LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI MEI 2017 BAGIAN PERENCANAAN

2

3 Kata Pengantar Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan petunjuk-nya sehingga kita dapat menyelesaikan buku Laporan dan Evaluasi Kinerja Pelayanan dan Keuangan RSUD Dr. Moewardi bulan Mei Laporan dan Evaluasi Kinerja Pelayanan dan Keuangan Bulanan ini merangkum hampir seluruh hasil kegiatan pelayanan rumah sakit yang mencakup informasi pencapaian target pelayanan maupun keuangan serta kegiatan-kegiatan dan program yang dilaksanakan sebagai upaya untuk mendukung informasi pengambilan keputusan pihak manajemen rumah sakit. Kami menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran yang konstruktif dari Bp./Ibu/Sdr senantiasa kami harapkan, agar bulan-bulan berikutnya akan semakin lengkap dan baik. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan evaluasi ini, semoga bermanfaat bagi peningkatan kinerja RSUD Dr. Moewardi. Kepala Bagian Perencanaan Drs. W I D O Kinerja Pelayanan RSDM -- ii

4 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iii Daftar Tabel... v Daftar Gambar... vii I. PENDAHULUAN... 1 II. KINERJA PELAYANAN... 2 A. Pelayanan Umum... 2 B. Pelayanan Rawat Jalan... 4 C. Pelayanan Rawat Inap... 6 D. Instalasi Gawat Darurat E. Instalasi Radiologi F. Instalasi Radioterapi G. Instalasi Farmasi H. Instalasi Bedah Sentral I. Instalasi Gizi J. Instalasi Rehabilitasi Medik K. Instalasi Sanitasi L. Instalasi Patologi Klinik M. Instalasi Mikrobiologi Klinik N. Instalasi Patologi Anatomi O. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) P. Home Visit Q. Klinik Psikologi Terpadu Kinerja Pelayanan RSDM -- iii

5 R. Medical Check Up (MCU) III. KINERJA KEUANGAN A. Penyerapan Anggaran B. Pendapatan C. Cost Recovery IV. ANALISIS V. KESIMPULAN VI. REKOMENDASI Kinerja Pelayanan RSDM -- iv

6 DAFTAR TABEL Tabel 1. Indikator Pelayanan... 3 Tabel 2. Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Klinik... 4 Tabel 3. Tindakan Poliklinik Rawat Jalan... 5 Tabel 4. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan... 6 Tabel 5. Kinerja Pelayanan Per Ruang Rawat Inap... 9 Tabel 6. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Inap Tabel 7. Sepuluh Besar Penyebab Kematian Tabel 8. Target dan Realisasi Pelayanan IGD Tabel 9. Jumlah Pasien dan Asal Rujukan Tabel 10. Data Kematian di IGD Tabel 11. Data Pemeriksaan Radiologi Tabel 12. Data Kegiatan Radioterapi Tabel 13. Data Kegiatan Instalasi Farmasi Tabel 14. Data Operasi IBS Tabel 15. Data Kegiatan Rehabilitasi Medik Tabel 16. Kegiatan Instalasi Sanitasi Tabel 17. Kegiatan Laboratorium Patologi Klinik Tabel 18. Kegiatan Lab Mikrobiologi Klinik Tabel 19. Pemeriksaan Laboratorium Parasitologi & Mikologi Tabel 20. Pemeriksaan Lab. Patologi Anatomi Tabel 21. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Tabel 22. Data Kegiatan Home Visit Tabel 23. Data Kunjungan Klinik Psikologi Terpadu Tabel 24. Data Kunjungan Medical Check Up Kinerja Pelayanan RSDM -- v

7 Tabel 25. Realisasi Keuangan Tabel 26. Target dan Realisasi Pendapatan BLUD Tabel 27. Cost Recovery BLUD Kinerja Pelayanan RSDM -- vi

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Komposisi Tempat Tidur... 7 Gambar 2. Diagram Barber Johnson Gambar 3. Kegiatan Operasi IGD Gambar 4. Sepuluh Besar Penyakit IGD Gambar 5. Jumlah Penyajian Makanan Pasien per Kelas Gambar 6. Target dan Realisasi Pendapatan Kinerja Pelayanan RSDM -- vii

9 KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI BULAN MEI 2017 I. PENDAHULUAN Laporan dan evaluasi kinerja bulan Mei 2017 ini mencakup laporan dan evaluasi kinerja pelayanan dan kinerja keuangan. Target yang dimaksud pada laporan dan evaluasi ini adalah target yang ditetapkan pada anggaran tahun Laporan kinerja pelayanan merangkum hampir seluruh kegiatan pelayanan rumah sakit yang mencakup informasi target dan realisasinya. Pola pelaporan kinerja pelayanan ini adalah dengan membandingkan antara realisasi bulan sebelumnya dengan realisasi bulan laporan dan antara rerata realisasi bulanbulan sebelumnya dengan realisasi bulan laporan. Dengan demikian setiap unit layanan dapat dievaluasi kenaikan atau penurunan realisasi kinerja pelayanan dari bulan sebelumnya dan kecenderungan dengan bulan-bulan sebelumnya. Pola pelaporan juga menampilkan akumulasi realisasi sampai dengan bulan laporan, dengan demikian akan dapat dievaluasi posisi pencapaian realisasi sampai dengan saat bulan pelaporan dibandingkan dengan target satu tahunnya. Dengan menampilkan Diagram Barber Johnson juga akan dapat diketahui apakah pengelolaan RS pada daerah efisien atau tidak. Laporan kinerja keuangan yang berhubungan dengan penyerapan anggaran memberikan informasi tentang realisasi belanja dan realisasi fisik. Pola pelaporan kinerja keuangan ini Kinerja Pelayanan RSDM

10 adalah dengan membandingkan target penyerapan keuangan (anggaran) dengan realisisasi penyerapan keuangan (anggaran), membandingkan antara target fisik yang tercantum dalam dokumen Rencana Kerja Operasional (RKO) dengan realisasi fisik masingmasing program/kegiatan. Dengan demikian akan dapat diketahui deviasi antara target dan realisasi keuangannya (anggaran) maupun fisiknya. Laporan kinerja keuangan yang berhubungan dengan pendapatan mencakup informasi tentang target dan realisasi pendapatan masing-masing obyek pendapatan. Dengan demikian akan dapat diketahui cost recovery setiap bulannya dan rerata cost recovery bulanan sampai dengan bulan pelaporan. II. KINERJA PELAYANAN A. Pelayanan Secara Umum Pada bulan Mei jumlah kunjungan Rawat Inap mengalami penurunan sedangkan Rawat Jalan dan IGD mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan April. Pencapaian target kunjungan pasien sampai dengan bulan Mei untuk Rawat Jalan 41,96%, Rawat Inap sebesar 40,11% dan IGD sebesar 37,35% dari target setahunnya. Kinerja Pelayanan RSDM -- 2

11 Tabel 1. Indikator Pelayanan NO Indikator (Pelayanan) Target 2017 Apr. Realisasi Mei Jml. s/d Mei Penc. s/d Mei (%) 1 Jumlah Pasien Rawat Inap ,11 2 Jumlah Hari Perawatan ,66 3 Jumlah Pasien Rawat Jalan ,96 4 Jumlah Pasien IGD ,35 5 Jumlah Persalinan ,62 6 Jumlah Tindakan Operasi ,45 7 Jumlah Tindakan Hemodialisis ,26 8 Jumlah Pemeriksaan Radiodiagnostik ,37 9 Jumlah Tindakan Radioterapi ,96 10 Jumlah Tindakan Rehabilitasi Medik ,93 11 Jumlah Pemeriksaan Lab. PK ,33 12 Jumlah Pemeriksaan Lab. PA ,41 13 Jumlah Pemeriksaan Lab. Mikrobiologi ,17 14 Jumlah Pemeriksaan Lab. Parasitologi ,45 15 BOR (%) 80,00 75,98 70,29 75,74 94,67 16 LOS (hari) 6,00 3,62 3,61 3,56 59,26 17 TOI (hari) 1,00 1,74 2,30 1,74 57,55 18 BTO (kali) 50,00 4,15 4,00 21,08 42,17 19 NDR (permil) 47,00 57,00 59,58 55,42 84,81 20 GDR (permil) 60,00 76,55 82,80 78,18 76,75 Kinerja Pelayanan RSDM -- 3

12 B. Pelayanan Rawat Jalan Jumlah kunjungan Rawat Jalan bulan Mei sebesar pasien dengan rerata pasien/hari atau naik 978 pasien (3,64%) dibanding bulan April sebesar pasien. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata jumlah kunjungan sampai bulan Mei ( pasien), maka jumlah kunjungan bulan Mei lebih tinggi 591 pasien (2,17%). Realisasi kunjungan rawat jalan sampai dengan bulan Mei sebesar (41,96%) dari target kunjungan sampai bulan Mei yaitu (41,67%) atau berdeviasi positif 0,30%. Rincian target dan realisasi kunjungan pasien Rawat Jalan masingmasing poliklinik sebagai berikut : Tabel 2. Kunjungan Pasien Rawat Jalan menurut Jenis Poliklinik Poliklinik Target 2017 April Mei Reguler VIP Jumlah Jumlah s/d Mei. Penc. s/d Mei. (%) Peny. Dalam ,36 Bedah ,15 Kes. Anak ,69 Obsgyn ,47 Saraf ,78 Jiwa ,26 THT ,57 Mata ,61 Kulit& Kel ,89 Gigi & Mulut ,20 Kardiologi ,58 Paru ,50 Geriatri ,33 Nyeri ,66 Gizi ,19 Hemodialisa ,26 Akupuntur ,00 Anesthesi ,87 VCT ,60 MDR ,25 Metadon ,44 Sekar Moewardi ,67 Jumlah ,96 Kinerja Pelayanan RSDM -- 4

13 Jumlah tindakan Rawat Jalan bulan Mei adalah tindakan atau turun 38 tindakan (0,66%) jika dibanding bulan April adalah tindakan. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata jumlah tindakan Rawat Jalan sampai bulan Mei (6.136 tindakan), maka jumlah tindakan bulan Mei lebih rendah 421 tindakan (6,86%). Realisasi tindakan rawat jalan sampai dengan bulan Mei sebesar (41,15%) dari target sampai bulan Mei yaitu tindakan (41,67%) atau berdeviasi negatif (-0,51%). Rincian target dan realisasi tindakan rawat jalan masing-masing poliklinik sebagai berikut : Tabel 3. Tindakan Poliklinik Rawat Jalan No Poliklinik Target 2017 Apr. Mei Kecil Sdng Besar Khusus Cggh. Lain2 Jml. Jml. s/d Mei. Penc (%) s/d Mei. 1 Anak ,09 2 Bedah ,83 3 Jiwa ,96 4 Interna ,90 5 Gilut ,92 6 Kulkel ,51 7 Mata ,00 8 Obsgyn ,48 9 THT ,27 10 Jantung ,84 11 Paru ,44 12 Saraf ,62 13 Akupuntur ,00 14 Anesthesi ,00 Total ,15 Kinerja Pelayanan RSDM -- 5

14 Tabel 4. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Jalan NO Diagnosis ICD X Jumlah 1 Essential (Primary) Hypertens. I Breast, Unspecified C Hypertensive Heart Disease Without (Congestive) He I Osteoarthritis M LBP / Low Back Pain M Unspecified Diabetes Mellitus Without Complication E Angina Pectoris,Unspecified I Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus Without Complication E Gonarthrosis, Unspecified M Cervix Uteri, Unspecified C C. Pelayanan Rawat Inap Berdasarkan Surat Keputusan Direktur nomor : 188.4/6136/2017 tanggal 3 Mei 2017, jumlah tempat tidur rumah sakit adalah 742 tempat tidur yang terdiri dari : Kelas III = 355 TT, Kelas II = 40 TT, Kelas I = 63 TT, VIP = 94 TT, VVIP = 4 TT dan Multi Kelas = 186 TT, seperti pada diagram di bawah ini : Kinerja Pelayanan RSDM -- 6

15 Gambar 1. Komposisi Tempat Tidur Jumlah pasien rawat inap bulan Mei sebanyak pasien, jika dibandingkan dengan bulan April sebanyak pasien, maka turun sebanyak 99 pasien (3,22%). Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata jumlah pasien sampai bulan Mei (3.129 pasien), maka jumlah pasien bulan Mei lebih rendah sebesar 158 pasien atau 5,04%. Realisasi jumlah pasien rawat inap sampai dengan bulan Mei sebesar pasien (40,11%) dari target jumlah pasien rawat inap sampai bulan Mei yaitu (41,67%) atau berdeviasi negatif (-1,56%). BOR rawat inap bulan Mei sebanyak 70,29%, jika dibandingkan dengan bulan April sebanyak 75,98%, maka Kinerja Pelayanan RSDM -- 7

16 turun sebesar 5,69%. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata BOR sampai bulan Mei sebesar 74,50%, maka BOR bulan Mei lebih rendah 4,21%. Realisasi BOR sampai dengan bulan Mei sebesar 75,74% atau masih dalam angka ideal yaitu antara 60 s/d 85%. LOS bulan Mei adalah 3,61 hari, jika dibandingkan dengan bulan April adalah 3,62 hari, maka turun 0,01 hari. Namun demikian jika dibandingkan dengan rerata LOS sampai bulan Mei yaitu 3,55 hari, maka LOS bulan Mei lebih tinggi 0,05 hari. Realisasi LOS sampai dengan bulan Mei adalah 3,56 hari atau dibawah angka LOS ideal yaitu antara 6 s/d 9 hari. TOI bulan Mei adalah 2,30 hari, jika dibandingkan dengan bulan April adalah 1,74 hari, maka naik 0,56 hari. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata TOI sampai bulan Mei yaitu 1,86 hari, maka TOI bulan Mei lebih tinggi 0,44 hari. Realisasi TOI sampai dengan bulan Mei adalah 1,74 hari atau masih dalam angka TOI ideal yaitu antara 1 s/d 3 hari. BTO bulan Mei adalah 4 kali, jika dibandingkan dengan bulan April adalah 4,15 kali, maka turun 0,15 kali. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata BTO sampai bulan Mei yaitu 4,15 kali, maka BTO bulan Mei lebih rendah 0,15 kali. Realisasi BTO sampai dengan bulan Mei adalah 21,08 kali atau masih dalam angka BTO ideal yaitu antara kali pertahun. NDR bulan Mei adalah 59,58 o /oo, jika dibandingkan dengan bulan April adalah 57 o /oo, maka naik 2,58 o /oo. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata NDR sampai bulan Mei yaitu Kinerja Pelayanan RSDM -- 8

17 55,50 o /oo, maka NDR bulan Mei lebih tinggi 4,08 o /oo. Realisasi NDR sampai dengan bulan Mei adalah 55,42 o /oo, masih jauh di bawah target yang ada dalam Rencana strategis yaitu 47 o /oo pada tahun 2017 atau berdeviasi negatif (-8,42 o /oo). GDR bulan Mei adalah 82,80 o /oo, jika dibandingkan dengan bulan April adalah 76,55 o /oo, maka naik 6,25 o /oo. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata GDR sampai bulan Mei yaitu 78,20 o /oo, maka GDR bulan Mei lebih tinggi 4,60 o /oo. Realisasi GDR sampai dengan bulan Mei adalah 78,18 o /oo atau masih jauh di bawah standar ideal < 45 o /oo. Capaian kinerja per ruang dan per kelas untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti pada tabel berikut : Tabel 5. Kinerja Pelayanan per Ruang Rawat Inap Bulan Mei 2017 RUANG TT Jumlah HP Jumlah Lama dirawat Jml Pasien BOR LOS TOI BTO NDR (o/oo) GDR (o/oo) Kontr. (%) HP Cendana I ,73 1,72-1,28 6,00 55,56 55,56 0,72 Cendana II ,92 1,95 0,72 4,78 9,09 9,09 3,92 Cendana III ,21 2,07 0,64 4,75 22,56 30,08 4,84 Cendana I ODC ,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Melati I ,95 5,41 2,33 3,33 141,18 158,82 7,33 Melati II ,99 4,99 0,78 5,18 24,92 37,38 10,34 Melati III ,81 3,52 1,02 4,00 80,36 102,68 9,32 Mawar I ,96 3,98 3,95 3,30 43,27 43,27 7,00 Mawar II ,59 8,90 1,63 2,73 48,78 60,98 9,85 Mawar III ,07 0,95 1,31 7,57 2,70 5,39 6,40 Mawar III ODC ,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,01 Mawar I HCU Obs & ,03 10,57 11,29 1,40 0,00 0,00 0,47 Gyn Anggrek I ,07 10,37 5,22 1,66 117,65 132,35 5,67 Anggrek II ,04 3,60 3,68 3,03 58,25 77,67 4,17 Anggrek III ,03 1,79 4,01 3,94 14,49 21,74 3,29 Anggrek II HCU Neuro ,10 7,59 6,41 1,83 454,55 909,09 1,43 Anggrek II Unit Stroke ,06 1,93 5,50 2,31 0,00 0,00 1,47 Kinerja Pelayanan RSDM -- 9

