PENDAHULUAN. Latar belakang. Penghasil stroberi (Fragaria chiloensis L.) terbesar di dunia adalah negara
|
|
- Sukarno Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDAHULUAN Latar belakang Penghasil stroberi (Fragaria chiloensis L.) terbesar di dunia adalah negara Amerika Serikat, disusul Polandia, Italia, Jepang dan Meksiko. Keberhasilan industri stroberi di Amerika Serikat khususnya California, terutama karena ditemukannya kultivar-kultivar baru yang unggul, sistem penanaman dan teknik budi daya yang tepat, telah menempatkan Amerika Serikat (AS) menjadi negara penghasil stroberi terbesar di dunia. Dibandingkan dengan negara lainnya, usaha stroberi di Indonesia belum dilakukan secara optimal. Baru pada pertengahan tahun 1990-an, stroberi dikenal masyarakat Rancabali Bandung, Jawa Barat. Kemudian, merambah ke Ciwidey yang secara geografis letaknya lebih rendah dari Rancabali. Berkebun stroberi merupakan salah satu usaha di bidang agribisnis yang dapat ditekuni dan menjanjikan keuntungan. Permintaan buah stroberi cukup tinggi baik untuk dikonsumsi langsung, maupun diolah kembali menjadi produk makanan. Stroberi tumbuh cukup baik di daerah Ciwidey karena udaranya dingin menyerupai habitat aslinya. Jenis stroberi yang banyak ditanam penduduk adalah Fragaria nilgerrensis, yang oleh warga setempat lebih dikenal sebagai stroberi Nyoho. Stroberi jenis lain yang juga mulai dibudidayakan adalah stroberi California (Fragaria verca), Holland, dan Ananassa (Fragaria ananassa). Menurut beberapa petani, kultivar-
2 kultivar itu dapat dibedakan dari bentuk buah dan warna merahnya. Buah stroberi Nyoho dan Ananassa agak mengerucut (konikal), sementara California dan Holland agak membulat (globosa). Buah stroberi dapat dipanen tiga hingga empat kali seminggu. Produksi stroberi di Ciwidey dan sekitarnya cenderung menurun dan warna buah kurang merah akibat cuaca yang tidak menentu. Penurunan volume produksi hingga 50 persen itu diduga akibat kualitas benih yang kurang baik serta hujan yang sering turun. Dengan lahan seluas 250 meter biasanya menghasilkan 40 kg stroberi, namun awal tahun 2009 produksi stroberi menjadi 20 kg. Selain di daerah Jawa Barat, tanaman stroberi juga dijumpai di Jawa Tengah, seperti Tawangmangu, Sukabumi, Cipanas, Lembang, Batu, dan Bedugul (Bali). Usaha stroberi telah mengukuhkan keberadaan Tawangmangu sebagai sentra baru penghasil stroberi. Namun produksi stroberi tidak dapat berjalan dengan baik, permasalahan utama yang dihadapi pada produksi buah stroberi adalah ; (1) strawberry yang ditanam di lahan terbuka di daerah Tawangmangu tidak dapat berbuah secara kontinu sepanjang tahun, dimana produksi buah tergantung pada musim. Pada saat musim hujan, tanaman stroberi tidak dapat berbuah, (2) pada analisis situasi di atas dijelaskan, pada saat cuaca cerah rata-rata dapat dipanen stroberi sebesar kurang lebih 30% (kelas A), 50% (kelas B) dan 20% (kelas C). Kemungkinan lain menurunnya produksi disebabkan belumnya sesuainya varietas stroberi yang ditanam dengan lokasinya. Hasil panen yang baik disebabkan
3 karena adanya kerjasama antara varietas dengan lingkungannya, sedangkan kemampuan adaptasi varietas dengan lingkungan antara suatu varietas dengan varietas lainnya berbeda. Varietas unggul tidak tampak keunggulan produksinya didaerah yang kurang cocok untuk pertumbuhan tanamannya, hal ini karena varietas unggul tersebut tidak dapat beradaptasi terhadap lingkungannya sehingga tidak dapat tumbuh optimal dan memberikan hasil maksimal. Ketinggian tempat yang cocok untuk penanaman strawberry adalah sekitar m dpl. Tanaman stroberi cocok diusahakan di daerah