BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam proses komunikasinya, dengan adanya penerima pesan sebagai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam proses komunikasinya, dengan adanya penerima pesan sebagai"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Komunikasi Massa Pengertian Kehidupan kita selalu berkaitan erat dengan komunikasi, apalagi kita sebagai makhluk sosial selalu melakukan interaksi dengan manusia lain. Dan di dalam interaksi tersebut terjadi suatu pertukaran pesan antar individu dalam proses komunikasinya, dengan adanya penerima pesan sebagai komunikan serta penyampai pesan sebagai komunikatornya. Pesan yang disampaikan oleh komunikator merupakan suatu informasi yang mungkin diperolehnya dari pengalaman hidup, melalui orang lain atau bahkan media massa. Segala pengetahuan dan informasi mengenai berbagai kejadian di berbagai wilayah baik lokal, regional maupun internasional dapat diperoleh melalui media massa. Media massa sendiri memiliki tindak komunikasi yang akhirnya disebut sebagai komunikasi massa. Komunikasi massa dapat diartikan sebagai komunikasi yang dilakukan melalui media massa, baik media cetak maupun elektronik sebagai alat untuk menyebarkan informasi. Seperti yang dikemukakan oleh Dedy Nur Hidayat (Nurudin, 2011: 2), komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca / pendengar / penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Ardianto, 2009: 3), yakni : 14

2 15 mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people dari pernyataan di atas dapat didefinisikan bahwa komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Sedangkan, menurut Freidson (Ardianto, 2009: 4), komunikasi massa dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komunikasi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang dengan mewakili berbagai lapisan masyarakat. Bagi Freidson, khalayak yang banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan istilah sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan masyarakat. Artinya pesan tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang tertentu, melainkan untuk semua orang. Freidson dapat menunjukkan ciri komunikasi massa yang lain yaitu adanya unsure keserempakan penerimaan pesan oleh komunikan, pesan dapat mencapai pada saat yang sama kepada semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat Unsur-unsur Pada awal tahun 1960-an, David K.Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana. Formula itu dikenal dengan nama

3 16 SMCR, yakni: Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran/media) dan Receiver (penerima). Selain Shannon dan Berlo, juga tercatat Charles Osgood, Gerald Miller dan Melvin L. De Fleur menambahkan lagi unsur efek dan umpan balik (feedback) sebagai pelengkap dalam membangun komunikasi yang sempurna. Kedua unsur inilah yang lebih banyak dikembangkan pada proses komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa. Sedangkan di dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi (Wiryanto, 2004: 70), Wiryanto mengatakan bahwa komunikasi massa terdiri dari unsurunsur sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver) serta efek (effect). Sumber Gambar 2. 1 Model Komunikasi SMCRE Sumber : Pengantar Ilmu Komunikasi Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber bisa terdiri dari satu orang atau bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya seperti partai, organisasi atau lembaga.

4 17 Pesan Pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka ataupun melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan informasi, nasihat, opini, atau propaganda. Saluran / Media Media adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima dengan sifatnya terbuka, dimana semua orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya. Penerima Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima adalah elemen terpenting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran komunikasi. Charles Wright sasaran komunikasi massa memiliki karakteristik : large yaitu besarnya adalah relatif dan menyebar dalam berbagai lokasi, heterogen yaitu semua lapisan masyarakat dengan berbagai keragamannya, dan anonim. Pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

5 Fungsi Dengan mengetahui fungsi dari komunikasi massa, maka kita bisa memanfaatkan dan memahami dengan baik tujuan dan fungsi dari komunikasi massa. Dimana fungsi-fungsi komunikasi bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri. Pada buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara, 2008: 61-63) disebutkan bahwa komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang. Akan tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media pandang dengar (audiovisual), menyebabkan fungsi media massa telah mengalami banyak perubahan. Sean MacBride, ketua komisi masalah-masalah komunikasi UNESCO mengemukakan bahwa komunikasi tidak bisa diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukaran data, fakta dan ide. Oleh karena itu, komunikasi massa dapat berfungsi sebagai berikut: 1. Informasi; yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan, opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya, apakah itu di dalam lingkungan daerah, nasional ataupun internasional. 2. Sosialisasi; yakni menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan bagaimana orang bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang ada, serta bertindak sebagai anggota masyarakat secara efektif.

6 19 3. Motivasi; yakni mendorong orang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang mereka baca, lihat dan dengar lewat media massa 4. Bahan diskusi; menyediakan informasi sebagia bahan diskusi untuk mencapai persetujuan dalam hal perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak. 5. Pendidikan; yakni membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik untuk pendidikan formal di sekolah maupun untuk di luar sekolah. Juga meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik dan mengesankan. 6. Memajukan kebudayaan; media massa menyebarluaskan hasil-hasil kebudayaan melalui pertukaran program siaran radio dan televisi, ataukah bahan tercetak seperti buku dan penerbitan-penerbitan lainnya. Pertukaran ini akan memungkinkan daya kreativitas guna memajukan kebudayaan nasional masing-masing negara, serta mempertinggi kerjasama hubungan antarnegara. 7. Hiburan; sifat estetika yang dituangkan dalam bentuk lirik, lagu, bunyi maupun gambar dan bahasa, membawa orang pada situasi menikmati hiburan seperti halnya kebutuhan pokok lainnya. 8. Integrasi; komunikasi seperti satelit dapat dimanfaatkan untuk menjembatani perbedaan etnis dan ras di dunia ini dalam memupuk dan memperkokoh persatuan bangsa. Dalam merumuskan fungsi dari komunikasi massa, Alexis S. Tan menyederhanakannya ke dalam Tabel 2.1 sebagai berikut: (Nurudin, 2011: 65)

7 20 Tabel 2.1. Fungsi Komunikasi Massa menurut Alexis S. Tan Tujuan Komunikator Tujuan Komunikan Memberi Informasi Mempelajari ancaman dan peluang, memahami lingkungan menguji kenyataan, meraih keputusan. Mendidik Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yangberguna memfungsikan dirinya secara efektif dalam masyarakatnya, mempelajari nilai, tingkah laku yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya. Mempersuasi Memberi keputusan, mengadopsi nilai, tingkah laku, dan aturan yang cocok agar diterima dalam masyarakatnya. Menyenangkan, Memuaskan Menggembirakan, mengendorkan urat saraf, Kebutuhan Komunikan menghibur, dan mengalihkan perhatian dari masalah yang dihadapi. Sumber : Pengantar Komunikasi Massa New Media Perkembangan teknologi komunikasi belakangan ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dan kemunculan New Media merupakan salah satu hasil dari perkembangan teknologi komunikasi yang baru dan digital. Dalam praktek komunikasi, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok, organisasi maupun negara; telah banyak memanfaatkan new media sebagai salah satu alat untuk mendukung proses komunikasi. Sama halnya dengan media cetak dan media elektronik, New Media pun memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi kepada target komunikasi (audiens). Media yang dipertanyakan disini adalah media seperti apa yang dikategorikan sebagai New Media, yang pada akhirnya dapat membedakannya dengan media lainnya. Mungkin saja para pembaca akan

8 21 berpikir bahwa New Media yang dimaksud disini adalah media yang memiliki perkembangan dan teknologi generasi terbaru. Atau bisa saja, produk teknologi yang akan mengeluarkan suatu lini produk terbaru di tahun yang akan mendatang dengan spesifikasi yang lebih canggih. New Media ini memiliki beberapa karakteristik. New Media memiliki enam karakteristik, yakni : digital, interactive, hypertextual, virtual, network, dan simulated. (Lister, 2009: 13), Dari keenam karakteristik di atas, interaktivitas merupakan konsep utama dalam New Media. Interactivity is a central concept in understanding new media, but different media forms prossesa different degrees of interactivity, and some forms of digitised and coverged media are not in fact interactive at all. (Flew, 2005: 13) Sebagai karakteristik utama dari new media, interaktivitas ini memberikan nilai tambah bagi new media. Interaktivitas inilah yang menjadi kata kunci yang membedakan old media dan new media (Spurgeon, 2008: 4). Interaktivitas ini dapat didefinisikan sebagai: The extend to which communication reflects back on itself, feed on and responds to the past. (Flew, 2005: 13). Jadi interaktivitas adalah level dimana komunikasi itu kembali kepada kita sendiri serta adanya tanggapan terhadap komunikasi sebelumnya. Interaktivitas dalam konteks new media ini menunjukan adanya kemampuan bagi para penggunanya (media) untuk terlibat secara langsung dan mengubah gambar atau teks yang mereka akses. Dalam hal ini pengguna dari new media ini bukan hanya menjadi viewer tetapi user. (Lister, 2009: 21).

9 Good Corporate Governance (GCG) Corporate Governance merupakan isu yang tidak pernah usang untuk terus dikaji pelaku bisnis, akademisi, pembuat kebijakan dan lain sebagainya. Menurut Profesor Hasung Jang, Corporate Governance sangat membantu mendorong transparansi dan akuntabilitas sehingga hal ini memberi keuntungan secara keseluruhan bagi masyarakat karena adanya pengaruh atas transparansi dan akuntabilitas disektor-sektor publik. (Indra Surya, 2008: 9) Peraturan Menteri No. PER-01/MBU/2011 menyatakan bahwa Good Corporate Governance yang selanjutnya disebut GCG adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha. Disamping itu, Komite Cadbury mendefinisikan Corporate Governance sebagai sistem yang mengarah dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan, agar mencapai keseimbangan antara kekuatan kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjamin kelangsungan eksistensinya dan pertanggungjawaban kepada stakeholders.(indra Surya, 2008: 24-25) Implementasi Good Corporate Governance akan dilaksankan dengan berhasil jika memiliki sejumlah prinsip. Menurut pedoman umum Good Corporate Governance dalam buku Corporate Social Responsibility, GCG memiliki perinsip sebagai berikut : (Solihin, 2008: ) 1) Transparansi Untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi revelan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh stakeholder.

10 23 2) Akuntabilitas Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. 3) Responsibilitas Perusahaan harus memenuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka waktu panjang. 4) Independensi Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masingmasing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. 5) Kewajaran dan kesetaraan Perusahaan harus senantiasa memerhatikan kepentingan pemegang sahan dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan Public Relations ( PR ) Public Relations termasuk kedalam salah satu bentuk kegiaan promosi biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations memiliki banyak definisi, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : Definisi PR menurut Frank Jefkins (Jefkins, 2004: 10) adalah bentuk komunikasi yang terencana baik yang terjadi kedalam maupun keluar, antara

11 24 suatu perusahaan atau organisasi dalam rangka untuk mencapai tujuan-tujuan khusus yang berlandaskan pengertian. Frank Jefkins juga menyatakan bahwa, tugas PR tidak hanya untuk memperngaruhi khalayak luar atau masyarakat umum, namun juga didalam perusahaan atau organisasi yang bersangkutan agar tercipta suasana kerja yang harmonis dan memberikan motivasi kepada karyawan untuk dapat bekerja lebih baik (Jefkins, 2006: 327). Public Relations menurut Firsan Nova adalah bidang yang berkaitan dengan mengelola citra dan reputasi seseorang atau sebuah perusahaan atau organisasi dimata public. PR bekerja untuk melakukan fungsi komunikasi, hubungan masyarakat, manajemen krisis, hubungan pelanggan, hubungan karyawan, hubungan pemerintahan, hubungan industri, hubungan investor, hubungan dengan media, mediasi, publisitas dan menulis pidato (Nova, 2011: 39). Public Relations menurut Sukatendel adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama (Nova, 2011: 112). Sedangkan defines PR menurut J.C. Sendel dalam Profesionalisme kehumasan, Public Relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memproleh goodwill dan pengertian dari pelanggannya, pegawai dan publik umumnya (Rosady, 2003: 37). Berikut peran Public Relations menurut J.C Sendel dalam Profesionalisme Kehumasan :

12 25 1. Peran Public Relations Rosady Ruslan dalam Manajemen Humas dan Komunikasi Konsepsi dan Persepsi mengemukakan peranan Public Relations sebagai berikut: a) Communicator Kemampuan sebagai komunikator perusahaan atau organisasi secara langsung maupun tidak langsung melalui media apapun. Selain itu Public Relations juga bertindak sebagai mediator dan persuader. b) Relationship Kemampuan Public Relations menjalin dan membangun hubungan baik antara perusahaan atau organisasi yang diwakilinya dengan publik internal dan eksternal. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan rasa kepercayaan, pengertian, dukungan dan kerja sama diantara kedua belah pihak. c) Back Up Management Melaksanakan dukungan atau menunjang kegiatan lain seperti bagian manajemen promosi, pemasaran, operasional, personalia, personaha dan lain-lain untuk mencapai tujuan bersama didalam suatu perusahaan atau organisasi.

13 26 d) Good Image Maker Kemampuan untuk menciptakan citra dan publikasi yang positif adalah aktivitas utama dari Public Relations (Rosady, 2003: 38). 2. Fungsi Public Relations Menurut Cutlip & Center dan Canfield, fungsi Public Relations adalah sebagai berikut : a) Membina hubungan baik dan harmonisasi antara pihak perusahaan/ organisasi dengan publiknya sebagai klien atau pihak sasaran. b) Mengidentifikasi dan menanggapi opini publik tentang perusahaan atau organisasi yang bersangkutan. c) Melayani keinginan publik dan memberikan masukan atau saran kepada pimpinan perusahaan atau organisasi demi mencapai tujuan dan manfaat bersama. d) Menciptakan komunikasi dua arah, mengatur proses arus Informasi, dan publikasi pesan dari perusahaan atau organisasi ke publik atau sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Rosady, 2003: 37-38) 3. Strategi Public Relations Menurut Firsan Nova, Public Relations memiliki beberapa strategi, yaitu :

14 27 a) Publikasi; cara seorang PR menyebarkan atau mempresentasikan ide, gagasan atau informasi kepada klien atau khalayak. b) Event; bentuk kegiatan yang dilakukan oleh seseorang PR dalam proses menyebarkan informasi atau idenya kepada publik. c) Berita; informasi yang dikomunikasikan kepada klien atau publik yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung informasi tersebut disampaikan bertujuan untuk mendapatkan opini publik dan respon yang positif. d) Hubungan dengan Publik; relasi yang sudah dibangun oleh publik atau khalayak (stakeholder, stockholder, media, masyarakat disekitar perusahaan, dan lain-lain) e) Lobbying and Negotiations; sebuah rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh PR dalam rangka penyusunan budget yang dibutuhkan. Dengan perencanaan yang matang, maka kegiatan yang sudah direncanakan akan berjalan dengan lancar dan meminimalisir kegagalan. f) Social Responsibility; sebuah wacana yang digunakan oleh perusahaan untuk mensejahterahkan masyarakat disekitarna dengan cara melaksanakan aktivitas bersama (Firsan, 2011: 54-55). Jadi penulis menyimpulkan bahwa selain merupakan salah satu kegiatan promosi perusahaan. Public Relations juga merupakan suatu profesi

15 28 dimana seseorang memiliki tugas untuk menjaga hubungan baik dengan seluruh pihak yang berhubungan dengan perusahaan atau organisasi termasuk seluruh karyawan atau pegawai yang berkecimpung didalamnya sehingga menghasilkan hubungan kerja yang baik dan harmonis, juga menjaga dan memelihara citra positif perusahaan Citra ( Image ) Menurut kamus lengkap psikologi, image atau citra adalah satu reaksi sikap atau reaksi pertimbangan terhadap satu usaha (urusan, perusahaan), lembaga, atau bangsa (Chaplin, 2006: 239). Definisi menurut Danasaputra dalam dasar-dasar Public Relations, citra adalah kesan yang diperoleh oleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertianya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk mengetahui citra seseorang terhadap suatu objek dapat diketahui dari sikapnya terhadap objek tersebut. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cendrung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan (Jefkins, 2004: 114). Menurut Bill Canton dalam dasar-dasar Public Relations, image: the impression, the feeling, the conception which the public has of a company; a consciously created impression of an object, person or organization (citra adalah kesan, gambaran, perasaan publik terhadap perusahaan atau organisasi). Citra merupakan kesan yang dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra adalah salah satu aset penting dari suatu perusahaan atay organisasi (Ardianto E, 2010: 111).

16 29 Sedangkan menurut Silih Agung Wisesa dan Jim Macnamara, pencitraan adalah suatu kekuatan dimana perusahaan memiliki sesuatu yang mampu membahaskan nilai-nilai perusahaan atau organisasi tersebut kepada publik (Wisesa, 2005: 40). Dimensi pencittraan suatu perusahaan atau organisasi akan membantu kerja PR dalam memastikan seberapa jauh harus berperan dalam pekerjaannya (Wisesa, 2005: 29). Silih Agung Wisesa dan Jim Macnamara juga membagi aktivitas pencitraan menjadi 2 (dua), yaitu : 1. Internal Segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas pencitraan yang disebabkan oleh bagian internal perusahaan atau organisasi. 2..Eksternal Segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas eksternal perusahaan atau organisasi dan memiliki kedekatan pengaruh terhadap model pencitraan. Menurut Danasaputra dalam buku Dasar-Dasar Public Relations, citra adalah suatu kesan yang dapat diperoleh oleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta atau kenyataan yang ada. Citra dapat terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang iterima oleh individu. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita tentang lingkungan (Ardianto S. S., 2010: 114). Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto mengutip John S. Nimpoeno tentang proses pembentukan citra dalam struktur kognitif yang sudah sesuai dengan pengertian sistem komunikasi sebagai berikut :

17 30 Pengalaman Mengenai Stumulus Kognisi Stimulus Persepsi Sikap Respon Prilaku Motivasi Gambar 2.2 Model Pembentukan Citra Sumber : Dasar Dasar Public Relations Model pembentukan Citra diatas menunjukkan bagaiman stimulus yang berasal dari luar dapat mempengaruhi respon prilaku suatu individu. Model pembentukan citra diatas mempunya empat komponen penting dalam citra, yaitu : 1. Persepsi Persepsi merupakan hasil dari pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Sehingga individu akhirnya akan memberikan makna terhadap rangsangan berdasarkan pengalamannya mengenai rangsang. 2. Kognisi Kognisi adalah suatu keyakinan dari suatu individu terhadap stimulus. Keyakinan ini akan muncul apabila individu telah mendapatkan dan mengerti rangsang tersebut. Individu harus diberikan informasiinformasi yang cukup sehingga dapat mengembangkan kognisinya tersebut.

18 31 3. Motif Motif adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu tersebut untuk melakukan suatu aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan. 4. Sikap Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir dalam menghadapi objek, ide, situasi dan nilai. Sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu (Ardianto S. S., 2010: 116) Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa citra merupakan suatu pandangan atau penghargaan yang didapat oleh perusahaan atau suatu organisasi karena adanya nilai positif dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Dengan adanya citra positif dari public maka perusahaan atau organisasi dapat terus menciptakan inovasiinovasi baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen Jenis-jenis Citra Menurut Frank Jefkins dalam Firsan Nova, ada 6 jenis citra, yaitu: a) Mirror Image (citra bayangan): Citra yang dianut oleh anggota organisasi terhadap publik eksternal dalam melihat organisasinya. b) Current Image (citra yang berlaku): Citra yang dianut oleh publik eksternal mengenai suatu organisasi. Citra ini ditentukan oleh banyak atau tidaknya informasi yang mereka peroleh. c) Wish Image (citra yang diinginkan): Citra yang diinginkan atau diharapkan oleh pihak organisasi. Citra ini biasanya diterapkan untuk

19 32 sesuatu yang baru, sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap. d) Corporate Image (citra perusahaan): Citra dari organisasi secara keseluruhan yang dapat terbentuk dari banyak hal seperti sejarah, kinerja perusahaan, stabilitas keuangan, kualitas produk dan lain-lain. e) Multiple Image (citra majemuk): Publik (individu, kantor cabang atau organisasi lain) yang membentuk suatu citra yang belum tentu seragam dengan citra organisasi. f) Good and Bad Image (citra yang baik dan buruk): Kedua citra ini bersumber dari current image atau citra yang berlaku yang bersifat positif dan negatif (Firsan, 2011: ). 2.2 Teori Khusus Internet Istilah new media seringkali dikaitkan dengan internet, karena internet merupakan manifestasi dari new media. Definisi lain dari new media dalam hubungannya dengan internet seperti dinyatakan (Terry, 2005: 2): Those forms that combine the three Cs: computing and information technology (IT), communications networks, and digitised media and information content, arising out of another process beginning with a C that of a convergence. Berdasarkan definisi di atas, new media dapat diartikan sebagai bentuk-bentuk yang menggabungkan 3C yakni: computing and information technology (IT), communication networks, dan digitised media & information content, yang muncul dari suatu proses konvergen.

20 33 Berikut adalah gambar dari media konvergen : Gambar 2.3. Media Konvergen Sumber: New Media vs Old Media Pada gambar media konvergen di atas, dapat dilihat bahwa internet dan World Wide Web merupakan hasil dari penggabungan ketiga C tersebut. Internet merupakan suatu teknologi yang menggambarkan secara jelas properti-properti seperti konvergen, digital networking, global reach, interaktivitas dan many-to-many communication, serta suatu bentuk media yang mengizinkanm penggunaannya menjadi pencipta maupun pengguna isi atau pesan.(terry, 2005: 15) dan Internet dianggap sebagai media komunikasi yang paling interaktif karena diciptakan untuk mendukung semua model komunikasi, yaitu: komunikasi interpersonal, komunikasi massa dan computer mediated communication. (Spurgeon, 2008: 4) Sebagai manifestasi dari new media, internet ini telah mengalami perkembangan sejak tahun 1950 dan terus berkembang dari waktu ke waktu.

21 34 Dengan demikian internet telah menjadi medium yang paling cepat bertumbuh (Terry, 2005: 7). Ada empat fitur World Wide Web yang penting dalam kaitannya dengan popularitas internet. Yang pertama, world wide web mengijinkan adanya tampilan penuh gambar, musik, dan suara, serta data, teks, dan multimedia. Fitur kedua adalah berdasarkan pada prinsip hypertext. Hypertext mengijinkan adanya penghubung (link) informasi, dimana penghubungpenghubung dari suatu sumber menyediakan akses yang mudah atau simple point-and-click access untuk menghubungkan dengan informasi yang tersedia pada sumber lainya. Fitur yang ketiga adalah nilai dari hypertext menjadi semakin terlihat dengan perkembangan dari Web browsers, seperti: Microsoft Explorer dan mesin pencari, seperti : Yahoo dan Google, dimana web browsers dan mesin pencari tersebut menyediakan database informasi yang tersimpan diinternet yang luas dan mudah digunakan. Fitur Yang terakhir adalah World Wide Web dihubungkan dengan perkembangan dari Hypertext Transfer Protocol (http), yang menyediakan alat penghubung website pada platform bebas, dan Hypertext Markup Language (html) sebagai alat yang digunakan untu menulis kode sumber World Wide Web secara langsung Flew (Terry, 2005: 6-7) Website Seiring dengan berkembangnya era teknologi informasi pada saat ini, perkembangan website semakin pesat dari hari ke hari. Peran website sangat

22 35 penting untuk peningkatan citra perusahaan sebagai bentuk pelayanan publik untuk masyarakat. Pada intinya website dapat menjadi sebuah sarana dalam menyampaikan informasi kepada publik. Pengertian website menurut Yuhefizar adalah keseluruhan halamanhalaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi. domain adalah sebuah nama unik yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau lembaga atau organisasi yang bisa diakses melalui internet. sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan diantara satu halaman web dengan yang lainnya disebut hyperlink. Sedangkan teks yang menghubungkan media tersebut disebut hypertext (Yuhefizar, 2009: 2). 1. Jenis Website Berdasarkan Sifat a) Website dinamis; merupakan sebuah website yang konten atau isinya selalu berubah-ubah setiap saat. Misalnya website berita. b) Website statis; merupakan sebuah website yang konten atau isinya jarang berubah. Misalnya website profil organisasi. 2. Jenis Website Berdasarkan Tujuan a) Personal web; website yang berisi informasi tentang seseorang. b) Corporate web; website yang dimiliki oleh sebuah perusahan. c) Portal web; website yang mempunyai banyak layanan, dimulai dari layanan berita, dan jasa-jasa lainnya (Yuhefizar, 2009: 2-3).

23 36 Website yang digemari oleh publik adalah yang mempunyai karakter berikut ini : 1. Interaktif 2. Memiliki konten yang menarik 3. Memiliki navigasi yang mudah Ketiga poin diatas akan penulis jadikan indicator didalam kerangka berpikir penulisan ini karena dapat mewakili Media Online dalam hal ini website Dinas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Adapun beberapa keunggulan website, yaitu : 1. International coverage Informasi yang diberikan dan disajikan oleh website dapat diakses oleh siapa saja diseluruh dunia. 2. Lifetime useful Seluruh informasi yang disajikan di website dapat bertahan dan tetap dapat diakses. Berbeda dengan media cetak yang informasinya bertahan 1 hari saja atau media elektronik yang informasinya tampil hanya 2 hingga 3 menit. 3. Complete Informasi yang diberikan oleh website lebih lengkap, karena mencakup profil perusahaan, sejarah perusahaan dan kontak perusahaan. 4. Database Website dapat dijadikan sebagai alat atau media untuk menyimpan dan menampung data pengunjung.

24 37 5. Cost saving Mengakses website tidak harus selalu mengeluarkan biaya, sehingga sangat cocok untuk dijadikan peluang bisnis. Dari beberapa point diatas, poin 1,2,3 akan penulis jadikan indikator dikerangka berpikir karena dianggap dapat mewakili keberadaan Media Online Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Sedangkan poin 4 dan 5 tidak penulis jadikan indikator dalam kerangka berfikir karena dianggap tidak dapat mewakili keberadaan Media Online ( Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut karena populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengunjung yang mungkin tidak mengetahui informasi yang ada di poin 4 dan Keterbukaan Informasi publik melalui Website Informasi merupakan salah satu bagian yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat di dunia saat ini, terlebih jika kita tinggal dalam suatu negara demokrasi yang mengenal adanya pengakuan terhadap kebebasan dalam memperoleh informasi bagi rakyatnya. Tertutupnya kebebasan dalam memperoleh informasi dapat berdampak pada banyak hal seperti rendahnya tingkat pengetahuan dan wawasan warga negara yang pada akhirnya juga berdampak pada rendahnya kualitas hidup suatu bangsa. Sementara itu dari segi penyelenggaraan pemerintahan, tidak adanya informasi yang dapat diakses oleh publik dapat berakibat pada lahirnya pemerintahan yang otoriter dan tidak demokratis. (Dimyati, 2011: 30-32).

25 38 Pada dasarnya, pemerintahan di negara-negara demokrasi telah menyadari bahwa terciptanya keterbukaan dalam memperoleh informasi bagi publik dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan hukum di negaranya. Keterbukaan informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan juga merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah dalam melaksanakan prinsip-prinsip good governance dan demokratisasi pemerintahan, di mana salah satu butir di antara butir-butir good governance adalah adanya keterbukaan pemerintah (transparancy) kepada masyarakat. Keterbukaan akses informasi bagi publik di sisi lain juga dapat menjadi salah satu alat penunjang kontrol masyarakat atas kinerja pemerintah ataupun unit-unit kerjanya. Dalam konteks bidang keamanan dan pertahanan, setiap negara demokrasi juga membuka ruang-ruang tersedianya informasi yang dapat diakses masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar hak-hak warga negara tetap terjaga dan tidak terenggut. Di samping itu, adanya keterbukaan memperoleh informasi juga dapat menjadikan aktor pertahanan menjadi lebih profesional selalu bertindak dengan berdasarkan hukum. Sebagai sebuah negara yang demokratis, Indonesia juga tentunya harus tetap memandang bahwa kebebasan memperoleh informasi bagi publik merupakan suatu hal yang pada dasarnya harus tetap dijaga. Adapun terkait beberapa hal yang sifatnya "rahasia" di mana di dalamnya terdapat hal-hal yang sensitif terutama menyangkut persoalan kedaulatan negara haruslah dapat didefinisikan dengan jelas dan tetap mengacu pada Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik. (Parwiyanto, 2010: 15)

26 39 Menurut buku Amandemen UUD 1945 UUD 1945 pasal 28F, menyebutkan : Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, meperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. (Jaya, 2005: 35) Dalam pasal 1 Nomor 2 yang dimaksud dengan informasi public adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh badan public yang berikaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan Negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan public lainnya sesuai dengan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. Menurut kategorinya informasi public terdiri atas : (Ardianto E., 2009: 45) 1. Informasi yang Wajib Diumumkan secara berkala. informasi berkala meliputi : informasi yang berkaitan dengan badan publik, kinerja, laporan keuangan dan informasi lain yang diatur oleh peraturan perundangan. 2. Informasi yang wajib diumumkan serta merta informasi yang spontan pada saat itu juga. Seyogyanya tidak direkayasa untuk kepentingan badan publik. 3. Informasi yang wajib tersedia setiap saat Badan Publik wajib menyediakan delapan macam informasi publik, yang meliputi : Daftar Informasi Publik dibawah pengelolalannya, Hasil keputusan dan pertimbangan Badan Publik, Kebijakan berikut dokumen pendukung, Rencana Kerja Proyek, Perjanjian Badan Publik dengan

27 40 pihak ketiga, Informasi dan Kebijakan yang disampaikan oleh Pejabat Publik Prosedur kerja pegawai yang terkait pelayanan masyarakat, Laporan pelayanan akses informasi. 3 point diatas akan penulis jadikan indikator dikerangka berpikir yang mewakili jenis informasi yang dipublikasikan didalam website resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ( Public Relations ( PR ) dilingkungan Pemerintah Public Relations atau yang biasa disebut Humas didalam instansi pemerintah adalah sebagai suatu yang nonprofit. Lebih mengacu pada pembentukan dan pemeliharaan hubungan baik antara anggota organisasi dengan pihak. Pihak yang berkepentingan dengannya. Public Relations atau humas dalam instansi pemerintah bukan hanya sekedar membangun dan memempertahankan citra instansi tersebut namun juga harus mencerminkan citra Negara, bangsa dan pemerintahan dimata masyarakat setempat dan dunia internasional. Kesimpulannya, Public Relations dalam instansi pemerintah sebagai komunikator yang memback-up organisasinya untuk mencapai tujuan instansi tersebut, membangun dan memelihara hubungan baik dengan masyarakat dan menciptakan citra dan opini positif masyarakat (Abdullah, 2006: 26-27) Instansi-instansi pemerintah selalu dilengkapi dengan adanya divisi Humas untuk mengelola informasi dan opini publik. Informasi mengenai kebijaksanaan dan peraturan pemerintah disebarluaskan kepada publik dan opini publikpun diteliti dan dibahas secara efektif untuk keperluan

28 41 pengambilan keputusan dan penentuan kebijaksanaan berikutnya (Sunarto, 2003: 23) Citra Perusahaan ( Corporate Image ) Corporate Image atau Citra Perusahaan di mata publik dapat terlihat dan didapat dari pandangan, pendapat dan pola pikir publik. Satu hal yang penting sehubungan dengan terbentuknya sebuah citra perusahaan adalah adanya persepsi yang berkembang dibenak public terhadap realitas (Santoso, 2011: 297). Menurut Santoso dalam buku Structural Equations Modeling, citra perusahaan dapat diperoleh public melalui : 1. Perhatian yang diberikan pegawai atau pihak perusahaan itu sendiri kepada pelanggan. 2. Kejujuran pihak perusahaan kepada pelanggan 3. Kinerja pegawai 4. Kredibilitas perusahaan (Santoso, 2011: 16) Katz mengatakan bahwa citra perusahaan dapat datang dari berbagai pihak yaitu dari pelanggan, perusahaan, pelanggan potensial, banker, staf perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, asosiasi dagang, dan gerakan pelanggan disektor perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap suatu perusahaan atau organisasi (Ardianto S. S., 2010: 113) Menurut Veronica Napoles, citra perusahaan adalah cara dimana kehadiran dan keeksisan perusahaan itu dirasakan oleh publik, yaitu konsumen, kompetitor, pemasok dan pemerintah. Citra dalam pandangan publik dapat dikembangkan melalui kontak dengan perusahaan dan dengan

29 42 menginterpretasikan informasi tentang perusahaan. Citra dapat berubah seiring dengan bertambahnya informasi dan perubahan tren pada bisnis perusahaan (Jefkins, 2006: 20). Dari 4 poin diatas, menurut Santoso akan penulis jadikan indikator dikerangka berpikir sebagai pengukuran (pembentukan) citra Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Penelitian Terdahulu Berdasarkan Jurnal Berjudul Pengelolaan Media Online Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang oleh Muhammad Gradiyanto ( Jurnal Humas Rumah Sakit Islam Agung Semarang, 2009: 77), Media online menjadi pilihan bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya dalam membina hubungan yang baik dan membangun citra positif di mata publik eksternalnya. Berdasarkan Jurnal berjudul Penggunaan Internet Sebagai Media Baru dalam Pembelajaran oleh Abdoel Gafar ( Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 2008: 36-43), Internet sebagai suatu media baru dianggap berhasil dalam membentuk persepsi masyarakat karena mampu menayangkan konten atau informasi secara interaktif berupa gabungan dari berbagai jenis media, gabungan antara teks, gambar, suara dan video. Berdasarkan Jurnal berjudul Aksesibilitas Informasi, Intensitas Komunikasi dan Efektivitas Layanan Informasi Digital oleh Maksum, Dandan Lukman Buldansyah, dan Budi Prawati ( Jurnal perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Bogor, 2008, 54), Efektivitas layanan informasi digital sangat ditentukan oleh ketersediaan fasilitas akses berupa teknologi informasi yang memadai, baik jumlah maupun kualitasnya.

30 43 Berdasarkan Jurnal berjudul Keterbukaan Informasi Publik dalam kerangka Manajemen Arsip oleh Monika Nur Lastiani ( Jurnal Arsip nasional republic Indonesia, 2010, 28), kewajiban menyabarluaskan informasi semestinya dilakukan dengan cara yang mudah dijangkau oleh masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami dan ditentukan/diberikan oleh pejabat pengelola informasi dan dokumentasi dibadan public terkait. Berdasarkan Jurnal berjudul transparansi informasi public dan percepatan pembangunan di daerah oleh Idi Dimyati ( Jurnal Prodi Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2011, 77), pembangunan tata pemerintahan yang baik (good governance) di mana transparansi atau keterbukaan informasi publik menjadi syarat bagi terwujudnya tata pemerintahan yang baik. Artinya, pemerintahan yang baik sudah seharusnya memberikan jaminan kepada masyarakatnya untuk bebas mendapatkan informasi publik yang sesungguhnya merupakan bagian dari hak asasi manusia. Berdasarkan lima Jurnal diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa Media Online atau Website sebagai layanan keterbukaan informasi digital akurat berpengaruh dalam membina dan membangun persepsi positif dimata publik dan sebagai pusat informasi dalam meningkatkan wawasan penggunanya dan mendapatkan informasi publik yang sesungguhnya merupakan bagian dari hak asasi manusia.

31 Kerangka Berpikir Media Online (Website) 1. Interaktif 2. Konten yang menarik 3. Navigasi yang mudah 4. International Coverage 5. Lifetime Useful 6. Complete Keterbukaan Informasi Publik melalui Website (Informasi Publik) 1. Informasi yang wajib disediakan secara berkala. 2. Informasi yang wajib disediakan secara serta-merta. 3. Informasi yang wajib disediakan setiap saat. Citra Perusahaan (Citra Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) 1. Perhatian dari perusahaan ke publik. 2. Kejujuran dari perusahaan ke publik. 3. Kinerja pegawai. 4. Kredibilitas perusahaan. Gambar 2.4 Kerangka Berpikir Sumber: Penulis

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations (PR) Public Relations termasuk kedalam salah satu bentuk kegiatan promosi yang biasa dilakukan oleh suatu perusahaan atau lembaga. Public Relations

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal,

BAB 1 PENDAHULUAN. berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media Online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, website, radio-online,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum membantu peneliti menerangkan fenomena sosial atau fenomena alami yang menjadi pusat perhatiannya. Teori adalah himpunan konsep, definisi, dan proposisi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Teori Teori Umum Pada bab ini penulis akan membahas mengenai teori teori yang terdapat pada judul skripsi. Penulis juga akan membahas teori teori yang berhubungan dengan topik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi menjadi sangat penting. Setiap orang, badan, dan organisasi berhak untuk memperoleh informasi untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Komunikasi memiliki istilah dalam bahasa Inggris yang disebut communication atau dari kata communis yang memiliki arti sama atau sama maknanya atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar atau Umum Secara umum teori - teori yang digunakan menjadi dasar dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut : 2.1.1 Definisi Komunikasi Setiap orang memerlukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Public Relations Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations yang dipakai dalam penelitian ini. Berikut pendapat para ahli mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi agar membawa dampak optimal untuk organisasi, publik, maupun kepentingan bisnis menuju ke arah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil dari sebuah program komunikasi, pada dasarnya diawali oleh perencanaan yang matang di bidang komunikasi. Perencanaan yang baik, tepat, akurat akan mendorong

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak ekonomi Indonesia di seluruh pasar global. Terdapat tiga elemen katalisator di balik mesin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan situs berbagai perusahaan atau hompage saat ini tengah menunjukan masa keemasannya dan semua perusahaan yang menyadari tentang begitu besarnya peranan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu aktifitas dasar manusia, dengan komunikasi manusia dapat saling berhubungan satu sama lain. Komunikasi dapat terjadi baik secara antar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Public Relations 2.1.1.1 Definisi Public Relations Definisi Public Relations merupakan sarana promosi massal yang dilakukan dengan menjalin hubungan dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pengertian citra itu sendiri sangatlah abstrak (intangible), dan tidak dapat diukur secara matematis tetapi hasilnya dapat dirasakan dari hasil penilaian baik atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi diisyaratkan sebagai kegiatan yang secara sengaja dilakukan seseorang untuk membangkitkan response orang lain. Komunikasi dalam konteks ini dianggap sebagai

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran komunikasi sangat penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat: persuasif, edukatif dan informatif. Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. memperkaya teori dalam mengkaji penelitian. Penulis tidak menemukan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu Penulis menggunakan beberapa jurnal penelitian terdahulu sebagai salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian. Hal ini ditujukan agar dapat memperkaya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Citra yang dibentuk oleh perpustakaan di kalangan masyarakat tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang telah dilakukan oleh perpustakaan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPOPULERAN WEBSITE DALAM PENYEBARAN INFORMASI DAN LAYANAN PUBLIK PADA PT LION AIR, PT GARUDA INDONESIA DAN PT SRIWIJAYA AIR

ANALISIS TINGKAT KEPOPULERAN WEBSITE DALAM PENYEBARAN INFORMASI DAN LAYANAN PUBLIK PADA PT LION AIR, PT GARUDA INDONESIA DAN PT SRIWIJAYA AIR ANALISIS TINGKAT KEPOPULERAN WEBSITE DALAM PENYEBARAN INFORMASI DAN LAYANAN PUBLIK PADA PT LION AIR, PT GARUDA INDONESIA DAN PT SRIWIJAYA AIR Sindy Nova Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat mulai mengandalkan segala sesuatu yang serba instan dalam pemenuhan kebutuhan mereka.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang dijalankan suatu institusi atau perusahaan diharapkan memberikan reaksi, atau tanggapan publik dan hal ini berkaitan dengan kegiatan seorang

Lebih terperinci

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK

MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK MODUL EMPAT KOMUNIKASI MASSA DAN OPINI PUBLIK Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses, misalnya seorang komunikator menyampaikan pesan berupa lambang-lambang yang mengandung arti, lewat saluran tertentu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : VI (Enam) Topik/Pokok Bahasan : Membangun Citra Organisasi Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak terlampau pesat di Indonesia. Tetapi secara bertahap, fungsi dan peranan PR mulai diterapkan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia adalah makhluk hidup sosial, artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lainnya. Dalam

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Penelitian ini berfokus pada pengelolaan komplain Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya kepada pelanggan di media sosial. Pemilihan fokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations atau Humas secara garis besar adalah komunikator sebuah organisasi atau perusahaan, baik kepada publik internal maupun publik eksternal. Bagi sebuah

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK I. UMUM Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS MASALAH

BAB II ANALISIS MASALAH BAB II ANALISIS MASALAH 2.1 Tinjauan Teori Teori yang akan dibahas pada bab ini ada teori-teori pendukung dan penjelas yang menjadi landasan terhadap judul yang penulis angkat berupa materi ilmu yang bersifat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 14 tahun 2008 tentang kebebasan informasi publik menjadi tantangan baru bagi pemerintah, karena secara nyata merupakan upaya mewujudkan transparansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee

BAB 1 PENDAHULUAN. menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sejarahnya istilah Public Relations (PR) sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, media juga bertransformasi menjadi salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Melihat fenomena tersebut sebagai

Lebih terperinci

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini Public Relations menjadi salah satu bagian yang penting dalam perusahaan. Peran public relations diperlukan guna menunjang operasional

Lebih terperinci

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 2 STUDI PUSTAKA. 2.1 Teori teori umum Definisi Komunikasi. Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Teori teori umum 2.1.1 Definisi Komunikasi Definisi komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan definisi komunikasi yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2008: 68-69)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat informasi yang ditandai dengan besarnya kebutuhan akan informasi dan masyarakat dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Upaya Pemerintah Kabupaten Mojokerto dalam melakukan Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa Sambang Desa merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra untuk suatu perusahaan atau organisasi adalah hal yang penting, karena dapat memberikan persepsi kepada masyarakat atau publik. Pemahaman dari suatu informasi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN PENGENDALIAN INFORMASI PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 2 A. Latar Belakang... 2 B. Maksud Dan Tujuan... 2 C. Acuan Pedoman... 3 D. Ruang Lingkup... 3

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN

PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN PENGENDALIAN INFORMASI BPJS KETENAGAKERJAAN Informasi BPJS Ketenagakerjaan Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna dan pesan, baik data, fakta maupun

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANGUNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

PENJELASAN ATAS UNDANGUNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PENJELASAN ATAS UNDANGUNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK I. UMUM Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 28 F disebutkan bahwa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang 80 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan tentang strategi Public Relations untuk meningkatkan citra perusahaan di Grand Artos Hotel & Convention Magelang, maka dapat diambil kesimpulan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur suatu individu

Lebih terperinci

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke:  Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: 09 Fakultas Ilmu Komunikasi MEDIA RELATIONS Pokok Bahasan TV RELEASE Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations http://mercubuana.ac.id POKOK BAHASAN TV Release: Perbedaan Release

Lebih terperinci

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1

Komunikasi Bisnis Kelompok 7 1 1.1 Pengertian Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis ynag mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal. Berikut ini merupakan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pada jaman ini banyak sekali perusahaan ataupun organisasi yang bergerak dibidang yang sama. Hal ini menjadikan terciptanya persaingan antar perusahaan atau organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Didalam menjalankan strategi komunikasi sangat tergantung dari faktor pendukung yang berada dibelakangnya, yaitu publik internal yang terdiri dari karyawan, pemegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good

BAB I PENDAHULUAN. membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang diperkirakan telah membuat isu-isu semacam demokratisasi, transparansi, civil society, good corporate governance,

Lebih terperinci

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI Modul ke: 05Fakultas Frenia KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Tugas dan Fungsi Humas Manfaat Etika

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi Dalam definisi dari komunikasi manusia adalah komunikasi yang menggambarkan dalam mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari sebuah individu atau

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. data diolah dan diproses dengan menggunakan computer. Tidak ada yang. dapat menahan bahkan menghentikan laju perkembangan teknologi

Bab I PENDAHULUAN. data diolah dan diproses dengan menggunakan computer. Tidak ada yang. dapat menahan bahkan menghentikan laju perkembangan teknologi Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi tidak dapat dipungkiri adalah karena perkembangan pesat dari teknologi informasi. Penggunaan internet, intranet,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications,

BAB I PENDAHULUAN. jaringan digital, jangkauan global, interaktivitas, may to many communications, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Internet disebut sebagai sebuah media baru yang sifatnya multimedia dan interaktif. Karakteristik unik dari media baru yang menggabungkan konvergensi, jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem adalah suatu kesatuan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinterkasi, saling tergantung satu sama lain, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Public Relations saat ini sudah semakin maju, keberadaannya bagi sebuah perusahaan sangat diperlukan dalam menjalankan program-program perusahaan.

Lebih terperinci

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication.

Digital Marcomm. Karakteristik Media & Pemasaran Digital. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Advertising & Marketing Communication. Modul ke: Digital Marcomm Karakteristik Media & Pemasaran Digital Fakultas Ilmu Komunikasi Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Karakteristik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Humas (Public Relations) Menurut Sirait (1970;16) dalam Suhandang (2012:46) public relations sebagai aktivitas yang dilakukan oleh industri, perserikatan, perusahaan, perhimpunan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu instansi tentu sangat membutuhkan peran humas untuk menjembatani arus informasi. Humas sebagai salah satu wahana komunikasi ke dalam dan ke luar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan Mayarakat (Humas) berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukannya agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan atau organisasi membutuhkan peran public relations untuk menyampaikan pesan kepada pihak terkait dan membentuk citra dan opini yang baik agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public

BAB I PENDAHULUAAN. publiknya baik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayatan unit Public 1 BAB I PENDAHULUAAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi yang baik dapat dilihat dari tercapainya maksud dan tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut. Berkaca kembali dari pentingnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan disajikan teori-teori baik teori khusus maupun teori umum

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan disajikan teori-teori baik teori khusus maupun teori umum 14 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan disajikan teori-teori baik teori khusus maupun teori umum yang saling berkaitan dengan topik ini, secara garis besar menjelaskan peran dan strategi humas dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia di dalam masyarakat dan mempunyai proses yang jelas, baik itu proses secara primer

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) berlandaskan pada saling pengertian. manfaat dan kesepakatan bersama.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) berlandaskan pada saling pengertian. manfaat dan kesepakatan bersama. 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hubungan Masyarakat a. Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Haris Munandar (1992: 9) menerjemahkan definisi humas dari Franks Jefkins yaitu humas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, masyarakat kita telah memasuki era masyarakat informasi. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan sebuah masyarakat yang membuat kemungkinan terbaik

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. publiknya. Hal ini juga berlaku untuk universitas. Disinilah organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi lahir dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat. Agar eksistensinya dapat terjaga, organisasi harus mendapat dukungan dari publiknya, dimana dukungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang 80 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan akan berlangsung efektif apabila memiliki satu kesepahaman

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan akan berlangsung efektif apabila memiliki satu kesepahaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia adalah makhluk Tuhan yang tidak bisa lepas dari komunikasi. komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai sebuah perusahaan asuransi yang melayani banyak klien, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) selalu berupaya manjalin hubungan yang harmonis. Biro

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kinerja Mangkunegara di dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai berikut Kinerja adalah hasil kerja

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat mempengaruhi reputasi. Media menggambarkan perusahaan dengan pemberitaan di media,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan Masyarakat (humas) merupakan bentuk kegiatan dan sekaligus suatu proses komunikasi. Proses komunikasi dalam kegiatan humas merupakan hal yang penting bagi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. juga sarana promosi. Pemilihan media official web ini di dasari karena

BAB IV ANALISIS DATA. juga sarana promosi. Pemilihan media official web ini di dasari karena BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Penggunaan media official web pada umumnya dipilih oleh sebuah perusahaan, sebagai salah satu media alternatif untuk sarana informasi dan juga sarana promosi.

Lebih terperinci

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk

Lebih terperinci

4 menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan dan memelihara kualitas website mereka, karena saat ini website mungkin menjadi salah satu alat

4 menginvestasikan waktu dan uang untuk mengembangkan dan memelihara kualitas website mereka, karena saat ini website mungkin menjadi salah satu alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Manusia melakukan interaksi dengan sesama agar dapat menjaga keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST. komunikasi untuk menciptakan kemauan baik. bahwa Public Relations mempunyai tiga arti:

BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST. komunikasi untuk menciptakan kemauan baik. bahwa Public Relations mempunyai tiga arti: BAB II KERANGKA TEORI & FOCUS OF INTEREST 1. Kerangka Teori A. Public Relations A.1 Definisi Public Relations Menurut Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations in Word Marketing mengatakan bahwa Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik untuk para customer-nya. Kemampuan perusahaan untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik untuk para customer-nya. Kemampuan perusahaan untuk melihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era persaingan global, semua jenis profesi, maupun jenis usaha diharuskan untuk memberikan produk dan pelayanan yang terbaik supaya dapat bersaing dengan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Komunikasi Interpersonal

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Komunikasi Interpersonal BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Teori Komunikasi Interpersonal Trenholm dan Jensen (dalam Suranto Aw, 2011: 3) mendefenisikan komunikasi interpersonal sebagai komunikasi antara dua orang yang

Lebih terperinci

Modul ke: Komunikasi Massa. Bidang Kajian Komunikasi Massa. Radityo Muhammad, SH.,MA. Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

Modul ke: Komunikasi Massa. Bidang Kajian Komunikasi Massa. Radityo Muhammad, SH.,MA. Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: Komunikasi Massa Bidang Kajian Komunikasi Massa Fakultas FIKOM Radityo Muhammad, SH.,MA Program Studi Public Relations Peran Penting Media Massa Peran Penting Media Massa (Dennis McQuail,1987)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal yang sangat vital dalam kehidupan bermasyarakat. Komunikasi memegang peran penting dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Tanpa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki peranan yang ampuh dalam menyebarkan informasi kepada khalayak. Membina hubungan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dan informasi yang sentral. Usaha dalam bidang. serta guna memperoleh kualitas yang baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi yang semakin berkembang pesat maka persaingan yang terjadi di dalam dunia telekomunikasi juga semakin meningkat. Hal ini membawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations.

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah hubungan masyarakat atau humas sebagai profesi telah dikenal di Indonesia sejak awal kemerdekaan. Humas yang kemudian dikenal sebagai Public Relations (PR)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

BAB IV ANALISA DATA. untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama

Lebih terperinci