BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk penulisan skripsi dengan judul ANALISA FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI PERILAKU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk penulisan skripsi dengan judul ANALISA FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI PERILAKU"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Untuk penulisan skripsi dengan judul ANALISA FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK UNIT LINK PADA PT ASURANSI JIWA SINARMAS. Penulis melakukan penelitian dan pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti hanya melakukan riset atau penelitian hanya pada PT Asuransi Jiwa Sinarmas. Responden yang di ambil adalah konsumen produk Unit Link. Asuransi Jiwa Sinarmas (d/h Eka Life) mulai beroperasi pada tanggal 14 April 1985 dengan nama PT. Asuransi Jiwa Purnamala Internasional Indonesia (PII). Pada tahun 1989, Sinar Mas melakukan joint venture dengan Ayala Group dari Filipina. Dalam perjalanan memantapkan kinerja perusahaan serta ekspansi bisnis. Eka Life akhirnya menjadi milik Sinar Mas sepenuhnya pada akhir tahun Awal tahun 2007 PT. Asuransi Jiwa Eka Life melakukan perubahan nama menjadi PT. Asuransi Jiwa Sinarmas. Pertumbuhan Asuransi Jiwa Sinarmas (juga disebut Sinarmas Life) menunjukkan perkembangan yang signifikan di dalam kontribusi dunia asuransi jiwa Indonesia. Hingga akhir tahu 2009, tercatat total asset Sinarmas Life mencapai Rp. 7,8 triliun, dengan premium income meningkat sekitar 39% dibandingkan tahun 19

2 sebelumnya. Total net claim serta benefit yang dibayarkan kepada pemegang polis mencapai Rp. 6,7 triliun, dan jumlah tertanggung lebih dari orang. Dengan kinerja yang cermat dan hati-hati, rasio pencapaian solvabilitas yang dicapai Sinarmas Life dengan menggunakan metode Risk Based Capital (RBC) adalah 317,14%. Sinarmas Life berada dibawah divisi Sinar Mas Financial Services, salah satu pilar usaha Sinar Mas, yang bergerak di bidang jasa keuangan, di samping membawahi Sinarmas Life juga membawahi Bank Sinarmas, Asuransi Sinar Mas, Sinar Mas Sekuritas dan Sinar Mas Multifinance. Adapun unit-unit usaha Sinar Mas lainnya adalah : - Sinar Mas Agribusiness and Food (PT SMART Tbk) - Sinar Mas Pulp and Paper Products (PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Tbk, PT Pindo Deli Pulp And Paper Mills) - Sinar Mas Developer and Real Estate ( PT Duta Pertiwi Tbk, PT BSD) - Smart Telecom untuk bidang telekomunikasi. Perkembangan Sinarmas Life didukung oleh koordinasi keuangan yang sangat baik, sehingga para nasabah selalu merasa aman dalam membeli produk-produk Sinarmas Life. Didukung oleh 65 kantor pemasaran dan lebih dari 5000 karyawan handal serta aparat marketing profesional diseluruh Indonesia, Sinarmas Life siap menyediakan layanan terbaik untuk kebutuhan finansial Anda maupun perusahaan Anda. 20

3 3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan Visi perusahaan adalah Menjadi yang utama dalam penyedia jasa perencanaan dan perlindungan keuangan di Indonesia. Misi perusahaan adalah : - Memberikan pelayanan prima dan menyediakan produk yang berfokus pada kebutuhan nasabah berbagai jalur distribusi - Memastikan profitabilitas jangka panjang, meningkatkan nilai bagi pemegang saham dan kepercayaan pemegang polis, memberikan peluang kerja dan membangun sinergi melalui kerjasama yang paling menguntungkan sesuai dengan nilai serta filosofi perusahaan. 3.2 Obyek Penelitian Informasi mengenai tempat penelitian dan jadwal penelitian perlu diketahui agar dapat dijadikan petunjuk dimana dan bilamana penelitian akan dilakukan Tempat Penelitian Penulis memilih tempat penelitian di area Pluit, Jakarta Waktu Penelitian Penelitian yang akan dilakukan penulis dalam melakukan risetnya memakan waktu selama kurang lebih 1 bulan. 21

4 3.3 Desain Penelitian Menurut Jonathan Sarwono (2005: 15) desain riset pemasaran sama dengan kaidah desain penelitian secara umum, yaitu meliputi desain riset yang bersifat eksploratori, deskriptif, dan kausal. Dalam penelitian ini digunakan model penelitian deskriftif. Desain penelitian ini tidak menggunakan hipotesis dan bersifat sebagai riset awal yang tidak digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti secara tuntas. Sekalipun demikian untuk penelitian deskriptif, kita diperbolehkan tidak menggunakan hipotesis. Penulis menggunakan metode penelitian desain riset diskriptif dimana lebih spesifik adalah desain cross sectional dimana desain cross sectional adalah salah satu tipe riset untuk mengumpulkan data/informasi dari berbagai sampel yang ditarik dari elemenelemen populasi yang dilakukan satu kali saja. 3.4 Variabel dan Skala Pengukurannya Menurut Prof. Dr. H. Imam Ghozali, M.Com, Akt (2005:41) Pada penelitian di bidang ilmu sosial seperti manajemen, psikologi, sosiologi umumnya variabelvariabel penelitiannya dirumuskan sebagai sebuah variabel latent atau unobserved (sering juga disebut konstruk) yaitu variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi yang diamati atau indikator-indikator yang diamati. Biasanya indikator-indikator ini diamati dengan menggunakan kuesioner atau angket yang bertujuan untuk mengetahui pendapat responden. 22

5 Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terbagi menjadi 4 macam, terdiri dari produk, iklan, harga dan distribusi. Variabel variabel tersebut memberikan gambaran berupa image dan persepsi yang dirasakan oleh nasabah dari masing-masing variabel tersebut terdapat dimensi atau fakto-faktor sebagai indikator yang akan diukur. Menurut Suwono (2006) menyatakan bahwa dalam analisis faktor tidak terdapat variabel bebas dan tergantung karena analisis faktor tidak mengklasifikasi variabel ke dalam katagori variabel bebas dan melainkan mencari hubungan interdepensi antara variabel agar dapat mengidentifikasi dimensi dimensi atau faktor faktor yang menyususnnya Skala pengukur pada penelitian ini bertujuan untuk membedakan antara kategori kategori dalam suatu variabel dengan asumsi bahwa ada urutan atau tingkatan skala rangking terhadap indokator yang memberikan informasi apaka suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang, tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya. Dan skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau sering disebut skala likert, yaitu skala yang berisis lima tingkatan preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut : (1) = Sangat Tidak Setuju, (2) = Tidak Setuju, (3) = Ragu-ragu atau Netral, (4) = Setuju, (5) = Sangat Setuju. Pengolahan data dengan menganalisis sikap responden terhadap butir kuesioner untuk melihat hasil penelitian responden terhadap pelaksanaan variabel yang diteliti. Dari semua variabel tersebut diberikan definisi operasinalnya dan dijabarkan menjadi butir butir pertanyaan atau pernyataan. Definisi operasional variabel dapat dilihat sebagaimana pada tabel 23

6 Variabel Dimensi Minat Pembeli Unit Link Produk Harga Iklan Tabel 3.1. Operasional Variabel - kemasan menarik - banyaknya pilihan invetasi - Unit Link sudah menjawab kebutuhan Asuransi - Nama perusahaan menjadi pertimbangan pembelian - Unit Link sudah menjawab kebutuhan Investasi - Tidak ada biaya akuisisi - harga lebih murah di bandingkan kompetitor - premi fleksibel - Premi sesuai dengan manfaat yang di terima - Biaya-biaya yang timbul lebih kecil - Iklan media cetak (koran, majalah) - Iklan media elektronik (TV, Radio) - Program promosi Hp Blackberry - Program member get member - Program Cash Back - Sistem penjualan dengan keagenan - Sistem penjualan dengan Bancassurance - Sistem penjualan dengan Telemarketing - Kedekatan dan perhatian yang diberikan oleh seorang agen penjual Distribusi - Sistem pelayanan yang cepat Sumber : Hasil olah data 3.5 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada nasabah PT Asuransi Jiwa Sinarmas yang berada di area Pluit, Jakarta. 3.6 Jenis Data Penelitian ini menggunakan data primer didapat dari kuesioner yang disebarkan kepada nasabah PT Asuransi Jiwa Sinarmas yang membeli produk Unit Link yang berada di area Pluit, Jakarta. 24

7 3.7 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah gabungan seluruh elemen yang memiliki serangkaian karakteristik serupa yang mencakup semesta untuk kepentingan masalah riset pemasaran. Sedangkan populasi sasaran adalah kumpulan atau elemen yang memiliki informasi yang di cari oleh peneliti yang inferensi tentangnya akan di buat. Populasi sasaran harus didefinisikan menurut elemen, unit sampling, tingkatan dan waktu. Dalam riset survey, yang di maksud elemen biasanya adalah responden Malhotra (2005). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah BII cabang Pluit, Jakarta. Pada penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan metode Non-probability sampling dengan cara Convenience Sampling. Menurut Sekaran (2006) bahwa dalam pengambilan sampel non probability sampling besarnya elemen terpilih sebagai subyek tidak di ketahui. Sedangkan cara Convenience Sampling merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati bersedia memberikannya. Menurut Bilson Simamora (2005:108) tidak ada ukuran sampel minimal yang diterima dalam analisis faktor. Memang, semakin besar ukuran sampel, analisis faktor menjadi semakin akurat. Sebaliknya ukuran sampel berjumlah 100 atau lebih. Jangan melakukan analisis faktor kalau ukuran sampelnya kurang dari 50. Namun ketentuana ini tidak multak. Sebagai aturan umum, jumlah responden minimal (kadang-kadang juga disebut kasus atau observasi, penulis) adalah tiga 25

8 responden minimal adalah 15 orang. Lebih baik lagi kalau rasionya adalah satu banding sepuluh. Bahkan, ada peneliti yang menginginkan perbandingan 1: Metode Analisis Data Untuk mengetahui dimensi-dimensi utama dari bauran pemasaran yang berpengaruh terhadap minat pembelian produk, maka dilakuakan analisis faktor. Dalam Suliyanto (2005:114) analisis faktor adalah suatu teknik untuk menganalisis tentang saling ketergantuangan (interdependence) dari beberapa variabel secra simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan dari bentuk hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit daripada variabel yang diteliti, yang berarti dapat juga menggambarkan tentang struktur data dari suatu penelitian. Jadi, pada prinsipnya analisis faktor digunakan untuk mengelompokkan beberapa variabel yang memiliki kemiripan untuk dijadikan satu faktor, sehingga dimungkinkan dari beberapa atribut yang mempengaruhi suatu komponen variabel dapat diringkas menjadi beberapa faktor utama yang jumlahnya lebih sedikit. Menurut Suliyanto fungsi dari analisis faktor adalah a. Mengidentifikasi dimensi dimensi mendasar yang dapat menjelaskan korelasi dari serangkaian variabel b. Mengidentifikasi variabel variabel baru yang lebih kecil, untuk menggantikan variabel tidak berkorelasi dari serangkaian variabel asli yang berkorelasi. 26

9 c. Mengidentifikasi beberapa variabel kecil dari sejumlah variabel yang banyak untuk dianalisis dengan analisis multivariat lainnya. Asumsi asumsi dalam analisis faktor, prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, artinya variabel yang memiliki korelasi erat akan membentuk suatu faktor, sedangkan variabel yang ada dalam suatu faktor akan memiliki korelasi yang lemah dengan variabel yang terdapat pada faktor yang lain. Karena prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, maka asumsi dalam analisis faktor berkaitan erat dengan korelasi berikut : a. Korelasi atau keterkaitan antarvariabel harus kuat. Hal ini dapat diidentifikasi dari nilai determinannya yang mendekati nol. Nilai determinan dari matrik korelasi yang elemen-elemennya menyerupai matrik identitas akan memiliki nilai determinan sebesar satu. Artinya, jika nilai determinana mendekati satu, maka matrik korelasi menyerupai matrik. b. Indeks perbandingan jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien kolerasi parsialnya secara keseluruhan harus kecil. Hal ini dapat diidentifikasikan dengan nilai kaiser-meyer-olkin measure of sampling adequacy (KMO). KMO merupakan sebuah indek perbandingan jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien korelasi parsialnya secara keseluruhan. Jika jumlah kuadrat koefisien korelasi dengan koefisien parsila di anatara seluruh pasangan variabel bernilai kecil dibandingkan 27

10 dengan jumlah kuadrat koefisien korelasi, maka akan menghasilkan nilai KMO yang mendekati satu. Nilai KMO yang kecil menunjukan bahwa analisis faktor, nilai KMO dianggap cukup apabila nilai KMO > 0,5. c. Indeks perbandingan jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien korelasi parsialnya secara keseluruhan harus kecil. Hal ini dapat diidentifikasi dengan nilai measures of sampling adequacy (MSA). MSA merupakan sebuah indeks perbandingan jarak antara koefisien korelasi dengan koefisien korelasi parsialnya secara parsial setiap item/variabel. Untuk dapat melakukan analisis faktor, nilai MSA dianggap cukup apabila nilai MSA > 0,5. Apabila ada item /variabel yang tidak memiliki nilai MSA > 0,5, variabel tersebut harus dikeluarkan dari analisis faktor secara bertahap satu per satu. d. Dalam beberapa kasus, setiap variabel yang akan dianalisis dengan menggunakan analisis faktor harus menyebar secara normal Untuk menentukan banyaknya jumlah faktor yang terbentuk dalam analisis faktor dapat dilakukan beberapa pendekatan berikut ini : a. Penentuan berdasarkan Apriori Dalam metode penentuan ini, jumlah faktor telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. 28

11 b. Penentuan berdasarkan Eigenvalue Untuk menentukan jumlah faktor yang terbentuk dapat didasarkan pada eigenvalue. Jika suatu variabel memiliki eigenvalue > satu, dianggap sebagai suatu faktor, sebaliknya jika suatu variabel hanya memiliki eigenvalue < satu, tidak dimasukkan dalam model. c. Penentuan berdasarkan Scree Plot Screen plot pada dasarnya merupakan grafik yang menggambarkan hubungan anatara faktor dengan eigenvalue, pada sumbu Y menunjukkan eigenvalue, sedangkan pada sumbu X menunjukkan jumlah faktor. Untuk dapat menentukan berapa jumlah faktor yang diambil, ditandai dengan slope yang sangat tajam anatara faktor yang satu dengan faktor berikutnya. d. Penentuan berdasarkan Persentase Varian (Percentage of Variance) Persentase varian menunjukkan jumlah variasi yang berhubungan pada suatu faktor yang dinyatakan dengan persentase. Untuk dapat menentukan berapa jumlah faktor yang diambil, harus memiliki nilai persentase varian > 0,5. Sedangkan apabila menggunakan kriteria kumulatif persentase varian, besarnya nilai kumulatif persentase varian > 60%. 29

12 Pada dasarnya analisis faktor dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu pertama Princioal Components Analysis yang merupakan model dalam analisis faktor yang tujuannya untuk melakukan prediksi terhadap sejumlah faktor yang akan dihasilkan dan yang ke dua Common Factors merupakan model dalam analisis faktor yang tujuannya untuk mengetahui struktur dari variabel yang diteliti (karakteristik dari observasi). Hasil dari analisis faktor adalah faktor matriks yang berisi koefisien bobot kontribusi suatu variabel terhadap faktor atau yang sering disebut dengan faktor loading. Namun demikian, sering kali kita dihadapakan pada permasalahan bahwa output yang dihasilkan sulit untuk diinterpretasi karena satu faktor dapat berkorelasi dengan beberapa variabel. Untuk mempermudah interpretasi, dilakukan rotasi faktor sehingga faktor matriks yang tadinya kompleks menjadi lebih simpel. 30

13 PERMASALAHAN PENELITIAN MATRIKS KORELASI COMPONENT ANALYSIS MODEL ANALISIS FAKTOR YANG DUGUNAKAN COMMON FACTOR METODE ESTIMASI (EXTRACTION METHOD) JUMLAH FAKTOR (TANPA TEKNIK ROTASI) Orthogonal Varimax Quartimax Equamax TEKNIK ROTASI PEMANFAATAN FACTOR SCORES Orthogonal Varimax Quartimax Equamax Analisis Regresi Descriminant Analysis Analisis Struktur Sumber Joseph F. Hair, Jr 2005 Gambar 3.1 : Langkah langkah Analisis Faktor 31

14 Secara garis besar, gambar analisis faktor di atas dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu sebagai berikut : a. Merumuskan Masalah Untuk melakukan perumusan masalah perlu dilakukan beberapa langkah berikut. Pertama :tujuan dari analisis faktor itu harus jelas lebih dahulu Kedua : variabel-variabel yang akan disertakan dalam analisis faktor juga harus ditetapkan berdasarkan riset, teori, dan pendapat periset, demikian pula ukuran sampel harus tepat, setidak-tidaknya jumlah sampel harus empat atau lima kali jumlah variabel b. Membuat Matriks Korelasi Proses analisis faktor didasarkan pada matriks korelasi antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, untuk memperoleh analisis faktor yang semua variabel-variabelnya harus berkorelasi. Untuk menguji ketepatan dalam model faktor, uji statistik yang digunakan adalah Barletts Test Sphericity dan Kaiser-Mayer-Olkin (KMO) untuk mengetahuai kecukupan sampelnya. Uji ini dapat di lihat pada tabel berikut. 32

15 Ukuran KMO Tabel 3.2 Tabel Ukuran Ketepatan Kaiser-Mayer-Olkin Rekomendasi 0,9 Baik sekali 0,8 Baik 0,7 Sedang/agak baik 0,6 Cukup 0,5 Kurang < 0,5 Ditolak Sumber : Subhas Sharma (2005) c. Penentuan Jumlah Faktor Penentuan jumlah faktor yang diperlukan untuk mewakili variabelvariabel yang akan dianalisis didasarkan pada besarnya eigenvalue serta persentase total variannya. Hanya faktor yang memiliki eigenvaleu sama atau lebih besar dari 1 (satu) yang dipertahankan dalam model analisis faktor, sedangkan yang lainnya dari model. d. Rotasi Faktor Hasil dari ekstraksi faktor dalam matrik faktor mengidentifikasikan hubungan antarfaktor dan variabel individual, namun dalam faktor-faktor tersebut banyak variabel yang berkorelasi sehingga sulit diinterpretasikan. Melalui rotasi faktor matriks, faktor matriks ditransformasikan ke dalam matriks yang lebih sederhana sehingga mudah diinterpretasikan. Rotasi faktor menggunakan prosedur varimax 33

16 e. Interpretasi Faktor Interpretasi faktor dilakukan dengan mengklasifikasikan variabel yang mempunyai factor loading minimum 0,4 variabel dengan faktor loading kurang dari 0,4 dikeluarkan dari model. Penentuan Skor Faktor Perhitungan skor faktor pada dasarnya dimaksudkan untuk mencari nilai faktor yang dapat digunakan untuk analisis multivariat. Dalam modul ini, pembahasan skor faktor tidak terlalu ditekankan, karena pembahasannya tidak dilanjutkan ke penelitian multivariat. Penyeleksian Surrogate Variabel Penyeleksian surrogate variabel adalah mencari salah satu variabel dalam setiap faktor sebagai wakil dari masing-masing fakto. Pemilihan ini didasarkan pada nilai factor loading tersebut. f. Model FIT Tahap akhir dari analisis faktor adalah mengetahui ketetapan dalam memilih teknik analisis faktor principal component analysis untuk mengetahui dengan melihat jumlah residual (perbedaan) antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang diproduksi. Semakin kecil persentasenya, maka semakin tepat penentuan teknik tersebut. 34

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Untuk dapat melakukan penelitian ini, langkah awalnya adalah mengetahui visi dan misi serta tujuan yang ingin dicapai oleh BReAD Unit. BReAD

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah satu keanekaragaman yang tumbuh di masyarakat adalah keanekaragaman hasil karya seni. Batik merupakan salah satu produk hasil karya seni sekaligus

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori - teori tertentu dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

Bab 4 ANALISIS FAKTOR TEORITIS DAN APLIKATIF

Bab 4 ANALISIS FAKTOR TEORITIS DAN APLIKATIF Bab 4 ANALISIS FAKTOR TEORITIS DAN APLIKATIF Analisis Multivariat untuk analisis identifikasi, prediksi, eksplorasi, deskripsi: 1. Principle Component Analysis (PCA) 2. Factor Analysis 3. Cluster Analysis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini ditunjukkan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal dalam perusahaan, serta untuk memperbaiki strategi

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan terhadap pengunjung Daiji Raamen yang terletak di Jalan Pajajaran No. 7. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory atau penelitian tingkat penjelasan. Berdasarkan jenis penelitian explanatory

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel dependen (Y) sedangkan variabel independen (X) adalah brand

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel dependen (Y) sedangkan variabel independen (X) adalah brand BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Peubah Ganda Analisis peubah ganda merupakan metode statistika yang menganalisis secara bersama-sama variabel yang cukup banyak yang diamati pada setiap individu atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Pendahuluan 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Tujuan 0 Tujuan utama: 0 Menjelaskan struktur hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor/variabel

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR 1. Latar Belakang Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN PENDUDUK MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI KOTAMADYA SIBOLGA

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN PENDUDUK MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI KOTAMADYA SIBOLGA Saintia Matematika Vol. 1, No. 4 (2013), pp. 349 358. ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEPADATAN PENDUDUK MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT DI KOTAMADYA SIBOLGA Henni Mulyani Siregar, Henry Rani Sitepu, Suwarno Ariswoyo

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Saintia Matematika Vol. 1, No. 6 (2013), pp. 507 516. PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN) Juliarti Hardika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif untuk menjelaskan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif untuk menjelaskan BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksplanatif untuk menjelaskan hubungan di antara sepuluh faktor dimensi penilaian prestasi kerja serta menganalisis relevansi

Lebih terperinci

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k)

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Faktor Menurut J. Supranto (2004), analisis faktor merupakan teknik statistika yang utamanya dipergunakan untuk mereduksi atau meringkas data dari variabel yang banyak

Lebih terperinci

Analisis Berbagai Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Melakukan Segmentasi Pasar Berdasarkan Benefit Dan Preferensi Pada Perusahaan Asuransi di Malang

Analisis Berbagai Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Melakukan Segmentasi Pasar Berdasarkan Benefit Dan Preferensi Pada Perusahaan Asuransi di Malang Analisis Berbagai Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Melakukan Segmentasi Pasar Berdasarkan Benefit Dan Preferensi Pada Perusahaan Asuransi di Malang Boge Triatmanto 1 Abstract, Objective of the research

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, pengujian kualitas instrumen

Lebih terperinci

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007

Volume 1, Nomor 2, Desember 2007 Volume 1, Nomor 2, Desember 2007 Barekeng, Juni 2007. hal.18-24 Vol. 1. No. 2 ANALISIS FAKTOR STUDI KASUS : UNTUK MENGETAHUI FAKTOR-FAKTOR DASAR YANG MEMPENGARUHI PELAYANAN PADA FMIPA UNPATTI FRANCIS Y

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada Giant Supermarket, Jl Z. A. Pagar Alam, Bandarlampung. Adapun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KENTANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KENTANG Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 445 457. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KENTANG Sartika, Henry Rani Sitepu, Pengarapen Bangun Abstrak. Analisis faktor merupakan suatu

Lebih terperinci

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS Ai Nurhayat, S.Si.,MT. Jurusan Teknik Industri Sekolah tinggi Teknologi Bandung ABSTRAK Pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan

Lebih terperinci

Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur

Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Analisis Cluster Average Linkage Berdasarkan Faktor-Faktor Kemiskinan di Provinsi Jawa Timur Qonitatin Nafisah, Novita Eka Chandra Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Islam Darul Ulum Lamongan

Lebih terperinci

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR

MODUL 3 ANALISIS FAKTOR TUJUAN PRAKTIKUM Tujuan dari praktikum modul 3 ini adalah : 1. Mahasiswa memahami apa yang dilakukan dalam proses Analisis Faktor; 2. Mahasiswa dapat menjalankan prosedur Analisis Faktor dalam SPSS; 3.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif. Menurut Sugiyono

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif. Menurut Sugiyono III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif. Menurut Sugiyono (2009: 53) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada AJB. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji BAB IV ANALISIS DATA A. Penjelasan Penelitian Pada bab empat ini akan dilakukan pembahasan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian deskriptif komparatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Analisis Faktor Analisis faktor merupakan salah satu metode statistik multivariat yang mencoba menerangkan hubungan antara sejumlah variabel-variabel yang saling independen antara satu

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Akademik Menggunakan Analisis Faktor

Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Akademik Menggunakan Analisis Faktor Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Novi Rustiana Dewi Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya E-mail: nrdewimath09@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Untuk menjawab rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Istjanto

Lebih terperinci

KAJIAN FAKTOR PENYEBAB PENDERITA HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR DI KOTAMADYA MEDAN (Studi Kasus : RSUP H.

KAJIAN FAKTOR PENYEBAB PENDERITA HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR DI KOTAMADYA MEDAN (Studi Kasus : RSUP H. Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 4 (2014), pp. 333 343. KAJIAN FAKTOR PENYEBAB PENDERITA HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR DI KOTAMADYA MEDAN (Studi Kasus : RSUP H. Adam Malik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini berlokasi di Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini berlokasi di Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Kegiatan pengumpulan data dalam penelitian ini berlokasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang terletak di Jl. Gajayana No. 50 Malang,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.2. Analisis Faktor Analisis faktor merupakan salah satu metode statistik multivariat yang mencoba menerangkan hubungan antara sejumlah variabel variabel yang saling independen antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan kepada 47 orang guru BK SLTA (5, SMA, 1 MA, dan 9 SMK) di Salatiga, seperti yang dapat dilihat dalam tabel 4.1 di bawah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Wirausaha Meredith (2005) menyatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan usaha mengumpulkan serta sumber daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Didalam proposal skripsi ini, metode yang akan digunakan untuk melakukan penelitian yaitu penelitian kuantitatif, karena

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain 26 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini objek penelitian adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pakaian yaitu Wellborn. Penelitian ini dilakukan di Oraqle sebagai distributor

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian Pustaka, penelitian ini dilakukan dengan mempelajari literaturliteratur dan sumber-sumber pustaka lainnya yang berkaitan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Berdasarkan karakteristik masalah dalam penelitian ini maka desain penelitian menggunakan pengujian beda rata-rata. Di mana pengujian beda ratarata merupakan

Lebih terperinci

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 289 298. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN MASYARAKAT KOTA MEDAN KE PERPUSTAKAAN UMUM KOTA MEDAN Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ketawanggede Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan karena masyarakat di kelurahan tersebut telah banyak

Lebih terperinci

A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk

A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk 33 III. METODOLOGI A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan gambaran atau penegasan

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA Rina Fitrianita Rizki 1, Susiswo 2 Universitas Negeri Malang E-mail: rin.bluey.7@gmail.com Abstrak:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 ObyekPenelitian Obyek dalam penelitian ini adalah para pengusaha yang pernah melakukan promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di instagram. 3.2

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS Sintya Dwi Rosady 1, Fitria Virgantari, Ani Andriyati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 2. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui daftar pertanyaan

III. METODE PENELITIAN. 2. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui daftar pertanyaan III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian Pustaka, penelitian ini dilakukan dengan mempelajari literaturliteratur dan sumber-sumber pustaka lainnya yang berkaitan dengan penelitian

Lebih terperinci

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM :13212670 PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM. 1.1Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Kebutuhan mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data responden yang telah diperoleh dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin responden, status pekerjaan, jasa perawatan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN 27 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti Sanusi ( 2014 : 104). Data primer dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Saintia Matematika Vol. 1, No. 6 (2013), pp. 557 566. ANALISIS FAKTOR RESIKO PADA KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR DI BAWAH NORMAL DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Siti Andri Yanti, Agus Salim Harahap, Suwarno

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian deskriptif Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Customer Value dan Brand Image terhadap Customer Loyalty Nasabah

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Customer Value dan Brand Image terhadap Customer Loyalty Nasabah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sehubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti yaitu : Pengaruh Customer Value dan Brand Image terhadap Customer Loyalty Nasabah Bank BTN cabang

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis cluster merupakan analisis yang bertujuan untuk. mengelompokkan objek-objek pengamatan berdasarkan karakteristik yang

BAB III PEMBAHASAN. Analisis cluster merupakan analisis yang bertujuan untuk. mengelompokkan objek-objek pengamatan berdasarkan karakteristik yang BAB III PEMBAHASAN Analisis cluster merupakan analisis yang bertujuan untuk mengelompokkan objek-objek pengamatan berdasarkan karakteristik yang dimiliki. Asumsi-asumsi dalam analisis cluster yaitu sampel

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 61 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan diuraikan hasil analisis data yang diperoleh dari pendapat responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data Penelitian Di dalam sub bab berikut ini akan dijelaskan secara detail mengenai data-data yang dipergunakan dalam penelitian ini. 3.1.1 Jenis dan Sumber Data

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN. responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun

BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN. responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun BAB V ANALISIS DATA PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Responden Bagian ini menjelaskan mengenai data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif ini nantinya dapat menggambarkan keadaan ataupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti adalah PT. Prudential Life Assurance yang berkedudukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti adalah PT. Prudential Life Assurance yang berkedudukan di BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama periode Januari 2010 sampai dengan Desember 2013. Adapun tempat penelitian yang menjadi pilihan peneliti adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalahmasalah yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah usaha batik yang ada di Kabupaten Sleman. Sedangkan subyek yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Asuransi Jiwa Sinarmas (d/h Asuransi Jiwa Eka Life) mulai beroperasi pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Asuransi Jiwa Sinarmas (d/h Asuransi Jiwa Eka Life) mulai beroperasi pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Asuransi Jiwa Sinarmas (d/h Asuransi Jiwa Eka Life) mulai beroperasi pada tanggal 14 April 1985

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang mempengaruhi.. I Gusti Made Subrata 43

Faktor-faktor yang mempengaruhi.. I Gusti Made Subrata 43 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH WARNET DI KOTA MATARAM I GUSTI MADE SUBRATA Fak. Ekonomi Univ. Mahasaraswati Mataram ABSTRAK Penggunaan internet sebagai salah satu sumber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode 46 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei. Metode survei adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisis dalam penelitian ini adalah penghuni perumahan Puri Mansion: Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. analisis dalam penelitian ini adalah penghuni perumahan Puri Mansion: Jl. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek peneltian Penelitian ini meneliti pengaruh saluran distribusi dan promosi terhadap keputusan pembelian di properti.objek yang dijadikan unit analisis dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yakni pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Yamaha Garputala Motor. Dealer ini berlokasi di JL. Citra Raya Bouluevard, Blok E.I/17R, Cikupa. Sedangkan waktu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN DATA Bab ini memaparkan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Di dalam bab ini akan diuraikan prosedur dan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak

BAB III METODE PENELITIAN. tiket pesawat secara online. Pada proses ini dibutuhkan waktu penelitian sejak BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Kota Serang, Banten sebagai lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan yang terjadi di industri makanan khususnya makanan ringan (snack) memang cukup ketat. Banyak perusahaan yang menawarkan produk makanan ringan dengan

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Penentu Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kota Manado Menggunakan Analisis Faktor

Analisis Faktor-Faktor Penentu Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kota Manado Menggunakan Analisis Faktor Analisis Faktor-Faktor Penentu Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Negeri di Kota Manado Menggunakan Analisis Faktor Chirdy Onibala 1, Marline Paendong, Djoni Hatidja 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Ekonomi 2.1.1 Pemasaran Menurut Stanton (Khotijah, 2004) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006 : 5), explanatory research penelitian yang menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006), explanatory research

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Neril Harnanik Yuniati, Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Proyek Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan ritel yaitu Indomaret

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan ritel yaitu Indomaret BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan ritel yaitu Indomaret Soekarno Hatta Malang yang terletak di jalan Soekarno Hatta 3, Malang. Alasannya karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif (hubungan) yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 1 (1) 52-56 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan karakteristik dan profil, analisis data, dan posisi unit bisnis Sinar Mas Group pada matrik profitabilitas Marakon, dapat diambil kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni 2015. Penelitian ini untuk mengatahui Pengaruh Citra Merek dan Periklanan Terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini ialah nasabah PT Bank Lampung Kantor Cabang Utama yang memiliki Tabungan Siger Mas. 3.2 Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi dan pengendara mobil, objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian

Lebih terperinci