MAKALAH MANAJEMEN PROYEK TEKNIK PELAKSANAAN PEMBUATAN KOLAM RENANG UNTUK RUMAH TINGGAL PRIBADI DISUSUN OLEH: SYAID ACHMAD ZULFAKAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAKALAH MANAJEMEN PROYEK TEKNIK PELAKSANAAN PEMBUATAN KOLAM RENANG UNTUK RUMAH TINGGAL PRIBADI DISUSUN OLEH: SYAID ACHMAD ZULFAKAR"

Transkripsi

1 MAKALAH MANAJEMEN PROYEK TEKNIK PELAKSANAAN PEMBUATAN KOLAM RENANG UNTUK RUMAH TINGGAL PRIBADI DISUSUN OLEH: SYAID ACHMAD ZULFAKAR POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN JURUSAN TEKNIK SIPIL BALIKPAPAN 2016

2

3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kolam renang adalah suatu konstruksi buatan yang dirancang untuk diisi dengan air dan digunakan untuk berenang, menyelam, atau aktivitas air lainnya. Kolam renang pribadi adalah simbol status bagi pemiliknya, karena membutuhkan banyak tempat dan biaya perawatan yang besar. Kolam renang umum biasanya adalah bagian dari pusat kebugaran jasmani atau taman rekreasi, dengan fasilitas-fasilitas lainnya meliputi sauna, lapangan olahraga renang (squash, tenis, dll) dan rumah makan. Untuk menjernihkan dan mendisfeksi air biasanya digunakan kaporit. Jenis kolam renang yang dibangun di atas atanah berbentuk sederhana, umumnya lingkarn atau elips dengan garis tengah 4 meter dan kedalamannya yang seragam menurut kebutuhan. Untuk ukuran yang lebih luas, disekeliling dindingnya biasanya dipasang dek, dengan penyangga untuk mendukung bobot air didalam kolam. 1.2 RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah studi kasus tentang PELAKSANAAN PEMBUATAN KOLAM RENANG UNTUK RUMAH TINGGAL PRIBADI sebagai berikut: 1. Apa saja jenis-jenis kolam renang? 2. Bagaimana cara pembuatan kolam renang? 1.3 BATASAN MASALAH Agar permasalahan tidak meluas maka penulis membatasi masalah ini dengan membahas tata cara pembuatan kolam renang dengan karakteristik kolam renang buatan yang terletak diluar atau Outdoor dan jumlah kolam single serta sifatnya pribadi (milik sendiri). Teknik pelaksanaan pembuatannya menggunakan cor semen.

4 1.4 TUJUAN PENULISAN Makalah ini dibuat bertujuan untuk: 1. Mengetahui jenis-jenis kolam renang 2. Mengetahui bagaimana teknik pelaksanaan pembuatan kolam renang.

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DASAR PEMBUATAN KOLAM RENANG Untuk membuat sebuah kolam renang, tentu Anda harus mengerti mengenai dasar dari pembuatan kolam renang itu sendiri pertama kali. Mengenai filter, air kolam renang Anda dapat dikatakan tersaring dengan sempurna apabila 100% sudah melewati filter. Apabila contohnya kapasitas dari kolam renang Anda yaitu 150 m3, proses filterisasi yang sudah selesai apabila setiap tetes air di kolam Anda tersebut sudah melewati filter pasir yang dibuat. Intinya bukan masalah pada berapa kali sehari, berapa jam atau bahkan berapa penambahan bahan kaporit (bahan kimia) saja. Akan menjadi sia-sia apabila Anda menjalankan pompa namun proses filter Cuma menjangkau 50% dari area kolam renang yang Anda buat. Ini menyebabkan kolam renang menjadi tetap kotor, bau serta dipenuhi banyak rontokan daun, semua karena masalah dasar filterirasi yang tidak berjalan dengan sempurna. Sumber permasalahan ada pada sirkulasi air yang tak tepat. Oleh karena itu, satu-satunya solusi yaitu dengan memasang return inlet pada tempat yang tepat. Cara mudah dan juga murah merawat kolam renang, tetapi proses ini seringkali tidak diperhatikan oleh kontraktor kolam renang di Indonesia. Gambar 2.1 return inlet

6 Return inlet merupakan sebuah alat yang harganya tidak terlalu mahal namun mempunyai dampak positif yang besar pada keseluruhan biaya perawatan kolam renang pribadi Anda. Tentunya, pemasangan pada kedalaman dan tempat yang tepat harus dilakukan, return inlet juga akan menghemat biaya pengeluaran listrik Anda, biaya maintenance terutama dan juga biaya air. Pemasangan alat return inlet harus benar-benar tepat, karena jika salah maka air kolam renang bukannya bersih melainkan menjadi bau amis dan juga kotor. Penempatan alat return inlet yang tepat yaitu 30 cm dari bawah ketinggian air, dan ingatlah bukan 30 cm tinggi kolam. Seringkali orang salah dengan hal pemasangan dasar ini. Apabila Anda memakai system overflow, Anda dapat mengukur menggunakan ketinggian kolam, tetapi apabila sistem skimmer yang digunakan, Anda harus mengukur berasal dari ketinggian air yang sudah Anda rencanakan sebelumnya. 2.2 KERAMIK KOLAM RENANG Selain masalah di atas, Anda juga harus memperhatikan pemilihan keramik kolam renang pribadi Anda. Ini biasa dilakukan pada waktu finishing, Anda perlu melakukannya dengan teliti. Umumnya, pembuatan kolam renang menggunakan tipe keramik standar ataupun mozaik. Bila keramik tipe standar yang dipilih, Anda dapat melihat contoh penerapannya pada keramik di dalam rumah, karena biasanya keramik rumah menggunakan tipe keramik standar. Untuk tipe keramik mozaik merupakan keramik yang polos atau bisa juga berwarna, dan ukurannya juga lebih kecil sehingga pemasangannya tentu menjadi lebih sulit dan membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan memasang keramik dengan tipe standar atau umum. Warna keramik juga jangan sembarangan, namun pilihlah keramik dengan warna biru atau putih, sehingga akan terkombinasi dengan cantik pada warna dari kolam renang Anda.

7 2.3 JENIS DAN TYPE KOLAM RENANG Jenis-jenis kolam renang dibedakan menurut jenis dan typenya seperti berikut: BERDASARKAN KARAKTERISTIK Menurut karakteristiknya, kolam renang terbagi dua, yaitu : 1. Kolam Renang Alami (natural bathing place) 2. Kolam Renang Buatan (artificial swimming pool) BERDASARKAN PERLETAKAN 1. Indoor (Dalam ruangan) Ground (di lantai dasar) dan Highrise (di gedung bertingkat) 2. Outdoor (Luar ruangan) Garden/natural environtment (menyatu dengan taman atau alam) dan Concrete environtment (menyatu dengan bangunan-bangunan beton) 3. Semi Outdoor (Outdoor bertudung) BERDASARKAN LEVEL Gambar 2.2 macam-macam level pada kolam renang BERDASARKAN SIFAT PEMAKAIAN 1. Private Pool (kolam renang pribadi)

8 Adalah jenis kolam renang berdasarkan penggunaan. Yang menggunakannya sudah pasti pemilik beserta keluarga pemilik kolam, secara umum ukuran kolam pribadi ini lebih kecil dibandingkan dengan kolam umum atau kolam kompetisi. Ukuran kolam pribadi pada umumnya berkisar antara 3.7m 7.3m sampai 6.1m 12m. 2. Public Pool (kolam renang untuk umum) Adalah kolam renang yang luasnya kira-kira mulai dari ukuran 24m2, biasanya mempunyai lebih dari satu kolam serta merupakan bagian dari tempat rekreasi air. Tetapi kolam renang umum (indoor) biasanya juga terdapat di tempat SPA, Sauna, Hot Tub atau berada di hotel yang mewah yang mana memiliki ukuran lebih kecil, lebih kecil dari ukuran kolam pribadi. 3. Competition Pool (kolam renang untuk kompetisi) Menurut Federation Internationale de la Natation atau FINA (International Swimming Federation), standar ukuran kolam renang untuk kompetisi adalah 25m atau 50m, dengan kedalaman sekurang-kurangnya 1,3 meter. Kolam renang untuk kompetisi biasanya berbentuk kolam indoor dan dihangatkan supaya bisa digunakan sepanjang tahun (negara iklim subtropis). 4. Exercise Pool (kolam renang untuk latihan) Ukuran kolam renang jenis ini kecil, biasanya antara 2,5m x 5m yang dilengkapi dengan pendorong air buatan sehingga air seolah-olah mengalir dan perenang hanya berenang ditempat. 5. Hot Tub (kolam SPA) Merupakan kolam renang umum yang dihangatkan, digunakan untuk relaksasi dan yang berhubungan dengan terapi. 6. Natural pools / Swimming ponds (kolam alam) Jenis kolam renang ini lebih berkonsentrasi terhadap alam atau lingkungan. Di desain lebih natural (menyatu dengan alam), keindahan alam untuk kolam jenis ini lebih diutamakan. Kolam jenis ini biasanya berbentuk telaga.

9 2.3.6 BERDASARKAN BENTUK KOLAM Gambar 2.3 Macam-macam bentuk kolam 1. Track/Trek (kolam segaris). Untuk kolam latihan renang pribadi di lahan sempit. 2. Rectangle/Square (kolam persegi/kotak). Populer untuk kolam keluarga dan anak. Juga kolam-kolam standar olimpic, water polo, dan loncat indah. 3. Blocks (kolam dengan sudut-sudut siku). Biasanya dibuat karena terkendala lahan atau mengoptimalkan lahan, atau untuk keperluan penyekatan. 4. Round/Elips (kolam bulat/lonjong. 5. Free Form (kolam bentuk bebas). Bentuk round, elips, dan bentuk bebas biasanya dibuat berdasarkan selera, mengikuti prinsip arsitektur tertentu, atau agar menyatu dengan alam BERDASARKAN JUMLAH KOLAM

10 Gambar 2.4 Jumlah Kolam 1. Single Pool (kolam renang tunggal). Konstruksi kolam terdiri hanya satu kolam dan hanya satu kesisteman. Misalnya kolam anak, whirlpool, atau kolam olimpic. 2. Divide Pool (kolam tunggal tersekat-sekat). Ada kalanya kolam tunggal dibagibagi atau disekat untuk berbagai keperluan. Misalnya sebagian sudut dipakai untuk kolam anak dan bagian yang lain untuk kolam dewasa. 3. Group of Pools (komplek kolam-kolam). Di komplek kolam publik banyak kita lihat dalam satu komplek terdapat sejumlah kolam terpisah. Kesisteman dan mesinnya pun bisa terpisah atau menyatu sesuai kebutuhan. Misalnya kolam olimpicdikombinasi dengan kolam untuk keperluan loncat indah. Kolam publik memisahkan kolam anak dengan kolam dewasa tidak dengan sekat, melainkan benar-benar dibuat terpisah. BAB III PEMBAHASAN

11 3.1 TEKNIK PENGECORAN KOLAM RENANG Proses pengecoran kolam renang biasanya ada 2 cara, yaitu yang pertama, lantai dan dinding di cor bersamaan dan yang kedua, lantai di cor lebih dulu kemudian dinding baru di cor setelahnya. Kedua cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Saya akan membahas menggunakan cara yang pertama, yaitu dinding dan lantai dicor secara bersamaan. Karena lebih mengurangi resiko bocor. Jika menggunakan cara yang kedua resiko kebocoran akan besar, karena sambungan antara dinding dan lantai kemungkinan besar akan ada celah sehingga air bisa bocor dari ceah tersebut. kolam renang kalau sudah bocor akan sangat susah untuk mencari titik bocornya, beda dengan dak talang yang kelihatan bocornya. kebocoran itu bisa di atasi dengan memasangan water stop berbentuk seperti karet busa yang dipasang diantara sambungan dinding dan lantai, water stop tersebut akan mengembang jika terkena air, jadi air tidak bisa tembus. kalau dengan cara yang pertama tadi tidak diperlukan water stop dan kemungkinan bocor kecil. Berikut langkah langkah dalam pengecoran kolam renang dengan cara pertama : 1. Setelah galian galian selesai, pasang begisting pinggir (yang ketemu dengan tanah) dengan menggunakan batu bata atau batako, supaya lebih ekonomis pakai batako saja, sebelum dipasang batako tanah di sekeliling nya di padatkan terlebih dahulu supaya tidak longsor pada saat hujan kalau perlu di beri penahan dari bambu terlebih dahulu. 2. Setelah batako terpasang semua buat flooring lantai nya dengan menggunakan adukan 1:5, atur sesuai level yang diinginkan. 3. Pasang besi sesuai dengan gambar struktur, biasanya menggunakan besi D10, jika besi untuk lantai dan dinding sama usahakan besi untuk dinding dan lantai adalah besi utuh dalam artian tidak ada sambungan, jadi besi ditekuk membentuk huruf U, namun jika memakai besi yang berbeda maka jangan lupa memberi overlap (hak) 40xD. 4. Setelah besi selesai terpasang kemudian pasang begisting kayu bagian dalamnya, karena lantai dan dinding di cor bersamaan otomatis tidak ada

12 tatakan untuk begisting dindingnya, tatakan bisa dibuat dengan menggunakan besi beton sehingga nanti ikut ke cor didalam lantai. begitu juga dengan balok balok kayu yang digunakan untuk perkuatan dinding juga di pasang dudukan besi juga untuk menambah kekuatan. 5. Setelah begisting siap pasang sparing pipa untuk pipa vacum (dia. 2") sama rumah lampu kolam renang, lampu bisa di dinding atau di lantai tergantung gambar arsitek. sparing yang perlu disiapkan adalah sparing pipa main drain (dia. 2"), pipa vacum di dinding (dia. 2"), sparing lampu (dia. 4"). untuk pipa inlet dan pengisian bisa dipasang belakangan pada saat finishing. 6. Setelah semua siap kolam renang bisa di cor, pada saat cor sebaiknya di cor lantai terlebih dahulu. untuk lantai sebaiknya adukan jangan terlalu encer. setelah lantai selesai baru cor dindingnya. cor dinding sebaiknya jangan langsung penuh namun setengah saja dulu semua. dan penuangan sebaiknya jangan pada satu titik dinding karena akan rawan tidak kuat begistingnya.untuk itu pengecoran secara keliling dindingnya. 7. setelah begisting di buka, jangan lupa langsung disiram air atau langsung di isi air kolam nya. 3.2 PERAWATAN KOLAM RENANG Jika sudah memiliki kolam renang, betapa pentingnya untuk memelihara kolam dengan baik dan berapa banyak usaha dan biaya di catatkan untuk merawatnya. Maka penting bahwa setiap hari, mingguan, dan bulanan melakukan beberapa tugas dasar perawatan kolam renang. Dengan jadwal yang tepat untuk diikuti, pemilik kolam berenang dapat memastikan bahwa kolam renang bersih dan aman untuk digunakan. Setelah checklist sederhana akan memastikan bahwa kolam tetap bagus setelah di kuras.

13 A. Checklist Harian untuk Kolam Renang 1. Menghilangkan kotoran dan daun dari kolam renang dengan bantuan keranjang saringan atau menyapu daun. 2. Periksa tekanan filter. 3. Periksa kejernihan air dan jika tidak jelas, maka bersih filter. 4. Memeriksa dan menguji air untuk kebutuhan bahan kimia dan menambahkannya jika perlu. 5. Periksa sistem sirkulasi dan sanitasi. 6. Periksa ph air. B. Checklist Pemeliharaan Mingguan untuk Kolam Renang 1. Bersihkan lantai ubin kolam renang dan dinding kolam menggunakan sikat nilon. 2. Bersihkan ganggang di dinding beton dan menggunakan sikat stainless steel untuk melonggarkan ganggang sulit. 3. Periksa dinding dan liner vinil di kolam renang untuk setiap air mata atau retak dan menggunakan kit yang tepat untuk perbaikan air mata dan retak. 4. Bersihkan dek kolam renang menggunakan air. Memastikan bahwa tidak ada air memasuki area kolam. 5. Gunakan penutup kolam renang untuk menutupi kolam renang sehingga proses penguapan disimpan di cek, puing-puing ini terus keluar, dan panas yang terperangkap.

14 C. Pemeliharaan Checklist Bulanan untuk Kolam Renang 1. Mengumpulkan sampel air kolam dan bawa ke tester profesional untuk memastikan kebersihan yang layak. 2. Melakukan proses mengaduk kolam renang, terutama jika Anda telah menyelenggarakan sebuah pesta kolam renang atau kota Anda telah terkena badai. 3. Melakukan inspeksi pemeliharaan peralatan kolam renang yang Anda miliki dan melakukan perbaikan apapun jika diperlukan. 4. Periksa bahwa peralatan penyelamatan dapat diakses dengan mudah dan tidak rusak dengan cara apapun. 5. Pastikan bahwa peralatan tersebut diperbaiki jika diperlukan dan bahwa pengguna menyadari bagaimana menggunakannya.

15 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN JENIS DAN TYPE KOLAM RENANG Jenis-jenis kolam renang dibedakan menurut jenis dan typenya seperti berikut: A. BERDASARKAN KARAKTERISTIK Menurut karakteristiknya, kolam renang terbagi dua, yaitu : 1. Kolam Renang Alami (natural bathing place) 2. Kolam Renang Buatan (artificial swimming pool) B. BERDASARKAN PERLETAKAN 1. Indoor (Dalam ruangan) Ground (di lantai dasar) dan Highrise (di gedung bertingkat) 2. Outdoor (Luar ruangan) Garden/natural environtment (menyatu dengan taman atau alam) dan Concrete environtment (menyatu dengan bangunan-bangunan beton) 3. Semi Outdoor (Outdoor bertudung). C. BERDASARKAN LEVEL Gambar 4.1 macam-macam level pada kolam renang

16 D. BERDASARKAN SIFAT PEMAKAIAN 1. Private Pool (kolam renang pribadi) 2. Public Pool (kolam renang untuk umum) 3. Competition Pool (kolam renang untuk kompetisi) 4. Exercise Pool (kolam renang untuk latihan) 5. Hot Tub (kolam SPA) 6. Natural pools / Swimming ponds (kolam alam) E. BERDASARKAN BENTUK KOLAM 1. Track/Trek (kolam segaris). Untuk kolam latihan renang pribadi di lahan sempit. 2. Rectangle/Square (kolam persegi/kotak). Populer untuk kolam keluarga dan anak. Juga kolam-kolam standar olimpic, water polo, dan loncat indah. 3. Blocks (kolam dengan sudut-sudut siku). Biasanya dibuat karena terkendala lahan atau mengoptimalkan lahan, atau untuk keperluan penyekatan. 4. Round/Elips (kolam bulat/lonjong. 5. Free Form (kolam bentuk bebas). Bentuk round, elips, dan bentuk bebas biasanya dibuat berdasarkan selera, mengikuti prinsip arsitektur tertentu, atau agar menyatu dengan alam. F. BERDASARKAN JUMLAH KOLAM 1. Single Pool (kolam renang tunggal). 2. Divide Pool (kolam tunggal tersekat-sekat). 3. Group of Pools (komplek kolam-kolam) TEKNIK PELAKSANAAN PEMBUATAN KOLAM Berikut langkah langkah dalam pengecoran kolam renang dengan cara pertama : 1. Setelah galian galian selesai, pasang begisting pinggir (yang ketemu dengan tanah) dengan menggunakan batu bata atau batako, supaya lebih ekonomis pakai batako saja, sebelum dipasang batako tanah di sekeliling nya di padatkan

17 terlebih dahulu supaya tidak longsor pada saat hujan kalau perlu di beri penahan dari bambu terlebih dahulu. 2. Setelah batako terpasang semua buat flooring lantai nya dengan menggunakan adukan 1:5, atur sesuai level yang diinginkan. 3. Pasang besi sesuai dengan gambar struktur, biasanya menggunakan besi D10, jika besi untuk lantai dan dinding sama usahakan besi untuk dinding dan lantai adalah besi utuh dalam artian tidak ada sambungan, jadi besi ditekuk membentuk huruf U, namun jika memakai besi yang berbeda maka jangan lupa memberi overlap (hak) 40xD. 4. Setelah besi selesai terpasang kemudian pasang begisting kayu bagian dalamnya, karena lantai dan dinding di cor bersamaan otomatis tidak ada tatakan untuk begisting dindingnya, tatakan bisa dibuat dengan menggunakan besi beton sehingga nanti ikut ke cor didalam lantai. begitu juga dengan balok balok kayu yang digunakan untuk perkuatan dinding juga di pasang dudukan besi juga untuk menambah kekuatan. 5. Setelah begisting siap pasang sparing pipa untuk pipa vacum (dia. 2") sama rumah lampu kolam renang, lampu bisa di dinding atau di lantai tergantung gambar arsitek. sparing yang perlu disiapkan adalah sparing pipa main drain (dia. 2"), pipa vacum di dinding (dia. 2"), sparing lampu (dia. 4"). untuk pipa inlet dan pengisian bisa dipasang belakangan pada saat finishing. 6. Setelah semua siap kolam renang bisa di cor, pada saat cor sebaiknya di cor lantai terlebih dahulu. untuk lantai sebaiknya adukan jangan terlalu encer. setelah lantai selesai baru cor dindingnya. cor dinding sebaiknya jangan langsung penuh namun setengah saja dulu semua. dan penuangan sebaiknya jangan pada satu titik dinding karena akan rawan tidak kuat begistingnya.untuk itu pengecoran secara keliling dindingnya. 7. setelah begisting di buka, jangan lupa langsung disiram air atau langsung di isi air kolam nya.

18 4.2 SARAN

EBOOK PROPERTI POPULER

EBOOK PROPERTI POPULER EBOOK PROPERTI POPULER RAHASIA MEMBANGUN RUMAH TANPA JASA PEMBORONG M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT User [Type the company name] M.FAIZAL ARDHIANSYAH ARIFIN, ST. MT Halaman 2 KATA PENGANTAR Assalamu

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop

BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI. Untuk mengetahui metode pelaksanaan di lapangan, dibuatkan gambar shop BAB V METODE UMUM PELAKSAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada Setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur. KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Ikatan Batu Bata merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktik peserta diklat (siswa). Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

International Quality Waterproofing

International Quality Waterproofing International Quality Waterproofing Hidup di negara tropis, kita dihadapkan pada cuaca yang cukup ekstrim yang datang silih berganti, yaitu panas matahari yang terik dan curah hujan yang tinggi. Menghadapi

Lebih terperinci

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Struktur Beton Gedung Semester IV Tahun Ajaran 2015 Dibuat oleh : KELOMPOK 6 Deasy Monica Parhastuti 131111003 Gani Adnan Sastrajaya

Lebih terperinci

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN

1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN 1. INSTALASI SISTEM SANITASI DAN PLAMBING BANGUNAN Topik kajian dalam modul ini hanya terbatas pada Instalasi Plambing Air Bersih, Air Panas, Uap, Air Kotor/Air Kotoran, Ven dan Air Hujan. Sebelum tahapan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO BENGKEL KERJA BATU BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari struktur suatu bangunan. Fungsi kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB IV METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLAM RENANG

BAB IV METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLAM RENANG BAB IV METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLAM RENANG 4.1 Tinjauan Umum Dalam hal tinjauan pekerjaan kolam renang pada proyek Pembangunan Rumah Tingal 4 Lantai ini, kajian permasalahan akan dititik beratkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil disimpulkan untuk tugas akhir ini diantaranya :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diambil disimpulkan untuk tugas akhir ini diantaranya : BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dilapangan dan data yang didapat maka dapat diambil disimpulkan untuk tugas akhir ini diantaranya : 1. Hasil analisa volume pekerjaan galian

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Team ilmu sipil dalam websitenya mengartikan pile cap sebagai bagian dari pondasi bangunan yang digunakan untuk mengikat tiang pancang yang sudah terpasang dengan struktur diatasnya

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran LAMPIRAN Sistem proteksi pasif terdiri dari : Ketahanan Api dan Stabilitas Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran sehingga pada saat terjadi kebakaran pengguna gedung

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Kolom Kolom merupakan bagian dari suatu struktur suatu bangunan. Fungsi Kolom itu sendiri sebagai penyangga stuktur pelat dan balok atau juga meneruskan beban

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Beton Precast Beton precast adalah suatu produk beton yang dicor pada sebuah pabrik atau sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek bangunan

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop

BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK. perencanaan dalam bentuk gambar shop drawing. Gambar shop BAB V METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI KOLOM DAN BALOK 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya.

Lebih terperinci

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 5 SPESIFIKASI BANGUNAN IPAL DAN PERALATAN

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 5 SPESIFIKASI BANGUNAN IPAL DAN PERALATAN BAB 5 SPESIFIKASI BANGUNAN IPAL DAN PERALATAN 42 5.1. Spesifikasi Bangunan a. Bak Pengumpul Ukuran : lihat gambar as built. Jumlah ruang : 2 ruang. Material : Beton tebal 15 cm, besi 10 mm satu lapis.

Lebih terperinci

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN BAG- TKB.004.A-89 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE)

PONDASI TIANG BOR (BOR PILE) PONDASI TIANG BOR (BOR PILE) Disusun Oleh : Ama Muttahizi Ahadan Auhan Hasan Fastajii Bulloh TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Kepada Yth. Bupati Pati Cq. Kepala Dinas di Pati FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI Yang bertanda tangan di bawah ini : Pemohon

Lebih terperinci

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA > GSF-Aceh. Didalam Pelaksanaan Proyek, metode pelaksanaan sangat penting dilaksanakan, hal ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION

INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION INDOCEMENT AWARDS STR WRITING COMPETITION BASEMENT OF WATER TANK WRT-14-075 oleh: BAMBANG JOKO SUTONO UNIVERSITAS BALIKPAPAN Jl. Pupuk kel.gn.bahagia (BALIKPAPAN) (2014) ABSTRAK Rumah merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kerusakan Komponen Gedung D Lantai Dasar Lantai 4 1. Komponen Arsitektur a. Keramik Kerusakan lantai yang terdapat pada lantai dasar Gedung KH.Mas Mansur adalah lantai keramik

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar perancangan pada Tempat Informasi HIV AIDS serta Komunitas ODHA dan OHIDHA ini terlahir dari pendekatan Arsitektur Perilaku. Dengan menganalisa

Lebih terperinci

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

A. GAMBAR ARSITEKTUR. A. GAMBAR ARSITEKTUR. Gambar Arsitektur, yaitu gambar deskriptif dari imajinasi pemilik proyek dan visualisasi desain imajinasi tersebut oleh arsitek. Gambar ini menjadi acuan bagi tenaga teknik sipil

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Uraian Umum Dalam pelaksanaan kerja praktik yang berlangsung selama kurang lebih 2 bulan (terhitung sejak 1 Maret s/d 30 April 2017) dan penulisan laporan akhir yang membutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25

BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 BAB IV METODE PENGECORAN KOLOM, DINDING CORE WALL, BALOK DAN PLAT LANTAI APARTEMENT GREEN BAY PLUIT LANTAI 15 - LANTAI 25 4.1 SYARAT PELAKSANAAN Syarat pelaksanaan diantaranya sebagai berikut: a. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS. Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang

BAB VII TINJAUAN KHUSUS. Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang BAB VII TINJAUAN KHUSUS 7.1 Pembahasan Tinjauan Khusus Pada bab ini penulis akan membahas tinjauan khusus sebagaimana yang telah di tugaskan oleh pembimbing kerja praktek kepada penulis, adapun pembahasan

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE

INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE INSTALLATION MAINTENANCE AND CLEANING GUIDE For EXPOSE Concrete Products www.exposeconcrete.com CONTENTS General Instructions 2 Preparations 3 Adhesives & Fixing 4 Cement base 5 Polymer base 8 After Fixing

Lebih terperinci

Konstruksi rangka kusen pada dasarnya dibagi dalam 4 jenis

Konstruksi rangka kusen pada dasarnya dibagi dalam 4 jenis 1. Kusen a. Pengertian Kusen Beserta Fungsinya Kusen adalah suatu rangka dari balok kayu atau dari bahan lainnya, seperti plastik, UPVC, alumunium yang dihubungkan sedemikian rupa sesuai dengan kaidah

Lebih terperinci

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout): FAQ Pengisi Nat (Tile Grout): Q: Apa kelebihan pengisi nat AM dengan pengisi nat semen konvensional? A: Kelebihan pengisi nat AM dibandingkan dengan pengisi nat semen konvensional adalah mengandung bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen

Lebih terperinci

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut:

Persyaratan agar Pondasi Sumuran dapat digunakan adalah sebagai berikut: Pondasi Caisson atau Pondasi Sumuran Pondasi sumuran adalah suatu bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang dan digunakan apabila tanah dasar (tanah keras) terletak pada kedalaman yang

Lebih terperinci

[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 우 오수관로 ( 인도네시아어 )]

[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 우 오수관로 ( 인도네시아어 )] Indonesia Industrial Park Construction Project Specification of Basic and Detailed Design Construction Specification - Saluran air hujan dan kotor(indonesian) [ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 우 오수관로 ( 인도네시아어

Lebih terperinci

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat

BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI. Metode pelaksanaan di lapangan akan mudah dikerjaan dengan membuat BAB V METODE UMUM PELAKSANAAN KONSTRUKSI 5.1 Uraian Umum Pada setiap proyek, metode pelaksanaan konstruksi merupakan salah satu proses pelaksanaan konstruksi yang harus direncanakan sebelumnya. Metode

Lebih terperinci

dan POLO AIR KOORDINATOR : Ir. SALATOEN, M.T.

dan POLO AIR KOORDINATOR : Ir. SALATOEN, M.T. PEMBIMBING : IRVANSJAH,S.T.,M.T. TUGAS AKHIR RA 091381 KOORDINATOR : Ir. SALATOEN, M.T. : tempat pertandingan olahraga yang terdiri dari arena olahraga dan tempat untuk menonton adalah cabang olahraga

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena kumpulan berbagai macam material itulah yang

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Survey (Observasi) Lapangan Dalam penelitian ini, secara garis besar penyajian data-data yang dikumpulkan melalui gambar-gambar dari hasil observasi lalu diuraikan

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. kebutuhan sarana akomodasi tempat tinggal. Bangunan ini didesain untuk BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Konsep Perencanaan Pembangunan proyek Apartement Wang Residence ini berdasarkan dari pertimbangan beberapa aspek, salah satunya pertimbangan karena meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1. Perencanaan Bahan 4.1.1. Perencanaan Lantai Lantai dasar difungsikan untuk area parkir mobil, area service, pantry, ruang tamu, ruang makan, ruang keluarga, kamar mandi tamu.

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: 09702261020 BENGKEL KERJA BATU DAN BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. pekerjaan pekerjaan yang rentan akan permasalahan. Masalah yang timbul bisa

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. pekerjaan pekerjaan yang rentan akan permasalahan. Masalah yang timbul bisa BAB VII PEMBAHASAN MASALAH Proyek merupakan hal yang kompleks karena didalamnya banyak pekerjaan pekerjaan yang rentan akan permasalahan. Masalah yang timbul bisa dari segi struktur dan non struktur. Namun

Lebih terperinci

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7-1 BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN 7.1 Pekerjaan Persiapan Pada pelaksanaan pekerjaan pembangunan suatu proyek biasanya diawali dengan pekerjaan persiapan. Adapun pekerjaan persiapan tersebut itu meliputi

Lebih terperinci

Arang Tempurung Kelapa

Arang Tempurung Kelapa Arang Tempurung Kelapa Mengapa harus arang tempurung? Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama minyak tanah, membuat masyarakat mencari alternatif lain untuk keperluan memasak. Salah satu yang

Lebih terperinci

Beton Kolam Renang Pada pengecoran beton kolam renang yang harus diperhatikan adalah minimal

Beton Kolam Renang Pada pengecoran beton kolam renang yang harus diperhatikan adalah minimal Beton Kolam Renang Pada pengecoran beton kolam renang yang harus diperhatikan adalah minimal mutu beton dengan standart K-225, bisa dipesan/dibeli (Readymix) atau dibuat sendiri (Sitemix). Untuk beton

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR Prasato Satwiko. Arsitektur Sadar Energi tahun 2005 Dengan memfokuskan permasalahan, strategi penataan energi bangunan dapat dikembangkan dengan lebih terarah.strategi

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut. BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Klasifikasi Gedung dan Risiko Kebakaran Proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Malang merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk gedung rumah sakit.

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS. Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA STRUKTUR ATAS 5.1 Tahapan Pekerjaan Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak-pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin banyaknya pihak yang berkaitan

Lebih terperinci

Pengertian Plumbing atau Plambing beserta Jenis, Fungsi, Syarat, Tahapan, dan Pemasangan Plumbing Atau plambing

Pengertian Plumbing atau Plambing beserta Jenis, Fungsi, Syarat, Tahapan, dan Pemasangan Plumbing Atau plambing PLUMBING Pengertian Plumbing atau Plambing beserta Jenis, Fungsi, Syarat, Tahapan, dan Pemasangan Plumbing Atau plambing Menurut kamus inggris-indonesia yang disusun oleh john M.chols dan hasan shadely,

Lebih terperinci

Pelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan

Pelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan Pelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan Nama : Bias Cahya Islami NPM : 21312452 Dosen Pembimbing : Remigius Hari S, ST.,M.Ars Latar

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1 Tinjauan umum Pekerjaan pondasi dibagi menjadi dua bagian, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dalam sendiri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik

Lebih terperinci

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK Pengertian Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatuko mposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis

Lebih terperinci

AKUAPONIK. Sutrisno Estu Nugroho Anang Hari Kristanto,

AKUAPONIK. Sutrisno Estu Nugroho Anang Hari Kristanto, AKUAPONIK Sutrisno Estu Nugroho Anang Hari Kristanto, 1 PENDAHULUAN Budidaya perikanan umumnya memerlukan lahan yang luas dan sumber air yang melimpah Keterbatasan lahan dan air merupakan kendala, terutama

Lebih terperinci

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING DEASY MONICA PARHASTUTI M. IRFAN NUGRAHA NOVSA LIRIK QORIAH TAUFAN HIDAYAT KELOMPOK 3 KG-3A PERMASALAHAN PADA ATAP PERMASALAHAN 5. BUBUNGAN RETAK PENYEBAB

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman penulis selama melaksanakan magang di Proyek Condominium The Accent Bintaro Tangerang Selatan dapat diambil kesimpulan antara lain

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE LIFT DAN PELAT LANTAI PADA PROYEK TOWER C APARTEMEN THE ASPEN PEAK RESIDENCES, FATMAWATI, JAKARTA SELATAN NAMA : TOGU RIOTAMA NPM : 27312422 PEMBIMBING : REHULINA APRIYANTI,

Lebih terperinci

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal)

Perubahan Aktivitas. Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal) Perubahan Aktivitas Aktivitas 1. Pengukuran (Sama dengan aktivitas awal) (Rp) 1 1ls Pengukuran 1 Kepala Tukang Org 1,000 40000 40000 2 Pekerja Org 1,000 27500 27500 3 Perlengkapan ls 1,000 349200 349200

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN Apartemen Casa de Parco BSD BabV Pelaksanaan Pekerjaan BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Pada sebuah pelaksanaan konstruksi, banyak sekali pihak pihak yang berkaitan didalamnya. Karena semakin

Lebih terperinci

PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT

PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT MODUL: PENYARINGAN (FILTRASI) AIR DENGAN METODE SARINGAN PASIR CEPAT I. DESKRIPSI SINGKAT A ir dan sanitasi merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia, karena itu jika kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN ARSITEKTUR, STRUKTUR & M/E BANGUNAN RUKO - Jl. Moh. Toha, Bandung Luas Konstruksi, A = 90 m 2 No Uraian Pekerjaan Volume Sat Harga Jumlah Sub Total

Lebih terperinci

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB) BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB) 6.1 Uraian Umum Pelat lantai atau slab merupakan elemen bidang tipis yang memikul beban

Lebih terperinci

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal 1. Pengukuran Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas,

Lebih terperinci

Menteri Basuki Cek Kesiapan Venue Olahraga Asian Games di Komplek GBK

Menteri Basuki Cek Kesiapan Venue Olahraga Asian Games di Komplek GBK Rilis PUPR #2 8 Agustus 2017 SP.BIRKOM/VIII/2017/389 Menteri Basuki Cek Kesiapan Venue Olahraga Asian Games di Komplek GBK Jakarta Dalam rangka mendukung kesuksesan penyelenggaran Asian Games XVIII 2018

Lebih terperinci

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015 Tanggal : 22 Juli 2015 untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT Kelompok Kerja II Konstruksi Unit Layanan Pengadaan PEMERINTAH

Lebih terperinci

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut:

A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG. Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: A. METODE PELAKSANAAN GEDUNG 2 TINGKAT PONDASI TIANG PANCANG Adapun metode pelaksanaan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Pekerjaan Pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota

BAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Rincian Produk Sesuai dengan target pasar yang di rencanakan oleh CV. Griya Indah Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota Payakumbuh. Usaha CV. Griya

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN BAB IV TINJAUAN KONDISI PROYEK ALAT DAN BAHAN BANGUNAN 4.1 KONDISI PROYEK 4.1.1 Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan merupakan seluruh rangkaian pekerjaan yang pertama kali harus dilakukan guna memudahkan

Lebih terperinci

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana LOGO PT / CV PT / CV. Alamat :. REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA No Uraian 1 2 3 A PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG I Persiapan dan Tanah II Pondasi dan Beton III Dinding dan Plesteran IV Lantai V Pekerjaaan

Lebih terperinci

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 6 PERAWATAN DAN PERMASALAHAN IPAL DOMESTIK

Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 6 PERAWATAN DAN PERMASALAHAN IPAL DOMESTIK BAB 6 PERAWATAN DAN PERMASALAHAN IPAL DOMESTIK 59 6.1 Perawatan Yang Perlu Diperhatikan Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC Perawatan unit IPAL yang perlu diperhatikan antara lain : Hindari sampah

Lebih terperinci

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN V. 1. Uraian Umum Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu proyek. Hal ini membutuhkan pengaturan serta pengawasan pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kolam Renang Standar Internasional 8 Gambar 2.2 Kolam Renang Standar Nasional 9 Gambar 2.3. Private Pool 9 Gambar 2.4.

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kolam Renang Standar Internasional 8 Gambar 2.2 Kolam Renang Standar Nasional 9 Gambar 2.3. Private Pool 9 Gambar 2.4. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Kolam Renang Standar Internasional 8 Gambar 2.2 Kolam Renang Standar Nasional 9 Gambar 2.3. Private Pool 9 Gambar 2.4. Public Pool 10 Gambar 2.5. Competition Pool 10 Gambar 2.6.

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter

Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter Tata cara perencanaan dan pemasangan tangki biofilter pengolahan air limbah rumah tangga dengan tangki biofilter 1 Ruang lingkup Tata cara ini mencakup persyaratan, kriteria perencanaan dan cara pemasangan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro yang diambil adalah pusat wisata spa sebagai alternatif destinasi relaksasi keluarga yang terletak di pusat kota dengan pemandangan alam. Fasilitas

Lebih terperinci

SANITASI DAN KEAMANAN

SANITASI DAN KEAMANAN SANITASI DAN KEAMANAN Sanitasi adalah.. pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil olah,

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Tinjauan Umum Metode pelaksanaan yang dilakukan pada setiap proyek konstruksi memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan proyek lainnya. Metode pelaksanaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki BAB VII PEMBAHASAN MASALAH 7.1. Uraian Umum Dalam setiap Proyek Konstruksi, metode pelaksanaan yang dilakukan memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan Proyek yang lainnya. Metode pelaksanaan yang

Lebih terperinci

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Pasal 6 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG PEMANFAATAN AIR HUJAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa air hujan merupakan sumber air yang dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 PERENCANAAN PEMBANGUNAN DISPERINDAGSAR BOYOLALI (DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PASAR) PT WIDHA DYAH AYU PURBO SIWI 2B314953 Seperti yang telah diketahui perbedaan pemahaman dan pengetahuan antara

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT

: Rika Arba Febriyani NPM : : Lia Rosmala Schiffer, ST., MT PEKERJAAN STRUKTUR KOLOM, BALOK, PELAT LANTAI DI LANTAI P1, P2, P3, P4, P5 PADA GEDUNG SATRIO TOWER DI JAKARTA SELATAN Nama : Rika Arba Febriyani NPM : 26312369 Pembimbing : Lia Rosmala Schiffer, ST.,

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN

TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN Lampiran Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 12 Tahun 2009 Tanggal : 15 April 2009 TATA CARA PEMANFAATAN AIR HUJAN I. Pendahuluan Dalam siklus hidrologi, air hujan jatuh ke permukaan bumi,

Lebih terperinci

3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian

3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN. Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian 3.1. Penyajian Laporan BAB III METODE KAJIAN Gambar 3.1 Bagan alir metode penelitian 7 3.2. Data Yang Diperlukan Untuk kelancaran penelitian maka diperlukan beberapa data yang digunakan sebagai sarana

Lebih terperinci

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA KOP PERUSAHAAN REKAPTULAS DAFTAR KUANTTAS DAN HARGA NO KOMPONEN JUMLAH A B C D PERSAPAN GAPURA Luas 8 M2 KANTOR Luas 216 M2 PETAK TOKO Luas 836 M2 E PEK. LOST PASAR TYPE ( Los Pakaian + Los Rempah Rempah

Lebih terperinci