BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori yang mendukung dalam pembuatan proyek akhir. Materi yang akan dibahas adalah knedaraan medan berat, diagram kelistrikan mobil LJ 80, accu, saklar cut off pada kendaraan medan berat, relay, sekering, dan komponen akhir Accu Accu adalah suatu elemen yang merupakan sumber arus listrik yang searah dengan cara mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Terdapat dua kutub pada accu yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif terbuat dari tembaga (Cu) dan kutub negatif terbuat dari seng (Zn). Accu berisi cairan asam sulfat sebagai elektrolitnya. Accu memiliki beberapa elemen. Gambar 2.1 merupakan contoh fisik dari sebuah accu. Accu memiliki kapasitas pemakain yang beragam. Biasanya dinyatakan dalam satuan Ah (Ampere hour). Satuan ini merupakan spesfikasi yang dikeluarkan oleh pabrikan accu. contoh penulisan untuk spesifikasi accu adalah 12V, 100Ah. 12V yaitu tegangan accu, 100Ah yaitu kapasitasi accu dan 20 Hours adalah waktu pengetesan yang di keluarkan oleh pabrikan aki. waktu tersebut berarti accu diberi beban 5 Ampere selama 20 jam sampai accu benar-benar habis. jika beban yang dipakai lebih besar, waktu yang dibutuhkan agar accu benar-benar habis tidak akan 20 jam lagi tetapi akan menjadi lebih singkat. Cara perhitungan waktu pakai accu akan di jelaskan oleh Peukeurt's law dengan persamaan sebagai berikut. = ( )... [1] H adalah waktu pakai accu dari pabrikan (jam) C adalah kapasitas acc (Ampere-hours) 4

2 I adalah Arus pemakaian k adalah konstanta peukeurt's, 1.2 t adalah waktu pakai accu terhadap beban pemakaian (jam). Jika sebuah batre memiliki spesifikasi 100Ah dengan beban pemakaian 5 Ampere maka didapat perhitungan sebagai berikut. = 20 ( ). = 20 jam Dengan beban pemakain 5 ampere didapat waktu 20 jam sebagai waktu pakai kapasitas accu. jika accu tersebut digunakan pada beban 10 ampere maka akan didapat perhitungan sebagai berikut. = 20 ( ). = 8,7 jam Hal ini membuktikan bahwa semakin besar beban pemakaian maka waktu pemakaian accu akan menjadi lebih singkat. Gambar 2.1 Accu 5

3 2.2 Transducer Transducer adalah suatu alat yang digunakan untuk mengubah satu besaran ke besaran lain. Transducer listrik adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran fisik ke listrik. Transducer-transducer yang akan digunakan pada proyek akhir ini adalah transducer-transducer bawaan mobil Suzuki LJ 80. Transducer yang akan digunakan adalah transducer suhu, level tangki bahan bakar (fuel gauge), dan transducer tekanan oli mesin. Transducer suhu Transducer suhu pada mobil digunakan untuk mengukur suhu mesin mobil. Transducer suhu ini dirangkai mulai dari sumber melewati koil penunjuk suhu pada panel kemudian masuk ke transducer suhu pada mesin. Transducer suhu menempel pada mesin sekaligus terhubung pada ground. pada Gambar 2.2 adalah rangkain transducer suhu pada Suzuki LJ 80. Gambar 2.2 Rangkaian transducer suhu Transducer suhu pada suzuki LJ 80 merupakan NTC (Negative Temperature coefficient). NTC memiliki karakteristik ketika koefisein temperatur semakin panas maka resistansi NTC akan semakin kecil dan ketika koefisein temparatur semakin dingin maka nilai resistansinya akan semakin besar. berdasarkan karakteristik NTC, cara kerja transducer suhu pada Suzuki LJ 80 adalah ketika suhu mesin mobil dingin atau mesin mati, 6

4 resistansi NTC akan besar dan arus yang mengalir akan kecil sehingga koil berada pada area dingin (cool). ketika suhu mesin mobil panas maka resistansi NTC akan mengecil dan arus yang mengalir melewati koil akan besar sehingga koil akan bergerak menuju area panas (hot). Gambar 2.3 Transducer Suhu Gambar 2.3 merupakan bentuk fisik dari transducer suhu mobil. Transducer suhu memiliki drat pada badannya sebagai dudukan ketika dipasang pada mesin mobil. drat ini akan menempel pada mesin mobil dan sekaligus menjadi terminal ground transducer ini. Fuel gauge Pada Gambar 2.5 adalah bentuk fisik dari transducer level tangki bahan bakar (fuel gauge) yang berfungsi sebagai instrument penunjukan kosong atau penuhnya bahan bakar. Pada tampilan ditulis E untuk empty dan F untuk full. Pada mobil Suzuki LJ 80 digunakan fuel gauge sebagai transducer level bahan bakar. Fuel gauge terdiri dari pelampung yang terhubung resistor variabel. fuel gauge pada Suzuki LJ 80 memiliki spesifikasi ketika volume bensin penuh (pelampu diatas) memiliki nilai resistansi 0 Ohm dan ketika volume bensin kosong (pelampung dibawah) memiliki nilai resistansi 110 ohm. Gambar rangkaian transducer level bensin dapat dilihat pada Gambar 2.4. Cara kerja penunjukan volume bensin yaitu ketika bensin kosong nilai resistansi fuel gauge akan besar sehingga arus yang 7

5 melewati koil akan kecil. pada meter penunjukan posisi jarum akan berada pada posisi E. pada saat bensin dalam kondisi penuh resistansi fuel gauge akan bernilai nol sehingga arus yang mengalir pada koil akan menggerakan jarum sampai menunjuk pada posisi F. Gambar 2.4 Rangkaian transducer level bensin Gambar 2.5 Fuel gauge Transducer tekanan oli mesin Transducer tekanan oli pada mobil berupa saklar yang bekerja terhadap tekanan. Transducer ini berfungsi untuk mengetahui tekanan oli pada mobil. keluaran dari transducer ini akan ditampilkan berupa lampu indikator sebagai penunjuk ada atau tidaknya tekanan pada oli pada mesin mobil. Pada Gambar 2.6 dapat dilihat konstruksi dari transducer tekanan oli. terdapat pegas yang menekan difragma dan terhubung 8

6 pada terminal yang terhubung ke lampu indikator transducer tekanan oli, difragma sebagai kontak saklar, dan metal base sebagai terminal ground sekaligus temapat masuknya oli pada transducer ini. Gambar 2.6 Transducer tekanan oli Keluaran transducer oli terhubung ke lampu indikator pada panel. pegas berfungsi sebagai penekan difragma sehingga transducer ini bersifat normally closed. maka ketika mesin mati atau tidak ada tekanan maka lampu indikator akan menyala. ketika mesin dihidupkan maka oli akan masuk melalui lubang kecil pada metal base. seiring dengan naiknya tekanan oli maka oli yang masuk akan menekan difragma sehingga membuat kontak terbuka dan lampu indikator akan mati. 2.3 Pengkondisi sinyal Pengkondisi sinyal merupakan suatu rangkaian yang mengubah besaran keluaran dari transduser menjadi besaran listrik yang cocok untuk perekaman,pemrosesan dan pemrogaman. Pengkondisi sinyal mempunyai variasi ke kompleksan mulai dari rangkaian resistor sederhana atau rangkaian maching impedansi hingga yang terdiri dari mulai tingkat penguat, detektor, demodulator dan filter. 9

7 IstiIah lain dari pengkondisi sinyal adalah pemodifikasi sinyal atau pemroses sinyal. Sinyal output dapat berbentuk analog atau besaran digital Pembagi Tegangan Dalam dunia elektronika, sebuah pembagi tegangan adalah rangkaian linear sederhana yang menghasilkan keluaran yang besarannya merupakan hasil pembagian dari nilai masukannya, dengan kata lain pembagi tegangan menghasilkan besaran output yang merupakan pelemahan dari input berdasarkan perbandingan nilai tahanan. Contoh sederhana dari sebuah pembagi tegangan adalah 2 buah resistor yang di rangkai secara seri atau sebuah potensio meter. Rangkaian ini biasanya dibuat untuk mengeluarkan tegangan referensi.gambar 2.7 menunjukan sebuah rangkaian pembagi tegangan. Gambar 2.7 Rangkaian pembagi tegangan Dengan menggunakan hokum ohm, nilai keluaran dari pembagi tegangan dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut. =...[2] Dimana = Tegangan keluaran = Tegangan masukan = Impedansi 1 = Impedansi 2 10

8 2.4 Saklar Saklar atau switch adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus listrik. Dalam rangkaian elektronika dan rangkaian listrik saklar berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik yang mengalir dari sumber menuju beban (output) atau dari sebuah sistem ke sistem lainnya. Pada Tabel 2.1 terdapat jenis-jenis saklar, simbol-simbol saklar, dan contoh fisik dari saklar. Tabel 2.1 Jenis, Simbol, dan Contoh Bentuk Saklar JENIS SAKLAR SIMBOL SAKLAR CONTOH FISIK SPST Saklar On-Off 2 terminal Saklar Push-On Kedua terminal akan terhubung selama ditekan Saklar Push-Off Kedua terminal akan terputus selama ditekan Saklar SPDT Terminal sentral (COM) akan terhubung ke salah satu terminal dan akan terputus ke terminal lainnya dalam satu kondisi. Saklar DPST Dalam kondisi On ( 1 ) dua terminal sentral akan terhubung ke terminal pasangannya dan akan terputus ktika kondisi Off ( 0 ) 11

9 Saklar DPDT Dua terminal sentral akan terhubung ke salah satu terminal pasangannya dan terputus ke terminal pasangannya yang lain dalam satu kondisi. Saklar Cut Off pada Kendaraan Medan Berat Saklar cut off adalah jenis saklar yang berfungsi sebagai pemutus hubungan arus listrik. Saklar cut off ini memiliki rating arus yang tinggi karena dipasang secara seri dari accu menuju seluruh sistem kelistrikan. Pada gambar 2.4 saklar cut off tersebut memiliki rating arus hingga 250 A. hal ini disebabkan karena saklar cut off dilewati oleh beban keseluruhan sistem kelistrikan mobil. Konstruksi saklar cut off memiliki tuas untuk pemutusannya. Untuk memutus arus, tuas saklar cut off harus diputar berlawanan arah jarum jam. Desain saklar cut off dirancang khusus untuk memutus arus listrik dengan sengaja terlihat seperti pada Gambar 2.8. Gambar 2.8 Saklar cut off 12

10 Saklar rem Saklar rem adalah jenis saklar yang berfungsi untuk mengontrol kondisi ON maupun OFF-nya lampu rem. Saklar rem ini berada di belakang pedal rem. Saklar rem akan bekerja ketika pedal rem diinjak. Jenis saklar rem ini adalah saklar push button maka ketika rem diinjak mengakibatkan kondisi saklar itu terhubung dan lampu rem akan menyala. contoh fisik dari saklar rem dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2.9 Saklar rem Saklar rem tangan Pada Gambar 2.10 saklar rem tangan adalah saklar yang berfungsi untuk mengontrol kondisi ON maupun OFF-nya lampu indikator rem tangan yang terletak pada panel. Saklar ini berada di belakang tuas rem tangan. Ketika tuas rem tangan diangkat, pada mobil akan terjadi pengereman dan pada saat itu pula lampu indikator rem tangan akan menyala. Gambar 2.10 Saklar rem tangan 13

11 Saklar gigi mundur Saklar gigi mundur adalah saklar yang berfungsi mengontrol kondisi ON maupun OFF-nya lampu mundur. Saklar ini berada di transmission gear box sehingga apabila transmisi diubah ke gigi mundur maka saklar ini akan aktif dan menyalakan lampu mundur. Contoh fisik dari saklar gigi mundur dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 2.11 Saklar gigi mundur 2.5 Relay Relay adalah saklar elektromagnetik yang berfungsi sebagai saklar atau komponen antarmuka untuk rangkaian daya besar dengan rangkaian pengontrol yang memiliki daya kecil. Konstruksi relay dibuat dengan koil dan saklar. Relay memiliki koil, saklar normally open (NO) dan normally closed (NC). Relay aktif jika koil dialari arus sehingga koil akan memiliki medan magnet dan menarik kontak saklar. Ketika koil dialiri arus, saklar akan menutup dan keadaan ini disebut NO. Sedangkan NC adalah ketika koil dialiri arus dan saklar akan terbuka. Relay memiliki banyak jenis dengan spesifikasi yang berbeda. Salah satu jenis relay adalah relay untuk keperluan otomotif terlihat pada Gambar Relay ini biasanya memiliki spesifikasi tegangan koil 12V DC karena disesuaikan dengan tegangan accu. Relay untuk spesifikasi otomotif harus memiliki ketahanan yang tinggi karena relay ini harus kuat terhadap getaran dan guncangan. 14

12 Gambar 2.12 Relay otomotif Gambar 2.13 memperlihatkan beberapa bentuk kontak dari sebuah relay: Gambar 2.13 Jenis konstruksi relay 2.6 Sekering Sekering adalah komponen yang berfungsi sebagai pengaman dari arus berlebih dengan cara memutus hubungan listrik sehingga arus berlebih tidak akan merusak devais. Cara kerja sekering yaitu ketika arus yang melewati sekering lebih dari beban kerjanya maka sekering akan putus sehingga devais menjadi aman karena arus berlebih tidak masuk. Ada dua macam tipe sekring yang sering digunakan yaitu sekring tipe blade dan sekring catridge (tabung). Gambar 2.14 merupakan salah satu jenis sekering yaitu jenis blade. Sekering jenis ini dirancang untuk spesifikasi otomotif karena desainnya yang dapat menancap kuat pada soket. Dengan desain seperti itu, sekering ini kuat menahan getaran dan guncangan pada kendaraan sehingga tidak terlepas dari soketnya. Warna sekring tipe blade digunakan untuk membedakan kapasitas arus, sedangkan sekring tipe catridge kapasitas arus hanya ditulis pada salah satu ujung tabung. 15

13 Gambar 2.14 Sekering tipe blade Untuk sekering jenis blade terdapat cetakan angka pada bagian atasnya yang menandakan berapa besar arus yang dapat melewati sekering. Pada Tabel 2.2 terdapat kode warna sekering tipe blade, rating arus dan ukuran fisik. Tabel 2.2 Pengkodean sekering Color Ampere Low Min Reg Maxi Dark Blue Black X - Gray 2 X X X - Violet 3 - X X - Pink 4 - X X - Tan 5 X X X - Brown 7.5 X X X - Red 10 X X X - Blue 15 X X X - Yellow 20 X X X X Clear 25 X X X Gray Green 30 X X X X Blue green X Brown Orange X X Red X Blue X Amber/tan X Clear X Violet X 16

14 Purple X Untuk mengetahui nilai sekering yang dipakai pada alat maka harus diketahui arus pemakaian dari alat tersebut. Untuk menghitung besar arus dapat diketahui dengan persamaan dibawah ini. I = P/V...[3] Tetapi untuk menghitung kapasitas sekering diperlukan faktor aman 2 kali dari rumus diatas, berikut contoh perhitungan pada lampu penerangan dengan spesifikasi 12V /55W. didapat perhitungan dengan menggunakan faktor aman sebagai berikut. 55/12 x 2 = 9,17 A. 1. Karena lampu kepala berjumlah 2 maka 2 x 9,17 A = 18,34 A. 2. Karena kapasitas sekering dipasaran 18,34 A tidak ada, maka kapasitas sekering yang digunakan adalah 20 A. 2.7 Lampu Lampu pijar Lampu pijar adalah sumber penerangan buatan yang dihasilkan oleh filamen yang di aliri arus listrik kemudian memanas dan menghasilkan cahaya. Lampu pijar menghasilkan cahaya kuning keoranyean. Gambar 2.15 Lampu pijar Seperti pada Gambar 2.15, Lampu ini memiliki konstruksi tabung kaca dan terdapat filamen di dalamnya. Tabung kaca diisi oleh gas yang mencegah terjadinya oksidasi 17

15 pada filamen. Lampu pijar memiliki efisiensi rendah. Memerlukan daya yang besar tapi menghasilkan intensitas cahaya yang rendah. Lampu Halogen Sama halnya seperti lampu pijar, konstruksi lampu halogen adalah tabung kaca dengan filamen didalamnya. hanya saja lampu halogen diiisi dengan gas halogen yang dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi sehingga menghasilkan intensitas cahaya yang lebih tinggi daripada lampu pijar. cahaya yang dihasilkan lampu halogen berwarna kuning keoranyean. Membutuhkan daya besar tetapi memiliki efisiensi tinggi dibanding lampu pijar. Bentuk fisik lampu halogen dapat dilihat pada Gambar Gambar 2.16 Lampu halogen 2.8 Motor DC Motor DC adalah sebuah mesin yang berfungsi mengubah tegangan listrik arus searah menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, enaga gerak tersebut berupa putaran dari rotor. Gambar 2.17 merupakan contoh fisik motor DC. 18

16 Gambar 2.17 Motor DC Motor DC terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian stator (bagian yang diam) dan bagian rotor (bagian yang berputar). Bagian Stator terdiri dari : Pelindung Mesin Pelindung mesin memiliki fungsi sebagai tempat jalannya fluksi magnet dan sebagai tempat pegangan bagian lain. Kutub Magnet Kutub magnet pada bagian stator berfungsi sebagai pendistribusi fluksifluksi magnet ke bagian rotor. Belitan Kutub Magnet Belitan kutub magnet berfungsi sebagai pembangkit fluksi magnet yang membentuk kutub-kutub magnet. Terminal Terminal sebagai sarana atau tempat penyambungan kabel atau penghantar. Bearing Bearing sebagai bantalan luncur rotor atau sebagai alat mempertahankan posisi rotor. Sikat Sikat sebagai sarana pendistribusian besaran arus listrik dari bagian stator ke bagian rotor atau dari bagian rotor ke bagian stator. 19

17 Sedangkan bagian rotor, terdiri dari : Inti Rotor Inti rotor berfungsi sebagai tempat jalannya fluksi magnet dan sebagai pemegang belitan rotor. Lilitan Rotor atau Belitan Jangkar Lilitan rotor atau belitan jangkar berfungsi sebagai tempat jalannya arus listrik. Komutator Komutator berfungsi sebagai alat pengubah arus AC pada belitan motor menjadi arus DC. Poros Rotor Poros rotor merupakan bagian rotor yang berfungsi sebagai tempat penjaga posisi rotor. Lamel Lamel merupakan bagian dari komutator yang berfungsi sebagai untuk menghubungkan belitan rotor ke sikat. Gambar 2.18 Arah putaran pada kumparan Prinsip dasar Motor DC didasarkan pada suatu gejala bahwa jika suatu penghantar yang berarus dilewatkan pada magnet maka akan menghasilkan suatu gaya gerak. Arah gerak dari penghantar tersebut ditentukan dengan kaidah tangan kiri. Besar gaya gerak yang dihasilkan dapat dihitung melalui persamaan : F = BIl (N)...[4] 20

18 Dimana : B = Kepadatan flux magnet (Weber) I = Arus listrik yang mengalir (Ampere) l = Panjang penghantar (Cm) Gambar 2.18 memperlihatkan arah putaran motor DC. Arah putaran pada kumparan berarus terletak dalam medan magnet. Apabila penghantar terletak disekeliling rotor motor DC, maka akan timbul suatu gerak putar pada penghantar tadi. Karena gerak putar tersebut terjadi akibat adanya pengaruh medan magnet di sekitar rotor tadi. Apabila beban yang bekerja pada motor tidak berubah-ubah, maka timbul suatu daya (W), Torsi (Nm) dan kecepatan sudut ω (rad/s) dan dapat dituliskan kedalam persamaan : P = VxI (Watt)...[5] T = (Nm)...[6] ω =....[7] Pengaturan kecepatan pada motor DC sangat penting karena karakteristik pada putarannya yang dapat menguntungkan dibandingkan dengan jenis motor lain. Berikut adalah berbagai metode pengaturan kecepatan pada motor DC : 1. Pengaturan kecepatan dengan mengatur medan shunt. Metode ini dilakukan dengan cara menyisipkan tahanan variable yang dipasang secara seri terhadap kumparan medannya. 2. Pengaturan kecepatan dengan mengatur tahanan jangkar. Metode ini dilakukan dengan cara menyisipkan tahanan secara seri terhadap tahanan jangkar motor, karena hubungan seri menjadikan rugi panas besar. 3. Pengaturan kecepatan dengan mengatur tegangan masukannya. Metode ini dilakukan dengan cara mengatur tahanan medannya, cara ini memiliki batas yang lebar. 21

19 2.9 Winch Winch adalah motor DC dengan tenaga yang sangat besar dan dapat menarik beban sampai skala ton. Winch menggunakan sumber tegangan dari accu mobil. Karena kemampuannya menarik beban hingga skala ton, arus yang dibutuhkan juga sangat besar. Oleh karena itu pemakaian terbatas dan hanya digunakan pada saat darurat. Contoh fisik winch terlihat pada Gambar Gambar 2.19 Winch 2.10 Klakson Klakson adalah suatu alat penghasil suara pada kendaraan yang berfungsi sebagai pemberi peringatan bahwa ada kendaraan tersebut. Klakson berfungsi juga sebagai pemberi peringatan pada kendaraan atau manusia agar lebih waspada. Biasanya klakson digunakan pada kereta, mobil dan kapal untuk mengkomunikasikan sesuatu, klakson memberi tahu pendengarnya bahwa ada kendaraan yang datang,mengingatkan akan kemungkinan bahaya yang terjadi,ingin mendahului,atau menyatakan perasaan emosional. Dapat dilihat pada Gambar 2.20 merupakan contoh fisik klakson. suara khas dari klakson ketika ditekan berasal dari sebuah elektromagnet yang digunakan untuk menggerakan baja spiral. Jika elektromagnet tersebut diberi arus, spiral tersebut bergerak ke arah magnet. Ketika spiral berpindah di titik maksimum ke arah magnet, sambungan dilepaskan yang menyebabkan arus berhenti untuk beberapa saat dan menyebabkan baja spiral tersebut mengendur. Setelah itu, elektromagnet kembali begerak ke 22

20 arah besi. Siklus ini terjadi berulangkali dan menyebabkan baja spiral berosilasi kembali yang menghasilkan suara klakson tersebut. Gambar 2.20 Klakson 2.11 Bipolar Junction Transistor (BJT) BJT adalah komponen semikonduktor yang terbagi menjadi dua jenis yaitu NPN dan PNP. Jenis NPN dan PNP sama-sama memiliki konstruksi tiga lapis. Konstruksi NPN memiliki dua lapis n- dan satu lapis p- sedangkan konstruksi PNP meiliki dua lapis p- dan satu lapis n-. BJT memiliki tiga terminal yaitu base, collector dan emitter. Konstruksi BJT dapat dilihat pada Gambar Gambar 2.21 Konstruksi BJT Prinsip kerja transistor sama seperti saklar. Dimana colector dan emiter dipasang seri pada rangkaian dan base sebagai tombol untuk mengaktifkannya. Ketika tombol ditekan maka arus akan mengalir. BJT akan aktif ketika base diberi arus. Pada NPN ketika base mendapat arus maka arus dari colector akan mengalir menuju emitter. Dengan prinsip kerja 23

21 BJT seperti ini, BJT dapat berfungsi sebagai saklar elektronik. Transistor juga dapat berfungsi sebagai antarmuka rangkaian berdaya lemah sebagai pengontrol rangkaian berdaya besar. Ketika transistor digunakan sebagai saklar, maka ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu cut off dan saturasi. Daerah cut off didefinisikan sebagai daerah di mana arus collector bernilai nol. Sebagai tambahan, dalam daerah cut off, hubungan collector-base dan base-emitter dari transistor, keduanya berada pada kondisi bias reverse. kondisi ini sama dengan kondisi transistor tidak aktif. Daerah saturasi didefinisikan sebagai daerah dari karakteristik dengan nilai Vcb sama dengan nol. Sedangkan dalam daerah saturasi, hubungan collector-base dan base-emitter, keduanya berada pada kondisi bias forward. hal ini membuat transistor menjadi aktif dan arus dapat mengalir dari collector ke emitter. Salah satu contoh transistor sebagai antarmuka rangkaian daya lemah untuk mengontrol rangkaian daya besar yaitu sebagai driver relay. Transistor difungsikan sebagai saklar elektronik untuk mengaktifkan koil. Keluaran logic satu dari mikrokontroller akan menjadi input transistor yaitu pada kaki base dan sebagai kontrol ON-OFF transistor. Gambar dibawah ini adalah rangkaian transistor sebagai driver relay. Gambar 2.22 Driver relay 24

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus

Tabel 4.1. Komponen dan Simbol-Simbol dalam Kelistrikan. No Nama Simbol Keterangan Meter analog. 1 Baterai Sumber arus BAB 4 RANGKAIAN LISTRIK DAN PERBAIKANNYA 4.1. Pendahuluan Rangkaian listrik merupakan satu sistem yang terdiri dari beberapa komponen kelistrikan dan kabel-kabel penghantar yang menghubungkan satu komponen

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI Kontrol Putaran Motor DC Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi Oleh: Andrik Kurniawan 130534608425 PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0

APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 APLIKASI PLC PADA PENGENDALIAN MESIN BOR OTOMATIS DENGAN SISTEM MONITORING BERBASIS VISUAL BASIC 6.0 JUNIMAR TIKA AFFITRI 5223050346 ANGGI NURSANTI 5223053214 Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II MOTOR ARUS SEARAH BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah sangat identik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perangkat Keras ( Hardware) Dalam pembuatan tugas akhir ini diperlukan penguasaan materi yang digunakan untuk merancang kendali peralatan listrik rumah. Materi tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor. BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1. Umum (8,9) Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana energi gerak tersebut berupa putaran dari motor. Ditinjau

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip BAB II MOTOR ARUS SEARAH 2.1. Umum Motor arus searah (DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan

Lebih terperinci

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI

BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI BAB I KOMPONEN DAN RANGKAIAN LATCH/PENGUNCI 1. Tujuan Percobaan Mengetahui Dan Memahami Cara Kerja Komponen yang Menyusun Rangkaian Pengunci (Latch): Push Button, Relay, Kontaktor. Membuat Aplikasi Rangkaian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit

Lebih terperinci

TUGAS PERTANYAAN SOAL

TUGAS PERTANYAAN SOAL Nama: Soni Kurniawan Kelas : LT-2B No : 19 TUGAS PERTANYAAN SOAL 1. Jangkar sebuah motor DC tegangan 230 volt dengan tahanan 0.312 ohm dan mengambil arus 48 A ketika dioperasikan pada beban normal. a.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Motor Arus Searah Sebuah mesin yang mengubah energi listrik arus searah menjadi energi mekanik dikenal sebagai motor arus searah. Cara kerjanya berdasarkan prinsip, sebuah konduktor

Lebih terperinci

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis. MESIN LISTRIK 1. PENDAHULUAN Motor listrik merupakan sebuah mesin yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik atau tenaga gerak, di mana tenaga gerak itu berupa putaran dari pada

Lebih terperinci

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM 1.1. Latar Belakang Mahasiswa perlu mengetahui aspek pengereman pada motor arus searah (Direct Current

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus

Lebih terperinci

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel

Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang 7 BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 1. Pembebanan Suatu mobil dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik selalu dilengkapi dengan alat pembangkit listrik berupa generator yang berfungsi memberikan tenaga

Lebih terperinci

Bab IV. Switch, Relay dan Semikonduktor pengendali daya

Bab IV. Switch, Relay dan Semikonduktor pengendali daya Bab IV Switch, Relay dan Semikonduktor pengendali daya 43 4.1. Pendahuluan Kemampuan yang paling sering ada pada sistem pengaturan adalah kemampuan untuk mengatur aliran daya listrik yang biasa ada diantara

Lebih terperinci

PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH (DC) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega8535

PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH (DC) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega8535 PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH (DC) BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega8535 Yogie Novriandi*, Noveri Lysbetti M**, Edy Ervianto** *Alumni Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile : GENERATOR DC HASBULLAH, MT, 2009 ELECTRICAL ENGINEERING DEPT. ELECTRICAL POWER SYSTEM Email : hasbullahmsee@yahoo.com has_basri@telkom.net Mobile : 081383893175 Definisi Generator DC Sebuah perangkat mesin

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motor DC Motor DC adalah suatu mesin yang mengubah energi listrik arus searah (energi lisrik DC) menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran rotor. [1] Pada dasarnya, motor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor

Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor - 1 Pengenalan Komponen dan Teori Semikonduktor Missa Lamsani Hal 1 SAP Pengelompokan bahan-bahan elektrik dari sifat-sifat listriknya. Pengertian resistivitas dan nilai resistivitas bahan listrik : konduktor,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pemeriksaan Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio No. Hasil / Kondisi Standar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 tahanan sekering voltase battery Tegangan pada

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah ( listrik DC ) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak

Lebih terperinci

Resistor. Gambar Resistor

Resistor. Gambar Resistor Resistor Resistor merupakan komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat

Lebih terperinci

Mekatronika Modul 7 Aktuator

Mekatronika Modul 7 Aktuator Mekatronika Modul 7 Aktuator Hasil Pembelajaran : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan karakteristik dari Aktuator Listrik Tujuan Bagian ini memberikan informasi mengenai karakteristik dan penerapan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper Pendahuluan Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan

BAB II DASAR TEORI. Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan 5 BAB II DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Iwan Setiawan, Wagiman, Supardi dalam tulisannya Penentuan Perpindahan Sakelar Elektromagnetik dari Y ke Motor Listrik Induksi 3 Fasa pada prosiding seminar pengelolaan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik 1 Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik Pada motor DC berlaku persamaan-persamaan berikut : V = E+I a Ra, E = C n Ф, n =E/C.Ф Dari persamaan-persamaan diatas didapat : n = (V-Ra.Ra) / C.Ф

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II PENDAHULUAN BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Motor Bakar Bensin Motor bakar bensin adalah mesin untuk membangkitkan tenaga. Motor bakar bensin berfungsi untuk mengubah energi kimia yang diperoleh dari

Lebih terperinci

Universitas Medan Area

Universitas Medan Area BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori Generator listrik adalah suatu peralatan yang mengubah enersi mekanis menjadi enersi listrik. Konversi enersi berdasarkan prinsip pembangkitan tegangan induksi

Lebih terperinci

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik 1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET) Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan

Lebih terperinci

Gambar Lampu kepala

Gambar Lampu kepala BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER PENGERTIAN Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang

Lebih terperinci

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi

I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi I. Maksud dan tujuan praktikum pengereman motor induksi Mengetahui macam-macam pengereman pada motor induksi. Menetahui karakteristik pengereman pada motor induksi. II. Alat dan bahan yang digunakan Autotrafo

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Generator merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik melalui medium medan magnet. Bagian utama generator terdiri dari stator dan

Lebih terperinci

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan M O T O R D C Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut Ac Shunt Motor. Motor

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang hampir sama dengan komponen mesin-mesin lainnya. Secara garis besar generator arus searah adalah alat konversi energi mekanis

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR DC

KONSTRUKSI GENERATOR DC KONSTRUKSI GENERATOR DC Disusun oleh : HENDRIL SATRIYAN PURNAMA 1300022054 PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2015 I. DEFINISI GENERATOR DC Generator

Lebih terperinci

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi BAB II MOTOR ARUS SEARAH II.1 Umum Motor arus searah ialah suatu mesin listrik yang berfungsi mengubah energi listrik arus searah (listrik DC) menjadi energi gerak atau energi mekanik, dimana energi gerak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN LISTRIK

DASAR PENGUKURAN LISTRIK DASAR PENGUKURAN LISTRIK OUTLINE 1. Objektif 2. Teori 3. Contoh 4. Simpulan Objektif Teori Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu: Menjelaskan dengan benar mengenai prinsip dasar pengukuran. Mengukur arus,

Lebih terperinci

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali

Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali 7a 1. 8 Tambahan (Suplemen) Pengenalan Simbol-sismbol Komponen Rangkaian Kendali Pada industri modern saat ini control atau pengendali suatu system sangatlah diperlukan untuk lancarnya proses produksi

Lebih terperinci

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY KELISTRIKAN BODI Komponen-komponen kelistrikan bodi adalah komponen kelistrikan yang dilengkapi dalam bodi kendaraan termasuk komponen sistem penerangan, meter kombinasi, sistem wiper dan washer dan komponen

Lebih terperinci

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e.

1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. a. b. c. d. e. TUGAS MANDIRI KELAS XI SCI Jum at 2 September 2016 1. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari komponen. 2. Perhatikan gambar komponen elektronik di atas, merupakan simbol dari

Lebih terperinci

Adapun cara kerja mikrokontroler adalah sebagai berikut: mikrokontroler akan mengambil data hand brake switch

Adapun cara kerja mikrokontroler adalah sebagai berikut: mikrokontroler akan mengambil data hand brake switch Semakin pesatnya teknologi, kadang membuat banyak orang kurang memahami dengan seksama atas hasil teknologi tersebut Contoh seorang pengemudi mobil yang tidak tahu persis dunia otomotif yang akhirnya kurang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja BAB II DASAR TEORI 2.1 Mesin arus searah 2.1.1. Prinsip kerja Motor listrik arus searah merupakan suatu alat yang berfungsi mengubah daya listrik arus searah menjadi daya mekanik. Motor listrik arus searah

Lebih terperinci

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI

PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI PENGENALAN TEKNIK PENGENDALI ALAT LISTRIK INDUSTRI 1. Saklar magnet (Kontaktor) Kontaktor adalah sejenis saklar atau kontak yang bekerja dengan bantuan daya magnet listrik dan mampu melayani arus beban

Lebih terperinci

CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK CONTOH SOAL TEORI KEJURUAN KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang ( X ) pada huruf A, B, C, D atau E pada lembar jawaban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Umum Seperti telah di ketahui bahwa mesin arus searah terdiri dari dua bagian, yaitu : Generator arus searah Motor arus searah Ditinjau dari konstruksinya, kedua mesin ini adalah

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas

Lebih terperinci

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH BAGAN DARI MESIN LISTRIK Konversi energi Trafo Listrik Listrik Medan magnet Generator Motor mekanik BAGIAN-BAGIAN MESIN ARUS SEARAH Bagian-bagian penting pada suatu mesin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Pengukuran Setelah melakukan pengujian di PT. Emblem Asia dengan menggunakan peralatan penguji seperti dijelaskan pada bab 3 didapatkan sekumpulan data berupa

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik dan pembuatan mekanik turbin. Sedangkan untuk pembuatan media putar untuk

Lebih terperinci

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK

HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK HANDOUT KENDALI MESIN LISTRIK OLEH: DRS. SUKIR, M.T JURUSAN PT ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Dasar Sistem Pengendali Elektromagnetik. Materi dasar sistem pengendali elektromagnetik

Lebih terperinci

DASAR MOTOR STEPPER. I. Pendahuluan.

DASAR MOTOR STEPPER. I. Pendahuluan. DASAR MOTOR STEPPER I. Pendahuluan Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan

Lebih terperinci

MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997

MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997 MEMPERBAIKI GANGGUAN MOTOR STARTER ELEKTRIK SEPEDA MOTOR HONDA ASTREA GRAND 100 CC TAHUN 1997 Ari Meicipto 1, Agus Suprihadi 2, Muh. Nuryasin 3 DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Alat Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting dalam pembuatan suatu alat, sebab dengan menganalisa komponen yang digunakan maka alat yang akan dibuat

Lebih terperinci

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin sinkron yangdigunakan untuk

Lebih terperinci

ANALISA RANCANGAN PENGONTROLAN VOLUME PADA TANGKI AIR DILENGKAPI DENGAN INDIKATOR LED

ANALISA RANCANGAN PENGONTROLAN VOLUME PADA TANGKI AIR DILENGKAPI DENGAN INDIKATOR LED ANALISA RANANGAN PNGONTROLAN VOLUM PADA TANGKI AIR DILNGKAPI DNGAN INDIKATOR LD Noveri Lysbetti Marpaung Teknik lektro, Fakultas Teknik Universitas Riau Pekanbaru mail : noverim@yahoo.com Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green. Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI. pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk BAB II SISTEM PENGONTROLAN MOTOR LISTRIK PADA INDUSTRI 2.1 Pengertian Pengontrolan Pengontrolan dapat diartikan sebagai pengaturan dan pengendalian terhadap operasi motor listrik yang di pergunakan untuk

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC

RANGKAIAN INVERTER DC KE AC RANGKAIAN INVERTER DC KE AC 1. Latar Belakang Masalah Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC). Inverter mengkonversi DC dari perangkat

Lebih terperinci

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA II1 Umum Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran

Lebih terperinci

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)

Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian

Lebih terperinci

DTG1I1. Bengkel Instalasi Catu Daya dan Perangkat Pendukung KWH METER DAN ACPDB. By Dwi Andi Nurmantris

DTG1I1. Bengkel Instalasi Catu Daya dan Perangkat Pendukung KWH METER DAN ACPDB. By Dwi Andi Nurmantris DTG1I1 Bengkel Instalasi Catu Daya dan Perangkat Pendukung KWH METER DAN ACPDB By Dwi Andi Nurmantris OUTLINE 1. KWH Meter 2. ACPDB TUGAS 1. Jelaskan tentang perangkat dan Instalasi Listrik di rumah-rumah!

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk

Lebih terperinci

Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin

Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin Saklar Manual dalam Pengendalian Mesin Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain

Lebih terperinci

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas mengenai robot Line Follower. Robot ini merupakan salah satu bentuk robot beroda yang memiliki komponen utama diantaranya, seperti resistor,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya berasal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan pembangkit yang memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik. Pembangkit

Lebih terperinci

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor

Apa itu Kontaktor? KONTAKTOR MAGNETIK / MAGNETIC CONTACTOR (MC) 11Jul. pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor pengertian kontaktor magnetik Pengertian Magnetic Contactor Apa itu Kontaktor? Kontaktor (Magnetic Contactor) yaitu peralatan listrik yang bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik Pada kontaktor

Lebih terperinci

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya.

BAB III MAGNETISME. Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. BAB III MAGNETISME Tujuan Penmbelajaran : - Memahami dan mengerti tentang sifat-sifat magnet, bahan dan kegunaannya. Magnetisme (kemagnetan) tercakup dalam sejumlah besar operasi alat listrik, seperti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Alternator Alternator atau yang lebih kita kenal sebagai "Dinamo Amper" merupakan suatu unit yang berfungsi sebagai power supply dan charging syste. Fungsi alternator adalah

Lebih terperinci

4.3 Sistem Pengendalian Motor

4.3 Sistem Pengendalian Motor 4.3 Sistem Pengendalian Motor Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : - Mulai Jalan (starting) Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 KW, pengoperasian motor dapat disambung

Lebih terperinci

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l Mesin DC Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi listrik. Prinsip kerja mesin DC (dan AC) adalah

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

Transistor Bipolar. III.1 Arus bias

Transistor Bipolar. III.1 Arus bias Transistor Bipolar Pada tulisan tentang semikonduktor telah dijelaskan bagaimana sambungan NPN maupun PNP menjadi sebuah transistor. Telah disinggung juga sedikit tentang arus bias yang memungkinkan elektron

Lebih terperinci

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta

Definisi. Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta Oleh Maryono SMK Negeri 3 Yogyakarta http://maryonoam.wordpress.com Definisi Motor adalah suatu alat yang mengubah daya listrik menjadi daya mekanik (putaran) Generator adalah suatu alat yang mengubah

Lebih terperinci

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION MK. Transportasi Elektrik Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION Motor DC adalah andalan penggerak traksi listrik pada motor listrik dan motor

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 Muhammad Hafidz Anshori 1 dan Misbachudin 1 1) Program Studi D3 Teknik Otomotif Politeknik Hasnur Banjarmasin ABSTRAK Tingkat pencurian mobil

Lebih terperinci

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari

Multimeter. NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : Kelas : C2=2014. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Lompat ke: navigasi, cari NAMA : Mulki Anaz Aliza NIM : 1400454 Kelas : C2=2014 Multimeter Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Lompat ke: navigasi, cari Multimeter digital Multimeter atau multitester adalah alat

Lebih terperinci

Arti Pole dan Throw pada Relay

Arti Pole dan Throw pada Relay Pengertian Relay Relay adalah komponen elektronika berupa saklar atau switch yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai komponen elektromekanikal yang terdiri dari dua bagian

Lebih terperinci

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN Pada bab ini, sistem pendingin dibagi dalam dua kategori yaitu sistem pemipaan dan sistem kelistrikan. Komponen dalam sistem pemipaan terdiri dari; kompresor, kondenser,

Lebih terperinci

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut

Lebih terperinci

Transistor Bipolar. oleh aswan hamonangan

Transistor Bipolar. oleh aswan hamonangan Transistor Bipolar oleh aswan hamonangan Pada tulisan tentang semikonduktor telah dijelaskan bagaimana sambungan NPN maupun PNP menjadi sebuah transistor. Telah disinggung juga sedikit tentang arus bias

Lebih terperinci

TUGAS ELECTRICAL MACHINE SEMESTER 6

TUGAS ELECTRICAL MACHINE SEMESTER 6 TUGAS ELECTRICAL MACHINE SEMESTER 6 Oleh : Luqmanul Hakim 7106040727 Mekatronika 6/4 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL JOINT PROGRAM BA MALANG TEKNIK ELEKTRO 2009 1 MOTOR DC dan GENERATOR DC Konstruksi Dasar

Lebih terperinci

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar

Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik menggunakan kontaktor sebagai pengunci. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi

Lebih terperinci

MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018 LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 TUJUAN Memahami

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1 Daya 3.1.1 Daya motor Secara umum, daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik

Lebih terperinci