasi dan diseminasi. Gambar 3.1. berikut adalah gambar diagram alir penelitian dan pengembangan

21 67 Kajian permasalahan pembelajaran geometri, Analisis perangkat pembelajaran, Analisis tingkat berpikir geometri siswa, Kajian teori Van Hiele, Kajian pokok bahasan segiempat Tahap Investigasi Awal Desain rancangan modul Tahap Desain Draft1 Modul Tahap Realisasi Draft 1+i Validasi Ahli Revisi Draft 1+i Tidak Analisis Hasil Validasi Modul valid Ya Evaluasi hasil uji coba Uji Coba 1+i Draft 2+i *Revisi FGD modul praktis Tidak Tahap Tes, Evaluasi, FGD, Revisi Uji Coba 1 Ya Produk Final Pengujian Produk dan Diseminasi Produk Tahap Implementasi dan Diseminasi Gambar 3.1. Diagram commit Alir Penelitian to user dan Pengembangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan kajian, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Proses pengembangan modul pembelajaran geometri berdasarkan teori Van Hiele dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Studi Pendahulan Pada tahap investigasi awal dilakukan kajian terhadap: 1) tingkat berpikir geometri siswa, 2) kondisi modul atau bahan yang sedang digunakan, 3) analisis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOMETRI BERDASARKAN TEORI VAN HIELE PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 1 SELOGIRI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOMETRI BERDASARKAN TEORI VAN HIELE PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 1 SELOGIRI Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika. ISSN: PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOMETRI BERDASARKAN TEORI VAN HIELE PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT KELAS VII SMPN 1 SELOGIRI Deshinta P.A.D.A 1, Budi Usodo

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Matematika

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Matematika PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI VAN HIELE PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT UNTUK MENINGKATKAN LEVEL BERPIKIR GEOMETRI SISWA KELAS VII SMPN 1 SELOGIRI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Berdasarkan Van den Akker (1999:3-5) tujuan penelitian pengembangan bisa dilihat dari berbagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk mengembangkan modul biologi berbasis model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). 67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran kooperatif teknik tari bambu yang disertai dengan LKS pemecahan masalah terhadap kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan pendidikan atau Research and Development. Metode penelitian pengembangan pendidikan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan. antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1). BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti (Gambar 3.1). Kemampuan generik sains yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subjek, dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D), penelitian pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya. BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen adalah penelitian yang mendekati eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah () lokasi dan subyek penelitian, () metode penelitian, (3) instrumen penelitian, dan (4) teknik analisis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian dilaksanaan di SMP Negeri 1 Sragen yang beralamat Jalan Raya Sukowati No. 162 Sragen, Kabupaten Sragen. 2. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan Plomp. Model ini terdiri dari lima fase pengembangan, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema

BAB III METODE PENELITIAN. Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian jenis R&D (Research and Development). Penelitian ini berjudul Pengembangan LKPD IPA tema pencemaran lingkungan berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini secara keseluruhan adalah jenis penelitian dan pengembangan (R&D). Produk yang disusun dalam penelitian ini adalah bahan ajar berbentuk LKPD

Lebih terperinci

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS),

: Perlakuan (Pembelajaran dengan model pembelajaran M-APOS), 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuasi eksperimen. Dikarenakan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi menerima keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono (2013: 297) merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penelitian dan Pengembangan 1. Model Penelitian dan pengembangan Menurut Sugiyono dalam bukunya, metode penelitian dan pengembangan (dalam bahasa Inggris Research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pendekatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian pengembangan LKPD berbasis SETS dengan metode outdoor learning untuk menumbuhkan science process skill dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota X. Pada tahun ini, Sebagai subyek dari penelitian ini peneliti mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Tempat penelitian yang digunakan untuk judul Pengembangan Permainan Simulasi Untuk Meningkatkan Perencanaan Karier Peserta Didik Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of Science untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik kelas VII Sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen semu dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Perlakuan pembelajaran yang diberikan adalah pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2009:407) menjelaskan bahwa, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada penelitian ini digunakan metode penelitian quasi eksperimen karena tidak semua variabel ekstra dapat dikendalikan oleh peneliti. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan peningkatan sebuah treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI)

BAB III METODE PENELITIAN. Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan model Problem Based Learning (PBL) dan model Group Investigation (GI) dalam peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Quasi Eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini ada dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP. desain penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian berjudul Pengembangan Petunjuk Praktikum Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Practical skills Siswa SMP termasuk kedalam desain penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall (1983:772), Educational

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dan metode deskriptif. Metode quasi experiment digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran reciprocal teaching dengan strategi peta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Metode eksperimen semu dapat memberikan informasi yang merupakan perkiraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti langkah penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall. Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata, 2011)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian Dan Pengembangan Metode yang digunakan dalam pengembangan ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada Bab I, secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat evaluasi keterampilan menyimak apresiatif novel.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah bahan ajar berupa LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan A. RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Boyolali yang beralamat di Jl. Kates No.8 Boyolali, SMAN N 3 Boyolali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333), BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2011: 333), tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan. Sabtu, 28 November 2015 tahun ajaran 2015/2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MAN Yogyakarta 2 yang berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan 130, Kota Yogyakarta. Adapun mengenai pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model bahan ajar matematika berkarakter yang dikembangkan berdasarkan learning obstacle siswa dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini mengungkap hubungan antara dua variabel maupun lebih atau mencari pengaruh suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengelompokkan secara acak. Pembentukan kelas baru hanya akan menyebabkan

BAB III METODE PENELITIAN. pengelompokkan secara acak. Pembentukan kelas baru hanya akan menyebabkan 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen ini subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental 73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012)

Kelas Eksperimen : O X O... Kelas Kontrol : O O Sumber : (Sugiyono, 2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan komunikasi matematis, serta mengetahui kemandirian belajar matematis siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam quasy experimental. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling karena

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau disebut juga Research and Development (R&D). Model penelitian pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009) 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan yaitu penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2010:297)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian pada skripsi ini adalah penelitian pengembangan, model yang digunakan adalah model pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subyek penelitian, desain pengembangan, sumber data, teknik dan instrument pengumpulan data, serta analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pengembangan soft skills yang dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa berbasis pendekatan saintifik menggunakan model discovery learning ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian dan pengembangan (Research and Developmnent/ R&D). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D) BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode Research&Development (R&D) yang dikembangkan oleh Borg&Gall. Menurut Borg&Gall (1983: 772) educational research and development

Lebih terperinci