LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO SERANGGA OPT DAN GEJALA GEJALA KERUSAKAN
|
|
- Utami Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO SERANGGA OPT DAN GEJALA GEJALA KERUSAKAN Oleh : Golongan D/Kelompok 8B 1. Muhammad Qasim Zailani Moh Waisul Karomi Erina Claudia M. M LABORATORIUM HAMA DAN PENYAKIT PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017
2 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman padi merupakan salah satu tanaman yang digunakan untuk sumber makanan pokok di suatu wilayah tertentu. Tanaman ini biasanya mempunyai masa tanam 3 kali dalam 1 tahun. Ketika proses pertanaman terjadi dengan siklus yang sama yaitu dalam 1 tahun menanam 3 kali tanaman padi, maka akan terjadi kelimpahan hama (Organisme Pengganggu Tanaman), sehingga akan mengakibatkan penurunan hasil produksi dan penurunan mutu hasil. Oleh karena itu perlu adanya proses pertanaman berseling dalam setiap tahunnya. Serangga merupakan salah satu organisme yang banyak ditemukan di berbagai habitat, baik di darat, air laut, air tawar, pegunungan, dan lainnya. Serangga terdiri dari beberapa spesies yang jumlahnya melimpah di bumi dan berasosiasi dengan kehidupan manusia. Daya tahan tubuh serangga yang baik membuat serangga mudah menyesuaikan diri dengan ligkungannya, sehingga penyebaran serangga sangat luas. Terdapat kelas-kelas serangga yang dapat juga merugikan manusia yaitu biasa dikenal dengan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Serangga biasanya menyerang tanaman untuk bertahan hidup, sehingga serangga akan mengambil keuntungan dari tanaman yang dihinggapinya. Serangan hama yang terjadi pada beberapa tanaman, salah satunya tanaman padi. Serangga yang menyerang tanaman padi antara lain belalang, walang sangit, wereng coklat, dan lainnya. Serangga-serangga tersebut memiliki ciri tersendiri dalam menyerang tanaman padi. Serangga terbagi dari beberapa ordo, terdapat beberapa ordo serangga yang berperan sebagai hama yang dibedakan berdasarkan bentuk sayapnya. Ordo pada serangga terbagi menjadi 5 ordo yaitu Orthoptera, hemiptera, homoptera, lepidoptera, diptera. Sedangkan untuk sub ordo pada serangga terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu sub ordo dari ordo homoptera adalah Auchenorrhyncha. Pada sub ordo tersebut hama yang termasuk di dalamnya yaitu hama wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan hama wereng hijau (Nepottetix sp.). Berbagai macam jenis serangga maka akan susah mengetahui ordo yang dimiliki oleh serangga yang menyerang tanaman (berperan sebagai Organisme Pengganggu Tanaman). 1
3 Adanya macam-macam ordo tersebut membuat perbedaan pada setiap serangga, sehingga memiliki ordo yang berbeda pula. Perbedaan pada setiap ordo yang dimiliki oleh serangga dapat dilihat dari sayap serangga itu sendiri. Hal tersebut membuat tipe sayap berbeda akan memiliki ordo ataupun sub ordo yang berbeda. Serangan dari hama (Organisme Pengganggu Tanaman) terdapat gejalagejala yang muncul pada tanaman. Namun dengan gejala tersebut masih susah dikarenakan tidak megetahui apakah gejala tersebut diakibatkan oleh serangga atau hewan lainnya. Oleh karena itu, praktikum Pengenalan Ordo Serangga OPT dan Gejala Kerusakan untuk mengetahui ordo yang dimiliki serangga dan gejala kerusakan yang diakibatkan oleh serangga tersebut. 1.1 Tujuan 1. Mengetahui dan memahami karakteristik ordo-ordo serangga yang berperanan sebagai OPT. 2. Mengetahui dan memahami gejala kerusakan yang diakibatkan oleh serangga. 2
4 BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA OPT (Organisme pengganggu tanaman) adaalah organisme yang dapat merusak dan mengganggu tanaman sehingga dapat menyebabkan kematian pada tanaman. Hama organisme penggangu tanaman berupa binatang, misalnya serangga dan tikus tunggau. Serangga adalah binatang yang termasuk kelas insekta yang memiliki banyak ordo, antara lain Ordo orthoptera yang memiliki tipe mulut penggigit dan pengunyah, berperan sebagai perusak tanaman dan sebagai sumber makanan. Ordo homoptera, hemiptera, coleoptera, dan hymenoptera sebagian besar memiliki peranan sebagai hama tanaman dan berperan sebagai predator dan memiliki tipe mulut penghisap (Fakhrah 2016). Serangga merupakan salah satu makhluk hidup yang mempunyai berbagai macam peranan dan memiliki karakteristik tersendiri. Serangga juga mempengaruhi ekosistem lain, sehingga serangga sangat penting dan berpengaruh pada kehidupan manusia. Salah satu ekosistem serangga yang mempengaruhi ekosistem lain yaitu pada ekosistem sawah. Serangga yang berada di bagian persawahan berperan penting dalam jaring-jaring makanan. Hal demikian dikarenakan serangga yang berada di persawahan memiliki peran tersendiri, yaitu sebagai herbivora, karnivora (seperti predator dan parasitoid), dan detritivora. (Hadi dan Aminah., 2012). Gejala serangan oleh hama pada tanaman padi dengan berbagai tipe alat mulut yang berbeda, ada tipe mulut yang menggigit, merobek, menghisap sehingga banyak menimbulkan tingkat penurunan pada produksi padi tersebut. Namun ada upaya meningkatkan produksi padi di Indonesia berhadapan dengan berbagai masalah dan penghambat berupa factor abiotis dan biotis, factor abiotis yang terpenting berupan kemunduran kesuburan lahan, kekeringan dan kondisi yang kurang baik dari factor iklim dan cuaca. Factor biotis berupa organisme pengganggu tanaman berupa insekta hama yang berbeda dianatara populasi tanaman padi sebenarnya merupakan bagian dari komunitas ekosistem suatu pertanian. Ekosistem pertanian semula merupakan ekosistem alami yang bersifat keseimbangan anatara organisme-organismenya berada dalam keadaan stabil (Sarwar, 2012). 3
5 Pada tanaman padi banyak terdapat hama yang menyerang, sehingga mengakibatkan penurunan pada produksi padi. Hama yang biasa dijumpai pada tanaman padi adalah belalang. Belalang merupakan salah satu hama yang terkenal pada tanaman. Hama belalang menyerang pada tanaman muda dan tua dengan merusak bagian daun dan pucuk daun sehingga menyebabkan daun yang dimakan menjadi berlubang-lubang. Akibat dari serangan belalang tepi daun pada tanaman padi pada bagian tepi daunnya bergerigi kasar (Joko 2014). Kepik merupakan hama yang sering dijumpai dipertanaman padi. Hama kepik menyerang pada bagin batang padi dengan cara menghisapnya sehingga menyebabkan daun pada tanaman padi menguning. Hama kepik menyerang pada fase generatif. Bagian tanaman padi yang diserang berpengaruh pada terhadap popolasi seranggan hama, sehingga menyebabkan tingginya tingkat serangan pada tanaman padi (Anggraini dkk., 2014). Serangga predator yang umumnya ditemukan pada tanaman padi adalah Arachnuda (laba-laba) dan dari kelas insect. Prodetor merupakam musuh alami penting dalam menekan populasi hama pada tanaman padi. Serangga predator yang sering dijumpai adalah famili Carabidae dan staphylinidae. Salah satu contoh predator dari kelas insect adalah ordo Odanta yaitu capung. Capung berperan penting sebagai predator berbagai Arthopoda dipertanian, terutama bagi ordo Lepidoptera, Hymenoptera, Himiptera, Orthoptera, dan Diptera. Capung berperan penting sebagai jaringan makanan dipertanian. Capung dapat memekan protozoa, larva nyamuk dan nimfa, sehingga dapat menguntungkan didalam pertanian (Khodijah et al., 2012). kumbang merupakan predator bagi hama wereng yang menguntungkan bagi petani. Kumbang termasuk ordo coleoptera yang bertamorfosis sempurna dari fase telur, larva, kepompong hingga dewasa. kumbang dikenal sebagai serangga ramah lingkungan yang mampu pembantu petani dalam mengatasi serangan hama kutu daun, kumbang dapat memangsa hingga 1000 serangga kecil. Kumbang umumnya menyerang serangga hama berukuran besar, seperti penggerek batang, penggulung daun, belalang, orong-orong atau jangkrik (Fox et al., 2012). 4
6 BAB 3. METODE PRAKTIKUM 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan praktikun Bioekologi OPT dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 12 oktober 2017 pukul WIB sampai selesai yang bertempat di Agroteknopark Jubung 3.2 Alat dan Bahan Alat : 1. Jaring serangga 2. Katong plastik 3. Loupe Bahan: 1. Serangga 2. Kloroform 3.3.Cara Kerja Kegiatan I 1. Setiap kelompok mahasiswa mengamati pada lahan tanaman padi dan kedelai secara bergantian. 2. Menangkap serangga dengan menggunakan jaring serangga dengan metode ayun. 3. Mengkoleksi semua serangga yang ada dan memisahkan yang bertindak sebagai hama dan bukan. 4. Mencatat jenis dan jumlah hama yang didapatkan serta mendokumentasikan dalam bentuk foto Kegiatan II 1. Menentukan petakan pengamatan (1 x 1) m 2 pada pertanaman padi dan kedelai 2. Mengamati gejala serangan dari hama yang didapatkan pada tanaman 5
7 3. Mencatat gejala serangan yang ada dan mengkoleksi hama yang didapatkan dan mendokumentasikan gejala serangan yang didapatkan dan jenis hamanya. 3.4 Variabel Pengamatan 1. Serangga sesuai ordo tertentu 2. Gejala serangan 3.5 Analisis Data Pada acara praktikum pengenalan Ordo Serangga OPT dan Gejala Kerusakan menggunakan analisis data deskriptif kualitatif. 6
8 BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Hasil Hasil Pengamatan Pada Tanaman Padi Belalang Walang Sangit Kepik kumbang Kupu-kupu Capung Orthoptera Hemiptera Coleoptera Lepidoptera Odonata Jumlah Grafik 1. Hasil pengamatan populasi serangga pada tanaman padi 4. 2 Pembahasan Hasil praktikum yang dilakukan di Agrotechnopark jubung didapatkan beberapa jenis serangga yang memiliki ordo yang berbeda. Menurut (Kurniawati., 2015) Hasil pengamatan dan identifikasi serangga diperoleh 5 ordo, adapun 7 ordo tersebut sebagai berikut: ordo Hymenoptera, Coleoptera, Diptera, Orthoptera, Odonata, Mantodea, dan Hemiptera. Pada masing-masing ordo memiliki ciri tersendiri yaitu dapat dilihat dari tipe sayapnya. Ordo orthoptera meliputi serangga belalang, ordo odonata yaitu capung, ordo hemiptera yaitu kepik dan walang sangit, dan ordo coleoptera adalah kumbang. Hama yang menyerang tanaman padi dan banyak ditemukan pada areal persawahan adalah ordo orthoptera dan ordo hemiptera. Ordo orthoptera merupakan salah satu ordo yang berperan sebagai perusak tanaman, jenis serangga tersebut memiliki tipe mulut penggigit dan pengunyah. Salah satu contoh ordo orthoptera yang dijumpai di areal persawahaan pada saat pengamatan praktikum di Jubung adalah belalang. Belalang merupakan salah satu serangga yang terkenal sebagai hama pada tanaman. Belalang tersebut memiliki tipe mulut penggigit dan 7
9 pengunyah, mempunyai sepasang mata majemuk yang jelas dan metamorfosis paurometabola. Belalang menyerang bagian daun yaitu dengan gejala bekas gigitan pada daun, sehingga menyebabkan daun pada tanaman padi menjadi berlubanglubang. Hal serupa juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Joko (2014), bahwa hama belalang menyerang bagian daun sehingga menyebabkan daun berlubang-lubang dan lubang akibat seranggan belalang tepi daun menjadi bergerigi kasar tidak beraturan. Hama belalang menyerang tanaman pada saat muda dan tua dengan merusak bagaian daun dan pujuk daun. Ordo hemiptera merupakan ordo yang berperan sebagai perusak tanaman. Salah satu ordo homoptera yang dijumpai pada saat pengamatan pada tanaman padi adalah kepik dan walang sangit. Kepik merupakan hama penting pada tanaman padi. Kepik dan walang sangit memiliki tipe mulut pencucuk dan penghisap, pada sayap bagaian depan mengeras dan bagian sayap belakang terlipat dibawah sayap depan. Kepik menyerang pada fase geneneratif. Kepik menyerang pada bagian batang dengan cara menghisap batang tanaman padi sehingga menyababkan daun menguning akibat batang tanaman padi sudah terganggu. Walang sangit merupakan salah satu kelompok kepik yang sering dijumpai dipertanaman padi dan merupakan hama yang berperan sebagai perusak tanaman. walang sangit mulai menyerang tanaman pada saat mulai berbungga hingga matang susu dengan cara menghisap cairan pada bulir padi sehingga menyebabkan bulir padi menjadi hampa. Anggraini dkk (2014), menyebutkan bahwa serangan walang sangit dan kepik terjadi pada fase generatif dan tidak terjadi pada fase vegetatif. Serangan akibat walang sangit pada bulir padi berubah menjadi berwarna coklat kehitaman pada bekas hisapan dan bulir padi menjadi hampa. Bagian tanaman yang diserang berpengaruh terhadap populasi serangga, sehingga menyebabkan tingginya tingkat seranggan pada tanaman padi. Peredator yang ditemukan diareal persawahan tanaman padi pada saat pengamatan adalah ordo coleoptera dan ordo odenta. Salah satu peredator coleoptera yang ditemukan pada saat pengamatan adalah kumbang. Kumbang merupakan ordo coleoptera yang berperan sebagai predator. kumbang memiliki tipe mulut penggigit dan pengunya, tipe sayap seperti perisai, bagian sayap depan mengeras dan sayap bagian belakang membranus, dan memiliki tipe metamorfosis 8
10 holometabola. Kumbang pada umumnya dikenali sebagai serangga berukuran mini yang bulat kecil dengan punggungnya yang mimiliki berbagai warna. Kumbang merupakan serangga predator yang dapat menekan meningkatnya ledakan populasi hama dilapang. Kumbang serangga yang aktif di tajuk tanaman memiliki keanekaragaman yang berbeda pada setiap ordonya sehingga pada saat kumbang memangsa serangganya memiliih yang lebih kecil seperti bangsa kutu-kutuan (Herlinda dkk., 2014) Ordo odonata merupakan predator yang ditemukan diareal persawahan. Salah satu ordo odenta yang ditemukan pada saat pengamatan adalah capung. Capung memiliki tipe mulut penggigit dan pengunyah, memiliki 2 pasang sayap yang memenjang, memiliki tipe mata majemuk, dan memiliki tipe metamorfosis hemimetabola. Capung merupakan serangga yang berperan penting dalam keseimbangan ekosistem. Capung mempunyai peran yang besar dalam menjaga keseimbanagan rantai makanan, capung beperan sebagai predator serangga kecil lainya bahkan kanibal terhadap jenisnya. Capung dalam konteks pertanian dapat menekan pupulasi serangga dilapang yang berpotensi sebagai hama pertanian dan mangsanya (Pamungkas, 2015). Dalia dan Leksono (2014) juga menyebutkan bahwa capung berperan sebagai predator berbagai Arthopoda, terutama bagi ordo lepidoptera, hymenoptera, hemiptera, orthoptera dan diptera. Capung termasuk serangga polifag yaitu pemakan banyak jenis sehingga dalam jaring-jaring makanan capung memiliki hubungan dengan banyak serangga yang menjadi mangsanya. Capung merupakan serangga yang berperan sebagai predator. Pada praktikum lapang ditemukan serangga ini berada disekitar pertanaman padi. Serangga ini memiliki ordo odonata yaitu memiliki 2 pasang sayap yang memanjang dan terlihat tebal jika dilihat dari samping. Ordo odonata ini memiliki peranan sebaga serangga yang mempunyai keindahan dan seni tersendiri sehingga nilai estetikanya juga tinggi. Serangga ini biasanya memangsa nyamuk, lalat atau serangga kecil lainnya. Capung mungkin juga dapat mengurangi serangan hama pada tanaman padi yang lebih kecil dari ukuran capung (Fakhrah., 2016) 9
11 Kupu-kupu merupakan ordo lepidoptera. Kupu-kupu termasuk serangga penting dalam mempertahankan ekosistem yaitu sebagai pollinator serta berperan penting sebagai bioindicator untuk menjaga lingkungan. Kupu-kupu memiliki tipe mulut penjilat dan penghisap, memiliki tipe sayap bersisik dan memiliki metamorfosis holometabola. Septianella dkk (2015), menyebutkan bahwa kupukupu pada saat hujan aktif tidak dapat terbang secara aktif, akan tetapi bersembunyi di balik daun dan pohon-pohon. Kupu-kupu merupakan serangga penting dalam menjaga suatu ekosistem. Kupu-kupu berperan sebagai pollinator pada tanaman sehingga menguntungkan bagi petani serta suka memangsa hama yang berukuran mini seperti sebangsa kutu-kutuan. Gejala kerusakan pada tanaman padi yang ditemui saat praktikum lapang yang bertempat di Agrotechnopark Jubung terdiri dari 3 bagian yang terserang oleh serangga yaitu malai, daun dan batang. Pada bagian malai terdapat bercak berwarna coklat dan saat ditekan malai tersebut tidak bernas. Hal tersebut dikarenakan malah terserang oleh serangga walang sangit (Leptocorisa acuta) dengan tipe mulut pencucuk penghisap. Walang sangit akan menyerap cairan yang berada pada malai sehingga terdapat bintik coklat pada bagian tertentu. Walang sangit menyerang biji padi yang masih muda atau dapat dikatakan masak susu sehingga akan berakibat biji tidak bernas. Serangga dewasa (imago) walang sangit biasanya berwarna hijau kuning kecoklatan dengan panjang 1,5-3 cm. Pada umumnya kulit bekas tusukan walang sangit berawal dengan adanya bercak titik berwarna putih sehingga dengan beberapa waktu kemudian akan berubah menjadi coklat kehitaman. (Leatemia dan Rumthe, 2011) Gejala serangan pada bagian batang tanaman padi dapat diketahui bahwa terdapat warna coklat atau gosong pada bagian tertentu, dan daun nya berubah menjadi warna kuning. Hal tersebut di akibatkan oleh hama penggerek batang pada tanaman tersebut yang menyerang dengan menggorok bagian batang. Dengan demikian bagian batang pada tanaman padi bagaikan disiram dengan air panas sehingga berwarna kuning kecoklatan dan mengering atau hopperburn (Sianipar dkk., 2015). Penggerek batang padi biasanya menyerang proses pertanaman padi mulai dari masa persemaian sampai pada waktu tanaman sudah tumbuh bunga. Gejala pada proses pertanaman terbagi menjadi 2 yaitu gejala yang ditimbulkan 10
12 pada fase vegetatif yaitu disebut sundep sedangkan gejala yang ditimbulkan pada fase generatif disebut beluk (SE. Baehaki., 2013) Gejala serangan pada daun yaitu terdapat bekas gigitan dan biasanya bentuk daun berbeda dengan bentuk semula, sehingga berubah menjadi bergerigi dan dapat mengakibatkan daun berlubang bahkan patah.hal tersebut disebabkan oleh belalang, karena belalang yang memiliki peran sebagai hama juga sebagai serangga herbivora sehinggga akan memakan bagian tanaman yaitu berupa daun. 11
13 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Kesimpulan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada acara Pengenalan ordo serangga OPT dan gejala gejala kerusakan dapat disimpulkan bahwa: 1. Hama yang menyerang dan banyak ditemukan diareal persawahan tanaman padi adalah ordo orthoptera yaitu belalang, ordo hemiptera yaitu kepik dan walang sangit, ordo coleoptera yaitu kumbang, dan ordo odonata yaitu capung. 2. Gejala yang ditemukan diareal persawahan yaitu pada malai dengan ciri malai terdapat bercak coklat dan tidak bernas, yang disebabkan oleh walang sangit. Pada daun yaitu dengan ciri daun bergerigi sehingga bisa berakibat fatal menjadi patah. Pada batang yaitu dengan ciri batang berwarna coklat terdapat bekas gorokan dan daunnya menguning, hal tersebut diakibatkan oleh penggerek batang Saran Praktikum yang dilakukan berjalan dengan lancar. Akan tetapi alat yang kurang memadai menghambat jalannya praktikum. Sehingga perlu adanya penambahan alat agar praktikum tidak terlalu lama 12
14 DAFTAR PUSTAKA Anggraini.S, Herlinda. S, Irsan. C, Umayah. A Serangan Hama Wereng dan Kepik pada Tanaman Padi di Sawah Lebak Sumatera Selatan. (September). PP: Fakhrah Inventarisasi Permukaan Tanah di Gampong Krueng Simpo Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Pendidikan Almuslim. 4 (1) : Fox, C. W. et al Effects of seed beetles on the performance of desert legumes depend on host species, plant stage, and beetle density, Journal of Arid Environments. Elsevier Ltd, 80, pp doi: /j.jaridenv Hadi dan Aminah Keragaman Serangga dan Peranannya di Ekosistem Sawah (Insect Diversity and its Role in Wetland Ecosystems). Sains dan Matematika. 20(3) : Herlinda, S., Septiana, S. and Wijaya, A Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Serangga Predator Selama Satu Musim Tanam Padi Ratun di Sawah Pasang Surut. (September), pp Joko, S Inventarisasi Hama Dan Patogen Pada Uji Jarak Tanam Dan Dosis Pupuk Kandang Pada Tanaman Garut (Inventaritation Pest and Pathogen on). (1) PP: Kurniawati, N Keragaman dan Kelimpahan Musuh Alami Hama pada Habitat Padi yang Dimanipulasi dengan Tumbuhan Berbunga. Ilmu Pertanian. 18 (1) : Laetemia, J. A., dan R. Y. Rumthe Studi Kerusakan Akibat Serangan Hama Pada Tanaman Pangan di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Propinsi Maluku. Agroforestri. 6 (1) : Dalia BPI dan Leksono AS Interaksi antara capung dengan arthropoda dan vertebrata predator di kepanjen kabupaten malang. pp Khodijah et al Predatory Arthropods InhabitingFresh Swamp and Tidal Lowland Ecosystem in South Sumatra, Jurnal Lahan Suboptimal. 1(1), pp Pamungkas, D. W Keragaman jenis capung dan capung jarum (Odonata) di beberapa sumber air di Magetan, Jawa Timur, 1(September), pp Sarwar, M Effects of potassium fertilization on population build up of rice 13
15 stem borers (lepidopteron pests) and rice (Oryza sativa L.) yield, Journal of Cereals and Oil seeds, 3(1). PP 6-9. SE, Baehaki Hama Penggerek Batang Padi dan Teknologi Pengendalian. IPTEK Tanaman Pangan. 8 (1) : 1-14 Septianella, G., D. Peggie and H. Y. Sasaerila Keanekaragaman kupu-kupu (Lepidoptera) di kawasan Desa Pasirlangu, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon. 1, pp Sianipar, M. S., L. Djaya, dan D. P. Simarmata Keragaman dan Kelimpahan Serangga Hama Tanaman Padi (Oryza sativa L.) di Dataran Rendah Jatisari, Karawang, Jawa Barat. Agrin. 19 (2) :
16 LAMPIRAN Lampiran 1. Tabel pengamatan pada serangga dan gejala yang ditemui pada tanaman padi. No. Gambar Ordo Jum lah Keterangan 1. Walang sangit Hemiptera 5 -tipe mulut : pencucuk penghisap - tipe sayap : ⅔ bagian sayap depan mengeras dan sisanya seperti membran sedang, dan bagian belakang berbentuk membran, terlipat di bawah sayap depan. - Menyerang bagian malai padi - Gejala yang ditimbulkan malai menjadi tidak bernas/kosong. 2. Kumbang Coleoptera 2 - berperan sebagai predator - tipe sayap : seperti perisai, sayap depan mengeras dan sayap belakang membranus - tipe mulut : penggigit pengunyah - tipe metamorfosis : Holometabola 3. Belalang Orthoptera 3 - tipe mulut : penggigit pengunyah - tipe sayap : tegmina - Sayap : membranus (belakang) sayap depan menebal dan kasar - mempunyai sepasang mata majemuk yang jelas, memiliki 2 atau 3 mata ocelli - menyerang bagian daun padi yaitu dengan gejala bekas gigitan pada bagian daun - tipe metamorfosis : Paurometabola - berperan sebagai hama 4. Capung Odonata 1 - sayap : 2 pasang memanjang
17 5. Kupu-kupu Lepidopter a - tipe mata : majemuk - tipe mulut : penggigit pengunyah - berperan sebagai predator - sayap terlihat tebal jika dilihat dari samping - tipe metamrfosis : Hemimetabola 1 - tipe sayap : bersisik - tipe mulut : penjilat Penghisap - berperan sebagai Polinator - sayap terlihat tipis jika dilihat dari samping - tipe metamorfosis : Holometabola Telur larva kepompong kupu-kupu dewasa 6. Kepik Hemiptera 1 - termasuk hama yang polifag, biasanya menyerang pada tanaman dengan menghisap cairan pada tanaman polong. - tipe mulut : pencucuk penghisap - tipe sayap : ⅔ bagian sayap depan mengeras, sisanya seperti membran. Sayap belakang seperti membran dan terlipat di bawah sayap depan - berperan sebagai hama - menyerang tanaman padi pada bagian batang dengan menghisap batang.
18 Lampiran 2. Lanjutan tabel pengamatan gejala pada tanaman padi No. Gambar Keterangan 1. Malai 2. Daun 3. Batang - malai padi tidak bernas karena saat ditekan kosong - terdapat warna coklat pada malai - bulir padi berbintik-bintik berwarna coklat kehitaman - disebabkan oleh serangga : Walang sangit (leptocorisa Acuta) - tipe mulut dari walang sangit : pencucuk penghisap - walang sangit biasanya menyerang biji padi yang masih muda (masak susu) sehingga mengakibatkan padi tidak bernas - pada daun terdapat bekas gigitan serangga dan biasanya diserang oleh serangga belalang - daun padi rusak dan dari bagian tangkai pinggir dengan tepian bergerigi - belalang hijau menyerang daun padi yang masih muda sehingga menyebabkan adanya lubang pada daun dan mengakibatkan daun patah - disebabkan oleh belalang hijau - Pada bagian batang padi terdapat bekas gorokan, pada batang padi terdapat warna coklat atau gosong, dan daunnya berwarna kuning - disebabkan oleh penggerek batang - penggerek batang memiliki tipe mulut penggigit pengunyah - penggerek batang menyerang tanaman padi pada bagian batang
19 Lampiran 3. Flowchart
20 Lampiran 4. Tabel Acc pengamatan
21 Lamnpiran 5. Lanjutan tabel Acc pengamatan
22 Lampiran 6. Kutipan dari jurnal dan buku Joko, S Inventarisasi Hama Dan Patogen Pada Uji Jarak Tanam Dan Dosis Pupuk Kandang Pada Tanaman Garut Anggraini.S, Herlinda. S, Irsan. C, Umayah. A Serangan Hama Wereng dan Kepik pada Tanaman Padi.
23 Lampiran 7. Lanjutan kutipan jurnal Hadi., M, Aminah Keragaman Serangga dan Peranannya di Ekosistem Sawah. Fakhrah Inventarisasi insekta permukaan tanah di gampong krueng simpo kecamatan juli kabupaten bireuen.
24 Lampiran 8. Lanjutan kutipan jurnal Khodijah et al. (2012) Predatory Arthropods InhabitingFresh Swamp and Tidal Lowland Ecosystem in South Sumatra, Jurnal Lahan Suboptimal, 1(1), pp
25 Fox, C. W. et al. (2012) Effects of seed beetles on the performance of desert legumes depend on host species, plant stage, and beetle density. Lampiran 9. Lanjutan kutipan jurnal Herlinda, Dkk,. (2014) Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Serangga Predator Selama Satu Musim Tanam Padi
26 Pamungkas, D. W. (2015) Keragaman jenis capung dan capung jarum Lampiran 10. Lanjutan kutipan jurnal Septianella, G., D. Peggie and H. Y. Sasaerila (2015) Keanekaragaman kupukupu (Lepidoptera)
27 Kepanjen, P. D. I. and Malang, K. (2013) Interaksi antara capung dengan arthropoda dan vertebrata predator di kepanjen, kabupaten malang, pp Lampiran 11. Lanjutan kutipan jurnal Sarwar, M. (2012) Effects of potassium fertilization on population build up of rice stem borers (lepidopteron pests) and rice (Oryza sativa L.)
28 Lampiran 12. Lanjutan kutipan jurnal
29 Laetemia, J. A., dan R. Y. Rumthe Studi Kerusakan Akibat Serangan Hama Pada Tanaman Pangan di Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Propinsi Maluku. Agroforestri. 6 (1) : Lampiran 13. Lanjutan kutipan jurnal
30 Fakhrah Inventarisasi Permukaan Tanah di Gampong Krueng Simpo Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen. Pendidikan Almuslim. 4 (1) : Lampiran 14. Lanjutan kutipan jurnal
31 Kurniawati, N Keragaman dan Kelimpahan Musuh Alami Hama pada Habitat Padi yang Dimanipulasi dengan Tumbuhan Berbunga. Ilmu Pertanian. 18 (1) : Lampiran 15. Lanjutan kutipan jurnal Sianipar, M. S., L. Djaya, dan D. P. Simarmata Keragaman dan Kelimpahan Serangga Hama Tanaman Padi (Oryza sativa L.) di
32 Dataran Rendah Jatisari, Karawang, Jawa Barat. Agrin. 19 (2) : Lampiran 16. Lanjutan kutipan jurnal
33 SE, Baehaki Hama Penggerek Batang Padi dan Teknologi Pengendalian. IPTEK Tanaman Pangan. 8 (1) : 1-14
I. Ordo Hemiptera ( bersayap setengah )
Tugas Pengendalian Hama Terpadu Harry Sugestiadi / 0806132041 I. Ordo Hemiptera ( bersayap setengah ) Ciri-ciri dari Ordo Hemiptera yaitu : Tipe mulut menusuk menghisap Mempunyai dua pasang sayap, tebal
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family Oryzoideae dan Genus Oryza. Organ tanaman padi terdiri atas organ vegetatif dan organ generatif.
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO SERANGGA OPT DAN GEJALA KERUSAKAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ORDO SERANGGA OPT DAN GEJALA KERUSAKAN Oleh : Golongan F/Kelompok 6A 1. Sema Isnaeni F. (161510501267) 2. Moh Abdul Azis (161510501270) 3. Ganis Mei Permatasari (161510501287)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
20 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jenis-Jenis Predator pada Tanaman Padi Hasil pengamatan predator pada semua agroekosistem yang diamati sebagai berikut: 1. Tetragnatha sp. Klas : Arachnida Ordo : Araneae
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbeda terdapat 6 familiy dan 9 spesies yakni Family Pyralidae spesies
30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Jenis Serangga Hama Berdasarkan hasil identifikasi serangga hama dilokasi Agroekosistem berbeda terdapat 6 familiy dan 9 spesies yakni Family Pyralidae spesies Scripophaga
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis-Jenis Predator Pada Tanaman Jagung Jenis-jenis predator yang tertangkap pada tanaman jagung dengan sistem pola tanam monokultur dan tumpangsari adalah sama yakni sebagai
Lebih terperinciSTUDI KERUSAKAN AKIBAT SERANGAN HAMA PADA TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN BULA, KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR, PROPINSI MALUKU
STUDI KERUSAKAN AKIBAT SERANGAN HAMA PADA TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN BULA, KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR, PROPINSI MALUKU J. Audrey Leatemia dan Ria Y. Rumthe Dosen Fakultas Pertanian Universitas Pattimura
Lebih terperinci1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat
1. tikus 2. penggerek batang padi 3. wereng coklat Wereng coklat, (Nilaparvata lugens Stal) ordo Homoptera famili Delphacidae. Tubuh berwarna coklat kekuningan - coklat tua, berbintik coklat gelap pd
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014, Palembang September 2014 ISBN :
Serangan Hama Wereng dan Kepik pada Tanaman Padi di Sawah Lebak Sumatera Selatan Attack of Leafhopper and Ladybug Pests to Rice Plant in the Lowland Rice South Sumatra Septiana Anggraini 1*), Siti Herlinda
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus
TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Serangga predator adalah jenis serangga yang memangsa serangga hama atau serangga lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan serangga predator sudah dikenal
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
25 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Fauna Tanah 4.1.1. Populasi Total Fauna Tanah Secara umum populasi total fauna tanah yaitu mesofauna dan makrofauna tanah pada petak dengan jarak pematang sempit (4 m)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
21 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Intensitas Serangan Hama Penggerek Batang Padi (HPBP) Hasil penelitian tingkat kerusakan oleh serangan hama penggerek batang pada tanaman padi sawah varietas inpari 13
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencernaan dan dapat mencegah kanker. Salah satu jenis sayuran daun yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sayuran daun merupakan salah satu sumber vitamin dan mineral essensial yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, selain itu sayuran daun banyak mengandung serat. Serat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Walang Sangit (Leptocorisa acuta T.) berikut : Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai Kelas Ordo Famili Genus Species : Insekta : Hemiptera
Lebih terperinciUntuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut:
Berikut merupakan beberapa contoh hama. a. Tikus Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Hal ini diesbabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi, mobilitas,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah (S. coarctata) Secara umum tampak bahwa perkembangan populasi kepinding tanah terutama nimfa dan imago mengalami peningkatan dengan bertambahnya
Lebih terperinciuntuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang
untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Brontispa sp di laboratorium. Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang membutuhkan. Tujuan Penelitian Untuk
Lebih terperinciTabel 4.1. Kondisi Rata-Rata Cuaca Selama Penelitian Di Dataran Rendah Suhu Udara Minimum ( o C)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang disajikan dalam bab ini diperoleh dari dua sumber data, yaitu data hasil pengamatan selintas dan pengamatan utama. Kedua pengamatan ini dilakukan dari
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Animalia : Arthropoda : Insecta : Lepidoptera : Noctuidae :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan primernya, dan salah satu kebutuhan primernya tersebut adalah makanan
Lebih terperinciInventarisasi Serangga Pada Pohon Tembesu (Fragraea fragrans Roxb) INVENTARISASI SERANGGA PADA POHON TEMBESU (Fragraea fragrans Roxb)
INVENTARISASI SERANGGA PADA POHON TEMBESU (Fragraea fragrans Roxb) Ria Rosdiana Hutagaol Fakultas Pertanian Universitas Kapuas Sintang Email : riarose.h@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciGambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)
HAMA PENGGEREK BATANG PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA Status Penggerek batang padi merupakan salah satu hama utama pada pertanaman padi di Indonesia. Berdasarkan luas serangan pada tahun 2006, hama penggerek
Lebih terperinciAGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN)
AGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN) HAMA Hama utama tanaman kedelai adalah: 1. Perusak bibit 2. Perusak daun 3. Perusak polong 4.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan
3 TINJAUAN PUSTAKA Lalat Buah (Bactrocera spp.) Biologi Menurut Departemen Pertanian (2012), lalat buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Phylum Klass Ordo Sub-ordo Family Genus Spesies : Arthropoda
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN:
Peran Tanaman Refugia Terhadap Kelimpahan Serangga Herbivora pada Tanaman Padi Pasang Surut The Roles of Refugia Plants toward the Abundance of Herbivorous Insects on Tidal Paddy Field YULIA PUJIASTUTI
Lebih terperinciMUSUH ALAMI PREDATOR TANAMAN PADI (Oryza Sativa L) PADA AGROEKOSISTEM BERBEDA ABSTRAK
MUSUH ALAMI PREDATOR TANAMAN PADI (Oryza Sativa L) PADA AGROEKOSISTEM BERBEDA Abdul Azis Wadia 1), Rida Iswati 2), Wawan Pembengo 3)**) ABSTRAK Abdul Azis Wadia/613408001. Predator Pada Tanaman Padi (Oryza
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L) Meriill) merupakan salah satu komoditi tanaman yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max (L) Meriill) merupakan salah satu komoditi tanaman yang penting dalam pertanian di Indonesia karena memiliki berbagai manfaat, baik
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut pengamatan para ahli, kedelai (Gycines max L. Merril) merupakan tanaman
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kedelai (Glycines max L. Merril) Menurut pengamatan para ahli, kedelai (Gycines max L. Merril) merupakan tanaman eksotik yang diperkirakan berasal dari Manshukuw (Cina) yang
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA)
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BIOLOGI DASAR OPT (SERANGGA) Oleh : Golongan E Kelompok 5A 1. Arya Widya Kunthi Savitri (161510501277) 2. Renjana Dyahpastika Ametis (161510501281) 3. Taufiq Iradah (161510501289)
Lebih terperincibiologi SET 23 ANIMALIA 3 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM ARTHROPODA a. Ciri Ciri b. Klasifikasi
23 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi A. FILUM ARTHROPODA a. Ciri Ciri SET 23 ANIMALIA 3 1. Bersegmen metameri 2. Peredaran darah terbuka 3. Tidak punya Hb, tetapi memiliki haemocyanin
Lebih terperincib) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)
Wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens) merupakan salah satu hama penting pada pertanaman padi karena mampu menimbulkan kerusakan baik secara langsung maupun tidak langsung. WBC memang hama laten yang
Lebih terperinciSerangga Hama dan Arthropoda Predator yang Terdapat pada Padi Lebak di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemuluatan Provinsi Sumatera Selatan
Serangga Hama dan Arthropoda Predator yang Terdapat pada Padi Lebak di Desa Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemuluatan Provinsi Sumatera Selatan Insect Pest and Arthropoda Predator in Lowland Rice in Pelabuhan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA Lalat penggorok daun, Liriomyza sp, termasuk serangga polifag yang dikenal sebagai hama utama pada tanaman sayuran dan hias di berbagai negara. Serangga tersebut menjadi hama baru
Lebih terperinciMetamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa
Metamorfosis Kecoa 1. Stadium Telur Proses metamorfosis kecoa diawali dengan stadium telur. Telur kecoa diperoleh dari hasil pembuahan sel telur betina oleh sel spermatozoa kecoa jantan. Induk betina kecoa
Lebih terperinciBAB III GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA
BAB III GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA Serangga merupakan kelompok hama paling banyak yang menyebabkan kerusakan hutan. Hama tanaman hutan pada umumnya baru menimbulkan kerugian bila berada pada tingkat populasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertanian, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu subsektor pertanian yang berpotensi untuk dijadikan andalan adalah subsektor perkebunan. Sebagai salah satu subsektor yang penting dalam sektor pertanian,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci pada Umur Kedelai yang Berbeda 4.1.1 Pengaruh Jumlah Infestasi terhadap Populasi B. tabaci Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Spodoptera litura F. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Filum Kelas Ordo Famili Subfamili Genus : Arthropoda : Insecta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura buah apel (Malus sylvestris (L.) Mill) merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas hortikultura buah apel (Malus sylvestris (L.) Mill) merupakan bagian penting dalam sektor pertanian, karena kebutuhan apel di Indonesia memiliki permintaan
Lebih terperinciINVENTARISASI INSEKTA PERMUKAAN TANAH DI GAMPONG KRUENG SIMPO KECAMATAN JULI KABUPATEN BIREUEN. Fakhrah 1*) ABSTRAK
INVENTARISASI INSEKTA PERMUKAAN TANAH DI GAMPONG KRUENG SIMPO KECAMATAN JULI KABUPATEN BIREUEN Fakhrah 1*) 1 Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Almuslim, Bireuen *) Email: fakhrah_88@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ulat grayak merupakan hama penting pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Spodoptera litura F. (Lepidoptera: Noctuidae) yang lebih dikenal dengan ulat grayak merupakan hama penting pada tanaman tembakau (Nicotiana tabacum L.) (Natawigena,
Lebih terperinciSrie Juli Rachmawatie, Tri Rahayu Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Islam Batik Surakarta
KAJIAN PERBEDAAN UMUR TANAM PADI (Oryza sativa L.) VARIETAS MEKONGGA TERHADAP POPULASI WERENG COKLAT DI DESA DALANGAN KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO Srie Juli Rachmawatie, Tri Rahayu Staf Pengajar
Lebih terperinciPetunjuk Praktikum. Entomologi Dasar. ditulis oleh: Nugroho Susetya Putra Suputa Witjaksono
Petunjuk Praktikum Entomologi Dasar ditulis oleh: Nugroho Susetya Putra Suputa Witjaksono Laboratorium Entomologi Dasar Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masyarakat luas telah menyadari bahwa pestisida merupakan senyawa yang dapat
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat luas telah menyadari bahwa pestisida merupakan senyawa yang dapat membahayakan kesehatan manusia maupun lingkungan. Pengendalian hama dengan menggunakan pestisida
Lebih terperinciMENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok
MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI Oleh : M Mundir BPKK Nglegok I LATAR BELAKANG Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang menggangu pertumbuhan tanaman pokok
Lebih terperinciAlternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp. Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama
Alternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang dikembangluaskan dalam rangka peningkatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Sawah organik dan non-organik Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari penggunaan pupuk buatan, pestisida kimia dan hasil rekayasa
Lebih terperinciKLASIFIKASI & JENIS ORDO SERANGGA
KLASIFIKASI & JENIS ORDO SERANGGA KLASIFIKASI SERANGGA Insekta terbagi 2 ordo: 1. Apterygota: tanpa sayap Protura, collembola, Diplura, Thysanura, Microcoryphia 2. Pterygota: bersayap Pterygota: bersayap
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Family Genus
Lebih terperincicommit to users I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan bertambahnya jumlah dan tingkat kesejahteraan penduduk, maka kebutuhan akan hasil tanaman padi ( Oryza sativa L.) yang berkualitas juga semakin banyak. Masyarakat
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Kopi (Coffea spp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kopi Kopi (Coffea spp.) adalah spesies tanaman berbentuk pohon. Tanaman ini tumbuh tegak, bercabang dan apabila tidak dipangkas tanaman ini dapat mencapai tinggi 12 m. Tanaman
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ILMU HAMA TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU HAMA TANAMAN Gejala dan Kerusakan akibat Serangan Hama Oleh : Nama : Arif Hermanto NIM : 0910480021 Kelompok : Selasa, 15.00 WIB Asisten : Mbak Mia JURUSAN ILMU HAMA DAN PENYAKIT
Lebih terperinciKelimpahan Laba-Laba Pada Padi Ratun Yang Diaplikasikan BioinsektisidaMetarhizium anisopliae dan Bacillus thuringiensis di Sawah Lebak
Kelimpahan Laba-Laba Pada Padi Ratun Yang Diaplikasikan BioinsektisidaMetarhizium anisopliae dan Bacillus thuringiensis di Sawah Lebak Abundance of Spiders in Ratoon Paddy was Applied Metarhizium anisopliae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Jagung dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian m dpl dan dapat hidup baik
TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Tanaman Jagung Jagung merupakan salah satu komoditas strategis dan bernilai ekonomis, serta mempunyai peluang untuk dikembangkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat
Lebih terperinciFILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI
FILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI Kata Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu Arthros berarti sendi (ruas) dan Podos berarti kaki. Jadi arthropoda adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Distribusi Peletakan Telur Kepik Coklat pada Gulma
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Peletakan Telur Kepik Coklat pada Gulma Hasil analisis varians menunjukkan bahwa umur tanaman kedelai tidak berpengaruh nyata terhadap distribusi peletakan telur,
Lebih terperinciBIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR, 2(2):12-18, 2017
ANALISIS KERAGAMAN JENIS SERANGGA PREDATOR PADA TANAMAN PADI DI AREAL PERSAWAHAN KELURAHAN TAMALANREA KOTA MAKASSAR ANALYSIS OF BIODIVERSITYOF PREDATOR INSECT IN PADDY FIELD AT TAMALANREA OF MAKASSAR CITY
Lebih terperinciPENDAHULUAN. pohon batang lurus dari famili palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai
PENDAHULUAN Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq.) adalah tanaman perkebunan berupa pohon batang lurus dari famili palmae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur yang berasal
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.3
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.3 1. Perhatikan daur hidup berikut! -> nimfa -> imago Contoh hewan yang mengalami
Lebih terperinciGambar 1. Telur R. linearis Sumber: Foto langsung
TINJAUAN PUSTAKA Kepik Coklat (R.linearis Fabr.) Biologi Hama Hama ini sering dikenal dengan sebutan kepik penghisap polong kedelai karena hama ini menyerang polong kedelai. Menurut Wahyu (2010), klasifikasi
Lebih terperinciPengendalian serangga hama. Silvikultur Fisik mekanik Hayati : (predator, parasitoid, patogen) Genetik Kimiawi Perundangan PHT
Pengendalian serangga hama Silvikultur Fisik mekanik Hayati : (predator, parasitoid, patogen) Genetik Kimiawi Perundangan PHT 1. Pengendalian secara silvikultur -Mengatur komposisi tegakan (hutan campuran)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biodiversitas Biodiversitas mencakup keseluruhan ekosistem. Konsep tersebut mencoba untuk menekan variasi habitat yang diterapkan pada suatu area. Biodiversitas meliputi
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.1
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.1 1. Berikut ini yang merupakan tanda bahwa tanaman dirusak oleh cacing, kecuali.. Bintil akar B. Bercak akar Busuk akar Lubang pada
Lebih terperinciWereng coklat, (Nilaparvata lugens Stal) ordo Homoptera famili Delphacidae. Tubuh berwarna coklat kekuningan - coklat tua, berbintik coklat gelap pd
Wereng coklat, (Nilaparvata lugens Stal) ordo Homoptera famili Delphacidae. Tubuh berwarna coklat kekuningan - coklat tua, berbintik coklat gelap pd pertemuan sayap depan. Panjang badan serangga jantan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. burung,1000 jenis reptil dan amphibi sertainsektakurang lebih 8000 jenis.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki kurang lebih 4000 jenis ikan, 2000 jenis burung,1000 jenis reptil dan amphibi sertainsektakurang lebih 8000 jenis. Insekta merupakan fauna yang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perkembangan Populasi Rhopalosiphum maidis Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kutu daun R. maidis mulai menyerang tanaman jagung dan membentuk koloni sejak tanaman berumur
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama 1. Penggerek Batang Berkilat Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan (1998) adalah sebagai berikut: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies
Lebih terperinciSISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH
SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH 11:33 PM MASPARY Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah. Pada sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan tidak selamanya bisa hidup tanpa gangguan. Kadang tumbuhan mengalami gangguan oleh binatang atau organisme kecil (virus, bakteri, atau jamur). Hewan dapat disebut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Sycanus sp. (Hemiptera: Reduviidae) Telur Kelompok telur berwarna coklat dan biasanya tersusun dalam pola baris miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Adapun morfologi tanaman tembakau adalah: Tanaman tembakau mempunyai akar tunggang terdapat pula akar-akar serabut
TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tembakau adalah: Menurut Murdiyanti dan Sembiring (2004) klasifikasi tanaman tembakau Kingdom Divisi Sub divisi Class Ordo Family Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.)
4 TINJAUAN PUSTAKA Padi (Oryza sativa L.) Pentingnya Padi sebagai Tanaman Pangan Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditi pangan yang mendapat prioritas utama dalam pembangunan pertanian karena menjadi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM LAPANG KLINIK TANAMAN (PTN 402) HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI DESA CINANGNENG KECAMATAN TENJOLAYA BOGOR
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG KLINIK TANAMAN (PTN 402) HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI DESA CINANGNENG KECAMATAN TENJOLAYA BOGOR disusun oleh: Kelompok 01 Lutfi Afifah A34070039 Zhenita Vinda Tri Handini
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
MODUL BUDIDAYA PADI Produksi gabah padi di Indonesia rata-rata 4-5 ton/ha. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu tercapainya ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi padi berdasarkan asas
Lebih terperinciBIOLOGI INSEKTA (ENTOMOLOGI) : H. Mochamad Hadi Udi Tarwotjo Rully Rahadian. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009
BIOLOGI INSEKTA (ENTOMOLOGI) Oleh : H. Mochamad Hadi Udi Tarwotjo Rully Rahadian Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak
Lebih terperinciMODEL SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA TANAMAN PADI UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI PENANGGULANGAN
MODEL SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA TANAMAN PADI UNTUK MEMBERIKAN SOLUSI PENANGGULANGAN Yulianto 1), Ade Setiadi 2), Imam Firmansyah 3), Ihsan Maulana 4), Dimas Asmoro 5), Haris Kamal 6) 1) Sistem Informasi
Lebih terperinciHercules si Perusak Tanaman Pala dan Cengkeh
Hercules si Perusak Tanaman Pala dan Cengkeh I. Latar Belakang Tanaman pala merupakan tanaman keras yang dapat berumur panjang hingga lebih dari 100 tahun. Tanaman pala tumbuh dengan baik di daerah tropis.
Lebih terperinciALTERNATIF PENGENDALIAN HAMA SERANGGA SAYURAN RAMAH LINGKUNGAN DI LAHAN LEBAK PENGENDALIAN ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN HAMA SAYURAN DI LAHAN LEBAK
ALTERNATIF PENGENDALIAN HAMA SERANGGA SAYURAN RAMAH LINGKUNGAN DI LAHAN LEBAK PENGENDALIAN ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN HAMA SAYURAN DI LAHAN LEBAK Muhammad Thamrin dan S. Asikin Balai Penelitian Pertanian
Lebih terperinciMata Kuliah Parasit dan Penyakit Ikan. Insects dan Arachnids
Mata Kuliah Parasit dan Penyakit Ikan Insects dan Arachnids Insekta : Termasuk dalam filum arthropoda. Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan
Lebih terperinciSERANGGA-SERANGGA YANG BERASOSIASI PADA PERSEMAIAN PADI SAWAH DI KECAMATAN KOTAMOBAGU TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
8 SERANGGA-SERANGGA YANG BERASOSIASI PADA PERSEMAIAN PADI SAWAH DI KECAMATAN KOTAMOBAGU TIMUR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW INSECTS ASSOCIATED IN RICE NURSERY FIELDS IN EAST KOTAMOBAGU SUB DISTRICT, BOLAANG
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Wereng batang coklat (WBC) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian total
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stall) Wereng batang coklat (WBC) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian total pada tanaman padi (hopperburn) sebagai akibat dari hilangnya
Lebih terperinciKERAGAMAN SERANGGA PADA Oryza sativa L. DI KECAMATAN PILANGKENCENG DAN KECAMATAN KARE KABUPATEN MADIUN
Florea Volume 1 No. 1, April 2014 (54-58) KERAGAMAN SERANGGA PADA Oryza sativa L. DI KECAMATAN PILANGKENCENG DAN KECAMATAN KARE KABUPATEN MADIUN Eni Nur Fadilah 1, Cicilia Novi Primiani 2 1,2) Program
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN SERANGGA PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN
KEANEKARAGAMAN SERANGGA PARASITOID UNTUK PENGENDALIAN HAMA PADA TANAMAN KEHUTANAN Yeni Nuraeni, Illa Anggraeni dan Wida Darwiati Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Kampus Balitbang Kehutanan, Jl.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. : Spermatophyta (Menghasilkan biji) : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
2.1. Pertumbuhan Tanaman Jagung BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan
Lebih terperinciBIOMA, Juni 2015 ISSN: Vol. 17, No. 1, Hal. 9-15
BIOMA, Juni 2015 ISSN: 1410-8801 Vol. 17, No. 1, Hal. 9-15 Indeks Keragaman Serangga Hama Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lahan Persawahan Padi Dataran Tinggi Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan seperti kecap, tahu, dan tempe. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Pertumbuhan Tanaman 4. 1. 1. Tinggi Tanaman Pengaruh tiap perlakuan terhadap tinggi tanaman menghasilkan perbedaan yang nyata sejak 2 MST. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae)
TINJAUAN PUSTAKA Chilo Sachhariphagus Boj. (Lepidoptera: Crambidae) Biologi Gambar 1. Telur C. sacchariphagus Bentuk telur oval, datar dan mengkilap. Telur berwarna putih dan akan berubah menjadi hitam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bunga anggrek adalah salah satu jenis tanaman hias yang mampu memikat perhatian banyak mata. Pemuliaan anggrek dari tahun ke tahun, terus menghasilkan ragam varietas anggrek
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (AGT 216) SEMESTER GANJIL 2012/2013
KONTRAK PERKULIAHAN DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (AGT 216) SEMESTER GANJIL 2012/2013 Dosen Pengasuh Kuliah : 1. Ir. Titik Nur Aeny, M.Sc. (PJ) 2. Ir. Indriyati 3. Ir. Dad Resiworo, M.S. Waktu dan Tempat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai
TINJAUAN PUSTAKA Pentingnya predasi sebagai strategi eksploitasi dapat diringkas dalam empat kategori utama. Pertama, predator memainkan peran penting dalam aliran energi pada kumunitasnya. Kedua, predator
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. luas areal kakao yang cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Lampung merupakan daerah potensial untuk pengembangan komoditas kakao karena sumber daya alam dan kondisi sosial budaya yang mendukung serta luas areal kakao yang
Lebih terperinciKelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Serangga Predator Selama Satu Musim Tanam Padi Ratun di Sawah Pasang Surut
Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies Serangga Predator Selama Satu Musim Tanam Padi Ratun di Sawah Pasang Surut Abundance and Species Diversity of Predatory Insects at a Season of Ratooning Rice on Tidal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan produksi padi dipengaruhi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan tanaman serealia penting dan digunakan sebagai makanan pokok oleh bangsa Indonesia. Itulah sebabnya produksi padi sangat perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Laju Dekomposisi Jerami Padi pada Plot dengan Jarak Pematang 4 meter dan 8 meter Laju dekomposisi jerami padi pada plot dengan jarak pematang 4 m dan 8 m disajikan pada Tabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. golongan hewan yang dominan di muka bumi sekarang ini. Dalam jumlah,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insekta atau serangga yang termasuk dalam filum Arthropoda merupakan golongan hewan yang dominan di muka bumi sekarang ini. Dalam jumlah, serangga melebihi semua hewan
Lebih terperinciPenggerek Pucuk Tebu dan Teknik Pengendaliannya
Penggerek Pucuk Tebu dan Teknik Pengendaliannya Produksi gula nasional Indonesia mengalami kemerosotan sangat tajam dalam tiga dasawarsa terakhir. Kemerosotan ini menjadikan Indonesia yang pernah menjadi
Lebih terperinciHama Kedelai dan Kacang Hijau
Hama Kedelai dan Kacang Hijau Dr. Akhmad Rizali Hama Penting Kedelai dan Kacang Hijau Lalat bibit atau lalat kacang (Ophiomyia phaseoli) Ulat grayak (Spodoptera litura) Ulat penggulung daun (Lamprosema
Lebih terperinciWaspadai Kemunculan Pengorok Daun (Liriomyza sp) pada Tanaman Kopi
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO Jalan Raya Dringu Nomor 81 Telp. (0335) 420517 PROBOLINGGO 67271 Pendahuluan Waspadai Kemunculan Pengorok Daun (Liriomyza sp) pada Tanaman Kopi Oleh : Ika Ratmawati, SP,
Lebih terperinciIdentifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang
Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang Kehilangan hasil yang disebabkan gangguan oleh serangga hama pada usaha tani komoditas hortikultura khususnya kentang, merupakan
Lebih terperinci