DAFTAR INFORMAN. : Sekretaris Jendral FMN Cabang Medan. : Salah seorang pendiri FMN Cabang medan. : Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat FMN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR INFORMAN. : Sekretaris Jendral FMN Cabang Medan. : Salah seorang pendiri FMN Cabang medan. : Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat FMN"

Transkripsi

1 DAFTAR INFORMAN Informan pangkal 1. Nama : Wita Andrika Usia Peranan : 23 tahun : Sekretaris Jendral FMN Cabang Medan 2. Nama : Benson A Kaban Usia Peranan : 25 tahun : Salah seorang pendiri FMN Cabang medan Informan kunci 1. Nama : Nursohib Anshori Usia Peranan : 24 tahun : Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat FMN 3. Nama : Hendro Purba Usia Peranan : 24 tahun : Ketua Panitia Kongres III FMN 2009 Di Mataram 4. Nama : Catur Widi Asmoro Usia Peranan : 23 tahun : Pimpinan Pusat FMN Depertermen Organisasi 5. Nama : Ridwan Lukman Usia Peranan : 25 tahun : Mantan Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat FMN 6. Nama : Omenk

2 Usia Peranan : 28 tahun : Personil/ Basis SPOER 7. Nama : Hendrik Fanesa Duha Usia : 23 tahun Peranan : Dinamisator Lapangan dalam Aksi May day Nama : Rachmat Panjaitan Usia Peranan : 20 Tahun : Dinamisator Lapangan aksi Tolak ADB 9. Nama : Briando Silitonga Usia Peranan : 23 tahun : Pimpinan Aksi dies natalis USU menuntut fasilitas untuk mahasiswa Informan Tambahan 1. Nama : Fredi prasetio Usia Peranan : 23 Tahun : DPP FMN 2. Nama : Rosidi Usia Peranan : 22 Tahun : Pimpinan Cabang FMN Jakarta 3. Nama : Yugo Daniyanto Usia Peranan : 23 tahun : Pimpinan Cabang FMN Yogyakarta

3 4. Nama : Ika Amaliyah Usia Peranan : 21 tahun : Pimpinan Cabang FMN Bandung 5. Nama : Ummu Shonnifah Usia Peranan : 22 tahun : Pimpinan Kampus FMN UNSIQ Wonosobo 6. Nama : Beri Pana Sitepu Usia Peranan : 20 tahun : Koordinator Badan Persiapan Ranting USU 7. Nama : Julika Aditya Siregar Usia Peranan : 23 tahun : Koresponden Buletin Gelora FMN Medan

4 LAMPIRAN 1. Gambar Gambar 1 AKSI HPI 2008 Gambar 2 Aksi demonstrasi jalanan MAY DAY 2008

5 Gambar 3 Kliping dan Foto Aksi Hardiknas 2008 Gambar 4 Aksi Harkitnas 2007

6 Gambar 5 Aksi HTN 2007 Gambar 6 Aksi HTN 2008

7 Gambar 7 Aksi hari HAM 2008 Gambar 8

8 Latihan Nyanyian dan Yel Aksi may day 2007 Gambar 9 Manajemen aksi FMN Gambar 10 Bernyanyi dengan mengangkat Tangan kiri adalah lambang perlawanan

9 2. HASIL KONGRES KE III FMN 2.1 Program Umum Perjuangan a. Mengusulkan agar dinamakan sebagai Program Umum Perjuangan dengan item analisa : Analisa terkini krisis umum imperialisme Situasi penindasan terhadap rakyat dunia (termasuk pemuda mahasiswa) di negeri-negeri imperialis dan negeri-negeri jajahan setengah jajahan Tentang Kontradiksi pokok di dunia saat ini Perkembangan perjuangan rakyat (termasuk pemuda mahasiswa) di dunia Analisa situasi krisis dalam negeri (penindasan dan penghisapan terhadap rakyat) Situasi umum dan terkini pemuda dan mahasiswa Kontradiks pokok di dalam negeri Perkembangan gerakan massa di dalam negeri (termasuk pemudamahasiswa) Hari depan perjuangan rakyat Indonesia b. Tentang Program Umum Perjuangan I. Mendukung dan ambil bagian dalam Perjuangan Rakyat Tertindas di Indonesia untuk Membebaskan diri dari belenggu imperialisme, feodalisme dan kapitalisme birokrat menuju Indonesia yang merdeka dan demokratis sepenuhnya

10 II. Mendukung perjuangan buruh, tani, kaum miskin kota, kaum perempuan dan suku bangsa terasing dan seluruh rakyat tertindas di Indonesia untuk mendapatkan jaminan dan perlindungan atas hak-hak demokratisnya. III. Memperjuangkan Sistem Pendidikan Nasional Yang Ilmiah, Demokratis dan Mengabdi Pada Rakyat. IV. Memperjuangkan nasib pemuda dan mahasiswa untuk mendapatkan hak atas pendidikan dan lapangan pekerjaan yang meliputi : a. Biaya pendidikan murah b. Penyediaan sarana-pra sarana pendidikan yang layak c. Penghentian segala bentuk penyelewengan biaya pendidikan, baik berupa pungli dan korupsi dana pendidikan. d. Kebebasan akademik bagi mahasiswa dan dosen e. Kebebasan berpendapat dan berorganisasi bagi pelajar, mahasiswa, guru dan dosen f. Peningkatan kesejahteraan bagi guru, dosen dan karyawan g. Penghentian segala bentuk diskriminasi dan pelecehan fisik atas nama gender, suku bangsa dan ras di dalam dunia pendidikan h. Jaminan atas lapangan pekerjaan dan penghidupan yang layak i. Pemberantasan buta huruf bagi seluruh rakyat Indonesia V. Program Aksi Front Mahasiswa Nasional a. Membangun Front Mahasiswa Nasional sebagai ormas mahasiswa berskala nasional, besar, berpengaruh luas dan bertalian erat dengan rakyat.

11 b. Membangkitkan dan mendidik massa pemuda-mahasiswa menjadi kekuatan yang patriotis, demokratis dan militan. c. Melakukan perjuangan massa bersama pemuda dan mahasiswa untuk meraih hak atas pendidikan dan pekerjaan d. Menggorganisasikan massa mahasiswa di seluruh kampus di Indonesia e. Membangun kemandirian ekonomi dan keuangan organisasi f. Mengabdi dan setia melayani rakyat g. Menggalang aliansi dengan berbagai kekuatan pemuda dan mahasiswa di Indonesia untuk memperjuangkan nasib pemuda dan mahasiswa, serta bersama terlibat dalam perjuangan rakyat tertindas di Indonesia. h. Mempererat persatuan dan kerjasama politik dengan kekuatan rakyat tertindas, terutama dengan gerakan buruh dan tani i. Membangun solidaritas internasional anti imperialisme dengan mempererat persatuan dan kerjasama politik dengan kekuatan rakyat, pemuda dan mahasiswa dari belahan dunia.

12 2.2 Konstitusi Front Mahasiswa Nasional PEMBUKAAN Indonesia adalah negeri setengah kolonial dan setengah feodal, meskipun telah memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, karena masih adanya dominasi imperialisme dan sisa-sisa feodalisme di Indonesia. Imperialisme mendominasi Indonesia lewat rejim boneka dalam negeri. (bahwa cengkeraman Imperialisme bukan hanya soal jerat hutang). Selain itu, masa feodalisme Indonesia belum bisa musnah sepenuhnya dari tuan tanah lama dalam bentuk raja-raja kecil menjadi tuan-tuan tanah baru baik dalam bentuk perusahaan, institusi pemerintah, maupun perseorangan. Dengan melihat kenyataan objektif tersebut, maka kontradiksi pokok masyarakat Indonesia yang menjadi musuh utama seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai demokrasi dan kemerdekaan nasional adalah imperialisme, feodalisme dan kapitalisme birokrat. Pemuda mahasiswa sebagai bagian dari rakyat Indonesia juga tidak luput dari penindasan akibat dominasi imperialisme. Melalui rejim bonekanya yang merupakan kediktatoran bersama antara borjuasi komprador, tuan tanah dan kapitalis birokrat. Kenyataan ini telah menyebabkan keterbatasan rakyat dalam mengakses pendidikan dan lapangan pekerjaan serta tidak dipenuhinya hak-hak demokratis pemuda mahasiswa secara sosial dan ekonomi dalam dunia pendidikan. Hal hal tersebut terangkai dalam sistem pendidikan nasional yang tidak demokratis, tidak ilmiah dan tidak mengabdi kepada rakyat. Maka rezim inilah yang secara nyata menjadi kontradiksi pokok pemuda mahasiswa. Di tengah situasi rakyat yang semakin tertindas dan terhisap, pemuda mahasiswa memiliki tugas tugas sejarah yang harus di tunaikan. Membangun organisasi massa mahasiswa yang maju, besar dan kuat yang didasarkan atas pekerjaan membangkitkan, mengorganisasikan dan menggerakkan massa pemuda

13 mahasiswa untuk memperjuangkan hak-hak demokratisnya. Membangun front sektoral untuk meluaskan gerakan massa demokratis, mengabdi pada rakyat dengan mencurahkan segala tenaga, pikiran untuk meningkatkan taraf kebudayaan rakyat. Membangun front persatuan multisektoral dengan bersandar pada kekuatan pokok klas buruh dan kaum tani di bawah kepemimpinan klas buruh dan membangun front internasional bersama gerakan pemuda dan mahasiswa serta seluruh rakyat di dunia atas dasar solidaritas internasional anti imperialisme harus dijadikan landasan bagi perjuangan gerakan pemuda mahasiswa di Indonesia. Seluruh pekerjaan politik dan organisasi dalam rangka perjuangan massa untuk mewujudkan pendidikan nasional yang ilmiah demokratis dan mengabdi kepada rakyat, harus dilandaskan pada prinsip-prinsip organisasi massa demokratis nasional yaitu demokrasi terpusat, kepemimpinan kolektif, sistem komite, garis massa dan kritik otokritik. Hanya dengan itu pemuda mahasiswa serta seluruh rakyat Indonesia dapat melepaskan diri dari belenggu imperialisme, feodalisme dan kapitalisme birokrat. BAB I Tentang Organisasi (Nama, Waktu, Tempat Kedudukan, Azaz, Lambang, Bendera dan Lagu ) Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Front Mahasiswa Nasional disingkat FMN Pasal 2 Waktu dan Tempat Kedudukan FMN didirikan di Jakarta 18 Mei 2003 sampai batas waktu yang tidak ditentukan dan berkedudukan di tempat Pimpinan Pusatnya

14 Pasal 3 Azaz Perjuangan Azaz perjuangan FMN adalah Demokrasi Nasional Pasal 4 Lambang FMN 1. Lambang FMN terdiri dari: a) Tulisan FMN berwarna merah dengan huruf kapital condong ke kanan yang bagian atasnya dibelah dengan garis horizontal berwarna putih b) Satu bintang emas di pojok kanan atas tulisan FMN c) Tulisan Front Mahasiswa Nasional dengan huruf kapital berwarna hitam dibawah tulisan FMN 2. Arti : a) Tulisan FMN berwarna merah adalah simbol keberanian dalam berjuang b) Huruf kapital condong kekanan dan garis horizontal putih adalah simbol garis perjuangan menuju cita-cita c) Bintang emas adalah masa depan perjuangan yang gilang gemilang d) Tulisan Front Mahasiswa Nasional berwarna hitam adalah simbol ketegasan organisasi Pasal 5 Bendera 1. Bendera FMN berwarna dasar putih dan di tengahnya terdapat lambang FMN 2. Warna putih adalah simbol dari sifat kesukarelaan dalam berjuang 3. Ukuran bendera adalah 2:3 Pasal 6 Lagu Lagu FMN adalah Mars FMN BAB II

15 Tentang Bentuk dan Sifat Organisasi Pasal 7 FMN adalah organisasi massa mahasiswa yang terbuka bagi seluruh mahasiswa Indonesia tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, golongan dan jenis kelamin BAB III Tentang Prinsip-Prinsip Organisasi Pasal 8 Prinsip-prinsip organisasi dilandaskan pada Demokrasi Terpusat, Kepemimpinan Kolektif, Sistem Komite, Garis Massa dan Kritik Oto Kritik Pasal 9 Demokrasi Terpusat 1. Demokrasi Terpusat adalah prinsip berorganisasi yang berlandaskan pada demokrasi yang dipusatkan dan kepemimpinan terpusat yang berbasiskan demokrasi, agar terciptanya kesatuan tindakan atau tidak terpecah belahnya massa atau jajaran organisasi ketika harus mengambil suatu tindakan nyata. 2. Pelaksanan prinsip Demokrasi Terpusat adalah : a. Para pemimpin atau badan pimpinan organisasi harus dipilih dan disahkan secara demokratis dan bertanggung jawab pada forum organisasi yang memilih dan mengesahkannya. b. Setelah melalui diskusi secara bebas dan terbuka, kemudian telah menetapkan sebuah keputusan maka harus dilaksanakan tanpa pengecualian dengan berpegang pada ketentuan bahwa individu menjadi subordinasi dari organisasi, minoritas tunduk kepada mayoritas dan organisasi di bawah tunduk kepada organisasi di atasnya c. Badan pimpinan organisasi harus selalu memberikan perhatian atas laporan dan pandangan dari badan pimpinan organisasi di bawahnya dan seluruh

16 jajaran anggota organisasi dengan mempelajari laporan atau pandangan tersebut lebih mendalam dan memberikan arahan-arahan atau jalan keluar atas laporan atau pandangan yang bersangkutan 3. Semua badan organisasi harus selalu memberikan laporan pekerjaan secara reguler dan berkala kepada badan pimpinan di atasnya dan harus selalu meminta petunjuk atau arahan tentang persoalan sehingga organisasi di atasnya bisa segera mengeluarkan keputusan atau petunjuk kepada organisasi di bawahnya Pasal 10 Kepemimpinan Kolektif 1. Kepemimpinan Kolektif adalah prinsip sekaligus metode memimpin yang tidak bertumpu pada segelintir tokoh atau perseorangan yang menonjol di dalam organisasi, sebagai cerminan bahwa organisasi massa adalah milik massa yang diperjuangkan bukan milik segelintir tokoh atau perseorangan yang menonjol di dalam organisasi 2. Pelaksanaan prinsip Kepemimpinan Kolektif adalah : a. Organisasi harus memilih dan mengesahkan Kepemimpinan Kolektif yang dipilih dan disahkan secara demokratis dalam forum organisasi b. Keputusan-keputusan organisasi yang ditetapkan oleh badan pimpinan organisasi harus diputuskan secara kolektif oleh seluruh pimpinan dalam badan pimpinan organisasi c. Badan Pimpinan bertanggungjawab secara kolektif atas berjalannya keseluruhan keputusan atau pekerjaan organisasi d. Harus selalu dikembangkan pembahasan situasi kolektif di masing-masing badan pimpinan atau komite kerja, sehingga bisa membantu pemecahan atas persoalan-persoalan individu di dalam kolektif demi tetap tegaknya kepemimpinan kolektif di dalam organisasi Pasal 11 Sistem Komite

17 1. Sistem komite adalah pelaksanaan praktek sehari-hari dari prinsip Demokrasi Terpusat dan Kepemimpinan Kolektif. 2. Pelaksanaan sistem komite adalah : a. Semua anggota akan terlibat dalam bagian-bagian kerja atau komite kerja yang ada dalam organisasi b. Adanya pimpinan yang dipilih untuk memimpin bagian-bagian kerja atau seluruh organisasi, namun hubungan antara pimpinan dan anggota setara dan bertalian erat c. Pimpinan tidak memiliki hak khusus, suara pimpinan sama dengan anggota dan bertanggungjawab terhadap jalannya tugas atau pekerjaan yang diemban d. Anggota komite harus mendukung, membantu, menghormati pimpinan, memberi laporan dan menjaga kelancaran pertemuan Pasal 12 Garis Massa 1. Garis Massa adalah prinsip yang melandasi semua pekerjaan organisasi seharihari dengan berlandaskan bahwa segala sesuatu datang dari massa, dilaksanakan oleh massa dan di kembalikan kepada massa atau dari massa dan untuk massa 2. Pelaksanaan garis massa adalah : a. Mengerti kepentingan massa b. Memperhatikan perasaan massa c. Mendengar suara massa d. Mempercayai dan menyimpulkan pikiran massa e. Mengarahkan dan memimpin kehendak massa 3. Menghindari penyakit Komandoisme atau seolah-olah paling tahu tentang massa sehingga asal perintah kepada massa 4. Menghindari penyakit buntutisme atau mengikuti keinginan massa semata tanpa pernah ada upaya untuk memajukan kesadaran massa Pasal 13

18 Kritik Oto Kritik 1. Kritik Oto Kritik adalah penilaian atas kerja organisasi dan personal dalam menjalankan program yang telah di sepakati. 2. Prisip Kritik Oto Kritik adalah: a. Tidak saling menjatuhkan b. Sebelum mengkritik harus melakukan oto kritik terlebih dahulu c. Mau mengakui kesalahan dan mau di betulkan d. Mengkritik harus memberikan solusi e. Melakukan Kritik Oto Kritik tanpa memandang teman dan sesui kenyataan/fakta f. Berhak untuk membela diri atau klarifikasi BAB IV Tentang Susunan Organisasi Pasal 14 Kongres 1. Kongres adalah mekanisme pengambilan kebijakan tertinggi organisasi dan dilaksanakan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali 2. Kongres berfungsi dan berwenang : a. Menilai laporan pekerjaan politik dan organisasi nasional di antara 2 (dua) Kongres yang dilaporkan oleh Dewan Pimpinan Pusat b. Merumuskan, membahas dan mengesahkan Konstitusi dan Program Perjuangan serta aturan-aturan lain yang diperlukan. c. Memilih dan mengesahkan anggota Dewan Pimpinan Pusat dan calon anggota Dewan Pimpinan Pusat 3. Kongres diikuti oleh seluruh anggota FMN yang tata cara dan jumlah pesertanya di tentukan dalam rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat

19 Pasal 15 Dewan Pimpinan Pusat 1. Dewan Pimpinan Pusat adalah Kepemimpinan Kolektif organisasi tingkat nasional di antara 2 (dua) Kongres yang dipilih dan disahkan dalam Kongres 2. Jumlah anggota Dewan Pimpinan Pusat didasarkan atas tingkat perkembangan serta kebutuhan organisasi 3. Masa pengabdian anggota Dewan Pimpinan Pusat adalah di antara 2 (dua). Kongres. Terhitung sejak disahkan di Kongres 4. Dewan Pimpinan Pusat hanya berfungsi ketika diadakannya Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat. Jika anggota Dewan Pimpinan Pusat tidak terpilih sebagai Pimpinan Harian atau Pimpinan Pusat, maka setelah Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat kedudukannya adalah sebagai anggota 5. Dewan Pimpinan Pusat bertanggungjawab atas terlaksananya keputusan kongres. 6. Dewan Pimpinan Pusat dikoordinasikan oleh Koordinator Dewan Pimpinan Pusat Pasal 16 Calon Anggota Dewan Pimpinan Pusat 1. Calon Anggota Dewan Pimpinan Pusat adalah calon pengganti Dewan Pimpinan Pusat jika ada anggota Dewan Pimpinan Pusat yang dinonaktifkan oleh Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat 2. Calon Anggota Dewan Pimpinan Pusat dipilih dan disahkan di dalam kongres 3. Jumlah Calon Anggota Dewan Pimpinan Pusat yang akan dipilih dan disahkan dalam Kongres didasarkan atas tingkat perkembangan serta kebutuhan organisasi 4. Calon Anggota Dewan Pimpinan Pusat Harus mengikuti setiap rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat. 5. Calon Anggota Dewan Pimpinan Pusat hanya mempunyai hak bicara dalam Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat dan tidak mempunyai hak suara Pasal 17

20 Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat 1. Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat adalah mekanisme pengambilan kebijakan politik dan organisasi tertinggi di antara 2 (dua) kongres 2. Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat dilakukan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali 3. Khusus setelah kongres, Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat dilakukan sekurangkurangnya sebulan setelah Kongres dilaksanakan a. Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat berfungsi dan berwenang : b. Merangkum, menilai dan menyimpulkan pekerjaan politik dan organisasi diantara 2 pleno Dewan Pimpinan Pusat. c. Menetapkan program kerja politik dan organisasi berdasarkan hasil-hasil Kongres d. Menjelang pelaksanaan Kongres, Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat harus menyusun laporan pekerjaan politik dan organisasi nasional di antara 2 (dua) Kongres yang akan dilaporkan dan dinilai dalam Kongres yang akan dilaksanakan e. Menetapkan waktu, kepanitiaan dan tempat penyelenggaraan Kongres atau Kongres Luar biasa f. Membentuk dan mengesahkan badan pelaksana kerja harian yang selanjutnya di sebut Pimpinan Pusat g. Menonaktifkan anggota DPP yang dinilai melanggar konstitusi, program perjuangan, dan keputusan-keputusan badan pimpinan organisasi, dan menetapkan calon anggota DPP menjadi anggota DPP h. Menetapkan tata cara dan jumlah peserta kongres. 4. Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat diikuti minimal oleh 50% + 1 dari seluruh anggota DPP Pasal 18 Pimpinan Pusat

21 1. Pimpinan Pusat adalah badan pimpinan harian diantara 2 (dua) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat 2. Pimpinan Pusat dibentuk dan disahkan di dalam Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat 3. Pimpinan Pusat bertugas menjalankan program kerja politik dan organisasi berdasarkan hasil-hasil Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat 4. Dalam melaksanakan kepemimpinan harian, Pimpinan Pusat berhak membuat rencana kerja harian politik dan organisasi yang tidak bertentangan dengan hasilhasil Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat 5. Pimpinan Pusat minimal terdiri dari Sekretaris Jenderal, koordinator departemen Pendidikan dan Propaganda, koordinator departemen Organisasi, koordinator departemen Pelayanan Rakyat dan koordinator departemen Administrasi dan Keuangan 6. Pimpinan pusat berhak membentuk badan pembantu pelaksana kerja harian Pimpinan Pusat 7. Pimpinan Pusat tidak boleh menjadi pimpinan di organisasi yang lain 8. Pimpinan Pusat harus memiliki kantor atau kesekretariatan nasional di tempat kedudukannya Pasal 19 Cabang 1. Cabang adalah organisasi yang menghimpun ranting-ranting 2. Sebuah Cabang terdiri dari minimal 3 (tiga) ranting Pasal 20 Konferensi Cabang 1. Konferensi Cabang adalah mekanisme pengambilan kebijakan tertinggi organisasi di tingkat Cabang dan dilakukan sekurang-kurangnya setahun sekali 2. Konferensi Cabang berfungsi dan berwenang untuk :

22 a. Menilai laporan pekerjaan politik dan organisasi tingkat Cabang di antara 2 (dua) Konferensi Cabang yang dilaporkan oleh Dewan Pimpinan Cabang b. Menetapkan usaha-usaha di tingkat Cabang untuk mewujudkan program perjuangan FMN c. Memilih dan mengesahkan Dewan Pimpinan Cabang dan calon anggota Dewan Pimpinan Cabang 3. Konferensi Cabang diikuti oleh seluruh anggota cabang yang tata cara dan jumlah pesertanya ditentukan dalam rapat pleno Dewan Pimpinan Cabang. Pasal 21 Dewan Pimpinan Cabang 1. Dewan Pimpinan Cabang adalah Kepemimpinan Kolektif organisasi tingkat Cabang di antara 2 (dua) Konferensi Cabang yang dipilih dan disahkan dalam konferensi cabang 2. Jumlah anggota Dewan Pimpinan Cabang didasarkan atas tingkat perkembangan serta kebutuhan organisasi 3. Masa pengabdian anggota Dewan Pimpinan Cabang adalah di antara 2 (dua) Konferensi Cabang, terhitung sejak disahkan di Konferensi Cabang 4. Dewan Pimpinan Cabang hanya berfungsi ketika diadakannya Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang. Jika anggota Dewan Pimpinan Cabang tidak terpilih sebagai Pimpinan Harian atau Pimpinan Cabang, maka setelah Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang kedudukannya adalah sebagai anggota. 5. Dewan Pimpinan Cabang bertanggungjawab atas terlaksananya keputusan Konferensi Cabang. 6. Dewan Pimpinan Cabang dikoordinasikan oleh Koordinator Dewan Pimpinan Cabang. Pasal 22 Calon Anggota Dewan Pimpinan Cabang

23 1. Calon Anggota Dewan Pimpinan Cabang adalah pengganti Dewan Pimpinan Cabang jika ada Anggota Dewan Pimpinan Cabang yang dinonaktifkan oleh Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang 2. Calon Anggota Dewan Pimpinan Cabang dipilih dan disahkan di dalam Konferensi Cabang 3. Jumlah Calon Anggota Pimpinan Cabang yang akan dipilih dan disahkan dalam Konferensi Cabang didasarkan atas tingkat perkembangan serta kebutuhan organisasi 4. Calon Anggota Dewan Pimpinan Cabang harus mengikuti setiap rapat pleno Dewan Pimpinan Cabang. 5. Calon Anggota Dewan Pimpinan Cabang hanya mempunyai hak bicara dalam Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang dan tidak mempunyai hak suara Pasal 23 Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang 1. Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang adalah mekanisme pengambilan kebijakan politik dan organisasi di antara 2 (dua) Konferensi dan dilakukan sekurangkurangnya 3 (tiga) bulan sekali 2. Khusus setelah Konferensi Cabang, Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang dilakukan sekurang-kurangnya 15 (lima belas) hari setelah Konferensi Cabang dilaksanakan 3. Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang berfungsi dan berwenang : a. Merangkum, menilai dan menyimpulkan pekerjaan politik dan organisasi diantara 2 pleno. b. Menetapkan program kerja politik dan organisasi tingkat Cabang berdasarkan hasil-hasil Konferensi Cabang dan kebijakan organisasi di atasnya c. Menjelang pelaksanaan Konferensi Cabang, Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang harus menyusun laporan pekerjaan politik dan organisasi tingkat Cabang di antara 2 (dua) Konferensi Cabang yang akan dilaporkan dan dinilai dalam Konferensi Cabang yang akan dilaksanakan

24 d. Menetapkan waktu, kepanitian dan tempat penyelenggaraan Konferensi Cabang atau Konferensi Cabang Luar biasa e. Menetapkan tata cara dan jumlah Peserta Konferensi Cabang f. Membentuk dan mengesahkan badan pelaksana kerja harian yang selanjutnya di sebut Pimpinan Cabang g. Menonaktifkan anggota DPC yang dinilai melanggar konstitusi, program perjuangan, dan keputusan-keputusan badan pimpinan organisasi, dan menetapkan calon anggota DPC menjadi anggota Dewan Pimpinan Cabang. 4. Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang diikuti minimal oleh 50% + 1 dari seluruh jumlah DPC Pasal 24 Pimpinan Cabang 1. Pimpinan Cabang adalah badan pimpinan harian diantara 2 (dua) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang 2. Pimpinan Cabang dibentuk dan disahkan dalam Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang 3. Pimpinan Cabang bertugas menjalankan program kerja politik dan organisasi berdasarkan hasil-hasil Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang dan kebijakan organisasi di atasnya 4. Dalam melaksanakan kepemimpinan harian, Pimpinan Cabang berhak membuat rencana kerja harian politik dan organisasi yang tidak bertentangan dengan hasilhasil Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang dan kebijakan organisasi di atasnya 5. Pimpinan Cabang minimal terdiri dari Sekretaris Jenderal, koordinator departemen Pendidikan dan Propaganda, koordinator departemen Organisasi, koordinator departemen administrasi dan Keuangan, dan koordinator departemen pelayanan terhadap rakyat. 6. Pimpinan Cabang berhak membentuk badan pembantu pelaksana kerja harian Pimpinan Cabang 7. Pimpinan Cabang tidak menjadi pimpinan organisasi yang lain

