STANDAR SISTIM PENGAMANAN HOTEL NON-BINTANG DAN RESTORAN
|
|
- Devi Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STANDAR SISTIM PENGAMANAN HOTEL NON-BINTANG DAN RESTORAN No Uraian Elemem/ aspek dan kreteria sistem menejemen pengamanan akomodasi pariwisata ( KETERANGAN) A KOMITMEN 1 a. Terdapat kebijakan yang sudah disahkan oleh Menejemen Ada/ tidak FOH BOH Security Generik / Manaje men b. Sosialisasi kebijakan kepada karyawan, vendor dan mitra kerja usaha 2 Struktur, Tanggung jawab dan Wewenang a. Penetapan Penanggung jawab Pengamanan dalam struktur organisasi b. Pimpinan unit bertanggung jawab terhadap kinerja pengamanan c. Karyawan dan mitra kerja bertanggung jawab terhadap pengamanan 3 Manual SMP a. Terdapat manual SMP yang telah teregister/ tercatat b. Menual SMP mudah didapat dan dipahami oleh seluruh karyawan, tamu dan mitra kerja B PERENCANAAN 1 Peraturan perundangan dan peraturan lainnya a. Terdapat prosudur yang teregistrasi dan terdokumentasi khususnya perundangan / peraturan yang terkait SMP b. Ada penanggung jawab untuk untuk memelihara dan mendistribusikan prosudur, peraturan, perundangan, standar, pedoman teknis dan peraturan lainnya 2 Identifikasi Potensi gangguan, ancaman dan pengendalian a. Terdapat prosudur terdokumentasi terkait identifikasi gangguan, ancaman, penilaian dan pengendalian resiko keamanan
2 b. Penunjukan karyawan yang berkompeten dalam identifikasi potensi gangguan, ancaman, penilaian dan pengendalian resiko keamanan 3 Tujuan dan Sasaran a. Terdapat penetapan rujuan pengamanan b. Terdapat penetapan sasaran pengamanan 4 Program Pengamanan a. Program pengamanan disusun berdasarkan identifikasi potensi gangguan, penilaian pengendalian resiko dan peraturan per undang- undangan serta informasi keamanan lainnya baik dari dalam maupun dari luar usaha akomodasi pariwisata dan restoran b. Program pengamanan menetapkan prioritas serta menyediakan serta menyediakan sumber daya yang dibutuhkan c. Program keamanan mencakup program pengamanan acara khusus/ kondisi tertentu d. Program pengamanan harus sejalan dengan program menejemen C PENERAPAN 1 Pelatihan Kompetensi dan Kesadaran a. Analisa kebutuhan pelatihan pengamanan telah ditetapkan sesuai posisi pekerjaan yang ada b. Rencana pelatihan pengamanan bagi semua tingkatan telah disusun dan dilaksanakan c. Jenis pelatihan pengamanan yang dilakukan harus disesuaikan dengan kebutuhan untuk pengendalian potensi ancaman d. Pelatihan kemampuan personil satuan pengamanan untuk tingkat pimpinan dan
3 pelaksana harus sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku e. Pelatihan dilakukan oleh orang/ badan yang berkompeten dan berwenang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku f. Terdapat fasilitas dan sumber daya memadai untuk pelaksanaan pelatihan yang efektif g. Pengelola mendokumentasikan dan menyimpan catatan seluruh pelatihan yang dilaksanakan h. Program pelatihan ditinjau secara teratur/ berkala untuk menjamin agar tetap relevan dan efektif i. Pengelola memberikan pelatihan penyegaran kepada semua karyawan minimal satu tahun sekali j. Terdapat prosedur untuk menjamin kompetensi karyawan dalam melaksanakan fungsinya dan prosedur yang membuat karyawan peduli terhadap kewajiban dan tanggung jawab pengamanan 2 Komunikasi, konsultasi dan partisipasi a. Informasi mengenai ketentuan keamanan disebar luaskan secara sistimatis kepada seluruh karyawan, tamu dan mitra kerja (berarti tidak bersifat rahasia) b. Terdapat prosedur untuk melaksanakan koordinasi, komunikasi, konsultasi masalah keamanan secara internal dan eksternal c. Terdapat pelaksanaan koordinasi, komunikasi, konsultasi masalah keamanan sesuai prosedur minimal dua bulan sekali dan terdokumentasi d. Usaha akomodasi dan restoran terlibat
