BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dari 6 kelas dengan masing-masing siswa di tahun ajaran 2013/2014 berjumlah:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dari 6 kelas dengan masing-masing siswa di tahun ajaran 2013/2014 berjumlah:"

Transkripsi

1 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN SD Negeri 3 Asemrudung adalah salah satu sekolah dasar yang ada di Desa Asemrudung, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan. Sekolah ini terdiri dari 6 kelas dengan masing-masing siswa di tahun ajaran 2013/2014 berjumlah: kelas I berjumlah 32 siswa; kelas II sebanyak 27 siswa; kelas III sebanyak 23 siswa; kelas IV sebanyak 20 siswa; kelas V sebanyak 22 siswa; kelas VI sebanyak 23 siswa. Jumlah siswa semua di tahun ajaran 2013/2014 adalah 147 siswa. Struktur organisasi SD Negeri 3 Asemrudung teridi dari: 1) Adi Laswadi sebagai kepala desa, 2) Teguh, s. Pd. Sebagai kepala sekolah, 3) Sardi sebagai ketua komite, 4) Juwarmi, S. Pd. Sebagai seksi Human, 5) Basuki, S.Pd. sebagai seksi pembangunan, 6) Sutrisno, S. Pd. Sebagai seksi pramuka, 7) Subiyanti, S.Pd.I. sebagai seksi kerohanian, 8) Sutri, S.Pd. sebagai seksi kesehatan, dan 9) Parmin sebagai seksi Sarpras/Kebersihan. Pembagian tugas guru dalam proses belajar mengajar di SD Negeri Asemrudung antara lain dapat dilibat pada tabel berikut ini. 59

2 60 PEMBAGIAN TUGAS GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 No Namadan NIP GOL Ruang Jabata n Guru Jenis Guru Tuga s Jumlah Jam Keter angan 1. Teguh, S.Pd NIP IV / a Guru Pembi na Kep. Sek/Gr Kelas PKn, IV, V, VI 6 PKn 2. Juwarmi NIP IV / a Guru Pembi na Guru Kelas I dan II Basuki, S.Pd NIP IV / a Guru Pembi na Guru Kelas V Sutrisno, S.Pd.SD - GTT Guru Kelas VI Sugiyanto, S.Pd.SD - GTT Guru Kelas III Sutri, S.Pd.SD - GTT Guru Kelas IV 28-7 TotokPrasmono - GTT Guru Penjaskes III-VI 8-8. Subiyati, S.Pd.I - GTT PAI Guru PAI I - VI 18+6 Guru PAI danmu lokkec. (Bhs Inggris Kls : IV-Vi)

3 61 9. Subiyati, A.Ma - GTT TkSatu Atap Guru TK Kelas B Sasmiati, A.Ma - GTT TkSatu Atap Guru TK Kelas B - - Data kelulusan sekolah dari tahun 2007 sampai tahun 2012 menunjukkan bahwa 100% siswa SD Negeri 3 Asemrudung lulus dengan hasil rata-rata UAS pada tahun 2007/2008 sebesar 7,48; tahun 2008/2009 sebesar 6,54; tahun 2009/2010 sebesar 6,64; tahun 2010/2011 sebesar 8,11; tahun 2011/2012 sebesar 8,05; dan tahun 2012/2013 sebesar 7,85. Dan selama enam periode ini, sudah lebih dari 90 % lulusan SD Negeri 3 Asemrudung yang melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. B. HASIL PENELITIAN 1. Perencanaan Supervisi pembelajaran untuk peningkatan motivasi kinerja guru di SD Negeri 3 Asemrudung Supervisi pembelajaran merupakan bantuan profesional kepada guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehingga guru dapat membantu peserta didik untuk belajar lebih aktif, kreatif, inovatif,efektif, efisein dan menyenangkan. Dalam merencanakan supervisi pembelajran, kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung selaku supervisor melakukan perencanaan yang matang agar pelaksanaan supervisi dapat berjalan dengan lancar. Berkaitan dengan perencanaan supervisi pembelajaran, Teguh, S.Pd.,

4 62 kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menyatakan sebagai berikut. umnya, supervisi itu adalah bentuk bantuan yang diberikan kepada guru untuk meningkatakan kualitas proses pembelajaran mereka. Oleh karena itu, supervisi pembelajaran ini harus dilakukan (CL. No. 1, hal 160) Pendapat kepala sekolah yang menyatakan bahwa supervisi pembelajaran harus dilakukan secara terencana tersebut didukung oleh pendapat Juwarmi, S.Pd., salah satu guru SD Negeri 3 Asemrudung sebagai berikut. supervisi, kepala sekolah melakukan perencanaan dengan semaksimal mungkin agar supervisi yang dilakukan dapat (CL. No. 2, hal. 170) Berdasarkan penjelasan di atas diperoleh informasi bahwa kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung melakukan perencanaan supervisi pembelajaran dengan matang agar pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar. Dalam merencanakan supervisi pembelajaran, kepala sekolah merencanakan beberapa hal yang diperlukan untuk supervisi. Teguh, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menyampaikan sebagai berikut. -hal yang biasa saya persiapkan sebelum melakukan supervisi adalah mempersiapkan instrumen, memberitahu guru yang akan disupervisi, mengarahkan guru yang akan disupervisi supaya mengajar seperti biasanya supaya situasi asli, tidak dibuat-buat (CL. No. 1, hal 160) Penjelasan kepala sekolah yang menyatakan bahwa hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan supervisi adalah mempersiapkan instrument

5 63 serta memberitahu guru yang akan disupervisi didukung oleh pendapat Juwarmi, S.Pd., guru kelas I SD Negeri 3 Asemrudung sebagai berikut. Kepala sekolah terlebih dahulu mencari guru yang akan disupervisi, kemudian berkoordinasi dengan guru yang akan disupervisi, mempersiapkan materi supervisi, serta instrumen penilaian yang akan (CL. No. 2, hal.171) Basuki, S.Pd, Guru Kelas V SD Negeri 3 Asemrudung menambahkan sebagai berikut. kurikulum, lingkungan belajar, kelompok siswa. Hal-hal dipersiapkan kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung dalam merencanakan supervisi pembelajaran antara lain (a) jadwal supervisi pembelajaran; (b) surat edaran pemberitahuan kepada guru tentang supervisi pembelajaran; dan (c) menyiapkan instrumen supervisi (CL. No. 3, hal. 180) Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang dipersiapkan kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung sebelum melakukan supervisi antara lain mempersiapkan (a) jadwal supervisi pembelajaran; (b) surat edaran pemberitahuan kepada guru tentang supervisi pembelajaran; dan (c) menyiapkan instrumen supervisi pembelajaran. Hal pertama yang dipersiapkan kepala sekolah sebelum melakukan supervisi adalah mempersiapkan jadwal pelaksanaan supervisi pembelajaran. Berkaitan dengan jadwal supervisi pembelajaran, Teguh, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menyatakan sebagai berikut. supervisi, setiap guru disupervisi minimal

6 64 3 x selama 1 semester, waktunya sekitar menjelang awal semester, pertengahan semester dan menjelang akhir semester, kadang kami juga mengadakan supervisi secara mendadak, hal ini kami maksudkan supaya guru selalu siap (CL. No. 1, hal. 163) Penjelasan kepala sekolah diatas mengenai jadwal pelaksanaan supervisi yang dilakukan minimal 3 x selama 1 semester dan terkadang dilakukan secara mendadak (sidak) didudung oleh penjelasan Basuki, S.Pd, Guru Kelas V SD Negeri 3 Asemrudung sebagai berikut. Pada waktu rapat rutin bulanan tanggal 2 setiap bulannya, KS memberi arahan bahwa setiap saat/ minimal 1 bulan sekali KS mengadakan sepervisi kelas. KS juga menawarkan kelas yang mana dulu yang menghendaki disupervisi dulu. Jika ada yang menghendaki, maka guru kelas yang menghendaki tersebut, yang disupervisi dulu, jika tidak ada yang menghendaki, maka KS akan menunjuk salah satu dulu dari guru-guru kelas tersebut. Setiap guru disupervisi minimal 3 x selama 1 semester, waktunya sekitar awal semester pertengahan semester dan menjelang akhir semester, tetapi kadang sidak. (CL. No. 3, hal. 183) Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dijelaskan bahwa jadwal pelaksanaan supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung untuk setiap guru berbeda-beda. Setiap guru disupervisi minimal 3 x selama 1 semester, waktunya sekitar menjelang awal semester, pertengahan semester dan menjelang akhir semester. Perencanaan berikutnya yang dilakukan oleh kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung sebelum melakukan supervisi pembelajaran adalah melakukan sosialisasi program supervisi pembelajaran kepada guru-guru melalui surat edaran. Berikut ini adalah penjelasan dari Teguh, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung mengenai sosialisasi program supervisi pembelajaran.

7 65 supervisi, saya mengadakan pertemuan dengan semua guru dari kelas satu sampai kelas enam. Dalam rapat tersebut saya juga menjelaskan bahwa semua guru akan disupervisi. Selain mensosialisasikan program supervisi melalui rapat, saya juga membuat surat edaran yang diberikan untuk semua guru tentang pelaksanaan supervisi pembelajaran di S (CL. No. 1, hal 161) Sutrisno, S.Pd, Guru Kelas VI SD Negeri 3 Asemrudung ini menambahkan sebagai berikut. supervisi pembelajaran. Sosialisasi ini sangat penting dilakukan untuk memberikan informasi secara jelas kepada guru tentang program yang akan dilaksanakan. Dengan sosialisasi, guru juga menjadi lebih siap (CL. No. 4, hal 190) Berdasarkan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung mensosialisasikan program supervisi pembelajaran melalui dua cara, yaitu dalam rapat dengan para guru dari kelas I sampai kelas VI, serta melalui surat edaran yang disampaikan kepada masing-masing guru. Perencanaan berikutnya yang dilakukan oleh kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung adalah perencanaan instrument supervisi. Terkait dengan perencanaan instrument supervisi, Teguh, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menjelaskan sebagai berikut. Ya, sebelum kami mengadakan supervisi, instrumen sudah kami buat terlebih dahulu. Ini ada contoh instrumennya, mulai dari supervisiadministrasi, supervisi pembelajaran dan supervisi klinis. (CL. No. 1, hal 161 ) Juwarmi, S.Pd, Guru Kelas 1 SD Negeri 3 Asemrudung

8 66 menambahkan sebagai berikut. Sebelum mengadakan supervisi, kepala sekolah menyusun terlebih dahulu instrument penilaian supervisi. Sebelum supervisi kami disodori dulu instrumennya (CL. No. 2, hal. 171) Hasil wawancara dengan kedua informan di atas sesuai dengan hasil dokumentasi yang diperoleh peneliti berupa instrument supervisi kegiatan pembelajaran. Dapat dijelaskan bahwa dalam dokumentasi tersebut tertulis Nama Sekolah, Nama Guru, Pangkat Golongan, Mata Pelajaran, Tahun Sertifikasi, Sub Komponen dan Butir Komponen Tatap Muka, Nilai supervisi, dan kolom tindak lanjut. Berikut ini adalah contoh lembar instrument penilaiain supervisi pembelajaran. SUPERVISI KEGIATAN PEMBELAJARAN (Sesuai Dengan Standar Proses) Nama Sekolah : SD Negeri 3 Asemrudung Nama Guru : Pangkat Golongan : Mata Pelajaran : Sertifikasi Tahun : No Sub Komponen dan Butir Komponen ( Tatap Muka ) Kondisi Ya Tida k Skor Nilai Keterangan 1. Kegiatan Pendahuluan 4= Baik a. Menyiapkan peserta didik Sekali b. Melakukan Apersepsi c. Menjelaskan KD dan Tujuan yang ingin dicapai 3= Baik 2= Cukup

9 67 d. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan social/kesiapan bahan ajar. e. Penampilan Guru 1= Kurang Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi di atas dapat disimpulkan bahwa instrument supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung mencakup 1) Nama Sekolah, 2) Nama Guru, 3) Pangkat Golongan, 4) Mata Pelajaran, 5) Tahun Supervisi, 6) Sub Komponen dan Butir Komponen Tatap Muka, 7) Nilai akhir hasil supervisi, dan 8) kolom tindak lanjut. Poin Sub Komponen dan Butir Komponen Tatap Muka, aspek yang diamati meliputi berbagai komponen dalam proses pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Untuk kegiatan pendahuluan, aspek yang diamati meliputi: 1) Menyiapkan peserta didik, 2) Melakukan Apersepsi, 3) Menjelaskan KD dan Tujuan yang ingin dicapai, 4) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan social/kesiapan bahan ajar, dan 5) Penampilan Guru. Untuk kegiatan inti, aspek-aspek yang diamati meliputi: 1) Melibatkan siswa dalam mencari informasi dan belajar dari aneka sumber dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru, 2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran. Media pembelajaran dari sumber belajar lainnya. 3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antar siswa dengan guru. Lingkungan dan sumber belajar lainnya. 4) Melibatkan siswa

10 68 secara aktif dalam berbagai kegiatan pembelajaran. 5) Memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan. 6) Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas tertentu yang bermakna. 7) Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk meunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. 8) Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesakan masalah dan bertindak tanpa ada rasa takut. 9) Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. 10) Memfasilitai siswa berkompetensi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar. 11) Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok. 12) Memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok. 13) Memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival serta produk yang dihasilkan. 14) Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkankebanggaan dan rasa percaya diri siswa. 15) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentu lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadp keberhasilan siswa. 16) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber. 17) Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. 18) Berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan. 19) Membantu menyelesaikan masalah siswa dalam melakukan pengecekan hasil eksplorasi. 20) Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif dan

11 69 memberikan informasi untuk bereksplorasi lebih jauh. Dan kegiatan penutup, aspek yang diamati antara lain: 1) Membuat rangkuman/simpulan, 2) Melakukn penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. 3) Memberikan tugas terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT). 2. Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran Untuk Peningkatan Motivasi Kinerja Guru Di SD Negeri 3 Asemrudung Kegiatan pelaksanaan supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung merupakan kegiatan pemberian bantuan dari supervisor kepada guru. Dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran, kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung memasuki ruang kelas guru yang akan disupervisi sesuai dengan yang dijadwalkan. Hal ini sesuai dengan penjelasan Teguh, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung sebagai berikut. seperti yang sudah saya koordinasikan melalui rapat, serta melalui surat edaran yang saya kirimkan. Saat memasuki ruang kelas, terlihat para siswa merasa agak canggung dan takut. Namun, sebelum melakukan supervisi saya mengingatkan mereka agar mereka bersikap (CL. No. 1, hal 163) sebagai berikut. Basuki, S.Pd, Guru Kelas V SD Negeri 3 Asemrudung menambahkan hari Jumat, 17 Januari Dan kemarin, kepala sekolah mengadakan supervisi sesuai dengan yang dijadwalkan dalam surat edaran yang diberikan sebelumnya. Dalam mensupervisi ini, kepala sekolah melakukannya dipagi hari, sebelumnya beliau menenangkan siswa terlebih dahulu agar mereka mengikuti pembelajaran seperti biasanya tanpa ada rasa takut karena (CL. No. 3, hal 184)

12 70 Sutrisno, S.Pd, Guru Kelas VI SD Negeri 3 Asemrudung menyampaikan sebagai berikut. mendadak (sidak). Dari jadwal yang ditentukan hari Rabu, tanggal 22 januari 2014, kepala sekolah melakukannya pada tanggal 20 Januari (CL. No. 4, hal 190) Nur Cholis, salah satu siswa Kelas VI SD Negeri 3 Asemrudung menyampaikan sebagai berikut. -tiba datang ke kelas kami. Beliau mengatakan kalau beliau mau mengadakan supervisi. Saya tidak tahu apa itu supervisi. Tapi beliau menjelaskan bahwa supervisi adalah mengawasi kegiatan pembelajaran. Kepala sekolah juga mengingatkan kami agar tidak grogi dan kemudian beliau duduk di belakang dengan (CL. No. 5, hal 199) Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung dilakukan sesuai dengan jadwal supervisi seperti yang sudah koordinasikan melalui rapat, serta melalui surat edaran yang dikirimkan kepada masing-masing guru. Supervisi pembelajaran juga dilakukan secara mendadak (Sidak) tanpa memberitahu guru yang akan disupervisi. Di awal memasuki ruang kelas guru yang akan disupervisi, kepala sekolah mengingatkan siswa supaya bersikap seperti biasa, tidak takut atau grogi. Hasil observasi peneliti di kelas V SD Negeri 3 Asemrudung pada hari Jumat, 17 Januari 2014, terlihat jelas bahwa setelah kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menempatkan diri dan duduk di bangku bagian belakang,

13 71 kepala sekolah kepala sekolah menanyakan materi pembelajaran kepada guru yang disupervisi. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan Basuki, S.Pd, Guru Kelas V SD Negeri 3 Asemrudung sebagai berikut. kepala sekolah menanyakan jenis materi apa yang akan saya ajarkan kepada siswa. Kepala sekolah juga memeriksa administrasi pembelajaran seperti Promes, silabus, RPP, dll. Karena saat disupervisi saya akan mengajarkan mengenai KD: mendeskripsikan sifat-sifat (CL. No. 3, 183) Sutrisno, S.Pd, Guru Kelas VI SD Negeri 3 Asemrudung menambahkan: disupervisi, sebelum dimulai supervisi pembelajaran dan juga memeriksa promes, silabus, dan juga RPP yang sudah kami buat. (CL. No. 4, hal 192) Juwarmi, S.Pd, Guru Kelas 1 SD Negeri 3 Asemrudung menyatakan sebagai berikut. sekolah menanyakan jenis materi apa yang akan kami sampaikan. Terkadang kepala sekolah juga meminta kami untuk menunjukkan RPPnya, terkadang juga nanti setelah supervisi selesai dilaksanakan (CL. No. 2, hal. 172) Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan supervisi, kepala sekolah menanyakan jenis materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru yang disupervisi dan memeriksa administrasi pembelajaran sepervi Promes, Silabus, RPP, dll. untuk mengetahui kelengkapan pembelajaran yang sudah dipersiapkan.

14 72 Setelah memeriksa administrasi pembelajaran guru dalam proses belajar mengajar di kelas, hal selanjutnya yang dilakukan kepala sekolah selaku supervisor dalam mengadakan supervisi adalah mengamati pembelajaran yang dikelola oleh guru. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan Teguh, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung mengenai kegiatan pengamatannya terhadap guru yang disupervisi. aya nilai yaitu administrasi pembelajaran guru dan pelaksanaan pembelajaran guru. aspek yang dinilai dalam pelaksanaan pembelajaran adalah kelengkapan dan kesesuaian perangkat adminitrasi pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penguasaan atau pengelolaan kelas, serta evaluasi pembelajaran, analisis, dan tindak lanjut. Aspek tersebut dikembangkan dalam instrumen penilaian. Untuk itu, setelah ada di ruang kelas yang saya supervisi, hal yang selanjutnya saya lakukan adalah mengamati guru yang disupervisi dalam melakukan proses pembelajaran. Sementara untuk aspek pembelajarannya, saya nilai setelah guru melaksanakan (CL. No. 1, hal 165) Penjelasan kepala sekolah mengenai pengamatan kepada guru yang disupervisi dalam melaksanakan proses pembelajaran sesuai hasil wawancara dengan Basuki, S.Pd, Guru Kelas V SD Negeri 3 Asemrudung sebagai berikut. Setelah menanyakan jenis materi yang akan saya sampaikan, kemudian kepala sekolah mempersilahkan saya untuk memulai kegiatan pembelajaran seperti biasa dan bertindak seolah-olah tidak ada beliau yang mengawasi. Hal ini beliau sampaikan mungkin agar saya dapat melakukan pembelajaran seoptimal mungkin dan tidak dibuat- (CL. No. 3, hal 183 ) Juwarmi, S.Pd, Guru Kelas 1 SD Negeri 3 Asemrudung menambahkan:

15 73 Dalam pelaksanaan supervisi, kepala sekolah duduk di belakang mengamati guru yang sedang mengajar. Kepala sekolah bersikap wajar, tenang, hanya mengamati, tidak menegur guru dihadapan siswa, dan tidak menghakimi. (CL. No. 2, hal 175) Sutrisno, S.Pd, Guru Kelas VI SD Negeri 3 Asemrudung menambahakan sebagai berikut. kepada saya. Beliau hanya mengamati kegiatan belajar mengajar yang (CL. No. 4, hal 194 ) Eliana Bunga Ayu, siswa Kelas VI SD Negeri 3 Asemrudung menyatakan sebagai berikut. etika mengikuti pembelajaran. Saya takut mau menoleh, hanya memperhatikan guru mengajar di depan. Padahal kepala sekolah tidak memberi komentar apa-apa. Hanya duduk di belakang saja. Melihat (CL. No. 6 hal 202) Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan supervisi di SD Negeri 3 Asemrudung, kepala sekolah mengamati proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru yang disupervisi. Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor (kepala sekolah) membawa dokumen instrument penilaian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Teguh, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menjelaskan sebagai berikut. Dalam pelaksanaan supervisi ini, saya membawa dokumen instrument penilaian yang telah saya persiapkan sebelumnya. Dokumen ini saya gunakan untuk menilai kinerja guru dalam mengajar dan untuk point PKG yang nantinya untuk PAK (CL. No. 1 hal 166 )

16 74 Penjelasan kepala sekolah di atas menjelaskan bahwa saat melakukan supervisi, Kepala sekolah juga membawa dokumen instrument penilaian supervisi yang telah dipersiapkan sebelum melakukan supervisi. Sutrisno, S.Pd, Guru Kelas VI SD Negeri 3 Asemrudung mengatakan sebagai berikut. lembar instrument penilaian. Selain mengamati saya dan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar, kepala sekolah juga memberikan penilaian yang dituangkan dalam instrumen penilaian tersebut (CL. No. 4, hal 192) Juwarmi, S.Pd, Guru Kelas 1 SD Negeri 3 Asemrudung menambahkan: Dalam mensupervisi, kepala sekolah tidak lupa membawa instrumen penilaian karena instrumen ini merupakan alat bantu utama yang digunakan kepala sekolah dalam supervisi. Selain menggunakan instrumen penilaian, kepala sekolah juga menggunakan alat bantu lain yang digunakan sebagai dokumentasi supervisi. Alat bantu lain tersebut adalah kamera dan video shooting. (CL. No. 2, hal 174) Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas diketahui bahwa dalam pelaksanaan supervisi di SD Negeri 3 Asemrudung, kepala sekolah membawa dokumen instrument penilaian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dokumen ini digunakan untuk menilai kinerja guru dalam mengajar. Kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung juga menggunakan alat bantu lain yang digunakan sebagai dokumentasi supervisi. Alat bantu lain tersebut adalah kamera dan video shooting. Hasil wawancara ini sesuai dengan hasil dokumentasi penelitia berupa sarana dan prasarana yang dimiliki SD Negeri 3 Asemrudung berupa dua buah kamera digital dengan kondisi yang masih bagus semua. Pelaksanaan supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung

17 75 dilakukan dengan menggunakan teknik khusus. Berkaitan dengan penggunaan teknik supervisi, Teguh, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menjelaskan sebagai berikut. supervisi pembelajaran ini, ada beberapa teknik supervisi yang saya gunakan, seperti teknik kunjungan kelas, teknik pertemuan individual ataupun teknik observasi kelas. Teknik kunjungan kelas, berarti supervisi dilakukan hanya dengan memantau guru dalam melakukan pembelajaran di kelas. Sedangkan teknik pertemuan individual merupakan teknik supervisi dengan cara melakukan pertemuan dengan masing-masing guru di kelas atau di kantor. Dan teknik observasi kelas dilakukan dengan cara mengamati (CL. No. 1, hal 164) Basuki, S.Pd, Guru Kelas V SD Negeri 3 Asemrudung menambahkan sebagai berikut. supervisi untuk peningkatan motivasi kinerja guru adalah teknik perseorangan, maksudnya supervisi ini dilakukan satu per satu. Teknik ini dilakukan dengan mengadakan kunjungan kelas (classroom visition) atau juga dengan mengadakan kunjungan observasi (observation visits). (CL. No. 3, hal 184) Sutrisno, S.Pd, Guru Kelas VI SD Negeri 3 Asemrudung mengatakan: Dalam melakukan supervisi, kepala sekolah menggunakan teknik individual (perseorangan). Jadi, kepala sekolah mensupervisi guru satu (CL. No. 4, hal 193) Berdasarkan penjelasan dari beberapa nara sumber di atas diperoleh informasi bahwa supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung dilakukan dengan teknik kunjungan kelas, teknik pertemuan individual ataupun teknik observasi kelas. Dalam melakukan supervisi, terdapat beberapa prinsip supervisi yang

18 76 diterapkan oleh kepala sekolah. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan Teguh, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung sebagai berikut. -prinsip yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran antara lain, yaitu prinsip (a) praktis, sistematis, obyektif, dan realistis; (b) kooperatif, kekeluargaan, demokratis, dan humanis; (c) komprehensif dan berkelanjutan. Dengan prinsip-prinsip ini (CL. No. 1, hal 164) Sutrisno, S.Pd, Guru Kelas VI SD Negeri 3 Asemrudung menambahkan: praktis dan sistematis, kooperatif, serta komprehensif dan berkelanjutan. Untuk prinsip praktis dan sistematis misalnya misalnya adalah kepala sekolah melaksanakan supervisi pembelajaran sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Prinsip kooperatif misalnya dalam melakukan supervis,i kepala sekolah berkoordinasi dengan guru yang disupervisi. Sedangkan prinsip berkelanjutan, maksudnya supervisi harus dilaksanakan secara kontinue agar kita terbiasa secara terus (CL. No. 4, hal 193) Juwarmi, S.Pd, Guru Kelas 1 SD Negeri 3 Asemrudung menjelaskan sebagai berikut. sekolah kami meliputi (a) praktis, sistematis, obyektif, dan realistis; (b) kooperatif, kekeluargaan, demokratis, dan humanis; (c) komprehensif dan berkelanjutan. Penggunaan prinsip-prinsip tersebut dilakukan agar (CL. No. 2, hal 174) Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan di atas, dapat disimpulkan ada beberapa prinsip yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: (a) praktis, sistematis, obyektif, dan realistis; (b) kooperatif, kekeluargaan, demokratis, dan humanis; (c)

19 77 komprehensif dan berkelanjutan. Dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran, banyak aspek yang menjadi fokus penilaian supervisor. Teguh, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menyatakan: Dalam supervisi pembelajaran ini, dua aspek pembelajaran yang saya nilai yaitu administrasi pembelajaran guru dan pelaksanaan pembelajaran guru. aspek yang dinilai dalam pelaksanaan pembelajaran adalah kelengkapan dan kesesuaian perangkat adminitrasi pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, penguasaan atau pengelolaan kelas, serta evaluasi pembelajaran, analisis, dan tindak lanjut. Aspek tersebut dikembangkan dalam instrumen penilaian. Untuk itu, setelah ada di ruang kelas yang saya supervisi, hal yang selanjutnya saya lakukan adalah mengamati guru yang disupervisi dalam melakukan proses pembelajaran. Sementara untuk aspek pembelajarannya, saya nilai setelah guru melaksanakan proses pembelajaran (CL. No. 1, hal 165) Basuki, S.Pd, Guru Kelas V SD Negeri 3 Asemrudung menambahkan sebagai berikut. Aspek yang dinilai Kepala Sekolah dalam pelaksanaan supervisi untuk peningkatan motivasi kinerja guru meliputi aspek administrasi pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penguasaan dan pengembangan materi, pengelo (CL. No. 3,hal 185) Sutrisno, S.Pd, Guru Kelas VI SD Negeri 3 Asemrudung menyatakan: kinerja guru, tentu terdapat beberapa aspek yang menjadi fokus penilaian. Aspek-aspek tersebut seperti perangkat administrasi pembelajaran, penguasaan materi, penguasaan atau pengelolaan kelas, (CL. No. 4, hal 194) Juwarmi, S.Pd, Guru Kelas 1 SD Negeri 3 Asemrudung menjelaskan sebagai berikut.

20 78 rvisi, kepala sekolah menilai semua yang ditampilkan oleh guru dalam proses belajar mengajar mulai dari awal pembelajaran hingga pembelajaran selesai. Aspek utama yang dinilai yaitu pengankat administrasi pembelajaran, penguasaan materi, pengelolaan kela, penggunaan metode yang menarik, dan lain- (CL. No. 2, hal 175) Dalam observasi penulis di ruang kelas VI SD Negeri Asemrudung pada hari Sabtu 18 Januari 2014 dapat dideskripsikan bahwa dalam aspekaspek penilaian yang digunakan kepala sekolah dalam mensupervisi guru kelas VI antara lain: (a) kelengkapan dan kesesuaian perangkat administrasi pembelajaran; (b) penguasaan materi pembelajaran; (c) penguasaan atau pengelolaan kelas; (d) evaluasi pembelajaran, analisis, dan tindak lanjut. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa informan dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan supervisi di SD Negeri Asemrudung, kepala sekolah SD Negeri Asemrudung menggunakan beberapa aspek penilaian untuk menilai guru. Beberapa aspek penilaian tersebut adalah (a) kelengkapan dan kesesuaian perangkat administrasi pembelajaran; (b) penguasaan materi pembelajaran; (c) penguasaan atau pengelolaan kelas; (d) evaluasi pembelajaran, analisis, dan tindak lanjut. 3. Hasil Supervisi pembelajaran untuk peningkatan motivasi kinerja guru di SD Negeri 3 Asemrudung Hasil supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asem Rudung diketahui melalui hasil akhir nilai dalam instrumen penilaian yang dibawa oleh kepala sekolah. Berkaitan dengan hasil supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asem Rudung, Teguh, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menjelaskan

21 79 sebagai berikut. Hasil supervisi yang saya laksanakan bervareasi. Ada guru yang kurang memanfaatkan/menggunakan alat peraga, ada pula yang kurang memberi motivasi siswa, dll. (CL. No. 1, hal 166) Basuki, S.Pd, Guru Kelas V SD Negeri 3 Asemrudung menambahkan sebagai berikut. -macam. Misalnya saja dalam proses pembelajaran guru belum dapat menggunaan teknologi dengan baik, ada juga metode mengajar guru (CL. No. 3, hal 186) Sutrisno, S.Pd, Guru Kelas VI SD Negeri 3 Asemrudung menyatakan: menunjukkan bahwa dalam penggunaan media pembelajaran beberapa guru belum menggunakan teknologi dengan baik. Ada yang kurang dapat mengoperasikan alat atau teknologi dengan baik, ada yang mengalami kesulitan dalam menyusun media pembelajaran dan (CL. No. 4, hal 195) Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung bervariasi. Ada guru yang kurang memanfaatkan / menggunakan alat peraga, ada pula yang kurang memberi motivasi siswa, ada juga metode mengajar guru yang kurang menarik, dan ada guru yang mengalami kesulitan dalam menyusun media pembelajaran dan sebagainya. Berdasarkan hasil observasi peneliti, dapat dideskripsikan bahwa kepala sekolah menyampaikan hasil supervisi dalam tahap pertemuan balikan. Hal ini sesuai hasil wawancara dengan Teguh, S.Pd., kepala sekolah

22 80 SD Negeri 3 Asemrudung menjelaskan sebagai berikut. dalam tahap pertemuan balikan. Pertemuan balikan ini dilaksanakan langsung pada hari itu juga pas pada saat siswa istirahat. Dalam pertemuan balikan ini, saya membahas hasil supervisi yang saya lakukan serta memberikan dorongan kepada guru untuk meningkatkan hal-hal yang belum dikuasai pada tahap sebelumnya (proses belajar mengajar yang telah dilakukan) maupun ketrampilan- (CL. No. 1, hal 167) Penjelasan kepala sekolah mengenai rapat individu dan rapat umum juga disampaikan oleh Basuki, S.Pd, Guru Kelas V SD Negeri 3 Asemrudung sebagai berikut. Kepala sekolah menyelenggarakan pertemuan balikan untuk membahas hasil supervisi. Pertemuan balikan ini bisa dilakukan dalam rapat individual, hanya saya dan kepala sekolah, atau dalam rapat umum, yang dihadiri semua guru yang sudah disupervisi. Dalam pertemuan individual kepala sekolah memberikan kesempatan saya untuk mengoreksi tentang kegiatan pembelajaran yang telah saya lakukan. Baru kemudian kepala sekolah memberikan masukannya. Sedangkan dalam rapat umum yang dihadiri oleh kepala sekolah serta personil (CL. No. 3, hal 187) Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menyampaikan hasil supervisi pembelajaran dalam pertemuan balikan. Selain membahas hasil supervisi dalam pertemuan balikan ini kepala sekolah juga membahas solusisolusi peningkatan pembelajaran yang diberikan kepada guru. Pertemuan balikan ini dilakukan melalui dua cara, yaitu melalui rapat individu dan melalui rapat umum. Rapat individu dihadiri oleh guru yang disupervisi dan kepala sekolah selaku supervisor. Dan rapat umum dihadiri oleh semua guru

23 81 secara umum. Supervisi pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung memiliki pengaruh terhadap motivasi kinerja guru. Hal ini disampaikan oleh Teguh, S.Pd., kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung sebagai berikut. Supervisi mendorong guru untuk mengadakan Pembelajaran yang lebih baik. Guru tampak beerusaha mengadakan pembelajaran yang optimal, mulai dari administrasi pembelajaran sampai (CL. No. 1, hal 166) Juwarmi, S.Pd, Guru Kelas 1 SD Negeri 3 Asemrudung menambahkan sebagai berikut. kekurangan-kekurangan apa yang saya miliki dalam mengajar siswa dan berusaha untuk memperbaikinya. Apakah dalam mengajar saya benar-benar menguasai materi, apakah saya sudah memotivasi siswa, atau apakah saya menggunakan metode yang menarik atau tidak. Dalam supervisi ini, kepala sekolah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengoreksi apa yang telah dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, (CL. No. 2, hal 176 ) Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan di atas diketahui bahwa supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung mampu mendorong guru untuk mengadakan pembelajaran yang lebih baik sehingga meningkatkan kinerja guru dalam pengajarannya. Hasil observasi yang diperoleh peneliti dapat diinformasikan bahwa setelah hasil supervisi setiap guru diketahui, kemudian dilakukan upaya tindak lanjut berupa pembinaan atau yang lainnya. Berkaitan dengan aktivitas tindak lanjut dalam supervisi pembelajaran, Teguh, S.Pd., kepala

24 82 sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menyampaikan sebagai berikut. Kegiatan tindak lanjut dalam pelaksanan supervisi pembelajaran adalah mengkomunikasikan hasil supervisi kepada guru sebagai feedback atau balikan untuk memperbaiki kesalahan dengan tindak lanjutnya. Dengan adanya umpan balik ini diharapkan ada perbaikan proses pembelajaran dan meningkatnya mutu pembelajaran yaitu dengan terlihatnya peningkatan pelayanan siswa pada proses pembelajaran dan meningkatnya hasil perolehan hasil belajar. (CL. No. 1, hal 168) Juwarmi, S.Pd, Guru Kelas 1 SD Negeri 3 Asemrudung menambahkan sebagai berikut. SD Negeri 3 Asemrudung adalah dalam bentuk pembinaan kepada guru. Pembinaan bisa dalam rapat individu atau dalam rapat umum. Misalnya, hasil supervisi yang menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran guru belum dapat menggunaan teknologi dengan baik, maka dalam rapat umum secara bersama-sama mencari solusinya yaitu guru diminta untuk memperbaiki kegiatan pembelajarannya dengan melakukan kegiatan berupa pelatiha (CL. No. 2 hal 177) Basuki, S.Pd, Guru Kelas V SD Negeri 3 Asemrudung sebagai berikut. teknik yaitu pembinaan secara langsung dan pembinaan tidak langsung. Pembinaan langsung dilakukan secara langsung kepada guru yang bersangkutan terhadap hal-hal yang sifatnya khusus. Pembinaan tidak langsung, dilakukan kepada guru secara umum melalui rapat- (CL. No. 3, hal 188) Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa tindak lanjut supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung dilaksanakan dalam bentuk pembinaan kepada guru. Bentuk pembinaan tersebut dilakukan dengan dua teknik, yaitu pembinaan secara langsung dan pembinaan tidak

25 83 langsung. Pembinaan langsung dilakukan secara langsung kepada guru yang bersangkutan terhadap hal-hal yang sifatnya khusus. Pembinaan tidak langsung, dilakukan kepada guru secara umum melalui rapat-rapat koordinasi dan pembinaan. C. PEMBAHASAN 1. Perencanaan Supervisi pembelajaran untuk peningkatan motivasi kinerja guru di SD Negeri 3 Asemrudung Hasil penelitian mengenai perencanaan supervise pembelajara untuk meningkatkan motivasi kinerja guru di SD Negeri 3 Asemrudung disimpulkan bahwa Kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung melakukan perencanaan supervisi pembelajaran dengan matang agar pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar. Terdapat tiga perencanaan yang dilakukan oleh kepala sekolah sebelum melakukan supervise. Yang pertama adalah perencanaan jadwal supervisi pembelajaran. Jadwal pelaksanaan supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung untuk setiap guru berbeda-beda. Setiap guru disupervisi minimal 3 x selama 1 semester, waktunya sekitar menjelang awal semester, pertengahan semester dan menjelang akhir semester. Yang kedua adalah perencanaan surat edaran pemberitahuan kepada guru tentang supervisi pembelajaran. Kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung mensosialisasikan program supervisi pembelajaran melalui dua cara, yaitu dalam rapat dengan para guru dari kelas I sampai kelas VI, serta melalui surat edaran yang disampaikan kepada masing-masing guru. Yang ketiga adalah perencanaan

26 84 instrumen supervisi pembelajaran. instrument supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung mencakup 1) Nama Sekolah, 2) Nama Guru, 3) Pangkat Golongan, 4) Mata Pelajaran, 5) Tahun Supervisi, 6) Sub Komponen dan Butir Komponen Tatap Muka, 7) Nilai akhir hasil supervisi, dan 8) kolom tindak lanjut. Sebelum merencanakan supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung, kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menentukan siapa guru yang akan disupervisi. Dalam memilih guru yang akan disupervisi, kepala sekolah menentukan bahwa guru yang akan disupervisi adalah guru mempunyai permasalahan dalam mengadakan pembelajaran, dimana siswa belum menyerap pelajaran, hasil prestasi masih rendah, belum sesuai yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan teori Tim Pakar Manajemen Pendidikan, (2004: 53), dimana kegiatan perencanaan mengacu pada kegiatan identifikasi permasalahan, yakni mengidentifikasi aspek-aspek yang perlu disupervisi. Identifikasi dilaksanakan dengan menganalisis kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman dari aspek kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru agar supervisi lebih efektif dan tepat sasaran. Hasil penelitian ini dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eya (2012) dengan judul Effective Supervision Of Instruction In Nigerian Secondary Schools: Issues In Quality Assurance. Penelitian ini menyoroti arti supervisi termasuk supervisi pembelajaran. Penelitian ini mencerminkan tujuan supervisi dan kualitas dari seorang supervisor. Hambatan terhadap supervisi yang efektif disorot. Penelitian ini selanjutnya mendirikan arti

27 85 jaminan kualitas dan hubungan antara supervisi pembelajaran dan jaminan kualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaminan kualitas hanya dapat dijamin dan tujuan pendidikan menengah dicapai dalam kondisi yang penuh dengan perencanaan, salah satunya adalah supervisi pembelajaran yang efektif di sekolah menengah Nigeria. Supervisi itu adalah bentuk bantuan yang diberikan kepada guru untuk meningkatakan kualitas proses pembelajaran mereka. Kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung melakukan perencanaan supervisi pembelajaran dengan matang agar pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar. Hasil ini sesuai dengan p The role of instructional supervision in district-wide reform merupakan contoh bagaimana supervisi pembelajaran dapat menjadi bagian integral dari rencana yang koheren untuk reformasi kabupaten. Penulis berpendapat bahwa perubahan instruksional dapat sangat efektif jika diperkenalkan dalam sistem yang pertama kali menempatkan personil dan struktur yang diperlukan untuk mendukung mereka. Penelitian ini menyoroti peran strategi kooperatif yang melibatkan semua pemangku kepentingan sekolah dalam mencapai perbaikan pendidikan terukur dalam konteks yang mempromosikan adaptasi dan perubahan yang sedang berlangsung. Peran spesifik peta kurikulum dan rencana pelajaran dalam meningkatkan supervisi pembelajaran juga dibahas. Hal-hal yang dipersiapkan kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung sebelum melakukan supervisi antara lain mempersiapkan (a) jadwal supervisi

28 86 pembelajaran; (b) surat edaran pemberitahuan kepada guru tentang supervisi pembelajaran; dan (c) menyiapkan instrumen supervisi pembelajaran. Perencanaan yang berisi perencanaan jadwal supervisi ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Thaib (2005: 46-49), yang mana perencanaan supervisi yang harus disusun oleh seorang pengawas antara lain meliputi: 1) Daftar lengkap sekolah dan guru yang berada dalam wilayah kepengawasan; 2) Kegiatan tahunan, bulanan, dan mingguan; 3) Jadwal kunjungan sekolah; dan 4) Jadwal Kunjungan kelas. Jadwal pelaksanaan supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung untuk setiap guru berbeda-beda. Setiap guru disupervisi minimal 3 x selama 1 semester, waktunya sekitar menjelang awal semester, pertengahan semester dan menjelang akhir semester. Kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung mensosialisasikan program supervisi pembelajaran melalui dua cara, yaitu dalam rapat dengan para guru dari kelas I sampai kelas VI, serta melalui surat edaran yang disampaikan kepada masing-masing guru. Instrument supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung mencakup 1) Nama Sekolah, 2) Nama Guru, 3) Pangkat Golongan, 4) Mata Pelajaran, 5) Tahun Supervisi, 6) Sub Komponen dan Butir Komponen Tatap Muka, 7) Nilai akhir hasil supervisi, dan 8) kolom tindak lanjut. Poin Sub Komponen dan Butir Komponen Tatap Muka, aspek yang diamati meliputi berbagai komponen dalam proses pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Untuk kegiatan pendahuluan, aspek yang diamati meliputi: 1) Menyiapkan peserta didik, 2)

29 87 Melakukan Apersepsi, 3) Menjelaskan KD dan Tujuan yang ingin dicapai, 4) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan social/kesiapan bahan ajar, dan 5) Penampilan Guru. Untuk kegiatan inti, aspek-aspek yang diamati meliputi: 1) Melibatkan siswa dalam mencari informasi dan belajar dari aneka sumber dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru, 2) Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran. Media pembelajaran dari sumber belajar lainnya. 3) Memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antar siswa dengan guru, Lingkungan dan sumber belajar lainnya. 4) Melibatkan siswa secara aktif dalam berbagai kegiatan pembelajaran. 5) Memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan. 6) Membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas tertentu yang bermakna. 7) Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk meunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. 8) Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis, menyelesakan masalah dan bertindak tanpa ada rasa takut. 9) Memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif. 10) Memfasilitai siswa berkompetensi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar. 11) Memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok. 12) Memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok. 13) Memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival serta produk yang dihasilkan. 14) Memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkankebanggaan dan rasa percaya

30 88 diri siswa. 15) Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentu lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadp keberhasilan siswa. 16) Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber. 17) Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan. 18) Berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan. 19) Membantu menyelesaikan masalah siswa dalam melakukan pengecekan hasil eksplorasi. 20) Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang aktif dan memberikan informasi untuk bereksplorasi lebih jauh. Dalam menilai ketujuh belas aspek kegiatan inti pembelajaran yang dilakukan guru diatas, supervisor menetapkan skor nilai tertinggi 4 dan nilai Dan kegiatan penutup, aspek yang diamati antara lain: 1) Membuat rangkuman/simpulan, 2) Melakukn penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. 3) Memberikan tugas terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT). 2. Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran Untuk Peningkatan Motivasi Kinerja Guru Di SD Negeri 3 Asemrudung Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi pembelajaran untuk peningkatan motivasi kinerja guru di SD Negeri 3 Asemrudung dilakukan

31 89 sesuai dengan jadwal supervisi. Kegiatan yang dilakukan kepala sekolah selaku supervisor dalam pelaksanaan supervise pembelajaran meliputi kegiatan pengamatan terhadap proses proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru serta memeriksa administrasi guru. Kepala sekolah menerapkan 10 prinsip dalam pelaksanaan supervise. Kesepuluh prinsip tersebut meliputi: praktis, sistematis, obyektif, realistis, kooperatif, kekeluargaan, demokratis, dan humanis, komprehensif dan berkelanjutan. Aspek penilaian yang digunakan antara lain kelengkapan dan kesesuaian perangkat administrasi pembelajaran; penguasaan materi pembelajaran; penguasaan atau pengelolaan kelas; evaluasi pembelajaran, analisis, dan tindak lanjut. Hal ini sesuai dengan teori dari Tim Pakar Manajemen Pendidikan (2004:53), yang berpendapat bahwa kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan nyata yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kemampuan guru. Kegiatan pelaksanaan merupakan kegiatan pemberian bantuan dari supervisor kepada guru agar pelaksanaan dapat efektif harus sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Panigrahi (2012) dengan judul. Implementation of Instructional Supervision in Secondary School: Approaches, Praspects and Problems. Penelitian ini termasuk dan membahas kemungkinan pendekatan/teknik yang berbeda yaitu Supervisi Klinis, kolegial, Self-direktif, dan Informal. Sehubungan dengan ini, juga dibahas tentang prospek dan permasalahan supervisi pembelajaran dalam berbagai aspek. Persepsi guru juga mencerminkan terhadap pelaksanaan

32 90 supervisi pembelajaran. Guru mungkin menganggap supervisi sebagai kegiatan berharga jika supervisor memberikan keamanan guru dengan mendukung penilaian mereka meskipun kadang-kadang penilaian guru bisa salah. Bagi banyak guru, supervisi adalah latihan berarti yang memiliki sedikit nilai selain penyelesaian yang diperlukan untuk evaluasi kinerja berupa keputusan promosi mereka, transfer dan untuk menghentikan kenaikan mereka jika diperlukan. Pelaksanaan supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung dilakukan sesuai dengan jadwal supervisi seperti yang sudah koordinasikan melalui rapat, serta melalui surat edaran yang dikirimkan kepada masingmasing guru. Supervisi pembelajaran juga dilakukan secara mendadak (Sidak) tanpa memberitahu guru yang akan disupervisi. Di awal memasuki ruang kelas guru yang akan disupervisi, kepala sekolah mengingatkan siswa supaya bersikap seperti biasa, tidak takut atau grogi. Dalam pelaksanaan supervisi, kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung menanyakan jenis materi pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru yang disupervisi. Setelah menanyakan jenis materi pembelajaran yang akan disampaikan guru dalam proses belajar mengajar di kelas, hal selanjutnya yang dilakukan kepala sekolah selaku supervisor dalam mengadakan supervisi adalah memeriksa administrasi guru yang bersangkutan (Promes, silabus, RPP, dll), kemudian kepala sekolah mempersialahkan guru yang bersangkutan untuk memulai pembelajaran dan kepala sekolah mengamati pembelajaran yang dikelola oleh guru.

33 91 Dalam pelaksanaan supervisi di SD Negeri 3 Asemrudung, kepala sekolah membawa dokumen instrument penilaian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dokumen ini digunakan untuk menilai kinerja guru dalam mengajar. Kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung juga menggunakan alat bantu lain yang digunakan sebagai dokumentasi supervisi. Alat bantu lain tersebut adalah kamera dan video shooting. Hasil wawancara ini sesuai dengan hasil dokumentasi penelitia berupa sarana dan prasarana yang dimiliki SD Negeri 3 Asemrudung berupa dua buah kamera digital dengan kondisi yang masih bagus semua. Supervisi pembelajaran di SD Negeri 3 Asemrudung dilakukan dengan teknik kunjungan kelas, teknik pertemuan individual ataupun teknik observasi kelas. Teknik kunjungan kelas, berarti supervisi dilakukan hanya dengan memantau guru dalam melakukan pembelajaran di kelas. Sedangkan teknik pertemuan individual merupakan teknik supervisi dengan cara melakukan pertemuan dengan masing-masing guru di kelas atau di kantor. Dan teknik observasi kelas dilakukan dengan cara mengamati proses pembelajaran di kelas. Ada beberapa prinsip yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi di SD Negeri 3 Asemrudung. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: (a) praktis, sistematis, obyektif, dan realistis; (b) kooperatif, kekeluargaan, demokratis, dan humanis; (c) komprehensif dan berkelanjutan. Prinsip praktis, dimana supervise di SD Negeri 3 Asemrudung dapat dikerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Pelaksanaan supervisi ini dilakukan sesuai dengan

34 92 jadwal supervisi seperti yang sudah koordinasikan oleh kepala sekolah (supervisor) melalui rapat, serta melalui surat edaran yang dikirimkan. Pelaksanaan supervisi yang sesuai dengan jadwal ini menunjukkan prinsip supervise di SD Negeri 3 Asemrudung yang bersifat sistematis. Dalam prinsip objektif dan realistis, kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung memberikan penilaian kepada guru berdasarkan hasil nyata pembelajaran yang telah dilaksanakan guru didalam kelas serta admisitrasi pembelajaran yang telah dipenuhi guru. Kepala sekolah menilai secara objektif sesuai keadaan guru dilapangan. Prinsip kooperatif, kekeluargaan, demokratis, dan humanis dapat ditunjukkan dari adanya kerjasama yang terlihat antara kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung selaku supervisor dan guru SD Negeri 3 Asemrudung selaku pihak yang disupervisi. Kepala sekolah memberikan kebebasan sepenuhnya bagi guru untuk mengadakan pembelajaran, sedangkan kepala sekolah duduk di bangku bagian belakang tanpa mengganggu jalannya proses pembelajaran. Prinsip ini juga terlihat ketika di awal memasuki ruang kelas guru yang akan disupervisi, kepala sekolah mengingatkan siswa supaya bersikap seperti biasa, tidak takut atau grogi. Prinsip komprehensif dan berkelanjutan ditunjukkan dari supervise yang dilakukan oleh kepala sekolah SD Negeri 3 Asemrudung kepada Juwarmi, S.Pd, Guru Kelas 1, yang disupervisi hari Rabu, 15 Januari 2014, kemudian dilanjutkan Basuki, S.Pd, Guru Kelas V, yang disupervisi hari Kamis, 16 Januari 2014, sedangkan Sutrisno, S.Pd, Guru Kelas VI,

35 93 disupervisi hari Senin 20 Januari Prinsip ini menunjukkan supervise yang dilaksanakan secara continue. Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan supervise di SD Negeri 3 Asemrudung ini seperti yang dikemukakan oleh Sahertian (2000: 20) yaitu sebagai berikut: 1) Ilmiah, artinya supervisi perlu dilaksanakan secara: a) Sistematis: terprogram, berkesinambungan, dengan tahapan yang jelas. b) Obyektif: bebas dari prasangka. c) Menggunakan prosedur dan instrumen yang valid dan reliabel. d) Didasarkan pada pendekatan sistem. 2) Demokrasi, artinya supervisi dilaksanakan dalam suasana keakraban antara supervisor dengan guru, menjunjung tinggi prinsip saling menghormati, bersifat kekeluargaan dan kesederajatan bukan antara bawahan dengan atasan melalui musyawarah dialogis sehingga guru dengan leluasa dapat mengembangkan dirinya. 3) Kerja Sama/Kooperatif, artinya superfisi dapat dilakukan secara efektif jika terjalin kerja sama yang harmonis antara supervisor dengan yang disupervisi atau pihak-pihak lain yang terkait, sehingga akan terjalan kerja yang sinergis untuk menghasilkan hasil yang optimal. 4) Konstruktif, artinya supervisi dilaksanakan untuk mendorong orang agar mengetahui kelemahan-kelemahannya sehingga mengerti apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kekurangan itu sehingga akan meningkatkan kinerjanya dalam suasana kerja yang menyenangkan.. 5) Kreatif, artinya supervisi dilaksanakan untuk menumbuhkembangkan kreatifits dan potensi yang pada akhirnya akan mampu melakukan inovasi dalam bidang pendidikan demi kemajuan di masa yang akan dating (Sahertian, 2000: 20). Dalam melaksanakan supervisi di SD Negeri Asemrudung, kepala sekolah SD Negeri Asemrudung menggunakan beberapa aspek penilaian untuk menilai guru. Beberapa aspek penilaian tersebut adalah (a) kelengkapan dan kesesuaian perangkat administrasi pembelajaran; (b) penguasaan materi pembelajaran; (c) penguasaan atau pengelolaan kelas; (d) evaluasi pembelajaran, analisis, dan tindak lanjut.

BIODATA. 1. Nama Lengkap : NIP : Jabatan : Pangkat/Golongan : Instansi : Tempat, Tanggal Lahir :...

BIODATA. 1. Nama Lengkap : NIP : Jabatan : Pangkat/Golongan : Instansi : Tempat, Tanggal Lahir :... BIODATA 1. Nama Lengkap :... 2. NIP :... 3. Jabatan :... 4. Pangkat/Golongan :... 5. Instansi :... 6. Tempat, Tanggal Lahir :... 7. Alamat Rumah :... 8. No Telpon Rumah :... 9. No HP Pribadi :... 10.Email

Lebih terperinci

LAPORAN LOGO SAKOLA SMP... GARUT. HASIL PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK SMP...GARUT Tahun Pelajaran 2014/2015 Semester 1 (Satu)

LAPORAN LOGO SAKOLA SMP... GARUT. HASIL PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK SMP...GARUT Tahun Pelajaran 2014/2015 Semester 1 (Satu) LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK SMP...GARUT Tahun Pelajaran 2014/2015 Semester 1 (Satu) LOGO SAKOLA Disusun Oleh : N a m a : NIP : Jabatan : Kepala SMP... Garut DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

B. Materi Ajar Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan.

B. Materi Ajar Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan. 80 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMPN 1 Cipeucag Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Mahasiswa PPL selum melaksanakan praktik mengajar di kelas, terlebih dahulu melaksanakan beberapa persiapan yang dapat mendukung kegiatan

Lebih terperinci

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED

PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENENTUAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR OLEH: ANNISA RATNA SARI, M.S.ED PENGEMBANGAN KBM Menurut BSNP: Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan

Lebih terperinci

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) SILABUS DAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses) Disunting dan dikembangkan oleh Pirdaus Widyaiswara LPMP Sumsel Perencanaan Proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TELAAH SILABUS, RPP, TES DAN PEDOMAN OBSERVASI RESPONDEN: PENGAWAS/KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) atau Classroom Action Reseach (CAR). Menurut wijaya (2009:9)

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (School Action Research),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (School Action Research), BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (School Action Research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah proses di sekolah.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15 G. URAIAN PROSEDUR KEGIATAN 18 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. A. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika pada Program Kejar Paket C di

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN. A. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika pada Program Kejar Paket C di BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA PENELITIAN A. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika pada Program Kejar Paket C di PKBM Budi Utama Surabaya Untuk mengetahui tentang pelaksanaan pembelajaran matematika pada

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA 59 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Perencanaan Pembelajaran Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen pengumpulan data yang berupa

Lebih terperinci

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK Kode: MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati Jenjang Sekolah: T/P : 2/2 SMA/MA/SMA-LB/SMK I. Kompetensi 1. Memahami model kooperatif 2. Memahami model pembelajaran berbasis masalah 3. Memahami

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. Oleh: Ajat Sudrajat PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Oleh: Ajat Sudrajat PRODI ILMU SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu : SDN Baanyuglugur. : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : VI / I : 8 x 35 menit Pert. 6 (6 minggu) I. Standar

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : IX/2 Standar Kompetensi : 3. Memahami dampak globalisasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP Negeri 1 Bancar Kelas / Semester : VIII (Delapan) / II (Dua) Mata Pelajaran : Fisika-Kimia) Alokasi waktu : 8 X 40 ( 4 X pertemuan ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Standar Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester : V/I Alokasi Waktu : jam pelajaran @ 35 menit Pertemuan minggu ke- sampai ( minggu)

Lebih terperinci

PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN

PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN PENANAMAN NILAI (KARAKTER) DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN Eksplorasi adalah upaya awal membangun pengetahuan melalui peningkatan pemahaman atas suatu fenomena (American Dictionary). Strategi yang digunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Standar Kompetensi** 1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Standar Kompetensi** 1. Memahami sistem pemerintahan desa dan pemerintah kecamatan. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : IV (Empat) Semester : I (Satu) Alokasi Waktu : x 35 menit ( pertemuan) Standar Kompetensi**.

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2. Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :...

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2. Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VII s/d IX /1-2 Nama Guru :... NIP /NIK :... Sekolah :... 1 2 PANDUAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/II Standar Kompetensi : 4. Memahami pelaksanaan demokrasi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Jenjang Sekolah : SMA NEGERI 2 KOTAAGUNG Mata Pelajaran : BAHASA LAMPUNG Kelas / Semester : XI / I Alokasi waktu : 4 X 45 ( 2 x Pertemuan ) Standar Kompetensi 1.

Lebih terperinci

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1)

CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) CONTOH RPA PADA PROGRAM PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN GURU RENCANA PENGAWASAN AKADEMIK (RPA-1) Nama Sekolah : SMP Diradja Nama Kepala Sekolah : Drs. Surya Diradja, M.Pd. Alamat Sekolah :.Jalan Kapten Tendean,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. ( memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan

Lebih terperinci

VERBATIM. Wawancara Supervisi Akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak 2014

VERBATIM. Wawancara Supervisi Akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak 2014 Lampiran 2 VERBATIM Wawancara Supervisi Akademik di SD Negeri Candisari 1 Mranggen Demak 2014 Diskripsi Data Penelitian Profil sekolah yang digambarkan di bab IV akan menjadi pijakan atau begron dalam

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VII/2 Standar Kompetensi : Aspek Mendengarkan 9. Mampu memahami wacana lisan melalui kegiatan

Lebih terperinci

2012

2012 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : IV (Empat) Semester : I (Satu) Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 pertemuan) Standar Kompetensi**

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas : IV (Empat) Semester : (Dua) Alokasi Waktu : x 35 menit ( pertemuan). Standar Kompetensi**

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini nantinya akan bertujuan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP NEGERI 2 BANJAR Kelas : VII Mata Pelajaran : Seni Budaya / Seni Musik Semester : 1 ( satu ) Alokasi Waktu : 2 x 40 menit Standar kompetensi : 3. Mengapresiasi

Lebih terperinci

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK

oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK PELATIHAN PEMBUATAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI I2M3 DALAM UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU SD DI GUGUS XIV KECAMATAN BULELENG oleh, I Gede Margunayasa Jurusan PGSD Fakultas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP ASISI Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu :ALJABAR 3. Menggunakan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas / Semester : VI / II Alokasi Waktu : 8 x 35 menit Pert. 5 (5 minggu) I. Standar Kompetensi. Memahami

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas I Semester : V/II Alokasi Waktu : 9 x 35 menit Pert. 6 (3 minggu) - Pert. 7 8 ( minggu) I. Standar

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KINERJA GURU SDN 05 PUHUN PINTU KABUN KOTA BUKITTINGGI MELALUI SUPERVISI AKADEMIS

MENINGKATKAN KINERJA GURU SDN 05 PUHUN PINTU KABUN KOTA BUKITTINGGI MELALUI SUPERVISI AKADEMIS MENINGKATKAN KINERJA GURU SDN 05 PUHUN PINTU KABUN KOTA BUKITTINGGI MELALUI SUPERVISI AKADEMIS Oleh: M. Aswir M. Aswir Pengawas TK, SD Mandiangin Koto Selayan Email: m.aswirrm@yahoo.com Abstract Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dulamayo Barat. Pada saat itu sebagai pimpinan sekolah adalah Bapak Usman Harun.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dulamayo Barat. Pada saat itu sebagai pimpinan sekolah adalah Bapak Usman Harun. 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 1 Dulamayo Barat Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. SDN 1 Dulamayo Barat berlokasi

Lebih terperinci

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN Ini adalah Contoh: Jika ada yang berminat dengan Format *.Doc Silahkan kontak: Telp/SMS : 085 255 989 455 Website : http://bit.ly/rppkita Terima kasih! PERANGKAT PEMBELAJARAN PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Profil Guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:1386), profil didefinisikan sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan guru adalah

Lebih terperinci

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN : 9-14 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERPUSAT KOOPERATIF MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI 13 LANGSA TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Jasimah Sekolah Dasar Negeri 13 Langsa Diterima

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 21 Purworejo Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/I Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52 ` DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas/Semester : V / 1. NIP/NIK : Sekolah : SDN Koripan 04

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas/Semester : V / 1. NIP/NIK : Sekolah : SDN Koripan 04 LAMPIRAN PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Satuan Pendidikan : SD/MI Kelas/Semester : V / 1 Nama Guru : Suyana NIP/NIK : 196309021986081001

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Kelas/Semester : VIII/I Standar Kompetensi : 1. Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : IX / 2 (Genap) Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kabupaten Solok, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1. Pendekatan pelaksanaan Supervisi Klinis

BAB V PENUTUP. kabupaten Solok, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa: 1. Pendekatan pelaksanaan Supervisi Klinis BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas tentang pelaksanaan supervisi klinis dalam meningkatkan kinerja guru PAI di kabupaten Solok, maka peneliti dapat menyimpulkan

Lebih terperinci

Document Title KATA PENGANTAR

Document Title KATA PENGANTAR Document Title Page 1 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan

Lebih terperinci

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Analisis Data Mengenai Perencanaan Supervisi Kepala Madrasah dalam. Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 2 Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN. 1. Analisis Data Mengenai Perencanaan Supervisi Kepala Madrasah dalam. Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 2 Tulungagung BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Analisis Data Mengenai Perencanaan Supervisi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 2 Tulungagung Perencanaan yang biasa dibuat diawal sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengembangan Bahan Ajar a. Bahan ajar Menurut Depdiknas (2006: 4) bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa

Lebih terperinci

Lampiran 5 Angket Penelitian PENGANTAR

Lampiran 5 Angket Penelitian PENGANTAR Lampiran 5 Angket Penelitian PENGANTAR Perihal : Permohonan Pengisian Angket Lampiran : Satu berkas Kepada Yth : Sdr Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Dasar Dengan hormat, Dalam rangka penulisan tesis yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN III. PELAKSA- NAAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN II. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN III. PELAKSA- NAAN PROSES PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN IV. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Berdasar Permendiknas No 41 Th 2007 Disampaiakan pada Workshop Peningkatan Kualitas Pembelajaran dalam Rangka Pelaksanaan KTSP Di Pendopo Cahyana/Rumah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS TUNANETRA, TUNARUNGU, TUNAGRAHITA, TUNADAKSA, DAN TUNALARAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk. Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015

Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk. Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015 Pelaksanaan Supervisi Akademik Untuk Meningkatkan Kemampuan Guru dalam Menerapkan Metode Pembelajaran di SD Negeri Neuhen Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh: Drs. Amiruddin. A 9 Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb

Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika diungkapkan melalui simbol-simbol tertentu 2 sebagai simb Calon PPL Prodi Matematika FKIP UNSWAGATI CIREBON Disampaikan Tanggal 27 28 juli 2010 Oleh Suhasono Kusiono Fakta FAKTA,KONSEP, DEFINISI, OPERASI/RELASI,PRINSIP Pemufakatan (konvensi) dalam matematika

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :..

PANDUAN WAWANCARA. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :.. Lampiran 1 PANDUAN WAWANCARA Nama :.. Jabatan :.. Tempat Wawancara :.. Tanggal Wawancara :.. A. GURU IPA 1. Apakah anda mengetahui di SMP Negeri 1 Bandungan ada program supervisi kunjungan kelas? 2. Apakah

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran IPS materi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : VII (Tujuh) Semester : 1 (Satu) Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu : ALJABAR 2. Memahami bentuk

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSAKSAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Dalam rangka persiapan pelaksanaan PPL, maka diadakan beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut: 1. Pengajaran Mikro Pengajaran mikro dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN

BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN 189 BAB V MODEL BERBASIS MULTIKULTURAL DAN PEMBELAJARANYA DALAM MASYARAKAT DWIBAHASAWAN Implementasi pendidikan multikultural di sekolah perlu diperjelas dan dipertegas. Bentuk nyata pembelajaran untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Profil Sekolah. SD Negeri Klampoklor adalah Sekolah Dasar satu - satunya di desa Klampoklor Kecamatan Kebonagung Demak. SD Negeri Klampoklor berdiri pada tahun

Lebih terperinci

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF. Dr. Syamsurizal

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF. Dr. Syamsurizal MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF Dr. Syamsurizal PELATIHAN PEMBELAJARAN AKTIF DI UNIVERSITAS JAMBI 14 sd 17 NOPEMBER 2011 Usaha sadar seseorang untuk merubah tingkah laku, melaui interaksi dengan sumber

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN EKPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI

PANDUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN EKPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI PANDUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN EKPLORASI, ELABORASI, DAN KONFIRMASI Pengertian Kegiatan ekplorasi adalah kegiatan pembelajaran yang didesain agar tecipta suasana kondusif yang memungkinkan siswa dapat melakukan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah : SMP N Ayo Belajar 1 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VIII/ 1 (Satu) Standar Kompetensi : 1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi, dan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas/ Semester : VIII / 1 ========================================================== ========

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas/ Semester : VIII / 1 ========================================================== ======== RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMP N I Kota Mungkid : IPA Biologi Materi :Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan Kelas/ Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2x40

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAANAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII (delapan)/ 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami wacana lisan berbentuk laporan Kompetensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Guru salah satu faktor penentu kualitas pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan program pendidikan tidak lepas dari adanya kurikulum. Pada saat ini kurikulum yang berlaku di Indonesia adalah KTSP namun sebagian sekolah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KHUSUS TUNANETRA, TUNARUNGU, TUNAGRAHITA, TUNADAKSA, DAN TUNALARAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan PPL merupakan kegiatan untuk melakukan praktek kependidikan yang meliputi; melakukan praktek mengajar dan membuat administrasi pembelajaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah :... Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 2 Standar Kompetensi : 5. Memahami usaha persiapan kemerdekaan Kompetensi Dasar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi

Lebih terperinci

pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA pelatihan, bantuan teknis dan lain-lain sesuai apa yang dilaporkan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA C. Keterbatasan Penelitian Adapun keterbatasan pada waktu penelitian yang dirasakan oleh peneliti dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai 75 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian yang ada sekaligus

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :...

Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2. Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Matematika Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas/Semester : VII s/d IX/ 1-2 Nama Guru :... NIP/NIK :... Sekolah :... 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

DAFTAR GURU SD NEGERI BATURSARI 6 MRANGGEN DEMAK Tahun 2013/2014

DAFTAR GURU SD NEGERI BATURSARI 6 MRANGGEN DEMAK Tahun 2013/2014 Lampiran 1 DAFTAR GURU SD NEGERI BATURSARI 6 MRANGGEN DEMAK Tahun 2013/2014 No Nama Jenis Kelamin 1 Sri Prihatin, S.Pd P 19570203 195701 2 001 Ka SD 2 MC. Suprihatiningsih, S.Pd. 3 Agus Supriyanto, S.Pd,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil A. Paparan Data Pra Tindakan Observasi awal dilakukan pada hari Senin, 18 Januari 2010. Tindakan tersebut dengan mengadakan pertemuan dengan wakil kepala sekolah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 KENDAL

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 KENDAL LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 2 KENDAL Disusun oleh : Nama : Yulian Favorita NIM : 4401409080 Program studi : Pendidikan Biologi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1 Kegiatan Supervisi Dalam setiap tahun pelajaran Kepala SD Negeri Guntur 1 Kecamatan Guntur Kabupaten Demak membuat program supervisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1 UNIT 1 RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1 RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 Pendahuluan DBE3 bertujuan untuk mendukung Kementerian Pendidikan Nasional dan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Sebelum pelaksanaan PPL banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa. Beberapa hal yang dilakukan mahasiswa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Setelah dilakukan perumusan dan perancangan terhadap program yang akan dilaksanakan, maka kegiatan selanjutnya adalah realisasi program-program yang telah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi siswa kelas VIII B MTs. Ma had Islamy Banguntapan Tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi siswa kelas VIII B MTs. Ma had Islamy Banguntapan Tahun BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data, temuan, hasil penelitian, dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi siswa kelas VIII B MTs. Ma had Islamy

Lebih terperinci

INSTRUMEN SUPERVISI ADMINISTRASI PEMBELAJARAN

INSTRUMEN SUPERVISI ADMINISTRASI PEMBELAJARAN INSTRUMEN SUPERVISI ADMINISTRASI PEMBELAJARAN Nama Sekolah :... Tahun Pelajaran :... Nama Guru :... Mata Pelajaran :... NIP/NUPTK :... Kelas/Semester :... Sertifikasi : Tahun... Jumlah Jam TM :... Kehadiran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Supervisi Pendidikan 2.1.1 Tujuan Supervisi Supervisi adalah kata serapan dari bahasa Inggris supervision, gabungan dari dua kata super dan vision, yang memiliki arti melihat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Negeri Tlahap cenderung bersifat konvensional ceramah yang berpusat pada guru. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Observasi awal yang dilakukan di kelas IIIA SD Negeri Tlahap, peneliti berhasil menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di dalam proses

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci