KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH"

Transkripsi

1 KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

2 MATERI : 2 KDPPLKS PSAK 101 : PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PSAK 102 : MURABAHAH PSAK 103 : SALAM PSAK 104 : ISTISHNA PSAK 105 : MUDHARABAH PSAK 106 : MUSYARAKAH PSAK 107 : IJARAH PSAK 108 : TAKAFUL PSAK 109 : ZAKAT PSAK 110 : SUKUK

3 Tujuan Kerangka Dasar 3 Untuk Penyusun Standar AK.Syar Membantu penyusunan standar Akuntan Syariah Pedoman menyusun LK Syariah Problem solving masalah ak.syar yang belum ada standarnya Auditor Memberikan pendapat apakah LK sudah sesuai dengan PASBU Pemakai LK Menafsirkan informasi dalam LK Syariah

4 4 Masyarakat Investor Pemilik dana qardh Dunia akademik Pemilik dana investasi mudharabah Pemerintah Stakeholders LK Syariah Pemilik dana titipan Pelanggan Pemasok dan mitra usaha lainnya Karyawan Pengawas syariah Pembayar dan penerima ZISWAF

5 Asas Transaksi Syariah 5 Asas Transaksi Syariah Persaudaraan (ukhuwah) Keadilan ( adalah) Kemaslahatan (maslahah) Keseimbangan (tawazun) Universalisme (syumuliyah) Ta aruf, Tafahum, Ta awun, Takaful. Tahaluf Bebas riba, gharar, maysir, dzalim, haram Pemenuhan Maqashid al-shariah

6 Karakteristik Transaksi Syariah 6 Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib)

7 Karakteristik Transaksi Syariah 7 Semua aktifitas bisnis terkait dengan barang dan jasa yang diharamkan Allah Riba Penipuan Perjudian Gharar Penimbunan Barang/Ihtikar Monopoli Rekayasa Permintaan (Bai An najsy) Suap (Risywah) Penjual Bersyarat (Ta alluq) Pembelian kembali Penjual (Bai al inah) Mencegat (Talaqqi al-rukban )

8 Transaksi dalam Islam Konsep Akad Wadiah Qardh Wakalah, Kafalah, Hiwalah, Rahn TABARRU TIJARAH Kontrak Pertukaran Al-Bai Perniagaan Kontrak Bagi Hasil Uqud Al-Istiraq Kontrak Jual Beli Barang vs Uang Kontrak Jual Beli Jasa vs Uang Kontrak Jual Beli Uang vs Uang Al-Shirkah Kemitraan Umum Al-Mudharabah Jual Beli Tunai Al-Musawamah Jual Beli Tunda Sharf Shirkah Al-Aqd Usaha Bersama Shirkah Al-Milk Kepemilikan Bersama Pembayaran Tunda Bai Muajjal Al-Murabahah Bai Bitsaman Ajil Ijarah, Ujr Penyerahan Tunda Salam Istishna Shirkah Al-A mal Kemitraan Jasa Shirkah Al-Wujuh Kemitraan Nama Baik Shirkah Al-Amwal Kemitraan Modal Pilihan Keharusan Shirkah Al-Inan Modal tdk Setara Al-Musharakah Shirkah Al-Muwafadhah Modal Setara

9 9 Acuan Akuntansi LKS Peraturan Bank Indonesia SAK KDPPLKS PSAK Syariah KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah tidak ) Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic Financial Institutions AAOIFI IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah Peraturan perundang-undangan yang relevan Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak bertentangan dengan prinsip syariah

10 Tujuan Laporan Keuangan 10 Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan Menilai prospek arus kas Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap prinsip syariah Memberikan informasi mengenai zakat Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial LKS

11 Asumsi Dasar Laporan Keuangan Syariah 11 Dasar Akrual kecuali untuk perhitungan bagi hasil Kelangsungan Usaha

12 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan 12 Dapat dipahami Relevan Materialitas, Keandalan Penyajian jujur Substansi mengungguli bentuk Netralitas Pertimbangan sehat Kelengkapan Dapat dibandingkan

13 LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

14 Laporan Keuangan LKS 14 Neraca Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehsnsif Lain Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Arus Kas LKS: Investor Manajer Inv. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh LKS: Pengemban Fungsi Sosial Catatan atas Laporan Keuangan Informasi Komparatif Periode Sebelumnya Laporan Posisi Keuangan pada Periode Awal Komparatif

15 Laporan Keuangan LKS 15 Catatan atas Laporan Keuangan Informasi Komparatif Periode Sebelumnya Minimum: - 2 Laporan Keuangan Lengkap dan Cat Keu Terkait Informasi Tambahan: hanya mengungkapkan terkait diluar yang minimun, Terutama karena retrospektif, dan reklasifikasi berdampak Material jika tidak praktis dapat diungkapkan Laporan Posisi Keuangan pada Periode Awal Komparatif

16 16 NERACA LKS per 31 Des 200x ASET KEWAJIBAN DANA SYIRKAH TEMPORER EKUITAS

17 Laporan Laba Rugi 20XB 20XA PENDAPATAN OPERASI UTAMA Pendapatan dari Jual Beli Pendapatan dari Sewa Pendapatan dari Bagi Hasil Pendapatan Operasi Utama Lainnya XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX TOTAL XXX XXX HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DST (XXX) (XXX) PENDAPATAN OPERASI LAINNYA XXX XXX BEBAN OPERASI LAINNYA (XXX) (XXX) PENDAPATAN NON OPERASI XXX XXX BEBAN NON OPERASI (XXX) (XXX) ZAKAT (XXX) (XXX) PAJAK (XXX) (XXX) 17

18 Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat 18

19 Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan 19

20 20 MURABAHAH

21 Definisi Murabahah Menurut PSAK No. 102 par 5. Akad jual-beli barang Harga jual: biaya perolehan + keuntungan Harga perolehan harus diungkapkan ke pembeli.

22 ILLUSTRASI TRANSAKSI MURABAHAH

23 Murabahah Berdasarkan pesanan - terikat: pembeli tidak dapat membatalkan pesanan - tidak terikat Tanpa pesanan

24 Pengakuan Pendapatan / Margin Dilakukan saat barang diserahkan ke pembeli jika: - tunai - cicilan tidak lebih dari 1 tahun Ditangguhkan menunggu sampai cicilan dibayarkan. Bagi Penjual: - Proporsional - Anuitas : Mengacu PSAK 50,55 & 60

25 Contoh Kasus 25 Bank melakukan transaksi Murabahah dengan nasabah atas aset Murabahah seharga Rp dan marjin keuntungan yang disepakati sebesar Rp Pendapatan dan beban Bank yang terkait langsung dengan penyaluran pembiayaan Murabahah masing-masing sebesar Rp dan Rp Pembayaran angsuran oleh nasabah dilakukan selama 12 periode yang besarnya sama yaitu: Rp setiap periode.

26 26 Proporsional

27 27 Anuitas

28 Jurnal 28 Kegiatan Metode Proporsional Metode Anuitas Saat Transaksi Murabahah dilaksanakan Piutang Murabahah Aset Murabahah Margin Murabahah Tangguh Kas Pendapatan Lain ditangguhkan Beban Lain ditangguhkan Kas Saat Pembayaran 1 Kas Piutang Murabahah Margin Murabahah Tangguh ,67 Pendapatan Margin ,67 Pendapatan Lain ditangguhkan Pendapatan Lain Beban Lain 4.166, 67 Beban Lain ditangguhkan 4.166,67 Piutang Murabahah Aset Murabahah MarginMurabahah Tangguh Kas Piutang Murahbah-Pendapatan Lain Piutang Murabahah Beban Lain Kas Kas Piutang Murabahah Margin Murabahah Tangguh ,41 Piutang Murabahah 9.663,21 Pendapatan Margin ,62

29 29 SALAM

30 Pengertian Salam Secara bahasa: As salaf yang berarti pendahuluan karena pemesan barang menyerahkan uangnya di muka. Secara terminologi: Para fuqaha menamainya al mahawi ij (barang-barang mendesak) karena ia sejenis jual beli yang dilakukan mendesak walaupun barang yang diperjualbelikan tidak ada ditempat. Dilihat dari sisi pembeli ia sangat membutuhkan barang tersebut di kemudian hari sementara si penjual sangat membutuhkan uang tersebut.

31 Perbandingan Murabahah, Salam, Istishna Sumber: Ascarya (2005)

32 32 ISTISHNA

33 Pengertian Istishna akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni ) dan penjual (pembuat, shani ). Shani akan menyiapkan barang yang dipesan sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati dimana ia dapat menyiapkan sendiri atau melalui pihak lain (istishna parallel).

34 Karakteristik Akad Istishna barang pesanan harus memenuhi kriteria: a. memerlukan proses pembu atan setelah akad disepakati; b. sesuai dengan spesifikasi pemesan (customized), bukan produk massal; dan c. harus diketahui karakteristiknya secara umum yang meliputi jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya.

35 Jenis Akad Istishna Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual (pembuat, shani ). Istishna Paralel adalah suatu bentuk akad istishna antara penjual dan pemesan, dimana untuk memenuhi kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan akad istishna dengan pihak lain (sub kontraktor) yang dapat memenuhi aset yang dipesan pembeli. Syaratnya akad istishna pertama tidak bergantung pada istishna kedua. Selain itu penjual tidak boleh mengakui adanya keuntungan selama konstruksi.

36 AKUNTANSI ISTISHNA 36 Metode Akad Selesai (Completed Contract Methods) Metode Persentase Penyelesaian (Percentage of Completion)

37 37 MUSYARAKAH

38 Definisi 38 شرك Secara bahasa: syirkah Berarti: serikat/partnership Secara istilah Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberi kontribusi dana dan kerja dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana.

39 Skema Akad Musyarakah 39 Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, kerugian dibagi berdasarkan kontribusi modal

40 Metode Distribusi Bagi Hasil 40 Fatwa No. 15/DSN-MUI/IX/2000: LKS boleh menerapkan profit sharing atau net revenue sharing Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing). Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam akad.

41 Contoh Perhitungan Pembagian Keuntungan 41 Uraian Penjualan 100 Harga pokok penjualan 65 Laba Kotor 35 Beban 25 Laba/rugi bersih 10 Metode Net Revenue Sharing/Bagi Hasil Profit Sharing/Bagi laba

42 Jenis Musyarakah Musyarakah Permanen Kontribusi dana setiap mitra tetap hingga akhir akad Musyarakah Menurun Dana salah satu mitra dialihkan secara bertahap sehingga diakhir akad mitra lain menjadi pemilik penuh usaha musyarakah

43 43 MUDHARABAH

44 Definisi Mudharabah 44 Secara bahasa: dharaba yang berarti bepergian untuk berusaha Secara istilah Akad kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha, dimana laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak; sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik dana kecuali disebabkan oleh kelalaian pengelola dana

45 45 Definisi Mudharabah

46 46 Mudharabah pada Bank Syariah

47 Jenis Mudharabah 47 Mudharabah Mutlaqah Mudharabah bebas Mudharib dibebaskan mengelola modal mudharabah Mudharabah Mudqayyadah Mudharabah terikat Mudharib diberi batasan2 dalam mengelola modal mudharabah Mudharabah Musytarakah Pengelola dana turut menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi.

48 48 IJARAH

49 Definisi Ijarah 49 Secara bahasa: al Ajru yang berarti al Iwadhu : (ganti/kompensasi) Secara istilah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri

50 50 Definisi Ijarah

51 Jenis Ijarah 51 Ijarah Ijarah biasa Ada Pemilik Aset dan Penyewa AdaUjrah Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik Ijarah dengan Wa ad bahwa akan ada Penyerahan pada waktu Tertentu Ada Pemilik dan Penyewa AdaUjrah Jual dan Ijarah Transaksi Jual diikuti dengan Ijarah Kedua Transaksi dilakukan Terpisah Ada Pemilik Aset dan Penyewa Ada Ujrah

52 Perlakuan Setelah Ijarah 52 Hibah Penjualan Sebelum Masa Sewa Berakhir Penjualan Setelah Masa Sewa Berakhir Penjualan Bertahap

53 53 TAKAFUL

54 DEFINISI TAKAFUL asuransi yang bertumpu pada konsep tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan (wa ta'awanu alal birri wat taqwa) dan perlindungan (at-ta'min), menjadikan semua peserta sebagai keluarga besar yang saling menanggung satu sama lain. Sistem ini diatur dengan meniadakan tiga unsur yang masih dipertanyakan, yaitu ketidakpastian (gharar), judi (maisir) dan riba.

55 MEKANISME Premi Merupakan Dana Peserta Investasi Dana Peserta Milik Dana Peserta Klaim Menjadi Beban Dana Peserta Cadangan premi merupakan total dana milik peserta baik berupa dana-dana investasi maupun dana-dana tabarru (dana-dana resiko) serta surplus yang merupakan milik peserta.

56

57 Akad-2 Dalam Asuransi Syariah Tabarru adalah akad yang dilakukan dalam bentuk hibah dengan tujuan kebajikan dan tolong menolong antar peserta, bukan untuk tujuan komersial Wakalah bil ujrah adalah pemberian kuasa dari peserta kepada perusahaan asuransi untuk mengelola dana peserta dan/atau melakukan kegiatan lain dengan imbalan pemberian ujrah/fee (administrasi, pengelolaan dana, pembayaran klaim, underwriting, pengelolaan portofolio risiko, pemasaran, investasi). Mudharabah Musytarakah adalah perpaduan dari akad Mudharabah dan akad Musyarakah

58 Perbandingan Jenis LK Asuransi Jiwa Syariah dan Konvensional Asuransi Jiwa Konvensional 1. Laporan Posisi Keuangan 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Arus Kas 4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Catatan atas Laporan Keuangan Asuransi Jiwa Syariah 1. Laporan Posisi Keuangan 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Arus Kas 4. Laporan Perubahan Ekuitas 5. Catatan atas Laporan Keuangan 6. Laporan Perubahan Dana Tabarru 7. Laporan Surplus dan Defisit underwriting 8. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak, Shadaqah 9. Laporan Perubahan Dana Kebajikan + Perubahan PSAK 101 (2014)

59 59 SUKUK

60 Sukuk 60 Efek syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak terbagi) atas: aset berwujud ttt (a yan maujudat) nilai manfaat atas aset berwujud ttt (manaful a yan) jasa (al khadamat) aset proyek ttt (maujudat masyru mu ayyan) kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin khashah)

61 Skema Sukuk Mudharabah 61 Emiten menerbitkan Sukuk Mudharabah, dan Investor menyerahkan dana sukuk Muhdarabah Kegiatan Investor 4. Pengembalian modal saat jatuh tempo Emiten 1. Membiayai kegiatan usaha Proyek yang dibiaya i Sukuk Kegiata n lain 2. Pendapatan Pendapatan 3. Distribusi pendapatan untuk Investor dan Emiten Pendapatan Emiten

62 Skema Sukuk Ijarah 62 5.Cicilan + sisa Fee Ijarah Emiten mewakili Investor (Pemberi Sewa) 4. Pembayaran sewa 3. Menyewakan kepada pihak ketiga Pihak ketiga (Penyewa) 2.Wakalah Investor 1.Pengalihan manfaat obyek ijarah Emiten sebagai Pemilik Obyek Ijarah (Penerbit) Obyek Ijarah Ijarah, Emiten menerbitkan Sukuk Ijarah, dan Investor menyerahkan dana sukuk ijarah

63 63 Perdagangan Sukuk Mudharabah di Pasar Sekunder Syarat: Seluruh dana hasil Penawaran Umum Sukuk telah diterima oleh Emiten; dan Dana yang diterima sudah mulai digunakan sesuai dengan tujuan penerbitan Sukuk.

64 Akuntansi Penerbit 64 Pengakuan dan Pengukuran Sukuk ijarah diakui pada saat entitas menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk Sukuk ijarah diakui sebesar nilai nominal, disesuaikan dengan premium atau diskonto dan biaya transaksi terkait dengan penerbitannya Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai nominal maka perbedaan tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk ijarah Beban ijarah diakui pada saat terutang

65 Akuntansi Penerbit 65 Pengakuan dan Pengukuran Sukuk mudharabah diakui pada saat entitas menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk mudharabah Sukuk mudharabah diakui sebesar nilai nominal. Biaya transaksi diakui secara terpisah dari sukuk mudharabah Biaya transaksi diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk mudharabah Bagi hasil yang menjadi hak investor sukuk mudharabah diakui sebagai pengurang pendapatan, bukan sebagai beban

66 Akuntansi Penerbit 66 Penyajian Sukuk ijarah disajikan sebagai liabilitas Sukuk mudharabah disajikan sebagai dana syirkah temporer Untuk bukan entitas syariah, sukuk mudharabah disajikan dalam liabilitas yang terpisah dari liabilitas lain dan dalam urutan paling akhir dalam liabilitas Biaya transaksi penerbitan sukuk mudharabah disajikan dalam aset sebagai beban tangguhan

67 Akuntansi Investor 67 Sebelum pengakuan awal, entitas menentukan klasifikasi pada sukuk ijarah dan sukuk mudharabah sebagai diukur pada : 1. diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 2. diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain 3. diukur pada biaya perolehan di amortisasi Entitas akan mengmortisasi selisih biaya perolehan dan nilai yang diamortisasi selama periode sukuk dan garis lurus Entitas tidak dapat mengubah klasifikasi investasi kecuali terjadi perubahan tujuan model usaha.

68 Akuntansi Investor 68 Pengakuan dan Pengukuran Investasi diklasifikasikan sbg biaya perolehan jika: tujuan utama investasi utk memperoleh arus kas kontraktual dan ada ketentuan tgl tertentu pembayaran pokok dan bagi hasil Investasi diklasifikasikan sbg nilai wajar melalui penghasilan komprehensif jika: tujuan utama investasi utk memperoleh arus kas kontraktual dan penjualan sukuk, serta ada ketentuan tgl tertentu pembayaran pokok dan bagi hasil

69 Akuntansi Investor 69 Pengakuan dan Pengukuran Entitas mengakui investasi pada sukuk ijarah dan sukuk mudharabah pada saat tanggal perdagangan atau penyelesaian transaksi dalam pasar yang lazim Pengakuan Awal: Entitas mengakui investasi pada sukuk ijarah dan sukuk mudharabah sebesar biaya perolehan Biaya perolehan sukuk ijarah dan sukuk mudharabah yang diukur pada biaya perolehan dan pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain termasuk biaya transaksi Biaya perolehan sukuk ijarah dan sukuk mudharabah yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak termasuk biaya transaksi

70 Akuntansi Investor 70 Setelah pengakuan awal Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar, selisih antara nilai wajar dan jumlah tercatat diakui dalam laba rugi. Nilai wajar investasi ditentukan dengan mengacu pada urutan sbb: o Kuotasi harga di pasar aktif, atau o Input selain harga kuotasian yang dapat diobservasi

71 Akuntansi Investor 71 Untuk investasi pada sukuk yang diukur pada biaya perolehan dan melalui penghasilan komprehensif lain, jika terdapat indikasi penurunan nilai, maka entitas mengukur jumlah terpulihkannya Jika jumlah terpulihkan lebih kecil daripada jumlah tercatat, maka entitas mengakui rugi penurunan nilai Jumlah terpulihkan merupakan jumlah yang akan diperoleh dari pengembalian pokok tanpa memperhitungkan nilai kininya

72 Akuntansi Investor 72 Penyajian Pendapatan investasi dan beban amortisasi disajikan secara neto dalam laba rugi Pengungkapan Entitas mengungkapkan hal-hal berikut ini: Klasifikasi berdasarkan jumlah investasi Tujuan model usaha yang digunakan Jumlah investasi yang direklasifikasikan, jika ada dan penyebabnya. Nilai wajar untuk investasi yang diukur pada biaya perolehan.

73 73 TERIMA KASIH

PSAK Akad Partnership

PSAK Akad Partnership Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah PSAK Lap. Keuangan PSAK Akad Jual Beli PSAK Akad Partnership PSAK Akad Sewa PSAK Lainnya PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah PSAK

Lebih terperinci

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

Prinsip Sistem Keuangan Syariah TRANSAKSI SYARIAH 1 Prinsip Sistem Keuangan Syariah 1. Pelarangan Riba 2. Pembagian Risiko 3. Tidak menganggap Uang sebagai modal potensial 4. Larangan melakukan kegiatan spekulatif 5. Kesucian Kontrak

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 2: Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Asas Transaksi Syariah 1. persaudaraan (ukhuwah) interaksi sosial

Lebih terperinci

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM SESI 3: Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Tujuan Laporan Keuangan Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip

Lebih terperinci

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI

BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI BAGIAN XI LAPORAN LABA RUGI XI.1. PENGERTIAN 01. Laporan Laba Rugi adalah laporan yang menyajikan seluruh pos penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu periode yang menunjukkan komponen laba rugi.

Lebih terperinci

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh

AKUNTANSI BANK SYARIAH. Imam Subaweh AKUNTANSI BANK SYARIAH Imam Subaweh Akuntansi Perbankan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah) landasan konseptual jika tidak diatur, berlaku

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 11: Akuntansi Pengelola Dana Asuransi Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA 2 DEFINISI : FATWA DSN NO 21/DSN-MUI/X/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM ASURANSI SYARIAH Asuransi

Lebih terperinci

AKUNTANSI BANK SYARIAH

AKUNTANSI BANK SYARIAH AKUNTANSI BANK SYARIAH Akuntansi Perbankan Syariah Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah (KDPPLK Bank Syariah) landasan konseptual jika tidak diatur, berlaku KDPPLK umum,

Lebih terperinci

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008 KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008 1 FUNGSI BANK SYARIAH Manajer Investasi Mudharabah Agen investasi Investor Penyedia jasa keuangan

Lebih terperinci

BAGIAN I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

BAGIAN I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG BAGIAN I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG 01. Tujuan Laporan Keuangan entitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (untuk selanjutnya disebut Bank) adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,

Lebih terperinci

II. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH

II. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH Lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari PSAK 101 Laporan keuangan entitas syariah yang lengkap terdiri atas: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber

Lebih terperinci

CPA Indonesia REVIEW: AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH PENGANTAR AKUNTANSI TRANSAKSI SYARIAH

CPA Indonesia REVIEW: AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH PENGANTAR AKUNTANSI TRANSAKSI SYARIAH CPA Indonesia REVIEW: AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH PENGANTAR AKUNTANSI TRANSAKSI SYARIAH Akuntansi Syariah? Akuntansi adalah suatu sistem informasi yang mengidenfikasi, mencatat, serta mengkomunikasikan

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 3: Laporan Keuangan Entitas Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH KAREKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Karakteristik

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah) L1 LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah) ASET Kas dan setara kas 19,808.11 Tagihan kontribusi 0.00 Tagihan investasi 0.00 Tagihan hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank Mega Syariah Indonesia Sejarah kelahiran Bank Mega Syariah Indonesia berawal dari akuisisi PT Bank Umum Tugu oleh

Lebih terperinci

SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH SOAL DAN JAWABAN AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH Guru Pembimbing Kelas : Nur Shollah, SH.I : SMK XI Pilihan Ganda : Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Perintah Allah tentang praktik akuntansi

Lebih terperinci

MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI

MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI MAPPING PERBANDINGAN KHES FATWA DSN-MUI NO URAIAN PASAL/AYAT KHES KOMENTAR 1. Pasal 20 ayat 6 LKS dalam pembiayaan murabahah Murabahah adalah pembiayaan berkedudukan sebagai penjual bukan saling menguntungkan

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 13: Akuntansi Pegadaian Syariah dan Obligasi Syariah (Sukuk) Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA PEGADAIAN SYARIAH (rahn) PENGERTIAN AKAD RAHN Bahasa: tetap, kekal, jaminan

Lebih terperinci

Ruang Lingkup PSAK SYARIAH

Ruang Lingkup PSAK SYARIAH M. Gunawan Yasni 1 Ruang Lingkup PSAK SYARIAH Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah PSAK 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah PSAK 102: Akuntansi Murabahah PSAK 103: Akuntansi

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 9: Akuntansi Akad Mudharabah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA 2 DEFINISI Secara harfiah mudharabah berasal dari kata dharb di muka bumi yang artinya melakukan perjalanan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Akuntansi Syariah Gustani (2016) menyatakan bahwa akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59

KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59 KARAKTERISTIK TRANSAKSI PERBANKAN SYARIAH DIRINGKAS DARI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO.59 by KarimSyah Law Firm Level 11, Sudirman Square Office Tower B Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta

Lebih terperinci

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA

No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA No. 10/ 14 / DPbS Jakarta, 17 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan

Lebih terperinci

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Syarat Transaksi sesuai Syariah a.l : Tidak Mengandung unsur kedzaliman Bukan Riba Tidak membahayakan pihak sendiri atau pihak lain.

Lebih terperinci

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

PERBANKAN SYARIAH SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi. PERBANKAN SYARIAH Modul ke: SISTEM DAN OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH Fakultas FEB AFRIZON Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Definisi Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam

Lebih terperinci

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Pertemuan: 3

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Pertemuan: 3 KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Pertemuan: 3 Ak-Syari'ah: 3 By Afifudin FE Unisma 2 TUJUAN PEMBELAJARAN. Memberikan pemahaman & kemampuan mahasiswa akan; Tujuan Laporan

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 /SEOJK.05/2015 TENTANG LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO -2- PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO YANG MENJALANKAN KEGIATAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/19/PBI/2007 TENTANG PELAKSANAAN PRINSIP SYARIAH DALAM KEGIATAN PENGHIMPUNAN DANA DAN PENYALURAN DANA SERTA PELAYANAN JASA BANK SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer

BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH. AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer BAB 6 SISTEM OPERASIONAL PERBANKAN SYARIAH AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH: Teori dan Praktik Kontemporer Yaya R., Martawiredja A.E., Abdurahim A. (2009). Salemba Empat Tujuan Instruksional Pembelajaran Memahami

Lebih terperinci

5. Tujuan laporan keuangan syariah untuk tujuan umum adalah :

5. Tujuan laporan keuangan syariah untuk tujuan umum adalah : CONTOH SOAL AKUNTANSI SYARIAH SOAL PILIHAN GANDA 1. Badan Internasional yang menerbitkan standar akuntansi syariah untuk institusi keuangan islam pada saat ini adalah: a. The Accounting and Auditing Organization

Lebih terperinci

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/46/PBI/2005 TENTANG AKAD PENGHIMPUNAN DAN PENYALURAN DANA BAGI BANK YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1 BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1 5.1. Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang melakukan pengawasan terhadap prinsip syariah dalam kegiatan usaha lembaga

Lebih terperinci

PRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH. Training of Trainer Modul

PRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH. Training of Trainer Modul PRODUK DAN REGULASI PASAR MODAL SYARIAH Training of Trainer Modul Regulasi di Pasar Modal Syariah 2 Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang

Lebih terperinci

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi asuransi syariah.

01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi asuransi syariah. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 108 AKUNTANSI TRANSAKSI ASURANSI SYARIAH Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf standar. Paragraf Standar harus dibaca dalam kaitannya

Lebih terperinci

Laporan Keuangan. Pengambilan keputusan. Menggolong kan. mengikhtisa rkan

Laporan Keuangan. Pengambilan keputusan. Menggolong kan. mengikhtisa rkan Overview Identifikasi Mencatatat Menggolong kan mengikhtisa rkan Laporan Keuangan Pengambilan keputusan Aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk dipatuhi oleh manusia dalam menjalani segala aktifitas

Lebih terperinci

BAB II Landasan Teori

BAB II Landasan Teori BAB II Landasan Teori A. Pengertian Pembiayaan Pembiayaan adalah bentuk kata lain dari kredit. Secara etimologi istilah kredit berasal dari bahasa latin yaitu credere yang berarti kepercayaan. Dalam Kamus

Lebih terperinci

ED PSAK 110. Akuntansi Sukuk. exposure draft pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 110. Akuntansi Sukuk. exposure draft pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ED PSAK 0 exposure draft pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Akuntansi Sukuk Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan Indonesia Grha Akuntan, Jalan Sindanglaya No. Menteng, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk menerapkan murabahah pesanan yang bersifat mengikat. PT. Bank Muamalat Indonesia,

Lebih terperinci

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM SESI 7: Akuntansi Akad Istishna Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA 2 DEFINISI Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya oleh orang lain. Penulis ingin melakukan pembahasan dan penelitian terhadap pengaruh prinsip jual

Lebih terperinci

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN SYARIAH Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Metodologi Pengembangan Standar Akuntansi Keuangan Syariah 1. Add Pendekatan Your Text Ideologis Tujuan dan berbagai Kaidah Akuntansi

Lebih terperinci

PSAK AKUNTANSI SYARIAH. Imam Subaweh

PSAK AKUNTANSI SYARIAH. Imam Subaweh PSAK AKUNTANSI SYARIAH Imam Subaweh PSAK Entitas Syariah Sejak 1992-2002 atau 10 tahun Bank Syariah tidak memiliki PSAK khusus. PSAK 59 sebagai produk DSAK IAI merupakan awal dari pengakuan dan eksistensi

Lebih terperinci

Exposure Draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

Exposure Draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan November 2006 EXPOSURE DRAFT PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ED KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH ED PSAK 101 (REVISI 2006): PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH ED PSAK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Ada berbagai jurnal yang telah meneliti tentang PSAK 105 dan kesesuaiannya dengan system yang ada di lembaga keuangan syariah diantaranya : Turrosifa

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 10: Akuntansi Akad Musyarakah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA 2 Kemitraan Umum (Syirkah) Kepemilikan Bersama (Syirkah Al Milk) Kontrak (Uqud) Pilihan (Ikhtia ri) Keharusan

Lebih terperinci

Soal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah

Soal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah Soal UTS Semester Gasal 2015/2016 Mata Kuliah : Akuntansi Syariah 1. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari revenue sharing,gross profit sharing dan profit sharing dalam mudharabah! Buatlah contoh perhitungannya!

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Akuntansi 1. Pengertian Akuntansi Akuntansi menurut Weygandt dkk. (2007:4) adalah sebagai berikut : Suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengomunikasikan

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER

UJIAN AKHIR SEMESTER UJIAN AKHIR SEMESTER Mata Kuliah : Akuntansi Syariah Waktu : 180 menit Sifat : Tutup Buku (Tahun tidak disebutkan) SOAL 1 PILIHAN GANDA (25%) 1. Letter of Credit (L/C) impor syariah adalah surat pernyataan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut PSAK No 108, paragraph 7, definisi asuransi syariah adalah:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut PSAK No 108, paragraph 7, definisi asuransi syariah adalah: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Asuransi Syariah 2.1.1 Pengertian Asuransi Syariah Menurut PSAK No 108, paragraph 7, definisi asuransi syariah adalah: Sistem menyeluruh yang pesertanya mendonasikan sebagian atau

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil BAB 4 PEMBAHASAN Dalam penelitian ini peneliti akan membahas mengenai evaluasi atas dana kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil investasi yang menggunakan dana

Lebih terperinci

IV.3 DANA SYIRKAH TEMPORER

IV.3 DANA SYIRKAH TEMPORER IV.3 DANA SYIRKAH TEMPORER A. Definisi 01. Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lain dimana Bank mempunyai hak untuk mengelola

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara

Daftar Pertanyaan Wawancara L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Bagaimana cara mengakui pendapatan premi PT. Asuransi Takaful Umum? Jawaban : saat pertanggungan atas peserta telah dimulai, artinya saat pembukaan polis maka pendapatan

Lebih terperinci

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak.

AKUNTANSI MURABAHAH. Materi: 6. Afifudin, SE., M.SA., Ak. Materi: 6 AKUNTANSI MURABAHAH Afifudin, SE., M.SA., Ak. E-mail: afifudin_aftariz@yahoo.co.id atau afifudin26@gmail.comm (Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang) Jl. MT. Haryono 193

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-181/BL/2009 TENTANG PENERBITAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terciptanya peradaban bisnis dengan wawasan humanis, emansipatoris,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terciptanya peradaban bisnis dengan wawasan humanis, emansipatoris, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Syariah Menurut Triyuwono (2012:104), akuntansi syariah merupakan salah satu dekonstruksi akuntansi modern kedalam bentuk yang humanis dan syarat nilai dimana tujuan

Lebih terperinci

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah ED KDPPLKS Hak Cipta 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 ED KDPPLKS PENDAHULUAN Tujuan

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah ED KDPPLKS Hak Cipta 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 ED KDPPLKS PENDAHULUAN Tujuan Hak Cipta 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 ED KDPPLKS PENDAHULUAN Tujuan dan Peranan 1. Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para penggunanya.

Lebih terperinci

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN Lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk aset keuangan lain, misalnya kredit,

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN SUKUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN SUKUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN SUKUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 7: Akuntansi Akad Ijarah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA DEFINISI 2 Bahasa: al Ajru = al Iwadhu (kompensasi) Terminologi: akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu

Lebih terperinci

BAB 1V PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan evaluasi terhadap pembiayaan

BAB 1V PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan melakukan evaluasi terhadap pembiayaan BAB 1V PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan melakukan evaluasi terhadap pembiayaan mudharabah pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Evaluasi ini dilaksanakan untuk menganalisis apakah seluruh rangkaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. (2000:59.1) mengemukakan pengertian Bank Syariah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORITIS. (2000:59.1) mengemukakan pengertian Bank Syariah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORITIS A. Bank Syariah 1. Pengertian Bank Syariah Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 59 (2000:59.1) mengemukakan pengertian Bank Syariah sebagai berikut : Bank Syariah

Lebih terperinci

BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH. Pasal 735

BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH. Pasal 735 205 BUKU IV AKUNTANSI SYARI AH BAB I CAKUPAN AKUNTANSI SYARI AH Pasal 735 (1) Akuntansi syari ah harus dilakukan dengan mencatat, mengelompokkan, dan menyimpulkan transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian

Lebih terperinci

Seminar Implementasi dan Dampak Penerapan POJK No.72/POJK.05/2016 Terhadap Industri Asuransi Syariah AKUNTANSI UJRAH.

Seminar Implementasi dan Dampak Penerapan POJK No.72/POJK.05/2016 Terhadap Industri Asuransi Syariah AKUNTANSI UJRAH. Seminar Implementasi dan Dampak Penerapan POJK No.72/POJK.05/2016 Terhadap Industri Asuransi Syariah AKUNTANSI UJRAH M Jusuf Wibisana Ketua IAI-Kompartemen Akuntan Syariah Jakarta 16.08.2017 DISCLAIMER

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini, penulis akan menjabarkan mengenai hasil analisa yang telah dilakukan terhadap objek penelitian mengenai perlakuan akuntansi terhadap pendapatan kontribusi yang

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH ( dalam jutaan rupiah ) No. P O S A S E T 1 Kas 39,019 2 Penempatan pada Bank Indonesia 249,762 3 Penempatan Pada Bank Lain 7,898 4 Tagihan Spot

Lebih terperinci

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Bulanan Bank Panin Syariah Tanggal : 31 Juli 2015

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Bulanan Bank Panin Syariah Tanggal : 31 Juli 2015 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Bulanan Bank Panin Syariah Tanggal : 31 Juli 2015 (dalam jutaan rupiah) NO. ASET 31 Juli 2015 1 Kas 15.083 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 1.152.160 3 Penempatan Pada

Lebih terperinci

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013 Insurance Goes To Campus Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013 Asuransi Syariah Oleh: Subchan Al Rasjid Sharia Division Sharia - Marketing Manager PT. BNI Life Insurance Pengertian Asuransi-text

Lebih terperinci

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM SESI 6: Akuntansi Akad Salam Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA 2 DEFINISI Dari kata As salaf : pendahuluan karena pemesan barang menyerahkan uangnya di muka. jual beli

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-./BL/. Tanggal : PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-./BL/. Tanggal : PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-./BL/. Tanggal : DRAFT PERATURAN NOMOR IX.A.14 : AKAD-AKAD YANG DIGUNAKAN DALAM PENERBITAN EFEK SYARIAH DI PASAR MODAL 1. Definisi a. Ijarah adalah

Lebih terperinci

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008

PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi. Bengkulu, 13 Februari 2008 PERBANKAN SYARIAH Oleh: Budi Asmita SE Ak, MSi Bengkulu, 13 Februari 2008 1 Bank Syariah BANK yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, serta tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Bulanan Bank Panin Syariah Tanggal : 30 April 2015

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Bulanan Bank Panin Syariah Tanggal : 30 April 2015 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Bulanan Bank Panin Syariah Tanggal : 30 April 2015 (dalam jutaan rupiah) NO. ASET 30 April 2015 1 Kas 8,309 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 1,130,985 3 Penempatan Pada

Lebih terperinci

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH

KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH KODIFIKASI PRODUK PERBANKAN SYARIAH Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia 2008 DAFTAR ISI A. Penghimpunan Dana I. Giro Syariah... A-1 II. Tabungan Syariah... A-3 III. Deposito Syariah... A-5 B. Penyaluran

Lebih terperinci

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH (Sulhan PA Bengkulu) 1. Perbankan Syari ah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syari ah dan Unit Usaha

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya 36 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis melakukan evaluasi terhadap bagi hasil pembiayaan mudharabah pada Unit Usaha Syariah (UUS) PT. Bank DKI. Dilaksanakannya evaluasi ini untuk

Lebih terperinci

Ketentuan Dasar dan Karakteristik. Pelaksanaan Kegiatan Usaha

Ketentuan Dasar dan Karakteristik. Pelaksanaan Kegiatan Usaha iaccountax Outline Ketentuan Dasar dan Karakteristik Jenis Kegiatan Usaha Pendanaan Pelaksanaan Kegiatan Usaha Penegakan Kepatuhan 3 KETENTUAN DASAR DAN KARAKTERISTIK PEMBIAYAAN SYARIAH 4 Dasar Hukum

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Bank Panin Syariah. 30 Juni 2016

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Bank Panin Syariah. 30 Juni 2016 LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Bank Panin Syariah 30 Jun 2016 (dalam jutaan rupiah) NO. ASET 30 Juni 2016 1 Kas 18,063 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 1,031,573 3 Penempatan Pada Bank Lain 676 4 Tagihan

Lebih terperinci

PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah)

PT Asuransi Takaful Umum Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah) L1 Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 (dalam Rupiah) ASET Kas dan bank 7.117.694.319 Piutang kontribusi-setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp299.577.911 pada tanggal 31 Desember

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA Jati Satria Pratama Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : Order.circlehope@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No 107 1. PSAK Tentang Akuntansi Pembiayaan Ijarah Berdasarkan perkembangan per 1 September 2007, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

Lebih terperinci

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Bulanan Bank Panin Syariah Tanggal : 31 Maret 2015

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Bulanan Bank Panin Syariah Tanggal : 31 Maret 2015 Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Bulanan Bank Panin Syariah Tanggal : 31 Maret 2015 (dalam jutaan rupiah) NO. ASET 31 Maret 2015 1 Kas 9,747 2 Penempatan Pada Bank Indonesia 1,423,656 3 Penempatan Pada

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) BAB II LANDASAN TEORI

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)  BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Akuntansi 1. Pengertian Akuntansi Dari segi istilah, kata akuntansi berasal dari kata bahasa Inggris to account yang berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan akuntansi

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH

LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH LAPORAN POSISI KEUANGAN / NERACA BULANAN BANK MEGA SYARIAH ( dalam jutaan rupiah ) No. P O S - P O S A S E T 1 Kas 41,584 2 Penempatan pada Bank Indonesia 422,578 3 Penempatan Pada Bank Lain 11,908 4 Tagihan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 30 September 2016 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 30 September 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 313,560 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,481,105 3. Penempatan pada bank lain 188,547 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 2,676,764 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 30 November 2016 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 30 November 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 305,164 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,912,206 3. Penempatan pada bank lain 150,117 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 4,638,292 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Januari 2016 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Januari 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 257,925 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,648,638 3. Penempatan pada bank lain 146,191 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 2,240,254 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Januari 2017 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Januari 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 338,473 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,585,212 3. Penempatan pada bank lain 179,570 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 4,356,593 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Juli 2016 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Juli 2016 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 350,433 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,502,524 3. Penempatan pada bank lain 183,265 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 2,027,408 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Mei 2017 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Mei 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 333,301 2. Penempatan pada Bank Indonesia 5,039,654 3. Penempatan pada bank lain 313,211 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 5,086,845 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Juli 2017 (Dalam Jutaan Rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per 31 Juli 2017 (Dalam Jutaan Rupiah) No. POS-POS ASET 1. Kas 423,058 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,808,697 3. Penempatan pada bank lain 268,331 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki 6,024,713 6. Tagihan atas surat

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per ASET 1. Kas 285,493 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,495,631 3. Penempatan pada bank lain 134,437 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per ASET 1. Kas 262,761 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,315,425 3. Penempatan pada bank lain 294,323 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per ASET 1. Kas 318,105 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,814,178 3. Penempatan pada bank lain 170,775 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per ASET 1. Kas 265,564 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,749,882 3. Penempatan pada bank lain 118,219 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per ASET 1. Kas 260,712 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,840,680 3. Penempatan pada bank lain 340,188 4. Tagihan spot dan forward 1,859 5. Surat berharga dimiliki

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per ASET 1. Kas 310,654 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,385,572 3. Penempatan pada bank lain 179,535 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per ASET 1. Kas 270,870 2. Penempatan pada Bank Indonesia 3,961,960 3. Penempatan pada bank lain 140,577 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per ASET 1. Kas 330,923 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,563,448 3. Penempatan pada bank lain 325,725 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per ASET 1. Kas 340,455 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,328,325 3. Penempatan pada bank lain 339,045 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN)

LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) LAPORAN POSISI KEUANGAN NERACA (BULANAN) Per ASET 1. Kas 294,934 2. Penempatan pada Bank Indonesia 4,608,417 3. Penempatan pada bank lain 162,287 4. Tagihan spot dan forward - 5. Surat berharga dimiliki

Lebih terperinci