FORMULIR PARAMETER PENILAIAN PEDOMAN VERIFIKASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN AKOMODASI PARIWISATA DAN RESTORAN BINTANG 3 WILAYAH BALI
|
|
- Vera Pranoto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BALI JL. W.R Supratman : 7 Denpasar FORMULIR PARAMETER PENILAIAN PEDOMAN VERIFIKASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN AKOMODASI PARIWISATA DAN RESTORAN BINTANG 3 WILAYAH BALI a KOMITMEN 11 1) Kebijakan Pengamanan a) Terdapat Kebijakan/Prosedur Pengamanan yang terdokumentasi serta Peraturan/UU yg berkaitan dg pengamanan/smp. b) Sosialisasi Prosedur/Kebijakan Pengamanan kepada karyawan,vendor, mitra dll sudah dilaksanakan. 2) Struktur, Tanggungjawab dan Wewenang a) Terdapat Penetapan Penanggung jawab Pengamanan dalam Struktur Organisasi yg berkedudukan sejajar dengan Manajer lainnya. b) Terdapat struktur organisasi security, uraian tugas tata tertib administrasi, pengaturan tugas personel pengamanan dan jadwal patroli. c) Pimpinan Unit bertanggungjawab terhadap kinerja Pengamanan. Dan Karyawan serta mitra kerja bertanggungjawab terhadap Pengamanan.
2 3) Manual SMP 2 a) Terdapat Manual SMP yang teregister dan telah disahkan, mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran/tanggal modifikasi & Penerima dokumen tercantum dlm dokumen tsb. b) Manual SMP mudah didapat dan dipahami oleh seluruh karyawan,tamu,mitra. b PERENCANAAN 15 1) Peraturan Perundangan dan Peraturan lain a) Terdapat penanggungjawab utk memelihara dan mendistribusikan segala SOP,Peraturan,P&P dll. b) Kepatuhan terhadap persyaratan perijinan dan sertifikasi sesuai dengan peraturan perundangan yg berlaku untuk operasional hotel termasuk ijin Spa dan sertifikat klasifikasi yang masih berlaku. 2) Identifikasi Potensi Gangguan dan Pengendaliannya a) Terdapat Prosedur dan penunjukan karyawan yang berkompeten untuk pembuatan identifikasi potensi gangguan, penilaian resiko dan pengendalian resiko keamanan. b) Terdapat identifikasi potensi gangguan, penilaian resiko dan pengendalian resiko keamanan di seluruh departemen. 3) Tujuan dan Sasaran a) Terdapat penetapan tujuan pengamanan. b) Terdapat penetapan sasaran pengamanan yg terukur sebagai indikator kinerja.
3 4) Program Pengamanan 3 a) Program pengamanan disusun berdasarkan identifikasi potensi gangguan, penilaian, pengendalian resiko dan peraturan per-uu serta informasi keamanan lainnya baik dari internal maupun eksternal. b) Program pengamanan menetapkan prioritas, menyediakan sumber daya dan selaras dg program manajemen c) Program pengamanan mencakup rencana pengamanan untuk acara khusus dan kondisi tertentu (Pam VIP) d) Informasi mengenai ketentuan keamanan disebarluaskan secara sistematis kepada seluruh karyawan, tamu, dan mitra kerja. C PENERAPAN 113 1) Pelatihan, Kompetensi & Kesadaran a) Terdapat analisis kebutuhan pelatihan pengamanan & lainnya sesuai pekerjaan yang ada b) Terdapat rencana/jadwal pelatihan pengamanan & pelatihan lainnya,yg disusun berdasarkan kebutuhan pelatihan dan potensi ancaman,serta laporan & dokumentasi pelaksanaan pelatihan dan peninjauan program untuk relevansi dan efektifitas c) Pengelola memberikan pelatihan penyegaran kepada semua karyawan sekurang-kurangnya satu tahun sekali
4 4 d) Pelatihan dilakukan oleh orang atau badan yang berkompeten dan berwenang sesuai peraturan/ peruu e) Terdapat sertifikasi kompetensi karyawan dalam melakukan fungsinya Dan terdapat Prosedur rekruitmen yg memasukan SKCK (Surat Catatan Kepolisian) dan keterangan bebas narkoba dari RS. POLRI sebagai syarat penerimaan karyawan. f) Personel Pengamanan memiliki Kartu Tanda Anggota Satpam dari Kepolisian Daerah ( Bali) yang masih berlaku g) Personel pengamanan minimal berpendidikan umum SMA atau sederajat. h) Personel Satuan Pengamanan harus memiliki sertifikat pelatihan Gada Pratama. i) Supervisor/Kepala Regu keatas harus memiliki sertifikat pelatihan Gada Madya. j) Manajer Satuan Pengamanan / Chief Security / sederajat harus memiliki sertifikat Gada Utama. 2) Komunikasi, Konsultasi & Partisipasi a) Terdapat Prosedur untuk melaksanakan koordinasi, komunikasi, konsultasi masalah keamanan secara internal & eksternal dan pelaksanaannya min 1x 6 bln yg terdokumentasi. b) Manajemen terlibat aktif dalam forum kemitraan polisi dan masyarakat (FKPM), CSR, Community development (Terdapat Annual Program dan laporan).
5 5 c) Badan Usaha Jasa Pengamanan/Outsourching yang digunakan memiliki Rekomendasi dari Polda Bali dan Ijin Operasional dari Mabes Polri yang masih berlaku. d) Personel Pengamanan menggunakan seragam sesuai peraturan Kepolisian 3) Peninjauan Kontrak a) Terdapat Prosedur tertulis untuk menentukan mitra kerja /vendor (termasuk pemberian credit facility kpd Travel agent) 4) Pengendalian Dokumen a) Terdapat prosedur dan penerapan pengendalian dokumen (pengumpulan, penyimpanan, pengarsipan, pemeliharaan, pemusnahan) serta Terdapat Lembar Berita Acara pemusnahan Dokumen disertai dengan foto yang terdokumentasi b) Terdapat system untuk membuat, menyetujui perubahan SOP terkait SMP dan perubahan tersebut tertulis/tertera dalam SOP. c) Dokumen Penting & rahasia disimpan pada tempat aman dan Terdapat prosedur pengendalian resiko keamanan terhadap handling credit card tamu dan proses transaksi sign on file melalui reservasi . 5) Pembelian Barang dan Jasa a) Terdapat Prosedur pengendalian resiko keamanan terhadap pembelian, penyimpanan dan pengeluaran barang ( di Storage, Kitchen, FB,House Keeping, Engineering,Purchasing,receiving )
6 6 b) Persyaratan keamanan dievaluasi dan menjadi pertimbangan dalam seleksi pembelian. c) Barang dan jasa yang dibeli diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian 6) Pengendalian Operasional, Personel dan Infrastruktur a) Tersedia kamera CCTV di gudang yg berfungsi baik b) Tersedia kamera CCTV sekurang-kurangnya di setiap lantai yg menjangkau berfungsi baik c) Tersedia kamera CCTV di penyimpanan BBM yg berfungsi baik. d) Tersedia kamera CCTV di lokasi parkir,berfungsi baik. e) Tersedia kamera CCTV di pintu masuk utama /main gate,berfungsi baik. e) Server penyimpanan data CCTV (masa penyimpanan 14 hari) Berfungsi baik & ditempatkan di ruang/tempat khusus terkunci. g) Layar monitor CCTV & Pannic Button di FO minimal di tempatkan/terhubung di Security Office (& terhubung ke Polda Bali). h) Tersedia peralatan kamera CCTV sekurangkurangnya General Cashier / General Safety Box / Remitance drop box, berfungsi baik. i) Terdapat prosedur dan penerapan pemeriksaan terhadap tas/barang tamu, karyawan dan mitra kerja j) Terdapat Prosedur dan Penerapan pemeriksaan Kendaraan yang masuk dan keluar.
7 7 k) Tersedia peralatan cermin periksa min 1 unit, deteksi logam 2 unit di tiap pintu masuk. l) Terdapat CCTV di pintu masuk karyawan/vendor berfungsi baik. m) Terdapat perbedaan pintu masuk untuk tamu, mitra kerja, dan karyawan n) Terdapat salinan identitas diri Seluruh tamu dan catatan Identitas mitra kerja yg datang. o) Kepala Regu keatas memiliki pengalaman minimal 2 (dua) tahun di bidang pengamanan p) Anggota Security terampil menggunakan Borgol,Tongkat dan Bela diri Polri. q) Terdapat Locker room, Locker Cabinet dan Kantin untuk Karyawan yg bersih dan terawat. r) Tersedia kunci ganda dan save deposit box di setiap kamar & Prosedur penanganan general/room save deposit box. s) Terdapat prosedur pengendalian kunci kamar termasuk kunci duplikat & ruang khusus lainnya. t) Terdapat Pos Jaga yang diisi personel pengamanan 2 (dua) orang beserta kelengkapannya di setiap pintu masuk. Serta Terpasang prosedur pemeriksaan kendaraan, karyawan, mitra kerja dan mor telepon penting (Kepolisian, PMK, GM dsb) di kantor Security dan Pos Jaga utama. u) Terdapat prosedur untuk melakukan pengendalian limbah dan Terdapat standar kebersihan area dan peralatan makan, cuttleries, chinaware di kitchen, Restaurant & Bar, receiving dan garbage room.
8 8 v) Untuk usaha akomodasi yang memiliki jumlah kamar : - sampai dengan 200 jumlah, personel satuan pengamanan sebanyak 17 orang yang terdiri dari : anggota sekurang-kurangnya 12 orang, 1 orang Chief, 1 orang asisten, 3 orang Danru. - lebih dari 200, jumlah personel satuan pengamanan terdiri dari : anggota sekurang-kurangnya 10% dari jumlah kamar dan 1 orang Chief, 1 orang asisten, 3 orang Danru w) Terdapat CCTV di loading dock dan pagar pembatas berfungsi baik x) Sarana penerangan dan pagar pembatas cukup memadai sesuai luas area termasuk area pembatas dgn lingkungan luar y) Terdapat Area Parkir dan rambu lalu lintas sesuai kebutuhan z) Perlengkapan yang harus dimiliki personel satuan pengamanan pada saat bertugas adalah 1 unit tongkat Polri, 1 unit borgol, 1 unit lampu senter, 1 unit peluit, dan 1 unit alat komunikasi, digunakan secara benar dan berfungsi baik aa) makanan dan minuman yang digunakan memiliki ijin BPOM/Dep Kes, produsen & komposisi yang tertera jelas. bb) Terdapat prosedur pengendalian potensi keracunan dalam fungsi penyediaan makanan dan Terdapat prosedur Lost and Found.
9 9 cc) Sarana peralatan operasional memiliki ijin / sertifikat yang masih berlaku sesuai peraturan,per UU serta dalam keadaan baik (Frekwensi, Penyalur Petir, chiller, boiler, pest control,laik sehat,hygiene & sanitasi dll) dd) Terdapat Emergency Alarm perlantai gedung ee) Terdapat lampu emergency di tangga, Kitchen, Koridor dan di penyimpanan Genset. ff) Guest Amenities dan Spa Product yang digunakan memiliki ijin BPOM/Dep Kes, produsen & komposisi yang tertera jelas. 7) Kesiapan Untuk Penanganan & Pemulihan Keadaan Darurat a) Terdapat Prosedur kebakaran, bom, gempa bumi, tsunami yg telah diinformasikan kepada seluruh tamu,karyawan & vendor b) Tim Keadaan Darurat telah dibentuk & diberikan pelatihan khusus. Seluruh karyawan mendapat pelatihan penanganan keadaan darurat. c) Terdapat prosedur penutupan kebakaran / closing fire procedure & prosedur pengamanan computer d) Terdapat daftar pemeriksaan (check list) keselamatan setelah terjadi emergency dan terdapat lembar laporan alarm kebakaran semu. Terdapat Management Crisis; Disaster Recovery Plan; Business Continuity Plan.
10 10 e) Evacuation sign & route keadaan darurat diperlihatkan secara jelas/ menyolok serta diketahui oleh seluruh tamu,karyawan dan mitra kerja f) Peralatan Kebakaran (APAR, Hydrant, Smoke/Heat detector, sprinkler) danalarm System keadaan darurat, diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala sesuai dgn peraturan per UU, standar. g) Terdapat alat pemadam api ringan (3,5 kg) 1 unit per 20 meter, diletakkan di tempat strategis dan berfungsi baik. h) Terdapat Hydrant 1 unit per lantai gedung dan cukup mengcover area dan berfungsi baik. i) Terdapat Hydrant umum 1 unit per gedung, berfungsi baik. j) Terdapat peralatan deteksi asap/panas 1 unit per 15 meter, berfungsi baik. k) Terdapat peralatan sprinkler/apar 3,5 kg 1 unit per kamar,di tempat strategis, berfungsi baik. l) Terdapat peralatan deteksi asap/panas 1 unit per kamar berfungsi baik. m) Terdapat instalasi fire alarm untuk keseluruhan alat deteksi, berfungsi baik. n) Terdapat generator listrik cadangan yang mampu mengcover kebutuhan hotel, berfungsi baik. o) Terdapat Apar 3,5 kg dan Fire Blanket di tiap kitchen. p) Terdapat peralatan penyelamat berupa: 2 unit pelampung bertali per kolam renang, 2 unit tali panjat, 2 unit jaring untuk bangunan bertingkat.
11 q) Terdapat Panic Button & radio komunikasi yang terhubung langsung dengan Kepolisian r) Terdapat Prosedur pengamanan Pool dan Prosedur Pemeriksaan Rectal Swap / kesehatan staff Kitchen. s) Terdapat peralatan public address/announcement pervilla/15 m di koridor berfungsi baik. t) Terdapat Ansul di Kitchen 11 u) Petugas P3K (First Aid) dan Penyelamat (Life Guard) telah ditunjuk dan dilatih sesuai dengan per UU yang berlaku dan bersertifikat yang masih berlaku v) Terdapat prosedur pemeriksaan apabila terjadi kehilangan tenaga listrik ( Electrical Power Blackout) & Terdapat prosedur handling guest complaint. D PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN 41 1) Pemantauan Potensi Gangguan a) Terdapat Prosedur untuk pelaksanaan inspeksi dan Daftar periksa (check list) untuk inspeksi. b) Inspeksi dilaksanakan sesuai prosedur oleh personel yg berkompeten/berwenang terhadap tempat kerja serta mencari masukan dari karyawan di tempat yg diinspeksi c) Terdapat Laporan inspeksi berisi rekomendasi untuk perbaikan serta pemantauan pelaksanaan perbaikan d) Terdapat penilaian resiko lingkungan kerja untuk daerah yang memerlukan pembatasan ijin masuk serta pengendaliannya. e) Terdapat Prosedur Penyimpanan makanan di food production dan Prosedur penghapusan barang kadaluarsa
12 12 f) Tersedia kerja sama untuk pelayanan kesehatan dan Terdapat alat P3K yg sesuai peraturan peruu/ standard. g) Terdapat Prosedur penanganan Tamu & Karyawan sakit yang tersosialisasi. h) Tersedia peralatan kamera CCTV di Lobby, berfungsi baik 2) Pengukuran Pencapaian Target a) Terdapat Pengukuran pencapaian target yg dilaksanakan secara teratur dan hasilnya didokumentasikan. b) Terdapat tindak lanjut dari target yang tidak tercapai sesuai rencana c) Pelaksanaan tindak lanjut dipantau dan dinilai efektifitasnya serta Terdapat pemutakhiran data karyawan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali 3) Pelaporan a) Terdapat laporan kegiatan pengamanan bulanan b) Terdapat Laporan Tahunan Kinerja pengamanan atau laporan lain yang setingkat c) Terdapat prosedur yang menjamin bahwa semua ancaman, gangguan, kejadian (accident,incident) di tempat kerja dicatat / dilaporkan. d) Terdapat laporan dan data ancaman, gangguan & kejadian (accident/incident report) di Departemen Security yg sudah diperiksa/dikaji,berisi saran/rekomendasi perbaikan serta dipantau. e) Terdapat Struktur SMK3 yg sudah disahkan Disnaker dan Laporan Higyne sanitasi.
13 13 f) Terdapat laporan kerja Pest Control, Hasil Pengujian Lab Food, Air, dan Air Limbah Terdapat Laporan evaluasi penyimpanan barang di Store dan Emisi Gas Buang g) Terdapat 1 unit senter (flash light) per kamar h) terdapat system izin kerja yang memasukan ketentuan keamanan, untuk pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pihak ketiga. i) Terdapat kelengkapan dokumen imigrasi Tenaga Kerja Asing. 4) Penanganan masalah a) Terdapat prosedur untuk menangani masalah keamanan yang timbul dan berhubungan dengan pelanggaran hukum 5) Pengumpulan dan pengendalian catatan, dan data keamanan a) Pengelola/Manajemen telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, pengarsipan, penyimpanan, pemeliharaan, dan pemusnahan confidential dokumen & catatan pengamanan b) Terdapat peraturan yang menetapkan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan dokumen dan informasi perusahaan. Terdapat prosedur penanganan unjuk rasa. c) Data gangguan yang dikumpulkan minimal setiap 6 bulan dianalisa dan dievaluasi.
14 6) Audit Internal SMP 14 a) Audit internal SMP yang terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan dan untuk menentukan efektifitas kegiatan berikut b) Audit internal SMP dilakukan oleh personel yang berwenang dan kompeten c) Hasil audit dilaporkan kepada pengelola/manajemen untuk tindakan perbaikan E EVALUASI KINERJA SMP 3 a) Evaluasi terhadap penerapan SMP meliputi kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi telah dilakukan, dicatat dan didokumentasikan b) Hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai dasar membuat perencanaan dalam rangka peningkatan kinerja pengamanan TOTAL Mengetahui Ka Tim KasubditWisata Denpasar, Penilai ( ) ( ) (
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BALI JL. W.R Supratman No: 7 Denpasar. Scoring No Ada
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BALI JL. W.R Supratman No: 7 Denpasar FORMULIR PARAMETER PENILAIAN PEDOMAN VERIFIKASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN AKOMODASI PARIWISATA DAN RESTORAN BINTANG
Lebih terperinciPARAMETER PENILAIAN PEDOMAN VERIFIKASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN PENGAMANANAKOMODASI PARIWISATA DAN RESTORAN WILAYAH BALI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BALI JL. W.R Supratman No: 7 Denpasar FORMULIR PARAMETER PENILAIAN PEDOMAN VERIFIKASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN PENGAMANANAKOMODASI PARIWISATA DAN RESTORAN WILAYAH
Lebih terperinciSTANDAR SISTIM PENGAMANAN HOTEL NON-BINTANG DAN RESTORAN
STANDAR SISTIM PENGAMANAN HOTEL NON-BINTANG DAN RESTORAN No Uraian Elemem/ aspek dan kreteria sistem menejemen pengamanan akomodasi pariwisata ( KETERANGAN) A KOMITMEN 1 a. Terdapat kebijakan yang sudah
Lebih terperinciA. KRITERIA AUDIT SMK3
LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3 A. KRITERIA AUDIT SMK3 1 PEMBANGUNAN DAN
Lebih terperinciLampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.
Lampiran KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 5 Tahun ) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Yang Pemenuhan Keterangan ditanya 3 Ya Tdk 4. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN..
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciPEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)
LAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Lebih terperinci2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar
No. 1939, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. Usaha. Hotel. Standar. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA MOTEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang : a. bahwa terjadinya kecelakaan di tempat kerja sebagian
Lebih terperinciKRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA VILA KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG A. KRITERIA MUTLAK VILA
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinci(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA
Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI Perbaikan Berkesinambungan Dokumentasi 2 Dari 78 6.1 MANUAL SMKP 6.2 Pengendalian Dokumen 6.3 Pengendalian Rekaman 6.4 Dokumen dan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun
LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG RS Duta Indah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, selalu berusaha melakukan peningkatan mutu dan keselamatan pasien,yang harus didukung
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh
Lebih terperinciSTANDAR USAHA LAPANGAN GOLF NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR. I. PRODUK A. Tempat 1. Luas lahan paling sedikit 10 ha dengan batas-batas yang jelas.
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF I. PRODUK A. Tempat 1. Luas lahan paling sedikit 10 ha dengan
Lebih terperinciBAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu
Lebih terperinciSTANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA RESTORAN STANDAR USAHA RESTORAN A. Restoran Bintang 3. I. PRODUK A. Ruang Makan dan
Lebih terperinciSTANDAR USAHA KARAOKE
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE STANDAR USAHA KARAOKE I. PRODUK A. Ruang Menyanyi 1. Luas ruangan paling kecil
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Lebih terperinciSehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3
Sertifikat SMK3 Sertifikat SMK3 PP 50 tahun 2012 adalah penghargaan terhadap komitmen perusahaan yang telah menjalankan sesi konsultasi dan audit SMK3 Sertifikat Sistem Manajemen K3 pp 50 tahun 2012 Untuk
Lebih terperinciPT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR Latar Belakang PP No. 50 Tahun 2012 PENGERTIAN PASAL 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.968, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Restoran. Standar Usaha. Sertifikasi. Persyaratan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang : a. bahwa terjadinya kecelakaan ditempat kerja sebagian besar
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL Program dasar perencanaan dan perancangan resort hotel merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain
Lebih terperinciSTANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 NOMOR 2014 TENTANG STANDAR USAHA TAMAN REKREASI STANDAR USAHA TAMAN REKREASI I. PRODUK A. Tempat dan Ruang B. Fasilitas
Lebih terperinciTABULASI. Pertanyaan TOTAL
TABULASI Pertanyaan Responden Nilai 4 5 6 7 8 9 0 Ya Tidak 0 0 0 0 0 0 4 0 0 8 5 0 0 6 0 0 7 0 0 0 7 8 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 5 0 0 6 0 0 7 0 0 8 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 4 0 0 5 0 0 6 0
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.
BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian terhadap evaluasi sistem penanggulangan kebakaran di kapal penumpang KM Lambelu, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan
Lebih terperinciSTANDAR USAHA ARENA PERMAINAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN I. PRODUK A. Tempat dan Ruang 1. Tersedia
Lebih terperinci2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
No.1722, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Arena Permainan. Standar Usaha.Sertifikasi. Persyaratan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN
Lebih terperinciSTANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM B. Fasilitas Penunjang I. PRODUK A.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1029, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Jasa Boga. Standar. Usaha. Sertifikasi. Persyaratan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciUjian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara
Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA PANTI PIJAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA PANTI PIJAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK
Lebih terperinciSISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) SESUAI PP NO. 50 TAHUN 2012
SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) SESUAI PP NO. 50 TAHUN 2012 Pengantar Sebelum terbitnya Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012, panduan yang digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan
Lebih terperinci128 Universitas Indonesia
BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung
Lebih terperinciSTANDAR USAHA KELAB MALAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM STANDAR USAHA KELAB MALAM I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai 1.
Lebih terperinciTabel Analisa Kebutuhan Ruang Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Ruang Sifat Ruang
Tabel Analisa Berdasarkan Kegiatan dari Pengguna: Pengguna Kegiatan Sifat Tamu, Check in/check out Recepsionist Publik Administrasi Pusat Informasi Front Office Publik Operator Penitipan Barang Menunggu
Lebih terperinciPENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai penerapan emergency preparedness & response yang dapat penulis bahas sebagai berikut : A. Emergency
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S. LANGKAH SMK3 TAHAPAN 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG INPUT 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup
Lebih terperinciSTANDAR USAHA JASA BOGA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK Penyediaan Makanan dan Minuman
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA JASA BOGA STANDAR USAHA JASA BOGA I. PRODUK Penyediaan Makanan dan Minuman II. PELAYANAN
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit) Pertanyaan : 1. Apakah RSUP H Adam Malik mempunyai
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
25 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kondisi K3 PT. Suka Jaya Makmur Kegiatan produksi di perusahaan mengandung bahaya cukup tinggi terutama pada kegiatan penebangan, penyaradan dan pengangkutan. Selain itu,
Lebih terperinciSTANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. I PRODUK A. Mobil Bus Wisata
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA I. I PRODUK A. Mobil Bus.
Lebih terperinciSTANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I PRODUK A. Paket Arung Jeram.
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM I PRODUK A. Paket Arung Jeram.
Lebih terperinciTEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto
TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Titien S. Sukamto AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Audit terhadap fasilitas pengolahan TI, biasanya merujuk pada Data Center, yang merupakan inti dari
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari seluruh kegiatan proses produksi.
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERSETUJUAN iii SURAT PERNYATAAN TENTANG ORISINALITAS iv KATA PENGANTAR v ABSTRACT vii ABSTRAK viii DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL xii DAFTAR
Lebih terperinciRENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH
RSU BINA KASIH RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH I. LATAR BELAKANG Ketidaksiapan beberapa Rumah Sakit dalam menanggulangi bencana gempa bumi, tsunami, wabah penyakit
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI PENGELOLAAN K3 Melalui Pendekatan Sistem Manajemen Melibatkan seluruh aspek sumberdaya yang mempengaruhi K3 ditempat kerja.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR DAN PENGELOLAAN RUMAH AMAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA
Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA 1 NO U R A I A N 1 KEBIJAKAN 7.00% a. Apakah Penyedia Jasa mempunyai Kebijakan K3? 0 50 100
Lebih terperinciNO KRITERIA AUDIT PEMENUHAN / DOKUMENTASI AUDIT FAKTA AUDIT STATUS YA TIDAK
Checklist Audit SMK3 NO KRITERIA AUDIT PEMENUHAN / DOKUMENTASI AUDIT FAKTA AUDIT STATUS YA TIDAK.. Adanya kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal dan secara jelas menyatakan tujuan-2 K3 dan komitmen perusahaan
Lebih terperinciPERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN
PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2009 Tanggal : 6 April 2009 PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Persyaratan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,
BAB V PEMBAHASAN A. Potensi Bahaya Potensi bahaya yang dapat menyebabkan insiden atau kecelakaan kerja di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa, tertabrak, kebakaran,
Lebih terperinciURAIAN TUGAS SATPAM INTERNAL
A. Identitas URAIAN TUGAS SATPAM INTERNAL Nama : Unit Kerja : Satpam B. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Bertanggung jawab kepada manajemen atas keamanan, ketertiban, rasa aman dan nyaman di rumah sakit
Lebih terperinciLampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS
Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS PRAKUALIFIKASI CSMS 3.1. PROFIL KONTRAKTOR 1. Nama Perusahaan : Alamat Pos : Nomor Telephone/Fax :... Email : 2. Anggota Direksi NO JABATAN NAMA PENDIDIKAN TERAKHIR
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat
Lebih terperinci#7 PENGELOLAAN OPERASI K3
#7 PENGELOLAAN OPERASI K3 Dalam pengelolaan operasi manajemen K3, terdapat beberapa persyaratan yang dapat dijadikan suatu rujukan, yaitu: 1. OHSAS 18001 2. Permenaker 05/MEN/1996 Persyaratan OHSAS 18001
Lebih terperinciAdapun bagian dari Accounting Departement yang berperan penting dalam pengadaan makanan di hotel yaitu : 1. Cost Control
Adapun bagian dari Accounting Departement yang berperan penting dalam pengadaan makanan di hotel yaitu : 1. Cost Control Cost sontrol merupakan salah satu bagian dari departemen accounting yang bertanggung
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
IDENTIFIKASI FASILITAS SAFETY BUILDING SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN DI GEDUNG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI Azham Umar Abidin 1, Fahmi R. Putranto 2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Departemen
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciW A L I K O T A B A N J A R M A S I N
W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PENGAMANAN OBJEK VITAL DAN FASILITAS PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang
Lebih terperinciPERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN
Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2009 Tanggal : 6 April 2009 PERSYARATAN TAMBAHAN LABORATORIUM LINGKUNGAN Persyaratan ini digunakan sebagai persyaratan tambahan ISO/IEC
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL
PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA ELEMEN : IMPLEMENTASI (PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 38 TAHUN 2014) TUGAS MATA KULIAH REKLAMASI DAN PENUTUPAN TAMBANG DOSEN : IR.
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negar
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1172, 2017 POLRI. Bantuan Pengamanan. Objek Vital Nasional dan Objek Tertentu. Pencabutan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017
Lebih terperinciKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Hand-out Industrial Safety Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tempat Kerja Produk/jasa Kualitas tinggi Biaya minimum Safety comes
Lebih terperinciKUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan
KUESIONER EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEMITRAAN PETERNAKAN INTI RAKYAT (PIR) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT DOMAIN KE- (DELIVERY AND SUPPORT): STUDI KASUS PADA PT. CEMERLANG UNGGAS LESTARI SEMARANG
Lebih terperinciBAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan
BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan PT. Hezzel Farm Indonesia. Dalam pengumpulan temuan audit diperoleh dari dokumentasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan, bahkan dapat dipercaya sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan nasional
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Tabel 5. 1 Program Ruang No. Kelompok Kegiatan/Ruang Luas KELOMPOK RUANG KEGIATAN PRIVAT 1. Deluxe Room 811,2
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciLampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional
L I - 1 Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional 1. Adanya pemisahan tugas Pembagian dan pemisahan tugas sesuai sesuai dengan dengan wewenang dan tanggung jawab wewenang dan tanggung
Lebih terperinciElemen 3 ORGANISASI & PERSONIL
Elemen 3 ORGANISASI & PERSONIL ORGANISASI DAN PERSONIL Continual Improvement AUDIT (3.1) Struktur Organisasi, Tanggungjawab dan Wewenang (3.2) KTT, KTBT, KTKK dan PJO (3.3) Bagian K3 dan KO ORGANISASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah maupun rohaniah
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI 4.1 Perencanaan dan Program Audit 4.1.1. Perencanaan Audit No Kegiatan Metode Waktu Mencari Informasi dari Buku dan 1 Internet yang berkaitan dengan Sistem Informasi Instalasi
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
DRAFT PERBAIKAN RAPAT KEMKUMHAM TANGGAL 24 SEPT 2010 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinci2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran
VI. KEGIATAN K3 LISTRIK DALAM PENERAPAN SMK3 Penetapan Kebijakan K3: - Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko terkait listrik - Melakukan peninjauan terhadap kejadian yang berbahaya
Lebih terperinciTerminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program a. Kelompok Kegiatan Utama Terminal Antarmoda Tabel 5.1 Program Kegiatan Utama Fasilitas Utama Terminal
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.
97 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI Pengendalian terhadap sistem informasi dalam suatu perusahaan adalah penting untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional
Lebih terperinci1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG
Mata Kuliah - 12 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup SMK3 3. Tinjau awal 4. Kebijakan
Lebih terperinci6 PEMBAHASAN. 6.1 Kelembagaan Penanggulangan Kebakaran di PPS Nizam Zachman Jakarta. Bagian Tata Usaha. Bidang Tata Operasional
6 PEMBAHASAN 6.1 Kelembagaan Penanggulangan Kebakaran di PPS Nizam Zachman Jakarta Unit pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana (Damkar-PB) Pos Jaga Muara Baru dan TB.Mina Antasena mempunyai hubungan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN 5.1 Tujuan Perencanaan Dan Perancangan Tanjung Kelayang Beach Resort merupakan resort hotel berbintang empat di Kabupaten Belitung yang direncanakan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN
PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG T E R M I N A L DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan
Lebih terperinciSTANDAR USAHA DISKOTIK. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK. A. Ruang Bersantai dan Melantai
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA DISKOTIK STANDAR USAHA DISKOTIK I. PRODUK. A. Ruang Bersantai Melantai B. Fasilitas
Lebih terperinci2015 PT. Grahaniaga Tatautama. Bulletin Edisi 22. Yang kami hormati, Bapak dan Ibu Para Penyewa Gedung Graha CIMB Niaga
Yang kami hormati, Bapak dan Ibu Para Penyewa Gedung Graha CIMB Niaga Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Salam sejahtera bagi kita semua Dengan segala kerendahan hati, kita panjatkan Puji Syukur
Lebih terperinciKRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI
Halaman 1 dari 1 KRONOLOGI DOKUMEN Tanggal Revisi Ke Keterangan (Tuliskan sub-bab & perihal yang diubah serta alasan perubahan) 14-10-2011 0 Penentuan baru 25-11-2013 1 Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun
Lebih terperinciTUGAS 2 Fungsi Komersial Bercampur (Mixed Commercial Functions) Di Kawasan Konservasi Pada Pusat Kota
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 4 SEMESTER B 2014-2015 TUGAS 2 Fungsi Komersial Bercampur (Mixed Commercial Functions) Di Kawasan Konservasi Pada Pusat Kota PENGERTIAN FUNGSI KOMERSIAL BERCAMPUR : Fungsi
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. No. Pol.: 17 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN BADAN USAHA JASA PENGAMANAN
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. Pol.: 17 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN BADAN USAHA JASA PENGAMANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Obyek Penelitian
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hotel UNY yang beralamat di Jl Karangmalang Caturtunggal Depok Sleman Yogyakarta. Lokasi Hotel UNY dapat dikatakan sangat strategis
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB STANDAR USAHA PUB
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB STANDAR USAHA PUB I. PRODUK A. Ruang Bersantai 1. Luas ruangan sesuai dengan rasio
Lebih terperinci