BAB III. yang dihasilkan dari pembangkit tersebut. PLTA menghasilkan energi listrik yang besar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III. yang dihasilkan dari pembangkit tersebut. PLTA menghasilkan energi listrik yang besar"

Transkripsi

1 BAB III KEBUTUHAN DAN PERALATAN PLTMH 3.1 Skema pembangkit PLTMH dan PLTA Sebelum mengetahui apa saja peralatan yang digunakan untuk membangun sebuah PLTMH, harus diketahui skema, sistem dan layout bagaimana energi listrik dapat dihasilkan. Pada umumnya skema pembangkit listrik tenaga mikro hydro tidak berbeda jauh dengan PLTA karena prinsip dasarnya adalah memanfaatkan energi yang ada pada fluida dalam hal ini adalah air baik dari debitnya, kecepatan atau laju alirannya dan faktor ketinggian dari air tersebut. Yang membedakan adalah besarnya energi listrik yang dihasilkan dari pembangkit tersebut. PLTA menghasilkan energi listrik yang besar umumnya listrik yang dihasilkan di atas 1 mega Watt. Sedangkan PLTMH menghasilkan listrik dibawah 1 mega Watt. Berikut adalah perbedaan skema dari PLTMH dan PLTA. Gambar 3.1 Skema PLTMH TEKNIK MESIN Page 25

2 Gambar 3.2 Layout PLTMH Sumber : Gambar 3.3 Skema PLTA TEKNIK MESIN Page 26

3 Gambar 3.4 Layout PLTA Sumber : Pada gambar di atas terlihat perbedaan antara PLTMH dan PLTA. Sistem yang digunakan PLTMH sangat sederhana. Sedangkan pada PLTA, sistem yang digunakan rumit dan banyak peralatan yang dibutuhkan sampai ke pelanggan dikarenakan energi listrik yang dihasilkan sangat besar pada kisaran mega Watt.

4 3.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Waduk Daerah Aliran Sungai (DAS) Sumber energi yang paling utama dari PLTMH adalah fluida dalam hal ini adalah air. Jika debitnya besar dan laju alirannya tinggi,maka dapat dimanfaatkan untuk menggerakan sudu-sudu turbin yang terhubung dengan generator dimana energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki fluida tersebut dapat dikonversi menjadi energi mekanik. Untuk mendapatkan volume dan laju aliran tersebut maka dibutuhkan suatu aliran sungai atau dengan membuat sebuah waduk buatan. DAS atau daerah aliran sungai biasanya banyak dimanfaatkan untuk membuat PLTMH karena sudah terbentuk secara alami dan banyak terdapat di daerah daerah di pedesaan. Di Indonesia sendiri, PLTMH mulai banyak diminati karena dapat dibangun dengan biaya yang rendah dan banyaknya sumber aliran sungai. Pemilihan DAS harus benar-benar dipastikan bahwa aliran tersebut selalu stabil dan continue, tidak terpengaruh oleh musim terutama jika musim kemarau. Karena debit air tersebut akan sangat berpengaruh sekali terhadap energi listrik yang dihasilkan, bersih dari sampah karena dapat menyumbat aliran air yang akan melewati pipa pesat (penstock) mengalir ke turbin, dapat menghambat kerja dari turbin sehingga berpengaruh terhadap listrik yang dihasilkan, dan dapat merusak peralatan-peralatan tersebut. Gambar.3.5 adalah salah satu sistem PLTMH sederhana yang umum dibuat pada sekitar daerah aliran sungai dimana laju aliran air yang stabil menuju ke bak penenang, keluar melalui pipa pesat, dan masuk ke power house untuk menggerakan sudu sudu turbin yang terhubung ke generator. Di generator tersebut listrik dibangkitkan. TEKNIK MESIN Page 28

5 Gambar 3.5 Layout PLTMH tampilan detail dan 3D dengan software Unigraphics Waduk Selain aliran sungai yang mengalir secara continue, sumber yang lain untuk PLTMH adalah dengan membangun waduk buatan. Waduk dibuat untuk menampung air pada saat curah hujan tinggi bisa berfungsi sebagai saluran pelimpahan dari sungaisungai kecil agar tidak terjadi banjir. Volume air yang besar dapat dimanfaatkan TEKNIK MESIN Page 29

6 energinya untuk membuat sebuah pembangkit listrik. Tentu saja pembangunan waduk buatan membutuhkan biaya yang lebih besar. Selain untuk pembangkit tenaga listrik, waduk tersebut dapat juga dimanfaatkan untuk pengairan dan irigasi. Ada juga waduk yang sudah terbentuk karena faktor alam atau sudah terbentuk dengan sendirinya. Gambar 3.6 Waduk buatan di Rusia Sumber : forum.kompas.com 3.3 Bak penenang Bak penenang dibutuhkan untuk menampung air agar volume yang mengalir ke turbin dijaga agar selalu stabil sesuai dengan perencanaan, baik pada saat debit air kecil ketika dimusim kemarau ataupun ketika debit air naik pada saat musim hujan sehingga energi listrik yang dihasilkan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Bak penenang juga berfungsi sebagai penyaring dari sampah-sampah, menampung sedimen-sedimen yang ikut terbawa aliran air sehingga tidak menyumbat saluran yang akan masuk ke turbin terutama di pipa pesat yang mempunyai diameter yang kecil yang dapat TEKNIK MESIN Page 30

7 mempengaruhi kerja dari turbin dan generator. Bak penenang umumnya dibuat untuk PLTMH yang debit airnya selalu berubah- ubah. Contoh bak penenang seperti pada gambar 3.5 point Pipa pesat (penstock) Peralatan lain dalam perencanaan PLTMH adalah pipa pesat (penstock). Pipa pesat berfungsi mengalirkan air yang sudah ditampung dalam bak penenang ke turbin. Dalam pipa pesat inilah energi yang sesungguhnya dioptimalkan. Pemakaian pipa pesat harus dihitung kekuatannya dan bahan yang digunakan karena dalam pipa pesat ada gaya yang bekerja dan harus kuat menahan tekanan dan gaya-gaya dari air. Selain itu pipa pesat juga berfungsi merubah energi pada air. Beberapa bahan pipa pesat yaitu besi, baja, beton, fiber, baja komposit, polymer, dll. Faktor perencanaan dan kondisi wilayah juga dapat menentukan jenis bahan apa yang dipergunakan. Sebagai contoh untuk daerah yang ekstrim dapat digunakan pipa pesat dengan bahan dari logam atau baja. Karena selain kuat, juga dapat menahan benturan dan faktor alam serta cuaca sehingga tidak mudah rusak dan pecah. Untuk daerah yang DAS nya dekat dengan power house atau dengan head rendah, dapat digunakan pipa pesat dengan bahan polymer seperti pvc. Untuk menghitung diameter pipa pesat dapat digunakan rumus persamaan kontinuitas yang telah dibahas pada bab 2. Ketebalan dari pipa pesat perlu diperhitungkan supaya dapat menahan tekanan dari dalam dan juga tidak terlalu tebal karena berhubungan dengan biaya dimana jika semakin tebal pipa maka harganya pun akan semakin mahal. Jadi perlu perhitungan yang spesifik untuk menentukan diameter dan ketebalan pipa pesat. TEKNIK MESIN Page 31

8 Rumus untuk mencari ketebalan dinding batang pipa : T = dp/20σ tkmat + p..(3.1) Akatherm. Basic Calculation Dimana : T = Tebal dinding minimum (mm) p = tekanan dalam pipa (N/m²) d = diameter luar (m) σ tkmat = Tegangan tekan material (N/m²) Dalam pemasangan pipa pesat di plant, usahakan meminimalkan tikungan atau kelokan untuk memaksimalkan energi yang ada pada fluida sehingga energi yang terbuang (losses) sedikit. Pemasangan pipa pesat yang baik seperti ditunjukan pada gambar 3.7. Gambar 3.7 Desain layout pipa pesat Sumber : Hydro penstock (redraw) TEKNIK MESIN Page 32

9 Gambar adalah contoh pemasangan pipa pesat yang sangat baik dimana pipa dipasang langsung menuju power house tanpa adanya banyak kelokan pipa (elbow). Gambar adalah contoh pemasangan pipa pesat yang baik jika bagian atas terlalu curam, filter yang tersumbat dapat menarik udara dalam pipa. Sedikit kemiringan dapat menjebak sedimen dan partikel-partikel. Gambar adalah contoh pemasangan pipa pesat yang cukup, aliran di bagian atas akan lamban, dibutuhkan pipa yang lebih besar dan kemungkinan keran dipasang untuk mendapatkan kecepatan aliran untuk mencocokan tingkat di bagian bawah. Gambar adalah contoh pemasangan pipa pesat yang kurang baik. Bagian atas yang miring dapat menjebak sedimen. Udara dapat terjebak di tempat yang tinggi.udara perlu dibuang dari tempat yang tinggi. Untuk jenis turbin dengan head yang tinggi, maka perlu diperhitungkan gaya-gaya dan losses yang timbul, karena akan berdampak adanya aliran yang tidak stabil (turbulensi) karena semakin cepatnya aliran air di dalam pipa dan juga kekasaran dari material pipa. Masalah seperti turbulensi, penurunan energi akibat adanya gesekan antara air dan dinding pipa juga perlu diperhitungkan agar energi yang dimanfaatkan maksimal. Sebagian dari perubahan tekanan disebabkan oleh perubahan ketinggian dan sebagian disebabkan oleh kerugian head yang berkaitan dengan efek gesekan, yang dinyatakan dalam faktor gesekan. Karena itu kekasaran pada pipa juga dapat mempengaruhi faktor gesekan yang terjadi. TEKNIK MESIN Page 33

10 Tabel 3.1. kekasaran Ekivalen pipa baru [dari Moody (ref.7) dan Colebrook (ref.8)] Jenis pipa Kekasaran Ekivalen, ε (mm) Baja 0,9 9,0 Beton 0,3 3,0 Kayu diamplas 0,18 0,9 Besi tuang 0,26 Besi galvanisir, tuang 0,15 Besi tempa 0,045 Pipa saluran 0,0015 Plastik, gelas 0,00 ( halus ) Sumber : Mekanika fluida (Bruce R, Donald F, Theodore H) Tabel 3.1 adalah nilai untuk pipa baru. Jika sudah lama biasanya akan muncul karat dan korosi pada dinding pipa, maka nilai tersebut akan berubah naik sesuai dengan kondisi pipa. Gambar 3.8 Aliran dalam pipa di dekat dinding kasar dan halus Sumber : Mekanika fluida (Bruce R, Donald F, Theodore H) (redraw) TEKNIK MESIN Page 34

11 Penurunan tekanan dan kerugian head dalam sebuah pipa tergantung pada tegangan geser dinding antara fluida dan permukaan pipa. Sebuah perbedaan antara aliran laminar dan turbulen adalah bahwa tegangan geser untuk aliran turbulen adalah fungsi dari kerapatan fluida ρ. Untuk aliran laminar, tegangan geser tidak tergantung pada kerapatan, sehingga hanya viskositas µ yang menjadi sifat fluida yang penting. Penurunan tekanan untuk aliran turbulen tunak, tak mampu mampat di dalam pipa bundar horizontal berdiameter dapat ditulis dengan : p = p.v.d.l.ε.µ.ρ..(3.2) Mekanika fluida : 2003 Penurunan tekanan pada pipa lurus : p = ε.(l/d).(ρ/ ).(v 2 ).. (3.3) Akatherm. Basic Calculation Penurunan tekanan pada pipa kelokan : p = fr.(ρ/ ).(v 2 )..(3.4) Akatherm. Basic Calculation Dimana : p = Penurunan tekanan (N/m²) p = Tekanan (N/m²) v = Kecepatan fluida (m/s) d = Diameter dalam pipa (m) l = Panjang pipa (m) TEKNIK MESIN Page 35

12 ε = kekasaran ekivalen (m) µ = viskositas fluida (N.s/m 2) ρ = Densitas fluida (kg/m³) fr = faktor tahanan pipa belok (sesuai tabel 3.2) Tabel 3.2. Nilai tahanan pipa belok Sumber : Akatherm. Basic Calculation. TEKNIK MESIN Page 36

13 Pada diagram moody gambar 3.9 dapat dilihat bentuk aliran lamianar dan turbulen dengan faktor kekasaran di dalam sebuah pipa dan jenis pipa yang digunakan. Gambar 3.9 grafik faktor gesekan sebagai fungsi dari bilangan Reynolds dan kekasaran relatif pipa bundar-diagram Moody (data dari ref.7) Sumber : Mekanika fluida (Bruce R, Donald F, Theodore H) Untuk aliran laminer dan turbulen terdapat rumus yang berbeda. Sebagai patokan apakah suatu aliran itu laminer atau turbulen, dipakai bilangan Reynolds: Re = vd/ µ..(3.5) Mekanika fluida : 2003 Dimana : Re = bilangan Reynolds v d = kecepatan rata-rata aliran di dalam pipa (m/s) = diameter dalam pipa (m) TEKNIK MESIN Page 37

14 µ = viskositas fluida (N.s/m 2) untuk Re < 2300, aliran bersifat laminar untuk 2300 < Re < 4000, aliran bersifat transisi untuk Re > 4000, aliran bersifat turbulen 3.5 Turbin Turbin adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi kinetik dan potensial air menjadi energi mekanik atau energi gerak putar lalu dihubungkan dengan generator untuk membangkitkan energi listrik. Ada banyak jenis turbin yang dipakai sesuai kebutuhan. Pemilihan jenis turbin disesuaikan dengan head dan tekanan fluida. Untuk head yang tinggi yang memanfaatkan aliran dan kecepatan fluida umumnya dipakai turbin jenis pancaran (impuls). Dan untuk head yang rendah memanfaatkan tekanan lebih, maka umum digunakan turbin reaksi karena adanya aksi dan reaksi pada fluida yang bertekanan sesuai hukum newton Turbin tekanan sama atau pancaran bebas (impuls) Turbin impuls atau turbin tekanan sama adalah turbin yang memanfaatkan energi potensial air yang diubah menjadi energi kecepatan pada air dengan memancarkan air tersebut melalui nozzle yang dipasangkan pada ujung pipa pesat (penstock) yang diarahkan ke sudu-sudu yang terdapat pada turbin, tekanannya sama dengan tekanan sekitarnya atau atmosphere. Kecepatan aliran air yang tinggi inilah yang dimanfaatkan untuk memutar turbin. Yang termasuk dalam jenis turbin ini adalah : 1. Turbin Pelton Turbin ini umum digunakan dengan memanfaatkan head yang tinggi untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi. Rotor turbin Pelton dilengkapi dengan sudusudu yang dipasang pada sekeliling disc. Sudu-sudu ini akan menerima tumbukan TEKNIK MESIN Page 38

15 pancaran air dari nozzle, sehingga sudu-sudu akan bergerak. Arah aliran pada turbin ini bekerja pada arah tangensial. Untuk mendapatkan kecepatan putaran yang tinggi, turbin ini dapat memakai lebih dari satu nozzle. Gambar 3.10 Turbin Pelton Sumber : TEKNIK MESIN Page 39

16 Gambar 3.11 Detail Turbin Pelton Sumber : TEKNIK MESIN Page 40

17 2. Turbin Crossflow Turbin crossflow merupakan salah satu jenis turbin impuls atau juga biasa disebut turbin osberger yang merupakan perusahaan yang memproduksi turbin Crossflow. Turbin ini dapat dioperasikan pada debit 20 liter/ /detik sampai 10m 3 /detik dan head dikisaran meter. Turbin crossflow menggunakan nozzle yang sesuai dengan lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu-sudu sehingga terjadi konversi energi kinetik menjadi energi mekanik. Air mengalir keluar membentur sudu dan memberikan energinya (lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan turbin. Runner turbin terbuat dari beberapa sudu yang dipasang pada sepasang piringan paralel. Kerjanya roda jalan turbin ini adalah seperti turbin pleton yaitu hanya sebagian sudu-sudu yang bekerja membalikan aliran air. Seperti halnya turbin Pelton, arah aliran turbin ini bekerja pada arah tangensial. Gambar 3.12 Aliran air pada turbin crossflow Sumber :

18 Gambar 3.13 Detail Turbin Crossflow Sumber : Turbin Reaksi (Tekanan lebih) Pancaran air yang mengenai dinding akan timbul suatu aksi atau gaya dorong/tumbukan. Pancaran air ini akan menumbuk dan mendorong dinding, sehingga dinding tersebut akan bergeser atau berpindah, dan bila dindingnya kuat, maka dinding akan melawan pancaran air. Arah dari pancaran air tersebut akan belok, dengan demikian akan ada perubahan besaran air yang bergerak. Turbin jenis ini bekerja atas gabungan dari kecepatan air dan tekanan. Perbedaan tekanan terjadi pada saluran masuk dan saluran keluar. Pada turbin jenis ini, sudu sudu gerak berada di dalam air. Yang tergolong jenis turbin ini adalah : TEKNIK MESIN Page 42

19 1. Turbin Kaplan Turbin Kaplan termasuk salah satu turbin tekanan lebih dimana sudu-sudu penggeraknya terdapat di dalam air atau terendam. Kelebihan turbin ini adalah dapat dioperasikan pada head yang rendah, dan terdapat sudu pengarah yang dapat disesuaikan dengan debit air yang tidak stabil. Turbin Kaplan termasuk kelompok turbin air reaksi jenis baling-baling (propeller), seperti halnya kincir angin yang diterpa angin maka akan berputar. Pada pemilihan turbin didasarkan pada kecepatan spesifiknya. Turbin Kaplan ini memiliki kecepatan spesifik tinggi (high spesific speed). Turbin kaplan bekerja pada kondisi head rendah dengan debit besar head dibawah 20 meter dan debit di atas 1m 3/ detik. Makin besar debit air yang mengalir, akan makin kecil tinggi air jatuh yang dapat dimanfaatkan karena tinggi air permukaan atas adalah tetap konstan sedangkan kelebihan pada permukaan air bawah akan naik. Arah aliran air turbin ini adalah bekerja pada arah aksial atau sejajar dengan poros turbin. Gambar 3.14 Turbin Kaplan Sumber : TEKNIK MESIN Page 43

20 Gambar 3.15 AliranTurbin Kaplan Sumber :

21 2. Turbin Francis Turbin Francis bekerja juga memakai tekanan lebih. Pada saat air masuk ke roda jalan, sebagian dari energi tinggi jatuh telah bekerja di dalam sudu pengarah diubah sebagai kecepatan arus masuk. Sisa energi tinggi jatuh dimanfaatkan di dalam sudu jalan. Dengan adanya pipa isap memungkinkan energi tinggi jatuh bekerja di sudu jalan dengan semaksimum mungkin. Turbin yang dikelilingi sudu pengarah semuanya terbenam dalam air. Daya yang dihasilkan turbin bisa diatur dengan cara mengubah posisi pembukaan sudu pengarah, dengan demikian kapasitas air yang masuk ke dalam roda turbin bisa diperbesar atau diperkecil. Arah aliran air turbin ini adalah bekerja pada arah gabungan dari radial dan aksial Gambar 3.16 AliranTurbin Francis Sumber :

22 Gambar 3.17 Penampang Turbin Francis Sumber : Pemilihan tipe turbin Untuk sudu-sudu yang mempunyai kelengkungan tajam, cocok digunakan pada tempat yang memiliki head tinggi dan makin rendah headnya, kelengkungan sudu yang diperlukan makin sedikit. Dari suatu tinggi air jatuh, dapat diperoleh daya spesifik yang dihasilkan turbin. Kapasitas aliran air menentukan berapa besar diameter pipa pesat yang akan digunakan didapat dari persamaan kontinuitas. Pada roda turbin gambar = D 1. π. b 1..(3.5) Turbin pompa dan kompresor : 1980 TEKNIK MESIN Page 46

23 Gambar 3.18 Hubungan antara D 1 dan b 1 pada perencanaan luas saluran Sumber : Turbin Pompa dan Kompressor (Fritz Dietzel) redraw TEKNIK MESIN Page 47

24 3.5.4 Kecepatan putaran turbin Dalam menentukan kecepatan putaran sedapatnya ditentukan setinggi mungkin, karena dengan kecepatan putar yang tinggi akan didapat momen puntir (kopel) yang kecil, poros yang kecil, dan diameter roda turbin yang kecil serta ukuran-ukuran bagian mesin lainnya kecil terutama generator. Kecepatan keliling yaitu : u 1 = D 1.π.n..(3.6) Turbin pompa dan kompresor : 1980 Kecepatan keliling akan meningkat dengan semakin besarnya n. Kecepatan spesifik adalah dasar untuk menentukan besaran-besaran selajutnya. Jadi untuk mendapatkan tinggi air jatuh yang maksimum, jumlah sudu roda turbin, perbandingan b/d, randemen yang diharapkan, kondisi turbin dan yang lainnya. Dengan diketahuinya nilai nq, maka dapat diketahui pula konstruksi turbin keseluruhannya dan kondisi kerjanya. Kecepatan spesifiq nq dipakai sebagai tanda batasan untuk membedakan tipe roda turbin dan dipakai sebagai suatu besaran yang penting dalam merencanakan turbin air... ³ ¾.. (3.7) Turbin pompa dan kompresor : 1980 Dimana : nq = Kecepatan spesifiq (min -1 ) n = Kecepatan putar (rpm) turbin yang ditentukan (1/menit) Q = Kapasitas air (m 3 /detik) h = Tinggi air jatuh (m) TEKNIK MESIN Page 48

25 Bila disebutkan maka nq adalah jumlah putaran roda turbin yang bekerja pada tinggi air jatuh h = 1m dan kapasitas air Q = 1 m 3 /detik ( dengan jumlah putaran yang tertentu n/menit). Turbin yang bekerja pada tinggi jatuh air yang berbeda dan kapasitas air yang berbeda, dan bekerja pada putaran yang telah ditentukan n/menit dan mempunyai harga nq yang sama, maka turbin tersebut secara bentuk adalah sama/mirip. Besar ukuran-ukuran pokoknya berbeda, diameter roda turbin berbeda dan lebar rodanya pun berbeda, tetapi bentuk sudu, sudut sudu pengarah, sudut sudu jalan, perbandingan diameter roda/lebarnya adalah sama. Selain itu turbin dapat direncanakan untuk kecepatan putar n yang tertentu, tinggi air jatuh yang sama, kapasitas air sama, tetapi bekerja dengan tipe sudu yang berbeda. Dari perbedaan roda turbin, meskipun untuk besarnya daya yang dihasilkan turbin sama, akan memberikan bentuk roda dan kecepatan spesifik nq yang berbeda pula. Dalam membuat roda turbin, umumnya membuat desain modelnya, setelah model tersebut diuji dianalisa sehingga didapat daya dan randemen turbin yang baik, kemudian dibuat roda turbin yang sesungguhnya dengan menurut model tersebut. Gambar 3.19 adalah penggunaan beberapa jenis turbin sesuai penggunaan, head dan putaran spesifik. Dalam daerah yang dibatasi dengan garis, terdapat banyak jenis turbin yang dibuat., sebetulnya garis tersebut sudah bukan merupakan garis batas lagi. Karena ada turbin yang titik muatan beban penuhnya (titik pada kondisi beban maksimum turbin) terletak di bawah atau di atas daerah yang diberi tanda. Titik beban penuh turbin dapat juga memang terletak di bawah daerah tersebut, bila dari kondisi tempat membutuhkan pemasangan turbin dengan khusus dan berdasarkan alasan untuk menghindari kavitasi. TEKNIK MESIN Page 49

26 Gambar 3.19 Daerah penggunaan beberapa jenis konstruksi yang berbeda Sumber : Tabel 3.3. Efisiensi turbin ( Wiratman,1975, Rustiati,1996) No Jenis Turbin Effisiensi (ηt) % head (m) 1. Pelton Francis Cross-Flow Kaplan Propeller TEKNIK MESIN Page 50

27 3.6 Generator Generator adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi mekanik dari turbin menjadi energi listrik untuk dapat dimanfaatkan oleh umat. Terhubung langsung dengan turbin dalam satu poros, ada pula sambungan antara turbin dan generator dihubungkan oleh kopling, beberapa ada pula yang menggunakan transmisi roda gigi. Bagian-bagian generator adalah sebuah lilitan kawat tembaga yang dilapisi lapisan resistansi agar antara satu kawat tembaga dengan kawat tembaga lainnya tidak terjadi hubungan yang dapat mengakibatkan generator tidak dapat beroperasi. Kawat tembaga tersebut melilit sebuah poros diantara baja silicon yang berputar sejajar terhadap sumbu turbin. Bagian yang berputar ini disebut rotor. Selain itu ada pula bagian lilitan kawat tembaga yang tidak berputar atau diam menempel pada dinding rumah generator atau biasa disebut stator. Gambar 3.20 Penampang sebuah Generator Sumber : Google.com TEKNIK MESIN Page 51

28 3.6.1 Rotor Rotor adalah bagian non-stasioner motor listrik berputar, pembangkit listrik atau alternator, yang berputar karena kabel dan medan magnet motor diatur sedemikian rupa sehingga torsi dikembangkan tentang sumbu rotor. Dalam beberapa desain, rotor dapat bertindak untuk melayani sebagai dinamo motor, dimana tegangan input diberikan. Kerugian rotor, bentuk penting dari kerugian daya pada motor induksi, sebagian besar tapi tidak sepenuhnya proporsional dengan kuadrat slip ( slip perbedaan antara kecepatan rotasi medan magnet dan rpm aktual rotor pada beban yang diberikan ). Dengan demikian kerugian rotor dikurangi dengan mengurangi tingkat slip untuk beban yang diberikan. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan massa konduktor rotor ( konduktor bar dan akhir piring ) atau meningkatkan konduktivitas mereka, dan pada tingkat lebih rendah dengan meningkatkan jumlah medan magnet di celah udara antara rotor dan stator. Efisiensi listrik motor dapat ditingkatkan dengan mengganti standar aluminium konduktor listrik dalam motor rotor dengan tembaga, yang memiliki konduktivitas listrik yang lebih tinggi. Gambar 3.21 Rotor Sumber : Google.com TEKNIK MESIN Page 52

29 3.6.2 Stator Stator merupakan bagian yang diam atau statis pada generator. Perangkat ini dapat berupa magnet permanen atau elektromagnet. Dimana stator merupakan elektromagnet, kumparan yang memberikan energi ini dikenal sebagai bidang gulungan atau gulungan medan. Kumparan dapat berupa tembaga atau aluminium. Untuk mengurangi kerugian beban di motor, produsen selalu menggunakan tembaga sebagai bahan melakukan dalam gulungan. Aluminium, karena konduktivitas listrik yang lebih rendah, mungkin merupakan bahan alternatif dalam motor tenaga kuda fraksional, terutama ketika motor digunakan untuk jangka waktu yang sangat singkat. Sebuah alternator AC mampu menghasilkan listrik didaya arus tinggi beberapa kumparan generasi dihubungkan secara paralel, menghilangkan kebutuhan untuk komutator. Menempatkan kumparan medan pada rotor memungkinkan untuk mekanisme slip ring murah untuk mentransfer tegangan tinggi, arus listrik rendah untuk bidang gulungan berputar. Ini terdiri dari rangka baja melampirkan inti silinder berongga ( terdiri dari laminasi baja silikon ). Laminasi adalah untuk mengurangi kerugian histeresis dan arus eddy. Gambar 3.22 Stator Sumber : Google.com TEKNIK MESIN Page 53

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan + Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.turbin air dikembangkan pada abad 19

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Turbin Air Turbin air adalah turbin dengan media kerja air. Secara umum, turbin adalah alat mekanik yang terdiri dari poros dan sudu-sudu. Sudu tetap atau stationary blade, tidak

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA.

BAB II. 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro. lebih kecil. Menggunakan turbin, generator yang kecil yang sama seperti halnya PLTA. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohydro atau biasa disebut PLTMH adalah pembangkit listrik tenaga air sama halnya dengan PLTA, hanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. engertian Dasar Tentang Turbin Air Kata turbin ditemukan oleh seorang insinyur yang bernama Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa latin dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Pembangunan sebuah PLTMH harus memenuhi beberapa kriteria seperti, kapasitas air yang cukup baik dan tempat yang memadai untuk

Lebih terperinci

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous HYDRO POWER PLANT Prepared by: anonymous PRINSIP DASAR Cara kerja pembangkit listrik tenaga air adalah dengan mengambil air dalam jumlah debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk) melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Mikrohidro atau biasa disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fluida Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir.

Lebih terperinci

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA SESSION 8 HYDRO POWER PLANT 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA 6. Kelebihan dan Kekurangan PLTA 1. POTENSI PLTA Teoritis Jumlah potensi tenaga air di permukaan

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK Perangkat elektro mekanik merupakan salah satu komponen utama yang diperlukan oleh suatu PLTMH untuk menghasilkan energi listrik Proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Turbin Air Secara sederhana turbin air adalah suatu alat penggerak mula dengan air sebagai fluida kerjanya yang berfungsi mengubah energi hidrolik dari aliran

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKO

BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKO BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKO 2.1. Pengertian PLTA Skala Piko Berdasarkan output yang dihasilkan, pembangkit listrik tenaga air dibedakan atas : 1. Large-hydro : lebih dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Dasar Teori Pompa Sentrifugal... Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan gaya sentrifugal.

Lebih terperinci

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

Makalah Pembangkit listrik tenaga air Makalah Pembangkit listrik tenaga air Di susun oleh : Muhamad Halfiz (2011110031) Robi Wijaya (2012110003) Alhadi (2012110093) Rari Ranjes Noviko (2013110004) Sulis Tiono (2013110008) Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air

Lebih terperinci

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari

2 a) Viskositas dinamik Viskositas dinamik adalah perbandingan tegangan geser dengan laju perubahannya, besar nilai viskositas dinamik tergantung dari VARIASI JARAK NOZEL TERHADAP PERUAHAN PUTARAN TURIN PELTON Rizki Hario Wicaksono, ST Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma ASTRAK Efek jarak nozel terhadap sudu turbin dapat menghasilkan energi terbaik.

Lebih terperinci

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU DAN LAJU ALIRAN TERHADAP PERFORMA TURBIN KAPLAN Ari Rachmad Afandi 421204156

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dasar tentang turbin air Turbin berfungsi mengubah energi potensial fluida menjadi energi mekanik yang kemudian diubah lagi menjadi energi listrik pada generator.

Lebih terperinci

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS 1.1 Pendahuluan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembang teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial fluida, atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON ABSTRAK

ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON ABSTRAK ANALISA PENGARUH SUDUT KELUAR SUDU TERHADAP PUTARAN TURBIN PELTON Ali Thobari, Mustaqim, Hadi Wibowo Faculty of Engineering, Universitas Pancasakti Tegal Jl. Halmahera KM. 1 Kota Tegal 52122 Telp./Fax.

Lebih terperinci

BAB II 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Turbin Air

BAB II 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Turbin Air BAB II 2 LANDASAN TEORI 2.1 Turbin Air Turbin air atau pada mulanya kincir air adalah suatu alat yang sudah sejak lama digunakan untuk keperluan industri. Pada mulanya yang dipertimbangkan adalah ukuran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi II. TINJAUAN PUSTAKA.1. Potensi Pemanfaatan Mikrohidro Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi kebutuhan yang mendasar saat ini, namun penyebarannya tidak merata terutama

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum PLTMH Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro artinya air. Dalam prakteknya istilah ini tidak merupakan sesuatu yang baku namun Mikro

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan tenaga air untuk berbagai kebutuhan daya (energi ) telah dikenal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan tenaga air untuk berbagai kebutuhan daya (energi ) telah dikenal II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Mikrohidro Pemanfaatan tenaga air untuk berbagai kebutuhan daya (energi ) telah dikenal sejak lama, mulai dengan teknologi sederhana seperti kincir air ( water wheel),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro adalah bentuk Pembangkit Listrik Tenaga Air dalam skala kecil dimana daya yang dihasilkan < 1 Mega Watt, yang merupakan bentuk

Lebih terperinci

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono Pembangkit Listrik Tenaga Air BY : Sulistiyono Pembangkit listrik tenaga air Tenaga air bahasa Inggris: 'hydropower' adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Air merupakan sumber energi yang

Lebih terperinci

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar Ray Posdam J Sihombing 1, Syahril Gultom 2 1,2 Departemen

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. MESIN-MESIN FLUIDA Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk

Lebih terperinci

BAB IV DESIGN DAN ANALISA

BAB IV DESIGN DAN ANALISA BAB IV DESIGN DAN ANALISA Pada bab ini penulis hendak menampilkan desain turbin air secara keseluruhan mulai dari profil sudu, perhitungan dan pengecekan kekuatan bagian-bagian utama dari desain turbin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa Pompa adalah peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN

PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN PERANCANGAN DAN PENGUJIAN TURBIN KAPLAN PADA KETINGGIAN (H) 4 M SUDUT SUDU PENGARAH 30 DENGAN VARIABEL PERUBAHAN DEBIT (Q) DAN SUDUT SUDU JALAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ANDI SUSANTO NIM : D200 080

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semakin populer sebagai alternatif sumber energi, terutama di wilayah yang

BAB II LANDASAN TEORI. semakin populer sebagai alternatif sumber energi, terutama di wilayah yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian PLTMH Dan Perbedaan PLTA Pembangkit energi air skala mikro atau pembangkit tenaga mikrohidro semakin populer sebagai alternatif sumber energi, terutama di wilayah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TURBIN AIR Turbin air termasuk dalam kelompok mesin-mesin fluida yaitu, mesin-mesin yang berfungsi untuk merubah energi fluida (energi potensial dan energi kinetis air) menjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER 4.1 Perhitungan Blower Untuk mengetahui jenis blower yang digunakan dapat dihitung pada penjelasan dibawah ini : Parameter yang diketahui : Q = Kapasitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TURBIN AIR Turbin air termasuk dalam kelompok mesin-mesin fluida yaitu, mesin-mesin yang berfungsi untuk merubah energi fluida (energi potensial dan energi kinetis air) menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik.

Lebih terperinci

PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK Jones Victor Tuapetel 1), Diyan Poerwoko 2) 1, 2) Program Studi Teknik Mesin Institut Teknologi Indonesia E-mail: jvictor_tuapetel@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI II-1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengairan Tanah Pertambakan Pada daerah perbukitan di Atmasnawi Kecamatan Gunung Sindur., terdapat banyak sekali tambak ikan air tawar yang tidak dapat memelihara ikan pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Penelitian ini di peruntukan untuk tugas akhir dengan judul Studi Analisis Pengaruh Sudu Turbin Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.Penelitian ini mengacu

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN TURBO Vol. 6 No. 1. 2017 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1. Tekanan Atmosfer Tekanan atmosfer adalah tekanan yang ditimbulkan oleh bobot udara di atas suatu titik di permukaan bumi. Pada permukaan laut, atmosfer akan menyangga kolom air

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka (Chen, J., et al., 2013) meneliti tentang Vertical Axis Water Turbine (VAWT) yang diaplikasikan untuk menggerakkan Power Generation untuk aliran air dalam

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR

PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN AIR TURBO Vol. 6 No. 1. 2017 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo PENGARUH VARIASI DIAMETER NOSEL TERHADAP TORSI DAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga air merupakan sumber daya energi yang penting setelah tenaga uap atau panas. Hampir 30% dari seluruh kebutuhan tenaga di dunia dipenuhi oleh pusat pusat listrik tenaga air.

Lebih terperinci

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS 1.1 Pendahuluan 1.1.1 Tinjauan Umum Praktikan sangat membantu dalam mendapatkan gambaran yang nyata tentang alat/mesin yang telah dipelajari di bangku kuliah. Dengan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT Oleh : Sulaeman 1 dan Ramu Adi Jaya Dosen Teknik Mesin 1 Mahasiswa Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Prinsip Kerja Turbin Angin Prinsip kerja dari turbin angin adalah mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir. Lalu putaran kincir digunakan untuk memutar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Mesin-Mesin Fluida Mesin fluida adalah mesin yang berfungsi untuk mengubah energi mekanis poros menjadi energi potensial atau sebaliknya mengubah energi fluida (energi potensial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Turbin Angin Turbin angin adalah suatu sistem konversi energi angin untuk menghasilkan energi listrik dengan proses mengubah energi kinetik angin menjadi putaran mekanis rotor

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Definisi Fluida BAB II DASAR TEORI 2.1 Definisi Fluida Fluida dapat didefinisikan sebagai zat yang berubah bentuk secara kontinu bila terkena tegangan geser. Fluida mempunyai molekul yang terpisah jauh, gaya antarmolekul

Lebih terperinci

Bab IV Analisis dan Pengujian

Bab IV Analisis dan Pengujian Bab IV Analisis dan Pengujian 4.1 Analisis Simulasi Aliran pada Profil Airfoil Simulasi aliran pada profil airfoil dimaskudkan untuk mencari nilai rasio lift/drag terhadap sudut pitch. Simulasi ini tidak

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN DIAMETER NOZZLE 7 DAN 9 mm TERHADAP PUTARAN SUDU DAN DAYA LISTRIK PADA TURBIN PELTON. Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

PENGARUH UKURAN DIAMETER NOZZLE 7 DAN 9 mm TERHADAP PUTARAN SUDU DAN DAYA LISTRIK PADA TURBIN PELTON. Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT. PENGARUH UKURAN DIAMETER NOZZLE 7 DAN 9 mm TERHADAP PUTARAN SUDU DAN DAYA LISTRIK PADA TURBIN PELTON Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.*), Ryan Fasha**) *) Dosen Teknik Mesin Universitas Gunadarma **) Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam bidang

Lebih terperinci

15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Pengertian Pompa Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain dengan cara memberikan energi mekanik pada pompa

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 3.1. PLTMH Cinta Mekar Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH Cinta Mekar (Sumber IBEKA) PLTMH Cinta Mekar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relatif tinggi menuju tempat yang relatif lebih rendah. Fluida cair pada tekanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relatif tinggi menuju tempat yang relatif lebih rendah. Fluida cair pada tekanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 PENGERTIAN POMPA Gaya gravitasi menyebabkan fluida cair mengalir dari satu tempat yang relatif tinggi menuju tempat yang relatif lebih rendah. Fluida cair pada tekanan tinggi

Lebih terperinci

58. Pada tail race masih terdapat kecelakaan air 1m/det serta besarnya K = 0,1. Hitung : 1) Hidrolik Losses!

58. Pada tail race masih terdapat kecelakaan air 1m/det serta besarnya K = 0,1. Hitung : 1) Hidrolik Losses! TURBIN AIR 1. Jelaskan secara singkat tentang sejarah diketemukannya turbin air sebagai tenaga penggerak mula? 2. Jelaskan perbedaan antara pembangkit tenaga listrik dengan tenaga air dan tenaga diesel?

Lebih terperinci

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis. MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu sistem PLTA dan PLTMH, turbin air merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu sistem PLTA dan PLTMH, turbin air merupakan salah satu 23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam suatu sistem PLTA dan PLTMH, turbin air merupakan salah satu peralatan utama selain generator. Turbin air adalah alat untuk mengubah energi air menjadi energi puntir. Energi

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMBAHASAN

BAB III METODE PEMBAHASAN BAB III METODE PEMBAHASAN 3.1. Metode Pembahasan Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini antara lain, yaitu : 1. Metode Literatur Metode literature yaitu, metode dengan mengumpulkan,

Lebih terperinci

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012

Panduan Praktikum Mesin-Mesin Fluida 2012 PERCOBAAN TURBIN PELTON A. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari pelaksanaan percobaan ini adalah untuk mempelajari prinsip kerja dan karakteristik performance turbin air (pelton). Karakteristik performance turbin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TURBIN AIR Turbin air termasuk dalam kelompok mesin-mesin fluida yaitu, mesin-mesin yang berfungsi untuk merubah energi fluida (energi potensial dan energi kinetis air) menjadi

Lebih terperinci

TINJAUAN LITERATUR. padi dan sebagainya. Di daerah daerah terpencil, misalnya terbuat dari bambu

TINJAUAN LITERATUR. padi dan sebagainya. Di daerah daerah terpencil, misalnya terbuat dari bambu TINJAUAN LITERATUR Kincir Air Ribuan tahun yang lalu manusia telah memanfaatkan tenaga air untuk beberapa keperluan, misalnya untuk menaikkan air keperluan irigasi, menggiling padi dan sebagainya. Di daerah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Turbin Air Turbin air termasuk dalam kelompok mesin fluida yaitu, mesin yang berfungsi untuk mengubah energi fluida (energi potensial dan energi kinetis air) menjadi energi

Lebih terperinci

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur * Pengujian Prototipe Model Turbin Air Sederhana Dalam Proses Charging 4 Buah Baterai 1.2 Volt Yang Disusun Seri Pada Sistem Pembangkit Listrik Alternatif Tenaga Air Fitrianto Nugroho *, Iwan Sugihartono,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. Pembangkit

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. E p = Energi potensial (joule) m =Massa benda (kg) g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) h = Ketinggian benda (m)

BAB II DASAR TEORI. E p = Energi potensial (joule) m =Massa benda (kg) g = Percepatan gravitasi (m/s 2 ) h = Ketinggian benda (m) BAB II DASAR TEORI 2.1 Sumber Energi 2.1.1 Energi Potensial Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda akibat pengaruh tempat atau kedudukan dari benda tersebut Rumus yang dipakai dalam energi

Lebih terperinci

PEMBUATAN TURBIN MIKROHIDRO TIPE CROSS-FLOW SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI DESA BUMI NABUNG TIMUR

PEMBUATAN TURBIN MIKROHIDRO TIPE CROSS-FLOW SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI DESA BUMI NABUNG TIMUR PEMBUATAN TURBIN MIKROHIDRO TIPE CROSS-FLOW SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI DESA BUMI NABUNG TIMUR Mafrudin 1), Dwi Irawan 2). 1, 2) Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hajar Dewantara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pandangan Umum Pompa Pompa adalah suatu jenis mesin yang digunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu alat atau mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari suatu tempat ke tempat yang lain melalui suatu media perpipaan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

TURBIN AIR. Turbin air mengubah energi kinetik. mekanik. Energi kinetik dari air tergantung dari massa dan ketinggian air. Sementara. dan ketinggian.

TURBIN AIR. Turbin air mengubah energi kinetik. mekanik. Energi kinetik dari air tergantung dari massa dan ketinggian air. Sementara. dan ketinggian. MESIN-MESIN FLUIDA TURBIN AIR TURBIN AIR Turbin air mengubah energi kinetik dan potensial dari air menjadi tenaga mekanik. Energi kinetik dari air tergantung dari massa dan ketinggian air. Sementara energi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Dinamometer (Martyr & Plint, 2007)

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Skema Dinamometer (Martyr & Plint, 2007) 3 BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Dinamometer Dinamometer adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengukur torsi (torque) dan daya (power) yang diproduksi oleh suatu mesin motor atau penggerak berputar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Angin Angin adalah gerakan udara yang terjadi di atas permukaan bumi. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara, ketinggian dan temperatur. Semakin besar

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH 3.1 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk

Lebih terperinci

Energi dan Ketenagalistrikan

Energi dan Ketenagalistrikan PENGEMBANGAN PLTMH TURBIN SIPHON : PROSPEK DAN HAMBATANNYA DI INDONESIA Widhiatmaka Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru dan Terbarukan widhi_wise@yahoo.com S A

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa

KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa KARAKTERISTIK ZAT CAIR Pendahuluan Aliran laminer Bilangan Reynold Aliran Turbulen Hukum Tahanan Gesek Aliran Laminer Dalam Pipa ALIRAN STEDY MELALUI SISTEM PIPA Persamaan kontinuitas Persamaan Bernoulli

Lebih terperinci

Publikasi Online MahsiswaTeknikMesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

Publikasi Online MahsiswaTeknikMesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) Publikasi Online MahsiswaTeknikMesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) ANALISA PENGARUH SUDUT SUDU DAN DEBIT ALIRAN TERHDAP PERFORMA TURBIN KAPLAN Frisca Anugra Putra 421204243

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

BAB II DASAR TEORI 2.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO BAB II DASAR TEORI 2.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO 2.1.1 Gambaran Umum Mikrohidro Air merupakan salah satu sumber energi yang terbarukan yang sudah sejak lama dipergunakan. Pada dasarnya, air

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi

Lebih terperinci

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang berhubungan dengan perancangan skripsi antara lain daya angin, daya turbin angin, TSR (Tip Speed Ratio), aspect ratio, overlap ratio, BHP (Break Horse

Lebih terperinci

Tekanan Dan Kecepatan Uap Pada Turbin Reaksi Perbandingan Antara Turbin Impuls Dan Turbin Reaksi

Tekanan Dan Kecepatan Uap Pada Turbin Reaksi Perbandingan Antara Turbin Impuls Dan Turbin Reaksi Turbin Uap 71 1. Rumah turbin (Casing). Merupakan rumah logam kedap udara, dimana uap dari ketel, dibawah tekanan dan temperatur tertentu, didistribusikan disekeliling sudu tetap (mekanisme pengarah) di

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA DAN EFISIENSI TURBIN AIR KINETIS AKIBAT PERUBAHAN PUTARAN RUNNER

ANALISIS DAYA DAN EFISIENSI TURBIN AIR KINETIS AKIBAT PERUBAHAN PUTARAN RUNNER ANALISIS DAYA DAN EFISIENSI TURBIN AIR KINETIS AKIBAT PERUBAHAN PUTARAN RUNNER Arief Muliawan 1, Ahmad Yani 2 1) Teknik Elektro, Sekolah Tinggi Teknologi Bontang Jalan Ir. H. Juanda No. 73 RT.36 Bontang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar dalam pemilihan bahan Bahan merupakan syarat utama sebelum melakukan perhitungan komponen pada setiap perencanaan pada suatu mesin atau peralatan harus dipertimbangkan

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI B.10. Kaji eksperimental kinerja turbin crossflow... (Sahid) KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI Sahid Program Studi

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMENTAL TURBIN TURGO DENGAN VARIASI SUDUT NOSEL

KAJIAN EKSPERIMENTAL TURBIN TURGO DENGAN VARIASI SUDUT NOSEL Eksergi Jurnal Teknik Energi Vol 8 No. 1 Januari 2012; 14-19 KAJIAN EKSPERIMENTAL TURBIN TURGO DENGAN VARIASI SUDUT NOSEL Bono Prodi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12

RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12 RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN PELTON MINI BERTEKANAN 7 BAR DENGAN DIAMETER RODA TURBIN 68 MM DAN JUMLAH SUDU 12 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik DONALD SUPRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir meliputi di segala bidang kegiatan meliputi: pertanian, industri, rumah

BAB I PENDAHULUAN. hampir meliputi di segala bidang kegiatan meliputi: pertanian, industri, rumah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penulisan Dewasa ini penggunaan pompa mempunyai peranan sangat luas, hampir meliputi di segala bidang kegiatan meliputi: pertanian, industri, rumah tangga, sebagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu DISTRIBUSI TEKANAN FLUIDA PADA NOZEL TURBIN PELTON BERSKALA MIKRO DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK SOLIDWORKS Dr. Rr. Sri Poernomo Sari ST., MT. *), Muharom Firmanzah **) *) Dosen Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

ANALISA PUTARAN RODA GIGI PADA KINCIR AIR TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN GENERATOR MINI DC

ANALISA PUTARAN RODA GIGI PADA KINCIR AIR TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN GENERATOR MINI DC ANALISA PUTARAN RODA GIGI PADA KINCIR AIR TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN GENERATOR MINI DC Sugeng Triyanto Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Kata kunci : Putaran,

Lebih terperinci

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI).

KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI). KEHILANGAN HEAD ALIRAN AKIBAT PERUBAHAN PENAMPANG PIPA PVC DIAMETER 12,7 MM (0,5 INCHI) DAN 19,05 MM (0,75 INCHI). Tugas Akhir, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma,,2013

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN TURBIN VORTEX DENGAN CASING BERPENAMPANG SPIRAL DAN LINGKARAN DENGAN 3 VARIASI DIMENSI SUDU

ANALISA PERANCANGAN TURBIN VORTEX DENGAN CASING BERPENAMPANG SPIRAL DAN LINGKARAN DENGAN 3 VARIASI DIMENSI SUDU ANALISA PERANCANGAN TURBIN VORTEX DENGAN CASING BERPENAMPANG SPIRAL DAN LINGKARAN DENGAN 3 VARIASI DIMENSI SUDU SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik INDRA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Prinsip Dasar Alat uji Bending 2.1.1. Definisi Alat Uji Bending Alat uji bending adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian kekuatan lengkung (bending)

Lebih terperinci