BAB II GAMBARAN UMUM AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN DI KABUPATEN SEMARANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN DI KABUPATEN SEMARANG"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN DI KABUPATEN SEMARANG A. Gambaran umum Kabupaten Semarang 1. Kondisi Geografis, demografis ekonomi dan sosial Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah secara geografis terletak pada posisi Lintang Selatan dan Bujur Timur. Topografi wilayah ini adalah berupa dataan tinggi dan tanah datar yang berdekatan dengan laut. Jumlah penduduk Kabupaten Semarang pada akhir tahun 2010 adalah jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki dan penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin/sex ratio sebesar 96, artinya bahwa setiap 100 penduduk wanita terdapat sekitar 96 penduduk laki-laki. Mayoritas penduduk Kabupaten Semarang beragama islam dengan persentase sekitar 99 persen. Jumlah penduduk menurut agama yang dipeluk kondisi akhir 2010 adalah islam jiwa, Katholik jiwa, Kristen jiwa, Hindu 73 jiwa, Buddha 161 jiwa dan lainnya 27 jiwa. Jumlah tempat ibadah terdiri dari masjid bangunan, mushola bangunan, Gereja 77 bangunan, kuil 1 bangunan dan Vihara 2 bangunan. Jumlah jamaah haji Kabupaten Semarang tahun 2007 adalah 199 orang, dimana 110 diantaranya adalah calon jemaah haji wanita. Jumlah pondok pesantren mencapai 119 pesantren, dengan jumlah santri mencapai santri (BPS Kabupaten Semarang Tahun 2010).

2 Sedangkan dari aspek pertanian luas lahan pertanian tahun 2010 mencapai 83 % dari luas wilayah Kabupaten Semarang. Hal ini menggambarkan sector pertanian merupakan sector andalan bagi penduduk Semarang. Seperti tahun sebelumnya, produksi pertanian dan perkebunan tahun 2010 mengalami kenaikan secara signifikan baik kualitas maupun kuantitasnya dan hal ini merupakan indikator bahwa penduduk Kabupaten Semarang masih sangat bergantung mata pencahariannya pada profesi sebagai petani tersebut. Dari sektor ekonomi, untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang kegiatan ekonomi di Kabupaten Semarang dapat dilihat melalui neraca ekonominya. Salah satu indikator yang sering digunakan adalah Produk Domestik Nasional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten Semarang merupakan jumlah seluruh nilai tambah dari produk barang dan jasa yang dasar pengukurannya timbul akibat danya berbagai aktivitas ekonomi. Sampai dengan tahun 2010 perekonomian Kabupaten Semarang masih didominasi sektor pertanian. Sumbangan sektor ini terhadap total PDRB sampai dengan tahun 2010 sekitar 37%. Sektor lainnya yang memberi sumbangan yang cukup besar terhadap perekonomian Kabupaten Semarang adalah sektor perdagangan. Dalam kurun waktu 5 tahun taerakhir sumbangan sektor ini selalu diatas 25% dari total PDRB. Menuru perhitungan atas dasar harga berlaku, pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Semarang tahun 2000 sebesar Rp ,49 dan terus naik dengan persentase berfluktuasi pada kisaran 12% hingga tahun 2010 mencapai Rp ,99. Sedangkan PDRB perkapita atas dasar harga konstan selalu naik dari tahun ketahun namun kisarannyatidak lebih dari 4%. Bila

3 dibandingkan tahun 2000, pendapatan perkapita tahun 2008 tersebut naik 75% lebih. Namun kenaikan yang besar tersebut semu karena angka tersebut masih mengandung faktor kenaikan harga yang terjadi dalam kurun waktu tersebut. Hal ini nampak dari PDRB per kapita atas harga konstan, dimana pada tahun 2010 baru mencapai Rp ,77 atau hanya sekitar 14% selama kurun waktu tersebut. (Pemkab Semarang, 2010) Kabupaten Semarang sendiri berada di Provinsi Jawa Tengah, dengan ibu kota yaitu Ungaran, yang memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut : a) Sebelah utara : Kota Semarang dan Kabupaten Demak b) Sebelah timur : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan c) Sebelah selatan : Kabupaten Boyolali d) Sebelah barat : Kabupaten Temanggung, Magelang dan Kendal 2. Sejarah Singkat Kabupaten Semarang Kabupaten Semarang pertama kali didirikan oleh Raden Kaji Kasepuhan (dikenal sebagai Ki Pandan Arang II) pada tanggal 2 Mei 1547 dan disahkan ole Sultan Hadiwijaya. Kata Semarang konon merupakan pemberian dari Kip Pandan Arang II, ketika dalam perjalanan ia menjumpai deretan pohon asam(bahasa Jawa : asem) yang berjajar dengan jarang (bahasa Jawa : arangarang), sehingga tercipta nama Semarang. Ketika masa pemerintaha Bupati Raden Mas Soboyono, pada tahun 1906 Pemerintah Hindia Belanda membentuk kotapraja(gemente) Semarang, sehingga

4 terdapat dua system pemrintahan, yaitu kotapraja yang dipimpin oleh burgenmester, dan kabupaten yang dipimpin oleh bupati. Kabupaten Semarang secara definitif ditetapkan berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dalam lingkungan provinsi Jawa Tengah. Pada masa pemerintahan Bupati Iswanto ( ), ibu kota Kabupaten Semarang secara de facto dipindahkan ke Ungaran. Sebelumnya pusat pemerintahan berada di daerah Kanjengan (Kota Semarang). Pada tahun 1983, berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 29 Tahun 1983 tentang pemindahan Ibu Kota Kabupaten Semarang ke Kota Ungaran di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang, Ungaran yang sebelumnya berstatus sebagai kota kawedanan ditetapkan sebagai Ibu Kota Kabupaten Semarang, yang sebelumnya berada di wilayah Kotamadya Semarang. Sejak saat itulah setiap tanggal 20 Desember ditetapkan sebagai hari jadi Ungaran Ibu Kota Semarang. Pada tahun 2005, Kecamatan Ungaran dimekarkan menjadi dua, yakni Ungaran barat, Semarang dan Ungaran timur, Semarang. 3. Publikasi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran di Kabupaten Semarang Potensi Sumber Daya Alam Kabupaten Semarang sangat menunjang kelangsungan hidup dan pertumbuhan kepariwisataan daerah yang secara kompetitif unggul dibandingkan daerah lain. Secara Geografis Kabupaten Semarang dikelilingi Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu yang berpagut erat ditandu Gunung Telomoyo, Gunung Mungkur, Gunung Mergi serta perbukitan dengan Rawa Pening sebagai sumber inspirasi yang terus mengalir dalam

5 selebaran bola lampu dan gemercik aliran sungai Tuntang merupakan sumber daya alami yang mampu memposisikan daerah ini lebih tinggi dari daerah tujuan wisata lain yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Hal lain yang mendukung potensi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran adalah faktor aksesibilitas yang sangat mudah karena lokasi wisata tersebut berada pada jalur lalu lintas ekonomi menuju semua obyek wisata, menjadikan paket perjalanan wisata dapat mencapai banyak obyek wisata dalam waktu yang singkat. Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran sendiri merupakan salah satu obyek wisata agro di wilayah Kabupaten Semarang, yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero). Agrowisata ini terletak di areal perkebunan kopi Kebun Getas Assinan tepatnya Jalan Raya Semarang Solo Km. 35. Fasilitas utama berupa bangunan untuk menikmati sedapnya kopi yakni Banaran Coffee, juga dibangun arena bermain anak-anak, lapangan tennis, mushola, meeting room, Griya Robusta, Family Gathering, Corporate Gathering, Coffee Walk, Out Bond Games, Kolam Renang, Gazebo, Taman Buah, Flying Fox, dan Jelajah kebun dengan kendaraan ATV. Lokasi wisata agro ini di tengah areal perkebunan kopi robusta, persis di tepi Jalan Raya Semarang Salatiga atau sekitar satu koma lima Kilometer dari terminal bis Bawen.(kampoengopibanaran.com)