25 8. Pimpinan Cabang harus memiliki kantor kesekretariatan. Pasal 25 Ranting 1. Ranting adalah organisasi terendah yang menghimpun anggota-anggota di suatu perguruan tinggi 2. Ranting menghimpun minimal 81 anggota Pasal 26 Rapat Umum Anggota Ranting 1. Rapat Umum Anggota Ranting adalah mekanisme pengambilan kebijakan tertinggi organisasi di tingkat ranting dan dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali 2. Rapat Umum Anggota ranting berfungsi dan berwenang : a. Menilai laporan pekerjaan politik dan organisasi tingkat Kampus b. Menetapkan usaha-usaha di tingkat ranting untuk mewujudkan program perjuangan FMN c. Memilih dan mengesahkan badan pimpinan harian di tingkat ranting yang kemudian di sebut Pimpinan ranting 3. Rapat Umum Anggota Ranting diikuti minimal oleh 50%+1 dari seluruh anggota Ranting Pasal 27 Pimpinan Ranting 1. Pimpinan Ranting adalah Pimpinan Harian tingkat ranting di antara (dua) Rapat Umum Anggota Ranting 2. Pimpinan Ranting dipilih dan disahkan dalam Rapat Umum Anggota Ranting 3. Pimpinan Ranting bertugas menjalankan program kerja politik dan organisasi berdasarkan hasil-hasil Rapat Umum Anggota Ranting dan kebijakan organisasi di atasnya

26 4. Dalam melaksanakan kepemimpinan harian, Pimpinan Ranting berhak membuat rencana kerja harian politik dan organisasi yang tidak bertentangan dengan hasilhasil Rapat Umum Anggota Ranting dan kebijakan organisasi di atasnya 5. Pimpinan Ranting minimal terdiri dari Sekretaris Jenderal, koordinator departemen Pendidikan dan Propaganda, koordinator Departemen Organisasi, koordinator departemen pelayanan rakyat dan koordinator departemen Administrasi dan Keuangan. 6. Pimpinan Ranting berhak membentuk badan pembantu pelaksana kerja harian Pimpinan Ranting 7. Pimpinan Ranting tidak boleh menjadi pimpinan organisasi yang lain 8. Pimpinan Ranting harus memiliki kantor kesekretariatan. Pasal 28 Rapat-rapat Organisasi 1. Rapat Pimpinan Harian adalah rapat koordinasi di tingkat pimpinan harian yang diikuti oleh Sekretaris Jenderal dan Koordinator departemen dan dilakukan sekurang-kurangnya sebulan sekali 2. Rapat Pimpinan Harian berfungsi dan berwenang : a. Menyusun dan menetapkan rencana kerja harian politik dan organisasi b. Melakukan evaluasi atas pekerjaan harian politik dan organisasi yang dijalankan c. Menunjuk dan mengangkat badan pembantu pelaksana kerja harian untuk membantu kelancaran pekerjaan harian 3. Rapat departemen adalah rapat koordinasi internal masing-masing departemen yang diikuti oleh wakil sekjen dan badan pembantu departemen dan dilakukan sekurang-kurangnya sebulan sekali 4. Rapat departemen berfungsi dan berwenang : a. Menyusun dan menetapkan rencana kerja harian yang telah ditetapkan dalam Rapat Pimpinan Harian b. Melakukan evaluasi atas pekerjaan harian yang dijalankan

27 5. Rapat-rapat lainnya adalah rapat-rapat yang diselenggarakan berdasarkan kebijakan organisasi BAB V Tentang Keanggotaan Pasal 29 Anggota FMN adalah mahasiswa berkewarganegaraan Indonesia yang kuliah di perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri. Pasal 30 Syarat Keanggotaan 1. Setiap mahasiswa berkewarganegaraan Indonesia yang menuntut ilmu di Perguruan Tinggi dan atau yang sederajat 2. Menyetujui Konstitusi FMN dan Program Perjuangan FMN 3. Bersedia mengisi formulir pendaftaran dan membayar iuran pangkal Pasal 31 Kewajiban Anggota 1. Mentaati konstitusi, keputusan-keputusan, dan ketetapan-ketetapan organisasi 2. Terlibat aktif dalam kerja-kerja organisasi 3. Menjaga nama baik organisasi 4. Menjadi teladan bagi massa mahasiswa 5. Membayar iuran pangkal dan iuran anggota secara tertib dan berkala 6. Menjaga dan merawat fasilitas organisasi Pasal 32 Hak Anggota 1. Mendapatkan pendidikan dari organisasi

28 2. Mendapatkan informasi serta penjelasan mengenai kebijakan organisasi dan agenda-agenda organisasi 3. Mendapatkan perlindungan dari organisasi 4. Mengajukan usul, saran, komentar, dan kritik kepada organisasi sesuai aturan yang berlaku 5. Menggunakan fasilitas organisasi untuk menunjang kerja-kerja organisasi 6. Memiliki hak dipilih dan memilih sebagai pimpinan organisasi 7. Mendapatkan KTA, Program perjuangan, dan Konstitusi Pasal 33 Masa Keanggotaan Masa keanggotaan berakhir ketika: 1 Anggota meninggal dunia 2 Dikeluarkan dari organisasi 3 Mengundurkan diri 4 Hilang Ingatan/Gila 5 Tidak terdaftar lagi sebagai mahasiswa selama dua tahun. Terhitung sejak tidak tercatat sebagai mahasiswa. Pasal 34 Rangkap Keanggotaan Rangkap keanggotaan adalah rangkapnya status keanggotaan di luar FMN 1. Anggota FMN Tidak dibenarkan menjadi anggota organisasi Massa lain. 2. Anggota FMN yang mempunyai kedudukan dalam organisasi lain harus menyesuaikan tindakannya dengan Konstitusi dan Program Perjuangan FMN Pasal 35 Mutasi Anggota

29 1. Mutasi Anggota adalah perpindahan anggota dari FMN tempat dimana yang bersangkutan terdaftar sebagai anggota ke tempat lain di luar asal keanggotaannya 2. Hal-hal mengenai mutasi anggota akan diatur oleh kebijakan organisasi BAB VI Tentang Keuangan dan Kerumahtanggaan Pasal 36 Keuangan Organisasi 1. Keuangan adalah segala pendanaan yang dibutuhkan organisasi untuk membiayai seluruh pekerjaan organisasi 2. Sumber keuangan organisasi diperoleh dari : a. Iuran pangkal adalah iuran yang wajib dibayarkan oleh anggota pada saat mengisi formulir pendaftaran anggota yang besarannya disesuaikan dengan pengadaan KTA, Program perjuangan, dan Konstitusi b. Iuran bulanan anggota adalah iuran wajib yang dibayarkan setiap bulannya sebesar Rp 5000,00 (Lima ribu Rupiah) dengan pembagian Rp 2000,00 untuk kampus, Rp 2000,00 untuk cabang dan Rp 1000,00 untuk pusat c. Iuran lain-lain yang diatur berdasarkan kebijakan organisasi adalah iuran wajib pada saat dibutuhkan oleh organisasi berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh organisasi d. Usaha ekonomi produksi adalah usaha mandiri yang dijalankan dan dipimpin oleh organisasi e. Kerjasama dengan pihak-pihak di luar organisasi yang bersifat tidak mengikat adalah kerjasama yang saling menguntungkan sepanjang tidak melanggar Konstitusi dan Program Perjuangan f. Sumbangan Sukarela dari Individu atau organisasi yang bersifat sukarela dan tidak mengikat terhadap organisasi.

30 Pasal 37 Pelanggaran Pelanggaran adalah tindakan anggota yang di nilai telah bertentangan dengan konstitusi, program perjuangan FMN dan ketetapan-ketetapan badan pimpinan organisasi Pasal 38 Sanksi 1. Sanksi adalah pemberian hukuman kepada anggota yang di nilai telah melakukan pelanggaran 2. Sanksi pelanggaran berat berupa pemecatan sebagai anggota FMN secara tidak hormat 3. saksi pelanggaran ringan berupa surat teguran tertulis dan kebijakan-kebijakan organisasi lainnya yang bersifat mendidik. Pasal 39 Mekanisme Pemberian Sanksi 1. Pemberian saksi harus di laksanakan dalam rapat organisasi dengan atau tanpa di hadiri oleh anggota yang di nilai telah melakukanpelanggaran. 2. Sebelum dijatuhkan sanksi anggota yang di nilai telah melakukan pelanggaran berhak untuk memberikan klarifikasi atas pelanggaran yang telah di lakukan kepada organisasi 3. jika kemudian hari terbukti bahwa anggota yang di jatuhi sanksi dinilai tidak melakukan pelanggaran, maka organisasi berkewajiban memulihkan nama baik anggota tersebut. Pasal 40 KeadaanLuar Biasa

31 1. Keadaan luar biasa adalah keadaan di mana terjadi sesuatu yang membahayakan keberlangsungan organisasi secara politik dan organisasi di mana organisasi tidak mampu lagi berfungsi secara harian sebagaimana mestinya. 2. Dalam keadaan demikian, maka bisa dilakukan sebuah kongres luar biasa, konfrensi cabang luar biasa, dan rapat umum anggota ranting luar biasa. 3. Kongres luar biasa dapat di selenggarakan jika di usulkan minimal oleh 50%+1 dari jumlah cabang melalui pimpinan pusat. 4. Konferensi Cabang luar biasa dapat diselenggarakan jika diusulkan minimal oleh 50%+1 dari Jumlah kampus melalui Pimpinan Cabang. 5. Rapat Umum Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan jika diusulkan minimal oleh 50%+1 jumlah anggota ranting. Pasal 41 Pembubaran Organisasi 1. Pembubaran organisasi hanya bisa dilakukan melalui kongres atau kongres luar biasa 2. Keputusan pembubaran organisasi sekurang-kurangnnya di setujui oleh ¾ peserta kongres atau kongres luar biasa 3. Apa bila terjadi pembubaran organisasi maka seluruh inventaris organisasi harus di serahkan kepada organisasi yang segaris dengan program perjuangan FMN PENUTUP Tentang Aturan Tambahan dan Peralihan Pasal 42 Aturan Tambahan Hal-hal yang belum diatur dalam konstitusi akan diatur kemudian melalui aturanaturan organisasi. Pasal 43 Peralihan

32 Konstitusi ini berlaku sejak tanggal di tetapkan. Keputusan-keputusan dan ketetapanketetapan lain yang berlaku sebelum di tetapkanya konstitusi ini harus menyesuaikan dan dianggap tidak berlaku lagi

33 2.3 DPP dan CALON DPP FMN 2009/2011 No Nama Cabang No Telepon Jabatan 1 Jeremia Ginting Suka Medan Anggota DPP 2 A.F.P.W Jombang Anggota DPP 3 Mario Kulas Mataram Anggota DPP 4 Catur Widi Asmoro Purwokerto Anggota DPP 5 Ummu Shonnifah Wonosobo Anggota DPP 6 Nursohib Anshori Malang Anggota DPP 7 Muhaimin Pontianak Anggota DPP 8 Asep Safudin Bandung Anggota DPP 9 Rosidi Jakarta Anggota DPP 10 Sapta Putra Wahyudi Palembang Anggota DPP 11 Bonar Palu Anggota DPP 12 M. Syaiful Mataram Anggota DPP 13 Wardihan Makassar Anggota DPP 14 Hari Kusuma Purwokerto Anggota DPP Fredi Sony Sitanggang Bandar 15 Lampung Anggota DPP 16 M. Isnaini Surabaya Anggota DPP 17 Berri Pana Sitepu Medan Anggota DPP 18 M. Duhri Malang Anggota DPP 19 Mawardi Lotim Anggota DPP 20 Ika Amaliyah Bandung Anggota DPP 21 Samsul Arifin Denpasar Anggota DPP 22 Andi Norroni Bandung Anggota DPP 23 Amran Halim Bandung Anggota DPP 24 Kholisa Bara Jambi Anggota DPP 25 Yugo Daniyanto Jogjakarta Anggota DPP 26 Lalu M. Hasan HS AME, Mataram Calon Anggota

34 SPd Edi Suito Mohammad Isa Nursia Rahma Hendro Purba Jombang Jakarta Jogjakarta Mataram DPP Calon Anggota DPP Calon Anggota DPP Calon Anggota DPP Calon Anggota DPP

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN. Pasal 2

ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN. Pasal 2 1 ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN BAB I NAMA, BENTUK dan LAMBANG Pasal 1 Organisasi ini bernama Aliansi Jurnalis Independen, disingkat AJI. AJI berbentuk perkumpulan. Pasal 2 Pasal 3 AJI berlambangkan

Lebih terperinci

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU ANGGARAN DASAR SAREKAT HIJAU INDONESIA PEMBUKAAN Krisis berbangsa dan bernegara yang dialami Indonesia, terjadi hampir di seluruh bidang kehidupan. Krisis ini menyebabkan tidak terpenuhinya hak-hak sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun Ketika itu, berbagai Serikat Mahasiswa dan komite aksi dari

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun Ketika itu, berbagai Serikat Mahasiswa dan komite aksi dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Front Mahasiswa Nasional (FMN) adalah sebuah organisasi massa pemuda mahasiswa yang berdiri atas dialektika sejarah 1. Perjalanan FMN sendiri telah dirintis

Lebih terperinci

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, oleh karena itu setiap orang tanpa membedakan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

PENGGUNAAN DAN FUNGSI NYANYIAN DALAM AKSI-AKSI DEMONSTRASI: Studi Kasus FRONT MAHASISWA NASIONAL CABANG MEDAN SKRIPSI D I S U S U N OLEH :

PENGGUNAAN DAN FUNGSI NYANYIAN DALAM AKSI-AKSI DEMONSTRASI: Studi Kasus FRONT MAHASISWA NASIONAL CABANG MEDAN SKRIPSI D I S U S U N OLEH : PENGGUNAAN DAN FUNGSI NYANYIAN DALAM AKSI-AKSI DEMONSTRASI: Studi Kasus FRONT MAHASISWA NASIONAL CABANG MEDAN SKRIPSI D I S U S U N OLEH : NAMA : JEREMIA GINTING SUKA NIM : 040707022 DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN Pasal 1 1. Anggota AJI adalah jurnalis yang telah memenuhi syarat profesional dan independen yang bekerja untuk media massa cetak, radio, televisi, dan

Lebih terperinci

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun Lembaga Eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-indonesia.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA PEMBUKAAN Kegiatan panjat tebing di Indonesia merupakan wujud nyata dari dinamika warga negara Indonesia yang dengan sadar menghimpun dirinya dalam berbagai

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2008 LEMBAGA NEGARA. POLITIK. Pemilu. DPR / DPRD. Warga Negara. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4801) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH. BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret.

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH. BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret. ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad adalah tanggal 14 Maret. Pasal 2 1. Lambang IMM sebagaimana tersebut dalam Anggaran Dasar pasal 6 adalah sebagai

Lebih terperinci

Halaman PEMBUKAAN

Halaman PEMBUKAAN Halaman - 1 - PEMBUKAAN 1. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia melalui perjuangan yang luhur telah mencapai Kemerdekaannya yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH BAB I WAKTU DAN LAMBANG Pasal 1 Milad Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah tanggal 14 Maret. Pasal 2 Lambang IMM sebagaimana tersebut dalam Anggaran

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN)

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) BAB I DOKTRIN Pasal 1 Doktrin AMAN adalah Tri Satya, yakni : 1. Setia menjaga dan memelihara tanah air titipan leluhur sebagai sumber

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) Peningkatan. dan Pemantapan Solidaritas Mahasiswa Kesehatan Indonesia ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota JMKI adalah lembaga eksekutif

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Serikat ini bernama Serikat Pekerja PT Indosat (Persero) Tbk disingkat SP Indosat. Pasal 2 Sifat

Lebih terperinci

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Association Indonesian Of Public Health Student Organization ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SENAT MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I PENGERTIAN Pasal 1 ISMKMI adalah organisasi yang menghimpun lembaga eksekutif Mahasiswa Kesehatan Masyarakat se-indonesia.

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016 ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016 BAB I KEANGGOTAAN DAN PERSYARATANNYA Pasal 1 Ketentuan Umum Anggota Akuntan

Lebih terperinci

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB 0 AD/ART ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Mahasiswa Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung adalah bagian dari civitas akademik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, mahasiswa Teknik

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LAMPIRAN I KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14 TAHUN 2007 TANGGAL : 19 Juni 2007 ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA" Bahwa Veteran

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA ANGGARAN DASAR FORUM ORANGUTAN INDONESIA PEMBUKAAN Orangutan merupakan satu- satunya jenis kera besar yang saat ini hidup di Sumatera dan Kalimantan, sedangkan 3 jenis lainnya hidup di Afrika. Kelestarian

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA MUKADIMAH Bahwa cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR-ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR-ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR-ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN SOLIDARITAS PEREMPUAN UNTUK KEMANUSIAAN DAN HAK ASASI MANUSIA (SPEK HAM) 2013-2017 Jl. Srikoyo No. 14 Rt 01 Rw 04 Karangasem Laweyan Surakarta Jawa Tengah 57145

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN - Bahwa Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 KETENTUAN UMUM Anggota Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) adalah perseorangan dan perusahaan yang

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA Pembukaan Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA : BAHWA KEMERDEKAAN, KEADILAN, DAN KEBENARAN ADALAH IDAMAN SETIAP BANGSA INDONESIA, SEBAGAI NEGARA

Lebih terperinci

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) Politeknik Negeri

Lebih terperinci

PERATURAN DASAR ASSOCIATION OF RESILIENCY MOVEMENT (ARM) MUKADDIMAH

PERATURAN DASAR ASSOCIATION OF RESILIENCY MOVEMENT (ARM) MUKADDIMAH PERATURAN DASAR ASSOCIATION OF RESILIENCY MOVEMENT (ARM) MUKADDIMAH Kami, putera dan puteri Ibu Pertiwi, memegang teguh kuasa kemanusiaan sebagai dasar kami berbakti dan mendermakan jiwa raga kami untuk

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI) MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia telah berjuang secara bersinergi dan berkelanjutan untuk mengisi kemerdekaannya

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA Ketua, Menimbang : a. bahwa Dewan Kerja Pramuka Penegak

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3 ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Klasifikasi Anggota 1. Anggota Biasa adalah Warga Negara Indonesia yang mempunyai profesi dalam bidang geomatika. 2. Anggota Muda

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Masyarakat Telematika Indonesia The Indonesian ICT Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Dasar MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi konvergensi bidang Telekomunikasi,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA BAB I LAMBANG, BENDERA, HYMNE DAN MARS ORGANISASI Pasal 1 Lambang 1. Lambang Organisasi berbentuk lingkaran dengan tulisan Asosiasi Laundry Indonesia dan

Lebih terperinci

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT MENJADI ANGGOTA Syarat menjadi anggota APPEKNAS, adalah sebagai berikut : 1. Anggota Biasa a. Badan Usaha

Lebih terperinci

Keputusan Kongres Nomor: 01/Kongres-VIII/AJI/2011 tentang Pemilihan Pimpinan Sidang Kongres VIII Aliansi Jurnalis Independen

Keputusan Kongres Nomor: 01/Kongres-VIII/AJI/2011 tentang Pemilihan Pimpinan Sidang Kongres VIII Aliansi Jurnalis Independen 0 Keputusan Kongres Nomor: 01/Kongres-VIII/AJI/2011 tentang Pemilihan Pimpinan Sidang Kongres VIII Aliansi Jurnalis Independen Menimbang: Bahwa demi efisiensi dan efektivitas Kongres VIII Aliansi Jurnalis

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE 2012-2015 MUKADIMAH Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta semangat mewujudkan visi organisasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN Lampiran KEP.005/MUNAS-V/SEKARPURA II/2011 - AD/ART ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN Bahwa untuk mencapai cita-cita Kemerdekaan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Anggota Biasa adalah setiap mahasiswa hukum di Indonesia pada tingkat strata 1 dan strata 2 hingga dua tahun setelah menyelesaikan studinya atau belum

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016. KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016 tentang PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN PEMBUKAAN Program Pamsimas telah membangun prasarana dan sarana air minum dan sanitasi di desa/ kelurahan

Lebih terperinci

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.23, 2015 PEMERINTAHAN DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Penetapan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Institusi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat yang dimaksud

Lebih terperinci

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA Ketua Kwartir Nasional

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.245, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAH DAERAH. Pemilihan. Gubernur. Bupati. Walikota. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5588) PERATURAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan: 1. Himpunan Pramuwisata Indonesia disingkat HPI atau Indonesian Tourist Guide Association

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION Mitra Matraman, Jl. Matraman Raya No. 148 Blok A2/18, Jakarta 13150. Telp. 85918064, Fax 85918065

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2014 PENDAHULUAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia yang saat ini dirasakan seluruh rakyat harus diisi dengan

Lebih terperinci

Perjuangan Front dan Perjuangan Demokratisasi Kampus

Perjuangan Front dan Perjuangan Demokratisasi Kampus Perjuangan Front dan Perjuangan Demokratisasi Kampus Ditulis oleh Toni Triyanto Dalam setiap fase pergolakan politik di tanah air ini sebenarnya tidak lepas dari peran kaum pemuda dan Mahasiswa, sepanjang

Lebih terperinci

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 Telepon : 085 2222 934 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. Calon Anggota b. Anggota

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGELOLA PELATIHAN TENAGA KERJA INDONESIA LUAR NEGERI Keanggotaan AP2TKILN teridiri dari : ( A P 2 T K I L N ) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Sistem keanggotaan 1. Anggota biasa,

Lebih terperinci

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

Lebih terperinci

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY ANGGARAN RUMAH TANGGA Mukadimah Bahwa hakikat pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. dan telah ditekadkan oleh bangsa Indonesia sebagai tujuan dasar dari upaya-upaya pembangunan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN 2015 PENDAHULUAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia yang saat ini dirasakan seluruh rakyat harus diisi dengan

Lebih terperinci

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH

A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH A N G G A R A N D A S A R KEKERABATAN ALUMNI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA (KELUARGA) MUKADIMAH Bahwa Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga telah menghasilkan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR ANGGARAN DASAR PEMBUKAAN Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Negeri Belanda, khususnya di Kota Leiden, sadar akan kewajiban untuk ikut serta dengan aktif menyumbangkan

Lebih terperinci

HIMPUNAN ALUMNI SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAMILY OF ENGLISH LETTERS (FELLAS) ANGGARAN DASAR (AD)

HIMPUNAN ALUMNI SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAMILY OF ENGLISH LETTERS (FELLAS) ANGGARAN DASAR (AD) HIMPUNAN ALUMNI SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAMILY OF ENGLISH LETTERS (FELLAS) ANGGARAN DASAR (AD) MUKADIMAH Cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tercantum dalam Pembukaan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O TAHUN 2011 ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Keanggotaan 1. Anggota ILMPI adalah Lembaga Eksekutif Mahasiswa Jurusan/Program Studi/Fakultas Psikologi di Indonesia. 2. Keanggotaan ILMPI ditetapkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSART IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERSI INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSART IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERSI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA DEWAN PENGURUS PUSART IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERSI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Arti dan lambang Lambang IKA IKOPIN mengacu pada lambang IKOPIN, dengan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA MUKADIMAH Konsil LSM Indonesia menyadari bahwa peran untuk memperjuangkan partisipasi masyarakat dalam segala proses perubahan membutuhkan pendekatan dan pentahapan yang

Lebih terperinci

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA BAB I PERHIMPUNAN WILAYAH Syarat dan Tatacara Pendirian Perhimpunan Wilayah Pasal 1 (1) Perhimpunan Wilayah adalah

Lebih terperinci

PEMBUKAAN. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. Pasal 2

PEMBUKAAN. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. Pasal 2 PEMBUKAAN Ikatan Surveyor Indonesia atau dikenal dengan ISI merupakan sebuah organisasi profesi yang terkait dengan pekerjaan di bidang informasi kebumian (geo-informasi) atau dikenal dengan nama Geomatika.

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DEWAN PERWALIAN DAN PENGAWASAN HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA ITB 2011-2012 MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya informatika sebagai ilmu

Lebih terperinci

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 76 TAHUN 1993 (76/1993) Tanggal: 18 AGUSTUS 1993 (JAKARTA)

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Anggota Biasa adalah setiap mahasiswa hukum di Indonesia yang masih terdaftar sebagai mahasiswa pada

Lebih terperinci

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association) ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Sadar akan kedudukan tugas kewajiban dan tanggung jawab sebagai organisasi yang bergerak di bidang pembinaan dan pengembangan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR LIGA MAHASISWA NASDEM. BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN dan AFILIASI. Pasal 1

ANGGARAN DASAR LIGA MAHASISWA NASDEM. BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN dan AFILIASI. Pasal 1 ANGGARAN DASAR LIGA MAHASISWA NASDEM BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN dan AFILIASI Pasal 1 Organisasi massa mahasiswa ini bernama Liga Mahasiswa NasDem Pasal 2 Liga Mahasiswa Nasdem ini didirikan pada

Lebih terperinci

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga: 1 :: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga: ANGGARAN RUMAH TANGGA LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota dan Warga [1] Keanggotaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia terdiri dari

Lebih terperinci

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran I : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 02/Kpts/KPU-Kab-014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR) ANGGARAN DASAR IKA UNPAR PEMBUKAAN Bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Hasil Kongres V PPI Tiongkok Hong Kong, 8 April 2016 ANGGARAN DASAR Tujuan Didirikan PPI Tiongkok 1. Mempererat rasa persaudaraan di antara para pelajar Indonesia

Lebih terperinci

INSITUT ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK JAKARTA ANGGARAN DASARDAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) HIMPUNAN MAHASISWA JURNALISTIK, IISIP JAKARTA 2017

INSITUT ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK JAKARTA ANGGARAN DASARDAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) HIMPUNAN MAHASISWA JURNALISTIK, IISIP JAKARTA 2017 ANGGARAN DASARDAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) HIMPUNAN MAHASISWA JURNALISTIK, IISIP JAKARTA 2017 ANGGARAN DASAR BAB I Nama, Kedudukan, dan Waktu Berdiri Pasal 1 1. Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa

Lebih terperinci

Musyawarah Nasional XIII Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia Central Executive of Indonesian Physics Student s Societies Association

Musyawarah Nasional XIII Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia Central Executive of Indonesian Physics Student s Societies Association ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN IHAMAFI Pasal 1 Keanggotaan IHAMAFI : 1. Mengajukan permohonan menjadi anggota IHAMAFI dan kesediaan untuk menjalankan

Lebih terperinci

Pengantar. Purnomo S. Pringgodigdo

Pengantar. Purnomo S. Pringgodigdo Pengantar Membaca peraturan perundang undangan bukanlah sesuatu yang mudah. Selain bahasa dan struktur, dalam hal Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tantangan ini bertambah dengan perubahan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA BAB I STATUS DAN KEANGGOTAAN PASAL 1 1. Status keanggotaan BKKMTKI terdiri dari: a. anggota; dan b. calon anggota. 2. Anggota

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1 ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Airlangga yang selanjutnya disebut BEM

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 (1) Sesuai dengan Pasal 13 Anggaran Dasar, pendaftaran untuk menjadi anggota diajukan secara

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci