BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun Ketika itu, berbagai Serikat Mahasiswa dan komite aksi dari

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun Ketika itu, berbagai Serikat Mahasiswa dan komite aksi dari"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Front Mahasiswa Nasional (FMN) adalah sebuah organisasi massa pemuda mahasiswa yang berdiri atas dialektika sejarah 1. Perjalanan FMN sendiri telah dirintis sejak tahun Ketika itu, berbagai Serikat Mahasiswa dan komite aksi dari berbagai kota berkumpul di Bandung untuk membentuk sebuah jaringan nasional. Hingga pada akhirnya tahun 1997 lahirlah nama Forum Mahasiswa Nasional (FMN) sebagai identitas dari kelompok kerja (pokja) yang dibangun. Program yang dibuat waktu itu masih sebatas bagaimana membuat kurikulum pendidikan bersama, komunikasi antar kota dalam hal pendidikan kader, serta mengajak komite aksi dari kota lain untuk bergabung dalam FMN 2. Pada tanggal 18 Mei 2003, bertempat di Balai Rakyat, Utan Kayu, Jakarta, Forum Mahasiswa Nasional secara resmi berganti menjadi Front Mahasiswa Nasional (FMN) 3 melalui acara yang dikenal sebagai Kongres Pendirian Front Mahasiswa Nasional atau Founding Congress FMN. Sejak itu pula, resmi dideklarasikan FMN sebagai organisasi massa (ormas) pemuda-mahasiswa. 1 Suatu proses berjalannya sistem dalam suatu Negara yang dianggap belum demokratis dan belum berpihak kepada masyarakat mayoritas sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia. 2 Hasil wawancara dengan Ridwan Lukman sekretaris jendral pimpinan pusat FMN Selanjutnya dituliskan dengan singkatan FMN.

2 FMN juga sering terlibat aktif dalam penggalangan aliansi/ front 4 dan aksiaksi demonstrasi/ unjuk rasa 5 massa bersama rakyat (buruh, tani, perempuan, mahasiswa, kaum miskin kota, nelayan dll). Seperti aksi menyikapi peringatan Konferensi Asia-Afrika ke 50 di Jakarta dan pertemuan tingkat menteri ke 6 WTO bersama Persatuan Rakyat Anti Imperialisme (PERISAI), aksi menolak Perpres 36/2005, dan aksi buruh menolak UMP/UMK 2006 di Surabaya, Tangerang, Serang, Jombang, Jakarta dan Medan. Aksi bersama buruh setiap tanggal 1 Mei sebagai mamentum Hari Buruh Internasional, dengan kaum tani setiap tanggal 24 September dengan moment Hari Tani Nasional. Aksi penolakan terhadap kenaikan berbagai kebutuhan pokok masyarakat (BBM, TDL, Sembako, dll ). Serta melakukan kegiatan demonstrasi setiap momentum hari perempuan internasional (HPI), Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), hari HAM Internasional, serta momentum penting lainnya. Seperti yang penulis amati dalam aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan FMN di kota Medan Dalam setiap aksi demonstrasi yang dilakukan FMN, nyanyian merupakan salah satu bagian yang dipersiapkan dalam melaksanaan suatu demonstrasi, antara lain; pemilihan tema nyanyian dengan memadukannya bersama tema demonstrasi, mempersiapkan demonstrasi maupun dalam pelaksanaanya, ada beberapa orang yang khusus ditugaskan untuk bertanggung jawab memimpin nyanyian yang disebut dinamisator lapangan. Proses pemilihan nyanyian ini dilakukan pada saat manajemen aksi pra aksi. Dari hal tersebut, dapat dilihat bahwa nyanyian sangat berperan untuk suksesnya suatu demonstrasi yang dilakukan FMN. 4 Front persatuan luas, yang berkomposisikan mahasiswa, buruh, tani, KMK, perempuan, guru, seniman, pekerja hukum, dan siapa pun yang mendukung perjuangan FMN (mahasiswa). 5 Selanjutnya disebut aksi/demonstrasi/aksi demonstrasi.

3 Penggunaan nyanyian yang khas dalam demonstrasi FMN juga dapat dilihat dari momentum-momentum tertentu. Seperti Hari Perempuan selalu menyanyikan lagu mars perempuan, hari buruh selalu menyanyikan mars buruh, hari tani menyanyikan mars tani dan seterusnya. Hampir dalam setiap demonstrasi yang dilakukan FMN tidak terlepas dari nyanyian, dan nyanyian yang mereka pakai memiliki kekhasan tersendiri ataupun perbedaan dengan demonstrasi yang mengangkat isu yang berebeda pula. Nyanyian-nyanyian yang digunakan dalam demonstrasi tersebut seluruhnya bertemakan tentang hal yang berkaitan dengan tuntutan ataupun perasaan dari para demonstran 6. Nyanyian dapat berfungsi sebagai media untuk mengeluarkan pendapat, pembangkit semangat, pendidikan, himbauan dan lain sebagainya. Ada hal menarik berkaitan dengan fungsi nyanyian. Sebagai contoh, seperti aksi may day (Hari Buruh Internasional) 2008 di Medan. Saat itu, cuaca yang panas dalam perjalanan yang mencapai kurang lebih 20 km, situasi massa aksi yang lapar dan dahaga, karena tidak ada waktu untuk makan karena terlibat aktif dari pagi sampai sore dalam aksi demonstasi kala itu. Sepanjang jalan massa aksi bernyanyi lagu-lagu perjuangan, yang berisikan tuntutan para demonstran dan juga nyanyiannyanyian yang berisikan tentang keteguhan untuk berjuang dan semangat untuk tetap telibat dalam aksi, Jika dilihat dari contoh diatas, nyanyian begitu berfungsi untuk pelaksanaan suatu aksi Demonstrasi. Isi dari nyanyian yang dipakai dalam demonstrasi juga 6 Seluruh massa aksi yang terlibat dalam suatu aksi demonstrasi.

4 merupakan bagian dari ungkapan aspirasi dari para demonstran. Baik berisikan semangat, himbauan, sampai kepada tuntutan para demonstran. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis memilih objek kajian dan menjadikannya sebagai satu tulisan ilmiah. Adapun judul dari penulisan skripsi ini adalah: Penggunaan Dan Fungsi Nyanyian Dalam Aksi-aksi Demonstrasi: Study Kasus FRONT MAHASISWA NASIONAL Cabang Medan. Karya ini kemudian nanti akan difokuskan kepada penelitian kegiatan FMN yang berhubungan dengan Nyanyian-nyanyian pada aksi-aksi Demonstrasi yang dilaksanakan khususnya Kota Medan. 1.2 Pokok Permasalahan Untuk menghindari permasalahan yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut adalah : 1. Bagaimana bentuk aksi demonstrasi yang dilaksanakan oleh FMN Cabang Medan? 2. Bagaimana penggunaan dan fungsi nyanyian dalam aksi demonstrasi FMN? 3. Bagaimana hubungan tema demonstrasi dengan tema nyanyian yang digunakan. 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

5 1. Mengetahui bentuk-bentuk aksi demonstrasi yang dilaksanakan oleh FMN dan juga penggunaan dan fungsi nyanyian yang dipakai dalam aksi tesebut. 2. Mengenal nyanyian-nyanyian yang digunakan dalam aksi demonstrasi FMN. 3. Menemukan komunitas yang mencipta dan membawakan lagu-lagu kerakyatan. 1.4 Kerangka Konsep dan Teori Kerangka Konsep Pengertian konsep berarti draft (An Indonesia English dictionary), yang bila diartikan lebih dalam yaitu rough written plan of research yang berarti penulisan abstrak perencanaan penelitian (Oxford Learner s pokcket Dictionary, second edition). Konsep adalah rancangan ide atau pengertian yang diabstrakkan dari pengertian konkret, gambaran mental dari objek atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1990:456). Menurut R. Merton dalam Koentjaraningrat, konsep merupakan defenisi dari apa yang perlu diamati. Konsep juga merupakan unsur pokok dari suatu penelitian. Menurut Merriam ( ) Use then, refers to the stuation in wich music is employed in human action; fuction concerns the reasons for it s employment and particularly the broader purpose which it serves. Mengenai penggunaan dan fungsi musik, Merriam mengatakan:

6 Penggunaan dan fungsi musik merupakan salah satu masalah yang terpenting di dalam disiplin etnomusikologi, karena di dalam mempelajari perilaku manusia kita bukan hanya mencari fakta-fakta deskriptif mengenai musik, tetapi yang penting adalah makna dari musik itu. Fakta-fakta yang deskriptif meskipun penting, akan memberi sumbangan yang besar apabila digunakan untuk memahami lebih luas gejala-gejala yang telah dideskripsikan. Kita bukan hanya ingin mengetahui apakah sesuatu itu (dalam hal musik), tetapi lebih besar artinya apabila kita ketahui apa efek musik terhadap manusia itu dan bagaimana efek tersebut. Nyanyian merupakan bagian dari seni yang berbentuk seni suara (musik vokal). Didalamnya berisikan tentang teks ataupun kata-kata yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu. Nyanyian seluruhnya berisikan tentang ungkapan yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu dan disajikan dalam dalam berbagai bentuk yang beragam. Demonstrasi adalah suatu model pernyataan sikap, penyuaraan pendapat, opini, atau tuntutan yang dilakukan dengan jumlah massa terntentu dan dengan teknik tertentu agar mendapat perhatian dari pihak yang dituju tanpa menggunakan mekanisme konvensional (birokrasi). Demonstrasi juga bertujuan untuk menekan pembuat keputusan untuk melakukan sesuatu. Front Mahasiswa Nasional (FMN) adalah organisasi massa (ormas) pemuda mahasiswa yang menjadi alat perjuangan massa pemuda-mahasiswa dalam memperjuangkan hak-hak demokratis 7 pemuda-mahasiswa di seluruh penjuru nusantara dan bertujuan melepaskan diri dari belenggu penindasan dan penghisapan 7 Hak dasar yang menjadi hak kita, atau diatur dalam peruandang-undangan.

7 Imperialisme 8, Feodalisme 9 dan Kapitalisme Birokrat 10 melalui kediktatoran kekuasaan bersama antara borjuasi besar komprador, tuan tanah besar dan kaum kapitalis birokrat yang saat ini berada dalam genggaman kekuasaan rejim Susilo Bambang Yudhoyono dan Muhammad Jusuf Kalla (SBY-JK) 11. Dengan demikian, yang penulis maksud dengan penggunaan dan fungsi nyanyian dalam aksi-aksi demonstrasi adalah; melihat bagaimana saja peranan nyanyian yang digunakan dan fungsinya dalam pelaksanaan aksi demonstrasi FMN. Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study). Penelitian ini memusatkan diri secara intensif pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data studi kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain data dalam studi ini dikumpulkan dari berbagai sumber (Nawawi, 2003). Sebagai sebuah studi kasus maka data yang dikumpulkan berasal dari berbagai sumber dan hasil penelitian ini hanya berlaku pada kasus yang diselidiki. Lebih lanjut Arikunto (1986) mengemukakan bahwa metode studi kasus sebagai salah satu jenis pendekatan deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisme (individu), lembaga atau gejala tertentu dengan daerah atau subjek yang sempit. 8 Puncak tertinggi dari kapitalisme, dan kapitalisme adalah system ekonomi yang berlandaskan modal. 9 Berasal dari kata Feodum : Tanah, artinya Feodal adalah system ekonomi yang berlandaskan atas penguasaan atas tanah. 10 Pejabat yang mengambil keuntungan untuk kepentingan dirinya sendiri dari jabatanya pada struktur pemerintahan. 11 Hasil wawancara dengan Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat FMN di Jakarta, sewaktu penulis berada dijakarta sebelum berangkat kekongres ke III FMN di Mataram NTB. April 2009.

8 Studi kasus observasi, mengutamakan teknik pengumpulan datanya melalui observasi peran-senta atau pelibatan (participant observation), sedangkan fokus studinya pada suatu organisasi tertentu, dalam penelitian ini adalah organisasi Front Mahasiswa Nasional (FMN) Cabang Medan Teori Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus menyusun sebuah kerangka teori untuk sebuah kejelasan. Titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalah. Maka untuk itu perlu disusun kerangka teori. Kerangka teori itu disusun sebagai landasan berpikir yang menunjukkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang akan diteliti. Dengan adanya kerangka teori ini maka peneliti akan lebih terbantu dalam mencari kebenaran dari apa yang diteliti. Dalam penelitian ini teori-teori yang dianggap relevan adalah yang membicarakan tentang fungsi musik, yaitu seperti yang dikemukakan Merriam (1964: ) adanya 10 fungsi musik, yaitu: 1. Sebagai pengungkapan emosional, 2. Sebagai hiburan, 3. Sebagai penghayatan estetis, 4. Sebagai komunikasi, 5. Sebagai reaksi jasmani, 6. Sebagai perlambangan, 7. Sebagai suatu yang berkaitan dengan norma-norma sosial, 8. Sebagai perlambangan pengesahan lembaga sosial dan upacara kagamaan,

9 9. Sebagai kesinambungan budaya, 10. Sebagai pengintegrasian masyarakat. Dari (10) fungsi musik tersebut, penulis akan membahas penggunaan dan fungsi apa saja dari nyanyian-nyanyian yang digunakan dalam aksi demonstrasi. Penelitian studi kasus atau penelitian lapangan (field study) dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Penelitian case study merupakan studi mendalam mengenai unit sosial tertentu dan hasil penelitian tersebut memberikan gambaran luas serta mendalam mengenai unit sosial tertentu. Subjek yang diteliti relatif terbatas, namun variabel-variabel dan fokus yang diteliti sangat luas dimensinya (Danim, 2002 ). 1.5 Metode Kerja Lapangan Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa cara untuk mencari dan mengumpulkan data. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengumpulkan data dilapangan, dan dalam penulisan ini penulis memperoleh data dari sumber yang berhubungan dengan objek yang menjadi informasi bagi tulisan ini. Menurut Nettl (ibid: hal 62-64), dalam pengumpulan data dapat dilakukan dengan dua cara kerja yaitu kerja lapangan (field work) dan kerja laboratorium (desk work). Kerja lapangan merupakan langkah awal yang penulis lakukan untuk mendapatkan data dan informasi dilapangan. Ini bertujuan agar penulis dapat terlibat

10 langsung dengan objek yang diteliti dan data yang diperoleh pun dapat dijamin kebenarannya. Dalam kerja lapangan ini, penulis sebelumnya mengetahui kapan FMN akan mengadakan aksi demonstrasi dengan mendapatkan informasi dari pimpinan cabang Medan. Selanjutnya, penulis langsung terlibat dalam aksi-aksi demonstrasi dan berbaur dengan massa aksi, mewawancara massa aksi, dinamisator lapangan sebagai petugas pemimpin nyanyian, pimpinan aksi dan berusaha mendapatkan dokumentasi berupa audio dan visual. Kerja laboratorium yaitu pencarian data yang dilakukan penulis melalui referensi buku-buku, artikel, majalah ataupun tulisan yang berhubungan dengan objek tersebut. Selain itu, penulis juga melakukan penganalisisan data-data yang sudah didapatkan dilapangan Metode Penelitian Untuk memperoleh data di lapangan, penulis melakukan kerja lapangan dengan menggunakan metode lapangan. Metode yang penulis lakukan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu untuk menentukan frekuensi dari suatu gejala-gejala lain dalam masyarakat (Koentjaraningrat, 1990: hal 29). Penelitian yang bersifat kualitatif berwujud data yang bersifat konsep atau pengertian abstrak dalam penelitian fakta-fakta sosial. Dalam penelitian lapangan ini, penulis membaginya dalam dua cara yaitu

11 1. Wawancara, dan 2. Observasi Wawancara merupakan metode yang dilakukan penulis dalam berhubungan dengan informan, dilapangan penulis mengajukan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan objek penelitian. Sebelum mencari data lebih dalam, penulis terlebih dahulu mencari orang yang bisa dijadikan sebagai informan pangkal. Wawancara yang penulis lakukan tidak terfokus pada informan kunci saja, tetapi juga pada beberapa informan yang ada dilapangan guna menambah informasi. Pemilihan informan dilakukan penulis karena dibutuhkannya informasi yang dapat dipercaya dari sumber yang tepat. Adapun informan kunci tersebut adalah pimpinan-pimpinan FMN yang ada di Kota Medan baik yang bekerja di Cabang maupun Kampus-Kampus yang didalamnya terdapat organisasi FMN. Dan informan lainnya adalah Perangkat aksi khususnya dinamisator lapangan dan pimpinan aksi dalam demonstrasi FMN maupun massa yang terlibat didalam demonstrasi yang diadakan FMN. Data-data yang didapat dilapangan, direkam dalam pita kaset dan mencatat segala hal yang berhubungan dilapangan, serta dari jawaban atas pertanyaan yang penulis ajukan kepada informan. Dalam penentuan jawaban yang cocok atas pertanyaan yang penulis ajukan, penulis melakukan penyelesian agar informasi lebih akurat dan tepat, sedangkan jawaban yang kurang cocok dijadikan data masukan untuk diperjelas selanjutnya. Untuk referensi pertanyaan selanjutnya, penulis mengambil dari jawaban yang berkembang berdasarkan hasil pengamatan penulis.

12 Selain itu, rekaman juga berisi tentang lagu-lagu yang sering mereka nyanyikan. Dari kaset rekaman tersebut, penulis menganalisa nyanyian tersebut, kemudian menuliskannya keatas kertas. Observasi (pengamatan), yaitu penulis mengamati semua kejadian secara langsung, yang bertujuan untuk memperoleh data-data yang tidak didapatkan melalui wawancara. Observasi yang dilakukan bukan hanya tentang objek penelitian, tetapi juga lokasi penelitian. Namun demikian cara observasi ini tidak hanya berambisi mengumpulkan data dari sisi kuantitasnya, tetapi juga berusaha memperoleh pemahaman yang lebih mendalam Kerja Laboratorium Untuk mencapai hasil kerja yang maksimal dalam pengumpulan data, penulis juga melakukan kerja laboratorium yang merupakan proses pengklarifikasian dari data yang diperoleh dilapangan dan studi kepustakaan. Ini bertujuan untuk mengorganisasikan data-data yang diperoleh dan sekaligus mengkoreksi data-data yang belum dapat atau yang belum diketahui penulis. Disini penulis berusaha menyeleksi segala data yang berhubungan dengan objek yang diteliti dan menyesuaikannya dengan jawaban-jawaban dari informan, kemudian menjadikannya satu tulisan. Namun bila ada data yang tidak berhubungan, maka penulis akan menyimpannya. Sedangakan data-data yang ada dalam pita rekaman, penulis dengarkan dan tulis kembali kemudian diteliti dan disatukan dengan jawaban yang ditulis.

13 Dalam kerja laboratorium ini, data yang terkumpul dianalisis setiap waktu secara induktif selama penelitian berlangsung dengan mengolah bahan empirik (synthesizing), supaya dapat disederhanakan kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami dan diinterpretasikan dalam sebuah tulisan Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yaitu penulis membaca beberapa literature yang bisa mendukung tulisan ini, dan bisa dipergunakan untuk membuat pertanyan yang akan dipertanyakan dilapangan, berupa buku-buku, majalah-majalah, informasi dari internet dan tulisan yang berhubungan dengan objek penelitian. Studi ini bertujuan untuk mencari informasi awal mengenai objek penelitian, yang nantinya bisa digunakan untuk membantu memperoleh data-data dilapangan Pemilihan Informan Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu menentukan informan pangkal yang mengetahui siapa yang dapat memberikan informasi untuk keperluan penelitian tersebut. Setelah mendapat informan pangkal, penulis menetukan informan kunci yang dibantu oleh informan pangkal. 1.6 Lokasi Penelitian Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menetapkan penelitian pada Organisasi FMN kota medan; sebagai objek fokus utama penelitian

14 Adapun lokasi yang bukan merupakan sumber pokok sebagai objek penelitian ini dan bersifat hanya sebgai rencana penulis untuk mendapatkan tambahan sumber, dan dan akan terlaksana jika peneliti memungkinkan untuk menuju lokasi tambahan ini. Adapun lokasi tersebut antara lain. 1. Jakarta; tempat beradanya Pimpinan Pusat FMN 2. Mataram; tempat diadakannya Kongres ke- III FMN. Dan didaerah ini nantinya akan berkumpul seluruh perwakilan FMN dari daerrah- daerah se Indonesia 3. Dan tidak tertutup kemungkinan untuk beberapa daerah yang lain dimana terdapat organisasi yang sama. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari banyak informan, dan dapat menemukan saling hubungan antara pandangan dan aktifitas seluruh anggota FMN dari berbagai daerah yang berkaitan dengan nayanyian dan demonstrasi juga program perjuangan di masing-masing daerah. Hal ini juga didasari karena minimnya refrensi data yang ada, baik berupa buku maupun data lainnya yang dapat membantu informasi dalam penyelesaian penelitian ini. Hal demikian yang menjadikan penulis untuk lebih mengharuskan mendapatkan banyak data dengan langsung terjuan kelapangan. 1.7 Sistematika Penulisan Judul Skripsi : Penggunaan Dan Fungsi Nyanyian Dalam Aksi-aksi Demonstrasi : Study Kasus, Front Mahasiswa Nasional Cabang Medan BAB I : Pendahuluan

15 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Pokok Permasalahan 1.3 Tujuan 1.4 Kerangka Konsep dan Teori 1.5 Metode Kerja 1.6 Lokasi Penelitian 1.7 Sistematika Penulisan BAB II : Front Mahasiswa Nasional Sebagai Organisasasi Massa Mahasiswa Demokratis 2.1 FMN sebagai organisasi massa 2.2 Prinsip-prinsip organisasi massa 2.3 Struktur organisasi massa demokratis 2.4 Sejarah Front Mahasiswa Nasional 2.5 kongres FMN ke I 2.6 kongres FMN ke II 2.7 Deklarasi FMN di Medan 2.8 Program Perjuangan/ visi misi FMN 2.9 Munculnya Demonstrasi BAB III : Penggunaan Nyanyian Dalam Demonstrasi 3.1 Nyanyian Dalam Demonstrasi FMN

16 3.2 Penggunaan nyanyian dalam demonstrasi memperingati hari perempuan internasional (HPI) 3.3 Demonstrasi memperingati Hari Buruh Internasional (may day). 3.4 Demonstrasi memperingati Hari Pendidikan Nasional (hardiknas). 3.5 Demonstrasi Memperingati Hari Kelahiran FMN 3.6 Demonstrasi memperingati Hari Kebangkitan Nasional (harkitnas) 3.7 Demonstrasi memperingati Hari Tani Nasional (HTN) 3.8 Demonstrasi memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia 3.9 Nyayian call and respon 3.10 Komunitas pencipta dan penganut aliran seni musik kerakyatan BAB IV : Fungsi Nyanyian Dalam Aksi Demonstrasi FMN 4.1 Fungsi Nyanyian 4.2 Klasifikasi penggunaan nyanyian 4.4 Klasifikasi fungsi nyanyian

17 BAB V : Penutup 5.1 Rangkuman 5.2 Kesimpulan 5.3 Saran Daftar Pustaka Lampiran

PENGGUNAAN DAN FUNGSI NYANYIAN DALAM AKSI-AKSI DEMONSTRASI: Studi Kasus FRONT MAHASISWA NASIONAL CABANG MEDAN SKRIPSI D I S U S U N OLEH :

PENGGUNAAN DAN FUNGSI NYANYIAN DALAM AKSI-AKSI DEMONSTRASI: Studi Kasus FRONT MAHASISWA NASIONAL CABANG MEDAN SKRIPSI D I S U S U N OLEH : PENGGUNAAN DAN FUNGSI NYANYIAN DALAM AKSI-AKSI DEMONSTRASI: Studi Kasus FRONT MAHASISWA NASIONAL CABANG MEDAN SKRIPSI D I S U S U N OLEH : NAMA : JEREMIA GINTING SUKA NIM : 040707022 DEPARTEMEN ETNOMUSIKOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan suatu kesatuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusian. Sistem yang ada di Negara Republik Indonesia adalah sistem demokrasi sehingga melahirkan

Lebih terperinci

DAFTAR INFORMAN. : Sekretaris Jendral FMN Cabang Medan. : Salah seorang pendiri FMN Cabang medan. : Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat FMN

DAFTAR INFORMAN. : Sekretaris Jendral FMN Cabang Medan. : Salah seorang pendiri FMN Cabang medan. : Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat FMN DAFTAR INFORMAN Informan pangkal 1. Nama : Wita Andrika Usia Peranan : 23 tahun : Sekretaris Jendral FMN Cabang Medan 2. Nama : Benson A Kaban Usia Peranan : 25 tahun : Salah seorang pendiri FMN Cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Panaek Gondang merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Panaek Gondang merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Panaek Gondang merupakan salah satu ritual yang menjadi bagian dari seluruh rangkaian upacara adat perkawinan dalam masyarakat Mandailing,jika perkawinan tersebut

Lebih terperinci

BAB II PROFIL FROMSU. Dalam perjalanan sejarah gerakan mahasasiwa di Sumatera Utara,

BAB II PROFIL FROMSU. Dalam perjalanan sejarah gerakan mahasasiwa di Sumatera Utara, BAB II PROFIL FROMSU 2.1. Gambaran Umum FROMSU Dalam perjalanan sejarah gerakan mahasasiwa di Sumatera Utara, khususnya di Kota Medan sebagai pusat pemerintahan, gerakan mahasasiwa kembali berdengung pasca

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Bongomeme yaitu SDN 12 Bongomeme yang sebelumnya bernama. bagi peneliti untuk mengadakan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Bongomeme yaitu SDN 12 Bongomeme yang sebelumnya bernama. bagi peneliti untuk mengadakan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN A. Latar Penelitian Latar penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan memperoleh data yang diperlukan dalam membahas masalah penelitian. Latar penelitian pada penelitian

Lebih terperinci

26 Sekar Larasati, 2014 Gaya Vokal Waldjinah pada Langgam Keroncong Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

26 Sekar Larasati, 2014 Gaya Vokal Waldjinah pada Langgam Keroncong Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu alat yang dapat membantu seorang peneliti guna mendapatkan hasil dan kesimpulan dari objek yang diteliti. Melalui metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ini akan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (classroom act/u/i research) bertujuan untuk memperbaiki kinerja

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik lima tahunan bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan dalam proses Pemilu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. post positivistik. Post positivistic merupakan perbaikan positivistic yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. post positivistik. Post positivistic merupakan perbaikan positivistic yang 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. PARADIGMA Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigm post positivistik. Post positivistic merupakan perbaikan positivistic yang dianggap memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ungkapan kreatifitas dari kebudayaan itu sendiri. Masyarakat yang menyangga

BAB I PENDAHULUAN. ungkapan kreatifitas dari kebudayaan itu sendiri. Masyarakat yang menyangga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni adalah satu bentuk ungkapan yang indah dari isi kehidupan. Isi kehidupan diungkap, diangkat, diterjemahkan dan dituangkan dalam aneka bentuk yang indah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah sebuah metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif 48 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Karena dalam pelaksanaannya peneliti akan secara langsung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. peneliti dalam menentukan pemahaman sejalan dengan fokus dan tujuan yang

III. METODE PENELITIAN. peneliti dalam menentukan pemahaman sejalan dengan fokus dan tujuan yang III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu penelitian. Menurut Maryaeni (2005:58) metode adalah cara yang ditempuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena metode merupakan salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek atau sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana untuk mengekspresikan apa yang kita rasakan, dari dalam diri kita.kesenian dalam Suku Karo sangat beraneka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN. Pasal 2

ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN. Pasal 2 1 ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN BAB I NAMA, BENTUK dan LAMBANG Pasal 1 Organisasi ini bernama Aliansi Jurnalis Independen, disingkat AJI. AJI berbentuk perkumpulan. Pasal 2 Pasal 3 AJI berlambangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Salah satu jenis penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian dengan metode atau pendekatan studi kasus (Case Study). Studi kasus termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Geyer yang terletak di Jalan Purwodadi-Solo Km 15 Geyer, Desa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada giliranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan kesenian. Kesenian merupakan pencitraan salah satu sisi realitas dalam lingkungan rohani jasmani

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya, dalam penelitian apa pun sangat diperlukan sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya, dalam penelitian apa pun sangat diperlukan sebuah BAB III METODE PENELITIAN Pada dasarnya, dalam penelitian apa pun sangat diperlukan sebuah metode yang tepat guna mendapatkan berbagai data otentik dan akurat. Dikatakan demikian agar seluruh data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu.1 Penulis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dari komunikasi dan saling berinteraksi satu sama lain karena aktifitas dasar manusia adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 37 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, artinya penelitian yang dirancang untuk mengumpulkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah langkah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Setiap karya ilmiah yang dibuat disesuaikan dengan metodologi penelitian. Dan seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah prosedur yang di lakukan oleh seseorang untuk mendapatkan data atau informasi untuk memperoleh jawaban atas atas permasalahan penelitian. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Musik adalah aktivitas budaya yang sangat akrab dengan kehidupan manusia. Dalam berbagai bangsa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah pemilik peran penting dalam menyampaikan berbagai informasi pada masyarakat. Media komunikasi massa yaitu cetak (koran, majalah, tabloid), elektronik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN. Isu globalisasi saat ini menuntut sumberdaya manusia yang berkualitas dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN. Isu globalisasi saat ini menuntut sumberdaya manusia yang berkualitas dan BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN Isu globalisasi saat ini menuntut sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa asing terutama bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Peneliti melakukan penelitian yang berlokasi di UPT P2TP2A Kota Bandung, UPT P2TP2A adalah Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, setiap individu terkait dengan persoalan politik dalam arti luas. Masyarakat sebagai kumpulan individu-individu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 77 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian. Adapun metode penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Maksud dari deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk melukiskan

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH

LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH Langkah-langkah penulisan karya ilmiah pada umumnya meliputi empat tahapan, yaitu : a. Perumusan Masalah Untuk memulai penulisan artikel, kita harus menapatkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal. 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini mengenai konsep diri pada perempuan penderita tumor jinak payudara, metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karo merupakan merupakan salah satu etnis di provinsi Sumatera Utara yang memiliki kebudayaan tersendiri. Salah satu unsur kebudayaan itu adalah musik 1. Musik di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme 123 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitiaan yang digunakan dalam penelitiaan Nasionalisme Generasi Muda dalam Era Otonomi Khusus Papua ini adalah metode kualitatif. Digunakannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI FRONT MAHASISWA NASIONAL CABANG MEDAN DAN AKSI DEMONSTRASI

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI FRONT MAHASISWA NASIONAL CABANG MEDAN DAN AKSI DEMONSTRASI BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI FRONT MAHASISWA NASIONAL CABANG MEDAN DAN AKSI DEMONSTRASI Front Mahasiswa Nasional (FMN) adalah satu organisasi massa mahasiswa yang berfungsi sebagai alat dalam memperjuangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus (Case

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus (Case BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. PENDEKATAN PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Studi Kasus (Case Study). Metode Penelitian Studi Kasus merupakan penelitian yang memusatkan diri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiono (2011:15) : Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna. 1. Ekonomi Santri melalui Kepemimpinan Transformasional Kiai, maka BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris.metode ini sendiri berasal dari kata methode, yang berarti ilmu yang

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris.metode ini sendiri berasal dari kata methode, yang berarti ilmu yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau bisa disebut metode riset ini memiliki makna asal dari bahasa inggris.metode ini sendiri berasal dari kata methode, yang berarti ilmu yang menerangkan cara-cara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian dituntut adanya teknik tertentu untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Sehingga dapat berhasil dengan baik untuk memahami dan memecahkan masalah penelitian,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SAINS ANAK di RA PERWANIDA WONOSOBO

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SAINS ANAK di RA PERWANIDA WONOSOBO PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SAINS ANAK di RA PERWANIDA WONOSOBO Hidayatu Munawaroh Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Universitas Sains Al-Qur an Jawa Tengah di Wonosobo ida_munajah@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian deskriptif ialah salah cara penelitian dengan menggambarkan serta menginterpretasikan suatu objek sesuai dengan kenyataan yang ada tanpa dilebih-lebihkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu fenomena penelitian yang

Lebih terperinci

kebudayaan Cina Peranakan bagi peneliti maupun pemba BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

kebudayaan Cina Peranakan bagi peneliti maupun pemba BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA untuk menambah wawasan dan pemahaman tentang museum Tjong A Fie serta kebudayaan Cina Peranakan bagi peneliti maupun pemba BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dalam Kamus Besar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan persiapan yang sesuai dengan prosedur penelitian. Persiapan-persiapan ini akan membantu kelancaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian akan dilakukan yaitu di Kelompok Bermain Bunga Nusantara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. program pelatihan dengan mendeskripsikan hasil temuan penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. program pelatihan dengan mendeskripsikan hasil temuan penelitian. 80 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Latar Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pengembangan program pelatihan dengan mendeskripsikan hasil temuan penelitian. Pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandung merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Selain terkenal sebagai kota kembang, Bandung juga dikenal sebagai kota kreatif.

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEMA. Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd

PEMBELAJARAN TEMA. Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd PEMBELAJARAN TEMA Oleh: Dra. Masitoh, M.Pd Pengertian Pembelajaran Tema Tema adalah ide-ide pokok. Pembelajaran tema adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang didasarkan ide-ide pokok atau ide-ide

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi pemberdayaan perempuan dalam kampanye pemilu oleh DPD Partai Demokrat Provinsi Lampung, maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan informasi saat ini sangat tinggi. Informasi menjadi sebuah aspek yang sangat penting karena dapat memberikan perkembangan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk menemukan realitas apa

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun

BAB III METODE PENELITIAN. memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan untuk memahami dan memperdalam makna individu atau kelompok dalam masalah sosial maupun masalah manusia.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah pemandu peneliti mengenai bagaimana penelitian ini dilakukan. Metode penelitian sangat berkaitan dengan teknik dan prosedur penelitian. Teknik penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. masalah yang dihadapi, karena selain menjelaskan garis-garis yang cermat juga

III. METODE PENELITIAN. masalah yang dihadapi, karena selain menjelaskan garis-garis yang cermat juga 18 III. METODE PENELITIAN A. Metode Yang Digunakan Metode merupakan faktor penting bagi seorang peneliti untuk memecahkan masalah yang dihadapi, karena selain menjelaskan garis-garis yang cermat juga menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki keanekaragaman seni, budaya dan suku bangsa. Keberagaman ini menjadi aset yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alasan Pemilihan Metode Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dasarnya penelitian adalah kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu dengan metode sistematis dan terarah. Agar peneliti ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN BAB III METODOLOGI PENILITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian membutuhkan metode yang tepat untuk mendapatkan data yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Untuk itu dengan mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor 74 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif menurut Bodgan dan Taylor yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian mengenai tipe-tipe interaksi sosial di Panti asuhan ini, peneliti mengambil lokasi di Panti asuhan Santa Maria, Ganjuran, Bantul,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, sebab itu pendekatan yang dilakukan adalah melalui deskriptif kualitatif. Yaitu pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. motivasi, tindakan dan lain secara holistik. 31 Sedangkan disebut deskriptif 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, disebut kualitatif karena merupakan penelitian yang bermaksud memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang permasalahan penelitian, pendekatan penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat bantu pengumpulan data, prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang hendak dijawab, pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut David Wiliams yang terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Moleong (2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Menentukan pendekatan penelitian yang dilakukan harus disesuaikan dengan jenis fenomena atau fakta yang terjadi di lapangan. Ada perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2000: 3) penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenian adalah suatu peristiwa sosial yang mempunyai tenaga kuat sebagai sarana kontribusi antara seniman dan penghayatnya, ia dapat mengingatnya, menyarankan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian. Menurut Maryaeni metode adalah cara yang ditempuh oleh peneliti

III. METODE PENELITIAN. penelitian. Menurut Maryaeni metode adalah cara yang ditempuh oleh peneliti 18 III. METODE PENELITIAN 3.3 Metode yang digunakan Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu penelitian. Menurut Maryaeni metode adalah cara yang ditempuh oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu 87 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden. 1 Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif. Pendidikan adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara dengan guru PKn kelas VIII SMP N 40 Bandung, terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran diantaranya kurangnya berpikir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN 26 BAB III METODE PENELITAN Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk melakukan penelitian dengan tujuan mencapai hasil yang maksimal, berikut ini akan dijelaskan metode apa saja yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung Alasan peneliti melakukan penelitian ditempat ini berawal dari

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung Alasan peneliti melakukan penelitian ditempat ini berawal dari BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian ini dilakukan di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kesehatan Universitas Padjajaran (UNPAD) di Jl. Dipati Ukur No. 46 40132.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri OKU Timur yang beralamat di Jalan Merdeka No. 420 Kelurahan Terukis Raya Kecamatan Martapura Kabupaten Ogan

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN II.1 BENTUK PENELITIAN Bentuk penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode penelitian eksplorasi yaitu metode yang dipergunakan karena permasalahan belum dirumuskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian yang mencakup berbagai aspek dan langkah-langkah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk melakukan penelitian ilmiah haruslah sesuai dengan prinsip-prinsip dan metode ilmiah. Oleh karenanya, diperlukan adanya metodologi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, dalam hal ini, peneliti ingin menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka anda haruslah mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan adanya motivasi

BAB I PENDAHULUAN. maka anda haruslah mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan adanya motivasi 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Bilamana anda ingin meraih suatu mimpi anda yaitu menjadi orang sukses, maka anda haruslah mempunyai motivasi yang tinggi. Dengan adanya motivasi yang diterapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat suatu desain penelitian yang tersusun berdasarkan prosedur yang dilaksanakan di lapangan, dengan langkah-langkah

Lebih terperinci