UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS BAGAN KLASIFIKASI ISLAM T E S I S YASSER ARAFAT NPM
|
|
- Widya Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS BAGAN KLASIFIKASI ISLAM T E S I S Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Humaniora (M.Hum) YASSER ARAFAT NPM FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM MAGISTER ILMU PERPUSTAKAAN DEPOK JUNI 2011
2 SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan sebenarnya menyatakan bahwa tesis saya susun tanpa tindakan plagiarisme sesuai dengan peraturan yang berlaku di. Jika di kemudian hari ternyata saya melakukan tindakan Plagiarisme, saya akan bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh kepada saya. Jakarta, Juli 2011 Yasser Arafat ii
3 HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Yasser Arafat NPM : Tanda Tangan : Tanggal : Juli 2011 iii
4
5 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya, saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Humaniora di bidang Ilmu Perpustakaan, Program Magister Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tesis ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada: (1) DR. H. Zulfikar Zen, S.S., M.A., selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan tesis ini; (2) Drs. H. Muh Kailani ER, MM dan Taufik Asmiyanto M.Si, selaku penguji yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan dan informasi kepada penulis dalam penyusunan tesis ini; (3) Fuad Gani, M.A., selaku Ketua Departemen Ilmu Perpustakaan sekaligus Dosen Wali Akademik, serta seluruh staf Pengajar/Dosen pada Program Studi Ilmu Perpustakaan, Program Magister Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, semoga benih pembelajaran yang telah ditanamkan akan terus tumbuh dan berkembang disetiap langkah kehidupan penulis; (4) Drs. Andy Bahruddin Malik dan Faridah Aryani, orang tua penulis yang dengan penuh ketulusan, keikhlasan dan kesabaran dalam mendidik penulis sedari kecil hingga saat ini, serta untuk adinda tercinta Umayra, Lita dan Adam; (5) Fadhilatul Hamdani dan Keluarga yang telah memberikan motivasi dan inspirasi dalam penulisan tesis ini; (6) Jiper s Magister UI angkatan Sungguh berteman dan bersahabat dengan kalian telah menggoreskan ukiran kehidupan yang terpatri dalam hati dan telah memberikan warna bagi kehidupan penulis, semoga pertemanan dan persahabatan kita dalam menimba ilmu tidak berakhir di sini; v
6 (7) Alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Anak Kosan Ciputat), bersahabat dengan kalian telah membuka mata dan hati penulis akan pentingnya sebuah pendidikan dan kebersamaan. Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu. Depok, Juli 2011 Penulis vi
7 HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Yasser Arafat NPM : Program Studi : S-2 Ilmu Perpustakaan Departemen : Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fakultas : Ilmu Pengetahuan Budaya Jenis karya : Tesis demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Analisis Bagan Klasifikasi Islam, beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini berhak menyimpan, mengalihmedia/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Depok Pada tanggal : 22 Juni 2011 Yang menyatakan, (Yasser Arafat) vii
8 ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Yasser Arafat : S-2 Ilmu Perpustakaan : Analisis Bagan Klasifikasi Islam Tesis ini menganalisis subjek Islam dalam berbagai bagan klasifikasi yaitu SKI Depag tahun 2003, DDC edisi 22, dan IOCS Ziauddin Sardar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan taksonomi ilmu pengetahuan Islam antara SKI Depag dengan bagan Klasifikasi Islam DDC; SKI Depag dengan Islam: Outline of a Classification Scheme; Bagan Klasifikasi Islam DDC dengan Islam: Outline of a Classification Scheme; dan menganalisis ketiga bagan tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian komparatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui perbedaan penggunaan notasi dasar, redakasi faset, pembagian cabang ilmu pengetahuan Islam ke dalam kelas utama, pengelompokan kelas, dan tata urut faset pada ketiga bagan tersebut. Terdapat persamaan, yaitu mempunyai perhatian terhadap keilmuan Islam. Selain itu, terdapat kelebihan dan kelemahan pada ketiga bagan klasifikasi Islam tersebut. Kata kunci: Klasifikasi Islam, Islam, DDC. viii
9 ABSTRACT Name Study Program Title : Yasser Arafat : Magister Library Science : Classification Sheme Analysis of Islam This research analyzed subject of Islam in a variety of classification scheme, this is System Classification of Islam Departement of Religion (2003), DDC in 22 th edition, and IOCS (Ziaudin Sardar). The research purpose is to know taxonomy camparison from Islamic Science between Sytem Classification of Islam Ministry of Religion with Islamic Scheme of DDC in 22 th edition, Sytem Classification of Islam Ministry of Religion dengan Islam: Outline of a Classification Scheme, Islamic Scheme of DDC in 22 th edition between Islam: Outline of a Classification Scheme, and analized three of scheme. This research use quantitative approach with comparative research. Based of research was known the diffrences of basic notation, facet editorial, distribution the branch of Islamic Science in Main Class, grouping of class, fequential order of facet of the three scheme. The are is have attention to Islamic Knowledge. Further more, there are surplus and minus at three scheme of Islam Classification. Key word: Islam Classification, Islam, DDC.. ix
10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME... ii SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv KATA PENGANTAR... v LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... vii ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Batasan Penelitan TINJAUAN PUSTAKA Organisasi informasi di perpustakaan Pengatalogan Deskriptif Pengatalogan Subjek Pengertian Klasifikasi Tujuan Klasifikasi Manfaat Klasifikasi Bagan Klasifikasi Agama Islam dalam Bagan Klasifikasi Islam DDC Islam Outline of a Classification Scheme (Ziauddin Sardar) Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam di Indonesia Ilmu Pengetahuan Islam Pengertian Sumber Hukum Islam Pilar-Pilar Islam Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam x
11 3. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian Teknik Analisa Data Interpretasi Data dan Kesimpulan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perbandingan Bagan Klasifikasi Islam Perbandingan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam dengan Bagan Klasifikasi Islam DDC Perbandingan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam dengan Islam: Outline of a Classification Scheme Perbandingan Bagan Klasifikasi Islam DDC dengan Islam: Outline of a Classification Scheme Analisis Bagan Klasifikasi Islam Analsis Bagan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam Analisis Bagan Klasifikasi Islam DDC Analisis Islam: Outline of a Classification Scheme PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA xi
12 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Formulir Isian 30 Tabel 4.1 Perbandingan Bagan SKI Depag dengan Bagan Klasifikasi Islam DDC 32 Tabel 4.2 Perbandingan Faset Al-Qur an SKI Depag dengan Bagan Klasifikasi Islam DDC 34 Tabel 4.3 Perbandingan Faset Hadis SKI Depag dengan Bagan Klasifikasi Islam DDC 35 Tabel 4.4 Perbandingan Faset Aqaid dan Ilmu Kalam SKI Depag dengan Bagan Klasifikasi Islam DDC 37 Tabel 4.5 Perbandingan Faset Ibadah Islam SKI Depag dengan Bagan Klasifikasi Islam DDC 38 Tabel 4.6 Perbandingan Faset Sekte dan Gerakan Pembaharuan dalam Islam SKI Depag dengan Bagan Klasifikasi Islam DDC 40 Tabel 4.7 Perbandingan bagan SKI Depag dengan Islam: Outline of a Classification Scheme 41 Tabel 4.8 Perbandingan Faset Islam (Umum) dengan Islam: Outline of a Classification Scheme 43 Tabel 4.9 Perbandingan Faset Al-Qur an dalam SKI Depag dengan Islam: Outline of a Classification Scheme 43 Tabel 4.10 Perbandingan Faset Hadis SKI Depag dengan Islam: Outline of a Classification Scheme 45 Tabel 4.11 Perbandingan Faset Aqaid dan Ilmu Kalam dengan Islam: Outline of a Classification Scheme 46 Tabel 4.12 Perbandingan Faset Filsafat SKI Depag dengan Islam: Outline of a Classification Scheme 47 Tabel 4.13 Perbandingan Faset Ibadah SKI Depag dengan Islam: Outline of a Classification Scheme 48 Tabel 4.14 Perbandingan bagan DDC dengan Islam: Outline of a Classification Scheme 50 Tabel 4.15 Perbandingan Faset Al-Qur an Bagan Klasifikasi Islam DDC dengan Islam: Outline of a Classification Scheme 51 Tabel 4.16 Perbandingan Faset Hadis Bagan Klasifikasi Islam DDC dengan Islam: Outline of a Classification Scheme 52 Tabel 4.17 Perbandingan Faset Akidah Bagan Klasifikasi Islam DDC dengan Islam: Outline of a Classification Scheme 53 Tabel 4.18 Perbandingan Faset Ibadah Bagan Klasifikasi Islam DDC dengan Islam: Outline of a Classification Scheme 54 xii
13 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Diagram Sistem Informasi... 6 xiii
14 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi utama setiap perpustakaan adalah menyediakan dan menyampaikan informasi yang terdapat dalam koleksinya kepada para pemakai (pemustaka) yang membutuhkannya (Somadikarta, 1981). Perpustakaan mengelola berbagai jenis koleksinya menurut tata urut tertentu sebelum disebarluaskan kepada pemustaka. Perlunya pengelolaan informasi di perpustakaan menurut Taylor (1999) adalah untuk temu kembali informasi. Rowley (1992) menyatakan bahwa kegiatan klasifikasi bahan pustaka merupakan bagian dari kegiatan katalogisasi yang bertujuan mempermudah sistem temu kembali informasi. Dalam kegiatan klasifikasi, setelah menganalisa ciri isi atau subjek suatu dokumen, selanjutnya adalah memberikan kode atau simbol untuk subjek tersebut. Lancaster (1975) menyebut kegiatan ini sebagai penerjemahan hasil analisis ke dalam bahasa indeks. Bahasa indeks dimaksud berupa notasi verbal atau hurufhuruf, angka-angka atau gabungan dari keduanya. Salah satu bahasa indeks yang digunakan untuk menerjemahkan hasil dari kegiatan analisis subjek adalah bagan atau skema klasifikasi. Bagan klasifikasi merupakan daftar atau kumpulan subjeksubjek ilmu pengetahuan yang dilengkapi dengan notasi. Terdapat banyak bagan klasifikasi yang digunakan untuk keperluan pengelompokan bahan pustaka di perpustakaan seperti Dewey Decimal Classification (DDC), Universal Decimal Classification (UDC), Colon Classification (CC), Library of Congress Classification (LCC) dan lain sebagainya. Bagan klasifikasi tersebut merupakan bagan umum yang mencakup berbagai subjek atau beragam disiplin ilmu. Dari berbagai bagan klasifikasi tersebut, terdapat dua bagan klasifikasi paling banyak digunakan di dunia yaitu DDC dan UDC. DDC merupakan bagan klasifikasi hirarki yang menganut prinsip desimal dalam pengelompokan ilmu pengetahuan. Sedangkan, UDC merupakan adaptasi dari DDC, karena pembagian kelas utama UDC tidak jauh berbeda dengan DDC (Sulistiyo-Basuki, 1991). UDC
15 2 merupakan bagan klasifikasi umum yang mencakup seluruh cabang ilmu pengetahuan. Kedua bagan klasifikasi tersebut menggunakan penomoran dengan menggunakan prinsip desimal dengan menggunakan angka Arab untuk mengembangkan notasinya dan membagi seluruh bidang pengetahuan ke dalam sepuluh bagian. Akan tetapi kedua bagan klasifikasi tersebut mempunyai keterbatasan dalam subjek keislaman dan hanya menempatkan subjek keislaman pada seksi 297. Minimnya cakupan subjek dalam bidang ilmu-ilmu Islam juga diakui oleh banyak ahli. Sayers (1967) dalam Manual Classification for Librarian menyatakan bahwa bagan klasifikasi DDC merupakan pencerminan agama Kristen, sehingga arahnya lebih ke Kristiani sentris. Ahmad Tahriri Iraqi juga menyatakan bahwa DDC tidak menjelaskan cukup detail terkait dengan dunia Islam, pengelompokan subjek banyak yang tidak sesuai dengan tradisi Islam dan banyak subjek-subjek keislaman yang penting tidak terakomodir (Arianto, 2006). Pembagian porsi notasi yang kurang seimbang bagi subjek-subjek yang tercakup di dalam DDC disadari oleh Dewey. Adanya kenyataan tersebut di atas, dan terbatasnya cakupan subjek dari DDC, kemudian memberikan optional terutama kepada agama-agama selain Kristen untuk mengembangkan atau membuat perluasan notasi untuk kebutuhan setempat. Hal ini dapat dilihat dalam bagian pengantar (Introduction) DDC edisi ke 22. Dengan kenyataan tersebut, berbagai upaya adaptasi dan perluasan sistem klasifikasi Islam menurut sistem DDC di Indonesia telah beberapa kali diadakan. Menurut Kailani, (1999) Sebagai pionir dalam hal ini adalah Badan Wakaf Islam Yogyakarta yang mengadakan perluasan notasi 297 DDC edisi 15 pada tahun 1958, sehingga menghasilkan Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Agama Islam: Perluasan notasi 297 DDC. Hal yang sama juga dilakukan oleh Panitia Tahun Buku Internasional Indonesia 1972 yang mengadakan adaptasi dan perluasan DDC edisi 18 dan menghasilkan Klasifikasi Islam: Perluasan dan Penyesuaian Notasi 297 DDC (1973). Ada juga yang menggunakan Library Classification Schedule on Islam and Related Subjects (1974) dari Indian Institute of Islamic Studies dan Perluasan DDC karya Mahmud Sheniti dan Dr. Ahmad Kabish dari Mesir (1975), sedangkan Pusat Perpustakaan
16 3 Islam Indonesia menerbitkan Klasifikasi Islam: Adaptasi Klasifikasi Persepuluh Dewey dan Perluasan 297 (1985). Pada tahun 1979, Ziauddin Sardar membuat sebuah bagan klasifikasi Islam yang berjudul Islam: Outline of a classification scheme yang merupakan salah satu upaya untuk menghasilkan bagan klasifikasi Islam yang berpedoman dari Ranganathan s Colon Classification (Sardar, 1979). Bagan tersebut membagi kelas utama ke dalam enam belas kelas utama dan notasi yang digunakan adalah huruf. Selain itu, bagan ini dibuat sebagai acuan pustakawan muslim dalam melakukan pengindeksan subjek bahan pustaka keislaman. Di Indonesia, dalam rangka penyeragaman pedoman klasifikasi Islam, Departemen Agama (Kemenag) telah mengadakan penerbitan Daftar Tajuk Subjek Islam dan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam tahun Demikian juga, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menerbitkan pedoman klasifikasi Islam dengan judul Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan Notasi 297 Dewey Decimal Classification (DDC) pada tahun Dari berbagai bagan klasifikasi tersebut, bagan klasifikasi Islam seperti DDC, Islam Outline of a Classification Scheme, Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan Notasi 297 DDC dan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam mempunyai notasi dan taksonomi ilmu pengetahuan keislaman yang berbeda. Sebagai ilustrasi, dalam DDC faset Al-Qur an, Hadis, Hukum agama dan tata cara serta keputusannya (fikih) dan faset cerita legenda, parabel, pepatah, anekdot untuk pendidikan keagamaan dikelompokan dalam satu kelas, yaitu kelas sumber-sumber Islam. Sedangkan pada bagan Islam Outline of a Classification Scheme, bagan Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam dan bagan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan Notasi 297 DDC, faset-faset tersebut dikelompokan pada kelas yang berbeda yaitu berdasarkan cabang ilmu dan ilmu-ilmu yang berkaitan, misalnya Al-qur an dan ilmu yang berkaitan, Hadis dan Ilmu yang berkaitan, dan Fikih. Contoh lainnya adalah faset Teks Arab, dalam bagan klasifikasi Islam DDC dan Islam Outline of
17 4 a Classification Scheme faset tersebut menjadi sub bagian faset Al-Qur an. Sedangkan pada bagan Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam dan bagan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan Notasi 297 DDC faset tersebut tidak ada, karena Al-Qur an sudah pasti dalam tulisan dan bahasa Arab sebagaimana dijelaskan dalam surat Q.S Az-Zukhruf ayat 3 dan Q.S Yusuf ayat 2. Dengan melihat latar belakang tersebut di atas, dimana terdapat optional dari DDC untuk pengembangan subjek keislaman sebagai upaya pemenuhan kebutuhan setempat, sehingga melahirkan berbagai jenis bagan klasifikasi Islam yang mempunyai notasi dan taksonomi ilmu pengetahuan Islam yang berbeda. Hasil pengembangan bagan klasifikasi Islam yang dilakukan oleh Ziauddin Sardar, Departemen Agama (Kementrian Agama), dan Perpustakaan Nasional menarik untuk diteliti dengan menggunakan studi komparatif. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana taksonomi ilmu pengetahuan Islam dalam bagan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam (Kemenag), Sistem klasifikasi Islam DDC, dan Islam: outline of a classification Scheme (Ziauddin Sardar)?? 1.3 Tujuan Penelitian a. Membandingkan taksonomi ilmu pengetahuan Islam bagan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam dengan bagan klasifikasi Islam DDC. b. Membandingkan taksonomi ilmu pengetahuan Islam dalam bagan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam dengan Islam: Outline of a Classification Scheme (Ziauddin Sardar). c. Membandingkan taksonomi ilmu pengetahuan Islam dalam bagan klasifikasi Islam DDC dengan Islam: Outline of a Classification Scheme (Ziauddin Sardar).
18 5 d. Menganalisa bagan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam (Kemenag), Sistem klasifikasi Islam DDC, dan Islam: Outline of a Classification Scheme (Ziauddin Sardar). 1.4 Manfaat Penelitan Hasil penelitian ini diharapkan: a. Mengetahui perbandingan taksonomi ilmu pengetahuan Islam yang terakomodir dalam bagan klasifikasi Islam Kementerian Agama, DDC, dan Ziauddin Sardar. b. Sebagai bahan masukan untuk pengembangan bagan klasifikasi khususnya yang berkaitan dengan subjek keislaman baik nasional maupun internasional. c. Menambah khazanah intelektual dibidang perpustakaan khususnya yang terkait dengan bagan klasifikasi Islam. d. Penelitian ini dapat menjadi pijakan penelitian lanjutan, tentang bagan klasifikasi Islam. 1.5 Batasan Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bagan klasifikasi yang mengakomodir taksonomi ilmu pengetahuan Islam. Bagan klasifikasi tersebut adalah Dewey Decimal Classification (DDC) edisi 22 tahun 2003, Islam: Outline of a Classification Scheme (Ziauddin Sardar) tahun 1979, dan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam (Kementerian Agama R.I.) tahun 2003.
19 6 BAB 2 TIJAUAN PUSTAKA 2.1 Organisasi Informasi di Perpustakaan Menurut Lancaster (1975), sebagai salah satu unit informasi, perpustakaan berfungsi sebagai interface atau penghubung antara sumber-sumber informasi dengan masyarakat pemakai. Dalam menjalankan fungsi tersebut, perpustakaan mempunyai tiga tugas pokok, yaitu akuisisi (acquisition), organisasi (organization), dan distribusi (distribution) terhadap informasi. Tugas akuisisi berkenaan dengan penyediaan berbagai sumber informasi yang diperlukan masyarakat, tugas organisasi berkaitan dengan pengelolaan sumber-sumber informasi agar dapat ditemukan kembali oleh pemakai pada saat diperlukan secara cepat dan mudah, dan tugas distribusi berhubungan dengan penyebarluasan atau pemberian layanan informasi kepada masyarakat. Kegiatan pengorganisasian informasi tersebut di atas merupakan bagian penting dari tugas suatu lembaga informasi, termasuk perpustakaan. Di perpustakaan, sumber-sumber informasi yang masuk akan dikelola menurut ketentuan tertentu agar mudah dan cepat pada saat diperlukan. Dalam kerangka pengorganisasian informasi, Doyle (1976) melukiskan kegiatan atau proses transfer informasi pada suatu unit informasi termasuk di dalamnya adalah perpustakaan dalam suatu diagram sebagai berikut: Masukan: Karakteristik & Organisasi Keluaran: Mencocokan & penyampaian Susunan Koleksi Bahan Pustaka Pengindeksan Temu Kembali Pengguna Katalog Gambar 1.1 Diagram Sistem Informasi
20 7 Dalam diagram Doyle tersebut, memberikan garis besar sistem informasi sederhana, serta menunjukkan komponen sistem informasi yang sama pada semua lembaga simpan dan temu kembali informasi. Komponen sistem informasi tesebut adalah bahan pustaka, susunan koleksi, katalog dan pengguna. Katalog merupakan hasil dari kegiatan pengatalogan. Dalam pengatalogan terdapat dua kegiatan utama yaitu pengatalogan deskriptif dan pengatalogan subjek Pengatalogan Deskriptif Pengatalogan deskriptif merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri fisik suatu bahan pustaka (dokumen). Hasil indentifikasi dokumen ini disebut dengan istilah deskripsi bibliografi yang memberikan sajian ringkas untuk membedakan satu bahan pustaka dari bahan pustaka lain. Dalam pengatalogan deskriptif ditentukan tajuk entri sebagai akses untuk pembuatan bibliografis bahan pustaka tersebut. Terdapat dua jenis tajuk dalam pengatalogan deskriptif yaitu tajuk entri utama (TEU) dan tajuk entri tambahan (TET). Pada umunya yang menjadi tajuk entri utama adalah sama degan pengarang yang bertanggung jawab terhadap isi intelektual atau artistik suatu karya, sedangkan tajuk entri tambahan adalah tajuk entri yang merupakan tambahan pada tajuk entri utama dalam suatu katalog. Tajuk entri tambahan biasanya judul dan subjek dari bahan pustaka. Dalam melakukan kegiatan pengatalogan deskriptif, yang perlu diperhatikan adalah keseragaman dan ketaatasasan. Oleh karena itu diperlukan peraturan standar sebagai pedoman dalam pengatalogan tersebut antara lain adalah Anglo American Cataloging Rules (AACR) Pengatalogan Subjek Pengatalogan subjek merupakan kegiatan melakukan identifikasi tentang subjek atau pokok persoalan yang dibahas dalam suatu bahan pustaka. Dalam hal ini klasifikasi merupakan bagian dari kegiatan pengindeksan subjek yang menghasilkan notasi atau nomor kelas sebagai deskripsi indeks.
21 8 Menurut Rowley (1992), kegiatan yang dilakukan dalam proses klasifikasi meliputi tiga tahap kegiatan, yaitu kegiatan pengenalan (familiarization), penguraian (analysis), penerjemahan (translation). Familiarization Analysis Translation Dalam tahap pengenalan, pengindeks berusaha mengetahui isi dokumen melalui kata-kata yang terdapat di dalam dokumen, dan atau dari sumber-sumber lainnya di luar dokumen. Dalam hal ini pengindeks perlu meneliti isi dokumen, khususnya informasi yang terdapat pada judul, halaman isi (content page), tajuk bab (chapter heading), abstrak, kata pengantar, pembukaan dan keterangan lainnya. Pada tahap analisis pengindeks melakukan identifikasi konsep dalam dokumen yang dianggap mempunyai nilai dalam pengindeksan, dan menentukan tema utama dari suatu dokumen. Selanjutnya pada tahap penerjemahan, hasil analisis diterjemahkan ke dalam bahasa indeks dengan menggunakan bagan klasifikasi. Dua jenis kegiatan pertama sering disebut dengan analisis subjek (Somadikarta, 1998). Kegiatan analisis subjek dalam kegiatan klasifikasi dilakukan dengan mengenali seluruh isi dokumen atau konsep-konsep yang terdapat di dalam dokumen, dan menentukan subjek dokumen. Dalam kegiatan penerjemahan, hasil dari kegiatan analisis subjek kemudian diterjemahkan ke dalam suatu notasi dengan menggunakan alat bantu berupa bagan klasifikasi. 2.2 Pengertian Klasifikasi Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat atau mengerjakan kegiatan klasifikasi. Misalnya, di toko buku, kita akan melihat barang-barang dan buku-buku yang dijual dikelompokan menurut jenisnya, misalnya alat tulismenulis, perlengkapan kantor, perlengkapan sekolah, buku pelajaran dari tingkat TK (taman kanak-kanak) sampai tingkat Perguruan Tinggi. Pengelompokan ini dimaksudkan untuk penyesuaian keperluan pembeli. Dengan demikian pengertian klasifikasi secara umum adalah mengelompokkan benda, objek, gagasan berdasarkan ciri yang sama atau hampir bersamaan pada tempat yang sama atau
22 9 berdekatan atau sekaligus memisahkan dari jenis lainnya, dengan tujuan untuk memudahkan identifikasi. Disamping pengertian klasifikasi di atas, terdapat beberapa pengertian khusus dari klasifikasi yang dikemukakan oleh para ahli. Pengertian klasifikasi tersebut antara lain sebagai berikut: 1) Sulistyo Basuki (1991) mengatakan pengertian klasifikasi sebagai berikut: Klasifikasi adalah proses pengelompokan, artinya mengumpulkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas yang tidak sama.. 2) Lois Mai Chan, mengatakan (1994) klasifikasi adalah sebagai kegiatan pengorganisasian alam pengetahuan ke dalam susunan yang sistematis. 3) Ny. Hapasah L. Supriyanto (1990) mengatakan bahwa klasifikasi adalah mengelompokkan benda, objek, gagasan berdasarkan ciri yang sama atau hampir bersamaan pada tempat yang sama atau berdekatan atau sekaligus memisahkan dari jenis lainnya, dengan tujuan untuk memudahkan identifikasi. Dari ketiga pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi merupakan kegiatan untuk mengenali ciri suatu objek, dimana objek yang yang sama akan terkelompok dan letaknya berdekatan, sedangkan objek yang mempunyai ciri yang berbeda akan ditempatkan terpisah. Sebagai kegiatan pengelompokan benda atau objek, klasifikasi di perpustakaan digunakan untuk mengelompokkan dokumen atau bahan pustaka berdasarkan ciri tertentu. Pengelompokan bahan pustaka atau dokumen di perpustakaan pada dasarnya dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri fisik yang disebut sebagai klasifikasi artifisial, dan pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri isi atau subjek yang disebut dengan klasifikasi fundamental (Batjo, 1985). Diperpustakaan bentuk-bentuk klasifikasi tersebut sering dilakukan, akan tetapi biasanya klasifikasi fundamental merupakan kegiatan utama yang dilakukan dalam rangka pengorganisasian dokumen. Klasifikasi artifisial merupakan bentuk
23 10 klasifikasi tambahan karena tujuan tertentu. Adapun alat yang digunakan untuk melakukan klasifikasi disebut dengan bagan klasifikasi. Bagan klasifikasi seperti DDC, UDC, LC Classification, Colon Classification, dan lain-lain merupakan bagan yang digunakan oleh perpustakaan di dalam melakukan klasifikasi dokumen. Menurut Batjo (1985) di Indonesia, bagan klasifikasi yang banyak digunakan adalah UDC dan DDC. Menurut Batjo (1985) klasifikasi perpustakaan dapat didefinisikan sebagai pengelompokan bahan pustaka menurut jenis atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama atau hampir bersamaan dan sekaligus memisahkannya dari bahan pustaka lain berdasarkan tingkat perbedaannya. Dengan demikian kegiatan klasifikasi di perpustakaan ditujukan tidak semata-mata pengelompokan dokumen, akan tetapi juga dengan memperhatikan kepentingan pemakai, yaitu kemudahan akses terhadap informasi yang dimiliki oleh perpustakaan. Kebutuhan akan pentingnya klasifikasi di perpustakaan menurut Kumar (1996) dilatarbelakangi dengan adanya perkembangan koleksi dokumen yang terus bertambah. Agar koleksi dokumen dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemakai perlu diorganisasikan secara baik. Klasifikasi perpustakaan merupakan suatu teknik yang dapat membantu di dalam organisasi dokumen dan informasi agar para pemakai dapat dapat menggunakan sumber-sumber informasi tersebut secara efektif. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Akers (1954) yang menjelaskan bahwa alasan perlunya klasifikasi perpustakaan dimaksud agar koleksi (buku) perpustakaan mudah untuk digunakan Tujuan Klasifikasi Menurut Sulistyo Basuki (1991) tujuan klasifikasi adalah untuk temu kembali dokumen yang dimiliki perpustakaan. Bila dirinci lebih lanjut, tujuan klasifikasi perpustakaan adalah sebagai berikut: a. Menghasilkan urutan yang bermanfaat. b. Penempatan yang tepat. c. Penyusunan mekanis.
24 11 d. Tambahan dokumen baru. e. Penarikan dokumen dari rak. Sedangkan menurut Zen (2006), tujuan klasifikasi adalah sebagai berikut: a. Memudahkan penyimpanan. b. Memudahkan pencarian kembali. c. Menghemat tempat. d. Memudahkan pengawasan. e. Mudah melihat kesinambungan. f. Indah dipandang mata. Uraian tersebut memberikan gambaran bahwa kegiatan klasifikasi merupakan bagian dalam organisasi informasi yang bertujuan untuk mempermudah dalam temu kembali informasi secara cepat dan tepat Manfaat Klasifikasi Menurut Kailani (1993), Manfaat klasifikasi adalah sebagai berikut: a. Buku-buku yang sama atau mirip isinya akan terletak berdekatan; b. Memudahkan dalam mengadakan perimbangan koleksi yang dimiliki; c. Memudahkan dalam mengadakan penelusuran terhadap bahan pustaka menurut subjek; d. Memudahkan dalam pembuatan bibliografi menurut pokok masalah. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan klasifikasi dapat memberikan kemudahan bagi pustakawan maupun pemustaka. Bagi pustakawan kegiatan klasifikasi dapat mempermudah dalam melakukan pekerjaannya, sedangkan bagi pemustaka, dapat mempermudah dalam temu kembali informasi. 2.3 Bagan Klasifikasi Bagan klasifikasi merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh pengindeks untuk mengelompokkan dokumen atau informasi yang pada dasarnya merupakan susunan sistematis dari alam pengetahuan. Meskipun demikian, bagan klasifikasi yang digunakan di perpustakaan tidaklah semata-mata klasifikasi ilmu
25 12 pengetahuan, akan tetapi klasifikasi ilmu pengetahuan yang digunakan untuk keperluan praktis di dalam penyusunan dokumen dan pengorganisasiannya untuk kepentingan pemakai (Kumar, 1996). Secara teoritis, Gates (1994) mengemukakan bahwa bagan klasifikasi harus diorganisasikan dimana suatu bahan dari satu subjek dapat ditemukan pada satu tempat. Untuk itu para pakar ilmu pengetahuan (pustakawan) telah menciptakan berbagai bagan klasifikasi. Secara umum bagan klasifikasi dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu: a. Bagan klasifikasi umum, yaitu bagan klasifikasi yang mencakup seluruh subjek ilmu pengetahuan. Seperti, 1) Dewey Decimal Classification (DDC), dibuat oleh Melvil Dewey tahun 1876 di USA. 2) Expansive Classification (EC), dikenalkan oleh C.A. Cutter tahun 1893 di USA; 3) Universal Decimal Classification (UDC), dikenalkan oleh Paul Otlet dan Henri La Fontaine pada tahun 1896 di Belgia. 4) Library of Congress Classification (LCC), dibuat tahun 1902 dan digunakan di Library of Congress Amerika Serikat. Sistem ini menggunakan huruf dan angka sebagai notasinya, namun masih lebih dominan pemakaian huruf. 5) Subject Classification (SC), dibuat oleh J.D Brown pada tahun 1906 di Britain (Inggris). 6) Colon Classification (CC), dibuat pada tahun 1933 oleh S.R. Ranganathan dari India. Klasifikasi ini menggunakan sistem huruf tanpa angka. 7) Bibliographic Classification (BC), dikenalkan oleh H.E. Bliss di USA pada tahun ) Readers International Classification (RIC),dibuat oleh F. Ridy tahun 1961 di USA. 9) Telescopic Classification (TC), dibuat oleh Issaic tahun 1970 di USA. 10) Broad System of Ordering (BSO), dibuat oleh UNESCO pada tahun 1978 di USA.
26 13 b. Bagan klasifikasi khusus, yaitu bagan klasifikasi yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan perpustakaan yang memiliki koleksi tertentu. Seperti: 1) Islam: Outline of a Classification Scheme, dibuat oleh Ziauddin Sardar pada tahun ) The London Classification of Business Studies, dibuat oleh Vernon dan Lang pada tahun ) The CI SFB System: for use ini project information and related general information, dibuat oleh B. Agard Evans dan Egil Nicklin pada tahun ) Moys Classification Scheme for Law Books, dibuat oleh Elizabeth Moys pada tahun ) FIAF Classification Scheme for literature on film and television, dibuat oleh Michael Moulds pada tahun ) The Cheltenham Classification Scheme for Literature on film and Television, dibuat oleh Michael Moulds pada tahun 1980, dan lain sebagainya. c. Bagan klasifikasi Adaptasi, yaitu suatu bagan klasifikasi yang mengadopsi salah satu bagian dari bagan klasifikasi umum, baik kelas utama, divisi, seksi atau sub seksi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan setempat. Misalnya: 1) Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam, dibuat oleh Badan Litbang dan Pengembangan Lektur Keagamaan (Kementrian Agama) pada tahun ) Adaptasi dan Perluasan Notasi 297 Dewey Decimal Classification (DDC), dibuat oleh Perpustakaan Nasional pada tahun Menurut Berwick Sayers dalam buku An Introduction to Library Classification, dalam Kailani (1993) mengatakan bahwa bagan klasifikasi dapat dikatakan baik jika memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya: a. Bersifat universal
27 14 Suatu bagan klasifikasi yang baik bersifat universal, artinya meliputi seluruh bidang ilmu pengetahuan. Dengan demikian berbagai pihak dari berbagai disiplin keilmuan dapat menggunakan bagan klasifikasi tersebut. b. Terperinci Di samping universal, suatu bagan klasifikasi yang baik adalah terperinci dalam membagi-bagi bidang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, setiap subjek dapat memperoleh tempat secara sesuai aturan dalam bagan klasifikasi tersebut. c. Sistematis Susunan bagan klasifikasi yang baik menggunakan sistem tertentu agar mudah bagi pemakiannya. Sistematis berarti direkayasa dengan cara sedemikian rupa sehingga aturan itu menjadi mudah untuk digunakan. Misalnya, notasi yang bernomor kecil secara urut berjajar ke nomor yang lebih besar. d. Fleksibel Susunan bagan hendaknya fleksibel, karena ilmu pengetahuan itu senantiasa berkembang, dinamis, tidak statis. Dengan demikian, jika di dalam pengembangannya diketemukan subjek-subjek baru, hal itu dapat ditampung di dalam bagan yang sudah ada. e. Mempunyai notasi yang sederhana Notasi merupakan suatu simbol yang mewakili suatu subjek. Dalam bagan klasifikasi setiap subjek mempunyai simbol tertentu. Bagan klasifikasi yang baik menggunakan notasi yang sederhana dan mudah diingat. Diantara notasi yang mudah diingat adalah angka arab dan huruf latin. f. Mempunyai indeks Indeks merupakan suatu daftar kata atau istilah yang disusun secara sistematis, yang mengacu pada suatu tempat. Dalam indeks bagan klasifikasi yang dijadikan pedoman adalah klasifikasi. g. Mempunyai badan pengawas Suatu bagan klasifikasi yang baik mempunyai suatu badan yang bertugas memantau dan mengawasi perkembangan bagan klasifikasi sesuai perkembangan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, bangan klasifikasi tersebut selalu muktahir dan tidak ketinggalan zaman. Batjo (1985) mengemukakan bahwa suatu bagan klasifikasi dapat dinilai baik apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut: a. Mencakup seluruh bidang ilmu pengetahuan. b. Diakui oleh umum dan susunannya harus taat azas. c. Perinciannya harus dapat menampung hal-hal yang sekecil mungkin. d. Bersifat luwes, agar memungkinkan menampung hal-hal yang baru, tanpa merombak susunan klasifikasi. e. Memiliki notasi yang sederhana, dikenal umum dan luwes. f. Memiliki indeks yang lengkap. g. Ada badan yang mengawasi perkembangannnya.
28 15 Dari beberapa uraian tersebut bahwa di dalam proses klasifikasi, peranan bagan klasifikasi yang baik dapat membantu pada tercapainya proses klasifikasi yang tepat. Bagan klasifikasi di samping sifatnya yang fleksibel sehingga dapat akomodatif terhadap perkembangan suatu subjek, tetapi juga perlu adanya konsistensi terhadap pemakainya Agama Islam dalam Bagan Klasifikasi Islam DDC DDC membagi disiplin ilmu pengetahuan ke dalam sepuluh kelas utama, dan masing-masing kelas utama dibagi lagi menjadi sepuluh divisi. Agama Islam merupakan salah satu sub divisi dari divisi yang terdapat di kelas agama (200). Dalam bagan DDC pembagian kelas utama secara garis besar terlihat sebagai berikut: 200 Agama 210 Filsafat dan Teori Agama 220 Alkitab 230 Kristinitas Teologi Kristen 240 Teologi Moral dan devosi Kristen 250 Gereja Kristen lokal dan ordo agama Kristen 260 Teologi sosial dan eklestial Kristen 270 Aspek historis, geografis, manusia dari Kristinitas Sejarah Gereja 280 Denominasi & Sekte-sekte Kristen 290 Agama-agama lainnya Selanjutnya dalam kelas 290 (Agama-agama lain & Perbandingan Agama) terlihat pembagian sebagai berikut: 290 Agama-agama lainnya 293 Agama Germanik 294 Agama-agama asal India 295 Zoroastrianisme Mazdaisme, Parsiisme)
29 Judaisme 297 Islam, Babisme, Kepercayaan Bahai 299 Agama yang tidak terdapat di tempat lain Selanjutnya kelas 297 (Islam, Babisme, Kepercayaan Bahai) terlihat pembagiannya sebagai berikut: Sumber Agama Islam Teologi doktrin Islam (Aqaid dan ilmu Kalam); Islam disiplin sekuler; Islam dan sistem kepercayaan lain Ibadah Islam Sufisme (Mistik Alam) Etika Islam dan pengalaman, hidup dan praktik religius Pemimpin dan organisasi Islam Perlindungan dan perkembangan Islam Sekte dan gerakan pembaharuan Islam Babisme dan Bahai Dari bagan tersebut di atas dapat dilihat bahwa agama Islam merupakan sub divisi dari divisi agama lain (selain kristen) yang merupakan divisi dari kelas agama dan dikelompokan bersama Babisme dan Bahai Opsional DDC tentang agama lain di dunia Pada dua edisi yang lalu, para editor Dewey mengurangi kelas agama Kristen pada notasi 200 dan menyediakan tempat yang lebih luas bagi agamaagama lain di dunia. Dalam DDC 21, para editor menyediakan karya yang menyeluruh bagi agama Kristen dari notasi 200 ke notasi 230, menetapkan subdivisi standar untuk agama Kristen dari Untuk nomor-nomor yang khusus dimasukan kedalam notasi dan menyatukan subdivisi standar dari perbandingan agama dengan agama lain secara umum dalam notasi mereka juga merevisi dan memperluas daftar untuk Yahudi pada notasi 296 dan Islam pada notasi 297 (Mcllwaine, 2006).
30 17 Pada edisi terbaru DDC 22 terdiri dari perencanaan, penetapan dan perluasan skema dalam dua edisi. Perubahan penting pada tingkat ini adalah menetapkan kembali aspek-aspek agama tertentu dari notasi 291 ke notasi yang dahulu kosong pada DDC 21. Nomor-nomor dari notasi digunakan untuk topik umum dalam agama dan sebagai sumber untuk aspek agama tertentu pada notasi Perbaikan lainnya dalam edisi 22 termasuk perluasan untuk sumber kepercayaan bahai pada notasi , juga merivisi dan memperluas perkembangan notasi untuk agama-agama pemula diantara orang negro (Afrika) dan keturunanya. Pada notasi untuk agama-agama penduduk asli Amerika. Walaupun ada perubahan, kelas agama pada notasi 200 tetap lebih mengutamakan agama Kristen pada tiga angka awal. Saat ini, perubahan yang sangat signifikan pada kelas agama (200) adalah memberikan perlakuan khusus pada agama-agama yang lain, yang dimungkinkan sebagai solusi untuk menggunakan salah satu dari lima opsi dibawah ini: a. Opsi A: Kelaskan agama tersebut pada notasi , sumber-sumber agamanya pada notasi 220, karya-karya komprehensif dari agama tersebut dikelaskan pada notasi 200, untuk kasus ini kelaskan al-kitab dan agama Kristen pada notasi 298. b. Opsi B: Kelaskan ke dalam notasi 210 dan tambahkan dibelakang notasi dasar 21 dengan notasi dasar untuk kelas agama pada notasi sebagai contoh agama Hindu pada notasi 210, Mahabarata dengan notasi dalam hal ini kelaskan filsafat dan teori keagamaan pada notasi 200, subdivisinya pada notasi dari notasi , aspek khusus untuk perbandingan agama kelaskan pada notasi , subdivisi keagamaan kelaskan pada notasi c. Opsi C: Kelaskan ke dalam notasi 291 dan tambahkan dibelakang notasi 291, notasi yang mengikuti notasi dasar untuk agama pada kelas , sebagai contoh agama Hindu pada kelas 291, Mahabarata kelaskan pada notasi
31 18 d. Opsi D: Kelaskan pada notasi 298, karena notasi tersebut masih kosong. e. Opsi E: Letakkan huruf atau simbol didepannya sebagai contoh agama Hindu 2H0 (sebelumnya pada notasi 220) atau 29H (sebelumnya pada notasi 291 atau notasi 292) tambahkan notasi dasar sehingga diperoleh misalnya untuk 2H atau 29H notasi yang mengikuti notasi dasar, untuk agama itu pada notasi sebagai contoh shivaisme 2H5.13 atau 29H.513 (Dewey, 2003). Opsi A mengkosongkan nomor-nomor agama Kristen untuk digunakan oleh agama lain. Opsi B dan C memperlakukan secara khsusus kepada nomornomor yang lebih pendek dan sepadan untuk agama tertentu. Keduanya secara tegas mendapat notasi secara langsung dari bagan yang ditetapkan yaitu notasi 210 dan notasi 291 (yang merupakan notasi kosong pada DDC 22). Opsi D memperlakukan secara khusus kepada nomor-nomor yang lebih pendek dan sepadan untuk agama tertentu yang ditetapkan pada notasi 298, dimana notasi tersebut tidak ditetapkan secara permanen (tidak selalu digunakan). Opsi E memberikan perlakuan khsusus kepada nomor-nomor yang lebih pendek dan sepadan untuk agama tertentu. Opsi E juga menggunakan notasi pada bagan yang telah ditetapkan, tetapi memperkenalkan penggunaan notasi campuran. Masingmasing opsi mempunyai kesamaan masalah, dan mempunyai peluang yang sama bagi setiap agama untuk melakukan perluasan notasi Bidang Agama Islam dalam bagan Islam: Outline of a Classification Scheme (Ziauddin Sardar) Pada tahun 1979, Ziauddin Sardar telah menulis sebuah bagan klasifikasi Islam yang berjudul Islam: Outline of a classification scheme. Selanjutnya ia menyatakan bahwa tujuan pembuatan bagan klasifikasi Islam tersebut adalah untuk mendorong perdebatan dan diskusi bagan klasifikasi kontemporer tentang Islam serta membuat suatu model (Sardar, 1979). Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan Ziauddin Sardar untuk menghasilkan bagan
32 19 klasifikasi tentang Islam yang bersumber dari Ranganathan s Colon Classification. Selanjutnya, Sardar memaparkan masalah yang terkait dengan pengelompokan subjek tentang Islam dalam tiga klasifikasi yaitu DDC, UDC dan LC. Lebih jauh dia menyatakan bahwa masalah klasifikasi untuk para sarjana muslim tidak hanya bagaimana mengatur buku di rak, tetapi juga bagaimana mengorganisir pengetahuan sehingga dapat ditransfer secara sistematis ke generasi berikutnya. Sebagai solusi untuk masalah ini, Sardar merekomendasikan beberapa pemikiran. Pertama, pustakawan dan ilmuwan muslim membutuhkan bagan informasi umum untuk klasifikasi sumber daya Islam di seluruh dunia. Kedua, mereka juga membutuhkan bagan yang lebih khusus dalam bahasa lokal. Ketiga, bagan yang lebih baru akan membuka pemikiran baru untuk suatu penelitian. Prinsip pembagian kelas klasifikasi Islam ini dibagi berbeda dengan DDC dan UDC, karena kelas utama dikelompokan menjadi enam belas dan hanya mencakup bidang ilmu pengetahuan keislaman. Bagan klasifikasi Islam ini juga dilengkapi dengan tabel pembantu dan indeks relatif yang mempunyai fungsi yang sama dengan DDC dan UDC. Stuktur pembagian kelas klasifikasi Islam ini dikelompokan sebagai berikut: 1) Pre-Main Classes A Religion B Pre-Judaic Religion C Judaism D Christianity 2) Main Classes E Islam F The Qur an: Wahy G Hadith H Phophet Muhammad: The Seerah J Muslim Faith
33 20 K Philosophy L Ibadah M Politics N Law P Economics Q Education and Learning R History and People S Civilisation and Culture T The Ummah U Human Behavioural Characteristics V Contemporary Issues 3) Post-Classes W Minority View X Contemporary Philosophies Y Common Attributes 4) Auxiliary Schedules.1 Time.2 Geographical Subdivision.3 Language.4 Bibliographic Form Division (Sardar, 1979). Pembagian taksonomi keilmuan menurut Ziauddin Sardar yang dituangkan dalam bagan Islam: Outline of a Classification Scheme dalam sub faset Pre-Main Classes belum mengakomodir seluruh agama di dunia seperti agama Hindu, Budha dan sekte-sekte keagamaan. Hal ini dikarenakan Ziauddin Sardar berpedoman pada ajaran agama Islam, yaitu tentang uraian agama yang diturunkan oleh Allah SWT itu ada tiga, yaitu agama Yahudi, Nasrani dan Islam. Ketiga agama tersebut dikenal dengan istilah agama samawi, sebagaimana dijelaskan dalam Q.S Al-Baqarah ayat dan Q.S Al-Imran ayat 64.
34 Adaptasi dan Perluasan Bagan Klasifikasi DDC seksi Islam di Indonesia Klasifikasi Islam Adaptasi dan Perluasan Notasi 297 DDC (Perpustakaan Nasional RI) Klasifikasi Islam: adaptasi dan perluasan notasi 297 DDC dibuat dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Perpustakaan Nasional RI sebagai instansi Pembina yang bertanggung jawab menyediakan pedoman yang baku, standar dan taat azas untuk pengolahan semua jenis bahan pustaka, termasuk di dalamnya menyediakan pedoman klasifikasi untuk agama Islam. Selain itu, dibuatnya pedoman tersebut adalah untuk mengatasi kelemahan dan menyeragamkan penggunaan penggunaan bagan klasifikasi dibidang agama Islam di perpustakaan seluruh Indonesia, serta untuk memenuhi kebutuhan bangsa Indonesia yang mayoritas agama Islam (Kailani, 2008). Pedoman klasifikasi Islam pertama kali diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional adalah Klasifikasi Bahan Pustaka tentang Indonesia Menurut DDC oleh Soekarman dan J.N.B Tairas, diterbitkan pada tahun 1993 dan menggunakan notasi 2X0. Pada tahun 2005 Perpustakaan Nasional kembali menerbitkan pedoman klasifikasi Islam dengan judul Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan Notasi 297 Dewey Decimal Classification (DDC). Berbeda dengan edisi sebelumnya, notasi yang digunakan adalah 297. Penerbitan pedoman klasifikasi Islam tersebut dilatarbelakangi oleh perkembangan literatur bidang agama khususnya agama Islam cukup besar. Selain itu, dalam sistem klasifikasi persepuluhan Dewey (edisi 22), kelas agama Islam menempati seksi (297) yang kecil dan terbatas. Dalam berbagai kajian penggunaan klasifikasi persepuluhan Dewey bidang agama Islam notasinya dirasa kurang memadai, terbukti dari segi posisinya hanya menempati suatu seksi, struktur notasi kurang mencerminkan pengembangan ilmu bidang agama Islam maupun kelengkapan subjek. Pada tahun berikutnya, Perpustakaan Nasional menyusun kembali Daftar Tajuk Subjek Islam. Kedua pedoman ini menjadi produk yang dibakukan oleh Perpustakaan Nasional dan Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan diterbitkan pada tahun 2006 dengan judul Daftar Tajuk Subjek Islam dan Klasifikasi Islam:
35 22 Adaptasi dan Perluasan Notasi 297 Dewey Decimal Classification (Kailani, 2008). Penyusunan bagan klasifikasi Islam ini didasarkan pada struktur yang ada dalam DDC. Bagan ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu bagan yang memuat istilah-istilah subjek dalam bidang kajian Islam dengan disertai notasi dasar dari , tabel-tabel dan indeks untuk membantu pemakai dalam mencari notasi subjek. Dengan berdasarkan prinsip persepuluhan seperti DDC, dalam menyusun bagan klasifikasi, Namun bagan klasifikasi Islam ini membagi seksi menjadi sepuluh kelas sub seksi, dan dari sepuluh kelas sub seksi dibagi lagi menjadi sepuluh sub-sub seksi kelas, dan seterusnya. Sepuluh kelas seksi tersebut (Kailani, 2006) adalah sebagai berikut: 297 Islam Umum Al-Qur an dan Ilmu yang berkaitan Hadis dan ilmu yang berkaitan Aqaid dan ilmu yang berkaitan Fiqih Ahlak dan Tasawuf Sosial dan Budaya Filsafat dan perkembangan Aliran dan Sekte Sejarah Islam dan Biografi Penggunaan tabel dalam bagan klasifikasi Islam ini terdiri dari enam tabel, yaitu tabel subdivisi standar (tabel 1), tabel wilayah (tabel 2), tabel sub divisi kesusastraan (tabel 3), tabel sub divisi bahasa (tabel 4), tabel 5 etnik dan kelompok bangsa (tabel 5) dan tabel bahasa (tabel 6). Indeks di dalam bagan ini juga mengunakan indeks relatif, yaitu berusaha mengumpulan aspek-aspek subjek berkaitan Sistem klasifikasi Islam Adaptasi dan Perluasan Notasi DDC seksi Islam (Kementerian Agama) Disusun untuk mengakomodasi perkembangan subjek di bidang agama Islam. Sistem ini dikembangkan dari bagan klasifikasi DDC, khususnya untuk
36 23 agama Islam. Oleh karena itu dinamakan Sistem Klasifikasi Islam: Adaptasi dan Perluasan DDC seksi Islam. Sistem ini dikembangkan oleh Badan Litbang Departemen Agama. Penerbitan sistem klasifikasi Islam ini dilakukan setelah beberapa kajian mendalam melalui serangkaian pertemuan antar perpustakaan seperti perpustakaan IAIN di seluruh Indonesia, Perpustakaan Nasional, dan perpustakaan PDII-LIPI. Sistem klasifikasi Islam yang menggunakan notasi dasar 2X0 telah ditetapkan atau disahkan penggunaannya melalui surat keputusan bersama antara Menteri Agama Dan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI tahun 1987, yaitu nomor 159 tahun 1987 dan nomor 0543 C/U/1987. Kalangan pengguna sistem ini adalah perpustakaan-perpustakaan IAIN, STAIN, Madrasah, Perpustakaan Masjid, dan perpustakaan Islam lainnya (Kailani, 2003). Perluasan DDC seksi Islam tersebut dilatarbelakangi oleh minimnya atau terbatasnya cakupan subjek terutama bidang Islam yang terdapat dalam bagan klasifikasi DDC yang ada, sementara jumlah literatur Islam terus berkembang. Sebagai suatu bagan klasifikasi yang bersifat universal, DDC mencakup seluruh subjek-subjek ilmu pengetahuan termasuk di dalamnya subjek-subjek yang berkaitan dengan agama Islam. Meskipun demikian tidak semua subjek yang tercakup di dalam DDC mendapatkan porsi yang sama. Beberapa subjek mempunyai porsi yang luas, sebaliknya subjek lainnya mendapat porsi yang terbatas. Salah satu subjek yang mendapat porsi notasi yang terbatas adalah bidang agama Islam. Adanya kenyataan tersebut di atas, dan kesadaran akan terbatasnya cakupan subjek dari DDC ini, kemudian memunculkan alternatif untuk memberikan optional terutama kepada kepada agama-agama selain Kristen untuk mengembangkan atau membuat perluasan notasi untuk keperluan setempat. Melalui serangkaian pertemuan dengan melibatkan berbagai kalangan baik para pustakawan, akademisi dan para ahli di bidang agama Islam dibentuklah suatu tim yang bertugas menyusun bagan klasifikasi Islam. TIM ini kemudian menghasilkan suatu draf yang berjudul Sistem klasifikasi Islam: adaptasi dan perluasan DDC seksi Islam, dengan mengambil notasi dasar 297 yang
UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA PROSES PENINGKATAN MINAT BACA MELALUI PEMBERIAN PENGHARGAAN: STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN MADRASAH PEMBANGUNAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH SKRIPSI RISNA PRIDAJUMIGA 0705130508 FAKULTAS
Lebih terperinciDisusun Oleh : Mulyati
Disusun Oleh : Mulyati Kegiatan pengolahan bahan pustaka dapat dibagi menjadi tiga kelompok 1. Pra-Katalog Merupakan awal dari kegiatan pengolahan bahan pustaka. Pra-katalog ini meliputi pengadaaan bahan
Lebih terperinci2.2 Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan Katalog Semua perpustakaan mempunyai tujuan agar koleksi yang dimiliki
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Katalog Pengatalogan ( cataloging ) berasal dari kata katalog yang berarti suatu daftar bahan pustaka yang dimiliki oleh sebuah perpustakaan yang disusun secara sistematis,
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA TRANSFER ARSIP DINAMIS INAKTIF : STUDI KASUS DI PUSTAKA BOGOR SKRIPSI HUTAMI DEWI
UNIVERSITAS INDONESIA TRANSFER ARSIP DINAMIS INAKTIF : STUDI KASUS DI PUSTAKA BOGOR SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Humaniora HUTAMI DEWI 0705130257 FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Perpustakaan mempunyai
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN KETERSEDIAAN KOLEKSI BAHAN AJAR STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN KETERSEDIAAN KOLEKSI BAHAN AJAR STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU TESIS RASDANELIS NPM 0706306996 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA
Lebih terperinciMENGGUNAKAN DDC. Oleh: Fiqru Mafar
MENGGUNAKAN DDC Oleh: Fiqru Mafar Skema umum Klasifikasi Schedules Notasi Index Number building Schedules Skema pengelompokan berdasarkan nomor urut tertentu, mulai dari yang paling umum ke yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan dunia perpustakaan dari segi data dan dokumen yang disimpan di perpustakaan, dimulai dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Katalog Perpustakaan sangat memerlukan katalog guna untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu
Lebih terperinciKLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA
KLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA Makalah ini disampaikan pada pelatihan pustakawan di SDN Mangliawan II Pakis Malang Tanggal 26 November 2011 OLEH : SETIAWAN, S.Sos (Pustakawan Pertama) UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu unsur pendukung akademik penting yang tidak dapat terlepas dari kegiatan mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan pendidikan,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.
digilib.uns.ac.id 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perpustakaan Perpustakaan ialah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA SILABUS PENGAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING DI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA SILABUS PENGAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING DI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA TESIS LUCIA TYAGITA RANI CAESARA NPM 0706307102 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI
Lebih terperinciKompetensi Pustakawan Pengolahan. Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Qudussisara Perpustakaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Perpustakaan adalah tempat menyimpan informasi baik tercetak maupun non-cetak. Perpustakaan juga sebagai sarana pembelajaran menemukan sumber daya
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA KETRAMPILAN INSTRUKTUR MATERI INFORMATION LITERACY (IL): Studi Kasus Program Orientasi Belajar Mahasiswa (OBM) Universitas Indonesia TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN KEBUTUHAN TELLER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ANTRIAN PADA PT. BANK XYZ (STUDI EMPIRIK CABANG UTAMA) TESIS
ANALISIS PERHITUNGAN KEBUTUHAN TELLER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ANTRIAN PADA PT. BANK XYZ (STUDI EMPIRIK CABANG UTAMA) TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S2 JUSTINA SUSILONINGSIH
Lebih terperinciPOSISI SISWA SEBAGAI SUBJEK DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL: TELAAH KRITIS DALAM KERANGKA FILSAFAT PENDIDIKAN PAULO FREIRE SKRIPSI ANDI SETYAWAN
i POSISI SISWA SEBAGAI SUBJEK DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL: TELAAH KRITIS DALAM KERANGKA FILSAFAT PENDIDIKAN PAULO FREIRE SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana humaniora
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi negeri atau swasta. Menurut Fahmi (2009:1) Perpustakaan perguruan tinggi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang ada di perguruan tinggi negeri atau swasta. Menurut Fahmi (2009:1) Perpustakaan perguruan
Lebih terperinciDEWEY DECIMAL CLASSIFICATION. Apabila Kita pergi ke sebuah perpustakaan, kemudian kita mencari buku yang
DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION Apabila Kita pergi ke sebuah perpustakaan, kemudian kita mencari buku yang kita perlukan pada sebuah sistem catalog computer yang tersedia, setelah memasukkan judul buku dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Alvin Toffler dalam bukunya yang berjudul The Third Wave menyebutkan bahwa ada tiga era di dalam dunia ini, pertama era pertanian, kedua era industri dan terakhir
Lebih terperinciKATALOGISASI DAN KLASIFIKASI
KATALOGISASI DAN KLASIFIKASI Peranannya dalam sistem temu kembali informasi information retrieval system pada Perguruan Tinggi Disampaikan Workshop "Katalogisasi" yang dilaksanakan oleh HMD D3 Ilmu Perpustakaan
Lebih terperinciTESIS MERRY MAGDALENA UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN JAKARTA DESEMBER 2008
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN INVESTASI AKTIVA TETAP PADA PERUSAHAAN YANG DIKELOMPOKAN DALAM FINANCIALLY CONSTRAINED STUDI KASUS: INDUSTRI MANUFAKTUR TESIS MERRY MAGDALENA 0606145233 UNIVERSITAS
Lebih terperinciTESIS. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Ilmu Hukum
PENGUJIAN MATERIIL PERATURAN DESA (Kajian Normatif - Yuridis Terhadap Undang-Undang No. 10 Th. 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan) TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN PERIODE SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE RASIO KEUANGAN PERIODE 2005-2008 SKRIPSI MARCELLA 0706212983 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
Lebih terperinciOleh Nia Hastari Doddy Rusmono Dini Suhardini
HUBUNGAN PERSEPSI PEMUSTAKA TENTANG SISTEM KLASIFIKASI DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION (DDC) DENGAN PEMANFAATAN SISTEM TELUSUR ELEKTRONIK DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI PARIWISATA BANDUNG Oleh Nia Hastari
Lebih terperinciANALISIS KOMPETENSI PEGAWAI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI MAHKAMAH KONSTITUSI TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS KOMPETENSI PEGAWAI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI MAHKAMAH KONSTITUSI TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains (M.Si) dalam
Lebih terperinciLAPORAN KERJA KULIAH PERPUSTAKAAN PROSES PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BUKU DI PERRPUSTAKAAN SMA NEGERI KEBAKKRAMAT
digilib.uns.ac.id LAPORAN KERJA KULIAH PERPUSTAKAAN PROSES PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BUKU DI PERRPUSTAKAAN SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Disusun Oleh : ARDAN CAHYA PRASTIKA D1811012 Diajukan Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA PETA KOMPETENSI DAN ANALISIS KEBUTUHAN PELATIHAN BAGI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL DI DKI JAKARTA TESIS INE RAHMAWATI 0806441314 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU
Lebih terperinciTANGGAPAN PUSTAKAWAN DAN PENGGUNA TERHADAP CD PERMAINAN UNTUK MENJADI KOLEKSI PERPUSTAKAAN SD CHARITAS SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA TANGGAPAN PUSTAKAWAN DAN PENGGUNA TERHADAP CD PERMAINAN UNTUK MENJADI KOLEKSI PERPUSTAKAAN SD CHARITAS SKRIPSI STEVANUS YULYANTO 0705130575 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA TESIS FAKULTAS EKONOMI MAGISTER PERENCANAAN DAN KEBIJAKAN PUBLIK EKONOMI PERENCANAAN KOTA & DAERAH JAKARTA JULI 2010
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS KEBERADAAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) BANTAR GEBANG BEKASI TESIS MARTHIN HADI JULIANSAH 0706181725 FAKULTAS EKONOMI MAGISTER PERENCANAAN DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Lebih terperinciAACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka
AACR2Revisi 2002 pemuktahiran 2005 Suharyanto Pustakawan pada Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka PENDAHULUAN Anglo-American Cataloguing Rules (selanjutnya disingkat AACR) merupakan
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelengkapan Imunisasi pada Anak Usia 12-23 Bulan di Jawa Barat dan Jawa Tengah Tahun 2007 (Analisis Data Sekunder Survei Demografi dan Kesehatan
Lebih terperinciDATABASE PERPUSTAKAAN
DATABASE PERPUSTAKAAN Oleh : Ubudiyah Setiawati PENDAHULUAN Perpustakaan perguruan tinggi bagian dari fasilitas yang sifatnya terbuka bagi civitas akademik, bahkan perpustakaan yang berstatus sebagai perpustakaan
Lebih terperinciTEMU KEMBALI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SUMBAR
TEMU KEMBALI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN STKIP PGRI SUMBAR Fandi Ahmad 1, Ardoni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang email: fandiahmad882@yahoo.com.
Lebih terperinciTESIS. Oleh : NOVIE SOEGIHARTI NPM
KAJIAN HEGEMONI GRAMSCI TENTANG REAKSI SOSIAL FORMAL TERHADAP KEBEBASAN BERAGAMA DAN BERKEYAKINAN DI INDONESIA (Studi Kasus SKB Tiga Menteri tentang Pelarangan Ahmadiyah) TESIS Oleh : NOVIE SOEGIHARTI
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN HUKUM BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL T E S I S
UNIVERSITAS INDONESIA KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN HUKUM BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL T E S I S IRA YUSTISIA SMARAYONI 0706186120 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI
Lebih terperinciEVALUASI DAN ANALISIS KONSEKUENSI ALAT PEMADAM API RINGAN DI GEDUNG A FKM UI TAHUN 2009 DENGAN METODE EVENT TREE ANALYSIS SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA EVALUASI DAN ANALISIS KONSEKUENSI ALAT PEMADAM API RINGAN DI GEDUNG A FKM UI TAHUN 2009 DENGAN METODE EVENT TREE ANALYSIS SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA PEMANFAATAN RESENSI BUKU DARI MEDIA MASSA DALAM PENGADAAN KOLEKSI: STUDI KASUS DI PUSAT DATA HARIAN UMUM REPUBLIKA DAN PUSAT DATA DAN INFORMASI KANTOR BERITA NASIONAL ANTARA SKRIPSI
Lebih terperinciANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE
ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE 2009-2010 Rochani Nani Rahayu 1 dan Tupan 2 1 Pustakawan Madya PDII-LIPI 2 Pustakawan Madya PDII-LIPI *Korespondensi: nanipdii@yahoo.com ABSTRACT This study
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA BLANKON: SEBUAH STUDI KASUS PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BEBAS
UNIVERSITAS INDONESIA BLANKON: SEBUAH STUDI KASUS PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK BEBAS SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana DOMINIKUS RANDY 1203000382 FAKULTAS ILMU KOMPUTER
Lebih terperinciPERAN PERPUSTAKAAN KHUSUS DALAM PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT: STUDI KASUS PUSAT INFORMASI PPM MANAJEMEN
UNIVERSITAS INDONESIA PERAN PERPUSTAKAAN KHUSUS DALAM PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT: STUDI KASUS PUSAT INFORMASI PPM MANAJEMEN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciMENCARI BENTUK IDEAL KERJA SAMA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI DI INDONESIA TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA MENCARI BENTUK IDEAL KERJA SAMA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI DI INDONESIA TESIS IKA ESTI KURNIAWATI 0706305495 FAKULTAS HUKUM PROGRAM STUDI ILMU HUKUM JAKARTA JUNI 2010
Lebih terperinciANALISA PENGARUH PENDIDIKAN PROFESI, PENGALAMAN AUDITOR, JUMLAH KLIEN (AUDIT CAPACITY) DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA PENGARUH PENDIDIKAN PROFESI, PENGALAMAN AUDITOR, JUMLAH KLIEN (AUDIT CAPACITY) DAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT TESIS TIA ADITYASIH 0806435356 FAKULTAS
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR UTAMA YANG BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PASCASARJANA PENERIMA BEASISWA S2 DALAM NEGERI BPK-RI
UNIVERSITAS INDONESIA FAKTOR-FAKTOR UTAMA YANG BERPENGARUH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PASCASARJANA PENERIMA BEASISWA S2 DALAM NEGERI BPK-RI TESIS YUNITA KUSUMANINGSIH NPM. 0806480920 FAKULTAS
Lebih terperinciNovi Indriyani
UNIVERSITAS INDONESIA Penerapan Metode Pohon Keputusan dengan Algoritma C4.5 pada Sistem Penunjang Keputusan dalam Memprakirakan Cuaca Jangka Pendek SKRIPSI Novi Indriyani 1205000673 FAKULTAS ILMU KOMPUTER
Lebih terperinciDESAIN PELATIHAN KETAHANAN NASIONAL UNTUK PIMPINAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA (OKP) TESIS
DESAIN PELATIHAN KETAHANAN NASIONAL UNTUK PIMPINAN ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA (OKP) TESIS APRILIANA 0706190830 UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI KAJIAN KETAHANAN NASIONAL JAKARTA
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA T E S I S
PEMBERDAYAAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA T E S I S Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar magister KHRISNA ANGGARA 0606154244 UNIVERSITAS
Lebih terperinciUniversitas Indonesia
Universitas Indonesia ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PESERTA PROGAM (Studi Kasus : Kecamatan Cilincing Kotamadya Jakarta Utara) T E S I S RAMA CHANDRA 0706305980 FAKULTAS
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA TEMA PENDIDIKAN DALAM EMPAT ESAI RASYID RIDA SKRIPSI ARIEF HARIWIBOWO NPM Y
UNIVERSITAS INDONESIA TEMA PENDIDIKAN DALAM EMPAT ESAI RASYID RIDA SKRIPSI ARIEF HARIWIBOWO NPM 070407011Y FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI ARAB DEPOK DESEMBER 2008 UNIVERSITAS INDONESIA
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS HUKUM PROGRAM REGULER DEPOK DESEMBER
Tinjauan Hukum Indikasi Terjadinya Insider Trading Pada Kasus ISE Holdings and Business Partners di Amerika Serikat Dikaitkan Dengan Penegakan Hukum Insider Trading di Indonesia SKRIPSI Taufiq Arfi Wargadalam
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN POLIKLINIK BERBASIS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT MEDIKA PERMATA HIJAU JAKARTA BARAT TAHUN 2009 SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN POLIKLINIK BERBASIS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT MEDIKA PERMATA HIJAU JAKARTA BARAT TAHUN 2009 SKRIPSI FATIMAH HANIYAH 100500070X FAKULTAS KESEHATAN
Lebih terperinciKARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN PERPUSTAKAAN: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN DEPDIKNAS RI SKRIPSI ARI IMANSYAH
UNIVERSITAS INDONESIA KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN PERPUSTAKAAN: STUDI KASUS PERPUSTAKAAN DEPDIKNAS RI SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Humaniora ARI IMANSYAH 0704130067
Lebih terperinciIMPLIKASI PENERIMAAN SIPRUS DALAM KEANGGOTAAN UNI EROPA TERHADAP PENERIMAAN TURKI DALAM KEANGGOTAAN UNI EROPA TESIS
IMPLIKASI PENERIMAAN SIPRUS DALAM KEANGGOTAAN UNI EROPA TERHADAP PENERIMAAN TURKI DALAM KEANGGOTAAN UNI EROPA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains (M.Si) FANY
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku,
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Perpustakaan Kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: kitab,bukubuku, kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PENERAPAN MANAGEMENT QUALITY BERBASIS ISO DALAM MEMPERCEPAT COLLECTION PERIODE (STUDI KASUS PT KBI) TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA PENGARUH PENERAPAN MANAGEMENT QUALITY BERBASIS ISO DALAM MEMPERCEPAT COLLECTION PERIODE (STUDI KASUS PT KBI) TESIS Oleh : RATIH AJENG WIDATI H. 07 06 17 2986 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciKATALOGISASI. M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017
KATALOGISASI M Hadi Pranoto, SIP. BIMTEK Katalogisasi Desember 2017 Pengertian KATALOG??? Pengertian KATALOGISASI??? Pengertian Katalog perpustakaan : Suatu daftar yang berisi keteranganketerangan lengkap
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS POSISI PENDANAAN DANA PENSIUN TERHADAP KENAIKAN MANFAAT PENSIUN (STUDI KASUS DANA PENSIUN PLN TAHUN 2008) SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS POSISI PENDANAAN DANA PENSIUN TERHADAP KENAIKAN MANFAAT PENSIUN (STUDI KASUS DANA PENSIUN PLN TAHUN 2008) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Lebih terperinciANALISIS TERHADAP JUAL BELI TANAH YANG PERPINDAHAN HAKNYA TIDAK DISERTAI PROSES BALIK NAMA (Studi Kasus Putusan Nomor 388/PDT.G/2002/ PN JKT.
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS TERHADAP JUAL BELI TANAH YANG PERPINDAHAN HAKNYA TIDAK DISERTAI PROSES BALIK NAMA (Studi Kasus Putusan Nomor 388/PDT.G/2002/ PN JKT.BAR) TESIS ALVITA LUCIA 0806478525 FAKULTAS
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS LAYANAN PERPAJAKAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS SAMSAT KOTA BEKASI) SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS KUALITAS LAYANAN PERPAJAKAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (STUDI KASUS SAMSAT KOTA BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial dalam
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA PANDANGAN KOMPAS DAN MEDIA INDONESIA ATAS KONFLIK ISRAEL-PALESTINA: SEBUAH TINJAUAN ANALISIS WACANA KRITIS TERHADAP WACANA BERITA SKRIPSI PURI YUANITA 0705010332 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciPERSEPSI MANTAN NARAPIDANA TERHADAP IKLAN HAPPYDENT WHITE (VERSI MELARIKAN DIRI DARI PENJARA) SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA PERSEPSI MANTAN NARAPIDANA TERHADAP IKLAN HAPPYDENT WHITE (VERSI MELARIKAN DIRI DARI PENJARA) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial AMRITSA
Lebih terperinciKatalog dan Minat Baca
Katalog dan Minat Baca Oleh Ika Laksmiwati Sejarah peradaban manusia di mulai dengan kehidupan yang sangat sederhana. Pada awalnya manusia hanya membutuhkan makanan dan tempat untuk bertahan hidup. Dengan
Lebih terperinciKLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA Oleh: Gatot Subrata, S.Kom
KLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA Oleh: Gatot Subrata, S.Kom Abstrak: Sistem klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC) adalah sistem klasifikasi fundamental yang mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan subyek
Lebih terperinciPEMANFAATAN SISTEM KLASIFIKASI E-DDC DI PERPUSTAKAAN SMA KRISTEN KALAM KUDUS SUKOHARJO
PEMANFAATAN SISTEM KLASIFIKASI E-DDC DI PERPUSTAKAAN SMA KRISTEN KALAM KUDUS SUKOHARJO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md.) Dalam Bidang Perpustakaan
Lebih terperinciTINJAUAN MENGENAI SANKSI TEGURAN LISAN ATAU TERTULIS DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA TINJAUAN MENGENAI SANKSI TEGURAN LISAN ATAU TERTULIS DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS TESIS NAMA : Dini Dwiyana NPM : 0806426673 FAKULTAS HUKUM MAGISTER
Lebih terperinciIMPLEMENTASI BAHASA INDEKS
IMPLEMENTASI BAHASA INDEKS PADA SENAYAN LIBRARY MANAGEMENT SYSTEM (SLiMS) Oleh : Danang Dwijo Kangko LATAR BELAKANG Hampir 50% Petugas perpustakaan tidak menggunakan tajuk subjek dalam katalog dan pangkalan
Lebih terperincioleh: HETTY GULTOM, S.Sos.
Analisis Subjek Bahan Pustaka oleh: HETTY GULTOM, S.Sos. PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 4 Analisis Subjek Bahan Pustaka oleh: Hetty Gultom, S.Sos. (Pustakawan Universitas Sumatera
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG WAKAF UANG (Di Kecamatan Rawalumbu Bekasi) TESIS EFRIZON A
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAHAMAN MASYARAKAT TENTANG WAKAF UANG (Di Kecamatan Rawalumbu Bekasi) TESIS EFRIZON A 0606039234 UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM PASCA SARJANA PROGRAM STUDI KAJIAN TIMUR
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA PREVALENS OBESITAS PADA ANAK TAMAN KANAK- KANAK DI KELURAHAN CIKINI, KECAMATAN MENTENG, DKI JAKARTA, DAN HUBUNGANNYA DENGAN MELEWATKAN MAKAN PAGI SKRIPSI IRENE PURNAMAWATI 0105000891
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. KONDISI LEMBAGA
BAB I PENDAHULUAN A. KONDISI LEMBAGA Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab V Pasal 26 Ayat 4 yang berbunyi Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan
Lebih terperinciPENGATURAN DAN PELAKSANAAN NATIONAL SINGLE WINDOW DI INDONESIA TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA PENGATURAN DAN PELAKSANAAN NATIONAL SINGLE WINDOW DI INDONESIA TESIS NAMA : ARY FITRIA NANDINI NPM : 0706175621 FAKULTAS HUKUM PROGRAM MAGISTER HUKUM HUKUM EKONOMI JAKARTA JANUARI
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI PT AKR CORPORINDO TBK MEMASUKI BISNIS BBM DI INDONESIA TESIS RICHARD YAURI TAHA
UNIVERSITAS INDONESIA STRATEGI PT AKR CORPORINDO TBK MEMASUKI BISNIS BBM DI INDONESIA TESIS RICHARD YAURI TAHA 0706186474 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI PROGRAM PASCA
Lebih terperinciKEDUDUKAN HAK MILIK ATAS TANAH PERUMAHAN ANGKASA PURA DI ATAS HAK TANAH PENGELOLAAN DI KAWASAN KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN TESIS
KEDUDUKAN HAK MILIK ATAS TANAH PERUMAHAN ANGKASA PURA DI ATAS HAK TANAH PENGELOLAAN DI KAWASAN KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN TESIS NAMA : EMMYRA FAUZIA KARIANA UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS HUKUM MAGISTER
Lebih terperinciTESIS SANTI SRI HANDAYANI UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS HUKUM PROGRAM PASCA SARJANA JAKARTA DESEMBER 2009
IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM HAK-HAK KONSUMEN DALAM PELAYANAN AIR MINUM PDAM TIRTA PAKUAN KOTA BOGOR DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TESIS SANTI SRI HANDAYANI
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL BANK ABC DENGAN METODE LOSS DISTRIBUTION APPROACH KARYA AKHIR
ANALISIS PENGUKURAN RISIKO OPERASIONAL BANK ABC DENGAN METODE LOSS DISTRIBUTION APPROACH KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S2 Nama : Gerardus Alrianto NPM : 0706169940
Lebih terperinciAdaptasi dan Perluasan Dewey Decimal Classification (DDC) untuk Notasi (Subjek) Indonesia. Abstrak
untuk Notasi (Subjek) Indonesia Suherman Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Tulisan ini memaparkan cara-cara menentukan notasi DDC secara spesifik agar
Lebih terperinciPERUMUSAN KEY PERFORMANCE INDICATOR FUNGSI PENGADAAN KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD TESIS
PERUMUSAN KEY PERFORMANCE INDICATOR FUNGSI PENGADAAN KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD TESIS DINO ANDRIAN 06060161281 UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM
Lebih terperinciKOMPARASI BAGAN SISTEM KLASIFIKASI DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION (DDC) DENGAN UNIVERSAL DECIMAL CLASSIFICATION (UDC)
KOMPARASI BAGAN SISTEM KLASIFIKASI DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION (DDC) DENGAN UNIVERSAL DECIMAL CLASSIFICATION (UDC) Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh
Lebih terperinciANALISA RISIKO PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI JABODETABEK SKRIPSI
127/FT.EKS.01/SKRIP/12/2008 UNIVERSITAS INDONESIA ANALISA RISIKO PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI JABODETABEK SKRIPSI NANI IRIANI 04 05 21 03 52 NIK FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA AKIBAT HUKUM KEWAJIBAN BERBAHASA INDONESIA BERDASARKAN PASAL 31 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TERHADAP PRODUCTION SHARING CONTRACT (PSC) DI BIDANG PERMINYAKAN
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
i UNIVERSITAS INDONESIA IDENTIFIKASI PENGARUH KETERAMPILAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP DAYA SAING PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM IMPLEMENTASI SISTEM e - PROCUREMENT PADA PROSES PENGADAAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan kategori kajian
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan kategori kajian perkembangan. Perkembangan atau pertumbuhan dapat digambarkan sebagai perubahan
Lebih terperinciAKTIVITAS PELAYANAN DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA SALATIGA
AKTIVITAS PELAYANAN DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA SALATIGA TUGAS AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeperoleh Sebutan Profesi Ahli Madya (A. Md) Dalam Bidang Ilmu Perpustakaan Oleh
Lebih terperinciPENERAPAN CONTROLLED FOREIGN CORPORATION (CFC) RULES DI INDONESIA : SUATU TINJAUAN UNTUK MENCEGAH PENGHINDARAN PAJAK (ANTI-TAX AVOIDANCE) SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA PENERAPAN CONTROLLED FOREIGN CORPORATION (CFC) RULES DI INDONESIA : SUATU TINJAUAN UNTUK MENCEGAH PENGHINDARAN PAJAK (ANTI-TAX AVOIDANCE) SKRIPSI STENNY MARIANI LUMBAN TOBING 0905233254
Lebih terperinciKEHADIRAN BACK CHANNEL NEGOTIATION PADA PROSES NEGOSIASI OSLO AGREEMENT ANTARA ISRAEL DAN PALESTINA TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA KEHADIRAN BACK CHANNEL NEGOTIATION PADA PROSES NEGOSIASI OSLO AGREEMENT ANTARA ISRAEL DAN PALESTINA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi NICHOLAS BINSAR ANDREW B
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS DAN DESAIN SISTEM INFORMASI UNTUK PENERAPAN KNOW YOUR CUSTOMER PRINCIPLES STUDI KASUS PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA EKSISTENSI DAN PERAN AMAKUDARI DALAM PERUSAHAAN INDUSTRI JEPANG SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA EKSISTENSI DAN PERAN AMAKUDARI DALAM PERUSAHAAN INDUSTRI JEPANG SKRIPSI PURI BESTARI MARDANI 0705080446 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI JEPANG DEPOK i Universitas Indonesia
Lebih terperinciPENDEKATAN MODEL BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT SEBAGAI SOLUSI PROBLEM PEMASARAN PERUMAHAN DI PT. PROSPEK REALTINDO TESIS
PENDEKATAN MODEL BASED AND INTEGRATED PROCESS IMPROVEMENT SEBAGAI SOLUSI PROBLEM PEMASARAN PERUMAHAN DI PT. PROSPEK REALTINDO TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen
Lebih terperinciDESI PERMATA SARI NIM.
RANCANGAN KATALOG BUKU SKRIPSI JURUSAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA TAHUN 2015 2017 DI PUSAT PERPUSTAKAAN UIN IMAM BONJOL PADANG TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora
Lebih terperinciPROSEDUR PENGADAAN BAHAN PUSTAKA BUKU AJAR DI PERPUSTAKAAN STIE AUB SURAKARTA TUGAS AKHIR. Oleh : Fitriati Retno Mumpuni D
PROSEDUR PENGADAAN BAHAN PUSTAKA BUKU AJAR DI PERPUSTAKAAN STIE AUB SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar vokasi ahli Madya (A.Md.) dalam bidang Perpustakaan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENYULUHAN NARKOBA DI KALANGAN SISWA. (Studi kasus pada 3 SMU di DKI Jakarta) TESIS SEFIDONAYANTI
EFEKTIFITAS PENYULUHAN NARKOBA DI KALANGAN SISWA (Studi kasus pada 3 SMU di DKI Jakarta) TESIS SEFIDONAYANTI 0606154345 UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI KAJIAN KETAHANAN NASIONAL
Lebih terperinciEVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PADA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM RI
EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PADA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM RI TESIS ARIE ARYANI 0606039101 KAJIAN STRATEGIK PERENCANAAN, STRATEGIK DAN KEBIJAKAN PROGRAM STUDI
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA PEMBERIAN HAK PAKAI ATAS TANAH HAK MILIK SEBAGAI ALTERNATIF BAGI WARGA NEGARA ASING UNTUK MEMILIKI RUMAH TINGGAL DI INDONESIA DALAM MENUNJANG KEPENTINGAN INVESTASI TESIS Diajukan
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA DISPARITAS PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ANTAR KABUPATEN / KOTA DI PROPINSI SUMATERA UTARA TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA DISPARITAS PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ANTAR KABUPATEN / KOTA DI PROPINSI SUMATERA UTARA TESIS RAJA ISKANDAR MUDA RAMBE NPM: 0606038686 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MAGISTER
Lebih terperinciHALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Yuni Ruth Hidayanti NIM : 1091000019
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA PERANAN LEMBAGA SENSOR FILM (LSF) DALAM MENEGAKKAN PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA TESIS LAILA MAHARIANA
UNIVERSITAS INDONESIA PERANAN LEMBAGA SENSOR FILM (LSF) DALAM MENEGAKKAN PERLINDUNGAN KONSUMEN DI INDONESIA TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Hukum LAILA MAHARIANA
Lebih terperinciANALISIS KANDUNGAN FENOL TOTAL JAHE (Zingiber officinale Roscoe) SECARA IN VITRO SKRIPSI
UNIVERSITAS INDONESIA ANALISIS KANDUNGAN FENOL TOTAL JAHE (Zingiber officinale Roscoe) SECARA IN VITRO SKRIPSI RATNA WIDIYANTI KUSUMANINGATI 0105001367 FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
Lebih terperinciASPEK HUKUM KERJASAMA PENYALURAN KREDIT/PEMBIAYAAN ANTARA BANK X DENGAN PT. Y TESIS
UNIVERSITAS INDONESIA ASPEK HUKUM KERJASAMA PENYALURAN KREDIT/PEMBIAYAAN ANTARA BANK X DENGAN PT. Y TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Hukum (M.H.) ARIYANTI NPM :
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA KESALAHAN PENERAPAN FATWA DSN NOMOR 45/DSN- MUI/II/2005 DALAM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA KESALAHAN PENERAPAN FATWA DSN NOMOR 45/DSN- MUI/II/2005 DALAM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA (ANALISA TERHADAP PENERAPAN AKTA WA AD: STUDI KASUS PADA BANK SYARIAH X & Y) TESIS PRIAMBODO
Lebih terperinci