4 aktif dalam forum kemitraan polisi dan masyarakat (FKPM), CSR, Community development 3 Perjanjian kontrak Terdapat prosedur terdokumentasi untuk mengidentifikasi kemampuan menyediakan jaminan keamanan sesuai permintaan pelanggan 4 Pengendalian dokumen a. Terdapat prosedur pengendalian dokumen dan daftar induk seluruh dokumen yang mencantumkan status dari setiap dokumen tersebut, dalam upaya mencegah penyalah gunaan dokumen yang using (usang kali), b. Dokumen SMP mempunyai identifikasi status, wewenang, tanggal pengeluaran atau tanggal modifikasi c. Penerimaan distribusi dokumen tercantum dalam dokumen tersebut d. Dokumen induk SMP edisi terbaru disimpan secara sistimatis pada tempat yang ditentukan e. Dokumen SMP yang sudah direvisi segera disingkirkan dari penggunaannya sedangkan dokumen usang yang disimpan untuk keperluan tertentu diberi tanda khusus f. Terdapat system untuk membuat, menyetujui perubahan dokumen SMP dan perubahan tersebut tercantum dalam dokumen atau lampirannya g. Terdapat prosedur pengendalian resiko keamanan dan ditinjau secara periodic, termasuk dokumen Pembelian dan Pemindahan Barang, Tugas-tugas Berbahaya, Gudang, FB Kitchen dan Service, Akunting, House Keeping, Engginering, IT 5 Pembelian Barang dan Jasa a. Persyaratan keamanan dievaluasi dan
5 menjadi pertimbangan dan seleksi pembelian b. Barang dan jasa dibeli dan diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi pembelian 6 Pengendalian Operasional, Personil dan Infrastruktur a. Terdapat prosedur dan penerapan mekanisme penelusuran latar belakang (back round check) kepada seluruh karyawan b. Hasil penelusuran latar belakang dilakukan peninjauan ulang dan pemutahiran data sekurang-kurangnya 3 tahun sekali c. Terdapat pos jaga yang diisi personil pengamanan 2 (dua) orang beserta kelengkapannya di setiap pintu masuk d. Terdapat perbedaan pintu masuk untuk tamu, karyawan dan mitra kerja e. Seluruh tamu, karyawan dan mitra kerja diidentifikasi dan dicatat dengan menyimpan salinan identitas diri f. Terdapat prosedur dan penerapan pemeriksaan minimal 2 tahap terdapat tas/barang bawaan tamu, karyawan dan mitra kerja g. Terdapat SOP pemeriksaan keluar masuk kendaraan, karyawan, mitra kerja dan daftar nomor telepon penting (Kepolisian, SPKT Polda Bali, PMK, GM dsb) dikantor Security dan pos-pos h. Tersedia peralatan keamanan berupa cermin periksa min 1 unit, deteksi logam 2 unit di pintu masuk hotel i. Terdapat prosedur pemeriksaan apabila kehilangan tenaga listrik serta prosedur pengamanan computer
6 j. Terdapat system ijin kerja untuk pekerjaan yang dilakukan pihak ketiga k. Kendaraan yang keluar masuk area usaha akomodasi pariwisata dan restoran diperiksa, diidentifikasi dan dicatat l. Terdapat struktur organisasi security, uraian tugas tata tertib administrasi, pengaturan tugas personel pengamanan dan jadwal patroli m. Personel satuan pengamanan minimal berpendidikan umum SMA atau sederajat n. Personel satuan pengamanan harus memiliki sertifikat pelatihan minimal binlat Polres o. Supervisor / Kepala Regu keatas harus memiliki sertifikat pelatihan minimal Gada Pratama p. Manager Satuan pengamanan/ Chief Security/ sederajat harus memiliki Sertifikat minimal Gada Pratama/ Madya q. Personel pengamanan menggunakan seragam sesuai peraturan kepolisian (putih biru siang hari, biru-bitu malam hari) r. Supervisor / Kepala Regu keatas memiliki pengalaman minimal 1-2 tahun di bidang pengamanan s. Untuk usaha akomodasi yang menyadang predikat melati harus memiliki satuan pengamanan yang dapat mengcover 3 shift jaga ditambah supervisor & Chief security t. Untuk usaha akomodasi yang memiliki jumlah kamar lebih dari 200, jumlah personel satuan pengamanan terdiri dari : anggota sekurang-kurangnya 10 % dari jumlah kamar dan 1 orang manager, 2 orang asisten, 3 orang supervisor u. Kepatuhan terhadap persyaratan
7 perijinan, lisensi, dan kualifikasi sesuai dengan peraturan perundangan untuk operasional hotel dan tugas pengamanan v. Terdapat penilaian resiko lingkungan kerja untuk daerah-daerah yang memerlukan pembatasan ijin masuk serta penerapan untuk pengendaliannya (ruang IT, ruang Genset, ruangmonitor cctv, dll) w. Terdapat prosedur penanganan unjuk rasa x. Tersedianya peralatan kamera cctv sekurang-kurangnya di setiap lantai, di lobby, di lokasi parker, di pintu masuk, di gudang, dan dipagar pembatas, untuk di luar ruangan agar berinfra red y. Server penyimpanan data cctv (masa penyimpanannya 30 hari) ditempatkan di ruang khusus dan fasilitas monitor sekurang-kurangnya ditempatkan di ruang satuan pengamanan dan (kalau memungkinkan) satu monitor ditempatkan di kepolisian daerah z. Tersedia peralatan keamanan untuk tamu berupa kotak penyimpanan barang berharga setiap kamar dan kinci ganda disetiap pintu kamar aa. Terdapat prosedur pengendalian kunci kamar dan ruang-ruang khusus bb. Terdapat locker room dan locker cabinet untuk karyawan cc. Sarana peralatan kegiatan operasi memiliki sertifikat yang masih berlaku sesuai dengan persyaratan peraturan perundang-undangan dan standar dd. Gerbang memasuki area dan tempat parkir minimal 30 meter dari pintu masuk gedung ee. Sarana penerangan cukup memadai sesuai luas area termasuk area pembatas
8 dengan lingkungan luar ff. Terdapat pemasangan rambu-rambu lalu lintas sesuai kebutuhan gg. Perlengkpan yang harus dimiliki personel satuan pengamanan pada saat bertugas adalah 1 unit tongkat polri, 1 unit borgol, 1 unit lampu senter, 1 unit peluit dan 1 unit alat komunikasi digunakan secara benar dan berfungsi dengan baik hh. Terdapat radio komuniksi yang terhubung langsung dengan kepolisian dan unit satwa (K-9) sebagai sarana pengamanan ii. Terdapat prosedur reaksi dan pengendalian apabila terdapat insiden dan kecelakaan jj. Terdapat prosedur pengendalian potensi keracunan dalam fungsi penyedia makanan kk. Terdapat prosedur pengendalian potensi kehilangan barang-barang pada saat penggunaan dan pengolahan disetiap fungsi yang ada ll. Terdapat prosedur untuk melakukan pengendalian limbah 7 Kesiapan Untuk Penanganan & Pemulihan Keadaan Darurat a. Tim, prosedur dan identifikasi keadaan darurat yang potensial berupa kebakaran, ancaman bom, gempa bumi, tsunami dan teroris telah dibentuk dan diinformasikan agar diketahui oleh seluruh orang yang ada di tempat kerja b. Tim keadaan darurat diberikan pelatihan khusus seluruh karyawan mendapat pelatihan penanganan keadaan darurat c. Terdapat prosedur penutupan kebakaran/kedaruratan d. Terdapat daftar pemeriksaan setelah
9 terjadi kebakaran/ kedaruratan lainnya, terdapat lembar laporan kejadian kedaruratan dan terdapat lembar laporan alarm kebakaran semu e. Instruksi/ prosedur keadaan darurat dan hubungan keadaan darurat diperlihatkan secara jelas dan menyolok serta diketahui oleh seluruh tamu, karyawan dan mitra kerja f. Prosedur dan peralatan, system tanda bahaya keadaan darurat disediakan, diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala sesuai dengan peraturan per UU an, standard an pedoman teknis yang relevan dan ditempatkan di lokasi strategis serta tidak terhalang apapun g. Jenis peralatan keadaan darurat adalah alat pemadaman api ringan (PMK) 1 unit per 15 meter (3.5 kg), Hydrant 1 unit per lantai gedung, Hydrant 1 unit per gudang, deteksi panas 1 unit per kamar, 1 unit senter (flash light) per kamar, instalasi fire alarm untuk keseluruhan alat deteksi, generator listrik cadangan, dan tombol emergency yang terkoneksi ke unit pelayanan spectral terpadu (SPKT) Polda Bali h. Usaha Akomodasi dan restoran memiliki jaringan komunikasi dengan paramedic dan klinik terdekat selama 24 jam i. Usaha Akomodasi pariwisata dan restoran telah mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa alat P3K yang ada memenuhi peraturan Per UU an, standar pedoman teknis. Standar Min atau Medium. j. Petugas P3K dan penyelamat telah ditunjuk dan dilatih sesuai dengan peraturan Per UU an k. Pengelola menyediakan peralatan penyelamatan berupa : 3 unit pelampung per kolam renang, 1 unit Rescue boat dan 5 unit life jacket untuk dipantai, 2 unit tali
10 panjat, 1 unit jaring untuk bangunan bertingkat l. Prosedur untuk pemulihan kondisi normal telah ditetapkan dan dapat diterapkan sesegera mungkin setelah terjadinya keadaan darurat D PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN 1 Pemantauan Potensi Gangguan a. Ispeksi terhadap tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur b. Inspeksi dilaksanakan oleh personil yang berkompeten dan berwenang c. Inspeksi mencari masukan dari karyawan yang melakukan tugas di tempat yang di inspeksi d. Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat inspeksi e. Terdapat alat atau mekanisme untuk memastikan personil telah melaksanakan inspeksi sesuai dengan yang ditetapkan f. Laporan inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan diajukan kepada pengelola sesuai dengan kebutuhan g. Pengelola menetapkan penanggung jawab untuk pelaksanaan tindakan perbaikan dari hasil laporan inspeksi h. Tindakan perbaikan dari hasil laporan inspeksi dipantau untuk menentukan efektifitasnya 2 Pengukuran Pencapaian Sasaran dan Program Kerja a. Pengukuran pencapaian sasaran serta program kerja dilaksanakan secara teratur dan hasilnya di dokumentasikan b. Tindak lanjut dari hasil pemantauan sasaran dan program kerja yang tidak
11 tercapai sesuai rencana c. Pelaksanaan tindak lanjut dipantau dan dinilai efektifitasnya 3 Pelaporan a. Terdapat pelaporan pelaksanaan kegiatan pengamanan bulanan b. Kinerja pengamanan termuat dalam laporan tahunan usaha akomodasi Pariwisata dan restoran atau laporan lain yang setingkat c. Terdapat prosedur pelaporan gangguan kamtibnas dan prosedur yang diketahui oleh seluruh karyawan d. Terdapat prosedur terdokumentasi yang menjamin bahwa semua gangguan dan ancaman ditempat kerja dicatat dan dilaporkan e. Usaha akomodasi pariwisata dan restoran mempunyai prosedur pemeriksaan dan pengkajian gangguan dan ancaman f. Pemeriksaan dan pengkajian gangguan dan ancaman dilakukan oleh personil yang berkompeten atau pihak lain yang berwenang g. Laporan pemeriksaan dan pengkajian berisi tentang sebab dan akibat serta rekomendasi/ saran dan jadwal waktu pelaksanaan usaha perbaikan h. Penanggung jawab untuk melaksakan tindakan perbaikan atas laporan pemeriksaan dan pengkajian telah ditetapkan i. Pelaksanaan tindakan perbaikan dipantau, dan dipastikan efektifitasnya serta di dokumentasikan 4 Penanganan Masalah Terdapat prosedur untuk menangani masalah keamanan yang timbul dan berhubungan
12 dengan pelanggaran hukum dan disiplin 5 Pengumpulan dan Pengendalian Catatan dan Data Keamanan a. Pengelola usaha akomodasi pariwisata dan restoran telah mendokumentasikan dan menerapkan prosedur pelaksanaan identifikasi, pengumpulan, pengarsipan, penyimpanan, pemeliharaan, dan pemusnahan catatan pengamanan b. Terdapat prosedur yang menetapkan persyaratan untuk menjaga kerahasiaan dokumen c. Data gangguan yang dikumpulkan sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dianalisa dan di evaluasi 6 Audit Internal SMP a. Audit Internal SMP yang terjadwal dilaksanakan untuk memeriksa kesesuaian kegiatan perencanaan dan untuk menentukan efektifitas kegiatan berikut b. Audit Internal SMP dilakukan oleh personil yang berwenang dan kompeten c. Hasil Audit dilaporkan kepada pengelola akomodasi pariwisata dan restoran untuk dilakukan tindakan perbaikan E EVALUASI KINERJA SMP a. Evaluasi terhadap penerapan SMP meliputi kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi telah dilakukan, dicatat dan di dokumentasikan b. Hasil evaluasi tersebut digunakan sebagai dasar membuat perencanaan dalam rangka peningkatan kinerja pengamanan
Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.
Lampiran KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 5 Tahun ) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel. Yang Pemenuhan Keterangan ditanya 3 Ya Tdk 4. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN..
Lebih terperinciA. KRITERIA AUDIT SMK3
LAMPIRAN II PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENILAIAN PENERAPAN SMK3 A. KRITERIA AUDIT SMK3 1 PEMBANGUNAN DAN
Lebih terperinciFORMULIR PARAMETER PENILAIAN PEDOMAN VERIFIKASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN AKOMODASI PARIWISATA DAN RESTORAN BINTANG 3 WILAYAH BALI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BALI JL. W.R Supratman : 7 Denpasar FORMULIR PARAMETER PENILAIAN PEDOMAN VERIFIKASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN AKOMODASI PARIWISATA DAN RESTORAN BINTANG
Lebih terperinciPEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)
LAMPIRAN I PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Lebih terperinciKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BALI JL. W.R Supratman No: 7 Denpasar. Scoring No Ada
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BALI JL. W.R Supratman No: 7 Denpasar FORMULIR PARAMETER PENILAIAN PEDOMAN VERIFIKASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN PENGAMANAN AKOMODASI PARIWISATA DAN RESTORAN BINTANG
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM BAGI PENYEDIA JASA Elemen-elemen yang harus dilaksanakan oleh
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang : a. bahwa terjadinya kecelakaan di tempat kerja sebagian
Lebih terperinciSehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3
Sertifikat SMK3 Sertifikat SMK3 PP 50 tahun 2012 adalah penghargaan terhadap komitmen perusahaan yang telah menjalankan sesi konsultasi dan audit SMK3 Sertifikat Sistem Manajemen K3 pp 50 tahun 2012 Untuk
Lebih terperinciUjian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara
Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek 2012 Oleh: Arrigo Dirgantara 1106069664 Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 Pertanyaan:
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinci(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA
Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI Perbaikan Berkesinambungan Dokumentasi 2 Dari 78 6.1 MANUAL SMKP 6.2 Pengendalian Dokumen 6.3 Pengendalian Rekaman 6.4 Dokumen dan
Lebih terperinciLampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA
Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA 1 NO U R A I A N 1 KEBIJAKAN 7.00% a. Apakah Penyedia Jasa mempunyai Kebijakan K3? 0 50 100
Lebih terperinciPARAMETER PENILAIAN PEDOMAN VERIFIKASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN PENGAMANANAKOMODASI PARIWISATA DAN RESTORAN WILAYAH BALI
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH BALI JL. W.R Supratman No: 7 Denpasar FORMULIR PARAMETER PENILAIAN PEDOMAN VERIFIKASI STANDAR SISTEM MANAJEMEN PENGAMANANAKOMODASI PARIWISATA DAN RESTORAN WILAYAH
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang : a. bahwa terjadinya kecelakaan ditempat kerja sebagian besar
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
25 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kondisi K3 PT. Suka Jaya Makmur Kegiatan produksi di perusahaan mengandung bahaya cukup tinggi terutama pada kegiatan penebangan, penyaradan dan pengangkutan. Selain itu,
Lebih terperinciBAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG
BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG PT. Indonesia Power UBP Kamojang saat ini telah menerapkan sistem manajemen terpadu, dengan tiga sub sistemnya yang terdiri dari Sistem Manajemen Mutu
Lebih terperinci2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar
No. 1939, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. Usaha. Hotel. Standar. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA MOTEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah
BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari seluruh kegiatan proses produksi.
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI
PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Lebih terperinciKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Hand-out Industrial Safety Dr.Ir. Harinaldi, M.Eng Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Tempat Kerja Produk/jasa Kualitas tinggi Biaya minimum Safety comes
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmaniah maupun rohaniah
Lebih terperinciSTANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 NOMOR 2014 TENTANG STANDAR USAHA TAMAN REKREASI STANDAR USAHA TAMAN REKREASI I. PRODUK A. Tempat dan Ruang B. Fasilitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi
14 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi PT. Freshklido Graha Solusi adalah perusahaan jasa kebersihan terkemuka di Indonesia, yang menawarkan solusi cerdas
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciURAIAN TUGAS SATPAM INTERNAL
A. Identitas URAIAN TUGAS SATPAM INTERNAL Nama : Unit Kerja : Satpam B. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Bertanggung jawab kepada manajemen atas keamanan, ketertiban, rasa aman dan nyaman di rumah sakit
Lebih terperinciKRONOLOGI DOKUMEN Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun 2012 DAFTAR ISI
Halaman 1 dari 1 KRONOLOGI DOKUMEN Tanggal Revisi Ke Keterangan (Tuliskan sub-bab & perihal yang diubah serta alasan perubahan) 14-10-2011 0 Penentuan baru 25-11-2013 1 Penyesuaian dengan PP No 50 Tahun
Lebih terperinci2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran
VI. KEGIATAN K3 LISTRIK DALAM PENERAPAN SMK3 Penetapan Kebijakan K3: - Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko terkait listrik - Melakukan peninjauan terhadap kejadian yang berbahaya
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR Latar Belakang PP No. 50 Tahun 2012 PENGERTIAN PASAL 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci#7 PENGELOLAAN OPERASI K3
#7 PENGELOLAAN OPERASI K3 Dalam pengelolaan operasi manajemen K3, terdapat beberapa persyaratan yang dapat dijadikan suatu rujukan, yaitu: 1. OHSAS 18001 2. Permenaker 05/MEN/1996 Persyaratan OHSAS 18001
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciJ udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan
Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi
Lebih terperinciMENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG
MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA Menimbang Mengingat a. Bahwa
Lebih terperinciRENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH
RSU BINA KASIH RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH I. LATAR BELAKANG Ketidaksiapan beberapa Rumah Sakit dalam menanggulangi bencana gempa bumi, tsunami, wabah penyakit
Lebih terperinciKUISIONER PENELITIAN
Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KARYAWAN PT PDSI RANTAU ACEH TAMIANG TAHUN 2014 I.
Lebih terperinciLAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)
L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi
Lebih terperinciPROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT
PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT 1. TUJUAN Untuk memastikan semua personil PT XXXXXXX bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. RUANG LINGKUP Prosedur
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai
digilib.uns.ac.id BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian yang dilakukan di PT. Asahimas Chemical mengenai penerapan emergency preparedness & response yang dapat penulis bahas sebagai berikut : A. Emergency
Lebih terperinciPENGELOLAAN OPERASI K3
PENGELOLAAN OPERASI K3 Bahan Kuliah Fakultas : Teknik Program Studi : Teknik Industri Tahun Akademik : Genap 2012/2013 Kode Mata Kuliah : TIN 211 Nama Mata Kuliah : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi
Lebih terperinciW A L I K O T A B A N J A R M A S I N
W A L I K O T A B A N J A R M A S I N PERATURAN DAERAH KOTA BANJARMASIN NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PENGAMANAN OBJEK VITAL DAN FASILITAS PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARMASIN, Menimbang
Lebih terperinciElemen 3 ORGANISASI & PERSONIL
Elemen 3 ORGANISASI & PERSONIL ORGANISASI DAN PERSONIL Continual Improvement AUDIT (3.1) Struktur Organisasi, Tanggungjawab dan Wewenang (3.2) KTT, KTBT, KTKK dan PJO (3.3) Bagian K3 dan KO ORGANISASI
Lebih terperinciJUDUL : Managemen Tanggap Darurat
JUDUL : Managemen Tanggap Darurat DESKRIPSI : Bagian ini menjelaskan identifikasi kompetensi yang dibutuhkan dalam mengelola operasional tanggap darurat, memeriksa peralatan dan fasilitas tanggap darurat,
Lebih terperinciNO KRITERIA AUDIT PEMENUHAN / DOKUMENTASI AUDIT FAKTA AUDIT STATUS YA TIDAK
Checklist Audit SMK3 NO KRITERIA AUDIT PEMENUHAN / DOKUMENTASI AUDIT FAKTA AUDIT STATUS YA TIDAK.. Adanya kebijakan K3 yang tertulis, bertanggal dan secara jelas menyatakan tujuan-2 K3 dan komitmen perusahaan
Lebih terperinciBAB VIII PENUTUP. bahan bakar berasal dari gas berupa: LPG. generator, boiler dan peralatan masak di dapur.
BAB VIII PENUTUP 8.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian terhadap evaluasi sistem penanggulangan kebakaran di kapal penumpang KM Lambelu, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
DRAFT PERBAIKAN RAPAT KEMKUMHAM TANGGAL 24 SEPT 2010 RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU
IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU Dibuat Oleh, Direview oleh, Disahkan oleh Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh Daftar
Lebih terperinci2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Kepolisian Negar
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1172, 2017 POLRI. Bantuan Pengamanan. Objek Vital Nasional dan Objek Tertentu. Pencabutan. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA,
PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya Peraturan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN. (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit)
Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PENGELOLAAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUP H ADAM MALIK MEDAN (Kepala keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit) Pertanyaan : 1. Apakah RSUP H Adam Malik mempunyai
Lebih terperinci5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. 7. 8. 1.1 UMUM Persyaratan SMM ini untuk organisasi adalah: Yang membutuhkan kemampuan untuk menyediakan produk secara konsisten yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
Lebih terperinci12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN
12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN Untuk mengkoordinasi pemrosesan yang sedang berjalan di seluruh area produksi Manajer Operasi Perencanaan dan Pengembangan ( Penjadwal ) Pengontrol Operasi Supervisor Pengembangan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA BAR/RUMAH MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR DAN PENGELOLAAN RUMAH AMAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinci128 Universitas Indonesia
BAB 8 PENUTUP 8.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap audit keselamatan kebakaran di gedung PT. X Jakarta, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Bangunan gedung
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA PUB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK
Lebih terperinciBAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.
97 BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI Pengendalian terhadap sistem informasi dalam suatu perusahaan adalah penting untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA WISATA MEMANCING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA WISATA MEMANCING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
Lebih terperinciSTANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I PRODUK A. Paket Arung Jeram.
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM STANDAR USAHA WISATA ARUNG JERAM I PRODUK A. Paket Arung Jeram.
Lebih terperinci2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
No.1722, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Arena Permainan. Standar Usaha.Sertifikasi. Persyaratan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG RS Duta Indah dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, selalu berusaha melakukan peningkatan mutu dan keselamatan pasien,yang harus didukung
Lebih terperinciSTANDAR USAHA KELAB MALAM. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KELAB MALAM STANDAR USAHA KELAB MALAM I. PRODUK A. Ruang Bersantai dan Melantai 1.
Lebih terperinciKUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan
KUESIONER EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEMITRAAN PETERNAKAN INTI RAKYAT (PIR) MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT DOMAIN KE- (DELIVERY AND SUPPORT): STUDI KASUS PADA PT. CEMERLANG UNGGAS LESTARI SEMARANG
Lebih terperinciBUPATI MALANG BUPATI MALANG,
BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN (PPBK) PADA DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG BUPATI MALANG,
Lebih terperinciDOKUMENTASI
DOKUMENTASI PENDAHULUAN Dokumentasi adalah suatu bukti yang dapat dipercaya pada penerapan/pemenuhan CPOTB. Mutu yang direncanakan adalah satu-satunya solusi untuk mengatasi keluhan yang terkait dengan
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang :
Lebih terperinciPT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI
PROSEDUR NO DOKUMEN : P-AAA--05 STATUS DOKUMEN : MASTER COPY NO : NOMOR REVISI : 00 TANGGAL EFEKTIF : 01 JULI 2011 DIBUAT OLEH : DIPERIKSA OLEH : DISETUJUI OLEH : DOKUMEN KONTROL MANAJEMEN REPRESENTATIF
Lebih terperinciCONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi
CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi KEBIJAKAN K3 Konstruksi VISI PERUSAHAAN MENJADI BADAN USAHA TERKEMUKA DIBIDANG KONSTRUKSI, yang mengandung arti Menduduki posisi 3 besar dalam pencapaian
Lebih terperinciSTANDAR USAHA LAPANGAN GOLF NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR. I. PRODUK A. Tempat 1. Luas lahan paling sedikit 10 ha dengan batas-batas yang jelas.
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF STANDAR USAHA LAPANGAN GOLF I. PRODUK A. Tempat 1. Luas lahan paling sedikit 10 ha dengan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA PANTI PIJAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA PANTI PIJAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT
PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT 1. TUJUAN Sebagai pedoman untuk menghadapi keadaan darurat. Untuk menyelamatkan jiwa manusia, lingkungan dan asset perusahaan. 2. RUANG LINGKUP Yang termasuk keadaan
Lebih terperinciSTANDAR USAHA ARENA PERMAINAN
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN I. PRODUK A. Tempat dan Ruang 1. Tersedia
Lebih terperinci6 PEMBAHASAN. 6.1 Kelembagaan Penanggulangan Kebakaran di PPS Nizam Zachman Jakarta. Bagian Tata Usaha. Bidang Tata Operasional
6 PEMBAHASAN 6.1 Kelembagaan Penanggulangan Kebakaran di PPS Nizam Zachman Jakarta Unit pemadam kebakaran dan penanggulangan bencana (Damkar-PB) Pos Jaga Muara Baru dan TB.Mina Antasena mempunyai hubungan
Lebih terperinciMENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-01.TI.05.02 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PUSAT DATA DAN RUANG SERVER DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK
Lebih terperinciBAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam
BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.
INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S. LANGKAH SMK3 TAHAPAN 1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG INPUT 1. Pembentukan tim 2. Penentuan lingkup
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN DIBUAT OLEH
PROSEDUR INSPEKSI K3 No. Dokumen : PT-KITSBS-27 No. Revisi : 00 Tanggal : April Halaman : i dari iv LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN DIBUAT OLEH No Nama Jabatan Tanda Tangan 1. RM. Yasin Effendi PLT DM ADM Umum
Lebih terperinciPROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT
PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT PROCEDURE PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT 1. TUJUAN Sebagai pedoman untuk menghadapi keadaan darurat. Untuk menyelamatkan jiwa manusia, lingkungan dan asset perusahaan.
Lebih terperinciSTANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA RESTORAN STANDAR USAHA RESTORAN A. Restoran Bintang 3. I. PRODUK A. Ruang Makan dan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,
BAB V PEMBAHASAN A. Potensi Bahaya Potensi bahaya yang dapat menyebabkan insiden atau kecelakaan kerja di PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa, tertabrak, kebakaran,
Lebih terperinciChecklist Audit Mutu ISO 9001:2008
Checklist Audit Mutu ISO 9001:2000 Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008 :2008 4. 4.1 4.1 4.1 Sistem Manajemen Mutu Persyaratan Umum Apakah organisasi menetapkan dan mendokumentasikan sistem manajemen mutu
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH
WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciDAFTAR DOKUMEN INTERNAL. 0. Manual Sistem Manajemen K3 01/AJS/MK
: 7-/AJS/HSE/FR Revisi : Halaman : dari 5. Manual Sistem Manajemen K3 /AJS/MK3 3 8-3-4. Prosedur Identifikasi Bahaya, Penilaian Dan Pengendalian Resiko. a. Identifikasi Bahaya Dan Penilaian Resiko b. Pengendalian
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA. No. Pol.: 17 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN BADAN USAHA JASA PENGAMANAN
PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. Pol.: 17 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN BADAN USAHA JASA PENGAMANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)
SISTEM MANAJEMEN K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Hukum dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dibina oleh Prof. Dr. Ir. Djoko Kustono, M.Pd. Oleh Muhammad
Lebih terperinciSTANDAR USAHA KARAOKE
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KARAOKE STANDAR USAHA KARAOKE I. PRODUK A. Ruang Menyanyi 1. Luas ruangan paling kecil
Lebih terperinciKEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI
KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI Kami PT Bening Tunggal Mandiri berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan bisnis perusahaan berdasarkan aspek HSE. PT Bening Tunggal Mandiri
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.968, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Restoran. Standar Usaha. Sertifikasi. Persyaratan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE
SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA KAFE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK
Lebih terperinciMenyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh
2017 No. Dok.: PM-WM-01 No. Rev.: 1 Tgl. Berlaku: Oktober 2017 Hal: 1 / 13 Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober 2017 Oleh DEKAN Pedoman Mutu ini menguraikan Sistem Manajemen Mutu di Fakultas
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI Peta Kota Batavia pada tahun
LAMPIRAN 1 MORFOLOGI KOTA BATAVIA DARI TAHUN 1627 SAMPAI 1650 Peta Kota Batavia pada tahun 1627-1632 Peta Kota Batavia pada tahun 1635-1650 Sumber: Sejarah Kota Tua, UPT Kota Tua, 2005 LAMPIRAN 2 KEPUTUSAN
Lebih terperinciTATA KERJA ORGANISASI
PENGELOLAAN PENGAMANAN LOKASI SUMUR EKSPLORASI DI LINGKUNGAN No.01 /RG1000/2016-S0 REVISI KE- 0 PERTAMINA HULU ENERGI RANDUGUNTING HALAMAN : 1 dari I. TUJUAN Tujuan TKO ini adalah untuk mengatur pelaksanaan
Lebih terperinci