6 B. Gambaran Umum Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran merupakan salah satu wisata agro yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero), terletak di tepi Jalan Raya Semarang Solo Km. 35 atau sebelum pertigaan Bawen bila dari arah Solo. Berlokasi di tepi jalan raya sekitar 1,5 Kilometer sebelum Terminal Bis Bawen. Aksesibilitas menuju ke lokasi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran sangat mudah dicapai, misalnya dengan menggunakan angkutan umum berupa bis jurusan Solo Semarang karena letaknya di tepi jalan raya sehingga tinggal berhenti di depannya. Daerah Agrowisata ini memiliki ketinggian sekitar meter dari permukaan laut dengan suhu udara sejuk antara derajat celcius. Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran menyediakan fasilitas utama yaitu berupa bangunan resto atau dikenal dengan Banaran Coffee yang mana di tempat tersebut pengunjung dapat menikmati sedapnya aneka hidangan minuman berbahan dasar kopi serta aneka jenis makanan, dan juga terdapat arena bermain anak-anak, lapangan tennis, mushola, ruang pertemuan, Griya Robusta, Family Gathering, Corporate Gathering, Coffee Walk, Arena Out Bond, kolam renang, Gazebo, taman buah dan jelajah kebun dengan kendaraan ATV. Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran menawarkan atraksi utama yaitu berbagai hidangan dan kesegaran kopi Banaran sendiri, dimana pengunjung dapat menikmati secangkir minuman kopi nikmat di resto Banaran Coffee yang terdapat di Agrowisata tersebut. Pengunjung dapat turut serta dalam tour keliling menyusuri kebun kopi sebelum menikmati minuman kopi. Kegiatan ini terdapat

7 dua fasilitas yang ditawarkan kepada pengunjung, yaitu yang pertama kegiatan dengan menaiki sepeda dan yang kedua dengan menaiki kereta wisata. Tour dengan menaiki sepeda menyusuri areal Kebun Kopi Banaran merupakan penggabungan antara wisata agro dengan olah raga, jadi selain dapat mengelilingi dan melihat indahnya hamparan kebun kopi, juga dapat sehatnya karena sambil berolah raga. Perkebunan Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran menyediakan trek yang digunakan untuk bersepeda sekitar enam kilometer di sepanjang areal perkebunan kopi, sedangkan dengan menggunakan kereta wisata yang merupakan modifikasi mobil lapangan, pengunjung diajak menyusuri jalan tanah sepanjang sekitar tiga kilometer diantara tanaman kopi. Seorang sopir yang merangkap sebagai pemandu wisata akan menerangkan berbagai hal yang berhubungan dengan kopi sepanjang perjalanan tour. Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran selain terkenal dengan kebun kopi juga terdapat kebun buah yang didalamnya tumbuh berbagai jenis buah-buahan langka dari Indonesia. Beberapa jenis tanaman buah yang tumbuh di kebun buah Kampoeng Kopi Banaran yaitu : 1) Buah Naga 2) Buah Leci 3) Buah Pepaya 4) Buah Pala 5) Buah Kakao 6) Buah Matoa 7) Buah Sawo Ijo 8) Buah Srikaya

8 9) Buah Durian 10) Buah Wuni 11) Buah Duwet (kampoengkopibanaran.com) Dengan berbagai keunggulan dan daya tarik tersebut maka Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran layak menjadi obyek wisata yang dapat diandalkan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. 1. Letak Geografis Perkebunan Kopi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran terletak di sebelah utara kota Salatiga, sekitar 35 Kilometer kearah selatan dari kota Semarang dan 7 Kilometer sebelah utara Kota Salatiga, Sedangkan batas-batas Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran adalah yaitu : Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Magelang. Sebelah selatan dan timur berbatasan dengan wilayah Kodya Salatiga. Sebelah utara adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang. Perkebunan ini memiliki topografi tanah perbukitan yang bergelombang dengan tinggi tempat meter dari permukaan laut sehingga sangat cocok untuk ditanami tanaman jenis kopi. 2. Struktur Organisasi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran Berikut ini adalah gambar beserta penjelasan mengenai struktur organisasi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran, dengan menggunakan gambar bagan pada halaman berikutnya :

9

10 Struktur Organisasi Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran Manager Totok Indarto, ST, MM Koordinator Cafe (Muslikin) Koordinator Event (Moch. Irvan) Koord. Pemeliharaan & servis (Christian Y.G) Mandor Dapur (Ira Lulyanti) (Siti Nurjanah) Kasir (Lilih Vintamani) (T. Yuniasari) Adm & Keuangan (Dyah Ernawati) Administrasi (Heru Purwanto) - Juru Masak - Cuci Piring - Pramusaji - Minuman - Cleaning service Teknisi (Agus Aji Sapto) Pemeliharaan (Jamhari) 26 - Op. Kereta Wisata - Op. Kolam Renang - Pemel. Taman - Kebersihan Taman - Pemel Tanam Buah Keterangan: Garis komando Garis koordinatif (Sumber : Arsip Kampoeng Kopi Banaran)

11

12 Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran memiliki susunan struktur organisasi yang dipimpin oleh seorang manager yang bertangguing jawab penuh terhadap berdirinya Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran dan membuat pertanggung jawaban tugasnya kepada direksi PT. Perkebunan Nusantara IX, maka demi tercapainya suatu agrowisata yang berkualitas perlu adanya susunan organisasi. Adapun susunan tugas-tugasnya adalah sebagai berikut : a. Manager Mengendalikan dan mengawasi teknis operasional terhadap pengelolaan Agrowisata yang dipimpinnya. b. Koordinator Café Merencanakan dan mengendalikan secara administrasi operasional dari café dan yang membawahi pula bagian mandor dapur dan kasir. c. Koordinator Event Merencanakan, menyelenggarakan, dan mengendalikan serta bertanggung jawab terhadap event-event yang diselenggarakan di Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran.

13 d. Koordinator Pemeliharaan dan Fasilitas Bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana dan prasarana serta fasilitas yang terdapat di Agrowisata yang membawahi pula bagian teknisi dan pemeliharaan. e. Administrasi dan Keuangan Bertanggung jawab terhadap administrasi dan keuangan kantor di Agrowisata.

14 3. Sejarah Berdirinya Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran Sejarah perkembangan berdirinya Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran diawali dari sebuah keresahan yang disebabkan karena harga komoditi yang terus menurun mulai tahun 1998 sampai dengan tahun Tahun 2002 direksi PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) melakukan sebuah terobosan dengan menerapkan pola bisnis dari hulu ke hilir yaitu komoditi yang dijual bukan hanya barang mentah/setengah jadi tetapi juga barang yang sudah jadi, komoditi kopi tidak hanya saja dapat diperoleh hasilnya dengan menjual biji kopi (green bean) akan tetapi dapat juga memperoleh hasil/pendapatan yang lebih, dengan memberi nilai tambah berupa perubahan bentuk kea rah hilir. Komoditi kopi yang tadinya dijual dalam bentuk biji kopi, diolah sebagian menjadi kopi bubuk dengan memberikan label/nama dagang Banaran Coffee. Untuk lebih meningkatkan proses penetrasi/pengenalan produk kepada khalayak umum, maka pada tahun 2002 tepatnya tanggal 20 Agustus, dibangunlah sebuah Coffee Shop dengan tujuan sebagai etalase dari produk hilir yang berfungsi untuk memperkenalkan produk hilir yang diproduksi oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero). Pengenalan produk hilir dilakukan dengan memajang produk dalam bentuk kemasan siap saji. Selain itu proses penetrasi dilakukan dengan bentuk sajian kopi maupun teh yang disajikan hangat maupun dingin. Seiring dengan bergulirnya waktu, minat konsumen pun semakin bertambah, berbagai masukan dari konsumen ditanggapi secara positif oleh direksi, penambahan variasi menu berbahan dasar kopi dan teh terus dilakukan.

15 Tidak hanya berhenti sampai disitu saja, tahun 2005 tepatnya tanggal 28 Agustus direksi melakukan terobosan dengan merubah kebun percontohan aneka tanaman perkebunan dan buah koleksi di pinggir Jalan Raya Semarang Solo Kilometer 1,5 Bawen Kabupaten Semarang, menjadi sebuah kawasan agrowisata yang kemudian lebih dikenal sebagai Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran, yang peresmiannya dilaksanakan oleh Gubernur Jawa Tengah H. Mardyanto saat itu. Kawasan Agrowisata ini terus dikembangkan dengan memberikan berbagai macam tambahan fasilitas bagi pengunjung, diferensiasi produk dan jasa terus dihasilkan melalui inovasi baik produk maupun jasa. Nama Kampoeng Kopi Banaran merupakan sebuah nama yang didasarkan oleh proses dasar kopi, Banaran merupakan nama sebuah dusun di sebuah desa yaitu desa Gemawang Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang, tempat dimana berdiri pabrik pengolahan kopi, tempat buah kopi merah diolah menjadi biji kopi siap ekspor (green bean), sedangkan Kampoeng Kopi merupakan nama kawasan perkebunan kopi yang terletak di desa Assinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

IV. GAMBARAN UMUM. Magelang secara Geografis terletak pada posisi Lintang

IV. GAMBARAN UMUM. Magelang secara Geografis terletak pada posisi Lintang IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Lokasi dan Geografi Kota Magelang Kota Magelang merupakan salah satu kota di Provinsi Jawa Tengah. Kota Magelang secara Geografis terletak pada posisi 7 0 26 18 7 0 30 9 Lintang

Lebih terperinci

BAB III PENGEMBANGAN AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN

BAB III PENGEMBANGAN AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN BAB III PENGEMBANGAN AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN A. Potensi yang terdapat di Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran Agrowisata Kampoeng Kopi Banaran memiliki potensi yang menarik untuk dikembangkan. Hamparan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Wilayah Letak Geografis dan Wilayah Administrasi Wilayah Joglosemar terdiri dari kota Kota Yogyakarta, Kota Surakarta dan Kota Semarang. Secara geografis ketiga

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Suasana di Kampoeng Kopi Banaran

Gambar 4.1 Suasana di Kampoeng Kopi Banaran 13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Lokasi Penelitian Kampoeng Kopi Banaran adalah unit usaha milik PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) yang memiliki tempat berpemandangan indah, sejuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang ada di pulau Jawa, letaknya diapit oleh dua provinsi besar

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. secara serius dan melibatkan pihak-pihak yang terkait.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. secara serius dan melibatkan pihak-pihak yang terkait. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi kebutuhan bagi berbagai lapisan masyarakat. Keberadaan pariwisata dapat membantu kemajuan perekonomian pemerintah daerah setempat,

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA 31 KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA Administrasi Secara administratif pemerintahan Kabupaten Katingan dibagi ke dalam 11 kecamatan dengan ibukota kabupaten terletak di Kecamatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional sudah berkembang sedemikian rupa dan merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERKEBUNAN KOPI BANARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERKEBUNAN KOPI BANARAN 19 BAB II GAMBARAN UMUM PERKEBUNAN KOPI BANARAN A. Kondisi Geografis Perkebunan Kopi Banaran Kabupaten Semarang merupakan salah satu Kabupaten dari 29 kabupaten dan 6 kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Perusahaan PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terletak di Dusun Banaran, Desa Gemawang, Kecamatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN dengan pusat pemerintahan di Gedong Tataan. Berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN dengan pusat pemerintahan di Gedong Tataan. Berdasarkan 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undangundang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI TANGGAL 26 MARET 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI A DPRD KABUPATEN BANGKALAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI A DPRD KABUPATEN BANGKALAN 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI A DPRD KABUPATEN BANGKALAN TANGGAL 28 APRIL 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam arti luas pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar dominasi untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau untuk mencari suasana lain. Sebagai suatu aktivitas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting di Indonesia. Sektor pertanian merupakan penyokong utama perekonomian rakyat. Sebagian besar masyarakat

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Peta Administratif Provinsi Jawa Tengah Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/jawa_tengah, diunduh pada tanggal 4 September 2016

Gambar 3.1 Peta Administratif Provinsi Jawa Tengah Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/jawa_tengah, diunduh pada tanggal 4 September 2016 BAB III TINJAUAN MUSEUM KERETA API AMBARAWA 3.1 Kondisi Geografis Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang terletak di Jawa bagian tengah dengan luas wilayah 32.548 km². Ibu kota dari Provinsi

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN MAHASISWA UNIVERSITAS GALUH CIAMIS JAWA BARAT TANGGAL 8 MEI 2014

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN MAHASISWA UNIVERSITAS GALUH CIAMIS JAWA BARAT TANGGAL 8 MEI 2014 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN MAHASISWA UNIVERSITAS GALUH CIAMIS JAWA BARAT TANGGAL 8 MEI 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN BATANG

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN BATANG 1 PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN BATANG TANGGAL 6 NOVEMBER 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG Geografis dan Administrasi Kabupaten Sintang mempunyai luas 21.635 Km 2 dan di bagi menjadi 14 kecamatan, cakupan wilayah administrasi Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah 5.1. Kondisi Geografis BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT Propinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5 o 50 ' - 7 o 50 ' Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TANGGAL 16 OKTOBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografis Kabupaten Kubu Raya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 84 meter diatas permukaan laut. Lokasi Kabupaten Kubu Raya terletak pada posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Wilayah Kecamatan Susukan merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini berada di lereng gunung Merbabu. Kecamatan Susukan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM LOKASI 23 GAMBARAN UMUM LOKASI Bab ini menjelaskan keadaan lokasi penelitian yang terdiri dari kondisi geografis, demografi, pendidikan dan mata pencaharian, agama, lingkungan dan kesehatan, potensi wisata, pembangunan

Lebih terperinci

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan BAB II DESA PULOSARI 2.1 Keadaan Umum Desa Pulosari 2.1.1 Letak Geografis, Topografi, dan Iklim Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA KUNJUNGAN KERJA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA KUNJUNGAN KERJA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA KUNJUNGAN KERJA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BAPPENAS TANGGAL 20 SEPTEMBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas 29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN KAMPOENG BAWEN MENJADI PUSAT AGRO WISATA JAWA TENGAH.

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN KAMPOENG BAWEN MENJADI PUSAT AGRO WISATA JAWA TENGAH. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Deskripsi 1.1.1 Judul PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN KAMPOENG BAWEN MENJADI PUSAT AGRO WISATA JAWA TENGAH. 1.1.2 Pengertian Judul Pengembangan: adalah proses, cara,perbuatan mengembangkan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara

BAB IV GAMBARAN UMUM. Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 1. Kondisi Fisik Daerah Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara 7.33-8.12 Lintang Selatan dan antara 110.00-110.50 Bujur

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011) I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan alam merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang harus dimanfaatkan dan dilestarikan. Indonesia diberikan anugerah berupa kekayaan alam yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak, Batas Wilayah, dan Keadaan Alam Provinsi Jawa Timur merupakan satu provinsi yang terletak di Pulau Jawa selain Provinsi Daerah Khusus

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Sejarah Pendirian Lembah Gunung Madu merupakan tempat wisata yang sudah dibangun sejak pertengahan tahun 2014, namun mulai dibuka untuk umum pada tahun 2015 di

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang 38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan 78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Letak dan kondisi Geografis a. Batas Administrasi Daerah Secara geografis Kabupaten Magetan terletak pada 7 o 38` 30 LS dan 111

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Sejarah Pendirian Lembah Gunung Madu merupakan tempat wisata yang sudah dibangun sejak pertengahan tahun 2014, namun mulai dibuka untuk umum pada tahun 2015 di

Lebih terperinci

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 37 IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Pengelolaan Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang merupakan kawasan hutan produksi yang telah ditetapkan sejak tahun

Lebih terperinci

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena berkembangnya sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan

Lebih terperinci

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian merupakan wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang No 12 Tahun 1999 sebagai hasil pemekaran Kabupaten

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 60 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari 1. Sejarah Desa Rejosari Desa Rejosari pada awalnya merupakan sebuah pedukuhan yang berada di bawah wilayah Desa

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Tanggamus Kabupaten Tanggamus terbentuk atas dasar Undang-undang Nomor 2 tertanggal 3 Januari 1997 dan pada tanggal 21 Maret 1997 resmi menjadi salah

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011) I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang The World Travel and Tourism Council (WTTC) mengungkapkan pertumbuhan kontribusi pariwisata kepada GDP rata-rata adalah delapan persen dan merupakan sektor yang memiliki

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Sejarah Kota Bekasi Berdasarkan Undang-Undang No 14 Tahun 1950, terbentuk Kabupaten Bekasi. Kabupaten bekasi mempunyai 4 kawedanan, 13 kecamatan, dan 95 desa.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Utara 1. Kondisi Geografis Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Kawasan Semarang sebagai lbu kota Jawa Tengah, memiliki sejarah yang panjang. Mulanya dari dataran lumpur yang kemudian hari berkembang pesat menjadi

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Lampiran Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor : 5 Tahun 2009 Tanggal : 14-08 - 2009 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendiri Kabupaten Semarang dan sebagai Bupati Semarang yang pertama adalah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah 36 BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TENGAH 4.1 Kondisi Geografis Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di tengah Pulau Jawa. Secara geografis, Provinsi Jawa Tengah terletak

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Jaringan jalan merupakan salah satu prasarana untuk meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Berlangsungnya kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Belitung Timur adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak tanggal 25 Februari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 2.1 Geografis dan Administratif Sebagai salah satu wilayah Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kendal memiliki karakteristik daerah yang cukup

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai 49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia yang merupakan negara agraris, memiliki wilayah yang luas untuk usaha pertanian. Selain diperuntukkan sebagai budidaya dan produksi komoditi pertanian serta perkebunan,

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk menikmati produk-produk wisata baik itu keindahan alam maupun beraneka ragam kesenian

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG TANGGAL 3 JUNI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

BUPATI SEMARANG TANGGAL 3 JUNI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN PESERTA OBSERVASI LAPANGAN DIKLAT PENGELOLAAN ASET DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TANGGAL 3 JUNI 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor pertanian yang dapat meningkatkan devisa negara dan menyerap tenaga kerja. Pemerintah mengutamakan

Lebih terperinci

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang berada di provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan beberapa kota dan kabupaten seperti Kabupaten

Lebih terperinci

RUMAH SUSUN PEKERJA PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI PRINGAPUS

RUMAH SUSUN PEKERJA PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI PRINGAPUS LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RUMAH SUSUN PEKERJA PABRIK DI KAWASAN INDUSTRI PRINGAPUS (direncanakan tahun 2020) Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN digilib.uns.ac.id 66 BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Geografis Kabupaten Grobogan terletak pada posisi 68 ºLU dan & 7 ºLS dengan ketinggian rata-rata 41 meter dpl dan terletak antara

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Kondisi Umum Kawasan Muaro Silokek Durian Gadang. Kawasan Musiduga terletak di Kanagarian Muaro, Kanagarian Silokek,

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Kondisi Umum Kawasan Muaro Silokek Durian Gadang. Kawasan Musiduga terletak di Kanagarian Muaro, Kanagarian Silokek, V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Kondisi Umum Kawasan Muaro Silokek Durian Gadang Kawasan Musiduga terletak di Kanagarian Muaro, Kanagarian Silokek, Kanagarian Durian Gadang, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

PENGARUH AKTIVITAS BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWAR TERHADAP PERKEMBANGAN DESA JIMBARAN, KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR

PENGARUH AKTIVITAS BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWAR TERHADAP PERKEMBANGAN DESA JIMBARAN, KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR PENGARUH AKTIVITAS BUDIDAYA PERIKANAN AIR TAWAR TERHADAP PERKEMBANGAN DESA JIMBARAN, KABUPATEN SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh: M. LUTHFI EKO NUGROHO NIM L2D 001 440 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang Balai Pelaksana Teknis Bina Marga atau disingkat menjadi BPT Bina Marga Wilayah Magelang adalah bagian dari Dinas

Lebih terperinci

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAMPOENG WISATA TAMAN LELE SEMARANG Dengan Penekanan Desain Green Architecture

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAMPOENG WISATA TAMAN LELE SEMARANG Dengan Penekanan Desain Green Architecture LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAMPOENG WISATA TAMAN LELE SEMARANG Dengan Penekanan Desain Green Architecture Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang 79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 42.516 hektar yang terbagi dalam 9 kecamatan. Kabupaten Kudus memiliki potensi pariwisata

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 51 BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Geografis Kota Bogor 4.1.1 Letak dan Batas Wilayah Kota Bogor terletak diantara 106 derajat 43 30 BT dan 30 30 LS 6 derajat 41 00 LS serta mempunyai ketinggian

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. wilayah Caruban yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung

BAB III DESKRIPSI WILAYAH. wilayah Caruban yang merupakan bagian dari Kecamatan Mejayan. Gedung BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran umum Kabupaten Madiun a. Kondisi Geografis Kabupaten Madiun adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukota dari Kabupaten Madiun adalah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan 118 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Objek wisata Curug Orok yang terletak di Desa Cikandang Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia, baik sebagai salah satu sumber penerimaan devisa maupun membuka kesempatan kerja dan kesempatan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Dilihat dari peta Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Grobogan terletak diantara dua pegunungan kendeng yang membujur dari arah ke timur dan berada

Lebih terperinci

POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN DI KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH

POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN DI KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH POTENSI DAN PENGEMBANGAN AGROWISATA KAMPOENG KOPI BANARAN DI KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program Studi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada 104 35-105

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA PANSUS DPRD KABUPATEN LAMONGAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA PANSUS DPRD KABUPATEN LAMONGAN BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA PANSUS DPRD KABUPATEN LAMONGAN TANGGAL 21 APRIL 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG Assalamu alaikum Wr. Wb.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Desa Margosari Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara Kabupaten Pringsewu. Desa Margosari dibuka pada tahun 1953 berdasarkan

Lebih terperinci

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TUNTANG, PROPINSI JAWA TENGAH

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TUNTANG, PROPINSI JAWA TENGAH DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TUNTANG, PROPINSI JAWA TENGAH Oleh : Sri Harjanti W, 0606071834 PENDAHULUAN Daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu kesatuan wilayah tata air dan ekosistem yang di dalamnya

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH 3.1 Keadaan Geografis dan Pemerintahan Propinsi Jawa Tengah adalah salah satu propinsi yang terletak di pulau Jawa dengan luas

Lebih terperinci