DAFTAR PUSTAKA. Alex. S. N. (2002). Manajemen personalia. edisi revisi, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Agustina D. (2013). Faktor faktor yang mempengaruhi keaktifan kader posyandu dalam wilayah kerja Pukesmas Peusangan Siblah Krueng Bireuen. Skripsi. STIKES U BUDIYAH. Alex. S. N. (2002). Manajemen personalia. edisi revisi, Jakarta: Ghalia Indonesia. Analisa L. W. (2011). Analisis pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan (Studi Pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Semarang). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Aritonang, I. (2000). Pemantauan pertumbuhan balita. Jakarta: PT. Kanisius. Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Azrul A. (1998). Menjaga mutu pelayanan kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Asmuji. (2012). Manajemen keperawatan: Konsep dan aplikasi. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media. Astari R. (2009). Hubungan antara tingkat pendidikan dengan persepsi ibu terhadap keluhan pada masa menopause Di Desa Purbayan Kota Gede Yogyakarta. Skripsi. UGM Bouk M. (2012). Hubungan antara tingkat pendidikan, persepsi dan motivasi kader terhadap jumlah kunjungan kader dalam pelaksanaan posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Nurobo, Kecamatan Laen Manen Kabupaten Belu, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Naskah Publikasi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta. Cahyo I. (2010). Posyandu dan desa Siaga. Yogyakarta. Depkes RI. (2000). Buku kader posyandu: usaha perbaikan gizi keluarga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.. (2003). Pedoman pembinaan kesehatan usia lanjut bagi petugas kesehatan. Jakarta : Depkes RI.. (2006). Posyandu. Jakarta : Depkes RI.

2 Djuhaeni, H. (2010). Motivasi kader meningkatkan keberhasilan kegiatan Posyandu. Jurnal Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UNPAD MKB.2010; 42 (4): Effandi. (2008). Pengelolaan posyandu lansia. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Handoko, T. Hani. (1998). Manejemen. edisi 2. Jogyakarta : Andi Offset. Hastono, S. (2007). Analisa data kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia Hidayat. A. A. A. (2007). Metode penelitian keperawatan dan tekhnik analisa data. Jakarta: Salemba Medika. Hurlock, E. (2004). Psikologi perkembangan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Israwanti. (2010). Kader posyandu: Peranan dan tantangan pemberdayaannya dalam usaha peningkatan gizi anak di Indonesia. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 13. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2003). Jakarta : Pustaka Amani Komaruddin S. (2002). Menejemen sumber daya manusia: suatu pendekatan fungsi operatif edisi I. Bandung: Kappa-Sigma. Kusuma A. A. (2013). pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan Hotel Muria Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang Meilani. (2009). Kebidanan komunitas. Yogyakarta : Fitrimaya. Misrawati, Nuryani Y. dan Dewi A. P. (2012). Hubungan motivasi terhadap kinerja kader posyandu Di Kelurahan Tangkerang Selatan Pekanbaru. Skripsi. USU Moekijat. (2002). Dasar-dasar motivasi. Bandung : Pionir Jaya. Muzakir. (2013). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja kader posyandu di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Kaledupa Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi Propinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Komunitas, 2 (2). Naim, U. (2008). Posyandu: Upaya kesehatan berbasis masyarakat. Yogyakarta: Kareso. Notoatmodjo. (2003). Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

3 . (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta : Rineka Cipta Cipta.. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: PT Rineka Nugroho H. A. dan Nurdiana D. (2008). Hubungan antara pengetahuan dan motivasi kader posyandu dengan keaktifan kader posyandu Di Desa Dukuh Tengah Kecamatan Ketanggungaii Kabupaten Brebes. Jurnal Keperawatan, 2 (1). Nuryani dan Harisman. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kader posyandu Di Desa Mulang Maya Kecamatan Kotabumi Selatan Kabupaten Lampung Utara Tahun Diakses pada 2 Desember 2013 Dari Prang, Pangemanan dan Tilaar. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tareran Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Purwanto, N. (2010). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Putro G. (2008). Pengaruh kesesuaian nilai pekerjaan, komitmen pekerjaan dan motivasi kerja terhadap kinerja proses dan kinerja output petugas Puskesmas. Disertasi. Universitas Airlangga Surabaya. Riwidigdo. (2007). Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka. Riyanto, A. (2012). Penerapan analisis multivariat dalam penelitian kesehatan. Jogjakarta: Nuha Medika. Sardiman A. (2001). Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogyakarta : Mitra Medika. Sarwoto. (1991). Dasar-dasar organsasi dan manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sari dan Indarwati. (2012). Hubungan peran serta kader dengan pelaksanaan posyandu balita. Jurnal Kebidanan, 4 (1). Sastrohadiwiryo, S. (2002). Manajemen tenaga kerja Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.

4 Sedarmayanti. (2001). Sumber daya manusia dan produktivitas kerja. Bandung: Mandar Maju. Setyatama I. P. (2012). Hubungan pengetahuan dan motivasi kader dengan peran kader posyandu lansia Di Desa Kangkung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Dinamika Kebidanan, 2 (2). Diakses pada 22 Desember 2013 dari Siagian, Sondang, (2005), Manajemen stratejik, edisi keenam. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sihombing,U. (2004). Pengaruh keterlibatan dalam pengambilan keputusan, penilaian pada lingkungan kerja dan motivasi berprestasi terhadap kepuasan kerja pamong praja. Diakses pada 2 Juli 2014 dari htpp:// Simanjuntak M. (2012). Karakteristik sosial demografi dan faktor pendorong peningkatan kinerja kader posyandu. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 2 (1). Simamora H. (2006). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: STIE. Sinungan, Muchdarsyah. (2003). Produktivitas apa dan bagaimana. Jakarta: Bumi Aksara Soeprihanto J, (2000). Manajemen sumber daya manusia II. Universitas Terbuka, Karunia, Jakarta. Suarli, S., & Bahtiar, Y. (2007). Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2007). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta. Sunaryo. (2002). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC. Suparman R., Gondodiputro S. dan Djuhaeni H. (2010). Motivasi kader meningkatkan keberhasilan kegiatan posyandu. Majalah Kedokteran Bandung, 42 (4). Susanto. (2013). Jumlah lansia Indonesia, lima besar terbanyak di dunia. Diakses pada 12 Desember 2013 dari /jumlah-lansia-indonesia-lima-besar-terbanyak-di-dunia. Syafrudin dan Hamidah. (2007). Kebidanan komunitas. Jakarata: EGC.

5 Swanburg, R.C. (2000). Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan. terjemahan. Jakarta: EGC Taufik P. (2007). Brain manajement for self improvement. Bandung: PT Mizan. Uno H. B. (2007). Teori motivasi pengukurannya, jilid I. Jakarta: Bumi Aksara Usma H. (2006). Manajemen teori rieset dan pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Widayatun. (1999). Ilmu perilaku. Jakarta: Fajar Interpratama Widodowati, R. L. (2004). Pelatihan kader posyandu desa Sukabumi.Warta Kesehatan Masyarakat. Widyaningrum R. (2011). Hubungan antara pengetahuan, sikap, dan ketersediaansarana penyuluhan dengan tindakan kader posyandu dalam penyuluhan di Meja 4 pada Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Jember. Skripsi (Tidak Publikasikan). Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Winardi. (1992). Manajemen perilaku organisasi. Bandung: Citra Aditya Bakti. Wijaya I. M. K. (2013). Pengetahuan, sikap dan motivasi terhadap keaktifan kader dalam pengendalian tuberkulosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8 (2). Wirapuspita R. (2013). Insentif dan kinerja kader posyandu. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9 (1). Zulkifli. (2003). Posyandu dan Kader Kesehatan. Medan : FKM-USU.