18 RUANG Anggrek I Isolasi Flu Burung Anggrek I Isolasi MDR TT Jumlah HP Jumlah Lama dirawat Jml Pasien BOR LOS TOI BTO NDR (o/oo) GDR (o/oo) Kontr. (%) HP ,06 3,50 28,50 1, , ,00 0, ,85 1,70 9,70 1,67 100,00 100,00 0,55 ROI IGD ,26 13,31 6,13 1,45 375,00 500,00 1,50 Aster V ,39 1,98 2,06 4,77 20,98 20,98 3,93 IPI I HCU Bedah ,72 36,71 9,71 0,58 428,57 571,43 1,88 Melati I HCU Interna ,50 8,25 5,63 1,85 541,67 958,33 1,66 Cendana II HCU ,90 4,50 3,83 3,00 666, ,00 0,48 Anggrek I HCU Paru ,97 7,38 8,38 2,00 750, ,00 0,35 Mawar I HCU ,61 45,50 305,00 0,10 500,00 500,00 0,06 Neonatus IPI I ICU ,20 17,62 3,71 1,24 904, ,00 2,78 Aster III ICVCU ,76 12,95 3,95 1,67 300,00 550,00 1,81 IPI I PICU ,76 25,67 28,67 0,50 333,33 666,67 0,62 Sekar Moewardi ,29 0,00 2,00 6,00 0,00 0,00 0,24 Ponek Ranap ,48 1,97 4,64 4,31 0,00 14,49 1,09 Ponek III NICU ,57 10,00 26,20 0,83 800, ,00 0,34 Wing Melati III ,66 4,00 1,69 3,00 66,67 66,67 2,41 Aster IV ,81 1,04 1,31 6,43 0,00 22,22 0,98 Melati II HCU Anak ,60 7,36 5,50 2,33 0,00 500,00 0,67 Psikiatri Anggrek I Wing Mawar II ,65 0,54 9,92 2,17 76,92 230,77 0, ,44 5,30 1,08 3,33 0,00 0,00 2,03 Total ,29 3,61 2,30 4,00 59,58 82,80 100,00 Kinerja Pelayanan RSDM -- 10

19 14 13 BOR 90% BOR 80% BOR 70% BOR 60% BOR 50% LOS BOR 40% BOR 30% BOR 20% BOR 10% BTO=80 BTO=60 BTO=50 BTO= TOI Ket 1 = Januari, 2 = Februari Gambar 2. Diagram Barber Johnson Titik nomer 5 (Mei 2017) berada di daerah efisien karena pertemuan angka LOS dan TOI yang ideal. BOR : % LOS : 6 9 hari TOI : 1 3 hari BTO : kali NDR : 25 permil GDR : 45 permil Kinerja Pelayanan RSDM -- 11

20 Tabel 6. Sepuluh Besar Penyakit Rawat Inap No Jenis Penyakit Kode Jumlah 1 Anemia In Neoplastic Disease (C00-D48) D Disorders of Plasma-Protein Metabolism, Not Elsewhe E Cervix Uteri Unspesified C Breast, Unspecified C Essential (Primary) Hypertens I Non Insulin Dependent DM Without Complication E Anaemia in Other Chronic Disease Classified Elsew D Hypokalaemia E Beta Thalassemia C Anemia Unspesified D Tabel 7. Sepuluh Besar Penyebab Kematian No Jenis Penyakit Kode Jumlah 1 Urinary Tract Infection,Site Not Specified N Septicaemia, Unspecified A Non-Hodgkin's Lymphoma, Unspecified Type C Acute Peritonitis K Sigmoid Colon C Malignant Neoplasm Of Rectum C Overlapping Lesion Of Breast C Cervix Uteri, Unspecified C Malignant Neoplasm Of Prostate C Large Cell (Diffuse) C Kinerja Pelayanan RSDM -- 12

21 D. Instalasi Gawat Darurat (IGD) Jumlah kunjungan di IGD bulan Mei sebesar pasien dengan rerata 71 pasien/hari atau naik sebanyak 121 pasien (5,87%) dibandingkan dengan bulan April sebesar pasien. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata jumlah kunjungan IGD sampai bulan Mei (2.116 pasien), maka jumlah kunjungan IGD lebih tinggi 68 pasien (3,21%). Realisasi kunjungan pasien IGD sampai dengan bulan Mei sebesar kunjungan (37,35%) dari target kunjungan sampai bulan Mei yaitu kunjungan (41,67%) atau berdeviasi negatif (-4,31%). Rincian target dan realisasi pelayanan IGD sebagai berikut : Tabel 8. Target dan Realisasi Pelayanan IGD Pelayanan Target Jumlah s.d Penc. s.d April Mei 2017 Mei Mei (%) Bedah ,09 P. Dalam ,41 Anak ,33 Obstetri ,54 Ginekolog ,93 Paru ,36 Saraf ,71 Jantung ,39 Jiwa ,91 THT ,05 Mata ,00 Kulit&Kel ,14 Gilut ,66 Jumlah ,35 Kinerja Pelayanan RSDM -- 13

22 Tabel 9. Jumlah Pasien dan Asal Rujukan Bulan Jml. RJ RI Mati RS Pus kes mas Asal Rujukan RB/ Poli Dok. Pribadi Lain -lain Datang Sendiri Jan Feb Maret April Mei Jml Gambar 3. Kegiatan Operasi IGD Data kematian di IGD bulan Mei sbb : a. Death On Arrival (DOA) atau pasien yang datang ke IGD dan meninggal dunia sebelum ditangani sebanyak 6 pasien atau 0,27% dari total pasien sebanyak pasien. b. Death On Table (DOT) yaitu pasien yang meninggal di IGD setelah ditangani sebanyak 20 pasien atau 0,92% dari total pasien sebanyak pasien. Kinerja Pelayanan RSDM -- 14

23 Tabel 10. Data Kematian di IGD NO Bulan Jml Jml DOA % DOT % pasien Kematian % 1 Januari , , ,85 2 Pebruari , , ,12 3 Maret , , ,73 4 April , , ,68 5 Mei , , ,19 Jumlah , , ,92 Gambar 4. Sepuluh Besar Penyakit IGD E. Instalasi Radiologi Jumlah pemeriksaan di Instalasi Radiologi bulan Mei adalah pemeriksaan atau turun 139 pemeriksaan (2,01%) dibanding bulan April adalah pemeriksaan. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata jumlah pemeriksaan sampai bulan Mei (7.169 pemeriksaan), maka jumlah pemeriksaan bulan Mei lebih rendah 385 pemeriksaan (5,37%). Kinerja Pelayanan RSDM -- 15

24 Realisasi jumlah pemeriksaan sampai dengan bulan Mei adalah pemeriksaan atau 34,37% dari target sampai bulan Mei yaitu pemeriksaan (41,67%) atau berdeviasi negatif (-7,29%). Rincian target dan realisasi jumlah pemeriksaan di Instalasi Radiologi sampai dengan bulan Mei sebagai berikut : Tabel 11. Data Pemeriksaan Radiologi No. Pemeriksaan Target 2017 Apr. Mei IGD Rajal Ranap Jml Jml. s/d Mei Penc. s/d Mei 1 Pemeriksaan Tanpa Kontras ,10 2 Pemeriksaan Dengan Kontras ,51 3 Pemeriksaan Gigi ,26 4 Pemeriksaan MSCT ,20 5 Pemeriksaan MRI ,26 6 Pemeriksaan USG ,73 7 Intervensi Radiologi ,11 Jumlah ,37 F. Instalasi Radioterapi Jumlah tindakan di Instalasi Radioterapi bulan Mei adalah tindakan atau naik 515 tindakan (25,81%) dibanding bulan April adalah tindakan. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata jumlah tindakan sampai bulan Mei (2.151 tindakan), maka jumlah tindakan bulan Mei lebih tinggi 359 tindakan (16,68%). Realisasi jumlah tindakan sampai dengan bulan Mei adalah tindakan atau 39,96% dari target sampai bulan Kinerja Pelayanan RSDM -- 16

25 Mei yaitu tindakan (41,67%) atau berdeviasi negatif (- 1,70%). Rincian target dan realisasi jumlah tindakan di Instalasi Radioterapi sampai bulan Mei sebagai berikut : Tabel 12. Data Kegiatan Radioterapi Tindakan Target 2017 April Mei Jml. s/d Apr. Penc. s/d Apr. Poliklinik ,87 Simulator ,69 Treatment Planning ,69 Tindakan Radiasi Eksterna ,15 Tindakan Brachytherapy ,76 Mould Room ,33 Jumlah ,96 G. Instalasi Farmasi Jumlah lembar resep yang diterima pada bulan Mei sebesar lembar resep atau sebanyak jenis obat yang diresepkan. Jika dibandingkan dengan bulan April sebesar lembar, naik sebesar lembar resep (1,63%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 13. Data Kegiatan Instalasi Farmasi No. Jenis Resep Target Mei Total s/d Apr Rajal Ranap IGD Jml. Mei 1 Lembar Resep Resep (R/) Resep (R/) Terlayani Resep (R/) Tidak Terlayani % Resep tidak 0,10 Terlayani 0,56 2,66 0,14 0,08 0,69 0,54 Kinerja Pelayanan RSDM -- 17

26 H. Instalasi Bedah Sentral (IBS) Jumlah tindakan operasi di IBS bulan Mei adalah 856 tindakan dengan rata rata per hari 36 tindakan atau naik 33 tindakan (4,01%) dibanding bulan April adalah 823 tindakan. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata jumlah tindakan sampai bulan Mei (849 tindakan), maka jumlah tindakan bulan Mei lebih tinggi 7 tindakan (0,87%). Tindakan bedah kategori kecil 44 tindakan; tindakan sedang 62 tindakan; tindakan besar 439 tindakan; tindakan canggih 40 tindakan; tindakan khusus 221 tindakan serta tindakan lain-lain 50 tindakan. Realisasi jumlah tindakan sampai dengan bulan Mei adalah tindakan atau 39,45% dari target sampai bulan Mei yaitu (41,67%) atau berdeviasi negatif (-2,22%). Rincian target dan realisasi jumlah tindakan di IBS sampai dengan bulan Mei sebagai berikut : Tabel 14. Data Operasi IBS No Spesialisasi Target 2017 Apr. Mei Kecil Sdg Besar Khss Cggh Lain2 Jml. Jml. s/d Mei Penc. (%) s/d Mei 1 Bedah Urologi ,59 2 Bedah Plastik ,62 3 Bedah Orthopedi ,41 4 Bedah Syaraf ,19 5 Bedah Digestif ,43 6 Obsgyn ,16 7 Mata ,50 8 THT ,60 9 Bedah Vaskuler & Thorax ,45 10 Bedah Anak ,36 11 Gigi dan Mulut ,56 12 Bedah Onkologi ,12 13 Lain-lain ,03 Jumlah ,45 Kinerja Pelayanan RSDM -- 18

27 I. Instalasi Gizi Penyajian diet pasien selama bulan Mei sebanyak pasien bila dibandingkan bulan April sebanyak pasien turun 99 pasien (0,52%) dengan perincian untuk kelas VVIP : 47 pasien; VIP : pasien; kelas I : pasien; kelas II : pasien; kelas III : pasien. Adapun penyajian makanan bagi penderita / pasien per kelasnya dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 5. Jumlah penyajian makanan pasien per kelas J. Instalasi Rehabilitasi Medik Jumlah kunjungan di Instalasi Rehabilitasi Medik bulan Mei sebanyak pasien dibanding bulan April sebanyak pasien atau mengalami penurunan 76 pasien (2,18%). Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata jumlah kunjungan sampai bulan Mei (3.821 pasien), maka jumlah kunjungan bulan Mei lebih rendah 417 pasien (10,92%). Kinerja Pelayanan RSDM -- 19

28 Realisasi kunjungan sampai dengan bulan Mei sebesar kunjungan (40,93%) dari target kunjungan sampai bulan Mei yaitu kunjungan (41,67%) atau berdeviasi negatif (- 0,73%). Rincian target dan realisasi kunjungan pasien Rehabilitasi Medik sebagai berikut : Tabel 15. Data Kegiatan Rehabilitasi Medik Uraian Target Jumlah Penc s.d April Mei 2017 s.d Mei Mei (%) Fisioterapi ,38 Terapi Wicara ,02 Okupasi Terapi ,96 Sosial Medik ,86 Psikologi ,00 Ortotik Prostetik ,23 Jumlah ,93 K. Instalasi Sanitasi Tabel 16. Kegiatan Instalasi Sanitasi NO Jenis Pemeriksaan Keterangan 1 Kualitas fisik dan kimia air bersih di Klinik Fertilitas Sekar - Memenuhi Syarat Moewardi. 2 Kualitas mikrobiologi air bersih dari Air kran wastafel (OK - Memenuhi syarat IGD, ICVCU, ICU, Klinik Sekar Moewardi, Lab. Poli Cendana, HCU Neonatus, OK IBS km.7), Ground water (1,2,Aster). 3 Kualitas Lingkungan Fisik - Suhu udara di ICU, PICU, HCU Bedah, HD, HCU Neonatus (Infeksi, Non Infeksi), OK IBS (3,4,14,9 dan 10), Lab. Sanitasi, Lab. PA, PK, UDSS, UPOS, CSSD (R. penyimpan alat steril), Wing Mawar II, Cendana II km.6, NICU, OK Cathlab (Aster I, IV), Sekar Moewardi (Lab. Andrologi, Lab. Embriologi), OK IGD km.1, ICVCU dan RO km Suhu udara di Laundry (R.penyimpan linen) dan R.bersalin. - Memenuhi syarat - Tidak Memenuhi Syarat - Kelembaban udara di ICU, PICU, HCU Neonatus (Infeksi, Non Infeksi), Laundry (R.penyimpan linen), OK IBS (3,9 dan 10), Lab. Sanitasi, Lab. PA, PK, CSSD (R. penyimpan alat steril), Wing Mawar II, NICU, Sekar Moewardi (Lab. Andrologi, Lab. Embriologi) dan OK IGD km.1. - Memenuhi Syarat Kinerja Pelayanan RSDM -- 20

29 NO Jenis Pemeriksaan Keterangan - Kelembaban udara di HCU Bedah, HD, Inst. Gizi (R. pengolahan), OK IBS (4,14), UDSS, UPOS, Cendana II km.6, R.bersalin, Cathlab (Aster I, IV) dan ICVCU. - Pencahayaan di ICU, PICU, HD, Inst. Gizi (R. pengolahan), Laundry (R.cuci), OK IBS (3,4,14,9 dan 10), Lab. Sanitasi, PK, UDSS, UPOS, Wing Mawar II, Cendana II km.6, OK Cathlab (Aster I, IV), Sekar Moewardi (Lab. Andrologi, Lab. Embriologi) dan OK IGD km.1 - Pencahayaan di HCU Bedah dan Lab. PA. - Kebisingan di Inst. Gizi (R. pengolahan), Laundry (R.cuci), OK IBS (14,9 dan 10), Lab. Sanitasi, PK, Cathlab (Aster I, IV), Sekar Moewardi (Lab. Andrologi, Lab. Embriologi), ICVCU dan OK IGD km.1. - Kebisingan di ICU, PICU, HCU Bedah, HD, OK IBS (3,13), UDSS, UPOS, Wing Mawar II, Cendana II km.6 dan ICVCU. - Kadar Debu di R.tunggu Aster 2, Laundry (R.cuci), Doorlop Mawar II dan OK IBS. 4 - Angka kuman udara di PICU, HCU Bedah, HCU Neonatus (Infeksi & non Infeksi), R.Resusitasi IGD, ROI IGD, R.EEG, Klinik Bedah km.4, Klinik Paru km.4, Lab. PA,PK, UDSS, UPOS, CSSD (R.penyimpan alat steril), Cendana II km.6, Wing Mawar II, HCU Anggrek II, HCU Anak, HCU Melati I, R.Bedah Minor IGD, NICU, RO km.4, ICVCU, Klinik Gilut km.6, Klinik mata km.3, Lab. Sanitasi, OK IBS km Angka kuman udara di HCU Cendana II, OK Cathlab Aster I&IV, OK IBS (3,4,14,9), OK IGD km.1, IGD Observasi Bedah dan HCU Obsgyn. - Angka Kuman lantai di ICU, PICU, HCU Bedah, HCU Neonatus Infeksi & Non Infeksi, R.Resusitasi IGD, R.Observasi Bedah IGD, OK IBS (3,4,14,9,10), UPOS, Wing Mawar II, Cendana II km.6, HCU Cendana II, HCU Anak, HCU Anggrek II, HCU Melati I, R.bersalin, R.Bedah Minor IGD, NICU, OK Cathlab Aster I, OK IGD km.1. - Angka kuman lantai di HCU Obsgyn, ROI IGD, UDSS, OK Cathlab Aster IV dan ICVCU. - Angka kuman dinding di ICU, PICU, HCU Bedah, HCU Neonatus Infeksi & Non Infeksi, HCU Obsgyn, R.Resusitasi IGD, ROI IGD, OK IBS (3,4,14,9,10), UDSS, UPOS, Wing Mawar II, Cendana II km.6, HCU Cendana II, HCU Anak, HCU Anggrek II, HCU Melati I, R.bersalin, R.Bedah Minor IGD, NICU, OK Cathlab Aster I&IV, OK IGD km.1 dan ICVCU. 5 Pemeriksaan Alat Usap : - Gelas, plato, mangkuk sayur, mangkuk bubur, sendok, piring snack dan piring nasi Aster III ; - Gelas, mangkuk sayur, mangkuk bubur, piring snack, sendok dan piring nasi Cendana II; - Gelas, plato, piring nasi, piring snack, tempat sonde dan mangkuk sayur Maawar III. - Tidak Memenuhi Syarat - Memenuhi syarat - Tidak Memenuhi Syarat - Memenuhi Syarat - Tidak Memenuhi Syarat - Memenuhi Syarat - Memenuhi Syarat - Tidak memenuhi syarat - Memenuhi Syarat - Tidak memenuhi syarat - Memenuhi Syarat - Memenuhi Syarat - Memenuhi Syarat - Memenuhi Syarat Kinerja Pelayanan RSDM -- 21

30 L. Instalasi Laboratorium Patologi Klinik Jumlah pemeriksaan di Instalasi Laboratorium Patologi Klinik bulan Mei adalah pemeriksaan atau naik 122 pemeriksaan (0,20%) dibandingkan dengan bulan April adalah pemeriksaan. Namun demikian jika dibandingkan dengan rerata jumlah pemeriksaan sampai bulan Mei ( pemeriksaan), maka jumlah pemeriksaan bulan Mei lebih rendah 892 pemeriksaan (1,44%). Realisasi jumlah pemeriksaan sampai dengan bulan Mei adalah pemeriksaan atau 42,33% dari target sampai bulan Mei yaitu pemeriksaan (41,67%) atau berdeviasi positif (0,66%). Rincian target dan realisasi jumlah pemeriksaan di Instalasi Laboratorium Patologi Klinik sampai dengan bulan Mei sebagai berikut : Tabel 17. Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik Pemeriksaan Target 2017 Apr. Mei Kecil Sedang Besar Canggih Khusus Jml. s/d Mei Hematologi ,61 Kimia Klinik ,23 Sekresi / Ekresi ,07 Imunologi ,81 Konsultasi ,38 Tindakan BMP ,57 JUMLAH ,33 Lain- Lain Jml. Penc. s/d Mei Kinerja Pelayanan RSDM -- 22

31 M. Instalasi Mikrobiologi & Parasitologi Klinik 1. Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik Jumlah pemeriksaan di Instalasi Laboratorium Mikrobiologi Klinik bulan Mei adalah pemeriksaan atau naik 69 pemeriksaan (2,91%) dibandingkan dengan bulan April adalah pemeriksaan. Namun demikian jika dibandingkan dengan rerata jumlah pemeriksaan sampai bulan Mei (2.562 pemeriksaan), maka jumlah pemeriksaan bulan Mei lebih rendah 122 pemeriksaan (4,77%). Realisasi jumlah pemeriksaan sampai dengan bulan Mei adalah pemeriksaan atau 39,17% dari target jumlah pemeriksaan sampai bulan Mei yaitu pemeriksaan (41,67%) atau berdeviasi negatif (-2,49%). Rincian target dan realisasi jumlah pemeriksaan di Instalasi Laboratorium Mikrobiologi Klinik sampai dengan bulan Mei sebagai berikut : Tabel 18. Kegiatan Pemeriksaan Laboratorium Mikrobiologi Klinik Pemeriksaan Target 2017 Apr. Mei Sederh Sdng Khuss Lain - Lain Jml. Jml. s/d Mei Penc. s/d Mei (%) Drec ,01 a. Garam ,01 Kultur/ ,45 Identifikasi a. Darah ,11 b. Urine ,96 c. Pus ,88 d. LCS ,29 e. Sekret ,83 f. Faeces ,00 Kinerja Pelayanan RSDM -- 23

32 Pemeriksaan Target 2017 Apr. Mei Sederh Sdng Khuss Lain - Lain Jml. Jml. s/d Mei Penc. s/d Mei (%) g. Transudat ,84 h. Spuntum ,30 Kepekaan kuman ,31 Khusus TB ,25 a. Zeel Nelsen ,59 b. Kultur ,81 Jumlah ,17 2. Pemeriksaan Laboratorium Parasitologi & Mikologi Klinik Jumlah pemeriksaan di Instalasi Laboratorium Parasitologi & Mikologi Mei adalah 520 pemeriksaan atau naik 56 pemeriksaan (12,07%) dibandingkan dengan bulan April adalah 464 pemeriksaan. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata jumlah pemeriksaan sampai bulan Mei (490 pemeriksaan), maka jumlah pemeriksaan bulan Mei lebih tinggi 30 pemeriksaan (6,08%). Realisasi jumlah pemeriksaan sampai dengan bulan Mei adalah pemeriksaan atau 44,45% dari target jumlah pemeriksaan sampai bulan Mei yaitu pemeriksaan (41,67%) atau berdeviasi positif (2,78%). Rincian target dan realisasi jumlah pemeriksaan di Instalasi Laboratorium Parasitologi & Mikologi sampai dengan bulan Mei sebagai berikut : Kinerja Pelayanan RSDM -- 24

33 Tabel 19. Pemeriksaan Laboratorium Parasitologi & Mikologi No Jenis Pemeriksaan Target 2017 Apr. Sedang C Sedang D Mei Canggih Lain2 Jumlah Jml. s/d Mei Penc. (%) s/d Mei 1 Feses Lengkap ,54 2 Darah Samar / Benzidin Test ,43 3 Malaria ,00 4 Filaria ,00 5 Jamur KOH ,04 6 Kultur Jamur ,72 7 Konsultasi ,00 Jumlah ,45 N. Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi Jumlah pemeriksaan di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi bulan Mei adalah 895 pemeriksaan atau turun 5 pemeriksaan (0,56%) dibandingkan dengan bulan April adalah 900 pemeriksaan. Namun demikian jika dibandingkan dengan rerata jumlah pemeriksaan sampai bulan Mei (847 pemeriksaan), maka jumlah pemeriksaan bulan Mei lebih tinggi 48 pemeriksaan (5,67%). Realisasi jumlah pemeriksaan sampai dengan bulan Mei adalah pemeriksaan atau 53,91% dari target jumlah pemeriksaan di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi sampai bulan Mei yaitu pemeriksaan (41,67%) atau berdeviasi positif (12,24%). Rincian target dan realisasi jumlah pemeriksaan di Instalasi Laboratorium Patologi Anatomi sampai dengan bulan Mei sebagai berikut : Kinerja Pelayanan RSDM -- 25

34 Tabel 20. Pemeriksaan Laboratorium Patologi Anatomi Pemeriksaan Target Jumlah Penc s/d April Mei 2017 s/d Mei Mei (%) Histopatologi ,92 Sitologi ,25 FNAB / AJH (Aspirasi Jarum Halus) ,65 PYLORI ,34 IHC ,90 Frozen Section ,29 Total ,91 O. Kesehatan Ibu & Anak (KIA) Jumlah kelahiran pada bulan Mei adalah 90 kelahiran atau turun 9 kelahiran (9,09%) dibandingkan dengan bulan April adalah 99 kelahiran. Namun demikian jika dibandingkan dengan rerata jumlah kelahiran sampai bulan Mei (82 kelahiran), maka jumlah kelahiran bulan Mei lebih tinggi 8 kelahiran (9,22%). Realisasi jumlah kelahiran sampai dengan bulan Mei adalah 412 kelahiran atau 35,33% dari target jumlah kelahiran sampai dengan Mei yaitu 486 kelahiran (41,67%) atau berdeviasi negatif (-6,33%). Rincian jumlah kelahiran sampai dengan bulan Mei sebagai berikut : Tabel 21. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) NO. Tindakan April Mei Jml. s/d Mei 1. Kelahiran Hidup Kelahiran Mati Bayi lahir hidup dg. BB < gr Kinerja Pelayanan RSDM -- 26

35 NO. Tindakan April Mei Jml. s/d Mei 4. Bayi lahir hidup dg. BB >2.000 Gr Persalinan scr Spontan Persalinan dengan VE Persalinan dengan SC Kematian ibu hamil Kematian ibu bersalin Kematian bayi < 7 hr lahir di RS Kematian bayi (IUFD) Jumlah Kelahiran P. Home Visit Jumlah pasien home visit pada bulan Mei adalah 32 pasien atau turun 6 pasien (18,75%) dibandingkan dengan bulan April adalah 38 pasien. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata jumlah pasien sampai bulan Mei (39 pasien), maka jumlah pasien bulan Mei lebih rendah 7 pasien (18,17%). Rincian jumlah pasien Home Visit sampai dengan bulan Mei sebagai berikut : Tabel 22. Data Kegiatan Home Visit Bulan Jml. Pasien Jumlah Kunjungan Kunjungan Baru Lama Laki-laki Pendampingan Perem puan Jan Peb Maret April Mei Jumlah Kinerja Pelayanan RSDM -- 27

36 Q. Klinik Psikologi Terpadu Jumlah pasien pada Klinik Psikologi Terpadu pada bulan Mei adalah 46 pasien atau naik 17 pasien (58,62%) dibandingkan dengan bulan April adalah 29 pasien. Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata jumlah pasien sampai bulan Mei (45 pasien), maka jumlah pasien bulan Mei lebih tinggi 1 pasien (1,77%). Rincian jumlah pasien pada Klinik Psikologi Terpadu sampai dengan bulan Mei sebagai berikut : Tabel 23. Data Kunjungan Klinik Psikologi Terpadu No Bulan Status Pasien Jumlah Datang pasien Rajal Ranap Rujukan Sendiri 1 Januari Pebruari Maret April Mei Jumlah R. Medical Check Up Jumlah kunjungan pasien MCU pada bulan Mei sebanyak 535 pasien, jika dibandingkan dengan bulan April sebanyak 238 pasien, mengalami peningkatan sebanyak 297 pasien (124,79%). Demikian juga jika dibandingkan dengan rerata jumlah pasien sampai bulan Mei (395 pasien), maka jumlah pasien bulan Mei lebih tinggi sebesar 140 pasien (35,51%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Kinerja Pelayanan RSDM -- 28

37 Tabel 24. Data Kunjungan Medical Check Up Kunjungan Jenis Kelamin Cara Bayar No. Bulan Perem Baru Lama Jml. Laki2 puan Umum Askes 1 Januari Februari Maret April Mei Total III. KINERJA KEUANGAN A. Penyerapan Anggaran Jumlah target fisik dan keuangan sebesar 36,62%, realisasi belanja dana APBD sampai dengan akhir bulan Mei sebesar Rp (25,20%) berdeviasi negatif (- 11,42%), realisasi fisik Rp (35%) berdeviasi negatif (-1,62%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 25. Realisasi Keuangan MISI/ PROGRAM/ KEG. Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor Kegiatan Pemenuhan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Kegiatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan Rujukan (DAK) Kegiatan Penyelenggaraan Pendidikan Tenaga Kesehatan ANGGARA N (Rp) Kinerja Pelayanan RSDM TARGET FISIK / REALISASI REAL FISIK (%) KEU (%) KEUANGAN Rp % Rp. % Rp % , , DEV. KEU DEV. FISIK 98,33 16,87 18, , , ,33 26,35-1,68 20,32-72,06-2,67

38 MISI/ PROGRAM/ KEG. Kegiatan Penyeleng. pemberdayaan masyarakat dan kemitraan Tk. Provinsi Kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Total ANGGARA N (Rp) TARGET FISIK / REALISASI REAL FISIK (%) KEU (%) KEUANGAN Rp % Rp % Rp % , ,17 39,6 8 36, ,89 25, ,31 35 DEV. KEU - 22,96-12,79-11,42 DEV. FISIK 5,17-3,37-1,62 B. Pendapatan Jumlah pendapatan BLUD pada bulan Mei sebesar Rp atau turun 17,92% dibandingkan dengan bulan April sebesar Rp Namun demikian jika dibandingkan dengan rerata pendapatan sampai bulan Mei (Rp ), maka realisasi pendapatan bulan Mei lebih tinggi 7,94%. Realisasi jumlah pendapatan sampai dengan bulan Mei adalah Rp atau 35,90% dari target sampai bulan Mei yaitu Rp ,- (41,67%) atau berdeviasi negatif (-5,77%). Rincian target dan realisasi pendapatan sampai dengan bulan Mei sebagai berikut : Tabel 26. Target dan Realisasi Pendapatan BLUD NO Keterangan Anggaran/ Target Tahun 2017 Realisasi Mei Realisasi s/d Mei Penc s/d Mei (%) 1 Pendapatan Pelayanan Kesehatan ,83 A Pendapatan Langsung Instalasi ,76 1 Gawat Darurat ,54 2 Rawat jalan ,77 3 Rawat Inap ,79 4 Rawat Intensif ,13 Kinerja Pelayanan RSDM -- 30

39 Anggaran/ Target Penc s/d NO Keterangan Realisasi Mei Realisasi s/d Mei Tahun 2017 Mei (%) 5 Bedah Sentral ,79 6 Laboratorium Klinik ,62 7 Laboratorium Patologi Anatomi ,66 8 Radiologi ,38 9 Radiotherapi ,91 10 Rehabilitasi Medik ,44 11 Forensik dan Medikolegal ,94 12 Farmasi ,73 13 Sanitasi ,00 14 Gizi ,84 15 Hemodialisa ,76 16 MCU ,85 17 Kendaraan ,50 18 Home Visit ,13 B Pendapatan Dengan Jaminan ,87 1 BPJS/Jamkesmas/Askes ,99 Non BPJS/KS/Jamkesda ,84 Pendapatan Diklat ,28 1 Diklat ,28 Pendapatan Lainnya ,86 1 Jasa Giro dan Bunga Deposito ,36 2 Kerjasama dengan pihak ketiga dan lain-lain ,02 3 PKD ,33 Sewa Rumah Dinas ,75 Sewa Ruangan/Aula ,90 Sewa Kantin ,36 Sewa Lahan untuk Parkir ,67 Jumlah ,90 Realisasi pendapatan bulan Mei sebesar Rp atau tercapai sebesar 93,01% dari target per bulan yang ditetapkan yaitu Rp Target dan realisasi per bulan dapat dilihat pada grafik berikut : Kinerja Pelayanan RSDM -- 31

40 Gambar 6. Target dan Realisasi Pendapatan C. Cost Recovery Jumlah pendapatan bulan ini sebesar Rp sedangkan jumlah pengeluarannya sebesar Rp maka cost recoverynya adalah 123,70% atau lebih tinggi daripada bulan sebelumnya yaitu 116,71%. Total cost recovery sampai dengan bulan Mei adalah 133,49%. Lebih jelasnya seperti pada tabel berikut : Tabel 27. Cost Recovery BLUD No. Bulan Penerimaan Pengeluaran % Cost Recovery 1 Januari ,43 2 Pebruari ,20 3 Maret ,88 4 April ,71 5 Mei ,70 Jumlah ,49 Kinerja Pelayanan RSDM -- 32

41 IV. ANALISIS Kinerja pelayanan dan keuangan bulan Mei secara keseluruhan dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Kunjungan Rawat Jalan (April : pasien) naik sebesar 3,64%. Analisis : Jumlah kunjungan pasien Rawat Jalan pada bulan ini meningkat dikarenakan terjadi peningkatan jumlah kunjungan hampir pada semua klinik kecuali Bedah, THT, Gilut, MDR dan Sekar Moewardi. 2. Jumlah pasien Rawat Inap pasien (April : pasien) turun sebesar 3,22%, hari perawatan sebesar (April : ) turun sebesar 4,14%, BOR 70,29% (April : 75,98%) turun sebesar 5,69%, NDR 59,58 permil (April : 57 permil) naik sebesar 2,57 permil, GDR 82,80 permil (April : 76,55 permil) naik sebesar 6,25 permil. Analisis : Angka BOR pada bulan ini menurun karena jumlah Hari Perawatan menurun namun angka NDR dan GDR meningkat jika dibanding dengan bulan April. 3. Kunjungan pasien gawat darurat bulan Mei sebesar pasien dengan rata-rata kurang lebih 71 pasien/hari, atau naik 5,87% dibandingkan dengan bulan April sebesar pasien. Analisis : Jumlah pasien IGD pada bulan ini mengalami peningkatan karena terdapat peningkatan hampir pada semua jenis kasus. Kinerja Pelayanan RSDM -- 33

42 4. Kegiatan pelayanan Penunjang Medik bulan Mei 2017 sebagai berikut : a. Kunjungan pasien Rehabilitasi Medik sebesar pasien (April : pasien) turun sebesar 2,18%. Analisis : menurunnya jumlah kunjungan karena terjadi penurunan pada kunjungan Fisioterapi, Sosial Medik dan Ortotik Prostetik. b. Jumlah tindakan di Radioterapi tindakan (April : tindakan) naik 25,81%. Analisis : tindakan mengalami peningkatan karena terjadi peningkatan pada semua jenis tindakan. c. Jumlah pemeriksaan di Radiologi sebanyak kasus (April : kasus) turun 2,01%. Analisis : Pemeriksaan mengalami penurunan karena terjadi penurunan hampir pada semua jenis pemeriksaan kecuali Pemeriksaan Gigi dan MRI. d. Jumlah pemeriksaan di Laboratorium Mikrobiologi Klinik sebesar pemeriksaan (April : pemeriksaan) naik 2,91%. Analisis : Jumlah pemeriksaan pada bulan ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan April karena terjadi peningkatan hampir pada semua jenis pemeriksaan. e. Jumlah pemeriksaan di Laboratorium Patologi Klinik sebesar pemeriksaan (April : pemeriksaan) naik 0,20%. Kinerja Pelayanan RSDM -- 34

43 Analisis : Jumlah pemeriksaan pada bulan ini mengalami peningkatan dibanding bulan April karena terjadi peningkatan hampir pada semua jenis pemeriksaan. f. Jumlah pemeriksaan Laboratorium Parasitologi & Mikologi sebesar 520 pemeriksaan (April : 464 pemeriksaan) naik sebesar 12,07%. Analisa : Jumlah pemeriksaan pada bulan ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan bulan April karena terjadi peningkatan hampir pada semua jenis pemeriksaan. g. Jumlah pemeriksaan di Laboratorium Patologi Anatomi sebesar 895 pemeriksaan jika dibandingkan pada bulan April sebesar 900 pemeriksaan turun sebesar 0,56%. Analisis : Jumlah pemeriksaan pada bulan ini mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan April karena terjadi penurunan pada beberapa jenis pemeriksaan kecuali Histopatologi dan Frozen Section. 5. Realisasi pendapatan bulan Mei sebesar Rp (93,01%), pencapaian target sampai dengan bulan Mei sebesar Rp (35,90%), berdeviasi negatif - 5,77%. Analisis : Pendapatan bulan Mei mengalami penurunan karena adanya penurunan pada beberapa pos pendapatan rumah sakit. Kinerja Pelayanan RSDM -- 35

44 V. KESIMPULAN 1. Kinerja Pelayanan a. Volume pelayanan Volume pelayanan pada pelayanan Rawat Jalan, IGD, KIA, Bedah, Radioterapi, Patologi Anatomi dan Parasitologi Mikologi cenderung mengalami peningkatan sedangkan Rawat Inap, Radiologi, Rehabilitasi Medik, Patologi Klinik dan Mikrobiologi Klinik mengalami penurunan dibandingkan dengan rerata 3 bulan sebelumnya. b. Mutu pelayanan Mutu pelayanan dengan indikator NDR dan GDR mengalami peningkatan dibandingkan dengan rerata 3 bulan sebelumnya. 2. Kinerja Keuangan a. Pendapatan Realisasi pendapatan pada bulan ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan rerata 3 bulan sebelumnya. b. Cost Recovery Jumlah cost recovery bulan ini lebih tinggi dibandingkan dengan rerata 3 bulan sebelumnya. Kinerja Pelayanan RSDM -- 36

45 VI. REKOMENDASI Berdasarkan data dan kesimpulan diatas, maka kami rekomendasikan sebagai berikut : 1. Diperlukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dengan melaksanakan diklat bagi semua petugas yang terlibat dalam pelayanan. 2. SIM RS perlu dilakukan monitoring maupun perbaikan secara terus menerus agar diperoleh data yang valid. 3. Terus menerus dilakukan monitoring terhadap mutu pelayanan terutama untuk peningkatan kinerja agar dapat mempertahankan serta meningkatkan prestasi yang telah diperoleh rumah sakit. 4. Agar tertib pelaporan untuk evaluasi kinerja mohon bagian / unit kerja agar menyerahkan data ke Bagian Perencanaan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya. Kinerja Pelayanan RSDM -- 37

LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI

LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI JULI 2017 BAGIAN PERENCANAAN Kata Pengantar Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan petunjuk-nya sehingga kita dapat menyelesaikan buku Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI

LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI JUNI 2017 BAGIAN PERENCANAAN Kata Pengantar Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan petunjuk-nya sehingga kita dapat menyelesaikan buku Laporan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI

LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI JANUARI 2017 BAGIAN PERENCANAAN VISI DAN MISI RSDM VISI Rumah Sakit Terkemuka Berkelas Dunia MISI 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berbasis pada keunggulan sumber

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI

LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI DESEMBER 2017 BAGIAN PERENCANAAN Kata Pengantar Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan petunjuk-nya sehingga kita dapat menyelesaikan buku

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI

LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI LAPORAN KINERJA RSUD Dr. MOEWARDI AGUSTUS 2016 BAGIAN PERENCANAAN VISI DAN MISI RSDM VISI Rumah Sakit Terkemuka Berkelas Dunia MISI 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan berbasis pada keunggulan sumber

Lebih terperinci

PROFIL RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO (MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI)

PROFIL RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO (MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI) PROFIL RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO (MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI) www.rsmargono.jatengprov.go.id 1 VISI PRIMA DALAM PELAYANAN SUB SPESIALISTIK & PENDIDIKAN PROFESI 2 MISI Menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H.ADAM MALIK MEDAN PADA KEMENTERIAN KESEHATAN TARIF KELAS II

TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H.ADAM MALIK MEDAN PADA KEMENTERIAN KESEHATAN TARIF KELAS II LAMPJRAN I PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58/PMK.OS/2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H.ADAM MALIK MEDAN PADA KEMENTERIAN KESEHATAN I\IIENTEHI KEUANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif. No.734, 2014. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSUP. DR. Mohammad Hoesin Palembang. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.05/2014 TENTANG TARIF

Lebih terperinci

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 65 1V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek pada mulanya merupakan Rumah Sakit Onderneming Pemerintahan hindia belanda yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yang dimaksud dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017 LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI PEMBANTU (PPID PEMBANTU) RSUD UNGARAN TAHUN 2017 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN KABUPATEN SEMARANG Jl. Diponegoro No. 125,

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015 I. Pelayanan RSUD Patut Patuh Patju Lombok Barat RSUD Patut Patuh Patju kabupaten Lombok Barat merupakan

Lebih terperinci

TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PADA KEMENTERIAN KESEHATAN TARIF NON KELAS III

TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PADA KEMENTERIAN KESEHATAN TARIF NON KELAS III LAMPIRAN I PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100/PMK.OS/2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG PADA KEMENTERJAN KESEHATAN MENTERIKEUANGAN

Lebih terperinci

2014, No menyampaikan usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta pada Kementerian Ke

2014, No menyampaikan usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta pada Kementerian Ke No.569, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RSPI Prof. DR. Sulianti Saroso. Tafif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71/PMK.05/2014 TENTANG TARIF LAYANAN

Lebih terperinci

Jenis Layanan Satuan Tarif (Rp) Keterangan

Jenis Layanan Satuan Tarif (Rp) Keterangan 9 2013, No.539 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73/PMK.05/2013 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG PADA KEMENTERIAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis merupakan berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima oleh

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) RSUD Kabupaten Buleleng disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah secara periodik dalam mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal. Untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal. Untuk mewujudkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi semua manusia di kehidupan masyarakat. Berbagai upaya perlu dilakukan untuk memberikan pelayanan kesehatan secara

Lebih terperinci

PROFIL. RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG

PROFIL. RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG PROFIL RSUD dr. ISKAK TULUNGAGUNG STATUS RSUD Dr.ISKAK Milik Pemerintah Kabupaten Tulungagung Mulai 31 Desember 2008 telah ditetapkan sebagai PPKBLUD. Tahun 2015 di tetapkan sebagai RS Rujukan Regional

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTER! KEUANGAN LAMPIRAN I. P);;RATURAN MENTER! KEUANGAN :ftr G 46/PMK. OS I 2014 TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI PADA KEPOLISIAN NEGARA TARIF TINDAKAN LAYANAN BERDASARKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan. dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2015 merupakan dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun 2015 yang penyusunannya masih berpedoman pada

Lebih terperinci

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS III PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG POLA TARIF JASA PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 -

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOMOR 34 IPMK. 05 I 2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT NASIONAL Dr.CJP'fO MANGUNKUSUMO JAKARTA PADA KEMENTERIAN KESEHATAN MENTERIKEUANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan 1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik adalah Rumah

Lebih terperinci

Formulir RL 2 DATA KETENAGAAN

Formulir RL 2 DATA KETENAGAAN Formulir RL 2 DATA KETENAGAAN Kode RS : 3404022 Pria Pria Pria TENAGA MEDIS 8 26 2 10-6 -16 Dokter Umum 3 15-3 -15 Dokter PSDS 1-1 Dokter Spesialis Bedah Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 1 Dokter Spesialis

Lebih terperinci

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat yang efisien diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi rumah sakit dan pasien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam rumah sakit. terdapat suatu Unit Rekam Medis yang merupakan komponen 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi penting yang berfungsi dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Di dalam

Lebih terperinci

115/PMK.OS/2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr.M.DJAMIL PADANG PADA KEMENTERIAN KESEHATAN

115/PMK.OS/2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr.M.DJAMIL PADANG PADA KEMENTERIAN KESEHATAN LAMPIRANI PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115/PMK.OS/2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr.M.DJAMIL PADANG PADA KEMENTERIAN KESEHATAN MENTEF

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 20 TAHUN 2012 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN, PENGGUNAAN FASILITAS DAN PELATIHAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TARIF PELAYANAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA CILEGON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1065, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan. Layanan. Umum. Rumah. Sakit. Umum. Pusat Dr.Kariadi Semarang. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 156/PMK.05/2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pelayanan kesehatan, tidak dapat dilepaskan dari sarana pelayanan kesehatan. Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada adalah rumah sakit. Menurut Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan Luas Bangunan Rumah Sakit terdiri dari 2 Lantai Gedung, yaitu : Lantai Bawah : 5.721,71 m 2 Lantai Atas : 813,84 m 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Cicalengka merupakan bagian pertanggung jawaban Rumah Sakit sebagai SKPD dalam menyampaikan laporan hasil program

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr.

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN IV.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji terletak di bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan Dr. Ratulangi

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOKTER ABDOER RAHEM KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1 Pengertian Tema yang akan diangkat dalam perancangan Rumah Sakit Islam Ini adalah Habluminallah wa Habluminannas yang berarti hubungan Manusia dengan Tuhan dan hubungan Manusia

Lebih terperinci

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB III : DATA DAN ANALISA Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Perancangan Rumah Sakit Umum Daerah ( kelas B ) Jakarta selatan. dengan penekanan bangunan yang ICONIC melalui Green Architecture BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1 Data

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. proses selama 4 tahun akhirnya pada tanggal 17 April 2008 RSUD Kota Depok

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. proses selama 4 tahun akhirnya pada tanggal 17 April 2008 RSUD Kota Depok BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian 5.1.1. Sejarah berdirinya rumah sakit RSUD Kota Depok mulai pembangunan tahun 2004, setelah melalui proses selama 4 tahun akhirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latar belakang Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan peraturan tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Daerah) yaitu Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN BAB VI SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Kapasitas Tempat Tidur Berdasarkan penelitian kapasitas tempat tidur setiap bangsal berbeda-beda. Pada tahun 2010-2012 kapasitas tempat tidur paling banyak di bangsal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Setiap

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum c. bahwa Kepala Kepolisian Nega

2016, No Republik Indonesia Sebagai Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum c. bahwa Kepala Kepolisian Nega No. 236, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. RS Bhayangkara Tingkat III Nganjuk. POLRI. Tarif Layanan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/PMK.05/2016 TENTANG TARIF

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang optimal dari rumah sakit cenderung terus meningkat. Fenomena ini menuntut pihak rumah sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien di sarana

Lebih terperinci

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen

RSUD KOTA BANDUNG RENJA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) RSUD Kota Bandung Tahun 2014 merupakan dokumen rencana pembangunan RSUD Kota Bandung periode tahun 2014 yang penyusunannya berdasarkan pada program

Lebih terperinci

WARNA/KELOMPOK MAP BERKAS PELAMAR CPNS KEMENKES

WARNA/KELOMPOK MAP BERKAS PELAMAR CPNS KEMENKES I KUNING (D-IV/S1/S2 Apoteker Dokter Gigi Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut Dokter Gigi Spesialis Endodotik Dokter Gigi Spesialis Gigi Anak Dokter Gigi Spesialis Gigi dan Mulut Dokter Gigi Spesialis Konservasi

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Secara umum telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana pembangunan di Kabupaten Lamongan dan secara proporsional telah berjalan dengan baik, hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia dimana keadaan dari badan dan jiwa tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 115 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN BESARAN TARIF PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 029 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 416/MENKES/PER/II/2011 TENTANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1..1 Sejarah Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya adalah rumah sakit milik pemerintah provinsi Jawa Timur yang didirikan berkenaan peristiwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. H. Aloei Saboe Nomor 91 RT 1 RW 4 Kelurahan Wongkaditi Timur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Dari

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat. Dari kegiatan pelayanan tersebut

Lebih terperinci

Perbedaan jenis pelayanan pada:

Perbedaan jenis pelayanan pada: APLIKASI MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT OLEH : LELI F. MAHARANI S. 081121039 MARINADIAH 081121015 MURNIATY 081121037 MELDA 081121044 MASDARIAH 081121031 SARMA JULITA 071101116 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN RAWAT JALAN EKSEKUTIF DI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL Analisa kondisi internal RSUD Kabupaten Belitung Timur akan ditentukan terlebih dahulu Variabel internal, yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila

Lebih terperinci

[SURVEY KEPUASAN PASIEN RSDM] Januari Maret 2017 PENDAHULUAN

[SURVEY KEPUASAN PASIEN RSDM] Januari Maret 2017 PENDAHULUAN PENDAHULUAN I. Latar Belakang Rumah sakit sebagai sebuah institusi pelayanan kesehatan dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan pelanggan/pasien dengan meningkatkan kualitas pelayanannya. Rumah sakit

Lebih terperinci

NO SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 29 TAHUN 2001

NO SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 29 TAHUN 2001 LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 29 TAHUN 2001 TARIF PELAYANAN KESEHATAN DAN FASILITAS LAINNYA PADA BADAN PENGELOLA R.S.U dr. SLAMET KABUPATEN GARUT I. TARIF RAWAT JALAN (1) Tarif Kunjungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Umum Identifikasi Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum RSUD Pasaman Barat merupakan Rumah sakit Kelas C yang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2005 pada tanggal 1 April 2005 dalam bentuk Lembaga Teknis Daerah

Lebih terperinci

2014, No tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; d. bahwa usulan tarif layan

2014, No tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Bhayangkara Setukpa pada Kepolisian Negara Republik Indonesia; d. bahwa usulan tarif layan BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.720, 2014 KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RS Bhayangkara Setukpa. Tarif. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102/PMK.05/2014 TENTANG TARIF LAYANAN BADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif. bersifat rahasia. Dokumen tersebut dinamakan sebagai rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif. bersifat rahasia. Dokumen tersebut dinamakan sebagai rekam medis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO (2000) rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSUP Haji Adam Malik Medan

BAB II RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSUP Haji Adam Malik Medan BAB II RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN A. Sejarah Ringkas RSUP Haji Adam Malik Medan RSUP Haji Adam Malik adalah rumah sakit umum milik pemerintah pusat yang secara teknis berada dibawah Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG TARIF PELAYANAN KESEHATAN KELAS II, KELAS I, VIP DAN VVIP SERTA FASILITAS LAINNYA PADA RUMAH SAKIT UMUM

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN TENTANG PENETAPAN HASIL ANALISIS JABATAN DAN BEBAN KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 718 TAHUN : 2005 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 12 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG DENGAN

Lebih terperinci

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI PELAYANAN MISI TUJUAN SASARAN TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN VISI : BERKUALITAS DI SEMUA LINI MISI TUJUAN SASARAN Meningkatan Pengembangan Pelayanan Medis Spesialis Pengembangan Pelayanan Rumah Sakit Memenuhi Kebutuhan Sarana

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2007 TANGGAL 1 PEBRUARI 2007

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2007 TANGGAL 1 PEBRUARI 2007 LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 2 TAHUN 2007 TANGGAL 1 PEBRUARI 2007 RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DAN FASILITAS LAINNYA PADA BADAN PENGELOLA RUMAH SAKIT UMUM dr. SLAMET KABUPATEN GARUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu. sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu. sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berdasarkan Kepmenkes Nomor 58 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak, rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 56 ayat (1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 56 ayat (1) Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan Penyusunan Kebutuhan Jumlah Pegawai Landasan Hukum UndangUndang Nomor 5 Tahun 04 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 56 ayat () Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya peyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang

Lebih terperinci

J02/PMK.05/2014 TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BHAYANGKARA SETUKPA PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

J02/PMK.05/2014 TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM BHAYANGKARA SETUKPA PADA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN I PERATURAN MENTER! KEUANGAN J02/PMK.05/2014 TARIF LAYANAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SETUKPA PADA KEPOLISIAN NEGARA MENTERIKEUANGAN TARIF LAYANAN BERDASARKAN KELAS BADAN LAYANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit 1.1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Rumah Sakit Ibu dan Anak Nur Ummi Numbi (RSIA NUN) didirikan oleh keluarga dr. H. Danu Maryoto Teguh, Sp.OG. Rumah Sakit ini berlokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO, rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan kesehatan yang lengkap kepada masyarakat, baik

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota Tebing Tinggi mulai dibangun oleh anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Salah satu tujuan primer rekam kesehatan/rekam medis. berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana

Lebih terperinci

2014, No Umum Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta pada Kementerian Kesehatan; d. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Kanke

2014, No Umum Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta pada Kementerian Kesehatan; d. bahwa usulan tarif layanan Badan Layanan Umum Rumah Sakit Kanke No.532, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Badan Layanan Umum. RS Kanker Dharmais. Tarif. Layanan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66/PMK.05/2014 TENTANG TARIF LAYANAN

Lebih terperinci

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis

NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI. a. Penyelenggaraan pelayanan medis NAMA SKPD VISI MISI TUGAS POKOK FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BA'A Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah Berkualitas Bertumpu Pada Semangat Melayani Dengan Memanfaatkan Sumber Daya Secara Optimal 1. Mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG TARIF LAYANAN KESEHATAN KELAS III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI KABUPATEN BANTUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

II. Lokasi RSU Kabanjahe RSU Kabanjahe terletak di Jalan Selamat ketaren Kabanjahe, luas areal ± 3 Ha.

II. Lokasi RSU Kabanjahe RSU Kabanjahe terletak di Jalan Selamat ketaren Kabanjahe, luas areal ± 3 Ha. I. Gambaran Umum Rs. Umum Kabanjahe Kabupaten karo adalah RS kelas c berdasarkan surat keputusan menkes RI No HK.2.3/1/2/214 terletak di kota Kabanjahe Ibukota Kabupaten Karo berjarak ± 76 km dari ibukota

Lebih terperinci

Lampiran 1 REKAPITULASI KEBERADAAN DAN KEBUTUHAN DOKTER SPESIALIS/DOKTER GIGI SPESIALIS/DOKTER SUB SPESIALIS (*) PPDS/PPDGS ANGKATAN XIX DAN PPDS-2 ANGKATAN I KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 KETERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG Keadaan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang

BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG Keadaan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang BAB IV GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG 4.1. Keadaan Umum Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang 4.1.1. Tinjauan Sejarah RSUD Tugurejo Semarang Awal mula pendirian rumah sakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Hatta, 2008). Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Hatta, 2008). Berdasarkan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan (Hatta, 2008).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa sekarang ini, kesehatan merupakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa sekarang ini, kesehatan merupakan suatu kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini, kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap individu. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terdapat sarana penunjang berupa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan. Rumah sakit berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah instansi pemberi pelayanan kesehatan yang mengutamakan pelaksanaannya melalui upaya penyembuhan pasien, rehabilitasi dan pencegahan gangguan kesehatan.

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 87 TAHUN : 2008 SERI : C PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 6 TAHUN 2008 TENTANG PENETAPAN TARIF PELAYANAN KESEHATAN RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data statistik vital terdiri dari angka kelahiran dan angka kematian. Data statistik tersebut, khususnya angka kematian dapat digunakan untuk menentukan masalah-masalah

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN BESARAN TARIF JASA LAYANAN KESEHATAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.9, 2016 KEMENKES. Rumah Sakit. Tarif Nasional. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2015 TENTANG POLA TARIF NASIONAL RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu. pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat yang menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan demi kepuasan masyarakat

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penilaian sistem, dalam hal ini peneliti melakukan analisis terhadap interaksi yang terjadi pada input-proses-output yang terjadi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain

BAB I PENDAHULUAN. identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada fasilitas

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG POLA TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG POLA TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEBUMEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG POLA TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang

Lebih terperinci