SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA"

Transkripsi

1 SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA Oleh : DANIK WAHYUNINGSIH X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

2 SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA Oleh: DANIK WAHYUNINGSIH X Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 ii

3 PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, Januari 2012 Pembimbing 1 Pembimbing 2 Harlita, S.Si, M.Si Joko Ariyanto, S. Si, M. Si NIP NIP iii

4 PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Pada Hari : Selasa Tanggal : 31 Januari 2012 Tim Penguji Skripsi Nama Terang Tanda Tan Ketua : Puguh Karyanto, S.Si., M.Si, Ph.D... Sekretaris : Dra. Sri Dwiastuti, M.Si... Anggota I : Harlita, S.Si, M.Si... Anggota II : Joko Ariyanto, S. Si, M. Si... Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan, Prof. Dr. H. Muhammad Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP iv

5 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA Danik Wahyuningsih ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif Mind Maps terhadap pemahaman, sikap dan keterampilan belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar. Strategi pembelajaran aktif Mind Maps adalah salah satu strategi pembelajaran aktif yang baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi Mind Maps adalah merupakan strategi yang menekankan proses pembelajaran yang menarik, meningkatkan kerja sama kelompok dan menyenangkan sehingga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, sikap dan keterampilan belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment) menggunakan Posstest Only Control Group Design.Variabel bebas berupa strategi pembelajaran aktif Mind Maps dan variabel terikat adalah hasil belajar biologi siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunkan teknik tes untuk aspek pemahaman dan lembar observasi untuk aspek sikap dan keterampilan. Teknik analisis data dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran aktif Mind Maps tidak berpengaruh nyata terhadap pemahaman belajar siswa tetapi berpengaruh nyata terhadap sikap dan keterampilan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karanganyar. Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Aktif, Mind Maps, Pemahaman, Sikap dan Keterampilan v

6 EFFECT OF ACTIVE LEARNING STRATEGY ON MIND MAPS TOWARDS STUDENTS CONCEPT UNDERSTANDING, ATTITUDE AND SKILL OF CLASS XI IPA Danik Wahyuningsih*, Joko Ariyanto, S. Si, M. Si, Harlita, S.Si, M.Si ABSTRACT This research aims to ascertain the effect of active learning strategy Mind Maps towards students learning achievement of the class XI IPA at SMA Negeri 2 Karanganyar. Such the aforementioned strategy is considered as appropriate to improve students learning resul since it emphasizes on an interactive learning strategy, group works and pleasant learning environment. This study was a quasi-experimental study using Posstest Only Control Group Design. The independent variable in this research was the application of Mind Maps whereas the dependent variable is students achievement in learning biology at 3 rd grade students in a perspective of concept understanding, attitude and skill. The population of the study was the entire student of class XI at SMA Negeri 2 Karanganyar in academic year 2010/2011. Samples are taken within two groups namely, control and treatment group. The sample is taken by using Cluster Random Sampling method. The obtained data are collected by using test (for the concept understanding) whereas for the attitude and skill aspects the data are taken by using observation methods. The obtained data were analyzed by using t- test. The result shows that the implementation of active learning strategy has taken good effect towards students achievement in term of their attitude and skill aspects, but has not on the concept understanding of the students of class XI IPA of Karanganyar SMA Negeri 2. Keywords:, Active Learning Strategies, Mind Maps, Concept Understanding, Attitude And Skill vi

7 MOTTO Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajad. (Q.S. Al Mujaadalah: 11) Orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. (Q.S Asy-Syuuraa:43) Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani) Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan / diperbuatnya. ( Ali Bin Abi Thalib ) Tidak ada kesuksesan yang didapat dengan kemudahan, tetapi kesuksesan didapat dengan kesulitan dan air mata. (Penulis) vii

8 PERSEMBAHAN Karya ini aku persembahkan kepada: Pa e dan M ae yang tercinta, terima kasih atas doa, kasih sayang, restu serta nasihat dan pengorbanan yang menemani setiap langkahku baik disaat senang dan susah. Mas Tiyok dan adikku Zeni yang selalu menemani, terima kasih atas nasehat dan motivasi yang selalu membuatku tersenyum. Adi Setyawan yang selalu menemaniku disaat sulit dan mudah, terima kasih atas ketulusan kasih sayang dan motivasi serta perjuangannya selama ini. Bu harlita dan Pak joko, terima kasih atas bimbingan dan nasehatnya yang membuatku tetap bersemangat. Pak Puguh yang menjadi tempat keluh kesahku, memberikan semangat dan motivasi dikala aku sedang mengalami kesulitan, terimakasih atas bantuannya selama ini. Bu Lilis dan segenap keluarga besar SMA Negeri 2 Karanganyar, terima kasih atas kesempatan dan kerja sama yang diberikan dalam proses penelitian.. Nh, Nia, Devi, Rindu, Khotim, Yana tupang, Ipeh, Namel dan Sulis yang selalu bersama-sama disaat suka maupun duka, terima kasih atas waktu, semangat, persahabatan yang kalian berikan Teman-teman sebimbingan yang selalu memberikan motivasi, terima kasih atas kebersamaan kalian selama ini. Teman-teman Biologi 2007, terima kasih atas kebersamaan, persahabatan dan perjuangan yang tak akan terlupakan. Almamater. viii

9 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA dapat diselesaikan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa selama penelitian hingga terselesaikannya laporan ini, tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, atas segala bentuk bantuan yang telah diberikan, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Ketua Program Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Harlita S.Si, M.Si selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Joko Ariyanto S.Si, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Karanganyar yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian. 7. Guru mata pelajaran biologi kelas XI IPA yang senantiasa bekerja sama dan membantu kelancaran penelitian. 8. Siswa-siswi SMA Negeri 2 Karanganyar kelas XI IPA 2dan XI IPA 2 yang telah bekerja sama membantu kelancaran penelitian ini. 9. Bapak dan Ibu yang senantiasa commit memberikan to user dukungan dan doa restu. ix

10 10. Teman-teman dan semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu yang telah membantu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga segala bimbingan, dukungan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk penulis sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang berkepentingan. Surakarta, Januari 2012 Penulis x

11 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAJUAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv ABSTRAK... v HALAMAN MOTTO... vii HALAMAN PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4 BAB II. LANDASAN TEORI... 5 A. Tinjauan Pustaka Aspek Pemahaman Aspek Sikap Aspek Keterampilan Strategi Pembelajaran... 8 B. Penelitian Relevan C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian xi

12 1. Tempat Penelitian Waktu Penelitian B. Populasi dan Sampel Populasi Penelitian Sampel Penelitian Teknik Pengambilan Sampel C. Teknik Pengumpulan Data Variabel Penelitian Metode Pengumpuan Data Teknik Penyusunan Instrumen Analisis Instrumen D. Rancangan Penelitian E. Teknik Analisis Data Uji Keseimbangan Uji Hipotesis BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Deskripsi Data Pemahaman, Sikap dan Keterampilan Uji Prasyarat Analisis Uji Hipotesis B. Pembahasan BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan B. Implikasi C. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xii

13 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Aspek Sikap... 6 Tabel 2. Aspek Keterampilan Tabel 3. Rangkuman Hasil Try Out Uji Validitas Tabel 4. Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item Tabel 5. Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas Tabel 6. Kriteria Tingkat Kesukaran Tabel 7. Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran.. 24 Tabel 8. Tingkat Klasifikasi Daya Pembeda Tabel 9. Rangkuman Hasil Try Out Daya Beda Tabel 10. Rancangan Penelitian Posttest Only Control Groub Design Tabel 11. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan 28 Awal... Tabel 12. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan 29 Awal... Tabel 13. Distribusi Hasil Perhitungan Uji-t Kemampuan Awal Tabel 14. Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 23 Distribusi Pemahaman Siswa Kelas Kontrol... Distribusi Pemahaman Siswa Kelas Eksperimen... Distribusi Sikap Siswa Kelas Kontrol... Distribusi Sikap Siswa Kelas Eksperimen... Distribusi Keterampilan Siswa Kelas Kontrol... Distribusi Keterampilan Siswa Kelas Eksperimen... Deskripsi Pemahaman Ditinjau dari Strategi Pembelajaran. Deskripsi Sikap Ditinjau dari Strategi Pembelajaran... Deskripsi Pemahaman Ditinjau dari Strategi Pembelajaran. Hasil Uji Normalitas Pemahaman, Sikap dan Keterampilan xiii

14 Tabel 24 Tabel 25 Hasil Uji Homogenitas Pemahaman, Sikap dan Keterampilan Hasil Analisis Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Mind Maps Terhadap Pemahaman, Sikap dan Keterampilan Belajar Biologi Siswa xiv

15 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Contoh Gambar Mind Maps Gambar 2. Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Contoh Gambar Mind Maps... Skema Kerangka Berpikir... Skema Kerangka Penelitian... Perbandingan Pemahaman, Sikap dan Keterampilan Belajar Biologi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen xv

16 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Instrumen Penelitian a. Silabus b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen d. Lembar Kerja Siswa e. Kisi-kisi Soal Pemahaman f. Soal Pemahaman g. Kunci Jawaban Soal Pemahaman h. Kisi-Kisi Lembar Observasi Sikap Belajar i. Lembar Observasi Aspek Sikap Belajar. 106 j. Rubrik Penilaian Lembar Observasi Sikap k. Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterampilan Siswa l. Lembar Observasi Aspek Keterampilan Siswa. 111 m. Rubrik Penilaian Lembar Observasi Keterampilan Siswa n. Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintak Lampiran 2. Analisis Instrumen a. Uji Validitas, Reliabilitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Soal Kognitif b. Rangkuman Hasil Try Out Lampiran 3. Data Hasil Penelitian a. Daftar Nilai Awal Siswa Kelas XI IPA 3 (kontrol) b. Daftar Nilai Awal Siswa Kelas XI IPA 2 (eksperimen) c. Daftar Nilai Pemahaman Siswa Kelas XI IPA 3 (kontrol) d. Daftar Nilai Pemahaman Siswa Kelas XI IPA 2 (eksperimen) e. Daftar Nilai Sikap Siswa Kelas XI IPA 3 (kontrol) f. Daftar Nilai Sikap Siswa Kelas XI IPA 2 (eksperimen) g. Daftar Nilai Keterampilan Siswa Siswa Kelas XI IPA 3 (kontrol) h. Daftar Nilai Keterampilan Siswa Kelas XI IPA 2 (eksperimen) i. Distribusi Pemahaman, Sikap dan Keterampilan j. Deskripsi Data Lampiran 4. Uji Prasyarat a. Uji Kemampuan Awal b. Uji Normalitas c. Uji Homogenitas Lampiran 5. Uji Hipotesis a. Uji Hipotesis Pemahaman Siswa b. Uji Hipotesis Sikap Siswa c. Uji Hipotesis Keterampilan Siswa Lampiran 6. Dokumentasi a. Kelas Kontrol b. Kelas Eksperimen c. Mind Maps Kelas Eksperimen Lampiran 7. Perijinan xvi

17 xvii

18 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR Danik Wahyuningsih ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif Mind Maps terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (Quasi experiment) menggunakan Posstest Only Control Group Design.Variabel bebas berupa strategi pembelajaran aktif Mind Maps dan variabel terikat adalah hasil belajar biologi siswa. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Sampel pada penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 sebagai kelompok kontrol dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelompok eksperimen. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunkan teknik tes untuk hasil belajar ranah kognitif dan lembar observasi untuk hasil belajar ranah afektif serta psikomotor dan tes angket sebagai data pendukung. Teknik analisis data dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran aktif Mind Maps tidak berpengaruh nyata terhadap hasil belajar ranah kognitif tetapi berpengaruh nyata terhadap hasil belajar ranah afektif dan ranah psikomotor siswa kelas XI IPA SMA Negeri 2 Karanganyar. Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Aktif, Mind Maps, Hasil Belajar

19 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kualitas pembelajaran merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran. Pembelajaran merupakan perubahan sikap dan perilaku menuju ke arah yang lebih baik. Perubahan sikap dan perilaku menuju ke arah yang lebih baik menunjukkan adanya peningkatan kualitas pembelajaran yang dilalui. Peningkatan kualitas pembelajaran akan berdampak baik pada hasil belajar, sedangkan untuk memperoleh hasil belajar yang baik harus didukung dengan proses belajar yang baik pula. Proses belajar merupakan kegiatan mental mengolah bahan belajar atau pengalaman yang lain dimana dipengaruhi oleh faktor yang bersifat eksternal dan internal. Menurut Dimyati et al, (1994: 228) bahwa faktor intrernal yang mempengaruhi proses belajar adalah sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, unjuk hasil belajar, rasa percaya diri, mengolah bahan belajar, menggali hasil belajar, kebiasaan belajar dan cita-cita siswa. Faktor eksternal berupa lingkungan siswa disekolah seperti guru sebagai pembina siswa belajar, prasarana dan sarana dalam pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan keluarga dan kurikulum sekolah. Salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses belajar adalah peran guru sebagai pembina siswa belajar. Peran guru dalam mengajar membutuhkan langkah yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran. Kebanyakan guru dalam menyampaiakan materi pelajaran biologi masih menggunakan metode ceramah. Penyampaian materi dengan metode ceramah membuat siswa secara umum menganggap bahwa materi pelajaran biologi adalah materi yang membosankan, kurang menarik dan sulit untuk dipahami. Siswa kurang interaksi dalam kerjasama kelompok serta potensi yang dimiliki siswa tidak berkembang maksimal. Hal ini menyebabkan siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar biologi siswa tidak optimal dilihat dari rata-rata nilai ujian akhir semester commit biologi to dari user 39 siswa kelas eksperimen terdapat 1

20 2 24 siswa yang nilainya masih dibawah standar ketuntasan minimal. Hasil belajar yang tidak optimal dapat diperbaiki dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif. Wena (2009: 2) menegaskan penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Berkaitan dengan hal tersebut, dibutuhkan strategi pembelajaran aktif untuk memperbaiki rendahnya ketertarikan siswa dalam belajar biologi serta kurangnya kerjasama siswa untuk belajar aktif dalam kelompok. Tingginya ketertarikan siswa untuk belajar biologi akan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar serta meningkatkan kerjasama dalam kelompok. Penggunaan strategi belajar aktif akan meningkatkan hasil belajar keseluruhan baik ranah kognitif, psikomotorik maupun afektif. Yamin (2007: 82) menegaskan dengan belajar aktif siswa berusaha membangun pengetahuan dalam dirinya sehingga dalam proses pembelajaran terjadi perubahan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan dan keterampilan siswa baik dalam ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Strategi Mind Maps merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang baik untuk meningkatkan hasil belajar baik ranah kognitif, psikomotorik maupun afektif siswa. Strategi Mind Maps atau pemetaan pikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual maupun kelompok untuk mencatat pelajaran dan menghasilkan ide-ide. Ide-ide yang dihasilkan akan dituangkan dalam bentuk peta pemikiran memungkinkan siswa lebih mudah mengingat materi. Keunggulan dari strategi Mind Maps adalah merupakan strategi yang menekankan proses pembelajaran yang menarik, meningkatkan rasa tanggung jawab dan kerjasama kelompok siswa sehingga mampu mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki siswa secara optimal, memusatkan pikiran, meningkatkan pemahaman dan belajar lebih cepat, efisien, dan lebih mudah dan menyenangkan sehingga diharapkan dapat meningkat hasil belajar siswa. Bertolak dari latar belakang yang diuraikan di atas, maka telah dilakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Strategi Mind Maps Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA commit SMA to Negeri user 2 Karanganyar.

21 3 A. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang timbul antara lain : 1. Faktor eksternal dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, antara lain lingkungan siswa disekolah, prasarana dan sarana dalam pembelajaran. 2. Strategi pembelajaran aktif Mind Maps dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Hasil belajar siswa dapat dinilai dari berbagai ranah. B. Pembatasan Masalah Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti serta agar permasalahan tidak berkembang maka permasalahan penelitian dibatasi pada : 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2010/ Obyek Penelitian a. Faktor eksternal yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah lingkungan siswa sekolah yaitu strategi pembelajaran yang dilakukan guru. b. Strategi pembelajaran yang digunakan, adalah : 1) Strategi pembelajaran konvensional berupa strategi yang biasa diterapkan oleh guru kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar yaitu strategi belajar menggunakan ceramah disertai diskusi tanya jawab pada kelas kontrol. 2) Strategi Pembelajaran Mind Maps berupa membuat peta pemikiran mengunakan kertas gambar pada kelas eksperimen. c. Hasil belajar siswa dinilai pada kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.

22 4 C. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan: Bagaimana pengaruh strategi pembelajaran aktif Mind Maps terhadap hasil belajar biologi siswa? D. Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk : Mengetahui pengaruh strategi pembelajaran aktif Mind Maps terhadap hasil belajar siswa. E. Manfaat Penelitian Setelah perumusan masalah di atas diperoleh jawabannya, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Secara umum, penelitian ini memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan dalam pengajaran Biologi terutama dalam hal penggunaan strategi pembelajaran. Selain itu ketika guru mengetahui dan memahami kemampuan awal siswa, maka guru dapat mengatur proses belajar di kelas dengan menggunakan strategi yang tepat dalam menyampaikan materi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap mata pelajaran Biologi dan terus termotivasi untuk mencapai kompetensi-kompetensi dasar lainnya. b. Bagi guru / peneliti, dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memilih strategi pembelajaran serta memperbaiki sistem pembelajaran yang nantinya diterapkan dalam proses pembelajaran, c. Bagi pembaca / peneliti lain, dapat mengetahui gambaran tentang strategi pembelajaran yang efektif dan dapat pula digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya. d. Bagi sekolah, dapat bermanfaat untuk menciptakan dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dinamis commit dan to inovatif user di lingkungan sekolah.

23 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar Biologi Proses pembelajaran secara umum siswa mengalami interaksi dengan guru dan dengan siswa lainnya, dengan berakhirnya proses belajar maka siswa akan memperoleh suatu hasil belajar. Menurut Sumiati dan Asra (2008: 38) hasil belajar merupakan perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan. Biologi merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari tentang makhluk hidup dan lingkungannya. Pembelajaran biologi lebih menekankan pada keterampilan proses dalam mendapatkan materi sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar secara langsung. Keadaan tersebut sesuai dengan karakteristik pembelajaran sains. Materi diperoleh dari observasi maupun eksperimen secara langsung sehingga mempelajari biologi tidak hanya cukup dengan menghafal konsep materi yang ada tetapi juga dituntut untuk dapat menemukan fakta dari konsep-konsep tersebut. Belajar biologi secara bermakna baru akan dialami siswa apabila siswa telibat aktif secara intelektual, manual, dan sosial dalam pembelajaran. Menurut Rustaman, dkk (2002: 91) menyatakan dalam belajar sains siswa tidak hanya belajar produk saja, tetapi juga harus belajar aspek proses, sikap, dan teknologi agar siswa dapat benar-benar memahami sains secara utuh. Memahami sains dalam belajar biologi memungkinkan siswa mendapatkan hasil belajar dari berbagai ranah. Nana Sudjana (1995: 2) mengemukakan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotoris, masing-masing ranah adalah sebagai berikut: a. Ranah Kognitif Hasil belajar merupakan semua kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melakukan pembelajaran. Hasil belajar yang baik mengacu pada tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir. Pengumpulan commit data to untuk user ranah kognitif meliputi soal-soal 5

24 6 yang mencangkup 6 jenjang kemampuan yaitu C1 (mengingat), C2 (mengerti), C3 (memakai), C4 (menganalisis), C5 (menilai), dan C6 (mencipta) (Martinis Yamin, 2005: 35-36). b. Ranah Afektif Ranah afektif berhubungan dengan kemampuan menerima, merespon, menilai, mengorganisasi dan karakterisasi. Kemampuan menerima artinya mampu menerima fenomena dan stimulus. Merespon dalam arti mampu menunjukan perhatian secara aktif, melakukan, dan menanggapi sesuatu. Menilai dalam arti menunjukan perilaku yang mengandung nilai dan berkomitmen terhadap nilai tersebut. Mengorganisasi dalam arti menyusun nilai-nilai yang relevan kedalam suatu sistem, menentukan hubungan antar nilai serta memilih nilai yang dominan. Kemampuan memiliki karakter artinya suatu nilai telah menjadi karakternya (Kunandar, 2007: 386). Kategori perilaku dan kata kerja operasional yang mencakup aspek afektif dapat dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1. Ranah Afektif Variabel Konsep Aspek Indikator Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai (Sudijono. 2008:54) Characterization by a value or value complex (karakterisasi dengan suatu nilai atau kemplek nilai), yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadiaan dan tingkah lakunya (Sudijono, 2008: 56). Karakter Ketrampilan sosial Ketelitian Tanggung jawab Kedisiplinan Kejujuran Bekerja sama Menghargai

25 7 Tabel 1 mengenai aspek-aspek afektif di atas dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan lembar observasi untuk mengukur hasil belajar ranah afektif siswa (Sudijono, 2008: 56). Ranah Psikomotorik Ranah psikomotor berkaitan dengan gerakan refleks, merupakan tindakan yang ditunjukan tanpa belajar dalam menanggapi stimulus. Gerakan dasar, merupakan pola gerakan yang diwarisi yang terbentuk berdasarkan campuran gerakan refleks dengan gerakan yang lebih kompleks. Gerakan tanggap (perceptual), merupakan penafsiran terhadap segala rangsangan yang membuat seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kegiatan fisik, merupakan kegiatan yang memerlukan kekuatan otot, kekuatan mental, ketahanan, kecerdasan, kegesitan, dan kekuatan suara. Komunikasi tidak berwacana, merupakan komunikasi melalui gerakan tubuh. Gerakan tubuh ini merentang dari ekspresi mimik muka sampai gerakan koreografi yang rumit (Yulaelawati, 2004:63-64). Hirarki ranah psikomotor meliputi keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Hasil belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Ketercapaian hasil belajar proses pada pembelajaran biologi lebih diutamakan. Keterampilan proses sains perlu dikuasai siswa untuk mengungkap konsep-konsep materi melalui pengamatan, percobaan, berdiskusi, mengkomunikasikan hasil diskusi, serta bertanya (Sudijono, 2008: 57-59). Kategori perilaku dan kata kerja operasional yang mencakup aspek psikomotor tercantum dalam Tabel 2. Tabel 2. Ranah Psikomotor Variabel Konsep Aspek Indikator Ranah psikomotor berkaitan dengan keterampilan (skill) atau Gerakan refleks, merupakan Gerak refleks tindakan yang ditunjukan tanpa belajar dalam menanggapi stimulus (Yulaelawati.2004:63) Mengamati

26 8 kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Gerakan dasar, merupakan pola gerakan yang diwarisi yang terbentuk berdasarkan campuran gerakan refleks dengan gerakan yang lebih kompleks (Yulaelawati.2004:64) Gerakan Dasar Mencatat Gerakan tanggap (perceptual), merupakan penafsiran terhadap segala rangsangan yang membuat seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Hasil belajarnya berupa kewaspadaan dan kecermatan (Yulaelawati.2004:64). Kegiatan fisik, merupakan kegiatan yang memerlukan kekuatan otot, kekuatan mental, ketahanan, kecerdasan, kegesitan, dan kekuatan suara Gerakan tanggap Kegiatan fisik Membandingkan Mengajukan pertanyaan Mendiskusikan Menyimpulkan Menyusun menghubungkan Mempresentasikan Tabel 2 mengenai aspek-aspek afektif di atas dapat digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan lembar observasi untuk mengukur hasil belajar ranah afektif siswa (Yulaelawati.2004:64),. 2. Strategi Pembelajaran Aktif Mind Maps a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif Strategi pembelajaran merupakan rencana atau tindakan yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber dan media (Sanjaya, 2007: 126). Pendapat lain dikemukakan (Sudjana, 2005: 147) yang menyatakan bahwa strategi mengajar pada dasarnya adalah tindakan nyata yang dilakukan guru untuk melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang lebih efektif dan efisien. Cara-cara membawakan pengajaran itu merupakan pola dan urutan umum perbuatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pola dan urutan umum perbuatan guru dan commit murid to user merupakan suatu kerangka umum

27 9 kegiatan belajar mengajar yang tersusun dalam suatu rangkaian bertahap menuju tujuan yang ingin dicapai yakni keberhasilan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. b. Tujuan Strategi Pembelajaran Aktif Penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat perlu karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Menurut (Maridi, 2008: 1) strategi pembelajaran merupakan hal penting yang harus diperhatikan guru karena guru diharapkan mengenal berbagai berbagai jenis strategi belajar mengajar agar terampil dalam memilih strategi yang tepat untuk setiap proses pembelajaran. Wena (2009: 2) menambahkan penggunaan strategi dalam kegiatan pembelajaran sangat diperlukan karena untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Guru harus dapat menyampaikan materi dengan strategi pembelajaran yang bervariasi dan tentunya melibatkan peserta didik untuk terlibat aktif. Hisyam Zaeni (2007: xvi) menegaskan tujuan dari melibatkan siswa terlibat aktif adalah siswa dapat mempunyai jiwa kemandirian, menumbuhkan daya kreatifitas sehingga mampu membuat inovasi-inovasi. Strategi pembelajaran ini umum disebut dengan strategi pembelajaran aktif. Strategi pembelajaran aktif adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa aktif, siswa yang mendominasi aktivitas pembelajaran. Siswa secara aktif menggunakan otak baik untuk menemukan ide pokok, memecahkan permasalahan, atau mengaplikasikan apa yang baru dipelajari kedalam satu persoalan kehidapan nyata. Keunggulan dari strategi pembelajaran aktif adalah peserta didik turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Menurut Açikgöz (2003) dalam Güneyli (2008) Active learning is a learning process in which learners bears its responsibility, is given the opportunities to make self regulation and take decission about the different aspects of that process and is forced to use his mental skills during the learning by the agent of complicated instructional works. Pembelajaran aktif merupakan suatu proses pembelajaran dimana siswa bertanggung jawab dan diberi kesempatan untuk mengatur diri

28 10 dalam mengambil keputusan dalam aspek yang berbeda dengan menggunakan ketrampilan mental dalam pembelajaran. c. Strategi Mind Maps Strategi pembelajaran merupakan hal penting memuat berbagai alternatif yang harus dipertimbangkan untuk dipilih dalam rangka perencanaan pengajaran. Gulo (2002: 2) mengemukakan kegiatan guru dan murid dalam proses belajarmengajar terdiri atas macam-macam bentuk. Keseluruhan bentuk tersebut adalah pola dan ururtan umum kegiatan guru dan murid. Seorang guru harus memikirkan dan memilih strategi yang tepat sebelum merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Salah satu strategi pembelajaran yang diterapkan adalah strategi Mind Maps. Mind Maps atau yang disebut peta pemikiran menurut Silberman (2007: 188) adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasikan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Pendapat lain dari Buzan (2009: 6) bahwa Mind Maps merupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi dari otak. DePorter (2006: 153) menambahkan peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan atau perhatian. Menurut Suryabrata (2004: 4) perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas belajar yang dilakukan. Mencatat merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dari aktivitas belajar. Buzan (2010: 6) berpendapat bahwa Mind Maps adalah cara mencatat yang kreatif, efektif untuk menemukan peta pemikiran yang akan dipelajari. Mind Maps selalu menggunakan warna, garis simbol, lambang, kata-kata, gambar serta garis lengkung sehingga dapat menciptakan sesuatu yang menyenangkan untuk dipandang, dibaca, direnungkan dan diingat. d. Langkah-langkah Pembelajaran Mind Maps Buzan (2010: 21-23) mengemukakan tujuh langkah cara dalam membuat Mind Maps adalah sebagai berikut: commit 1) memulai to user dari bagian tengah permukaan

29

30

31 13 notes goes back to the inherent nature of mind mapping. Manfaat dari pembelajaran Mind maps adalah memberikan manfaat yang tak terduga bagi siswa dalam melakukan presentasi. Peta pemikiran yang berkembang baik dengan menggunakan ikon dan simbol akan memberikan ringkasan serta deskripsi yang jelas dari titik-titik kunci dari sebuah materi sehingga dapat memberikan kepercayaan diri bagi siswa dalam melakukan presentasi. f. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Mind Maps Keunggulan dari strategi Mind Maps menurut Buzan (2010: 10) adalah meningkatkan kreatifitas dalam pembelajaran, menghemat waktu dalam belajar, dapat berkonsentrasi memecahkan masalah, mengatur dan menjernihkan pikiran, meningkatkan daya ingat serta belajar menjadi lebih mudah, cepat dan efisien. Dilihat dari beberapa keunggulan diatas, maka strategi Mind Maps sangat diperlukan karena memiliki beberapa manfaat. Menurut Mohamad Naim (2009: 99) strategi pembelajaran Mind Maps memiliki manfaat sebagai berikut : 1) Mengaktifkan seluruh bagian otak 2) Membersihkan pikiran dari kekacauan mental 3) Memusatkan perhatian pada suatu subyek 4) Mengembangkan cara pengaturan pikiran secara terperinci sekaligus dapat menunjukkan gambaran umum 5) Menunjukkan hubungan antar bagian informasi yang terpisah 6) Memberikan gambaran grafis tentang subyek 7) Mengelompokkan dan menata konsep serta membandingkan 8) Membuat pikiran tetap aktif dan membantu dalam memecahkan masalah 9) Membantu menanggapi dan menangkap pikiran dari segala arah. Oscar Wilde (1993: 3) menambahkan keunggulan dari pembelajaran Mind maps sebagai berikut : 1) Singkat tanpa memerlukan banyak kalimat 2) Tidak perlu membaca banyak kalimat cukup dengan mengembangkan kata 3) Memberikan fleksibilitas ketika mendapat pertanyaan akan bergerak langsung ke pemetaan pikiran tanpa membuka-buka tumpukan buku.

32 14 Sedangkan kelemahan dari strategi Mind Maps menurut Dhida Dwi Kurniawati (2010: 38) adalah sebagai berikut : 1) Hanya siswa yang aktif terlibat 2) Tidak sepenuhnya murid belajar 3) Mind Maps siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan dalam memeriksa Mind Maps siswa 4) Membutuhkan waktu yang lama serta kreatifitas yang tinggi bagi siswa dalam membuat Mind Maps yang bagus rapi dan menarik perhatian. 5) Memerlukan kerjasama kelompok dalam pembuatan Mind Maps dengan peta pemikiran yang luas. B. Penelitian yang Relevan Strategi pembelajaran aktif Mind Maps dipilih karena dinilai sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mohammad Naim (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik Peta Pikiran (Mind Mapping) memiliki manfaat yang baik untuk meningkatkan potensi akademis (prestasi belajar) fisika maupun potensi kreatif yang terdapat dalam diri siswa. Penelitian tentang penerapan Mind Maps juga dilakukan oleh Dhida Dwi Kurniawati (2009). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Mind mapping dan keaktifan belajar dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS. Retno Hermawati (2009) menyatakan penerapan metode peta pikiran dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan keterampilan menulis cerita pendek. Dari penelitian Tugiyati (2009) bahwa metode pembelajaran Mind Mapping berhasil meningkatkan partisipasi belajar siswa dan penguasaan materi IPS, hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas siswa. Harry Purnomo (2008) juga mendapatkan hasil penelitian bahwa strategi pembelajaran Mind Mapping dapat lebih mudah menguasai materi keseimbangan harga pasar.

33 15 C. Kerangka Berpikir Tujuan dari pembelajaran adalah arah atau sasaran yang akan dituju oleh proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik akan mempengaruhi hasil yang diperoleh sehingga hal ini berdampak kualitas pembelajaran itu sendiri. Kualitas pembelajaran akan meningkat seiring dengan meningkatnya hasil belajar siswa yang sepenuhnya didukung oleh proses belajar yang berkualitas. Kinerja guru dalam membelajarkan siswa merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi proses belajar. Proses pembelajaran yang baik memungkinkan untuk memperoleh hasil belajar yang baik pula. Kenyataan yang ada kebanyakan kinerja guru dalam membelajarkan siswa masih kurang berkualitas khususnya pada mata pelajaran biologi. Pembelajaran yang masih bersifar teacher centered menyebabkan siswa kurang menyukai pelajaran biologi karena dianggap sulit dipahami dan kurang menarik. Hal ini berakibat kurangnya tanggung jawab siswa untuk belajar aktif dan kreatif dalam kelompok, siswa menjadi bosan, siswa kurang memahami materi sehingga berpengaruh pada hasil belajar yang kurang optimal. Usaha dalam memperbaiki hasil belajar yang kurang optimal tersebut diperlukan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran diperlukan untuk memperoleh tujuan yang diinginkan. Maka dari itu, perlu menerapkan strategi pembelajaran aktif Mind Maps untuk memperbaiki rendahnya pemahaman siswa, meningkatkan ketertarikan siswa untuk belajar aktif dan kreatif dalam kerjasama dengan kelompok, hal ini potensi siswa akan berkembang sehingga hasil belajar yang diperoleh meningkat. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka pemikiran seperti pada skema sebagai berikut : \

34 16 X 0 Y X 0 Y K X 0 Y A Uji-t Uji-t X X 0 Y P Uji-t X 1 Y K X 1 Y X 1 Y A X 1 Y P Gambar 3. Skema Paradigma Pembelajaran Keterangan: X : Pembelajaran X 0 X 1 Y X 0 Y k X o Y a X o Y p X 1 Y k, X 1 Y a, X 1 Y p, : Pembelajaran metode ceramah (kelompok kontrol) : Pembelajaran dengan strategi Mind Maps (kelompok eksperimen) : Hasil belajar : Hasil belajar kognitif siswa kelompok kontrol : Hasil belajar afektif siswa kelompok kontrol : Hasil belajar psikomotorik siswa kelompok kontrol : Hasil belajar kognitif siswa kelompok eksperimen : Hasil belajar afektif siswa kelompok eksperimen : Hasil belajar psikomotorik siswa kelompok eksperimen D. Hipotesis Berdasarkan uraian pada tinjauan pustaka dan kerangka berpikir serta penelitian yang relevan, maka disusun hipotesis sebagai berikut : H 0 : Tidak ada pengaruh strategi pembelajaran aktif Mind maps terhadap hasil belajar siswa. H A : Ada pengaruh strategi pembelajaran aktif Mind maps terhadap hasil belajar siswa.

35 17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Karanganyar kelas XI IPA semester I tahun pelajaran 2011/ Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahaptahap pelaksanaannya diperkirakan sebagai berikut: a. Tahap Persiapan Tahap persiapan, meliputi: permohonan pembimbing, survey sekolah yang bersangkutan, pengajuan judul skripsi, pembuatan proposal, pembuatan instrumen penelitian, dan perijinan penelitian yang dilaksanakan pada bulan Mei 2011 sampai Agustus 2011 b. Tahap Penelitian Tahap penelitian, meliputi : Semua kegiatan yang dilaksanakan di tempat penelitian yang meliputi uji coba instrumen penelitian, dan pengambilan data. Dilaksanakan pada bulan September 2011 sampai Oktober 2011 c. Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian, meliputi : analisa data dan penyusunan laporan. Dilaksanakan bulan Oktober 2011 sampai Desember 2012 B. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian Riduwan (2009:10) menyatakan bahwa Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA semester I SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2011/

36 18 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri atau keadaan yang mewakili seluruh populasi (Ridwan, 2009: 56; Slamet, 2006: 42). Sampel merupakan unit analisis yang dipilih didalam berbagai unit pengambilan sampel, dan sampel tersebut selanjutnya akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Try out dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 4 SMA Negeri 2 Karanganyar. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Cluster Random Sampling (penarikan sampel secara berumpun) yaitu dengan mengambil sampel secara acak dalam kelompok-kelompok tertentu (Y.Slameto, 2006: 51). Dari 5 kelas pada kelas XI di SMA Negeri 2 Karanganyar diambil dua kelas untuk dijadikan sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. C. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang menjadi sumber objek pengamatan dan sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa yang diteliti. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu : a. Variabel bebas Variabel bebas merupakan variabel perlakuan yaitu variabel yang dipilih untuk dicari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran aktif Mind Maps. b. Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang kehadirannya dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi siswa yang mencakup ranah afektif, kognitif, dan psikomotor.

37 19 2. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk pengambilan data adalah sebagai berikut: a. Teknik Tes Tes sebagai instrument pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Teknik tes digunakan untuk mengambil data hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes berbentuk tes obyektif yaitu bentuk pilihan ganda. b. Teknik Non tes 1) Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data, mengambil catatan-catatan dan menelaah dokumen yang ada yang dimiliki kaitan dengan obyek penelitian. Data yang dikumpulkan dengan teknik ini adalah data nilai siswa ujian akhir semester mata pelajaran biologi. 2) Teknik pengamatan (observasi) Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. Objek penelitian yang diamati adalah proses belajar mengajar di kelas yang mencakup cara mengajar guru, kondisi kelas dan kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Teknik observasi ini digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah afektif dan psikomotor. 3. Teknik Penyusunan Instrumen a. Pengukuran Hasil Belajar Ranah Kognitif Pengukuran hasil belajar ranah kognitif menggunakan teknik tes dengan langkah-langkah penyusunan tes sebagai berikut: 1) Pemilihan materi berdasarkan kurikulum dan Kompetensi Dasar. 2) Pembuatan indikator dan tujuan pembelajaran ranah kognitif. 3) Pembuatan alat ukur sesuai commit dengan to indikator. user

38 20 4) Pembuatan kisi-kisi soal sesuai dengan indikator. 5) Soal-soal yang dibuat mencangkup empat tingkatan kemampuan yaitu C1 (mengingat), C2 (mengerti), C3 (memakai), C4 (menganalisis). 6) Penyusunan item soal. 7) Pengujian kesahihan item menggunakan uji validitas dengan rumus koefisien Product moment dari Karl Pearson dan uji reliabilitas dengan rumus Kuder Richardson (KR-20). 8) Pengujian tingkat kesukaran item soal obyektif dan uji daya pembeda item soal. 9) Soal digunakan untuk posttest. b. Pengukuran Ranah Afektif Pengukuran ranah afektif menggunakan lembar observasi dengan pernyataan tertutup. Penilaian dilakukan oleh tiga observer dengan melakukan checklist ( ). Ranah afektif menurut Sudijono (2008: 58) meliputi lima jenjang kemampuan yaitu (1) receiving (penerimaan), (2) responding (menanggapi), (3) valuing (menilai), (4) organization (mengorganisasi), dan (5) characterization by a value or value complex (karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai). Penilaian ranah afektif hanya pada jenjang ke 5 yaitu karakterisasi nilai berupa karakter dan keterampilan sosial yang dijabarkan dalam tiap indikator dan tujuan pembelajaran ranah afektif. Uji kesahihan menggunakan triangulasi penyelidik dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data dengan membandingkan hasil pengamatan observer satu dengan yang lain. c. Pengukuran Ranah Psikomotor Pengukuran ranah psikomotor dengan menggunakan lembar observasi dengan pernyataan tertutup. Observasi dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap keterampilan siswa saat proses belajar mengajar berlangsung. Penilaian ranah psikomotorik meliputi penilaian keterampilan siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Pengamatan dan penilaian dilakukan oleh tiga observer dengan tanda cecklist ( ).Menurut Ella Yulaelawati (2004: 59-63) ranah

39 21 psikomotorik meliputi 5 aspek yaitu P1 (gerakan refleks), P2 (gerakan dasar), P3 (gerakan tanggapan), P4 (kegiatan fisik). 4. Analisis Instrumen Penilaian ranah kognitif menggunakan bentuk tes obyektif. Instrumen penilaian ranah afektif dan psikomotorik yang digunakan berupa lembar observasi untuk penilaian yang dilakukan oleh guru. Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas soal. Kelayakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini maka dilakukan uji kelayakan yang diuji dengan statistik sebagai berikut: a. Validitas Validitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk, isi dan item/butir soal. Validitas butir soal dan butir angket dihitung dengan menggunakan rumus koefisien Product moment dari Karl Pearson sebagai berikut: N R xy = 2 { N x xy x y x }{ N y y } Keterangan : R xy: koefisien korelasi antara x dan y n : cacah subyek yang dikenai tes (instrumen) X : skor untuk butir ke-i Y : skor total (dari subyek uji coba) Jika harga ruv < r tabel, maka korelasi tidak signifikan sehingga item pertanyaan dikatakan tidak valid. Dan sebaliknya, jika ruv > r tabel maka item petanyaan dinyatakan valid (Suharsimi Arikunto, 2002: 72). Hasil try out uji validitas tes kognitif secara lengkap disajikan pada Tabel 3 dan selengkapnya pada Lampiran 2.

40 22 Tabel 3. Rangkuman Hasil Try Out Uji Validitas Instrumen Penelitian Jumlah Item Keputusan Uji Validitas Valid Invalid Kognitif Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan uji validitas soal kognitif menunjukkan item yang valid sebanyak 36 item dan item invalid sebanyak 4 item. Validitas lembar observasi untuk penilaian hasil belajar ranah psikomotor dan afektif dilakukan dengan memanfaatkan pengamat atau penyelidik untuk pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lain membantu mengurangi penyimpangan dalam pengumpulan data yaitu dengan membandingkan hasil pengamatan tiga observer. b. Reliabilitas Reliabel artinya dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berulang-ulang. Reliabilitas instrumen diukur menggunakan rumus Kuder Richason (KR-20) sebagai berikut: r 11 2 n S n 1 S 2 pq Keterangan: r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan n = banyaknya item S = standar deviasi dari tes p = proporsi siswa yang menjawab item dengan benar q = proporsi siswa yang menjawab item dengan salah (1 p) pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q S t S t = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total Penilaian reliabilitas butir soal atau item dapat dilihat pada Tabel 4.

41 23 Tabel 4. Skala Penilaian Reliabilitas Butir Soal atau Item. No Skala Keterangan ,8 1,00 0,6 0,799 0,4 0,599 0,2 0,399 0,00 0,199 Sangat Tinggi (ST) Tinggi (T) Cukup (C) Rendah (R) Sangat Rendah (SR) (Suharsimi Arikunto, 2002 : ) Hasil try out uji reliabilitas soal tes kognitif secara lengkap disajikan pada Tabel 5 dan selengkapnya pada Lampiran 2. Tabel 5. Rangkuman Hasil Try Out Uji Reliabilitas. Instrumen Penelitian Jumlah Item Kriteria Keputusan Uji Reliabilitas Kognitif 40 Tinggi 0,886 Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil uji reliabilitas tes kognitif menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R 20) diperoleh r 11 Kriteria tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel 6. = 0,886 yang berarti bahwa koefisien reliabilitas soal tes kognitif tinggi. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian reliabel atau memiliki ketetapan tinggi untuk digunakan. c. Indeks Kesukaran Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab benar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar atau bisa dikatakan bahwa soal yang baik adalah soal dengan kategori sedang. Untuk mengukur tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan rumus : P = Keterangan : P = tingkat kesukaran item soal B = jumlah siswa yang menjawab benar Js = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

42 24 Tabel 6. Kriteria Tingkat Kesukaran No Nilai p Keterangan ,00 p < 0,30 0,00 p < 0,30 0,00 p < 0,30 Sukar Sedang Mudah Hasil try out uji taraf kesukaran tes kognitif secara lengkap disajikan pada Tabel 7 dan selengkapnya pada Lampiran 2. Tabel 7. Rangkuman Hasil Try Out Uji Taraf Kesukaran. Variabel Jumlah Soal Kriteria Mudah Sedang Sukar Soal Jaringan Hewan Tabel 7 menunjukkan bahwa hasil uji taraf kesukaran diperoleh soal yang mempunyai indeks kesukaran mudah sebanyak 15 soal, sedang 23 soal, dan sukar sebanyak 2 soal. d. Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan yang berkemampuan kurang. Suatu soal yang mempunyai daya pembeda tinggi mengisyaratkan bahwa soal tersebut dapat membedakan siswa yang pandai dengan yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda adalah: Keterangan : J : Jumlah peserta tes : banyaknya peserta kelompok atas : banyaknya peserta kelompok bawah Y : skor total (dari subyek uji coba) BA: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar BB: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

43 25 : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Tingkatan klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Tingkatan Klasifikasi Daya Pembeda. No Nilai D Keterangan Negatif jelek (poor) cukup (satisfactory) baik (good) baik sekali (excellent) butir soal dibuang (Suharsimi Arikunto, 2002:218) Hasil try out uji daya beda tes kognitif secara lengkap disajikan pada Tabel 9 dan selengkapnya pada Lampiran 2 Tabel 9. Rangkuman Hasil Try out Uji Daya Beda. Variabel Jumlah Kriteria Soal Negatif Jelek Cukup Baik Baik sekali Soal Jaringan Hewan Tabel 9 menunjukkan bahwa hasil uji daya beda diperoleh soal yang mempunyai indeks deskriminasi baik sebanyak 9 soal, cukup sebanyak 27 soal, dan jelek sebanyak 4 soal. Soal yang memiliki indeks diskrimitif jelek sebanyak 4 soal tidak dipakai (drop) dan 27 soal yang memiliki indeks diskrimitif cukup dan baik dipakai. D. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu (Quasi experimental reseach). Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dengan pemberian perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimen. Perlakuan pada kelompok eksperimen dengan penambahan pengalaman belajar dengan strategi pembelajaran aktif Mind Maps sesuai dengan rancangan rencana pembelajaran. Kelompok kontrol diperlakukan metode ceramah disertai diskusi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Only Design.

44 26 Rancangan penelitian Randomized Control Only Design ini dapat digambarkan pada tabel 10 berikut: Group Treatment Post Test Eksperimen Group (R) X T 2 Control Group (R) - T 2 Keterangan: X : Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen yaitu dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif Mind Maps T 2 : Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (R) : Random assigment (pemilihan kelompok secara random) E. Teknik Analisis Data Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis perbedaan dua perlakuan dengan uji t (t test), dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Uji Kesetimbangan Uji ini dilakukan pada saat kedua kelompok belum dikenai perlakuan bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut seimbang. Secara statistik, apakah terdapat perbedaan mean yang berarti dari dua sampel yang independen. Uji yang digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut seimbang digunakan uji-t. Sebelum uji-t dilakukan uji prasyarat yaitu uji Anderson-Darling untuk uji normalitas dan uji Levene s untuk uji homogenitas. a. Uji Normalitas Perhitungan uji normalitas sampel menggunakan uji Anderson-Darling pada Minitab 16. 1) Hipotesis H 0 : µ 1 = µ 2 (sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal) H 1 : µ 1 µ 2 (sampel tidak berasal commit dari populasi to user yang terdistribusi normal)

45 27 2) Taraf signifikan (α) = 0,05 3) Keputusan uji untuk nilai probabilitas (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi α = 0,05, H 0 diterima 4) Keputusan uji untuk nilai probabiliti (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi α = 0,05, H 0 diterima Hasil perhitungan uji normalitas kemampuan awal dengan menggunakan uji Anderson-Darling dapat dilihat pada Tabel 11 dan selengkapnya pada Lampiran 4. Tabel 11. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kemampuan Awal Kemampuan awal p-value Kriteria Keputusan (kognitif, afektif, psikomotor) Kelompok kontrol Kelompok eksperimen H 0 0,620 0,395 p-value > 0,05 Diterima Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol dan eksperimen memiliki p-value > 0,05 sehingga sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal b. Uji Homogenitas Perhitungan uji homogenitas sampel menggunakan uji Levene s pada Minitab 16. 1) Hipotesis H 0 : µ 1 = µ 2 (samua variasi homogen) H 1 : µ 1 µ 2 (tidak semua variasi homogen) 2) Taraf signifikan (α) = 0,05 3) Keputusan uji untuk nilai probabilitas (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi α = 0,05, H 0 diterima 4) Kesimpulan: a. Semua variasi sampel homogen jika H 0 diterima. b. Tidak semua variasi homogen jika H 0 ditolak. Hasil perhitungan uji homogenitas kemampuan awal dengan menggunakan uji Levene s dapat dilihat pada Tabel 12 dan selengkapnya pada Lampiran 4.

46 28 Tabel 12. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kemampuan Awal. Kemampuan awal p-value Kriteria Keputusan (kognitif, afektif, psikomotor) Kelompok control Kelompok eksperimen H 0 0,960 0,873 p-value > 0,05 Diterima Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol dan eksperimen memiliki p-value > 0,05 sehingga sampel berasal dari populasi yang homogen. c. Uji Kesetimbangan Perhitungan uji kesetimbangan sampel menggunakan T-test pada Minitab 16. 1) Hipotesis H 0 : µ 1 = µ 2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama) H 1 : µ 1 µ 2 (kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama) 2) Taraf signifikan (α) = 0,05 3) Keputusan uji untuk nilai probabilitas (p-value) lebih besar dari nilai signifikasi α = 0,05, H 0 diterima. 4) Kesimpulan: a. Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama jika H 0 diterima. b. Kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang tidak sama jika H 0 ditolak. Hasil perhitungan uji kesetimbangan 2 sample t test dapat dilihat pada Tabel 13 dan selengkapnya pada Lampiran 4. Tabel 13. Rangkuman Hasil Perhitungan Uji-t Kemampuan Awal Kemampuan awal (kognitif, afektif, psikomotor) p-value Kriteria Keputusan H 0 0,703 p-value > 0,05 Diterima Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa kemampuan awal siswa pada kelompok kontrol dan eksperimen memiliki p-value > 0,05 sehingga dapat diartikan bahwa sampel yang berasal dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama.

47 29 2. Uji Hipotesis Uji hipotesis pada penelitian menggunakan uji t dengan menggunakan bantuan program Minitab 16.

48 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi a. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Keseluruhan Penelitian mendapatkan hasil belajar biologi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil perhitungan distribusi hasil belajar biologi siswa sesudah penelitian dapat dilihat pada tabel berikut : 1) Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Tabel 14. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Kelas Kontrol No Interval Nilai Batas Bawah Frekuensi , , , , , ,5 3 Jumlah 41 Tabel 15. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Kelas Eksperimen No Interval Nilai Batas Bawah Frekuensi , , , , , ,5 5 Jumlah 39 30

49 31 Berdasarkan Tabel 14, tabel 15 di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a) Tabel 14 menunjukan 26 siswa nilainya kurang dari 75 (batas tuntas nilai biologi SMA Negeri 2 Karanganyar), artinya lebih dari 25% siswa belum mencapai ketuntasan. b) Tabel 15 menunjukan 18 siswa nilainya kurang dari 75 (batas tuntas nilai biologi SMA Negeri 2 Karanganyar), artinya lebih dari 25% siswa belum mencapai ketuntasan. 2) Diskripsi Data Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Tabel 16. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Kelas Kontrol No Interval Nilai Batas Bawah Frekuensi , , , , , , ,5 1 Jumlah 41 Tabel 17. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Kelas Eksperimen No Interval Nilai Batas Bawah Frekuensi , , , , , , ,5 5 Jumlah 39

50 32 Pada Tabel 16 dan 17 di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a) Tabel 16 menunjukan 24 siswa nilainya kurang dari 75 (batas tuntas nilai biologi SMA Negeri 2 Karanganyar), artinya lebih dari 25% siswa belum mencapai ketuntasan. b) Tabel 17 menunjukan 16 siswa nilainya kurang dari 75 (batas tuntas nilai biologi SMA Negeri 2 Karanganyar), artinya lebih dari 25% siswa belum mencapai ketuntasan. 3) Diskripsi Data Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotorik Tabel 18. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Kelas Kontrol. No Interval Nilai Batas Bawah Frekuensi , , , , , ,5 2 Jumlah 41 Tabel 19. Distribusi Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Kelas Eksperimen. No Interval Nilai Batas Bawah Frekuensi , , , , , ,5 8 Jumlah 39

51 33 Berdasarkan Tabel 18 dan tabel 19 di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut: a) Tabel 18 menunjukan 25 siswa nilainya kurang dari 75 (batas tuntas nilai biologi SMA Negeri 2 Karanganyar), artinya lebih dari 25% siswa belum mencapai ketuntasan. b) Tabel 19 menunjukan 15 siswa nilainya kurang dari 75 (batas tuntas nilai biologi SMA Negeri 2 Karanganyar), artinya lebih dari 25% siswa belum mencapai ketuntasan. b. Hasil Belajar Biologi Ditinjau dari Strategi Pembelajaran Data hasil penelitian berupa hasil belajar siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif berupa penilaian produk atau konten yaitu pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, ranah psikomotor merupakan penilaian pada proses pembelajaran yang berupa keterampilan, dan ranah afektif berupa penilaian sikap. Data hasil belajar diperoleh dari dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas XI IPA 3 sebanyak 41 siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional sebagai kelompok kontrol dan kelas X IPA 2 sebanyak 39 siswa dengan strategi pembelajaran aktif Mind Maps. Berikut adalah data penelitian hasil belajar biologi siswa: 1) Hasil Belajar Biologi Ranah Kognitif Data penelitian hasil belajar biologi ranah kognitif pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan terangkum pada Tabel 20 sebagai berikut: Tabel 20. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Ditinjau dari Strategi Pembelajaran. Hasil Statistik Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen (Mind maps) Rata-rata 71,195 75,205 Standar deviasi 9,786 10,722 Variansi 95, ,957 Minimum Maksimum Median N 41 39

52 Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata nilai kognitif siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Standar deviasi dan variansi pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol artinya tingkat keragaman dan penyimpangan dari nilai rata-rata pada kelompok eksperimen lebih besar. Rentang nilai maksimum pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama, sedangkan nilai minimum pada kelompok kontrol lebih rendah dari pada kelompok eksperimen. Median atau nilai tengah pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. 2) Hasil Belajar Biologi Ranah Afektif Data penelitian hasil belajar biologi ranah afektif pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan terangkum pada Tabel 21 di bawah ini: Tabel 21. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Ditinjau dari Strategi Pembelajaran. Hasil Statistik Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen (Mind maps) Rata-rata 66,146 73,282 Standar deviasi 12,275 14,286 Variansi 150,678 24,103 Minimum Maksimum Median N Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata nilai afektif siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Standar deviasi pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol, namun variansi pada kelompok kontrol lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen. Rentang nilai minimum kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Sedangkan rentang maksimum antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sama. Namun median atau nilai tengah pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. 34

53 3) Hasil Belajar Biologi Ranah Psikomotor Data penelitian hasil belajar biologi ranah psikomotor pada kelompok kontrol kelas dan kelompok eksperimen selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3 dan terangkum pada Tabel 22 sebagai berikut: Tabel 22. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotor Ditinjau dari Strategi Pembelajaran. Hasil Statistik Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen (Mind maps) Rata-rata 66,28 73,487 Standar deviasi 11,921 13,686 Variansi 142, ,309 Minimum Maksimum Median N Tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata nilai kognitif siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Standar deviasi pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol, namun variansi pada kelompok kontrol lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen. Rentang nilai minimum dan maksimum kelompok eksperimen lebih tinggi dari kelompok kontrol. Namun median atau nilai tengah pada kelompok eksperimen lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Berdasarkan data pada Tabel 20, Tabel 21, dan Tabel 20 dapat dibuat diagram batang perbandingan hasil belajar biologi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen seperti pada Gambar 4. 35

54 36 RATA-RATA HASIL BELAJAR Gambar 4. Perbandingann Hasil Belajar Biologi Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen. Gambar 4 eksperimen lebih tinggi menunjukan rata-rata hasil belajar siswa maupun psikomotor. Keadaan tersebut menunjukan bahwa strategi pembelajaran aktif Mind maps meningkatkan hasil belajar siswa. a. Uji Normalitas HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI STRATEGI PEMBELAJARAN 71,195 66,146 66,268 KELOMPOKK KONTROL 75,205 KELOMPOK EKSPERIMEN STRATEGI PEMBELAJARAN 73,487 73,282 daripada kelas kontrol baik dari aspek kognitif, afektif 2. Uji Prasyarat Analisis populasi yang terdistribusi normal. Populasi yang terdistribusi normal merupakan prasyarat dari uji hipotesis dengan t-test. Perhitungan uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Anderson-Darling pada minitab 16. Kriteria pengujian pada uji ini yaitu data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika nilai probabilitasnyaa (p-value) lebih besar dari nilai nyata α = 0,05. Hasil uji normalitas hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor secara lengkap disajikan Lampiran 4 dan terangkum dalam Tabel 23. KOGNITIF AFEKTIF PSIKOMOTOR pada kelas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa sampel berasal dari Tabel 23. Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Biologi pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen. P-value Hasil Keputusan Kelompok Kelompok Kriteria Belajar Uji H Kontrol Eksperimen 0 Kognitif 0,539 commit 0,696 to user p-value Diterima,

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA

SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SKRIPSI PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP PEMAHAMAN, SIKAP DAN KETERAMPILAN DARI HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA Oleh : DANIK WAHYUNINGSIH X 4307023 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DISERTAI MODUL HASIL PENELITIAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: YUNIAR PRASASTI

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 2 Mei 2011 Halaman 1-8 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MIND MAPS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR EFFECT OF ACTIVE LEARNING

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: DEVY ZULYKA P K4307023

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REFLEKTIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : ABDI PRASETYO K4309001 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

: MARINDA MEGA NURFITRIANI K

: MARINDA MEGA NURFITRIANI K KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014 DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY DISERTAI MIND MAP SKRIPSI Oleh : MARINDA MEGA

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSTAD (INQUIRY- STAD)

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSTAD (INQUIRY- STAD) STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSTAD (INQUIRY- STAD) DAN INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SMA N 2 KARANGANYAR SKRIPSI Oleh: ASRI NAFI A DEWI X4307018 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI BAHASA PENGANTAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS X IMERSI SMA NEGERI 4 SURAKARTA Skripsi Oleh: Triliana Nurprikawati K4306012 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K

Skripsi. Oleh: Gilang Ramadhan K PEMBELAJARAN FISIKA GASING MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DAN DISKUSI PADA MATA PELAJARAN FISIKA SMA KELAS X MATERI GERAK LURUS DITINJAU DARI MINAT SISWA Skripsi Oleh: Gilang Ramadhan K 2310046 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Surakarta pada kelas X Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI JUMAPOLO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: ANDI WAHYUDI K4310005 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN FISHBOWL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN FISHBOWL PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN FISHBOWL DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF KELAS X SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : WAHYU

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMP Negeri 5 Karanganyar yang beralamat di Jln. Lawu No. 368, Karanganyar pada kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA DI PURWODADI GROBOGAN Tesis Untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, KEAKTIFAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: DIANA FATIHATUL ULUMI K4310020 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING DIPADU DIAGRAM ROUNDHOUSE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: SISKA RAHMAWATI K4310078 FAKULTAS

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN

PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DAN RETENSI MENGGUNAKAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DAN CERAMAH BERVARIASI PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 2 SURAKARTA

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS DIMENSI

PERBEDAAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS DIMENSI PERBEDAAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS DIMENSI KOMPETENSI ILMIAH ANTARA PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBASIS POTENSI LOKAL DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 CEPOGO SKRIPSI

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DILENGKAPI MEDIA ANIMASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI LIMBAH DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MAKE A MATCH DAN CARD SORT SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : NURUL

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI SNOW BALLING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMP N 1 SANDEN. Skripsi.

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI SNOW BALLING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMP N 1 SANDEN. Skripsi. PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI SNOW BALLING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA SMP N 1 SANDEN Skripsi Oleh: ADHI WISNU SASONGKO K4306001 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : VITA ANGGUN CAHYANI K4308059 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-2 SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : FITRI ASTUTI WAHYU UTAMI K4310029

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di SMA Negeri Karangpandan kelas X tahun pelajaran 2012/2013 yang beralamat

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN JIGSAW DAN STAD TERHADAP TINGKAT AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK (Studi Quasi Eksperimen KD Sebaran Flora Dan Fauna Kelas XI IPS SMA N 1 Karanganyar Tahun Ajaran

Lebih terperinci

(Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS

(Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun Pelajaran 2012/2013) TESIS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DISERTAI TEKNIK FISHBONE DIAGRAM DAN CONCEPT MAPPING DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN GAYA BELAJAR SISWA (Pembelajaran Biologi Materi Sistem Pernapasan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: DIAN PURNAMASARI K

SKRIPSI. Oleh: DIAN PURNAMASARI K PENGARUH PENERAPAN MEDIA AUGMENTED REALITY BERBASIS DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI DARAH SKRIPSI Oleh: DIAN PURNAMASARI K4310019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PERBANDINGAN ANTARA METODE MAKE A MATCH DENGAN METODE THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMAN KEBAKKRAMAT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMAN KEBAKKRAMAT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH PEMBELAJARAN MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMAN KEBAKKRAMAT SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PREZI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh : DEWI KUSUMA WATI K7412050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan kegiatan percobaan untuk meneliti sesuatu peristiwa atau gejala

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI Oleh: VALENT SARI DANISA K4308123 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS

KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI DAN KEMAMPUAN ANALISIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATERI KOLOID DI SMA MUHAMMADIYAH 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: AZWAR ANNAS K3309021 FAKULTAS

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD

STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN STAD DENGAN METODE PEMBELAJARAN GI TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KOMPETENSI DASAR TATA SURYA DAN JAGAD RAYA KELAS X SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN 2013-2014

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : FAISAL IMAM PRASETYO K4308035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

THORIQ DWI CAHYONO NIM. K

THORIQ DWI CAHYONO NIM. K KONTRIBUSI KEMAMPUAN NUMERIK DAN KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROLISIS KELAS XI MIA 1 DAN XI MIA 5 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: THORIQ

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : LATIF SOFIANA NUGRAHENI K4308096 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN METAKOGNISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X-MIA 2 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN METAKOGNISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X-MIA 2 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN METAKOGNISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X-MIA 2 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh: ANGGRAENI ROSITA DAMAYANTI K4311009

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH DENGAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PARTISIPASI SISWA KELAS VIII.I SMP NEGERI 3 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ENQUIRING MINDS TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR OTOMOTIF SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : RIZA RIZANDO K2510056 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 197, Bendosari, Sukoharjo.

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS PADA MODEL PROBLEM BASED LEARNING DISERTAI MIND MAP DAN METODE KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS X IPA SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN FISIKA DENG

PEMBELAJARAN FISIKA DENG PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI ILMIAH SISWA PADA MATERI FLUIDA KELAS XI SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : Emilia Nur

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : LAKSMI PUSPITASARI K4308019

Lebih terperinci

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA

EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA EKSPERIMEN MODEL BLENDED LEARNING DAN JOYFULL LEARNING SUB TEMA EKOSISTEM AIR TAWAR DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMPN 9 SURAKARTA Skripsi Oleh : Anantyas Kusuma D K2311006 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: ENI RAHAYU X4306023 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

XI MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

XI MIA 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN (POE) DENGAN METODE PRAKTIKUM UNTUK MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Lebih terperinci

WHELLY YULIANA K

WHELLY YULIANA K PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DISERTAI MEDIA KOTAK DAN KARTU MISTERIUS (KOKAMI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SKRIPSI Oleh: WHELLY YULIANA K4308125

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

: CANDRA WRI WANDANA K

: CANDRA WRI WANDANA K HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KONSEP DIRI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN ASAM BASA DAN GARAM KELAS VII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 1 TASIKMADU TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi

Lebih terperinci

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 2 Mei 2011 Halaman

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 2 Mei 2011 Halaman Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 2 Mei 2011 Halaman 95-102 PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DISERTAI MODUL HASIL PENELITIAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGRI 2

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DISERTAI DENGAN PENGEMBANGAN SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGY (SSP) PADA SISWA KELAS X-E SMA NEGERI 1 KARTASURA

Lebih terperinci

(Luhut Panggabean, 1996: 31)

(Luhut Panggabean, 1996: 31) BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (kuasi eksperimen), yaitu penelitian yang dilaksanakan pada

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII

HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII HUBUNGAN ANTARAKREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN NUMERIKDENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF FISIKA SISWA SMPKELAS VIII Skripsi Oleh: Dwi Isworo K 2308082 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS VII SMP N 1 KEBONARUM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS VII SMP N 1 KEBONARUM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA KELAS VII SMP N 1 KEBONARUM KLATEN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI Oleh : ANIS PRASTIWI NIM K3111010 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN ACCELERATED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : DESY FAJAR PRIYAYI K4308031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: YUNITA RAHMAWATI K

SKRIPSI. Oleh: YUNITA RAHMAWATI K STUDI KOMPARASI TINGKAT MISKONSEPSI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME TIPE NOVICK DAN KONSTRUKTIVIS-KOLABORATIF SKRIPSI Oleh: YUNITA RAHMAWATI K4309092 PROGRAM

Lebih terperinci

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 2 Mei 2011 Halaman 36-42 PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO PADA POKOK BAHASAN FUNGI TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR IMPLEMENTATION OF

Lebih terperinci

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R) DAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012 Skripsi

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : WINDA MARTYAS MARA DEWI K4308062 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM DISERTAI TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman 81-88 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA THE INFLUENCE

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DISERTAI JURNAL BELAJAR REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 9 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh : SINJU KUBIKAZARI

Lebih terperinci

SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014/2015

SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014/2015 digilib.uns.ac.id i SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : DAY SHELLA ELQURAHMA CITRA PAMUDYA K3110017 FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Oleh: Muhammad Fauzan K8412052 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

: RISNA DIANTI K

: RISNA DIANTI K PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVIS- METAKOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK MATERI POKOK SISTEM KOORDINASI KELAS XI MIPA SMAN 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN MEDIA ANIMASI POWTOON UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AK 2 SMK NEGERI I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI OLEH : FIKI EKA SUGIANTO AHMAD MUHARAM

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh LU LUIN NUR HASANAH K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2013.

SKRIPSI. Oleh LU LUIN NUR HASANAH K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2013. PENERAPAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E DISERTAI DIAGRAM VEE UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI SMAN 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 PADA SUB BAB HIDROSFER

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 PADA SUB BAB HIDROSFER PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP KECERDASAN VISUAL SPASIAL PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER 2 PADA SUB BAB HIDROSFER DI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : KARTIKA

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI INSTAD DIPADU PETA KONSEP DENGAN

STUDI KOMPARASI INSTAD DIPADU PETA KONSEP DENGAN STUDI KOMPARASI INSTAD DIPADU PETA KONSEP DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA N 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI. Oleh PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED DENGAN PENDEKATAN ACTIVE LEARNING PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI METODE KOOPERATIF MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

STUDI KOMPARASI METODE KOOPERATIF MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) STUDI KOMPARASI METODE KOOPERATIF MODEL TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR KELAS

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SEKOLAH (PENELITIAN PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014) SKRIPSI Oleh : ZAFIRAH FARIS

Lebih terperinci

TESIS. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama: Pendidikan Kimia

TESIS. Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sains Minat Utama: Pendidikan Kimia MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN PROYEK DAN EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN KIMIA DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS MAHASISWA Pembelajaran Kimia pada Materi Termokimia Mahasiswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : SRI WULANNINGSIH K4308057 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITIONTERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS IV SD NEGERI SE-DABIN II PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: GALIH UTAMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 4 Madiun yang beralamat di Jalan Serayu Kota Madiun. Waktu pelaksanaanya pada semester II tahun pelajaran 2014/2015

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEER LEARNING DENGAN PENDEKATAN MASTERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MTS AL HIDAYAH PURWASABA

PENGARUH METODE PEER LEARNING DENGAN PENDEKATAN MASTERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MTS AL HIDAYAH PURWASABA PENGARUH METODE PEER LEARNING DENGAN PENDEKATAN MASTERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA MTS AL HIDAYAH PURWASABA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING

IMPLEMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING IMPLEMENTASI MODEL PROJECT BASED LEARNING DISERTAI PROJECT JOURNAL NOTES PAGES TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA KELAS X MATA PELAJARAN BIOLOGI KD 4.2. KURIKULUM KTSP SKRIPSI Oleh : HELMI MUKTI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai model yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan, prosedur dalam pengembangannya, subjek yang menjadi penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 PENGARUH MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI KARANGPANDAN TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 SKRIPSI Oleh : FUAD HARIS K4310032 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK) PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : DWI ROSITA AGUSYATI A

Diajukan Oleh : DWI ROSITA AGUSYATI A IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI PENALARAN MATEMATIS SISWA (Penelitian Eksperimen pada Kelas VII Semester Genap MTs

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMA NEGERI 6 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: LIA MAWARNI K8412040 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : YULIA NUGRAHENI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : YULIA NUGRAHENI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN CONCEPT MAPPING ( PETA KONSEP ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA DI SMP NEGERI I PARANGGUPITO SKRIPSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Aminah Uswatun Hasanah K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh Aminah Uswatun Hasanah K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENERAPANN METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DILENGKAPI MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HIDROLISIS GARAM KELAS XI SMA

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA KARTU DAN ULAR TANGGA DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK REAKSI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT DISERTAI MIND MAPPING HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT DISERTAI MIND MAPPING HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 84-89 PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT DISERTAI MIND MAPPING HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA BANYUDONO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 IMPLEMENTATION

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS PADA MATERI HUKUM NEWTON DAN PENERAPANNYA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SKRIPSI Oleh: FARDANI ARFIAN K2311028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

SKRIPSI Oleh : K

SKRIPSI Oleh : K digilib.uns.ac.id KETERKAITAN EQ ( Emotional Quotient ), POLA BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMAN

Lebih terperinci

: LUSIA WAHYU PURBOWATI A

: LUSIA WAHYU PURBOWATI A PERBEDAAN PEMBELAJARAN JIGSAW DAN DISKUSI PRESENTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci