BAB II. KAJIAN PUSTAKA dan KERANGKA PEMIKIRAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II. KAJIAN PUSTAKA dan KERANGKA PEMIKIRAN"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Banyak pengguna motor di Indonesia, khususnya di kota Bandung mendorong para pebisnis mendirikan beberapa usaha yang menawarkan jasa service motor. Hal ini menyebabkan banyaknya para pebisnis menginvestasikan modalnya dengan cara mendirikan toko-toko yang menawarkan jasa service motor. Faktor analisis investasi mempunyai peranan penting dalam mengambil keputusan untuk rencana investasi. Dalam skripsi ini aspek keuangan menjadi perhatian dalam kegiatan analisis investasi Pengertian Investasi Investasi (capital expenditure) adalah pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dengan harapan bahwa pengeluaran tersebut akan memberikan manfaat atau hasil (benefit) jangka waktu yang lebih dari setahun.(syamsuddin, 2009:410) 9

2 Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdana lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. (Eduardus Tandelilin 2007;3) Pada dasarnya, tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah uang. Dalam dunia bisnis, investasi merupakan modal dan keuntungan dari modal yang telah ditanamkan dalam suatu periode tertentu. Jika investor menanamkan uangnya maka ia akan mengharapkan memperoleh uang pengembalian yang lebih banyak dimasa mendatang. Dalam hal ini keputusan perluasan mengandung derajat ketidakpastian yang kadangkadang sangat tinggi, akan tetapi perusahaan sekurang-kurangnya mempunyai kesempatan untuk mengevaluasi pengalaman penjualannya dari toko yang pernah dimilikinya. Untuk mengurangi risiko ketidakpastian tersebut perusahaan harus menggunakan suatu metode analisis yang baik sehingga kerugian yang akan terjadi dapat diminimalisasikan Jenis-jenis dan usulan Investasi Investasi menurut Suad Husnan dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu: 10

3 1. Modal Kerja Modal yang digunakan untuk berusaha, yang umumnya terdiri dari asset-aset yang tergabung dalam kelompok aktiva lancar. 2. Aktiva Tetap Aset yang diperoleh tidak untuk dijual kembali, digunakan untuk operasi/kegiatan perusahaan dalam jangka waktu lebih dari 1 periode akuntansi (biasanya relative mahal) dengan harapan memperoleh hasil pengembalian yang memuaskan dari investasi tersebut. 3. Surat Berharga Investasi yang dilakukan pada pembelian surat-surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi, deposito dan lain-lain. (Suad husnan, : 2005) Menurut Riskin usulan investasi secara garis besar dikelompokkan dalam empat golongan yaitu: 1. Penggantian (Replacement) Investasi penggantian asset karena sudah using atau karena adanya teknologi baru 2. Perluasaan (Expantion) 11

4 Investasi ekspansi berupa penambahan kapaitas produksi karena adanya kesempatan usaha yang lebih baik. 3. Pertumbuhan (Growth) Investasi penambahan produk baru atau diversifikasi produk 4. Lain-lain Investasi lain yang tidak termasuk kedalam ketiga kategori tersebut meliputi investasi peralatan, pengendalian polusi dan investasi peningkatan keselamatan kerja (Riskin, 2010) Pengertian Dan Peranan Capital Budgeting Pengertian Capital Budgeting Capital Budgeting merupakan proses pengumpulan, pengevaluasian,penyeleksian dan penentuan alternative investasi yang diharapkan akan memberikan hasil bagi suatu perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. (Syamsudin, 2009: ) Capital Budgeting is the process of evaluating and selecting longterm investment that are consistent with thw firm s goal of maximizing owner wealth. (Gitman,2006 ;307) 12

5 Capital Budgeting is the process of planning expenditure on assets whose Cash Flows are expected beyond one years. (Brigham and Houston, 2006:506) Peranan Capital Budgeting Dalam pengembalian keputusan Investasi, banyak mengandung resiko dan ketidakpastian. Kesalahan dalam perencanaan dapat mengakibatkan timbulnya kerugian dimasa yang akan datang. Kesalahan dalam mengadakan peramalan akan dapat mengakibatkan adanya over atau under investment dalam aktiva tetap. Apabila Investasi dalam aktiva tetap terlalu besar melebihi dari pada yang diperlukan akan memberikan beban tetap yang besar bagi perusahaan. Sebaliknya kalau jumlah Investasi dalam aktiva tetap terlalu kecil akan dapat mengakibatkan kekurangan peralatan, ini akan mengakibatkan perusahaan bekerja dengan harga pokok yang tinggi sehingga mengurangi daya persaingan atau kemungkinan lain adalah kehilangan sebagian dari pasar produknya. Oleh karenanya keputusan investasi harus lah direncanakan dan dilakukan secara hati-hati dan teliti, karena pengeluaran dana untuk keperluan 13

6 investasi modak biasanya meliputi jumlah yang besar. Jumlah dana yang besar itu mungkin tidak dapat diperoleh dalam jangka waktu yang singkat atau mungkin tidak dapat diperoleh sekaligus. Dana yang sudah ditanamkan akan terikat dalam jangka waktu yang panjang. Ini berarti bahwa perusahaan harus menunggu selama waktu yang panjang atau lama sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh kembali oleh perusahaan, ini akan berpengaruh bagi penyedia dana untuk keperluan lain. Kesalahan dalam pengambilan keputusan di bidang ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian-kerugian yang harus ditanggung perusahaan. Untuk mengantisipasi dan mengurangi faktor resiko dan unsur ketidakpastian diperlukan Capital Budgeting. Oleh sebab itu Capital Budgeting menjadi keputusan yang mungkin paling penting dalam manejemen keuangan karena kelangsungan semua departemen yang ada pada perusahaan, baik aspek pemasaran, aspek produksi dan sebagainya bahkan keputusan layak atau tidaknya suatu investasi sekalupun sangat dipengaruhi oleh keputusan Capital Budgeting. 14

7 Langkah-langkah Proses Capital Budgeting Lima langkah dalam proses Capital Budgeting menurut Gitman (2006;377) yaitu : 1. Proposal generation. Proposal are made at all levels within a business organizations and are reviewed by finance personnel. 2. Review and analysis. Format review and analysis is performed to assess the appropriateness of proposals and evaluate their economic viability. 3. Decision making. Firms typically delegate capital expenditure decision making on the basis of dollar limits. 4. Implementations. Following approval, expenditures are made and projects implemented. 5. Follow-up. Results are monitored, actual costs and benefit are compared with those that were expected Proyeksi Laporan Rugi Laba dengan Pendekatan Praktis (Shortcut Appruach) 15

8 Ada beberapa cara dalam pendekatan praktis ini tetapi yang paling banyak dan sering adalah yang didasarkan atas adanya suatu keyakinan atau pemikiran bahwa hubungan dari data financial historis yang terlihat dalam laporan-laporan keuangan perusahaan tidak akan berubah dalam periode yang akan datang atau dengan perkataan lain, hubungan-hubungan dari data financial tersebut akan tetap berada dalam proporsi yang sama. Menurut Syamsuddin : Input utama yang dibutuhkan dalam pembuat proyeksi laporan keuangan perusahaan yang menggunakan pendekatan praktis adalah laporanlaporan keuangan periode sekarang atau periode baru berlalu rencana pendapatan yang akan dilakukan oleh perusahaan. (Syamsuddin, 2009:167) Bahwa volume penjualan perusahaan adalah predictor yang baik untuk investasi yang dibutuhkan dalam aktiva. Prakiraan penjualan, oleh karena itu, merupakan langkah pertama dalam memperkirakan kebutuhan-kebutuhan keuangan. (Weston dan Copeland,2010:316) Persentase yang digunakan dapat diambil dari laporan keuangan terbaru: yaitu persentase penjualan saat ini, dari nilai rata-rata yang dihitung 16

9 untuk beberapa tahun dari penilaian analisis, atau kombinasi dari berbagai sumber-sumber ini.(keown, Scott, Martin William, 2005:131) Langkah-langkah Membuat Proyeksi Laporan Rugi- Laba dengan Pendekatan Praktis (Shortcut Approach) Berikut adalah tahapan untuk membuat proyeksi laporan rugi-laba menurut Syamsuddin: 1. Langkah awal adalah membuat perencanaan pendapatan atau penjualan yang akan diinvestasikan untuk tahun-tahun yang akan datang. 2. Biaya-biaya dikelompokan kedalam komponen-komponen yang tetap dan variabel. 3. Melakukan estimasi biaya-biaya yang terdapat pada laporan rugi laba periode sekarang atau periode yang baru berlalu dengan menggunakan Metode Presentase Penjualan. Dengan cara ini dimaksudkan bahwa biaya-biaya dan beban adalah merupakan suatu persantase tetap dari volume pendapatan atau penjualan. 17

10 4. Menentukan estimasi biaya-biaya yang akan diproyeksikan dengan mengalihkan prosentase tetap dengan rencana pendapatan atau penjualan yang akan diinvestasikan. (Syamsudin. 2009:165) Pengertian Biaya Tetap dan Variabel Adapun pengertian biaya tetap dan variabel menurut Welsch, Hilton dan Gordon adalah: - Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah dengan adanya perubahan keluaran atau aktivitas produktif. Biaya ini bertambah terutama dengan adanya lintasan waktu, biaya tersebut tetap konstan dalam jumlah untuk periode jangka pendek dalam suatu batas aktivitas yang relawan. - Biaya variabel merupakan biaya yang akan mengalami perubahan langsung secara proporsional dengan perubahan keluaran atau aktifitas pada suatu pusat tanggung jawab. Biaya variabel berubah berdasarkan aktivitas karena mereka timbul sebagai akibat langsung dari keluaran, aktivitas produktif, atau pekerjaan yang dilakukan. 18

11 Biaya ini tidak aka nada jika tidak terdapat aktivitas. Biaya nol apabila aktifitas nol. Biaya variabel meningkat atau menurun secara langsung dan sebanding dengan perubahan dalam keluaran. (welsch, Hilton dan Gordon,2007: ) Cash Flow Dalam Capital Budgeting, Cash Flow digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap usulan investasi dan bukan menggunakan konsep laba yang biasa digunakan dalam perhitungan akuntansi. Oleh karena itu, estimasi aliran kas (Cash Flow) dimasa dating yang mencakup arus kas masuk dan arus keluar adalah tugas yang sangat penting bagi seorang investor. Jika estimasi aliran kas akurat, maka keputusan data yang diambil berdasarkan data aliran kas tersebut juga akan akurat pula. Sebaliknya, jika aliran kas yang diestimasikan tidak akurat, maka keputusan yang diambil tidak akurat pula. Menurut Weston & Copeland, pendekatan untuk menghitung aliran kas adalah dimulai dari pendapatan pada baris teratas dari ikhtisar rugi laba dan kemudian bergerak ke bawah, dimana persamaan aljabarnya adalah : Arus kas= (1-T) EBIT+Depresiasi 19

12 Kemudian cara lain menurut Weston & Copeland adalah dapat dimulai dari baris terbawah ikhtisar rugi laba yaitu perubahan laba bersih (NI) dan bergerak ke atas, persamaan aljabarnya adalah sebagai nerikut: Arus kas= NI+Depresiasi+(1-T) Biaya Bunga Arus kas tersebut tidak dipengaruhi oleh keputusan pembiayaan perusahaan, misalnya jumlah hutang yang digunakan, keputusan Investasi dan keputusan pembelanjaan (Financing) perlu dipisahkan dalam penggunaan definisi cash flow untuk tujuan capital Budgeting. (Weston & Copeland,2010:401) Sedangkan menurut Suad Husnan dan Suswarsono penentuan aliran kas untuk investasi yang 100% dananya dibiayai oleh modal sendiri, dapat ditentukan sebagai berikut: Aliran Kas Masuk= Laba setelah pajak+depresiasi Dan apabila proyek investasi itu dibiayai oleh modal pinjaman, baik itu sebagian maupun seluruhnya maka penentuan aliran kasnya adalah sebagai berikut: 20

13 Aliran Kas Masuk= Laba Setelah Pajak+ Depresiasi+(1-T) Biaya Bunga Hal ini dilakukan untuk menghindari perhitungan ganda (double counting), karena mengurangi terhadap, pendapatan dan selanjutnya biaya bunga tersebut digunakan sebagai tingkat diskonto untuk mempresentvaluekan aliran kas. (Suad Husnan dan Swarsono, 2008:186). Nilai waktu dari uang dalam Capital Budgeting perlu diperhatikan karena nilai uang yang diterima sekarang dengan uang yang akan diterima dimasa mendatang berbeda. Dengan jumlah uang yang sama pada masa sekarang lebih besar nilainya dengan nilai dimasa yang akan datang Metode Penilaian Investasi Ada beberapa metode untuk melakukan kegiatan Capital Budgeting dan biasanya dilakukan dalam rangka penilaian suatu investasi, seperti yang dikemukakan oleh Horne dan Wachowicz, yaitu : 1. Payback Period Method 2. Net Pesent Value Method 3. Internal Rate Of Return Method 21

14 4. Prifitability Index Method (Horne and Wachowicz, 2012 : 325) 1. Paback Period Payback Period dari suatu investasi menggambarkan panjangnya waktu yang diperlukan agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya. Apabila Procedds setiap tahunnya sama jumlahnya, maka Payback Period dari suatu investasi dapat dihitung dengan membagi jumlah investasi dengan Proceeds tahunan. Setelah Payback Period dihitung, maka tahap berikutnya adalah membandingkan Payback Period dari investasi yang diusulkan dengan maximum Payback Period yang dapat diteima. Apabila Payback Period dari suatu investasi yang diusulkan lebih pendek daripada periode Payback maximum, maka usul investasi tersebut dapat diterima. Sebaliknya, bila Payback Periodnya lebih panjang daripada Payback Period Maximum, maka usul investasi tersebut seharusnya ditolak. 22

15 Konsep ini didasarkan pertimbangan tentang pentingnya dipertahankannya likuiditas perusahaan. Juga konsep ini sejau mungkin mengurangi unsure ketidakpastian yang ada pada suatu investasi. Hal ini disebabkan karena semakin pendek usia suatu investasi, semakin kecil pula resiko ketdakpastian yang mungkin ditimbulkannya. Apabila kita harus memilih salah satu dari beberapa usul investasi atas dasar metode ini, maka kita akan memilih usul investasi yang mempunyai Payback Period yang paling pendek. Bila aliran masuk kas per tahun selalu sama, maka dipergunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : Payback Period = Jumlah waktu pengembalian yang dibutuhkan Initial Investment = Investasi awal yang digunakan 23

16 Annual NetCFs = Arus Kas Bersih per tahun (Sumber : Indriyo Gitosudarmo & Basri 2008;141 ) Contoh Payback Period dengan Proceeds investasi tiap tahun sama : Investasi penggantian mesin lama dengan mesin baru, maka Payback Periodnya adalah : Payback Period = Rp x 1 Tahun Rp = 2,87 Tahun = 2 Tahun 10 Bulan 8 hari Contoh Payback Period dengan Proceeds investasi tiap tahun tidak sama besarnya : Ada usul investasi dalam proyek yang membutuhkan investasi sebesar Rp yang diperkirakan mempunyai Proceeds selama usianya seperti tampak dibawah ini : 24

17 Pola Proceeds (keuntungan netto sesudah pajak plus depresiasi). Tahun Proceeds Cash Flow 1 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Payback Period dari investasi yang diusulkann itu dapat dihitung dengan cara sebaai berikut : Jumlah Investasi Rp Proceeds tahun ke1 Rp (-) Rp Proceeds tahun ke-2 Rp (-) Investasi belum tertutup sesudah tahun ke-2 Rp

18 Proceeds tahun ke-3 sebesar Rp padahal dana yang dibutuhkan menutup kekurangan investasi sebesar Rp , ini berarti bahwa waktu yang diperlukan untuk memperoleh dana sebesar Rp dalam tahun ke-3 adalah ¼ tahun, yaitu : x 1 Tahun = 1/4 tahun Dengan demikian maka Payback Period dari suatu investasi yang diusulkan itu adalah 2 1/4 tahun atau 1 tahun 3 bulan. Metode Payback Period ini sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan dikarenakan metodenya sederhana dan mudah perhitungannya. Metode ini juga tepat untuk menyaring secara kasar peluang investasi-investasi yang seringkali terlalu banyak dihadapi. 2. Net Present Value (NPV) NPV merupakan teknik Capital Budgeting yang dihitung dengan mengurangkan investasi awal pada nilai sekarang aliran kas bersih yang didiskontokan pada tingkat yang sama dengan biaya modal perusahaan. Hal ini sesuai seperti yang dikemukakan oleh Lawrence J.Gitman (2006;423) : 26

19 NPV is a sophisticated Capital Budgeting technique; found by subtracting a project s initial investment from the present value of its cash inflows discounted at a rate equal to the firm s cost of capital. Persamaan : Keterangan : NPV =Net Present value = Present Value of Cash Flow pada periode t = Initial Investment (Sumber : Gitman 2006;423) 27

20 Dengan menggunakan NPV, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar diukur dengan nilai sekarang. Nilai sekarang suatu proyek dapat dihitung dengan mengurangi nilai sekarang aliran kas keluar dengan nilai sekarang aliran kas masuk. Kriteria keputusan dalam menggunakan NPV untuk menerima atau menolak suatu investasi : Jika NPV > 0, maka investasi diterima Jika NPV < 0, maka investasi ditolak Kelebihan menggunakan Net Present Value (NPV) : 1. Memperhitungkan nilai waktu dari uang. 2. Menggunakan semua aliran kas selama umur investasi. Kekurangannya : 1. Membutuhkan perhitungan yang cermat dan tepat dalam menentukan biaya modal. 28

21 2. Mengasumsikan bahwa semua aliran kas bersih yang masuk langsung diinvestasikan kembali pada tingkat pengembalian yang sama. 3. Internal Rate Of Return (IRR) Internal Rate of Return is the discount rate that equates the NPV of an investment opportunity with $0 (because the present value of cash inflows equals the initial investment). Dikemukakan oleh Lawrence J.Gitman (2006;425) Persamaan : Keterangan : IRR = Internal Rate of Return CFt = Present Value of Cash Flow pada periode t CFo = Initial Investment 29

22 (Sumber : Gitman 2006;426) Kriteria keputusan dalam menggunakan IRR untuk menerima atau menolak suatu investasi : Jika IRR > Cost of Capital, maka investasi diterima Jika IRR < Cost of Capital, maka investasi ditolak Kelebihan dari metode IRR : 1. Perusahaan tidak perlu menetapkan tingkat pengembalian minimum yang ingin dicapai. 2. Tingkat pengembalian yang sebenarnya dapat diketahui oleh perusahaan. Kekurangannya : 1. Sulit untuk memasukkan faktor resiko dan analisis sensitivitas. 2. Tidak dapat digunakan pada proyek atau investasi yang berbeda ukuran. 30

23 4. Profitabilitas Index Profitability index atau sering disebut Benefit Cost Ratio adalah rasio antara nilai sekarang bersih dengan investasi awal. Profitability index ini digunakan untuk membuat pilihan atas investasi yang akan dilaksanakan dengan cara melakukan perangkaian atas investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan. Persamaan : Keterangan : PI = Profitability Index PV = Present Value IO = Initial Outlay Perhitungan menggunakan metode PI ini mudah dan tidak serumit metode PI ini mudah dan tidak serumit metode NPV dan IRR. Tetapi jika 31

24 jumlah metode yang dinilai banyak, metode ini menjadi rumit sehingga membutuhkan alat bantu program komputer. Metode ini juga terkadang menolak investasi yang memiliki NPV lebih besar dan menerima investasi yang memiliki investasi lebih kecil. Hal ini dapat terjadi ketika membandingkann investasi yang memiliki NPV besar dan PI kecil dengan investasi yang memiliki NPV kecil tetapi mempunyai nilai PI besar. Hal ini dapat membingungkan dalam pengambilan keputusan. Kriteria dalam menggunakan Profitability Index untuk menerima dan menolak suatu investasi : Jika PI > 1, maka investasi diterima Jika PI < 1, maka investasi ditolak Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas adalah: Sensitivity analysis is approach examines how sensitive a particular NPV calculation is to changes in underlying assumptions. (Ross,Westrfield, jaffe, 2010:195) 32

25 Analisis sensitivitas ini tidak lain adalah suatu analisis simulasi dimana nilai variabel-varibel penyebab diubah-ubah untuk mengetahui bagaimana dampaknya terhadap hasil yang diharapkan, dalam hubungan ini adalah arus kas. Dengan analisis sensitivitas diharapkan dapat menilai kembali estimasi arus kas suatu proyek yang telah disusun, untuk mengetahui seberapa jauh tingkat kepekaan arus kas dipengaruhi oleh berbagai perubahan dari masingmasing variabel penyebab. Apabila suatu variabel tertentu berubah, sedangkan variabel-variabel lainnya dianggap tetap dan tidak berubah, seberapa jauh arus kas akan berubah karena perubahan variabel tertentu tersebut. Dengan menggunakan analisis sensitivitas maka ada tiga kemungkinan hasil yang didapat yaitu: 1. Kondisi pesimis (pessimistic), kondisi dimana biaya variabel per unit naik, total biaya tetap naik, dan penjualan atau pendapatan menurun. 2. Kondisi yang diharapkan (expected), kondisi dimana variabelvariabel biaya dan penadapatan tidak mengalami perubahan. 33

26 3. Kondisi optimis (optimistic), kondisi dimana biaya variabel per unit turun, total biaya tetap naik, dan penjualan atau pendapatan naik. Analisi sensitivitas dapat digunakan setelah ditentukan penilaian investasi dengan menggunakan analisis anggaran modal (Capital Budgeting). Analisis sensitivitas ini mengambarkan keadaan: Yang diharapkan Yang diharpkan adalah kondisi dimana variabel-variabel biaya dan pendapatan tidak mengalami perubahan. Perubahan Kondisi optimis (optimistic) : o Total biaya tetap turun o Unit yang terjual atau pendapatan naik o Biaya Variabel per unit Kondisi Pesimis (pessimistic) : o Total biaya tetap naik o Unit yang terjual atau pendapatan turun 34

27 o Biaya variable per unit Jadi analisis sensitivitas digunakan untuk mengukur pengaruh perubahan kondisi-kondisi yang mungkin terjadi terhadap sensitivitas NPV dan IRR yang telah ditentukan nilainya dengan menggunakan alat analisis anggaran modal (Capital Budgeting). Dengan demikian kita akan melihat pengaruh perubahan-perubahan biaya investasi, biaya operasi, nilai jual produk, dan biaya modal (tingkat diskonto) terhadap hasil analisis anggaran modal (Capital Budgeting) dalam rencana investasi yang akan dilakukan perusahaan. 2.2 Kerangka Pemikiran Analisis rencana investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan besar maupun kecil seringkali menghadapi kebutuhan dana dan masalah perencanan strategi untuk mengantisipasi resiko kerugian akibat keputusan rencana investasi yang akan datang ditetapkan. Hal ini berkaitan dengan resiko ketidakpastian pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang ditentukan oleh kemampuan dalam mengantisipasi dan mengelola hasil dan resiko dari rencana 35

28 investasi yang dilakukan. Menurut Syamsuddin bahwa investasi (Capital expenditure) adalah: Merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan dengan harapan bahwa pengeluaran tersebut akan memberikan manfaat atau hasil (benefit) untuk jangka waktu yang lebih dari setahun.(syamsuddin,2009:410) Dalam hal pengembangan usaha perusahaan, keputusan dalam investasi merupakan tindakan penting ini dikarenakan menyangkut waktu yang cukup lama. Investasi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu investasi jangka pendek yang berupa investasi lancer dan investasi jangka panjang yang berupa investasi aktiva tetap. Investasi modal ini juga akan melibatkan modal kerja dalam investasi jangka pendek. Tingkat diskonto perlu dipertimbangkan karena merupakan suatu tolak ukur yang dapat digunakan dalam mempertimbangkan suatu investasi. Suku bunga atau tingkat hasil pengembalian dari aktiva merupakan bagian dari manjemen keuangan karena menunjukan biaya kesempatan dari investasi. 36

29 Menganalisis investasi berarti menganalisis arus kas (Cash Flows),maka banyak variabel yang terkait di dalamnya. Tak dapat dipungkiri bahwa perkiraan aliran kas (Cash Flows) merupakan hal yang sulit, karena setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung aliran kas (Cash Flows). Inilah yang menyebabkan keputusan pengembalian suatu rencana investasi terkait erat dengan aliran kas (Cash Flows). Hasil perhitungan aliran kas (Cash Flows) yang akan dilakukan baik positif maupun negative akan berhubungan dengan penggangaran modal (Capital Budgeting). Ini berarti bahwa penentuan tingkat leuntungan adalah dengan membandingkan nilai investasi yang ditanam, dengan estimasi pendapatan yang diterima. Oleh sebab itu rencana investasi jangka panjang akan selalu terkait dengan persoalan penganngaran modal (Capital Budgeting). Menurut Van Horne and Warchowicz, Pengangaran modal (Capital Budgeting) adalah sebagai berikut: Capital Budgeting is the process of identifying, analyzing, and selecting investment projects whose returns (Cash Flows) are expected to extend neyond one years. (Van Horne and Warchowicz, 2007:307) 37

30 Kemudian untuk mengukur, menguantitatifkan dan menginterprestasikan resiko yang terkandung dalam investasi dapat digunakan analisis sensitivitas. Penggunaan pendekatan analisis sensitivitas untuk mengukur resiko ke dalam anggaran modal (Capital Budgeting) perlu dilakukan. Menurut Ross, Wasterfield, Jaffe, Analisis sensivitas adalah: Sensitivity analysis is approach examines how sensitive a particular NPV calculation is to changes in underlying assumtions. (Ross, Wasterfield, Jaffe, 2007:195) Setiap rencana investasi pasti mengandung unsur ketidakpastian yang dapat disebut sebagai resiko rencana investasi. Resiko investasi dapat diartikan sebagai kemungkinan tidak tercapainya tingkat keuntungan yang diharapkan, atau kemungkinan pengembalian yang diterima menyimpang dari yang diharapkan. Semakin besar tingkat penyimpangan yang terjadi akan semakin besar pula tingkat resikonya. Dengan menggunakan analisis sensitivitas maka aka nada tiga kemungkinan hasil yang didaptkan yaitu: 1. Kondisi Pesimis (pessimistic), kondisi dimana hasil yang diperoleh adalah hasil yang terburuk. 38

31 2. Kondisi yang diharapkan (expected), kondisi dimana hasil yang diperoleh adalah yang mungkin untuk tercapai. 3. Kondisi optimis (optimistic), kondisi dimana hasil yang diperoleh adalah hasil yang terbaik. Dengan pendekatan analisis sensitivitas ini, diharapkan hasil yang diperoleh dapat dijadikan sumber informasi yang memadai untuk melakukan pengembalian keputusan rencana investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan. Dengan demikian maka dapatlah diketahui apakah layak atau tidak layaknya suatu rencana investasi tersebut. 39

32 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Capital Budgeting Perhitungan Arus Kas (Cash Flow) (X1) Analisis Sensitivitas Payback Period Kelayan Investasi Layak atau Tidak? (Y) NPV IRR Profitability Index (X2) Sumber menurut Kasmir (2008:40) 40

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dewasa ini, setiap perusahan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan yang tepat agar dapat mempertahankan

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Penganggaran Modal Payback periode Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Perbandigan NPV dan IRR

Manajemen Keuangan. Penganggaran Modal Payback periode Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Perbandigan NPV dan IRR Manajemen Keuangan Modul ke: Penganggaran Modal Payback periode Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Perbandigan NPV dan IRR 06 Fakultas Ekonomi Septiani Juniarti, SE.MM Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

Landasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha

Landasan Teori BAB II. Kelayakan Usaha BAB II Landasan Teori Kelayakan Usaha James C. Van Horne (1989:303) mengemukakan bahwa Feasibility is allocations of capital to long term capital investment used in the production of goods or services.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

P E N G A N G G A R A N M O D A L & K R I T E R I A I N V E S T A S I

P E N G A N G G A R A N M O D A L & K R I T E R I A I N V E S T A S I MANAJEMEN KEUANGAN P E N G A N G G A R A N M O D A L & K R I T E R I A I N V E S T A S I Siti Hailatul Fikriyah S.Ikom., MM PENGERTIAN CAPITAL BUDGETING Capital budgeting atau penganggaran modal yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan di dunia bisnis di zaman globalisasi ini kian hari semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, suatu perusahaan harus mampu bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Capital Budgeting Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sjahrial (2007,15), Capital Budgeting digunakan untuk mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sjahrial (2007,15), Capital Budgeting digunakan untuk mengevaluasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Sjahrial (2007,15), Capital Budgeting digunakan untuk mengevaluasi investasi jangka panjang. Investasi jangka panjang berumur lebih dari 1 tahun. Namun demikian

Lebih terperinci

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi

Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada

Lebih terperinci

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 2 KERANGKA STRATEGIK KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL Keputusan penganggaran modal harus dihubungkan dengan perencanaan strategi perusahaan

Lebih terperinci

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL

TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL TUGAS PASAR MODAL DAN MANAJEMEN KEUANGAN PENGANGGARAN MODAL ADE ARISNAYANTI 1206325012 PROGRAM PROFESI AKUNTANSI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 PENGANGGARAN MODAL Prinsip Penilaian Aset Secara Umum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertengahan tahun 1997 kawasan Asia mengalami krisis ekonomi yang mempengaruhi seluruh bidang kehidupan terutama di sektor ekonomi. Indonesia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis pada PT X, mengenai Peranan Capital Budgeting Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Untuk Pembelian Mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal atau laba yang sebesar-besarnya. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Investasi Investasi ialah komitmen saat ini atas uang atau sumber daya lainnya, dengan pengharapan untuk memperoleh imbalan di masa mendatang (Bodie, Kane, dan Marcus, 2008).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian dan Pentingnya Investasi Investasi diambil dari kata bahasa Inggris investation yang bermakna penanaman modal. Investasi merupakan salah

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi

Oleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PROYEK INVESTASI I. PENDAHULUAN Sebuah perusahaan pengembang real eastate di surabaya berkeinginan untuk mengembangkan usaha, jika selama ini perusahaan berbisnis di

Lebih terperinci

Investasi dalam aktiva tetap

Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Investasi dalam aktiva tetap Secara konsep Investasi dalam aktiva tetap tidak ada perbedaan dengan Investasi dalam aktiva lancar Perbedaannya terletak pada waktu dan cara perputaran

Lebih terperinci

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset

Lebih terperinci

CAPITAL BUDGETING. Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi

CAPITAL BUDGETING. Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi BAB I4 PENGANGGARAN MODAL CAPITAL BUDGETING Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik)

ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik) ANALISIS CAPITAL BUDGETING SEBAGAI SALAH SATU ALAT UNTUK MENGUKUR KELAYAKAN INVESTASI (Studi Pada PT. Wahana Makmur Bersama Gresik) Anandhayu Mahatma Ratri Moch. Dzulkirom Achmad Husaini Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah penganggaran modal digunakan untuk menggambarkan bagaimana seseorang merencanakan investasi penting yang mempunyai keterlibatan jangka panjang. Investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari semakin menginginkan pola hidup yang sehat, membuat adanya perbedaan dalam pola konsumsi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa

BAB II LANDASAN TEORI. sumber-sumber dalam jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Investasi Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang (Mulyadi, 2001:284). Investasi juga dapat didefinisikan

Lebih terperinci

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu A. Pengertian Capital Budgeting Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian Indonesia yang terus berkembang ke arah yang lebih baik, turut serta meningkatkan iklim pertumbuhan investasi dalam negeri. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang)

BAB I PENDAHULUAN. Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Investasi pada dasarnya merupakan usaha pengalokasian sejumlah modal (uang) pada usaha bisnis tertentu. Usaha bisnis itu sendiri dapat bersifat baru sama

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI

KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI KONSEP DAN METODE PENILAIAN INVESTASI 4.1. KONSEP INVESTASI Penganggaran modal adalah merupakan keputusan investasi jangka panjang, yang pada umumnya menyangkut pengeluaran yang besar yang akan memberikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING

MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING MANAJEMEN KEUANGAN CAPITAL BUGDETING JENIS INVESTASI FINANCIAL ASSET (Saham, Obligasi dst) RIIL ASSET (Property, Machine, dst) PRODUCT DERIVATE (Reksadana, Bursa Valas,Bursa Komoditas) COMBINATION Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku ekonomi untuk bertindak seefektif dan seefisien mungkin. Tindakan yang efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan yaitu masyarakat yang adil

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen merupakan suartu bentuk pelaporan berupa informasi yang disajikan berupa laporan-laporan sebagai suatu satuan untuk kepentingan pihak

Lebih terperinci

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan

Pertemuan 4 Manajemen Keuangan MK MANAJEMEN BISNIS & KEWIRAUSAHAAN Pertemuan 4 Manajemen Keuangan Tujuan Memahami mengenai manajemen keuangan, manfaat nilai waktu uang dan dapat membuat analisis laporan keuangan Manajemen Keuangan adalah

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI Dalam pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai

Lebih terperinci

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry)

RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) RANGKUMAN BAB 23 EVALUASI EKONOMI DARI PENGELUARAN MODAL (Akuntansi Biaya edisi 13 Buku 2, Karangan Carter dan Usry) BIAYA MODAL ( THE COST OF CAPITAL ) Biaya modal mewakili perkiraan tingkat pengembalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan

Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan Bab I: Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia sedang memacu pembangunan nasional menuju terwujudnya masyarakat yang dicita-citakan yaitu

Lebih terperinci

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aims to find out how the feasibility of investment plans by the company Dian Jaya as one of the garment companies in Bandung in plans for a new machine t-shirt makers. Capital Budgeting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adalah state of nature dari setiap perusahaan untuk terus bertumbuh dan berkembang. Dalam menjalankan usahanya suatu perusahaan baik yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi adalah modal perusahaan dalam bentuk aset seperti plant and equipment dan aset tersebut dapat menghasilkan pendapatan dan arus kas (cash flow). Penggeluaran

Lebih terperinci

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu

BAB II INVESTASI. Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu BAB II INVESTASI II.1. Definisi Investasi Setiap perusahaan yang melakukan investasi aktiva tetap selalu mempunyai harapan bahwa perusahaan akan dapat memperoleh kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: net present value, penganggaran modal, pengambilan keputusan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile dengan produk utamanya kain polyester. Seperti perusahaan

Lebih terperinci

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal

BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal BAB IX Analisis Keputusan Investasi Modal A. Tujuan Instruksional : 1. Umum : Mahasiswa bisa menganalisis untuk keputusan investasi modal 2. Khusus : Mahasiswa memahami dan dapat melakukan analisis keputusan

Lebih terperinci

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2)

Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) M a n a j e m e n K e u a n g a n 103 Bab 7 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 2) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Accounting

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL Capital Budgeting

PENGANGGARAN MODAL Capital Budgeting PENGANGGARAN MODAL Capital Budgeting Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Keuangan Perencanaan keuangan adalah sebuah proses yang dilalui oleh perusahaan untuk membangun model keuangan yang menunjukan bagaimana implementasi kebijakan-kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Dalam dunia usaha sekarang ini, persaingan yang terjadi semakin ketat. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan-tindakan untuk dapat mengembangkan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi

Pendahuluan. Prosedur Capital Budgeting atau Rencana Investasi Pendahuluan Suatu program capital budgeting atau rencana investasi yang baik membutuhkan beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam proses pengambilan keputusan. Langkah-langkah tersebut adalah : 1) Penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP MAKALAH Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan 1 + Asistensi Dosen Pengampu : M. Aris Safi i, M.E.I Disusun oleh: 1. Risva Aggraeni (2013115088)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan jaman yang semakin berkembang saat ini, baik perusahaan besar maupun kecil terpacu untuk bersaing mendapatkan laba yang semaksimal mungkin guna

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi menurut Mulyadi, R.A. Supriyono (2001, h.284) merupakan pengkaitan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi menurut Mulyadi, R.A. Supriyono (2001, h.284) merupakan pengkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi menurut Mulyadi, R.A. Supriyono (2001, h.284) merupakan pengkaitan seluruh sumber dana dalam jumlah besar dan menyangkut jangka waktu yang panjang (lebih

Lebih terperinci

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP INVESTSI DLM KTIV TETP nggaran/budget adalah suatu rencana yang menjelaskan arus kas keluar dan arus kas masuk yang diproyeksikan selama periode tertentu dimasa yang akan datang. Peranggaran Modal adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pada AHASS Pasirkaliki Motor yang akan melakukan ekspansi di antara dua tempat yaitu Cimahi atau Soreang, maka penulis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan

Lebih terperinci

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA Nur Halima, Masyhad, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR)

METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) METODE ACCOUNTING RATE OF RETURN (ARR) ARR dapat dihitung dengan dua cara : 1. ARR atas dasar Initial Invesment NI ARR = ----------- x 100 % Io dimana : NI = Net Income (keuntungan netto rata-rata tahunan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini, banyak perusahaan yang melakukan inovasi-inovasi agar kondisi perusahaannya tetap dalam keadaan sehat. Dengan kondisi perusahaan yang sehat, maka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir

Lebih terperinci

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M.

Penganggaran Modal. Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return. Nurahasan Wiradjegha, S.E.,M. Modul ke: Penganggaran Modal Fakultas EKONOMI Gambaran Umum Penganggaran Modal, Payback Period, Net Present Value, Internal Rate of Return Program Studi Manajemen 84008 www.mercubuana.ac.id Nurahasan Wiradjegha,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback period, Net present value, Internal Rate of Return, Profitability indeks.

ABSTRACT. Keywords: Capital Budgeting, Payback period, Net present value, Internal Rate of Return, Profitability indeks. ABSTRACT This research aimed to assess whether a proposed investment or business development is not feasible based on the results of the analysis using the method of capital budgeting. The method used

Lebih terperinci

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif A. PENDAHULUAN Terlaksananya suatu proyek investasi, seringkali tergantung kepada pertimbangan manajemen yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan kuantitatif lebih bersifat kepada pendekatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi Sukirno (2003), investasi adalah pengeluaran atau penanaman modal bagi perusahaan untuk membeli barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI Disusun Oleh: Paulina Sari 201210170311004 Aulia Pratiwi 201210170311033 Satria Sukanda 201210170311041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Mata Kuliah - Kewirausahaan II- Modul ke: Analisa Investasi dalam Berwirausaha Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Evaluasi

Lebih terperinci

12/04/2012. Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi

12/04/2012. Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi MATERI MATRIKULASI PENGANTAR BISNIS Sub Bahasan Manajemen Keuangan (Konsep Penilaian Investasi dala Aktiva Tetap) I Made Artawan, SE, MM Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar 1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk menjawab pertanyaan dari studi ini banyak digunakan acuan teori keuangan. Teori yang digunakan untuk landasan perhitungan studi ini adalah teori proses bisnis, financial planning

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI

STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI STUDI KELAYAKAN BISNIS METODE PEMIILIHAN INVESTASI IRR, PI, NPV, DISCOUNT PI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id POKOK BAHASAN Konsep nilai waktu uang Kriteria investasi IRR, PI, NPV, discount

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci