KARAKTERISTIK WANITA PENDERITA KISTA OVARIUM DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANG SIANTAR TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KARAKTERISTIK WANITA PENDERITA KISTA OVARIUM DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANG SIANTAR TAHUN"

Transkripsi

1 KARAKTERISTIK WANITA PENDERITA KISTA OVARIUM DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANG SIANTAR TAHUN Elicia Fadhilah 1, Hiswani 2, Jemadi 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen Departemen Epidemiologi FKM USU Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, elicya.dhila@yahoo.co.id ABSTRACT Ovarian cyst is one of the gynecological benign tumor most often found in women in their reproductive life. Based on Indonesia Demographic Health Survey incidence of ovarian cysts in Indonesia reached 37.2%, and most often found in women aged between years and rarely at puberty. To defind the characteristics of women with ovarian cysts patient who are Hospitalized at Vita Insani Hospital in was a descriptive study with case series design. Population and sample of data 124 patients (total sampling). Data of patient were analyzed by chi-square test, Fisher's Exact and ANOVA. The Research Found Proportion of patients with ovarian cysts: age years (32%), Batak (60.5%), Islam (48.4%), high school education (71%), occupation Housewife (50%), married status (90.3%), lower abdominal pain (56.2%), menstrual irregularities (70.2%), the size of the cyst diameter 2-9 cm (47.6%), benign ovarian cysts (82.3%), surgical treatment (91.9%), the average treatment length 4.5 days or 5 days, the cost of their own (76.6%). There were a significant difference between the proportion of cysts by age (p = 0.000), chi-square test can not be carried out to determine the proportion of the size of the cyst is based on a complaint because there are 5 cells (62.5%) who had epected count <5,there was no significant difference between the proportion of married by medical treatment (p = 0.596). Expected to the hospital in order to improve and maintain the quality of caring the patients with ovarian cysts. And for woman to be more attention to symtoms of ovarian cyst so that disease can be detected quickly. Keywords: Ovarian Cysts, Characteristics of Patients Pendahuluan Kesehatan memiliki berbagai macam ruang lingkup yang harus dipenuhi. Salah satu ruang lingkup kesehatan adalah kesehatan reproduksi. Dimana kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara, fisik, mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi baik pada lakilaki dan perempuan. (Depkes RI, 2009) Pada saat ini terjadi banyak masalah kesehatan reproduksi, diantaranya penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi. Kista ovarium adalah suatu penyakit ganguan organ reproduksi wanita. Kista ovarium adalah suatu penyakit ganguanorgan reproduksi wanita.kista ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada wanita di masa reproduksinya.(depkes RI,2011) Kista ovarium adalah suatu kantong berisi cairan seperti balon berisi air yang terdapat di ovarium.(owen,2005)kebanyakan kista ini jinak, sementara sebagian kecil lainnya bisa 1

2 berupa kista yang ganas. Kista ovarium yang ganas disebut juga dengan kanker ovarium.(hadibroto,2009) Menurut WHO tahun 2005, Kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit kardiovaskuler. Data dari American cancer society tahun 2007 menunjukkan kanker ovarium menempati urutan ke -8 dan menjadi penyebab kematian kelima terbanyak akibat kanker yang terjadi pada wanita di amerika serikat (Wiknjosastro, 2007) Kista ovarium merupakan 6 kasus kanker terbanyak dan merupakan penyebab kematian oleh karena keganasan ginekologi. Terdapat variasi yang luas insidensi keganasan ovarium, rata-rata tertinggi terdapat di Negara Skandinavia (14,5-15,3 per populasi).(rock JA) Berdasarkan data yang diperoleh CDC di Amerika pada tahun 2011 insidensi kanker ovarium tertinggi terjadi di kaota New York, Columbia dan Washington dengan interval 12,5-14,9 per penduduk. Dan yang paling rendah terjadi di kota Hawaii, Virginia, dan Louisiana dengan interval 7,5-10,4 per penduduk. (CDC, 2011) Menurut data statistics by country for ovarian cancer tahun 2011 mengatakan bahwa insidens kanker ovarium di Indonesia adalah kasus dari populasi. (Right Diagnosis,2011).Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia angka kejadian kista ovarium di Indonesia mencapai 37,2%, dan paling sering terdapat pada wanita berusia antara tahun dan jarang pada pubertas (Wiknjosastro, 2005) Data yang diperoleh pada Rekam Medik di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar terdapat 124 kasus kista ovarium. Rumusan Masalah Belum diketahui karateristik wanita penderita kista ovarium di Rumah Sakit Vita Isani Pematang Siantar Tahun Tujuan Umum Mengetahui Karakteristik wanita penderita kista ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang siantar Tahun Tujuan Khusus a. Mengetahui distribusi proporsi sosiodemografi yang meliputi : umur, suku, agama, pendidikan, pekerjaan dan status perkawinan. b. Mengetahui distribusi proporsi keluhan. c. Mengetahui distribusi proporsi status haid d. Mengetahui distribusi proporsi ukuran diameter kista e. Mengetahui distribusi proporsi jenis kista. f. Mengetahui ditribusi proporsi penatalaksanaan medis g. Mengetahui lama rawatan rata-rata (hari) penderita kista ovarium. h. Mengetahui distribusi proporsi sumber biaya. i. Mengetahui perbedaan proporsi umur berdasarkan jenis kista j. Mengetahui proporsi keluhan berdasarkan ukuran diameter kista. k. Mengetahui proporsi jenis kista berdasarkan diameter kista l. Mengetahui proporsi status perkawinan berdasarkan jenis kista m. Mengetahui proporsi status perkawinan berdasarkan penatalaksanaan medis n. Mengetahui proporsi lama rawatan rata-rata (hari) berdasarkan Sumber biaya. Manfaat Penelitian a. Sebagai bahan masukan bagi Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar dalam rangka meningkatkan upaya pelayanan dan penatalaksanaan terhadap penderita kista ovarium. b. Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai kista ovarium 2

3 c. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kista ovarium. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan desain case series.penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar. Penelitian ini dilakukan mulai bulan April 2014 sampai dengan Februari 2015.Populasi pada penelitian ini adalah data semua penderita kista ovarium yang dirawat di Rumah sakit Vita Insani pematang siantar tahun yaitu 124 kasus yang terdata pada bagian rekam medis.besar Sampel sama dengan besar populasi. Data dianalisa secara deskriptif dan diuji secara statistik dengan menggunakan uji Chi Square, Exact Fisher dan Anova Hasil dan Pembahasan Sosiodemografi Distribusi proporsi wanita penderita kista ovariumberdasarkan sosiodemografi dapat dilihat di bawah ini. Tabel 4.1 DistribusiProporsi Penderita Kista OvariumBerdasarkan Sosiodemografi di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Sosiodemografi Jumlah f % Umur Suku Batak Jawa Tionghoa Total Sosiodemografi Jumlah f % Agama Islam Kristen Protestan Katholik Budha Pendidikan Tidak Tamat SD/ Tamat SD/ Sederajat Tamat SLTP/ Sederajat Tamat SLTA/Sederajat Tamat Akademi/PT Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Pegawai Negeri Sipil Pegawai Swasta Wiraswasta Lain-Lain Tidak Bekerja Status Perkawinan Belum kawin Kawin Dari 1 dapat dilihat bahwa proporsi Sosiodemografi tertinggi yaitu pada kelompok umur 28-35tahun yaitu sebanyak 32 orang (25,8 %), suku batak sebanyak 75 orang (60.5%), tamat SMA/ sederajat yaitu sebanyak 88 orang (77.1%), ibu rumah tangga yaitu sebanyak 62 orang (50%), kawin yaitu sebanyak 112 (90.3%). Keluhan Utama Distribusi proporsipenderita kista Siantar tahun berdasarkan keluhan utama dapat dilihat di bawah ini. 3

4 Tabel 2. Distribusi Proporsi Penderita Kista Ovarium Berdasarkan Keluhan Di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Tahun Keluhan f % Nyeri Abdomen Bawah Nyeri Ketika Haid Terjadi Pendarahan Perut Membesar Total Berdasarkan tabel 2 dapat proporsi keluhan utama tertinggi yaitu nyeri abdomen bawah (56,20%) dan terendah adalah perut membesar (9,10%). Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.gejala-gejalanya antara lain: perut,terasa penuh, berat dan kembung, tekanan pada dubur dan kandung kemih (sulit buang air kecil), siklus menstruasi tidak teratur dan sering nyeri, nyeri panggul yang menetap atau tidak terlalu sering yang dapat menyebar ke punggung bawah dan paha, nyeri senggama, mual, ingin muntah, atau pengerasan payudara mirip seperti pada saat hamil, luas permukaan dinding endometrium menebal, dan pembengkakan tungkai bawah yang tidak disertai rasa sakit. Kadang-kadang kista dapat memutar pada pangkalnya, mengalami infark dan robek, sehingga menyebabkan nyeri tekan perut bagian bawah yang akut sehingga memerlukan penanganan kesehatan segera.(moore, 2001) Status Haid Distribusiproporsipenderita kista ovarium berdasarkan status haid di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Tahun dapat dilihat di bawah ini. Tabel 3. Distribusi Proporsi Penderita Kista Ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Berdasarkan Status HaidTahun Status Haid f % Haid tidak teratur Haid teratur Menopouse Penderita kista ovarium dengan haid tidak teratur lebih tinggi dari menopause karena biasanya kista ovarium lebih banyak terjadi pada usia reproduksi. Gangguan siklus haid yang sangat pendek atau lebih panjang harus diwaspadai. Menstruasi di usia dini merupakan faktor risiko berkembangnya kista ovarium, dan juga pada wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur merupakan faktor resiko terkena kista ovarium.(manuaba, 2010) Ukuran Diameter Kista Distribusi proporsi penderita kista Siantar tahun berdasarkan ukuran diameter kista dapat dilihat di bawah ini. Tabel 4. Distribusi Proporsi Penderita Kista OvariumBerdasarkanUkuran diameter kista di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Tahun Ukuran Diameter Kista f % Ukuran kista ovarium bervariasi, kista ovarium seringkali tanpa gejala dan hal ini terjadi apabila kistanya masih kecil, bahkan kadang-kadang tidak menunjukkan gejalagejala apapun. Kista baru memberikan rasa tidak nyaman apabila kista sudah semakin membesar. (Llewellyn, 2001) Jenis Kista Distribusi proporsi penderita kista ovarium berdasarkan jenis kista di Rumah sakit Vita Insani Pematang Siantar Tahun dapat dilihat dibawah ini: Tabel 5 Distribusi Proporsi Penderita Kista Ovarium Berdasarkan Jenis kista di Rumah Sakit vita insani Pematang Siantar Tahun Jenis Kista f % Kista Ovarium Jinak Kista Ovarium Ganas Penderita yang dating berobat ke Rumah Sakit Vita Insani mayorita menderita kista ovarium jinak bahwa jenis kista pada umumnya 4

5 yang terjadi adlah kista ovarium jinak (fungsional). Secara umum, kista fungsional tidak menimbulkan gejala dan dapat menghilang sendiri dalam waktu 6-8 minggu.(nugroho,2010) Penatalaksanaan Medis Distribusi proporsi penderita kista Siantar Tahun berdasarkan penatalaksanaan Medis dapat dilihat dibawah ini : Tabel 6 Distribusi Proporsi Penderita Kista ovariumberdasarkan Penatalaksanaan Medis di Rumah Sakit vita insani Pematang Siantar Tahun Sumber Biaya f % Terapi Pembedahan Terapi Hormonal pembedahan Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa proporsi penatalaksanaan medis adalah terapi pembedahan (91,90%) Pada umunya seseorang akan mencari pengobatan apabila sudah mencapai tingkat keparahan yang sedikit tinggi. Apabila kista sudah terlanjur tumbuh dan didiagnosa sebagai kista ovarium yang berbahaya, biasanya tindakan medis perlu dilakukan. Operasi pengangkatan biasanya akan dilakukan untuk mencegah kista ovarium tumbuh lebih besar. Akan tetapi, wanita muda yang masih ingin mendapat keturunan dan tingkat keganasan kista yang rendah (misalnya kista sel granulosa), dapat dipertanggung-jawabkan untuk mengambil resiko dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.(prawirohardjo,2002) Lama Rawatan Rata-rata Distribusi proporsi penderita kista Siantar Tahun berdasarkan rataratalama rawatan dapat dilihat di bawah ini. Tabel 7. DistribusiProporsiPenderita Kista Ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Berdasarkan Rata-RataLama Rawatan Tahun Rata-Rata Lama Rawatan (hari) Mean Standar deviasi Minimum Maximum Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa lama rawatan ratrata penderita kista ovarium adalah 4,5 hari atau 5 hari. SD (Standar Deviasi) 1,137 hari dengan lama rawatan minimum 1 hari dan lama rawatan maksimum 9 hari. Penderita kista ovarium yang paling lama dirawat adalah penderita yang mendapat terapi pembedahan yaitu selama 9 hari, hal ini kemungkinan disebabkan karena pasien mempunyai biaya yang cukup untuk tetap melanjutkan perawatan secara tuntas sampai diperbolehkan untuk pulang oleh dokter yang merawat, dan juga kemungkinan karena tindakan pembedahan yang dilakukan mengalami kesalahan ataupun pasien mendapat tindakan yang salah.. Sumber Biaya Distribusi proporsi penderita kista Siantar Tahun berdasarkan Sumber Biaya dapat dilihat di bawah ini. Tabel 8. Distribusi Proporsi Penderita Kista Ovarium Di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Berdasarkan Sumber BiayaTahun Sumber Biaya f % Askes Jamkesmas Jamsostek Biaya Sendiri Berdasarkan gambar 5.12 dapat dilihat bahwa proporsi penderita kista ovarium berdasarkan sumber biaya tertinggi yaitu dengan biaya sendiri (76.60%), kemudian disusuk dengan biaya Jamsostek (12,10%), Askes (8,90%) dan yang terakhir Jamkesmas (2.40%). Hal ini diasumsikan bahwa penderita kista ovarium yang berobat di Rumah Sakit Vita Insani sebagian besar adalah ibu rumah 5

6 tangga yang sebagian besar belum memiliki kartu jaminan kesehatan. Oleh karena itu mereka melakukan perobatan dengan menggunakan biaya pribadi. Analisis Statistik Jenis Kista Berdasarkan Umur Distribusi proporsi jenis kista berdasarkan umur penderita kista ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar tahun dapat dilihat di bawah ini. Tabel9. Distribusi Proporsi Jenis Kista Berdasarkan Umur Penderita Kista Ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Tahun Umur Jenis Kista Kista ovarium Jinak Kista Ovarium Ganas Total f % f % F % < p <0,001 Kista ovarium dapat terjadi pada semua umur, seperi kista dermoid dapat terjadi semenjak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam kandungan ibunya.(wiknjosastro,2005)dan beberapa hal yang mendorong terjadinya kista ovarium seperti (1) gangguan keseimbangan hormone:(2) Memiliki Riwayat kista ovarium atau keluarga memiliki riwayat kista ovarium.(wiknjosastro,2005) (3)Gaya hidup yang tidak sehat dapat memicu terjadinya penyakit kista ovarium. Pada wanita yang sudah menopause kista fungsional tidak terbentuk karena menurunnya aktivitas indung telur (Manuaba,2010) Keganasan kista ovarium sering dijumpai adalah pada usia sebelum menarke dan kista pada usia diatas 45 tahun.(wiknjosastro,2005)hal ini sejalan dengan penelitian Dionisya sasmita di Poli kandungan RSUD Dr. Soetomo tahun 2010 menunjukan bahwa ada hubungan antara menopause dengan kanker ovarium.(sasmita,2010) Keluhan Berdasarkan Ukuran Diameter Kista Distribusi proporsi keluhan berdasarkan ukuran diameter kista penderita kista ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar tahun dapat dilihat di bawah ini. Tabel10 Distribusi Proporsi keluhan berdasarkan ukuran diameter kista Penderita Kista Ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Tahun Ukuran Diameter kista Total Keluhan 6cm >6cm f % f % f % Nyeri Abdomen Bawah Nyeri Haid 2 16, Pendarahan Perut Membesar Ukuran kista ovarium bervariasi, kista ovarium seringkali tanpa gejala dan hal ini terjadi apabila kistanya masih kecil, bahkan kadang-kadang tidak menunjukkan gejalagejala apapun. Kista baru memberikan rasa tidak nyaman apabila kista sudah semakin membesar.(saradi, 1995)Misalnya Kista Korpus Luteum biasanya berukuran sekita 2cm- 6cm, dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus albikans.kadang-kadang korpus luteum mempertahankan diri (korpus luteum persistens), perdarahan yang sering terjadi di dalamnya menyebabkan terjadinya kista, berisi cairan yang berwarna merah coklat karena darah tua.. Kista korpus luteum dapat menimbulkan gangguan haid, berupa amenorea diikuti oleh perdarahan tidak teratur. Adanya kista dapat pula menyebabkan rasa berat di perut bagian bawah dan perdarahan yang berulang dalam kista dapat menyebabkan rupture. (Prawirohardjo,2002) Berdasarkan uji chi-square terdapat 5 sel (62.5%) yang mempunyai epected count < 5sehingga analisa statistik tidak dapat dilakukan 6

7 Jenis Kista Berdasarkan Ukuran Diameter Kista Distribusi proporsi jenis kista berdasarkan ukuran diameter kista penderita kista ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar tahun dapat dilihat di bawah ini. Tabel11 Distribusi Proporsi jenis kista berdasarkan ukuran diameter kista Penderita Kista Ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Tahun Ukuran Diameter kista Total Jenis Kista 6cm >6cm f % f % f % Kista Ovarium Jinak Kista Ovarium Ganas p=0.044 Ukuran diameter kista tidak dapat menunjukkan tingkat keganasan dari stadium kista. Tingkat keganasan dari kista ovarium dapat diketahui hanya karena proses pemeriksaan patologi anatomi dari kista tersebut. Ukuran kista ovarium bervariasi, kista ovarium seringkali tanpa gejala dan hal ini terjadi apabila kistanya masih kecil, bahkan kadang-kadang tidak menunjukkan gejala-gejala apapun. Kista baru memberikan rasa tidak nyaman apabila kista sudah semakin membesar.(llewellyn,2001) Berdasarkan hasil uji Exact fisher diperoleh nilai p<0,05 artinya tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi ukurn diameter kista berdasarkan jenis kista. Umur Berdasarkan Status Haid Distribusi proporsi umur berdasarkan status haid penderita kista ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar tahun dapat dilihat di bawah ini. Tabel12 Distribusi Proporsi umur berdasarkan status haid Penderita Kista Ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Tahun Umur Total Status haid <45 45 f % f % f % Haid Tidak Teratut Haid Teratur Menopouse p<0.001 Gangguan siklus haid yang sangat pendek atau lebih panjang harus diwaspadai. Menstruasi di usia dini merupakan faktor risiko berkembangnya kista ovarium, dan juga pada wanita yang memiliki siklus haid tidak teratur merupakan faktor resiko terkena kista ovarium.(manuaba, 2010)Pada wanita yang sudah mensturasi biasanya sudah bukan terkena kista ovarium tapi sudah berubah menjadi ganas menjadi kanker ovarium. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh nilai p <0,001, artinya ada perbedaan proporsi yang bermakna antara umur berdasarkan status haid. Status Perkawinan Berdasarkan Penatalaksanaan Medis Distribusi proporsi status perkawinan berdasarkan penatalaksanaan medis penderita kista ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar tahun dapat dilihat di bawah ini. Tabel13 Distribusi Proporsi status perkawinan berdasarkan penatalaksanaan medis Penderita Kista Ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Tahun Penatalaksanaan Medis Status Perkawinan Belum Total Kawin kawin f % f % f % Terapi Pembedahan Terapi Pembedahan + Hormonal p=0.596 Pada penelitian ini dapat dilihat penatalaksanaan medis dengan terapi 7

8 pembedahan dan terapi hormonal+pembedahan lebih banyak pada status perkawinan yaitu sudah kawin. Tindakan operasi pada kista ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan kista dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung kista. Akan tetapi, jika kistanya besar atau ada komplikasi,perlu dilakukan pengangkatan ovarium,biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (salpingo-ooforektomi).pada saat operasi kedua ovarium harus diperiksa untuk mengetahui apakah ditemukan pada satu atau pada dua ovarium.(prawirohardjo,2002) Kista yang terdapat pada wanita hamil, yang berukuran >80 mm dengan dinding tebal atau semisolid memerlukan pembedahan, setelah kehamilan minggu ke 12. Kista yang dideteksi setelah kehamilan minggu ke 30 mungkin sulit dikeluarkan lewat pembedahan dan dapat terjadi persalinan prematur.keputusan untuk melakukan operasi hanya dapat dibuat setelah mendapatkan pertimbangan yang cermat dengan melibatkan pasien dan pasangannya.(moore,2001) kisa ovarium yang terjadi pada wanita yang belum menikah seharusnya diberi tindakan terapi hormonal. Berdasarkan hasil uji Exact Fisher diperoleh nilai p >0,05, artinya Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara status perkawinan berdasarkan penatalaksanaan medis. Lama Rawatan Rata-rata Berdasarkan Sumber Biaya Distribusi proporsi Lama Rawatan Ratarata Berdasarkan Sumber Biaya penderita kista Siantar tahun dapat dilihat di bawah ini. Tabel14 Distribusi Proporsi Lama Rawatan Rat-rata Berdasarkan Sumber Biaya Penderita Kista Ovarium di Rumah Sakit Vita Insani Pematang Siantar Tahun Lama Rawatan Rata-rata (hari) Sumber Biaya N Mean SD Askes Jamkesmas Jamsostek Biaya Sendiri p=0.850 Berdasarkan tabel 14 dapat dilihat bahwa terdapat 11 penderita kista ovarium dengan biaya melalui askes yang mempunyai lama rawatan rata-rata 4,55 hari (5 hari) dan nilai SD=0,820.Terdapat 3 penderita kista ovarium dengan biaya melalui Jamkesmas yang mempunyai lama rawatan rata-rata 4,33 hari (4 hari) dan nilai SD=0,577.Terdapat 11 penderita kista ovarium dengan biaya melalui jamsostek yang mempunyai lama rawatan rata-rata 4,73 hari (5 hari) dan nilai SD=1,163. Terdapat 95 penderita kista ovarium dengan menggunakan biaya sendiri yang mempunyai lama rawatan rata-rata 4,46 hari (4 hari) dan nilai SD=1,183. Berdasarkan hasil uji Anova diperoleh nilai p >0,05, artinya Tidak ada perbedaan proporsi yang bermakna antara lama rawatan rata-rata berdasarkan sumber biaya. Kesimpulan 1. Proporsi Penderita kista ovarium berdasarkansosiodemografi tertinggi pada kelompok umur tahun (32%), suku Batak (60.5%), agama Islam (48.4%), pendidikan Tamat SMA/ sederajat (71%), pekerjaan Ibu Rumah Tangga (50%), dan status kawin (90.3%) 2. Proporsi penderita kista ovarium berdasarkan keluhan tertinggi yaitu nyeri abdomen bawah (56.2%) 3. Proporsi penderita kista ovarium berdasarkan status haid tertinggi yaitu tidak teratur (70.2%) 8

9 4. Proporsi penderita kista ovarium berdasarkan ukuran diameter kista tertinggi yaitu 2-9 cm (47,6%) 5. Proporsi penderita kista ovarium berdasarrkan jenis kista tertinggi yaitu kista ovarium jinak (82,3%) 6. Proporsipenderita kista ovarium berdasarkan penatalaksanaan medis tertinggi yaitu terapi pembedahan (91.9%) 7. Lama rawatan rata-rata penderita kista ovarium adalah 4.5 hari atau 5 hari 8. Proporsi penderita kista ovarium berdasarkan sumber biaya tertinggi yaitu biaya sendiri (76.6%) 9. Ada perbedaan yang bermakna antara proporsi jenis kista berdasarkan umur (p<0.001) 10. uji chi-square tidak dapat dilakukan untuk mengetahui proporsi ukuran kista berdasarkan keluhan karena terdapat 5 sel (62.5%) yang mempunyai epected count < Ada perbedaan yang bermakna antara proporsi jenis kista berdasarkan ukuran diameter kista (p=0.044) 12. Ada perbedaan yang bermakna antara proporsi umur berdasarkan status haid (p<0.001) 13. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara proporsi status perkawinan berdasarkan penatalaksanaan medis (p=0.596) 14. Tidak ada perbedaan yang bermakna antara lama rawatan rata-rata penderita kista ovarium berdasarkan sumber biaya (p=0.850) Saran Diharapkan kepada pihak rumah sakit Vita Insani Pematang Siantar agar dapat meningkatkan dan mempertahankan kualitas dalam perawatan penderita kista ovarium serta dapat lebih melengkapi data-data yang berkaitan dengan penyakit khususnya penyakit kista ovarium, kepada wanita umur tahun agar lebih memperhatikan gejala-gejala serta faktor risiko terjadinya kista ovarium, dan menjaga kesehatan reproduksi diri wanita itu sendiri serta melakukan gaya hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan tinggi serat dan tinggi zat antioksidan seperti sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan, rajin berolah raga, kurangi tingkat kesetresan yang tinggi dan hindari zat kimia tambahan pada makanan. Juga kepada remaja wanita yang mengalami menstruasi dini dan juga mengalami disminore agar lebih menjaga kesehatan reproduksi, serta melakukan gaya hidup sehat,rajin mengkonsumsi buah dan sayur, serta rajin berolah raga.. Daftar Pustaka BKKBN,2012. Kejadian Pernikahan Dini Pada Beberapa Provinsi Di Indonesia.Pokja Analisi Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Kependudukan Ditdamduk BKKBN Diakses tanggal 18 Januari 2015 Centers for Disease Control and Prevention, Ovarian Cancer Rates by State. Diakses 16 November 2014 Depkes RI. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan.availablewww.depkes. go.id/downloads/uu_no._36_th _2009_ttg_Kesehatan.pdf Diakses tanggal 21 februari 2014, 2011.Kista Ovarium.Available online Diakses tanggal 15 Maret 2014 Hadibroto, B.,R.,Laparoskopi pada kista Ovarium. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Hakimi, M., Keadaan Darurat Ginekologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Yayasan Essentia Medica Yogyakarta Henderson,C., Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC 9

10 Llewellyn, et al Dasar-dasar Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates Mansjoer, et al (2000). Kapita Selekta Kedokteran edisi ketiga jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius Manuaba,I.B.C., & Manuaba, I.B.G..,2010. Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta: Penerbit CV. Trans Ino Media Moore, J.G., Essensial Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Hipokrates Nugroho,T, Buku Ajar Ginekologi. Yogyakarta : Nuha Medika Owen, E. (2005). Panduan Kesehatan Bagi Wanita. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya Prawirohardjo, S Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.S Ilmu Kandungan. Jakarta.Yayasan Bina Pustaka. Right Diagnosis From Health Grade, Statistics by Country For Ovarian Cancer. Diakses 15 November 2014 Sanfilippo JS, Rock JA. Surgery of benign disease of the ovary. In: Te Linde s Operative Gynecology, Rock JA, Thompson JD editors. Lippincott- Raven Publishers, Philadelphia,1997. Safitri, Y., Pengalaman Wanita Usia Subur Dengan Kista Ovarium. Skripsi Keperawatan Universitas sumatera Utara. Diakses tanggal 5 maret 2014 Siringo, D, Karakteristik Penderita Kista Ovarium yang dirawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Skripsi Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera utara Diakses tanggal 20 Februari 2014 Sarjadi Patologi Ginekologik. Jakarta: Hipokrates Sihombing, M., Sirait,A., Angka Ketahanan Hidup Penderita Kanker Ovarium di RS. Cipto Mongunkusumo Jakarta. Artikel Penelitian Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Balitbangkes RI. Diakses 15 Januari 2015 Sasmita,D., Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kanker Ovarium Pada Pasien Baru Di Poli Onkologi RSUD DR. Soetomo Surabaya Periode 1 Januari-Desember Jurnal Fakultas Kedokteran Jurusan Kebidanan. Diakses tanggal 16 Januari 2015 Taufiqoh, S., Hubungan Antara Umur Ibu dengan Tingkat Keganasan Kista Ovarium di Rumah Sakit Muhammadiyah Surabaya. Jurnal Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Wiknjosastro,H., Ilmu Kandungan Edisi II. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, H Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo William H., C American College of Obstetricians and Gynecologists Ovarian Cysts. diakses tanggal 24 maret

BAB I PENDAHULUAN. mencapai derajat Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. mencapai derajat Kesehatan Masyarakat yang setinggi-tingginya. Dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Negara Indonesia merupakan Negara berkembang yang saat ini sedang dalam proses pembangunan untuk menjadi Negara yang makmur. Proses pembangunan yang dilakukan diantaranya

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ST ELISABETH MEDAN TAHUN Abstract

KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ST ELISABETH MEDAN TAHUN Abstract KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT ST ELISABETH MEDAN TAHUN 008-01 Dumaris Siringo 1, Hiswani, Jemadi 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU Dosen Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ganggungan kesehatan yang sering terjadi pada system reproduksi wanita di kalangan masyarakat diantaranya kanker serviks, kanker payudara, kista ovarium, gangguan menstruasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. 1 Pada saat

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN OLEH NOURMA Y LUMBAN GAOL

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN OLEH NOURMA Y LUMBAN GAOL SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2007 2008 OLEH NOURMA Y LUMBAN GAOL 051000106 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 20-203 Khairun Nikmah Hasibuan, Rasmaliah 2, Jemadi 2 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM PADA WANITA SEBELUM MENOPAUSE YANG DIRAWAT INAP DI RS. HAJI MEDAN TAHUN SKRIPSI

KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM PADA WANITA SEBELUM MENOPAUSE YANG DIRAWAT INAP DI RS. HAJI MEDAN TAHUN SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA KISTA OVARIUM PADA WANITA SEBELUM MENOPAUSE YANG DIRAWAT INAP DI RS. HAJI MEDAN TAHUN 2014-2015 SKRIPSI OLEH : SRI APRIANI NIM.12100058 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2 PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 05 SAMPAI JULI 06 Velisitas A. M. Potes, E. Suparman, B. J. Laihad Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT Bagian Obstetri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatakan adanya pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas yang berada di ovarium. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan nasional yang menimbulkan perubahan dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa kecenderungan baru dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang tidak hamil, terjadi secara siklik dan periodik akibat peluruhan dinding endometrium sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular

Lebih terperinci

Ovarian Cysts: A Review

Ovarian Cysts: A Review Ovarian Cysts: A Review Cheryl Horlen, BCPS University of the Incarnate Word Feik School San Antonio, Texas 7/20/2010 US Pharm. 2010;35(7):HS-5-HS-8 Kista ovarium adalah penyebab umum dari prosedur bedah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diwujudkan dengan menyelenggarakan pembangunan nasional di semua bidang kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker ovarium (kanker indung telur) merupakan penyebab nomor satu dari seluruh kematian yang disebabkan kanker pada saluran reproduksi. Penderita kanker ini umumnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral yang terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011 ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011 Adindha, 2012; Pembimbing I : Laella K. Liana, dr., Sp. PA., M. Kes. Pembimbing II : Rimonta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( ) BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka Kematian Ibu bersama dengan Angka Kematian Bayi senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER PAYUDARA YANG DIRAWAT INAP DI RS St. ELISABETH MEDAN TAHUN 2011-2013 Lestari Estaria Sinaga 1, Sori Muda 2, Rasmaliah 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi FKM USU 2 Dosen

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN SKRIPSI KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RS SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2009-2013 SKRIPSI OLEH RIRIN GULTOM NIM. 081000049 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat penting untuk management nyeri yang efektif dan berkualitas dalam perawatan pasien (Patricia 2010).

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR DENGAN MIOMA UTERI DI RS. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA Neni Rusnita*, Estu Lovita.P Akademi Kebidanan Betang Asi Raya, Jln.Ir.Soekarno No.7 Palangka Raya ABSTRAK Mioma Uteri

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR.

HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. HUBUNGAN USIA WANITA SAAT COITARCHE DAN LAMA PEMAKAIAN PIL KB KOMBINASI DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA THE RELATIONSHIP BETWEEN WOMEN AGE RELATED COITARCHE AND THE LENGTH OF

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA BALITA YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT VITA INSANI PEMATANGSIANTAR TAHUN 2010- Isri Rezta Prianty 1, Sori Muda 2, Rasmaliah 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat

BAB I PENDAHULUAN. sampai 6 gram. Ovarium terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ovarium merupakan kelenjar kelamin (gonad) atau kelenjar seks wanita. Ovarium berbentuk seperti buah almond, berukuran panjang 2,5 sampai 5 cm, lebar 1,5 sampai 3 cm

Lebih terperinci

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya: ASKEP CA OVARIUM A. Pengertian Kanker Indung telur atau Kanker ovarium adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur) yang paling sering ditemukan pada wanita berusia 50 70 tahun. Kanker ovarium bisa menyebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kesehatan reproduksi remaja saat ini masih menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian. Kesehatan reproduksi remaja tidak hanya masalah seksual saja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. menekan jaringan tubuh normal sehingga dapat mempengaruhi fungsi tubuh. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir abad 20 prevalensi penyakit menular mengalami penurunan, sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Penyakit tidak menular mengalami

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA GAGAL GINJAL RAWAT INAP DI RS HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI. Oleh : JULIANTI AISYAH NIM

KARAKTERISTIK PENDERITA GAGAL GINJAL RAWAT INAP DI RS HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI. Oleh : JULIANTI AISYAH NIM KARAKTERISTIK PENDERITA GAGAL GINJAL RAWAT INAP DI RS HAJI MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : JULIANTI AISYAH NIM. 061000134 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN SKRIPSI.

KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN SKRIPSI. KARAKTERISTIK PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIK YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN 2010-2011 SKRIPSI Oleh : YESSY OKTORINA NIM. 051000161 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mioma uteri adalah tumor jinak daerah rahim atau lebih tepatnya otot rahim dan jaringan ikat di sekitarnya. Tumor ini pertama kali ditemukan oleh Virchow pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini masyarakat di Indonesia dituntut untuk serba cepat diantaranya dalam hal ekonomi, kesehatan, maupun informasi. Tidak

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PENDERITA MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2013-2014 Deryant Imagodei Noron, 2016. Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara,dr.,Sp.OG Pembimbing II : Dani, dr.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Permasalahan Mioma uteri adalah tumor jinak yang berasal dari jaringan miometrium uterus. Nama lainnya adalah leiomioma uteri, fibroid, fibromioma. Kelainan jinak uterus

Lebih terperinci

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA.

PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. PENGARUH PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KOMBINASI PROGESTERON ESTROGEN TERHADAP KEJADIAN KANKER LEHER RAHIM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA. Muthiah Rissa Pratiwi, S.S.T. Abstrak Kanker leher rahim adalah kanker

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014 Sri Mulyati Akademi Keperawatan Prima Jambi Korespondensi penulis

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN Khotijah, Tri Anasari, Amik Khosidah Akademi Kebidanan YLPP Purwokerto Prodi D3 Kebidanan Email : dindaamik@yahoo.com Abstract:

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Inna Antriana, S.SiT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko Apakah kanker rahim itu? Kanker ini dimulai di rahim, organ-organ kembar yang memproduksi telur wanita dan sumber utama dari hormon estrogen dan progesteron

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DENGAN PARASIT POSITIF YANG DIRAWAT INAP DI RSD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2009

KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DENGAN PARASIT POSITIF YANG DIRAWAT INAP DI RSD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2009 KARAKTERISTIK PENDERITA MALARIA DENGAN PARASIT POSITIF YANG DIRAWAT INAP DI RSD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI TAHUN 2009 SKRIPSI Oleh : VERARICA SILALAHI NIM. 061000152 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah kesehatan yang sering di jumpai pada wanita usia subur adalah timbulnya mioma uteri (20-25%). Biasanya penyakit ini ditemukan secara tidak sengaja

Lebih terperinci

Hubungan Faktor Risiko dan Kejadian Mioma Uteri di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang

Hubungan Faktor Risiko dan Kejadian Mioma Uteri di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang Hubungan Faktor Risiko dan Kejadian Mioma Uteri di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang Devy Isella Lilyani 1, Muhammad Sudiat, Rochman Basuki 3 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014 ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014 Gizella Amanagapa, 2015 Pembimbing : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.kes., PA(K) Dr. Teresa L.W., S.Si., M.kes.,

Lebih terperinci

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012 ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012 Fajri Lirauka, 2015. Pembimbing : dr. Laella Kinghua Liana, Sp.PA, M.Kes.

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU PASANGAN USIA SUBUR YANG MENGALAMI ABORTUS DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN

KARAKTERISTIK IBU PASANGAN USIA SUBUR YANG MENGALAMI ABORTUS DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN KARAKTERISTIK IBU PASANGAN USIA SUBUR YANG MENGALAMI ABORTUS DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2010 2013 Erniwati Silalahi 1, Sorimuda Sarumpaet 2, Jemadi 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD. DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN SKRIPSI.

KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD. DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN SKRIPSI. KARAKTERISTIK PENDERITA DIABETES MELLITUS YANG DIRAWAT INAP DI RSUD. DR. DJASAMEN SARAGIH PEMATANGSIANTAR TAHUN 2004-2008 SKRIPSI Oleh : MERY K. SINAGA 051000066 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker Payudara merupakan masalah kesehatan di dunia, kejadian dan kematian akibat kanker payudara terus meningkat di semua negara, baik negara maju, berkembang, maupun

Lebih terperinci

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi. Nama : Hernawati NIM : 09027 Saya mengkritisi makalah kelompok 9 No 5 tentang siklus menstruasi. Menurut saya makalah mereka sudah cukup baik dan ketikannya juga sudah cukup rapih. Saya di sini akan sedikit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara yang paling sering terjadi pada wanita. Umumnya kanker payudara menyerang pada

Lebih terperinci

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Tumor jinak pelvik Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Massa pelvik merupakan kelainan tumor pada organ pelvic yang dapat bersifat jinak maupun ganas Tumor jinak pelvik

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 23 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Prevalensi: Data Demografi Usia

Lebih terperinci

PERAN SUAMI TERHADAP ISTRI YANG MENDERITA KISTA OVARIUM DI PURWOKERTO. Prodi Keperawatan Purwokerto

PERAN SUAMI TERHADAP ISTRI YANG MENDERITA KISTA OVARIUM DI PURWOKERTO. Prodi Keperawatan Purwokerto PERAN SUAMI TERHADAP ISTRI YANG MENDERITA KISTA OVARIUM DI PURWOKERTO Endang Triyanto 1, Handoyo 2 1, Jurusan Keperawatan FKIK Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto 2 Prodi Keperawatan Purwokerto ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000). BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kehamilan adalah bertemunya sel sperma dan ovum matang di tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, 2002). Kehamilan dan persalinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada akhir abad 20 prevalensi penyakit menular mengalami penurunan, sedangkan penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan. Penyakit tidak menular (PTM)

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN MYOMA UTERI DI BANGSAL SAKINAH RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN MYOMA UTERI DI BANGSAL SAKINAH RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN MYOMA UTERI DI BANGSAL SAKINAH RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : KAS HARYANTI 201310104327 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH

Lebih terperinci

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah

Lebih terperinci

Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah

Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah Sulistyani Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Correspondence to : Sulistyani Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011

Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011 Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode Januari 0 3 Desember 0 Eveline Febrina, Dani.Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Bagian Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Repository.Unimus.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang merupakan masalah kesehatan reproduksi yang menjadi ancaman bagi wanita yang berkeinginan untuk hamil dengan pasangannya. Kondisi ini dialami oleh sekitar 10-15% pasangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan 21 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejarah epidemiologi bermula dengan penanganan masalah penyakit menular yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan sosioekonomi dan

Lebih terperinci

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015 ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015 Firina Adelya Sinaga, 2015. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk.,mpd.ked Pembimbing II : Cherry

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik, yang menjadi sumber pengetahuan dan juga merupakan suatu cara untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik, yang menjadi sumber pengetahuan dan juga merupakan suatu cara untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengalaman Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasai, ditanggung) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005). Pengalaman merupakan guru yang baik,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING.... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv ABSTRAK...v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang sudah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh dijaringan payudara, yakni didalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak hingga jaringan ikat pada payudara. Kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal atau terus menerus dan tak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari

Lebih terperinci

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012 I. INFORMASI WAWANCARA Tanggal Wawancara.../.../... No. Urut Responden...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sedang mengalami beban ganda dalam menghadapi masalah penyakit, yang mana penyakit menular dan penyakit tidak menular keduanya menjadi masalah kesehatan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker sistim reproduksi meliputi kanker serviks, payudara, indung telur,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker sistim reproduksi meliputi kanker serviks, payudara, indung telur, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker sistim reproduksi meliputi kanker serviks, payudara, indung telur, rahim dan alat kelamin perempuan. Kanker serviks merupakan kanker yang paling banyak diderita

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS PADA WANITA DI RUMAH SAKIT HA. ROTINSULU BANDUNG PERIODE ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS PADA WANITA DI RUMAH SAKIT HA. ROTINSULU BANDUNG PERIODE ARTIKEL HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS PADA WANITA DI RUMAH SAKIT HA. ROTINSULU BANDUNG PERIODE 2011-2012 ARTIKEL Diajukan untuk memenuhi tugas akhir Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti kardiovaskular, stroke, kanker, diabetes mellitus, penyakit paru kronik obstruktif di banyak negara, terutama di negara berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Mioma uteri sering disebut juga leiomioma atau fibroid uterus, yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mioma adalah suatu pertumbuhan jinak dari sel-sel otot polos. Mioma yang berasal dari sel-sel otot polos miometrium disebut mioma uteri (Achadiat, 2004). Mioma uteri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak menular. Menurut Depkes RI, 2003 (dalam Tanjung 2012) Pada akhir abad 20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini banyak penyakit yang bermunculan dan di derita oleh manusia, seperti penyakit menular ataupun penyakit tidak menular.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang masih merasakan tantangan berat di dalam pembangunan kesehatan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah penduduk di dunia. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2007 sekitar seperlima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat dan tidak terkendali, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia kanker serviks atau kanker leher rahim menempati urutan ketujuh dari seluruh kejadian keganasan pada manusia (Cancer Research United Kingdom, 2010).

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Poin ke 5 dalam Milenium Development Goals (MDG) adalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Poin ke 5 dalam Milenium Development Goals (MDG) adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Poin ke 5 dalam Milenium Development Goals (MDG) adalah meningkatkan kesehatan ibu, salah satu upaya yang dilakukan adalah menurunkan angka kematian ibu. Angka kematian

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009

ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009 ABSTRAK PREVALENSI KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN, BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2009 Ervina, 2011 Pembimbing I : dr. July Ivone, MKK, Mpd Ked Pembimbing II : dr. Sri Nadya Saanin M.Kes

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

HUBUNGAN USIA REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO HUBUNGAN USIA REPRODUKSI DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RSUP. PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO 1 Lilis Pratiwi 2 Eddy Suparman 2 Freddy Wagey 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013 ABSTRAK GAMBARAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT PIRNGADI MEDAN PERIODE 1 JANUARI 2012-31 DESEMBER 2013 Indra Josua M. Tambunan, 2014 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr, MS, MM, M.Kes, AIF.. Kanker serviks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tahap perkembangan manusia, setiap manusia pasti mengalami masa remaja atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24 tahun, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara (Carcinoma mamae)adalah suatu penyakit neoplasmagana yang berasal parenchyma. Kankerpayudara adalah penyakit yang tidak menular dan kanker yang paling

Lebih terperinci

GAMBARAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013

GAMBARAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2013 GAMBARAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 1 Pricilia S. Lomboan 2 Linda Mamengko 2 John Wantania 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RSUD RANTAU PRAPAT KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN SKRIPSI

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RSUD RANTAU PRAPAT KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN SKRIPSI KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RSUD RANTAU PRAPAT KABUPATEN LABUHAN BATU TAHUN 2006-2009 SKRIPSI Oleh : ELIZABETH LOLOAN PANGGABEAN NIM. 061000033 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut BAB XXI Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah Nyeri perut hebat yang mendadak Jenis nyeri perut Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut 460 Bab ini membahas berbagai jenis nyeri di perut bawah (di bawah

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Wanita mulai dari usia remaja hingga dewasa normalnya akan mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. Wanita mulai dari usia remaja hingga dewasa normalnya akan mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita mulai dari usia remaja hingga dewasa normalnya akan mengalami periode menstruasi atau haid dalam perjalanan hidupnya, yaitu pengeluaran darah yang terjadi secara

Lebih terperinci

ABSTRACT. CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY DECEMBER 2010

ABSTRACT. CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY DECEMBER 2010 ABSTRACT CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY 2010-31 DECEMBER 2010 Fadhli Firman Fauzi, 2012 Tutor I : dr. Rimonta Gunanegara, Sp.OG Tutor II : dr. Sri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarche sampai menopause. Permasalahan dalam kesehatan reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. menarche sampai menopause. Permasalahan dalam kesehatan reproduksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan perempuan, terutama kesehatan yang berkaitan dengan fungsi reproduksi kini menjadi perhatian dunia. Masalah kesehatan reproduksi tidak hanya menyangkut kehamilan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I/BUKIT BARISAN MEDAN TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I/BUKIT BARISAN MEDAN TAHUN KARAKTERISTIK PENDERITA HEPATITIS B RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PUTRI HIJAU KESDAM I/BUKIT BARISAN MEDAN TAHUN 2010-2013 Sri Rezeki 1, Sori Muda 2, Rasmaliah 2 1 Mahasiswa Departemen Epidemiologi

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan Prosiding SNaPP011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:089-358 HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS YANG DIRAWAT INAP DI BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) MAKASSAR

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK) MAKASSAR ARTIKEL FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM PERJAN DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR TAHUN 2008 SRI SYATRIANI Dosen STIK Makassar SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIK)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke Menurut World Health Organization (WHO) (2001) seperti yang dikutip Junaidi (2011) adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan, fungsi otak secara

Lebih terperinci