Berita Calon Kepala Daerah Pada Pilkada Kota Medan 2010 di Harian Waspada

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Berita Calon Kepala Daerah Pada Pilkada Kota Medan 2010 di Harian Waspada"

Transkripsi

1 Berita Calon Kepala Daerah Pada Pilkada Kota Medan 2010 di Harian Waspada HUSNUL ISA HARAHAP Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan, Jl. Dr. Sofyan.1 Medan, 20155, Telepon: , Diterima tanggal 1 Juni 2014/Disetujui tanggal 4 Juni 2015 It is the study of news regional head candidates in local elections in Kota Medan. Precisely in April 2010 local elections and published by Harian Waspada. The contents of the news published are that has associated with one of the candidates. This study was conducted with the approach of political communication. Collecting data are using literature and documents. The data analysis with descriptive analysis method. The study found there are variations in the quantity of news regional head candidates. This means that no candidate dominates the news content. This can be seen from the difference in the news every week especially regarding regional head candidates. However there is a regional head candidates very rarely reported. It seems related to the amount of advertising campaigns published in this daily. But the fact it is not related at all to the advertising campaign, although it is almost impossible eliminate their relationship. Keywords: Regional election, candidate, mass media. Pendahuluan Pilkada Kota Medan telah dilaksanakan pada Tanggal 12 Mei Berbagai agenda dan acara telah dilakukan seputar kegiatan Pilkada tersebut. Untuk bisa menang dalam pilkada, setiap calon walikota berupaya mempengaruhi pemilih. Banyak sarana yang digunakan untuk mempengaruhi pemilih tersebut. Salah satunya adalah media massa. Dengan menggunakan media massa, setiap calon walikota berpeluang untuk menyampaikan pesan politiknya. Sehingga media massa menjadi sarana strategis. Proses pemilihan kepala daerah memiliki tuntutan positif terhadap peran media massa agar menjadi sarana konsolidasi demokrasi. Media massa dintuntut memiliki peran sebagai sarana publik untuk mendapatkan informasi yang berimbang. Namun tuntutan ini memiliki tantangan dari lingkungan politik yang dipenuhi kepentingan. Cara-cara yang dilakukan calon walikota untuk memenangkan pemilu akan mempengaruhi kuantitas berita yang muncul menjelang waktu pemilihan atau waktu pemungutan suara. Peran strategis media massa menyebabkan munculnya persaingan diantara para calon walikota Medan, terutama untuk bisa memanfaatkan media massa yang biasa dibaca masyarakat sebagai media sosialisasi politik dan kampanye. Terdapat 10 calon walikota Medan yang bersaing. Calon walikota tersebut adalah: Syahrial Anas- Yahya Sumardi, Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting, Indra Sakti Harahap-Delyuzar, Bahdin Nur Tanjung-Kasim Siyo, Joko 56

2 Susilo-Amir Mirza Hutagalung, Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin, M Arif Nasution- Supratikno, Maulana Pohan-Ahmad Arif, Ajib Shah-Binsar Situmorang, dan Sofyan Tan-Nelly Armayanti. Para calon walikota ini sudah mendapat nomor urut yang urutannya dimulai dari 1 sampai dengan 10. Pada masa seperti ini, media massa yang ada di Sumatera Utara, terutama Harian Waspada mendapatkan ujian politik, apakah akan mampu memposisikan diri sebagai media massa yang terlepas dari kepentingan politik dari para Kandidat Walikota Medan atau tidak. Media massa ditantang apakah bisa menghadapi godaan yang muncul dari tim pemenangan calon walikota sehingga bersikap memihak atau tetap dapat bersikap netral. Studi ini dilakukan untuk melihat kuantitas pemberitaan terhadap para calon walikota medan di media massa lokal yakni Harian Waspada. Harian Waspada menjadi salah satu media penting yang dijadikan sebagai sarana sosialisasi politik oleh para calon kepala daerah di Kota Medan. Hal ini disebabkan karena beberapa hal. Pertama, Harian Waspada merupakan koran yang usianya cukup lama. Koran ini sudah terbit sejak era kemerdekaan. Kedua, dengan usianya tersebut maka koran ini memiliki cukup banyak pengalaman dalam melihat fenomena politik. Koran ini memiliki pengalaman politik sejak era orde lama, orde baru dan tentu saja orde reformasi. Ketiga, Harian Waspada juga memiliki kolom khusus pilkada. Ini menunjukkan koran ini memiliki perhatian khusus terhadap peristiwa pilkada di Kota Medan. Analisis pada studi ini meliputi berita politik maupun non-politik yang memuat informasi mengenai Calon Walikota dan Wakil Walikota Medan untuk Pilkada Tahun Berita ini bisa terletak dimana saja. Apakah di halaman pertama, halaman kedua, halam khusus berita politik dan Pilkada Kota Medan, maupun di halam lain dengan tema berbeda termasuk halaman yang memuat berita olah raga. Analisis studi ini dibatasi pada upaya mengetahui kuantitas berita para calon walikota Medan 2010 yang dimuat Harian Waspada. Pendekatan dan Metode Studi ini dilakukan dengan pendekatan komunikasi politik. Fokusnya pada berita yang dimuat di Harian Waspada pada Bulan April Isi berita yang yang menjadi objek penelitian adalah yang memiliki keterkaitan dengan salah satu Calon Walikota Medan dalam Pilkada Kota Medan Media massa yang menjadi sasaran pengamatan dalam penelitian ini adalah Harian Waspada. Pengumpulan data dengan teknik studi pustaka (library research) dan dokumen. Analisis menggunakan metode analisis deskriptif. Sejarah Harian Waspada Harian Waspada merupakan koran yang sudah ada sejak era kemerdekaan. Harian ini sudah terbit sejak Tahun Khususnya untuk Kota Medan. Mohammad Said mendeskripsikan keberadaan Koran Waspada di awal kemerdekaan sebagai berikut: Harian Waspada mulai terbit pada hari sabtu tanggal 11 Januari 1947 di Medan ketika kota yang tadinya berpenduduk ini sudah sepi sekali. Waktu itu defakto atas kota Medan baru lebih kurang sebulan ditimbangterimakan Inggris pada pasukan Belanda. 1 Mohammad Said adalah pendiri Harian Waspada. Beliau dilahirkan di Sumatera Timur tepatnya di daerah Labuhanbilik (daerah Panai Kabupaten Labuhan Batu). Beliau mendirikan Harian Waspada bersama Ani Idrus. Muhammad Said adalah mantan Ketua Sidang (Pemimpin Redaksi) Pewarta Deli yang merupakan koran yang sudah ada pada tahun Sedangkan Ani Idrus adalah Istri dari Muhammad Said yang juga merupakan wartawati. 2 Harian Waspada memiliki nama yang diambil dari keadaan tahun 1947 dimana 1 Mohammad Said, Mengenal Berdirinya Waspada, Harian Republiken di Daerah Nica, 2006), hal Baca Hamka, Kemurnian Cita-Cita dan Kekerasan Hati Mohammad Said dan Ani Idrus, 2006), hal

3 situasi politik belum stabil. Menurut Mohammad Said kata waspada memiliki makna yang relevan dengan kondisi yang dialami pada waktu itu. Maka yang teringat itu ialah untuk menganjurkan supaya mereka waspada, atau siapapun dari kita semua harus waspada... Kekurang waspada akan membuat kita menderita rugi lebih banyak lagi. Disitulah penulis tergugah untuk menyebut saja nama surat kabar yang diterbitkan itu, kalau jadi dengan nama Waspada. 3 Menurut keterangan Mohammad Said koran Waspada dijual secara eceran. Harga koran waspada eceran tersebut adalah f 0.10 uang Republik atau f 10 uang Jepang. Namun harga tersebut berubah pada tanggal 28 Januari Sejarah perkembangan Waspada juga tidak terlepas dari adanya masalah. misalnya saja pada tahun 1965 koran Waspada dilarang terbit. Jika merujuk pada tulisan Prabudi Said kejadian ini berkaitan dengan peristiwa politik saat itu, dimana situasi politik sedang tidak kondusif. Berikut kutipannya: Menurut Hartini, BK terkejut ketika mendapat kabar bahwa harian Waspada dan Merdeka turut di bredel. Dan BK tidak keberatan jika Waspada diperbolehkan untuk terbit kembali. Tapi Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia Pusat, Karim DP tidak setuju. Alasannya koran-koran lain yang sudah dibredel akan mengajukan permintaan untuk terbit kembali... Mohammad Said kemudian bertanya kepada Hartini apakah BK menanyakan pendapat kepada Karim DP. Hartini mengiyakan... disini terlihat bahwa BK tak berdaya terhadap keinginan PKI waktu itu, kata Ani Idrus dalam wawancara dengan penulis tanggal 7 Maret 1994 di Medan. Pendapatnya ini lebih diperkuat ketika dia dan Mohammad Said kembali menghadap BK di Istana. Dalam pertemuan tersebut, BK meminta Ani Idrus supaya pindah saja Jakarta. 4 Selain situasi politik yang tidak kondusif. Penjelasan yang ditulis oleh Prabudi Said menyiratkan informasi bahwa kondisi keamanan di Kota Medan pada waktu itu juga tidak stabil. Harian Waspada mengalami perkembangan yang cukup baik di era Pemerintahan Soeharto. Prabudi Said mendeskripsikan situasi tersebut dengan catatan positif hubungan koran ini dengan pemerintah pada saat itu. Berikut ini kutipan catatan Prabudi Said. Harian Waspada merupakan salah satu suratkabar yang menjadi bacaan Presiden Soeharto. Hal ini dikemukakan kepada Prabudi Said oleh Drs G. Dwipayana, Asisten Menteri Sekretariat Negara Urusan Mass Media dan Dokumentasi, ketika melawat ke luar negeri bersama Presiden Soeharto. Pak Harto membaca sejumlah surat kabar setiap pagi termasuk Waspada, kata Pak Dipo, panggilan akrab G. Dwipayana... Ketika sejumlah suratkabar Jakarta di bredel akibat pemberitaan peristiwa tahun 1972, 1974, 1978, Waspada luput dari pembredelan. Bahkan ada usulan kepada penguasa militer di daerah ini untuk membredel Waspada karena pemberitaan-pemberitaannya ikut memanaskan demonstrasi menentang pemerintahan Soeharto saat itu, tapi sang penguasa menolak mengusulkannya ke Pusat. Ketika ditanya kepada sang penguasa kenapa tidak diusulkan pembredelan, dia hanya tersenyum. 5 Bahkan Harian Waspada tidak menjadi sasaran pemberedelan ketika beritanya menyinggung persoalan politik yang sensitif bagi pemerintah. Sebagai media massa harian, Waspada mencetak surat kabarnya melalui percetakan yang ada di kota Medan. Karena belum memiliki percetakan sendiri Harian ini melakukan percetakan pada perusahaan percetakan seperti NV Sjarikat Tapanuli, Pertjetakan Indonesia, NV De Deli Courant dan NV Deli Drukkerij (lihat Tabel 1). Dengan kata lain dalam melakukan percetakan pada awalnya harian waspada masih berpindah-pindah perusahan percetakan. Atau lebih tepatnya bergantung pada perusahan percetakan yang ada. Namun di tahun 1956, akhirnya koran ini memiliki percetakan sendiri yang diberi nama PT Percetakan & Penerbitan Waspada. 3 Mohammad Said, op.cit., hal ), hal ), hal

4 Tabel 1 Sejarah Percetakan Waspada Nama Percetakan Dari dan Sampai 1 NV Sjarikat Tapanuli 11 Januari Juli Pertjetakan Indonesia 9 Agustus Januari NV De Deli Courant 11 Januari Oktober NV Deli Drukkerij 17 Oktober Februari PT Percetakan & 1 Maret 1956 sampai sekarang Penerbitan Waspada Sumber: Prabudi Said (2006), hal 251. Saat ini Harian Waspada masih tetap aktif menerbitkan koran dan beritanya dibaca di berbagai wilayah. Untuk wilayah Sumatera Utara tidak diragukan lagi, keberadaan koran Waspada sangat mudah ditemukan. Apalagi di Kota Medan. Cukup mudah menemukan koran Waspada. Masyarakat juga sangat kenal dengan koran ini. Koran Waspada juga menjangkau Provinsi Aceh. Secara nasional Harian Waspada dapat dibaca melalui situs Waspada Online dengan alamat situs Kantor Harian Waspada berada di Kota Medan tepatnya di Jl. Brigjen Katamso / Suprapto 1. Berita Calon Walikota Medan Surat kabar di Kota Medan memuat berita tentang calon walikota Medan. Termasuk salah satunya adalah harian Waspada. Bahkan surat kabar kabar ini menyediakan rubrik khusus tentang Pilkada Kota Medan. Pilkada Kota Medan 2010 tidak terlepas dari sorotan surat kabar ini. Terutama sekali untuk berita tentang calon kepala daerah. Pada minggu pertama di bulan April (3-10 April 2010), pemberitaaan tentang calon walikota Medan di Harian Waspada menunjukkan adanya kuantitas berita yang cukup banyak dengan variasi kuantitas berita yang berbeda pada tiap calon. Pada Harian Waspada, intensitas pemberitaan tetang Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin, Maulana Pohan-Ahmad Arif, Sofyan Tan-Nelly Armayanti, Bahdin Nur Tanjung-Kasim Siyo, mencapai 15,38 persen sampai dengan 17,95 persen. Berita tentang pasangan Sigit Pramono Asri 12,82 persen, Indra Sakti Harahap-Delyuzar 10,26 persen, serta pasangan Syahrial Anas-Yahya Sumardi dan Ajibsah-Binsar Situmorang 2,56 persen. Lihat Tabel 2. Masih di Harian Waspada, pemberitaan terhadap Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting, Indra Sakti Harahap-Delyuzar termasuk dalam kategori intensitas sedang, karena berada pada kisaran rata-rata 10,26 persen sampai dengan 12,82 persen. Sementara calon walikota lainnya dikategorikan sangat rendah karena hanya mencapai kisaran ratarata 2,56 persen sampai dengan 10,26 persen (lihat Tabel 2). Calon walikota yang dikategorikan memiliki intensitas berita rendah adalah Syahrial Anas-Yahya Sumardi, M.Arif Nasution-Supratikno, dan Ajib Shah-Binsar Situmorang. Tabel 2 Medan Pada Tanggal 3-10 April 2010 Nama Kandidat Berita (%) 1 Syahrial Anas-Yahya Sumardi 2,56 2 Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting 12,82 3 Indra Sakti Harahap-Delyuzar 10,26 4 Bahdin Nur Tanjung-Kasim Siyo 15,38 5 Joko Susilo-Amir Mirza Hutagalung 2,56 6 Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin 17,95 7 M Arif Nasution-Supratikno - 8 Maulana Pohan-Ahmad Arif 17,95 9 Ajib Shah-Binsar Situmorang 2,56 10 Sofyan Tan-Nelly Armayanti 17,95 Total 100 Isi berita yang ditampilkan menunjukkan kejadian dan peristiwa yang dilakukan kandidat walikota medan. Berita-berita tersebut memiliki maksud agar masyarakat mengetahui apa-apa yang merupakan program calon walikota jika kelak calon walikota tersebut terpilih menjadi Walikota Medan. Contoh berita pada halaman 1-2 tanggal 10 April 2010 berjudul Arif Nasution-Supratikno Andalkan Teras Masyarakat. Berita ini merupakan berita tentang bedah visi misi psangan nomor urut 7. Selain itu menunjukkan bagaimana kedekatan antara calon walikota dengan masyarakat, atau dengan kelompokkelompok tertentu yang ada di dalam masayarakat. Misalnya berita pada halaman B12 tanggal 10 April Judul berita yang ditampilkan adalah Marga Hutagalung & Manik Ulosi Maulana Pohan. Selain berita yang ditulis dengan menggunakan kalimat, adapula berita yang 59

5 ditampilkan dalam bentuk gambar dan peristiwa. Misalnya pada tanggal 3 April 2010 hal A2 terdapat foto Rahudman Harahap bersalaman dengan pemain PSMS Kota Medan. Ada juga foto pasangan nomor urut 10 Sofyan Tan-Nelly Armayani berjudul Pesan Misop Sugeng. Berita foto dikaitan dengan janji untuk membantu pengusaha kecil. Contoh berita tentang kandidat adalah berita halaman A5 tanggal 3 April 2010 yakni berita yang berkaitan dengan kandidat nomor urt 10 Sofyantan-Nelly Armayanti. Berita pada halaman tersebut berjudul Tim Kampanye Sofyantan Tan-Nelly Gelar Seminar Gaya Hidup Sehat. Contoh lain adalah berita pasangan nomor urut 8 Maulana Pohan-Ahmad Arif pada halaman 6 April 2010 halaman C3. Judul berita yang ditampilkan Maulana Silaturahmi dengan Masyarakat Aceh Medan. Contoh berita tentang pasangan nomor urut 4 Bahdin Nur Tanjung-Kasim Siyo ada pada berita tanggal 7 April 2010 halaman C8. Judul berita yang ditampilkan Bahdin Kasim Janjikan Pendidikan Gratis. Berita halaman B6 harian Waspada tanggal 9 April 2010 memuat berita pasangan nomor urut 2 Sigit Promono Asri- Nurlisa Ginting. Berita tersebut berjudul JPRM Dukung Bersinar. Pada minggu kedua Bulan April (12-17 April 2010), pemberitaaan tentang calon walikota Medan di Harian Waspada menunjukkan adanya perbedaan dengan pemberitaan minggu pertama bulan April. Namun perbedaan tersebut tidak begitu mencolok karena secara umum tidak terjadi perubahan yang signifikan. Perbedaan mencolok ada pada berita pasangan nomor urut 9 Ajib Shah-Binsar Situmorang. Jika pada tanggal 3-10 April kuantitas berita pasangan ini hanya 2,56 persen, maka pada minggu berikutnya naik menjadi 17,65 persen. Dilihat secara keseluruhan maka dapat dikatakan bahwa angka ini merupakan angka paling tinggi di tanggal April Mengalahkan kuantitas berita kandidat lain (Rahudman harahap-dzulmi Eldin, Maulana Pohan-Ahmad Arif dan Sofyan Tan-Nelly Armayanti) yang pada minggu sebelumnya cukup tinggi intensitas beritanya. Jika diurutkan dari yang memiliki intensitas berita paling tinggi maka urutannya antara lain: Pertama, pasangan Ajib Shah-Binsar Situmorang dengan intensitas berita 17,65 persen; Kedua, pasangan Indra Sakti Harahap-Delyuzar dan Rahudman Harahap- Dzulmi Eldin dengan intensitas berita 14,71 persen; Ketiga, pasangan Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting, Bahdin Nur Tanjung- Kasim Siyo, Maulana Pohan-Ahmad Arif, serta Sofyan Tan-Nelly Armayanti dengan intensitas berita 11,76 persen; Keempat, pasangan Joko Susilo-Amir Mirza Hutagalung dengan intensitas berita 5,88 persen; Kelima, pasangan Syahrial Anas- Yahya Sumardi dan M Arif Nasution- Supratikno dengan intensitas berita nol persen. Lihat Tabel 3. Tabel 3 Medan Tanggal April 2010 Nama Kandidat Berita (%) 1 Syahrial Anas-Yahya Sumardi - 2 Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting 11,76 3 Indra Sakti Harahap-Delyuzar 14,71 4 Bahdin Nur Tanjung-Kasim Siyo 11,76 5 Joko Susilo-Amir Mirza Hutagalung 5,88 6 Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin 14,71 7 M Arif Nasution-Supratikno - 8 Maulana Pohan-Ahmad Arif 11,76 9 Ajib Shah-Binsar Situmorang 17,65 10 Sofyan Tan-Nelly Armayanti 11,76 Total 100 Pada minggu ketiga Bulan April (19-24 April 2010), pemberitaaan tentang calon walikota di Harian Waspada menunjukkan perubahan perubahan kembali. Hal yang paling mencolok adalah semua kandidat mendapat tempat sebagai sumber berita di harian ini. Berbeda dengan minggu sebelumnya dimana tidak semua kandidat menjadi berita. Terutama sekali pasangan nomor urut 1 dan 7 yakni pasangan Syahrial Anas-Yahya Sumardi dan M Arif Nasution-Supratikno. Pada minggu kedua bulan April, pasangan ini tidak mendapat tempat dalam kolom berita di Harian Waspada. Pasangan nomor urut 7, bahkan tidak dimuat sebagai berita juga pada minggu pertama bulan April (3-10 April 2010) sebagai mana termuat dalam Tabel 2. 60

6 Perubahan ini menunjukkan sisi positif Harian Waspada sebagai media massa di Sumatera Utara yang mampu memperkenalkan seluruh calon Walikota Medan bagi pembacanya, khususnya bagi pembaca yang tinggal di Kota Medan. Namun perubahan ini belum menegaskan karakter Harian waspada sebagai penyampai pesan yang berimbang dalam menyampaikan berita pemilihan kepala daerah. Hal ini dapat dilihat dari angka persentase kuantitas berita pasangan nomor urut 1 dan 7 yang berada pada titik terendah yakni 2,78 persen. Sama dengan jumlah persentase berita pasangan nomor urut 5 Joko Susilo-Amir Mirza Hutagalung. Lihat Tabel 4. Tabel 4 Medan Tanggal April 2010 Nama Kandidat Berita (%) 1 Syahrial Anas-Yahya Sumardi 2,78 2 Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting 13,89 3 Indra Sakti Harahap-Delyuzar 11,11 4 Bahdin Nur Tanjung-Kasim Siyo 11,11 5 Joko Susilo-Amir Mirza Hutagalung 2,78 6 Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin 8,33 7 M Arif Nasution-Supratikno 2,78 8 Maulana Pohan-Ahmad Arif 16,67 9 Ajib Shah-Binsar Situmorang 13,89 10 Sofyan Tan-Nelly Armayanti 16,67 Total 100 Jika diurut berdasarkan jumlah persentase intensitas berita para kandidat maka urutannya antara lain: Pertama, pasangan Maulana Pohan-Ahmad Arif dan Sofyan Tan-Nelly Armayanti dengan intensitas berita 16,67 persen; Kedua, pasangan Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting dan Ajib Shah-Binsar Situmorang dengan intensitas berita 13,89 persen; Ketiga, pasangan Indra Sakti Harahap-Delyuzar dan Bahdin Nur Tanjung-Kasim Siyo dengan intensitas berita 11,11 persen; Keempat, Rahudman Harahap- Dzulmi Eldin dengan intensitas berita 8,33 persen; Kelima, pasangan Syahrial Anas- Yahya Sumardi, Joko Susilo-Amir Mirza Hutagalung dan M Arif Nasution-Supratikno dengan intensitas berita 2,78 persen. Lihat Tabel 4. Pada minggu keempat Bulan April (26-30 April 2010), pemberitaaan tentang calon walikota di Harian Waspada menunjukkan tren yang hampir sama dengan minggu sebelumnya. Semua pasangan mendapatkan tempat sebagai berita di Harian Waspada. Mereka yang berada pada intensitas berita terendah masih sama dengan minggu sebelumnya, yakni pasangan nomor urut 1, 5 dan 7, yakni pasangan Syahrial Anas-Yahya Sumardi, Joko Susilo-Amir Mirza Hutagalung dan M Arif Nasution-Supratikno dengan intensitas berita 3,23 persen dan 2,78 persen. (lihat Tabel 5). Namun demikian terdapat perubahan kuantitas berita masingmasing kandidat, terutama pada level menengah keatas. Berita tentang pasangan nomor urut 2 dan 8 yakni pasangan Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting dan Maulana Pohan-Ahmad Arif memiliki kuantitas berita paling banyak (16,13 persen). Tabel 5 Medan Tanggal April 2010 Nama Kandidat Berita (%) 1 Syahrial Anas-Yahya Sumardi 2,23 2 Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting 16,13 3 Indra Sakti Harahap-Delyuzar 9,68 4 Bahdin Nur Tanjung-Kasim Siyo 12,90 5 Joko Susilo-Amir Mirza Hutagalung 3,23 6 Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin 9,68 7 M Arif Nasution-Supratikno 3,23 8 Maulana Pohan-Ahmad Arif 16,13 9 Ajib Shah-Binsar Situmorang 12,90 10 Sofyan Tan-Nelly Armayanti 12,90 Total 100 Urutan berdasarkan jumlah persentase intensitas berita para kandidat antara lain: Pertama, pasangan Sigit Pramono Asri- Nurlisa Ginting dan Maulana Pohan-Ahmad Arif dengan intensitas berita 16,13 persen; Kedua, pasangan Bahdin Nur Tanjung- Kasim Siyo, Ajib Shah-Binsar Situmorang dan Sofyan Tan-Nelly Armayanti dengan intensitas berita 13,89 persen; Ketiga, pasangan Indra Sakti Harahap-Delyuzar dan Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin dengan intensitas berita 9,68 persen. Keempat, Pasangan Joko Susilo-Amir Mirza Hutagalung dan M Arif Nasution-Supratikno dengan intensitas berita 3,23 persen; Kelima, pasangan Syahrial Anas-Yahya Sumardi dengan intensitas berita 2,23 persen. 61

7 Tabel 6 Medan Tanggal April Waktu Pemberitaan Minggu Pertama Minggu Kedua Minggu Ketiga Minggu Keempat Berita Nama Kandidat (%) Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin Maulana Pohan- Ahmad Arif Sofyan Tan-Nelly Armayanti 17,95 Ajib Shah-Binsar Situmorang 17,65 Sofyan Tan-Nelly Armayanti 16,67 Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting Maulana Pohan- Ahmad Arif 16,13 Tabel 6 memperlihatkan bahwa Harian Waspada tidak didominasi oleh salah satu kandidat Walikota Medan saja. Tidak juga didominasi oleh kandidat petahana yakni pasangan nomor urut 6 Rahudman Harahap yang merupakan Pelakasana Tugas Walikota Medan. Bahkan data tersebut menunjukkan bahwa pasangan kandidat petahana tidak sendirian ketika menjadi yang paling banyak diberitakan di harian ini. Pada minggu pertama bulan April terdapat tiga pasangan calon walikota Medan yang paling banyak diberitakan di harian Waspada yakni Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin, Maulana Pohan-Ahmad Arif, Sofyan Tan-Nelly Armayanti dengan jumlah kuantitas berita 17,95 persen. Pada minggu kedua bulan April terdapat hanya satu pasangan calon walikota Medan yang paling banyak diberitakan yakni Ajib Shah-Binsar Situmorang 17,65. Pada minggu ketiga juga hanya satu pasangan calon walikota Medan yang paling banyak diberitakan yakni pasangan Sofyan Tan-Nelly Armayanti. Terakhir pada minggu keempat terdapat dua pasangan calon yang paling banyak diberitakan di harian Waspada yakni pasangan Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting dan Maulana Pohan-Ahmad Arif. Ketujuh pasangan kandidat walikota medan yang telah dibahas dan terlihat dalam Tabel 2 hingga Tabel 5 telah menjadi sumber utama berita di Harian Waspada. Semua konsisten berada pada level kuantitas berita sedang hingga tinggi. Jika dilihat intensitas iklan kampanye ketujuh pasangan tersebut maka nampak bahwa ada korelasi antara keberadaan iklan di harian Waspada dengan dipilihnya pasangan kandidat Walikota Medan ini sebagai berita di harian ini. Adapun iklan kampanye yang ditampilkan berupa gambar pasangan calon Walikota Medan yang memiliki nomor urut serta slogan kampanye. Namun demikian korelasi tersebut terbantahkan jika kita melihat lebih dalam data iklan kampanye ketujuh pasangan kandidat tersebut. Ternyata pasangan nomor urut 2 yakni pasangan Sigit Pramono Asri- Nurlisa Ginting tidak memiliki iklan di Harian Waspada khususnya bulan April Hanya saja berbeda dengan kasus pasangan nomor urut 2 tersebut, pasangan nomor urut 1, 5 dan 7 (Calon walikota yang dikategorikan memiliki intensitas berita rendah adalah Syahrial Anas-Yahya Sumardi, M.Arif Nasution-Supratikno, dan Ajib Shah-Binsar Situmorang) tidak memasang iklan kampanye di Harian Waspada. Perbedaan kuantitas pemberitaan para kandidat walikota medan di Harian Waspada menimbulkan teka-teki, terutama untuk kasus pasangan nomor urut 2 (Sigit Pramono Asri- Nurlisa Ginting). Mengapa pasangan nomor urut 2 yang tidak beriklan menjadi sumber berita utama di Harian Waspada sementara pasangan lain yang juga tidak beriklan tidak menjadi berita utama. Bahkan pada minggu keempat bulan April pasangan nomor urut 2 menjadi pasangan yang paling banyak diberitakan di Harian Waspada bersama pasangan nomor urut 8 (Maulana Pohan- Ahmad Arif). Penutup berita calon walikota Medan yang ditampilkan di Harian Waspada menunjukkan persentase yang berbeda-beda. Dilihat dari data persentase kuantitas beritanya, tidak terdapat calon walikota tunggal yang dominan dalam pemberitaan di Harian Waspada. Data yang terlihat adalah terjadi perbedaan kuntitas berita para kandidat dalam setiap minggunya. Meski demikian, terdapat calon walikota yang dikategorikan memiliki intensitas berita rendah. Pada analisis lebih jauh, meski secara 62

8 sepintas telihat bahwa kuantitas pemberitaan pada harian Waspada terkait dengan keberadaan iklan kampanye para kandidat walikota tersebut, namun kenyataannya terdapat kandidat yang tidak memasang iklan namun memiliki persentase kuantitas berita yang kurang lebih sama dengan kandidat yang memasang iklan pada harian ini.^ Daftar Pustaka Mohammad Said, Mengenal Berdirinya Waspada, Harian Republiken di Daerah Nica, Prabudi Said, Berita Peristiwa 60 Tahun Waspada, (PT Prakarsa Abadi Press: Medan, 2006). Hamka, Kemurnian Cita-Cita dan Kekerasan Hati Mohammad Said dan Ani Idrus, Waspada, (PT Prakarsa Abadi Press: Medan. 2006). 2006). 63

BAB I PENDAHULUAN. sistem politik di Indonesia, salah satunya pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (pilkada)

BAB I PENDAHULUAN. sistem politik di Indonesia, salah satunya pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (pilkada) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi tahun 1998 menghasilkan banyak perubahan mendasar dalam sistem politik di Indonesia, salah satunya pelaksanaan Pemilu Kepala Daerah (pilkada) langsung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam hal ini undang-undang pemerintahan daerah yang tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. Termasuk dalam hal ini undang-undang pemerintahan daerah yang tujuannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lahirnya suatu produk hukum didasari perencanaan dan tujuan yang jelas. Termasuk dalam hal ini undang-undang pemerintahan daerah yang tujuannya adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Lokasi Geografis Kelurahan Pusat Pasar Medan merupakan salah satu dari 2 Kelurahan di Kecamatan Medan Kota, Kota Medan Provinsi Sumatera Utara yang luasnya mencapai

Lebih terperinci

Strategi Kampanye Partai Golkar Dalam Pemilu Kepala Daerah Kota Medan 2010

Strategi Kampanye Partai Golkar Dalam Pemilu Kepala Daerah Kota Medan 2010 Strategi Kampanye Partai Golkar Dalam Pemilu Kepala Daerah Kota Medan 2010 D I S U S U N OLEH: MATTHEW S L TOBING 060906013 DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor 15/PHPU.D-VIII/2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA [1.1] Yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara konstitusi pada tingkat pertama

Lebih terperinci

Daftar Informan. 2. Nama : Rumondang br. Siagian ( Op. Yosua) Pekerjaan : Pedagang Usia : 60 tahun Alamat : Sipoholon Tarutung

Daftar Informan. 2. Nama : Rumondang br. Siagian ( Op. Yosua) Pekerjaan : Pedagang Usia : 60 tahun Alamat : Sipoholon Tarutung Daftar Informan 1. Nama : Togar Paniaran Sirait (Op. Ruth) Pekerjaan : Wiraswasta Usia : 65 Tahun Alamat : Pintu Pohan Balige 2. Nama : Rumondang br. Siagian ( Op. Yosua) Pekerjaan : Pedagang Usia : 60

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam beberapa tahun terakhir sangat menarik untuk diamati. karena surat kabar sekarang mampu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Reformasi politik yang sudah berlangsung sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto pada bulan Mei 1998, telah melahirkan perubahan besar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum

BAB I PENDAHULUAN. Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era keterbukaan dan demokrasi sekarang ini dalam pemilihan umum presiden 2014 semakin ketat dan sangat bersaing tidak hanya dibutuhkan kemampuan dari kandidat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mulai dari media cetak sampai media elektronik. Karena itu tidak salah jika

BAB I PENDAHULUAN. Mulai dari media cetak sampai media elektronik. Karena itu tidak salah jika BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Saat ini manusia sangat membutuhkan informasi, dari kebutuhan tersebut terdapat berbagai macam dan ragam kebutuhan manusia akan informasi tersebut. Mulai dari

Lebih terperinci

PERILAKU PEREMPUAN ISLAM PEMILIH PADA PEMILUKADA PUTARAN II KOTA MEDAN 2010

PERILAKU PEREMPUAN ISLAM PEMILIH PADA PEMILUKADA PUTARAN II KOTA MEDAN 2010 PERILAKU PEREMPUAN ISLAM PEMILIH PADA PEMILUKADA PUTARAN II KOTA MEDAN 2010 (studi kasus : Kemenangan Rahudman Harahap dan Dzulmi Eldin di Kelurahan Perintis, Kecamatan Medan Timur) Disusun Oleh: EFRIDA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg pada

BAB I PENDAHULUAN. surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Surat kabar sudah dikenal semenjak lama, selama enam abad. Sejarah mencatat keberadaan surat kabar telah ada sejak ditemukannya mesin cetak di Jerman oleh Johann Gutenberg

Lebih terperinci

Pemberitaan Calon Kepala Daerah dalam Pilkada 2015

Pemberitaan Calon Kepala Daerah dalam Pilkada 2015 Pemberitaan Calon Kepala Daerah dalam Pilkada 2015 (Kajian Terhadap Proses Seleksi Berita di Harian Suara Merdeka dalam Meliput Pasangan Calon Wali Kota Semarang) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22).

BAB I PENDAHULUAN. political competition and struggles, in which the media, as institution, take a. position (Kahan, 1999: 22). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah These approaches and almost all the specific literature on media and politics have in common a view of the media as refelction of the society s political competition

Lebih terperinci

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Indonesia sebagai salah satu negara penganut demokrasi, sudah tentu melaksanakan pemilu sebagai perwujudan kedaulatanan rakyat. Seperti yang tertulis dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara sederhana jurnalistik adalah proses kegiatan meliput, membuat, dan menyebarluaskan berita dan pandangan kepada khalayak melalui saluran media massa (Romli: 2009:

Lebih terperinci

ANALISIS RETORIKA PASANGAN CALON KEPALA DAERAH DALAM DEBAT KANDIDATPEMILIHAN KEPALA DAERAH

ANALISIS RETORIKA PASANGAN CALON KEPALA DAERAH DALAM DEBAT KANDIDATPEMILIHAN KEPALA DAERAH ANALISIS RETORIKA PASANGAN CALON KEPALA DAERAH DALAM DEBAT KANDIDATPEMILIHAN KEPALA DAERAH (Analisis Retorika Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota dalam Debat Kandidat Pilkada Kota Medan 2015) SKRIPSI

Lebih terperinci

Tim Analisis Isi Media. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan. Kementerian Komunikasi dan Informatika

Tim Analisis Isi Media. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan. Kementerian Komunikasi dan Informatika POLICY BRIEF Bidang Kesra, Polhukam dan Ekuin Bulan April 2017 Tim Analisis Isi Media Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Medan Kementerian Komunikasi dan Informatika Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media massa merupakan sarana manusia untuk memahami realitas. Oleh sebab itu, media massa senantiasa dituntut mempunyai kesesuaian dengan realitas dunia yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersamasama dan merealisasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, DPRD, dan DPD) dan Gubernur Provinsi Lampung. Sedangkan di bulan Juli 2014, masyarakat

Lebih terperinci

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman :

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : P U T U S A N Nomor 33/DKPP-PKE-VI/2017 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir perkara Pengaduan Nomor 37/VI-P/L/DKPP/2017

Lebih terperinci

Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) Oleh: Rofiuddin AJI Indonesia

Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) Oleh: Rofiuddin AJI Indonesia Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) Oleh: Rofiuddin AJI Indonesia Advokasi Kreatif Melalui Media (Sosial) penelitian Analisis isi Sampel: Suara Merdeka, Wawasan, Jawa Pos Radar Semarang, Koran Sindo

Lebih terperinci

Objektivitas Pemberitaan Media Cetak. (Studi Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kandidat Calon

Objektivitas Pemberitaan Media Cetak. (Studi Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kandidat Calon Objektivitas Pemberitaan Media Cetak (Studi Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kandidat Calon Walikota dan Wakil Walikota pada Pilkada Kota Medan 2010 di Harian Analisa dan Harian Waspada) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Bab ini merupakan kesimpulan dari pembahasan skripsi yang berjudul Gejolak Politik di Akhir Kekuasaan Presiden: Kasus Presiden Soeharto (1965-1967) dan Soeharto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, hal

BAB I PENDAHULUAN. Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009, hal 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu tersebut membuat manusia berusaha untuk terus mencari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak perjuangan

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Asas kerakyatan mengandung arti bahwa kedaulatan ada pada rakyat. Segala hukum (recht, peraturan perundang-undangan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Informasi ini bisa didapatkan melalui media seperti: media cetak dan juga media elektronik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun ini merupakan tahun demokrasi bagi masyarakat Indonesia. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan bahwa tahun 2014 adalah tahun

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam hubungannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Tanggal 15 Februari 2017 merupakan pesta demokrasi bagi sebagian masyarakat di Indonesia yang melaksanakan pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemilu 2014 merupakan kali ketiga rakyat Indonesia memilih pemimpinnya secara langsung. Hal ini mempunyai makna yang sangat strategis bagi masa depan bangsa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian terhadap strategi komunikasi pemasaran

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan penelitian terhadap strategi komunikasi pemasaran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap strategi komunikasi pemasaran politik yang di terapkan caleg Sarnata Saidi,SH, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini telah membantu meramaikan aktivitas komunikasi politik dalam masyarakat, terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses memilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beranekaragam, mulai dari Presiden, Wakil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti

BAB I PENDAHULUAN. media cetak seperti majalah, koran, tabloid maupun media elektronik seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Adanya kemajuan teknologi canggih seperti saat ini, informasi bisa kita dapatkan dari berbagai media. Informasi tersebut tidak lagi hanya kita dapatkan melalui media

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 10 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karikatur adalah sebuah gambar atau penggambaran suatu objek konkret yang dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut. Karikatur sendiri berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari peranan media yang menyebarkan visi dan misi mereka dalam kampanye untuk meraih suara pemilih.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat perjuangan politiknya. Pers telah dipakai sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat perjuangan politiknya. Pers telah dipakai sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sejak era Reformasi, pers atau media massa di Indonesia dapat bernafas lega dalam alam kebebasan. Gerakan reformasi politik, ekonomi dan sosial ditandai dengan runtuhnya

Lebih terperinci

KLIPING PEMBERITAAN. 03 Jan 2015

KLIPING PEMBERITAAN. 03 Jan 2015 KLIPING PEMBERITAAN CONTENTS Resume Daily Maps Influencers Media Share Media Clipping RESUME No Media Judul Ringkasan Tones 1 Kaltimpos Bantuan Pusat-Pemprov Tak Kunjung Tiba Ratusan nelayan asing (manusia

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon 95 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon Kepala Daerah dalam pilkada Sidoarjo 2010 Pemilihan kepala daerah secara langsung

Lebih terperinci

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI

Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Selasa 26 September 2017, 15:58 WIB CIA Pantau PKI Momen Krusial! Ini Pantauan CIA Saat Kejadian G30S/PKI Fitraya Ramadhanny detiknews https://news.detik.com/berita/d-3658975/momen-krusial-ini-pantauan-cia-saat-kejadian-g30spki

Lebih terperinci

No.849, 2014 BAWASLU. Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan.

No.849, 2014 BAWASLU. Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan. No.849, 2014 BAWASLU. Kampanye. Pemilihan Umum. Presiden dan Wakil Presiden. Pengawasan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN KAMPANYE

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan wawancara mendalam dengan Kasubbag Humas dan Kepala Seksi Sosialisasi dan menganalisis data yang diperoleh tentang upaya humas dan subbagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada era globalisasi saat ini telah melaju dengan sangat pesat, dimana perubahan pun banyak terjadi dalam tatanan kehidupan manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebebasan media dalam memberitakan berita yang bertentangan dengan pemerintah setelah runtuhnya Orde Baru, di era reformasi saat ini, media dengan bebas memberitakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban Negara serta tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat dalam memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PENERAPAN JURNALISME LINGKUNGAN DALAM PEMBERITAAN KABUT ASAP DI HARIAN WASPADA EDISI 01 SEPTEMBER 13 NOVEMBER 2015 SKRIPSI

ANALISIS ISI PENERAPAN JURNALISME LINGKUNGAN DALAM PEMBERITAAN KABUT ASAP DI HARIAN WASPADA EDISI 01 SEPTEMBER 13 NOVEMBER 2015 SKRIPSI ANALISIS ISI PENERAPAN JURNALISME LINGKUNGAN DALAM PEMBERITAAN KABUT ASAP DI HARIAN WASPADA EDISI 01 SEPTEMBER 13 NOVEMBER 2015 SKRIPSI RIZKI RAMADHANI NASUTION 120904032 DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS

Lebih terperinci

SEJARAH KOMUNIKASI MASSA

SEJARAH KOMUNIKASI MASSA Pengajar : Nuria Astagini SEJARAH KOMUNIKASI MASSA SESI-3 KOMUNIKASI MASSA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA 2014 Era Komunikasi Lisan Informasi dan Ilmu pengetahuan disebar luaskan melalui ucapan lisan oleh

Lebih terperinci

2015, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umu

2015, No tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum Nomor 23 Tahun 2009 Tentang Pengawasan Kampanye Pemilihan Umu No.992, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Kampanye. Pilkada. Pengawasan. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN KAMPANYE

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik lima tahunan bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan dalam proses Pemilu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian 4.1.1. Pemilihan Responden Pada bab yang ke empat dari skripsi yang di buat oleh penulis, penulis melakukan wawancara mendalam (deep interview) dengan

Lebih terperinci

Marketing Politik; Media dan Pencitraan di Era Multipartai, oleh Roni Tabroni Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta

Marketing Politik; Media dan Pencitraan di Era Multipartai, oleh Roni Tabroni Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta Marketing Politik; Media dan Pencitraan di Era Multipartai, oleh Roni Tabroni Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail: info@grahailmu.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, yang juga menjadi kebutuhan dasar hidup manusia, telah mengalami banyak perkembangan. Walaupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kita hidup ditengah derasnya perkembangan sistem komunikasi. Media massa adalah media atau sarana penyebaran informasi secara massa dan dapat diakses oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Partai politik merupakan organisasi politik yang dapat berperan sebagai penyalur aspirasi masyarakat, dimana partai politik menjadi penghubung antara penguasa

Lebih terperinci

2013, No.41 2 Mengingat haknya untuk ikut serta dalam kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perw

2013, No.41 2 Mengingat haknya untuk ikut serta dalam kampanye Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perw No.41, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA POLITIK. PEMILU. Pengunduran Diri. Cuti. PNS. Pejabat Negara. Kampanye. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5405)

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) hukum kenamaan asal Austria, Hans Kelsen ( ). Kelsen menyatakan

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) hukum kenamaan asal Austria, Hans Kelsen ( ). Kelsen menyatakan BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN) 2.1 Sejarah Singkat Organisasi Keberadaan Mahkamah Konstitusi (MK) baru diperkenalkan oleh pakar hukum kenamaan asal Austria, Hans Kelsen (1881-1973). Kelsen menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi massa menjadi sebuah kekuatan sosial yang mampu membentuk opini publik dan mendorong gerakan sosial. Secara sederhana, komunikasi diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan presiden 2014 cukup menyita perhatian masyarakat Indonesia. Dapat dilihat dari survei Komisi Pemilihan Umum (KPU), seperti dikutip dalam artikel Kompas.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye politik juga terus berkembang. Mulai dari media cetak, seperti: poster, stiker, dan baliho. Media

Lebih terperinci

Sekretariat Jln. Tgk. Dihaji Lr. Ujong Blang No. 36 Gp. Lamdingin Telp : Web :

Sekretariat Jln. Tgk. Dihaji Lr. Ujong Blang No. 36 Gp. Lamdingin Telp : Web : Sekretariat Jln. Tgk. Dihaji Lr. Ujong Blang No. 36 Gp. Lamdingin Telp : 0651-6303146 Email : js.inisiatif@gmail.com Web : www.jsithopi.org PEMBAHASAN Keberadaan media online dan cetak sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya dalam mengikutsertakan warga negaranya dalam proses politik, termasuk

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PENGAWASAN TAHAPAN KAMPANYE PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi bukan lagi menjadi isu baru di Indonesia. Rencana tersebut sudah ada sejak tahun 2010. Dikutip dari

Lebih terperinci

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014

Analisis Isi Media Judul: MIP. No. 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014 Analisis Isi Media Judul: MIP No 97 Pilpres 2014 Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 05/05/2014 Sebaran Media MCA hari ini Senin 5 Mei 2014 teridentifikasi media online terbanyak yang memberitakan adalah

Lebih terperinci

PEMILIHAN UMUM DAN SISTEM KEPARTAIAN : SUATU STUDI TERHADAP PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) DALAM PEMILU LEGISLATIF DPRD KOTA MEDAN 2004

PEMILIHAN UMUM DAN SISTEM KEPARTAIAN : SUATU STUDI TERHADAP PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) DALAM PEMILU LEGISLATIF DPRD KOTA MEDAN 2004 PEMILIHAN UMUM DAN SISTEM KEPARTAIAN : SUATU STUDI TERHADAP PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) DALAM PEMILU LEGISLATIF DPRD KOTA MEDAN 2004 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi S-1 di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara demokrasi, dimana kedaulatan tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara demokrasi, dimana kedaulatan tertinggi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara demokrasi, dimana kedaulatan tertinggi berada di tangan rakyat dan rakyat merupakan salah satu agen terpenting dalam kemajuan

Lebih terperinci

PERILAKU PEMILIH PADA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOTA MEDAN TAHUN 2010 PUTARAN KEDUA TESIS

PERILAKU PEMILIH PADA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOTA MEDAN TAHUN 2010 PUTARAN KEDUA TESIS PERILAKU PEMILIH PADA PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOTA MEDAN TAHUN 2010 PUTARAN KEDUA TESIS Oleh MARULI PASARIBU 117024008/SP PROGRAM STUDI MAGISTER STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGUNDURAN DIRI KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH, DAN PEGAWAI NEGERI YANG AKAN MENJADI BAKAL CALON ANGGOTA DPR, DPD, DPRD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut

BAB I PENDAHULUAN. common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut BAB I PENDAHULUAN Komunikasi atau communicare berarti membuat sama (to make common) Istilah pertama (communis) adalah istilah yang paling sering disebut sebagai asal usul kata komunikasi yang merupakan

Lebih terperinci

PERANAN LEMBAGA ADAT PAKPAK DAIRI SULANG SILIMA MARGA ANGKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA BELANG MALUM TAHUN Disusun oleh:

PERANAN LEMBAGA ADAT PAKPAK DAIRI SULANG SILIMA MARGA ANGKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA BELANG MALUM TAHUN Disusun oleh: PERANAN LEMBAGA ADAT PAKPAK DAIRI SULANG SILIMA MARGA ANGKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA BELANG MALUM TAHUN 2011 Disusun oleh: Andre Jose Arvin Sijabat 100906056 Dosen Pembimbing: Husnul Isa Harahap S.

Lebih terperinci

Presiden Seumur Hidup

Presiden Seumur Hidup Presiden Seumur Hidup Wawancara Suhardiman : "Tidak Ada Rekayasa dari Bung Karno Agar Diangkat Menjadi Presiden Seumur Hidup" http://tempo.co.id/ang/min/02/18/nas1.htm Bung Karno, nama yang menimbulkan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENANGANAN PELANGGARAN ADMINISTRASI TERKAIT LARANGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN

UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN Kuisioner Persepsi Pemilih Pemula UNTUK SISWA SMA SE-KOTA MEDAN (Siswa Telah Berusia 17 Tahun Pada Tanggal 9 April 2014) Biodata Responden Nama :............................................ Tanggal Lahir

Lebih terperinci

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA BAB V KESIMPULAN Media massa di Indonesia berkembang seiring dengan bergantinya pemerintahan. Kebijakan pemerintah turut mempengaruhi kinerja para penggiat media massa (jurnalis) dalam menjalankan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Masalah Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar

BAB V. Penutup. Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar BAB V Penutup A. Kesimpulan Dari kajian wacana mengenai Partai Komunis Indonesia dalam Surat Kabar Kompas dan Republika dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, produksi wacana mengenai PKI dalam berita

Lebih terperinci

2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent

2016, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang; b. bahwa Pasal 22B huruf a dan huruf b Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tent No.1711,2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU.Pemilihan.Gubernur.Bupati.Walikota.Pelanggaran Administrasi. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I 1.1.Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Reformasi yang dimulai sejak berakhirnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998, telah menghantarkan rakyat Indonesia kepada perubahan di segala bidang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sejarah perkembangan pers di masa Kolonial Belanda khususnya di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Sejarah perkembangan pers di masa Kolonial Belanda khususnya di 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sejarah perkembangan pers di masa Kolonial Belanda khususnya di daerah kota Medan pada masa kolonial belanda, menjadikan sebuah awal di masa lalu sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyebarkan. bagi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyebarkan. bagi mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini informasi dapat di akses dengan sangat mudah. Informasi dapat di akses melalui media elektronik seperti televisi, radio,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilakukan secara berlebihan sebagaimana beberapa kandidat kepala daerah

BAB I PENDAHULUAN. tidak dilakukan secara berlebihan sebagaimana beberapa kandidat kepala daerah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kampanye Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi Ahok) Dalam Memenangi Pemilihan Gubernur DKI 2012 menarik untuk di kaji, karena sistem kampanye

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dengan diumumkannya dua pasangan calon bupati dan wakil bupati, maka rangkaian Pilkada Serentak 2015 di Kabupaten Bantul resmi dimulai. Calon Bupati (cabup) dan Calon Wakil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada Desember 1941, Jepang menyerang Honolulu, Hawai, negara bagian ke-50 Amerika Serikat, dari udara. Pada waktu itu juga Amerika dan Inggris menyatakan perang

Lebih terperinci

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011 keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011 KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERTEMUAN SILATURAHMI PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 31 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tentang kecenderungan ketidakberpihakan (impartiality) media dalam pemberitaan konflik KPK dan POLRI dalam kasus pengadaan simulator

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) Nomor 240/SK/KPID-SS/03/2018 TENTANG

KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) Nomor 240/SK/KPID-SS/03/2018 TENTANG - 1 - KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA (KPI) DAERAH SULAWESI SELATAN Nomor 240/SK/KPID-SS/03/2018 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN TERKAIT PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407). 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dahulu, peneliti-peneliti komunikasi massa telah menyadari betapa kuatnya peran media komunikasi dalam membentuk pikiran masyarakat. Media komunikasi memiliki

Lebih terperinci

2017, No sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum, sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru

2017, No sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum, sehingga perlu diganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1428, 2017 BAWASLU. Penanganan Pelanggaran Administrasi. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir bulan Oktober 2012 media massa ramai memberitakan Menteri BUMN Dahlan Iskan yang mempublikasikan adanya pemesaran yang dilakukan oleh anggota DPR terhadap

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum A.1. Letak Secara Geografis Kotamadya Me adalah salah satu Ibukota Provinsi yang terbesar penduduknya di Indonesia. Letak Kota Me berada di bagian timur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini pandangan masyarakat Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam menerima informasi. Media massa lahir sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail, 2011:310) dengan radio rumah tangga pada tahun 1920-an. Selanjutnya pada tahun 1940-an diciptakan

Lebih terperinci