Akuntansi Sektor Publik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Akuntansi Sektor Publik"

Transkripsi

1 Modul ke: 01Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Sektor Publik Konsep Akuntansi Sektor Publik dan Lingkungan Akuntansi Sektor Publik Adib Faishol S.E., M.P.A. Program Studi Akuntansi

2 Jadwal & Kontrak Kuliah ASP Tgl 3 September 2017 mulai Tatap Muka: 3 x 1. 3 September Oktober Desember 2017 Online: 11 x UTS: 22 Oktober 2017 UAS: 7 Januari 2018 Kehadiran 10%, UTS...%, UAS...%, Tugas...%

3 Tujuan Materi Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa dapat memahami Karakteristik Akuntansi sektor swasta dan akuntansi sektor publik Hubungan Akuntansi Sektor Publik terhadap akuntansi keuangan pemerintah daerah.

4 Pengertian ASP Sektor publik adalah aktivitas yang berhubungan dengan usaha menghasilkan barang dan pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik Akuntansi Sektor Publik adalah mekanisme tehnik dan analisis akuntansi dalam pengelolaan dana masyarakat di lembaga tinggi negara dan turunannya.

5 ASP di Indonesia REFORMASI POLITIK (1998) Tuntutan Clean Governance, Transparancy dan Public Accountability REFORMASI EKONOMI REFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA REFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAHAN

6 Akuntansi Swasta vs ASP Perbedaan Swasta/Komersil Sektor Publik/Pemerintahan Tujuan Organisasi Profit motif Pelayanan Sumber pendanaan Pertanggung-jawaban Internal (modal sendiri, laba ditahan) Eksternal (utang, saham) Pemegang saham dan kreditor Pajak, retribusi, laba BUMN/D, obligasi/sun/ori Publik, masyarakat dan DPR/D Struktur organisasi Fleksibel, datar Birokratis, kaku Karakteristik anggaran Tertutup untuk publik Terbuka untuk publik Sistem Akuntansi Akrual basis Cash and akrual (PP 71, 2010) basis

7 Laporan Keuangan yang dihasilkan Swasta Neraca laporan laba-rugi laporan perubahan modal laporan arus kas CALK Publik Neraca laporan realisasi anggaran laporan arus kas CALK (Catatan Atas Laporan Keuangan)

8 Akuntansi dan ASP Persamaan Laporan yang dihasilkan Output yang dihasilkan/produk Basis manajemen pengelolaan Basis akuntansi Terikat hukum Dalam sistem ekonomi makro Swasta/Komersil dan Sektor Publik/Pemerintahan Neraca, arus kas dan CALK Barang dan jasa manajemen pengelolaan keuangan kedua organisasi sudah menggunakan basis manajemen scientific/modern dan sudah meninggalkan pola pengelolaan yang tradisional. (efektif dan efisien) Organisasi Sektor Publik mengarah pada kecenderungan penggunaan basis akuntansi yang sama yakni menuju pada basis akrual (acrrual base) Harus patuh dan taat dengan peraturan dan hukum yang ada Bagian dari sistem ekonomi makro yang sama.

9 Karakteristik ASP 1. Tidak menggunakan suatu ukuran laba (profit measure) 2. Landasan hukum dan perpajakan yang berbeda. 3. Kecenderungan menjadi organisasi jasa/pelayanan. 4. Adanya pembatasan dalam perumusan strategi. 5. Tidak tergantung pada klien untuk memperoleh dukungan finansial. 6. Adanya dominasi pekerja profesional. 7. Perbedaan dalam tata-kelola (governance). 8. Dipengaruhi oleh kepentingan politik. 9. Pengendalian manajemen yang tidak memadai dan tertinggal dari sektor bisnis.

10 Ruang lingkup ASP Pemerintah (Pusat dan Daerah) Badan Usaha Milik Negara / Daerah Yayasan Organisasi Politik LSM Universitas Tempat Peribadatan Organisasi Nirlaba lain

11 Syarat ASP Standar Akuntansi Pemerintahan yang dikeluarkan oleh KSAP Pemerintah harus memiliki SDM dan sistem akuntansi yang handal Pemerintah harus memiliki LK yang handal

12 Badan standarisasi IAI Pemerintah IFAC USA Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP) Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) GASB

13 Tujuan mempelajari ASP Memahami praktik akuntansi yang ada saat ini Mempelajari kelemahan dalam praktek yang sedang berjalan Memperbaiki praktek akuntansi sektor publik di masa datang

14 Tujuan ASP Memberikan informasi untuk mengelola sumber daya secara tepat, efisien dan ekonomis yang dipercayakan kepada suatu organisasi Memungkinkan pengelola untuk melaporkan tanggung jawab secara tepat dan efektif kepada publik atas hasil pengelolaan operasional atas dana publik (akuntabilitas)

15 Manfaat Informasi Akuntansi 1. Untuk pengambilan keputusan, terutama untuk melakukan alokasi sumber daya 2. Untuk pemilihan program dan penilaian investasi 3. Untuk penentuan indikator kinerja sektor publik 4.Untuk pelaksanaan akuntabilitas publik Mardiasmo (2004)

16 Peranan ASP Melalui LK: Pertanggungjawaban kegiatan (efektif dan efisien) Menyajikan alat ukur melalui indikator-indikator Mengungkapkan kepada principal Menjalankan prinsip good governane Menyediakan sumber pembiayaan baru sejak tahun 2004 (Obligasi dan SUN) Membiayai pengeluaran vital di APBN (Subsidi dan hutang) Memfasilitasi kebijakan desentralisasi melalui kebijakan fiskal

17 Akuntabilitas Publik Adalah kewajiban pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan dan mengungkapkan semua aktivitas entitas kepada pemberi amanah (principal) Fenomena tuntutan pelaksanaan akuntabilitas oleh organisasi sektor publik (pemda, pusat, departemen, lembaga negara dan unit kerja2)

18 Jenis Akuntabilitas Akuntabilitas vertikal adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada otoritas yang lebih tinggi Akuntabilitas horizontal adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas

19 Dimensi akuntabilitas Akuntabilitas kejujuran (penyalahgunaan jabatan publik) Akuntabilitas hukum (kepatuhan pada peraturan yang sudah disepakati) Akuntabilitas proses (menjamin prosedur yang ada) Akuntabilitas program (Pencapaian tujuan dan alternatifnya) Akuntabilitas kebijakan (Pertanggungjawaban kebijakan pemda dan pusat)

20 Terima Kasih Adib Faishol S.E., M.P.A.

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Modul ke: AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK KONSEP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Fakultas Ekonomi dan Bisnis TRIYANI BUDYASTUTI, S.E., M.Ak. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Ilustrasi accounting PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap praktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap praktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini terdapat perhatian yang lebih besar terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pola kehidupan sosial, politik dan ekonomi di Indonesia. Desentralisasi keuangan dan otonomi daerah

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK

KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik.domain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi manajemen keuangan negara baik pada pemerintah pusat maupun pada pemerintah daerah dengan ditetapkannya Undang-Undang

Lebih terperinci

Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik

Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik.domain publik sendiri memiliki wilayah

Lebih terperinci

Agus Widarsono, SE., M.Si, Ak Prodi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia

Agus Widarsono, SE., M.Si, Ak Prodi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia Prodi Akuntansi Universitas Pendidikan Indonesia Mengapa perlu mempelajari akuntansi sektor publik Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik Perbedaan lingkungan yang menyebabkan akuntansi sektor publik berbeda

Lebih terperinci

PENGANTAR. Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah

PENGANTAR. Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah PENGANTAR Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah 30 Oktober 2002 Kata Pengantar Terselenggaranya sistem manajemen keuangan yang sehat merupakan salah satu kunci perwujudan good governance.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula. Reformasi di bidang keuangan negara menjadi sarana peningkatan performa

BAB I PENDAHULUAN. pula. Reformasi di bidang keuangan negara menjadi sarana peningkatan performa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata kelola pemerintahan yang baik diperlukan pengelolaan keuangan yang baik pula. Reformasi di bidang keuangan negara menjadi sarana peningkatan performa keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks. Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun. transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk menyelengggarakan pengelolaan keuangan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instansi pemerintah wajib melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan keuangannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang didasarkan

Lebih terperinci

JURNAL IMPLEMENTASI PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH (Study Kasus Pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur)

JURNAL IMPLEMENTASI PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH (Study Kasus Pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur) JURNAL IMPLEMENTASI PERMENDAGRI 13 TAHUN 2006 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN DAERAH (Study Kasus Pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur) Oleh: DIAN RATNA KUSUMA NIM : 01112036 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan manajemen

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada otonomi daerah seutuhnya membawa konsekuensi logis berupa penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan manajemen keuangan yang sehat. Sesuai

Lebih terperinci

BAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK. hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada

BAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK. hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada 11 BAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK 2.1. SEKTOR PUBLIK 2.1.1. Organisasi Sektor Publik Setiap organisasi pasti mempunyai tujuan spesifik dan unik yang hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Berbasis Kinerja Menurut Sony Yuwono, dkk (2005 :34) mendefinisikan Anggaran Kinerja sebagai berikut: Anggaran Kinerja adalah sistem anggaran yang lebih menekankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undangundang No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia yang masih berlangsung hingga sekarang telah menghasilkan berbagai perubahan khususnya dalam hal tata kelola pemerintahan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era otonomi daerah dan desentralisasi fiskal setelah dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang otonomi daerah yang didefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management

BAB I PENDAHULUAN. sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuntutan good coorporate governance dan reformasi pengelolaan sektor publik yang ditandai dengan munculnya era New Public Management (NPM), dengan tiga prinsip utamanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini menimbulkan peningkatan tanggung jawab penyelenggara pemerintah di

BAB I PENDAHULUAN. ini menimbulkan peningkatan tanggung jawab penyelenggara pemerintah di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah yang terjadi di Indonesia membuat pemerintah daerah untuk semakin meningkatkan pelaporan dan pengungkapannya terhadap masyarakat dikarenakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA PROGRAM STUDI AKUNTANSI. Bambang Kesit Tim Akuntansi Sektor Publik Prodi Akuntansi 2009

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA PROGRAM STUDI AKUNTANSI. Bambang Kesit Tim Akuntansi Sektor Publik Prodi Akuntansi 2009 Bambang Kesit Tim Akuntansi Sektor Publik Prodi Akuntansi 2009 PETA INDONESIA PEREKONOMIAN NEGARA SEKTOR SWASTA SEKTOR PUBLIK SEKTOR KETIGA SISTEM EKONOMI, POLITIK, SOSBUD SEKTOR PUBLIK PENYEDIAAN PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Penyajian Laporan Keuangan Daerah Berdasarkan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah menyatakan bahwa laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Daerah Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk. menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk. menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan pemerintah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan tentang posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. theory yaitu stewardship theory (Donaldson dan Davis, 1991), yang

BAB II DASAR TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. theory yaitu stewardship theory (Donaldson dan Davis, 1991), yang BAB II DASAR TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. Teori Stewardship Grand theory yang mendasari penelitian ini adalah bagian dari agency theory yaitu stewardship theory (Donaldson dan Davis, 1991), yang

Lebih terperinci

PUBLIC SECTOR ACCOUNTING : AN INTRODUCTION

PUBLIC SECTOR ACCOUNTING : AN INTRODUCTION MODUL 1 PUBLIC SECTOR ACCOUNTING PUBLIC SECTOR ACCOUNTING : AN INTRODUCTION Oleh : Muh. Arief Effendi,SE,MSi,Ak,QIA, CPMA TRISAKTI SCHOOL OF MANAGEMENT (STIE TRISAKTI) JAKARTA REVISED EDITION SEPTEMBER

Lebih terperinci

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Menurut PP No 71 Tahun 2010 ttg SAP)

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Menurut PP No 71 Tahun 2010 ttg SAP) KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Menurut PP No 71 Tahun 2010 ttg SAP) Latar Belakang Terbitnya SAP Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan Pengakuan, pengukuran dan Penyajian/pengungkapan

Lebih terperinci

Regulasi & Standar Akuntansi SEKTOR PUBLIK. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak

Regulasi & Standar Akuntansi SEKTOR PUBLIK. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak Regulasi & Standar Akuntansi SEKTOR PUBLIK KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK INFORMASI MEWUJUDKAN TRANSPARANSI AKUNTABILITAS PUBLIK KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi sektor publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi sektor publik merupakan suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi

Lebih terperinci

2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan

2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan 2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah 2.1.1. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi saat ini yang kemudian menjadi latar belakang penelitian adalah dipaparkannya opini auditor eksternal dalam sebuah situs internet yang

Lebih terperinci

Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia: Berbagai Permasalahannya

Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia: Berbagai Permasalahannya Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia: Berbagai Permasalahannya 1. Pendahuluan Standar akuntansi publik adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Penelitian

1.1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem politik, ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perubahan-perubahan yang cukup mendasar.

Lebih terperinci

AKUNTANSI PEMERINTAH SEBAGAI SUATU SUMBER INFORMASI KEUANGAN DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKONOMI

AKUNTANSI PEMERINTAH SEBAGAI SUATU SUMBER INFORMASI KEUANGAN DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKONOMI AKUNTANSI PEMERINTAH SEBAGAI SUATU SUMBER INFORMASI KEUANGAN DALAM RANGKA PENGAMBILAN KEPUTUSAN EKONOMI Andry Kurniawan Mulyono 1), Puput Waryanto 2), Rudy Antoni Panjaitan 3), Stephanus Manovan Setyanta

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI REGULASI DAN STANDAR SEKTOR PUBLIK DISUSUN OLEH :

RANGKUMAN MATERI REGULASI DAN STANDAR SEKTOR PUBLIK DISUSUN OLEH : RANGKUMAN MATERI REGULASI DAN STANDAR SEKTOR PUBLIK DISUSUN OLEH : DIAN PURNAMASARI GLORIA YANITA SITORUS MERY MEIDIATRY PAKAANG AYL RIN RATU BUA (A31115308) (A31115319) (A31115507) (A31115510) FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah merupakan penyelenggara seluruh urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana didalamnya terdapat pengetahuan, keahlian, dan perilaku yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dimana didalamnya terdapat pengetahuan, keahlian, dan perilaku yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetensi dapat didefinisikan sebagai suatu sifat atau karakteristik yang diperlukan oleh seorang pekerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan baik (Byars et al,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Akuntansi sektor publik merupakan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi pengelolaan keuangan Negara masih terus dilakukan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Reformasi pengelolaan keuangan Negara masih terus dilakukan secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi pengelolaan keuangan Negara masih terus dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar amanat yang tertuang dalam pasal 3 ayat (1) Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitikberatkan pada Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitikberatkan pada Pemerintah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil, bahkan bisa dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak kecil, bahkan bisa dikatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi yang berbeda dengan sektor swasta. Organisasi sektor publik disebut sebagai entitas ekonomi karena

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 9 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Daerah 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Laporan keuangan SKPD merupakan suatu hasil dari proses pengidentifikasian,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Isu di Indonesia saat ini yang semakin mendapat perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir ini adalah akuntabilitas keuangan publik. Hal tersebut disebabkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Sulistyo (2016) mengenai Evaluasi Implementasi Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT SWASTA DAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM (BLU)

MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT SWASTA DAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM (BLU) MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT SWASTA DAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM (BLU) Oleh: Putri Mareta Hertika 122310101014 Amanda Putri Anugrah 122310101065 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER

Lebih terperinci

L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N BAB

L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N BAB BAB 1 P E N D A H U L U A N Latar Belakang Maksud dan Tujuan Dasar Penyusunan Metode Penyusunan PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pemerintah Daerah dihadapkan pada suatu keadaan dimana pelaksanaan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-Undang no 22 tahun 1999 dan Undang-Undang no 25

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-Undang no 22 tahun 1999 dan Undang-Undang no 25 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berlakunya Undang-Undang no 22 tahun 1999 dan Undang-Undang no 25 tahun 1999 merupakan titik awal berjalannya otonomi daerah (reformasi pemerintahan daerah dan reformasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah di inginkan untuk berbuat lebih banyak dalam perubahan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah di inginkan untuk berbuat lebih banyak dalam perubahan dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi sektor publik di seluruh dunia telah terlibat dalam perubahan kelembagaan, organisasi, manajerial, dalam rangka memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era reformasi saat ini, perkembangan akuntansi sektor publik semakin pesat. Khususnya reformasi pada pemerintahan yang mengarahkan pemerintah untuk bertanggungjawab

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (PP 71 TAHUN 2010)

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (PP 71 TAHUN 2010) GAMBARAN UMUM STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (PP 71 TAHUN 2010) Sosialisasi PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP Jakarta, 14 Desember 2010 DASAR HUKUM Psl 1 UU17/2003 Pendapatan negara/daerah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Sektor Publik 2.1.1 Pengertian Akuntansi Sektor Publik Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan

Lebih terperinci

REGULASI DAN STANDAR TERKAIT AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

REGULASI DAN STANDAR TERKAIT AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK REGULASI DAN STANDAR TERKAIT AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Ni Made Ampriyanti (1215351166) Ni Luh Gede Krisna Dewi (1215351169) Ni Ketut Werdhi Astuti (1215351179) Vazria Ulfa Liandini (1215351191) Ni Nyoman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi, di Indonesia berlaku Prinsip

BAB I PENDAHULUAN. kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi, di Indonesia berlaku Prinsip BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penelitian Akuntansi memiliki memiliki kerangka teori konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengendalian organisasi karena pengukuran kinerja diperkuat dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengendalian organisasi karena pengukuran kinerja diperkuat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer publik dalam menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Agar dapat menyediakan informasi yang berguna dan bermanfaat bagi pihakpihak

BAB II LANDASAN TEORI. Agar dapat menyediakan informasi yang berguna dan bermanfaat bagi pihakpihak 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Laporan Keuangan Agar dapat menyediakan informasi yang berguna dan bermanfaat bagi pihakpihak yang berkepentingan, maka informasi yang disajikan dalam pelaporan keuangan

Lebih terperinci

SILABUS KULIAH. 1 Pendahuluan, Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik, Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik

SILABUS KULIAH. 1 Pendahuluan, Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik, Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik 1 SILABUS KULIAH TM MATERI 1 Pendahuluan, Karakteristik dan Lingkungan Sektor Publik, Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik 2 Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik dan Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi telah membuka wacana baru disetiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Tuntutan masyarakat semakin berani dan secara terbuka menuntut adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah

Lebih terperinci

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB AKUNTANSI PEMERINTAHAN Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB Penjelasan Akuntansi pemerintah memiliki kaitan erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain pemerintah yang memiliki wilayah lebih

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi ini reformasi pengelolaan keuangan negara masih terus dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan agar amanat yang tertuang dalam pasal

Lebih terperinci

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG Sumber gambar span.depkeu.go.id I. PENDAHULUAN Reformasi keuangan negara di Indonesia yang ditandai dengan lahirnya paket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran

BAB I PENDAHULUAN. karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan akan menjadi salah satu bahan penilaian yang penting, karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran tersebut tercantum

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN.

I. PENDAHULUAN. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 DAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2013 www.inilah.com I. PENDAHULUAN Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring

BAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desentralisasi adalah salah satu sistem administrasi pemerintahan, dalam banyak hal tidak dapat dilepaskan dari proses pertumbuhan suatu negara. Sejarah mencatat desentralisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. UMUM Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan komponen laporan keuangan yang berkedudukan menggantikan Nota Perhitungan Anggaran, sebagaimana yang dimaksud dan diatur dalam Peraturan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manfaat Judul pada penelitian menekankan pada manfaat, maksudnya adalah bagaimana variabel independen yaitu Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) dapat memiliki

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III PROSES PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III PROSES PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL LAMPIRAN III PROSES PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL LAMPIRAN III PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 TANGGAL 22 OKTOBER 2010 PROSES PENYUSUNAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi Pemerintah yang menggantikan PP No. 24 Tahun 2005 akan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi Pemerintah yang menggantikan PP No. 24 Tahun 2005 akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No.71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah yang menggantikan PP No. 24 Tahun 2005 akan memberikan pengaruh yang

Lebih terperinci

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENDAHULUAN

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENDAHULUAN ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) PENDAHULUAN Overview Sesi 1 Anggaran Sektor Publik Copyright 2016 bandi.staff.fe.uns.ac.id. Arah dan cakupan Anggaran Sektor Publik Learning Objective (LO) 1. Memahamkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada umumnya dikehidupan sehari-hari sangat akrab dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada umumnya dikehidupan sehari-hari sangat akrab dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat pada umumnya dikehidupan sehari-hari sangat akrab dengan keberadaan organisasi sektor publik di sekitar lingkungannya. Adapun institusi pemerintah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI & BISNIS S I L A B U S 1. Identitas Mata Kuliah Nama mata kuliah : Akuntansi Sektor Publik Nomor kode : /7 Status Mata Kuliah : Pra syarat : Akuntansi Dasar 1 Akuntansi Dasar 2 Dosen : Dr.H.Nugraha,M.Si.,Ak Ikin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (1) pure-profit organization, (2) quasi-profit organization, (3) quasi-nonprofit

BAB I PENDAHULUAN. (1) pure-profit organization, (2) quasi-profit organization, (3) quasi-nonprofit BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Organisasi adalah sekelompok orang yang berkumpul dan bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang telah

Lebih terperinci

MAKALAH EKONOMI SEKTOR PUBLIK

MAKALAH EKONOMI SEKTOR PUBLIK MAKALAH EKONOMI SEKTOR PUBLIK KELOMPOK 1 NAMA : INTAN SELVIANA ABDULHAMID MAULUDY ALI MASYKUR MUSA ERIN DAMAYANTI M. FAISAL RAHMAN DA IMATUL KHASANAH UNIVERSITAS BRAWIJAYA ILMU ADMINISTRASI PUBLIK 2013/2014

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik Akuntansi sektor publik merupakan akuntansi yang digunakan untuk organisasi nirlaba yang memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rendahnya corporate governance merupakan salah satu hal yang memperparah terjadinya krisis di Indonesia pada pertengahan tahun 1997. Hal ini ditandai dengan kurang

Lebih terperinci

Draft publikasian PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH NO. 03: LAPORAN ARUS KAS. Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah

Draft publikasian PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH NO. 03: LAPORAN ARUS KAS. Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah Draft publikasian PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH NO. 0: LAPORAN ARUS KAS Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah 0 Oktober 00 Kata Pengantar Terselenggaranya sistem manajemen keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Laporan Pemerintah Daerah meliputi: Laporan Pemerintah Daerah menurut PP No. 71 Tahun 2010 1. Laporan pelaksanaan anggaran yang terdiri dari: a. Laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 tidak hanya dibidang Politik, akan tetapi dibidang keuangan negara juga terjadi, akan tetapi reformasi ini dimulai

Lebih terperinci

M E N C A R I B E N T U K STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH 1 Oleh Drs. Syarifuddin, M.Soc.Sc., Ak.

M E N C A R I B E N T U K STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH 1 Oleh Drs. Syarifuddin, M.Soc.Sc., Ak. M E N C A R I B E N T U K STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH 1 Oleh Drs. Syarifuddin, M.Soc.Sc., Ak. Pendahuluan Dalam waktu yang sangat singkat, akuntansi sektor publik telah menjadi topik yang utama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan/organisasi. Dalam perkembanganya akuntansi mengalami kemajuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan/organisasi. Dalam perkembanganya akuntansi mengalami kemajuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor Publik Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang diarahkan untuk mencapai hasil tertentu yang memiliki manfaat baik bagi pihak internal

Lebih terperinci

SEJARAH AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA

SEJARAH AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA SEJARAH AKUNTANSI PEMERINTAH DI INDONESIA FASE III 2005-sekarang FASE I: Sebelum 2003 AKUNTANSI TRADISIONAL FASE II: 2003/2004 Lahirnya UU KN DAN UU PN TONGGAK REFORMASI AKUNTANSI AKUNTANSI MODERN BASIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui penyerahan pengelolaan wilayahnya sendiri. Undang-Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. melalui penyerahan pengelolaan wilayahnya sendiri. Undang-Undang Nomor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu semangat reformasi keuangan daerah adalah dilakukannya pertanggungjawaban keuangan oleh pemerintah daerah dan penilaian kinerja keuangan daerah otonomi secara

Lebih terperinci

REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK

REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK 2010 1 KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK INFORMASI MEWUJUDKAN TRANSPARANSI AKUNTABILITAS PUBLIK 2010 2 STANDAR INTERNASIONAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah mengarahkan Pemerintah Indonesia menuju gerbang kemandirian dalam mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik atau sering disebut dengan Good

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah dengan diundangkannya

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah dengan diundangkannya BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka Salah satu bentuk konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah dengan diundangkannya

Lebih terperinci

TINJAUAN UMUM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

TINJAUAN UMUM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK tedi last 08/17 TINJAUAN UMUM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Sistematikan Pengetahuan Akuntansi Entitas Sektor Publik Definisi dan Tujuan Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Publik dan Keuangan Negara Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntanbilitas publik merupakan kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk

BAB I PENDAHULUAN. Akuntanbilitas publik merupakan kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam perkembangan sektor publik di Indonesia sekarang ini adalah semakin menguatnya tuntunan masyarakat kepada para penyelenggara pemerintahan. Salah satu yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, salah satunya pengelolaan keuangan daerah. Sesuai dengan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, salah satunya pengelolaan keuangan daerah. Sesuai dengan Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bidang dalam akuntansi sektor publik di Indonesia yang mendapatkan perhatian besar adalah Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah. Ini dikarenakan pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah diperlukan informasi-informasi yang menunjang bagi kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah diperlukan informasi-informasi yang menunjang bagi kemajuan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini sangatlah diperlukan informasi-informasi yang menunjang bagi kemajuan dan kepentingan organisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini tuntutan masyarakat semakin meningkat atas pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance diartikan sebagai kepemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga-lembaga publik sebagai salah satu alat pertanggungjawaban kepada publik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga-lembaga publik sebagai salah satu alat pertanggungjawaban kepada publik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Akuntansi Sektor Publik 2.1.1.1 Pengertian Akuntansi Sektor Publik berikut: Akuntansi sektor publik menurut Renyowijoyo (2008) adalah sebagai Sistem akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good

BAB I PENDAHULUAN. secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus berpartisipasi dalam mewujudkan kepemerintahan yang

Lebih terperinci

ORGANISASI NIRLABA. Natalia Nainggolan Nim :

ORGANISASI NIRLABA. Natalia Nainggolan Nim : ORGANISASI NIRLABA Natalia Nainggolan Nim : 12.03.4089 Nirlaba Nirlaba adalah istilah yang biasa digunakan sebagai sesuatu yang bertujuan sosial, kemasyarakatan atau lingkungan yang tidak semata-mata untuk

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan 24 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Standar Akuntansi Pemerintahan 2.1.1.1 Pengertian Standar Akuntansi Pemerintahan Menurut PP Nomor 71 Tahun 2010 pasal 1 ayat (3) tentang standar akuntansi

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH Santa Hardiningsih Prasetyo (120620120013) Ignatius Adisurya Kantus (120620120001) Hendra Kusbiantoro (120620120006) Fajar Santoso (120620120002) Laporan Keuangan Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak diberlakukannya otonomi daerah berdasarkan UU No 32 Tahun 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami perubahan yaitu reformasi penganggaran.

Lebih terperinci

informasi akuntansi yang wajar. Pengguna dalam konteks ini adalah

informasi akuntansi yang wajar. Pengguna dalam konteks ini adalah ANALISIS PERBANDINGAN PSAP NO. 4 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN KEUANGAN KPP BEA CUKAI Nizar Reza Fachruddin Universitas Negeri Surabaya Email: nizarreza@rocketmail.com Abstract KPP Bea Cukai

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN A. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berkaitan dengan manajemen keuangan pemerintah daerah, sesuai dengan amanat UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci