PROTOKOL STROKE AKUT
|
|
- Deddy Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROTOKOL STROKE AKUT - 0 -
2 Daftar Isi Isi Halaman Langkah penanganan stroke akut IRD (khusus panduan di IRD) Langkah penanganan pasien stroke akut (khusus panduan di ICU) Solusi RN untuk protokol stroke akut : pada pasien (khusus panduan di ICU) Re: Terapi intra arterial pada stroke akut di TOH 5 Evaluasi perawat pada pasien stroke akut 6-7 Tugas dokter: evaluasi awal pasien stroke akut untuk kemungkinan dilakukan 8 trombolisis Pemeriksaan X-ray CT-scan stroke: kemungkinan dilakukan tpa (EMG 15A) 9-1 Pemeriksaan laboratorium (LAB 15): permintaan transfusi (LAB 0) Daftar penggunaan tpa intravena pada stroke akut 1-1 Susunan skoring ASPECTS (untuk digunakan dokter saraf) (EMG ) 15 Skala stroke NIH (EMG 1-) Kartu skala stroke NIH 18- Persetujuan pemberian tpa IV/ -5 Persetujuan pemberian trombolisis IA/angioplasti untuk stroke akut iskemik Susunan persetujuan TOH umum (CON 17) 6-7 Tugas dokter: trombolisis dengan alteplase IV (tpa, aktivase) (SPO 9) 8 Skala kalkulasi dosis tpa 9-0 Tugas dokter: setelah pemberian tpa intravena (SPO 9) 1 Komplikasi perdarahan akibat trombolisis dan tatalaksana komplikasi - Persiapan pemberian infus tpa IV (aktivase) 100mg vial Tatalaksana hipertensi pada pasien yang mendapat tpa pada stroke akut 5 iskemik (SPO 10) Tatalaksana angioedema pada penggunaan tpa (SPO 1) 6-7 Tatalaksana keperawatan pada daerah femoral setelah tpa (SPO 11) 8 Bagan alur TOH: stroke pasien gawat darurat dan pasien rawat inap 9 Infomasi untuk pasien dan keluarga mengenai tpa untuk stroke 0-1 Repatriasi dan jalur singkat stroke TOH - 1 -
3 Langkah 1 Langkah Langkah Langkah Sebelum di RS IRD gawat darurat saraf Langkah Penanganan Stroke Akut Gawat Darurat Tugas paramedis membawa ke IRD (penting: bawa saksi/keluarga, beritahu agar segera ke IRD atau selalu bawa telepon dimana dokter bisa segera menghubungi mereka) Peringatkan perawat bahwa pasien bisa selalu dalam kondisi kode stroke Perawat triage (untuk memilah pasien) Menentukan pasien Perawat utama Mengingatkan dokter gawat darurat kemungkinan kode stroke Melengkapi dasar pemeriksaan neurologis keperawatan dan GCS Perkiraan waktu, termasuk informasi penyebab dan keluarga Tanyakan mengenai riwayat gagal ginjal dan hasil serum kreatinin terbaru (cek OACIS) Ambil kartu berobat lama (khusus rs pendidikan) Memastikan pemeriksaan darah sudah dilakukan Memberitahu pemeriksaan laboratorium sudah berjalan Memastikan segera pemeriksaan CT-scan ct-scan stroke kemungkinan kandidat tpa RN untuk menemani pasien ct-scan dengan monitoring yang cukup Mendiagnosa awal kode stroke (mengecualikan mereka yang defisit minimal atau membaik atau NIHSS <) Aktivasi kode stroke dengan pemberitahuan tim stroke akut STAT melalui telekomunikasi: dokter stroke, radiologis ct-scan, laboratorium, dan transporter Melengkapi dan menandatangani lembar tugas: evaluasi awal pasien stroke untuk kemungkinan trombolisis Menyegerakan pemeriksaan ct-scan Memastikan stroke iskemik Menentukan kelayakan untuk IV atau IA trombolisis/angioplasti IV tpa 0.5 jam kejadian stroke saraf melengkapi dan menandatangani lembar persetujuan untuk tpa IV Daftar kelengkapan stroke akut untuk tpa IV Lembar skor ASPECTS Skala stroke NIH Penawaran untuk trombolisis dengan tpa IV Lembar tugas dokter setelah tindakan tpa RN untuk menemani pasien sampai dengan ruang rawat inap (ICU, PACU atau ruang observasi saraf) Jika tidak layak, melengkapi bagian untuk alasan dikeluarkan IA trombolisis/angioplasti.5 6 jam kejadian stroke (lihat catatan, halaman berikutnya) radiologi saraf atau dokter saraf melengkapi dan menandatangani lembar persetujuan intraarterial Daftar kelengkapan stroke akut untuk tpa IA lembar skor ASPECTS Skala stroke NIH Lembar tugas dokter setelah pemberian tpa Pindah ruang hanya ke ICU setelah tpa IA Target : waktu dari kedatangan pasien stroke di gawat darurat sampai dengan memulai pemberian infus tpa IV dalam 60 menit - -
4 Langkah 1 Langkah Langkah Langkah Langkah 5 Perawat ruangan jaga saraf RN pada pasien rawat inap saraf IV tpa 0.5 jam kejadian stroke saraf melengkapi dan menandatangani lembar persetujuan untuk tpa IV Daftar kelengkapan stroke akut untuk tpa IV Lembar skor ASPECTS Skala stroke NIH Penawaran untuk trombolisis dengan tpa IV Lembar tugas dokter setelah tindakan tpa RN untuk menemani pasien sampai dengan ruang rawat inap (ICU, PACU atau ruang observasi saraf) Langkah Penanganan Stroke Akut Rawat Inap Identifikasi gejala stroke Hubungi dokter jaga Lengkapi dasar keperawatan pemeriksaan saraf dan GCS, periksa gula darah Menetapkan waktu terakhir pasien terlihat normal Memastikan anggota keluarga diberitahu Memberitahu dokter saraf bila pasien termasuk dalam kandidat pasien kode stroke Hubungi RN pada ruang rawat inap untuk menentukan kode stroke penawaran verbal Memberitahu telekomunikasi ruangan kode stroke rawat inap, kamar nomer sekian Aktivasi kode stroke dan memberitahu fasilitator keperawatan ICU, radiografer ct-scan, terapi respirasi, dan orang transporter: 1 orang membawa kelengkapan kode stroke dari ICU dan selalu dekat pasien, 1 lainnya membawa darah ke laboratorium Melengkapi dan menandatangani lembar penawaran terapi Memastikan infus saline jalur terpasang (jika memungkinkan) dan pemeriksaan darah selesai dan pelabelan kode stroke Memberitahu laboratorium bahwa darah pasien kode stroke akan datang Pasang 1 lead EKG, tes kencing kehamilan pada pasien < 50 tahun Memastikan segera pemeriksaa ct-scan untuk kemungkinan kandidat tpa Bawa segera ke ruang ct-scan RN menemani dengan peralatan monitor yang cukup Periksa tekanan darah setiap 15 menit Memastikan stroke iskemik Menentukan kelayakan untuk IV atau IA trombolisis/angioplasti Jika tidak layak, melengkapi bagian untuk alasan dikeluarkan IA trombolisis/angioplasti.5 6 jam kejadian stroke (lihat catatan, halaman berikutnya) radiologi saraf atau dokter saraf melengkapi dan menandatangani lembar persetujuan intraarterial Daftar kelengkapan stroke akut untuk tpa IA lembar skor ASPECTS Skala stroke NIH Lembar tugas dokter setelah pemberian tpa Pindah ruang hanya ke ICU setelah tpa IA - -
5 RN Pada : Pasien Rawat Inap Tanggungjawab Perawat pada Pasien Ruang Rawat Inap Identifikasi gejala stroke: berpikir cepat Identifikasi waktu terakhir pasien terlihat normal Hubungi dokter jaga, bersikap sebagai perawatan gawat darurat Memulai protokol stroke akut setelah menerima perintah lisan dari dokter saraf Lakukan evaluasi awal pasien stroke untuk kemungkinan trombolisis Mulai 18g saline (bila memungkinkan) jalur, satu di setiap lengan Ambil darah untuk periksa DL, PTT, INR, fibrinogen, kreatinin, gula darah, dan golongan darah Bila kelengkapan kode stroke tiba dari ICU, gunakan permintaan darah dan stiker kode stroke untuk pemeriksaan darah. Pastikan segera diperiksakan Beritahu laboratorium bahwa darah pasien kode stroke segera tiba Cek gula darah Tes kencing kehamilan pada wanita usia kehamilan (<50 tahun) Pasang 1 lead EKG Periksa tanda vital dan tanda vital saraf termasuk GCS Periksa tekanan darah setiap 15 menit Monitor oksigen untuk protokol titrasi oksigen, saturasi O 9% Periksa ct-scan pasien Pastikan anggota keluarga diberitahu Tanggung Jawab Perawat ICU Periksa tanda vital dan tanda vital saraf termasuk GCS Hubungi dokter saraf bila tekanan sistolik >180 mmhg atau diastolik >105 mmhg Ulangi pemeriksaan tekanan darah setiap 15 menit selama pemberian infus tpa Pastikan monitor jantung terpasang Pastikan 18g saline di line masuk Pastikan pemeriksaan DL, PTT, INR, fibrinogen, kreatinin, gula darah, dan golongan darah terkirim ke laboratorium **CATATAN : jangka waktu : waktu terakhir pasien terlihat normal sampai dengan mulai infus tpa =.5 jam Observasi jangka waktu Periksa berat badan pasien bila memungkinkan Terima perintah untuk tpa dari dokter saraf Ikuti perintah selama pemberian infus tpa Masukkan tpa perdana melalui IV Masukkan bolus dan infus tpa sesuai perintah dokter dan catatan infus tpa Cabut saluran iv dari saline setelah infus. Jangan dorong sisa tpa di saluran ke pasien Monitor angioedema daerah orofaring dan lidah pada 0, 5, 60, dan 75 menit, tandai setelah infus tpa dan secara berkala setelahnya (pasien dengan ACE inhibitor mempunyai insiden tinggi) Stop infus tpa segera bila didapatkan tanda deteriorisasi neurologis atau perdarahan eksternal berat yang nonkompresibel Ikuti perintah setelah tpa Lengkapi lembar penggatian tpa yang tidak terpakai. Kirim ke farmasi - -
6 Re: Penanganan Intra-arteri pada Stroke Akut di TOH Prinsip rekanalisasi cepat pembuluh darah yang tersumbat pada kondisi stroke akut saat ini sudah tersusun dengan baik. tpa IV dalam.5 jam dari serangan sekarang menjadi standar dalam perawatan berdasar pada percobaan ECASS dan meta analisa terkait. Ini jelas, meskipun, bahwa penanganan ini hanya mencapai persentase kecil dari pasien dan mungkin sedikit berhasil pada rekanalisasi sumbatan pembuluh darah besar proximal. Saat ini untuk pasien diluar rentang.5 jam (.5 6 jam) dengan sumbatan juga TOH memiliki keahlian teknik untuk menawarkan penanganan intraarteri yang menggabungkan penghancuran bekuan secara mekanik dengan alat angioplasti balon dan lisis secara kimia. Ketika percobaan penunjang untuk protokol ini belum ada ini harus dipertimbangkan untuk pasien yang memenuhi syarat berdasar kasus per kasus. Keputusan harus diambil oleh dokter ahli stroke bekerjasama dengan neuroradiologis terkait. Risiko, alternatif dan potensi keuntungan dari penanganan ini harus didiskusikan dengan pasien dan atau keluarga. Form persetujuan Penanganan Intra arteri untuk Stroke Akut dibuat sederhana untuk dipakai di pusat stroke wilayah termasuk dalam paket ini. Yang juga termasuk adalah form persetujuan umum untuk dokter agar nyaman dalam mendapatkan persetujuan umum untuk rekanalisasi. Pusat Stroke Wilayah akan mengurus data dasar dampak stroke hiperakut untuk kontrol kualitas yang bertujuan untuk menganaliasa morbiditas dan mortalitas dampak merugikan yang signifikan. Keamanan pasien adalah fokus utama saat mengembangkan dan mengimplementasikan modalitas penanganan baru. Pertimbangkan penanganan IA untuk: 1. Sumbatan pembuluh darah besar pada CT Angiogram Dan (satu atau lebih gejala berikut).5 6 jam setelah serangan Anti koagulan Trombolisis sudah dimasukkan (contohnya stroke setelah MI) Ketidak sesuaian pada trombolisis sistemik oleh karena risiko perdarahan. Iskemia arteri Basilar mungkin dapat ditangani diluar rentang 6 jam. Penelitian lanjutan diperlukan untuk menentukan lebih baik periode waktu yang tepat. Kasus yang kriteria klinis dan pencitraan menunjukkan potensi keuntungan dengan risiko rendah mungkin dipertimbangkan diluar rentang waktu dengan alasan latihan yang terpusat dalam seleksi pasien dan modalitas terapi
7 Evaluasi Perawat pada Pasien Stroke Akut Evaluasi triase akan menentukan apakah mungkin stroke dan waktu serta progresifitas stroke. 1. Menentukan waktu munculnya gejala stroke Dokumentasi waktu tepatnya gejala stroke muncul sangatlah penting. Waktu munculnya stroke adalah waktu munculnya gejala stroke dicatat oleh pasien yang dapat diandalkan atau saksi. Pertanyaan yang perlu ditanyakan adalah: Apakah pasien pingsan, apakah saat jatuh ada yang menyaksikan? Jika tidak, saat kapan pasien ditemukan? Kapan pasien terakhir disaksikan normal secara neurologis? Jika pasien sadar dengan defisit stroke, pada waktu apa dia tidur? Apakah dia bangun saat malam tanpa defisit neurologis apapun? Jika pasien bangun atau ditemukan dengtan gejala stroke, waktu munculnya stroke ditunjukkan oleh saat pasien terlihat terakhir kali dengan status neurologis normal. Perawat utama memberitahukan dokter UGD kemungkinan pasien kode stroke. Skor Glasgow coma scale diperiksa Skor Glasgow Coma Scale Mata membuka Respon Verbal Terbaik Respon Motorik Terbaik Dengan spontan Sudah membuka dengan kedipan(normal) Terhadap omongan Terhadap omongan tidak butuh perintah untuk membuka mata Terhadap nyeri Rangsangan tidak seharusnya pada wajah Tidak ada 1 Orientasi baik Tahu nama, umr, dll. Bingung Masih menjawab pertanyaan Tidak tepat Omongan loncat-loncat atau acak tapi katakata masih bisa diketahui Tidak bisa dipahami Dengkuran atau erangan tapi bukan akibat sumbatan nafas Tidak ada 1 Menuruti perintah Menggerakkan anggota gerak dengan perintah Melokalisir nyeri Mengubah lokasi rangsang nyeri menyebabkan gerakan yang mengarah menuju ke rangsangan Menghindar terhadap nyeri Menarik dari rangsang Fleksi terhadap nyeri Postur Dekortikasi Ekstensi terhadap nyeri Postur deserebrasi Tidak ada
8 . Fungsi Motorik Tes Kekuatan Lengan Tes Kekuatan Tungkai Perintahkan pasien memegang kedua lengan lurus dengan telapak tangan di depan dada, nilai: Tidak dapat meraih lengan, gerakan minimal= Kelemahan yang berat Jatuh ke tempat tidur sebelum 10 detik= Kelemahan moderat Jatuh ke bawah= Kelemahan Ringan Tes Tiap Tungkai terpisah: Tidak dapat menggapai Tungkai, gerakan minimal= kelemahan berat Jatuh ke tempat tidur sebelum 5 detik= kelemahan berat Jatuh ke bawah= kelemahan ringan - 7 -
9 Permintaan Alergi Obat Alergi Makanan Evaluasi awal pasien stroke untuk kemungkinan penggunaan Trombolisis INISIAL Tanpa Obat Intravena Berat: Kg Waktu Inisial Obat, Dosis, Frekuensi, Rute pemberian Waktu Inisial Bahan tanpa heparin, warfarin, aggrenox, ticlopidine, clopidogrel atau ASA (Aspirin) untuk jam pertama jika digunakan trombolisis Kontak Info RN akan menginisiasi "Protokol Pemberian Stroke Akut" untuk Kode pasien Stroke yang dirawat di RS Aktivasi "Kode Stroke", Inisiasi CT kepala pada pasien "Stroke" untuk Pasien t-pa Darah STAT (Kirim "Stroke Kode") untuk: a. CBC b. PTT, INR c. Lytes, Kreatinin, Glukosa d. Tipe dan Skrin Catat Lab Untuk: Gen 7819, Civ 150 yang Kode Stroke terkirim Saline Lock x, salah satunya di lengan jika memungkinkan dengan jarum berukuran 18 lebih diutamakan Acetaminofen (Tylenol) 650 mg per Oral/ Rektal tiap jam jika diperlukan untuk demam >7,5 0C Dienhydrinate (Gravol) 5-50 mg IV tiap jam jika diperlukan untuk Mual dan Muntah Jika tekanan darah > 185 mmhg atau tekanan darah Diastolik > 105 mmhg untuk atau lebih lihat catatan yang diberikan dokter untuk "Manajemen Glukometer, Tes Kehamilan (Urin) untuk Hipertensi pada pasien dengan stroke Perempuan pada usia subur (<50) iskemik akut: Penilaian Pre t-pa" STAT EKG 1-Leads Pemintaan: Berat badan pasien dalam skala jika memungkinkan,... Kg (bukan lbs) Vital sign Basal termasuk Vital Sign Saraf dan GCS; kemudian Tekanan darah tiap 15 menit Monitor oksigen sebagaimana prokol titrasi oksigen, saturasi o> 9% Penilaian dibutuhkan untuk kateterisasi dan masukkan foley kateter untuk antisipasi kesulitan pengosongan kandung kemih Perawat menemani pasien untuk CT Scan/ ICU/ Angio disesuaikan dengan peralatan yang tepat Date: Tanggal: : Tanda Tangan: Tanggal: Waktu: Diproses Oleh: Tanda Tangan: - 8 -
LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN. Saya dr. Azwita Effrina Hasibuan, saat ini sedang menjalani Program
LAMPIRAN 1 LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi Bapak/Ibu Yth, Saya dr. Azwita Effrina Hasibuan, saat ini sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis Saraf di FK USU
Lebih terperinciPanduan Identifikasi Pasien
Panduan Identifikasi Pasien IDENTIFIKASI PASIEN 1. Tujuan Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit. Mengurangi kejadian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Insidensi stroke hampir mencapai 17 juta kasus per tahun di seluruh dunia. 1 Di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke masih menjadi pusat perhatian dalam bidang kesehatan dan kedokteran oleh karena kejadian stroke yang semakin meningkat dengan berbagai penyebab yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Stroke adalah salah satu penyakit yang sampai saat ini masih menjadi masalah serius di dunia kesehatan. Stroke merupakan penyakit pembunuh nomor dua di dunia,
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Surat persetujuan komite etik FK-USU
168 LAMPIRAN 1 Surat persetujuan komite etik FK-USU 169 LAMPIRAN 2 LEMBAR PENJELASAN KEPADA PENDERITA/ KELUARGA Assalamualaikum Wr. Wb./ Selamat pagi Bapak/ Ibu Yth, Saat ini saya, dr. Kiking sedang melakukan
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA BAB I
Lampiran Surat Keputusan Direktur RSPP No. Kpts /B00000/2013-S0 Tanggal 01 Juli 2013 PANDUAN PELAYANAN RESUSITASI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA 2 0 1 3 BAB I 0 DEFINISI Beberapa definisi Resusitasi Jantung
Lebih terperinciPreeklampsia dan Eklampsia
Preeklampsia dan Eklampsia P2KS PROPINSI SUMATERA UTARA 1 Tujuan Membahas praktek terbaik untuk mendiagnosis dan menatalaksana hipertensi, pre-eklampsia dan eklampsia Menjelaskan strategi untuk mengendalikan
Lebih terperinciHipertensi dalam kehamilan. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Hipertensi dalam kehamilan Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi DEFINISI Hipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmhg sistolik atau 90 mmhg diastolik pada dua kali
Lebih terperinciDitetapkan Tanggal Terbit
ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur O1 dari 04 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen ulang pasien
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.
36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG KASUS Hambatan komunikasi verbal adalah penurunan, keterlambatan, atau tidak adanya kemampuan untuk menerima, memproses, menghantarkan, dan menggunakan sistem simbol
Lebih terperinciLEAF. Book Bacaan ringkas & terpercaya. & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE
LEAF Book Bacaan ringkas & terpercaya & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE & apa yang harus anda ketahui untuk mencegah STROKE Oleh: Yudi Garnadi [FamiliaMedika] Hak cipta milik Yudi Garnadi
Lebih terperinciMODUL KEPANITERAAN KLINIK BEDAH
MODUL KEPANITERAAN KLINIK BEDAH Topik : Bedah saraf Judul : Cedera Kepala ( 3b) Tujuan pembelajaran Kognitf II. 1. Menjelaskan anatomi kepala 2. Menjelaskan patogenesa cedera kepala 3. Menjelaskan diagnosis
Lebih terperinciWaspada Keracunan Phenylpropanolamin (PPA)
Waspada Keracunan Phenylpropanolamin (PPA) Penyakit flu umumnya dapat sembuh dengan sendirinya jika kita cukup istirahat, makan teratur, dan banyak mengkonsumsi sayur serta buah-buahan. Namun demikian,
Lebih terperinciPANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG
PANDUAN PENANGANAN, PENGGUNAAN DAN PEMBERIAN DARAH DAN PRODUK DARAH RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN LAMPUNG 2 0 1 5 BAB I DEFINISI Transfusi darah adalah pemindahan darah dari donor ke dalam peredaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal maupun global akibat terhambatnya peredaran darah ke otak. Gangguan peredaran darah otak berupa tersumbatnya
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal. U1n. U2n
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Rancang Bangun Penelitian Jenis penelitian : observasional Desain penelitian : prospektif dengan pembanding internal Sembuh P N M1 U1n mg I mg II mg III mg IV mg V mg VI Tidak
Lebih terperinciApa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?
Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom? Neuropati otonom Neuropati otonom mempengaruhi saraf otonom, yang mengendalikan kandung kemih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh survei ASNA (ASEAN Neurological Association) di 28 rumah sakit (RS) di seluruh Indonesia, pada penderita
Lebih terperinciLAMPIRAN FORMULIR PERSETUJUN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN FORMULIR PERSETUJUN MENJADI RESPONDEN HUBUNGN PENGETAHUAN TENTANG TRAUMA KEPALA DENGAN PERAN PERAWAT (PELAKSANA) DALAM PENANGANAN PASIEN TRAUMA KEPALA DI UNIT GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT QADR TANGERANG
Lebih terperinciDigunakan untuk mengukur suhu tubuh. Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi dan lain-lain
BEBERAPA PERALATAN DI RUANG ICU 1. Termometer 2. Stethoscope Digunakan untuk mengukur suhu tubuh 3. Tensimeter Digunakan untuk memeriksa suara dari dalam tubuh seperti detak jantung, usus, denyut nadi
Lebih terperinciTRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN
Pengertian Tujuan Kebijakan Transfer pasien pindah perawatan ke rumah sakit lain adalah memindahkan pasien dari RSIA NUN ke RS lain untuk pindah perawatan karena tidak tersedianya fasilitas pelayanan yang
Lebih terperinciPREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA
PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) Dept. Obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA GEJALA DAN TANDA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.
35 BAB III METODE PENELITIAN III.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf. III.2. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) atau iskemia miokard, adalah penyakit yang ditandai dengan iskemia (suplai darah berkurang) dari otot jantung, biasanya karena penyakit
Lebih terperinciApa yang terjadi selama menggunakan obat aborsi?
Seorang wanita memiliki banyak keputusan untuk membuat ketika mempertimbangkan aborsi. Jika Anda berpikir tentang aborsi, penyedia layanan kesehatan Anda mungkin berbicara dengan Anda tentang beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi pembuluh darah. 1 Terdapat dua klasifikasi umum stroke yaitu
Lebih terperinciNs. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department
Ns. Furaida Khasanah, M.Kep Medical surgical department Survey WHO, 2009 : angka kematian akibat penyakit kardiovaskular terus meningkat, thn 2015 diperkirakan 20 juta kematian DKI Jakarta berdasarkan
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 5 Diare. Catatan untuk instruktur
Pelayanan Kesehatan bagi Anak Bab 5 Diare Catatan untuk instruktur Fabian adalah anak usia 2 tahun yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari desa terpencil dengan diare dan tanda dehidrasi berat. Selama
Lebih terperinciTatalaksana Sindroma Koroner Akut pada Fase Pre-Hospital
Tatalaksana Sindroma Koroner Akut pada Fase Pre-Hospital dr Jetty RH Sedyawan SpJP K FIHA FAsCC Sindroma koroner akut (SKA) atau acute coronary syndrome (ACS) merupakan suatu spektrum penyakit jantung
Lebih terperinciIndikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan
Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL N o Indikator Standar Dimensi Input/Proses /Output Manajeria l/klinis 1 Kepatuhan 90% Efektifitas Proses Klinis terhadap clinical pathways
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN INDIKATOR MUTU PERIODE APRIL S.D JUNI 2017
KESEHATAN DAERAH MILITER III / SILIWANGI RUMAH SAKIT TK. II 3.5.1 DUSTIRA LAPORAN BULANAN INDIKATOR MUTU PERIODE APRIL S.D JUNI 217 Jl. Dr. Dustira No.1 Cimahi Telp. 665227 Faks. 665217 email : rsdustira@yahoo.com
Lebih terperinciSURAT PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN
RM 02.05.04.0114 Dokter Pelaksana Tindakan Penerima Informasi Penerima Informasi / Pemberi Penolakan * SURAT PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN PEMBERIAN INFORMASI JENIS INFORMASI ISI INFORMASI TANDA ( ) 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intelektual serta gangguan fungsi fisiologis lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi terutama dalam bidang transportasi mengakibatkan meningkatnya jumlah dan jenis kendaraan bermotor dan hal ini berdampak pada meningkatnya kasus
Lebih terperinciDiabetes tipe 2 Pelajari gejalanya
Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya Diabetes type 2: apa artinya? Diabetes tipe 2 menyerang orang dari segala usia, dan dengan gejala-gejala awal tidak diketahui. Bahkan, sekitar satu dari tiga orang dengan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji eksperimental klinis dengan randomized. + asam askorbat 200 mg intravena/hari selama 7 hari.
xlviii BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian ini merupakan uji eksperimental klinis dengan randomized control trial (RCT), menggunakan pembutaan ganda. Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran darah otak. Terdapat dua macam stroke yaitu iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik dapat terjadi
Lebih terperinciRakor Bidang Keperawatan, PP dan PA. Kirana, 9 Agustus 2016
Rakor Bidang Keperawatan, PP dan PA Kirana, 9 Agustus 2016 Semester I Tahun 2016 Tingkat Kepuasan Pasien Triwulan 1 dan 2, Tahun 2016 100,00% 98,55% 98,19% 95,00% 90,00% 85,00% 80,00% 75,00% TW I Capaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat menyebabkan perubahan hemodinamik yang signifikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propofol telah digunakan secara luas untuk induksi dan pemeliharaan dalam anestesi umum. Obat ini mempunyai banyak keuntungan seperti mula aksi yang cepat dan pemulihan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Bagian Rekam Medik RSUP Dr. Kariadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit serebrovaskuler atau yang lebih dikenal dengan stroke merupakan penyakit yang sering dijumpai dalam praktek kedokteran. Data epidemiologis menunjukkan bahwa
Lebih terperinciLAPORAN TRIWULAN INDIKATOR MUTU PERIODE JULI S.D SEPTEMBER 2017
KESEHATAN DAERAH MILITER III / SILIWANGI RUMAH SAKIT TK. II 3.5.1 DUSTIRA LAPORAN TRIWULAN INDIKATOR MUTU PERIODE JULI S.D SEPTEMBER 217 Jl. Dr. Dustira No.1 Cimahi Telp. 665227 Faks. 665217 email : rsdustira@yahoo.com
Lebih terperinciMetode Pemecahan Masalah Farmasi Klinik Pendekatan berorientasi problem
Metode Pemecahan Masalah Farmasi Klinik Pendekatan berorientasi problem Komponen dalam pendekatan berorientasi problem Daftar problem Catatan SOAP Problem? A problem is defined as a patient concern, a
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke secara nyata menjadi penyebab kematian dan kecacatan di seluruh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroke secara nyata menjadi penyebab kematian dan kecacatan di seluruh dunia. Di Amerika Serikat menjadi penyebab kematian peringkat ketiga dan penyebab utama kecacatan
Lebih terperinciPEMINDAHAN PASIEN. Halaman. Nomor Dokumen Revisi RS ASTRINI KABUPATEN WONOGIRI 1/1. Ditetapkan, DIREKTUR RS ASTRINI WONOGIRI.
PEMINDAHAN PASIEN Adalah pemindahan pasien dari IGD ke ruang rawat inap yang dilaksanakan atas perintah dokter jaga di IGD, yang ditulis dalam surat perintah mondok/ dirawat, setelah mendapatkan persetujuan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI ICU RSUI KUSTATI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai dengan hilangnya sirkulasi darah ke otak secara tiba-tiba, sehingga dapat mengakibatkan terganggunya
Lebih terperinciBAB 4 HASIL. Hubungan antara..., Eni Indrawati, FK UI, Universitas Indonesia
23 BAB 4 HASIL 4.1 Karakteristik Umum Sampel penelitian yang didapat dari studi ADHERE pada bulan Desember 25 26 adalah 188. Dari 188 sampel tersebut, sampel yang dapat digunakan dalam penelitian ini sebesar
Lebih terperinciBAB II PELAYANAN BEDAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan bedah atau tindakan di bidang obstetri dan ginekologi merupakan suatu tindakan kedokteran yang dibutuhkan untuk memungkinkan suatu tindakan operasi oleh dokter
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Stroke merupakan penyakit dengan defisit neurologis permanen akibat perfusi yang tidak adekuat pada area tertentu di otak atau batang otak. Stroke dibagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke atau cerebrovascular accident (CVA) didefinisikan sebagai gangguan neurologis fokal yang terjadi mendadak akibat proses patofisiologi dalam pembuluh darah (Brashers,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Stroke WHO mendefinisikan stroke sebagai gangguan saraf yang menetap baik fokal maupun global(menyeluruh) yang disebabkan gangguan aliran darah otak, yang mengakibatkan
Lebih terperinciLAPORAN BULANAN INDIKATOR MUTU PERIODE JANUARI-MARET 2017
KESEHATAN DAERAH MILITER III / SILIWANGI RUMAH SAKIT TK. II 3.5.1 DUSTIRA LAPORAN BULANAN INDIKATOR MUTU PERIODE JANUARI-MARET 217 Jl. Dr. Dustira No.1 Cimahi Telp. 665227 Faks. 665217 email : rsdustira@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota Yogyakarta. RS Jogja terletak di
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Yogyakarta atau Rumah Sakit Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kardiovaskular yang terdiri dari penyakit jantung dan stroke merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian terjadi di negara berkembang
Lebih terperinciPANDUAN SKRINING PASIEN RSU BUNDA JEMBRANA
PANDUAN SKRINING PASIEN RSU BUNDA JEMBRANA 2015 BAB I DEFINISI Skrining merupakan pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan orang yang sehat dari orang yang memiliki keadaan fatologis yang tidak terdiagnosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berlangsung lebih dari 24 jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stroke merupakan suatu sindrom yang ditandai gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak yang berkembang dengan sangat cepat berlangsung lebih
Lebih terperinciPANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN
PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta unit II Jl. Wates KM 5,5 Gamping, Sleman, Yogyakarta 55294 Telp. 0274 6499706, Fax. 0274 6499727 i SURAT
Lebih terperinciProsedur Penilaian Pasca Sedasi
Prosedur Penilaian Pasca Sedasi Revisi STANDART Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Lumajang PENGERTIAN : Penilaian kondisi pasien yang sudah tidak terpengaruh obat anastesi. TUJUAN : Memberikan pelayanan dan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Instrumen Penelitian. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 Instrumen Penelitian INFORMED CONSENT (SURAT PERSETUJUAN) (Persetujuan Keikutsertaan Dalam Penelitian) Setelah mendapatkan surat penjelasan mengenai penelitian ini dari saudari Zahranur Nasution,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada periode penelitian dijumpai 41 orang penderita stroke iskemik akut
BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Karakteristik subyek penelitian Pada periode penelitian dijumpai 41 orang penderita stroke iskemik akut yang dirawat di Instalasi Rawat Inap Bagian Penyakit Saraf RSUP Dr. Kariadi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
38 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu penyakit saraf dan genetika 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di RSUP Dr.
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT MATERNITAS: EKLAMPSIA NIKEN ANDALASARI Pengertian Eklampsia Eklampsia adalah suatu keadaan dimana didiagnosis ketika preeklampsia memburuk menjadi kejang (Helen varney;
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan. Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Sub Bagian Perinatologi dan Nefrologi RSUP dr.kariadi/fk Undip Semarang. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke tertinggi di Asia. Jumlah
Lebih terperinciMACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)
Nama : Ardian Nugraheni (23111307C) Nifariani (23111311C) MACAM-MACAM PENYAKIT A. Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) 1) Pengertian Terjadinya penyakit demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue
Lebih terperinciSTROKE Penuntun untuk memahami Stroke
STROKE Penuntun untuk memahami Stroke Apakah stroke itu? Stroke merupakan keadaan darurat medis dan penyebab kematian ketiga di Amerika Serikat. Terjadi bila pembuluh darah di otak pecah, atau yang lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia modern di abad ke 21 ini, banyak kemajuan yang telah dicapai, baik pada bidang kedokteran, teknologi, sosial, budaya maupun ekonomi. Kemajuan-kemajuan
Lebih terperinciGambar 3.1 Skema Kerangka Konseptual
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual 3.1.1 Skema Kerangka Konseptual Pola Penggunaan Angiotensin Reseptor Bloker pada Pasien Stroke Iskemik Etiologi - Sumbatan pembuluh darah otak - Perdarahan
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode Quasi Experimental dan
BAB III. METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode Quasi Experimental dan menggunakan Pretest and posttest design pada kelompok intervensi dan kontrol.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit jantung koroner merupakan penyebab tersering terjadinya gagal jantung di Negara Barat yaitu sekitar 60-75% kasus. Hipertensi mempunyai kontribusi untuk
Lebih terperinci4. Pengisian dan pengelolaan data perawatan dan rekam medis
Daftar Modul Berikut adalah daftar modul yang nantinya dapat juga disesuaikan dengan kondisi masing-masing rumah sakit. Pendaftaran 1. Pendataan pasien baru 2. Pengelolaan data pasien 3. Pembuatan kartu
Lebih terperinciKehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013
Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karena penderitanya sebagian besar orang muda, sehat dan produktif (Ropper &
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera kepala merupakan salah satu kasus penyebab kecacatan dan kematian yang cukup tinggi dalam bidang neurologi dan menjadi masalah kesehatan oleh karena penderitanya
Lebih terperinciPELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI (PAB)
PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI (PAB) STANDAR, MAKSUD DAN TUJUAN, ELEMEN PENILAIAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN >/= 8% Terpenuhi 2-79% Terpenuhi sebagian < 2% Tidak terpenuhi Standar PAB.1. Tersedia pelayanan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Pengambilan data primer dari pasien cedera kepala tertutup derajat sedang berat
46 BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1 Desain penelitian Penelitian ini merupakan study prognostik dengan desain kohort. Pengambilan data primer dari pasien cedera kepala tertutup derajat sedang berat yang dirawat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang utama di Indonesia (Mansjoer, 2000). Serangan otak ini merupakan kegawatdaruratan medis
Lebih terperinciComplication of Foley Catheter Is Infection the Greatest Risk. Oleh : dr. M. Gunthar A. Rangkuti
Complication of Foley Catheter Is Infection the Greatest Risk Oleh : dr. M. Gunthar A. Rangkuti Pendahuluan Pemakaian kateter urin yang lama telah menjadi bagian integral dari perawatan medis sejak penemuan
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT
PENATALAKSANAAN ASMA EKSASERBASI AKUT Faisal Yunus Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FKUI - RS Persahabatan Jakarta PENDAHULUAN Asma penyakit kronik saluran napas Penyempitan saluran napas
Lebih terperinciBAB 3 METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf. RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Desember 2006 Juli 2007
50 BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf 3.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian akan dilakukan di Bangsal Rawat Inap UPF Penyakit
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan stroke, dimana didapatkan data 6 juta orang meninggal dunia, dan 5 juta lainnya mengalami cacat permanen.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Tiga puluh empat penderita stroke iskemik dengan komplikasi pneumonia
43 BAB IV HASIL PENELITIAN IV. 1. Karakteristik subyek penelitian Tiga puluh empat penderita stroke iskemik dengan komplikasi pneumonia yang dirawat di instalasi rawat inap bagian penyakit saraf, unit
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
LAMPIRAN-LAMPIRAN 68 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Penelitian Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi Diploma III Keperawatan
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut,
lxxiii BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut, setelah dialokasikan secara acak 50 penderita masuk kedalam kelompok perlakuan dan 50 penderita lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen stroke initiative (2003),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit Kardiovaskuler adalah penyebab utama kematian pada orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Serangan jantung merupakan penyakit mematikan nomor satu di dunia. Banyak data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung menempati posisi pertama
Lebih terperinciPANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG
PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb. Penundaan pelayanan kepada pasien terjadi apabila pasien harus menunggu terlayani dalam waktu yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL I. PENGUMPULAN/PENYAJIAN DATA DASAR Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul 22.07 WIB Ny Y datang ke RSUD Sukoharjo dengan membawa
Lebih terperinciCODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan
Standar Prosedur Operasional (SPO) PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Diperiksa Oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan
Lebih terperinciDerajat 2 : seperti derajat 1, disertai perdarah spontan di kulit dan atau perdarahan lain
Demam berdarah dengue 1. Klinis Gejala klinis harus ada yaitu : a. Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlagsung terus menerus selama 2-7 hari b. Terdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Stroke adalah suatu disfungsi neurologis akut (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala - gejala dan tanda
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Asia saat ini terjadi perkembangan ekonomi secara cepat, kemajuan industri, urbanisasi dan perubahan gaya hidup seperti peningkatan konsumsi kalori, lemak, garam;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hipertensi merupakan penyulit medis yang sering ditemukan pada kehamilan yang dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas baik ibu maupun perinatal. Hipertensi dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit negara-negara industri (Antman
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa pada tahun 2012 penyakit kardiovaskuler lebih banyak menyebabkan kematian daripada penyakit lainnya. Infark miokard
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan stroke iskemik sebagai kasus utamanya (Fenny et al., 2014). Penderita penyakit
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembunuh kedua dari daftar penyebab kematian di dunia setelah penyakit jantung iskemik adalah stroke. Stroke telah bertanggung jawab atas kematian 6.7 juta manusia
Lebih terperinciHubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta
LAPORAN PENELITIAN Hubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta Hendra Dwi Kurniawan 1, Em Yunir 2, Pringgodigdo Nugroho 3 1 Departemen
Lebih terperinci4. HASIL 4.1 Karakteristik pasien gagal jantung akut Universitas Indonesia
4. HASIL Sampel penelitian diambil dari data sekunder berdasarkan studi Acute Decompensated Heart Failure Registry (ADHERE) pada bulan Desember 2005 Desember 2006. Jumlah rekam medis yang didapat adalah
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi
51 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancang Bangun Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian : Observational : Cross sectional (belah lintang) Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian R0 K1 R0 K2 R1 K1 R1 K2
Lebih terperinciObat Herbal Diabetes dan Diagnosa Prediabetes Sebelum Terjadi Diabetes
Obat Herbal Diabetes dan Diagnosa Prediabetes Sebelum Terjadi Diabetes Mempelajari Prediabetes, Mendiagnosa Diabetes dan Mengetahui Obat Herbal Diabetes Paling Ampuh Ada beberapa cara untuk mendiagnosis
Lebih terperinciTEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)
TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi) DEFINISI Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana
Lebih terperinci