Oleh: Khuzainus Sajja a Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Keywords : e-invoice, gold traders, VAT, VAT Report

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh: Khuzainus Sajja a Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri. Keywords : e-invoice, gold traders, VAT, VAT Report"

Transkripsi

1 PENGARUH PENERAPAN E-FAKTUR TERHADAP PELAPORAN SPT MASA PPN MENURUT PERSEPSI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI (SURVEI TERHADAP PEDAGANG EMAS DI KPP PRATAMA PARE) Oleh: Khuzainus Sajja a Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri ABSTRACT This study was conducted with a survey of 151 Gold Traders who are included in the Business Field Group (KLU) with code (Retail Trade of Jewelery) and code (Retail Trade of Legs and Los Market of Jewelery). The distributed questionnaire consisted of two variables, namely: e-invoice Application for independent variable and VAT Report for dependent variables. Each variable used has three indicators each. For independent variables The application of e-invoice indicator is the urgency of application, ease of use, and constraints in the application of e-invoice. As for the dependent variable, VAT Report has three indicators, namely: speed, accuracy, and efficiency. The result of the collected questionnaire data was analyzed by using simple linear regression analysis with sig 5% to know the influence between the independent variables of e-invoice Application with the dependent variable of VAT Report. Keywords : e-invoice, gold traders, VAT, VAT Report ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan survei terhadap 151 Pedagang Emas yang termasuk dalam Kelompok Lapangan Usaha (KLU) dengan kode (Perdagangan Eceran Barang Perhiasan) dan kode (Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Barang Perhiasan). Kuesioner yang dibagikan terdiri dari dua variabel, yaitu : Penerapan e-faktur untuk variabel bebas dan Pelaporan SPT Masa PPN untuk variabel terikat. Tiap variabel yang digunakan memiliki masing-masing tiga indikator. Untuk variabel bebas Penerapan e-faktur indikatornya adalah urgensi penerapan, kemudahan penggunaan, dan kendala dalam penerapan e-faktur. Sedangkan untuk variabel terikat Pelaporan SPT Masa PPN memiliki tiga indikator yaitu : kecepatan, keakuratan, dan efisiensi. Hasil dari data kuesioner yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana dengan sig 5% untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Penerapan e-faktur dengan variabel terikat Pelaporan SPT Masa PPN. Kata kunci: e-faktur, pedagang emas, PPN, SPT Masa.

2 Pendahuluan e-faktur atau Faktur Pajak yang berbentuk elektronik merupakan faktur pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal pajak Nomor KEP- 136/PJ/2014 tentang Penetapan Pengusaha Kena Pajak Yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak Berbentuk Elektronik, pemberlakuan e-faktur diawali sejak Juli 2014, sebanyak 45 perusahaan ditetapkan sebagai peserta pilot project e- Faktur. Bulan Juli 2015 program ini diberlakukan untuk Pengusaha Kena Pajak (PKP) seluruh Jawa dan Bali. Sedangkan pemberlakuan e-faktur secara nasional secara serentak dimulai pada 1 Juli Untuk menerapkan pembuatan e-faktur ini, Direktorat Jenderal Pajak telah menyediakan aplikasi yang dapat diinstall di perangkat komputer Pengusaha Kena Pajak dan e-faktur ini otomatis terhubung ke program e-spt, sehingga akan memudahkan Pengusaha Kena Pajak dalam membuat SPT Masa PPN secara elektronik menggunakan program e- SPT. Latar belakang Direktorat Jenderal Pajak membuat aplikasi ini adalah karena memperhatikan masih terdapat penyalahgunaan faktur pajak, diantaranya Wajib Pajak non PKP yang menerbitkan faktur pajak padahal tidak berhak menerbitkan faktur pajak, faktur pajak yang terlambat diterbitkan, faktur pajak fiktif, atau faktur pajak ganda. Bagi Direktorat Jenderal Pajak melalui aplikasi e-faktur ini, Direktorat Jenderal Pajak semakin mudah melakukan pengawasan dengan adanya proses validasi Pajak Keluaran - Pajak Masukan (PK-PM), adanya data lengkap dari setiap faktur pajak serta meminimalisir proses penyimpanan dokumen. e- Faktur mempermudah pelayanan karena akan mempercepat proses pemeriksaan, pelaporan, dan pemberian nomor seri faktur pajak. Selain itu juga sistem berbasis elektronik ini akan meminimalkan penyalahgunaan penggunaan faktur pajak oleh perusahaan fiktif yang hanya menjual faktur pajak tanpa didasari dengan transaksi yang sebenarnya atau pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga potensi pajak yang hilang menjadi sangat kecil. e-faktur diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam administrasi PPN sehingga penerimaan pajak dari sektor PPN dapat semakin optimal, selain bagi PKP dapat menjalankan usahanya menjadi jauh lebih baik. Penilaian terhadap pengaruh e-faktur dapat dilihat dari persepsi Pedagang Emas terhadap penggunaan e-faktur. Penilaian terhadap persepsi Pedagang Emas dalam penelitian ini dilakukan terhadap tiga indikator variabel bebas Penerapan e-faktur, yaitu urgensi penerapan e-faktur, kemudahan penggunaan e-faktur, dan kendala dalam penerapan e-faktur, ditambah dengan tiga indikator variabel terikat Pelaporan SPT Masa PPN, yaitu Kecepatan, Keakuratan, dan efisiensi. Hal ini dapat membantu memberi gambaran umum mengenai persepsi dari Pedagang Emas setelah penerapan e-faktur terhadap pelaporan pajak mereka. 117

3 Aspek Perpajakan PPN Pedagang Emas Orang Pribadi Pengenaan PPN untuk penyerahan emas perhiasan secara khusus diatur di Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK- 30/PMK.03/2014 tentang PPN atas Penyerahan Emas Perhiasan yang berlaku sejak tanggal 1 Maret Ketentuan-ketentuan dalam aturan ini terkait pengukuhan PKP atas pengusaha emas perhiasan adalah : a. Pengusaha Emas Perhiasan diwajibkan melaporkan usahanya ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP. (Pasal 6 ayat (1) PMK- 30/PMK.03/2014), b. Kewajiban Pengusaha Emas Perhiasan untuk melaporkan usahanya ke KPP untuk dikukuhkan sebagai PKP tetap berlaku bagi Pengusaha Emas Perhiasan yang memenuhi kriteria sebagai Pengusaha kecil sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Batasan Pengusaha Kecil PPN. (Pasal 6 ayat (2) PMK-30/PMK.03/2014), c. Pengusaha Emas Perhiasan yang telah dikukuhkan sebagai PKP wajib membuat Faktur Pajak atas penyerahan Emas Perhiasan dan/atau jasa yang terkait dengan Emas Perhiasan. (Pasal 6 ayat (3) PMK- 30/PMK.03/2014). Kerangka Pikir Kewajiban Pedagang Emas Perhiasan untuk berstatus sebagai PKP berlaku untuk semua pedagang tanpa melihat batasan omzet sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (2) PMK-30/PMK.03/2014 Kewajiban Pengusaha Emas Perhiasan untuk melaporkan usahanya ke Kantor Pelayanan Pajak untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap berlaku bagi Pengusaha Emas Perhiasan yang memenuhi kriteria sebagai Pengusaha kecil sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai Batasan Pengusaha Kecil Pajak Pertambahan Nilai.. Sebelum e-faktur diberlakukan, pedagang emas perhiasan masih bisa melakukan pelaporan secara manual dengan menggunakan formulir SPT Masa PPN Tetapi semenjak pemberlakuan yang dilandasi oleh Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-16/PJ/2014, mengharuskan semua pelaporan SPT Masa PPN menggunakan aplikasi e- Faktur. Pelaporan secara elektronik menimbulkan masalah tersendiri terhadap para pedagang emas perhiasan yang rata-rata tidak familiar dengan teknologi. Untuk bisa menjalankan aplikasi e-faktur, minimal Wajib Pajak harus menyediakan komputer dengan spesifikasi perangkat keras minimal Processor Dual Core, 2 GB RAM, 50 GB Harddisk, dan VGA dengan minimum resolusi layar 1024x768. Sedangkan untuk perangkat lunak menggunakan sistem operasi Linux / Mac OS / Microsoft Windows dan terinstal Adobe Reader. Berdasarkan kerangka pikir diatas, Hipotesis Null (H 0 ) dan 118

4 Hipotesis Alternatif (H A ) yang diajukan adalah : H 0 : Penerapan e-faktur tidak berpengaruh terhadap pelaporan SPT Masa PPN. H A : Penerapan e-faktur berpengaruh terhadap pelaporan SPT Masa PPN. Metode Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah Pengusaha Kena Pajak Pedagang Emas yang wajib melakukan pelaporan SPT Masa PPN di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pare dan termasuk dalam Kelompok Lapangan Usaha (KLU) dengan kode (Perdagangan Eceran Barang Perhiasan) dan kode (Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Barang Perhiasan) sejumlah 242 Wajib Pajak. Jumlah sampel dihitung mennggunakan Rumus Slovin dengan nilai kritis 5% atau 151 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan masuk dalam kategori simple random sampling yaitu metode pemilihan sampel secara acak sederhana yang memberikan kesempatan yang sama yang tak terbatas pada setiap elemen populasi untuk dipilih sebagai sampel. Survey dilakukan secara acak terhadap Pedagang Emas yang datang melakukan pelaporan SPT Masa PPN maupun Pedagang Emas yang bisa dihubungi untuk datang ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pare. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu : a. Variabel bebas, berupa pernyataan mengenai persepsi Wajib pajak mengenai penerapan e-faktur dengan indikator : 1). Urgensi penerapan e-faktur 2). Kemudahan penggunaan e- Faktur 3). Kendala dalam penerapan e- Faktur b. Variabel terikat, berkaitan dengan pelaporan SPT Masa PPN setelah penerapan e-faktur dengan indikator : 1). Kecepatan 2). Keakuratan 3). Efisien Teknik analisis yang digunakan peneliti adalah statistik deskriptif kuantitatif untuk mengolah data hasil kuesioner yang terkumpul. Analisis statistik dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS. Pengujian validitas konstruk dilakukan dengan SPSS adalah menggunakan korelasi, sama halnya dengan Excel. Uji validitas yang dilakukan dengan nilai probabilitas korelasi [sig.(2-tailed)] < taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Sedangkan Uji Reliabilitas penelitian ini menggunakan koefisien Cronbach Alpha dengan nilai > 0,60. Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah adalah uji-t karena ingin mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan atau menjelaskan perbedaan antar kelompok dalam suatu situasi yaitu untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dengan cara membandingkan p value dengan tingkat signifikansi. Tingkat signifikansi yang dipergunakan sebesar 5% (=0,05) dengan derajat kebenaran (n-2), yang memiliki arti 119

5 bahwa kemungkinan besar hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas sebesar 95% atau toleransi kesalahan dalam penarikan kesimpulan sebesar 5%. Kriteria penerimaan atau penolakan H 0 adalah sebagai berikut : - H 0 ditolak jika p value < α atau p value < 0,05 - H 0 diterima jika p value > α atau p value > 0,05 Penentuan kesimpulannya berdasarkan kriteria keputusan sebagai berikut: - H 0 : β = 0 artinnya penerapan e- Faktur tidak berpengaruh terhadap pelaporan SPT Masa PPN menurut persepsi Wajib Pajak. - H A : β 0 artinnya penerapan e- Faktur berpengaruh secara signifikan terhadap pelaporan SPT Masa PPN menurut persepsi Wajib Pajak. Dengan demikian kesimpulan yang diambil bersadarkan kriteria penerimaan atau penolakan H 0 adalah sebagai berikut : - H 0 ditolak artinya penerapan e- Faktur berpengaruh secara signifikan terhadap pelaporan SPT Masa PPN menurut persepsi Wajib Pajak. - H 0 diterima artinya penerapan e- Faktur tidak berpengaruh terhadap pelaporan SPT Masa PPN menurut persepsi Wajib Pajak. Pembahasan Uji validitas yang dilakukan pada data yang diperoleh dari kuesioner dilakukan dengan kriteria nilai probabilitas korelasi [sig.(2- tailed)] lebih kecil dari taraf signifikan (α) sebesar 0,05. Hasil lengkap uji validitas pada variabel bebas dan variabel terikat penelitian bisa dilihat pada tabel 1 di bawah ini: Tabel 1 Uji Validitas Variabel Nom or Perta nyaa n Penerap an e- Faktur Nilai Korelasi (Pearso n Correla tion) Probabili tas Korelasi [sig.(2- tailed)] Kesim pulan 1 0,668 0,000 valid 2 0,673 0,000 valid 3 0,713 0,000 valid 4 0,710 0,000 valid 5 0,335 0,038 valid 6 0,648 0,000 valid 7 0,766 0,000 valid 8 0,693 0,000 valid 9 0,660 0,000 valid 10 0,642 0,000 valid 11 0,522 0,000 valid 12 0,580 0,000 valid Sumber : data diolah Pelapor an SPT Masa PPN Hasil uji reliabilitas untuk variabel bebas Penerapan e-faktur dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut : Penelitian ini menganalisis 151 jawaban responden atas 12 pertanyaan kuesioner yang diajukan. 120

6 Berdasarkan hasil jawaban responden atas pertanyaan dari variabel Penerapan e-faktur diperoleh hasil tabel 3 sebagai berikut : analisis regresi linear sederhana dengan hasil sebagai berikut: Untuk variabel terikat Pelaporan SPT Masa PPN, dari jawaban yang ada dihasilkan data tabel 4 sebagai berikut : Pengaruh penerapan e-faktur terhadap pelaporan SPT Masa PPN diuji dengan SPSS menggunakan Dari hasil tabel diatas persamaan garis regresinya adalah : Y = 16, ,396X Nilai konstanta memiliki arti bahwa ketika Penerapan e-faktur bernilai nol atau Pelaporan SPT Masa PPN tidak dipengaruhi oleh penerapan e-faktur, maka rata-rata Pelaporan SPT Masa PPN bernilai 16,237, sedangkan koefisien regresi memiliki arti bahwa jika variabel Penerapan e-faktur meningkat sebesar satu satuan, maka Pelaporan SPT Masa PPN akan meningkat pula sebesar 0,396. Koefisien regresi tersebut bernilai positif yang artinya penerapan e-faktur memberikan pengaruh positif meningkatkan Pelaporan SPT Masa PPN. Setelah mengetahui persamaan regresi linear sederhana, langkah selanjutnya adalah menggunakan uji-t untuk menguji hipotesis apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel X (penerapan e-faktur) terhadap variabel Y (pelaporan SPT Masa PPN). Penentuan kesimpulannya berdasarkan kriteria keputusan sebagai berikut: - H 0 : β = 0 artinnya penerapan e- Faktur tidak berpengaruh terhadap pelaporan SPT Masa PPN menurut persepsi Wajib Pajak. 121

7 - H A : β 0 artinnya penerapan e- Faktur berpengaruh secara signifikan terhadap pelaporan SPT Masa PPN menurut persepsi Wajib Pajak. Kriteria penerimaan atau penolakan H 0 adalah sebagai berikut : - H 0 ditolak jika p value < α atau p value < 0,05 - H 0 diterima jika p value > α atau p value > 0,05 Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan dengan cara membandingkan p value dengan α = 0,05. Berdasarkan tabel 5 diperoleh p value sebesar 0,000. Sehingga dengan nilai p value < α = 0,05 maka H 0 ditolak dan H A diterima. Dengan demikian bisa disimpulkan penerapan e-faktur berpengaruh secara signifikan terhadap Pelaporan SPT Masa PPN. Untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan e-faktur terhadap pelaporan SPT Masa PPN bisa dilihat pada tabel koefisien determinasi sebagai berikut : Berdasarkan data dari tabel 6, diketahui nilai Adjusted R Square sebesar 0,212 yang artinya besarnya pengaruh dari penerapan e-faktur terhadap pelaporan SPT Masa PPN sebesar 20,6%, sisanya sebesar 79,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. Kesimpulan Dan Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan e-faktur menurut persepsi Wajib Pajak sudah baik, hal ini bisa dilihat pada nilai rata-rata Persepsi Wajb Pedagang Emas sebesar 26,1 yang termasuk dalam kategori Sangat Setuju pada tabel rentang skala. 2. Pelaporan SPT Masa PPN oleh Wajib Pajak termasuk dalam kategori Sangat Setuju dengan nilai rata-rata Persepsi Wajib Pajak sebesar 26,3. 3. Variasi perubahan penerapan e- Faktur terhadap pelaporan SPT Masa PPN Pedagang Emas hanya sebesar 20,6%, sedangkan sisanya sebesar 79,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian, saran yang dapat peneliti kemukakan terhadap Pedagang Emas adalah bagi Pedagang Emas yang diharuskan menggunakan e-faktur untuk selalu berkonsultasi dengan petugas pajak setiap menemui kesulitan mengenai pengoperasian e-faktur dengan datang langsung ke Kantor Pajak, karena penerapan e-faktur sudah diwajibkan atas semua pelaporan SPT Masa PPN baik yang mengeluarkan faktur maupun yang tidak. 122

8 Daftar Pustaka Aslichati, Lilik. (2014). Metode Penelitian Sosial. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka. Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat. (2013). Ketentuan Umum Perpajakan. Jakarta :. (2013). Susunan Dalam Satu Naskah Undang-Undang Perpajakan. Jakarta : Direktur Jenderal Pajak. (2014). Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-16/PJ/2014 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pelaporan Faktur Pajak Berbentuk Elektronik. Jakarta :. (2014). Perubahan Kedua atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-44/PJ/2010 Tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian serta Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN). Jakarta :. (2015). Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-29/PJ/2015 tentang Bentuk, Isi, dan Tata Cara Pengisian Serta Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN). Jakarta :. (2015). Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-136/PJ/2015 tentang Penetapan Pengusaha Kena Pajak Yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak Berbentuk Elektronik. Jakarta : Direktorat Jenderal Pajak. (2015). Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-224/PJ/2015 tentang Penetapan Pengusaha Kena Pajak Yang Diwajibkan Membuat Faktur Pajak Berbentuk Elektronik. Jakarta : Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2010). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 79/PMK.03/2010 tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi Pengusaha Kena Pajak Yang Melakukan Kegiatan Usaha Tertentu. Jakarta : Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2013). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 151/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pembuatan Dan Tata Cara Pembetulan Atau Penggantian Faktur Pajak. Jakarta : Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2014). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206.2/PMK.01/2014 tentang 123

9 Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. Jakarta : Kementerian Keuangan Republik Indonesia.. (2014). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 30/PMK.03/2014 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Emas Perhiasan. Jakarta : Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Lestariningsih, Eni Nur. (2016). Analisis Persepsi Pengusaha Kena Pajak Terhadap Penggunaan E- Faktur Sebagai Sarana Pelaporan Faktur Pajak (Studi Kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma Lingga, Ita Salsalina. (2012). Pengaruh Penerapan e-spt PPN Terhadap Efisiensi SPT Menurut Persepsi Wajib Pajak : Survey Terhadap Pengusaha Kena Pajak Pada KPP Pratama Majalaya. Bandung : Universitas Kristen Maranatha Prasetyo, Bambang. (2014). Pengantar Statistik Sosial. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka. Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. (2009). Research Methods for Business : A Skill Building Approach Fifth Edition. United Kingdom : John Wiley & Sons Ltd. Sobirin, Achmad. (2015). Perilaku Organisasi. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka. Sugiarto. (2014). Statistika Ekonomi dan Bisnis. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka. Suparmi, Christina. (2014). Statistika Ekonomi. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka. Yani, Ahmad. (2015). Buku Panduan Praktikum Laboratorium Akuntansi SPSS. Kediri : Universitas Islam Kadiri. 124

PENGARUH MODERNISASI SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS e-faktur TERHADAP PENERIMAAN PPN (Studi Kasus Pada KPP Madya Jakarta Pusat)

PENGARUH MODERNISASI SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS e-faktur TERHADAP PENERIMAAN PPN (Studi Kasus Pada KPP Madya Jakarta Pusat) 238 PENGARUH MODERNISASI SISTEM INFORMASI PERPAJAKAN BERBASIS e-faktur TERHADAP PENERIMAAN PPN (Studi Kasus Pada KPP Madya Jakarta Pusat) Oleh 1 Kartika dan 1 Vika Aryanto ABSTRACT This study aims to determine

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT

PENGARUH PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT PENGARUH PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT Nur Anissa 1, Harlina Widyanti 2 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Satya Negara Indonesia Email: nissadmaja@gmail.com

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN WAJIB PAJAK

EFISIENSI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN WAJIB PAJAK PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar DOI : PENGARUH PENERAPAN ELEKTRONIK SURAT PEMBERITAHUAN (e-spt) TERHADAP EFISIENSI PENGISIAN SURAT PEMBERITAHUAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Pada SMK Negeri 2 Majene)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya pengeluaran negara yang digunakan untuk kemakmuran rakyat diikuti juga

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya pengeluaran negara yang digunakan untuk kemakmuran rakyat diikuti juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak sebagai sumber utama penerimaan negara yang mempunyai peran penting dalam pengelolaan keuangan dalam Anggaran Pengeluaran Belanja Negara (APBN). Besarnya pengeluaran

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG BENTUK, ISI, DAN TATA CARA PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) DALAM BENTUK FORMULIR KERTAS (HARD COPY)

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab 4 tentang pengaruh penerapan e-faktur terhadap efisiensi pembuatan faktur pajak dan pengaruh penerapan e-faktur terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Faktur pajak fiktif secara sederhana merupakan faktur pajak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Faktur pajak fiktif secara sederhana merupakan faktur pajak yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktur pajak fiktif secara sederhana merupakan faktur pajak yang tidak sah, misalnya karena identitas Pengusaha Kena Pajak (PKP) penerbit tidak sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Cengkareng, yang beralamat di Jalan lingkar luar barat nomor 10A, Cengkareng

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data tersebut dikumpulkan dari PT S Three Technologies Indonesia dan PT Domini Polymerindo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2008), Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu ditetapkan oleh

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENGARUH PENERAPAN E-SYSTEM PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (STUDI KASUS DI KPP PRATAMA SURAKARTA) Irma Indrianti, Suhendro, Endang Masitoh Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan

BABI PENDAHULUAN. pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar ilelakang Masalah. E-Faktur atau Faktur Pajak yang berbentuk elektronik merupakan faktur pajak yang dibuat melalui aplikasi atau sistem elektronik yang ditentukan dan/atau disediakan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: e-faktur,taxpayer understanding. viii

ABSTRACT. Key words: e-faktur,taxpayer understanding. viii ABSTRACT The main purpose of this research is to find out about how significant the impact for new invoice implementation policy (e-faktur) against the tax-payer s understanding in order to increase PPN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini melibatkan lima variabel yang terdiri atas tiga variabel independen (bebas), satu variabel intervening dan satu

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: PENGARUH PELAYANAN, SANKSI, SISTEM PERPAJAKAN KESADARAN WAJIB PAJAK, TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA TIRTOSUWORO, GIRIWOYO, WONOGIRI Eken Patmasari1 1*, Trimurti2 2, Suhendro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai dengan bulan Mei 2017, untuk menyebarkan kuisioner kepada responden, dan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai. 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan yang sudah terdaftar sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang beromzet 4,8 milyar pertahun diwilayah Jakarta

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam. 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

DAFTAR PUSTAKA. Ghozali, Imam. 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. DAFTAR PUSTAKA Angela, (2010), Pengaruh Penerapan e-spt PPN sebagai Sarana PemenuhannKewajiban Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Studi Kasus Pada KPP Pratama Cimahi, Skripsi: Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel

28 Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Maka variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 sampai 24 Februari 2017 dan bertempat pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebon Jeruk Satu yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta pada bulan Desember 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak orang pribadi di Kantor

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang lebih kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dalan keakuratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang melakukan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang melakukan pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang melakukan pembangunan nasional secara terus menerus. Untuk melakukan pembangunan nasional ini, pemerintah memerlukan dana

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data dalam menguji validitas dan reliabilitas faktor-faktor dan variabel penelitian Kepuasan Kerja karyawan ini dilakukan memakai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah pengguna Kartu Provider 3 (tri) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Subjek pada penelitian ini adalah pihak-pihak yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Cirebon. Subyek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan Perpajakan, Sistem Administrasi Modern, Kepatuhan Wajib Pajak. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Pelayanan Perpajakan, Sistem Administrasi Modern, Kepatuhan Wajib Pajak. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu tujuan dilakukannya modernisasi administrasi perpajakan adalah peningkatan kualitas pelayanan kepada Wajib Pajak dan seluruh stakeholder Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Oleh karena

Lebih terperinci

pembiayaan dan pembangunan dalam negeri. Pemerintah Indonesia

pembiayaan dan pembangunan dalam negeri. Pemerintah Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat bangsa dan Negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. November 2007 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.01/2006

BAB III METODE PENELITIAN. November 2007 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.01/2006 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian KPP Kabupaten Sidoarjo Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo Barat dibentuk pada tanggal 27 November 2007 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 132/PMK.01/2006

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh kesadaran wajib pajak, sanksi pajak dan pengetahuan pajak terhadap kepatuhan wajib pajak orang

Lebih terperinci

Nindy et al, Pengaruh Penerapan Sistem E-Faktur Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak...

Nindy et al, Pengaruh Penerapan Sistem E-Faktur Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak... 1 Pengaruh Penerapan Sistem E-Faktur Terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak Dengan Pemahaman Internet Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Pengusaha Kena Pajak Yang Terdaftar Menggunakan E-Faktur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Dan Subjek Penelitian Objek pada penelitian ini yaitu Mobil Datsun GO+ dan subjek pada penelitian ini yaitu konsumen Datsun GO+ di Yogyakarta. B. Jenis Data Data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang tahap penelitian yang dilakukan dalam pengukuran kualitas website Untag. Secara singkat dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama yang terdapat di wilayah Daerah Istimewa Yoyakarta (DIY)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2012 di Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang merupakan penggabungan dari tiga unit Kantor Pelayanan Pajak,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71.

BAB III METODE PENELITIAN. Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Tanah Abang Dua yang beralamat di jalan K.H Mas Mansyur No.71. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT

ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT ANALISIS PENERAPAN E-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MELAPORKAN SPT Septiani Fransisca Universitas Bina Darma Abstract This study aimed to analyze the influence of e-spt as the Taxpayer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Faktur Pajak merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO Fella Ulvathunia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survei Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembaran kuesioner yang disebar mulai bulan Agustus 2005 hingga September 2005. Adapun contoh kuesioner

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data

BAB III METODE PENELITIAN. perpajakan, kepatuhan wajib pajak dan kinerja penerimaan pajak. Sumber data BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner berupa daftar pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Populasi adalah seluruh unsur atau elemen yang menjadi objek dalam penelitian yang akan dilakukan. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak

Lebih terperinci

Dwy Tsalimah M. Sari Edy Prihantoro, SS,. MMSI.

Dwy Tsalimah M. Sari Edy Prihantoro, SS,. MMSI. ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN POPOK BAYI MAMY POKO DI KALIMALANG BEKASI Dwy Tsalimah M. Sari 18211144 Edy Prihantoro, SS,. MMSI. PENDAHULUAN Latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jalannya roda pemerintahan. Lembaga yang ditunjuk untuk mengelola pajak

BAB I PENDAHULUAN. jalannya roda pemerintahan. Lembaga yang ditunjuk untuk mengelola pajak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Penerimaan pajak merupakan sumber utama pendapatan negara dalam pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pajak bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Subjek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Magelang. Sampel penelitian ini adalah Wajib Pajak

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Klaten. Obyek penelitian digunakan sebagai wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pajak bertujuan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pajak bertujuan meningkatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan pajak merupakan sumber utama pendapatan negara dalam pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pajak bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel penelitian dan definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1.

Lebih terperinci

*1 2 3

*1 2 3 PENGARUH PENERAPAN e-spt TERHADAP EFISIENSI PELAPORAN SPT WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI USAHAWAN(STUDI KASUS: WAJIB PAJAK TERDAFTAR DI KPP PRATAMA ILIRBARAT 1 PALEMBANG) 1 Peggy Valencya *1, Betri Sirajuddin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS HASIL 1. Hasil Sampling Responden dalam hasil penelitian ini adalah wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kembangan

Lebih terperinci

PENERAPAN E-FAKTUR DAN PERSEPSI PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) (STUDI PADA PENGUSAHA KENA PAJAK DI KABUPATEN BULELENG)

PENERAPAN E-FAKTUR DAN PERSEPSI PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) (STUDI PADA PENGUSAHA KENA PAJAK DI KABUPATEN BULELENG) PENERAPAN E-FAKTUR DAN PERSEPSI PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) I Nyoman Putra Yasa 1 (Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja) 1 Email : putrayasanyoman11@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. maju dan demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional sebagai suatu rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan akan menuntut adanya modernisasi meliputi semua aspek kehidupan. Layaknya sebuah

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. : 1. Para Kepala Kantor Wilayah DJP 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak 3. Para Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: e-spt, efficiency, data processing, tax officials. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: e-spt, efficiency, data processing, tax officials. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Implementation of e-spt are intended to facilitate the taxpayers in reporting the tax and for tax s employees doing their job. The implementation of e-spt is one form of efficiency such speed,

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak REVISI PJ.091/PPN/S/001/

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak REVISI PJ.091/PPN/S/001/ Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak REVISI PJ.091/PPN/S/001/2014-01 Dasar Hukum Definisi e-faktur Manfaat e-faktur Tahapan implementasi e-faktur Kewajiban Membuat e- Faktur Saat Pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang terus melakukan pembangunan demi tercapainya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, sesuai dengan sila kelima

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerimaan pajak merupakan sumber utama pendapatan negara dalam pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pajak bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Instagram. Instagram kini menjadi market place

Lebih terperinci

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang merupakan inti dari penelitian yang

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang merupakan inti dari penelitian yang 45 BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang merupakan inti dari penelitian yang dimaksudkan sebagai variabel penelitian. Adapun objek dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Tahun 2013 di KPP Pratama Jakarta Kembangan. KPP Pratama Jakarta Kembangan beralamat di Jalan Arjuna Utara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek atau Subjek Penelitian Objek penelitian yaitu sebuah sifat atau nilai dari orang, kegiatan yang mempunyai variasi yang ditetapkan peneliti dalam rangka untuk diteliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Fungsi analisis deskriptif adalah untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan Nilai (PPN) dengan dasar hukum berdasarkan pada undangundang. Nomor 8 Tahun 1983 yang ditetapkan sejak 1 April 1985

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan Nilai (PPN) dengan dasar hukum berdasarkan pada undangundang. Nomor 8 Tahun 1983 yang ditetapkan sejak 1 April 1985 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak berasal dari iuran masyarakat dan dapat dipaksakan dengan tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu perusahaan yang bergerak di sektor jasa yaitu PT SIAPTEK. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2015 hingga

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: suatu keputusan pembelian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat tahapan pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah variable penelitian atau sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian yaitu pengaruh marketing, pelayanan costumer service,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PPN/S/001/

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PPN/S/001/ Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PPN/S/001/2015-00 DASAR HUKUM UU PPN Pasal 13 (8 ) UU PPN (Tata Cara Pembuatan FP diatur dengan atau berdasarkan PMK) PMK PERDIRJEN KEPDIRJEN Pasal

Lebih terperinci

PER - 50/PJ/2009 TATA CARA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT

PER - 50/PJ/2009 TATA CARA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT PER - 50/PJ/2009 TATA CARA PENCABUTAN PENGUKUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK DAN TATA CARA PENERBITAN SURAT Contributed by Administrator Monday, 07 September 2009 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi dalam membenahi administrasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB I PENDAHULUAN. aplikasi dalam membenahi administrasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun 2015 merupakan tahun pembinaan wajib pajak. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menyediakan aplikasi dalam mempermudah administrasi pajak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti terhadap Perusahaan A, peneliti menarik beberapa kesimpulan. Berikut adalah beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah para masyarakat yang bekerja atau bertempat tinggal di daerah KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat KPP Wajib Pajak Besar Dua. Sejarah ini dimulai ketika pada tahun 2002,Boediono yang menjabat sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat KPP Wajib Pajak Besar Dua. Sejarah ini dimulai ketika pada tahun 2002,Boediono yang menjabat sebagai BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum KPP Wajib Pajak Besar Dua 1. Sejarah Singkat KPP Wajib Pajak Besar Dua Sejarah ini dimulai ketika pada tahun 2002,Boediono yang menjabat sebagai Menteri Keuangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR LAMPIRAN... iv BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR LAMPIRAN... iv BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 8 1.3 Maksud

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah produk fashion pada online shop. Online shop atau Toko online

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tiga Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang terdiri dari dua di wilayah Jakarta Barat dan satu di wilayah Tangerang.

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1) UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT

Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa 1)   UPN Veteran Yogyakarta ABSTRACT PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESMENT SYSTEM DAN KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA Oleh: Dwi Sudaryati 1), Gerlan Hehanusa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam menciptakan kesejahteraan yang merata bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam menciptakan kesejahteraan yang merata bagi seluruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah populasi penduduk yang sangat besar. Dengan adanya kondisi tersebut, maka mencerminkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana, khususnya pada Program Studi Akuntansi tahun angkatan 2009

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pada penelitian ini hanya mencakup dalam bidang analisis perpajakan. Objek penelitian ini yaitu pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Sistem pemungutan pajak Self Assesment yang kini dianut di Indonesia menimbulkan kecenderungan Wajib Pajak untuk menghitung besarnya pajak tidak sesuai dengan yang seharusnya. Oleh karena adanya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Penjaringan

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. III.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Penjaringan BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat KPP Pratama Penjaringan Setelah mengalami proses dan dengan berjalannya waktu perbaikan tata kelolaorganisasi maka sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, dimana periode yang akan diteliti adalah tahun pajak 2015 yaitu pada saat diberlakukannya Peraturan Menteri

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 02/PJ/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-27/PJ/2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN DI TEMPAT PELAYANAN TERPADU KANTOR PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada KPP Pratama Gorontalo yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada KPP Pratama Gorontalo yang 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada KPP Pratama Gorontalo yang beralamat di Jl. Arif Rahman Hakim dan dilaksanakan dari bulan Juni sampai

Lebih terperinci

A. Populasi dan Sampel

A. Populasi dan Sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Lokasi penelitian berada di KPP Pratama Provinsi Kalimantan Barat yang meliputi KPP Pratama Mempawah, KPP Pratama Singkawang dan KPP Pratama Kota Pontianak.

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN C. Deskripsi Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang telah ditentukan yaitu responden Wajib Pajak Orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013, dilanjutkan analisis data dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013, dilanjutkan analisis data dan 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sleman. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013, dilanjutkan analisis

Lebih terperinci

PER - 5/PJ/2010 TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB PAJAK, SUBJEK PAJAK, DAN OBJEK PAJAK DI WILAYAH KECAMA

PER - 5/PJ/2010 TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB PAJAK, SUBJEK PAJAK, DAN OBJEK PAJAK DI WILAYAH KECAMA PER - 5/PJ/2010 TATA CARA PENATAUSAHAAN WAJIB PAJAK, SUBJEK PAJAK, DAN OBJEK PAJAK DI WILAYAH KECAMA Contributed by Administrator Thursday, 18 February 2010 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN DIREKTUR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Objek/Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten. Responden dalam

Lebih terperinci