Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi dan Bisnis. Program Studi Administrasi Bisni

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi dan Bisnis. Program Studi Administrasi Bisni"

Transkripsi

1 PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS konsumen CV. KONVEKSI CAHAYA 79 (Studi pada CV. Konveksi Cahaya 79, Bandar Lampung) Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi dan Bisnis Program Studi Administrasi Bisni Disusun oleh: Dahlan Ghozali ADMINISRTASI BISNIS FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2015

2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan dan Lokasi Perusahaan CV. Konveksi Cahaya 79 adalah perusahaan perseorangan yang dijalankan oleh Bapak Ghufron selaku manager dan pemilik konveksi tersebut. Pada awal merintis usaha CV. Konveksi Cahaya 79 ini berada di Jl. Onta, Sam Ratu Langi, Bandar Lampung. CV. Konveksi Cahaya 79 merupakan salah satu perusahaan di bidang produksi pakaian jadi yang berada di Jalan Ratu Dibalau no 14 depan SPBU Way kandis, Bandar Lampung dan sekarang baru saja mempunyai cabang di Jl. Urip Sumoharjo, Tanjung Karang, Bandar Lampung Logo Perusahaan Setiap perusahaan ataupun organisasi profit ataupun non-profit memiliki suatu ciri ataupun logo yang dimaksutkan sebagai merek usaha perusahaan tersebut. Adapun logo perusahaan yang dimiliki oleh CV. Konveksi Cahaya 79 adalah sebagai berikut: Sumber : CV. Konveksi Cahaya 79 Gambar 1.1 Logo perusahaan Visi dan Misi a. Visi Menjadi salah satu perusahaan Konveksi yang dapat mencakup pasar nasional. b. Misi Adapun yang menjadi misi dari CV. Konveksi Cahaya 79 adalah: 1

3 1. Meningkatan kualitas produk. 2. Meningkatkan kualitas pelayanan. 3. Peningkatan Sistem Pelayanan Produk dan Layanan a. Produk Produk yang di tawarkan oleh CV. Konveksi Cahaya 79 antara lain : 1. Seragam sekolah 2. Jilbab sekolah 3. Sepatu sekolah 4. Perlengkapan sekolah 5. Tas sekolah b. Layanan CV. Konfeksi Cahaya 79 menawarkan produk secara fisik juga memberikan pelayanan berupa : 1. Jasa menjahit 2. Jasa sablon Lingkup Usaha, Perkembangan Usaha dan Strategi Secara Umum a. Lingkup Usaha Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki ruang lingkup usaha dalam menjalankan aktifitas bisnisnya. CV. Konveksi Cahaya 79 termasuk ke dalam perusahaan keluarga dengan skala usaha daerah. CV. Konveksi Cahaya 79 memiliki lingkup usaha utama dibidang peroduksi pakaian jadi seperti kaos partai, baju seragam, almamater dan lain sebagainya. b. Perkembangan Usaha Berjalannya suatu usaha atau bisnis memiliki suatu perkembangan usaha yang diharapkan oleh pihak manajemen perusahaan tersebut. Seperti halnya CV. Konveksi Cahaya 79, perusahaan ini mempunyai perkembangan yang cukup signifikan dengan pengelolaan yang dikelola oleh keluarga pendiri CV. Konveksi Cahaya 79 tersebut. Adapun perkembangan usaha tersebut dimulai ketika pemilik yang bernama Gufron pada tahun 1992 mendirikan CV. Konveksi Cahaya 79 pertama di Jl. Onta, Sam Ratu Langi, 2

4 Bandar Lampung. Berkat adanya keinginan keinginan dari pemilik dan anggota keluarga, yang sebelumnya tidak mempunyai toko untuk menjual produknya langsung, sekarang memiliki 2 toko untuk langsung menjual hasil produknya. Lokasi dari toko CV. Konveksi Cahaya 79 yang pertama berada di Jl. Ratu Dibalau, Bandar Lampung, dan yang kedua berada di Jl. Urip Sumoharjo, Bandar Lampung. Konveksi ini pada awalnya hanya mempunyai karyawan 5 orang hingga pada tahun 2015 perusahaan ini sekarang memiliki 45 karyawan dan memiliki penghasilan perbulan kurang lebih ,- (empat ratus lima puluh juta rupiah). Pencapaian kesuksesan sekarang ini tidak mudah, konveksi ini lahir akibat kegigihan pemiliknya yang tak berhenti putus asa untuk berusaha lebih baik lagi. Konveksi ini banyak memberikan sumbangsih kepada mitranya untuk bekerjasama dalam hal memberikan pekerjaan kepada mitranya c. Strategi Secara Umum Dalam menjalankan bisnis atau usaha, CV. Konveksi Cahaya 79 memiliki berbagai strategi yang kerap kali dilakukan untuk bersaing dan bertahan dilingkungan industri pusat kebugaran. Strategi yang dilakukan oleh CV. Konveksi Cahaya 79 antara lain : 1. Memberikan pelayanan yang baik. 2. Memberikan kualitas produk dengan sebaik mungkin. 3. Toko yang dimiliki pihak manajemen memiliki lokasi yang sangat strategis. 3

5 1.1.6 Struktur Organisasi CV. Konveksi Cahaya 79 Struktur organisasi Konveksi Cahaya 79 terdiri dari badan pengurus yaitu : Kepala Ghufron Pimpinan Suprapti (cabang 1) Dahlan Ghozali (cabang 2) Sekertaris dan Bendahara Fitri Yani Sukarno Desi Sumber : CV. Konveksi Cahaya 79 Gambar 1.2 Sturktur organisasi CV. Cahaya Latar Belakang Penelitian Dewasa ini diera globalisasi persaingan dalam dunia usaha bisnis semakin ketat. Kondisi pasar yang kompetitif dan dinamis akan mengakibatkan setiap perusahaan harus selalu mengamati persaingan dalam lingkungan bisnisnya salah satunya usaha dibidang pakaian. Usaha dibidang pakaian pun banyak yang bermunculan, sehingga membuat persaingan di dunia industri pakaian jadi semakin tinggi, dan para pengusaha dituntut untuk menentukan perencanaan strategi pemasaran yang akan digunakannya untuk menghadapi persaingan yang ada saat ini. Peluang bisnis pakaian ibarat pintu yang terbuka lebar yang mengundang peminatnya untuk terjun dan meraup keuntungan yang besar. Menurut Irawan (2010), Persaingan bisnis antara wiraswasta akan semakin besar, salah satunya yang terjadi pada industri pakaian atau konveksi, semakin banyak dan berjamur di Bandar Lampung, banyaknya produk dan konveksi yang menawarkan varian produk yang sama membuat persaingan semakin ketat. Suatu kewajaran jika perusahaan yang berada pada masa persaingan yang sangat tinggi 4

6 seperti saat ini perusahaan harus menyiapkan berbagai kegiatan untuk mempertahankan diri agar tetap dapat eksis di pasar. Sehingga setiap perusahaan melakukan kegiatan pemasarannya dengan sangat serius agar dapat memenangkan persaing tersebut. Salah satu faktor kunci yang menjadi perhatian CV. Konveksi Cahaya 79 dalam hal ini adalah kualitas produk, kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen. CV. Konveksi Cahaya 79 adalah perusahaan yang bergerak dibidang produksi pakaian seragam. Perusahaan yang bergerak dibidang produksi harus memberikan produk yang baik dalam menjalankan usahanya, sehingga kemampuan dalam memberikan produk yang baik dan berkualitas akan menciptakan nilai yang baik bagi perusahaan dan kepuasan bagi konsumen perusahaan tersebut. Kualitas produk memerlukan perhatian yang sangat besar dikarenakan hal tersebut sangat berkaitan dengan tingkat keuntungan yang diterima oleh perusahaan melalui konsumen yang puas, meraih keuntungan perusahaan dan dalam membentuk kepuasan konsumen. Menurut Kotler (2006) dalam Adisaputro (2010:172), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi konsumen. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk menurut Kotler (2006) adalah: 1. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya produk. 2. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk. 3. Reliability (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan. 4. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk. 5

7 5. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Perusahaan harus dapat mengidentifikasi apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen, apa yang dipikirkan dan dirasakan konsumen, dan apa yang menjadi harapan konsumen atas kinerja yang diberikan perusahaan. konsumen akan memberikan penilaian kualitas produk terhadap perusahaan dan perusahaan harus dapat mengetahui keinginan dan harapan konsumen agar perusahaan dapat memberikan kualitas produk yang baik, karena konsumen akan merasa puas jika perusahaan memenuhi kualitas produk yang diharapan konsumen, sehingga kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumen perusahaan secara baik dan optimal dapat menciptakan kepuasan bagi konsumen. Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja/hasil produk yang dipikirkan terhadap kinerja/hasil yang diharapkan menurut Kotler (2006) dalam Supriadi Setiawan (2011:44). Tingkat kepuasan konsumen dapat ditentukan berdasar pada lima (5) faktor utama yang harus diperhatikan oleh sebuah perusahaan (Irawan, 2009), yaitu: 1. Kualitas produk Konsumen akan merasa puas apabila hasil evaluasi mereka menunjukan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. 2. Kualitas pelayanan Konsumen akan merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang sesuai yang diharapkan terutama untuk industri jasa. 3. Emosional Konsumen akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap konsumen tersebut apabila menggunakan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan. 6

8 4. Harga Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai lebih tinggi kepada konsumennya. 5. Biaya Konsumen tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa, cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut. Pentingnya kepuasan konsumen terhadap perusahaan adalah konsumen yang merasa puas dengan sendirinya akan menceritakan kepada orang lain untuk menggunakan produk atau jasa yang mereka pakai, karena mereka merasa bangga karena produk yang mereka pakai sesuai atau lebih dari ekspetasi yang mereka bayangkan sebelumnya, dan akan berdampak pada loyalitas konsumen, sehingga dapat meningkatkan profit perusahaan. Loyalitas konsumen adalah merupakan salah satu faktor yang dapat memberikan berbagai keuntungan bagi pemasar. Loyalitas ini merupakan perilaku pasca pembelian atau penggunaan produk. Bentuk dari loyalitas yang dapat terlihat secara empiris adalah pembelian ulang dan perekomendasian. Loyalitas konsumen terhadap suatu produk tidak serta merta akan timbul, terutama untuk jenis produk convinience. Menurut Bernard T. Widjaja (2009:60), Loyalitas konsumen adalah komitmen yang mendalam untuk membeli produk dan atau jasa secara berkesinambungan dan tidak sensitif terhadap perubahan situasi yang menyebabkan perpindahannya konsumen, maka dibutuhkan usaha untuk membangun dan mempertahankan loyalitas tersebut. Terdapat empat macam dimensi loyalitas konsumen menurut Griffin, yaitu: 1. Makes regular repeat purchases: Rata-rata pembelian ulang, a. Membeli ulang produk atau jasa dengan banyak b. Membeli jasa atau produk tambahan 2. Purchases across product and service lines: membeli produk dan pelayanan yang sama, a. Membeli produk atau jasa pada perusahaan yang sama. 7

9 3. Refers others: memberi rekomendasi atau mempromosikan produk kepada orang lain. a. Merekomendasikan penyedia jasa atau produk kepada orang lain b. Menyampaikan hal positif ke orang lain 4. Demonstrates immunity to the pull of the competition: menunjukkan kekebalan (akan produk yang dimaksud) dalam persaingan, a. Mendemonstrasikan keunggulan produk b. Menguji jasa layanan atau produk yang lain Pentingnya loyalitas konsumen terhadap perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang berlipat dari konsumen yang merekomendasikan kepada orang lain sehingga konsumen yang membeli produk tersebut terus bertambah. Dalam hal menjalankan bisnis dibidang pakaian, pihak manajemen perlu memikirkan suatu strategi untuk bersaing dengan usaha sejenis agar usaha tersebut dapat berjalan sesuai harapan. Pada perusahaan CV. Konveksi Cahaya 79 terdapat masalah pada kualitas produk, dalam hal ini sering terjadi komplain komplain dari konsumen yang mengeluhkan kesalahan yang terjadi pada jahitan yang kurang rapih, warna kain, kualitas sablon yang kurang rapih dan masalah ukuran yang sering terjadi kekeliruan yang menyebabkan kurang puasnya konsumen terhadap kualitas produk sehingga dapat mengurangi loyalitas konsumen terhadap produk dari CV. Konveksi Cahaya 79. CV. Konveksi Cahaya 79 biasa menjual produknya dengan cara menjual di toko langsung dan juga melakukan persaingan dalam memenangkan tender. Untuk mencari seberapa besar konsumen puas dan loyal terhadap produk yang di jual oleh CV. Konveksi Cahaya 79 dilakukan wawancara terhaadap 3 sekolah dan 7 orang konsumen pada bulan februari Sekolah yang menjadi target wawancara yaitu Yayasan perguruan Al-kautsar Bandar Lampung, SMA Negri 13 Bandar lampung, dan SMK BLK Bandar Lampung, dan 7 orang konsumen yang terbagi 5 wanita dan 2 pria, dengan data survey sebagai berikut: 1. Yayasan Perguruan Al-Kautsar menyatakan kualitas baju seragam yang diproduksi konveksi cahaya 79 sudah bagus dalam kualitas bahan, namun 8

10 dalam hal kualitas kerapihan dan ketelitian dalam packing yang menyebabkan kesalahan, pada baju yang ukurannya terlalu kecil atau terlalu besar. 2. SMA Negeri 13 menyatakan untuk kualitas dan harga dari produk seragam dari CV Konveksi Cahaya 79 jauh lebih baik dibanding dengan konveksikonveksi lainya di Bandar Lampung, tetapi masih terdapat kesalahan dikualitas produk yaitu dikualitas sablon yang kurang rapi, dan juga terjadi ketidaktelitian packing yang berdampak pada kurangnya pakaian atau kelebihan pakaian. 3. SMK BLK Bandar Lampung untuk produk baju wearpack yang diproduksi CV, Konveksi Cahaya 79 sudah memenuhi standar kenyamanan dan mengurangi resiko kecelakaan dalam melakukan praktik kerja yang sudah menjadi mata pelajaran penting di SMK BLK Bandar Lampung bagi siswasiswanya. Untuk pembuatan seragam wearpack mereka menyatakan CV. Konveksi Cahaya 79 dalam harga yang masih lumayan mahal. 4. Dua konsumen pria yang telah diwawancarai langsung menuturkan bahwa kualitas produk dari pakaian seragam kaos olah raga kualitas sablonnya masih kurang teliti dan kurang rapih. 5. Untuk konsumen wanita rata-rata untuk berbelanja baju seragam sekolah menyatakan sering kehabisan persediaan jilbab, dikarenakan produksi yang masih terbatas, dan permintaan yang banyak. Dari hasil survey wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan terdapat masalah dikualitas produk dari CV. Konveksi Cahaya 79 yang masih belum teratasi akibatnya dapat berdampak pada meningkatnya keluhan dari konsumen dan dapat berpotensi konsumen tidak puas serta dapat mengakibatkan penurunan dari loyalitas konsumen. Seperti yang dapat kita lihat dari data persentase keluhan konsumen pada periode 2012 sampai 2014 sebagai berikut : 9

11 Sumber: Data sekunder yang diolah Gambar 1.3 Data rata-rata keluhan pertahun Dalam gambar 1.3 tahun 2013 sampai tahun 2014 bisa dilihat persentase bagaimana penurunan dan kenaikan jumlah keluhan konsumen pada tahun 2012 terdapat 5,8% keluhan konsumen, pada tahun 2013 terjadi perbaikan kualitas produk yang dapat membuat penurunan keluhan konsumen menjadi 4,0% dan pada tahun 2014 permintaan kualitas peroduk dari konsumen mengalami peningkatan mutu dan berakibat keluhan konsumen naik kembali menjadi 4,6%, kenaikan dan penurunan disebabkan oleh ketidakpuasan konsumen terhadap kualitas produk yang diberikan, dan oleh sebab itu keluhan konsumen seperti yang ditunjukan dari hasil survey wawancara diatas terhadap kualitas produk yang masih kurang baik menurut konsumen adalah masalah utama yang akan diteliti dalam penelitian ini, untuk melihat bagaimana kepuasan konsumen terhadap kualitas produk yang ditawarkan. Kemudian untuk melihat bagaimana loyalitas konsumen terhadap kualitas produk CV. Konveksi Cahaya 79 dapat dilihat dari data jumlah konsumen pada tahun sebagai berikut: 10

12 Sumber: Data sekunder yang diolah Gambar 1.4 Data jumlah perbandingan konsumen setiap tahun Dalam masalah loyalitas konsumen, rata-rata konsumen membeli pakaian pada setiap tahun ajaran baru dan dapat dilihat digambar 1.4 rata-rata kenaikan terjadi pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 terjadi penurunan namun masih diatas jumlah konsumen pada tahun 2012, hal ini mengindikasi bahwa terdapat konsumen yang berkurang pada tahun 2014 namun ada peningkatan loyalitas dari konsumen bila dibandingkan dengan tahun maka dari itu CV. Konveksi Cahaya 79 dituntut untuk memperbaiki kualitas produk yang ditawarkan terhadap konsumen yang dianggap masih kurang. Dengan adanya fakta tersebut memberi indikasi awal bahwa konsumen merasa tidak mendapatkan kepuasan dari aspek kualitas produk yang telah diberikan oleh manajemen CV. Konveksi Cahaya 79. Dalam jangka panjang, ketidakpuasan konsumen akan memberikan dampak buruk yang mempengaruhi loyalitas konsumen bagi perusahaan tersebut, berdasarkan wawancara kepada Suprapti selaku pimpinan I CV. Konveksi Cahaya 79 menuturkan bahwa terdapat penurunan pesanan baju kaos dari tahun ke tahun, terkait dengan terdapatnya masalah yang berkaitan dengan kualitas produk seperti kualitas sablon yang buruk, jahitan yang kurang rapih, ukuran yang terlalu besar, dan keluhan lain dari 11

13 konsumen. Ini semua didasari adanya manajemen yang kurang baik didalam perusahaan, misalnya dari pembagian waktu pengerjaan orderan yang kurang terjadwal, kemampuan produksi yang melebihi kapasitas produksi, dan kualitas kontrol yang kurang teliti. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang diteliti oleh Wedarini (2013), hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Telkom Flexi dan kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen Telkom Flexi. Sedangkan berdasarkan penelitian lainya yang diteliti oleh Hasanah (2012), hasil analisis menunjukan hasil kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen dan kepusan konsumen memiliki pngaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen handphone Nokia. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai kualitas produk yang diberikan oleh pihak CV. Konveksi Cahaya 79 terhadap kepuasan konsumen dalam membentuk loyalitas konsumen CV. Konveksi Cahaya 79. maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul : PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS konsumen CV. KONVEKSI CAHAYA 79 (Studi pada CV. Konveksi Cahaya 79, Bandar Lampung). 1.3 Perumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana tanggapan konsumen mengenai kualitas produk CV. Konveksi Cahaya 79? 2. Bagaimana kepuasan konsumen terhadap produk CV. Konveksi Cahaya 79? 3. Bagaimana loyalitas konsumen terhadap produk CV. Konveksi Cahaya 79? 12

14 4. Seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen CV. Konveksi Cahaya 79? 5. Seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen CV. Konveksi Cahaya 79? 6. Seberapa besar pengaruh kulitas produk terhadap kepuasan konsumen dalam membentuk loyalitas konsumen CV. Konveksi Cahaya 79? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang diharapkan bisa dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui tanggapan konsumen mengenai kualitas produk CV. Konveksi Cahaya Untuk mengetahui bagaimana kepuasan konsumen terhadap kualitas produk CV.Konveksi Cahaya Untuk mengetahui bagaimana loyalitas konsumen tergadap kualitas produk CV. Konveksi Cahaya Untuk mengetahui besarnya kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen CV. Konveksi Cahaya Untuk mengetahui besarnya kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas konsumen CV. Konveksi Cahaya Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen dalam membentuk loyalitas konsumen CV. Konveksi Cahaya Manfaat Penelitian Secara Teoritis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang manajemen pemasaran mengenai aspek kualitas produk. Di samping itu temuan-temuan yang di hasilkan dari penelitian ini ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya. 13

15 1.5.2 Secara Praktis: Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan masukan bagi pihak CV. Konveksi Cahaya 79 Manajemen terutama bagian pemasaran CV. Konveksi Cahaya 79 sehingga dapat memperoleh gambaran tentang aspek apa saja yang diinginkan konsumen dalam memenuhi kepuasan ketika menjadi konsumen CV. Konveksi Cahaya 79 sehingga pihak manajemen dapat meningkatkan kualitas produk. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dilakukan. BAB I PENDAHULUAN Bab 1 berisi mengenai tinjauan terhadap objek studi, profil perusahaan, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab II ini berisi uraian umum tentang teori teori yang digunakan dan literatur literatur yang berkaitan dengan penelitian sebagai acuan perbandingan dalam masalah yang terjadi sehinga akan diperoleh gambaran yang cukup jelas. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III berisi mengenai uraian tentang metode penelitian, jenis penelitian, jenis dan teknik pengumpulan data, teknik sampling, teknik analisis data dan tahap analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan menguraikan dan menjelaskan analisis, pengolahan, dan pembahasan dari perumusan masalah dengan metode yang telah ditetapkan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 14

16 Pada bab ini akan dilakukan penarikan kesimpulan yang diperoleh dari keseluruhan penelitian dan jugsa saran-saran yang direkomendasikan oleh peneliti kepada perusahaan untuk penelitian selanjutnya. 15

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Pihak yang paling menaruh perhatian terhadap kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN CV. KONVEKSI CAHAYA 79 (STUDI PADA PADA CV.

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN CV. KONVEKSI CAHAYA 79 (STUDI PADA PADA CV. PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN CV. KONVEKSI CAHAYA 79 (STUDI PADA PADA CV. KONVEKSI CAHAYA 79, BANDAR LAMPUNG) THE EFECTS OF PRODUCT QUALITY ON

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan

BAB II LANDASAN TEORI. pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memuat teori-teori yang mendasari penelitian dan dijadikan pendukung dan acuan penelitian. Teori-teori ini menjadi bahan rujukan berkaitan dengan kepuasan dan ketidakpuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Loyalitas konsumen merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan konsumen terhadap suatu produk/jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan menjadi kuat dan saling berkompetisi dengan perusahaan lain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi di Indonesia telah berkembang ke arah yang lebih baik. Hal ini terlihat sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan bisnis, dimana semakin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Kualitas Produk II.1.1 Pengertian Produk Pengertian produk (product) menurut Kotler (2009) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Penelitian Yongju Jeong dan Yongsung Lee (2010) yang berjudul A study on the customer satisfaction and customer loyalty of furniture

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Definisi Konsep Atau Istilah 2.1.1 Pengertian Kualitas Layanan Layanan dalam konteks bisnis, menurut Tjiptono (2007) kualitas jasa sebagai suatu ukuran seberapa baik tingkat layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis sekarang ini, persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan saat ini semakin ketat, dimana perusahaan dituntut untuk mengenal pasar dan konsumennya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam indeks sejak 2001.

BAB 1 PENDAHULUAN. ritel tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam indeks sejak 2001. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis ritel di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Indonesia berada diperingkat 12 dunia dalam Indeks Pembangunan Ritel Global

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo Konveksi Fazry Sumber: data perusahaan Konveksi Fazry

Gambar 1.1 Logo Konveksi Fazry Sumber: data perusahaan Konveksi Fazry BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah singkat Konveksi Fazry Perusahaan Konveksi Fazry ini merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang konveksi dan bentuk usaha ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidak puasan pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek (brand loyalty)

BAB I PENDAHULUAN. Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek (brand loyalty) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari sudut pandang strategi pemasaran, loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang sangat penting, khususnya pada kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan di industri seluler saat sekarang ini sedang berkembang pesat. Perkembangan pesat industri seluler meningkatkan persaingan bisnis yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat mengalami perubahan, semula hanya terfokus pada product oriented kini berubah menjadi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada prinsipnya setiap perusahaan dalam menjual produk-produknya akan

I. PENDAHULUAN. Pada prinsipnya setiap perusahaan dalam menjual produk-produknya akan I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada prinsipnya setiap perusahaan dalam menjual produk-produknya akan dihadapkan dengan strategi maupun teknik penjualan yang bagus, sehingga komoditas yang ditawarkannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003). 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Jenis Usaha dan Nama Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Jenis Usaha dan Nama Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi 1.1.1 Jenis Usaha dan Nama Perusahaan MayOutfit adalah usaha yang bergerak dibidang fashion, memulai usahanya dengan membuka online shop hingga sekarang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Service Quality (Kualitas Pelayanan) 2.1.1.1 Pengertian Quality (Kualitas) Menurut Yamit (2004) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat untuk tetap berkompetisi secara kompetitif dalam pemasaran jasa (Lassar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Perusahaan perbankan dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya selalu mengutamakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebaliknya persaingan menjadi semakin ketat dan sulit diprediksikan. Kondisi ini

I. PENDAHULUAN. sebaliknya persaingan menjadi semakin ketat dan sulit diprediksikan. Kondisi ini 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi membawa dampak yang sangat besar bagi perkembangan dunia bisnis di seluruh dunia. Pasar terbuka luas dan peluang menjadi semakin lebar, namun sebaliknya

Lebih terperinci

secara psikis dan fisik. Kotler (2009) menjabarkan teori hierarki kebutuhan Maslow yang

secara psikis dan fisik. Kotler (2009) menjabarkan teori hierarki kebutuhan Maslow yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya bergantung pada berbagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut berperan sebagai penunjang kehidupan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga, pengelolaan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran ritel (Retail Marketing Mix) Amir (2004) menyatakan bauran pemasaran ritel biasanya terdiri dari pengelolaan barang dagangan (merchandising), penetapan harga,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. regional maupun internasional. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat

I. PENDAHULUAN. regional maupun internasional. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era ini perkembangan dunia bisnis semakin cepat dan ketat baik untuk skala regional maupun internasional. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyaknya penyakit yang muncul akibat kurangnya kontrol dan

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyaknya penyakit yang muncul akibat kurangnya kontrol dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola hidup sehat dewasa ini sedang hangat menjadi pembicaraan dan menjadi trend baru bahkan menjadi kebutuhan yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Banyaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi mengenal batas-batas antara negara. Hal ini mengakibatkan sektor jasa mengalami perubahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka inginkan, bagaimana kebutuhan pelanggan mereka dipuaskan dan faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN. mereka inginkan, bagaimana kebutuhan pelanggan mereka dipuaskan dan faktorfaktor BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Fokus pada pelanggan merupakan kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan dalam persaingan bisnis saat ini. Untuk mencapai keunggulan kompetitif dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kepuasan Pelanggan Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin satis (artinya cukup baik, memadai) dan facio (melakukan atau membuat). Kepuasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan bisnis ritel di indonesia khususnya swalayan menunjukkan angka yang cukup signifikan sejalan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu 15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat dan tidak menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu pula tantangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Untuk mampu bertahan dalam kompetisi yang semakin ketat ini perusahaan dituntut untuk mampu menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian Nasution (2009) berjudul Pengaruh Nilai Pelanggan (Customer Value) terhadap Loyalitas pada PT. Pelita Fajar Utama Medan. Variabel yang diteliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai kota besar yang terus berkembang dengan populasi mencapai jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai kota besar yang terus berkembang dengan populasi mencapai jiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandung merupakan Ibu Kota Jawa Barat dan kota ketiga terbesar di Indonesia. Sebagai kota besar yang terus berkembang dengan populasi mencapai 2.394.873 jiwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran (Kotler,2009:5), dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada abad modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada abad modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada abad modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju. Hal ini mendorong perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dan persaingan pasar semakin

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sekarang ini selain bidang teknologi manusia juga

BABI PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sekarang ini selain bidang teknologi manusia juga ! BABI PENDAHULUAN' BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Dalam kehidupan sekarang ini selain bidang teknologi manusia juga berperan penting dalam memajukan usaha perdagangan. Hal ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah PT AUTO2000 PT. Astra international, Tbk Toyota Sales Operation (AI-TSO), dengan AUTO2000 sebagai merk perusahaan, didirikan pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, sehingga kelangsungan perusahaan atau organisasi sangat bergantung

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi, sehingga kelangsungan perusahaan atau organisasi sangat bergantung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan antar perusahaan atau organisasi semakin ketat pada era globalisasi, sehingga kelangsungan perusahaan atau organisasi sangat bergantung pada kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat modern ditandai dengan aktivitas kerja yang tinggi serta adanya kesempatan yang sama untuk dapat bekerja bagi setiap orang yang mempunyai kompetensi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV.

BAB II URAIAN TEORITIS. judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahu dilakukan oleh David Cristian Marbun (2008) dengan judul Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada CV. Anugrah

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN. pelanggan maka pelanggan akan lebih puas (Tingkir, 2004). Kepuasan merupakan

B A B I P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN. pelanggan maka pelanggan akan lebih puas (Tingkir, 2004). Kepuasan merupakan B A B I P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan pelanggan mencakup identitas merek dan kepercayaan pada merek, dimana saat produk yang dipasarkan memiliki identitas merek

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Pelanggan Produk dan layanan yang berkualitas berperan penting dalam membentuk kepuasan konsumen, selain itu juga erat kaitannya dalam menciptakan keuntungan bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik mapun di pasar internasional atau global. Hal ini semakin menyadarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi modern saat ini, banyak sekali jumlah merek dan produk yang bersaing dan beredar dalam pasar. Terdapat 35 perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju dan dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat pada masa ini juga berdampak pada perkembangan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak

Bab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat mengharuskan perusahaanperusahaan, baik itu yang bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa untuk terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar dikarenakan banyaknya jumlah penduduk di Indonesia. Di era globalisasi sekarang ini, pasar

Lebih terperinci

Bab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk

Bab I: Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pemasaran mengarahkan perusahaan pada seluruh usaha untuk memuaskan konsumen dengan mengambil keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Cara memuaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang tidak terbatas terjadi setiap hari, menit, bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap belahan dunia.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat terutama persaingan yang berasal dari perusahaan sejenis, perusahaan semakin dituntut agar bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam pasar semakin banyak dan beragam akibat adanya keterbukaan pasar, sehingga terjadilah persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia bisnis yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, menyebabkan banyak sekali perusahaan baik dibidang produk atau jasa saling berkompetisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis yang ada, tetapi kebanyakan perusahaan tidak menyadarinya. Demi tercapainya tujuan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. misi dan strategi perusahaan dapat tercapai. Dengan semakin banyaknya usaha penjahit, maka akan memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. misi dan strategi perusahaan dapat tercapai. Dengan semakin banyaknya usaha penjahit, maka akan memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa waktu terakhir ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat telah membuat asumsi dasar bahwa persaingan abad industri telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transaksi jual beli barang secara online semakin menjamur dimana para pelaku bisnis tersebut lebih memilih memasarkan barangnya secara online daripada menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tidak mendapatkan merek yang memuaskan maka ia tidak akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesetiaan konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengalaman dari konsumen itu sendiri dari pembelian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persepsi Menurut Mulyana (2001:167), persepsi adalah proses internal yang memungkinkan kita memiih, mengorganisasikan, dan menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini kebutuhan manusia akan suatu produk semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini kebutuhan manusia akan suatu produk semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini kebutuhan manusia akan suatu produk semakin meningkat dari produk yang bersifat primer, sekunder, hingga tersier yang jauh dari kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus mampu mengembangkan kemampuannya untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat di dalam dunia usaha.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya teknologi kedokteran serta kondisi sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan teknologi, pelanggan menghadapi lebih banyak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan teknologi, pelanggan menghadapi lebih banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan teknologi, pelanggan menghadapi lebih banyak alternatif produk dan jasa dengan harga yang berbeda, dimana hal ini akan menimbulkan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat, bidang usaha atau jenis bisnis mencakup bidang yang luas, baik barang maupun jasa. Salah satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia menjadi daerah pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan konsumen pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan konsumen pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor penting, salah satunya adalah customer satisfaction yang merupakan isu utama dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dalam era

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dalam era BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dalam era globalisasi pada saat ini sangat berpengaruh pada kemampuan untuk bersaing secara kompetitif. Persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion akhir-akhir ini mengakibatkan banyak persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion akhir-akhir ini mengakibatkan banyak persaingan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia fashion akhir-akhir ini mengakibatkan banyak persaingan antar pengusaha. Pengusaha berlomba-lomba untuk merebut pangsa pasarnya. Pengusaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. NIlai, Biaya dan Kepuasan 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dengan adanya kegiatan pemasaran akan menimbulkan penawaran produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara berkembang dilihat sebagai pasar potensial yang memiliki pertumbuhan. Hal tersebut menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis semakin

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Brand image Konsumen merupakan pusat perhatian dalam dunia pemasaran. Maka dari itu perlu dipelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini. Dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang pesat kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat terutama di bidang teknologi informasi dan komunikasi, sehingga mendorong

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya perusahaan jasa sangat meningkat pesat, hal ini dibuktikan seperti banyaknya jasa biro-biro perjalanan pariwisata,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Memasuki era globalisasi ini, teknologi pun telah merambat secara luas ke bidang komunikasi. Hadirnya telepon seluler (handphone) memberikan gaya hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intensitas persaingan berskala global menuntut pergeseran dalam dunia bisnis. Misi suatu perusahaan tidak lagi berupa laba, melainkan penciptaan dan penambahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

BAB II LANDASAN TEORI. Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Total Quality Management Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dengan memperkenalkan perubahan manajemen secara

Lebih terperinci

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.

Bab II Landasan Teori. atau jasa untuk dikonsumsi pribadi. Bab II Landasan Teori 2.1. Definisi 2.1.1. Definisi Konsumen Dalam dunia marketing konsumen adalah hal yang perlu diperhatikan, jika suatu pedagang tidak memiliki konsumen, maka akan sia sia barang yang

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pertumbuhan di kota ekonomi Surabaya yang maju dan berkembang pesat, telah terjadi perubahan di bidang industri dan produksi. Kegiatan ritel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih rendah dari pada harapan, pelanggan akan kecewa; jika ternyata sesuai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih rendah dari pada harapan, pelanggan akan kecewa; jika ternyata sesuai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Kepuasan Kepuasan adalah fungsi dari seberapa sesuainya harapan pembeli produk dengan kinerja yang di pikirkan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini

BAB I PENDAHULUAN. 80-an dan 90-an kesan dunia perbankan menjadi terbalik, karena di era ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis yang belum begitu terkenal, di mana bank tidak perlu mencari nasabah tetapi sebaliknya nasabahlah

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Tingkat persaingan dunia manufaktur di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan

BAB I. Pendahuluan. Tingkat persaingan dunia manufaktur di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dunia manufaktur di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN Pendahuluan Dasar dari orientasi pemasaran yang dibentuk dengan baik adalah hubungan pelanggan yang kuat Pemasar harus berhubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau pelanggan. Marjin laba yang besar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau pelanggan. Marjin laba yang besar BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Harga Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya.

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis BAB III KERANGKA PEMIKIRAN Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku masyarakat khususnya vegetarianisme yang berada di Kota Bogor dalam pembelian produk yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang yang terlibat dalam bidang pemasaran menjadi ujung tombak dalam berhadapan langsung dengan konsumen, baik dalam usaha menawarkan barang yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kemajuan perekonomian mempengaruhi kehidupan masyarakat. Peningkatan status sosial dan ekonomi masyarakat berakibat pada perubahan perilaku dan gaya hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedang pesat. Hal ini dilihat dari jumlah pengguna kartu kredit yang terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. sedang pesat. Hal ini dilihat dari jumlah pengguna kartu kredit yang terus meningkat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri kartu kredit merupakan salah satu jasa perbankan yang perkembangannya sedang pesat. Hal ini dilihat dari jumlah pengguna kartu kredit yang terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut setiap perusahaan jasa seperti perbankan mulai menyadari betapa sentralnya peran pelanggan/nasabah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu Ginting (2006) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Kualitas Kartu Mentari Terhadap Loyalitas Pelanggan (Studi Pada Pelanggan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku usaha untuk berlomba-lomba memberikan pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku usaha untuk berlomba-lomba memberikan pelayanan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Persaingan membuat para pelaku

Lebih terperinci

objek evaluasi konsumen ketika konsumen mengkonsumsi jasa. Selain itu Gronroos (1994) juga mempertanyakan keberadaan paradigma marketing mix, yang

objek evaluasi konsumen ketika konsumen mengkonsumsi jasa. Selain itu Gronroos (1994) juga mempertanyakan keberadaan paradigma marketing mix, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi membawa dampak yang sangat besar bagi perkembangan dunia bisnis di seluruh dunia. Pasar terbuka luas dan peluang menjadi semakin lebar, namun sebaliknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sekilas AUTO2000 Body Paint AUTO2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi AUTO2000.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan : CV. Waroenk Asia Solusindo Logo Perusahaan : Waroenk Laundry

BAB I PENDAHULUAN. Nama Perusahaan : CV. Waroenk Asia Solusindo Logo Perusahaan : Waroenk Laundry BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bisnis laundry kiloan merupakan bisnis yang mengenal masa krisis, bisnis laundry juga tidak mengenal tren karena laundry di era sekarang menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan

kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang. Hal ini dikarenakan sesuai dengan kebutuhan atau harapan pelanggan maka pelanggan menjadi tidak puas. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta mengakibatkan pembelian ulang.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. customer life value. Nilai seumur hidup pelanggan atau CLV (Customer Life Value)

BAB I PENDAHULUAN. customer life value. Nilai seumur hidup pelanggan atau CLV (Customer Life Value) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelanggan merupakan aset penting bagi perusahaan karena dengan adanya pelanggan, laba dapat diperoleh sehingga tercapainya nilai seumur hidup atau customer life value.

Lebih terperinci