Tanah Karo. Salah satunya ada di Desa Tongkoh Kecamatan Tiga Panah,Berastagi. Dengan ketinggian tempat ± 1200 m dpl, dengan produktivitas petani stroberi adalah ,62 Kg/Ha masih jauh lebih rendah dari produktivitas stroberi menurut literatur (57.142,85 Kg/Ha). Kecamatan Merek, Kabupaten Karo dengan ketinggian tempat ± 1400 m dpl. Ketinggian tempat mempengaruhi perubahan suhu udara. Semakin tinggi suatu tempat, misalnya pegunungan, semakin rendah suhu udaranya atau udaranya semakin dingin. Semakin rendah daerahnya semakin tinggi suhu udaranya atau udaranya semakin panas. Oleh karena itu ketinggian suatu tempat berpengaruh terhadap suhu suatu wilayah. Meski stroberi sudah banyak yang menanam, tetapi sampai saat ini produksinya belum bisa memenuhi permintaan pasar. Harga jual stroberi cukup menjanjikan. Petani
4 yang menanam dilahan terbuka harganya mencapai Rp ,-/kg (grade A/terbaik), grade B Rp ,-/kg, dan grade C Rp ,-/kg (Cahyana, 2006). Menurut Eno (2007) khasiat stroberi adalah: (1) dapat mengurangi kadar kolestrol, (2) dapat meredam gejala stroke, (3) Mengandung zat anti alergi dan anti radang, (4) Mengandung zat anti alergi dan anti radang, (5) Konsentrasi tujuh zat antioksidan yang ada pada stroberi lebih tinggi dibandingkan buah atau sayuran lain, sehingga stroberi merupakan buah yang efektif mencegah proses oksidasi pada tubuh (Oksidasi ialah hancurnya jaringan tubuh karena radikal bebas. Oksidasi juga bertanggung jawab pada proses penuaan), (6) Kebutuhan vitamin C orang dewasa perharinya dapat dicukupi oleh 8 buah stroberi, kebutuhan serat juga sekaligus bisa terpenuhi. Stroberi juga dapat bermanfaat bagi pertumbuhan anak, (7) Stroberi yang hanya sedikit mengandung gula juga cocok untuk diet bagi pengidap diabetes, (8) Apabila dimakan secara teratur, stroberi dapat menghaluskan kulit dan membuat warna kulit terlihat lebih cerah dan bersih. Khasiat yang terkenal lainnya adalah anti keriput,(9) Dapat memutihkan atau membersihkan permukaan gigi, (10) Ampuh melawan encok dan radang sendi, (11) Daun stroberi berkhasiat karena memiliki zat astringent. Tiga hingga empat cangkir air hasil rebusan daun stroberi per hari, dapat efektif menghentikan serangan diare. Di dunia pertanian, ditemukan ada lebih dari 600 varietas buah stroberi dengan perbedaan rasa, warna, tekstur, ukuran dan bentuk. Varietas yang paling banyak disukai adalah varietas stroberi liar yang walaupun penampilannya kurang menarik karena
5 bentuknya yang kecil dan tidak seragam, tapi aroma dan rasanya ternyata sangat kuat, juga berwarna lebih merah melebihi varietas yang berukuran besar. Berdasarkan latar belakang ini, penulis ingin meneliti pertumbuhan dan produksi beberapa varietas tanaman stroberi (Fragaria chiloensis L. ) pada beberapa ketinggian tempat yang berbeda di wilayah Sumatera Utara. Perumusan Masalah Permintaan stroberi cukup tinggi sehingga seringkali permintaan pasar domestik saja tidak terpenuhi. Stroberi merupakan salah satu tanaman dengan nilai ekonomis yang penting di Sumatera Utara. Namun yang jadi permasalahan adalah belum ada jenis varietas stroberi yang sesuai dengan keadaan iklim pada pertumbuhannya berdasarkan ketinggian tempat penanaman yang berbeda-beda di Sumatera Utara yaitu 700 m dpl, 1200 m dpl dan 1400 m dpl sehingga hasil yang diperoleh belum optimal. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dirasa perlu dilakukan suatu kajian terhadap faktorfaktor penghambat pertumbuhan stroberi di Sumatera Utara. Bertolak dari kenyataan tersebut, penulis mencoba melakukan suatu observasi dari beberapa faktor penghambat melalui kajian terhadap lokasi di Sumatera Utara.
6 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pertumbuhan vegetatif beberapa varietas stroberi pada beberapa lokasi dengan ketinggian tempat yang berbeda di daerah Sumatera Utara, yaitu : Bandar Baru, Tongkoh dan Merek ( 700 mdpl, 1200 mdpl dan 1400 mdpl ). Untuk mengetahui produksi beberapa varietas stroberi ditinjau dari kualitas dan kuantitas buahnya disetiap lokasi penelitian ( kadar gula, vitamin C, dan total asam). Hipotesis Penelitian Ketinggian tempat akan mempengaruhi pertumbuhan dan produksi beberapa varietas stroberi. Varietas yang berbeda akan memberikan respon yang berbeda pada kualitas dan kuantitas buah pada setiap lokasi penelitian ( kadar gula, vitamin C, dan total asam). Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi ilmiah tentang pembudidayaan beberapa varietas stroberi dalam mendapatkan pertumbuhan dan potensi hasil pada beba erapa ketinggian tempat yang berbeda di Sumatera Utara.
I. PENDAHULUAN. Amerika Serikat, disusul Polandia, Italia, Jepang dan Meksiko. Keberhasilan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penghasil stroberi (Fragaria chiloensis L.) terbesar di dunia adalah negara Amerika Serikat, disusul Polandia, Italia, Jepang dan Meksiko. Keberhasilan industri stroberi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut SNI 01-3719-1995, minuman sari buah ( fruit juice) adalah minuman ringan yang dibuat dari sari buah dan air minum dengan atau tanpa penambahan gula dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stroberi (Fragaria sp.) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stroberi (Fragaria sp.) merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang penting di dunia, terutama untuk negara-negara berikilim subtropis. Seiring perkembangan ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Stroberi atau strawberry dalam bahasa Inggris, merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang terpenting di dunia, terutama untuk negara-negara beriklim subtropis.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian Indonesia memiliki potensi yang besar dalam segi sumberdaya dan kualitas, sehingga dapat menjadi sektor unggulan dalam meningkatkan pendapatan negara. Saat ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan-I Tahun
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai peranan yang penting dalam mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai sumber bahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kentang merupakan komoditi hortikultura yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Komoditi kentang yang diusahakan oleh petani di Indonesia sebagian besar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dikenal oleh masyarakat Indonesia. Komoditi kentang yang diusahakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kentang merupakan komoditi hortikultura yang sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Komoditi kentang yang diusahakan oleh petani di Indonesia sebagian besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam suatu negara karena memberikan kontribusi yang cukup besar dalam bidang ekonomi. Menurut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian adalah
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia Luas lahan robusta sampai tahun 2006 (data sementara) sekitar 1.161.739 hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.874
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi dan menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi wilayah (Badan Litbang Pertanian
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. banyak mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh manusia, oleh karena itu
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tomat adalah satu diantara produk hortikultura yang mempunyai beragam manfaat, yaitu bisa dimanfaatkan dalam bentuk segar sebagai sayur, buah dan olahan berupa makanan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang mempunyai iklim tropis, berpeluang besar bagi pengembangan budidaya tanaman buah-buahan, terutama buah-buahan tropika.
Lebih terperinciPELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI
PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI Oleh : Nama : Rudi Novianto NIM : 10.11.3643 STRATA SATU TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. Abstrak Jambu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu diantara tiga anggota Allium yang paling populer dan mempunyai nilai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah merupakan tanaman holtikultura yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia yang digunakan sebagai bumbu masakan dan memiliki kandungan zat yang bermanfaat
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI STROBERI DI DESA DOLAT RAYAT KECAMATAN DOLAT RAYAT KABUPATEN KARO
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI STROBERI DI DESA DOLAT RAYAT KECAMATAN DOLAT RAYAT KABUPATEN KARO ANALYSIS OF ECONOMIC EFFICIENCY USING OF PRODUCTION FACTORS ON STRAWBERRY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman umbi-umbian dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau uwi-uwian. Genus Dioscorea
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktivitas bisnis di Indonesia sangat didukung dengan potensi alam Indonesia yang menyediakan berbagai sumber daya yang dapat diolah menjadi produk-produk bermutu tinggi.
Lebih terperinciGambar I.1 Perkembangan Produksi Tanaman Buah Strawberry di Indonesia (ton), (Sumber: Direktorat Jenderal Hortikultura, 2012)
Jumlah Produksi (Ton) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah-buahan yang memiliki keanekaragaman dan keunggulan cita rasa yang cukup baik bila dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara agraris yang sebagian besar masyarakatnya hidup pada sektor pertanian. Saat ini sektor pertanian sangat prospektif untuk dikembangkan, karena
Lebih terperinciTahun Bawang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan melalui usaha agribisnis, mengingat potensi serapan pasar di dalam negeri dan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sering kita jumpai hampir setiap hari. Dibalik warna merah yang dimiliki buah tomat, terkandung manfaat dan khasiat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi berupa
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM KERAGAAN BAWANG MERAH Perkembangan Produksi Bawang Merah di Indonesia
58 V. GAMBARAN UMUM KERAGAAN BAWANG MERAH 5.1. Perkembangan Produksi Bawang Merah di Indonesia Bawang merah sebagai sayuran dataran rendah telah banyak diusahakan hampir di sebagian besar wilayah Indonesia.
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG
TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG Tanaman Bawang Merah (Allium Cepa Var Ascalonicum (L)) merupakan salah satu tanaman bumbu dapur yang sangat mudah dijumpai di berbaga tempat. Bumbu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bruto (PDB) Indonesia, dan berperan penting dalam perekonomian nasional
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memberikan kontribusi strategis dalam menyumbang nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bawang merah adalah salah satu komoditas unggulan di beberapa daerah di Indonesia, yang digunakan sebagai bumbu masakan dan memiliki kandungan beberapa zat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Komoditi Melon
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Komoditi Melon Melon (Cucumis melo L.) berasal dari daerah Mediterania kemudian menyebar luas ke Timur Tengah dan Asia. Akhirnya, tanaman melon menyebar ke segala
Lebih terperinciPEMANFAATAN BUAH PISANG KLUTHUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BUAH STROBERI (Fragaria x annanassa) PADA CAMPURAN MEDIA TANAM TANAH LIAT DAN PASIR
PEMANFAATAN BUAH PISANG KLUTHUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BUAH STROBERI (Fragaria x annanassa) PADA CAMPURAN MEDIA TANAM TANAH LIAT DAN PASIR Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Memperolah Derajat
Lebih terperinciLampiran 1. Sidik Ragam Luas Daun (cm) pada Pengamatan I ( 14 hst )
Lampiran 1. Sidik Ragam Luas Daun (cm) pada Pengamatan I ( 14 hst ) Lokasi 2 61.64 30.82 620.53 ** 5.14 10.92 Ulangan*lokasi 6 0.30 0.05 2.19 tn 2.66 4.01 Varietas 3 82.17 27.39 1,206.65 ** 3.16 5.09 Varietas*lokasi
Lebih terperinciPedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004
Pedoman Penilaian dan Pelepasan Varietas Hortikultura (PPPVH) 2004 KENTANG (Disarikan dari PPPVH 2004) Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura I. UJI ADAPTASI 1. Ruang Lingkup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi. merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan dan juga menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi (Coffea spp) adalah spesies tanaman berbentuk pohon dan termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun Volume (Kg) Nilai (US $) Volume (Kg)
I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produksi pertanian. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh pertanian. Salah satu produk pertanian Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar perekonomiannya didukung oleh pertanian. Salah satu produk pertanian Indonesia adalah buah-buahan yaitu buah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang tidak terbatas, sementara factor-faktor produksi yang tersedia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum masalah yang dihadapi masyarakat adalah mengenai kebutuhan yang tidak terbatas, sementara factor-faktor produksi yang tersedia terbatas dari segi kuantitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Komoditas hortikultura memiliki posisi yang sangat baik di pertanian Indonesia, karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi serta nilai tambah daripada komoditas lainnya.
Lebih terperinciVARIETAS-VARIETAS BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) YANG TELAH DILEPAS OLEH BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN
No. 002, Agustus 2013 (Tanggal diunggah 22 Agustus 2013) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikardi Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya dan Fauzi Haidar
Lebih terperinciPENGARUH PENYIMPANAN DENGAN SUHU RENDAH TERHADAP MUTU BUAH STROBERI
PENGARUH PENYIMPANAN DENGAN SUHU RENDAH TERHADAP MUTU BUAH STROBERI 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Stroberi merupakan tanaman buah yang pertama kali ditemukan di Chili, Amerika, dan termasuk dalam komoditi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Morfologi Stroberi
3 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Stroberi Stroberi merupakan tanaman herba tahunan. Batang utama tanaman ini sangat pendek. Daun stroberi merupakan daun majemuk beranak daun tiga (trifoliate) dengan tepi daunnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu sektor yang memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia sebagai negara agraris
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas. Komoditas yang ditanami diantaranya kelapa sawit, karet, kopi, teh, kakao, dan komoditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan oleh beberapa industri pengolahan pangan dalam menciptakan
Lebih terperinciPERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas hortikultura merupakan komoditas potensial yang mempunyai nilai ekonomi dan permintaan pasar yang tinggi. Luas wilayah Indonesia dengan keragaman agroklimatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah naga (Hylocereus sp.) merupakan tanaman jenis kaktus yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang awalnya dikenal sebagai tanaman
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1. Hortikultura
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang luas dan kaya akan komoditas pertanian serta sebagian besar penduduknya adalah petani. Sektor pertanian sangat tepat untuk dijadikan sebagai
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor hortikultura berperan penting dalam mendukung perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat melalui nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Produk Domestik Bruto (PDB)
Lebih terperinciKEADAAN UMUM PERUSAHAAN
KEADAAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Vin s Berry Park Vin s Berry Park adalah sebuah merek dagang milik PT Putra Agro Tunas Harapan yang berada di bawah Yayasan PATUHA. Vin s Berry Park bergerak di bidang budidaya,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Pertanian merupakan salah satu sektor kehidupan yang bidang pekerjaannya berhubungan dengan pemanfaatan alam sekitar dengan menghasilkan produk pertanian yang diperlukan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka. Penelitian, (6) Hipotesis, dan (7) Tempat Penelitian.
12 I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Penelitian, (6) Hipotesis, dan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan. tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan. meningkatkan hasil-hasil pertanian serta perkebunan.
1 BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu negara agaris yang memiliki iklim tropis sehingga tanahnya sangat subur dan cocok untuk pertanian dan perkebunan. Hampir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk sayuran unggulan nasional yang dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat, namun belum banyak keragaman varietasnya, baik varietas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang kini mulai ditanam di beberapa daerah dataran tinggi di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman stroberi (Fragaria holland Newton) merupakan tanaman buah yang kini mulai ditanam di beberapa daerah dataran tinggi di Indonesia. Tanaman stroberi dapat
Lebih terperinciKERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG PENDAHULUAN
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG Ahmad Damiri, Eddy Makruf dan Yartiwi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Lebih terperinciI PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1
1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan, dimana keempat sub sektor tersebut mempunyai peranan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal
PENDAHULUAN Latar Belakang Peluang berkebun buah selalu berangkat dari adanya peluang pasar. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal pokok inilah yang paling menentukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam dan luar negeri terhadap tanaman selada, komoditas ini mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, tanaman selada belum dikelola dengan baik sebagai sayuran komersial. Daerah yang banyak ditanami selada masih terbatas di pusat-pusat produsen sayuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketidakstabilan ini disebabkan karena atom tersebut memiliki satu atau lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak stabil. Ketidakstabilan ini disebabkan karena atom tersebut memiliki satu atau lebih elektron yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dinamakan demikian karena bentuknya seperti tiram atau ovster mushroom. Jamur tiram adalah jamur kayu yang tumbuh berderet menyamping
Lebih terperinciMedia Informasi Tentang Sayuran Wortel
BAB II Media Informasi Tentang Sayuran Wortel 2. 1 Sayuran 2. 1. 1 Definisi Sayuran Sayuran merupakan bahan makanan pokok yang besar sekali manfaatnya baik sebagai sumber gizi maupun sumber tenaga untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah budidaya jambu biji. Jambu biji jenis getas merah (Psidium guajava Linn) merupakan jenis jambu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebijakan pembangunan pertanian ditujukan untuk meningkatkan ketahanan pangan, mengembangkan agribisnis dan meningkatkan kesejahteraan petani, mengisyaratkan bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 260/Kpts/SR.120/7/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA GALUH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN
KEPUTUSAN NOMOR: 260/Kpts/SR.120/7/2005 TENTANG PELEPASAN MELON HIBRIDA GALUH SEBAGAI VARIETAS UNGGUL Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka meningkatkan produksi melon, varietas unggul mempunyai
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Brazilia (Amerika Selatan) yang telah didomestikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirumuskanberdasarkanlatarbelakangdanrumusanmasalah, Indonesia mempunyai banyak wilayah yang dapat dijadikan sebagai lahan
1 BAB I PENDAHULUAN Padababiniakandibahasmengenaipendahuluan merupakanbagianawaldarisuatupenelitian. pendahuluaniniterdiridarilatarbelakangmasalah yang Bab yang menjelaskantimbulnyaalasan-alasanmasalah
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas
Lebih terperinciBAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang disajikan dalam bab ini adalah pengamatan selintas dan pengamatan utama. 1.1. Pengamatan Selintas Pengamatan selintas merupakan pengamatan yang hasilnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Budidaya tanaman pada dasarnya akan meninggalkan limbah baik limbah kimia maupun limbah organik, limbah organik biasanya berupa sisa tanaman seperti sisa batang dan daun tanaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang peranan penting bagi pembangunan pertanian di Indonesia. Fungsi buah-buahan sangat penting bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang potensial dalam memberikan kontribusi yang besar terhadap pembangunan ekonomi dan memegang peranan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A dan C, minyak atsiri, zat warna kapsantin, karoten. Cabai merah juga mengandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai digunakan sebagai bumbu untuk menambahkan rasa pedas pada makanan. Di dalam cabai diketahui terkandung kapcaisin, dihidrokapcaisin, vitamin A dan C, minyak atsiri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan Wilayah Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) III
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha budidaya mangga merupakan salah satu dari lima rencana pengembangan Wilayah Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan (WKPP) III Cirebon, adapun WKPP ini merupakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman pepaya merupakan tanaman herba yang berasal dari Amerika. Tengah, Hindia Barat, Meksiko dan Costa Rica. Tanaman yang masuk ke
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman pepaya merupakan tanaman herba yang berasal dari Amerika Tengah, Hindia Barat, Meksiko dan Costa Rica. Tanaman yang masuk ke dalam famili Caricaceae ini dapat tumbuh
Lebih terperinciBAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara
BAWANG MERAH Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Bawang merah tumbuh optimal di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-400
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kekurangan konsumsi protein diduga sebagai salah satu penyebab gizi buruk di Indonesia. Hal ini yang diakibatkan oleh rendahnya taraf perekonomian sebagian besar masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat maupun oleh lembaga pemerintah tetapi seringkali hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan yang sehat, bersih dan indah merupakan dambaan setiap orang tetapi untuk mewujudkannya diperlukan pemahaman dan komitmen dalam bertindak. Keinginan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dikenal sebagai penghasil buah dan sayuran yang dikonsumsi oleh sebagian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bedugul adalah pusat produksi pertanian hortikultura dataran tinggi di Bali yang dikenal sebagai penghasil buah dan sayuran yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat
Lebih terperinciDeskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka
Lampiran 1. Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka Asal : Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo Tinggi tanaman : 4-8 meter Bentuk tajuk : Perdu Keadaan tajuk : Rindang
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Indonesia sebagai negara agraris memiliki hasil pertanian yang sangat berlimpah. Pertanian merupakan sektor ekonomi yang memiliki posisi penting di Indonesia. Data Product
Lebih terperinciII.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman
II.TINJAUAN PUSTAKA 1. Tinjauan Agronomis Wortel atau Carrot (Daucus carota L.) bukan tanaman asli Indonesia,melainkan berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH
BAB V GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Karakteristik Wilayah Kecamatan Pacet merupakan salah satu Kecamatan yang berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kecamatan ini berada di bagian utara kota Cianjur. Wilayah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak digemari oleh masyarakat. Ciri dari jenis sayuran ini adalah rasanya yang pedas dan aromanya yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan
24 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan Stroberi mulai berbuah pada umur 4 5 bulan setelah tanam. Buah stroberi yang bisa dipanen ditandai dengan kulit buah didominasi warna merah, hijau kemerahan, hingga kuning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Sebagian besar produksi kopi di Indonesia merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan dalam subsektor perkebunan di Indonesia karena memiliki peluang pasar yang baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sebagian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk Indonesia. Perkembangan produksi tanaman pada (Oryza sativa L.) baik di Indonesia maupun
Lebih terperinciBAWANG MERAH YANG DIRILIS OLEH BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN PENDAHULUAN
No. 004, Januari 2015 (Tanggal diunggah 21 Januari 2015) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikar di Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya, Fauzi Haidar BAWANG
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lndonesia pada tahun 1794, di daerah-daerah dataran tinggi seperti
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kentang (Solanurn tuberosurn L.) merupakan salah satu komoditi hortikultura penting di dunia. Tanaman ini pertama kali ditanam di lndonesia pada tahun 1794, di daerah-daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan oleh beberapa industry pengolahan pangan dalam menciptakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sampai saat ini masih memegang peranan penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan sumberdaya alam seperti sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut, sumberdaya alam tambang,
Lebih terperinciBUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 1. PERENCANAAN TANAM 1. Pemilihan lokasi tanam 2. Sistem tanam 3. Pola tanam 4. Waktu tanam 5. Pemilihan varietas Perencanaan Persyaratan Tumbuh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Stroberi. Tanaman stroberi dalam tata nama (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan
TINJAUAN PUSTAKA Botani Stroberi Tanaman stroberi dalam tata nama (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut ( BAPPENAS, 2000) : Divisi Sub divisi Kelas Keluarga Genus Spesies : Spermatophyta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka 2. 1. Tinjauan Agronomis Secara umum terdapat dua jenis biji kopi, yaitu Arabika dan Robusta. Sejarah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dan kondisi alam yang subur untuk pertanian. Sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perubahan gaya hidup saat ini, masyarakat menginginkan suatu produk pangan yang bersifat praktis, mudah dibawa, mudah dikonsumsi, memiliki cita rasa
Lebih terperinciBuletin IKATAN Vol. 3 No. 2 Tahun
PENGARUH UMUR SIMPAN BIBIT BAWANG MERAH VARIETAS SUPER PHILIP DAN RUBARU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN DI KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN Yuti Giamerti dan Tian Mulyaqin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tanaman hortikultura merupakan salah satu tanaman yang menunjang pemenuhan gizi masyarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat (Sugiarti, 2003).
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian sebagai bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil dan
Lebih terperinci